ANALISA ALTERNATIF INVESTASI PEMBANGUNAN PROYEK TERMINAL WISATA KAMBANG PUTIH TUBAN (TWKPT)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISA ALTERNATIF INVESTASI PEMBANGUNAN PROYEK TERMINAL WISATA KAMBANG PUTIH TUBAN (TWKPT)"

Transkripsi

1 ANALISA ALTERNATIF INVESTASI PEMBANGUNAN PROYEK TERMINAL WISATA KAMBANG PUTIH TUBAN (TWKPT) Oleh NUR RAKHMAH RIYANI Dosen Pembimbing CHRISTIONO UTOMO, ST.MT ABSTRAK Terminal bus merupakan salah satu fasilitas transportasi yang cukup penting. Karena Terminal Tuban yang ada saat ini sangat kurang memadai, untuk itu dibangunlah terminal baru di jalur pantura tepatnya di Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Pembangunan Terminal Wisata Kambang Putih Tuban (TWKPT) ini menggunakan konsep wisata. Karena proyek pembangunan TWKPT ini merupakan salah satu proyek yang berskala besar, memerlukan dana dan upaya lain yang juga besar, serta mempunyai peranan yang penting dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, untuk itu BAPPEDA Kabupaten Tuban menginvestasikan dananya untuk pembangunan proyek tersebut. Sehubungan dengan investasi tersebut, maka ada empat alternatif investasi yang dapat dianalisa, sehingga dapat dipilih alternatif mana yang terbaik untuk penanaman investasi pada proyek pembangunan TWKPT. Alternatifnya yaitu Alternatif 1, terminal bus dengan kios-kios dan wisata laut; alternatif 2, terminal bus tanpa kios-kios dan wisata laut; alternatif 3, terminal bus dengan kios-kios tetapi tanpa wisata laut; dan alternatif 4, jika terminal bus dengan wisata laut tetapi tanpa kioskios. Permasalahnya adalah bagaimana memperoleh alternatif terbaik untuk investasi pada proyek Pembangunan Terminal Kambang Putih Tuban (TWKPT). Dilakukan analisa pemilihan alternatif investasi, untuk memilih alternatif terbaik investasi. Pemilihan alternatif investasi tersebut didasarkan pada resiko kerugiaan yang paling kecil dengan melihat nilai NPV (Net Present Value) dari masing-masing alternatif. Selain menggunakan analisa tersebut, analisa sensitivitas juga dilakukan untuk mengukur sensitivitas alternatif terhadap variabel-variabel yang mempengaruhi, antara lain perubahan MARR, masa investasi, jumlah angkutan, harga jual kios, dan biaya konstruksi. Dari hasil analisa NPV. alternatif yang dipilih dengan resiko kerugiannya terkecil yaitu alternatif 3 (Terminal bus dengan kios-kios) dengan NPV sebesar Rp - 2,123,789, Sedangkan dari analisa sensitivitas, secara keseluruhan dipilh alternatif 3 karena paling dominan sensitif terhadap perubahan parameter MARR, jumlah angkutan, harga jual kios, dan biaya konstruksi. Kata kunci : investasi, NPV, analisa sensitivitas

2 1.1 Latar Belakang Dalam gerak pertumbuhan ekonomi, eksistensi suatu terminal bus menempati posisi penting sebagai bagian dari konsep transportasi, khususnya transportasi darat. Dengan adanya pertumbuhan ekonomi tersebut, maka jumlah angkutan yang dibutuhkan juga akan meningkat. Dari data yang diperoleh dari Dinas Perhubungan Kabupaten Tuban dari tahun , peningkatan jumlah angkutan Bus AKAP sebasar 6,8%, Bus AKDP sebesar 7,05%, angkutan kota sebesar 10,11%, sedangkan untuk angkutan pedesaan sebesar 9,62%. Untuk menyeimbangi jumlah angkutan yang semakin meningkat, BAPPEDA Kabupaten Tuban mempunyai inisiatif untuk membangun terminal baru. Selain itu, pertimbangan lain perlu dibangunnya terminal baru di Kabupaten Tuban yaitu kondisi terminal lama baik fasilitas operasional, fungsional maupun penunjang yang ada kurang memadai. Pembangunan terminal baru ini direncanakan di bangun di sepanjang pesisir pantai utara Kabupaten Tuban tepatnya, di Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Karena letaknya yang berada di sepanjang pesisir pantai inilah maka pembangunan terminal baru ini menggunakan konsep wisata. Pembangunan terminal baru atau yang lebih dikenal dengan sebutan Terminal Wisata Kambang Putih Tuban (TWKPT), dilengkapi dengan kios-kios dan tempat wisata. Karena proyek pembangunan terminal baru ini merupakan proyek pemerintah yang berskala besar, memerlukan dana dan upaya lain yang juga besar serta mempunyai peranan yang sangat penting, maka BAPPEDA Kabupaten Tuban menginvestasikan dananya untuk pembangunan terminal tersebut. Dengan adanya permasalahan diatas, maka penulis akan mencoba mencari altrnatif yang terbaik untuk penanaman investasi tersebut tanpa merubah tujuan awal pembangunan proyek. Rencana awal, pembangunan terminal bus dilengkapi kios-kios dan menggunakan konsep wisata. Rencana awal ini merupakan alternatif 1. Alternatif alternatif lain yang mungkin dapat dianalisa yaitu bila terminal bus dibangun tanpa menggunakan konsep wisata dan kios dalam hal ini hanya terminal bus saja, karena tujuan awal yang dibutuhkan hanyalah terminal bus mengingat terminal lama sudah tidak layak jika dilihat dari segi fasilitasnya (Alternatif 2). Untuk menambah nilai minat masyarakat maka penulis juga mencoba menganalisa alternatif 3 yakni jika terminal bus dengan ditambah kios-kios. Dan alternatif yang terakhir, jika terminal bus dengan konsep wisata tanpa adanya kios (Alternatif 4). Dari alternatif-alternatif diatas perlu adanya solusi terbaik dalam melakukan analisa investasi, 1.2 Rumusan Masalah Permasalahan dari tugas akhir ini adalah bagaimana memperoleh alternatif terbaik untuk investasi pada Terminal Wisata Kambang Putih Tuban. 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah mengetahui alternatif terbaik untuk melakukan investasi pada Terminal Wisata Kambang Putih Tuban. 1.4 Batasan Masalah Batasan masalah pada penulisan tugas akhir ini yaitu : 1. Kondisi kota yang ditinjau pada proyek ini adalah kondisi kota Tuban. 2. Tidak membahas perencanaan konstruksi Terminal Wisata Kambang Putih Tuban. 3. Pemilihan alternatif menggunakan analisa sensitivitas berdasarkan kreteria penilaian investasi yang telah ditentukan. 4. Tidak membahas analisa resiko. 5. Strategi pemasaran, proses operasi pemeliharaan, dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) tidak dimasukkan secara rinci. 6. Desain arsitektur dan dampak lingkungan tidak dibahas. 7. Umur investasi = 10 tahun. 8. Bunga Pinjaman = 10 %. 9. MARR = 18%. 1.5 Sistematika Penulisan Bab I : Pendahuluan. Bab II : Tinjaun Pustaka Bab III : Metodologi Penelitian.

3 Bab IV Bab V : Data dan Analisa : Kesimpulan dan Saran. 2.1 Proyek Pemerintah Proyek-proyek pemerintah dalam hal ini adalah proyek-proyek yang dibangun oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang tidak berorentasi pada keuntungan. (Pujawan, 2004). Secara umum sumber-sumber pembiayaan yang bisa dipakai oleh pemerintah untuk membiayai proyek-proyeknya diklasifikasikan menjadi tiga yaitu (Pujawan, 2004) : 1. Pajak, baik pajak pertambahan nilai, pajak bumi dan bangunan, pajak pendapatan, dan sebagainya. 2. Dana internal 3. Pinjaman, termasuk diantaranya yang berupa pengeluaran obligasi. 2.2 Investasi Investasi yaitu semua aktivitas-aktivitas yang mengandung unsur pengorbanan atau pengeluaran untuk suatu harapan di masa yang akan datang Tujuan utama investasi adalah memperoleh berbagai macam manfaat yang cukup layak di kemudian hari. Manfaat tadi dapat berupa imbalan keuangan, misalnya laba, dan manfaat non-keuangan adalah penciptaan lapangan kerja baru, peningkatan ekspor, substitusi impor ataupun pendayagunaan bahan baku dalam negeri yang berlimpah, rasa bangga terhadap daerah meningkat, dan manfaat-manfaat yang lainnya (Sutojo, 1982). 2.3 Prinsip Arus Kas 1. Nilai Waktu dari Uang 2. Nilai yang akan datang 3. Nilai Sekarang 4. Nilai Sekarang Anuitas 5. Capital Recovery 2.4 Variabel Analisa Investasi 1. Biaya Investasi, komponennya : - Biaya tanah (land cost). - Biaya langsung (direct cost), yang dimaksud biaya langsung disini yaitu biaya konstruksi. - Biaya-biaya tidak langsung (indirect cost). 2. Modal, meliputi : - Modal sendiri - Modal pinjaman 3. Biaya Operasional dan Biaya Pemeliharaan. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk memperkirakan biaya-biaya tersebut, antara lain (Soeharto, 2002) : 1. Metode parametrik. 2. Memakai daftar indeks harga dan informasi proyek terdahulu. 3. Metode menganalisa unsure-unsurnya. 4. Menggunakan metode faktor. 5. Quantity take-off dan harga satuan. 6. Unit Price. 7. Memakai data dan informasi proyek yang bersangkutan. 4. Pendapatan, meliputi retribusi dan nilai jual kios. Adapun retribusi diatur dalam Perda No. 13 Tahun Pajak, sesuai dengan Undang-undang No. 17 tahun Depresiasi atau Penyusutan, dengan metode garis lurus sesuai dengan Undang-undang No. 17 tahun Arus Kas, adalah aliran dana yang keluar (cash outflow) atau yang masuk (cash inflow) pada suatu proyek, semuanya disusun dalam suatu daftar yang diatur secara sistematis dan kronologis 2.5 Analisa Pemilihan Alternatif Investasi Berikut ini langkah-langkah sistematis dalam mengambil suatu keputusan dalam pemilihan alternatif, yaitu (Pujawan, 2003) :

4 1. Mendefinisikan sejumlah alternatif yang akan dianalisa. 2. Mendefinisikan horizon perencanaan yang akan digunakan dasar dalam membandingkan alternatif. 3. Mengestimasikan aliran kas masing-masing alternatif. 4. Menentukan MARR yang akan digunakan. 5. Membandingkan alternatif-alternatif dengan ukuran atau teknik yang dipilih. 6. Melakukan analisa suplementer. 7. Memilih alternatif yang terbaik dari hasil analisa tersebut 2.6 Analisa Sensitivitas Dalam analisa investasi nilai-nilai parameter yang ditentukan tidak akan bisa dilepaskan dari faktor kesalahan. Artinya, nilai-nilai parameter tersebut mungkin lebih besar atau lebih kecil dari hasil yang telah dianalisa, atau berubah pada saat-saat tertentu. Perubahan-perubahan yang terjadi pada nilainilai parameter tentunya akan mengakibatkan perubahan-perubahan pula pada tingkat output atau hasil yang ditunjukkan oleh suatu alternatif investasi. Perubahan-perubahan tingkat output atau hasil ini memungkinkan keputusan akan berubah dari satu alternatif ke alternatif lainnya. Apabila berubahnya faktor-faktor atau parameter-parameter tadi akan mengakibatkan berubahnya suatu keputusan maka keputusan tersebut dikatakan sensitif terhadap perubahan nilai parameter-parameter atau faktor-faktor tersebut. Dalam tugas akhir ini, metode yang digunakan yaitu sensitivity graph. Menurut Sullivan, sensitivity graph ini dapat digunakan untuk dua atau lebih alternatif investasi. Masing-masing alternatif investasi tersebut dihitung Net Present Value (NPV), dengan kenaikan dan penurunan + 60% dari nilai awal, kemudian hasilnya diplot dalam grafik. Setelah diplot dalam grafik, dari masing-masing alternatif tersebut dipilih alternatif mana yang mempunyai kemiringan yang paling tajam, dengan demikian alternatif tersebut bisa dikatakan sensitif terhadap perubahan parameter itu. 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian yang dilakukan dalam tugas akhir ini adalah pemilihan alternatif investasi berdasarkan nilai resiko kerugiannya paling kecil dilihat dari nilai NPV nya pada Pembangunan Proyek Terminal Wisata Kambang Putih Tuban (TWKPT). Alternatif yang dipilih yaitu alternatif 1, terminal bus yang dilengkapi kios-kios dan tempat wisata laut, alternatif 2 terminal bus tanpa kios-kios dan tempat wisata laut, alternatif 3 terminal bus dengan kios-kios tanpa tempat wisata, dan alternatif 4 terminal bus dengan tempat wisata tanpa adanya kios-kios. Dalam analisa investasi nilai-nilai parameter yang ditentukan tidak akan bisa dilepaskan dari faktor kesalahan. Untuk itu, penelitian ini juga akan dilakukan analisa sensitivitas sehingga nantinya didapatkan output dengan alternatif mana yang terbaik untuk dilakukan penanaman investasi pada proyek Pembangunan Terminal Wisata Kambang Putih Tuban (TWKPT). 3.2 Jenis Data dan Sumber Data Data-data yang didapatkan dari BAPPEDA Kabupaten Tuban antara lain : 1. Data lokasi proyek. 2. Gambar perencanaan proyek. 3. Data dasar perencanaan proyek. 4. Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek. 5. Harga jual kios yang ada di Terminal Wisata Kambang Putih Tuban dan sistem pembayarannya. 6. Alokasi sumber dana dan bunga pinjaman. Sedangkan data-data yang didapatkan dari Dinas Perhubungan Kabupaten Tuban, meliputi : 1. Kondisi fisik dan keadaan lingkungan disekitar Terminal Kecamatan Tuban (Terminal Lama). 2. Data jumlah angkutan yang masuk di Terminal Kecamatan Tuban (Terminal Lama). 3. Data jumlah penumpang yang datang ke Terminal Kecamatan Tuban (Terminal Lama). 4. Pendapatan Terminal Kecamatan Tuban (Terminal Lama). 5. Pengeluaran Terminal Kecamatan Tuban (Terminal Lama). 6. Tarif retribusi dan pajak daerah. 3.3 Bagan Alir Penelitian Latar Belakang Permasalahan

5 Pengumpulan Data Studi Pustaka Data Primer Data Proyek Menentukan Pendapatan dan Pengeluaran dari setiap alternatif Layak Penilaian Kelayakan Tidak Layak Metode Pemilihan Alternatif Pemilihan Alternatif Terbaik Berdasarkan nilai NPV terkecil Analisa Sensitivitas Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran 4.1 Data Terminal Lama Data angkutan yang diperoleh dari tahun meliputi : jumlah bus AKAP, bus AKDP, angkutan kota, angkutan desa. Dari data tersebut maka dapat diketahui %kenaikan rata-rata angkutan dari tahun adalah bus AKAP 6,8%, BUS AKDP 7,05%, angkutan kota 10,11%, angkutan pedesaan 9,62%. Sedangkan %kenaikan rata-rata untuk jumlah penumpang yang datang 9,04%. Pendapatan yang diterima oleh terminal lama selama setahun sebesar Rp. 1,040,859, Untuk biaya operasional dan pemeliharaannya sebesar Rp. 283,785, Terminal Baru (Terminal Wisata Kambang Putih Tuban = Alt. 1) Dari data yang didapat dari terminal lama maka dapat dihitung jumlah angkutan di terminal baru selama 10 tahun kedepan (tahun ) dengan rumus proyeksi, yaitu Pn = Po(1 + r) n. 1. Jumlah Bus AKAP 2. Jumlah Bus AKDP 3. Jumlah Angkutan Kota Tahun Vol. Kendaraan per Tahun (rit) , , , , , , , , , , Angkutan Pedesaan Tahun Vol. Kendaraan Tahun Vol. Kendaraan per Tahun (rit) , , , , , , , , , , Jumlah Penumpang Tahun Vol. Kendaraan per Tahun (rit) , , , , , , , , , ,741

6 per Tahun (rit) , , , , , , , , , ,454 Tahun Jmlh Orang (Per tahun) ,897, ,068, ,255, ,459, ,682, ,924, ,188, ,477, ,791, ,134,306 Untuk jumlah mobil wisata dan bus wisata diramalkan sesuai dengan kapasitas maksimum tempat parkir/harinya. sehingga dapat diketahui jumlah kendaraan per tahun dan tidak mengalami kenaikan tiap tahunnya. Berikut ini jumlah mobil dan bus wisata : Tahun Jumlah Kendaraan per tahun (unit) Bus Wisata Mobil Wisata Harga Jual Kios dan sistem pembayarannya Harga jual kios secara keseluruhan sebesar Rp 26,640,000, dengan uang muka Rp 7,992,000, dan sisanya diangsur selama 5 tahun dengan bunga 20%, jadi angsuran tiap tahunnya sebesar Rp 6,235,891, Arus Kas Total Pendapatan sebesar Rp 76,460,443, dan total pengeluaran sebesar Rp. 85,055,939, Semua pendapatan dan pengeluaran direkapitulasi dalam bentuk arus kas (cash flow), dengan memperhitungkan pajak dan penyusutan. Dari arus kas tersebut didapat nilai NPV (Net Present Value) yaitu Rp. 14,914,218, Karena didapat nilai NPV nya negatif maka bisa dikatakan alternatif ini tidak layak. 4.3 Terminal Bus (Alt. 2) Biaya investasinya yakni sebesar Rp. 13,685,767,600.00, Pembiayaan proyek ini juga berasal dari modal sendiri dan pinjaman, namun modal sendiri dan pinjaman disesuaikan dengan biaya investasinya. Untuk modal sendiri dari dana APBD sebesar Rp. 7,664,029, sedangkan dana pinjamannya sebesar Rp. 6,021,737,744.00, yang harus diangsur selama 5 tahun dengan bunga 10 %. Total pendapatan sebesar Rp. 19,644,137, Total pengeluarannya sebesar Rp. 27,220,472,902,27. Arus kas (cash flow), ini merupakan hasil rekapitulasi dari semua pendapatan dan pengeluaran dengan memperhitungkan pajak dan penyusutan. Dari arus kas tersebut didapat nilai NPV (Net Present Value) yaitu Rp. 9,238,904,656,42. Karena didapat nilai NPV nya negatif maka bisa dikatakan alternatif ini tidak layak. 4.4 Terminal Bus dan kios (Alt. 3)

7 Total biaya investasinya diperkirakan sebesar Rp. 33,139,238, Biaya investasi ini berasal dari dana APBD sebesar Rp. 18,557,973, yang merupakan modal sendiri. Sisanya dari pinjaman di bank sebesar Rp. 14,581,265, yang harus diangsur selama 5 tahun dengan bunga 10 %. Total pendapatan alternatif ketiga ini yaitu Rp. 67,375,120, Total pengeluaran terminal bus yang dilengkapi dengan fasilitas kios ini sebesar Rp. 57,963,832, Hasil total pendapatan dan pengeluaran diatas belum diperhitungkan dengan pajak dan nilai penyusutan. Setelah pajak dan penyusutannya diperhitungkan dalam bentuk arus kas maka didapat hasi NPV (Net Present Value) yaitu Rp. 2,123,789, Karena didapat nilai NPV nya negatif maka bisa dikatakan alternatif ini tidak layak. 4.5 Terminal Bus dan Wisata Total biaya invesatsi sebesar Rp. 36,120,568, Biaya investasi ini didapat dari dana APBD sebesar Rp. 20,227,518, yang merupakan modal sendiri. Sedangkan sisanya sebesar Rp. 15,893,049, merupakan pinjaman yang diangsur selama 5 tahun dengan bunga 10 %. Total pendapatan yang diterima sebesar Rp. 30,989,649, Total pengeluarannya sebesar Rp. 62,675,386, Semua pendapatan dan pengeluaran direkapitulasi dalam bentuk arus kas, sehingga didapat harga NPV (Net Present Value) sebesar Rp. 29,170,300, Seperti halnya alternatifalternatif yang lain, alternatif keempat ini juga menghasilkan nilai NPV negative, maka tidak layak. 4.6 Analisa Pemilihan Alternatif Dari hasil analisa diatas semua alternatif mempunyai nilai NPV negatif, sehingga bisa ditarik kesimpulan bahwa semua alternatif-alternatif tersebut tidak layak. Sehingga pemilihan alternatif terbaik didasarkan pada nilai NPV negatif yang paling kecil, artinya dipilih kemungkinan kerugiaanya paling kecil jika pembangunan proyek tersebut tetap dilanjutkan. Dari alternatif-alternatif diatas, kemungkinan kerugianya yang paling kecil yaitu Alternatif 3 (terminal bus dan kios) dengan nilai NPV -Rp 2,123,789, Analisa Sensitivitas 1. Perubahan MARR REKAPITULASI ANALISA SENSITIVITAS TERHADAP PERUBAHAN MARR NPV 2,000,000, % -50% -40% (2,000,000,000.00) -30% -20% -10% (6,000,000, ) 0% y = x (10,000,000, ) y = x (14,000,000,000.00) (18,000,000, ) (22,000,000, ) y = x y = x (26,000,000,000.00) Delta Penambahan 3) Linear (Alternatif 1) Linear (Alternatif 4) Alternatif 1 Alternatif 4 Alternatif 2 Linear (Alternatif 2) Alternatif 3 Linear (Alternatif Dari alternatif tersebut alternatif 3 sentitif terhadap perubahan MARR dengan persamaan Y = x Artinya, alternatif 3 bisa dikatakan layak jika MARR diturunkan 45% dari MARR semula, sehingga MARR menjadi 10.85%. 2. Perubahan Masa Invesatsi

8 ANALISA SENSITIVITAS TERHADAP PERUBAHAN MASA INVESTASI NPV ,000,000, y = 2E+09x - 2E+09-60% -50% -40% -30% -20% -10% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% -10,000,000, y = 1E+09x - 9E+09 y = 2E+09x - 2E+10 y = 1E+09x - 2E+10-30,000,000, Delta Penambahan Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Aternatif 4 Linear (Alternatif 1) Linear (Alternatif 3) Linear (Aternatif 4) Linear (Alternatif 2) Dari hasil analisa diatas, semua alternatif menunjukkan garis datar, artinya semua alternatif tidak sensitif terhadap perubahan masa investasi. 3. Perubahan Jumlah Angkutan ANALISA SENSITIVITAS TERHADAP PERUBAHAN JUMLAH ANGKUTAN NPV 8,000,000, ,000,000, (2,000,000,000.00) y = x y = x (7,000,000,000.00) (12,000,000,000.00) (17,000,000,000.00) (22,000,000,000.00) (27,000,000,000.00) y = x y = x Delta % Jumlah Angkutan Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Alternatif 4 Linear (Alternatif 3) Linear (Alternatif 2) Linear (Alternatif 1) Linear (Alternatif 4) Dari hasil analisa diatas, alternatif 4 (Terminal bus dan wisata) menunjukkan garis paling tajam, artinya alternatif 4 sensitif terhadap perubahan jumlah kenaikan. Pada grafik diatas alternatif 4 mempunyai persamaan Y = x , jadi pada x = 63,75 % (kenaikan jumlah angkutan), didapat NPV = 0, artinya proyek layak. 4. Perubahan Harga Jual Kios NPV ANALISA SENSITIVITAS TERHADAP HARGA JUAL KIO S 12,000,000, ,000,000, y = 2E+08x - 2E+09 2,000,000, (3,000,000,000.00) (8,000,000,000.00) (13,000,000,000.00) y = 2E+08x - 1E+10 (18,000,000,000.00) (23,000,000,000.00) (28,000,000,000.00) % Kenaikan Harga Jual Kios Alternatif 1 Alternatif 3 Linear (Alternatif 3) Linear (Alternatif 1) Berdasarkan hasil analisa sensitivitas diatas, maka alternatif yang paling sensitif terhadap perubahan harga jual kios yaitu Alternatif 3 (Terminal bus dengan kios-kios), dengan persamaan garis Y = 2E+08x-2E+09. Dari persamaan tersebut, maka dapat diketauhi proyek layak dengan NPV = 0, jika harga jual kios dinaikkan sebesar 10,064% dari harga jual kios sebelumnya.

9 5. Perubahan Biaya Konstruksi NPV ANALISA SENSITIVITAS TERHADAP BIAYA KO NSTRUKSI 10,000,000, ,000,000, y = -2E+10x - 2E+09 (5,000,000,000.00) -60% -50% -40% -30% (10,000,000,000.00) -20% -10% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% (15,000,000,000.00) y = -1E+10x - 9E+09 (20,000,000,000.00) y = -3E+10x - 2E+10 (25,000,000,000.00) (30,000,000,000.00) (35,000,000,000.00) y = -3E+10x - 2E+10 (40,000,000,000.00) Delta % Biaya Konstruksi Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Alternatif 4 Linear (Alternatif 3) Linear (Alternatif 2) Linear (Alternatif 1) Linear (Alternatif 4) Dari hasil analisa diatas, jika alternatif-alternatif tersebut diplot dalam satu grafik menunjukkan bahwa alternatif 4 dianggap paling sensitif terhadap biaya konstruksi dengan persamaan garis Y = x Hasil dan Pembahasan Dari kesimpulan diatas dipilih parameter-parameter yang logic (masuk akal) untuk dilakukan analisa pemilihan alternatif. Hasil rekapitulasi dari analisa sensitivitas terhadap parameter-parameter tersebut dapat dilihat pada tabel 4.58 berikut. ALTERNATIF NPV Awal Harga Jual Kios Awal Biaya Konstruksi Awal NPV SETELAH DISENSITIVITAS Alt. 1 (Rencana Awal) Alt. 1 (Terminal) Alt. 3 (Terminal dan Kios) (14,914,218,344.07) (9,238,904,656.42) (2,123,789,795.52) 26,640,000, ,640,000, ,192,388, ,685,767, ,139,238, MARR = 9 % (12,260,887,487.88) (9,048,458,186.90) 543,897, Masa Investasi (n) = 20 tahun (14,049,123,148.70) (8,632,601,254.86) (1,480,109,639.41) % Kenaikan Angkutan = 30% (11,456,637,547.98) (6,413,915,563.49) 456,920, % Kenaikan Harga Jual Kios = 20% (10,660,697,641.42) - 2,096,957, % Penurunan Biaya Konstruksi = 40% (5,122,866,506.60) (4,759,401,184.52) 5,600,798, % Kenaikan Harga Jual Kios = 40% - 778,012, & Harga Jual Kios = 20% 6,678,779, Lanjutan Tabel ALTERNATIF Alt. 4 (Terminal dan Wisata) Keterangan NPV Awal (24,449,746,198.50) Rencana Awal Diketahui : Harga Jual Kios Awal - MARR = 18 % Biaya Konstruksi Awal 31,006,057, n = 10 tahun NPV SETELAH DISENSITIVITAS MARR = 9 % (25,336,621,519.48)

10 Masa Investasi (n) = 20 tahun (23,583,967,028.57) % Kenaikan Angkutan = 30% (20,763,017,275.16) % Kenaikan Harga Jual Kios = 20% - % Penurunan Biaya Konstruksi = 40% (14,289,291,658.76) % Kenaikan Harga Jual Kios = 40% - & Harga Jual Kios = 20% Setelah dianalisa sensitivitas dengan berbagai parameter yang ada, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa proyek pembangunan Terminal Wisata Kambang Putih Tuban tidak layak dibangun. Karena ini merupakan proyek pemerintah yang tidak mengharapkan keuntungan semata, maka proyek tetap dilanjutkan, tetapi seharusnya dipilih alternatif 3 (Terminal bus, dan Kios) dengan resiko kerugiannya yang relatif kecil. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Nilai NPV dari semua alternatif negatif, maka pemilihan alternatif terbaik didasarkan pada nilai NPV terkecil, artinya dipilih alternatif dengan resiko kerugian yang paling kecil apabila proyek tersebut diteruskan. Karena ini merupakan proyek pemerintah, yang lebih mengutamakan kepentingan masyarakat, maka proyek ini tetap dibangun dengan pemilihan alternatif 3, yaitu terminal bus dengan kios-kios dengan NPV sebesar Rp (2,123,789,795.52). 2. Dalam analisa investasi parameter-parameter yang telah ditentukan tidak lepas dari faktor kesalahan, untuk itu dilakukan analisa sensitivitas. Parameter yang dianalisa sensitivitas yaitu perubahaan MARR, perubahan masa investasi, perubahan jumlah angkutan, perubahan harga jual kios, dan perubahan biaya konstruksi,. Setelah dilakukan analisa sensitivitas diperoleh hasil rekapitulasinya sebagai berikut : a. Analisa Sensitivitas terhadap perubahan MARR (i). Dari parameter ini yang paling sensitif terhadap perubahan yaitu alternatif 3 dengan persamaan garis Y = x Alternatif 3 bisa dikatakan layak jika MARR diturunkan sampai 45% dari MARR awal=18%, jadi MARR setelah diturunkan 45% sebesar 10,85%, dengan NPV=0. b. Analisa Sensitivitas terhadap perubahan masa investasi (n). Dari parameter ini yang semua alternatif tidak sensitif, ini ditunjukkan dengan garis datar pada semua alternatif. c. Analisa Sensitivitas terhadap perubahan jumlah angkutan Dari parameter ini yang paling sensitif terhadap perubahan yaitu alternatif 4 dengan persamaan garis Y = x Alternatif 4 bisa dikatakan layak jika jumlah angkutan dinaikankan sampai 63,75%, namun penurunan ini dianggap tidak logic (masuk akal). d. Analisa Sensitivitas terhadap harga jual kios Dari parameter ini yang paling sensitif terhadap perubahan yaitu alternatif 3 dengan persamaan garis Y = 2E+08-2E+09. Alternatif 3 bisa dikatakan layak jika harga jual kios dinaikankan sampai 10,064%, dari harga jual kios awal sebesar Rp. 26,640,000, e. Analisa Sensitivitas terhadap perubahan biaya konstruksi Dari parameter ini yang paling sensitif terhadap perubahan yaitu alternatif 4 dengan persamaan garis Y = x Alternatif 3 bisa dikatakan layak jika biaya konstruksi diturunkan sampai 10,85%, dari biaya konstruksi awal. Dari parameter-parameter tersebut kemudian dipilih parameter yang logic (masuk akal). Berdasarkan analisa sensitivitas tersebut, secara keseluruhan alternatif yang memungkinkan dipilih yaitu alternatif 3 (Terminal bus dengan kios-kios). 5.2 Saran

11 Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis dapat memberikan saran yang berguna bagi pelaksaan pembangunan proyek Terminal Wisata Kambang Putih Tuban yaitu apabila proyek Pembangunan Terminal Wisata Kambang Putih Tuban tetap dibangun sebaiknya dipilih alternatif 3 yaitu terminal bus dengan kios-kios tanpa adanya wisata, agar tidak menimbulkan kerugian yang sangat besar. Selain itu, karena keterbatasan waktu, maka penulis tidak secara detail membahas tentang desain arsitekturnya untuk masing-masing alternatif dan untuk analisa sensitivitasnya parameter-parameter yang dianalisa kurang terperici. DAFTAR PUSTAKA Dinas Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan Raya Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 1995 tentang Terminal Transportasi Jalan. Pemerintah Kabupaten Tuban, Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 13 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Terminal Penumpang. Pemerintah Indonesia, Undang-undang Nomor 17 (PPh 21) Tahun 2000 tentang Wajib Pajak dan Penyusutan. Pudjosumarto, Muljadi, Evaluasi Proyek, Yogyakarta :Liberty, Edisi ke 2. Pujawan, I Nyoman, Ekonomi Teknik, Surabaya : Guna Widya, jilid 1, cetakan ke 2. Pujawan, I Nyoman, Ekonomi Teknik, Surabaya : Guna Widya, jilid 1, cetakan ke 3. Soeharto, Imam, Studi Kelayakan Proyek Industri, Jakarta : Erlangga. Soekadijo, Anatomi Pariwisata, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Subarsono Analisa Kebijakan Publik, Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Sullivan, William G, James A. Bontadell dan Elin M. Wicks, Enginneering Economy, New Jersey : Prentice-Hall. Sutojo, Siswanto, Studi Kelayakan Proyek (Konsep dan Teknik), Jakarta : PT. Pustaka Binaman Pressindo Spillane, James, Pariwisata Indonesia (Siasat Ekonomi dan Rekayasa Kebudayaan), Yogyakarta : Kanisius.

PENGARUH TINGKAT HUNIAN PADA KEPUTUSAN INVESTASI PROYEK HOTEL SANTIKA GUBENG SURABAYA

PENGARUH TINGKAT HUNIAN PADA KEPUTUSAN INVESTASI PROYEK HOTEL SANTIKA GUBENG SURABAYA PENGARUH TINGKAT HUNIAN PADA KEPUTUSAN INVESTASI PROYEK HOTEL SANTIKA GUBENG SURABAYA Agin Abduh Khaer, Christiono Utomo Teknik Sipil - Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya aginabduhkhaer@yahoo.co.id

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PERUMAHAN GREEN SEMANGGI MANGROVE SURABAYA DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PERUMAHAN GREEN SEMANGGI MANGROVE SURABAYA DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL STUDI KELAYAKAN INVESTASI PERUMAHAN GREEN SEMANGGI MANGROVE SURABAYA DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL Disusun oleh: ANDINI PRASTIWI NRP : 3111105038 Dosen Pembimbing: Christiono Utomo, ST., MT., PhD. Program

Lebih terperinci

KAJIAN RENCANA PENINGKATAN SARANA RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

KAJIAN RENCANA PENINGKATAN SARANA RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW KAJIAN RENCANA PENINGKATAN SARANA RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Muslim Patra Mokoginta 1 Nanang Setiawan 2 Eko Budi Santoso 3 ABSTRAK Rumah Sakit Umum Kaupaten Bolaang Mongondow dalam perkembangannya

Lebih terperinci

ANALISIS SENSITIVITAS PADA KEPUTUSAN PEMBANGUNAN MEETING HALL UNTUK MINIMASI RESIKO INVESTASI

ANALISIS SENSITIVITAS PADA KEPUTUSAN PEMBANGUNAN MEETING HALL UNTUK MINIMASI RESIKO INVESTASI ANALISIS SENSITIVITAS PADA KEPUTUSAN PEMBANGUNAN MEETING HALL UNTUK MINIMASI RESIKO INVESTASI Mila Faila Sufa Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1 Pabelan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Transportasi Transportasi dapat didefinisikan sebagai usaha dan kegiatan mengangkut atau membawa barang atau penumpang dari suatu tempat ke tempat lainnya. Pengangkutan atau pemindahan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 11 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Investasi dan Depresiasi Menurut Husein Umar (2000,p1), investasi adalah upaya menanamkan faktor produksi langka yakni dana, kekayaan alam, tenaga ahli dan terampil, teknologi

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode-metode Penilaian Investasi 3.1.1. Metode net present value (NPV) Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab empat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebelum melakukan analisis

Lebih terperinci

= Jumlah stasiun kerja. 4. Keseimbangan Waktu Senggang (Balance Delay) Balance delay merupakan ukuran dari ketidakefisienan

= Jumlah stasiun kerja. 4. Keseimbangan Waktu Senggang (Balance Delay) Balance delay merupakan ukuran dari ketidakefisienan Keterangan: n = Jumlah stasiun kerja Ws Wi = Waktu stasiun kerja terbesar. = Waktu sebenarnya pada stasiun kerja. i = 1,2,3,,n. 4. Keseimbangan Waktu Senggang (Balance Delay) Balance delay merupakan ukuran

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam rencana melakukan investasi usaha baru, investor toko Salim Jaya perlu melakukan peninjauan terlebih dahulu dengan memperhitungkan dan menganalisis rencana investasinya. Hasil peninjauan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

ALTERNATIF PENGADAAN BATU PECAH DI KABUPATEN KAPUAS DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL

ALTERNATIF PENGADAAN BATU PECAH DI KABUPATEN KAPUAS DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL ALTERNATIF PENGADAAN BATU PECAH DI KABUPATEN KAPUAS DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL Teras, R. Sutjipto Tantyonimpuno Laboratorium Manajemen Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS Telp 031-5939925, fax

Lebih terperinci

REZA RAMADAN NRP DOSEN Pembimbing : Christiono Utomo,ST.MT.,Ph.D Yusronia Eka Putri,ST,MT

REZA RAMADAN NRP DOSEN Pembimbing : Christiono Utomo,ST.MT.,Ph.D Yusronia Eka Putri,ST,MT REZA RAMADAN NRP 3106100046 DOSEN Pembimbing : Christiono Utomo,ST.MT.,Ph.D Yusronia Eka Putri,ST,MT JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Proyek Dalam menilai suatu proyek, perlu diadakannya studi kelayakan untuk mengetahui apakah proyek tersebut layak untuk dijalankan atau tidak. Dan penilaian tersebut

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Saat ini Indonesia sedang memasuki era globalisasi, sehingga Indonesia dituntut untuk selalu mengembangkan teknologi di segala bidang agar tidak tertinggal oleh teknologi negara lain. Hal ini juga

Lebih terperinci

INTISARI. Kata-kata Kunci: Investasi, Studi Kelayakan, Penganggaran Modal, Analisis Sensitifitas. Universitas Kristen Maranatha

INTISARI. Kata-kata Kunci: Investasi, Studi Kelayakan, Penganggaran Modal, Analisis Sensitifitas. Universitas Kristen Maranatha INTISARI Pada studi kasus ini, saya ingin mengidentifikasikan kelayakan investasi PT Satu Hati di Purwokerto. Perusahaan ini ingin membeli lima unit tangki minyak tanah untuk mendukung operasional pemasarannya.

Lebih terperinci

Analisa Investasi Perumahan Kalianget Paradise di Kabupaten Sumenep Ditinjau dari Aspek Finansial

Analisa Investasi Perumahan Kalianget Paradise di Kabupaten Sumenep Ditinjau dari Aspek Finansial JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-303 Perumahan Kalianget Paradise di Kabupaten Sumenep Ditinjau dari Aspek Finansial Erwin Ready, Cahyono Bintang Nurcahyo, dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Untuk dapat memperoleh kualitas beton yang baik dalam proses pembangunan, selain material yang baik, pemilihan perancah yang berkualitas juga sangat diperlukan. Perancah

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si PENDAHULUAN Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Penelitiandilakukan di lingkungan PT.DBM, lokasiinidipilihkarenasecarametodologismaupunsecarateknismemenuhipersyarata

BAB III METODOLOGI. Penelitiandilakukan di lingkungan PT.DBM, lokasiinidipilihkarenasecarametodologismaupunsecarateknismemenuhipersyarata 15 BAB III METODOLOGI 3.1 Obyek Penelitian Penelitiandilakukan di lingkungan PT.DBM, lokasiinidipilihkarenasecarametodologismaupunsecarateknismemenuhipersyarata n. PT. DBM adalah sebuah perusahaan yang

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Analisis Kelayakan Usaha Analisis Kelayakan Usaha atau disebut juga feasibility study adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang.

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang. BAB V HASIL ANALISA 5.1 ANALISIS FINANSIAL Untuk melihat prospek cadangan batubara PT. XYZ, selain dilakukan tinjauan dari segi teknis, dilakukan juga kajian berdasarkan aspek keuangan dan keekonomian.

Lebih terperinci

Penganggaran Perusahaan

Penganggaran Perusahaan Modul ke: Penganggaran Perusahaan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Dr. Aries Susanty, ST. MT Program Studi Penyusunan Anggaran Modal Abstract Memberikan pemahaman tentang lingkup kegiatan dalam menyusun anggaran

Lebih terperinci

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL Analisis kelayakan finansial adalah alat yang digunakan untuk mengkaji kemungkinan keuntungan yang diperoleh dari suatu penanaman modal. Tujuan dilakukan analisis kelayakan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan dengan mempergunakan sumber-sumber untuk mendapatkan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Berdasarkan data-data yang telah diolah oleh penulis, maka diperolehlah suatu hasil perhitungan yang diestimasi sebagai berikut: ESTIMASI

ABSTRAK. Berdasarkan data-data yang telah diolah oleh penulis, maka diperolehlah suatu hasil perhitungan yang diestimasi sebagai berikut: ESTIMASI ABSTRAK Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kelayakan investasi perluasan usaha melalui pembukaan cabang Toko X dengan menggunakan metode Capital Budgeting. Untuk mengevaluasi kelayakan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoretis Kerangka pemikiran teoretis merupakan suatu penalaran peneliti yang didasarkan pada pengetahuan, teori, dalil, dan proposisi untuk menjawab suatu

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR BIAYA DAN PENDAPATAN PADA STUDI INVESTASI PEMBANGUNAN CLUSTER THE DHARMAWANGSA DI THE PRAMBANAN RESIDENCE

PENGARUH FAKTOR BIAYA DAN PENDAPATAN PADA STUDI INVESTASI PEMBANGUNAN CLUSTER THE DHARMAWANGSA DI THE PRAMBANAN RESIDENCE PENGARUH FAKTOR BIAYA DAN PENDAPATAN PADA STUDI INVESTASI PEMBANGUNAN CLUSTER THE DHARMAWANGSA DI THE PRAMBANAN RESIDENCE I Wayan Suardana, Christiono Utomo Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Bisnis 2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Kata bisnis berasal dari bahasa Inggris busy yang artinya sibuk, sedangkan business artinya kesibukan. Bisnis dalam

Lebih terperinci

Analisa Manfaat Biaya Proyek Pembangunan Taman Hutan Raya (Tahura) Bunder Daerah Istimewa Yogyakarta

Analisa Manfaat Biaya Proyek Pembangunan Taman Hutan Raya (Tahura) Bunder Daerah Istimewa Yogyakarta JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 1 Analisa Manfaat Biaya Proyek Pembangunan Taman Hutan Raya (Tahura) Bunder Daerah Istimewa Yogyakarta Dwitanti Wahyu Utami dan Retno Indryani Jurusan Teknik

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN INVESTASI DAN PENGANGGARAN MODAL

KEPUTUSAN INVESTASI DAN PENGANGGARAN MODAL KEPUTUSAN INVESTASI DAN PENGANGGARAN MODAL Ari Darmawan, Dr. S.AB, M.AB Email: aridarmawan_fia@ub.ac.id A. PENDAHULUAN B. METODE PENILAIAN INVESTASI - Accounting Rate of Return - Payback Period - Net Present

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6.

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6. 76 BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Penjelasan Umum Bagian ini menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba-rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi yang

Lebih terperinci

ABSTRAK Kata Kunci: capital budgeting, dan sensitivity analysis.

ABSTRAK Kata Kunci: capital budgeting, dan sensitivity analysis. ABSTRAK PT. Usaha Panca Samitra merupakan perusahaan yang bergerak dibidang kontraktor umum. Didirikan pada november tahun 2003 oleh beberapa pengusaha. Pada saat ini PT. Usaha Panca Samitra berencana

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN TERMINAL PENUMPANG KECAMATAN RONGKOP KABUPATEN GUNUNGKIDUL

STUDI KELAYAKAN TERMINAL PENUMPANG KECAMATAN RONGKOP KABUPATEN GUNUNGKIDUL Konferensi Nasional Teknik Sipil I (KoNTekS I) Universitas Atma Jaya Yogyakarta Yogyakarta, 11 12 Mei 2007 STUDI KELAYAKAN TERMINAL PENUMPANG KECAMATAN RONGKOP KABUPATEN GUNUNGKIDUL Dewi Handayani Dosen

Lebih terperinci

ANALISA STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN BATIK SARI KENONGO TULANGAN SIDOARJO. Oleh Endang PW Teknik Industri FTI-Surabaya ABSTRAK

ANALISA STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN BATIK SARI KENONGO TULANGAN SIDOARJO. Oleh Endang PW Teknik Industri FTI-Surabaya ABSTRAK ANALISA STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN BATIK SARI KENONGO TULANGAN SIDOARJO Oleh Endang PW Teknik Industri FTI-Surabaya ABSTRAK Perusahaan Bati Sari Kenongo adalah salah satu produsen batik di Sidoarjo yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan pada Warnet Pelangi, maka penulis menyimpulkan bahwa: 1. Warnet Pelangi belum menerapkan

Lebih terperinci

Kata kunci: gedung perkantoran, analisa teknis dan finansial, Kabupaten Kapuas

Kata kunci: gedung perkantoran, analisa teknis dan finansial, Kabupaten Kapuas SWASTANISASI PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PERKANTORAN MENGGUNAKAN ANALISA TEKNIS DAN FINANSIAL (Studi Kasus Proyek Pembangunan Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kapuas) Astati Novianti, Retno Indryani,

Lebih terperinci

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Disarikan Gitman dan Sumber lain yang relevan Pendahuluan Investasi merupakan penanaman kembali dana yang dimiliki oleh perusahaan ke dalam suatu aset dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Penelitian Terdahulu Hellen Mayora Violetha (2014) Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Kelayakan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN TERMINAL ARJOSARI KOTA MALANG MENJADI TERMINAL MODERN. Dosen Pascasarjana Program Studi Teknik Sipil

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN TERMINAL ARJOSARI KOTA MALANG MENJADI TERMINAL MODERN. Dosen Pascasarjana Program Studi Teknik Sipil STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN TERMINAL ARJOSARI KOTA MALANG MENJADI TERMINAL MODERN Kustamar 1, Tiong Iskandar 1, Budianto 2 1 Dosen Pascasarjana Program Studi Teknik Sipil Konsentrasi Manajemen

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2011, bertempat di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor,

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Studi Kelayakan Proyek Proyek merupakan suatu kegiatan yang mengeluarkan uang atau biayabiaya dengan harapan akan memperoleh hasil dan secara logika merupakan wadah untuk melakukan

Lebih terperinci

pendekatan rasional, yang pembuktiannya mudah dilakukan, sedangkan pertimbangan kualitatif

pendekatan rasional, yang pembuktiannya mudah dilakukan, sedangkan pertimbangan kualitatif A. PENDAHULUAN Terlaksananya suatu proyek investasi, seringkali tergantung kepada pertimbangan manajemen yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Pertimbangan kuantitatif lebih bersifat kepada pendekatan

Lebih terperinci

Analisa Kelayakan Teknis dan Finansial pada Proyek Apartemen Dian Regency Surabaya

Analisa Kelayakan Teknis dan Finansial pada Proyek Apartemen Dian Regency Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-58 Analisa Kelayakan Teknis dan Finansial pada Proyek Apartemen Dian Regency Surabaya Leonardo Andos Roganda L.Gaol dan Farida

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Analisis Investasi Tambang Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan endapan bahan galian yang meliputi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran. 3.2 Metode Penelitian

III. METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran. 3.2 Metode Penelitian III. METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Ketersediaan bahan baku ikan hasil tangkap sampingan yang melimpah merupakan potensi yang besar untuk dijadikan surimi. Akan tetapi, belum banyak industri di Indonesia

Lebih terperinci

EVALUASI PENGOPERASIAN TERMINAL DITINJAU DARI ASPEK EKONOMI

EVALUASI PENGOPERASIAN TERMINAL DITINJAU DARI ASPEK EKONOMI EVALUASI PENGOPERASIAN TERMINAL DITINJAU DARI ASPEK EKONOMI (Studi Kasus Terminal Mamboro Palu) Grace Y. Malingkas ABSTRAK Seiring dengan makin bertambahnya jumlah penduduk serta kemajuan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB II INVESTASI. Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu

BAB II INVESTASI. Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu BAB II INVESTASI II.1. Definisi Investasi Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu mempunyai harapan bahwa perusahaan akan dapat memperoleh kembali dana yang ditanamkan dalam aktiva

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

D194. JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

D194. JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print) D194 Studi Pengambilan Keputusan Investasi Dengan Risiko Pada Pengembangan Proyek Caspian Tower, Grand Sungkono Lagoon Surabaya Fenny Herwitasari, Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Analisa Pembeayaan Investasi Proyek Perumahan Green Pakis Regency Malang

Analisa Pembeayaan Investasi Proyek Perumahan Green Pakis Regency Malang JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-67 Analisa Pembeayaan Investasi Proyek Perumahan Green Pakis Regency Malang M. Altof Syahrizal dan Christiono Utomo Jurusan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN GRIYA MAPAN DI KABUPATEN SUMENEP

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN GRIYA MAPAN DI KABUPATEN SUMENEP STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN GRIYA MAPAN DI KABUPATEN SUMENEP Febriyanto Andra 1, M. Hamzah Hasyim 2, Kartika Puspa Negara 2 Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang Jalan

Lebih terperinci

Analisa Investasi Perumahan Green Semanggi Mangrove Surabaya

Analisa Investasi Perumahan Green Semanggi Mangrove Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-191 Analisa Investasi Perumahan Green Semanggi Mangrove Surabaya Andini Prastiwi, Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil, FTSP,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Umur investasi 6 tahun ( ): Payback Period. > 5 tahun. < 1 tahun. Net Present Value. Rp ,- - Rp 978.

ABSTRAK. Umur investasi 6 tahun ( ): Payback Period. > 5 tahun. < 1 tahun. Net Present Value. Rp ,- - Rp 978. ABSTRAK Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perkembangan investasi perluasan usaha yang telah berjalan pada PT DUTANIAGA KHATULISTIWA cabang Bandung hingga akhir periode

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Studi Kelayakan Studi kelayakan bisnis atau sering pula disebut dengan studi kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu proyek bisnis

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN MUTIARA ALAM REGENCY KABUPATEN TULUNGAGUNG NASKAH TERPUBLIKASI

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN MUTIARA ALAM REGENCY KABUPATEN TULUNGAGUNG NASKAH TERPUBLIKASI STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN MUTIARA ALAM REGENCY KABUPATEN TULUNGAGUNG NASKAH TERPUBLIKASI TEKNIK SIPIL KONSENTRASI MANAJEMEN KONSTRUKSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini

BAB V RENCANA AKSI. bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini BAB V RENCANA AKSI Bab ini menjelaskan rencana aksi atau realisasi dari perancangan model bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini meliputi rencana kegiatan dan waktu pelaksanaan,

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN MALL DINOYO KOTA MALANG

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN MALL DINOYO KOTA MALANG STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN MALL DINOYO KOTA MALANG Shinta Retno Putri, Saifoe El Unas, M. Hamzah Hasyim Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Jl. M.T. Haryono

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA Lampiran... 75

BAB V PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA Lampiran... 75 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN... ii SURAT KETERANGAN PERBAIKAN/REVISI LAPORAN TUGAS AKHIR iii LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR... iv ABSTRAK... v UCAPAN TERIMAKASIH... vi DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

PENINGKATAN MANFAAT GEDUNG DITINJAU DARI HARGA SEWA TERHADAP GEDUNG EKS KANTOR DEPSOS PEMERINTAH PROVINSI JAMBI

PENINGKATAN MANFAAT GEDUNG DITINJAU DARI HARGA SEWA TERHADAP GEDUNG EKS KANTOR DEPSOS PEMERINTAH PROVINSI JAMBI PENINGKATAN MANFAAT GEDUNG DITINJAU DARI HARGA SEWA TERHADAP GEDUNG EKS KANTOR DEPSOS PEMERINTAH PROVINSI JAMBI Maidison, Christiono Utomo dan Rianto B. Adihardjo Laboratorium Manajemen Konstruksi Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS ASPEK KEUANGAN DALAM MANAJEMEN PROYEK *)

ANALISIS ASPEK KEUANGAN DALAM MANAJEMEN PROYEK *) ANALISIS ASPEK KEUANGAN DALAM MANAJEMEN PROYEK *) A. Dasar Dasar Proyek 1. Batasan Proyek Clive Gray mendifinisikan proyek sebagai kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam satu

Lebih terperinci

VII. ANALISIS ASPEK FINANSIAL

VII. ANALISIS ASPEK FINANSIAL VII. ANALISIS ASPEK FINANSIAL Analisis aspek finansial digunakan untuk menganalisis kelayakan suatu proyek atau usaha dari segi keuangan. Analisis aspek finansial dapat memberikan perhitungan secara kuantatif

Lebih terperinci

ANALISA MANFAAT BIAYA RENCANA INVESTIGASI PADA PROYEK PELABUHAN PENDARATAN IKAN BULU KABUPATEN TUBAN. Oleh : MUMTAHANAH SYAM

ANALISA MANFAAT BIAYA RENCANA INVESTIGASI PADA PROYEK PELABUHAN PENDARATAN IKAN BULU KABUPATEN TUBAN. Oleh : MUMTAHANAH SYAM ANALISA MANFAAT BIAYA RENCANA INVESTIGASI PADA PROYEK PELABUHAN PENDARATAN IKAN BULU KABUPATEN TUBAN Oleh : MUMTAHANAH SYAM 3106.100.714 1.1 Latar Belakang Pelabuhan pendaratan ikan Bulu Kabupaten Tuban

Lebih terperinci

Bab 5 Penganggaran Modal

Bab 5 Penganggaran Modal M a n a j e m e n K e u a n g a n 90 Bab 5 Penganggaran Modal Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan mengenai teori dan perhitungan dalam investasi penganggaran modal dalam penentuan keputusan

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN CAPITAL BUGDETING

MANAJEMEN KEUANGAN CAPITAL BUGDETING MANAJEMEN KEUANGAN CAPITAL BUGDETING JENIS INVESTASI FINANCIAL ASSET (Saham, Obligasi dst) RIIL ASSET (Property, Machine, dst) PRODUCT DERIVATE (Reksadana, Bursa Valas,Bursa Komoditas) COMBINATION Pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan dengan meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai sektor industri baik dalam industri yang

Lebih terperinci

Analisis Kelayakan Proyek. Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang

Analisis Kelayakan Proyek. Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang Analisis Kelayakan Proyek Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang Kebijakan Publik Perlukah membangun rumah sakit baru? Membangun bandara atau menambah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Investasi Menurut pendapat Halim (2007:4) investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Investasi Menurut pendapat Halim (2007:4) investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Investasi Menurut pendapat Halim (2007:4) investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah :

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah : III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Analisis Kelayakan Investasi Pengertian Proyek pertanian menurut Gittinger (1986) adalah kegiatan usaha yang rumit karena penggunaan sumberdaya

Lebih terperinci

Analisa Luasan Area Parkir

Analisa Luasan Area Parkir Analisa Luasan Area Parkir Manajemen Pengelolaan Kehadiran dan keberadaan manajemen properti diperlukan baik oleh sektor privat maupun sektor publik yang memiliki dan/atau menggunakan properti, baik dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Terkait penulisan skripsi ini, ada beberapa penulis terdahulu yang telah melakukan penelitian yang membahas berbagai persoalan mengenai analisis kelayakan usaha. Adapun skripsi

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Surakhmad, (1994: ), metode deskriptif analisis, yaitu metode

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Surakhmad, (1994: ), metode deskriptif analisis, yaitu metode BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metodelogi Penelitian Menurut Surakhmad, (1994:140-143), metode deskriptif analisis, yaitu metode yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa

Lebih terperinci

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) M a n a j e m e n K e u a n g a n 96 Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menghitung, dan menjelaskan mengenai penggunaan teknik penganggaran modal yaitu Payback

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Tabel VI.1 Kebutuhan Dana Komponen Investasi Jumlah Aktiva Tetap Peralatan: Komputer + Printer (2 set X Rp. 5.000.000) Rp. 10.000.000 Meja

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ii iii iv v vi vii

DAFTAR ISI. ii iii iv v vi vii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI DAFTAR TABEL..... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan mempergunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. METODE PENELITIAN Nilai tambah yang tinggi yang diperoleh melalui pengolahan cokelat menjadi berbagai produk cokelat, seperti cokelat batangan merupakan suatu peluang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. 42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam upaya mengembangkan usaha bisnisnya, manajemen PT Estika Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. Langkah pertama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Investasi Investasi merupakan kegiatan menanamkan modal jangka panjang, dimana selain investasi tersebut perlu pula disadari dari awal bahwa investasi akan diikuti

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen

Lebih terperinci

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA Disusun oleh : Christy Gery Buyang 3110106004 Dosen Pembimbing : FARIDA RACHMAWATI ST. MT. Program Sarjana Lintas Jalur Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI BERDASARKAN ASPEK FINANSIAL PADA PROYEK RUMAH KOS DI SURABAYA

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI BERDASARKAN ASPEK FINANSIAL PADA PROYEK RUMAH KOS DI SURABAYA ANALISA KELAYAKAN INVESTASI BERDASARKAN ASPEK FINANSIAL PADA PROYEK RUMAH KOS DI SURABAYA Tirsa E. Tumbelaka 1, Tanika A. Sutanto 2, Herry P.C. 3, Soehendro R. 4 ABSTRAK: Keputusan untuk berinvestasi merupakan

Lebih terperinci

ALTERNATIF INVESTASI BERDASARKAN RATE OF RETURN PADA LAHAN EX-BIOSKOP PANALA KOTA PALANGKARAYA

ALTERNATIF INVESTASI BERDASARKAN RATE OF RETURN PADA LAHAN EX-BIOSKOP PANALA KOTA PALANGKARAYA ALTERNATIF INVESTASI BERDASARKAN RATE OF RETURN PADA LAHAN EX-BIOSKOP PANALA KOTA PALANGKARAYA Ferry Margo Santosa, Retno Indryani, Retna Hapsari Laboratorium Manajemen Konstruksi Jurusan Teknik Sipil

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dian Layer Farm yang terletak di Kampung Kahuripan, Desa Sukadamai, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

Analisa Kelayakan Investasi Perumahan Green Semanggi Mangrove Surabaya

Analisa Kelayakan Investasi Perumahan Green Semanggi Mangrove Surabaya Analisa Kelayakan Investasi Perumahan Green Semanggi Mangrove Surabaya Andini Prastiwi dan Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil, FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim,

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Keterangan Tahunan Aktiva tetap Seragam Rp 1,100,000 Mesin kasir Rp 3,500,000 Telepon Rp 150,000 Meja kayu panjang Rp 7,500,000 Sofa Rp

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI...viii. DAFTAR TABEL...xii. DAFTAR GAMBAR...xiv. 1.1 Latar Belakang Penelitian...

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI...viii. DAFTAR TABEL...xii. DAFTAR GAMBAR...xiv. 1.1 Latar Belakang Penelitian... ABSTRAK Ekspansi merupakan salah satu bentuk penanaman investasi untuk meningkatkan keuntungan bagi perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan perhitungan dan perencanaan yang matang terlebih dahulu agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Transportasi pada zaman sekarang ini bukanlah sesuatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Transportasi pada zaman sekarang ini bukanlah sesuatu hal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi pada zaman sekarang ini bukanlah sesuatu hal yang baru, karena hampir setiap hari kita menggunakannya. Transportasi merupakan alat/teknik/cara untuk melawan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: net present value, penganggaran modal, pengambilan keputusan. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: net present value, penganggaran modal, pengambilan keputusan. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. X yang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri textile dengan produk utamanya kain polyester. Seperti perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba yang sebesar-besarnya. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari semakin menginginkan pola hidup yang sehat, membuat adanya perbedaan dalam pola konsumsi

Lebih terperinci

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Modul ke: PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Fakultas FEB MEILIYAH ARIANI, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi http://www.mercubuana.ac.id Penganggaran Modal ( Capital Budgeting) Istilah penganggaran

Lebih terperinci

Pingkan Pratasis ABSTRAK

Pingkan Pratasis ABSTRAK PENGENDALIAN BIAYA DENGAN CASH FLOW STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR UNIVERSITAS X Pingkan Pratasis ABSTRAK Perencanaan dan pengendalian biaya dan waktu merupakan bagian dari manajemen

Lebih terperinci