STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN TERMINAL ARJOSARI KOTA MALANG MENJADI TERMINAL MODERN. Dosen Pascasarjana Program Studi Teknik Sipil

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN TERMINAL ARJOSARI KOTA MALANG MENJADI TERMINAL MODERN. Dosen Pascasarjana Program Studi Teknik Sipil"

Transkripsi

1 STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN TERMINAL ARJOSARI KOTA MALANG MENJADI TERMINAL MODERN Kustamar 1, Tiong Iskandar 1, Budianto 2 1 Dosen Pascasarjana Program Studi Teknik Sipil Konsentrasi Manajemen Konstruksi ITN Malang 2 Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Teknik Sipil Konsentrasi Manajemen Konstruksi ITN Malang ABSTRAK Kebijakan Pemerintah Kota Malang dalam pengembangan dan pembangunan Terminal Tipe A di Kota Malang merekomendasikan pembangunan kembali Terminal Arjosari menjadi terminal modern, karena dilihat dari jumlah bus yang masuk dan keluar ke dan dari terminal semakin lama semakin berkurang. Data tahun 2010 menunjukan jumlah masuk dan keluar bus rata-rata per hari hanya 450 dengan puncak hanya 587 bus. Padahal karcis retribusi peron yang besarnya Rp 200,- sudah tidak diberlakukan tagi. Dibandingkan dengan 3 sampai 5 tahun lalu yang dapat mencapai rata-rata 700 bus/hari. Bahkan lebih lampau lagi dapat mencapai angka rata-rata 1000 bus/hari. Hal ini karena calon penumpang yang ada di terminal juga menurun. Calon penumpang merasa lebih nyaman menunggu di pinggir jalan dekat terminal. Melihat permasalahan tersebut penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya biaya investasi yang diperlukan untuk membangun dan mengoperasikan terminal modern, dan untuk mengetahui tingkat kelayakan terminal modern bila ditinjau dari aspek ekonomi serta untuk mengetahui lamanya umur investasi terminal modern tersebut. Metode analisa kelayakan ekonomi berdasarkan pada indicator Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), Internal Rate of Return (IRR) dan Payback Period atau masa kembali modal (PBP) Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan bahwa besar investasi yang diperlukan untuk membangun dan megoperasikan terminal modern untuk pelabuhan sandar adalah sebesar Rp Sedangkan dari analisa ekonomi pembangunan terminal modern layak untuk dibangun dengan Net Present Value (NPV) )diperoleh Rp , Benefit Cash Ratio (BCR) > 1 yaitu sebesar 1,068, Internal Rate of Return (IRR) > 12% yaitu sebesar 19% dan Pay Back Period (PBP) diperoleh pada tahun ke 7 yaitu tahun 2021 serta Lama umur investasi pembangunan terminal adalah 20 Tahun. Kata Kunci : Kelayakan Finansial 1. PENDAHULUAN Pengembangan transportasi sangat penting artinya dalam menunjang dan menggerakkan dinamika pembangunan, karena transportasi berfungsi sebagai katalisator dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah. Jurnal Info Manajemen Proyek 13

2 Jurnal Info Manpro Volume 3, September 2012 Salah satu prasarana transportasi yang penting bagi kelancaran mobilitas penumpang adalah terminal. Fungsi terminal bagi penumpang, adalah untuk kenyamanan menunggu, kenyamanan perpindahan dari satu moda atau kendaraan ke moda atau kendaraan lain, tempat fasilitas-fasilitas informasi dan fasilitas parkir kendaraan pribadi. Disamping itu terminal juga merupakan salah satu sarana transportasi yang komponen pemicu dinamika pembangunan ekonomi secara umum, pembangunan yang secara khusus dan lebih spesifik lagi sebagai unsur pengembang dari potensi-potensi sumber daya alamiah yang belum muncul, ataupun sumber-sumber potensi sumber daya yang akan di eksplorasi maupun yang telah di eksploitasi. Sebagai unsur penyambung yang mana perlu lebih menekankan data revitalisasi dengan lebih mengarah kepada potensi yang lebih berdayaguna. Di dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) Tahun 1998 menetapkan bahwa arah pembangunan transportasi adalah sebagai upaya untuk memanfaatkan sistem transportasi nasional. Selain itu pelaksanaan otonomi daerah yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan globasisasi khususnya disektor transportasi akan berpengaruh terhadap peningkatan ekonomi daerah serta mengembangkan potensi daerah. Kebijakan Pemerintah Kota Malang dalam pengembangan dan pembangunan Terminal Tipe A di Kota Malang merekomendasikan pembangunan kembali Terminal Arjosari menjadi terminal modern, karena dilihat dari jumlah bus yang masuk dan keluar ke dan dari terminal semakin lama semakin berkurang. Data tahun 2010 menunjukan jumlah masuk dan keluar bus rata-rata per hari hanya 450 dengan puncak hanya 587 bus. Padahal karcis retribusi peron yang besarnya Rp 200,- sudah tidak diberlakukan tagi. Dibandingkan dengan 3 sampai 5 tahun lalu yang dapat mencapai rata-rata 700 bus/hari. Bahkan lebih lampau lagi dapat mencapai angka rata-rata 1000 bus/hari. Hal ini karena calon penumpang yang ada di terminal juga menurun. Calon penumpang merasa lebih nyaman menunggu di pinggir jalan dekat terminal. Oleh karena itu Terminal Arjosari diarahkan untuk menarik calon penumpang mau masuk ke dalam terminal, sehingga diharapkan kendaraan angkutan umum juga mau masuk ke terminal. Hal inilah yang membuat konsep terminal modern cocok untuk diadopsi. Selain itu, mengingat perilaku dan pola pikir masyarakat kota yang membuat mall selain sebagai tempat untuk memenuhi kebutuhan hidup, juga untuk tempat rekreasi, maka mall dapat dijadikan daya tarik calon penumpang. Terkait dengan adanya rencana pengembangan terminal Arjosari tersebut, maka perlu disusun suatu studi kelayakan pengembangan Terminal Arjosari hingga menjadi terminal modern. Sejauh ini penelitian mengenai Studi Kelayakan Finansial Pembangunan Terminal Arjosari Kota Malang Menjadi Terminal Modern belum pernah dilakukan. Oleh karena itu penulis akan melakukan penelitian mengenai Studi Kelayakan Finansial Pembangunan Terminal Arjosari Kota Malang Menjadi Terminal Modern. Jurnal Info Manajemen Proyek 14

3 2. LANDASAN TEORI Studi Pra Kelayakan Untuk proyek-proyek besar mungkin sering diperlukan suatu studi pra kelayakan, yang disebut juga pra investasi. Studi ini harus dilaksanakan dengan cukup terinci untuk menentukan pembenaran secara kasar dan kemungkinan alternatif rancangan untuk untuk pertimbangan lebih lanjut, bersama-sama dengan alasan-alasan untuk pilihan yang diusulkan. Analisis ekonomi. Untuk memungkinkan suatu keputusan bermanfaat bagi gagasan proyek, studi harus secara singkat menguji : a. Ukuran dan sifat permintaan atau pasar bagi barang atau jasa, dan ukuran atau sifat kelompok-kelompok pemakai yang menjadi sasaran b. Alternatif pemecahan teknis atau paket-paket yang tersedia sesuai dengan perkiraan hasil, termasuk identifikasi teknologi yang sudah dipakai setempat dan potensi untuk perbaikan c. Ukuran pentingnya biaya, untuk investasi awal dan operasi seterusnya d. Tersedianya sumberdaya alam dan manusia serta keterampilan yang akan diperlukan e. Urutan pentingya tingkat imbalan keuangan dan ekonomi (apabila dapat berlaku) f. Setiap kendala kelembagaan atau persoalan-persoalan kebijaksanaan yang diusulkan mungkin mempunyai dampak penting terhadap proyek Apabila suatu gagasan proyek menunjukkan manfaat, informasi tambahan yang diperlukan selama persiapan proyek harus ditentukan. Misalnya studi pasar secara rinci, survei geologi atau lingkungan hidup. Penyelidikan potensi bahanbahan baku lokal, rincian yang berhubungan dengan kebijaksanaan dan peraturan pemerintah dan karakteristik ekonomi dari masyarakat dikawasan proyek. Hasil-hasil studi pra kelayakan selanjutnya disusun menjadi laporan singkat proyek utnuk gagasan proyek yang sdang dipertimbangkan pembiayaannya, menurut Rudianto (2004) Bank Dunia telah menyusun suatu tata cara menyiapkan sebuah laporan singkat proyek yang mencerminkan adanya persetujuan awal antara Bank dengan calon peminjam mengenai : a. Tujuan-tujuan pembangunan proyek b. Sifat dasar proyek dan alternatif-alternatif yang perlu dipertimbangkan lebih lanjut di dalam rancangan proyek c. Persoalan kelembagaan, kebijaksanaan dan lain-lainnya yang perlu dikemukakan selama persiapan, penilaian atau pelaksanaan; d. Langkah-langkah yang penting dalam menyiapkan proyek dan manusai serta sumbernya lainnya yang perlu digunakan. Laporan singkat proyek yang diperbaiki secara berkala mengikuti persiapan kemajuan identifikasi serta keputusan yang dibuat, meruapakan alat yang sangat bermanfaat untuk membantu mengambil keputusan menilai kelayakan rancangan proyek Jurnal Info Manajemen Proyek 15

4 Jurnal Info Manpro Volume 3, September 2012 Studi Kelayakan Proyek Tanpa melihat apakah studi pra kelayakan dikerjakan atau tidak, suatu studi kelayakan harus membentuk inti pokok proses persiapan. Kebutuhan akan studi kelayakan ini mungkin paling jelas untuk proyek-proyek prasarana besar yang disiplin dan pendekatan sistematis diperlukan untuk mengamankan semua investasi yang paling rutin dan berulang ulang. Studi kelayakan itu bertujuan untuk memberi dasar kepada para pengambil keputusan untuk menentukan apakah proyek itu layak dilaksanakan dan untuk menentukan pilihan yang paling memenuhi atau alternatif di antara yang tersisa. Dengan demikian, studi kelayakan itu dilakukan untuk menentukan kelayakan atau pembenaran suatu proyek keseluruhan dalam semua dimensinya yang relevan. Masing-masing dimensi itu di analisis (teknis, ekonomi, keuangan, kelembagaan dan lain-lainnya), tidak hanya secara terpisah tetapi juga dalam saling keterkaitannya, melalui proses penafsiran yang berurutan. Salah satu hal yang paling penting yang harus diperhatikan adalah bahwa tujuan analisi bukan untuk emnetukan apakah gagasan proyek tertentu cukup baik untuk dibiayai, melainkan untuk mencari pemecahan terbaik dalam keadaan umum. Dengan demikian mungkin sekali tujuan akan dimodifikasi oleh proyek. Pengertian studi kelayakan proyek menurut Suad Husnan dan Suwarsono (1986) adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil. Tujuan disusunnya studi kelayakan proyek adalah untuk emnghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan. Investasi harus mempunyai manfaat secara finansial, nasional dan sosial. Manfaat ekonomi nasional adalah manfaat ekonomis proyek tersebut bagi proyek itu sendiri, yang berarti proyek dimaksud cukup menguntungkan dibandingkan dengan resiko proyek tersebut. Manfaat ekonomi nasional adalah manfaat ekonomi proyek bagi negara tempat proyek itu dilaksanakan. Yang menunjukkan manfaat proyek tersebut bagi ekonomi makro suatu negara. Manfaat sosial proyek dapat dinikmati bagi masyarakat sekitar proyek. Aspek-aspek studi kelayakan proyek terdiri dari aspek pasar, aspek teknis, aspek keuangan, aspek menajemen, aspek hukum dan aspek ekonomi sosial. Proyek-proyek pembangunan konstruksi umumnya sebelum dibuatkan perencanaan yang mendetail dipelajari dulu apakah proyek yang akan dibangun memberikan manfaat yang bersifat komersial (laba) atau yang bersifat non komersial (peningkatan ekspor, penciptaan lapangan pekerjaan baru, dampak yang positif terhadap lingkungan sekitarnya) Pengertian Terminal Penumpang Terminal penumpang adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan menaikkan dan menurunkan penumpang, perpindahan intra dan atau antar moda transportasi serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum Jurnal Info Manajemen Proyek 16

5 Perkiraan Biaya (Estimate Cost) Menurut Soeharto (2001), perkiraan biaya adalah seni memperkirakan (the art of estimate) kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan atas informasi yang tersedia pada waktu itu. Perkiraan biaya merupakan salah satu aspek yang penting untuk kelangsungan proyek konstruksi. Keakuratan suatu perkiraan biaya merupakan kunci dalam menghasilkan perkiraan biaya yang baik. Perkiraan biaya dalam tinjauan ini adalah Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek yang merupakan biaya yang telah ditetapkan berdasarkan hasil pelelangan, yang sesuai dengan spesifikasi, gambar rencana dan waktu yang telah ditetapkan. Rencana Anggaran Biaya (RAB) dalam suatu proyek konstruksi biasanya merupakan suatu perkiraan pembiayaan suatu proyek bukan merupakan suatu biaya nyata yang harus dibelanjakan. Studi Ekonomi Teknik Analisi ekonomi teknik bertujuan untuk memperoleh suatu satuan finansial proyek yang paling memadai, termasuk biaya sewa/jual yang ditawarkan kepada pelanggan. Evaluasi balik terhadap acuan perancangan yang telah dirumuskan dilakukan pada empat aspek yaitu aspek fungsi, aspek teknis, aspek arsitektur, aspek manajemen dan finansial. Aspek fungsi dan aspek teknis umumnya merupakan patokan dasar yang jarang dirubah, sehingga evaluasi biasanya dilakukan pada aspek arsitektur dan aspek finansial. Perubahan spesifikasi teknis bahan finishing sasaran evaluasi yang sering dilakukan adalah pada kemungkinan variasi waktu pengembalian investasi yang sangat berkaitan dengan umur fungsi bangunan. Kemungkinan lainnya adalah pemberian tunjangan (subsidi) dari pemilik, baik pada tahap konstruksi, maupun pada tahap operasional, karena penekanan ditujukan pada tercapainya tujuan operasional fungsi untuk kepentingan yang lebih besar (Khamdani, 2004). Sebuah studi ekonomi bisa didefinisikan sebagai perbandingan antara alternatif-alternatif dimana perbedaan di antara alternatif-alternatif itu sebegitu jauh dinyatakan dalam bentuk uang. Dengan pertimbangan teknik terlibat perbandingan demikian disebut studi ekonomi teknik. Dalam kebanyakan kasus studi ekonomi teknik berkaitan dengan evaluasi investasi proyek Payback Period Atau Masa Kembali Modal Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan proceeds atau aliran kas bersih (net cash flow). Dengan demikian payback period dari suatu investasi menggambarkan panjangnya waktu yang diperlukan agar dana yang tertanam pada suatu investasi diperoleh kembali seluruhnya (Soeharto, 2001). Net Present Value (NPV) Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional maupun cash flow) dimasa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang tersebut perlu Jurnal Info Manajemen Proyek 17

6 Jurnal Info Manpro Volume 3, September 2012 ditentukan terlebih dahulutingkat bunga yang dianggap relevan. Ada beberapa konsep untuk menghitung tingkat bunga yang dianggap relevan ini. Pada dasarnya tingkat bunga tersebut adalah tingkat bunga pada saat dianggap keputusan investasi masih terpisah dari keputusan pembelanjaan ataupun waktu mulai mengaitkan keputusan investasi dengan keputusan pembelanjaan. Apabila nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang lebih besar dari pada nilai sekarang investasi, maka proyek ini dikatakan menguntungkan sehingga dapat diterima. Sedangkan apabila lebih kecil (NPV Negatif), maka proyek ditolak karena dianggap tidak menguntungkan (Kadariah dkk, 1999). Benefit Cost Ratio (BCR) Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan penerimaan kas bersih yang di masa mendatang dengan nilai sekarang investasi. Untuk menetukan nilai sekarang tersebut juga ditentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang dianggap relevan. Kalau nilai BCR (B/C) lebih besar dari 1 ( satu ), maka proyek dikatakan menguntungkan, tetapi kalau kurang dari 1 (satu) dikatakan tidak menguntungkan (Kadariah dkk, 1999). Internal Rate of Return (IRR) Menurut Rudianto (2004) pengertian internal rate of return dapat didefinisikan sebagai tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai sekarang dari proceeds yang diharapkan akan diterima sama dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal. Apabila tingkat bunga ini lebih besar dari pada tingkat relevan (tingkat keuntungan yang di syaratkan), maka investasi dikatakan menguntungkan, kalau lebih kecil dikatakan merugikan. Dari pengertian di atas maka dapat dikatakan bahwa IRR menunjukkan kemampuan suatu proyek untuk menghasilkan return yang dapat dicapainya. Terkadang yang digunakan sebagai pedoman adalah tingkat bunga yang akan berlaku, walaupun sebenarnya bukan tingkat bunga tetapi IRR akan selalu mendekati besarnya tingkat bunga tersebut. Biasanya untuk nilai IRR tersebut harus melalui proses coba-coba (trial and error) atau menggunakan interpolasi (Kadariah dkk, 1999). 3. METODOLOGI PENELITIAN Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini difokuskan pada studi kelayakan finansial pembangunan Terminal Arjosari Kota Malang menjadi Terminal Modern dengan menggunakan metode penelitian dan sesuai dengan tujuan dan rumusan permasalahan yang ada. Dengan metode penelitian yang tepat tentunya akan dapat memudahkan dan membantu untuk memperoleh data yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Jurnal Info Manajemen Proyek 18

7 Tahap Kelayakan Pada tahapan ini akan membahas Kelayakan Ekonomi Terminal Arjosari Kota Malang menjadi Terminal Modern di Kota Malang dengan Tujuan yang hendak dicapai dalam analisis ini adalah untuk menentukan tingkat kelayakan Terminal Arjosari Kota Malang menjadi Terminal Modern dari aspek ekonomi yang meliputi : 1. Analisis Kebutuhan Investasi 2. Analisis Kelayakan Proyek 3. Sosial Ekonomi Masyarakat 4. Analisis Alternatif pembiayaan Proyek / Investasi 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis Keuntungan (Benefit) 1. Net Present Value (NPV) Diperoleh perhitungan Pv inflow sebesar Rp ,- dan Pvo utflow sebesar Rp ,- maka NPV = Rp Rp hasilnya adalah sebesar Rp Mengingat hasilnya positif maka pembangunan terminal modern layak untuk dilaksanakan 2. Benefit Cost Ratio (BCR) Untuk mengetahui hasil perhitungan Benefit Cost Ratio (BCR), yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut : bila hasilnya : BCR = BCR = PV inflow PV outflow Rp ,- Rp ,- BCR > 1, maka proyek layak BCR < 1, maka proyek tidak layak = 1,034>1 Maka pembangunan Terminal Modern Arjosari layak untuk di bangun 3. Internal Rate of Return (IRR) Komponen ini mengindikasikan nilai rata rata arus pengembalian internal yang menghasilkan NPV aliran kas masuk sama dengan NPV aliran kas keluar diperoleh hasil perhitungan dengan menggunakan rumus sebagai berikut : i = 12% NPV = + Rp ,- (Bank Jatim Malang) i = 20% NPV = - Rp ,- Maka IRR dihitung dengan menggunakan interpolasi sebagai berikut jika NPV= IRR = (20 IRR ) x = 8 x Jurnal Info Manajemen Proyek 19

8 ( x IRR) = IRR = Jurnal Info Manpro Volume 3, September 2012 = 19,24 ~ 19% > 12% (Bunga Kredit Bank Jatim Malang ) Maka proyek layak untuk dilaksanakan 4. Pay Back Period Pay Back Period merupakan komponen untuk mengindikasikan jangka waktu efektif pengembalian modal pinjam. PBP diperoleh pengembalian modal pada tahun ke 7 yaitu tahun 2021 dengan akumulasi arus kas sebesar positif Rp , Dari uraian tersebut diatas secara menyeluruh pembangunan Terminal Modern Arjosari layak untuk dilaksanakan Manfaat Tidak Langsung Terminal Modern Manfaat tidak langsung dari suatu pembangunan infrastruktur dapat berupa consumer surplus, social surplus, producer surplus, dan keuntungan lain yang diperoleh yang dapat dinilai dengan uang, namun bukan merupakan kapital yang digunakan untuk pengembalian modal atau biaya pembangunan. Pada analisis kali ini manfaat tidak langsung tidak diperhitungkan, karena besarnya manfaat langsung telah dapat digunakan untuk pengembalian modal atau menutup biaya investasi 5. KESIMPULAN 1. Besar investasi yang diperlukan untuk membangun dan megoperasikan terminal modern adalah sebesar Rp Berdasarkan hasil perhitungan analisis ekonomi bahwa pembangunan terminal modern dengan beberapa indikator didapatkan hasil sebagai berikut: Net Present Value (NPV) diperoleh Rp Benefit Cash Ratio (BCR) > 1 yaitu sebesar 1,068 Internal Rate of Return (IRR) > 12% yaitu sebesar 19% Pay Back Period (PBP) diperoleh pada tahun ke 7 yaitu tahun Lama umur investasi pembangunan terminal adalah 20 Tahun Berdasarkan hasil perhitungan analisa ekonomi dengan menggunakan metode Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), Internal Rate of Return (IRR) dan Pay Back Period (PBP), maka proyek pengembangan Terminal Modern Arjosari layak untuk dilaksanakan Saran 1. Membuat Tim Perumus Perencanaan Pelaksanaan Pembangunan Terminal Modern Arjosari dengan Surat Keputusan Walikota Malang yang terdiri dari Jurnal Info Manajemen Proyek 20

9 Badan/Dinas/Instansi terkait yang meliputi unsur perencanaan, unsur pelaksanaan, dan unsur pemakai/pengelola. 2. Melalui Dinas/Badan/Instansi agar segera merealisasikan/ mensosialisasikan kepada masyarakat utamanya disekitar wilayah rencana Pembangunan Terminal Modern. 3. Pemerintah Kota Malang agar segera menyusun Peraturan Daerah yang mengatur rencana pengelolaan Terminal Modern Arjosari tentang pendapatan retribusi parkir kendaraan, retribusi angkutan umum, sewa menyewa kios, dan lain-lain dilokasi Terminal Modern Arjosari bila telah beroperasi. 4. Dalam perhitungan ini penulis tidak menghitung manfaat tidak langsung akibat proyek pengembangan Terminal Modern Arjoasri, contoh manfaat tidak langsung adalah pertumbuhan ekonomi (pertumbuhan PDRB perkapita), pertumbuhan usaha kecil menengah, pertumbuhan pariwisata dan kenaikian harga tanah didaerah-daerah sekitar Terminal Modern Arjosari. Sebaiknya untuk lebih rinci menghitung studi kelayakan Pengembangan Terminal Modern Arjosari, dihitung pula manfaat tidak langsung tersebut, untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. 5. Selain itu juga perlu dipertimbangkan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) dalam pembangunan Terminal Modern Arjosari. 6. Untuk memperoleh gambaran secara rinci alternatif pembiayaan dari pihak ketiga (investor) perlu dilakukan penelitian/kajian lebih lanjut. 6. DAFTAR PUSTAKA Kadariah, Lien Karlina dan C. Gray Pengantar Evaluasi Proyek, Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Khamdani. N Optimalisasi Lokasi Sebagai Strategi Pengembangan Pasar Baru di Kab. Penajam Paser Utara, Tesis Program Studi Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Tujuh Belas Agustus Seribu Sembilan Ratus Empat Puluh Lima Surabaya. Rudianto Manajemen Informasi Proyek (MIIP), Program pascasarjana Institut Teknologi Nasional Malang. Soeharto, I, 2001, Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional. Erlangga. Jakarta Suad Husnan dan Suwarsono Studi Kelayakan Proyek, Konsep Teknik dan Penyusunan Laporan, BPFE, Yogyakarat Jurnal Info Manajemen Proyek 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang digunakan dalam analisa dan pembahasan penelitian ini satu persatu secara singkat dan kerangka berfikir

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek memiliki beberapa pengertian. Menurut Kadariah et al. (1999) proyek ialah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah :

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah : III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Analisis Kelayakan Investasi Pengertian Proyek pertanian menurut Gittinger (1986) adalah kegiatan usaha yang rumit karena penggunaan sumberdaya

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit),

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 17 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Proyek adalah suatu kegiatan yang mengeluarkan uang atau biaya-biaya dengan harapan akan memperoleh hasil yang secara logika merupakan wadah

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL-PANDAAN

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL-PANDAAN ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL-PANDAAN Djoko Susilo 1 dan Christiono Utomo Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email: 1) djokoyysusilo@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Metode Kelayakan Investasi Evaluasi terhadap kelayakan ekonomi proyek didasarkan pada 2 (dua) konsep analisa, yaitu analisa ekonomi dan analisa finansial. Analisa ekomoni bertujuan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. METODE PENELITIAN Nilai tambah yang tinggi yang diperoleh melalui pengolahan cokelat menjadi berbagai produk cokelat, seperti cokelat batangan merupakan suatu peluang

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha pengembangan kerupuk Ichtiar merupakan suatu usaha yang didirikan dengan tujuan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Melihat dari adanya peluang

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Menurut Husnan dan Suwarsono (2000), proyek pada dasarnya merupakan kegiatan yang menyangkut pengeluaran modal (capital

Lebih terperinci

ANALISIS ASPEK KEUANGAN DALAM MANAJEMEN PROYEK *)

ANALISIS ASPEK KEUANGAN DALAM MANAJEMEN PROYEK *) ANALISIS ASPEK KEUANGAN DALAM MANAJEMEN PROYEK *) A. Dasar Dasar Proyek 1. Batasan Proyek Clive Gray mendifinisikan proyek sebagai kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam satu

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Terkait penulisan skripsi ini, ada beberapa penulis terdahulu yang telah melakukan penelitian yang membahas berbagai persoalan mengenai analisis kelayakan usaha. Adapun skripsi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Pada bagian ini dijelaskan tentang konsep yang berhubungan dengan penelitian kelayakan Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang di

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan mempergunakan

Lebih terperinci

ALTERNATIF INVESTASI BERDASARKAN RATE OF RETURN PADA LAHAN EX-BIOSKOP PANALA KOTA PALANGKARAYA

ALTERNATIF INVESTASI BERDASARKAN RATE OF RETURN PADA LAHAN EX-BIOSKOP PANALA KOTA PALANGKARAYA ALTERNATIF INVESTASI BERDASARKAN RATE OF RETURN PADA LAHAN EX-BIOSKOP PANALA KOTA PALANGKARAYA Ferry Margo Santosa, Retno Indryani, Retna Hapsari Laboratorium Manajemen Konstruksi Jurusan Teknik Sipil

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KERANGKA TEORI 2.1.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan atau usaha atau bisnis

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Analisis Kelayakan Usaha Analisis Kelayakan Usaha atau disebut juga feasibility study adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan dengan mempergunakan sumber-sumber untuk mendapatkan

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN GRIYA MAPAN DI KABUPATEN SUMENEP

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN GRIYA MAPAN DI KABUPATEN SUMENEP STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN GRIYA MAPAN DI KABUPATEN SUMENEP Febriyanto Andra 1, M. Hamzah Hasyim 2, Kartika Puspa Negara 2 Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang Jalan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA Lampiran... 75

BAB V PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA Lampiran... 75 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN... ii SURAT KETERANGAN PERBAIKAN/REVISI LAPORAN TUGAS AKHIR iii LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR... iv ABSTRAK... v UCAPAN TERIMAKASIH... vi DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam rencana melakukan investasi usaha baru, investor toko Salim Jaya perlu melakukan peninjauan terlebih dahulu dengan memperhitungkan dan menganalisis rencana investasinya. Hasil peninjauan

Lebih terperinci

Analisis Kelayakan Proyek. Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang

Analisis Kelayakan Proyek. Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang Analisis Kelayakan Proyek Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang Kebijakan Publik Perlukah membangun rumah sakit baru? Membangun bandara atau menambah

Lebih terperinci

ANALISA STUDY KELAYAKAN KELANGSUNGAN USAHA JASA FOTO COPY CAHAYA GIRI

ANALISA STUDY KELAYAKAN KELANGSUNGAN USAHA JASA FOTO COPY CAHAYA GIRI ANALISA STUDY KELAYAKAN KELANGSUNGAN USAHA JASA FOTO COPY CAHAYA GIRI Latar Belakang Masalah Kemajuan dalam bidang tekhnologi juga sudah berkembang pesat. Dimana - mana terdapat usaha - usaha jasa yang

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. dengan membangun suatu tempat pengelolaan sampah, tetapi yang dapat

KERANGKA PEMIKIRAN. dengan membangun suatu tempat pengelolaan sampah, tetapi yang dapat III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula (Tandjung, 1982 dalam Suprihatin et al,1999). Dibutuhkan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode-metode Penilaian Investasi 3.1.1. Metode net present value (NPV) Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran. 3.2 Metode Penelitian

III. METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran. 3.2 Metode Penelitian III. METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Ketersediaan bahan baku ikan hasil tangkap sampingan yang melimpah merupakan potensi yang besar untuk dijadikan surimi. Akan tetapi, belum banyak industri di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini menyebabkan banyak perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Dwi Susianto pada tahun 2012 dengan judul Travel AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha sekarang ini, persaingan yang terjadi semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha sekarang ini, persaingan yang terjadi semakin ketat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Dalam dunia usaha sekarang ini, persaingan yang terjadi semakin ketat. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengambil tindakan-tindakan untuk dapat mengembangkan

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang berhubungan dengan penelitian studi kelayakan usaha pupuk kompos pada Kelompok Tani

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi

III. METODOLOGI. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi 23 III METODOLOGI Penelitian ini dilakukan dalam empat tahapan penelitian yaitu tahap pengumpulan data dan informasi, tahap pengkajian pengembangan produk, tahap pengkajian teknologi, tahap uji coba dan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Internet

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Internet II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Internet Secara harfiah, internet (kependekan dari interconnectednetworking) ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Internet juga berarti

Lebih terperinci

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) M a n a j e m e n K e u a n g a n 96 Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menghitung, dan menjelaskan mengenai penggunaan teknik penganggaran modal yaitu Payback

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return.

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return. ABSTRAK Dalam memasuki era globalisasi, Indonesia dituntut untuk mempersiapkan dirinya agar dapat bersaing khususnya dalam bidang ekonomi. Perekonomian Indonesia sekarang dapat dikatakan sudah mulai meningkat

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Definisi Proyek Menurut Kadariah et al. (1999) proyek merupakan suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan

Lebih terperinci

PEMILIHAN ALTERNATIF POTENSI SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH DAS BRANTAS UNTUK DIKEMBANGKAN MENJADI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)

PEMILIHAN ALTERNATIF POTENSI SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH DAS BRANTAS UNTUK DIKEMBANGKAN MENJADI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) PEMILIHAN ALTERNATIF POTENSI SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH DAS BRANTAS UNTUK DIKEMBANGKAN MENJADI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) Deviany Kartika, Miftahul Arifin, Rahman Darmawan Program Studi Teknik

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoretis Kerangka pemikiran teoretis merupakan suatu penalaran peneliti yang didasarkan pada pengetahuan, teori, dalil, dan proposisi untuk menjawab suatu

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN MUTIARA ALAM REGENCY KABUPATEN TULUNGAGUNG NASKAH TERPUBLIKASI

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN MUTIARA ALAM REGENCY KABUPATEN TULUNGAGUNG NASKAH TERPUBLIKASI STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN MUTIARA ALAM REGENCY KABUPATEN TULUNGAGUNG NASKAH TERPUBLIKASI TEKNIK SIPIL KONSENTRASI MANAJEMEN KONSTRUKSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

KERANGKA PEMIKIRAN. 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Studi kelayakan merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima atau menolak dari suatu gagasan

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang.

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang. BAB V HASIL ANALISA 5.1 ANALISIS FINANSIAL Untuk melihat prospek cadangan batubara PT. XYZ, selain dilakukan tinjauan dari segi teknis, dilakukan juga kajian berdasarkan aspek keuangan dan keekonomian.

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Studi Kelayakan Proyek Proyek merupakan suatu kegiatan yang mengeluarkan uang atau biayabiaya dengan harapan akan memperoleh hasil dan secara logika merupakan wadah untuk melakukan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN TERMINAL PENUMPANG KECAMATAN RONGKOP KABUPATEN GUNUNGKIDUL

STUDI KELAYAKAN TERMINAL PENUMPANG KECAMATAN RONGKOP KABUPATEN GUNUNGKIDUL Konferensi Nasional Teknik Sipil I (KoNTekS I) Universitas Atma Jaya Yogyakarta Yogyakarta, 11 12 Mei 2007 STUDI KELAYAKAN TERMINAL PENUMPANG KECAMATAN RONGKOP KABUPATEN GUNUNGKIDUL Dewi Handayani Dosen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan didirikan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan didirikan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan didirikan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan yang ingin dicapai oleh berbagai perusahaan umumnya dapat dikatakan sama atau hampir sama, hanya

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si PENDAHULUAN Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan,

Lebih terperinci

Investasi dalam aktiva tetap

Investasi dalam aktiva tetap Investasi dalam aktiva tetap Investasi dalam aktiva tetap Secara konsep Investasi dalam aktiva tetap tidak ada perbedaan dengan Investasi dalam aktiva lancar Perbedaannya terletak pada waktu dan cara perputaran

Lebih terperinci

layak atau tidak maka digunakan beberapa metode dengan harapan mendapatkan

layak atau tidak maka digunakan beberapa metode dengan harapan mendapatkan BAB V PEMBAHASAN 5.1 Umum Analisis kelayakan investasi proyek jalan tol pada dasaraya adalah mencoba mengkaji ulang suatu rencana penanaman sejumlah uang dengan memperhatikan manfaat yang dinikmati oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan suatu bisnis maupun dalam usaha menginvestasikan dana

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan suatu bisnis maupun dalam usaha menginvestasikan dana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan suatu bisnis maupun dalam usaha menginvestasikan dana atau modal, kita perlu melakukan suatu studi kelayakan untuk melihat apakah proyek

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan pada Warnet Pelangi, maka penulis menyimpulkan bahwa: 1. Warnet Pelangi belum menerapkan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Studi Kelayakan Proyek Proyek merupakan suatu kegiatan untuk membangun sistem yang belum ada. Sistem dibangun dahulu oleh proyek, kemudian dioperasionalkan

Lebih terperinci

Bab 5 Penganggaran Modal

Bab 5 Penganggaran Modal M a n a j e m e n K e u a n g a n 90 Bab 5 Penganggaran Modal Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan mengenai teori dan perhitungan dalam investasi penganggaran modal dalam penentuan keputusan

Lebih terperinci

TUGAS PENGANTAR EKONOMI PRODUKSI ANALISIS USAHA JAHIT ARYAN TAILOR

TUGAS PENGANTAR EKONOMI PRODUKSI ANALISIS USAHA JAHIT ARYAN TAILOR TUGAS PENGANTAR EKONOMI PRODUKSI ANALISIS USAHA JAHIT ARYAN TAILOR Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi Produksi Perikanan dan Kelautan Disusun Oleh: Ludfi Dwi 230110120120 Sofan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Proyek Dalam menilai suatu proyek, perlu diadakannya studi kelayakan untuk mengetahui apakah proyek tersebut layak untuk dijalankan atau tidak. Dan penilaian tersebut

Lebih terperinci

PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI

PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI MATERI KULIAH 4 PERTEMUAN 6 FTIP - UNPAD METODE MEMBANDINGKAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI Ekivalensi Nilai dari Suatu Alternatif Investasi Untuk menganalisis

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Definisi Proyek Kegiatan proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam bidang perniagaan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikirian Teoritis 3.1.1 Studi Kelayakan Proyek Studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi)

Lebih terperinci

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Disarikan Gitman dan Sumber lain yang relevan Pendahuluan Investasi merupakan penanaman kembali dana yang dimiliki oleh perusahaan ke dalam suatu aset dengan

Lebih terperinci

Kewirausahaan. Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur

Kewirausahaan. Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur Kewirausahaan Modul ke: Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha Fakultas Fakultas Teknik Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Program Studi Arsitektur www.mercubuana.ac.id I. Pentinnya Studi Kelayakan Usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari semakin menginginkan pola hidup yang sehat, membuat adanya perbedaan dalam pola konsumsi

Lebih terperinci

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Modul ke: PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Fakultas FEB MEILIYAH ARIANI, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi http://www.mercubuana.ac.id Penganggaran Modal ( Capital Budgeting) Istilah penganggaran

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu dan sekelompok orang (organisasi) yang menciptakan nilai (create

Lebih terperinci

BAB II INVESTASI. Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu

BAB II INVESTASI. Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu BAB II INVESTASI II.1. Definisi Investasi Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu mempunyai harapan bahwa perusahaan akan dapat memperoleh kembali dana yang ditanamkan dalam aktiva

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PERUMAHAN (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Perumahan Griya Tegal Sari Asri Sragen)

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PERUMAHAN (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Perumahan Griya Tegal Sari Asri Sragen) ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PERUMAHAN (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Perumahan Griya Tegal Sari Asri Sragen) TESIS Diajukan Kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Suatu investasi baik dalam bidang industri atau bidang lainnya bertujuan untuk memperoleh standar yang cukup layak di kemudian hari. Manfaat ini bisa berupa keuangan, non keuangan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18 STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI Nama : Aji Tri Sambodo NPM : 10210466 Kelas : 3EA18 Pendahuluan Penilaian investasi / studi kelayakan sangat diperlukan oleh orang atau badan yang

Lebih terperinci

KAJIAN INVESTASI PROYEK PEMBANGUNAN TERMINAL TIRTONADI TIPE A

KAJIAN INVESTASI PROYEK PEMBANGUNAN TERMINAL TIRTONADI TIPE A KAJIAN INVESTASI PROYEK PEMBANGUNAN TERMINAL TIRTONADI TIPE A PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Oleh: TITO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan dengan meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai sektor industri baik dalam industri yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Studi Kelayakan Studi kelayakan bisnis atau sering pula disebut dengan studi kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu proyek bisnis

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

II. KERANGKA PEMIKIRAN

II. KERANGKA PEMIKIRAN II. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan kumpulan teori yang digunakan dalam penelitian. Teori-teori ini berkaitan erat dengan permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perumahan Hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seluruhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: town house, pasar, teknis, NPV, BCR, IRR, PBP

ABSTRAK. Kata kunci: town house, pasar, teknis, NPV, BCR, IRR, PBP ABSTRAK Town house merupakan salah satu investasi yang diminati dengan membidik pasar wisatawan asing yang berkunjung ke Bali. Town house adalah kompleks perumahan dengan unit terbatas disertai fasilitas

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA

STUDI KELAYAKAN USAHA STUDI KELAYAKAN USAHA 1 PENGERTIAN STUDI KELAYAKAN USAHA Studi kelayakan usaha ialah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan berhasil dan menguntungkan secara kontinyu.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental

Lebih terperinci

Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2)

Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2) M a n a j e m e n K e u a n g a n 103 Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2) Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menghitung, dan menjelaskan mengenai penggunaan teknik penganggaran modal yaitu Accounting

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Usaha Kecil Menengah (UKM) pengolahan pupuk kompos padat di Jatikuwung Innovation Center, Kecamatan Gondangrejo Kabupaten

Lebih terperinci

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung. 22 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah usaha ternak sapi perah penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.

Lebih terperinci

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil Manajemen Investasi Pendahuluan Dalam menentukan usulan proyek investasi mana yang akan diterima atau ditolak Maka usulan proyek investasi tersebut harus dinilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat. PT Trikarya Idea Sakti selaku Developer telah

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat. PT Trikarya Idea Sakti selaku Developer telah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Banyaknya investasi proyek yang gagal, baik pada tahap pembangunan maupun tahap operasi, membuat perlunya ketepatan dan ketelitian dalam tahap analisis kelayakan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN MALL DINOYO KOTA MALANG

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN MALL DINOYO KOTA MALANG STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN MALL DINOYO KOTA MALANG Shinta Retno Putri, Saifoe El Unas, M. Hamzah Hasyim Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Jl. M.T. Haryono

Lebih terperinci

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data 19 3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian di lapangan dilakukan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu, Sukabumi Jawa Barat. Pengambilan data di lapangan dilakukan selama 1 bulan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. 42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam upaya mengembangkan usaha bisnisnya, manajemen PT Estika Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. Langkah pertama

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Sistem Agribisnis Agribisnis sering diartikan secara sempit, yaitu perdagangan atau pemasaran hasil pertanian.sistem agribisnis sebenarnya

Lebih terperinci

Proudly present. Penganggaran Modal. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK.

Proudly present. Penganggaran Modal. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK. Proudly present Penganggaran Modal Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK 081-331-529-764 www.bwmahardhika.com PENGANGGARANMODAL (CapitalBudgeting) ANALISIS PENGANGGARAN MODAL (ANALISIS USULAN INVESTASI)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan, penulis akan menyampaikan beberapa hal yang berhubungan dengan proses pengerjaan penelitian ini. Antara lain berkenaan dengan latar belakang penelitian, identifikasi

Lebih terperinci

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada METODE PERBANDINGAN EKONOMI METODE BIAYA TAHUNAN EKIVALEN Untuk tujuan perbandingan, digunakan perubahan nilai menjadi biaya tahunan seragam ekivalen. Perhitungan secara pendekatan : Perlu diperhitungkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang terus berkembang ke arah yang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang terus berkembang ke arah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Kondisi perekonomian Indonesia yang terus berkembang ke arah yang lebih baik, turut serta meningkatkan iklim pertumbuhan investasi dalam negeri. Hal ini

Lebih terperinci

A. Kerangka Pemikiran

A. Kerangka Pemikiran III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Penelitian ini mengkaji studi kelayakan pendirian industri pengolahan keripik nangka di kabupaten Semarang. Studi kelayakan dilakukan untuk meminimumkan

Lebih terperinci