A.1. Perkembangan Pengelolaan Anggaran Sampai Akhir Juli Tabel 1. Rekapitulasi Pengelolaan Anggaran PKPP Sampai Akhir Juli 2012
|
|
- Inge Sanjaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 A. Perkembangan Administrasi A.1. Perkembangan Pengelolaan Anggaran Sampai Akhir Juli 2012 Penyerapan anggaran sampai akhir Bulan Juli 2012 adalah sebesar 80,75% dari total anggaran Rp Serapan tersebut terdiri dari belanja bahan 12,29%, pembayaran gaji/upah/honor sebesar 44,83%, perjalanan dinas sebesar 17,32% dan belanja lain-lain sebesar 6,32%. Jumlah nominal dan rincian pengelolaan anggaran disajikan dalam Tabel 1 berikut ini. No Tabel 1. Rekapitulasi Pengelolaan Anggaran PKPP Sampai Akhir Juli 2012 Keterangan RAB Proposal (Rp.) Serapan Sampai Akhir Juli 2012 (Rp.) % dari Komponen Belanja % dari total anggaran 1 Belanja Bahan ,00 12,29 2 Gaji/Upah/Honor ,49 44,83 3 Perjalanan Dinas dan Survei Lapangan ,67 17,32 4 Belanja Lain-lain ,33 6,32 Total ,76 A.2. Kendala-Hambatan Pengelolaan Anggaran Fokus kegiatan PKPP ini adalah diseminasi Pemanfaatan Informasi Spasial ZPPI, melalui distribusi online, pengembangan kemampuan Sumber Daya Manusia pengguna melalui Training of Trainer (TOT) dan membangun flow data dengan pengguna. Pada pertengahan Bulan Juli 2012 tepatnya tanggal Juli 2012, telah dilaksanakan kegiatan TOT bagi para staf Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara yang menangani bidang perikanan dan kelautan. Kegiatan ini memerlukan biaya yang cukup besar, karena dilaksanakan di Manado, melibatkan 24 peserta, 8 orang pembantu lapangan, 5 orang instruktur, 5 orang narasumber, dan dua institusi partner kerjasama. Sampai menjelang akhir Juli pencairan dana Termin II menurut Pengelola PKPP Lembaga belum bisa dicairkan, sehingga Tim Pelaksana PKPP harus mencari dana talangan untuk melaksanakan kegiatan tersebut yang besarnya mencapai Rp Kendala ini tentu menyulitkan para pelaksana, di satu sisi harus fokus pada pelaksanaan kegiatan, namun di sisi lain harus berfikir menyediakan dana talangan. Namun akhirnya kegiatan tetap dapat dilaksanakan dengan dukungan antusiasme peserta training. A.3. Rencana Penanganan Aset saat Paket Selesai Dilaksanakan: Paket aset yang diserahkan adalah berupa satu paket Receiver GPS Garmin 580/585 Combo Fish Finder. Paket aset telah diserahkan pada tanggal 16 Juli 2012 bersamaan dengan acara
2 pembukaan pelaksanaan TOT di Manado kepada pihak Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara yang diwakili oleh Kepala Bidang Kelautan, Pesisir & Pulau-Pulau Kecil dan Pengawasan Sumber Daya Kelautan & PerikananDinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara. Isi dari paket aset adalah satu unit Receiver GPS Garmin 580/585 Combo Fish Finder, satu unit antenna receiver GPS, satu unit transducer, satu rol kabel antenna, kabel power dan kabel data dan satu unit Accu 12 volt seperti ditunjukkan pada Gambar 5 dan Gambar 6 Laporan Kemajuan I. Aset ini akan dikelola oleh DKP Provinsi Sulawesi Utara, dipasang pada salah satu kapal riset milik DKP Provinsi Sulawesi Utara dengan bobot kapal 30 GT. Selanjutnya akan digunakan dalam operasional riset penangkapan ikan dan untuk tahun selanjutnya pihak DKP akan mengadakan beberapa unit Fish Finder tersebut dalam rangka revitalisasi armada nelayan yang lebih besar dari 30 GT. B. Metode-Proses Pencapaian Target Kinerja B.1. Perkembangan Pencapaian Target Kinerja hingga akhir Juli 2012: Target Kinerja kegiatan adalah Data Suhu Permukaan Laut (SPL) harian dari MODIS dan NOAA, data Chlorofil-a harian dari MODIS, informasi harian ZPPI, Peningkatan kemampaun SDM BPJ Parepare, Membangun flow data MODIS ke Instansi Partner, Peningkatan kemampuan SDM Instansi Partner, Jumlah Instansi Partner dan Feedback dari Nelayan. Tabel 2 berikut ini menyajikan selengkapnya pencapaian target kinerja sampai akhir Juli Pengolahan data NOAA baru dimulai pada Bulan Juni 2012 dengan menggunakan data dari stasiun bumi penginderaan jauh di LAPAN Pekayon. Akurasi informasi spasial ZPPI hasil pengolahan citra masih dalam tahap pengolahan setelah dilakukan tumpang susun dengan koordinat laporan nelayan. Hasil tumpang susun bervariasi mulai dari radius 3 km sampai lebih dari radius 9 km, diperlukan beberapa perbandingan koordinat pada bulan-bulan yang berbeda, sehingga perhitungan akurasi lebih mendekati sebenarnya.
3 Tabel 2. Pencapaian Target Kinerja Sampai Akhir Juli 2012 No. Target Kinerja Indikator Keberhasilan Perkembangan Pencapaian 1 Pengolahan data harian MODIS 4 data MODIS per hari Sampai akhir Juli 2012 telah diolah 618 granule data MODIS sampai Level 2A 2 Pengolahan data harian MODIS 2 Informasi harian ZPPI 1 informasi per hari jika data bersih awan 3 Peningkatan Kemampuan Teknis Peneliti dan Perekayasa Balai Penginderaan Jauh Parepare 4 Membangun/mengembangkan flow data MODIS Level 2A dari BPJ Parepare ke DKP Provinsi Sulawesi Utara atau UPT PPS Bitung 1 data NOAA per hari Diolah mulai Bulan Juni Sampai akhir Juli 2012 telah diolah 58 granule data NOAA Level 2A 1 kali TOT (Training of Trainer) Sampai akhir Juli 2012 telah dihasilkan 38 hari informasi ZPPI dari data MODIS dan 8 hari informasi ZPPI dari Data NOAA Telah terlaksana 1 kali TOT (12 16 maret 2012) Kemampuan download data harian MODIS level 2A Flow data tersambung ke DKP Provinsi Sulawesi Utara, Download Data menggunakan aplikasi FTP Client FileZilla Link FileZilla : Host = Pengujian fish finder 1 kali pengujian di laut Telah terlaksana 1 kali pengujian (13 6 Peningkatan Kemampuan Teknis Staf DKP Provinsi Sulawesi Utara dan UPT PPS Bitung 7 Instansi Partner Kerja di Daerah 1 kali TOT (Training of Trainer) 2 Instansi: 1. Dinas Kelautan dan Perikanan Pemrov. Sulawesi Utara 2. UPT PPS Bitung Mei 2012) Direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 2 6 Juli 2012 dengan target 20 orang peserta Telah terlaksana Sosialisasi dan Koordinasi tanggal 9-10 April 2012 di Manado dan Koordinasi lanjut pada tanggal Juli 2012 di Manado, sepakat dalam melaksanakan kegiatan Pemanfaatan Data MODIS dan NOAA untuk Produksi informasi ZPPI serta peningkatan kemampuan SDM pengolah data 8 Feedback dari UPT PPS Bitung Data bulanan dari record yang dikumpulkan di UPT PPS Bitung Data record dan feedback telah diperoleh bulanan mulai Bulan Januari sampai Akhir Juni 2012 B.2. Perkembangan Pelaksanaan Strategi Pencapaian Target Kinerja: Hampir seluruh strategi pencapaian taeget kinerja telah dilaksanakan, mulai dari penggunaan data alternatif dari NOAA AVHRR, diseminasi informasi ZPPI online, membangun flow data dengan instansi partner, peningkatan kemampuan SDM BPJ Parepare, peningkatan kemampuan
4 SDM instansi partner sampai pengumpulan data feedback dari nelayan melalui instasnsi partner. Bagian strategi yang masih perlu peningkatan upaya adalah flow data yang masih lambat, sehingga download data Level 2A terasa berat, SDM instansi partner masih memerlukan bimbingan secara online dalam hal pengolahan data dan prasarana pengolahan data di instansi partner masih terbatas. B.3. Kendala - Hambatan Dalam Pelaksanaan Pencapaian Target Kinerja: Kendala yang utama dan tidak bisa dihindari adalah data MODIS tidak bisa setiap hari bebas awan untuk wilayah kajian perairan Sulawesi Utara dan sekitarnya. Sehingga jumlah informasi harian ZPPI masih terbatas oleh tutupan awan. Penggunaan alternatif data NOAA AVHRR telah dilakukan mulai Bulan Juni sampai sekarang, tetapi walaupun jam akuisisi berbeda dengan MODIS, tidak selalu awan tersebut bergeser jauh, beberapa granule NOAA memang kadangkadang lebih bersih dibandingkan dengan MODIS. Namun ada satu hal yang meragukan dari data NOAA adalah bahwa informasi SPL yang dihasilkan pada hari yang sama dengan data MODIS yang sama-sama bebas awan, menghasilkan informasi thermal front yang berbeda, baik berbeda lokasi maupun dari jumlah kejadiannya. Perbedaan lokasi thermal front dalam satu hari masih dapat mungkin terjadi, tetapi perbedaan jumlah lokasi thermal front yang terlalu banyak ini sangat meragukan. Penyebab mungkin terjadi karena kesalahan pada saat produksi data atau karena kesalahan operator atau karena kondisi data yang sebenarnya masih terpengaruhi oleh awan tipis yang tidak terlihat. Sehingga beberapa granule NOAA yang bersih tetapi jumlah thermal frontnya terlalu banyak, tidak digunakan untuk prediksi ZPPI, hal ini yang menyebabkan jumlah informasi ZPPI dari NOAA masih rendah. Kemudian kendala kedua adalah prasarana pengolahan data di instansi partner masih terbatas, komputer yang digunakan adalah komputer untuk kerja administrasi, spesifikasinya masih rendah, untuk download dan pengolahan data terlalu berat, selain jumlah unit komputernya juga terbatas. Namun instansi partner telah berencana untuk revitalisasi prasarana pengolahan data, baik dari kemampuan komputer maupun jumlah unitnya. Selain itu operator pengolah data di instansi partner masih memerlukan bimbingan pengolahan data dan setelah pelaksanaan TOT komunikasi masih terus berlanjut dengan tim instruktur untuk bimbingan online. Yang ketiga adalah kemampuan nelayan yang terbatas untuk bisa mencapai lokasi ZPPI yang jauh dari lepas pantai, sehingga hanya nelayan dengan kemampuan armada kapal lebih dari 30 GT yang dibina untuk memanfaatkan informasi ZPPI, selain beberapa diantara nelayan tersebut sudah melengkapi armadanya dengan receiver GPS, namun belum memiliki fish finder. Namun ada baiknya juga, karena nelayan yang wajib melaporkan log book penangkapan ikan kepada UPT PPS Bitung adalah nelayan dengan bobot kapal lebih dari 30 GT dan pencatatan log book ini sudah berjalan beberapa tahun di UPT PPS Bitung.
5 C. Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program C.1. Perkembangan Koordinasi dg Kelembagaan - Program Terkait kurun waktu Juni- Juli 2012: Koordinasi telah dilakukan dengan dua Institusi Partner, yaitu Dinas Kelautan dan Perikana Provinsi Sulawesi Utara dan UPT Pelabuhan Perikanan Sanudera Bitung. Koordinasi lanjutan dilaksanakan pada tanggal Juli 2012 di Manado. Selain dua institusi partner tersebut juga mulai dibangun koordinasi dengan 9 institusi lain mulai dari Badan Koordinasi Penyuluh Perikanan Kelautan Pertanian dan Kehutanan Provinsi Suawesi Utara sampai UPTD Tempat Pelelangan Ikan Amurang, Minahasa Selatan. Daftar instansi tersebut selengkapnya disajikan pada Tabel 3 di bawah ini. Di antara 9 Instansi tersebut, yang mulai tertarik untuk mengadakan bimbingan teknis pengolahan dan produksi informasi ZPPI ini adalah Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Minahasa Utara, DKP Minahasa Selatan dan DKP Minahasa Tenggara. Tabel 3. Daftar Rintisan Koordinasi dengan Instansi Calon Pengguna Data MODIS dan Informasi Spasial ZPPI di Wilayah Provinsi Sulawesi Utara No Instansi 1 Badan Koordinasi Penyuluh Perikanan Kelautan Pertanian dan Kehutanan Provinsi Suawesi Utara 2 UPTD Balai Pengembangan dan Penangkapan Ikan Tumumpa 3 Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Manado 4 UPTD Tempat Pelelangan Ikan Kota Manado 5 Dinas Kelautan dan Perikanan Minahasa Utara 6 Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Bitung 7 UPTD Tempat Pelelangan Ikan Kota Bitung 8 Dinas Kelautan dan Perikanan Minahasa Selatan 9 UPTD Tempat Pelelangan Ikan Amurang, Minahasa Selatan C.2. Bentuk Pelaksanaan Koordinasi dg Kelembagaan-Program Terkait: Bentuk pelaksanaan koordinasi dengan kelembagaan adalah dirintis melalui sosialisasi pelaksanaan kegiatan PKPP langsung dengan institusi yang potensial sebagai regulator dan operator. Dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikana Provinsi Sulawesi Utara adalah regulator sekaligus operator pelaksanaan, pengelolaan, pengawasan dan pengendalian perikanan tangkap di Wilayah Perairan Sulawesi Utara. Selain tentunya didukung oleh beberapa instansi lain baik yang berkaitan secara struktural maupun yang berkaitan dengan perluasan tugas dan fungsi. Misalnya UPT PPS Bitung sangat berkaitan erat dengan DKP Provinsi Sulawesi Utara dalam hal pembagian tugas dan fungsi, UPT PPS Bitung adalah sebagai pengelola Pelabuhan Perikanan Samudera melakukan perekaman log book nelayan yang merapat ke
6 pelabuhan. Hasil perekaman log book dilaporkan atau didistribusikan kepada DKP Provinsi dan Kabupaten sebagai pembina para nelayan. Secara kebetulan tahun ini DKP Provinsi Sulawesi Utara sedang melaksanakan kegiatan Penyusunan Rencana tata Ruan Wilayah Laut atau Rancangan Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K), Tim RZWP3K sangat mengharapkan sekali dukungan citra penginderaan jauh untuk membantu merealisasikan RZWP3K tersebut, salah satunya adalah pemetaan biogeofisik perairan Sulawesi Utara, inventarisasi pulau-pulau kecil Periaran Sulawesi Utara, indentifikasi terumbu karang dan pemetaan kawasan pesisir Provinsi Sulawesi Utara. Salah satu informasi hasil analisis citra satelit resolusi menengah SPOT4 dan ALOS AVNIR2 adalah inventarisasi pulau-pulau di seluruh wilayah Perairan Sulawesi Utara dan telah diserahkan hasilnya kepada DKP Provinsi Sulawesi Utara pada tanggal 16 Juli Pihak DKP Provinsi Sulawesi Utara juga sudah mempersiapkan anggaran tahun 2013 untuk kegiatan penyusunan basis data spasial informasi pulau-pulau kecil Provinsi Sulawesi Utara. Kemudian dalam rangka inventarisasi magrove dan terumbu karang di wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara, saat ini tengah dilakukan pengolahan citra satelit SPOT4 untuk mendukung program pemerintah daerha tersebut. C.3. Kendala dan Hambatan Dalam Pelaksanaan Koordinasi hingga saat ini: Komunikasi dan koordinasi yang sudah dirintis dengan beberapa instansi di wilayah Provinsi Sulawesi Utara ini telah menambah luas calon pengguna data penginderaan jauh, baik data resolusi tinggi, menengah maupun resolusi rendah. Penambahan calon pengguna ini akan berimbas juga pada tuntutan peningkatan kualitas informasi yang dihasilkan dan yang akan diserahkan dalam rangka peningkatan pelayanan kepada pengguna. Kendalanya adalah dalam rangka memenuhi berbagai permintaan paska sosialisasi dan koordinasi pemanfaatan data penginderaan jauh, mulai dari permintaan distribusi langsung (online) berupa informasi ZPPI karena kemapuan SDM instansi yang masih belum mampu mengolah mandiri, sampai permohonan berbagai informasi berbasis citra satelit penginderaan jauh. Jika belum atau tidak bisa dipenuhi, tentu akan mempengaruhi nama baik LAPAN secara umum, koordinasi yang sudah mulai terjalin bisa terputus lagi. Pengalaman menunjukkan bahwa ada beberapa instansi yang kadangkadang terjadi pergantian pejabat struktural yang sering (mutasi), walaupun mutasi adalah sesuatu yang normal. Tetapi yang tidak normal adalah terputusnya rangkaian kegiatan dari pejabat yang lama, sehingga secara otomatis contact person di instansi partner juga berganti sesuai dengan pejabat baru yang menangani bidang perikanan dan kelautan, imbasnya adalah diperlukan rintisan koordinasi lagi, karena ada informasi yang terputus dari pejabat sebelumnya. D. Capaian Pemanfaatan Hasil Litbangyasa D.1. Perkembangan Strategi Pemanfaatan Hasil Litbangyasa: Strategi pemanfaatan hasil litbangyasa adalah melalui diseminasi langsung dan bimbingan teknis pengolahan, produksi dan pemanfaatan informasi yang dihasilkan. Hasil litbangyasa ini diharapkan dapat mendukung industri hilir perikanan tangkap, mendukung pengembangan potensi unggulan daerah, terutama perikanan tangkap di wilayah Perairan Sulawesi Utara. Pengembangan ilmu dan metode pengolahan dan pemanfaatan citra satelit penginderaan jauh untuk perikanan dan kelautan tentunya juga menjadi bagian dari rangkaian kegiatan ini dan tidak berhenti sampai paket PKPP ini berakhir. Sampai akhir bulan Juli 2012 ini, seluruh rencana strategi pemanfatan hasil litbangyasa telah dilaksanakan, mulai dari rintisan kerjasama dengan instansi partner, pelaksanaan pengolahan dan produksi informasi ZPPI, upload informasi spasial ZPPI ke pelaksanaan diseminasi melalui Training of
7 Trainer, penyerahan sampel-sampel produk pengolahan dan pemanfaatan citra satelit penginderaan jauh, penyerahan aset pendukung kegiatan dan pendukung riset sampai membangun flow data untuk diolah secara mandiri oleh instansi partner. Strategi yang masih perlu ditingkatkan upayanya adalah pendistribusian langsung kepada nelayan dan kemandirian para staf pengolah data di instansi partner. Selama program kegiatan PKPP ini seluruh informasi ZPPI masih diproduksi oleh Balai Penginderaan Jauh Parepare dan instansi partner meneruskan kepada nelayan. D.2. Bentuk Pemanfaatan Hasil Litbangyasa: Bentuk pemanfaatan hasil litbangyasa adalah pelaksanaan diseminasi melalui Training of Trainer, penyerahan sampel-sampel produk pengolahan dan pemanfaatan citra satelit penginderaan jauh, penyerahan aset pendukung kegiatan dan pendukung riset kepada instansi partner. Untuk selanjutnya instansi partner inilah yang akan menjadi agent of change bagi para nelayan binaannya. Dalam hal ini DKP Provinsi Sulawesi Utara adalah regulator sekaligus operator yang paling mengetahui kondisi dan karekater nelayan setempat, oleh karena itu melibatkan Dinas Kelautan dan Perikanan adalah hal yang wajib. LAPAN sebagai penyedia data inderaja tidak perlu selamanya sebagai menjadi penyedia informasi ZPPI, karena core competent LAPAN adalah penyedia data penginderaan jauh. Pemerintah Daerah harus bisa mandiri dalam memanfaatkan data penginderaan jauh tersebut, kemandirian itu bisa dibangun dengan kerjasama dan pembinaan yang berkelanjutan baik dalam hal ketersedian data maupun kemampuan teknis pengolahan data. D.3. Kendala dan Hambatan Pemanfaatan Hasil Litbangyasa hingga akhir Juli 2012: Kendala yang utama adalah bahwa informasi ZPPI hasil pengolahan citra satelit ini adalah sesuatu yang baru, baik bagi para staf di instansi partner maupun bagi nelayan sendiri. Sehingga gagap teknologi masih terjadi, para operator pengolahan data di instansi partner masih perlu bimbingan yang kontinyu daam hal pengolahan data dan analisis ZPPI. Demikian juga dalam hal memberikan pembinaan pemanfaatan kepada nelayan, masih perlu pemahaman sehingga nelayan dapat menerima teknologi ini untuk membantu meningkatkan produksi hasil tangkapan. Hal ini banyak terjadi terutama pada nelayan-nelayan tradisional, namun bagi nelayan modern yang sudah banyak menggunakan alat tangkap besar seperti purse seine net, mereka lebih mudah dalam mengadaptasikan informsi ZPPI. Berdasarkan laporan dari UPT PPS Bitung, kadang-kadang ada laporan log book nelayan yang mengandung sedikit manipulasi, maksudnya adalah koordinat penangkapan ikan yang mereka laporkan digeser jika pada koordinat aslinya tanggal yang bersangkutan jumlah ikan melimpah. Hal ini bisa dimengerti karena mereka takut koordinat tersebut diketahui nelayan lain, sehingga suatu saat beberapa nelayan dapat berada di lokasi yang sama. Tetapi terlepas dari itu, beberapa koordinat hasil tumpang susun dengan informasi ZPPI dari citra satelit banyak yang berada pada radius 3 km (Gambar-gambar dapat dilihat pada Laporan Kemajuan II). Namun analisis pola sebaran ZPPI dan akurasinya masih dalam proses pengolahan dan analisis. E. Potensi Pengembangan Ke Depan E.1. Rencana Pengembangan Ke Depan setelah Paket PKPP selesai dilaksanakan: Kegiatan pengolahan, produksi dan distribusi informasi spasial ZPPI di Balai Penginderaan Jauh Parepare tidak akan berhenti walaupun paket PKPP telah selesai dilaksanakan, karena sebenarnya sudah ada beberapa wilayah lain yang sudah berjalan melalui distribusi langsung kepada nelayan, seperti nelayan di
8 Kabupaten Bulukumba dan nelayan di Kabupaten Wakatobi. Jika kegiatan produksi informasi ini berhenti, maka jelas nelayan-nelayan tersebut akan kecewa dan menilai LAPAN tidak bisa melayani lagi, tentunya nama baik LAPAN juga akan turun. Sosialisasi akan terus diperluas terutama di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara, Perairan Maluku dan Laut Banda, karena ternyata nelayan Bulukumba bisa melaut sampai di sana. Dalam rangka membangun kemandirian daerah memang tidak mudah, pengolahan dan analisis data tentunya memerlukan sumber daya manusia, perangkat keras dan perangkat lunak. Sementara kondisi di instansi calon pengguna masih terbatas, baik SDM maupun sarana dan prasarana, tentunya diperlukan kegiatan yang berlanjut (multi years) untuk mengakomodir kebutuhan peningkatan kemampuan SDM dan penyedian sarana dan prasarana. Hal ini bisa lebih mudah dilaksanakan dengan kerjasama dan ada payung hukum yang menaungi kerjasama tersebut, misalnya dengan Nota Kesepahaman antara Pemerintah Provinsi dengan LAPAN dalam Kerangka Pembinaan dan Pemanfaatan Data Satelit Inderaja. Hal ini juga sudah terlaksana dengan beberapa daerah setingkat kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan dan hasilnya terlihat bahwa kemandirian instansi partner mampu mengolah data dan memproduksi berbagai informasi turunan dari citra satelit penginderaan jauh selama tidak terjadi mutasi para operator pengolah data dari instansi partner. E.2. Kerangka Strategi Pengembangan Ke Depan setelah Paket PKPP selesai dilaksanakan: Data penginderaan jauh akan selalu mengalami perkembangan, semakin berkembang dengan resolusi spasial yang semakin tinggi dan penggunaan citra satelir bebas awan (teknologi radar). Potensi pengembangan aplikasi penginderaan jauh sistem optik saat ini selalu terkendala oleh cloud cover, oleh karena itu dapat dikembangkan metode pemanfaatan data radar sehingga tidak ada informasi spasial yang secara temporal terputus karena kondisi cloud cover. Pengembangan berikutnya yaitu membangun model informasi ZPPI berbasis data Tropical Rainfall Measuring Mission - Microwave Imager (TMI). Pengembangan model diarahkan untuk pembuatan ZPPI berbasis data SPL microwave. Data yang akan digunakan adalah data TMI (TRMM s Microwave Imager), yaitu dari sensor Microwave Imager pada satelit Tropical Rainfall Measuring Mission (TRMM). Jika wilayah pengamatan tertutup oleh awan maka parameter SPL yang selama ini berbasis data NOAA-AVHRR atau data MODIS diganti dengan SPL berbasis data TMI.
FORM D FORM (EVALUASI HASIL KEGIATAN)
FORM D FORM (EVALUASI HASIL KEGIATAN) Judul : Pemanfaatan Citra Satelit Sensor MODIS untuk Penentuan Zona Potensi Penangkapan Ikan di Wilayah Perairan Sulawesi Utara (Manado) Kode : SIDa.H.2 K/L : LEMBAGA
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki wilayah perairan laut yang sangat luas, terdiri dari wilayah perairan teritorial dengan luas sekitar 3,1 juta km 2 dan zona ekonomi ekslusif (ZEE)
Lebih terperinciPROPOSAL BIMBINGAN TEKNIS PEMANFAATAN INFORMASI ZPPI BERBASIS DATA PENGINDERAAN JAUH
PROPOSAL BIMBINGAN TEKNIS PEMANFAATAN INFORMASI ZPPI BERBASIS DATA PENGINDERAAN JAUH PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGI PEMANFAATAN INFORMASI ZONA POTENSI PENANGKAPAN IKAN (ZPPI) DI SULAWESI SELATAN
Lebih terperinciPENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGI PEMANFAATAN INFORMASI ZONA POTENSI PENANGKAPAN IKAN (ZPPI) DI SULAWESI SELATAN
LAPORAN KEMAJUAN PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGI PEMANFAATAN INFORMASI ZONA POTENSI PENANGKAPAN IKAN (ZPPI) DI SULAWESI SELATAN Peneliti Utama: Anneke K S Manoppo, S.Pi Jenis Insentif: Percepatan
Lebih terperinciEXECUTIVE SUMMARY PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA (IPKPP) TAHUN ANGGARAN 2012
EXECUTIVE SUMMARY PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA (IPKPP) TAHUN ANGGARAN 2012 JUDUL PENELITI UTAMA ANGGOTA LOKUS KEGIATAN BIDANG FOKUS JENIS INSENTIF PRODUK TARGET INSTANSI
Lebih terperinciLAMPIRAN III LAPORAN FORM A, B, C DAN D
LAMPIRAN III LAPORAN FORM A, B, C DAN D JUDUL KEGIATAN: PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGITAS PEMANFAATAN DATA INDERAJA UNTUK EKSTRAKSI INFORMASI KUALITAS DANAU BAGI KESESUAIAN BUDIDAYA PERIKANAN DARAT
Lebih terperinciLAPORAN KEMAJUAN KEGIATAN PKPP
LAPORAN KEMAJUAN KEGIATAN PKPP MEMBANGUN KAPASITAS DAERAH LOMBOK UNTUK MENDUKUNG PERIKANAN NELAYAN DENGAN MEMANFAATKAN SISTEM INFORMASI CUACA ONLINE Peneliti Utama : Dwi Risdianto, ST. BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciPUSAT PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL JAKARTA
LAPORAN SURVEI PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGI PEMANFAATAN INFORMASI ZONA POTENSI PENANGKAPAN IKAN (ZPPI) DI SULAWESI SELATAN Makasar, 08-12 April 2012 PUSAT PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH LEMBAGA
Lebih terperinciOLEH : SEPTIAN ANDI PRASETYO
PREDIKSI DAERAH TANGKAPAN IKAN MENGGUNAKAN CITRA NOAA AVHRR DAN PENDISTRIBUSIAN HASIL DENGAN MENGGUNAKAN WEB (STUDI KASUS : PERAIRAN SELATAN JAWA TIMUR DAN BALI) OLEH : SEPTIAN ANDI PRASETYO 3506100015
Lebih terperinciPeneliti: Bambang Trisakti, Nana Suwargana, I Made Parsa, Tatik Kartika, Sri Harini
[ H 23] PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGITAS PEMANFAATAN DATA INDERAJA UNTUK EKSTRAKSI INFORMASI KUALITAS DANAU BAGI KESESUAIAN BUDIDAYA PERIKANAN DARAT DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN DI DANAU TEMPE DAN
Lebih terperinciProof of Concept Platform SPBP Sebagai Layanan Penyajian Data Penginderaan Jauh yang Cepat dan Mudah Untuk Seluruh Pemerintahan Provinsi
Proof of Concept 2016 Platform SPBP Sebagai Layanan Penyajian Data Penginderaan Jauh yang Cepat dan Mudah Untuk Seluruh Pemerintahan Provinsi I. Pengantar Kapustekdata Kegiatan ini merupakan penjabaran
Lebih terperinciDOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA Tahun Anggaran 2017
DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir DPA SKPD. PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA Tahun Anggaran 07 Urusan Pemerintahan : 3. 0 Urusan Pilihan Kelautan dan Organisasi : 3.
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO
1 PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinci3. METODE. penelitian dilakukan dengan beberapa tahap : pertama, pada bulan Februari. posisi koordinat LS dan BT.
3. METODE 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari Februari hingga Agustus 2011. Proses penelitian dilakukan dengan beberapa tahap : pertama, pada bulan Februari dilakukan pengumpulan
Lebih terperinciInsentif Peningkatan Kemampuan Penelitian Dan Perekayasa Th. 2012
PEMETAAN DAN PENGINTEGRASIAN POTENSI TELEMATIKA BERBASIS PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT MENGGUNAKAN APLIKASI INTERNET DENGAN FREE OPEN SOURCE SOFTWARE (FOSS) UNTUK MENDUKUNG IMPLEMENTASI MP3EI DI KORIDOR
Lebih terperinciIr. Rubini Jusuf, MSi. Sukentyas Estuti Siwi, MSi. Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)
Ir. Rubini Jusuf, MSi. Sukentyas Estuti Siwi, MSi. Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Disampaikan pada Lokakarya Strategi Monitoring dan Pelaporan
Lebih terperinciBUKU CATATAN HARIAN PENELITIAN (BCHP)
No.90 BUKU CATATAN HARIAN PENELITIAN (BCHP) Penyusunan Kalender Musim Tanam Rumput Laut Jenis Komoditi Ekonomis Berbasis Keruangan di Perairan Sulawesi PROGRAM INSENTIF PEREKAYASA KEMENTERIAN RISET DAN
Lebih terperinciLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS DAN SURVEI LAPANGAN
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS DAN SURVEI LAPANGAN PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGI INVENTARISASI KAWASAN TAMBAK BERBASIS DATA PENGINDERAAN JAUH DI SULAWESI SELATAN Makasar, 18 22 September 2012 PUSAT
Lebih terperinciLAPORAN KEMAJUAN (sd MEI 2012)
LAPORAN KEMAJUAN (sd MEI 2012) PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI PROSES MANUFAKTUR PRODUK WAHANA BAWAH AIR NIR AWAK DALAM RANGKA MENUNJANG KEMANDIRIAN BANGSA PADA SEKTOR INDUSTRI PERTAHANAN DAN KEAMANAN
Lebih terperinci3. METODOLOGI. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
33 3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Rangkaian kegiatan dalam penelitian ini terbagi dalam 3 tahapan, yaitu : (1) survei lapangan lokasi penelitian pada bulan September 2011, (2) pengumpulan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepulauan Mentawai adalah kabupaten termuda di Propinsi Sumatera Barat yang dibentuk berdasarkan Undang-undang No.49 Tahun 1999. Kepulauan ini terdiri dari empat pulau
Lebih terperinciLAPORAN REKAPITULASI KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN UNIT/ SATUAN KERJA APBD PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2017
Realisasi Sasaran Sisa Anggaran Pagu Anggaran Fisik () Keuangan No. Program / Kegiatan / Tolok Ukur Target Kinerja Ket Tertimbang Nama Kelompok Lokasi Tertimbang Kegiatan Rp. (Rp.) Instansi 1 2 3 4 5 6
Lebih terperinciDukungan Teknologi Penginderaan Jauh dalam Penilaian Sumberdaya Hutan Tingkat Nasional: Akses Citra Satelit, Penggunaan dan Kepentingannya
Dukungan Teknologi Penginderaan Jauh dalam Penilaian Sumberdaya Hutan Tingkat Nasional: Akses Citra Satelit, Penggunaan dan Kepentingannya Kepala LAPAN Manfaat data satelit penginderaan jauh Perolehan
Lebih terperinci4 METODOLOGI. Gambar 9 Cakupan wilayah penelitian dalam informasi spasial ZPPI
48 4 METODOLOGI 4.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan sejak bulan Juni 2005 sampai dengan Desember 2007, dengan fokus daerah penelitian di kawasan laut Kabupaten Situbondo, Jawa Timur dan
Lebih terperinciPENGOLAHAN DATA SATELIT NOAA-AVHRR UNTUK PENGUKURAN SUHU PERMUKAAN LAUT RATA-RATA HARIAN
PENGOLAHAN DATA SATELIT NOAA-AVHRR UNTUK PENGUKURAN SUHU PERMUKAAN LAUT RATA-RATA HARIAN Dalam pembahasan ini akan dijelaskan tentang proses interpretasi salah satu citra NOAA untuk mengetahui informasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bagi kehidupan manusia. Disamping itu hutan juga memiliki fungsi hidrologi sebagai
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hutan merupakan aset kekayaan yang bukan saja penting bagi bangsa Indonesia, namun juga bagi sebagian penduduk dunia. Keragaman hayati yang tinggi terdapat pada hutan
Lebih terperinciSistem Data Hub Data Satelit Resolusi Rendah
I. Abstrak PROTOTYPE Sistem Data Hub Data Satelit Resolusi Rendah Sistem Data hub merupakan sistem bagi pakai data informasi hasil akuisisi dan pengolahan data penginderaan jauh khususnya untuk resolusi
Lebih terperinciProof of Concept 2016 Sistem Data Hub Data Satelit Resolusi Rendah
Proof of Concept 2016 Sistem Data Hub Data Satelit Resolusi Rendah I. Pengantar Kapustekdata Kegiatan ini merupakan penjabaran dari tujuan dan sasaran strategis dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi
Lebih terperinciPROVINSI SUMATERA UTARA
2 PROVINSI SUMATERA UTARA VISI Menjadi Provinsi yang Berdaya Saing Menuju Sumatera Utara Sejahtera MISI 1. Membangun sumberdaya manusia yang memiliki integritas dalam berbangsa dan bernegara, religius
Lebih terperinciRINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2014
Halaman : 1 082.01.06 Program Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa 7.797.523.000 3522 Pengembangan Teknologi dan Data Penginderaan Jauh 7.797.523.000 3522.014 Data Satelit Penginderaan Jauh
Lebih terperinciBUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG
- 1 - BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciSistem Pengolahan Data NOAA dan METOP
I. Pengantar Kapustekdata PROTOTYPE Sistem Pengolahan Data NOAA dan METOP Kegiatan ini merupakan penjabaran dari tujuan dan sasaran strategis dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi Pusat Teknologi
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan perikanan sebagai bagian dari pembangunan ekonomi nasional mempunyai tujuan antara lain untuk meningkatkan taraf hidup serta kesejahteraan nelayan. Pembangunan
Lebih terperinciANALISA KESEHATAN VEGETASI MANGROVE BERDASARKAN NILAI NDVI (NORMALIZED DIFFERENCE VEGETATION INDEX ) MENGGUNAKAN CITRA ALOS
ANALISA KESEHATAN VEGETASI MANGROVE BERDASARKAN NILAI NDVI (NORMALIZED DIFFERENCE VEGETATION INDEX ) MENGGUNAKAN CITRA ALOS Oleh : Tyas Eka Kusumaningrum 3509 100 001 LATAR BELAKANG Kawasan Pesisir Kota
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian
METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dan pengambilan data dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 009. Tempat pelaksanaan kegiatan penelitian di Pelabuhan Perikanan Samudera
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MESIN PENGOLAH KOPI SKALA UKM DI KABUPATEN ALOR, NUSA TENGGARA TIMUR
PENGEMBANGAN MESIN PENGOLAH KOPI SKALA UKM DI KABUPATEN ALOR, NUSA TENGGARA TIMUR Penanggungjawab : IR. PUJI WIDODO, MSI A. PERKEMBANGAN ADMINISTRASI 1. Perkembangan Pengelolaan Anggaran s.d. Akhir Juli
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan selama bulan Februari-Mei 2013 di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Lebih terperinciLAKIP 2015 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan disusun dengan mengacu pada Renstra Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Sulawesi Selatan 2013-2018, Renstra
Lebih terperinciBUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 66 TAHUN 2009 T E N T A N G
BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 66 TAHUN 2009 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak
Lebih terperinci-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 125 TAHUN 2016 TENTANG
-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 125 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA
Lebih terperinciRENCANA KERJA ANGGARAN PERUBAHAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU Tahun Anggaran 2015
RENCANA KERJA ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir RKAP SKPD 2.2 PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU Tahun Anggaran 2015 Urusan Pemerintahan : 2 Urusan Pilihan Bidang Pemerintahan : 2. 05 Kelautan
Lebih terperinciC. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN
C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN Yang dimaksud dengan urusan pilihan adalah urusan yang secara nyata ada di daerah dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan
Lebih terperinciFORM D. A. Uraian Kegiatan. Deskripsikan Latar Belakang Permasalahan: Deskripsikan Maksud dan Tujuan Kegiatan Litbangyasa :
FORM D A. Uraian Kegiatan Deskripsikan Latar Belakang Permasalahan: 1. Pemanenan jeruk kisar yang dilakukan petani di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) masih tradisional, diantaranya tingkat kematangan,
Lebih terperinciPEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI DALAM PEMBANGUNAN SEKTOR KELAUTAN SERTA PENGEMBANGAN SISTEM PERTAHANAN NEGARA MARITIM
PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI DALAM PEMBANGUNAN SEKTOR KELAUTAN SERTA PENGEMBANGAN SISTEM PERTAHANAN NEGARA MARITIM Sakinah Fathrunnadi Shalihati Dosen Pendidikan Geografi-FKIP
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan perikanan tangkap pada hakekatnya ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat khususnya nelayan, sekaligus untuk menjaga kelestarian
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22/PERMEN-KP/2015 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT DI BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinci10. Pemberian bimbingan teknis pelaksanaan eksplorasi, eksploitasi, konservasi, dan pengelolaan kekayaan laut di wilayah laut kewenangan daerah.
II. URUSAN PILIHAN A. BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 1. Kelautan 1. Pelaksanaan kebijakan pengelolaan sumber daya kelautan dan ikan di wilayah laut kewenangan 2. Pelaksanaan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2000 TENTANG TINGKAT KETELITIAN PETA UNTUK PENATAAN RUANG WILAYAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2000 TENTANG TINGKAT KETELITIAN PETA UNTUK PENATAAN RUANG WILAYAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
Lebih terperinciDiterima: 14 Februari 2008; Disetujui: Juli 2008 ABSTRACT
PENDUGAAN FRONT DAN UPWELLING MELALUI INTERPRETASI CITRA SUHU PERMUKAAN LAUT DAN CLOROFIL-A DI PERAIRAN WAKATOBI SULAWESI TENGGARA Forcasting of front and upwelling by the sea surface temperature and chlorophyl-a
Lebih terperinciPengembangan Modul Pengelolaan Data Citra Inderaja dalam Sistem Bank Data Penginderaan Jauh Nasional (BDPJN)
Dokumen Proof of Concept (POC) Tahun 2016 Pengembangan Modul Pengelolaan Data Citra Inderaja dalam Sistem Bank Data Penginderaan Jauh Nasional (BDPJN) 1. Pengantar Kapustekdata Pusat Teknologi dan Data
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan sumberdaya ikan berada pada kondisi akses terbuka karena adanya anggapan bahwa perairan laut sulit diberi batas atau zonasi. Selain itu, pola migrasi ikan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Tahunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang- Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Lebih terperinciDATA PERENCANAAN DESA KELURAHAN PINTU KOTA KECAMATAN LEMBEH SELATAN KOTA BITUNG
DATA PERENCANAAN DESA KELURAHAN PINTU KOTA KECAMATAN LEMBEH SELATAN KOTA BITUNG . PENGELOLAAN DAERAH PERLINDUNGAN LAUT. Menjaga dan memperbaiki kualitas ekosistem terumbu karang dan habitat yang berhubungan
Lebih terperinciB. KOMPONEN LAPORAN AKHIR Sesuai dengan dokumen Panduan Insentif PKPP 2012, Laporan akhir PKPP 2012 terdiri dari beberapa komponen yaitu :
KERANGKA LAPORAN AKHIR PKPP 2012 A. TUJUAN PENYUSUNAN Laporan Akhir Pelaksanaan PKPP 2012 merupakan salah satu produk yang tertuang dalam Kontrak Kerjasama Pelaksanaan PKPP 2012. Oleh karena itu, penyusunan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUT AN DAN PERl KANAN KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1515, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Dana Alokasi Khusus. Kelautan. Perikanan. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinci3. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Agustus 2011 dengan
22 3. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Agustus 2011 dengan menggunakan citra MODIS. Lokasi untuk objek penelitian adalah perairan Barat-
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA TAHUN 2016 PENGADAAN DATA SATELIT RADAR COSMO-SKYMED
KERANGKA ACUAN KERJA TAHUN 2016 PENGADAAN DATA SATELIT RADAR COSMO-SKYMED KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN JAKARTA, 2016 0 KERANGKA ACUAN KERJA (TERMS OF REFERENCE/TOR) 1. Kementerian Negara/ : Kementerian
Lebih terperinciBUPATI MANDAILING NATAL
- 1 - BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Pantai Timur Sumatera Utara merupakan bagian dari Perairan Selat
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pantai Timur Sumatera Utara merupakan bagian dari Perairan Selat Malaka yang menjadi daerah penangkapan ikan dengan tingkat eksploitasi yang cukup tinggi. Salah satu komoditi
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA.
PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA. BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP.25/MEN/2009 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.25/MEN/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KELAUTAN DAN PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN
Lebih terperinciLaporan Sosialisasi dan Pelatihan Tahap 1
Laporan Sosialisasi dan Pelatihan Tahap 1 MENINGKATKAN KAPASITAS PERANSERTA MASYARAKAT P. MARAMPIT DALAM OPERASIONALISASI SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI BARU TERBARUKAN DENGAN MENGADAKAN SOSIALISASI
Lebih terperinciLAPORAN SURVEI PUSAT PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL JAKARTA
LAPORAN SURVEI PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGI INVENTARISASI KAWASAN TAMBAK BERBASIS DATA PENGINDERAAN JAUH DI SULAWESI SELATAN Makasar, 01 Mei - 05 Mei 2012 PUSAT PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Republik Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia memiliki kurang lebih 17.508 pulau (Indonesia.go.id). Wilayah Indonesia didominasi laut dengan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.22/MEN/2011
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.22/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENYALURAN BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN MELALUI SUMBER PEMBIAYAAN
Lebih terperinciBUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2008 T E N T A N G
BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA,
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 29 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciDeskripsikan Maksud dan Tujuan Kegiatan Litbangyasa :
ISI FORM D *Semua Informasi Wajib Diisi *Mengingat keterbatasan memory database, harap mengisi setiap isian dengan informasi secara general, singkat dan jelas. A. Uraian Kegiatan Deskripsikan Latar Belakang
Lebih terperinciFORM D. Evaluasi Hasil Kegiatan. A Uraian Kegiatan
FORM D Evaluasi Hasil Kegiatan A Uraian Kegiatan Deskripsi Latar Belakang Permasalahan Kitosan mempunyai sifat biodegradable, biokompatabel dan non toksik yang sangat baik untuk aplikasi di bidang kedokteran,
Lebih terperinciPERAN KADASTER LAUT DALAM PEMECAHAN KONFLIK DI PERAIRAN STUDI KASUS: KABUPATEN REMBANG, Arief widiansyah
PERAN KADASTER LAUT DALAM PEMECAHAN KONFLIK DI PERAIRAN STUDI KASUS: KABUPATEN REMBANG, JAWA TENGAH Arief widiansyah 3506 100 013 LATAR BELAKANG Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan (archipelagic
Lebih terperinciKEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 81 /PER-DJPB/2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN
Lebih terperinci3 METODE. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
3 METODE 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu: tahap pertama pengumpulan data lapang pada titik-titik lokasi dan hasil tangkapan ikan layang dan tahap kedua pengolahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut pernyataan Menteri Kelautan dan Perikanan RI (nomor kep.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara kelautan dengan kekayaan laut maritim yang sangat melimpah, negara kepulauan terbesar di dunia dengan garis pantai yang terpanjang
Lebih terperinciTerlaksananya kebijakan pengelolaan sumberdaya kelautan dan ikan. Terlaksananya penataan ruang laut sesuai dengan peta potensi laut.
B. URUSAN PILIHAN 1. KELAUTAN DAN PERIKANAN a. KELAUTAN 1. Pelaksanaan kebijakan pengelolaan sumberdaya kelautan dan ikan di wilayah laut kewenangan 1. Pelaksanaan kebijakan pengelolaan sumberdaya kelautan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. lahan dengan data satelit penginderaan jauh makin tinggi akurasi hasil
4 TINJAUAN PUSTAKA Makin banyak informasi yang dipergunakan dalam klasifikasi penutup lahan dengan data satelit penginderaan jauh makin tinggi akurasi hasil klasifikasinya. Menggunakan informasi multi
Lebih terperincilogo lembaga F3.47 Rancang Bangun keramba Submerged Floating Budidaya Ikan Kerapu untuk Meningkatkan Produktifitas, Efektifitas dan Keamanan Fasilitas
logo lembaga F3.47 Rancang Bangun keramba Submerged Floating Budidaya Ikan Kerapu untuk Meningkatkan Produktifitas, Efektifitas dan Keamanan Fasilitas 1. Dra. Hariyanti Makarim, MSi 2. Dra. Dewi Kentjanawati
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Selatan dilatarbelakangi oleh Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun Povinsi Kalimantan Selatan) dan Peraturan Gubernur Kalimantan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi Pembentukan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kalimantan Selatan dilatarbelakangi oleh Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 (tentang Pembentukan, Organisasi
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 120/Permentan/OT.140/11/2013 TENTANG
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 120/Permentan/OT.140/11/2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KERJASAMA DALAM NEGERI DI BIDANG PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN
Lebih terperinciKAJIAN DINAMIKA SUHU PERMUKAAN LAUT GLOBAL MENGGUNAKAN DATA PENGINDERAAN JAUH MICROWAVE
Majalah Sains dan Teknologi Dirgantara Vol. 5 No. 4 Desember 2010 : 130-143 KAJIAN DINAMIKA SUHU PERMUKAAN LAUT GLOBAL MENGGUNAKAN DATA PENGINDERAAN JAUH MICROWAVE Bidawi Hasyim, Sayidah Sulma *), dan
Lebih terperinciCC. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN
LAMPIRAN XXIX PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Juli 2010 CC. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URUSAN 1. Kelautan 1. Pelaksanaan
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 4.2 Keadaan Umum Perikanan di Sulawesi Utara
58 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Provinsi Sulawesi Utara Provinsi Sulawesi Utara dengan ibu kota Manado terletak antara 0 15 5 34 Lintang Utara dan antara 123 07 127 10 Bujur Timur,
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.22/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENYALURAN BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN MELALUI SUMBER PEMBIAYAAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan kawasan Pesisir dan Laut Kabupaten Maluku Tenggara sebagai satu kesatuan wilayah akan memberikan peluang dalam keterpaduan perencanaan serta pengembangan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.41, 2014 KEMEN KKP. Dekonsentrasi. Kelautan dan Perikanan. Gubernur. Tugas Pembantuan. Dekonsentrasi. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 1.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil observasi dilapangan serta analisis yang dilaksanakan pada bab terdahulu, penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk merumuskan konsep
Lebih terperinciRINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : Tahun 2015 28 Desember 2015 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN
Lebih terperinciDOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG Tahun Anggaran 2016
DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir DPA SKPD 2.2 PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG Tahun Anggaran 206 Urusan Pemerintahan : 2. 0 Urusan Pilihan Kelautan dan Organisasi : 2.
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,
PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang
Lebih terperincia. Pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dalam wilayah kewenangan kabupaten.
Sesuai amanat Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008. Serta Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
Lebih terperinciKEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERMUKIMAN, TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP BUPATI TASIKMALAYA
B U P A T I TASIKMALAY A KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERMUKIMAN, TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang
Lebih terperinciKEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA,
KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Daerah
Lebih terperinciDOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA Tahun Anggaran 2017
DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir DPA SKPD 2.2 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA Tahun Anggaran 207 Urusan Pemerintahan : 2. 09 Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Perhubungan
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM PENELITIAN PERIKANAN DAN KELAUTAN 1) oleh Dr. Ir. Mukti Zainuddin, MSc. 2)
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM PENELITIAN PERIKANAN DAN KELAUTAN 1) oleh Dr. Ir. Mukti Zainuddin, MSc. 2) 1) Disampaikan pada Lokakarya Agenda Penelitian, COREMAP II Kab. Selayar, 9-10 September
Lebih terperinciBERITA NEGARA. KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Dana Alokasi Khusus. Tahun Penggunaan Petunjuk Teknis.
No.180, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Dana Alokasi Khusus. Tahun 2013. Penggunaan Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciKEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK
Lebih terperinciPenetapan kebijakan norma, standar, prosedur, dan kriteria penataan ruang laut sesuai dengan peta potensi laut.
- 602 - CC. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN 1. Kelautan 1. Penetapan kebijakan norma, standar, prosedur, dan kriteria pengelolaan sumberdaya kelautan dan ikan di wilayah laut
Lebih terperinciAdaptasi Perikanan Tangkap terhadap Perubahan dan Variabilitas Iklim di Wilayah Pesisir Selatan Pulau Jawa Berbasis Kajian Risiko
Adaptasi Perikanan Tangkap terhadap Perubahan dan Variabilitas Iklim di Wilayah Pesisir Selatan Pulau Jawa Berbasis Kajian Risiko Studi Kasus : Kabupaten Pangandaran 7-8 November 2016 Outline Adaptasi
Lebih terperinciBUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 35 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 03 TAHUN 2001 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 40 TAHUN 2000 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 03 TAHUN 2001 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 40 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN LEBAK
Lebih terperinci