PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGI PEMANFAATAN INFORMASI ZONA POTENSI PENANGKAPAN IKAN (ZPPI) DI SULAWESI SELATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGI PEMANFAATAN INFORMASI ZONA POTENSI PENANGKAPAN IKAN (ZPPI) DI SULAWESI SELATAN"

Transkripsi

1 LAPORAN KEMAJUAN PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGI PEMANFAATAN INFORMASI ZONA POTENSI PENANGKAPAN IKAN (ZPPI) DI SULAWESI SELATAN Peneliti Utama: Anneke K S Manoppo, S.Pi Jenis Insentif: Percepatan Difusi dan Pemanfaatan Iptek (DF) Produk Target: 1.4. Farmer friendly technology untuk memotivasi petani meningkatkan produktivitas Adaptasi teknologi maju agar lebih berpeluang untuk diadopsi petani, peternak, nelayan, dan pembudidaya ikan skala kecil Instansi Pengusul: Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh Kedeputian Penginderaan Jauh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Jalan LAPAN no. 70, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta 13710, Indonesia Tel./Fax : (021) / (021)

2 DAFTAR ISI DAFAR TABEL iii DAFTAR GAMBAR iv I PENDAHULUAN Latar Belakang Pokok Permasalahan Metodologi Pelaksanaan Lokus Kegiatan Fokus Kegiatan Bentuk Kegiatan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan 3 II PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN Pengelolaan Administrasi Manajerial Perencanaan Anggaran Pengelolaan Anggaran Rancangan Pengelolaan Aset Metode Proses Pencapaian Target Kinerja Kerangka Metode-Proses Pencapaian Target Kinerja Indikator Keberhasilan Pencapaian Target Kinerja Perkembangan Pencapaian Target Kinerja Sinergi Koordinasi Kelembagaan - Program Kerangka Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program Indikator Keberhasilan Sinergi Koordinasi Kelembagaan- 18 Program Perkembangan Sinergi Koordinasi Kelembagaan - 18 Program 2.4. Kerangka Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Kerangka Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Strategi Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Indikator Keberhasilan Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Perkembangan Pemanfaatan Hasil Litbangyasa 21 i

3 III RENCANA TINDAK LANJUT Rencana Pelaksanaan Pencapaian Target Kinerja Rencana Koordinasi Kelembagaan Program Rencana Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Rencana Pengembangan ke Depan 22 IV PENUTUP 22 Lampiran ii

4 DAFTAR GAMBAR Gambar Keterangan Halaman 1.1. Lokasi kajian produksi informasi spasial ZPPI Diagram alir pengolahan data Informasi Sebaran Suhu Permukaan Laut dari Data NOAA- 18/AVHRR Tanggal 17 Mei Informasi Sebaran Suhu Permukaan Laut dari Data Terra MODIS Tanggal 5 Mei Informasi Sebaran Klorofil-a dari Data Terra MODIS Tanggal 5 Mei Informasi Spasial ZPPI Perairan Selat Makasar Tanggal 18 Mei Informasi Spasial SPL (a) dan Klorofil (b) Perairan Selat Makassar yang Citra Satelitnya Stripping dan Memiliki Tingkat Penutupan Awan yang Tinggi iii

5 DAFTAR TABEL Tabel Keterangan Halaman 1 Target kinerja Kegiatan 12 v

6 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia mempunyai potensi sumberdaya perikanan tangkap yang besar namun belum dimanfaatkan secara optimal dan lestari. Lautan Nusantara yang luas mempunyai karateristik tersendiri yang terbagi dalam wilayah pengelolaan perikanan. LAPAN telah melakukan penelitian dalam pemanfaatan teknologi satelit penginderaan jauh untuk memantau fisik perairan sejak tahun Salah satu aplikasi teknologi penginderaan jauh untuk perikanan adalah produksi informasi spasial ZPPI berdasarkan data penginderaan jauh. LAPAN telah mengembangkan dan mengaplikasikan informasi spasial ZPPI sejak tahun Informasi spasial ZPPI diperoleh dengan mengaplikasikan dan mengembangkan beberapa parameter oseanografi, khususnya suhu permukaan laut, konsentrasi klorofil, dan arus yang diekstraksi dari data satelit penginderaan jauh optik, yaitu data NOAA-AVHRR dan Terra/Aqua (MODIS). Dewasa ini informasi spasial ZPPI kurang dimanfaatkan secara maksimal, baik oleh para nelayan maupun oleh instansi di daerah yang terkait dengan pengelolaan sumber daya perikanan. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya penguatan implementasi informasi ZPPI kepada nelayan. Dengan meningkatnya pemahaman tentang manfaat informasi spasial ZPPI, maka nelayan dapat meningkatkan hasil tangkapan ikan dan efisiensi operasional penangkapan yang secara tidak langsung meningkatkan perekonomian nelayan Pokok Permasalahan Permasalahan yang diangkat pada penelitian ini adalah mengenai kesiapan dan kemampuan masyarakat daerah untuk menerima dan beradaptasi dengan teknologi maju seperti misalnya teknologi penginderaan jauh. Adaptasi teknologi bila dapat dilakukan dengan maksimal oleh masyarakat daerah akan sangat membantu dalam mendukung perkembangan potensi unggulan daerah. Instansi pemerintah daerah yang terkait dengan pengelolaan sumber daya perikanan dan masyarakat nelayan yang menjadi fokus dalam kegiatan ini diharapkan dapat memanfaatkan kemajuan teknologi penginderaan jauh di bidang perikanan dalam memetakan informasi spasial ZPPI. 1

7 Pemanfaatan informasi yang maksimal oleh nelayan juga diharapkan dapat bersinergi dengan kegiatan yang ada di DKP tingkat kabupaten/provinsi, sehingga dalam pelaksanaannya nelayan mendapat dukungan sepenuhnya dari pemerintah daerah terkait. Diharapkan juga kedepannya masyarakat nelayan bersedia memberikan feedback berupa data hasil tangkapan yang sangat berperan dalam peningkatan kualitas informasi ZPPI. Pengenalan informasi ZPPI ini akan dilakukan melalui sosialisasi dan pelatihan dalam bentuk bimbingan teknis kepada masyarakat nelayan dan pegawai DKP tingkat Kabupaten/Provinsi di Sulawesi Selatan Metodologi Pelaksanaan Lokus Kegiatan Lokasi kajian penelitian adalah wilayah perairan Selat Makasar, yang termasuk dalam koridor 4 MP3EI (Gambar 1.1) Gambar 1.1. Lokasi kajian produksi informasi spasial ZPPI Fokus Kegiatan Arah prioritas kegiatan yang menjadi fokus prioritas insentif adalah penguatan dukungan bagi pelaksanaan MP3EI, dengan program utama di bidang kelautan, khususnya perikanan tangkap yaitu produksi dan pemanfaatan informasi Zona Potensi Penangkapan Ikan (ZPPI) 2

8 di Sulawesi Selatan dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh. Adaptasi teknologi maju, dimana dalam kegiatan ini adalah teknologi penginderaan jauh untuk mendeteksi posisi keberadaan ikan diharapkan dapat diadopsi, dimanfaatkan dan diaplikasikan dengan maksimal oleh nelayan. Penggunaan teknologi maju dapat lebih memotivasi masyarakat nelayan dalam meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan daya saing nelayan. Kelebihan teknologi penginderaan jauh adalah mampu menjangkau daerah pengamatan yang luas dan sulit dijangkau (remote area), dapat melakukan pengamatan secara periodik, serta dengan biaya yang relatif murah bila dibandingkan dengan metode konvesional. Pengenalan teknologi inderaja ini akan dilakukan melalui kegiatan koordinasi, sosialisasi dan bimbingan teknis kepada nelayan dan pegawai di instansi di daerah yang terkait sehingga teknologi ini dapat diadopsi dengan baik Bentuk Kegiatan Bentuk kegiatan pada penelitian ini adalah difusi, yaitu pemanfaatan IPTEK, yang terdiri dari: a. Pengolahan dan Analisis data inderaja NOAA-AVHRR dan Aqua/Terra MODIS untuk produksi informasi spasial ZPPI. b. Distribusi Informasi Spasial ZPPI. c. Koordinasi dan Sosialisasi. d. Pengumpulan dan analisis feedback data hasil tangkapan nelayan. e. Bimtek (Bimbingan teknis) dan implementasi pemanfaatan informasi spasial ZPPI dalam rangka memperkenalkan teknologi inderaja untuk perikanan dan informasi spasial ZPPI kepada masyarakat nelayan dan pegawai instansi pemerintah daerah yang terkait. f. Pelaporan dan Publikasi Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Tahapan pelaksanaan kegiatan terdiri dari: A) Studi Literatur 3

9 Studi literatur dilakukan dengan mengumpulkan informasi mengenai kegiatan penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan terkait dengan produksi dan pemanfaatan informasi spasial ZPPI. B) Pengolahan data Pengolahan data dilakukan sejak bulan Februari hingga akhir kegiatan, yaitu bulan September Data yang digunakan adalah data Aqua/Terra MODIS dan NOAA-AVHRR seri 18 dan 19 akuisisi Bulan Februari hingga September Sebaran suhu permukaan laut (SPL) dan klorofil-a dapat dihasilkan melalui kedua data tersebut. SPL diturunkan melalui data Aqua/Terra MODIS dan NOAA/AVHRR, sedangkan klorofil dihasilkan dari data Aqua/Terra MODIS. Untuk menghasilkan sebaran suhu permukaan laut dari data NOAA, dilakukan terlebih dahulu pengolahan data awal meliputi koreksi geometri dan pemisahan awan. Perhitungan suhu permukaan laut dari data NOAA-AVHRR menggunakan formula McMillin dan Crosby (1984). Untuk menghasilkan sebaran suhu permukaan laut dan klorofil, dilakukan terlebih dahulu pengolahan data meliputi koreksi geometri sistematik dan pemisahan awan. Perhitungan suhu permukaan laut data Aqua/Terra MODIS menggunakan formula dari Brown dan Minnet (1999) dan klorofil dari Carder et al. (2003). C) Produksi informasi spasial ZPPI Identifikasi daerah potensi penangkapan ikan menggunakan teknologi penginderaan jauh merupakan identifikasi secara tidak langsung. Dari data penginderaan jauh dilakukan pengamatan terhadap suhu permukaan laut, pengangkatan massa air (up-welling) ataupun pertemuan dua massa air yang berbeda (thermal front) dan perkiraan kandungan klorofil di suatu perairan. Pada kegiatan ini, produksi informasi spasial ZPPI dilakukan dengan menganalisis sebaran SPL dan konsentrasi klorofil-a yang diperoleh dari data NOAA-AVHRR dan Aqua/Terra MODIS untuk identifikasi keberadaan thermal front/upwelling, dengan batasan : 1) gradien SPL untuk setiap jarak 3 km (3 piksel) dalam kisaran 0, C 2) nilai kandungan klorofil-a pada zona bersangkutan lebih besar atau sama dengan 0,3 mg/l. 4

10 Alur pengolahan data teknis kegiatan pengolahan data dan produksi informasi spasial ZPPI disajikan pada Gambar 1.2. Koreksi geometrik NOAA/AVHRR dan Aqua/Terra MODIS Data SPL Data Klorofil-a Data Arus Analisis ZPPI berdasarkan: Thermal front Kelimpahan Klorofil-a Informasi Spasial Zona Potensi Penanangkapan Ikan (ZPPI) Gambar 1.2. Diagram alir pengolahan data D) Sosialisasi dan koordinasi awal Sosialisasi dan koordinasi kemitraan dimaksudkan untuk memperkenalkan informasi spasial ZPPI kepada instansi pemerintah terkait, dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan tingkat Provinsi dan Kabupaten di Sulawesi Selatan. Disamping itu kegiatan ini juga bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai daerah atau kabupaten yang akan menjadi tujuan distribusi informasi spasial ZPPI, lokasi dan peserta Bimtek yang rencananya akan dilaksanakan pada Bulan Juni atau Juli E) Distribusi informasi spasial ZPPI Tujuan pengiriman informasi spasial ZPPI diperoleh setelah pelaksanaan koordinasi dan sosialisasi awal dilakukan. Meskipun demikian, informasi spasial ZPPI tetap dibuat sejak awal kegiatan. Kelompok nelayan yang akan menjadi tujuan distribusi informasi spasial ZPPI adalah kelompok nelayan yang tertarik untuk memanfaatkan informasi tersebut. F) Pengumpulan dan analisis data feedback hasil tangkapan nelayan. Feedback hasil tangkapan nelayan sangat berperan dalam peningkatan kualitas informasi ZPPI kedepannya. Informasi feedback ini dapat digunakan untuk mengetahui seberapa 5

11 besar tingkat akurasi informasi ZPPI dan berapa lama waktu falid nya informasi ZPPI tersebut. G) Pembuatan modul/juknis pelatihan pengolahan data penginderaan jauh untuk analisis informasi spasial ZPPI. Modul yang akan dibuat pada kegiatan ini adalah modul pengantar umum Inderaja untuk perikanan, modul pengolahan data satelit NOAA-AVHRR dan MODIS untuk menghasilkan sebaran SPL dan klorofil, dan modul analisis informasi ZPPI. Modul ini dipersiapkan dalam rangka pelaksanaan kegiatan Bimtek. Diharapkan modul ini dapat meningkatkan pemahaman para peserta bimtek terhadap materi yang disampaikan, sehingga kedepannya peserta dapat melakukan pengolahan data secara mandiri. H) Pelaksanaan Bimtek dan Implementasi Pemanfaatan Informasi Spasial ZPPI Kegiatan ini diperuntukkan bagi kelompok nelayan, pegawai instansi daerah (DKP tingkat Provinsi dan Kabupaten), serta akademisi di Sulawesi Selatan yang akan dilaksanakan di Kab.Pinrang. Diharapkan melalui pelaksanaan bimbingan teknis, nelayan khususnya dan pegawai instansi pemerintah terkait pada umumnya akan lebih memahami dan dapat lebih mudah beradaptasi dengan teknologi penginderaan jauh, terutama di bidang perikanan dan kelautan, sehingga kedepannya teknologi ini benar benar dapat dimanfaatkan dengan optimal dalam mendukung perkembangan potensi unggulan daerah. I) Penyusunan laporan Penyusunan laporan akan disusun setiap 2 bulan. II. PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN 2.1. Pengelolaan Administrasi Manajerial Perencanaan Anggaran Jumlah dana yang dianggarkan dan akan diterima pada kegiatan ini adalah sebesar Rp ,00. Dana tersebut pada perencanaannya akan dialokasikan untuk : 1. Gaji dan Upah 59.36%, yaitu sebesar Rp ,00 2. Bahan Habis Pakai 1.99%, yaitu sebesar Rp ,00 3. Perjalanan Dinas 25.67%, yaitu sebesar Rp ,00 4. Biaya Lain-lain %, yaitu sebesar Rp ,00 6

12 Dengan rincian sebagai berikut: A. Gaji dan Upah Personil Pelaksana No. Pelaksana Jumlah bulan Biaya/bulan Biaya/tahun 1 Peneliti Utama (koordinator) Peneliti Utama Peneliti Madya Peneliti Muda Peneliti Muda Peneliti Pertama Pembantu Lapangan Pengolah Data Pengolah Data Pembantu peneliti Tenaga Administrasi Total Narasumber No. Nama Bahan Volume Biaya Satuan Total 1 Nara Sumber (Eselon I) Nara Sumber (Eselon II) Nara Sumber (Eselon III) Nara Sumber (Eselon IV) Nara Sumber Total

13 B. Bahan Habis Pakai No. Nama Bahan Volume Biaya Satuan Total 1 Penjilidan/percetakan Kertas HVS A4 80 gram Verbatim DVD-R 50 pcs Verbatim CD-R Gold Vinyl Azo - 50pcs Tinta Printer Canon IX 5000 Black 5 PGBK Tinta Printer Canon CLI-8 Yellow Tinta Printer Canon CLI-8 Cyan Tinta Printer Canon CLI-8 Magenta Flash disk Sandisk Cruzer 16 GB Flash disk Sandisk Cruzer 32 GB C. Perjalanan Dinas 1 No. Kota Asal Tujuan Volume Total Biaya Satuan Total 1 Transport Jakarta-Sulsel Transport Lokal Uang lumpsum Gol 3 (2 orang,5 hari) Uang lumpsum Gol 4 (1 orang, 5 hari) Penginapan Gol IV (1 orang, 4 hari) Penginapan Gol III (2 orang, 4 hari) Perjalanan Dinas 2 (Bimtek) No. Kota Asal Tujuan Volume TOTAL Biaya Satuan Total 1 Transport Jakarta-Sulsel Transport local Uang lumpsum Gol 4 (1 orang, 7 hari)

14 4 Uang lumpsum Gol 3 (3 orang, 7 hari) Penginapan Gol IV (1 orang, 6 hari) Penginapan Gol III (3 orang, 6 hari) Sewa Perahu dan Transport Antar Pulau D. Lain-lain No. Kegiatan Volume TOTAL Biaya Satuan Total 1 Paket Halfday (20 orang, 3 hari) Uang Saku (15 orang, 3 hari) Transport Lokal ( 15 orang, 3 hari) Uji Lab Bahan Bimtek Makan Rapat Tim di Jakarta (10 orang, 6 kali) Snack Rapat Tim di Jakarta (10 orang, 6 kali) Makan Rapat Koordinasi di Makasar (10 orang, 2 kali) Snack Rapat Koordinasi di Makasar (10 orang, 2 kali) Transport Lokal jakarta (2 OT) Pengelolaan Anggaran Penggunaan dana tahap I sebesar 30% terdiri dari : TOTAL Pembiayaan gaji dan upah pelaksana kegiatan dan narasumber selama 2 bulan. - Pembelajaan bahan habis pakai. - Pembiayaan perjalanan dinas (Koordinasi dan sosialisasi awal). - Biaya lain-lain, seperti biaya rapat dan transport koordinasi. Jumlah anggaran yang diterima pada tahap pertama adalah 30% dari total dana, yaitu sebesar , dengan penyerapan yang dilakukan tim adalah 23.84% sebesar Rp

15 Anggaran tersebut digunakan untuk: 1. Gaji dan Upah (14.71%) - Insentif Pelaksana Kegiatan: Rp ,00 - Insentif Nara Sumber: Rp ,00 2. Bahan Habis Pakai (1.36%) Rp ,00 3. Biaya Survei Lapangan (7.20%) Rp ,00 4. Biaya Lain-lain (0.56%) Rp ,00 Dengan rincian sebagai berikut : A. Gaji dan Upah Personil Pelaksana No. Pelaksana Jumlah Biaya/ bulan Bulan Total Biaya 1 Peneliti Utama (koordinator) Peneliti Utama Peneliti Madya Peneliti Muda Peneliti Muda Peneliti Pertama Pengolah Data Pembantu peneliti Tenaga Administrasi Total Narasumber No. Nama Bahan Volume Biaya Satuan Total Biaya 1 Nara Sumber (Eselon III) Total B. Bahan Habis Pakai No Nama Bahan Total 1 Kertas HVS A4 80 gram Verbatim DVD-R 50 pcs Tinta Printer Canon IX 5000 Black 5 PGBK Tinta Printer Canon CLI-8 Yellow Tinta Printer Canon CLI-8 Cyan Tinta Printer Canon CLI-8 Magenta

16 7 Flash disk Sandisk Cruzer 16 GB Flash disk Sandisk Cruzer 32 GB Total C. Perjalanan Dinas Perjalanan dinas 1 (Koordinasi dan Sosialisasi Awal) No Keterangan Volume Biaya Satuan Total Biaya 1 Transport Jakarta-Sulsel (total 3 orang, PP) Uang lumpsum Gol 3 (2 orang,5 hari) Uang lumpsum Gol 4 (1 orang, 5 hari) Penginapan (3 orang, 2 hari) Transport Lokal airport tax (3 orang, 2 kali) D. Lain-lain Total No. Kegiatan Biaya Satuan Total Biaya 1 Makan Rapat Tim di Jakarta (10 orang, 2 kali) Snack Rapat Tim di Jakarta ( 10 orang, 2 kali) Transport Lokal Jakarta ke RISTEK Serpong (1 kali) Transport Lokal Jakarta ke LAPAN Pusat (3 kali) Rancangan Pengelolaan Aset Total Aset yang merupakan output dari kegiatan ini berupa aset tidak berwujud, yaitu Dokumen Laporan Akhir, Dokumen Modul Pengolahan Data Inderaja untuk Informasi ZPPI, dan Kumpulan lembar informasi spasial ZPPI wilayah kajian perairan Selat Makassar. tidak berwujud tersebut diserahkan kepada beberapa pihak, seperti pengelola RIK PKPP, Dinas Kelautan dan Perikan (DKP) Provinsi Sulawesi Selatan, dan DKP Kabupaten Pinrang Metode-Proses Pencapaian Target Kinerja Kerangka Metode-Proses Pencapaian Target Kinerja a. Memproduksi informasi spasial ZPPI. b. Mendistribusikan informasi spasial ZPPI ke instansi terkait di daeah. 11 Aset

17 c. Melakukan sosialisasi dan koordinasi pemanfaatan informasi spasial ZPPI dengan kelembagaan daerah yang terkait untuk menghasilkan interaksi sinergi antar lembaga dalam upaya adopsi dan adaptasi iptek di daerah. d. Membuat modul/juknis pelatihan pengolahan data penginderaan jauh untuk produksi informasi spasial ZPPI. e. Melaksanakan kegiatan sosialisasi dalam bentuk difusi iptek/bimtek penginderaan jauh dan implementasi pemanfaatan informasi spasial ZPPI Indikator Keberhasilan Pencapaian Target Kinerja a. Tersedianya informasi spasial ZPPI untuk wilayah perairan Selat Makassar. b. Terdistribusinya informasi spasial ZPPI ke instansi terkait di daerah. c. Terlaksananya sosialisasi dan koordinasi mengenai pemanfaatan informasi spasial ZPPI ke beberapa instansi terkait di Provinsi Sulawesi Selatan.. d. Tersedianya modul/juknis pelatihan pengolahan data penginderaan jauh untuk produksi informasi spasial ZPPI. e. Terlaksananya kegiatan sosialisasi dalam bentuk difusi iptek/bimtek penginderaan jauh dan implementasi pemanfaatan informasi spasial ZPPI Perkembangan Pencapaian Target Kinerja Ringkasan target kinerja kegiatan diberikan pada Tabel 1. Tabel 1. Target kinerja Kegiatan No Kegiatan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Prosentase kinerja 1 Pengolahan data NOAA dan MODIS untuk SPL V V V V X X X X 55% 2 Pengolahan data MODIS untuk Klorofil V V V V X X X X 55% 3 Produksi Informasi ZPPI V V V V X X X X 55% 4 Distribusi Informasi ZPPI V V V X X X 45% 5 Koordinasi dan Sosialisasi V 100% 6 Pengumpulan dan Analisis Feedback Nelayan V X X X X 20% 7 Pembuatan Modul V V V X 75% 8 Bimbingan Teknis X X 0 12

18 9 Penyusunan Laporan 2 bulanan Catatan: X=belum dilaksanakan; V V X X 50 % V=sudah dilaksanakan Perkembangan pencapaian Target Kinerja hingga saat ini meliputi pengolahan data satelit inderaja (NOAA dan MODIS), produksi informasi spasial Zona Potensi Penangkapan Ikan (ZPPI), distribusi informasi spasial ZPPI, sosialisasi dan koordinasi, pengumpulan feedback hasil tangkapan nelayan, penyusunan modul/juknis pengolahan data, dan penyusunan laporan. 1. Pengolahan data satelit penginderaan jauh harian NOAA-AVHRR Data NOAA-AVHRR diolah untuk mengkestraksi informasi spasial suhu permukaan laut (SPL) di perairan Selat Makassar. Kegiatan ini akan dilaksanakan hingga akhir kegiatan penelitian. Hingga saat ini telah diproses 252 data NOAA dan dihasilkan 44 informasi spasial SPL dari data NOAA-AVHRR. Gambar 2.1 menampilkan contoh informasi SPL di perairan Selat Makasar dari data NOAA-AVHRR. Hasil pengolahan data SPL dari data NOOA- AVHRR disajikan pada Lampiran 1. Gambar 2.1. Informasi Sebaran Suhu Permukaan Laut dari Data NOAA-18/AVHRR Tanggal 17 Mei

19 2. Pengolahan data satelit penginderaan jauh harian MODIS Data MODIS diproses untuk memperoleh informasi spasial SPL dan sebaran konsentrasi klorofil-a di perairan Selat Makassar. Kegiatan ini akan dilaksanakan hingga akhir kegiatan penelitian. Hingga saat ini telah diproses 190 data Aqua/Terra MODIS, dan dihasilkan 41 informasi spasial SPL dan 41 informasi sebaran konsentrasi klorofil berbasis data Aqua/Terra MODIS. Gambar 2.2 menampilkan contoh informasi sebaran SPL data Aqua/Terra MODIS, sedangkan hasil analisis sebaran konsentrasi klorofil-a dari data Aqua/Terra MODIS ditampilkan pada Gambar 2.3. Hasil analisis sebaran SPL dan klorofil dari data Aqua/Terra MODIS disajikan pada Lampiran 2. Gambar 2.2. Informasi Sebaran Suhu Permukaan Laut dari Data Terra MODIS Tanggal 5 Mei 2012 Gambar 2.3. Informasi Sebaran Klorofil-a dari Data Terra MODIS Tanggal 5 Mei

20 3. Produksi Informasi ZPPI Informasi SPL dan klorofil-a dianalisis untuk membuat informasi spasial ZPPI di wilayah perairan Selat Makassar. Informasi spasial ZPPI tersebut dikirimkan dengan menggunakan ke DKP Kabupaten Pinrang. Hingga saat ini telah dihasilkan 31 lembar informasi ZPPI, dan akan tetap dikirimkan hingga akhir kegiatan apabila data yang diperoleh dapat dianalisis menghasilkan informasi spasial ZPPI. Contoh hasil informasi spasial ZPPI perairan Selat Makasar ditampilkan pada Gambar 2.4. Lembar informasi spasial ZPPI selengkapnya terdapat pada Lampiran 3. Gambar 2.4. Informasi Spasial ZPPI Perairan Selat Makasar Tanggal 18 Mei 2012 Kendala utama dalam proses pembuatan informasi spasial ZPPI adalah adanya liputan awan pada citra satelit yang diolah. Salah satu upaya untuk meminimalisasi dampak penutupan awan dan kondisi data stripping adalah dengan menggunakan empat jenis data satelit, yaitu NOAA-18, NOAA-19, Terra, dan Aqua. Pada Gambar 2.5 dapat dilihat contoh informasi spasial SPL (Gambar 2.5(a)) dan sebaran konsentrasi klorofil-a (Gambar 2.5(b)) hasil ekstraksi dari data satelit, yang tidak dapat digunakan untuk input pembuatan informasi spasial ZPPI karena kondisi data stripping dan tingkat penutupan awannya tinggi. 15

21 (a) (b) Gambar 2.5. Informasi Spasial SPL (a) dan Klorofil (b) Perairan Selat Makassar yang Citra Satelitnya Stripping dan Memiliki Tingkat Penutupan Awan yang Tinggi. 4. Distribusi Informasi ZPPI Distribusi informasi spasial ZPPI telah dilakukan sejak tanggal 16 April Informasi spasial ZPPI diberikan kepada DKP Pinrang dan dikirimkan melalui ibu Syahruni (Kasi Penangkapan Ikan) dengan alamat Tujuan pengiriman informasi spasial ZPPI diperoleh setelah pelaksanaan koordinasi dan sosialisasi awal dilakukan. Ibu Syahruni selanjutnya juga bertugas untuk mengumpulkan feedback hasil tangkapan nelayan dan secara rutin mengirimkan informasi feedback kepada tim PKPP Lapan. Hingga saat ini telah dikirimkan 11 lembar informasi ZPPI wilayah Selat Makasar. 5. Koordinasi dan Sosialisasi Sosialisasi dan koordinasi kemitraan telah dilaksanakan pada tanggal 8 12 April 2012 dengan pihak Universitas Hasanuddin, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulawesi Selatan, Dinas Perikanan Kelautan dan Peternakan Kab. Maros, DKP Kab. Pangkep, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, DKP Kab. Barru, DKP Kota Parepare, dan DKP Kab. Pinrang. Koordinasi hingga saat ini tetap dilakukan dengan DKP Pinrang dalam rangka permintaan dan pengiriman feedback nelayan. 16

22 6. Pengumpulan dan Analisis Feedback Nelayan Informasi feedback hasil tangkapan nelayan secara rutin dikirimkan oleh Ibu Syahruni (Kasi Penangkapan Ikan) sejak tanggal 21 Mei Informasi ini diharapkan diperoleh hingga akhir kegiatan. Hingga saat ini telah diperoleh 5 lembar informasi feedback hasil tangkapan nelayan. Feedback hasil tangkapan nelayan akan digunakan untuk validasi informasi ZPPI. Analisis feedback nelayan sedang dilakukan sejak Bulan Juni Form feedback yang diterima dari DKP Kabupaten Pinrang dapat dilihat pada Lampiran Pembuatan Modul Pembuatan modul pelatihan sudah mencapai 75%. Modul pelatihan berisi modul pengantar umum Inderaja untuk perikanan, modul pengolahan data satelit NOAA- AVHRR dan Aqua/Terra MODIS untuk menghasilkan sebaran SPL dan klorofil, dan modul analisis informasi ZPPI. Saat ini telah selesai dibuat modul pengolahan data satelit NOAA-AVHRR dan Aqua/Terra MODIS untuk memproduksi informasi sebaran SPL dan klorofil-a. 8. Bimbingan Teknis dan Implementasi Pemanfaatan Informasi Spasial ZPPI Bimbingan teknis untuk para nelayan dan pegawai instansi pemerintah akan dilaksanakan pada Bulan Juni atau Juli 2012 di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Persiapan untuk bimtek tersebut sampai saat ini meliputi, penentuan lokasi pelaksanaan Bimtek, yaitu di Balai Pertemuan Desa Lero, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang, penentuan peserta yang akan mengikuti bimtek, dan koordinasi mengenai peminjaman atau penyewaan kapal nelayan Kabupaten Pinrang untuk aplikasi dan implementasi pemanfaatan informasi ZPPI di perairan Kabupaten pinrang. 9. Penyusunan laporan 2 bulanan. Hingga saat ini telah disusun 2 laporan 2 bulanan, yaitu penyusunan form B.1-2 dan form B

23 2.3. Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program Kerangka Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program Melakukan koordinasi dan sosialisasi berupa kunjungan ke instansi pemerintah terkait, dalam hal ini DKP tingkat Provinsi dan Kabupaten di Sulawesi Selatan untuk memperkenalkan informasi spasial ZPPI. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan DKP daerah tujuan distribusi ZPPI dalam rangka pengiriman informasi spasial ZPPI dan pengumpulan data feedback hasil tangkapan nelayan. Melaksanakan bimtek yang diperuntukkan bagi kelompok nelayan, pegawai instansi daerah (DKP tingkat Provinsi dan Kabupaten), serta akademisi di Sulawesi Selatan Indikator Keberhasilan Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program Terlaksananya koordinasi dan sosialisasi dengan instansi pemerintah daerah terkait, dalam hal ini DKP tingkat Provinsi dan Kabupaten, sehingga mereka mendapatkan pemahaman mengenai manfaat informasi spasial ZPPI. Terjalinnya koordinasi dan kerjasama dalam hal distribusi informasi spasial ZPPI dan pengumpulan feedback data hasil tangkapan nelayan. Kelompok nelayan, pegawai instansi pemerintah daerah (DKP tingkat Provinsi dan Kabupaten), dan akademisi lebih memahami manfaat dari penggunaan informasi spasial ZPPI melalui pelaksanaan bimtek. Kelompok nelayan akan menggunakan informasi ZPPI dan dapat merasakan manfaatnya dalam usaha meningkatkan efisiensi penangkapan ikan, yang secara langsung dapat meningkatkan pendapatan nelayan Perkembangan Sinergi Koordinasi Kelembagaan - Program Koordinasi kelembagaan berupa kunjungan dan sosialisasi awal telah dilaksanakan pada tanggal 8 sampai dengan 12 April 2012 di Sulawesi Selatan, antara lain dengan: - Pihak Perguruan Tinggi Daerah, yaitu Universitas Hasanuddin Makassar, dan Politeknik Pertanian Negeri Pangkep. Kunjungan ke Universitas Hasanuddin diterima oleh Sekretaris LPPM, yaitu Prof. Dr. Ir. H. Sudirman, M.Pi. Kunjungan dan 18

24 koordinasi ke Politeknik Pertanian Pangkep diterima oleh staf pengajar Politeknik Pertanian Pangkep, yaitu Bapak Widodo Basuki. - Instansi pemerintah daerah, diantaranya : 1. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan Kunjungan dan koordinasi di DKP Provinsi Sulawesi Selatan diterima oleh Kepala Bidang Kelautan Pesisir dan Perikanan Tangkap, yaitu Ir. Miftahuddin didampingi oleh dua orang stafnya. 2. Dinas Perikanan Kelautan dan Peternakan Kab. Maros Kunjungan dan koordinasi di DKP Kab. Maros diterima oleh Kepala Seksi Perikanan Tangkap, Ibu Sartinah dan beberapa orang stafnya. 3. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep Kunjungan dan koordinasi di DKP Kab. Pangkep diterima oleh Kepala Seksi Budidaya Perikanan Laut dan Tangkap, yaitu Bp. Muh. Arsyad Djamal, S.Kel. 4. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Baaru Kunjungan dan koordinasi di DKP Kab. Baaru diterima oleh Kepala Dinas, yaitu Ir. Andi Sida dan beberapa orang stafnya. 5. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kota Parepare Kunjungan dan koordinasi di Pangkalan Pendaratan Ikan Cempae Parepare diterima oleh Bapak Natsir sebagai kepala PPI. 6. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pinrang Kunjungan dan koordinasi di DKP Kab.Pinrang diterima oleh Kepala Dinas, yaitu Ir. Budaya dan beberapa orang staffnya. Dari hasil pertemuan dan koordinasi tersebut diperoleh informasi mengenai tujuan distribusi infomasi spasial ZPPI yaitu kepada DKP Kabupaten Pinrang, dan lokasi pelaksanaan Bimtek yang akan dilaksanakan di Balai Pertemuan Desa Lero, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang. DKP Pinrang menjadi tujuan distribusi informasi spasial ZPPI dan tempat pelaksanaan Bimtek atas saran dari DKP Provinsi SulSel. Selain itu, DKP Pinrang sangat tertarik dan siap menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan Bimtek. Dokumentasi kegiatan koordinasi dan sosialisasi ini ditampilkan pada Lampiran 6. 19

25 Hingga saat ini koordinasi masih tetap dilakukan terkait pengiriman informasi spasial ZPPI dan feedback tangkapan nelayan, serta persiapan pelaksanaan Bimtek. Pihak DKP Kabupaten Pinrang mulai mengirimkan feedback hasil tangkapan nelayan sejak Bulan Mei Kerangka Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Kerangka Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Tahap produksi dan distribusi informasi spasial ZPPI. Pelaksanaan bimtek dan implementasi pemanfaatan informasi spasial ZPPI. Melalui pelaksanaan bimtek ini diharapkan para nelayan menjadi bertambah wawasan dan pengetahuannya tentang pemanfaatan data satelit penginderaan jauh untuk membantu peningkatan hasil tangkan ikan dan efisiensi sumber daya (biaya dan waktu) dalam proses penangkapan ikan laut. Pemanfaatan informasi spasial ZPPI oleh nelayan. Nelayan yang memanfaatkan informasi spasial ZPPI diharapkan dapat meningkatkan hasil dan kualitas tangkapan sehingga potensi daerah dibidang perikanan dapat lebih berkembang. Kelompok nelayan yang bersedia memberikan informasi feedback hasil tangkapan akan memberikan masukan yang sangat baik untuk kegiatan penelitian tim PKPP Strategi Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Strategi pemanfaatan hasil kegiatan ini meliputi: Melakukan produksi dan distribusi informasi spasial ZPPI secara kontinyu. Melaksanakan Koordinasi dan sosialisasi kepada DKP tingkat kabupaten dan provinsi di Sulawesi Selatan. Salah satu tujuan kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan informasi spasial ZPPI. Mengumpulkan dan menganalisis informasi feedback hasil tangkapan nelayan dalam rangka meningkatkan kualitas informasi ZPPI. Melaksanakan kegiatan Bimtek dan implementasi pemanfaatan informasi spasial ZPPI. Melalui pelaksanaan bimbingan teknis dan implementasi di lapangan, diharapkan nelayan dan pegawai instansi pemerintah terkait akan lebih memahami 20

26 dan dapat lebih mudah beradaptasi dengan teknologi penginderaan jauh, terutama di bidang perikanan dan kelautan, sehingga kedepannya teknologi ini benar benar dapat dimanfaatkan dengan optimal dalam mendukung perkembangan potensi unggulan daerah Indikator Keberhasilan Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Terlaksananya bimtek bagi nelayan dan pegawai instansi pemerintah terkait. Pemanfaatan dan kebutuhan informasi spasial ZPPI oleh nelayan meningkat. Diperolehnya feedback hasil tangkapan nelayan secara rutin. Masyarakat nelayan yang berhasil meningkatkan hasil tangkapannya melalui pemanfaatan informasi spasial ZPPI diharapkan akan lebih bersedia untuk memberikan feedback hasil tangkapan yang berperan dalam peningkatan kualitas informasi ZPPI kedepannya Perkembangan Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Hingga saat ini distribusi informasi spasial ZPPI telah dilakukan secara rutin sejak 16 April 2012 kepada nelayan di Kabupaten Pinrang. Menurut informasi yang diperoleh dari DKP Kabupaten Pinrang (Kasi Penangkapan, yaitu Ibu Syahruni), informasi ZPPI telah dimanfaatkan oleh nelayan setempat. III. Koordinasi dan sosialisasi kepada DKP tingkat provinsi dan kabupaten di Sulawesi Selatan telah dilaksanakan pada 8-12 April Pengumpulan informasi feedback hasil tangkapan nelayan telah dilakukan sejak bulan Mei Hingga saat ini telah diperoleh 5 lembar informasi feedback. RENCANA TINDAK LANJUT 3.1. Rencana Pelaksanaan Pencapaian Target Kinerja Melanjutkan produksi dan distribusi Informasi spasial ZPPI hingga Bulan September Melanjutkan pengumpulan feedback hasil tangkapan nelayan. Melanjutkan pembuatan modul/juknis pelatihan pengolahan data penginderaan jauh untuk analisis informasi spasial ZPPI. 21

27 Melaksanakan kegiatan bimtek dan implementasi pemanfaatan informasi spasial ZPPI Rencana Koordinasi Kelembagaan Program Melakukan koordinasi dengan DKP Kabupaten Pinrang terkait distribusi informasi ZPPI dan pengumpulan data feedback hasil tangkapan nelayan. Melakukan koordinasi dengan DKP Kabupaten Pinrang dan DKP Provinsi Sulawesi Selatan dalam rangka persiapan pelaksanaan Bimtek yang akan dilaksanakan di Balai Pertemuan Desa Lero, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang Rencana Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Pelaksanaan bimtek dan implementasi pemanfaatan informasi spasial ZPPI. Melakukan analisis data feedback hasil tangkapan nelayan. Proses ini belum dilakukan hingga saat ini karena data feedback yang diperoleh masih sangat minim Rencana Pengembangan ke Depan Mengumpulkan feedback nelayan sebanyak mungkin dalam rangka perbaikan metode analisis ZPPI yang dapat meningkatkan kualitas informasi. Melakukan kegiatan yang sama di daerah lain dimana daerah tersebut dijadikan daerah percontohan yang lebih intens dan terdapat nelayan binaan yang akan memanfaatkan informasi spasial ZPPI. Sehingga apabila daerah tersebut berhasil meningkatkan hasil dan kualitas tangkapannya, maka daerah lainpun akan ikut memanfaatkan informasi ini. Kedepannya nelayan tidak lagi mencari ikan tetapi menangkap ikan karena telah mengetahui lokasi penangkapan. IV. PENUTUP Laporan Kemajuan ini merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan RIK PKPP tahap awal, yaitu mulai Bulan Februari sampai dengan Mei Kegiatan yang telah dilakukan hingga saat ini meliputi: pengolahan dan analisis data inderaja NOAA- AVHRR dan Aqua/Terra MODIS untuk produksi informasi spasial ZPPI; distribusi Informasi Spasial ZPPI; pengumpulan feedback hasil tangkapan nelayan; koordinasi dan sosialisasi; dan persiapan Bimtek berupa penyusunan modul pelatihan dalam rangka memperkenalkan teknologi inderaja untuk perikanan dan informasi spasial 22

28 ZPPI kepada masyarakat nelayan dan pegawai instansi pemerintah daerah yang terkait. Jumlah anggaran yang sudah dimanfaatkan sebanyak 23.84% (=Rp ). Secara umum rata-rata capaian kinerja kegiatan dari berbagai komponen kegiatan mencapai 56.88%. 23

29 Lampiran 1. Informasi Sebaran Suhu Permukaan Laut dari data NOAA-AVHRR Gambar 1. Informasi Suhu Permukaan Laut Tanggal 08 Februari 2012 dari data NOAA-AVHRR Gambar 2. Informasi Suhu Permukaan Laut Tanggal 18 Februari 2012 dari data NOAA-AVHRR Gambar 3. Informasi Suhu Permukaan Laut Tanggal 25 Februari 2012 dari data NOAA-AVHRR 1 Gambar 4. Informasi Suhu Permukaan Laut Tanggal 26 Februari 2012 dari data NOAA-AVHRR

30 Gambar 5. Informasi Suhu Permukaan Laut Tanggal 17 Maret 2012 dari data NOAA-AVHRR Gambar 6. Informasi Suhu Permukaan Laut Tanggal 18 Maret 2012 dari data NOAA-AVHRR Gambar 7. Informasi Suhu Permukaan Laut Tanggal 23 Maret 2012 dari data NOAA-AVHRR Gambar 8. Informasi Suhu Permukaan Laut Tanggal 25 Maret 2012 dari data NOAA-AVHRR 25

31 Gambar 9. Informasi Suhu Permukaan Laut Tanggal 03 April 2012 dari data NOAA-AVHRR Gambar 10. Informasi Suhu Permukaan Laut Tanggal 08 April 2012 dari data NOAA-AVHRR Gambar 11. Informasi Suhu Permukaan Laut Tanggal 08 April 2012 dari data NOAA-AVHRR Gambar 12. Informasi Suhu Permukaan Laut Tanggal 12 April 2012 dari data NOAA-AVHRR 26

32 Gambar 13. Informasi Suhu Permukaan Laut Tanggal 16 April 2012 dari data NOAA-AVHRR Gambar 14. Informasi Suhu Permukaan Laut Tanggal 24 April 2012 dari data NOAA-AVHRR Gambar 15. Informasi Suhu Permukaan Laut Tanggal 25 April 2012 dari data NOAA-AVHRR Gambar 16. Informasi Suhu Permukaan Laut Tanggal 17 Mei 2012 dari data NOAA-AVHRR 27

33 Gambar 171. Informasi Suhu Permukaan Laut Tanggal 19 Mei 2012 dari data NOAA-AVHRR Gambar 18. Informasi Suhu Permukaan Laut Tanggal 23 Mei 2012 dari data NOAA-AVHRR Gambar 19. Informasi Suhu Permukaan Laut Tanggal 24 Mei 2012 dari data NOAA-AVHRR Gambar 20. Informasi Suhu Permukaan Laut Tanggal 27 Mei 2012 dari data NOAA-AVHRR 28

34 Lampiran 2. Informasi Sebaran Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-a dari data Aqua/Terra MODIS Gambar 1. Informasi Suhu Permukaan Laut Tanggal 08 Februari 2012 Gambar 2. Informasi Suhu Permukaan Laut Tanggal 13 Februari 2012 Gambar 3. Informasi Suhu Permukaan Laut Tanggal 24 Februari 2012 Gambar 4. Informasi Suhu Permukaan Laut Tanggal 27 Februari

35 Gambar 5. Informasi Suhu Permukaan Laut Tanggal 17 Maret 2012 Gambar 6. Informasi Suhu Permukaan Laut Tanggal 24 Maret 2012 Gambar 7. Informasi Suhu Permukaan Laut Tanggal 31 Maret 2012 Gambar 8. Informasi Suhu Permukaan Laut Tanggal 01 April

36 Gambar 9. Informasi Suhu Permukaan Laut Tanggal 06 April 2012 Gambar 10. Informasi Suhu Permukaan Laut Tanggal 07 April 2012 Gambar 11. Informasi Suhu Permukaan Laut Tanggal 09 April 2012 Gambar 124. Informasi Suhu Permukaan Laut Tanggal 12 April

37 Gambar 13. Informasi Suhu Permukaan Laut Tanggal 05 Mei 2012 Gambar 14. Informasi Suhu Permukaan Laut Tanggal 11 Mei 2012 Gambar 15. Informasi Suhu Permukaan Laut Tanggal 16 Mei 2012 Gambar 16. Informasi Suhu Permukaan Laut Tanggal 23 Mei

38 Gambar 1. Informasi Klorofil-a Tanggal 08 Februari 2012 Gambar 2. Informasi Klorofil-a Tanggal 13 Februari 2012 Gambar 3. Informasi Klorofil-a Tanggal 24 Februari 2012 Gambar 4. Informasi Klorofil-a Tanggal 27 Februari

39 Gambar 5. Informasi Klorofil-a Tanggal 17 Maret 2012 Gambar 6. Informasi Klorofil-a Tanggal 25 Maret 2012 Gambar 7. Informasi Klorofil-a Tanggal 27 Maret 2012 Gambar 8. Informasi Klorofil-a Tanggal 31 Maret

40 Gambar 9. Informasi Klorofil-a Tanggal 02 April 2012 Gambar 10. Informasi Klorofil-a Tanggal 07 April 2012 Gambar 11. Informasi Klorofil-a Tanggal 12 April 2012 Gambar 12. Informasi Klorofil-a Tanggal 05 Mei

41 Gambar 13. Informasi Klorofil-a Tanggal 07 Meil 2012 Gambar 14. Informasi Klorofil-a Tanggal 12 Mei 2012 Gambar 15. Informasi Klorofil-a Tanggal 16 Mei 2012 Gambar 16. Informasi Klorofil-a Tanggal 23 Mei

42 Lampiran 3. Informasi Sebaran Spasial ZPPI di Wilayah Perairan Selat Makasar Gambar 1. Informasi ZPPI Selat Makasar tanggal 20 Januari 2012 Gambar 2. Informasi ZPPI Selat Makasar tanggal 24 Januari 2012 Gambar 3. Informasi ZPPI Selat Makasar Tanggal 09 Februari 2012 Gambar 4. Informasi ZPPI Selat Makasar Tanggal 14 Februari

43 Gambar 5. Informasi ZPPI Selat Makasar Tanggal 25 Februari 2012 Gambar 6. Informasi ZPPI Selat Makasar Tanggal 26 Februari 2012 Gambar 7. Informasi ZPPI Selat Makasar Tanggal 28 Februari 2012 Gambar 8. Informasi ZPPI Selat Makasar Tanggal 18 Maret

44 Gambar 9. Informasi ZPPI Selat Makasar Tanggal 19 Maret 2012 Gambar 10. Informasi ZPPI Selat Makasar Tanggal 24 Maret 2012 Gambar 11. Informasi ZPPI Selat Makasar Tanggal 26 Maret 2012 Gambar 12. Informasi ZPPI Selat Makasar Tanggal 28 Maret

45 Gambar 13. Informasi ZPPI Selat Makasar Tanggal 03 April 2012 Gambar 14. Informasi ZPPI Selat Makasar Tanggal 04 April 2012 Gambar 15. Informasi ZPPI Selat Makasar Tanggal 06 April 2012 Gambar 16. Informasi ZPPI Selat Makasar Tanggal 07April

46 Gambar 17. Informasi ZPPI Selat Makasar Tanggal 08 April 2012 Gambar 18. Informasi ZPPI Selat Makasar Tanggal 09 April 2012 Gambar 19. Informasi ZPPI Selat Makasar Tanggal 13 April 2012 Gambar 20. Informasi ZPPI Selat Makasar Tanggal 17 April

47 Gambar 21. Informasi ZPPI Selat Makasar Tanggal 18 April 2012 Gambar 22. Informasi ZPPI Selat Makasar Tanggal 25 April 2012 Gambar 23. Informasi ZPPI Selat Makasar Tanggal 26 April 2012 Gambar 24. Informasi ZPPI Selat Makasar Tanggal 04 Mei

48 Gambar 27. Informasi ZPPI Selat Makasar Tanggal 18 Mei 2012 Gambar 28. Informasi ZPPI Selat Makasar Tanggal 20 Mei 2012 Gambar 29. Informasi ZPPI Selat Makasar Tanggal 24 Mei 2012 Gambar 30. Informasi ZPPI Selat Makasar Tanggal 25 Mei

49 Lampiran 4. Form Feedback Hasil Tangkapan Nelayan FORM ISIAN FEEDBACK NAMA NAHKODA : WAILY NAMA KAPAL : ASSADAH UKURAN KAPAL : P : 21 M L = 3,6 M Tinggi Dek = 1, 14 M TANGGAL BERANGKAT (LAMA MELAUT) : 13 Mei 16 Mei 2012 NO TANGGAL POSISI JUMLAH JENIS IKAN B (BT) Lintang (LS) TANGKAPAN 1 14 Mei KG CAKALANG SEDANG 15 Mei KG CAKALANG SEDANG FORM ISIAN FEEDBACK NAMA NAHKODA : SUDIRMAN NAMA KAPAL : CAHAYA ALAM UKURAN KAPAL : P : 22 M L = 4 M Tinggi Dek = 1, 3 M TANGGAL BERANGKAT (LAMA MELAUT) : 06 Mei 19 Mei 2012 NO TANGGAL POSISI JUMLAH JENIS IKAN B (BT) Lintang (LS) TANGKAPAN Mei ,5 TON CAKALANG SEDANG : 7,78 TON LAYANG :2,72 TON FORM ISIAN FEEDBACK NAMA NAHKODA : WAILY NAMA KAPAL : ASSADAH UKURAN KAPAL : P : 21 M L = 3,6 M Tinggi Dek = 1, 14 M TANGGAL BERANGKAT (LAMA MELAUT) : 24 Mei 2012 NO TANGGAL POSISI JUMLAH JENIS IKAN B (BT) Lintang (LS) TANGKAPAN 1 24 Mei KG LAYANG 99 % DAN Selar 1 % 44

PUSAT PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL JAKARTA

PUSAT PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL JAKARTA LAPORAN SURVEI PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGI PEMANFAATAN INFORMASI ZONA POTENSI PENANGKAPAN IKAN (ZPPI) DI SULAWESI SELATAN Makasar, 08-12 April 2012 PUSAT PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH LEMBAGA

Lebih terperinci

PROPOSAL BIMBINGAN TEKNIS PEMANFAATAN INFORMASI ZPPI BERBASIS DATA PENGINDERAAN JAUH

PROPOSAL BIMBINGAN TEKNIS PEMANFAATAN INFORMASI ZPPI BERBASIS DATA PENGINDERAAN JAUH PROPOSAL BIMBINGAN TEKNIS PEMANFAATAN INFORMASI ZPPI BERBASIS DATA PENGINDERAAN JAUH PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGI PEMANFAATAN INFORMASI ZONA POTENSI PENANGKAPAN IKAN (ZPPI) DI SULAWESI SELATAN

Lebih terperinci

PROPOSAL (REVISI) PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGI PEMANFAATAN INFORMASI ZONA POTENSI PENANGKAPAN IKAN (ZPPI) DI SULAWESI SELATAN

PROPOSAL (REVISI) PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGI PEMANFAATAN INFORMASI ZONA POTENSI PENANGKAPAN IKAN (ZPPI) DI SULAWESI SELATAN PROPOSAL (REVISI) PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGI PEMANFAATAN INFORMASI ZONA POTENSI PENANGKAPAN IKAN (ZPPI) DI SULAWESI SELATAN Peneliti Utama: Anneke K S Manoppo, S.Pi Jenis Insentif: Percepatan

Lebih terperinci

LAMPIRAN III LAPORAN FORM A, B, C DAN D

LAMPIRAN III LAPORAN FORM A, B, C DAN D LAMPIRAN III LAPORAN FORM A, B, C DAN D JUDUL KEGIATAN: PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGITAS PEMANFAATAN DATA INDERAJA UNTUK EKSTRAKSI INFORMASI KUALITAS DANAU BAGI KESESUAIAN BUDIDAYA PERIKANAN DARAT

Lebih terperinci

LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS DAN SURVEI LAPANGAN

LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS DAN SURVEI LAPANGAN LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS DAN SURVEI LAPANGAN PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGI INVENTARISASI KAWASAN TAMBAK BERBASIS DATA PENGINDERAAN JAUH DI SULAWESI SELATAN Makasar, 18 22 September 2012 PUSAT

Lebih terperinci

Peneliti: Bambang Trisakti, Nana Suwargana, I Made Parsa, Tatik Kartika, Sri Harini

Peneliti: Bambang Trisakti, Nana Suwargana, I Made Parsa, Tatik Kartika, Sri Harini [ H 23] PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGITAS PEMANFAATAN DATA INDERAJA UNTUK EKSTRAKSI INFORMASI KUALITAS DANAU BAGI KESESUAIAN BUDIDAYA PERIKANAN DARAT DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN DI DANAU TEMPE DAN

Lebih terperinci

A.1. Perkembangan Pengelolaan Anggaran Sampai Akhir Juli Tabel 1. Rekapitulasi Pengelolaan Anggaran PKPP Sampai Akhir Juli 2012

A.1. Perkembangan Pengelolaan Anggaran Sampai Akhir Juli Tabel 1. Rekapitulasi Pengelolaan Anggaran PKPP Sampai Akhir Juli 2012 A. Perkembangan Administrasi A.1. Perkembangan Pengelolaan Anggaran Sampai Akhir Juli 2012 Penyerapan anggaran sampai akhir Bulan Juli 2012 adalah sebesar 80,75% dari total anggaran Rp. 250.000.000. Serapan

Lebih terperinci

Laporan Sosialisasi dan Pelatihan Tahap 1

Laporan Sosialisasi dan Pelatihan Tahap 1 Laporan Sosialisasi dan Pelatihan Tahap 1 MENINGKATKAN KAPASITAS PERANSERTA MASYARAKAT P. MARAMPIT DALAM OPERASIONALISASI SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI BARU TERBARUKAN DENGAN MENGADAKAN SOSIALISASI

Lebih terperinci

FORM D FORM (EVALUASI HASIL KEGIATAN)

FORM D FORM (EVALUASI HASIL KEGIATAN) FORM D FORM (EVALUASI HASIL KEGIATAN) Judul : Pemanfaatan Citra Satelit Sensor MODIS untuk Penentuan Zona Potensi Penangkapan Ikan di Wilayah Perairan Sulawesi Utara (Manado) Kode : SIDa.H.2 K/L : LEMBAGA

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki wilayah perairan laut yang sangat luas, terdiri dari wilayah perairan teritorial dengan luas sekitar 3,1 juta km 2 dan zona ekonomi ekslusif (ZEE)

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepulauan Mentawai adalah kabupaten termuda di Propinsi Sumatera Barat yang dibentuk berdasarkan Undang-undang No.49 Tahun 1999. Kepulauan ini terdiri dari empat pulau

Lebih terperinci

3. METODE. penelitian dilakukan dengan beberapa tahap : pertama, pada bulan Februari. posisi koordinat LS dan BT.

3. METODE. penelitian dilakukan dengan beberapa tahap : pertama, pada bulan Februari. posisi koordinat LS dan BT. 3. METODE 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari Februari hingga Agustus 2011. Proses penelitian dilakukan dengan beberapa tahap : pertama, pada bulan Februari dilakukan pengumpulan

Lebih terperinci

ANALISIS SPASIAL SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN LAUT JAWA PADA MUSIM TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN DATA DIGITAL SATELIT NOAA 16 -AVHRR

ANALISIS SPASIAL SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN LAUT JAWA PADA MUSIM TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN DATA DIGITAL SATELIT NOAA 16 -AVHRR ANALISIS SPASIAL SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN LAUT JAWA PADA MUSIM TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN DATA DIGITAL SATELIT NOAA 16 -AVHRR Oleh : MIRA YUSNIATI C06498067 SKRIPSI PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan selama bulan Februari-Mei 2013 di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas

Lebih terperinci

Gambar 1. Diagram TS

Gambar 1. Diagram TS BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Massa Air 4.1.1 Diagram TS Massa Air di Selat Lombok diketahui berasal dari Samudra Pasifik. Hal ini dibuktikan dengan diagram TS di 5 titik stasiun

Lebih terperinci

LAPORAN SURVEI PUSAT PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL JAKARTA

LAPORAN SURVEI PUSAT PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL JAKARTA LAPORAN SURVEI PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGI INVENTARISASI KAWASAN TAMBAK BERBASIS DATA PENGINDERAAN JAUH DI SULAWESI SELATAN Makasar, 01 Mei - 05 Mei 2012 PUSAT PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA (IPKPP) TAHUN ANGGARAN 2012

EXECUTIVE SUMMARY PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA (IPKPP) TAHUN ANGGARAN 2012 EXECUTIVE SUMMARY PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA (IPKPP) TAHUN ANGGARAN 2012 JUDUL PENELITI UTAMA ANGGOTA LOKUS KEGIATAN BIDANG FOKUS JENIS INSENTIF PRODUK TARGET INSTANSI

Lebih terperinci

PUSAT PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH LAPAN PEDOMANPEMBUATAN INFORMASI SPASIAL ZONA POTENSI PENANGKAPAN IKAN BERBASIS DATA SATELIT PENGINDERAAN

PUSAT PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH LAPAN PEDOMANPEMBUATAN INFORMASI SPASIAL ZONA POTENSI PENANGKAPAN IKAN BERBASIS DATA SATELIT PENGINDERAAN 2015 PUSAT PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH LAPAN PEDOMANPEMBUATAN INFORMASI SPASIAL ZONA POTENSI PENANGKAPAN IKAN BERBASIS DATA SATELIT PENGINDERAAN LI 1 03 004 03 01 Pedoman Pembuatan Informasi Spasial

Lebih terperinci

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4 HASIL DAN PEMBAHASAN 23 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pola Sebaran Suhu Permukaan Laut (SPL) Hasil olahan citra Modis Level 1 yang merupakan data harian dengan tingkat resolusi spasial yang lebih baik yaitu 1 km dapat menggambarkan

Lebih terperinci

4 METODOLOGI. Gambar 9 Cakupan wilayah penelitian dalam informasi spasial ZPPI

4 METODOLOGI. Gambar 9 Cakupan wilayah penelitian dalam informasi spasial ZPPI 48 4 METODOLOGI 4.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan sejak bulan Juni 2005 sampai dengan Desember 2007, dengan fokus daerah penelitian di kawasan laut Kabupaten Situbondo, Jawa Timur dan

Lebih terperinci

6 PEMBAHASAN. 6.1 Kondisi Selat Madura dan Perairan Sekitarnya

6 PEMBAHASAN. 6.1 Kondisi Selat Madura dan Perairan Sekitarnya 99 6 PEMBAHASAN 6.1 Kondisi Selat Madura dan Perairan Sekitarnya Faktor kondisi perairan yang menjadi perhatian utama dalam penelitian tentang penentuan ZPPI dan kegiatan penangkapan ikan ini adalah SPL,

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM PENELITIAN PERIKANAN DAN KELAUTAN 1) oleh Dr. Ir. Mukti Zainuddin, MSc. 2)

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM PENELITIAN PERIKANAN DAN KELAUTAN 1) oleh Dr. Ir. Mukti Zainuddin, MSc. 2) APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM PENELITIAN PERIKANAN DAN KELAUTAN 1) oleh Dr. Ir. Mukti Zainuddin, MSc. 2) 1) Disampaikan pada Lokakarya Agenda Penelitian, COREMAP II Kab. Selayar, 9-10 September

Lebih terperinci

OLEH : SEPTIAN ANDI PRASETYO

OLEH : SEPTIAN ANDI PRASETYO PREDIKSI DAERAH TANGKAPAN IKAN MENGGUNAKAN CITRA NOAA AVHRR DAN PENDISTRIBUSIAN HASIL DENGAN MENGGUNAKAN WEB (STUDI KASUS : PERAIRAN SELATAN JAWA TIMUR DAN BALI) OLEH : SEPTIAN ANDI PRASETYO 3506100015

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Pantai Timur Sumatera Utara merupakan bagian dari Perairan Selat

PENDAHULUAN. Pantai Timur Sumatera Utara merupakan bagian dari Perairan Selat 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pantai Timur Sumatera Utara merupakan bagian dari Perairan Selat Malaka yang menjadi daerah penangkapan ikan dengan tingkat eksploitasi yang cukup tinggi. Salah satu komoditi

Lebih terperinci

ANALISA PENENTUAN LOKASI BUDIDAYA RUMPUT LAUT DENGAN PARAMETER FISIKA MAUPUN KIMIA MENGGUNAKAN CITRA TERRA MODIS DI DAERAH SELAT MADURA

ANALISA PENENTUAN LOKASI BUDIDAYA RUMPUT LAUT DENGAN PARAMETER FISIKA MAUPUN KIMIA MENGGUNAKAN CITRA TERRA MODIS DI DAERAH SELAT MADURA ANALISA PENENTUAN LOKASI BUDIDAYA RUMPUT LAUT DENGAN PARAMETER FISIKA MAUPUN KIMIA MENGGUNAKAN CITRA TERRA MODIS DI DAERAH SELAT MADURA Astrolabe Sian Prasetya 1, Bangun Muljo Sukojo 2, dan Hepi Hapsari

Lebih terperinci

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2014

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2014 Halaman : 1 082.01.01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Lapan 7.590.082.000 3520 Pelayanan Pengguna Berbasis Teknologi Kedirgantaraan (PUSFATEKGAN) 7.590.082.000 3520.001

Lebih terperinci

Ir. Rubini Jusuf, MSi. Sukentyas Estuti Siwi, MSi. Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Ir. Rubini Jusuf, MSi. Sukentyas Estuti Siwi, MSi. Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Ir. Rubini Jusuf, MSi. Sukentyas Estuti Siwi, MSi. Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Disampaikan pada Lokakarya Strategi Monitoring dan Pelaporan

Lebih terperinci

3 METODE. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

3 METODE. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3 METODE 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu: tahap pertama pengumpulan data lapang pada titik-titik lokasi dan hasil tangkapan ikan layang dan tahap kedua pengolahan

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN KEGIATAN PKPP

LAPORAN KEMAJUAN KEGIATAN PKPP LAPORAN KEMAJUAN KEGIATAN PKPP MEMBANGUN KAPASITAS DAERAH LOMBOK UNTUK MENDUKUNG PERIKANAN NELAYAN DENGAN MEMANFAATKAN SISTEM INFORMASI CUACA ONLINE Peneliti Utama : Dwi Risdianto, ST. BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Proof of Concept Platform SPBP Sebagai Layanan Penyajian Data Penginderaan Jauh yang Cepat dan Mudah Untuk Seluruh Pemerintahan Provinsi

Proof of Concept Platform SPBP Sebagai Layanan Penyajian Data Penginderaan Jauh yang Cepat dan Mudah Untuk Seluruh Pemerintahan Provinsi Proof of Concept 2016 Platform SPBP Sebagai Layanan Penyajian Data Penginderaan Jauh yang Cepat dan Mudah Untuk Seluruh Pemerintahan Provinsi I. Pengantar Kapustekdata Kegiatan ini merupakan penjabaran

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Distribusi SPL Dari pengamatan pola sebaran suhu permukaan laut di sepanjang perairan Selat Sunda yang di analisis dari data penginderaan jauh satelit modis terlihat ada pembagian

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENELITIAN INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA

LAPORAN HASIL PENELITIAN INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA LAPORAN HASIL PENELITIAN INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA Penguatan Kapasitas Daerah dan Sinergitas Pemanfaatan Metode Pendeteksian Struktur Geologi Berbasiskan Data Penginderaan

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN. Gambar 7. Peta Lokasi Penelitian

3 METODE PENELITIAN. Gambar 7. Peta Lokasi Penelitian 18 3 METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2010 hingga Juni 2011 dengan lokasi penelitian yaitu Perairan Selat Makassar pada posisi 01 o 00'00" 07 o 50'07"

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN PKPP 2012 TAHAP PERTAMA REKAYASA TRACKING VIDEO ROKET SAAT UJI TERBANG

LAPORAN KEMAJUAN PKPP 2012 TAHAP PERTAMA REKAYASA TRACKING VIDEO ROKET SAAT UJI TERBANG 1/6 LAPORAN KEMAJUAN PKPP 2012 TAHAP PERTAMA REKAYASA TRACKING VIDEO ROKET SAAT UJI TERBANG PROGRAM PRODUKTIVITAS LITBANG IPTEK Fokus Bidang Prioritas: Teknologi Pertahanan dan Keamanan Peneliti Utama:

Lebih terperinci

PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGI PEMANFAATAN INFORMASI KEBAKARAN HUTAN/LAHAN PERKEBUNAN DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGI PEMANFAATAN INFORMASI KEBAKARAN HUTAN/LAHAN PERKEBUNAN DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH [ kode kegiatan : H-27 27] PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGI PEMANFAATAN INFORMASI KEBAKARAN HUTAN/LAHAN PERKEBUNAN DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 1. Yenni Vetrita 2. Indah Prasasti 3. Nanik Suryo

Lebih terperinci

BUKU CATATAN HARIAN PENELITIAN (BCHP)

BUKU CATATAN HARIAN PENELITIAN (BCHP) No.90 BUKU CATATAN HARIAN PENELITIAN (BCHP) Penyusunan Kalender Musim Tanam Rumput Laut Jenis Komoditi Ekonomis Berbasis Keruangan di Perairan Sulawesi PROGRAM INSENTIF PEREKAYASA KEMENTERIAN RISET DAN

Lebih terperinci

Deskripsikan Maksud dan Tujuan Kegiatan Litbangyasa :

Deskripsikan Maksud dan Tujuan Kegiatan Litbangyasa : ISI FORM D *Semua Informasi Wajib Diisi *Mengingat keterbatasan memory database, harap mengisi setiap isian dengan informasi secara general, singkat dan jelas. A. Uraian Kegiatan Deskripsikan Latar Belakang

Lebih terperinci

Penyusunan Kalender Musim Tanam Rumput Laut Jenis Komoditi Ekonomis Berbasis Keruangan di Perairan Sulawesi

Penyusunan Kalender Musim Tanam Rumput Laut Jenis Komoditi Ekonomis Berbasis Keruangan di Perairan Sulawesi Insentif PKPP No. 90 LAPORAN KEMAJUAN Judul: Penyusunan Kalender Musim Tanam Rumput Laut Jenis Komoditi Ekonomis Berbasis Keruangan di Perairan Sulawesi Peneliti Utama: Dr. Ir. Nani Hendiarti, MSc. Fokus

Lebih terperinci

3. METODOLOGI. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

3. METODOLOGI. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 33 3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Rangkaian kegiatan dalam penelitian ini terbagi dalam 3 tahapan, yaitu : (1) survei lapangan lokasi penelitian pada bulan September 2011, (2) pengumpulan

Lebih terperinci

Dukungan Teknologi Penginderaan Jauh dalam Penilaian Sumberdaya Hutan Tingkat Nasional: Akses Citra Satelit, Penggunaan dan Kepentingannya

Dukungan Teknologi Penginderaan Jauh dalam Penilaian Sumberdaya Hutan Tingkat Nasional: Akses Citra Satelit, Penggunaan dan Kepentingannya Dukungan Teknologi Penginderaan Jauh dalam Penilaian Sumberdaya Hutan Tingkat Nasional: Akses Citra Satelit, Penggunaan dan Kepentingannya Kepala LAPAN Manfaat data satelit penginderaan jauh Perolehan

Lebih terperinci

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2014

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2014 Halaman : 1 082.01.06 Program Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa 7.797.523.000 3522 Pengembangan Teknologi dan Data Penginderaan Jauh 7.797.523.000 3522.014 Data Satelit Penginderaan Jauh

Lebih terperinci

3. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Agustus 2011 dengan

3. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Agustus 2011 dengan 22 3. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Agustus 2011 dengan menggunakan citra MODIS. Lokasi untuk objek penelitian adalah perairan Barat-

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN. Peneliti Utama : Ir. Bhakti Tjahja Agung. Paket Insentif Pemanfaatan Hasil Litbang : METODE, INSTRUMEN, TOOLS, STRATEGI, REKOMENDASI

LAPORAN KEMAJUAN. Peneliti Utama : Ir. Bhakti Tjahja Agung. Paket Insentif Pemanfaatan Hasil Litbang : METODE, INSTRUMEN, TOOLS, STRATEGI, REKOMENDASI LAPORAN KEMAJUAN PRODUKSI BIOGAS BERBAHAN BAKU LIMBAH TANAMAN HORTIKULTURA DAN PALAWIJA DI PEMUKIMAN TRANSMIGRASI KECAMATAN MALIKU, KAB. PULANG PISAU, PROV. KALIMANTAN TENGAH Peneliti Utama : Ir. Bhakti

Lebih terperinci

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2014

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2014 Halaman : 1 082.01.06 Program Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa 6.043.751.000 3533 Pengembangan Teknologi Satelit 6.043.751.000 3533.001 Akuisisi Data Satelit (Biak) 3 Laporan 1.444.069.000

Lebih terperinci

Insentif Peningkatan Kemampuan Penelitian Dan Perekayasa Th. 2012

Insentif Peningkatan Kemampuan Penelitian Dan Perekayasa Th. 2012 PEMETAAN DAN PENGINTEGRASIAN POTENSI TELEMATIKA BERBASIS PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT MENGGUNAKAN APLIKASI INTERNET DENGAN FREE OPEN SOURCE SOFTWARE (FOSS) UNTUK MENDUKUNG IMPLEMENTASI MP3EI DI KORIDOR

Lebih terperinci

PENENTUAN DAERAH POTENSIAL PENANGKAPAN IKAN CAKALANG(Katsuwonus pelamis) BERDASARKAN SEBARAN SPL DAN KLOROFIL DI LAUT FLORES SKRIPSI

PENENTUAN DAERAH POTENSIAL PENANGKAPAN IKAN CAKALANG(Katsuwonus pelamis) BERDASARKAN SEBARAN SPL DAN KLOROFIL DI LAUT FLORES SKRIPSI PENENTUAN DAERAH POTENSIAL PENANGKAPAN IKAN CAKALANG(Katsuwonus pelamis) BERDASARKAN SEBARAN SPL DAN KLOROFIL DI LAUT FLORES SKRIPSI ADRIANI GUHAR L231 07 032 PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN

Lebih terperinci

Pengembangan dan penerapan informasi spasial dan temporal zona potensi penangkapan ikan berdasarkan data penginderaan jauh

Pengembangan dan penerapan informasi spasial dan temporal zona potensi penangkapan ikan berdasarkan data penginderaan jauh Pengembangan dan penerapan informasi spasial dan temporal zona potensi penangkapan ikan berdasarkan data penginderaan jauh Pengembangan dan penerapan informasi spasial dan temporal zona potensi penangkapan

Lebih terperinci

APLIKASI DATA INDERAAN MULTI SPEKTRAL UNTUK ESTIMASI KONDISI PERAIRAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL TANGKAPAN IKAN PELAGIS DI SELATAN JAWA BARAT

APLIKASI DATA INDERAAN MULTI SPEKTRAL UNTUK ESTIMASI KONDISI PERAIRAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL TANGKAPAN IKAN PELAGIS DI SELATAN JAWA BARAT APLIKASI DATA INDERAAN MULTI SPEKTRAL UNTUK ESTIMASI KONDISI PERAIRAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL TANGKAPAN IKAN PELAGIS DI SELATAN JAWA BARAT Oleh: Nurlaila Fitriah C64103051 PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Diterima: 14 Februari 2008; Disetujui: Juli 2008 ABSTRACT

Diterima: 14 Februari 2008; Disetujui: Juli 2008 ABSTRACT PENDUGAAN FRONT DAN UPWELLING MELALUI INTERPRETASI CITRA SUHU PERMUKAAN LAUT DAN CLOROFIL-A DI PERAIRAN WAKATOBI SULAWESI TENGGARA Forcasting of front and upwelling by the sea surface temperature and chlorophyl-a

Lebih terperinci

KERTAS KERJA RKA-KL RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2013

KERTAS KERJA RKA-KL RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2013 PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENERBANGAN DAN ANTARIKSA SATUAN KERJA (650168) LOKA PENGAMATAN ATMOSFER KOTOTABANG PROPINSI (08) SUMATERA BARAT (51) KOTA BUKITTINGGI Halaman 1 082.01.06 Program Pengembangan Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah yang melimpah, hal ini antara lain karena usaha penangkapan dengan mencari daerah

BAB I PENDAHULUAN. jumlah yang melimpah, hal ini antara lain karena usaha penangkapan dengan mencari daerah BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Fenomena alam selama ini menjadi pedoman bagi nelayan tradisional di Indonesia dalam menangkap ikan. Dalam kegiatan penangkapan ikan di laut, pertanyaan klasik yang

Lebih terperinci

FORM D A. URAIAN KEGIATAN

FORM D A. URAIAN KEGIATAN FORM D A. URAIAN KEGIATAN Latar Belakang Masalah Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu tanaman sayuran penting di Indonesia. Namun, dalam pengembangan mengalami kendala biaya usahatani yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Lokasi penelitian adalah Perairan Timur Laut Jawa, selatan Selat Makassar, dan Laut Flores, meliputi batas-batas area dengan koordinat 2-9 LS dan 110-126

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA. sebaran dan kelimpahan sumberdaya perikanan di Selat Sunda ( Hendiarti et

2. TINJAUAN PUSTAKA. sebaran dan kelimpahan sumberdaya perikanan di Selat Sunda ( Hendiarti et 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kondisi geografis lokasi penelitian Keadaan topografi perairan Selat Sunda secara umum merupakan perairan dangkal di bagian timur laut pada mulut selat, dan sangat dalam di mulut

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Distribusi Klorofil-a secara Temporal dan Spasial. Secara keseluruhan konsentrasi klorofil-a cenderung menurun dan

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Distribusi Klorofil-a secara Temporal dan Spasial. Secara keseluruhan konsentrasi klorofil-a cenderung menurun dan 28 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Distribusi Klorofil-a secara Temporal dan Spasial Secara keseluruhan konsentrasi klorofil-a cenderung menurun dan bervariasi dari tahun 2006 hingga tahun 2010. Nilai rata-rata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepulauan terbesar di dunia, dengan luas laut 5,8 juta km 2 atau 3/4 dari total

BAB I PENDAHULUAN. kepulauan terbesar di dunia, dengan luas laut 5,8 juta km 2 atau 3/4 dari total BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Letak geografis dan kandungan sumber daya kelautan yang dimiliki Indonesia memberikan pengakuan bahwa Indonesia merupakan negara bahari dan kepulauan terbesar di dunia,

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI BALAI BESAR BAHAN DAN BARANG TEKNIK

LAPORAN KEGIATAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI BALAI BESAR BAHAN DAN BARANG TEKNIK LAPORAN KEGIATAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI BALAI BESAR BAHAN DAN BARANG TEKNIK 1. Kebijakan Pelayanan Informasi Publik Untuk melaksanakan amanat Undang-Undang nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. X, No. X, (2016) ISSN: ( Print) 1

JURNAL TEKNIK ITS Vol. X, No. X, (2016) ISSN: ( Print) 1 JURNAL TEKNIK ITS Vol. X, No. X, (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Validasi Algoritma Estimasi konsentrasi Klorofil-a dan Padatan Tersuspensi Menggunakan Citra Terra dan Aqua Modis dengan Data

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KAPASITAS PENELITI PEREKAYASA (PKPP)

PENGEMBANGAN KAPASITAS PENELITI PEREKAYASA (PKPP) LAPORAN KEMAJUAN PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGITAS PEMANFAATAN DATA INDERAJA UNTUK EKSTRAKSI INFORMASI KUALITAS DANAU BAGI KESESUAIAN BUDIDAYA PERIKANAN DARAT DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN DI DANAU

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN INSENTIF RISET

LAPORAN KEMAJUAN INSENTIF RISET LAPORAN KEMAJUAN INSENTIF RISET PENGURANGAN RISIKO BENCANA PADA DAERAH PARIWISATA DI KABUPATEN LOMBOK BARAT, NUSA TENGGARA BARAT Peneliti Utama : Mone Iye Cornelia M., M.Sc. Produk Target: 9.03.04 Kajian

Lebih terperinci

Penyusunan Kalender Musim Tanam Rumput laut Jenis Komoditi Ekonomis Berbasis Keruangan di Perairan Sulawesi

Penyusunan Kalender Musim Tanam Rumput laut Jenis Komoditi Ekonomis Berbasis Keruangan di Perairan Sulawesi F3.21 [PKPP-90] Penyusunan Kalender Musim Tanam Rumput laut Jenis Komoditi Ekonomis Berbasis Keruangan di Perairan Sulawesi Dr. Nani Hendiarti Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi 2012 LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

PEMETAAN ZONA TANGKAPAN IKAN (FISHING GROUND) MENGGUNAKAN CITRA SATELIT TERRA MODIS DAN PARAMETER OSEANOGRAFI DI PERAIRAN DELTA MAHAKAM

PEMETAAN ZONA TANGKAPAN IKAN (FISHING GROUND) MENGGUNAKAN CITRA SATELIT TERRA MODIS DAN PARAMETER OSEANOGRAFI DI PERAIRAN DELTA MAHAKAM PEMETAAN ZONA TANGKAPAN IKAN (FISHING GROUND) MENGGUNAKAN CITRA SATELIT TERRA MODIS DAN PARAMETER OSEANOGRAFI PEMETAAN ZONA TANGKAPAN IKAN (FISHING GROUND) MENGGUNAKAN CITRA SATELIT TERRA MODIS DAN PARAMETER

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO 1 PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Tahunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Tahunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang- Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Lebih terperinci

3. METODOLOGI Waktu dan Lokasi Penelitian. Lokasi pengamatan konsentrasi klorofil-a dan sebaran suhu permukaan

3. METODOLOGI Waktu dan Lokasi Penelitian. Lokasi pengamatan konsentrasi klorofil-a dan sebaran suhu permukaan 20 3. METODOLOGI 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Lokasi pengamatan konsentrasi klorofil-a dan sebaran suhu permukaan laut yang diteliti adalah wilayah yang ditunjukkan pada Gambar 2 yang merupakan wilayah

Lebih terperinci

Endang Prinina 1, Lalu Muhamad Jaelani 1, Salam Tarigan 2 1

Endang Prinina 1, Lalu Muhamad Jaelani 1, Salam Tarigan 2 1 G206 Validasi Algoritma Estimasi konsentrasi Klorofil-a dan Padatan Tersuspensi Menggunakan Citra Terra dan Aqua Modis dengan Data In situ (Studi Kasus: Perairan Selat Makassar) Endang Prinina 1, Lalu

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PELAKSANAAN APBD TA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PELAKSANAAN APBD TA KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PELAKSANAAN APBD TA 2015 Program : Program Optimalisasi Pengolahan dan Pemasaran Produksi Kegiatan : Kegiatan Peningkatan Pelayanan Mutu Usaha 1. Visi dan Misi SKPD a. Visi Terwujudnya

Lebih terperinci

Penulis lahir di Situbondo (Jawa Timur) pada tanggal 19 Oktober 1953, anak pertama dari 5 bersaudara dari ayah H. Asna'i dan ibu Hj. Yatim.

Penulis lahir di Situbondo (Jawa Timur) pada tanggal 19 Oktober 1953, anak pertama dari 5 bersaudara dari ayah H. Asna'i dan ibu Hj. Yatim. Penulis lahir di Situbondo (Jawa Timur) pada tanggal 19 Oktober 1953, anak pertama dari 5 bersaudara dari ayah H. Asna'i dan ibu Hj. Yatim. Penulis menikah dengan Erna Marliana, dikaruniai 5 anak yaitu

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2013. Pengolahan data dilakukan di Laboratorium Komputer Fakultas Perikanan dan

Lebih terperinci

B2TE-BPPT LAPORAN KEMAJUAN I. Mei Adjat Sudradjat 5/24/2012 PROGRAM KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI

B2TE-BPPT LAPORAN KEMAJUAN I. Mei Adjat Sudradjat 5/24/2012 PROGRAM KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI B2TE-BPPT LAPORAN KEMAJUAN I Mei 2012 Adjat Sudradjat 5/24/2012 PROGRAM KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA Penerangan Rumah Perdesaan Surya Sistem

Lebih terperinci

PENGARUH PERUBAHAN DAN VARIABILITAS IKLIM TERHADAP DINAMIKA FISHING GROUND DI PESISIR SELATAN PULAU JAWA

PENGARUH PERUBAHAN DAN VARIABILITAS IKLIM TERHADAP DINAMIKA FISHING GROUND DI PESISIR SELATAN PULAU JAWA PENGARUH PERUBAHAN DAN VARIABILITAS IKLIM TERHADAP DINAMIKA FISHING GROUND DI PESISIR SELATAN PULAU JAWA OLEH : Dr. Kunarso FOKUSED GROUP DISCUSSION CILACAP JUNI 2016 PERUBAHAN IKLIM GLOBAL Dalam Purwanto

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN TAHAP II PROGRAM INSENTIF PKPP KAJIAN PENGELOLAAN HARA DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERBASIS EFISIENSI PEMUPUKAN

LAPORAN KEMAJUAN TAHAP II PROGRAM INSENTIF PKPP KAJIAN PENGELOLAAN HARA DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERBASIS EFISIENSI PEMUPUKAN LAPORAN KEMAJUAN TAHAP II PROGRAM INSENTIF PKPP KAJIAN PENGELOLAAN HARA DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERBASIS EFISIENSI PEMUPUKAN Kode : X.222 Lembaga : Kementrian Pertanian Koridor : 149 Fokus : Pertanian

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Keadaan Umum Perairan Pantai Timur Sumatera Utara. Utara terdiri dari 7 Kabupaten/Kota, yaitu : Kabupaten Langkat, Kota Medan,

TINJAUAN PUSTAKA. Keadaan Umum Perairan Pantai Timur Sumatera Utara. Utara terdiri dari 7 Kabupaten/Kota, yaitu : Kabupaten Langkat, Kota Medan, 6 TINJAUAN PUSTAKA Keadaan Umum Perairan Pantai Timur Sumatera Utara Pantai Timur Sumatera Utara memiliki garis pantai sepanjang 545 km. Potensi lestari beberapa jenis ikan di Perairan Pantai Timur terdiri

Lebih terperinci

B. KOMPONEN LAPORAN AKHIR Sesuai dengan dokumen Panduan Insentif PKPP 2012, Laporan akhir PKPP 2012 terdiri dari beberapa komponen yaitu :

B. KOMPONEN LAPORAN AKHIR Sesuai dengan dokumen Panduan Insentif PKPP 2012, Laporan akhir PKPP 2012 terdiri dari beberapa komponen yaitu : KERANGKA LAPORAN AKHIR PKPP 2012 A. TUJUAN PENYUSUNAN Laporan Akhir Pelaksanaan PKPP 2012 merupakan salah satu produk yang tertuang dalam Kontrak Kerjasama Pelaksanaan PKPP 2012. Oleh karena itu, penyusunan

Lebih terperinci

MEMBANGUN KAPASITAS DAERAH SLEMAN UNTUK MITIGASI BENCANA DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI UAV

MEMBANGUN KAPASITAS DAERAH SLEMAN UNTUK MITIGASI BENCANA DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI UAV LAPORAN KEMAJUAN FORM B.2-4 PKPP 2012 MEMBANGUN KAPASITAS DAERAH SLEMAN UNTUK MITIGASI BENCANA DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI UAV Peneliti Utama : Gunawan S. Prabowo.MT (Koridor Jawa-Pendukung) PUSAT TEKNOLOGI

Lebih terperinci

b) Bentuk Muara Sungai Cimandiri Tahun 2009

b) Bentuk Muara Sungai Cimandiri Tahun 2009 32 6 PEMBAHASAN Penangkapan elver sidat di daerah muara sungai Cimandiri dilakukan pada malam hari. Hal ini sesuai dengan sifat ikan sidat yang aktivitasnya meningkat pada malam hari (nokturnal). Penangkapan

Lebih terperinci

KERTAS KERJA RKA-KL RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2013

KERTAS KERJA RKA-KL RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2013 PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENERBANGAN DAN ANTARIKSA SATUAN KERJA (652669) PUSAT TEKNOLOGI DAN DATA PENGINDERAAN JAUH PROPINSI DKI JAKARTA (55) KOTA JAKARTA TIMUR /KEGIATAN/OUUT/SUBOUUT/ Halaman 1 082.01.06

Lebih terperinci

Muchlisin Arief Peneliti Bidang Aplikasi Penginderaan Jauh, LAPAN ABSTRACT

Muchlisin Arief Peneliti Bidang Aplikasi Penginderaan Jauh, LAPAN ABSTRACT APLIKASI DATA SATELIT RESOLUSI RENDAH DAN SIG UNTUK ANALISA DISTRIBUSI SPATTIAL ZONA POTENSI PENANGKAPAN IKAN (ZPPI) DI SELAT MAKASSAR PERIODE : JULI - AGUSTUS 2004 Muchlisin Arief Peneliti Bidang Aplikasi

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR SP DIPA-82.1-/215 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara.

Lebih terperinci

PENGARUH SUHU PERMUKAAN LAUT TERHADAP HASIL TAGKAPAN IKAN CAKALANG DI PERAIRAN KOTA BENGKULU

PENGARUH SUHU PERMUKAAN LAUT TERHADAP HASIL TAGKAPAN IKAN CAKALANG DI PERAIRAN KOTA BENGKULU PENGARUH SUHU PERMUKAAN LAUT TERHADAP HASIL TAGKAPAN IKAN CAKALANG DI PERAIRAN KOTA BENGKULU Zulkhasyni Fakultas Pertanian Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH Bengkulu ABSTRAK Perairan Laut Bengkulu merupakan

Lebih terperinci

LAPORAN PELATIHAN PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGI PEMANFAATAN INFORMASI KEBAKARAN HUTAN/LAHAN PERKEBUNAN DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

LAPORAN PELATIHAN PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGI PEMANFAATAN INFORMASI KEBAKARAN HUTAN/LAHAN PERKEBUNAN DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH LAPORAN PELATIHAN PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGI PEMANFAATAN INFORMASI KEBAKARAN HUTAN/LAHAN PERKEBUNAN DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Peneliti Utama: Yenni Vetrita, S.Hut., M.Sc. Jenis Insentif:

Lebih terperinci

Rochmady Staf Pengajar STP - Wuna, Raha, ABSTRAK

Rochmady Staf Pengajar STP - Wuna, Raha,   ABSTRAK ANALISIS PARAMETER OSEANOGRAFI MELALUI PENDEKATAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS WEB (Sebaran Suhu Permukaan Laut, Klorofil-a dan Tinggi Permukaan Laut) Rochmady Staf Pengajar STP - Wuna, Raha, e-mail

Lebih terperinci

STUDI PERUBAHAN SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) MENGGUNAKAN SATELIT AQUA MODIS

STUDI PERUBAHAN SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) MENGGUNAKAN SATELIT AQUA MODIS STUDI PERUBAHAN SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) MENGGUNAKAN SATELIT AQUA MODIS Oleh : Dwi Ayu Retnaning Anggreyni 3507.100.017 Dosen Pembimbing: Prof.Dr.Ir. Bangun M S, DEA, DESS Lalu Muhammad Jaelani, ST, MSc

Lebih terperinci

PENGOLAHAN DATA SATELIT NOAA-AVHRR UNTUK PENGUKURAN SUHU PERMUKAAN LAUT RATA-RATA HARIAN

PENGOLAHAN DATA SATELIT NOAA-AVHRR UNTUK PENGUKURAN SUHU PERMUKAAN LAUT RATA-RATA HARIAN PENGOLAHAN DATA SATELIT NOAA-AVHRR UNTUK PENGUKURAN SUHU PERMUKAAN LAUT RATA-RATA HARIAN Dalam pembahasan ini akan dijelaskan tentang proses interpretasi salah satu citra NOAA untuk mengetahui informasi

Lebih terperinci

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012 F3.33 Prediksi Luas dan Produksi Panen untukketahananpangan Nasionaldengan Teknologi Pengindraan Jauh (Remote Sensing) Dr. Arief Darmawan, M.Sc. Ir. Sidik Mulyono, M.Eng. Dr. Moeljono Widjaja Evie Avianti,

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA. Suhu permukaan laut Indonesia secara umum berkisar antara O C

2. TINJAUAN PUSTAKA. Suhu permukaan laut Indonesia secara umum berkisar antara O C 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kondisi Umum Perairan Laut Banda 2.1.1 Kondisi Fisik Suhu permukaan laut Indonesia secara umum berkisar antara 26 29 O C (Syah, 2009). Sifat oseanografis perairan Indonesia bagian

Lebih terperinci

Identifikasi Lokasi Potensial Budidaya Tiram Mutiara Dengan Mengunakan Citra Satelit Landsat 7 ETM+

Identifikasi Lokasi Potensial Budidaya Tiram Mutiara Dengan Mengunakan Citra Satelit Landsat 7 ETM+ Identifikasi Lokasi Potensial Budidaya Tiram Mutiara Dengan Mengunakan Citra Satelit Landsat 7 ETM+ M. IRSYAD DIRAQ P. 3509100033 Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. Bangun Muljo Sukojo, DEA, DESS 1 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

4 HASIL PENELITIAN. 4.1 Statistik Produksi Ikan dan Telur Ikan Terbang Produksi tahunan ikan dan telur ikan terbang

4 HASIL PENELITIAN. 4.1 Statistik Produksi Ikan dan Telur Ikan Terbang Produksi tahunan ikan dan telur ikan terbang 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Statistik Produksi Ikan dan Telur Ikan Terbang 4.1.1 Produksi tahunan ikan dan telur ikan terbang Produksi ikan terbang (IT) di daerah ini dihasilkan dari beberapa kabupaten yang

Lebih terperinci

Kata kunci: Citra satelit, Ikan Pelagis, Klorofil, Suhu, Samudera Hindia.

Kata kunci: Citra satelit, Ikan Pelagis, Klorofil, Suhu, Samudera Hindia. HUBUNGAN SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KLOROFIL-A DENGAN HASIL TANGKAPAN IKAN PELAGIS DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) SADENG YOGYAKARTA MENGGUNAKAN CITRA SATELIT MODIS Dewantoro Pamungkas *1, Djumanto 1

Lebih terperinci

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 87/Permentan/SR.130/12/2011 /Permentan/SR.130/8/2010 man/ot. /.../2009 TENTANG KEBUTUHAN DAN HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PUPUK

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN PENERAPAN GREEN COMPUTING DI PROVINSI JAWA BARAT

LAPORAN KEMAJUAN PENERAPAN GREEN COMPUTING DI PROVINSI JAWA BARAT LAPORAN KEMAJUAN PENERAPAN GREEN COMPUTING DI PROVINSI JAWA BARAT (PERSPEKTIF DAN KESADARAN PENEREPAN GREEN COMPUTING DI LINGKUNGAN AKADEMISI, BISNIS DAN PEMERINTAHAN) INSENTIF RISET: REKOMENDASI Bidang

Lebih terperinci

PROGRAM INSENTIF KNRT UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA LPNK DAN LPK TAHUN 2012

PROGRAM INSENTIF KNRT UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA LPNK DAN LPK TAHUN 2012 PROGRAM INSENTIF KNRT UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA LPNK DAN LPK TAHUN 0 LAPORAN KEMAJUAN TERMIN I KAJIAN STANDAR NASIONAL INDONESIA UNTUK PRODUK UNGGULAN UKM SEKTOR PANGAN BADAN

Lebih terperinci

KERTAS KERJA RKA-KL RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2013

KERTAS KERJA RKA-KL RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2013 TAHUN ANGGARAN 213 (82) (1) (82.1.6) PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENERBANGAN DAN ANTARIKSA SATUAN KERJA (4541) BALAI PENJEJAKAN DAN KENDALI WAHANA ANTARIKSA BIAK PROPINSI (25) (2) PERHITUNGAN TAHUN 213 Halaman

Lebih terperinci

KERTAS KERJA RKA-KL RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2013

KERTAS KERJA RKA-KL RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2013 PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENERBANGAN DAN ANTARIKSA SATUAN KERJA (560600) BALAI PENGINDERAAN JAUH PAREPARE PROPINSI (19) SULAWESI SELATAN (52) KOTA PARE-PARE Halaman 1 082.01.06 Program Pengembangan Teknologi

Lebih terperinci

ANTARA PERAIRAN SELAT MAKASAR DAN LAUT JAWA (110O-120O BT

ANTARA PERAIRAN SELAT MAKASAR DAN LAUT JAWA (110O-120O BT MODEL SPASIAL INFORMASI DAERAH PENANGKAPAN IKAN LAYANG (Decapterus spp) DI ANTARA PERAIRAN SELAT MAKASAR DAN LAUT JAWA (110 O -120 O BT 2 O 50-7 O 50 LS) ANDRIUS Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Lebih terperinci

Safruddin*, Nur Indah Rezkyanti, Angraeni, M. Abduh Ibnu Hajar, St. Aisjah Farhum, Mukti Zainuddin

Safruddin*, Nur Indah Rezkyanti, Angraeni, M. Abduh Ibnu Hajar, St. Aisjah Farhum, Mukti Zainuddin Aplikasi Generalized Additive Model untuk mengungkap keterkaitan faktor oseanografi dan distribusi ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis): studi kasus di perairan Teluk Bone, September 2013 Februari 2014 Safruddin*,

Lebih terperinci

PENDUGAAN KONSENTRASI KLOROFIL-a DAN TRANSPARANSI PERAIRAN TELUK JAKARTA DENGAN CITRA SATELIT LANDSAT

PENDUGAAN KONSENTRASI KLOROFIL-a DAN TRANSPARANSI PERAIRAN TELUK JAKARTA DENGAN CITRA SATELIT LANDSAT PENDUGAAN KONSENTRASI KLOROFIL-a DAN TRANSPARANSI PERAIRAN TELUK JAKARTA DENGAN CITRA SATELIT LANDSAT DESSY NOVITASARI ROMAULI SIDABUTAR SKRIPSI DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 20 1.1 Latar Belakang Pembangunan kelautan dan perikanan saat ini menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional yang diharapkan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan mempertimbangkan

Lebih terperinci

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG KEBUTUHAN DAN HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan perikanan sebagai bagian dari pembangunan ekonomi nasional mempunyai tujuan antara lain untuk meningkatkan taraf hidup serta kesejahteraan nelayan. Pembangunan

Lebih terperinci