BAB II KAJIAN PUSTAKA. Istilah komunikasi berasal dari kata latin Communicare atau Communis yang
|
|
- Hendra Hardja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Pengertian Komunikasi Matematika Istilah komunikasi berasal dari kata latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadikan milik bersama, secara umum komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang atau penyampaian pesan dari satu orang kepada orang lain yang terlibat dalam kegiatan komunikasi (dalam Ambarjaya 2012:110). Dalam matematika, komunikasi mencakup keterampilan / kemampuan untuk membaca, menulis, menelaah dan merespon suatu informasi, Komunikasi juga merupakan cara berbagi ide dan memperjelas pemahaman. Melalui kominikasi, ide dapat diperbaiki, di diskusikan dan dikembangkan. Matematika bukan hanya sekedar alat bagi ilmu tetapi lebih dari itu matematika adalah bahasa, menurut Alisah (dalam Lasadi 2012:17 ) matematika adalah sebuah bahasa artinya matematika merupakan cara mengungkapkan atau menerangkan dengan cara tertentu, dalam hal ini yang dipakai oleh bahasa matematika adalah dengan menggunakan simbol simbol. Nasional Council of Techer of Mathematics menyatakan bahwa komunikasi matematika merupakan suatu tantangan bagi siswa dikelas untuk mampu berfikir dan bernalar tentang matematika, yang merupakan sarana pokok dalam mengekspresikan hasil pikiran siswa baik secara lisan maupun tertulis. Selanjutnya menurut Sullivan dan Mousley (dalam 6
2 7 Lasadi 2012:19) Komunikasi matematik bukan hanya sekedar menyatakan ide melalui tulisan tetapi lebih luas lagi yaitu kemampuan siswa dalam hal mencakap, menanyakan, klarifikasi, bekerja sama (sharing), menulis dan akhirnya melaporkan apa yang telah di pelajari. Jadi komunikasi matematika adalah kegiatan seseorang dalam menggunakan lambang lambang, grafik, diagram, simbol dan notasi untuk menyatakan ide ide baik lisan maupun tulisan serta hubungan matematika dari satu orang ke orang lain. Dalam pembelajaran matematika ketika sebuah konsep matematika di berikan oleh guru kepada siswanya maka siswa tersebut secara aktif dalam memikirkan ide mereka, menulis atau berbicara dan mendengar siswa lain dalam berbagi ide maka pada saat itu terjadi transformasi informasi dari satu orang ke orang lain Kemampuan Komunikasi Matematika kemampuan komunikasi matematika perlu ditumbuh kembangkan karena komunikasi matematika merupakan salah satu tujuan utama dalam pendidikan di Indonesia, selain itu matematika juga merupakan kajian yang berjenjang yang dimulai dari kajian konkret sampai abstrak. Oleh karena itu metematika perlu di interpretasikan lebih dalam lagi melalui kemampuan komunikasi, membangun kemampuan komunikasi matematik dimulai dari guru yang memberikan stimulus kepada siswa, dan siswa meresponnya maka terbangun kemampuan komunikasi matematika siswa.
3 8 Guru memiliki peran penting dalam membangun kemampuan komunikasi matematika siswa. Aktifitas guru yang dapat menumbuh kembangkan kemampuan komunikasi matematika siswa antara lain (dalam Latifa,2011:15) 1. Mendengarkan dan melihat dengan penuh perhatian ide ide siswanya 2. Menyelidiki pertanyaan dan tugas tugas yang di berikan, menarik hati dan menantang siswa untuk berfikir 3. Meminta siswa untuk merespon dan menilai ide mereka seecara lisan dan tertulis 4. Menilai kedalaman pemahaman atau ide yang di kemukakan siswa dalam diskusi 5. Memutuskan kapan dan bagaimana untuk menyajikan notasi matematika dalam bahasa matematika pada siswa 6. Memonitor partisipasi siswa dalam diskusi, memutuskan kapan dan bagaimana untuk memotifasi masing masing siswa untuk berpartisipasi Menurut NCTM kemampuan komunikasi matematika merupakan kemampuan siswa menggunakan matematika (bahasa matematika) dan kemampuan siswa mengkomunikasikan matematika yang di pelajari sebagai isi pesan yang harus di sampaikan (dalam prastiti 2007:202). Sedangkan menurut Sudjarat (2001:18) kemampaun komunikasi matematika merupakan kemampuan yang dapat menyertakan dan memuat berbagai kesempatan untuk berkomunikasi dalam bentuk : (1) merefleksikan benda benda nyata, gambar atau ide ide matematika; (2) membuat model situasi atau persoalan menggunakan lisan, tertulis konkret, grafik dan
4 9 aljabar; (3) menggunakan keahlian membaca, menulis dan menelaah untuk menginterpretasi dan mengevaluasi ide ide, simbol, istilah serta informasi matematika; (4) merespon suatu pernyataan / persoalan dalam bentuk argumen yang meyakinkan Kemampuan komunikasi matematika ( NCTM, dalam prastiti 2007: ) meliputi. 1. Penggunaan bahasa matematika yang di wujudkan dalam bentuk lisan, tulisan dan visual 2. Penggunaan representasi matematika yang di wujudkan dalam bentuk tulisan atau visual 3. Kejelasan presentasi yakni menginterpretasikan ide ide matematika, penggunaan istilah matematika atau notasi matematika dalam mempresentasikan ide ide matematika serta menggambarkan hubungan atau model matematika Jadi kemampuan komunikasi matematika adalah kemampuan menyampaikan ide ide atau gagasan menggunakan simbol simbol, gambar, grafik, notasi dan lambang lambang matematika. Cara lain yang di pandang tepat untuk mengembangkan kemampuan komunikasi matematika siswa adalah dengan berdiskusi kelompok (LACOE, dalam mahmudi 2006:179). Kemampuan komunikasi dapat di kembangkan dengan menggunakan metode pembelajaran dan diskusi kelompok. Hal ini memungkinkan siswa berlatih untuk mengekspresikan pemahaman, memverbalkan proses berfikir dan mengklarifikasi pemahaman atau
5 10 ketidakpahaman mereka. Dalam proses diskusi kelompok, akan terjadi pertukaran ide, dan pemikiran antar siswa, hal ini akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangun pengetahuan matematikanya. Ketika siswa berfikir, merespon, berdiskusi, mengelaborasi, menulis, membaca, mendengarkan dan menemukan konsep konsep matematika mereka mempunyai beberapa keuntungan yaitu berkomunikasi untuk belajar matematika dan belajar untuk berkomunikasi secara matematika (NCTM, dalam mahmudi 2006:179) Indikator Kemampuan Komunikasi Matematika Indikator indikator untuk mengukur kemampuan komunikasi matematika yang di utarakan oleh beberapa pakar di antaranya Sumarmo (dalam Hasan 2009:11) mengungkapkan indikator indikator kemampuan komunikasi matematik yaitu 1. Menghubungkan benda nyata, gambar dan diagram ke dalam ide matematika 2. Menjelaskan suatu situasi, ide secara tulisan dengan gambar, grafik atau diagram 3. Menyatakan peristiwa sehari hari dalam bahasa atau simbol matematika 4. Mendengarkan, berdiskusi dan menulis matematika 5. Membaca dengan pemahaman suatu presentasi matematika tertulis 6. Membuat konjektur, mengurus argumen, merumuskan definisi dan argumentasi 7. Menjelaskan dan membuat pertanyaan matematika yang telah di pelajari
6 11 Sedangkan menurut NCTM (dalam Hasan 2009:11) indikator kemampuan komunikasi matematik yaitu: (1) kemampuan mengekspresikan ide ide matematika melalui lisan dan tulisan dan mendemonstrasikannya serta menggambarkannya secara visual; (2) kemampuan memahami, menginterpretasikan dan mengevaluasi ide ide matematis baik secara lisan, tulisan maupun dalam bentuk visual lainnya; (3) kemampuan dalam menggunakan istilah istilah,notasi notasi matematika dan struktur strukturnya untuk menyatakan ide ide, hubungan hubungan dengan model model situasi Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Kemampuan menghubungkan gambar, grafik atau diagram ke dalam ide matematika 2. Kemampuan Menjelaskan suatu situasi, ide secara tulisan dengan gambar, grafik atau diagram 3. Kemampuan menyatakan peristiwa sehari hari dalam bahasa atau simbol matematika 2.2 Kemampuan Komunikasi Matematika Pada Materi Statistika Statistika adalah cabang ilmu terapan yang mengkaji/membahas, mengumpulkan, menyusun, mengolah dan menganalisis data, menyajikan data dalam bentuk kurva atau diagram, serta menarik kesimpulan dan menguji hipotesa yang didasarkan pada pengolahan data. Dalam kehidupan sehari hari kita sering menjumpai peranan statistika dalam beberapa aspek kehidupan, misalnya pengumpulan data tentang minat siswa dalam pemilihan jurusan, jumlah kepadatan
7 12 penduduk dan lain sebagainya. Data tersebut biasanya disajikan dalam tabel atau diagram. Dengan statistika data data yang diperoleh dapat disajikan dalam tabel dan diagram sehingga mempermudah untuk membacanya. Kemampuan komunikasi matematika pada siswa dapat dilihat ketika siswa menyampaiakan ide atau suatu gagasan dalam bentuk gambar, grafik atau diagram. Misalnya disajikan jumlah lulusan sekolah SD X dalam diagram batang berikut. 200 Jumlah lulusan sekolah SD X Jumlah siswa Dari diagram batang tersebut siswa dapat menentukan jumlah lulusan sekolah SD X dari tahun 2001 sampai 2005, rata rata jumlah lulusan SD X selama lima tahun serta dapat diketahui perubahan jumlah lulusan SD X dari tahun 2001 sampai Tinjauan Materi A. Membaca dan menyajikan data dalam bentuk diagram 1. Diagram garis Penyajian data statistika dengan menggunakan daigram berbentuk garis lurus disebut dagram garis lurus atau diagram garis. Diagram garis biasanya digunakan untuk menayajikan data statistika yang diperoleh berdasarkan pengamatan dari waktu
8 13 kewaktu secara berurutan. Sumbu X menunjukan waktu waktu pengamatan, sedangkan sumbu Y menunjukan nilai data pengamatan untuk suatu waktu tertentu. Kumpulan waktu dan pengamatan membentuk titik-titik pada bidang XY, selanjutnya kolom dari tiap dua titik yang berdekatan tadi dihubungkan dengan garis lurus sehingga akan diperoleh diagram garis atau garfik garis. Contoh diagram garis jumlah kelahiran tiap tahun desa Suka makmur Diagram diatas menunjukan pada tahun 2001 terdapat 7 kelahiran, tahun 2002 sebanyak 10 kelahiran, tahun 2003 sebanyak 13 kelahiran, 2004 sebanyak 17, 2005 sebanyak 20, 2006 sebanyak 22, 2007 sebanyak 24 dan 2008 sebanyak 25 kelahiran 2. Diagram lingkaran Diagram lingkaran adalah penyajian data statistika dengan menggunakan gambar yang berbentuk lingkaran. Bagian bagian dari daerah lingkaran menunjukan bagian bagian atau persentase tiap objek terhadap keseluruhan data dan besarnya sudut pusat sektor lingkaran
9 14 Contoh diagram lingkaran kegemaran olahraga siswa Dari diagram tersebut dapat dilihat bahwa olahraga yang paling digemari adalah basket, sedangkan peminatnya yang paling sedikit adalah lari. dari diagram tersebut daapat diketahui berapa jumlah siswa yang gemar olahraga 3. Diagram batang Diagram batang umumnya digunakan untuk menggambarkan perkembangan nilai suatu objek penelitiandalam kurun waktu tertentu. Diagram batang menunjukan keterangan keterangan dengan batang batang tegak atau mendatar dan sama lebar dengan batang batang terpisah Contoh diagram batang hasil perikanan tahun
10 15 Dari diagram tersebut dapat dapat dilihat bahwa hasil perikanan terendah dicapai pada tahun 2004 yaitu sebanyak 2000 ton, sedangkan hasil perikanan tertinggi dicapai pada tahun 2007 yaitu sebanyak 5000 ton, kenaikan tertinggi dicapai pada tahun yaitu mencapai 2500 ton B. Penyajian data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi 1. Distribusi frekuensi tunggal Data tunggal sering kali dinyatakan dalam bentuk daftar bilangan, Tabel distribusi frekuensi tunggal merupakan cara untuk menyusun data yang relatif ssedikit 2. Distribusi frekuensi tergolong Tabel ditribusi frekuensi tergolong biasa digunakan untuk menyusun data yang memilki kuantitas yang besar dengan mengelompokkan kedalam interval interval kelas yang sama panjang Istilah istilah yang digunakan dalam distribusi frekuensi tergolong atau distribusi frekuensi berkelompok antara lain a. Interval kelas d. Lebar kelas b. Batas kelas e. Titik tengah c. Tepi kelas (batas nyata kelas) 3. Distribusi frekuensi kumulatif Daftar distribusi kumulatif ada dua macam, yaitu sebagai berikut a. Daftar distribusi kumulatif kurang dari (menggunakan tepi atas) b. Daftar distribusi kumulatif lebih dari (menggunakan tepi bawah)
11 16 4. Histogram \Dari suatu data yang diperoleh dapat disusun dalam tabel distribusi frekuensi dan disajikan dalam bentuk diagram yang disebut histigram. Jika diagram batang, gambar batang batangnya terpisah maka pada histogram gambar batang batangnya berimpit. Histogram dapat disajikan dari distribusi frekuensi tunggal maupun distribusi frekuensi tergolong. Hari Banyaknya siswa absen Berdasarkan data diatas dapat dibentuk histogram sebagai berikut 5. Poligon frekuensi Apabila pada titik titik tengah dari histogram dihubungkan dengan garis dan batang batangnya dihapus, maka akan diperoleh poligon frekuensi. Berdasarkan contoh diatas dapat dibuat poligon frekuensinya sebagai berikut
12 17 C. Ukuraan Pemusatan Data Ukuran pemusatan data terdiri dari tiga bagian yaitu mean, median dan modus 1. Rataan hitung (Mean) Rataan hitung juga dikenal dengan istilah mean diberi lambang x a. Rataan data tunggal Rataan dari sekumpulan data yang banyaknya n adalah jumlah data dibagi banyaknya data Rataan = x 1+x 2 +x 3 + +x n n atau x = n i=0 x i Keterangan : x = jumlah data x i = data ke i n = Banyaknya data b. Rataan dari data distribusi frekuensi Apabila disajikan dalam tabel distribusi frekuensi maka rataan dirumuskan sebagai berikut x = f 1x 1 +f 2 x 2 +f 3 x 3 + f n x n f 1 +f 2 + f n atau n i=0 f i x i n i=0 f i
13 18 Keterangan : f i= frekuensi nilai untuk x i x i = data ke i 2. Median Median untuk data tunggalmedian adalah suatu nilai tengah yang telah di urutkan. Median di lambangkan Me. Untuk menentukan nilai median tunggal dapat dilakukan dengan cara mengurutkan data kemudian mencari nilai datanya 1. Median untuk data tergolong Jika data yang tersedia merupakan data tergolong artinya data itu di kelompokkan kedalam interval interval kelas yang sama panjang. Untuk mengetahui nilai mediannya dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut Me = b 2 + c 1 2 n F f Keterangan : b 2 = tepi bawah kelas median c = lebar kelas N = banyak data F = frekuensi kumulatif kurang dari sebelum kelas median f = ferkuensi kelas median 3. Modus Modus adalah data yang banyak muncul atau nilai yang mempunyai frekuensi tertinggi. Modus dilambangkan dengan Mo 1. Modus data tunggal Modus dari data tunggal adalah data yang banyak muncul atau data dengan frekuensi tertinggi
14 19 2. Modus data tunggal Modus data tergolong dapat dirumuskan sebagai berikut Mo =b 0 + l d 1 d 1 +d 2 Keterangan b 0 = Tepi bawah kelas median l = Lebar kelas d 1 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya d 2 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya
Kata Kunci : Kemampuan Komunikasi Matematika, Statistika
1 ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 GORONTALO PADA MATERI STATISTIKA Fatmawati Taduengo, Drs. Sumarno Ismail, M.Pd, Dra. Kartin Usman, M.Pd Jurusan Pendidikan Matematika
Lebih terperinciSTATISTIKA 2 UKURAN PEMUSATAN
STATISTIKA 2 UKURAN PEMUSATAN TUJUAN Melatih berfikir dan bernalar secara logis dan kritis serta dapat mengembangkan aktifitas, kreatifitas dalam memecahkan masalah dan mengkomunikasikan ide dan gagasannya.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. 1. Strategi Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) Felder (1994: 5) menjelaskan bahwa dalam strategi TAPPS siswa mengerjakan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Strategi Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) Felder (1994: 5) menjelaskan bahwa dalam strategi TAPPS siswa mengerjakan permasalahan yang mereka jumpai secara
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIK. dapat memperjelas suatu pemahaman. Melalui komunikasi, ide-ide
BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1. Kemampuan Komunikasi Matematis Komunikasi merupakan salah satu kemampuan penting dalam pendidikan matematika sebab komunikasi merupakan cara berbagi ide
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Untuk
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Komunikasi matematis Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2005: 585) disebutkan bahwa komunikasi merupakan pengiriman dan penerimaan pesan atau atau berita antara
Lebih terperinciSATUAN ACARA TUTORIAL (SAT) Mata Kuliah : Statistika Dasar/PAMA 3226 SKS : 3 SKS Tutorial : ke-1 Nama Tutor : Adi Nur Cahyono, S.Pd., M.Pd.
Tutorial : ke-1 Nama Tutor : a. Menjelaskan pengertian statistik; b. Menjelaskan pengertian statistika; c. Menjelaskan pengertian data statistik; d. Menjelaskan contoh macam-macam data; e. Menjelaskan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. lain, berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komunikasi Istilah komunikasi berasal dari kata latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing 1. Pengertian Strategi yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran disebut strategi pembelajaran. Pembelajaran adalah upaya pendidik
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIK
BAB II KAJIAN TEORITIK A. Kemampuan Komunikasi Matematika 1. Komunikasi Sardiman (2009:1) mengemukakan komunikasi (secara konseptual) yaitu memberitahukan (dan menyebarkan) berita, pengetahuan, pikiranpikiran
Lebih terperinciPEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI MATEMATIK DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF CO-OP CO-OP
PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI MATEMATIK DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF CO-OP CO-OP Mardiana Abstraksi Pembelajaran kooperatif Co-op Co-op. Model pembelajaran ini pada dasarnya menekankan pentingnya siswa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Kata komunikasi berasal dari bahasa latincommunicare, berarti. merupakan proses informasi ilmu dari guru kepada siswa.
6 BAB II LANDASAN TEORI A. Kemampuan Komunikasi Matematis Kata komunikasi berasal dari bahasa latincommunicare, berarti berpartisipasi atau memberitahukan. Menurut Toda (Liliweri, 1997) komunikasi sebagai
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIK. a. Kemampuan Komunikasi Matematis
BAB II KAJIAN TEORITIK 1. Deskripsi Konseptual a. Kemampuan Komunikasi Matematis Komunikasi secara umum diartikan sebagai suatu cara untuk menyampaikan suatu pesan dari pembawa pesan ke penerima pesan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Komunikasi Matematis Secara umum komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses penyampaian pesan dimana individu atau beberapa orang atau kelompok menciptakan dan menggunakan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. analisis deskriptif. Berikut pembahasan hasil tes tulis tentang Kemampuan. VII B MTs Sultan Agung Berdasarkan Kemampuan Matematika:
BAB V PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada BAB IV, maka pada bab ini akan dikemukakan pembahasan hasil penelitian berdasarkan hasil analisis deskriptif. Berikut pembahasan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Kemampuan Komunikasi Matematis
BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Komunikasi matematis 1. Pengertian Kemampuan Komunikasi Matematis Komunikasi dan hubungan manusiawi guru dengan siswa merupakan faktor yang sangat penting dalam menunjang
Lebih terperinciDESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 TIBAWA
1 DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 TIBAWA Ingko Humonggio, Nurhayati Abbas, Yamin Ismail Jurusan Matematika, Program Studi S1. Pend.
Lebih terperinciSTATISTIKA 1. Menerapkan aturan konsep statistika dalam pemecahan masalah
STATISTIKA 1 Standar Kompetensi Menerapkan aturan konsep statistika dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar Mengidentifikasi pengertian statistik, statistika, populasi dan sampel Menyajikan data dalam
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Istilah komunikasi berpangkal pada perkataan latin Communis yang artinya membuat
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka 1. Kemampuan Komunikasi Matematis Istilah komunikasi berpangkal pada perkataan latin Communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadikan milik bersama. Komunikasi merupakan keterampilan yang sangat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIK. NCTM (2000) menyatakan bahwa komunikasi matematis merupakan
5 BAB II KAJIAN TEORITIK A. Kemampuan Komunikasi Matematis NCTM (2000) menyatakan bahwa komunikasi matematis merupakan suatu cara dalam berbagi ide-ide dan memperjelas suatu pemahaman. Within (Umar, 2012)
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. sesuatu yang harus ia lakukan. Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan,
7 2.1 Kajian Teoritis BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1.1 Kemampuan Komunikasi Matematika Seseorang dikatakan mampu apabila ia bisa atau sanggup melakukan sesuatu yang harus ia lakukan.
Lebih terperinciDESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DITINJAU DARI RASA PERCAYA DIRI MAHASISWA. Oleh :
Jurnal Euclid, vol.3, No.1, p.430 DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DITINJAU DARI RASA PERCAYA DIRI MAHASISWA Oleh : Fitrianto Eko Subekti, Anggun Badu Kusuma Pendidikan Matematika, FKIP Universitas
Lebih terperinciKing s Learning Be Smart Without Limits NAMA : KELAS :
NAMA : KELAS : A. PENGERTIAN STATISTIKA Statistika adalah ilmu yang mempelajari cara mengumpulkan dan menyusun data, mengolah dan menganalisis data, serta menyajikan data. Statistik adalah hasil dari pengolahan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI STATISTIKA
58-65 PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI STATISTIKA Khairul Asri 1 dan Fithri Angelia Permana 2 Dosen Pendidikan Matematika Universitas Serambi Mekkah email : khairul.asri@serambimekkah.ac.id
Lebih terperinciLEMBAR AKTIVITAS SISWA STATISTIKA 2 B. PENYAJIAN DATA
Nama Siswa Kelas : : LEMBAR AKTIVITAS SISWA STATISTIKA 2 B. PENYAJIAN DATA Beberapa bentuk penyajian data, sebagai berikut: Kompetensi Dasar (KURIKULUM 2013): 3.15 Memahami dan menggunakan berbagai ukuran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angkaangka,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Komunikasi Matematika Komunikasi dalam dunia pendidikan sangatlah penting karena dengan komunikasi dapat mengetahui kemampuan siswa dalam proses belajarnya. Menurut
Lebih terperinciDESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH STATISTIK PENDIDIKAN
Jurnal Euclid, vol.2, No.2, p.263 DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH STATISTIK PENDIDIKAN Fitrianto Eko Subekti, Reni Untarti, Malim Muhammad Pendidikan Matematika FKIP
Lebih terperinciPenyajian Data dalam Bentuk Tabel
Penyajian Data dalam Bentuk Tabel Misalkan, hasil ulangan Bahasa Indonesia 37 siswa kelas XI SMA 3 disajikan dalam tabel di bawah. Penyajian data pada Tabel 1.1 dinamakan penyajian data sederhana. Dari
Lebih terperinciKomunikasi dalam Pembelajaran Matematika
Komunikasi dalam Pembelajaran Matematika Makalah Termuat pada Jurnal MIPMIPA UNHALU Volume 8, Nomor 1, Februari 2009, ISSN 1412-2318) Oleh Ali Mahmudi JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam pembelajaran, berbagai masalah sering dialami oleh guru.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Dasar 2.1 Pembelajaran Think Talk Write Dalam pembelajaran, berbagai masalah sering dialami oleh guru. Untuk mengatasi berbagai masalah dalam pembelajaran, maka perlu adanya
Lebih terperinciBAB II ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
BAB II ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL A. Analisis Pengertian analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hasil Belajar Matematika Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa secara nyata setelah dilakukan proses belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menurut National Council of Teachers of Mathematics tahun 1989 (dalam Yuliani,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Matematika merupakan mata pelajaran yang dibelajarkan disemua jenjang pada pendidikan nasional. Hal tersebut tidak mengherankan bila terjadi, karena menurut National
Lebih terperinciSATUAN ACARA TUTORIAL (SAT) Tutorial ke : 1 Kode/ Nama Mata Kuliah : PAMA 3225 / Statistika Dasar
Tutorial ke : 1 : 3 Kompetensi Umum : Setelah mempelajari bahan ajar matakuliah ini diharapkan mahasiswa 1. Memahami pengetahuan dasar statistika. 2. Memahami tehnik penyajian data dalam bentuk tabel.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI A. Pembelajaran Matematika Matematika (dari bahasa Yunani: mathēmatiká) adalah studi besaran, struktur, ruang, dan perubahan. Para matematikawan mencari berbagai pola, merumuskan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 adalah: Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mulai dari Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi. Matematika telah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai ilmu dasar, matematika dipelajari pada semua jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi. Matematika telah memberikan
Lebih terperinciPENYAJIAN DATA. Cara Penyajian Data meliputi :
PENYAJIAN DATA Cara Penyajian Data meliputi : 1. Tabel Tabel terbagi menjadi : - Tabel Biasa - Tabel Kontingensi - Tabel Distribusi Tabel Distribusi terbagi menjadi : Tabel Distribusi Mutlak Tabel Distribusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk yang diberikan kelebihan oleh Allah swt dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia yang berpikir bagaimana menjalani kehidupan dunia ini dalam rangka mempertahankan hidup
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. berasal dari kata latin communicatio dan bersumber dari kata
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Komunikasi Matematis Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal dari kata latin communicatio dan bersumber dari kata communis yang berarti sama,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS. A. Metode Pembelajaran Delikan, Kemampuan Komunikasi, Pembelajaran Konvensional, dan Sikap
BAB II KAJIAN TEORETIS A. Metode Pembelajaran Delikan, Kemampuan Komunikasi, Pembelajaran Konvensional, dan Sikap 1. Metode Pembelajaran Delikan Pada awalnya, model Delikan ini secara khusus dikembangkan
Lebih terperinciLampiran 2a SILABUS MATEMATIKA
Lampiran 1a 40 Lampiran 1b 41 42 Lampiran 2a SILABUS MATEMATIKA Sekolah : SMP Negeri 3 Ponorogo Kelas : IX Mata Pelajaran : Matematika Semester : I (Satu) StandarKompetensi : STATISTIKA 3. Melakukan pengolahan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS. (2006:10) mengemukakan, Belajar matematika merupakan suatu perubahan. praktis bersikap positif, bertindak aktif dan kreatif.
12 BAB II KAJIAN TEORETIS A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Matematika Suatu pendidikan yang berlangsung di sekolah yang paling penting adalah kegiatan belajar. Ini berarti berhasil atau tidaknya pencapaian
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS
BAB II KAJIAN TEORETIS A. Model Pembelajaran Reciprocal Teaching, Pembelajaran Konvensional, Kemampuan Komunikasi Matematis dan Skala Sikap 1. Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Reciprocal Teaching
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Kemampuan Komunikasi Matematika Komunikasi merupakan suatu proses yang melibatkan dua orang atau lebih, dan di dalamnya terdapat pertukaran informasi dalam rangka mencapai suatu
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Analisis. Analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
BAB II KAJIAN TEORI A. Analisis Analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI A.
BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Komunikasi Matematis Komunikasi secara umum dapat diartikan sebagai suatu cara untuk menyampaikan suatu pesan dari pembawa pesan ke penerima pesan untuk pemberitahu, pendapat
Lebih terperinciDistribusi Frekuensi, Penyajian Data Histogram, Polygon dan Kurva Ogive
Modul ke: 02 Zulkifli, Fakultas Ekonomi dan Bisnis STATISTIK BISNIS Distribusi Frekuensi, Penyajian Data Histogram, Polygon dan Kurva Ogive SE., MM. Program Studi Akuntansi S1 Distribusi Frekuensi Distribusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan berkembangnya zaman, pendidikan menjadi sangat penting
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya zaman, pendidikan menjadi sangat penting dalam mengembangkan kehidupan manusia dan juga dalam meningkatkan kemajuan dalam suatu
Lebih terperinci7.1 ISTILAH-ISTILAH DALAM STATISTIKA A.
STATISTIKA Dalam statistika, angka dikumpulkan dan diatur sedemikian rupa sehingga orang dapat memahaminya, menarik kesimpulan, dan membuat perkiraan berdasarkan angka angka itu. 7.1 ISTILAH-ISTILAH DALAM
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran berbasis masalah (Problem-based Learning), adalah model
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Berbasis Masalah Model pembelajaran berbasis masalah (Problem-based Learning), adalah model pembelajaran yang menjadikan masalah sebagai dasar atau basis bagi siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional) Pasal 37 menegaskan bahwa mata pelajaran matematika
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang RI nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) Pasal 37 menegaskan bahwa mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Menurut Undang-undang Republik Indonesia nomor 2
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, bangsa Indonesia harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, bangsa Indonesia harus mempersiapkan diri karena persaingan dalam dunia pendidikan semakin ketat. Salah satu upaya yang dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesamaan, perbedaan, konsistensi dan inkonsistensi. tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika mempunyai peranan sangat penting dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Matematika juga dapat menjadikan siswa menjadi manusia
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Setting Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Setting Penelitian menjelaskan tentang lokasi berlangsungnya penelitian, pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawai, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yg saling mempengaruhi mencapai tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nurul Qomar, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 (BSNP, 2006:140), salah satu tujuan umum mempelajari matematika pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dan kreativitasnya melalui kegiatan belajar. Oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Interaksi belajar mengajar yang baik adalah guru sebagai pengajar tidak mendominasi kegiatan, tetapi membantu menciptakan kondisi yang kondusif serta memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan penting bagi perkembangan dan perwujudan diri individu serta secara lebih luas bagi pembangunan dan kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting yang menjadi salah satu prioritas utama
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek penting yang menjadi salah satu prioritas utama dalam program pembangunan di Indonesia, karena pada dasarnya pembangunan tidak hanya
Lebih terperinciPenyajian Data. Teori Probabilitas
Penyajian Data Teori Probabilitas Sub Materi Tabel distribusi frekuensi Tabel distribusi frekuensi relatif Tabel distribusi frekuensi kumulatif, histogram dan kurva ogive Teori Probabilitas - Onggo Wr
Lebih terperinciPenyajian Data. Disusun oleh Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Dr. Scolastika Mariani, M.Si.
Penyajian Data Disusun oleh Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Dr. Scolastika Mariani, M.Si. Secara garis besar ada dua cara penyajian data yang sering digunakan yaitu tabel atau daftar dan grafik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang diberikan pada setiap jenjang pendidikan di Indonesia mengindikasikan bahwa matematika sangatlah penting untuk
Lebih terperinciPenyajian Data. Ilham Rais Arvianto, M.Pd Hp : Statistika Pertemuan 2
Penyajian Data Ilham Rais Arvianto, M.Pd Hp : 085642419339 Email : ir.arvianto@akakom.ac.id Statistika Pertemuan 2 Penyajian Data Setelah data dikumpulkan maka data disajikan. Tujuan penyajian data dibuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Depdiknas (2006) mengungkapkan bahwa dalam pendidikan, siswa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Depdiknas (2006) mengungkapkan bahwa dalam pendidikan, siswa dituntut memiliki kemampuan berpikir kritis, sistematis, logis, kreatif, bernalar, dan kemampuan
Lebih terperinciSTATISTIKA. SAMPOERNO, M.Pd. SMA mantan RSBI
STATISTIKA SAMPOERNO, M.Pd. SMA mantan RSBI STATISTIKA Statistik, Populasi dan Sampel Menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram batang, garis, lingkaran dan ogive serta penafsirannya Menghitung ukuran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Poppy Diara, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pemberian pelajaran matematika di sekolah dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), diantaranya adalah mengkomunikasikan gagasan dengan simbol,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam membangun suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam membangun suatu bangsa. Penduduk yang banyak tidak akan menjadi beban suatu negara apabila berkualitas, terlebih
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakekat matematika Matematika merupakan cabang ilmu pengetahuan eksak yang digunakan hampir pada semua bidang ilmu pengetahuan. Matematika sebagai alat bagi ilmu yang lain sudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik jika ada komunikasi yang baik antara guru dengan siswa maupun siswa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan berkomunikasi dengan orang lain merupakan salah satu kunci kesuksesan dari seseorang. Begitu pula dalam proses pembelajaran, keberhasilan proses belajar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. membantu proses pembangunan di semua aspek kehidupan bangsa salah satunya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat sangat membantu proses pembangunan di semua aspek kehidupan bangsa salah satunya yaitu aspek pendidikan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan berpikir kritis, sistematis, logis, dan mampu mengkomunikasikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat sangat berpengaruh terhadap perkembangan di semua aspek kehidupan. Dalam hal ini diperlukan sumber
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. ada umpan balik dari siswa tersebut. Sedangkan komunikasi dua arah, ialah
BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Teoretis 1. Kemampuan Komunikasi Matematika Ditinjau dari makna secara globalnya, komunikasi adalah penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain.
Lebih terperinciStatistika Deskriptif & Distribusi Frekuensi
Statistika Deskriptif & Distribusi Frekuensi Oleh: Zulhan Widya Baskara FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN Mataram, September 2014 Statistika Statistika Deskriptif Statistika Inferensial Statistika Deskriptif
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KESALAHAN JAWABAN MAHASISWA DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS
IDENTIFIKASI KESALAHAN JAWABAN MAHASISWA DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS Fitranto Eko Subekti 1), Reni Untarti 2), Gunawan 3) Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia saat ini
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia saat ini tidak dapat dipungkiri berdampak pada perubahan di seluruh aspek kehidupan, khususnya terhadap
Lebih terperinciBAB II. Tinjauan Pustaka
6 BAB II Tinjauan Pustaka A. Media Pembelajaran Interaktif Media pembelajaran dapat diartikan sebagai perantara atau penghubung antara dua pihak yaitu antara sumber pesan dan penerima pesan ( Anitah, 2008
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rasional yang harus dibina sejak pendidikan dasar. (Hasratuddin, 2010 : 19).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu ilmu bantu yang sangat penting dan berguna dalam kehidupan sehari-hari. Matematika merupakan sarana berfikir untuk menumbuhkembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sarana untuk mendidik seseorang agar menjadi sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Pendidikan kini mengalami banyak perkembangan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam setiap kurikulum pendidikan nasional, mata pelajaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam setiap kurikulum pendidikan nasional, mata pelajaran matematika selalu diajarkan di setiap jenjang pendidikan, dari Sekolah Dasar sampai pada Perguruan
Lebih terperinciSTATISTIK. 1. Pengertian Datum dan Data. 2. Pengertian Populasi dan Sampel. Matematika XI ; STATISTIK. Peta konsep
STATISTIK Peta konsep 1. Pengertian Datum dan Data Di Kelas IX Anda telah mempelajari pengertian datum dan data. Agar tidak lupa pelajari uraian berikut. Misalkan, hasil pengukuran berat badan 5 murid
Lebih terperinciRANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT)
RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT) Nama Mata Kuliah/ sks/ Kode : Statistika Dasar/ 3/ PAMA 3226 Nama Tutor/ NPP : Adi Nur Cahyono, S.Pd., M.Pd./088201206 Deskripsi Singkat Mata Kuliah : Mata kuliah ini
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Representasi Matematis. a) Pengertian Kemampuan Representasi Matematis
BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Konseptual 1. Kemampuan Representasi Matematis a) Pengertian Kemampuan Representasi Matematis Menurut NCTM (2000) representasi adalah konfigurasi atau sejenisnya yang berkorespondensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang konsep, kaidah,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang konsep, kaidah, prinsip serta teorinya banyak digunakan dan dimanfaatkan untuk menyelesaikan hampir semua
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIK. communis berarti milik bersama atau berlaku dimana-mana. Menurut
BAB II KAJIAN TEORITIK A. Kemampuan Komunikasi Matematis Liliweri(1997 : 3) mengungkapkan Kata komunikasi berasal dari bahasa latin communicare, berarti berpartisipasi atau memberitahukan. Kata communis
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan, sebab tanpa pendidikan manusia akan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kebutuhan, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus diarahkan
Lebih terperinciDESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA
ZUHROTUNNISA AlphaMath DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MTs. NEGERI BOJONG PADA MATERI STATISTIKA Oleh: Zuhrotunnisa Guru Matematika MTs. Negeri Rakit 1 Banjarnegara cipits@gmail.com ABSTRACT
Lebih terperinciPROBABILITAS &STATISTIK. Oleh: Kholistianingsih, S.T., M.Eng.
PROBABILITAS &STATISTIK ke-1 Oleh: Kholistianingsih, S.T., M.Eng. KONTRAK PEMBELAJARAN UAS : 35% UTS : 35% TUGAS : 20% KEHADIRAN :10% SEMUA KOMPONEN HARUS ADA KEHADIRAN 0 NILAI MAKS D PEUBAH DAN GRAFIK
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Perkataan tersebut mempunyai akar kata Mathema yang berarti pengetahuan
10 BAB II KAJIAN TEORI A. Matematika Istilah Mathematics (Inggris), Mathematic (Jerman), Mathematique (Prancis), Matematico (Itali), Matematiceski (Rusia), atau Mathematic atau Wiskunde (Belanda) berasal
Lebih terperinciDESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PADA MATERI DIMENSI TIGA
DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PADA MATERI DIMENSI TIGA Nizma Entuu, Ali Kaku, Perry Zakaria Jurusan Pend. Matematika, Program Studi S1. Pend. Matematika F.MIPA Universitas Negeri Gorontalo
Lebih terperinci: Purnomo Satria NIM : PENDISKRIPSIAN DATA
Nama : Purnomo Satria PENDISKRIPSIAN DATA NIM : 1133467162 1. Pendahuluan Dalam suatu penelitian kadang-kadang seorang peneliti menemui kesulitan dalam menyajikan sejumlah besar data statistik dalam bentuk
Lebih terperinciNugroho Soedyarto Maryanto. Matematika. Untuk SMA dan MA Kelas XI Program IPA. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Nugroho Soedyarto Maryanto Matematika Untuk SMA dan MA Kelas XI Program IPA Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional i Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-Undang Matematika
Lebih terperinciPengembangan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa. Melalui Pembelajaran Matematika
Pengembangan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Melalui Pembelajaran Matematika Ali Mahmudi Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY) Email: ali_uny73@yahoo.com & alimahmudi@uny.ac.id Pendahuluan Pada
Lebih terperinciSUM BER BELA JAR Menerap kan aturan konsep statistika dalam pemecah an masalah INDIKATOR MATERI TUGAS
B. Pembelajaran 2 1. Silabus N o STANDA R KOMPE TENSI KOMPE TENSI DASAR INDIKATOR MATERI TUGAS BUKTI BELAJAR KON TEN INDIKA TOR WAK TU SUM BER BELA JAR Menerap kan aturan konsep statistika dalam pemecah
Lebih terperinciDistribusi Frekuensi
Distribusi Frekuensi Statistik Industri Beberapa Istilah 1 Beberapa (cont ) Kelas interval : banyaknya objek yang dikumpulkan dalam kelompok tertentu, berbentuk interval a b ex: kelas interval pertama
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN PENELITIAN
104 BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN Untuk mendukung data hasil penelitian terkait kemampuan komunikasi matematis siswa dalam memahami pokok bahasan himpunan, maka didalam pembahasan ini, peneliti menggunakan
Lebih terperinciSILABUS. tentu. Menentukan integral tentu dengan menggunakan sifat-sifat integral. Menyelesaikan masalah
SILABUS Nama Sekolah : SMA PGRI 1 AMLAPURA Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kelas/Program : XII / IPA Semester : 1 STANDAR KOMPETENSI: 1. Menggunakan konsep integral dalam pemecahan masalah. KOMPETENSI DASAR
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Teknik Probing Prompting 1. Teknik Probing Prompting Secara bahasa kata probing memiliki arti menggali atau melacak 12. Sedangkan menurut istilah probing berarti berusaha memperoleh
Lebih terperinci