Analisis Bibliometrika terhadap Artikel Penelitian Penyakit Malaria di Indonesia Tahun 1970 April 2004 Menggunakan Database Online PubMed

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Bibliometrika terhadap Artikel Penelitian Penyakit Malaria di Indonesia Tahun 1970 April 2004 Menggunakan Database Online PubMed"

Transkripsi

1 Analisis Bibliometrika terhadap Artikel Penelitian Penyakit Malaria di Indonesia Tahun 1970 April 2004 Menggunakan Database Online PubMed Ishak Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi Universitas Sumatera Utara Abstract The objective of bibliometric analysis in this research is to know, (a) the research development of malaria disease in Indonesia during 1970 to April 2004, (b) the establish of core journal with Bradford Law, and (c) the establish of researcher collaboration. Results of data processing showed that the research articles of malaria disease in Indonesia have increased. The US Naval Medical Research Jakarta as majority institution of malaria disease research and Papua as a research region focus. American Journal of Tropical Medicine and Asian Journal of Tropical as core journal of malaria disease research. Majority of researcher used collaboration. Keywords: Bibliometric, Bradford Law, Core Journal, Collaboration, Malaria 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penyakit malaria merupakan salah satu penyebab utama tingginya angka kematian di banyak negara. Diperkirakan sekitar 1,5 juta hingga 2,7 juta jiwa melayang setiap tahunnya akibat penyakit malaria di seluruh dunia (Depkes, 2002). Data dari Global Enemie menyatakan bahwa daerah tropis dan subtropis merupakan daerah yang berisiko tinggi terhadap penyakit malaria. Risiko yang lebih tinggi dihadapi oleh kaum wanita yang sedang hamil dan anak kecil (Depkes, 2002). Indonesia merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang terletak pada daerah tropis dan merupakan daerah endemis malaria dan memiliki risiko yang cukup signifikan. Penelitian tentang penyakit malaria terus dilakukan untuk menemukan konsep dan metode dalam upaya pencegahan dan pengobatan. Analisis bibliometrika berkenaan dengan penyakit malaria belum banyak dilakukan. Ada beberapa penelitian bibliometrika yang telah dilakukan tetapi dengan subjek berbeda, seperti yang dilakukan oleh Macias-Chapula (2001) mengenai AIDS di Afrika, dan mengenai penyakit cardiovascular di India dan Cina. Analisis bibliometrika pada penelitian ini bertujuan membantu pustakawan dan peneliti mengikuti perkembangan penelitian penyakit malaria di Indonesia, terutama penelitian yang diterbitkan pada jurnal luar negeri sejak tahun 1970 sampai April Pendekatan analisis bibliometrika juga dapat mengetahui core journal penelitian malaria, penyebaran artikel penelitian malaria per tahun, penyebaran artikel pada berbagai jurnal, penyebaran topik pembahasan, wilayah penelitian malaria di Indonesia dan tingkat kolaborasi sesama peneliti. 1.2 Permasalahan Pendekatan analisis bibliometrika terhadap artikel penelitian malaria di Indonesia pada database PubMed akan mencoba menjawab permasalahan sebagai berikut: a. Bagaimana perkembangan penelitian malaria di Indonesia dari tahun 1970 sampai April 2004? b. Bagaimana pola penyebaran artikel penelitian malaria pada berbagai jurnal? c. Bagaimana tingkat kolaborasi peneliti malaria? 1.3 Tujuan Tujuan analisis bibliometrika ini dilakukan untuk mengetahui: Halaman 17

2 a. perkembangan hasil penelitian malaria di Indonesia yang diterbitkan pada jurnal internasional tahun 1970 sampai April 2004 b. mengetahui jurnal inti untuk artikel malaria dengan menggunakan hukum Bradford c. tingkat kolaborasi peneliti penyakit malaria 2. Tinjauan Teori 2.1 Pengertian Bibliometrika The British Standars Institution memberikan definisi bibliometrika sebagai kajian penggunaan dokumen dan pola publikasi dengan menerapkan metode matematika dan statistik. Tujuan bibliometrika adalah menjelaskan proses komunikasi tertulis dan sifat serta arah pengembangan sarana deskriptif penghitungan dan analisis berbagai faset komunikasi (Sulistiyo, 2002:3). Objek utama kajian bibliometrika adalah jurnal, karena jurnal dianggap sebagai media penting dalam komunikasi ilmiah, merupakan pengetahuan publik serta arsip umum yang dapat dibaca oleh siapa saja setiap saat. Bibliometrika yang mengkaji distribusi publikasi merupakan kajian kuantitatif terhadap literatur, hal ini ditandai dengan munculnya tiga dalil dasar bibliometrika, yaitu dalil Lotka untuk menghitung distribusi produktivitas berbagai pengarang, dalil Zipf untuk memberi peringkat kata dan frekuensi dalam literatur dan hukum Bradford untuk menentukan core journal suatu subjek tertentu. Manfaat analisis bibliometrika bagi perpustakaan antara lain: mengidentifikasi majalah inti dalam berbagai disiplin ilmu identifikasi arah dan gejala penelitian dan pertumbuhan pengetahuan pada berbagai disiplin ilmu menduga keluasan literatur sekunder mengenali pemakai berbagai subjek mengenali kepengarangan dan arah gejalanya pada dokumen berbagai subjek mengukur manfaat jasa SDI ad-hoc dan retrospektif meramalkan arah gejala perkembangan masa lalu, sekarang dan mendatang mengatur arus masuk informasi dan komunikasi mengkaji keusangan dan penyebaran literatur ilmiah meramalkan produktivitas penerbit, pengarang, organisasi, negara atau seluruh disiplin ilmu 2.2 Hukum Bradford Hukum Bradford menyatakan bahwa umumnya kebanyakan subjek dapat dikelompokkan dalam koleksi jurnal inti 1/3 dari jumlah artikel yang ditemukan, 1/3 berikutnya menunjukkan kelompok jurnal menengah dan 1/3 berikutnya menunjukkan kelompok jurnal yang luas (Mustafa, 2002). Hukum Bradford dikenal dengan rumusnya: 1 : n : n 2 : n 3. Misalnya hasil penelusuran terhadap suatu bidang subjek tertentu ditemukan sebanyak 300 cantuman, dengan hukum Bradford temuan tersebut dapat dikatakan bahwa 100 cantuman terdapat pada 5 jurnal inti, selebihnya 100 cantuman terdapat pada 25 jurnal kurang inti, dan 100 terakhir terdapat pada 125 jurnal pelengkap. Untuk membuktikan hukum Bradford, beberapa persyaratan harus diperhatikan, antara lain: a. subjek yang dipilih cukup sempit b. kurun waktu penelitian c. sumber data penelitian cukup lengkap 2.3 Kolaborasi Kolaborasi merupakan terjemahan dari kata collaboration yang artinya adalah kerjasama antara lebih dari satu orang untuk kegiatan penelitian atau pendidikan. Konsep kolaborasi muncul dari anggapan bahwa ada kalanya sebuah karya atau artikel tidak dapat ditangani sendiri sehingga memerlukan bantuan orang lain. Bantuan tersebut dapat berupa nasihat, gagasan atau kritik yang biasa disebut dengan kolaborasi teoretis, dan bantuan dalam kegiatan penelitian yang biasa disebut dengan kolaborasi teknis. Halaman 18

3 Formulasi yang digunakan untuk menentukan tingkat kolaborasi peneliti dalam suatu bidang penelitian pada tahun tertentu adalah metode Subramanyam (Igif, 2002), sebagai berikut: C = Nm Nm + Ns C = tingkat kolaborasi peneliti, nilai C berada pada interval 0 sampai 1 Nm = total hasil penelitian dari peneliti dalam subjek tertentu pada tahun tertentu yang dilakukan secara kolaborasi Ns = total hasil penelitian dari peneliti dalam subjek tertentu pada tahun tertentu yang dilakukan secara individual Besarnya nilai C merupakan tingkat kolaborasi peneliti tersebut, dengan ketentuan: a. Bila nilai C = 0 maka dapat dikatakan bahwa hasil penelitian pada bidang tersebut seluruhnya dilakukan secara individu (peneliti tunggal). Berarti pelaksanaan penelitian tidak memerlukan bantuan atau pendekatan dari disiplin ilmu lain b. Bila nilai C lebih besar nol dan kurang dari setengah (0 < C < 0,5), maka dapat dikatakan bahwa hasil penelitian pada bidang tersebut dilakukan secara individual lebih besar dibanding dengan berkolaborasi. Jadi pelaksanaan penelitian pada bidang tersebut tidak semuanya memerlukan bantuan atau pendekatan dari disiplin ilmu lain atau lembaga penelitian lain c. Bila nilai C = 0,5 maka banyaknya hasil penelitian pada bidang tersebut dilakukan secara individual sama dengan berkolaborasi. Jadi pelaksanaan penelitian pada bidang tersebut sama-sama memerlukan bantuan dari disiplin ilmu lain d. Bila nilai C lebih besar setengah dan kurang dari 1, maka hasil penelitian pada bidang tersebut dilakukan secara individual lebih sedikit dibanding dengan berkolaborasi. Artinya penelitian pada bidang tersebut sangat memerlukan bantuan dari disiplin ilmu lain e. Bila nilai C = 1, maka hasil penelitian pada bidang tersebut seluruhnya dilakukan secara berkolaborasi. Artinya penelitian pada bidang tersebut sepenuhnya memerlukan bantuan disiplin ilmu lain atau lembaga penelitian lain. 3. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan terhadap hasil penelitian artikel malaria di Indonesia pada database online PubMed ( Data yang digunakan adalah hasil penelitian malaria di Indonesia dari tahun 1970 sampai April Data digunakan untuk mengetahui jurnal inti (core journal) dan tingkat kolaborasi peneliti penyakit malaria dengan pendekatan analisis bibliometrika. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan penelusuran pada database online PubMed. Penelusuran dilakukan dengan: a. melakukan pembatasan penelusuran pada tahun publikasi, dan bahasa yang digunakan b. menggunakan Operator Boolean AND untuk membatasi hasil penelusuran c. menentukan strategi penelusuran yaitu, malaria [mh] AND Indonesia [cp]. Pola ini telah disesuaikan dengan panduan penelusuran yang diterbitkan PubMed, [mh] untuk medical heading dan [cp] untuk country publication d. hasil penelusuran ditetapkan untuk menampilkan data bibliografi dan disertai dengan abstrak e. seluruh cantuman dari hasil penelusuran di-download dalam format html. Data yang diperoleh dalam format html kemudian diolah menggunakan program WinISIS 1.31, dengan tujuan untuk memperoleh data awal dan memudahkan untuk mengetahui: penyebaran artikel penelitian malaria per tahun penyebaran artikel penelitian malaria pada berbagai jurnal penyebaran topik pembahasan penelitian malaria penyebaran wilayah penelitian malaria di Indonesia Halaman 19

4 penyebaran institusi peneliti tingkat kolaborasi peneliti Data awal yang telah diperoleh diolah kembali dengan menggunakan program Microsoft Excel, tujuannya untuk memudahkan pembuatan distribusi dan tampilan data secara grafik. Analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. mengidentifikasi hasil penelitian artikel malaria di Indonesia a. menentukan perkembangan penelitian artikel malaria di Indonesia b. menentukan penyebaran penelitian artikel malaria berdasarkan wilayah atau daerah di Indonesia c. mengidentifikasi institusi sebagai pelaksana penelitian d. mengidentifikasi topik pembahasan penelitian malaria 2. mengidentifikasi tingkat kolaborasi peneliti a. menentukan sampel data b. menghitung komposisi peneliti malaria dari tahun 1970 sampai 2004 c. membandingkan tingkat kolaborasi peneliti dengan metode Subramanyam 3. analisis topik pembahasan Analisis subjek dilakukan dengan cara mengindeks judul dan abstrak dari seluruh data penelitian yang ditemukan sepanjang tahun 1970 sampai Pengindeksan dilakukan dengan menggunakan program WinISIS Subjek penelitian malaria ditentukan berdasarkan Medical Subject Headings [MeSH]. Peringkat subjek dihitung berdasarkan kemunculan tertinggi hingga terendah dari seluruh penelitian artikel malaria 4. analisis core journal Analisis core journal untuk artikel penelitian malaria dilakukan dengan menggunakan hukum Bradford. Analisis Data a. Pola Penyebaran Artikel Malaria pada Berbagai Jurnal Data artikel penelitian malaria di Indonesia yang diperoleh pada database online PubMed untuk periode 1970 sampai April 2004 ditemukan sebanyak 244 artikel. Artikel tersebut tersebar pada berbagai jurnal, penyebaran ini dihitung dan diurutkan berdasarkan jumlah artikel terbesar sampai terkecil yang terdapat pada jurnal tertentu. Penghitungan dilakukan dengan bantuan indeks berdasarkan judul jurnal pada program WinIsis. Selanjutnya dilakukan pengujian menggunakan hukum Bradford yaitu perbandingan jumlah jurnal yang memuat artikel pada setiap daerah (zone) lebih kurang sama, dengan rumus: 1 : n : n 2 : n 3 n = pengganda Bradford Pengujian juga dilakukan dengan menggunakan rumus Brookes yaitu untuk mengetahui nilai pendugaan dari hukum Bradford, dengan rumus: R(n) = k log n/s R(n) = Jumlah artikel yang dimuat N = peringkat jurnal k dan s = bilangan konstan b. Tingkat Kolaborasi Peneliti Untuk pengujian tingkat kolaborasi peneliti ditentukan sampel sebesar 148 (60,66%) dari 244 artikel yang ditemukan. Pemilihan sampel dilakukan dengan memilih nomor record genap sejumlah 122 artikel melalui program WinIsis dan 26 artikel selebihnya dipilih nomor ganjil dengan penambahan 4 dan 6, misalnya record 1, 5, 11, 15, 21 dan seterusnya. Kemudian setiap record yang dijadikan sampel dihitung satu per satu untuk mengetahui jumlah pengarang tunggal dan pengarang yang berkolaborasi. Rumus yang digunakan untuk menentukan tingkat kolaborasi peneliti digunakan metode Subramanyam (1983). 4. Hasil dan Pembahasan 4.1 Perkembangan Penelitian Malaria di Indonesia a. Jumlah Artikel Jumlah artikel penyakit malaria di Indonesia pada database online PubMed sepanjang 35 tahun terakhir berjumlah 244 artikel. Penyebaran perkembangan jumlah artikel per lima tahun seperti terlihat pada Gambar 1. Halaman 20

5 Gambar 1: Perkembangan Jumlah Artikel Malaria di Indonesia Gambar-1 memperlihatkan adanya peningkatan jumlah artikel yang cukup signifikan pada awal tahun Kecendrungan peningkatan ini terus berlanjut hingga April b. Penyebaran Penelitian di Berbagai Daerah di Indonesia Hasil pengumpulan data yang diperoleh dapat diperoleh penyebaran wilayah yang menjadi objek penelitian artikel malaria di Indonesia. Data penyebaran penelitian malaria di 13 wilayah penelitian terbanyak di Indonesia, seperti terlihat pada Tabel 1. Tabel 1: Penyebaran Wilayah Penelitian Malaria di Indonesia No Wilayah Penelitian Jumlah artikel % 1 Irian Jaya 51 20,90 2 Papua 33 13,52 3 Jawa 25 10,25 4 Timor Timur 23 9,43 5 Sulawesi 11 4,51 6 Kalimantan 10 3,69 7 Flores 9 3,28 8 Bali 8 4,10 9 Sumatera Utara 7 2,87 10 Jakarta 3 1,23 11 Jaya Wijaya 3 1,23 12 Lombok 3 1,23 13 Nias 3 1,23 Nama wilayah di Indonesia sebagian masih menggunakan nama lama, misalnya Irian Jaya saat ini berubah menjadi Papua, hal ini terjadi dikarenakan rentang waktu pengumpulan data hingga 35 tahun terakhir. Timor Timur juga masih masuk dalam wilayah Indonesia. Tabel 1 menunjukkan bahwa wilayah penelitian malaria terbesar ada di Papua (34,42%) disusul Jawa (10,25%) dan Timor Timur (9,43%). Indikasi ini menunjukkan bahwa wilayah Papua paling banyak endemi penyakit malaria, kenyataan ini sesuai dengan data dari Info Penyakit Menular Depkes tahun 2001 ( yang menyatakan bahwa seluruh wilayah Papua berisiko tinggi terjangkit penyakit malaria. c. Institusi Pelaksana Penelitian Institusi merupakan lembaga atau badan penyandang dana penelitian dan tempat peneliti bekerja. Institusi yang paling aktif untuk penelitian penyakit malaria di Indonesia seperti terlihat pada Tabel 2. Tabel 2 menunjukkan bahwa institusi paling aktif melakukan penelitian penyakit malaria di Indonesia adalah US Naval Medical Research Jakarta dengan jumlah penelitian 45 artikel. Indikasi ini akan berpengaruh terhadap tingkat kolaborasi peneliti Indonesia dan Asing. Halaman 21

6 Tabel 2: Institusi Paling Aktif Melakukan Penelitan Malaria No Institusi Jumlah 1 US Naval Medical Research 45 Jakarta 2 Departemen of Parasitology FK 7 UI 3 Departemen of Health, Indonesia 5 4 Malaria Program Naval 5 Medical Research Center USA 5 Departemen Infectious Disease 5 (German, USA, Denmark, Tokyo) 6 Army Malaria Institute, 3 Australia 7 National Disease Research Jakarta 3 d. Penyebaran Berdasarkan Topik Pembahasan Topik pembahasan diperoleh melalui abstrak dan judul artikel penelitian malaria. Artikel yang disertai abstrak berjumlah 181 artikel dan 63 artikel lainnya tidak dilengkapi abstrak. Tabel 3 memperlihatkan penyebaran topik yang berkaitan dengan penyakit malaria. Jumlah yang diperoleh tidak mencerminkan 244 artikel yang ada, karena satu artikel memungkinkan lebih dari satu topik pembahasan. Tabel 3: Subjek Penelitian Malaria No Subjek Jumlah artikel 1 Falciparum Plasmodium Vivax 73 4 Chloroquine 66 5 Parasitic 42 6 Infection 43 7 Endemic 38 8 AntiMalarial 23 9 Anophles Placebo Malariae Fever Malarial Malariometric 6 15 Filariasis 6 16 Vaccine 5 17 Erythrocyte 5 18 Cerebral 3 Tabel 3 memperlihatkan konsentrasi topik penelitian pada penyakit malaria masih berfokus pada isu utama dari penyakit malaria, yaitu falciparum, plasmodium, vivax atau chloroquine. Perkembangan yang perlu dicermati untuk topik baru pembahasan penyakit malaria adalah malariometrik, filariasis maupun tema erythrocyte. Dilihat dari struktur MeSH untuk malaria, penelitian dengan subjek malaria cerebral di Indonesia masih sedikit dilakukan sedangkan topik malaria avian tidak ditemukan sepanjang 35 tahun terakhir. 4.2 Pola Penyebaran Artikel pada Berbagai Jurnal Hukum Bradford diterapkan dan diuji pada 244 artikel penyakit malaria di Indonesia yang diperoleh melalui database online PubMed. Artikel tersebut tersebar di 74 jurnal ilmiah terbitan luar negeri. Jumlah artikel yang dimuat dalam suatu jurnal disusun berdasarkan jumlah tertinggi, judul jurnal yang terbanyak memuat artikel penyakit malaria di Indonesia seperti terlihat pada Tabel 4. Tabel 4: Penyebaran Artikel pada Berbagai Jurnal No Jurnlah Jml artikel Jml Kumulatif 1 Am J Trop Med Hyg ,8 2 Southeast Asian J Trop Med Pub ,2 3 Ann Trop Med ,3 Parasitol 4 Trans R Soc Trop ,1 Med Hyg 5 Med J Aust ,2 6 Lancet ,5 7 Clin Infect Dis ,7 8 Antimicrob Agent ,6 Chemother 9 Bull World Health ,2 Organ 10 J Trop Med Hyg ,9 Tabel 4 menunjukkan bahwa sebanyak 81 artikel (33,2%) diperoleh dari 2 judul jurnal, yaitu jurnal Am J Trop Med Hyg dan Southeast Asian J Trop Med Pub. Sebanyak 128 artikel (52,2%) diperoleh dari 6 judul jurnal. Metode ini dapat digunakan untuk menentukan jurnal inti (core jurnal) yang berhubungan dengan penyakit menular, seperti malaria. % Halaman 22

7 Data yang ada kemudian dikelompokkan menjadi 4 pembagian daerah (zones) menurut Bradford dan hasilnya seperti terlihat pada Tabel 5. Tabel 5: Pembagian Daerah Jurnal Menurut Hukum Bradford Daerah Jml artikel Jml Jurnal Pengganda Bradford , ,5 Rata-rata 81 5,5 Jumlah rata-rata artikel pada empat daerah tersebut adalah 81. Rumus awal Bradford menyatakan bahwa perbandingan jumlah jurnal yang memuat artikel kurang lebih sama (rata-rata 81) adalah 1 : n : n 2 : n 3 maka dapat diamati bahwa: 1 : 5,5 : 5,5 2 1 : 5,5 : 30,25 Perbandingan daerah pada Tabel 5 diperoleh hasil yaitu: 2 : 11 : 61 1 : 5.5 : 30.5 Sehingga pengujian hukum awal Bradford yang menyatakan perbandingan hasil 1 : 5,5 : 30,25 pada artikel penelitian penyakit malaria, dapat teruji melalui perhitungan n yang dilakukan dengan perolehan perbandingan 1 : 5,5 : 30,5. Artinya bahwa dari 244 artikel yang ditemukan mengenai penyakit malaria, sebanyak 81 artikel diperoleh dari 2 jurnal inti, 82 artikel diperoleh dari 11 jurnal semi inti dan 81 artikel terakhir diperoleh dari 61 jurnal pelengkap. Dengan memasukkan nilai n dari 1 sampai 74 (sesuai dengan jumlah jurnal) dengan rumus di atas, maka akan diperoleh nilai R(n). Untuk n = 5 terlihat bahwa nilai dugaan (98) sangat rendah dari pada nilai pengamatan (120), dengan selisih 22 maka penyimpangan ini tidak disarnakan untuk penelitian dalam bidang ilmu pasti. Pasangan nilai n dan R(n) dapat digunakan untukmenggambar sebuah kurva, seperti pada Gambar 2. Gambar 2 memperlihatkan adanya perbedaan pada 4 daerah, yaitu: a. Pada daerah I dan II, memperlihatkan bahwa nilai pendugaan lebih rendah daripada nilai pengamatan. Hal ini karena efek saturasi dari jurnal. Efek ini timbul karena biasanya jurnal membatasi jumlah artikel yang akan diterbitkan. Jurnal yang termasuk pada daerah ini adalah jurnal dengan peringkat ketiga atau keempat Gambar 2: Perbandingan nilai pengamatan dan nilai pendugaan Halaman 23

8 Tabel 6: Komposisi Pengarang Penyakit Malaria Tahun T Kolaborasi Pengarang Artikel Indonesia 4 13 Asing I + A 69 Keterangan: T = Tunggal I+A =Indonesia + Asing b. Pada daerah III, pendugaan cukup baik karena nilai pendugaan dan nilai pengamatan saling berhimpitan. Jurnal yang termasuk pada daerah ini merupakan jurnal inti. c. Pada daerah IV, nilai pendugaan lebih tinggi dari nilai pengamatan. Ini dikarenakan masih banyak artikel pada daerah ini yang belum ditemukan. 4.3 Tingkat Kolaborasi Peneliti Komposisi pengarang untuk peneliti penyakit malaria di Indonesia pada database online PubMed seperti terlihat pada Tabel 6. Tabel 6 memperlihatkan bahwa ditemukan 26 orang peneliti yang melakukan penelitian secara per orangan tanpa berkolaborasi, 4 peneliti dari Indonesia dan 22 peneliti asing. Peneliti yang melakukan kolaborasi sebanyak 122 peneliti. Kolaborasi umumnya dilakukan dengan 3 hingga 5 peneliti. Ditemukan juga 1 artikel dilakukan oleh 16 peneliti. Temuan ini juga mengindikasikan bahwa penelitian penyakit malaria di Indonesia umumnya dilakukan peneliti Asing. Kekhawatiran terjangkit penyakit malaria pada pendatang atau warga asing yang tinggal di Indonesia menjadi faktor utama meningkatnya penelitian terhadap penyakit malaria di Indonesia. Tingkat kolaborasi peneliti penyakit malaria di Indonesia tahun 1970 sampai April 2004 dihitung menggunakan metode Subramanyam, hasilnya seperti terlihat pada Tabel 7. Tabel 7: Tingkat kolaborasi peneliti penyakit malaria Pada Tabel 7 ditemukan nilai C atau tingkat kolaborasi sebesar 0,8243, berarti nilai C lebih besar dari 0,5 dan kurang dari 1 (0,5 < C < 1), maka dapat dikatakan bahwa artikel hasil penelitian penyakit malaria di Indonesia cenderung dilakukan secara kolaborasi. 5. Kesimpulan a. Perkembangan penelitian penyakit malaria di Indonesia dari tahun 1970 sampai April 2004 meningkat secara signifikan. Penelitian penyakit malaria di Indonesia umumnya dilakukan oleh US Naval Medical Research Jakarta. Wilayah penelitian penyakit malaria terbanyak adalah Papua atau Irian Jaya (34,42%), sementara wilayah dengan tingkat endemi malaria risiko tinggi lainnya seperti Nias ditemukan 1,23%. Topik penelitian pada penyakit malaria di Indonesia adalah falciparum, plasmodium, vivax atau chloroquine. b. Penyebaran artikel penyakit malaria terbanyak terdapat pada Am. J. Trop. Med. (16,8%) dan Southeast Asian J. Trop (16,4%). Berdasarkan hukum Bradford s, kedua jurnal ini dapat dikatakan sebagai jurnal inti (core journal) untuk penyakit malaria di Asia Tenggara. c. Hasil penelitian penyakit malaria di Indonesia umumnya dilakukan secara kolaborasi (82%). Adanya perubahan pendanaan, keinginan peneliti untuk meningkatkan popularitas, kebutuhan instrumen penelitian yang lebih kompleks dan lebih besar merupakan salah satu faktor terjadinya kolaborasi ini. Tunggal (Ns) Kolaborasi (Nm) Tingkat kolaborasi C=Nm/[Ns+Nm] % kolaborasi , % Halaman 24

9 Rujukan Bar-Ilan. (2001). Data collection methods on the web for informetric purposes. A review and analysis. Scientometrics, 50(1): Depkes, RI. (2002). Info penyakit menular: Risiko malaria meningkat seiring berakhirnya kehamilan. < penyakitmenular.info/pm/detil.asp>. (02/12/2004) Igif G. Prihanto. (2002). Kolaborasi. Dalam Kumpulan Makalah Kursus Bibliometrika. Pusat Studi Jepang UI: Masyarakat Informatika Indonesia. Lotka, A.J. (1926). The frequency distribution of scientific productivity. Journal of the Washington Academy of Sciences, 16, Macias-Chapula, C.A. (2001). Bibliometric analysis of AIDs literature in Central Africa. In Proceedings of the 8th International Conference on Scientometrics and Informetrics. Sydney Australia Mustafa. (2002). Mengenal hukum Bradford. Dalam Kumpulan Makalah Kursus Bibliometrika. Pusat Studi Jepang UI: Masyarakat Informatika Indonesia. NCBI. (2004). PubMed helps. < Sulistiyo, Basuki. (2002). Bibliometrics, Scientometrics, dan Informetrics. Dalam Kumpulan Makalah Kursus Bibliometrika. Pusat Studi Jepang UI: Masyarakat Informatika Indonesia. Halaman 25

Analisis Bibliometrika terhadap Publikasi Hasil Penelitian AIDS di Indonesia

Analisis Bibliometrika terhadap Publikasi Hasil Penelitian AIDS di Indonesia LAPORAN PENELITIAN Analisis Bibliometrika terhadap Publikasi Hasil Penelitian AIDS di Indonesia Oleh Drs.Jonner Hasugian, M.Si Ishak, S.S., M.Hum UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA MEDAN 2009 DAFTAR

Lebih terperinci

Chiftul Mawalia Anwar ( ) ABSTRAK ABSTRACT

Chiftul Mawalia Anwar ( ) ABSTRAK ABSTRACT POLA PRODUKTIVITAS PENGARANG DALAM JURNAL DI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA TAHUN 2009-2012 (Suatu Kajian Bibliometrika dengan Hukum Lotka) Chiftul Mawalia Anwar (070916008)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi Informasi (TI) mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan itu memberikan dampak, baik dampak positif maupun dampak negatif. Dampak perkembangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. Pengertian lain menurut Koswara (2003, 3) bahwa:

BAB II KAJIAN TEORITIS. Pengertian lain menurut Koswara (2003, 3) bahwa: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Jurnal Ilmiah Jurnal ilmiah sejak tahun 1665 sudah dikenal dalam lingkungan akademik. Jurnal ilmiah berisi data dan informasi yang bersifat ilmiah. Pengertian jurnal ilmiah menurut

Lebih terperinci

BABII KAJIAN TEORITIS

BABII KAJIAN TEORITIS BABII KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Bibliometrika Penelitian ini merupakan bidang kajian bibliometrika. Pritchard dalam Nicholas dan Ritchie(1978 : 1) menyatakan istilah bibliometrika dalam definisi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang didapat melalui proses tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang didapat melalui proses tertentu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang didapat melalui proses tertentu yang dinamakan metode keilmuan. Sebagai bagian dari pengetahuan, ilmu pengetahuan lebih bersifat

Lebih terperinci

RISET UNGGULAN TERPADU: KAJIAN BIBLIOMETRIKA

RISET UNGGULAN TERPADU: KAJIAN BIBLIOMETRIKA RISET UNGGULAN TERPADU: KAJIAN BIBLIOMETRIKA Kamariah Tambunan Pustakawan Madya PDII-LIPI Korespondensi: kamariah_t@yahoo.co.id ABSTRACT This study aims to know the results of integrated featured research

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang BAB II TINJAUAN LITERATUR 2.1 Sitiran Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang dimaksud dengan sitiran adalah suatu catatan yang merujuk pada suatu karya yang dikutip atau

Lebih terperinci

Usia Paro Hidup dan Keusangan Literatur Jurnal Skala Husada Volume 11, 12 Tahun

Usia Paro Hidup dan Keusangan Literatur Jurnal Skala Husada Volume 11, 12 Tahun Usia Paro Hidup dan Keusangan Literatur Jurnal Skala Husada Volume 11, 12 Tahun 2014 2015 Putu Gede Krisna Yudhi Kartika 1, Richard Togaranta Ginting 2, Ni Putu Premierita Haryanti 3 Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pola produktivitas pengarang...,malta Nelisa, FIB Universitas UI, 2009 Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Pola produktivitas pengarang...,malta Nelisa, FIB Universitas UI, 2009 Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu perpustakaan dan informasi di Indonesia mulai tumbuh dengan diselenggarakannya Kursus Pendidikan Pegawai Perpustakaan tahun 1952 di Universitas Indonesia (Sulistyo-Basuki,

Lebih terperinci

CHARACTERISTICS OF ARTICLE AND CHARACTERISTICS OF CITATION IN THE JURNAL BAHASA DAN SENI

CHARACTERISTICS OF ARTICLE AND CHARACTERISTICS OF CITATION IN THE JURNAL BAHASA DAN SENI available at http://ejournal.unp.ac.id/index.php/komposisi ISSN 1411-3732 Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Seni Volume XV Nomor 1 Maret 2014 Hal. 65-79 CHARACTERISTICS OF ARTICLE AND CHARACTERISTICS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Upaya perbaikan kesehatan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Upaya perbaikan kesehatan masyarakat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan dalam bidang kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keaslian penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. keaslian penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. BAB I PENDAHULUAN Bab I (satu) ini membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah penelitian, keaslian penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. 1.1 Latar Belakang Dewasa ini ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan informetrik untuk menggambarkan perkembangan suatu ilmu pengetahuan berdasarkan analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa untuk melakukan penelitian. Dokumen yang banyak digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa untuk melakukan penelitian. Dokumen yang banyak digunakan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bibliometrika merupakan metode statistik dan matematika terhadap buku dan media dari informasi terekam (Prithchard, 1969:349). Cabang ilmu tertua dari ilmu perpustakaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang bertujuan untuk meningkatkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah upaya yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

Lebih terperinci

INFORMASI BIDANG EKONOMI DALAM ARTIKEL MAJALAH ILMIAH INDONESIA

INFORMASI BIDANG EKONOMI DALAM ARTIKEL MAJALAH ILMIAH INDONESIA INFORMASI BIDANG EKONOMI DALAM ARTIKEL MAJALAH ILMIAH INDONESIA Kamariah Tambunan 1 kamariah_t@yahoo.co.id ABSTRACT The purpose of this study is to find out information of economic science in Indonesian

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di tengah era globalisasi, pengguna lebih tertarik untuk mencari dan menggunakan berbagai alternatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi dunia telah memasuki era globalisasi dengan teknologi informasi yang berkembang pesat. Hal ini membawa perubahan dalam pengelolaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Bibliometrika berasal dari kata biblio atau bibliography dan metrics, biblio

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Bibliometrika berasal dari kata biblio atau bibliography dan metrics, biblio 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bibliometrika 2.1.1 Pengertian Bibliometrika Bibliometrika berasal dari kata biblio atau bibliography dan metrics, biblio berarti buku dan metris yitu berkaitan dengan mengukur.

Lebih terperinci

Oleh: Sri Wulan ABSTRAK

Oleh: Sri Wulan ABSTRAK Produktivitas Dan Tingkat Kolaborasi Penulis Dalam Karya Tulis Ilmiah Peneliti Bidang Zoologi, Puslit Biologi-LIPI 2005-2010 Oleh: Sri Wulan Pustakawan Muda pada Pusat Penelitian Biologi-LIPI ABSTRAK Kajian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Parasit Genus Plasmodium terdiri dari 4 spesies yaitu Plasmodium vivax, Plasmodium falciparum, Plasmodium malariae

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Bibliomerika 2.1.1 Sejarah Ringkas dan Pengertian Bibliometrika Bibliometrika berasal dari kata biblio atau bibliography dan metrics, biblio berkaitan dengan mengukur. Jadi bibliometrics

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat luar biasa bagi kehidupan masyarakat banyak. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat luar biasa bagi kehidupan masyarakat banyak. Perkembangan ilmu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan sekarang ini menimbulkan berbagai dampak yang sangat luar biasa bagi kehidupan masyarakat banyak. Perkembangan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan suatu ilmu sangat dipengaruhi oleh aktivitas penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan di bidang ilmu yang bersangkutan. Perkataan Isaac Newton yang terkenal

Lebih terperinci

KAJIAN KORELASI ANTARA KOLABORASI PENELITI DAN PRODUKTIVITAS PENELITI LINGKUP BADAN LITBANG PERTANIAN. Remi Sormin

KAJIAN KORELASI ANTARA KOLABORASI PENELITI DAN PRODUKTIVITAS PENELITI LINGKUP BADAN LITBANG PERTANIAN. Remi Sormin KAJIAN KORELASI ANTARA KOLABORASI PENELITI DAN PRODUKTIVITAS PENELITI LINGKUP BADAN LITBANG PERTANIAN Remi Sormin Pusat Perpustakaan dan Penyebaran teknologi Pertanian, Jalan Ir. H. Juanda No. 20, Bogor

Lebih terperinci

Zulmaisar. St 1, Elva Rahmah 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang

Zulmaisar. St 1, Elva Rahmah 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang ANALISIS SITIRAN TERHADAP TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU INFORMASI PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI PADANG TAHUN 2010 2012 Zulmaisar. St 1, Elva Rahmah 2

Lebih terperinci

ANALISIS SITIRAN JURNAL KEDOKTERAN PERGURUAN TINGGI (Trisakti, Universitas Maranatha, UKI Atmajaya)

ANALISIS SITIRAN JURNAL KEDOKTERAN PERGURUAN TINGGI (Trisakti, Universitas Maranatha, UKI Atmajaya) ANALISIS SITIRAN JURNAL KEDOKTERAN PERGURUAN TINGGI (Trisakti, Universitas Maranatha, UKI Atmajaya) Anne Parlina, Sjaeful Afandi, Rima Octavia Abstrak Analisis sitiran adalah cabang dari bibliometrika

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. Sementara itu Sulistyo-Basuki (1990:16) menyatakan bahwa:

BAB II KAJIAN TEORITIS. Sementara itu Sulistyo-Basuki (1990:16) menyatakan bahwa: BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 BIBLIOMETRIKA 2.1.1 Pengertian Bibliometrika Bibliometrik merupakan salah satu cabang paling tua dari ilmu perpustakaan. Sebagai kajian ilmiah, cabang ini berkembang karena ada

Lebih terperinci

PENGARUH JENJANG JABATAN FUNGSIONAL PENELITI TERHADAP PENGGUNAAN LITERATUR UNTUK RUJUKAN KARYA TULIS

PENGARUH JENJANG JABATAN FUNGSIONAL PENELITI TERHADAP PENGGUNAAN LITERATUR UNTUK RUJUKAN KARYA TULIS PENGARUH JENJANG JABATAN FUNGSIONAL PENELITI TERHADAP PENGGUNAAN LITERATUR UNTUK RUJUKAN KARYA TULIS Sutardji Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Jalan Raya Kendal Payak, Kotak Pos

Lebih terperinci

BAB VII TEMUAN, KESIMPULAN, DAN SARAN. Temuan yang didapatkan dari penelitian terhadap 290 tesis mahasiswa S-2 MIP

BAB VII TEMUAN, KESIMPULAN, DAN SARAN. Temuan yang didapatkan dari penelitian terhadap 290 tesis mahasiswa S-2 MIP BAB VII TEMUAN, KESIMPULAN, DAN SARAN dan saran. Bab VII (tujuh) ini merupakan bab yang membahas mengenai temuan, kesimpulan, 7.1 Temuan Temuan yang didapatkan dari penelitian terhadap 290 tesis mahasiswa

Lebih terperinci

PRODUKTIVITAS DOSEN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA PADA JURNAL TERINDEKS SCOPUS: SUATU KAJIAN BIBLIOMETRIK

PRODUKTIVITAS DOSEN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA PADA JURNAL TERINDEKS SCOPUS: SUATU KAJIAN BIBLIOMETRIK PRODUKTIVITAS DOSEN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA PADA JURNAL TERINDEKS SCOPUS: SUATU KAJIAN BIBLIOMETRIK Oleh : Nurul Hayati dan Lolytasari Abstract This study measures the productivity of UIN Jakarta

Lebih terperinci

ANALISIS PARO HIDUP LITERATUR PADA JURNAL INFORMATION RESEARCH PERIODE

ANALISIS PARO HIDUP LITERATUR PADA JURNAL INFORMATION RESEARCH PERIODE ANALISIS PARO HIDUP LITERATUR PADA JURNAL INFORMATION RESEARCH PERIODE 2008-2011 ( STUDI KAJIAN BIBLIOMETRIKA PADA INFORMATION RESEARCH : AN INTERNATIONAL ELECTRONIC JOURNAL ) Oleh Venny Vania Annora Manullang

Lebih terperinci

Kajian Bibliometrika Menggunakan Analisis Sitiran terhadap Skripsi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNP Tahun

Kajian Bibliometrika Menggunakan Analisis Sitiran terhadap Skripsi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNP Tahun Kajian Bibliometrika Menggunakan Analisis Sitiran terhadap Skripsi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNP Tahun 2005-2009 Elva Rahmah Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang

Lebih terperinci

ANALISIS BIBLIOGRAFI NASIONAL INDONESIA PERIODE

ANALISIS BIBLIOGRAFI NASIONAL INDONESIA PERIODE ANALISIS BIBLIOGRAFI NASIONAL INDONESIA PERIODE 2009-2010 Rochani Nani Rahayu 1 dan Tupan 2 1 Pustakawan Madya PDII-LIPI 2 Pustakawan Madya PDII-LIPI *Korespondensi: nanipdii@yahoo.com ABSTRACT This study

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses terjadinya penyakit terdapat tiga elemen yang saling berperan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses terjadinya penyakit terdapat tiga elemen yang saling berperan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses terjadinya penyakit terdapat tiga elemen yang saling berperan dan berinteraksi, ketiga nya adalah host, agent dan lingkungan. Ketiga komponen ini dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit plasmodium yang hidup dan berkembangbiak dalam sel darah merah manusia. Penyakit ini ditularkan

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN 2.1. Bentuk Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuntitatif, dengan maksud untuk mencari korelasi antara variabel bebas dengan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain dan Jenis Penelitian Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian. Metode penelitian menurut Sugiyono (2011: 3) pada dasarnya merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi

BAB I PENDAHULUAN. informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Zaman globalisasi ditandai dengan suatu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat. Ilmu pengetahuan dapat mengalami penyempurnaan atau

Lebih terperinci

Epidemiologi dan aspek parasitologis malaria. Ingrid A. Tirtadjaja Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Epidemiologi dan aspek parasitologis malaria. Ingrid A. Tirtadjaja Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti Epidemiologi dan aspek parasitologis malaria Ingrid A. Tirtadjaja Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti Malaria Sudah diketahui sejak jaman Yunani Kutukan dewa wabah disekitar Roma Daerah rawa berbau

Lebih terperinci

ANALISIS BIBLIOMETRIK PADA BULETIN PALAWIJA A Bibliometric Analysis on the Buletin Palawija

ANALISIS BIBLIOMETRIK PADA BULETIN PALAWIJA A Bibliometric Analysis on the Buletin Palawija Analisis J. Perpus. bibliometrik Pert. Vol. pada 23 Buletin No. 1 April Palawija 2014:...-... (Sutardji dan Sri Ismi Maulidyah) ANALISIS BIBLIOMETRIK PADA BULETIN PALAWIJA A Bibliometric Analysis on the

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif. Menurut Hasan (2002:22), penelitian deskriptif adalah penelitian yang melukiskan variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Universitas Negeri Medan (UNIMED merupakan salah satu perguruan tinggi, memiliki tiga landasan perguruan tinggi yang harus dilakukan oleh seluruh civitas akademika

Lebih terperinci

ANALISIS SITIRAN JURNAL PADA SKRIPSI MAHASISWA JURUSAN MANAJEMEN TAHUN 2014 DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO

ANALISIS SITIRAN JURNAL PADA SKRIPSI MAHASISWA JURUSAN MANAJEMEN TAHUN 2014 DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO ANALISIS SITIRAN JURNAL PADA SKRIPSI MAHASISWA JURUSAN MANAJEMEN TAHUN 2014 DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO Zakaria Guninda *), Rukiyah, Lydia Christiani Jurusan Ilmu

Lebih terperinci

Analisis Sitiran terhadap Disertasi Program Doktor (S-3) Ilmu Kedokteran Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Analisis Sitiran terhadap Disertasi Program Doktor (S-3) Ilmu Kedokteran Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Analisis Sitiran terhadap Disertasi Program Doktor (S-3) Ilmu Kedokteran Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Jonner Hasugian Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi Universitas Sumatera

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Plasmodium merupakan penyebab infeksi malaria yang ditemukan oleh Alphonse Laveran dan perantara malaria yaitu nyamuk Anopheles yang ditemukan oleh Ross (Widoyono, 2008).

Lebih terperinci

MEMPUBLIKASIKAN TULISAN KARYA (DEMO IOJS DAN ISJD) ILMIAH DI PUBLIKASI ELEKTRONIK. Budi Nugroho

MEMPUBLIKASIKAN TULISAN KARYA (DEMO IOJS DAN ISJD) ILMIAH DI PUBLIKASI ELEKTRONIK. Budi Nugroho MEMPUBLIKASIKAN TULISAN KARYA ILMIAH DI PUBLIKASI ELEKTRONIK (DEMO IOJS DAN ISJD) Budi Nugroho PELATIHAN PUBLIKASI ILMIAH DI ERA DIGITAL Jakarta, 24 Oktober 2013 Etika Penulisan Ilmiah Penulisan artikel,

Lebih terperinci

PRODUKTIVITAS PENGARANG ARTIKEL BIDANG ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI DI INDONESIA TAHUN : ANALISIS BIBLIOMETRIKA MENGGUNAKAN HUKUM LOTKA

PRODUKTIVITAS PENGARANG ARTIKEL BIDANG ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI DI INDONESIA TAHUN : ANALISIS BIBLIOMETRIKA MENGGUNAKAN HUKUM LOTKA PRODUKTIVITAS PENGARANG ARTIKEL BIDANG ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI DI INDONESIA TAHUN 1978-2007: ANALISIS BIBLIOMETRIKA MENGGUNAKAN HUKUM LOTKA Malta Nelisa 1 maltanelisa@yahoo.com.sg ABSTRACT The

Lebih terperinci

L/O/G/O. Disampaikan dalam Rapat Koordinasi Pengembangan Koleksi Nasional Jakarta, Mei 2014 OLEH : ADRIATI

L/O/G/O. Disampaikan dalam Rapat Koordinasi Pengembangan Koleksi Nasional Jakarta, Mei 2014 OLEH : ADRIATI L/O/G/O Disampaikan dalam Rapat Koordinasi Pengembangan Koleksi Nasional Jakarta, 20 21 Mei 2014 OLEH : ADRIATI BIODATA Nama : Dra. Adriati, M.Hum. Tempat Lahir : Batu Sangkar, Sumatra Barat Pendidikan

Lebih terperinci

Risk factor of malaria in Central Sulawesi (analysis of Riskesdas 2007 data)

Risk factor of malaria in Central Sulawesi (analysis of Riskesdas 2007 data) Penelitian Jurnal Epidemiologi dan Penyakit Bersumber Binatang (Epidemiology and Zoonosis Journal) Vol. 4, No. 4, Desember 2013 Hal : 175-180 Penulis : 1. Junus Widjaja 2. Hayani Anastasia 3. Samarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Artikel ilmiah merupakan sejenis tulisan yang menyajikan atau menganalisis suatu topik secara ilmiah. Keilmiahan suatu tulisan didasarkan pada ragam bahasa yang digunakannya

Lebih terperinci

UJI PARUH HIDUP ARTIKEL PADA MAJALAH ILMIAH BAWAL: WIDYA RISET PERIKANAN TANGKAP

UJI PARUH HIDUP ARTIKEL PADA MAJALAH ILMIAH BAWAL: WIDYA RISET PERIKANAN TANGKAP Uji J. Perpus. paruh hidup Pert. artikel Vol. 23 pada No. majalah 1 April ilmiah 2014:......-... UJI PARUH HIDUP ARTIKEL PADA MAJALAH ILMIAH BAWAL: WIDYA RISET PERIKANAN TANGKAP Analysis on Half Life of

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. puncak kejadian leptospirosis terutama terjadi pada saat musim hujan dan

BAB I PENDAHULUAN. puncak kejadian leptospirosis terutama terjadi pada saat musim hujan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit leptospirosis terjadi di seluruh dunia, baik di daerah pedesaan maupun perkotaan, di daerah tropis maupun subtropis. Di daerah endemis, puncak kejadian leptospirosis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis (Alsagaff,H, 2006). Penyakit ini juga

BAB I PENDAHULUAN. oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis (Alsagaff,H, 2006). Penyakit ini juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Tuberkulosis (TB) paru merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis (Alsagaff,H, 2006). Penyakit ini juga dapat menyebar

Lebih terperinci

ANALISIS PUBLIKASI PROSIDING TEMU TEKNIS FUNGSIONAL NON-PENELITI

ANALISIS PUBLIKASI PROSIDING TEMU TEKNIS FUNGSIONAL NON-PENELITI Prosiding Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian Tahun 004 ANALISIS PUBLIKASI PROSIDING TEMU TEKNIS FUNGSIONAL NON-PENELITI SUTARDJI Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian,

Lebih terperinci

KAJIAN PROFIL ARTIKEL DAN PRODUKTIvITAS PENULIS PADA WARTA KEBUN RAyA

KAJIAN PROFIL ARTIKEL DAN PRODUKTIvITAS PENULIS PADA WARTA KEBUN RAyA KAJIAN PROFIL ARTIKEL DAN PRODUKTIvITAS PENULIS PADA WARTA KEBUN RAyA Sutarsyah M Pustakawan Madya Bogor I LIPI Sutarsyah2@yahoo.com Abstrak Abstract Pengkajian Study about mengenai publiki publication

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB II TINJAUAN LITERATUR 8 BAB II TINJAUAN LITERATUR 2.1 Pengertian Sitiran Dalam ilmu perpustakaan dan informasi dikenal adanya istilah sitiran. Kata sitiran berasal dari bahasa Inggris yaitu citation. Sitiran memiliki makna

Lebih terperinci

ABSTRACT ABSTRAK 1. PENDAHULUAN. Rochani Nani Rahayu 1*, Tupan 1*, Mardiana 2

ABSTRACT ABSTRAK 1. PENDAHULUAN. Rochani Nani Rahayu 1*, Tupan 1*, Mardiana 2 ANALISIS KETERPAKAIAN REFERENSI: STUDI KASUS LAPORAN AKHIR RISET KOMPETITIF LIPI 2003 2007 BIDANG KALIMANTAN TIMUR & BANGKA BELITUNG, PRODUK KOMODITAS & TEKNOLOGI, dan WILAYAH PERBATASAN NTT Rochani Nani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuannya, mengembangkan diri dan pemenuhan kebutuhan dalam

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuannya, mengembangkan diri dan pemenuhan kebutuhan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap manusia membutuhkan informasi untuk memperkaya ilmu pengetahuannya, mengembangkan diri dan pemenuhan kebutuhan dalam melaksanakan aktivitasnya, seperti dosen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Acquired immune deficiency syndrome (AIDS), merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan karena menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh human immunodeficiency

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN OBJEK PENELITIAN. dokumen dengan teknik analisis referensi (Sulistiyo-Basuki 2004, 73).

BAB III METODOLOGI DAN OBJEK PENELITIAN. dokumen dengan teknik analisis referensi (Sulistiyo-Basuki 2004, 73). BAB III METODOLOGI DAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian ini menggunakan metode bibliometrika, artinya penggunaan metode matematika dan statistika terhadap dokumen yang diterbitkan.

Lebih terperinci

PENELUSURAN TERBITAN BERKALA PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM

PENELUSURAN TERBITAN BERKALA PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM PENELUSURAN TERBITAN BERKALA PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM Tulisan ini disusun sebagai tugas pengembangan deskripsi statistik penelusuran terbitan berkala pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. TB (Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar bakteri TB menyerang paru, tetapi

BAB 1 PENDAHULUAN. TB (Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar bakteri TB menyerang paru, tetapi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh bakteri TB (Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar bakteri TB menyerang paru, tetapi dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. endemik malaria, 31 negara merupakan malaria-high burden countries,

BAB 1 PENDAHULUAN. endemik malaria, 31 negara merupakan malaria-high burden countries, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit malaria masih mendominasi masalah kesehatan di masyarakat dunia, menurut laporan WHO tahun 2009 ada 109 negara endemik malaria, 31 negara merupakan malaria-high

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Indonesia dan Institut Teknologi Bandung Tahun (Tesis). Depok:

DAFTAR PUSTAKA. Indonesia dan Institut Teknologi Bandung Tahun (Tesis). Depok: DAFTAR PUSTAKA Arwendria. 2002. Pemanfaatan Teknik Descriptive Multivariate Data Analytic untuk Mengungkapkan Struktur Literatur Bidang Teknik Mesin: analisis cowords terhadap skripsi mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker telah menjadi masalah kesehatan serius bagi negara, disebabkan insidennya semakin meningkat. Penyakit ini termasuk salah satu jenis penyakit tidak menular

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi masalah

BAB I PENDAHULUAN. Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat utama di dunia termasuk Indonesia. Penyakit malaria menjadi salah satu perhatian

Lebih terperinci

ANALISIS KOLABORASI INTERDISIPLINER PENELITI BIDANG PERTANIAN : STUDI KASUS PENELITIAN BADAN LITBANG PERTANIAN TAHUN VIVIT WARDAH RUFAIDAH

ANALISIS KOLABORASI INTERDISIPLINER PENELITI BIDANG PERTANIAN : STUDI KASUS PENELITIAN BADAN LITBANG PERTANIAN TAHUN VIVIT WARDAH RUFAIDAH 1 ANALISIS KOLABORASI INTERDISIPLINER PENELITI BIDANG PERTANIAN : STUDI KASUS PENELITIAN BADAN LITBANG PERTANIAN TAHUN 2004-2006 VIVIT WARDAH RUFAIDAH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Sugiyono (2010, 29) Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisis

Lebih terperinci

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI SEMEN DI INDONESIA

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI SEMEN DI INDONESIA 2017 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI SEMEN DI INDONESIA DAFTAR ISI BAB I PROSPEK INDUSTRI SEMEN 1 1.1. BERITA DAN ISU TERBARU 2 1.2. PELUANG INDUSTRI SEMEN 3 Grafik 1.1. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, 2010-2017

Lebih terperinci

PRODUKTIFITAS PENULIS ARTIKEL MAJALAH ILMIAH PSIKOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA MENGGUNAKAN DALIL LOTKA

PRODUKTIFITAS PENULIS ARTIKEL MAJALAH ILMIAH PSIKOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA MENGGUNAKAN DALIL LOTKA Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Vol. 13, No. 2, Desember 2017, Hal. 205-216 DOI: http:// 10.22146/bip.26312 ISSN 1693-7740 (Print), ISSN 2477-0361 (Online) Tersedia online di https://jurnal.ugm.ac.id/bip

Lebih terperinci

Gambaran Diagnosis Malaria pada Dua Laboratorium Swasta di Kota Padang Periode Desember 2013 Februari 2014

Gambaran Diagnosis Malaria pada Dua Laboratorium Swasta di Kota Padang Periode Desember 2013 Februari 2014 872 Artikel Penelitian Gambaran Diagnosis Malaria pada Dua Laboratorium Swasta di Kota Padang Periode Desember 2013 Februari 2014 Hans Everald 1, Nurhayati 2, Elizabeth Bahar 3 Abstrak Pengobatan malaria

Lebih terperinci

III. LITERATUR REVIEW

III. LITERATUR REVIEW III. LITERATUR REVIEW Literatur review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literatur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perpustakaan sebagai salah satu pusat sumber informasi bagi masyarakat luas. Siap menampung serta mengelola sumber-sumber informasi tersebut sehingga dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kepariwisataan internasional (international tourism) telah mengalami perkembangan yang pesat dalam satu dekade terakhir. Satu miliar manusia bepergian di seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang awalnya

BAB I PENDAHULUAN. Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang awalnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang awalnya menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, menyebabkan penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2025 adalah meningkatnya kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria adalah salah satu penyakit menular paling umum dan masalah kesehatan masyarakat yang besar. Malaria disebabkan oleh parasit yang disebut Plasmodium, yang ditularkan

Lebih terperinci

3. Darimana anda mengakses Database PubMed? a. Laptop/wifi

3. Darimana anda mengakses Database PubMed? a. Laptop/wifi Lampiran I. Kuesioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN Dengan hormat, Saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I untuk berpartisipasi dalam mengisi kuesioner berikut ini dalam rangka pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau calon ibu merupakan kelompok rawan, karena membutuhkan gizi yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. atau calon ibu merupakan kelompok rawan, karena membutuhkan gizi yang cukup 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan, menurunkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Malaria ditemukan hampir di seluruh bagian dunia, terutama di negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. Malaria ditemukan hampir di seluruh bagian dunia, terutama di negaranegara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Malaria ditemukan hampir di seluruh bagian dunia, terutama di negaranegara beriklim tropis dan subtropis. Penduduk yang berisiko terkena malaria berjumlah

Lebih terperinci

PEMBUATAN INDEKS ARTIKEL SURAT KABAR BERANOTASI MENGGUNAKAN MICROSOFT ACCES 2010 DI KANTOR ARSIP, PERPUSTAKAAN, DAN DOKUMENTASI KOTA PADANG

PEMBUATAN INDEKS ARTIKEL SURAT KABAR BERANOTASI MENGGUNAKAN MICROSOFT ACCES 2010 DI KANTOR ARSIP, PERPUSTAKAAN, DAN DOKUMENTASI KOTA PADANG PEMBUATAN INDEKS ARTIKEL SURAT KABAR BERANOTASI MENGGUNAKAN MICROSOFT ACCES 2010 DI KANTOR ARSIP, PERPUSTAKAAN, DAN DOKUMENTASI KOTA PADANG Uci Oktaviani 1, Marlini 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masih menjadi perhatian masyarakat dunia termasuk didalamnya negara Indonesia. Di

BAB I PENDAHULUAN. masih menjadi perhatian masyarakat dunia termasuk didalamnya negara Indonesia. Di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Malaria sampai saat ini merupakan salah satu masalah kesehatan yang masih menjadi perhatian masyarakat dunia termasuk didalamnya negara Indonesia. Di dunia diperkirakan

Lebih terperinci

Pengembangan Website Badan Litbang dan Inovasi. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Pengembangan Website Badan Litbang dan Inovasi. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Pengembangan Website Badan Litbang dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Latar Belakang Latar belakang harus diredesign (surat edaran) Surat Edaran Setjen No. SE.14/Setjen-Pusdatin/2015

Lebih terperinci

Skripsi Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh TIWIK SUSILOWATI J

Skripsi Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh TIWIK SUSILOWATI J HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANA RARA KECAMATAN LOLI KABUPATEN SUMBA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR Skripsi Ini Disusun untuk Memenuhi

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun oleh ENDAH FITRI NOVITASARI PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun oleh ENDAH FITRI NOVITASARI PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN KARYA TULIS ILMIAH POLA PENGGUNAAN ANTI MALARIA PADA PENGOBATAN MALARIA VIVAX TANPA KOMPLIKASI DI INSTALASI RAWAT JALAN RSUD SCHOLOO KEYEN KABUPATEN SORONG SELATAN PROPINSI PAPUA BARAT PERIODE JANUARI-MEI

Lebih terperinci

Maryono dan Sri Junandi*

Maryono dan Sri Junandi* INDONESIAN JOURNAL OF CHEMISTRY 2007-2011: ANALISIS KOLABORASI DAN INSTITUSI ( INDONESIAN JOURNAL OF CHEMISTRY 2007-2011: COLLABORATION AND INSTITUTION ANALYSIS ) Maryono dan Sri Junandi* Abstract This

Lebih terperinci

BAB I. Universitas Sumatera Utara

BAB I. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jurnal merupakan salah satu jenis koleksi perpustakaan yang wajib ada, terutama pada perpustakaan perguruan tinggi. Dalam jurnal terdapat beberapa artikel hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Telah diketahui bahwa gangguan pendengaran (hearing impairment) atau ketulian (deafness) mempunyai dampak yang merugikan bagi penderita, keluarga, masyarakat maupun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Pemanfaatan paket..., Noorma Setianti, FIB UI, 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Pemanfaatan paket..., Noorma Setianti, FIB UI, 2009 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perpustakaan merupakan sebuah institusi yang mengorganisasikan informasi dengan melakukan penyimpanan, pengolahan dan penyebaran informasi. Informasi ini

Lebih terperinci

Engkos Koswara Natakusumah 1 *

Engkos Koswara Natakusumah 1 * PENENTUAN KOLABORASI PENELITIAN DAN DISTRIBUSI PENGARANG PADA JURNAL TEKNOLOGI INDONESIA (THE DETERMINATIONS OF RESEARCH COLLABORATION AND AUTHORS DISTRIBUTION IN THE JURNAL TEKNOLOGI INDONESIA) Engkos

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu perhatian global karena kasus malaria yang tinggi dapat berdampak luas

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu perhatian global karena kasus malaria yang tinggi dapat berdampak luas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat utama di dunia termasuk Indonesia. Penyakit malaria menjadi salah satu perhatian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dari genus Plasmodium dan mudah dikenali dari gejala meriang (panas dingin

BAB 1 PENDAHULUAN. dari genus Plasmodium dan mudah dikenali dari gejala meriang (panas dingin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Malaria adalah penyakit yang menyerang manusia, burung, kera dan primata lainnya, hewan melata dan hewan pengerat, yang disebabkan oleh infeksi protozoa dari genus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Millenium Development Goals (MDGs) adalah sebuah komitmen bersama masyarakat internasional untuk mempercepat pembangunan manusia dan pengentasan kemiskinan. MDGs ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Filariasis (penyakit kaki gajah) adalah penyakit menular yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Filariasis (penyakit kaki gajah) adalah penyakit menular yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Filariasis (penyakit kaki gajah) adalah penyakit menular yang menahun yang disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh nyamuk Mansonia, Anopheles, Culex, Armigeres.

Lebih terperinci

Pengembangan Koleksi. Presented by Yuni Nurjanah. Pengembangan Koleksi Modul 4 by Yuni Nurjanah

Pengembangan Koleksi. Presented by Yuni Nurjanah. Pengembangan Koleksi Modul 4 by Yuni Nurjanah Pengembangan Koleksi Modul 4 Presented by Yuni Nurjanah Pengembangan Koleksi Modul 4 by Yuni Nurjanah 3/31/2010 SELEKSI BAHAN PUSTAKA A. Proses Seleksi 2. Pi Prinsipseleksii lki 3. Variasi dalam seleksi

Lebih terperinci

Sumber Informasi Biomedis. dr. Diani Puspa Wijaya MMedEd Blok Introduksi 1.1

Sumber Informasi Biomedis. dr. Diani Puspa Wijaya MMedEd Blok Introduksi 1.1 Sumber Informasi Biomedis dr. Diani Puspa Wijaya MMedEd Blok Introduksi 1.1 1 Sumber informasi biomedis Text book Berisi prinsip dasar subjek pengetahuan yg disusun secara komprehensif dan sistematis 3

Lebih terperinci

Kata bibliografi berasal dari bahasa Yunani dengan. berarti menulis, maka kata bibliografi secara harfiah

Kata bibliografi berasal dari bahasa Yunani dengan. berarti menulis, maka kata bibliografi secara harfiah 1. Pengertian Bibliografi Kata bibliografi berasal dari bahasa Yunani dengan akar kata Biblion : yang berarti buku dan Graphein : yang berarti menulis, maka kata bibliografi secara harfiah berarti penulisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyakit yang harus terus menerus dilakukan pengamatan, monitoring

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyakit yang harus terus menerus dilakukan pengamatan, monitoring 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu komitmen global dibidang kesehatan adalah memerangi penyakit HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lainnya (MDG ke 6). Sebagaimana yang diketahui bahwa Penyebaran

Lebih terperinci