Penyusunan Kalender Musim Tanam Rumput Laut Jenis Komoditi Ekonomis Berbasis Keruangan di Perairan Sulawesi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Penyusunan Kalender Musim Tanam Rumput Laut Jenis Komoditi Ekonomis Berbasis Keruangan di Perairan Sulawesi"

Transkripsi

1 Insentif PKPP No. 90 LAPORAN KEMAJUAN Judul: Penyusunan Kalender Musim Tanam Rumput Laut Jenis Komoditi Ekonomis Berbasis Keruangan di Perairan Sulawesi Peneliti Utama: Dr. Ir. Nani Hendiarti, MSc. Fokus Bidang : TEKNOLOGI PANGAN Klaster: SULAWESI Luaran: Rekomendasi Instansi Pengusul: Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam (PTISDA) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Jl. M.H. Thamrin No. 8 Jakarta Pusat

2 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat dan hidayahnya sehingga Laporan Kemajuan Kegiatan Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa (PPKP) Kementerian Riset dan Teknologi Tahun 2011 dapat diselesaikan. Laporan akhir ini merupakan suatu tulisan yang memberikan gambaran mengenai perkembangan pelaksanaan kegiatan dan rencana tindak lanjut kegiatan Penyusunan Kalender Musim Tanam Rumput Laut Jenis Komoditi Ekonomis Berbasis Keruangan di Perairan Sulawesi. Dalam pelaksanaannya, tim peneliti BPPT bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah (BAPPEDA khususnya pada Bidang Litbang) terutama dukungan pada saat pelaksanaan survei lapangan yang akan dilaksanakan pada awal Juni Kegiatan riset ini merupakan kegiatan lanjutan kerjasama dengan PEMDA Kabupaten Parigi Moutong di bidang penerapan teknologi inventarisasi sumberdaya alam. Penerapan teknologi penginderaan jauh ini diharapkan dapat membantu Pemerintah Daerah dalam rangka pengelolaan serta pengembangan potensi budidaya rumput laut yang telah dicanangkan sebagai salah satu komoditi unggulan di Kabupaten Parigi Moutong. Semoga Kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses dalam mencapai target luaran berupa rekomendasi untuk mendukung pengembangan potensi unggulan daerah di Kabupaten Parigi Moutong. Jakarta, 30 Mei 2012 Atas Nama Tim Penyusun/ Peneliti Utama Dr. Nani Hendiarti 2

3 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pokok Permasalahan Metodologi Pelaksanaan Lokus Kegiatan Fokus Kegiatan Bentuk Kegiatan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan BAB II PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN Pengelolaan Administrasi Manajerial Perencanaan Anggaran Pengelolaan Anggaran Rancangan Pengelolaan Aset Metode-Proses Pencapaian Target Kinerja Kerangka Metode-Proses Pencapaian Target Kinerja Indikator Keberhasilan Pencapaian Target Kinerja Perkembangan Pencapaian Target Kinerja Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program Kerangka Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program Indikator Keberhasilan Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program Perkembangan Sinergi Koordinasi Kelembagaan - Program Kerangka Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Kerangka Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Strategi Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Indikator Keberhasilan Pemanfaatan Hasiul Litbangyasa Perkembangan Pemanfaatan Hasil Litbangyasa BAB III RENCANA TINDAK LANJUT Rencana Pelaksanaan Pencapaian Target Kinerja Rencana Koordinasi Kelembagaan Program Rencana Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Rencana Pengembangan ke Depan BAB IV PENUTUP 3

4 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumput laut merupakan salah satu komoditas unggulan di bidang perikanan budidaya dan mempunyai peluang pasar ekspor yang tidak terbatas, potensi sumber lahan yang tersedia sangat luas dan mudah dibudidayakan. Di samping itu, pengembangan usaha budidaya rumput laut dapat memberikan kontribusi dalam mengurangi pengangguran, mengentaskan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi. Sulawesi Tengah memiliki sumberdaya rumput laut yang cukup potensial untuk pengembangan budidaya, namun belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Parigi Moutong adalah salah satu daerah di Sulawesi Tengah yang menghasilkan rumput laut jenis Euchema Cottonii yang cukup besar dan memiliki prospek yang sangat bagus dibandingkan dengan menjaring ikan di laut. Walaupun potensi dan kapasitas yang besar ini masih kurang diimbangi dengan pengelolaan pasca panen yang memadai. Dalam membudidayakan rumput laut, sering muncul kendala berupa kegagalan yang dialami oleh para petani rumput laut ataupun kualitas hasil panen yang kurang baik. Kegagalan tersebut dapat menyebabkan kerusakan cukup tinggi karena rumput laut gagal panen akibat terserang oleh hama dan penyakit. Serangan hama penyakit pada budidaya rumput laut akhir-akhir ini semakin sering dikeluhkan oleh para petani, diduga terkait dengan fenomena perubahan iklim yang dikhawatirkan akan terus berlangsung. Informasi mengenai kondisi lingkungan perairan termasuk parameter bio-fisik perairan, saat ini dapat diperoleh dan diperbarui secara cepat dan akurat melalui satelit penginderaan jauh. Akan tetapi hal ini belum digunakan sepenuhnya sebagai acuan bagi petani dan pengusaha rumput laut untuk mengatur masa tanam dan memprediksinya untuk usaha budidaya rumput laut tersebut. Lebih jauh lagi, pembudidayaan rumput laut seharusnya dapat memaknai dan berasosiasi dengan lingkungan dan alam sekitarnya untuk melakukan budidaya rumput laut. Pendekatan budidaya berdasarkan penentuan pola musim tanam, diharapkan menjadi acuan pengelolaan dan pemanfaatan lahan budidaya untuk peningkatan produksi rumput laut secara optimal, produktif dan berkualitas. 4

5 Penentuan dan prediksi musim tanam berdasarkan karakteristik kondisi lingkungan perairan yang optimum dan mempengaruhi pertumbuhan tanaman rumput laut secara optimal perlu dilakukan penelitian secara komprehensif. Perbedaan laju pertumbuhan pada saat munculnya serangan penyakit rumput laut, hal ini disebabkan karena rumput laut sangat tergantung pada kualitas lingkungan perairan akibat perubahan musim dalam siklus tahunan. Untuk itu perlu kajian penentuan kalender musim tanam rumput laut, yang dimungkinkan bahwa setiap wilayah sentra pengembangan budidaya rumput laut di Kabupaten Parigi Moutong memiliki waktu tanam produktif yang berbeda-beda. Dalam rangka meningkatkan hasil produksi rumput laut yang berkualitas baik, diperlukan adanya kalender musim tanam rumput laut untuk jenis ekonomis seperti Eucheuma Cottonii yang ditentukan oleh karakteristik pesisir dan kondisi lingkungan perairan yang optimum untuk pertumbuhan tanaman rumput laut secara optimal. Dimana, perubahan lingkungan perairan dipengaruhi oleh pola curah hujan serta adanya musim hujan dan kemarau yang pada tahun-tahun terakhir mengalami pergesaran pola yang diduga akibat perubahan iklim global dan kondisi cuaca ekstrim Pokok Permasalahan Berdasarkan uraian di atas, permasalahan didalam bidang rumput laut yang akan diteliti dapat dirumuskan antara lain sebagai berikut: Belum tersedianya informasi mengenai kalender musim tanam rumput laut untuk setiap sentra pengembangan usaha budidaya rumput laut di Kabupaten Parigi Moutong yang bisa dijadikan acuan bagi para petani rumput laut sehingga akan dihasilkan panen yang optimal dan berkualitas baik. Belum tersedianya percontohan (demplot) budidaya rumput laut dengan menerapkan teknologi tepat guna dan mengikuti pola dan kalender musim tanam rumput laut, yang bisa dijadikan rujukan pagi petani rumput laut di wilayah lainnya. Permintaan pasar rumput laut yang terus membaik, akan tetapi pada waktu-waktu tertentu pembudidaya mengalami kegagalan panen atau hasil panen dengan kualitas yang kurang baik setiap tahunnya, yang diduga karena pemilihan waktu tanam yang kurang tepat. 5

6 1.3. Metodologi Pelaksanaan Lokus Kegiatan Kegiatan akan dilaksanakan di wilayah pesisir perairan Kabupaten Parigi Moutong - Provinsi Sulawesi Tengah, yang akan difokuskan pada wilayah sentra rumput laut: Ogotion, Ambesia dan Laementa (lihat Gambar di bawah). Lokasi percontohan (demplot) yang akan dipilih merupakan lokasi yang potensial untuk budidaya rumput laut jenis ekonomis dan merupakan zona yang sangat sesuai untuk pengembangan budidaya rumput laut jenis ekonomis. Ogotion & Ambesia Laementa Sumber: Google earth Peta Lokasi di perairan Ogotion, Ambesia dan Laementa Fokus Kegiatan Fokus kegiatan yang akan dilakukan meliputi: Survey lapangan untuk menentukan lokasi budidaya yang dapat mewakili sentra budidaya rumput laut serta menentukan lokasi percontohan best practice. Memantau kualitas lingkungan budidaya selama satu siklus tahunan. Kajian karakterisasi lingkungan perairan pesisir Parigi Moutong berbasis keruangan, kajian pola pasang surut dan curah hujan, yang akan digunakan untuk 6

7 menentukan kalender musim tanam rumput laut sehingga memperoleh hasil panen yang berkualitas baik. Penyusunan buku saku mengenai informasi sebaran budidaya rumput laut dan potensi pengembangannya serta kalender musim tanam rumput laut bagi para petani rumput laut. Diseminasi hasil kegiatan dan publikasi Bentuk Kegiatan Pendekatan metodologi yang dilakukan untuk kegiatan ini meliputi tujuh bagian utama, yaitu sebagai berikut : 1. Kajian Karakterisasi Pesisir Kajian ini difokuskan untuk mengidentifikasi tipe pesisir dan kondisi lingkungan perairan berbasis spasial pada wilayah Perairan Sulawesi Tengah dan secara khusus di sentra rumput laut di Parigi Moutong termasuk masyarakat petani rumput lautnya. 2. Survei Lapangan Pemilihan lokasi budidaya didasarkan pada keberadaan rumput laut dan pemilihan lokasi percontohan untuk penyusunan kalender musim tanam rumput laut yang diduga akan berbeda untuk setiap sentra rumput laut di Parigi Moutong. Pemantauan parameter lingkungan perairan secara in situ pada beberapa kedalaman dengan menggunakan teknologi modern seperti XBT untuk profil temperatur air laut terhadap kedalaman. Field check lokasi rumput laut dan mengkaji dampak fenomena oseanografi terhadap budidaya rumput laut, 3. Kajian Pola Penanaman Rumput Laut Penanaman, pemeliharaan dan pemantauan rumput laut dilakukan oleh pembudidaya kooperator. Pemeliharaan dan pengamatan dilakukan satu tahun penuh secara berulangan dan kontinu, masing-masing selama 45 hari. Pemantauan pertumbuhan tanaman rumput laut serta kondisi kesehatannya secara rutin setiap 15 hari sesuai fase pertumbuhan untuk 7

8 satu siklus panen (selama 45 hari), pada lokasi percontohan. Dilakukan oleh petani rumput laut yang dipilih. 4. Proses pembuatan peta dijital sebaran budi daya rumput laut Kajian ini difokuskan untuk membuat peta digital penyebaran budidaya rumput laut berbasis teknologi penginderaan jauh dan GIS (Sistem Informasi Geografis), terdiri dari beberapa jenis data dan waktu akuisisi yang berbeda. Data citra satelit penginderaan jauh resolusi tinggi yang diakuisisi pada waktu yang berbeda. Secara umum pemetaan rumput laut dengan menggunakan data penginderaan jauh dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: Melakukan koreksi efek lapisan atmosfer Melakukan koreksi efek kolom air Melakukan koreksi geometrik (Geo-reference) Melakukan penutupan untuk wilayah daratan (Land masking) Melakukan uji kaji terhadap algoritma yang sudah ada dengan menggunakan teknik perbandingan nilai untuk kanal sinar tampak (visible band ratio) Menyempurnakan algoritma tersebut dengan menggunakan daya pengukuran spectrometer di lapangan 5. Perhitungan estimasi luasan budidaya rumput laut jenis Eucheuma Cottonii Kajian ini difokuskan pada menghitung estimasi luasan budidaya rumput laut dengan menggunakan peta dijital sebaran rumput laut yang telah dihasilkan. 6. Pemetaan zona potensi pengembangan budidaya rumput laut, Kajian ini difokuskan pada pemetaan hotspots kawasan rumput laut yang didasarkan pada persyaratan kondisi fisik dan lingkungan perairan yang sesuai untuk pertumbuhan habitat rumput laut jenis Eucheuma Cottonii. Selain tinjauan habitat, pemetaan juga didasarkan pada kondisi optimum perairan yang dibutuhkan, seperti dijabarkan dalam tabel di bawah ini. Terlihat bahwa teknologi penginderaan jauh dapat turut berperan dalam memantau parameter ekologi tersebut. 8

9 7. Analisa Penyusunan kalender musim tanam rumput laut Analisis data kondisi lingkungan perairan berbasis keruangan yang dihasilkan oleh data seri dari satelit penginderaan jauh ALOS AVNIR dan MODIS Aqua, dan data hasil pemantauan lapangan untuk parameter lingkungan yang penting, Analisis data pasang surut dan pola curah hujan dalam 2 tahun terakhir, dan identifikasi anomali iklim yang mungkin terjadi pada wilayah tersebut; Analisis kesesuaian lahan perairan untuk budidaya komoditi rumput laut jenis ekonomis di sepanjang perairan pesisir Kabupaten Parigi Moutong Tahapan Pelaksanaan Kegiatan No URAIAN Output WAKTU Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt 1. Persiapan Notulen rapat 2. Koordinasi dgn Mitra Rencana detil survey lapangan 3. Pengadaan dan pengolahan data satelit Basis data satelit dan informasi lingkungan perairan secara spasial 4. Survey lapangan Data pengukuran lapangan mengenai kondisi lingkungan perairan 5. Pengolahan data lapangan 6. Pembuatan peta sebaran rumput laut 7. Pembuatan zonasi pengembangan budidaya 8. Penyusunan kalender musim tanam rumput laut 9. Publikasi dan Pembuatan Laporan Hasil analisis lab. Ttg kandungan unsur hara Peta sebaran rumput laut Peta zonasi budidaya rumput laut Kalender tanam rumput laut Makalah dan Laporan 9

10 BAB II PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN 2.1. Pengelolaan Administrasi Manajerial Perencanaan Anggaran Pencairan dana dilakukan dalam 3 tahap, yaitu: Tahap 1, bulan Februari Maret April, sebesar 30%. Tahap 2, bulan Mei Juni Juli, sebesar 50%. Tahap 3, bulan Agustus September Oktober, sebesar 20% Pengelolaan Anggaran Dana Tahap 1 telah digunakan untuk keperluan berikut: - Belanja bahan ATK, - Computer supply dan media penyimpan data; - SPPD Jakarta Surabaya untuk 1 orang; - SPPD Jakarta Palu untuk 3 orang; - Gaji dan upah untuk 2 bulan (Maret dan April). Dana Tahap 2 akan digunakan untuk keperluan berikut: - SPPD Jakarta Bandung, - SPPD Jakarta Surabaya untuk 1 orang, - SPPD Jakarta Palu untuk 1 orang (penggantian); - Sewa kendaraan; - Gaji dan upah untuk 4 bulan (Mei, Juni, Juli dan Agustus); - Monitoring dan evaluasi; - Rapat. Dana Tahap 3 akan digunakan untuk keperluan berikut: - SPPD Jakarta Mataram, - Focus Group Discussion; - Gaji dan upah untuk 2 bulan (September dan Oktober) - Pelaporan. 10

11 Rancangan Pengelolaan Aset 11

12 2.2. Metode-Proses Pencapaian Target Kinerja Kerangka Metode-Proses Pencapaian Target Kinerja Proses pencapaian target kinerja yang dilakukan meliputi: 1. Melakukan persiapan yaitu mengadakan rapat yang dihadiri oleh seluruh personil untuk mendiskusikan tentang metodologi penelitian. 2. Melakukan koordinasi dengan mitra daerah (Bappeda Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah) untuk mendiskusikan tentang rencana detil survey lapangan. 3. Melakukan pengadaan dan pengolahan data yaitu mengumpulkan data satelit (Actual-MODIS, Archieve-ALOS AVNIRR), data insitu, hasil questioner, kemudian dianalisis. 4. Survey lapangan yaitu melakukan identifikasi musim tanam rumput laut pada sentra pengembangan budidaya yang dipilih serta wawancara dengan petani rumput laut tentang kondisi usaha budidaya rumput laut. 5. Menganalisis data hasil wawancara, kemudian digabung dengan data-data yang sudah dikumpulkan sebelumnya untuk menyusun kalender musim tanam rumput laut. 6. Pembuatan laporan, penulisan makalah ilmiah dan artikel semi popular. 7. Diseminasi (presentasi) hasil penelitian dalam Forum Seminar Ilmiah Kelautan Nasional Indikator Keberhasilan Pencapaian Target Kinerja Sampai dengan minggu ketiga Mei, yang sudah dilakukan yaitu: 1. Mengadakan rapat koordinasi internal yang dihadiri oleh seluruh personil. 2. Rapat koordinasi dengan mitra daerah (Bappeda Kabupaten Parigi Moutong) di Kantor BPPT Jakarta. 3. Mengumpulkan data satelit aktual dan data pendukung (data insitu dan hasil questioner kegiatan penelitian terdahulu) 12

13 Perkembangan Pencapaian Target Kinerja Pembagian tugas untuk masing-masing personil yaitu: 1. Berkoordinasi dengan mitra daerah untuk pelaksanaan survei lapangan akan dikerjakan oleh Dr. Nani Hendiarti dan dilaporkan kepada Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi Sumberdaya Alam Dr. M. Sadly. 2. Mengumpulkan dan memproses archieve data citra satelit (Aqua MODIS dan ALOS AVNIR) dikerjakan oleh Yoke Faisal, S.Pi dan Fanny Meliani, S.Pi. 3. Mengumpulkan dan memproses data insitu (parameter yang diukur, lokasi, data yang sudah di plot) dikerjakan oleh Teguh A. P., S.Kompt. 4. Memproses Data satelit world view (membuat tabel, penjabaran metoda yang diterapkan serta analisisnya) dikerjakan oleh Dr. Agustan 5. Menentukan metoda survey lapangan dan pengumpulan questioner serta analisis hasil survey (jenis dan kondisi perairan rumput laut) oleh Ir. Zatnika Hasil pemrosesan data satelit ALOS AVNIRR untuk pemetaan sebaran dan luasan budidaya rumput laut di perairan pesisir parigi Moutong. Rapat koordinasi dengan PEMDA Kab. Parigi Moutong 13

14 2.3. Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program Kerangka Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program Kegiatan ini merupakan kerjasama penelitian lanjutan (riset terapan) dengan Bappeda Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah Indikator Keberhasilan Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program Kerjasama dengan Bappeda Kabupaten Parigi Moutong sudah berlangsung sejak tahun 2006 mengenai penerapan teknologi inventarisasi sumberdaya alam yang meliputi beberapa topik seperti zonasi komoditas pertanian dan perkebunan, SIKBES Ikan (perikanan tangkap) dan optimalisasi budidaya rumput laut. Kegiatan tahun ini merupakan lanjutan dari kegiatan penelitian sebelumnya dan telah diselaraskan sesuai kebutuhan daerah; yang diperlukan dan bisa diaplikasikan oleh petani rumput laut untuk mendapatkan hasil yang maksimal Perkembangan Sinergi Koordinasi Kelembagaan - Program Koordinasi dengan Tim dari Bappeda Kabupaten Parigi Moutong sudah dilakukan untuk menentukan waktu dan metoda survey lapangan di bulan 25 April 2012 di Kantor BPPT Lt. 19 Gedung II. Dari Bappeda Parigi Moutong yang hadir ada 4 orang yaitu Kepala Bidang Litbang Bapak Hamdjah, Ibu Mariam Syarifudin, Bapak Korompot dan Bapak Staf Litbang Bappeda. 14

15 2.4. Kerangka Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Kerangka Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Pemanfaatan hasil Litbangyasa dari kegiatan ini sesuai dengan luaran antara yang dihasilkan oleh 2 (dua) work packadge yaitu peta sebaran rumput laut dan kalender musim tanam rumput laut pada zona yang sesuai untuk pengembangan budidaya di Kabupaten Parigi Moutong; merujuk pada struktur kerekayasaan di bawah ini Strategi Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Hasil kegiatan akan digunakan sebagai acuan petani dalam menentukan waktu yang baik untuk menanam rumput laut guna menghasilkan panen rumput laut jenis komoditas ekonomis yang berkualitas sehingga kesejahteraan para petani dapat meningkat Indikator Keberhasilan Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Indikator keberhasilan dari pemanfaatan hasil litbangyasa ini diukur dari pemanfaatan rekomendasi penerapan kalender musim tanam rumput laut jenis komoditi ekonomis berbasis keruangan di Perairan Pesisir Parigi Moutong untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam rangka mendukung Pengembangan Potensi Unggulan Daerah Kabupaten Parigi Moutong Perkembangan Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Merancang metoda penyusunan kalender musim tanam rumput laut yang bermanfaat bagi petani rumput laut untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan berkualitas dalam usaha budidaya rumput laut. 15

16 BAB III RENCANA TINDAK LANJUT 3.1. Rencana Pelaksanaan Pencapaian Target Kinerja Rencana pelaksanaan untuk pencapaian target kinerja meliputi beberapa kegiatan berikut: - Perlu dilaksanakan survey lapangan yang direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 7-11 Juni Tim survey yang akan berangkat: No. Nama Unit Kerja 1. Nani Hendiarti PTISDA 2. Agustan PTISDA 3. Yoke Faisal A. Oktofan PTISDA 4. Teguh Arif Pianto PTISDA 5. Achmad Zatnika PPKDT Rencana kegiatan survey mencakup: Meninjau Lokasi Sentra Budidaya Rumput Laut (Ogotion) Mengindentifikasi karakteristik pesisir dan kondisi lingkungan perairan yang optimum untuk pertumbuhan tanaman rumput laut secara optimal lokasi Mencatat Posisi lokasi budidaya Mencatat informasi lain : Jenis, umur, pengulangan tanam dll Menyebarkan Questioner pada petani rumput laut tentang kegiatan budidaya Rumput Laut - Perlu dilakukan pemantauan suhu dan kesuburan perairan Parigi Moutong berbasis spasial menggunakan data satelit penginderaan jauh ocean color untuk kondisi 2 (dua) tahun terakhir. 16

17 - Perlu dilakukan analisa data survey lapangan baik berupa pengamatan kondisi lingkungan perairan maupun hasil wawancara dengan petani rumput laut. - Perlu dilakukan pengujian kalender musim tanam rumput laut yang dibuat untuk zona sentra rumput laut terpilih. - Sosialisasi dokumentasi kalender musim tanam rumput laut berbasis spasial untuk sentra budidaya rumput laut di Kabupaten Parigi Moutong akan dilaksanakan oleh mitra daerah (PEMDA). - Diseminasi hasil kajian secara ilmiah akan dilaksanakan dalam forum pertemuan ilmiah kelautan nasional yang diselenggarakan oleh Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (ISOI) di Mataram pada tanggal Oktober Mitra daerah (PEMDA) Parigi Moutong akan hadir juga pada acara tersebut Rencana Koordinasi Kelembagaan Program Rencana koordinasi berikutnya adalah bermitra dengan BAPPEDA serta Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Parigi Moutong untuk tahapan implementasi hasil untuk pelaksanaan kegiatan di Daerah pada tahun depan (2013). Perlu dukungan PEMDA dalam upaya diseminasi cara membaca dan menterjemahkan kalender musim tanam rumput laut serta dalam pembuatan kebon bibit rumput laut yang berkualitas berdasarkan zonasi dan dinamika kondisi lingkungan perairannya. Dukungan PEMDA untuk pelaksanaan kegiatan di Tahun 2013 sudah disepakati dalam pertemuan rapat koordinasi antara BPPT dan BAPPEDA Parigi Moutong tanggal 25 April Rencana Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Dengan mengetahui sebaran budidaya rumput laut dan potensi pengembangannya serta identifikasi kalender musim tanam, maka para petani rumput laut dapat melaksanakan usaha budidaya rumput laut dengan lebih baik dan optimal serta mengahasilkan panen yang berkualitas. Selain itu, para petani juga dapat menghindari penyakit tanaman rumput laut seperti wabah ice-ice yang sering muncul pada beberapa tahun terakhir. Dengan demikian, penerapan teknologi penginderaan jauh untuk memetakan sebaran budidaya rumput laut dan pengembangan usaha budidaya serta menyusun kalender tanam memiliki manfaat yang besar didalam meningkatkan kualitas 17

18 panen dan penghasilan para petani serta memberikan kontribusi kepada para pengambil keputusan dalam pengelolaan budaiaya rumput laut secara bijak Rencana Pengembangan ke Depan Dalam rangka meningkatkan hasil produksi rumput laut yang berkualitas baik di Parigi Moutong, diperlukan kebijakan pemerintah yang mendukung dan penyiapan sarana dan prasara yang dibutuhkan oleh pembudidaya, salah satunya adalah ketersedian bibit yang berkulaitas secara berkelanjutan. Kegiatan kerjasama lanjutan yang telah disepakati bersama merujuk pada MOU antara BPPT dan PEMDA Parigi Moutong yaitu Pengembangan budidaya rumput laut di Kabupaten Parigi Moutong melalui pemilihan bibit tahan penyakit dan pembuatan kebun bibit di zona yang sangat sesuai untuk pertumbuhan rumput laut. 18

19 BAB IV PENUTUP Hasil sementara yang diperoleh dari penelitian tentang rumput laut di Kabupaten Parigi Moutong mencakup budi daya rumput laut jenis Eucheuma Cotonii dan Gracilaria dijumpai di sepanjang pesisir Parigi Moutong yang tersebar di wilayah pesisir Moutong, Tomini, Santigo, Palasa, Tinombo dan Ampibako. Untuk keperluan penyusunan kalender musim tanam rumput laut jenis komoditi ekonomis berbasis keruangan di perairan pesisir Parigi Moutong, Sulawesi Tengah perlu dilakukan survei lapangan detil pada zona yang sesuai (atau sangat sesuai) untuk pengembangan budidaya rumput laut serta pengamatan kondisi lingkungan perairannya. Upaya ini dilakukan untuk mendapatkan memudahkan para petani rumput laut dalam melaksanakan usaha budidaya dengan hasil yang maksimal. Selain itu, informasi kalender musim tanam ini dapat diterapkan juga pada kebon bibit rumput laut nantinya untuk mendapatkan hasil yang optimal dan berkualitas. 19

Penyusunan Kalender Musim Tanam Rumput laut Jenis Komoditi Ekonomis Berbasis Keruangan di Perairan Sulawesi

Penyusunan Kalender Musim Tanam Rumput laut Jenis Komoditi Ekonomis Berbasis Keruangan di Perairan Sulawesi F3.21 [PKPP-90] Penyusunan Kalender Musim Tanam Rumput laut Jenis Komoditi Ekonomis Berbasis Keruangan di Perairan Sulawesi Dr. Nani Hendiarti Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi 2012 LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BUKU CATATAN HARIAN PENELITIAN (BCHP)

BUKU CATATAN HARIAN PENELITIAN (BCHP) No.90 BUKU CATATAN HARIAN PENELITIAN (BCHP) Penyusunan Kalender Musim Tanam Rumput Laut Jenis Komoditi Ekonomis Berbasis Keruangan di Perairan Sulawesi PROGRAM INSENTIF PEREKAYASA KEMENTERIAN RISET DAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN III LAPORAN FORM A, B, C DAN D

LAMPIRAN III LAPORAN FORM A, B, C DAN D LAMPIRAN III LAPORAN FORM A, B, C DAN D JUDUL KEGIATAN: PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGITAS PEMANFAATAN DATA INDERAJA UNTUK EKSTRAKSI INFORMASI KUALITAS DANAU BAGI KESESUAIAN BUDIDAYA PERIKANAN DARAT

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN TAHAP II PROGRAM INSENTIF PKPP KAJIAN PENGELOLAAN HARA DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERBASIS EFISIENSI PEMUPUKAN

LAPORAN KEMAJUAN TAHAP II PROGRAM INSENTIF PKPP KAJIAN PENGELOLAAN HARA DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERBASIS EFISIENSI PEMUPUKAN LAPORAN KEMAJUAN TAHAP II PROGRAM INSENTIF PKPP KAJIAN PENGELOLAAN HARA DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERBASIS EFISIENSI PEMUPUKAN Kode : X.222 Lembaga : Kementrian Pertanian Koridor : 149 Fokus : Pertanian

Lebih terperinci

Laporan Sosialisasi dan Pelatihan Tahap 1

Laporan Sosialisasi dan Pelatihan Tahap 1 Laporan Sosialisasi dan Pelatihan Tahap 1 MENINGKATKAN KAPASITAS PERANSERTA MASYARAKAT P. MARAMPIT DALAM OPERASIONALISASI SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI BARU TERBARUKAN DENGAN MENGADAKAN SOSIALISASI

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ALSINTAN PENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI DAN KUALITAS HASIL KENTANG

PENGEMBANGAN ALSINTAN PENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI DAN KUALITAS HASIL KENTANG KODE JUDUL: X-130 PENGEMBANGAN ALSINTAN PENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI DAN KUALITAS HASIL KENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN Perekayasa/ Peneliti: Dr. Ir. Teguh Wikan Widodo, MSc Ir. M. Hidayat Ir. D.A.Budiman,

Lebih terperinci

Buletin Pemantauan Ketahanan Pangan INDONESIA. Volume 7, Agustus 2017

Buletin Pemantauan Ketahanan Pangan INDONESIA. Volume 7, Agustus 2017 Buletin Pemantauan Ketahanan Pangan INDONESIA Volume 7, Agustus 2017 IKLIM DAN KETAHANAN PANGAN April - Juni 2017 Rendahnya kejadian kebakaran hutan Musim panen utama padi dan jagung lebih tinggi dari

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA (IPKPP) TAHUN ANGGARAN 2012

EXECUTIVE SUMMARY PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA (IPKPP) TAHUN ANGGARAN 2012 EXECUTIVE SUMMARY PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA (IPKPP) TAHUN ANGGARAN 2012 JUDUL PENELITI UTAMA ANGGOTA LOKUS KEGIATAN BIDANG FOKUS JENIS INSENTIF PRODUK TARGET INSTANSI

Lebih terperinci

LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS DAN SURVEI LAPANGAN

LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS DAN SURVEI LAPANGAN LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS DAN SURVEI LAPANGAN PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGI INVENTARISASI KAWASAN TAMBAK BERBASIS DATA PENGINDERAAN JAUH DI SULAWESI SELATAN Makasar, 18 22 September 2012 PUSAT

Lebih terperinci

KARAKTERISASI DAN EVALUASI POTENSI LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN KAKAO DI KAB. DONGGALA DAN PARIGI MOUTONG PROV. SULTENG MENDUKUNG MP3EI

KARAKTERISASI DAN EVALUASI POTENSI LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN KAKAO DI KAB. DONGGALA DAN PARIGI MOUTONG PROV. SULTENG MENDUKUNG MP3EI X. 145 KARAKTERISASI DAN EVALUASI POTENSI LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN KAKAO DI KAB. DONGGALA DAN PARIGI MOUTONG PROV. SULTENG MENDUKUNG MP3EI Anny Mulyani, D. Subardja, M. Anda, Yiyi Sulaeman, Rhizatus S

Lebih terperinci

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4 HASIL DAN PEMBAHASAN 23 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pola Sebaran Suhu Permukaan Laut (SPL) Hasil olahan citra Modis Level 1 yang merupakan data harian dengan tingkat resolusi spasial yang lebih baik yaitu 1 km dapat menggambarkan

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) GUGUS TUGAS KALENDER TANAM TERPADU DI PROVINSI BENGKULU

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) GUGUS TUGAS KALENDER TANAM TERPADU DI PROVINSI BENGKULU RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) GUGUS TUGAS KALENDER TANAM TERPADU DI PROVINSI BENGKULU BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Peneliti: Bambang Trisakti, Nana Suwargana, I Made Parsa, Tatik Kartika, Sri Harini

Peneliti: Bambang Trisakti, Nana Suwargana, I Made Parsa, Tatik Kartika, Sri Harini [ H 23] PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGITAS PEMANFAATAN DATA INDERAJA UNTUK EKSTRAKSI INFORMASI KUALITAS DANAU BAGI KESESUAIAN BUDIDAYA PERIKANAN DARAT DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN DI DANAU TEMPE DAN

Lebih terperinci

LAPORAN MONITORING INTERNAL PROGRAM INSENTIF PKPP TAHUN 2012 TAHAP I. 1. Lokus : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Selatan

LAPORAN MONITORING INTERNAL PROGRAM INSENTIF PKPP TAHUN 2012 TAHAP I. 1. Lokus : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Selatan LAPORAN MONITORING INTERNAL PROGRAM INSENTIF PKPP TAHUN 2012 TAHAP I BAB I. PENDAHULUAN 1. Lokus : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Selatan 2. Judul Kegiatan : Kajian Pengelolaan Hara

Lebih terperinci

Laporan Kemajuan INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA MODEL PERMUKIMAN BERBASIS EC0-SETTLEMENTS

Laporan Kemajuan INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA MODEL PERMUKIMAN BERBASIS EC0-SETTLEMENTS Laporan Kemajuan INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA MODEL PERMUKIMAN BERBASIS EC0-SETTLEMENTS Sri Astuti PAKET INSENTIF PEMANFAATAN HASIL LITBANG : PROTOTYPE TEKNOLOGI Bidang Prioritas

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PELAKSANAAN APBD TA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PELAKSANAAN APBD TA KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PELAKSANAAN APBD TA 2015 Program : Program Optimalisasi Pengolahan dan Pemasaran Produksi Kegiatan : Kegiatan Peningkatan Pelayanan Mutu Usaha 1. Visi dan Misi SKPD a. Visi Terwujudnya

Lebih terperinci

FORM D A. URAIAN KEGIATAN

FORM D A. URAIAN KEGIATAN FORM D A. URAIAN KEGIATAN Latar Belakang Masalah Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu tanaman sayuran penting di Indonesia. Namun, dalam pengembangan mengalami kendala biaya usahatani yang

Lebih terperinci

LAPORAN MONITORING INTERNAL PROGRAM INSENTIF PKPP TAHUN 2012 TAHAP II. 1. Lokus : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Selatan

LAPORAN MONITORING INTERNAL PROGRAM INSENTIF PKPP TAHUN 2012 TAHAP II. 1. Lokus : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Selatan LAPORAN MONITORING INTERNAL PROGRAM INSENTIF PKPP TAHUN 2012 TAHAP II BAB I. PENDAHULUAN 1. Lokus : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Selatan 2. Judul Kegiatan : Kajian Pengelolaan Hara

Lebih terperinci

PENENTUAN POLA SEBARAN KONSENTRASI KLOROFIL-A DI SELAT SUNDA DAN PERAIRAN SEKITARNYA DENGAN MENGGUNAKAN DATA INDERAAN AQUA MODIS

PENENTUAN POLA SEBARAN KONSENTRASI KLOROFIL-A DI SELAT SUNDA DAN PERAIRAN SEKITARNYA DENGAN MENGGUNAKAN DATA INDERAAN AQUA MODIS PENENTUAN POLA SEBARAN KONSENTRASI KLOROFIL-A DI SELAT SUNDA DAN PERAIRAN SEKITARNYA DENGAN MENGGUNAKAN DATA INDERAAN AQUA MODIS Firman Ramansyah C64104010 PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN FAKULTAS

Lebih terperinci

X.117 ANALISIS PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMODITAS TANAMAN PANGAN UTAMA DALAM PROGRAM MP3EI DI KORIDOR SULAWESI

X.117 ANALISIS PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMODITAS TANAMAN PANGAN UTAMA DALAM PROGRAM MP3EI DI KORIDOR SULAWESI X.117 ANALISIS PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMODITAS TANAMAN PANGAN UTAMA DALAM PROGRAM MP3EI DI KORIDOR SULAWESI Dr. Ir. Adang Agustian, MP PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN INSENTIF RISET

LAPORAN KEMAJUAN INSENTIF RISET LAPORAN KEMAJUAN INSENTIF RISET PENGURANGAN RISIKO BENCANA PADA DAERAH PARIWISATA DI KABUPATEN LOMBOK BARAT, NUSA TENGGARA BARAT Peneliti Utama : Mone Iye Cornelia M., M.Sc. Produk Target: 9.03.04 Kajian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITAN ' ' KEC. BINONG KEC. PAMANUKAN KAB. INDRAMAYU KAB. SUMEDANG ' ' Gambar 2.

III. METODE PENELITAN ' ' KEC. BINONG KEC. PAMANUKAN KAB. INDRAMAYU KAB. SUMEDANG ' ' Gambar 2. III. METODE PENELITAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelititan Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Juni di lokasi pengamatan lapang yaitu di wilayah kerja PT. Sang Hyang Seri yang berlokasi di Kecamatan

Lebih terperinci

5 PEMBAHASAN 5.1 Sebaran SPL Secara Temporal dan Spasial

5 PEMBAHASAN 5.1 Sebaran SPL Secara Temporal dan Spasial 5 PEMBAHASAN 5.1 Sebaran SPL Secara Temporal dan Spasial Hasil pengamatan terhadap citra SPL diperoleh bahwa secara umum SPL yang terendah terjadi pada bulan September 2007 dan tertinggi pada bulan Mei

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Siklus Hidrologi (Kurkura, 2011)

Gambar 1.1 Siklus Hidrologi (Kurkura, 2011) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan yang mutlak bagi setiap makhluk hidup di permukaan bumi. Seiring dengan pertambahan penduduk kebutuhan air pun meningkat. Namun, sekarang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Indonesia sebagai negara kepulauan dengan jumlah pulau 17.480 buah dan panjang garis pantai mencapai 95.181 km (Idris, et al. 2007) mempunyai potensi yang besar untuk

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN (sd MEI 2012)

LAPORAN KEMAJUAN (sd MEI 2012) LAPORAN KEMAJUAN (sd MEI 2012) PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI PROSES MANUFAKTUR PRODUK WAHANA BAWAH AIR NIR AWAK DALAM RANGKA MENUNJANG KEMANDIRIAN BANGSA PADA SEKTOR INDUSTRI PERTAHANAN DAN KEAMANAN

Lebih terperinci

Dukungan Teknologi Penginderaan Jauh dalam Penilaian Sumberdaya Hutan Tingkat Nasional: Akses Citra Satelit, Penggunaan dan Kepentingannya

Dukungan Teknologi Penginderaan Jauh dalam Penilaian Sumberdaya Hutan Tingkat Nasional: Akses Citra Satelit, Penggunaan dan Kepentingannya Dukungan Teknologi Penginderaan Jauh dalam Penilaian Sumberdaya Hutan Tingkat Nasional: Akses Citra Satelit, Penggunaan dan Kepentingannya Kepala LAPAN Manfaat data satelit penginderaan jauh Perolehan

Lebih terperinci

KAJIAN PENYAKIT BUSUK BUAH PADA KELAPA SAWIT DI KABUPATEN ACEH TIMUR

KAJIAN PENYAKIT BUSUK BUAH PADA KELAPA SAWIT DI KABUPATEN ACEH TIMUR KODE JUDUL : X. 305 KAJIAN PENYAKIT BUSUK BUAH PADA KELAPA SAWIT DI KABUPATEN ACEH TIMUR Fenty Ferayanti, SP BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN ACEH BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENELITIAN INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA

LAPORAN HASIL PENELITIAN INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA LAPORAN HASIL PENELITIAN INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA Penguatan Kapasitas Daerah dan Sinergitas Pemanfaatan Metode Pendeteksian Struktur Geologi Berbasiskan Data Penginderaan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis pengaruh ENSO dan IOD terhadap curah hujan Pola hujan di Jawa Barat adalah Monsunal dimana memiliki perbedaan yang jelas antara periode musim hujan dan periode musim

Lebih terperinci

L PENDAHULUAN. Rumput laut merupakan salah satu komoditi hasil laut yang penting, karena mudah dibudidayakan dan mempunyai kegunaan yang sangat

L PENDAHULUAN. Rumput laut merupakan salah satu komoditi hasil laut yang penting, karena mudah dibudidayakan dan mempunyai kegunaan yang sangat L PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumput laut merupakan salah satu komoditi hasil laut yang penting, karena mudah dibudidayakan dan mempunyai kegunaan yang sangat has, yaitu untuk bahan makanan, industri

Lebih terperinci

Pengembangan Klaster Industri Pariwisata & Pangan di Kabupaten Gunung Kidul

Pengembangan Klaster Industri Pariwisata & Pangan di Kabupaten Gunung Kidul logo lembaga SIDa.F.50 Pengembangan Klaster Industri Pariwisata & Pangan di Kabupaten Gunung Kidul Dr. Anugerah Widiyanto, M.Eng. Ir. Ismariny, M.Sc. Wenny Oktaviani, SE., MSM Prof. Dr. Sumaryanto Ir.

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA OLAHAN HASIL LAUT DI KAB.

EXECUTIVE SUMMARY INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA OLAHAN HASIL LAUT DI KAB. KODE JUDUL : I.227 EXECUTIVE SUMMARY INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA OLAHAN HASIL LAUT DI KAB. KUPANG NTT KEMENTERIAN/LEMBAGA: LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang 50 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data dan melakukan analisis sehubungan

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN, BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

SIDa F 24. Dr. Ir. Suhendar I Sachoemar, MSi Ir. Nenie Yustiningsih, MSc Wisnu Sujatmiko, APi, MS Dra. Jeni Hariyanti Drs. Dedy Roesmajadi, MM

SIDa F 24. Dr. Ir. Suhendar I Sachoemar, MSi Ir. Nenie Yustiningsih, MSc Wisnu Sujatmiko, APi, MS Dra. Jeni Hariyanti Drs. Dedy Roesmajadi, MM SIDa F 24 KAJIAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN PERAIRAN DALAM RANGKA PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT SECARA BERKELANJUTAN DI KABUPATEN MALUKU TENGGARA Dr. Ir. Suhendar I Sachoemar, MSi Ir. Nenie

Lebih terperinci

LAPORAN SURVEI PUSAT PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL JAKARTA

LAPORAN SURVEI PUSAT PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL JAKARTA LAPORAN SURVEI PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGI INVENTARISASI KAWASAN TAMBAK BERBASIS DATA PENGINDERAAN JAUH DI SULAWESI SELATAN Makasar, 01 Mei - 05 Mei 2012 PUSAT PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH

Lebih terperinci

REKAYA DAN UJI KINERJA ALAT ROGES TEBU BAB I PENDAHULUAN

REKAYA DAN UJI KINERJA ALAT ROGES TEBU BAB I PENDAHULUAN REKAYA DAN UJI KINERJA ALAT ROGES TEBU BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Saat ini terjadi ketidak seimbangan antara produksi dan konsumsi gula. Kebutuhan konsumsi gula dalam negeri terjadi peningkatan

Lebih terperinci

X.156 PENGEMBANGAN MODEL NERACA AIR LAHAN KERING BERIKLIM KERING UNTUK PENGEMBANGAN PETERNAKAN

X.156 PENGEMBANGAN MODEL NERACA AIR LAHAN KERING BERIKLIM KERING UNTUK PENGEMBANGAN PETERNAKAN X.156 PENGEMBANGAN MODEL NERACA AIR LAHAN KERING BERIKLIM KERING UNTUK PENGEMBANGAN PETERNAKAN Dr. Ir. Popi Rejekiningrum, MS Dr. Ir. Budi Kartiwa, CESA Nurwindah Pujilestari, S.Si., M.Si. Kharmila Sari

Lebih terperinci

PROPOSAL BIMBINGAN TEKNIS PEMANFAATAN INFORMASI ZPPI BERBASIS DATA PENGINDERAAN JAUH

PROPOSAL BIMBINGAN TEKNIS PEMANFAATAN INFORMASI ZPPI BERBASIS DATA PENGINDERAAN JAUH PROPOSAL BIMBINGAN TEKNIS PEMANFAATAN INFORMASI ZPPI BERBASIS DATA PENGINDERAAN JAUH PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGI PEMANFAATAN INFORMASI ZONA POTENSI PENANGKAPAN IKAN (ZPPI) DI SULAWESI SELATAN

Lebih terperinci

Inflasi IHK Provinsi Sulawesi Utara. Inflasi Komoditas Utama. Periode. mtm 2,86% yoy 3,67% ytd 1,90% avg yoy 1 6,51% Beras.

Inflasi IHK Provinsi Sulawesi Utara. Inflasi Komoditas Utama. Periode. mtm 2,86% yoy 3,67% ytd 1,90% avg yoy 1 6,51% Beras. Inflasi IHK Provinsi Sulawesi Utara mtm 2,86% yoy 3,67% ytd 1,90% avg yoy 1 6,51% Inflasi Komoditas Utama Beras Minyak Goreng Daging Ayam Ras Cabai Rawit Bawang Merah Tomat Sayur Cakalang Inflasi Sulawesi

Lebih terperinci

KEKERINGAN TAHUN 2014: NORMAL ATAUKAH EKSTRIM?

KEKERINGAN TAHUN 2014: NORMAL ATAUKAH EKSTRIM? KEKERINGAN TAHUN 2014: NORMAL ATAUKAH EKSTRIM? * Parwati Sofan, Nur Febrianti, M. Rokhis Khomarudin Kejadian kebakaran lahan dan hutan di Sumatera Selatan dan Kalimantan Tengah pada pertengahan bulan September

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Pantai Timur Sumatera Utara merupakan bagian dari Perairan Selat

PENDAHULUAN. Pantai Timur Sumatera Utara merupakan bagian dari Perairan Selat 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pantai Timur Sumatera Utara merupakan bagian dari Perairan Selat Malaka yang menjadi daerah penangkapan ikan dengan tingkat eksploitasi yang cukup tinggi. Salah satu komoditi

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/VIII/2016

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/VIII/2016 PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/VIII/2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS LAMPIRAN PADA PERATURAN NOMOR PER. /BALITBANG kp.3.1/bpol/rc.310/v/2016

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN KEGIATAN PKPP

LAPORAN KEMAJUAN KEGIATAN PKPP LAPORAN KEMAJUAN KEGIATAN PKPP MEMBANGUN KAPASITAS DAERAH LOMBOK UNTUK MENDUKUNG PERIKANAN NELAYAN DENGAN MEMANFAATKAN SISTEM INFORMASI CUACA ONLINE Peneliti Utama : Dwi Risdianto, ST. BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) GELAR TEKNOLOGI PERTANIAN

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) GELAR TEKNOLOGI PERTANIAN RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) GELAR TEKNOLOGI PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN

Lebih terperinci

IV. PEMBAHASAN. 4.1 Neraca Air Lahan

IV. PEMBAHASAN. 4.1 Neraca Air Lahan 3.3.2 Pengolahan Data Pengolahan data terdiri dari dua tahap, yaitu pendugaan data suhu Cikajang dengan menggunakan persamaan Braak (Djaenuddin, 1997) dan penentuan evapotranspirasi dengan persamaan Thornthwaite

Lebih terperinci

I. 28 TEKNOLOGI PEMANFAATAN PERIKANAN UBUR-UBUR KONSUMSI (EDIBLE JELLYFISH) DI PERAIRAN BALI. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

I. 28 TEKNOLOGI PEMANFAATAN PERIKANAN UBUR-UBUR KONSUMSI (EDIBLE JELLYFISH) DI PERAIRAN BALI. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia [ I. 28 TEKNOLOGI PEMANFAATAN PERIKANAN UBUR-UBUR KONSUMSI (EDIBLE JELLYFISH) DI PERAIRAN BALI Prof. Dr. Mulyadi, MSc Dr. Ir. Daisy Wowor, MSc. Dra. Renny K. Hadiaty Conni M. Sidabalok, Ssi MappSc. Nova

Lebih terperinci

Rochmady Staf Pengajar STP - Wuna, Raha, ABSTRAK

Rochmady Staf Pengajar STP - Wuna, Raha,   ABSTRAK ANALISIS PARAMETER OSEANOGRAFI MELALUI PENDEKATAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS WEB (Sebaran Suhu Permukaan Laut, Klorofil-a dan Tinggi Permukaan Laut) Rochmady Staf Pengajar STP - Wuna, Raha, e-mail

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/I/2016

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/I/2016 PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/I/2016 TENTANG RENCANA KERJA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Pertambahan penduduk Indonesia setiap tahunnya berimplikasi pada semakin meningkatkan kebutuhan pangan sebagai kebutuhan pokok manusia. Ketiadaan pangan dapat disebabkan oleh

Lebih terperinci

Pengembangan Sumberdaya Ekowisata Bahari Berbasis Masyarakat di Lombok Barat

Pengembangan Sumberdaya Ekowisata Bahari Berbasis Masyarakat di Lombok Barat O.30 Pengembangan Sumberdaya Ekowisata Bahari Berbasis Masyarakat di Lombok Barat Sri Suryo Sukoraharjo Luh Putu Ayu Savitri Chitra Kusuma Ariani Andayani Vivi Yovita Indriasari Hendra Yusran Siry Kementerian

Lebih terperinci

ANALISA PENENTUAN LOKASI BUDIDAYA RUMPUT LAUT DENGAN PARAMETER FISIKA MAUPUN KIMIA MENGGUNAKAN CITRA TERRA MODIS DI DAERAH SELAT MADURA

ANALISA PENENTUAN LOKASI BUDIDAYA RUMPUT LAUT DENGAN PARAMETER FISIKA MAUPUN KIMIA MENGGUNAKAN CITRA TERRA MODIS DI DAERAH SELAT MADURA ANALISA PENENTUAN LOKASI BUDIDAYA RUMPUT LAUT DENGAN PARAMETER FISIKA MAUPUN KIMIA MENGGUNAKAN CITRA TERRA MODIS DI DAERAH SELAT MADURA Astrolabe Sian Prasetya 1, Bangun Muljo Sukojo 2, dan Hepi Hapsari

Lebih terperinci

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 40 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis dan Administrasi Lokasi penelitian berada di Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Kota Depok seluas 462 ha. Secara geografis daerah penelitian terletak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari pulau dengan garis pantai sepanjang km, merupakan

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari pulau dengan garis pantai sepanjang km, merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan suatu negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau dengan garis pantai sepanjang 81.000 km, merupakan garis pantai terpanjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era Teknologi merupakan era dimana informasi serta data dapat didapatkan dan ditransfer secara lebih efektif. Perkembangan ilmu dan teknologi menyebabkan kemajuan

Lebih terperinci

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian nasional. Peran strategis pertanian tersebut digambarkan melalui kontribusi yang nyata melalui pembentukan

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN. Peneliti Utama : Ir. Bhakti Tjahja Agung. Paket Insentif Pemanfaatan Hasil Litbang : METODE, INSTRUMEN, TOOLS, STRATEGI, REKOMENDASI

LAPORAN KEMAJUAN. Peneliti Utama : Ir. Bhakti Tjahja Agung. Paket Insentif Pemanfaatan Hasil Litbang : METODE, INSTRUMEN, TOOLS, STRATEGI, REKOMENDASI LAPORAN KEMAJUAN PRODUKSI BIOGAS BERBAHAN BAKU LIMBAH TANAMAN HORTIKULTURA DAN PALAWIJA DI PEMUKIMAN TRANSMIGRASI KECAMATAN MALIKU, KAB. PULANG PISAU, PROV. KALIMANTAN TENGAH Peneliti Utama : Ir. Bhakti

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN ANUGERAH IPTEK BUDHIPURA TINGKAT PROPINSI SE INDONESIA

PEDOMAN PENYELENGGARAAN ANUGERAH IPTEK BUDHIPURA TINGKAT PROPINSI SE INDONESIA PEDOMAN PENYELENGGARAAN ANUGERAH IPTEK BUDHIPURA TINGKAT PROPINSI SE INDONESIA Dalam Rangka Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTEKNAS) Ke 18 Tahun 2013 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI 2013

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

TERM OF REFERENCE (TOR) PENUNJUKAN LANGSUNG TENAGA PENDUKUNG PERENCANAAN PENGEMBANGAN PENANAMAN MODAL DI BIDANG AGRIBISNIS TAHUN ANGGARAN 2012

TERM OF REFERENCE (TOR) PENUNJUKAN LANGSUNG TENAGA PENDUKUNG PERENCANAAN PENGEMBANGAN PENANAMAN MODAL DI BIDANG AGRIBISNIS TAHUN ANGGARAN 2012 1 TERM OF REFERENCE (TOR) PENUNJUKAN LANGSUNG TENAGA PENDUKUNG PERENCANAAN PENGEMBANGAN PENANAMAN MODAL DI BIDANG AGRIBISNIS TAHUN ANGGARAN 2012 I. PENDAHULUAN Pengembangan sektor agribisnis sebagai salah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditi aneka kacang (kacang tanah dan kacang hijau) memiliki peran yang cukup besar terutama untuk memenuhi kebutuhan pangan dan pakan. Peluang pengembangan aneka kacang

Lebih terperinci

Identifikasi Lokasi Potensial Budidaya Tiram Mutiara Dengan Mengunakan Citra Satelit Landsat 7 ETM+

Identifikasi Lokasi Potensial Budidaya Tiram Mutiara Dengan Mengunakan Citra Satelit Landsat 7 ETM+ Identifikasi Lokasi Potensial Budidaya Tiram Mutiara Dengan Mengunakan Citra Satelit Landsat 7 ETM+ M. IRSYAD DIRAQ P. 3509100033 Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. Bangun Muljo Sukojo, DEA, DESS 1 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Buletin Analisis Hujan Bulan April 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013 KATA PENGANTAR

Buletin Analisis Hujan Bulan April 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013 KATA PENGANTAR Buletin Analisis Hujan Bulan April 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013 KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan April 2013 serta Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan

Lebih terperinci

Gambar 1. Diagram TS

Gambar 1. Diagram TS BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Massa Air 4.1.1 Diagram TS Massa Air di Selat Lombok diketahui berasal dari Samudra Pasifik. Hal ini dibuktikan dengan diagram TS di 5 titik stasiun

Lebih terperinci

Kajian Teknologi Spesifik Lokasi Budidaya Jagung Untuk Pakan dan Pangan Mendukung Program PIJAR di Kabupaten Lombok Barat NTB

Kajian Teknologi Spesifik Lokasi Budidaya Jagung Untuk Pakan dan Pangan Mendukung Program PIJAR di Kabupaten Lombok Barat NTB Kode Penelitian : SIDa Kajian Teknologi Spesifik Lokasi Budidaya Jagung Untuk Pakan dan Pangan Mendukung Program PIJAR di Kabupaten Lombok Barat NTB Nama Penelitian : 1. Baiq Tri Ratna Erawati, SP, MSc

Lebih terperinci

PENGKAJIAN UJI ADAPTASI PENGGUNAAN BIBIT SOMATIK EMBRIO GENETIK UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN MUTU KAKAO DI SULAWESI TENGAH

PENGKAJIAN UJI ADAPTASI PENGGUNAAN BIBIT SOMATIK EMBRIO GENETIK UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN MUTU KAKAO DI SULAWESI TENGAH KODE JUDUL: X.264 PENGKAJIAN UJI ADAPTASI PENGGUNAAN BIBIT SOMATIK EMBRIO GENETIK UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN MUTU KAKAO DI SULAWESI TENGAH PENELITI/PEREKAYASA: Ir. Yakob Langsa Ir. Asni Ardjanhar,MP.

Lebih terperinci

Makassar, Desember 2013 Bidang Peningkatan Kapasitas PPE Suma

Makassar, Desember 2013 Bidang Peningkatan Kapasitas PPE Suma KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbil aalaamin, segala puji dipanjatkan kepada Allah SWT karena berkat pertolongan-nya kegiatan Pilot Project Percepatan SPM di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) Provinsi

Lebih terperinci

Proof of Concept Platform SPBP Sebagai Layanan Penyajian Data Penginderaan Jauh yang Cepat dan Mudah Untuk Seluruh Pemerintahan Provinsi

Proof of Concept Platform SPBP Sebagai Layanan Penyajian Data Penginderaan Jauh yang Cepat dan Mudah Untuk Seluruh Pemerintahan Provinsi Proof of Concept 2016 Platform SPBP Sebagai Layanan Penyajian Data Penginderaan Jauh yang Cepat dan Mudah Untuk Seluruh Pemerintahan Provinsi I. Pengantar Kapustekdata Kegiatan ini merupakan penjabaran

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Data keuangan dan Permintaan (Data Skunder)

Lampiran 1 : Data keuangan dan Permintaan (Data Skunder) Lampiran 1 : Data keuangan dan Permintaan (Data Skunder) Aktiva Tetap Jumlah Bangunan Kantor (Berupa Ruko). 1... Luas Bangunan 112 m 2 Lt 7 m 2 Tempat Pelatihan (2 x 3 M) 6 m 2. 1.5.. Pralatan Alat Tulis

Lebih terperinci

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Juli 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan September, Oktober dan November 2012 KATA PENGANTAR

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Juli 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan September, Oktober dan November 2012 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan Juli 2012 serta Prakiraan Hujan Bulan September, Oktober dan November 2012 disusun berdasarkan hasil pengamatan dari 60 stasiun dan pos hujan di wilayah

Lebih terperinci

Kabar dari Tim Pendamping Pengelolaan Hutan Bersama Hulu Sungai Malinau

Kabar dari Tim Pendamping Pengelolaan Hutan Bersama Hulu Sungai Malinau Kabar dari Tim Pendamping Pengelolaan Hutan Bersama Hulu Sungai Malinau No. 6, September 2001 Bapak-bapak dan ibu-ibu yang baik, Salam sejahtera, jumpa lagi dengan Tim Pendamping Pengelolaan Hutan Bersama.

Lebih terperinci

PENGELOLAAN DAS TERPADU

PENGELOLAAN DAS TERPADU PENGELOLAAN DAS TERPADU PENGELOLAAN DAS 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan 3. Monitoring dan Evaluasi 4. Pembinaan dan Pengawasan 5. Pelaporan PERENCANAAN a. Inventarisasi DAS 1) Proses penetapan batas DAS

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KOMUNKASI DAN INFORMATIKA 2012

KEMENTERIAN KOMUNKASI DAN INFORMATIKA 2012 KEMKOMINFO Q 8 PEMANFAATAN TIK DALAM PENINGKATAN PROMOSI POTENSI PARIWISATA BALI Dr.Ir. Finarya Legoh, M.Sc. KEMENTERIAN KOMUNKASI DAN INFORMATIKA 2012 LATAR BELAKANG Kondisi yang menjadi latar belakang

Lebih terperinci

Buletin Analisis Hujan Bulan Februari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013 KATA PENGANTAR

Buletin Analisis Hujan Bulan Februari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan Februari 2013 serta Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013 disusun berdasarkan hasil pengamatan data hujan dari 60 stasiun dan pos hujan di

Lebih terperinci

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012 F3.33 Prediksi Luas dan Produksi Panen untukketahananpangan Nasionaldengan Teknologi Pengindraan Jauh (Remote Sensing) Dr. Arief Darmawan, M.Sc. Ir. Sidik Mulyono, M.Eng. Dr. Moeljono Widjaja Evie Avianti,

Lebih terperinci

Lembaga Ilmu Pengetahuan Agus Indonesia

Lembaga Ilmu Pengetahuan Agus Indonesia I.70 Kajian Restocking untuk Pemulihan Produksi Ikan Sidat (Anguilla spp.) di Danau Poso, Sulawesi Tengah Muhammad Badjoeri Lukman Tri Suryono Lembaga Ilmu Pengetahuan Agus Indonesia Hamdani Sutrisno 2012

Lebih terperinci

Inflasi IHK Provinsi Sulawesi Utara. Inflasi Komoditas Utama. Periode. mtm -1,52% yoy 0,35% ytd 0,35% avg yoy 1 7,11% Beras.

Inflasi IHK Provinsi Sulawesi Utara. Inflasi Komoditas Utama. Periode. mtm -1,52% yoy 0,35% ytd 0,35% avg yoy 1 7,11% Beras. Inflasi IHK Provinsi Sulawesi Utara mtm -1,52% yoy 0,35% ytd 0,35% avg yoy 1 7,11% Inflasi Komoditas Utama Beras Minyak Goreng Daging Ayam Ras Cabai Rawit Bawang Merah Tomat Sayur Cakalang Inflasi Sulawesi

Lebih terperinci

1. Melakukan analisis elemen klaster industri kelapa sawit Koridor Ekonomi Sumatera (Agar diisi sesuai dengan proposal)

1. Melakukan analisis elemen klaster industri kelapa sawit Koridor Ekonomi Sumatera (Agar diisi sesuai dengan proposal) KERTAS KERJA MONITORING PROGRAM INSENTIF PKPP KRT TAHAP I TAHUN 2012 Judul Kegiatan Nama Peneliti Utama : : Pengembangan Klaster Industri Kelapa Sawit Di Koridor Ekonomi Sumatera Drs. Susetyanto, Msi NO

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR: 188/411/KEP/ /2013

BUPATI BANYUWANGI SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR: 188/411/KEP/ /2013 BUPATI BANYUWANGI SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR: 188/411/KEP/429.011/2013 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENGENDALI INFLASI DAERAH BUPATI BANYUWANGI, Menimbang Mengingat : a. bahwa tingkat inflasi

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PRIORITAS KEEMPAT

PENGUKURAN KINERJA PRIORITAS KEEMPAT PENGUKURAN KINERJA PRIORITAS KEEMPAT PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI PRIORITAS IV : MENGEMBANGKAN DAN MEMPERKUAT EKONOMI DAERAH YANG DIKELOLA BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN WILAYAH

Lebih terperinci

LAMPIRAN X : PERATURAN BUPATI BULELENG NOMOR : 54 TAHUN 2015 TANGGAL : TENTANG : TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH KABUPATEN BULELENG.

LAMPIRAN X : PERATURAN BUPATI BULELENG NOMOR : 54 TAHUN 2015 TANGGAL : TENTANG : TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH KABUPATEN BULELENG. LAMPIRAN X : PERATURAN BUPATI BULELENG NOMOR : 54 TAHUN 2015 TANGGAL : 20 Oktober 2015 TENTANG : TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH KABUPATEN BULELENG. DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN I. TUGAS POKOK. Dinas

Lebih terperinci

BUPATI TABALONG KEPUTUSAN BUPATI TABALONG NOMOR : / 136 /2013 TENTANG

BUPATI TABALONG KEPUTUSAN BUPATI TABALONG NOMOR : / 136 /2013 TENTANG BUPATI TABALONG KEPUTUSAN BUPATI TABALONG NOMOR : 188.45 / 136 /2013 TENTANG PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI DAN TIM SEKRETARIAT JARINGAN PENELITIAN KABUPATEN TABALONG TAHUN ANGGARAN 2013 BUPATI TABALONG, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

KEMENTERIAN/LEMBAGA: BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN 2012

KEMENTERIAN/LEMBAGA: BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN 2012 N.44 PENGEMBANGAN SUMBER DAYA JENIS MINDI BESAR UNTUK MENDORONG INDUSTRI BENIH DAN BIBIT DI HUTAN RAKYAT : Kasus Di Desa Selaawi, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, Jawa Barat Peneliti: Dr. Ir. Yulianti

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG KELEMBAGAAN PENGELOLAAN IRIGASI (KPI) DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG KELEMBAGAAN PENGELOLAAN IRIGASI (KPI) DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, 1 BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG KELEMBAGAAN PENGELOLAAN IRIGASI (KPI) DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 21

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 NOMOR SP DIPA-32.11-/217 DS3194-532-4847-285 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepulauan terbesar di dunia, dengan luas laut 5,8 juta km 2 atau 3/4 dari total

BAB I PENDAHULUAN. kepulauan terbesar di dunia, dengan luas laut 5,8 juta km 2 atau 3/4 dari total BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Letak geografis dan kandungan sumber daya kelautan yang dimiliki Indonesia memberikan pengakuan bahwa Indonesia merupakan negara bahari dan kepulauan terbesar di dunia,

Lebih terperinci

Inflasi IHK Provinsi Sulawesi Utara. Inflasi Komoditas Utama. Periode. mtm -0,68% yoy 2,28% ytd -0,94% avg yoy 1 6,41% Beras.

Inflasi IHK Provinsi Sulawesi Utara. Inflasi Komoditas Utama. Periode. mtm -0,68% yoy 2,28% ytd -0,94% avg yoy 1 6,41% Beras. Inflasi IHK Provinsi Sulawesi Utara mtm -0,68% yoy 2,28% ytd -0,94% avg yoy 1 6,41% Inflasi Komoditas Utama Beras Minyak Goreng Daging Ayam Ras Cabai Rawit Bawang Merah Tomat Sayur Cakalang Inflasi Sulawesi

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN PENERAPAN GREEN COMPUTING DI PROVINSI JAWA BARAT

LAPORAN KEMAJUAN PENERAPAN GREEN COMPUTING DI PROVINSI JAWA BARAT LAPORAN KEMAJUAN PENERAPAN GREEN COMPUTING DI PROVINSI JAWA BARAT (PERSPEKTIF DAN KESADARAN PENEREPAN GREEN COMPUTING DI LINGKUNGAN AKADEMISI, BISNIS DAN PEMERINTAHAN) INSENTIF RISET: REKOMENDASI Bidang

Lebih terperinci

DATA, INFORMASI, KRITERIA, PERTIMBANGAN, PENENTUAN DAN DELIENASI ALOKASI RUANG UNTUK ZONA PERIKANAN TANGKAP PELAGIS

DATA, INFORMASI, KRITERIA, PERTIMBANGAN, PENENTUAN DAN DELIENASI ALOKASI RUANG UNTUK ZONA PERIKANAN TANGKAP PELAGIS DATA, INFORMASI, KRITERIA, PERTIMBANGAN, PENENTUAN DAN DELIENASI ALOKASI RUANG UNTUK ZONA PERIKANAN TANGKAP PELAGIS S. Diposaptono*, Ramses* dan N. Hendriarti** * Kementerian Kelautan dan Perikanan **

Lebih terperinci

Gbr1. Lokasi kejadian Banjir dan sebaran Pos Hujan di Kabupaten Sidrap

Gbr1. Lokasi kejadian Banjir dan sebaran Pos Hujan di Kabupaten Sidrap BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BALAI BESAR METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH IV MAKASSAR STASIUN KLIMATOLOGI KELAS I MAROS JL. DR. RATULANGI No. 75A Telp. (0411) 372366 Fax. (0411)

Lebih terperinci

3. Perkembangan Sinergi Koordinasi B. Kerangka Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Kerangka Pemanfaatan Hasil Litbangyasa

3. Perkembangan Sinergi Koordinasi B. Kerangka Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Kerangka Pemanfaatan Hasil Litbangyasa DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... ii DAFTAR GAMBAR... iii I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Pokok Permasalahan... 4 C. Maksud dan Tujuan Kegiatan... 6 D. Metodologi Pelaksanaan...

Lebih terperinci

29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D

29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D 29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN 2003 Menimbang PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 19 TAHUN 2003 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN

Lebih terperinci

KORIDOR PROVINSI FOKUS PENELITI UTAMA Model Pemukiman Berbasis Eco- Settlements. Nasional Strategis. Jawa Barat

KORIDOR PROVINSI FOKUS PENELITI UTAMA Model Pemukiman Berbasis Eco- Settlements. Nasional Strategis. Jawa Barat KATA PENGANTAR BAB I Informasi Umum 1.1. Pelaksanaan Monitoring Internal JUDUL PENELITIAN KORIDOR PROVINSI FOKUS PENELITI UTAMA Model Pemukiman Berbasis Eco- Settlements 2 (NON-KE) Jawa Barat Nasional

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR PANGKALPINANG, APRIL 2016 KEPALA STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG MOHAMMAD NURHUDA, S.T. NIP

KATA PENGANTAR PANGKALPINANG, APRIL 2016 KEPALA STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG MOHAMMAD NURHUDA, S.T. NIP Buletin Prakiraan Musim Kemarau 2016 i KATA PENGANTAR Penyajian prakiraan musim kemarau 2016 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diterbitkan untuk memberikan informasi kepada masyarakat disamping publikasi

Lebih terperinci