PENULISAN BAHAN AJAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENULISAN BAHAN AJAR"

Transkripsi

1 PENULISAN BAHAN AJAR Effendi Tri Bahtiar Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Kampus IPB Darmaga Bogor. Jawa Barat Pendahuluan Sesuai dengan UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan PP No. 37 Tahun 2009 tentang Dosen, Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Sebagai tenaga profesional, dosen memiliki kedudukan dan peran sangat penting sebagai agen pembelajaran, pengembang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta pengabdi kepada masyarakat dan sekaligus berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan tersebut, dosen berkewajiban untuk: a. Melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat; b. Merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran; c. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; d. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, kondisi fisik tertentu, atau latar belakang sosioekonomi peserta didik dalam pembelajaran; e. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik, serta nilai-nilai agama dan etika; dan f. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa. UU No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi juga merumuskan 3 (tiga) kewajiban Dosen yaitu: a. Dosen sebagai anggota Sivitas Akademika memiliki tugas mentransformasikan Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi yang dikuasainya kepada Mahasiswa dengan mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran sehingga Mahasiswa aktif mengembangkan potensinya. 1

2 b. Dosen sebagai ilmuwan memiliki tugas mengembangkan suatu cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi melalui penalaran dan penelitian ilmiah serta menyebarluaskannya. c. Dosen secara perseorangan atau berkelompok wajib menulis buku ajar atau buku teks, yang diterbitkan oleh Perguruan Tinggi dan/atau publikasi ilmiah sebagai salah satu sumber belajar dan untuk pengembangan budaya akademik serta pembudayaan kegiatan baca tulis bagi Sivitas Akademika. Makalah ini mendiskusikan salah satu kewajiban dosen yaitu penulisan bahan ajar. Penulisan bahan ajar menjadi salah satu mata rantai dari seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran yang perlu dilakukan oleh setiap dosen agar pembelajaran dapat terlaksana secara terencana dan sistematis untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Tujuan pembelajaran secara umum adalah agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Potensi mahasiswa dapat dikembangkan secara optimal melalui upaya pembelajaran yang terencana, suasana belajar yang aktif dan proses pembelajaran yang efektif dan efisien, serta diikuti dengan evaluasi hasil belajar yang terukur dan obyektif. Definisi Bahan Ajar Bahan ajar didefinisikan sebagai segala bentuk bahan, baik tertulis maupun tidak tertulis, yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan proses pembelajaran dan menjadi bahan untuk dipelajari oleh peserta didik dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Bahan ajar berisikan seperangkat materi yang disusun secara sistematis sehingga guru dan peserta didik dapat menggunakannya dalam proses pembelajaran (Pannen 2001) dalam suasana dan lingkungan yang nyaman untuk belajar. Sikap, pengetahuan, dan keterampilan merupakan materi pembelajaran yang lazim untuk disusun secara sistematis menjadi bahan ajar yang siap saji untuk dipelajari oleh peserta didik. Melalui bahan ajar yang tersusun sistematis, setiap peserta didik dapat belajar secara efektif untuk memahami dan menerapkan norma (aturan, sikap dan nilai-nilai), melakukan tindakan/keterampilan motorik, serta menguasai pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur, dan proses) sehingga standar kompetensi pembelajaran dapat tercapai. Selain berfungsi sebagai pedoman bagi guru dan peserta didik dalam menjalankan semua 2

3 aktivitas pembelajaran, bahan ajar juga berisi substansi kompetensi dan menjadi alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran. Bahan ajar dapat disusun dari berbagai macam sumber belajar (benda, data, fakta, ide, orang, dan sebagainya) yang potensial untuk dipelajari atau memiliki potensi untuk menimbulkan suasana dan proses belajar. Sumber bahan ajar dapat berasal dari berbagai disiplin ilmu baik dari rumpun ilmu alam maupun sosial. Kedalaman cakupan dan keluasan isi materi ajar harus dipertimbangkan secara seksama sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kondisi kemampuan awal peserta didik. Pengembangan bahan ajar perlu disusun mengacu pada kurikulum yang berlaku, khususnya yang terkait dengan kompetensi, standar materi dan indikator pencapaian. Selain itu penyusunan bahan ajar juga tetap memperhatikan karakteristik dan kebutuhan peserta didik yang meliputi lingkungan sosial, budaya, geografis maupun tahapan perkembangan siswa. Agar peserta didik mampu mempelajari isi materi ajar secara utuh dalam kegiatan pembelajaran, maka beberapa prasyarat dapat diberlakukan sebelum pelaksanaan proses pembelajaran. Sebagai contoh untuk belajar Mekanika Bahan, maka mahasiswa harus sudah lulus mata kuliah Kalkulus dan Geometri Analitik. Prasyarat fisik kadang-kadang juga diperlukan, contohnya untuk belajar seni suara maka peserta didik semestinya tidak tuna wicara. Evaluasi dan pengembangan bahan ajar perlu dilakukan secara berkala agar dapat menjawab dan memecahkan masalah serta mengatasi kesulitan dalam belajar. Jenis-jenis Bahan Ajar Bahan ajar berdasarkan subyeknya diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu (Koesnandar (2008): a. bahan ajar yang sengaja dirancang untuk belajar. Bentuk bahan ajar ini antara lain buku, handouts, lembar kegiatan siswa (LKS) dan modul. Bahan ajar yang dirancang umumnya digunakan sebagai bahan presentasi, bahan referensi, dan bahan belajar mandiri. b. bahan ajar yang tidak dirancang namun dapat dimanfaatkan untuk belajar, misalnya kliping, koran, film, iklan atau berita. Berdasarkan teknologi yang digunakan bahan ajar diklasifikasi menjadi 4 (empat) yaitu: a. bahan ajar cetak (printed): handout, buku, modul, lembar kegiatan siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, dan model/maket. b. Bahan ajar audio: radio, piringan hitam, dan compact disk (CD) audio. c. Bahan ajar audio visual: video compact disk (VCD) dan film. 3

4 d. Bahan ajar multimedia interaktif: CAI (Computer Assisted Instruction), CD multimedia interaktif, dan bahan ajar berbasis web. Tujuan dan Peranan Bahan Ajar Bahan ajar disusun dalam berbagai macam pilihan jenis dengan tujuan untuk membantu siswa dalam belajar, memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran, dan membangun suasana pembelajaran agar menjadi lebih menarik. Iskandarwassid dan Sunendar (2007) mengidentifikasi peranan bahan ajar yang meliputi: a. Mencerminkan suatu sudut pandang yang tajam dan inovatif mengenai pengajaran serta mendemonstrasikan aplikasinya dalam bahan ajar yang disajikan. b. Menyajikan suatu sumber pokok masalah yang kaya, mudah dibaca dan bervariasi, sesuai dengan minat dan kebutuhan para peserta didik. c. Menyediakan suatu sumber yang tersusun rapi dan bertahap. d. Menyajikan metode-metode dan sarana-sarana pengajaran untuk memotivasi peserta didik. e. Menjadi penunjang bagi latihan-latihan dan tugas-tugas praktis. f. Menyajikan bahan/ sarana evaluasi dan remedial yang serasi dan tepat guna. Karakteristik Bahan Ajar Bahan ajar yang baik harus berisikan substansi yang memadai dan disajikan secara sistematis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Substansi bahan ajar harus sesuai dengan kurikulum. Kurikulum yaitu seperangkat program yang harus ditempuh siswa dalam penyelesaian pendidikannya. Kurikulum sekurang-kurangnya meliputi aspek tujuan/kompetensi yang ingin dicapai, metoda, dan penilaian yang digunakan dalam proses pembelajaran. Untuk mencapai tujuan itu maka bahan-bahan ajar harus terorganisasi secara baik, tidak hanya dalam satu mata kuliah, tetapi dalam seluruh rangkaian mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa. Pengulangan materi ajar yang berlebihan akibat tumpang tindihnya bahan ajar di berbagai mata kuliah, perlu dihindari. Bahan ajar juga harus menganut azas ilmiah yaitu disusun dan disajikan secara sistematis dan metodologis. Kaidah-kaidah penulisan ilmiah semestinya tetap dipertahankan. Substansi bahan ajar disusun semata-mata untuk kepentingan peserta didik sehingga harus disusun sesuai dengan tingkat berfikir, minat, dan latar sosial budaya di mana peserta didik tersebut berasal. Bahan ajar disusun sedemikian rupa sehingga mudah dicerna dan dikuasai oleh peserta didik. 4

5 Selain memenuhi syarat-syarat substansial tersebut, bahan ajar yang baik juga harus memenuhi kriteria-kriteria penyajian yang meliputi: a. Menggunakan bahasa yang mudah dibaca dan dimengerti Bahan ajar hendaknya memiliki derajat keterbacaan yang tinggi agar dapat dimengerti oleh peserta didik. Struktur kalimat harus memenuhi kaidah tata bahasa serta menggunakan kosa kata yang kaya namun mudah dimengerti dan telah umum digunakan. Notasi, huruf, gambar, photo dan ilustrasi lainnya yang dipilih untuk menyampaikan isi pesan harus memiliki kebermaknaan yang tinggi. b. Grafika Grafika merupakan bagian dari bahan ajar yang berkenaan dengan bentuk dan format fisik. Bentuk format dan fisik bahan ajar berkaitan dengan ukuran, desain sampul, desain tata letak (layout) isi, bentuk dan ukuran huruf, ilustrasi, warna, komposisi gambar, jenis dan ukuran kertas, penjilidan, dan sebagainya. Bentuk format dan fisik berperan untuk memikat peserta didik agar berminat membaca, mempelajari, dan memiliki bahan ajar tersebut. Oleh karena itu bentuk format dan fisik bahan ajar ini perlu mendapatkan perhatian serius. Beberapa jenis bahan ajar seperti buku ajar memiliki format tertentu yang ditetapkan oleh lembaga terkait (UNESCO). Penulisan Bahan Ajar Penulisan bahan ajar yang diakui oleh DIKTI dan diperhitungkan sebagai angka kredit dosen dalam Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit (PAK) Kenaikan Pangkat/Jabatan Akademik Dosen Tahun 2014 meliputi buku ajar, diktat, modul, petunjuk praktikum, model, alat bantu, audio visual, naskah tutorial, dan jobsheet untuk mata kuliah tertentu yang diampunya. a. Buku ajar Buku ajar adalah buku pegangan untuk suatu mata kuliah yang ditulis dan disusun oleh pakar di bidangnya dan memenuhi kaidah buku teks serta diterbitkan secara resmi dan disebarluaskan. Buku ajar dikenal pula dengan sebutan buku teks, buku materi, buku paket, atau buku panduan belajar. Bacon mengemukakan bahwa buku ajar adalah buku yang dirancang buat penggunaan di kelas, dengan cermat disusun dan disiapkan oleh para pakar atau ahli dalam bidang itu dan dilengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang sesuai dan serasi (Tarigan 1986). Buku ajar berisikan materi ajar dalam suatu bidang studi dan merupakan alat 5

6 pengajaran yang paling banyak digunakan di antara semua alat pengajaran lainnya. Buku ajar ditulis untuk tujuan instruksional tertentu, disusun secara sistematis dan runut berdasarkan alur dan logika tertentu, dan dilengkapi dengan kebutuhan sarana pengajaran agar pelaksanaan pembelajaran dapat dilakukan secara efektif dan efisien sesuai dengan rencana yang telah disusun. Buku ajar disusun untuk membantu mencapai tujuan pembelajaran atau kompetensi tertentu. Buku ajar yang baik harus memberikan makna yang cukup berarti bagi peserta didik. Ketika seseorang membaca sebuah buku ajar, maka pembaca tersebut dipastikan akan segera dapat menangkap pesan dan makna yang terkandung di dalamnya. Jangan sampai pembaca tidak mendapatkan pesan dan makna apa-apa ketika telah membaca beberapa halaman pertama buku ajar tersebut. Sebuah buku yang baik harus mampu menjadikan pembacanya memahami makna dan memperkirakan hasil yang diperoleh dari membaca buku tersebut. Bahasa komunikasi menjadi faktor kunci untuk menghasilkan pemahaman yang baik dari pembaca. Bahasa buku ajar hendaknya menggunakan kalimat efektif, sederhana, terhindar dari makna ganda, sopan, menarik dan sesuai dengan penguasaan bahasa yang dimiliki oleh pembaca yang menjadi sasarannya. Perkembangan kognitif pembaca juga perlu diperhatikan agar buku ajar dapat dibaca dengan baik oleh pembaca yang memiliki kemampuan kognitif rata-rata, namun juga dijaga agar pembaca yang cerdas tidak menjadi bosan karena tantangan yang terlalu rendah. Isi buku ajar harus berhubungan erat dengan materi kuliah lain dalam rangkaian kurikulum, dan lebih baik lagi kalau didukung dengan perencanaan yang menyeluruh untuk mencapai tujuan dan kompetensi tertentu. Buku harus mampu membangun motivasi pembacanya untuk belajar. Buku yang baik menstimulasi pembaca untuk menjaga perhatian pada apa yang sedang dipelajarinya. Ada magnet perhatian yang ditanamkan oleh penulis dalam suatu buku yang baik sehingga pembaca tetap bertahan untuk mengikuti apa yang disampaikan penulis dalam bukunya. Peran dosen di dalam kelas dibatasi oleh waktu. Untuk mengisi keterbatasan ini buku ajar harus mendorong pembaca untuk mengembangkan pola belajar mandiri. Ilustrasi yang tepat, relevan, dan menarik akan sangat membantu pembaca untuk belajar mandiri. Buku ajar memberikan uraian tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dan rangkuman yang disusun secara sistematis dan terstruktur agar pembaca dapat belajar secara fleksibel melalui berbagai pola pembelajaran, mendapatkan kesempatan untuk berlatih, dan mampu mengakomodir berbagai kesulitan 6

7 pembaca. Buku merupakan medium untuk belajar, dan oleh karena itu memberikan pembatas antara benar salah, maupun baik buruk. Buku yang baik harus mengetengahkan norma, nilai, etika dan tatanan moral yang berlaku di kehidupan bermasyarakat. Penulisan buku ajar dapat dilakukan secara mandiri berdasarkan ide, gagasan, pengetahuan, dan pengalamannya sendiri. Penulis dapat juga menghimpun, mengkompilasi, menganalisa, dan menyitir tulisan dari berbagai sumber yang relevan dengan buku ajar yang akan disusun. Selain itu penulis dapat juga mengemas ulang informasi dari buku-buku dan naskah publikasi lain yang telah ada sebelumnya. Teknik penulisan buku ajar dengan cara kompilasi maupun kemas ulang harus memperhatikan kaidah dan etika akademik yaitu menghindari plagiarism. Penulis dituntut untuk menghindari plagiarism yaitu tindakan menjiplak, mengambil pendapat, karangan, karya tulis, dll dari orang lain dan menjadikanya seolah hasil karyanya sendiri. Pedoman PAK 2014 memberikan deskripsi yang berbeda antara buku ajar dengan buku referensi. Buku referensi adalah suatu tulisan dalam bentuk buku yang substansi pembahasannya pada satu bidang ilmu kompetensi penulis. Isi tulisan dalam buku referensi harus memenuhi syarat-syarat sebuah karya ilmiah yang utuh, yaitu adanya rumusan masalah yang mengandung nilai kebaruan, metodologi pemecahan masalah, dukungan data atau teori mutakhir yang lengkap dan jelas, serta ada kesimpulan dan daftar pustaka. Buku referensi berisikan hasil penelitian atau pemikiran yang original. Hal ini menjadi pembeda pokok antara buku referensi dan buku ajar. Buku referensi dalam Pedoman PAK termasuk dalam kategori karya ilmiah, sedangkan buku ajar termasuk dalam kategori pelaksanaan kegiatan pendidikan. b. Diktat Diktat adalah bahan ajar untuk suatu mata kuliah yang ditulis dan disusun oleh dosen mata kuliah tersebut, mengikuti kaidah tulisan ilmiah dan disebarluaskan kepada peserta kuliah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, diktat diartikan sebagai pegangan yang dibuat guru berupa kutipan bentuk tulisan atau ketikan. Diktat merupakan buku pelajaran yang dibuat dari materi pelajaran suatu ilmu pengetahuan dan bukan dibuat berdasar hasil penelitian. Dosen membuat diktat untuk pengajaran satu mata kuliah tertentu. Diktat disusun secara sistematis sesuai dengan kurikulum dan silabus, dan mencakup tujuan dan uraian materi ajar. Diktat ditulis secara ringkas dan padat. Semua referensi/teori yang dikutip dari orang lain dicantumkan dalam daftar pustaka. Diktat merupakan unit terkecil dari suatu bahan ajar yang dapat dipergunakan secara mandiri dalam proses belajar mengajar. Meskipun dapat berfungsi 7

8 secara mandiri, sangat disarankan agar diktat dilengkapi dengan buku ajar dan/atau buku referensi dalam proses pembelajaran agar peserta didik memperoleh pemahaman materi secara lebih lengkap dan utuh. Berbeda dengan buku ajar yang dapat berisi materi pembelajaran mandiri, diktat sebaiknya dipelajari dalam kelas di bawah arahan dosen. Penyusunan diktat harus berlandaskan pada prinsip relevansi, konsistensi dan kecukupan. Sesuai dengan prinsip relevansi, materi yang ditulis dalam diktat hendaknya relevan dengan pencapaian standar kompetensi yang ditetapkan. Kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik setelah mempelajari diktat di bawah bimbingan dosen harus selaras dengan pokok bahasan yang ada dalam diktat. Jika kompetensi dasar yang ingin dicapai adalah 3 (tiga) buah, maka bahasan yang ada dalam diktat harus meliputi 3 (tiga) materi untuk mencapai seluruh kompetensi dasar tersebut secara konsisten. Prinsip kecukupan memiliki makna bahwa materi yang diajarkan hendaknya tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit, tetapi tetap mampu peserta didik menguasai kompetensi yang akan diajarkan. Diktat merupakan bagian kecil dari buku ajar yang masih dapat dipergunakan secara mandiri sebagai bahan ajar di dalam kelas pembelajaran. Seperti halnya buku ajar, materi yang disajikan dalam diktat harus relevan dengan tujuan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang diharapkan, berisikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bersangkutan, dan sesuai dengan jenjang dan kemampuan peserta didik. Penyajian materi dalam diktat harus diuraikan secara teratur, saling mengisi dan memperkuat dengan bahan ajar lainnya, menarik perhatian dan minat, menantang dan merangsang peserta didik untuk mempelajarinya, serta mengacu pada aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Penyajian yang panjang lebar dan bertele-tele sebaiknya dihindari. Bahasa dalam diktat harus baik dan benar serta efektif dan efisien. Kalimat yang dipergunakan harus sesuai dengan kematangan dan perkembangan peserta didik. Istilah, kosakata, simbol, dan ilustrasi diberikan untuk mempermudah pemahaman. Jika diperlukan terjemahan, penulis hendaknya mempergunakan kata-kata terjemahan yang baku. Diktat umumnya mencakup 3 (tiga) bagian yaitu: (1) Bagian awal yang berisi: - Halaman cover (judul, pengarang, gambar sampul, lingkup penggunaan, tahun terbit, nama departemen (biasanya digunakan untuk kalangan sendiri). - Daftar isi (judul bab, sub bab, dan nomor halaman) 8

9 - Daftar lain (daftar gambar, daftar tabel, daftar lampiran) (2) Bagian isi mengandung pokok-pokok bahasan yang menjadi inti naskah diktat. Pokokpokok bahasan tersebut diuraikan dalam penjelasan, proses operasional, atau langkah kerja di setiap bab maupun sub bab. Setiap satu kesatuan pokok bahasan disajikan dalam paragraf. Paragraf merupakan unit terkecil suatu pokok bahasan. Paragraf tersebut berkesinambungan, saling mendukung, sehingga membentuk satu kesatuan pokok-pokok bahasan yang koheren. Bagian isi dapat dilengkapi dengan tabel, bagan, gambar dan ilustrasi lain untuk memperjelas materi dan memudahkan pemahaman peserta didik. (3) Bagian akhir diktat berisi daftar pustaka, lampiran, dan glosarium. c. Modul Modul adalah bagian dari bahan ajar untuk suatu mata kuliah yang ditulis oleh dosen matakuliah tersebut, mengikuti kaidah tulisan ilmiah dan disebarluaskan kepada peserta kuliah. Modul umumnya ditulis untuk satu satuan kompetensi bahan ajar, namun dapat juga ditulis untuk satu paket bahan ajar. Modul merupakan satuan bahan ajar yang dapat dipelajari sendiri secara perorangan oleh peserta didik. Setelah menyelesaian suatu modul, peserta didik dapat melanjutkan mempelajari modul berikutnya. Pemberian bahan ajar berupa modul kepada peserta didik sebaiknya diikuti dengan sistem hadiah dan hukuman untuk menjaga motivasi belajar dan menanamkan rasa tanggungjawab untuk melaksanakan tugas yang diberikan. Modul harus dibuat dengan tampilan yang menarik dan bahasa yang sederhana agar peserta didik dapat mempelajarinya secara mandiri di rumah. Modul menyajikan banyak ilustrasi agar menarik dan mempermudah pemahaman peserta didik. Kerangka isi modul sekurangkurangnya berisi: deskripsi tujuan pembelajaran/kompetensi, petunjuk belajar yang memuat penjelasan tentang langkah-langkah yang ditempuh dalam mempelajari modul, uraian materi, bahan bacaan, soal latihan dan kunci jawaban/rubrik. Soal obyektif seperti benar salah dan pilihan berganda diberikan kunci jawaban, sedangkan soal essay diberi penyelesaian berupa rubrik. d. Petunjuk praktikum Petunjuk praktikum adalah pedoman pelaksanaan praktikum yang berisi tata cara, persiapan, pelaksanaan, dan analisis data pelaporan. Pedoman tersebut disusun dan ditulis oleh kelompok dosen yang menangani praktikum tersebut dan mengikuti kaidah tulisan ilmiah. Buku petunjuk praktikum berisi hal-hal yang terkait dengan praktikum yaitu judul-judul percobaan yang akan 9

10 dilakukan, landasan teori yang berkaitan dengan praktikum tersebut, alat dan bahan yang akan digunakan, prosedur dan langkah kerja, lembar pengamatan dan hasil pengukuran, serta pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh praktikan setelah selesai menjalankan praktikum. Praktikum dilakukan melalui serangkaian percobaan yang cermat untuk memperoleh data-data sehingga dapat diperoleh pembuktian suatu konsep berdasarkan kumpulan data yang diperoleh tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut, praktikan harus mempelajari dan menguasai petunjuk praktikum sebelum masuk ke dalam kelas praktikum. e. Model Model adalah alat peraga atau simulasi komputer yang digunakan untuk menjelaskan fenomena yang terkandung dalam penyajian suatu mata kuliah untuk meningkatkan pemahaman peserta kuliah. f. Alat bantu Alat bantu adalah perangkat keras maupun perangkat lunak yang digunakan untuk membantu pelaksanaan perkuliahan dalam rangka meningkatkan pemahaman peserta didik tentang suatu fenomena. g. Audio visual Audio visual adalah alat bantu perkuliahan yang menggunakan kombinasi antara gambar dan suara, digunakan dalam kuliah untuk meningkatkan pemahaman peserta didik tentang suatu fenomena. h. Naskah tutorial Naskah tutorial adalah bahan rujukan untuk kegiatan rujukan tutorial suatu mata kuliah yang disusun dan ditulis oleh dosen mata kuliah atau oleh pelaksana kegiatan tutorial tersebut, dan mengikuti kaidah tulisan ilmiah. i. Jobsheet praktikum terkait dengan mata kuliah yang diampu. Jobsheet ditulis tanpa dijilid untuk kegiatan praktikum di bengkel atau laboratorium. Jobsheet berisi satu kegiatan praktikum saja. Selain petunjuk kerja, pada setiap jobsheet perlu diuraikan petunjuk keselamatan dan kesehatan kerja untuk menghindari resiko kecelakaan. Setiap tahapan pelaksanaan praktikum harus ditulis jelas dan tidak bermakna ganda untuk menghindari timbulnya kesalahpahaman yang akan menyebabkan kesalahan memilih, menggunakan, dan merangkai alat/bahan yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja atau kerusakan bahan/alat. 10

11 Penutup Penulisan bahan ajar merupakan salah satu wujud pengembangan profesionalisme dosen dalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya untuk mentransformasikan ilmu pengetahuan dan/atau teknologi yang dikuasainya kepada mahasiswa. Penulisan bahan ajar menjadi salah satu unsur utama yang harus dijalankan oleh dosen. Pengembangan bahan ajar suatu mata kuliah harus merupakan suatu dari rangkaian pengembangan kurikulum program studi untuk menghasilkan lulusan yang memiliki standar kompetensi yang ditetapkan. Bahan ajar, baik dalam bentuk tertulis maupun tidak tertulis, semestinya disusun secara sistematis dan terstruktur sehingga dapat membantu dosen untuk menyampaikan materi ajar, membantu meningkatkan pemahaman belajar mahasiswa, dan menciptakan suasana dan lingkungan pembelajaran efektif dan efisien namun tetap nyaman dan menyenangkan. Daftar Pustaka Iskandarwassid dan Sunendar D Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung : Remaja Rosdakarya. Kemenristekdikti Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit (PAK) Kenaikan Pangkat/Jabatan Akademik Dosen. Koesnandar Pengembangan Bahan Belajar Berbasis Web. Tersedia: Pannen P dan Purwanto Penulisan Bahan Ajar. Jakarta:Depdiknas. Pemerintah Republik Indonesia. PP No. 37 Tahun 2009 tentang Dosen. Pemerintah Republik Indonesia. UU No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Pemerintah Republik Indonesia. UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Tarigan HG Menulis: sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa. 11

MEMBUDAYAKAN MENULIS BUKU AJAR

MEMBUDAYAKAN MENULIS BUKU AJAR WORKSHOP BUDAYA MENULIS DI KAMPUS MEMBUDAYAKAN MENULIS BUKU AJAR PROF. DR. IR. GIYATMI, MSI Jakarta, 10 Pebruari 2016 BUDAYA MENULIS UNTUK DOSEN UMUM 1. Mendokumentasikan hasil TRI DHARMA (pengajaran,

Lebih terperinci

Pengertian Bahan Ajar

Pengertian Bahan Ajar Pengertian Bahan Ajar Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bahan Ajar 1. Pengertian Bahan Ajar Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar Depdiknas, 2008: 6).

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA METODOLOGI PENULISAN BAHAN AJAR (DIKTAT, Oleh: Endang Mulyatiningsih

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA METODOLOGI PENULISAN BAHAN AJAR (DIKTAT, Oleh: Endang Mulyatiningsih PTK 201 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA METODOLOGI PENULISAN BAHAN AJAR (DIKTAT, PEMBELAJARAN MODUL, HANDOUT, JOBSHEET) Oleh: Endang Mulyatiningsih HO NO 1 1 A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun tidak tertulis (Amri dan Ahmadi 2010:159). Hal senada juga diungkapkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun tidak tertulis (Amri dan Ahmadi 2010:159). Hal senada juga diungkapkan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bahan Ajar Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud berupa tertulis maupun

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR. Pengembangan Bahan Ajar. Sosialisasi KTSP 2008

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR. Pengembangan Bahan Ajar. Sosialisasi KTSP 2008 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR Pengertian Bahan Ajar 1. Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Mengapa guru perlu

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bahan Ajar Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2015

SEMINAR NASIONAL JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2015 Brosur IPA Terpadu sebagai Bahan Ajar di SMP ditinjau dari Aspek Keterbacaannya MYCO HERSANDI Pascasarjana Jurusan Pendidikan IPA Universitas Negeri Jember. Jl. Kalimantan 37 Tegal Boto E-mail: myco.hersandi41@gmail.com

Lebih terperinci

Unit 4. Pengembangan Bahan Pembelajaran Cetak. Isniatun Munawaroh. Pendahuluan

Unit 4. Pengembangan Bahan Pembelajaran Cetak. Isniatun Munawaroh. Pendahuluan Unit 4 Pengembangan Bahan Pembelajaran Cetak Isniatun Munawaroh Pendahuluan Bahan pembelajaran cetak merupakan bahan pembelajaran yang sudah umum digunakan bagi para guru tak terkecuali di tingkat Sekolah

Lebih terperinci

15/10/2015 DASAR. 1.BOPTN Program Studi Teknik Elektro UNHAS TOR Kegiatan 2 Pembuatan Modul Ajar dan Praktikum

15/10/2015 DASAR. 1.BOPTN Program Studi Teknik Elektro UNHAS TOR Kegiatan 2 Pembuatan Modul Ajar dan Praktikum 1.BOPTN Program Studi Teknik Elektro UNHAS 2015 TOR Kegiatan 2 Pembuatan Modul Ajar dan Praktikum 1 3. Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Pangkat/Jabatan Akademik Dosen 2014 8. Mengembangkan

Lebih terperinci

Guru & Dosen, janganlah puas jadi guru kelas, jadilah GURU BANGSA lewat tulisan! Dosen Tanpa Menulis berarti HABIS! Menulis berarti EKSIS!

Guru & Dosen, janganlah puas jadi guru kelas, jadilah GURU BANGSA lewat tulisan! Dosen Tanpa Menulis berarti HABIS! Menulis berarti EKSIS! Peningkatan Eksistensi Diri dan Finasial Peningkatan Jabatan Fungsional Sebagai Dosen Meningkatkan Kapasitas dan Integritas Institusi Guru & Dosen, janganlah puas jadi guru kelas, jadilah GURU BANGSA lewat

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PENGEMBANGAN BAHAN AJAR Oleh: Drs. Asep Herry Hernawan, M.Pd. Dra. Hj. Permasih, M.Pd. Laksmi Dewi, M.Pd. PENGANTAR Bahan pembelajaran merupakan komponen isi pesan dalam kurikulum yang harus disampaikan

Lebih terperinci

KONSEP KURIKULUM 2013

KONSEP KURIKULUM 2013 Oleh : Pratiwi Pujiastuti pratiwi@uny.ac.id KONSEP KURIKULUM 2013 Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (19) adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bahan Ajar Bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching material) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK PENDIDIKAN TINGGI PAU-PPAI, UNIVERSITAS TERBUKA 2008

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK PENDIDIKAN TINGGI PAU-PPAI, UNIVERSITAS TERBUKA 2008 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK PENDIDIKAN TINGGI PAU-PPAI, UNIVERSITAS TERBUKA 2008 JENIS BAHAN AJAR 4 CETAK 4 NON - CETAK CETAK Buku Teks Bahan Ajar Mandiri = Modul = BAJJ Panduan = Petunjuk = Pedoman

Lebih terperinci

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar Sasaran dan Pengembangan Sikap Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu memahami Sasaran dan Pengembangan Sikap Indikator: Pengertian Sikap Guru Pengertian Kinerja Guru Sasaran Sikap Guru Pengembangan Sikap Kinerja

Lebih terperinci

Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul

Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul Panduan Penulisan Rencana Implementasi Daftar Isi Daftar Isi Pendahuluan 1 Latar Belakang 1 Tujuan Error! Bookmark not defined. Kebutuhan dan Penyediaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 27 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

PEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan

PEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan PEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan penyempurnaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005, perencanaan pembelajaran

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan penyempurnaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 25 B. TUJUAN 25 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 25 D. UNSUR YANG TERLIBAT 26 E. REFERENSI 26 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 26 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 27 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

PENYUSUNAN BAHAN AJAR. Diklat Pra Uji Kompetensi Pendidik Kursus dan Pelatihan Pendidikan Nonformal

PENYUSUNAN BAHAN AJAR. Diklat Pra Uji Kompetensi Pendidik Kursus dan Pelatihan Pendidikan Nonformal PENYUSUNAN BAHAN AJAR Diklat Pra Uji Kompetensi Pendidik Kursus dan Pelatihan Pendidikan Nonformal IDENTITAS Nama : U. Hendra Irawan Tempat Tgl Lahir : Bandung, 02 Juli 1969 Alamat : Komplek Puri Budi

Lebih terperinci

SUB TOTAL (SKOR X BOBOT) KOMPONEN MATERI (A)

SUB TOTAL (SKOR X BOBOT) KOMPONEN MATERI (A) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN INSTRUMEN B1 PENILAIAN BUKU PENGAYAAN PENGETAHUAN Kode Buku : NO. KOMPONEN DAN BUTIR Penilaian Kualitatif

Lebih terperinci

Pengertian Bahan Ajar

Pengertian Bahan Ajar Pengertian Bahan Ajar Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) SKS : 2 SKS Dosen : Rovi in, M.Ag Semester : Ganjil Prodi : PBA 1 Guru profesional memiliki empat kompetensi, yaitu: pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial.

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi

BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi Karya tulis ilmiah memiliki kedudukan yang sangat penting. Mahasiswa harus menghasilkan karya ilmiah, baik berupa tugas akhir, skripsi atau

Lebih terperinci

PERAN DAN FUNGSI BAHAN AJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD

PERAN DAN FUNGSI BAHAN AJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD PERAN DAN FUNGSI BAHAN AJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah : Pengembangan Materi Ajar Matematika Dosen Pengampu : Amilla Fidyah Astuti, S.Pd Disusun oleh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Keterampilan Menulis Kalimat dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Keterampilan Menulis Kalimat dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Keterampilan Menulis Kalimat dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia 1. Pengertian Keterampilan Menulis. Menulis adalah salah satu standar kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa

Lebih terperinci

BUKU KODE ETIK DOSEN

BUKU KODE ETIK DOSEN Kode Dokumen Nama Dokumen Edisi Disahkan Tanggal Disimpan di- KED-AAYKPN Buku Kode Etik 01-Tanpa Revisi 31 Agustus 2010 UPM-AAYKPN Dosen BUKU KODE ETIK DOSEN AKADEMI AKUNTANSI YKPN YOGYAKARTA Disusun Oleh

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENILAIAAN BUKU PEMBELAJARAN

INSTRUMEN PENILAIAAN BUKU PEMBELAJARAN INSTRUMEN PENILAIAAN BUKU PEMBELAJARAN PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN AKTIVITAS INSTRUKSIONAL P3AI Perpustakaan Pusat, Lantai 6 Telp./Fax. (031) 5994419, PABX : 5994251-54 ext. 1136 Email : p3ai@its.ac.id

Lebih terperinci

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS ~ 1 ~ SALINAN Menimbang BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAYONG

Lebih terperinci

Variasi Bahan Ajar pada Pembelajaran E-Learning Guna Menunjang Pembelajaran di Sekolah Menengah Atas ARTIKEL ILMIAH

Variasi Bahan Ajar pada Pembelajaran E-Learning Guna Menunjang Pembelajaran di Sekolah Menengah Atas ARTIKEL ILMIAH Variasi Bahan Ajar pada Pembelajaran E-Learning Guna Menunjang Pembelajaran di Sekolah Menengah Atas ARTIKEL ILMIAH Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS DIT. PEMBINAAN SMA HALAMAN 1

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS DIT. PEMBINAAN SMA HALAMAN 1 1 IDENTIFIKASI SNP Standar Kompetensi Lulusan Standar Isi Standar Pengelolaan Standar Proses Standar Penilaian ANALISIS KONTEKS ANALISIS KONDISI SATUAN PENDIDIKAN Kekuatan dan Kelemahan : Peserta Didik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh dosen dalam melaksanakan tugas keprofesiannya.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bahan Ajar 2.1.1 Pengertian Bahan Ajar Hamdani (2011:218) mengemukakan beberapa pengertian tentang bahan ajar, yaitu sebagai berikut: a. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan

Lebih terperinci

TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI (PENDIDIKAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT)

TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI (PENDIDIKAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI (PENDIDIKAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) Sutrisna Wibawa (Rektor UNY) Disampaikan dalam Rapat Perencanaan Pengawasan Proses Bisnis Perguruan Tinggi Negeri Yogyakarta, 29

Lebih terperinci

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 95 Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

SUB TOTAL (SKOR X BOBOT) KOMPONEN MATERI/ISI (A)

SUB TOTAL (SKOR X BOBOT) KOMPONEN MATERI/ISI (A) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN INSTRUMEN B PENILAIAN BUKU PENGAYAAN KETERAMPILAN Kode Buku: No. KOMPONEN DAN BUTIR PENILAIAN KUALITATIF

Lebih terperinci

Manual Mutu Sumber Daya Manusia Universitas Sanata Dharma MM.LPM-USD.10

Manual Mutu Sumber Daya Manusia Universitas Sanata Dharma MM.LPM-USD.10 Manual Mutu Sumber Daya Manusia Universitas Sanata Dharma MM.LPM-USD.10 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 3 1.2 Tujuan 3 Halaman BAB 2 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) Salah satunya menurut Duch (1995) dalam http://www.uii.ac.id pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning)

Lebih terperinci

Pengertian Bahan Ajar

Pengertian Bahan Ajar Pengertian Bahan Ajar Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang

Lebih terperinci

BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR

BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR PROFESIONALISME PROFESI GURU DAN MENJADI GURU PROFESIONAL Oleh : Andriane Jamrah,S,Pd,M.Pd Staf Pada Pemerintah Kabupaten Tanah Datar I. PENDAHULUAN Dalam proses pendidikan,

Lebih terperinci

Dalam dharma pengajaran setiap dosen dituntut

Dalam dharma pengajaran setiap dosen dituntut Pengantar Pengembangan Bahan Ajar di Perguruan Tinggi 30 April 2009, di Pekanbaru Oleh Said Suhil Achmad A. Pengantar Dalam dharma pengajaran setiap dosen dituntut untuk mempersiapkan diri dalam pembelajaran

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Lebih lanjut disebutkan bahwa bahan ajar berfungsi sebagai:

II. TINJAUAN PUSTAKA. dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Lebih lanjut disebutkan bahwa bahan ajar berfungsi sebagai: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bahan Ajar Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945 dilakukan melalui pendidikan bermutu yang diatur dalam

Lebih terperinci

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM MUKADDIMAH Universitas Muhammadiyah Mataram disingkat UM Mataram adalah Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah suatu sistem pendidikan yang ditandai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah suatu sistem pendidikan yang ditandai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah suatu sistem pendidikan yang ditandai dengan karakteristik, salah satunya adalah keterpisahannya antara individu yang belajar

Lebih terperinci

Oleh: Pembantu Rektor II UB

Oleh: Pembantu Rektor II UB Oleh: Pembantu Rektor II UB 1 Dosen : Pendidik profesional dan ilmuwan * Tugas utama : Mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan IPTEK dan Seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Sejalan perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Sejalan perkembangan dunia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada saat ini memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik, dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan

Lebih terperinci

INSTRUMEN B2 PENILAIAN BUKU PENGAYAAN KETERAMPILAN

INSTRUMEN B2 PENILAIAN BUKU PENGAYAAN KETERAMPILAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN INSTRUMEN B2 PENILAIAN BUKU PENGAYAAN KETERAMPILAN Kode Buku: NO. KOMPONEN DAN ASPEK Skor (S) Bobot (B) S

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PENGEMBANGAN BAHAN AJAR R. Nety Rustikayanti 2016 materi didownload di dosen.stikesdhb/nety/ Pengertian Pengembangan bahan ajar proses pemilihan, adaptasi, dan pembuatan bahan ajar berdasarkan kerangka

Lebih terperinci

Drs Doddy Rusmono, MLIS

Drs Doddy Rusmono, MLIS Pelatihan Penulisan MODUL Mata Kuliah Semester 1 TA 2009/2010 Program Studi Perpustakaan dan Informasi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Pendidikan Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ISI BUKU AJAR/DARAS

PENGEMBANGAN ISI BUKU AJAR/DARAS PENGEMBANGAN ISI BUKU AJAR/DARAS Oleh: Dr. Marzuki FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 1 KIAT MENULIS BUKU Harus punya modal 2 APA MODALNYA? Punya kemauan Niat untuk menulis Punya kemampuan

Lebih terperinci

KODE ETIK PENULIS DAN ETIKA KEPENULISAN

KODE ETIK PENULIS DAN ETIKA KEPENULISAN KODE ETIK PENULIS DAN ETIKA KEPENULISAN H. M. Nur Kholis Setiawan Fakultas Syari ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta nkholissetiawan@uin-suka.ac.id 081328725909 Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi menuntut sumber daya manusia berkualitas yang memiliki pengetahuan, karakter dan keterampilan agar dapat beradaptasi dan menghadapi persaingan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengembangan Bahan Ajar a. Bahan ajar Menurut Depdiknas (2006: 4) bahan ajar merupakan seperangkat materi yang disusun secara sistematis yang memungkinkan siswa

Lebih terperinci

Kode Buku : Bobot (B) Skor (S) KOMPONEN DAN ASPEK A. MATERI/ISI. Materi/isi sesuai dan mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.

Kode Buku : Bobot (B) Skor (S) KOMPONEN DAN ASPEK A. MATERI/ISI. Materi/isi sesuai dan mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional. KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN INSTRUMEN B1 PENILAIAN BUKU PENGAYAAN PENGETAHUAN Kode Buku : NO. A. MATERI/ISI KOMPONEN DAN ASPEK Skor (S)

Lebih terperinci

KONSEP BAHAN AJAR KKNI DAN KARAKTERISTIKNYA. Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2017

KONSEP BAHAN AJAR KKNI DAN KARAKTERISTIKNYA. Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2017 KONSEP BAHAN AJAR KKNI DAN KARAKTERISTIKNYA Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2017 FOKUS KAJIAN 1. KKNI 2. BAHAN AJAR 3. TAHAPAN PEMBENTUKAN MATA KULIAH 4. KESIMPULAN

Lebih terperinci

Prinsip dan Langkah-Langkah Pengembangan Silabus

Prinsip dan Langkah-Langkah Pengembangan Silabus Prinsip dan Langkah-Langkah Pengembangan Silabus A. Prinsip Pengembangan Silabus Prinsip-prinsip pengembangan silabus adalah: 1. Ilmiah Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan penyempurnaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005,

Lebih terperinci

INSTRUMEN D PENILAIAN BUKU PANDUAN PENDIDIK. Bobot (B)

INSTRUMEN D PENILAIAN BUKU PANDUAN PENDIDIK. Bobot (B) KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN INSTRUMEN D PENILAIAN BUKU PANDUAN PENDIDIK Kode Buku: NO. KOMPONEN DAN ASPEK Skor (S) A. MATERI/ISI 1. 2.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal penting yang dibutuhkan manusia. Dengan pendidikan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal penting yang dibutuhkan manusia. Dengan pendidikan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal penting yang dibutuhkan manusia. Dengan pendidikan seseorang dapat mengetahui dan melakukan hal baru. Pendidikan tidak hanya berorientasikan pada

Lebih terperinci

KETETAPAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 007/TAP/MWA-UI/2005 TENTANG : ETIKA PENELITIAN BAGI SETIAP ANGGOTA SIVITAS AKADEMIKA

KETETAPAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 007/TAP/MWA-UI/2005 TENTANG : ETIKA PENELITIAN BAGI SETIAP ANGGOTA SIVITAS AKADEMIKA Menimbang Mengingat KETETAPAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 007/TAP/MWA-UI/2005 TENTANG ETIKA PENELITIAN BAGI SETIAP ANGGOTA SIVITAS AKADEMIKA UNIVERSITAS INDONESIA Dengan Rahmat Tuhan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pannen (dalam Belawati, 2003: 2) mendefinisikan bahan ajar sebagai bahanbahan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pannen (dalam Belawati, 2003: 2) mendefinisikan bahan ajar sebagai bahanbahan 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bahan Ajar Pannen (dalam Belawati, 2003: 2) mendefinisikan bahan ajar sebagai bahanbahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan guru dan siswa dalam

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 61/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 61/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 61/KEP/UDN-01/VI/2007 tentang KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Rektor Universitas Dian Nuswantoro Menimbang : bahwa untuk menjamin penyelenggaraan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS Ike Evi Yunita Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BUKU KODE ETIK DAN TATA TERTIB DOSEN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

BUKU KODE ETIK DAN TATA TERTIB DOSEN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO BUKU KODE ETIK DAN TATA TERTIB DOSEN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahnya Buku Kode Etik dan Tata tertib dosen Universitas

Lebih terperinci

INSTRUMEN EVALUASI JENIS BUKU PERGURUAN TINGGI

INSTRUMEN EVALUASI JENIS BUKU PERGURUAN TINGGI Judul Buku INSTRUMEN EVALUASI JENIS BUKU PERGURUAN TINGGI PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN AKTIVITAS INSTRUKSIONAL P3AI Perpustakaan Pusat, Lantai 6 Telp./Fax. (031) 5994419, PABX : 5994251-54 ext. 1136

Lebih terperinci

Pengertian Tulisan Ilmiah

Pengertian Tulisan Ilmiah Karya tulis ilmiah A. KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN 1. Peserta memiliki pengetahuan yang memadai tentang pengertian dan jenis-jenis tulisan ilmiah 2. Peserta mampu merencanakan, menyusun, dan mengembangkan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR R. NETY RUSTIKAYANTI 2017

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR R. NETY RUSTIKAYANTI 2017 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR R. NETY RUSTIKAYANTI 2017 Pengertian Pengembangan bahan ajar proses pemilihan, adaptasi dan pembuatan bahan ajar berdasarkan kerangka acuan tertentu Bahan ajar uraian yang sistematik

Lebih terperinci

Fitri Rahmawati, MP. Staf Pengajar Pendidikan Teknik Boga Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Fitri Rahmawati, MP. Staf Pengajar Pendidikan Teknik Boga Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Fitri Rahmawati, MP Staf Pengajar Pendidikan Teknik Boga Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Email: fitri_rahmawati@uny.ac.id Pengertian Modul Modul merupakan alat atau sarana pembelajaran yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa tujuan nasional adalah untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah

Lebih terperinci

Seminar Pendidikan Matematika

Seminar Pendidikan Matematika Seminar Pendidikan Matematika TEKNIK MENULIS KARYA ILMIAH Oleh: Khairul Umam dkk Menulis Karya Ilmiah adalah suatu keterampilan seseorang yang didapat melalui berbagai Latihan menulis. Hasil pemikiran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia, 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia, karena melalui pendidikan, manusia dapat berbudaya dan bertanggung jawab serta berkualitas.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahan ajar menurut Pannen (1997:7) adalah bahan-bahan atau materi pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Bahan ajar menurut Pannen (1997:7) adalah bahan-bahan atau materi pelajaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahan ajar memiliki posisi yang sangat penting dalam pembelajaran. Bahan ajar menurut Pannen (1997:7) adalah bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis

Lebih terperinci

PENILAIAN PEMBELAJARAN MELALUI RUBRIK

PENILAIAN PEMBELAJARAN MELALUI RUBRIK PENILAIAN PEMBELAJARAN MELALUI RUBRIK Dr. Magdalena S. Halim, Psikolog Jakarta, 1 Desember 2016 Penilaian Pembelajaran Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa mencakup: prinsip penilaian; teknik dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terpenting dalam komunikasi di Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang dapat digunakan untuk berkomunikasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 20 menyatakan pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan pendidik dan sumber

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (efisien) yang maksimal. Dalam memaknai efektivitas setiap orang memberi arti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (efisien) yang maksimal. Dalam memaknai efektivitas setiap orang memberi arti 1 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Efektivitas Efektivitas dalam pengertian secara umum adalah kemampuan berdaya guna dalam melaksanakan sesuatu pekerjaan sehingga memberikan hasil guna (efisien)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang. warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang. warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan menjadi perubahan di segala bidang. Salah satu bidang yang mengalami perubahan yaitu bidang pendidikan. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bahan ajar merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bahan ajar merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bahan Ajar Bahan ajar merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran yang memegang peranan penting dalam proses pembelajaran (Depdiknas, 2006). Menurut National Center for

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ESAUNGGUL. Modul merupakan sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan,

PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ESAUNGGUL. Modul merupakan sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ESAUNGGUL A. PENGERTIAN Modul merupakan sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis.

Lebih terperinci

HASIL KONSINYERING DENGAN PANJA KOMISI X DPR RI H. Century, Juni 2013

HASIL KONSINYERING DENGAN PANJA KOMISI X DPR RI H. Century, Juni 2013 NO. DRAFT DPR (9 APRIL 2012) HASIL PEMBAHASAN DENGAN DPR, KONSINYERING 10-11 MARET (dalam block kuning) DAFTAR INVENTARISASI MASALAH RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN 4 April 2013 HASIL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN )

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN ) BAB I PENDAHULUAN SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASI Skripsi, tesis, dan disertasi hasil penelitian lapangan adalah jenis penelitian yang berorientasi pada pengumpulan data empiris di lapangan. Ditinjau dari

Lebih terperinci

ANALISIS KARYA TULIS (SKRIPSI) TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN PERIODE 2008/2009 dan 2009/2010

ANALISIS KARYA TULIS (SKRIPSI) TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN PERIODE 2008/2009 dan 2009/2010 ANALISIS KARYA TULIS (SKRIPSI) TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN PERIODE 2008/2009 dan 2009/2010 Dosen Prodi PG PAUD FKIP UNRI ABSTRAK Penelitian laboratorium ini berjudul Analisis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang

BAB II LANDASAN TEORI. Matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Matematika Matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang berarti belajar atau hal yang dipelajari. Matematika pada hakekatnya merupakan suatu ilmu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Secara umum, semua aktivitas

Lebih terperinci

PENULISAN NASKAH BUKU PELAJARAN. Asep Herry Hernawan Laksmi Dewi Hj. Permasih

PENULISAN NASKAH BUKU PELAJARAN. Asep Herry Hernawan Laksmi Dewi Hj. Permasih PENULISAN NASKAH BUKU PELAJARAN Asep Herry Hernawan Laksmi Dewi Hj. Permasih Pengertian Buku pelajaran adalah buku yang digunakan dalam proses pembelajaran, memuat bahan ajar yang tersusun secara sistematis

Lebih terperinci

UNIT 5 MERANCANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA

UNIT 5 MERANCANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNIT 5 MERANCANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA PENDAHULUAN Kesuksesan pelaksanaan pembelajaran karena adanya rancangan pembelajaran yang dilakukan dengan baik. Hal ini menjadi kewajiban bagi para guru termasuk

Lebih terperinci

MENULIS Karya ILMIAH. dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Pendidik

MENULIS Karya ILMIAH. dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Pendidik MENULIS Karya ILMIAH dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Pendidik PENULISAN KTI MASALAH YANG DIHADAPI: APA YANG DITULIS? BAGAIMANA CARA MENULISKANNYA? Tulisan Paragraf Kalimat Klausa Frasa Kata Huruf

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN KESETARAAN PROGRAM PAKET A, PROGRAM PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) II. Langkah-langkah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) II. Langkah-langkah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) I. Pendahuluan Dalam rangka mengimplementasikan program pembelajaran yang sudah dituangkan di dalam silabus, guru harus menyusun Rencana Pelaksanaan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu 8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bahan Ajar Brosur Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pembelajaran Matematika Matematika diartikan oleh Johnson dan Rising (Erman Suherman, 2003: 19) sebagai pola berpikir, pola mengorganisasi, pembuktian yang logik,

Lebih terperinci

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Panduan Penyusunan KTSP jenjang Dikdasmen BSNP KURIKULUM 2013? (Berbasis Scientific Approach)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahunan UNESCO Education For All Global Monitoring Report 2012.

BAB I PENDAHULUAN. tahunan UNESCO Education For All Global Monitoring Report 2012. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan paradigma dunia tentang makna pendidikan, pendidikan dihadapkan pada sejumlah tantangan yang semakin berat. Pendidikan di Indonesia masih

Lebih terperinci

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA MATERI: 13 Modul SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) MENULIS KARYA ILMIAH 1 Kamaruddin Hasan 2 arya ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang ilmuwan (ya ng berupa hasil pengembangan) yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada suatu lingkungan belajar. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. pada suatu lingkungan belajar. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun

Lebih terperinci

BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar

BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar Profesi Keguruan Rulam Ahmadi BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU A. Kompetensi Dasar Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar kompetensi guru yang meliputi guru PAUD/TK/RA, guru SD/MI,

Lebih terperinci