1 BAB I PROFIL PERUSAHAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "1 BAB I PROFIL PERUSAHAAN"

Transkripsi

1 1 BAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1 Sejarah Perusahaan PT Bank Mega Tbk. adalah perusahaan yang berkantor pusat di Jl. Kapten Pierre Tendean Kav A, Jakarta. Perusahaan yang didirikan pada tahun 1969 ini bermula dari sebuah usaha milik keluarga dengan nama PT Bank Karman dan berlokasi di Surabaya. Pada tahun 1992, PT Bank Karman berubah nama menjadi PT Mega Bank dan merelokasi kantor pusatnya ke Jakarta. Kemudian seiring dengan perkembangannya, ditahun 1996, PT Mega Bank diambil alih oleh PARA GROUP (PT Para Global Investindo dan PT Para Rekan Investama). Pada bulan Juni 1997, PT Mega Bank melakukan perubahan logo dengan tujuan agar masyarakat akan lebih mudah mengenali perusahaan sebagai sebuah lembaga keuangan kepercayaan mereka sekaligus untuk meningkatkan citra perusahaan. Ditahun 2000, kembali terjadi perubahan nama yaitu dari PT Mega Bank menjadi PT Bank Mega. Logo PT Bank Mega Tbk. pada saat ini adalah sebagai berikut: Gambar 1.1 Logo Bank Mega Logo tersebut memiliki arti filosofis sebagai berikut : Unsur Lingkaran Arti: bentuk bumi sebagai perwujudan wahana aktifitas, lingkungan hidup dan menggambarkan kedinamisan, aktifitas, persatuan dan kesatuan Bank Mega yang bergerak terus memberikan layanan dengan tujuan menyejahterakan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. 1

2 Unsur Warna Biru Arti: keunggulan, ketenangan, wawasan yang luas dan pandangan jauh ke depan. Unsur Warna Kuning Arti: kehangatan, kegembiraan, keceriaan, kemeriahan, semangat, dan pencerahan usaha Bank Mega dalam mengemban misi perusahaan. Huruf M Arti: kekuatan manajemen Bank Mega. Dua warna yang ada pada huruf M mencerminkan kesatuan, keeratan, dan keharmonisan yang kuat antara nasabah dan Bank Mega. Warna biru dan kuning saling melengkapi, menjalin keseimbangan dan keharmonisan seperti perpaduan Yin & Yang. Slogan Mega Tujuan Anda Arti: Bank Mega selalu berusaha memberikan layanan dan perhatian yang optimal kepada masyarakat. Mencerminkan perwujudan jati diri Bank Mega yang mandiri, kuat, mantap, dinamis, dipercaya dan profesional. Diharapkan Bank Mega menjadi salah satu tempat terpercaya dan tujuan bagi masyarakat dalam melakukan kegiatan yang berkaitan dengan jasa perbankan. Di tahun 2000 itu juga, dalam rangka memperkuat struktur permodalan, PT Bank Mega melaksanakan Initial Public Offering (IPO) dengan menawarkan saham kepada masyarakat. Sebagai perusahaan publik, pada saat ini 42.80% saham PT Bank Mega dimiliki oleh masyarakat dan sisanya (57.20%) dimiliki oleh PARA GROUP, dan namanya berubah lagi menjadi PT Bank Mega Tbk. Dalam menjalankan bisnisnya, PT Bank Mega Tbk. telah mendapatkan izin dari Bank Indonesia sebagai Bank Devisa sehingga statusnya menjadi Bank Umum Swasta Nasional Devisa sehingga 2

3 memungkinkannya untuk memperluas jangkauan bisnis sampai ke layanan international banking, antara lain ekspor dan impor. Pada saat ini PT Bank Mega Tbk. telah memiliki 148 jaringan kerja yang terdiri dari kantor cabang, kantor cabang pembantu dan kantor kas yang tersebar di Jakarta, Bandung, Lampung, Perwokerto, Semarang, Surakarta, Yogyakarta, Cirebon, Kudus, Pekalongan, Tegal, Surabaya, Malang, Denpasar, Balikpapan, Banjarmasin, Makasar, Manado, Samarinda, Kediri, Blitar, Jember, Kendari, Madiun, Mataram, Palu, Tulungagung, Medan dan Jambi serta sebuah Priority Banking untuk melayani nasabahnasabah penting. Dalam perjalanan usahanya, PT Bank Mega Tbk. telah mendapat penghargaan dari berbagai pihak, diantaranya: Bank Terbaik versi majalah SWAsembada Bank dengan Layanan Sangat Baik (Banking Service Excellence) berdasarkan survei oleh Marketing Research Indonesia yang bekerjasama dengan Majalah Infobank Bank dengan Pertumbuhan Asset Tertinggi se Asia Pasifik versi majalah Asiaweek Emiten Terbaik untuk Sektor Perbankan versi Majalah Investor Predikat Bank yang sangat bagus selama 5 tahun berturut turut versi Majalah Infobank Penghargaan untuk Mega Visa dalam kategori Outstanding Performer and Volume Growth Award dari Visa International Memperoleh Kriya Pranala Award dari Bank Indonesia dalam Linkage Program sebagai The Best New Comer. 3

4 1.2 Lingkup Bidang Usaha Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan dan sebagai Bank Devisa, PT Bank Mega Tbk. memiliki cukup banyak produk yang dikelompokkan menjadi lima bidang usaha yaitu : penghimpunan dana (funding) kredit treasury international banking, dan capital market services Penghimpunan Dana (funding) Di tahun 2006, PT Bank Mega Tbk. berhasil meningkatkan pertumbuhan dana murah yaitu tabungan dan giro diatas pertumbuhan industri perbankan nasional, yaitu 87% untuk tabungan (menjadi Rp 3.29 triliun dari Rp 1.76 triliun di tahun 2005) dan 57% untuk giro (menjadi Rp 3.35 triliun dari Rp 1.21 triliun di tahun 2005). Melalui ukuran sukses tersebut, PT Bank Mega Tbk. berhasil meningkatkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga sebesar 17.2% (menjadi Rp 25.8 triliun dari Rp 21.9 triliun di tahun 2005). Peningkatan Dana Pihak Ketiga juga diimbangi dengan peningkatan porsi tabungan dan giro dari total Dana Pihak Ketiga menjadi 26% dibandingkan dengan tahun 2005 yang sebesar 18%. Selain itu, terjadi juga peningkatan dana nasabah individu sebesar 54%, lebih besar dibandingkan nasabah korporasi yang sebesar 46%. Pencapaian perusahaan di tahun 2006 tidak terlepas dari berbagai strategi inovasi produk funding dimana inovasi tersebut telah memberikan nilai tambah bagi nasabah. Pada tahun , strategi perusahaan dalam mengembangkan bidang usaha Funding adalah tetap fokus pada bisnis ritel 4

5 dengan salah satu target utama adalah penghimpunan dana pihak ketiga dengan perbaikan komposisi dana murah serta peningkatan jumlah rekening Kredit Pemberian kredit pada PT Bank Mega Tbk. terbagi menjadi dua segmen yaitu, kredit ritel (komersial dan konsumer) dan kredit korporasi, dimana pertumbuhannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 1.1 Pertumbuhan Kredit Modal Kerja Segmen (dalam Milyar Rupiah) Des 2005 Des 2006 Ritel Komersial Konsumer Korporasi Total (Sumber: Laporan Tahunan PT. Bank Mega Tbk., 2006) Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa secara keseluruhan, perusahaan sedikit terhambat dalam merealisasikan kredit selama tahun Hal ini dikarenakan terjadinya gejolak harga karena kenaikan BBM dan tingkat inflasi yang masih relatif tinggi sehingga mengakibatkan melemahnya daya beli masyarakat. Kredit ritel mengalami penurunan sebesar 20.93% dimana untuk kredit komersial dan kredit konsumer juga mengalami penurunan sebesar 8.49% dan 22.58%. Walaupun kredit ritel mengalami penurunan, perusahaan terus berupaya mengembangkan segmen ritel dengan cara meluncurkan berbagai program inovasi guna meningkatkan pencapaian kredit ritel baik untuk kredit komersial maupun kredit konsumsi. Berbeda dari kredit ritel, kredit korporasi mengalami peningkatan di tahun PT. Bank Mega Tbk. berhasil meningkatkan kredit korporasi 5

6 hingga diatas pertumbuhan penyaluran kredit perbankan nasional untuk sektor korporasi yaitu sebesar 73.09%. Dalam hal kartu kredit, PT Bank Mega Tbk mencapai pertumbuhan 67% pada tahun Hal ini terjadi karena strategi bisnis yang ditempuh perusahaan, yaitu: 1. Fokus pada program akuisisi kartu. 2. Terus berusaha memberikan values yang besar dan loyalitas nasabah melalui program program marketing yang terintegrasi. 3. Terus meningkatkan pelayanan terbaik kepada nasabah di kelasnya Treasury Pada tahun 2006, PT Bank Mega Tbk. meluncurkan produk produk derivatif seperti Foreign Exchange Forward, Foreign Exchange Swap, dan Foreign Exchange Option di bidang treasury dan berhasil mendapatkan kepercayaan serta perhatian yang bagus dari masyarakat dan juga bank koresponden di luar negeri. Walaupun demikian, produk produk konvensional seperti Bank Notes dan Remittance tetap menjadi andalan perusahaan di bidang usaha treasury ini. Selama tahun 2006, PT Bank Mega Tbk telah berhasil mencatat beberapa pencapaian penting di bidang treasury. Dengan adanya keberhasilan keberhasilan tersebut, bidang treasury perusahaan berhasil membukukan fee based income sebesar Rp milyar. Pada tahun 2007, PT Bank Mega Tbk. menargetkan pencapaian fee based income sebesar Rp 33 milyar. Untuk dapat merealisasikan target tersebut, perusahaan menetapkan beberapa langkah strategis, antara lain sebagai berikut: 6

7 Pricing Model Secara konsisten memberikan diskon sebesar nilai tertentu agar mampu bersaing dengan bank lain. Transaction Facility Memberikan Foreign Exchange Line atau fasilitas kredit non cash dalam mata uang asing kepada nasabah yang memiliki nilai perdagangan yang cukup besar. Reward Program Pemberian insentif untuk setiap penjualan Foreign Exchange dan juga produk produk treasury yang lainnya. Branch Classing Membagi Kantor Cabang yang aktif di bidang treasury menjadi 4 kelas berdasarkan volume penjualan dan memberikan reward bagi kantor cabang yang berprestasi International Banking Selama 2006, nilai ekspor impor Indonesia mengalami peningkatan. Peningkatan aktifitas perdagangan internasional antara Indonesia dengan negara negara lain memberikan dampak kenaikan atas transaksi eksporimpor dan remittance yang ada di PT Bank Mega Tbk. sehingga perusahaan meningkatkan volume bisnis internasional yang lebih besar dengan membuka jaringan dengan Bank Koresponden di seluruh dunia. Sampai tahun 2006, PT Bank Mega Tbk berhasil menambah jumlah bank koresponden menjadi 850 dari 800 bank dalam tahun 2005, dan menambah jumlah nostro valas menjadi 13 dari hanya 11 pada tahun Dengan adanya peningkatan international banking, pada tahun 2006 perusahaan berhasil membukukan fee based income (pendapatan komisi) sebesar Rp milyar. Pendapatan komisi itu berasal dari remittance (Rp 7

8 3.45 milyar), penerbitan letter of credit (L/C) untuk transaksi ekspor impor (Rp 5.26 milyar), dan bank garansi (Rp 2.41 milyar). Sebagai langkah ke depan, perusahaan telah menetapkan sejumlah terobosan yang siap diimplementasikan. Beberapa langkah strategis tersebut antara lain seperti memperluas lagi jaringan di luar negeri, meningkatkan jumlah fasilitas kredit dari bank koresponden, menambah jumlah valuta asing yang diperlukan bidang treasury dan Kantor Cabang, dan menciptakan produk produk inovatif sesuai dengan kebutuhan pasar Capital Market Services PT Bank Mega Tbk. selalu berusaha untuk meningkatkan layanan dan fasilitas di bidang pasar modal. Oleh karena itu, selama beberapa tahun terakhir ini perusahaan terus mendapatkan kepercayaan dan dukungan kuat dari masyarakat serta pelaku pasar di Indonesia. Layanan layanan yang diberikan perusahaan di bidang pasar modal adalah: Wali Amanat (Trustee) Kustodian (Custody Service) Agen Jaminan (Security Agent) Agen Fasilitas (Facility Agent) Selama tahun terakhir ini layanan jasa pasar modal PT Bank Mega Tbk. telah menyumbangkan fee based income yang terus meningkat. Pada tahun 2006, total pendapatan komisi sebesar Rp 4.7 milyar berhasil dibukukan oleh jasa pasar modal perusahaan. PT Bank Mega Tbk. berencana selalu melakukan excellent service sebagai landasan untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan masyarakat khususnya nasabah baru dibidang jasa pasar modal. 8

9 1.3 Visi, Misi, Strategi, dan Nilai Visi, misi, strategi, dan nilai perusahaan berdasarkan Laporan Tahunan (2006) PT Bank Mega Tbk. adalah sebagai berikut: Visi Menjadi Kebanggaan Bangsa Dengan visi tersebut, PT Bank Mega Tbk. bercita cita menjadi perusahaan perbankan yang terus maju dan berkembang, mampu berkompetisi dengan perbankan lokal lainnya maupun dengan perbankan asing, dan dengan demikian dapat dibanggakan oleh bangsa Misi Dalam usaha pencapaian visi tersebut, maka ditetapkan misi PT Bank Mega Tbk. sebagai berikut: Mewujudkan hubungan baik yang berkesinambungan dengan nasabah melalui layanan jasa keuangan yang prima dan kemampuan kinerja organisasi terbaik untuk meningkatkan nilai bagi pemegang saham. Dalam misi ini terkandung arti bahwa dengan senantiasa memberikan layanan dan kinerja terbaik serta menjaga hubungan baik dengan para nasabahnya, perusahaan akan mampu meningkatkan nilai kepemilikan bagi para pemegang sahamnya Strategi Dalam mencapai visi dan misi yang diinginkan, PT Bank Mega Tbk. telah menetapkan strategi sebagai berikut: 9

10 1) Tumbuh dengan rasio finansial yang optimal, risiko minimal dan patuh terhadap ketentuan yang berlaku 2) Menyelaraskan sumber daya manusia dan organisasi dengan tujuan perusahaan 3) Memberikan kepuasan kepada nasabah dan masyarakat Nilai Dalam menjalankan usahanya untuk mencapai visi dan misi, PT Bank Mega Tbk. telah mencanangkan nilai nilai sebagai berikut: 1) Kewirausahaan 2) Etika 3) Kerjasama 4) Dinamis 5) Komitmen 1.4 Struktur Organisasi Dalam struktur organisasinya. PT Bank Mega Tbk. memiliki Dewan Komisaris terdiri dari Komisaris Utama dan Komisaris Independen (orang yang tidak mempunyai hubungan keluarga dengan Komisaris Utama yaitu : Komisaris Utama : Chairul Tanjung Komisaris Independen : Achjadi Ranuwisastra Komisaris Independen : Rachmat Maulana Selain itu, PT Bank Mega Tbk. juga memiliki Dewan Direksi satu orang Direktur Utama dan lima orang Direktur yang membawahi bidangbidang usaha Retail Banking, Credit, Treasury and International Banking, Human 10

11 Capital Management and Corporate Service, dan Risk Management and Compliance yang terdiri dari: Direktur Utama : Yungky Setiawan Direktur : Beny Witjaksono Direktur : Suwartini Direktur : Kostaman Thayib Direktur : Daniel Budirahaju Direktur : Tjutjut Bramantoro Struktur organisasi PT Bank Mega Tbk. ditampilkan pada gambar sebagai berikut: Gambar 1.2 Struktur Organisasi (Sumber: Laporan Tahunan PT. Bank Mega Tbk., 2006) 11

12 1.5 Sumber Daya Manusia Dengan semakin berkembangnya bisnis, PT Bank Mega Tbk. Telah melakukan ekspansi bisnis dengan menambah jumlah kantor cabang hingga 148 kantor pada akhir tahun Untuk mengisi kekurangan pegawai akibat ekspansi tersebut maka PT Bank Mega Tbk. merekrut sebanyak 845 pegawai baru selama tahun 2006 dan pada saat ini perusahaan memiliki karyawan. Gambar gambar di bawah ini memperlihatkan profil karyawan berdasarkan gender, usia, dan latar belakang pendidikan. ; Wanita; % Pria; 3129; 58% Gambar 1.3 Profil Karyawan Berdasarkan Gender 12

13 < > 55 Jumlah Gambar 1.4 Profil Karyawan Berdasarkan Usia S3 S2 S1 D3 D2 & D1 SMU < SMU Jumlah Gambar 1.5 Profil Karyawan Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Dari latar belakang pendidikan karyawan seperti terlihat di atas, dimana jumlah karyawan dengan pendidikan diploma, sarjana, hingga pascasarjana berjumlah orang (73.67%), dapat ditarik kesimpulan bahwa perusahaan sangat memperhatikan kualitas karyawannya yang diyakini akan sangat berpengaruh pada kualitas kinerja sebagai output nya. Untuk itu, guna terus meningkatkan kualitas karyawan, bagian SDM PT Bank Mega Tbk. akan fokus dalam program pengembangan karyawan agar 13

14 memiliki value yang sesuai dengan tantangan dunia bisnis yang terus berkembang. Secara ringkas, program pengembangan sumber daya manusia di PT Bank Mega Tbk. adalah sebagai berikut: Peningkatan kualitas dan kompetensi karyawan dengan melakukan proses seleksi pegawai yang berkualitas, program training & development yang terarah dan terintegrasi antar semua divisi dan unit kerja. Program pengembangan karir pegawai yang mengutamakan program promosi, melalui sarana assessment yang mengukur kompetensi dan prestasi secara obyektif dan akurat, bertujuan untuk memotivasi kinerja optimal organisasi. Program Revitalisasi Organisasi, dengan tujuan meningkatan efektifitas dan efisiensi kinerja karyawan melalui pemantauan dan kendali proses kerja dan prestasi kerja. Program atau Sistem Kompensasi dari Keuntungan, untuk memacu kinerja karyawan secara optimal, meningkatkan kepuasan kerja bagi karyawan yang memiliki keunggulan daya saing. Sebagai bank yang peduli kepada kualitas karyawannya, PT Bank Mega Tbk. telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000 untuk bidang rekrutmen dan manajemen pendidikan, dimana setiap rekrutmen yang dilakukan selalu memenuhi standar kualitas, tepat waktu, adil, dan terbuka. Perusahaan telah melakukan standarisasi pelatihan mengacu pada standar pelatihan perbankan internasional Teknologi Perkembangan bisnis PT Bank Mega Tbk. di tahun 2006 mengakibatkan bertambahnya kebutuhan akan Kantor Cabang Baru, tambahan ATM (Automatic Teller Machine), dan electronic channel dalam 14

15 jumlah banyak. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka manajemen perusahaan juga mendukung optimalisasi Teknologi Informasi, melalui peningkatan infrastruktur teknologi informasi (IT). PT Bank Mega Tbk. selalu berusaha untuk memenuhi ketentuan IT Governance dan IT Best Practice internasional yang berlaku secara umum pada industri perbankan. Oleh karena itu, pengembangan bentuk dan perluasan electronic channel untuk mendukung produk produk baru, dilakukan tanpa keluar dari regulasi TI yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan Pemerintah. Pencapaian pencapaian penting PT Bank Mega Tbk. di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) sepanjang tahun 2006 adalah sebagai berikut: Implementasi dan pengembangan dukungan terhadap e channel / e banking dan fitur fitur barunya. Hal ini dilakukan dengan menambah delivery channel baru (mobile banking atau sms banking), menambah fitur fitur pembayaran melalui ATM, melakukan penyeragaman fitur fitur di seluruh electronic channel yang ada sehingga berbagai fasilitas transaksi yang ada di ATM dapat juga dilakukan melalui Phone Banking, Internet Banking, dan Mobile Banking. Implementasi dan pengembangan dukungan terhadap sistem pembayaran yang memberikan kemudahan dan sangat bermanfaat bagi nasabah. Dalam hal ini, di tahun 2006, perusahaan berhasil menerapkan straight through processing pada sistem pembayaran MoneyGram yang dapat dilakukan melalui internet, incoming credit SKN (Sistem Kliring Nasional) serta sistem pendukung sentralisasi accounting dan back office. 15

16 Implementasi dan uji coba Disaster Recovery Center (DRC) PT Bank Mega Tbk. Dalam uji coba tersebut, perusahaan berhasil mengimplementasikan fasilitas mirroring system (Mimix) dan menggunakan sarana jaringan data back up yang didukung oleh Network Bandwidth Accelerator System (NBAS). Keberhasilan tersebut merupakan bukti bahwa PT Bank Mega Tbk sudah dapat menjalankan sistem utama core banking dan ATM secara penuh melalui DRC. Implementasi Loan Origination System (LOS). Dalam hal ini, perusahaan telah mengotomasi proses persetujuan kredit konsumsi dan kartu kredit untuk meningkatkan efisiensi di bidang perkreditan. Selain itu, PT Bank Mega Tbk. juga mendukung pelaksanaan program Bank Indonesia dalam meningkatkan kinerja Bank Perkreditan Rakyat (BPR) melalui Generic Model Linkage Program. Implementasi dan peningkatan kepatuhan serta Service Level Agreement (SLA) sesuai dengan peraturan yang ada. Hal ini bisa dilihat dalam penerapan MOJF mirroring system, percepatan waktu End of Day (EOD), pengurangan waktu downtime ATM, pengaturan penggunaan e mail, segmentasi jaringan intranet maupun internet Finansial Sejak go public pada tahun 2000, telah terjadi perdagangan saham PT Bank Mega Tbk. di Bursa Saham yang mengakibatkan terjadinya perubahan kepemilikan saham. Gambar di bawah memperlihatkan komposisi pemegang saham pada saat ini. 16

17 PT PARA INTI HOLDINDO Keluarga Chairul Tanjung PT PARA GLOBAL INVESTINDO PT BANK MEGA Tbk. PT PARA REKAN INVESTAMA PT PARA INTI HOLDINDO : 99.99% PT PARA REKAN INVESTAMA : 0.01% PT PARA GLOBAL INVESTINDO : 57.20% MASYARAKAT (@ PERSON< 5%) : 42.80% Keluarga Chairul Tanjung Gambar 1.6 Komposisi Pemegang Saham (Sumber: Laporan Tahunan PT Bank Mega Tbk., 2006) Tabel 1.2 dan Tabel 1.3 di bawah ini memperlihatkan ikhtisar keuangan PT Bank Mega Tbk. pada tahun 2005 dan Tabel 1.2 Hasil Tahun Buku Hasil Tahun Buku (dalam Milyar Rupiah) Total Aktiva 25,109 30,973 Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain 1,315 1,060 Efek efek dan Tagihan lainnya 9,409 15,130 Kredit yang diberikan 11,263 10,999 Simpanan Pihak Ketiga 21,977 25,756 Ekuitas 1,277 1,934 Laba Bersih (Sumber: Laporan Tahunan PT Bank Mega Tbk., 2006) Tabel 1.3 Rasio Keuangan Rasio Keuangan (dalam Persen) Return on Assets (ROA) Return on Equity (ROE) Loan to Deposit Ratio (LDR) Capital Adequacy Ratio (CAR) Resiko Kredit Capital Adequacy Ratio (CAR) Resiko Pasar (Sumber: Laporan Tahunan PT Bank Mega Tbk., 2006) 17

18 1.6 Budaya Perusahaan Sejak berdiri hingga tahun 2003, perhatian pemilik dan manajemen PT Bank Mega Tbk. hanya terfokus pada pengembangan bisnis dan belum terlalu memikirkan masalah budaya perusahaan (corporate culture). Namun kemudian, sejalan dengan pengembangan bisnis dan peningkatan profesionalisme manajemen, pemilik mulai menyadari bahwa untuk bisa tetap bertahan dan unggul dalam persaingan yang semakin ketat, perusahaan juga harus memperhatikan budaya perusahaan yang diyakini mencerminkan dan berperan penting dalam pembentukan kualitas kinerja dari organisasi perusahaan. Oleh karena itu pada tahun 2003 ini manajemen PT Bank Mega Tbk. mulai memberikan perhatian yang cukup serius pada identifikasi dan pengembangan budaya perusahaan. Budaya perusahaan merupakan hal yang tercermin dari perilaku karyawannya. Oleh karena itu, perusahaan mulai mencetuskan nilai nilai perusahaan yang diharapkan dapat terlihat melalui karyawannya. Nilai nilai perusahaan tersebut yaitu kewirausahaan, etika, kerjasama, dinamika kerja, dan komitmen. Nilai nilai inilah yang kemudian diinternalisasikan kepada karyawan dengan harapan bahwa mereka akan dapat menerapkan nilai nilai tersebut dalam pekerjaan sehari hari sehingga akan meningkatkan kinerja mereka. Internalisasi yang kini dilakukan oleh perusahaan untuk menanamkan nilai nilai tersebut adalah dengan cara pelatihan dan non pelatihan. Internalisasi diterapkan pada semua lapisan karyawan dari tingkat staf sampai tingkat direksi walaupun untuk masing masing tingkat diterapkan dengan cara yang berbeda, misalnya internalisasi dengan cara pelatihan untuk tingkat direksi dilakukan dengan retreat, sedangkan untuk tingkat kepala divisi, kepala departemen, dan staf dilakukan dengan dengan metode training yang berbeda. Untuk internalisasi dengan cara non pelatihan, 18

19 perusahaan melakukan program sosialisasi melalui model video, program motivasi melalui pemberian reward, dan sebagainya. 1.7 Tantangan Bisnis Dalam era globalisasi ini, dimana setiap negara harus membuka wilayahnya untuk perusahaan perusahaan dari negara lain, semua industri nasional termasuk perbankan sudah mulai menghadapi tantangan persaingan yang sangat ketat. Bank bank bersaing untuk mendapatkan nasabah melalui layanan dan produk produk unik yang mereka tawarkan. Persaingan tidak hanya terjadi antar bank nasional tetapi juga dengan bank asing dan bank joint venture yang telah dan akan membuka usaha / subsidiary di Indonesia. Untuk menganalisis tantangan bisnis yang dihadapi oleh PT Bank Mega Tbk., digunakan Porter s 5 Forces (1985) yaitu: Potential Entrants Other Stakeholders Relative Power of Unions, Governments, etc. Industry Competitors: Threat of New Entrants Bargaining Power of Buyers Buyers Suppliers Bargaining Power of Suppliers Rivalry among the existing firm Threat of Substitutes Substitutes Gambar 1.7 Porter s 5 Forces 19

20 Industry Competitors Tantangan utama bagi perusahaan datang dari bank bank yang ada di Indonesia baik nasional maupun asing. Potential Entrants Tantangan ini datang dari ancaman munculnya pemain baru di industri perbankan baik dari dalam maupun dari luar Indonesia. Buyers Tantangan ini datang dari nasabah yang semakin hari semakin tinggi kekuatan tawar menawarnya (bargaining power) karena selalu ditawari produk dan layanan yang lebih baik dan menarik, dan untuk pindah dari satu bank ke bank lainnya bukanlah hal yang sulit. Substitutes Tantangan ini datang dari lembaga lembaga yang mempunyai layanan produk yang berfungsi sebagai pengganti produk perbankan. Contohnya adalah lembaga pegadaian, karena lembaga ini menawarkan pinjaman (kredit) dengan jaminan seperti perbankan. Demikian pula perusahaanperusahaan asuransi nasional maupun multi nasional yang menawarkan produk gabungan antara proteksi (asuransi jiwa & kesehatan) dengan Tabungan / Investasi dengan tingkat bunga yang sama atau lebih tinggi. Suppliers Tantangan ini datang dari pemasok berbagai kebutuhan operasional perusahaan, mulai dari kebutuhan kantor seperti kertas, komputer, dan jaringan Online sampai distribusi uang tunai ATM dan pemeliharaan aset perusahaan seperti gedung, kendaraan, dan lain lain. Other Stakeholders Tantangan ini datang dari regulasi (kebijakan kebijakan) pemerintah dan peraturan Bank Indonesia seperti misalnya mengenai batas LDR nasional, rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) atau Capital Asset Ratio (CAR), dan lain lain. 20

21 Dalam menghadapi tantangan tantangan tersebut diatas, PT Bank Mega Tbk. mempersiapkan diri dengan melakukan berbagai macam hal seperti antara lain: Selalu berusaha mengembangkan produk produk yang ada dengan tambahan fitur yang lebih menarik; serta menciptakan produk produk baru yang inovatif untuk mempertahankan (retaining) nasabah yang sekarang dan menambah (recruiting) nasabah baru. Memaksimalkan pertumbuhan semua bidang usaha, khususnya kredit sehingga bisa mewujudkan targeat pertumbuhan kredit sebesar 18% pada tahun Mempersiapkan SDM dengan pelatihan guna meningkatkan pengetahuan dan kualitas kerja yang terus lebih baik hingga dapat memberikan layanan terbaik kepada nasabah. Peningkatan infrastruktur jaringan kerja berbentuk wahana dan sarana usaha dengan membuka kantor cabang atau cabang pembantu yang baru. Peningkatan infrastruktur teknologi baik berupa hardware (ATM, komputer, dan lain lain) maupun software (program internet banking, SMS banking, dan lain lain) untuk menunjang pengembangan wilayah dan kualitas layanan. Pemeliharaan hubungan baik dan mutualistis dengan suppliers dan stakeholders, tanpa mengorbankan SOP (standard operating procedure) perusahaan. 21

22 22

BAB III GAMBARAN UMUM PT BANK MEGA TBK. didirikan pada tahun 1969 dan berkedudukan di Surabaya, selanjutnya pada tahun

BAB III GAMBARAN UMUM PT BANK MEGA TBK. didirikan pada tahun 1969 dan berkedudukan di Surabaya, selanjutnya pada tahun BAB III GAMBARAN UMUM PT BANK MEGA TBK A. Sejarah PT.Bank Mega Tbk Berawal dari sebuah usaha milik keluarga bernama PT. Bank Karman yang didirikan pada tahun 1969 dan berkedudukan di Surabaya, selanjutnya

Lebih terperinci

No. 15/6/DPNP Jakarta, 8 Maret 2013 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

No. 15/6/DPNP Jakarta, 8 Maret 2013 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA No. 15/6/DPNP Jakarta, 8 Maret 2013 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal : Kegiatan Usaha Bank Umum Berdasarkan Modal Inti Sehubungan

Lebih terperinci

Laporan Direktur Utama

Laporan Direktur Utama Laporan Utama Utama 16 Laporan Tahunan Danamon 2007 Kami berhasil meraih kinerja yang sangat memuaskan di berbagai bidang... Pemegang Saham yang Terhormat, Dengan bangga saya laporkan bahwa dalam segala

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Pada tahun 2005 PT. Sinar Mas Multiartha, Tbk yang merupakan kelompok usaha sinarmas yang berada di bawah unit usaha Financial Services mengambil

Lebih terperinci

2 BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN

2 BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN 2 BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN Menurut UU No. 10 Tahun 1998 Bab 1 Pasal 1 Ayat 1 dan 2: Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27 /SEOJK.03/2016 TENTANG KEGIATAN USAHA BANK UMUM BERDASARKAN MODAL INTI

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27 /SEOJK.03/2016 TENTANG KEGIATAN USAHA BANK UMUM BERDASARKAN MODAL INTI Yth. Direksi Bank Umum Konvensional di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27 /SEOJK.03/2016 TENTANG KEGIATAN USAHA BANK UMUM BERDASARKAN MODAL INTI Sehubungan dengan Peraturan Otoritas

Lebih terperinci

Teman Anda Dalam Usaha. P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. PUBLIC EXPOSE. Jakarta, 11 Juni 2014 BANK BUMI ARTA

Teman Anda Dalam Usaha. P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. PUBLIC EXPOSE. Jakarta, 11 Juni 2014 BANK BUMI ARTA P.T. Tbk. PUBLIC EXPOSE Jakarta, 11 Juni 2014 1 PUBLIC EXPOSE Sekilas Tentang Perusahaan Struktur Kepemilikan Susunan Pengurus Jaringan Kantor Ikhtisar Keuangan Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan

Lebih terperinci

Bab 3. Latar Belakang Perusahaan dan. Metodologi Penelitian

Bab 3. Latar Belakang Perusahaan dan. Metodologi Penelitian Bab 3 Latar Belakang Perusahaan dan Metodologi Penelitian 3.1 Sejarah Perusahaan PT Bank Mega Tbk. (Bank) didirikan dengan nama PT Bank Karman berdasarkan Akta Pendirian No. 32 tanggal 15 April 1969 yang

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat perusahaan Di dirikan 1968 Di dirikan 1960 Di dirikan 1968 Di dirikan 1970 Di dirikan 1998 Di dirikan 1998 Sumber : dari Bank Mandiri Gambar 2.1 Sejarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan objek penelitian terdapat sub bab perumusan masalah, tujuan masalah dan

BAB I PENDAHULUAN. dan objek penelitian terdapat sub bab perumusan masalah, tujuan masalah dan BAB I PENDAHULUAN Bab I ini membahas tentang alasan pemilihan judul penelitian dan latar belakang objek penelitian. Kemudian dari latar belakang alasan pemilihan judul dan objek penelitian terdapat sub

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Daftar nama bank yang termasuk dalam objek penelitian ini adalah 10 bank berdasarkan total aset terbesar di tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 1.1.

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO

BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Bank Index adalah Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) didirikan di Jakarta pada tanggal 30 Juli 1992, dan mulai resmi beroperasi dalam

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/26/PBI/2012 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/26/PBI/2012 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/26/PBI/2012 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a.

Lebih terperinci

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PROFIL PERUSAHAAN BAB I PROFIL PERUSAHAAN PT Bank Central Asia, Tbk. ( BCA ) merupakan perusahaan swasta nasional dengan kedudukan kantor pusat di Jalan Jenderal Sudirman kav. 22-23, Jakarta. Dalam laporan tahunan tahun

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI PT. BANK MEGA Tbk. PER 30 JUNI 2010 dan 30 JUNI 2009 NERACA

LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI PT. BANK MEGA Tbk. PER 30 JUNI 2010 dan 30 JUNI 2009 NERACA No. LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI POS - POS NERACA 30-Jun-10 30-Jun-09 Aset 1 Kas 677,722 758,248 2 Penempatan pada Bank Indonesia 3,419,512 3,275,170 3 Penempatan pada bank lain 482,595 350,735 4 Tagihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan tulang punggung dalam membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi sebagai intermediary institution yaitu

Lebih terperinci

EKUITAS LAPORAN LABA RUGI. Ekuitas

EKUITAS LAPORAN LABA RUGI. Ekuitas EKUITAS Pada tahun total ekuitas BCA tumbuh 16,6% atau Rp 18,7 triliun menjadi Rp 131,4 triliun. Kenaikan ekuitas ini sejalan dengan peningkatan profitabilitas dan kebijakan pembagian dividen secara terukur.

Lebih terperinci

BAB III LATAR BELAKANG PERUSAHAAN

BAB III LATAR BELAKANG PERUSAHAAN BAB III LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Pada saat krisis ekonomi, Bank Mega mencuat sebagai salah satu bank yang tidak terpengaruh oleh krisis dan tumbuh terus tanpa bantuan pemerintah bersama-sama dengan Citibank,

Lebih terperinci

BAB II. PROFIL PERUSAHAAN PT. BTPN Tbk Medan. dalam suatu perkumpulan pegawai pensiunan militer pada tahun 1958 di

BAB II. PROFIL PERUSAHAAN PT. BTPN Tbk Medan. dalam suatu perkumpulan pegawai pensiunan militer pada tahun 1958 di BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT. BTPN Tbk Medan A. Sejarah Perusahaan Bank Tabungan Pensiunan Nasional terlahir dari pemikiran 7 (tujuh) orang dalam suatu perkumpulan pegawai pensiunan militer pada tahun 1958

Lebih terperinci

Press Conference. Laporan Keuangan unadited Juni PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk

Press Conference. Laporan Keuangan unadited Juni PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk Press Conference Laporan Keuangan unadited Juni 2012 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk 1 Daftar Isi 1 Ikhtisar Kinerja 4-7 Neraca 5 Laporan Laba Rugi 6 Rasio Keuangan 7 2 Jaringan Kantor 8-9 3

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 12 /POJK.03/2016 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN WILAYAH JARINGAN KANTOR BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN MODAL

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 6 /POJK.03/2016 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 6 /POJK.03/2016 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 6 /POJK.03/2016 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Boks 3 Memperkuat Daya Saing dan Kelembagaan Bank Pembangunan Daerah

Boks 3 Memperkuat Daya Saing dan Kelembagaan Bank Pembangunan Daerah Boks 3 Memperkuat Daya Saing dan Kelembagaan Bank Pembangunan Daerah Perbankan memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian. Ini mengingat, kontribusi sektor perbankan dalam pembiayaan perekonomian

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/26/PBI/2012 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/26/PBI/2012 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/26/PBI/2012 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN JARINGAN KANTOR BERDASARKAN MODAL INTI BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam

Lebih terperinci

9

9 BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan ARTAJASA didirikan PT Aplikanusa Lintasarta (LINTASARTA) yang merupakan induk perusahaan telah menjadi mitra industri perbankan di Indonesia. Setelah

Lebih terperinci

II. PT. BANK GANESHA

II. PT. BANK GANESHA II. PT. BANK GANESHA 2.1 Data Perusahaan 2.1.1. Identitas Perusahaan PT. Bank Ganesha adalah perusahaan yang bergerak dibidang Jasa Keuangan atau yang biasa kita kenal dengan sebutan Bank, yaitu sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. barang, pesaing, perkembangan pasar, perkembangan perekonomian dunia.

BAB I PENDAHULUAN. barang, pesaing, perkembangan pasar, perkembangan perekonomian dunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini laju pertumbuhan ekonomi dunia dipengaruhi oleh dua elemen penting yaitu globalisasi dan kemajuan teknologi yang menyebabkan persaingan diantara perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB II TINJAUAN UMUM 11 BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan 2.1.1 Company Profil Pada 2005 PT. Sinar Mas Multiartha Tbk yang merupakan kelompok Financial Services di bawah Kelompok Usaha Sinar Mas mengambil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Bank NISP Tbk, yang kini menjadi PT. Bank OCBC NISP Tbk., merupakan bank keempat tertua di Indonesia, didirikan

Lebih terperinci

Public Expose PT Bank Pundi Indonesia, Tbk

Public Expose PT Bank Pundi Indonesia, Tbk Public Expose PT Bank Pundi Indonesia, Tbk 2012 Agenda Highlights Financial Performance Business Planning Mission, Vision and Values Key Milestones Didirikan dengan nama PT Executive International Bank.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasa lalu lintas pembayaran dan sebagai sarana dalam kebijakan moneter.

BAB I PENDAHULUAN. jasa lalu lintas pembayaran dan sebagai sarana dalam kebijakan moneter. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan jasa yang menyediakan jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat adalah bank. Bank mempunyai peranan penting dalam kehidupan perekonomian. Fungsi

Lebih terperinci

KEMAMPUAN RASIO CAMEL DALAM MEMPREDIKSI PENGHIMPUNAN DANA MASYARAKAT : INFLASI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

KEMAMPUAN RASIO CAMEL DALAM MEMPREDIKSI PENGHIMPUNAN DANA MASYARAKAT : INFLASI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI KEMAMPUAN RASIO CAMEL DALAM MEMPREDIKSI PENGHIMPUNAN DANA MASYARAKAT : INFLASI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI Tesis Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajad S-2 Gelar Magister Manajemen Diajukan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dengan repositioning yang dilakukan Bank Mandiri sejak berdiri sampai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dengan repositioning yang dilakukan Bank Mandiri sejak berdiri sampai BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dengan repositioning yang dilakukan Bank Mandiri sejak berdiri sampai dengan saat ini Bank Mandiri selalu berupaya menjadi Bank nomor 1 di Indonesia yang unggul

Lebih terperinci

Kinerja BNI Semester I Kredit Tumbuh Double Digit & Laba Bersih Meningkat 46,7%

Kinerja BNI Semester I Kredit Tumbuh Double Digit & Laba Bersih Meningkat 46,7% Kinerja BNI Semester I - 2017 Kredit Tumbuh Double Digit & Laba Bersih Meningkat 46,7% Jakarta, 12 Juli 2017 --- Pada paruh I tahun 2017, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (IDX: BBNI) mencatatkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 2 tahun 1946 tanggal 5 Juli 1946 memiliki peran sebagai bank sentral yang

I. PENDAHULUAN. 2 tahun 1946 tanggal 5 Juli 1946 memiliki peran sebagai bank sentral yang I. PENDAHULUAN A. Sejarah Perusahaan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), pada mulanya didirikan selang satu tahun setelah kemerdekaan Indonesia dengan nama Bank Negara Indonesia berdasarkan

Lebih terperinci

PENYELARASAN STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN STRATEGI BISNIS PADA PERUSAHAAN TAMBANG BATUBARA DAN BANK PEMERINTAH.

PENYELARASAN STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN STRATEGI BISNIS PADA PERUSAHAAN TAMBANG BATUBARA DAN BANK PEMERINTAH. Media Informatika Vol. 14 No. 2 (2015) PENYELARASAN STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN STRATEGI BISNIS PADA PERUSAHAAN TAMBANG BATUBARA DAN BANK PEMERINTAH Hartanto Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

No.12/ 27 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA. Perihal : Rencana Bisnis Bank Umum

No.12/ 27 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA. Perihal : Rencana Bisnis Bank Umum No.12/ 27 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2010 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal : Rencana Bisnis Bank Umum Sehubungan dengan diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja keuangan bank merupakan suatu gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu, baik mencakup aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dananya. Penilaian

Lebih terperinci

Press Release. BNI Layani 1,4 Juta Nasabah Prudential

Press Release. BNI Layani 1,4 Juta Nasabah Prudential BNI Layani 1,4 Juta Nasabah Prudential Jakarta, 26 September 2012. Dalam rangka meningkatkan layanan kepada nasabah, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dan Prudential Indonesia sepakat menjalani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Munculnya era globalisasi pada abad ke-21 ini menyebabkan dampak yang signifikan dalam kehidupan manusia. Terutama dalam hal perkembangan teknik komputer

Lebih terperinci

Public Expose 30 Mei 2018 CCB Indonesia

Public Expose 30 Mei 2018 CCB Indonesia Public Expose 30 Mei 2018 CCB Indonesia PT BANK CHINA CONSTRUCTION BANK INDONESIA TBK 1 Sekilas CCB Indonesia CCB Indonesia PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk ( CCB Indonesia ) adalah Bank Umum

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan, dan telah dijelaskan pula di bab-bab sebelumnya, maka dapat di ambil simpulan sebagai berikut: 1. Perkembangan Capital Adequacy

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. giro, deposito maupun investasi. Bank juga menjadi lembaga peminjaman dana. pinjaman rumah hingga untuk modal usaha perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. giro, deposito maupun investasi. Bank juga menjadi lembaga peminjaman dana. pinjaman rumah hingga untuk modal usaha perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang dipercaya masyarakat dalam transaksi pembayaran hingga penyimpanan dana (funding) dalam bentuk tabungan, giro, deposito

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I KEUANGAN OJK. Bank. Modal. Jaringan Kantor. Kegiatan Usaha. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 18) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistematika penelitian yang akan menggambarkan beberapa informasi awal tentang

BAB I PENDAHULUAN. sistematika penelitian yang akan menggambarkan beberapa informasi awal tentang BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan bab pendahuluan yang akan memaparkan tentang latar belakang penulisan, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian yang akan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.34, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Modal. BPR. Jaringan Kantor. Kegiatan Usaha. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5849) PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. layanan yang sifatnya memberi kemudahan dan kepuasan nasabah.

BAB 1 PENDAHULUAN. layanan yang sifatnya memberi kemudahan dan kepuasan nasabah. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank mempunyai peran yang sangat penting di dalam masyarakat, bukan hanya sebagai sumber dana bagi pihak yang kekurangan dana (defisit unit) maupun tempat penyimpanan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 22 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan PT Bank CIMB Niaga, Tbk berdiri pada tanggal 26 September 1955 dengan nama Bank Niaga. Pada dekade awal berdirinya, fokus utama adalah pada membangun

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sektor Perbankan 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang Negara Republik Indoneisa Nomor 10 tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan yaitu badan usaha yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bank, maka dituntut adanya pelaksanaan usaha yang berkaitan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. bank, maka dituntut adanya pelaksanaan usaha yang berkaitan erat dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan terpenting dalam perekonomian suatu negara sebagai lembaga yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. layanan yang bagus dipercaya dapat mempengaruhi nilai dan kepuasan nasabah sehingga

BAB I PENDAHULUAN. layanan yang bagus dipercaya dapat mempengaruhi nilai dan kepuasan nasabah sehingga BAB I PENDAHULUAN Selama beberapa dekade terakhir, studi empiris mengenai kualitas layanan menjadi hal yang menarik dalam dunia industri terutama industri jasa. Kunci sukses meraih kemenangan dalam persaingan

Lebih terperinci

MANAJEMEN STRATEGIK BANK

MANAJEMEN STRATEGIK BANK MANAJEMEN STRATEGIK BANK Strategi adalah cara untuk mencapai tujuan, sasaran organisasi serta mendapatkan dan mempertahankan competitive advantage yang dijabarkan ke dalam kebijakan-kebijakan dan program-program.

Lebih terperinci

BAB II PROSES BISNIS. 11 Sumber: Dendawijaya, 2005: 55.

BAB II PROSES BISNIS. 11 Sumber: Dendawijaya, 2005: 55. BAB II PROSES BISNIS Untuk menggambarkan proses bisnis PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk., perlu dipahami ketentuan Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang telah diubah melalui Undang-Undang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Industri perbankan mengalami masalah pada tahun Kendati. kerja keras para bankir berhasil meningkatkan kredit hingga tumbuh

I. PENDAHULUAN. Industri perbankan mengalami masalah pada tahun Kendati. kerja keras para bankir berhasil meningkatkan kredit hingga tumbuh I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri perbankan mengalami masalah pada tahun 2005. Kendati kerja keras para bankir berhasil meningkatkan kredit hingga tumbuh 22,6%, perolehan laba perbankan nasional

Lebih terperinci

Mempertahankan arah, menjadi lebih kuat.

Mempertahankan arah, menjadi lebih kuat. Bank Danamon Laporan Tahunan 2006 18 Laporan Direktur Utama Mempertahankan arah, menjadi lebih kuat. Di tahun 2006 Bank Danamon memperingati ulang tahunnya yang ke-50 dan menjadi lebih kuat pada akhir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan dengan permodalan yang masih tergolong tinggi seperti pada CAR yang berada

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan dengan permodalan yang masih tergolong tinggi seperti pada CAR yang berada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi industri perbankan nasional saat ini menunjukkan perkembangan yang positif didukung dengan kinerja rentabilitas dan efisiensi yang tergolong baik. Hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Bank Negara Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Bank Negara Indonesia (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) PT. Bank Negara Indonesia (persero), Tbk atau BNI didirikan pada tanggal 5 Juli 1946 dan menjadi bank pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia dengan nama Citibank N.A (National Association). Citibank

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia dengan nama Citibank N.A (National Association). Citibank 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Citibank merupakan bank asing yang juga memiliki kantor perwakilan di Indonesia dengan nama Citibank N.A (National Association). Citibank didirikan pada 1812

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar isi Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2

DAFTAR ISI. Daftar isi Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2 DAFTAR ISI Daftar isi... 1 Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2 A. Transparansi Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2 1 Pelaksanaan Good Corporate Governance berdasarkan

Lebih terperinci

TENTANG RENCANA BISNIS BANK UMUM

TENTANG RENCANA BISNIS BANK UMUM Yth. Direksi Bank Umum Konvensional di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 25 /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK UMUM Sehubungan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

Lebih terperinci

2015 ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL

2015 ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri perbankan dalam memasuki era globalisasi, era pasar bebas dan persaingan usaha yang semakin luas, menuntut perusahaan harus berpikir

Lebih terperinci

Dr. Harry Azhar Azis, MA. WAKIL KETUA KOMISI XI DPR RI

Dr. Harry Azhar Azis, MA. WAKIL KETUA KOMISI XI DPR RI Dr. Harry Azhar Azis, MA. WAKIL KETUA KOMISI XI DPR RI Seminar Nasional dan Expo UMKM Perbarindo. "Modernisasi BPR Dalam Upaya Mendorong Pertumbuhan & Kemudahan Akses Bagi UMKM Dalam Menghadapi Persaingan

Lebih terperinci

enyatukan dan Memadukan Sumber Daya

enyatukan dan Memadukan Sumber Daya M enyatukan dan Memadukan Sumber Daya Keunggulan kompetitif BCA lebih dari keterpaduan kekuatan basis nasabah yang besar, jaringan layanan yang luas maupun keragaman jasa dan produk perbankannya. Disamping

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas aset memburuk, tidak mampu menciptakan earning dan akhirnya modal

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas aset memburuk, tidak mampu menciptakan earning dan akhirnya modal 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan jantung perekonomian suatu negara dan saat ini menjadi salah satu lembaga keuangan yang memiliki peran penting dalam sektor perekonomian.

Lebih terperinci

Berita Pers Kartu AKSes sebagai Identitas Tunggal Investor di Pasar Modal Indonesia

Berita Pers Kartu AKSes sebagai Identitas Tunggal Investor di Pasar Modal Indonesia Berita Pers Kartu AKSes sebagai Identitas Tunggal di Pasar Modal Indonesia Jakarta, 30 Desember 2010 PT Kustodian Sentral Efek Indonesia sebagai salah satu Self Regulatory Organization di pasar modal Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan di dunia perbankan yang sangat pesat serta tingkat kompleksitas yang tinggi dapat berpengaruh terhadap performa suatu bank. Kompleksitas usaha perbankan

Lebih terperinci

Usulan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Pasal Ayat Batang Tubuh Penjelasan

Usulan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Pasal Ayat Batang Tubuh Penjelasan BAB I KETENTUAN UMUM 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1 Bank Perkreditan Rakyat yang selanjutnya disingkat BPR adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan adalah bisnis yang mengelola kepercayaan. Dalam mengelola data dan informasi bank, selain keakuratan dan kecepatan, aspek keamanan haruslah dipertimbangkan. Komitmen

Lebih terperinci

BAB I Latar Belakang. Praktik perbankan di Indonesia saat ini yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan

BAB I Latar Belakang. Praktik perbankan di Indonesia saat ini yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan BAB I Latar Belakang 1.1 LATAR BELAKANG Praktik perbankan di Indonesia saat ini yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan memiliki beberapa jenis bank. Didalam Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perbankan merupakan urat nadi perekonomian di seluruh negara. Tidak sedikit roda-roda perekonomian terutama di sektor riil digerakkan oleh perbankan baik secara langsung

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sebelum krisis ekonomi melanda Indonesia, pada umumnya bankbank. yang memiliki aset dan modal besar terutama Bank BUMN lebih

I. PENDAHULUAN. Sebelum krisis ekonomi melanda Indonesia, pada umumnya bankbank. yang memiliki aset dan modal besar terutama Bank BUMN lebih I. PENDAHULUAN 1.I. Latar Belakang Sebelum krisis ekonomi melanda Indonesia, pada umumnya bankbank yang memiliki aset dan modal besar terutama Bank BUMN lebih tertarik mengelola bisnis corporate banking

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tinjauan Mengenai Bank 2.1.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan

Lebih terperinci

BAB I BAB I PENDAHULUAN. Dalam era modernisasi saat ini, semua perusahaan yang ingin berhasil tentunya harus

BAB I BAB I PENDAHULUAN. Dalam era modernisasi saat ini, semua perusahaan yang ingin berhasil tentunya harus BAB I PENDAHULUAN BAB I 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era modernisasi saat ini, semua perusahaan yang ingin berhasil tentunya harus bersaing ketat dengan perusahaan lain. Dalam persaingan yang ketat

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I LATAR BELAKANG 1 BAB I LATAR BELAKANG I.1 Latar Belakang Masalah Melihat perkembangan di industri perbankan, kini setiap bank berlomba untuk meningkatkan jasa dalam bentuk servis kepada masyarakat. Sebagaimana kita ketahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting, salah satunya adalah kepuasan pelanggan yang merupakan isu

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting, salah satunya adalah kepuasan pelanggan yang merupakan isu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan pelanggan pada kondisi pasar yang kompetitif merupakan faktor penting, salah satunya adalah kepuasan pelanggan yang merupakan isu utama dari bisnis pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan properti di Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan properti di Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan terjadinya krisis ekonomi dan moneter di Indonesia sektor properti menjadi salah satu sektor yang paling parah menderita kerugian karena peristiwa tersebut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kehidupan masyarakat pada masa sekarang ini, tidak pernah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kehidupan masyarakat pada masa sekarang ini, tidak pernah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan kehidupan masyarakat pada masa sekarang ini, tidak pernah luput dari permasalahan ekonomi. Dengan situasi yang cepat berubah, masyarakat memanfaatkan

Lebih terperinci

PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE)

PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE) PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE) PT. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga, Tbk. 7 November 2016 1 1 Profil Perusahaan.... 2 Financial Update. 11 Bisnis Up date. 18 Perkembangan Saham. 21 1 Profil Perusahaan 2

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (selanjutnya disebut Bank Mandiri atau Bank ) didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998 di Negara Republik Indonesia dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan banyaknya pendirian bank-bank. Baik itu bank milik pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan banyaknya pendirian bank-bank. Baik itu bank milik pemerintah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan sebuah industri yang bergerak di bidang keuangan yang memiliki peran penting bagi kemajuan perekonomian suatu negara. Pada era globalisasi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan, dan telah dijelaskan pula di bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Capital Adequacy Ratio (CAR),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor yang diharapkan berperan aktif dalam menunjang kegiatan pembangunan regional atau nasional. Peran

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN PAPARAN PUBLIK INVESTOR SUMMIT AND CAPITAL MARKET EXPO 2014 TANGGAL 17 SEPTEMBER 2014 PT BANK MANDIRI PERSERO TBK

DAFTAR PERTANYAAN PAPARAN PUBLIK INVESTOR SUMMIT AND CAPITAL MARKET EXPO 2014 TANGGAL 17 SEPTEMBER 2014 PT BANK MANDIRI PERSERO TBK DAFTAR PERTANYAAN PAPARAN PUBLIK INVESTOR SUMMIT AND CAPITAL MARKET EXPO 2014 TANGGAL 17 SEPTEMBER 2014 PT BANK MANDIRI PERSERO TBK Bagaimana kinerja PT Bank Mandiri Persero (Tbk) dari awal 2014 sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas hidup adalah dengan cara meningkatkan pendapatan melalui kegiatan perekonomian. Peningkatan ini membutuhkan suatu sarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang sangat berkembang cepat

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang sangat berkembang cepat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri perbankan merupakan industri yang sangat berkembang cepat dan memiliki tingkat persaingan yang sangat tinggi. Fenomena ini menuntut perbankan mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia merupakan salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan program pembangunan. Meningkatkan kualitas hidup antara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak terlepas dari kaitannya dengan uang. Sebab untuk menjalankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak terlepas dari kaitannya dengan uang. Sebab untuk menjalankan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Bank 1. Pengertian Bank Dalam kehidupan sehari-hari kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat tidak terlepas dari kaitannya dengan uang. Sebab untuk menjalankan perekonomian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antara pemilik dana dan pengguna dana. Bank merupakan lembaga yang

BAB I PENDAHULUAN. antara pemilik dana dan pengguna dana. Bank merupakan lembaga yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan sebagai lembaga keuangan dan merupakan media penghubung antara pemilik dana dan pengguna dana. Bank merupakan lembaga yang mempunyai peran strategis dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Pendirian PT. Bank MMM, Tbk PT. Bank MMM, Tbk didirikan pada tanggal 15 April 1969 berawal dari sebuah usaha milik keluarga yang semula

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 12 BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 2.1 Bank Devisa di Indonesia. Dalam system perekonomian terbuka, perdagangan suatu negara akan terhubung dengan negara lain. Kegiatan perdagangan ini memerlukan alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.2 Profil Perusahaan I.2.1 Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.2 Profil Perusahaan I.2.1 Sejarah Perusahaan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Berdasarkan survey Majalah InfoBank edisi Februari, Maret, dan Agustus 2004, Bank Jabar memperoleh prestasi sebagai berikut (Bank Jabar Annual Report, 2004) : - Bank

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. ketat. Saat ini di Indonesia terdapat sekitar 131 bank yang masih bertahan di

I. PENDAHULUAN. ketat. Saat ini di Indonesia terdapat sekitar 131 bank yang masih bertahan di I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan di dunia perbankan di Indonesia selama lima tahun terakhir semakin ketat. Saat ini di Indonesia terdapat sekitar 131 bank yang masih bertahan di tengah-tengah

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN 3.1. Tentang Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan Sebagai penyedia layanan terpadu bagi semua nasabahnya yaitu "One Stop Financial Service", pada tanggal 28 November 1996,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha Pemerintah Republik Indonesia mengubah nama Postspaarbank

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha Pemerintah Republik Indonesia mengubah nama Postspaarbank BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1. Bentuk Usaha PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau yang lebih dikenal dengan nama Bank BTN memiliki sejarah yang sangat panjang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan PT Bank UOB Buana (UOB Buana) didirikan dengan nama PT Bank Buana Indonesia pada tanggal 31 Agustus 1956. Bank Buana Indonesia memperoleh ijin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya sektor usaha. Perbankan sebagai lembaga perantara (intermediate)

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya sektor usaha. Perbankan sebagai lembaga perantara (intermediate) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara. Kinerja perbankan yang kuat akan menopang berbagai sektor ekonomi termasuk didalamnya sektor

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Sejarah PT.Bank Bukopin tbk PT. Bank Bukopin, tbk yang sejak berdirinya tanggal 10 Juli 1970 menfokuskan diri pada segmen UMKMK, saat ini telah tumbuh dan berkembang menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam sektor perbankan. Hal ini antara lain dipicu pengalaman negara-negara di

BAB I PENDAHULUAN. dalam sektor perbankan. Hal ini antara lain dipicu pengalaman negara-negara di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis yang terjadi sejak pertengahan tahun 1997 telah berakibat sangat berat bagi perekonomian nasional. Krisis keuangan global yang terjadi pada tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskriptif penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran masingmasing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskriptif penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran masingmasing BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Penelitian Deskriptif Analisis deskriptif penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran masingmasing variabel yang diteliti. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan bagian dari suatu pasar finansial karena berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka panjang. Hal ini berarti pasar

Lebih terperinci