EVALUASI PELAKSANAAN PELATIHAN INSTRUKTUR DI LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR GANESHA OPERATION

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EVALUASI PELAKSANAAN PELATIHAN INSTRUKTUR DI LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR GANESHA OPERATION"

Transkripsi

1 EVALUASI PELAKSANAAN PELATIHAN INSTRUKTUR DI LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR GANESHA OPERATION Nyoman Nova Satriawan, I Wayan Bagia, Gede Putu Agus Jana Susila Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia novaburunghantu@ymail.com, bagiaundiksha@yahoo.co.id, janos_undiksha@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) reaksi peserta pelatihan terhadap materi pelatihan, metode pelatihan, instruktur pelatihan dan fasilitas pelatihan, (2) pembelajaran peserta pelatihan selama pelaksanaan pelatihan, (3) perilaku peserta pelatihan selama pelaksanaan pelatihan, dan (4) hasil pelaksanaan pelatihan. Lokasi penelitian dilaksanakan di Operation Rayon Singaraja, dengan jumlah populasi sebanyak 23 orang. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan (1) pencatatan dokumentasi, (2) wawancara dan (3) observasi. Data dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif dengan model evaluasi empat level Kirkpatrick. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) reaksi peserta terhadap materi pelatihan, metode pelatihan, instruktur pelatihan dan fasilitas pelatihan menunjukkan reaksi yang baik. (2) Pembelajaran peserta pelatihan selama mengikuti pelatihan menunjukkan adanya peningkatan pembelajaran. (3) Perilaku peserta pelatihan selama pelaksanaan pelatihan menunjukkan perilaku yang baik, dan (4) Hasil dari keseluruhan peserta pelatihan berdasarkan hasil micro teaching menunjukkan kinerja mengajar yang baik. Kata kunci: evaluasi pelaksanaan, pelatihan Abstract This studi aims to describe (1) trainee Reaction to training material, the training method, instructors training and training facility, (2) Learning trainee during the training, (3) Behavior trainee during the training, and (4) implementation Results training. The location study was conducted in Tutoring Institutions Ganesha Operation Area Singaraja, the number of populations as many as 23 people. Data collection method in this research using (1) recording, documentation (2) interviews and (3) observation. Data analyzed used technique descriptive analysis quantitative with model evaluation kirkpatrick four level. The results showed that (1) trainee Reaction to training material, the training method, instructors training and training facility good show reaction, (2) Learning trainee during training show an increase of Learning, (3) Behavior trainee during the training show good behavior, and (4) The result of a whole trainee based on the micro teaching perform teaching good. Keywords : evaluation implementation, training

2 PENDAHULUAN Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia menjadi suatu keniscayaan bagi organisasi, karena penempatan karyawan secara langsung dalam pekerjaan tidak menjamin mereka akan berhasil. Karyawan baru sering merasa tidak pasti tentang peranan dan tanggung jawab mereka. Permintaan pekerjaan dan kapasitas karyawan haruslah seimbang melalui program orietasi dan pelatihan, keduanya sangat dibutuhkan. Hal ini dapat diasumsikan bahwa pelatihan dan pengembangan sangat penting bagi tenaga kerja untuk bekerja lebih menguasai dan lebih baik terhadap pekerjaan yang dijabat atau akan dijabat ke depan. Meskipun para karyawan telah dilatih dan telah menguasai pekerjaannya, mereka membutuhkan pengembangan lebih jauh untuk menyiapkan tanggung jawab mereka di masa depan. Salah satu fungsi manajemen surmber daya manusia adalah pelatihan dan pengembangan (training and development) artinya bahwa untuk mendapatkan tenaga kerja pendidikan yang bersumber daya manusia yang baik dan tepat sangat perlu pelatihan dan pengembangan. Hal ini sebagai upaya untuk mempersiapkan para tenaga kerja pendidikan untuk menghadapi tugas pekerjaan jabatan yang dianggap belum menguasainya. Melalui pelatihan dan pengembangan, tenaga kerja akan mampu mengerjakan, meningkatkan, mengembangkan pekerjaannya. Di tengah-tengah persaingan yang tajam dalam industri bimbingan belajar, pada tanggal 1 Mei 1984 Ganesha Operation pertama didirikan di Kota Bandung. Seiring dengan perjalanan waktu, berkat keuletan dan konsistensinya dalam menjaga kualitas, kini Ganesha Operation telah tumbuh bagai remaja tambun dengan 96 rayon yang tersebar di 40 kota besar se-indonesia. Meskipun pada awalnya hingga tahun 1992 Ganesha Operation hanya ada di Bandung, pada tahun 1993 dibuka cabang pertama di Denpasar. Pengembangan secara serius dilakukan mulai tahun Sejak itu pertumbuhan cabang-cabang Ganesha Operation benar-benar tidak terbendung. Citra Ganesha Operation yang sangat kuat telah merambah ke seluruh Nusantara sehingga setiap cabang baru dibuka langsung diserbu oleh para siswa. Kalau pada saat pertama kali berdiri siswa Ganesha Operation masih sedikit dan hanya mencakup program kelas 3 SMU, kemudian dari tahun ke tahun jumlah siswanya terus bertambah. Saat ini untuk satu tahun pelajaran jumlah seluruh siswa Ganesha Operation dapat mencapai sekitar siswa, suatu jumlah yang sangat besar. Khusus untuk kelas 3 SMU, Ganesha Operation berhasil meluluskan lebih dari siswanya setiap tahun di berbagai PTN terkemuka di Indonesia melalui SPMB. Kesuksesan yang diraih oleh Operation tidak lepas dari pelatihan dan pengembangan SDM yang sering dilakukan untuk semakin meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dimilikinya. Pelatihan tersebut diselenggarakan pada tanggal 17, 18, dan 19 Desember Ganesha Operation Rayon Singaraja bekerja sama dengan tim penilai evaluasi independen baik itu dosen atau pengajar senior yang didatangkan dari universitas terkemuka dan juga pengajar senior yang didatangkan dari luar Ganesha Operation Rayon Singaraja. Pelatihan ini dilakukan untuk mematangkan pemahaman tenaga pengajar mengenai konsep dan materi ajar yang akan dibawakan. Pelatihan sebagai suatu kegiatan dari perusahaan yang bermaksud untuk dapat memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku, keterampilan, dan pengetahuan dari para karyawan sesuai kegiatan dari perusahaan yang bersangkutan (Nitisemito, 2002). Evaluasi pada pelatihan di Lembaga Bimbingan Ganesha Operation belum pernah dilaksanakan. Operation hanya telah melaksanakan evaluasi terhadap peserta pelatihannya saja. Evaluasi pelatihan menjadi sangat penting untuk dipelajari karena evalusi akan mengukur tingkat ketercapaian dari program pelatihan yang dilakukan sehingga akan memberikan feed back untuk kelangsungan program pelatihan

3 selanjutnya. Peserta merupakan objek dari pelatihan dan akan merasakan hasil dari pelatihan sehinga evaluasi peserta menjadi sangat menentukan keberlangsungan pelatihan selajutnya. Selain peserta yang menjadi ujung tombak keberhasilan atau ketercapaian program pelatihan adalah instruktur yang memberikan materi pelatihan. Maka, evaluasi pelaksanaan pelatihan sangat perlu dilaksanakan untuk mengetahui tingkat ketercapaian dari program pelatihan yang diselenggarakan. Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah yaitu: (1) Bagaimana reaksi (reaction) peserta pelatihan terhadap materi pelatihan, metode pelatihan, instruktur pelatihan, dan fasilitas pelatihan selama mengikuti pelatihan di Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation Rayon Singaraja?, (2) Bagaimana hasil pembelajaran (learning) peserta pelatihan selama mengikuti pelatihan di Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation Rayon Singaraja?, (3) Bagaimana perilaku (behavior) peserta pelatihan selama mengikuti pelatihan di Operation Rayon Singaraja?, dan (4) Bagaimana hasil (result) dari pelatihan yang dilakukan di Lembaga Bimbingan Singaraja? Adapun tujuan dilakukannya evaluasi pelatihan adalah untuk memperoleh temuan deskriptif mengenai hal-hal sebagai berikut, (1) Reaksi (reaction) peserta pelatihan terhadap materi pelatihan, metode pelatihan, instruktur pelatihan, dan fasilitas pelatihan selama mengikuti pelatihan di Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation Rayon Singaraja, (2) Hasil pembelajaran (learning) peserta pelatihan selama mengikuti pelatihan di Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation Rayon Singaraja, (3) Perilaku (behavior) peserta pelatihan selama mengikuti pelatihan di Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation Rayon Singaraja, dan (4) Hasil (result) dari pelatihan yang dilakukan di Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation Rayon Singaraja. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi instruktur dan bagi perusahaan, manfaat bagi instruktur sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki kinerja melalui pelatihan dan pengembangan Sumber Daya Manusia yang diberikan sehingga mampu memperbaiki faktor penghambat dalam memberikan bimbingan belajar yang optimal kepada para siswa, dan manfaat bagi perusahaan Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pemikiran yang bermanfaat yang dapat dijadikan landasan bagi instansi terkait untuk menentukan langkah mengenai evaluasi proses pelatihan dan pengembangan Sumber Daya Manusia yang telah dilaksanakan. Pelatihan digunakan untuk memperoleh keunggulan bersaing yang kalau dikaji secara lebih luas untuk menciptakan modal intelektual, yang meliputi keterampilan dasar yaitu keterampilan yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan oleh seseorang, keterampilan lanjutan (advance skill) yaitu keterampilan menggunakan teknologi untuk berbagai informasi dengan karyawan lain, keterampilan memahami pelanggan atau sistem manufaktur dan keterampilan kreatifitas memotivasi diri sendiri (self motivared creativity). Pelatihan sebagai suatu kegiatan dari perusahaan yang bermaksud untuk dapat memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku, keterampilan, dan pengetahuan dari para karyawan sesuai kegiatan dari perusahaan yang bersangkutan (Nitisemito, 2002). Pelatihan adalah proses yang sistematis dalam mengubah tingkah laku karyawan untuk mencapai tujuan organisasi (Rivai, 2004). Pelatihan merupakan suatu usaha meningkatkan knowledge dan skill seseorang karyawan untuk menerapkan aktivitas kerja tertentu (Flippo dalam Suwanto dan Priansa, 2011). Dengan pelatihan perusahaan memperoleh masukan yang baik dalam menghadapi tantangan-tantangan manajemen yang terus berkembang dengan memiliki karyawan yang dapat memenuhi penyelesaian masalah-masalah yang ada. Pelatihan merupakan salah satu faktor 7

4 yang penting dalam pengembangan SDM dimana pelatihan tidak hanya menambah pengetahuan, akan tetapi juga meningkatkan keterampilan bekerja maupun meningkatkan prestasi kerja (Sumarsono,2009). Pelatihan merupakan pembelajaran yang dipersiapkan agar pelaksanaan pekerjaan sekarang meningkat (prestasi kerjanya) (Atmodiwirio, 2002). Jadi dapat disimpulkan bahwa pelatihan adalah proses pendidikan jangka pendek yang mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap agar karyawan semakin terampil dan mampu melaksanakan tanggung jawab dengan semakin baik dan pada akhirnya pelatihan tersebut dapat menunjuang tercapainya tujuan perusahaan. Evaluasi merupakan suatu proses menyediakan informasi yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk menentukan harga dan jasa (the worth and merit) dari tujuan yang dicapai, desain, implementasi dan dampak untuk membantu membuat keputusan, membantu pertanggung jawaban dan meningkatkan pemahaman terhadap fenomena (Stufflebeam & Shinkfield, 1985:159). Menurut rumusan tersebut, inti dari evaluasi adalah penyediaan informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Evaluasi merupakan suatu proses atau kegiatan pemilihan, pengumpulan, analisis dan penyajian informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan serta penyusunan program selanjutnya (Stark & Thomas, 1994:12). Pengukuran, penilaian dan evaluasi bersifat hirarki. Evaluasi didahului dengan penilaian (assessment), sedangkan penilaian didahului dengan pengukuran. Pengukuran diartikan sebagai kegiatan membandingkan hasil pengamatan dengan kriteria, penilaian (assessment) merupakan kegiatan menafsirkan dan mendeskripsikan hasil pengukuran, sedangkan evaluasi merupakan penetapan nilai atau implikasi perilaku (Griffin & Nix, 1991:3). Sementara itu Edratna (2013) mengemukakan beberapa tujuan dilaksanakannya evaluasi pelatihan yaitu: (1) Untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana meningkatkan program di masa yang akan datang, (2) Untuk memutuskan atau menentukan apakah program pelatihan tersebut dapat dilanjutkan atau tidak, dan (3) Untuk menilai keberadaan departemen penyelenggara pelatihan, yakni dengan menunjukkan bagaimana ia memberikan kontribusi terhadap sasaran dan tujuan dari organisasi. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk mengumpulkan, mendeskripsikan, mengintepretasikan dan menyajikan informasi untuk dapat digunakan sebagai dasar membuat keputusan, menyusun kebijakan maupun penyusunan program selanjutnya. Adapun tujuan evaluasi adalah untuk memperoleh informasi yang akurat dan objektif tentang suatu program. Informasi tersebut dapat berupa proses pelaksanaan program, dampak/hasil yang dicapai, efisiensi serta pemanfaatan hasil evaluasi yang difokuskan untuk program itu sendiri, yaitu untuk mengambil keputusan apakah dilanjutkan, diperbaiki atau dihentikan. Selain itu, juga dipergunakan untuk kepentingan penyusunan program berikutnya maupun penyusunan kebijakan yang terkait dengan program. Bagi perusahaan, program pelatihan merupakan suatu investasi. Perusahaan meyakini bahwa dengan pemberian program pelatihan bagi anggota yang membutuhkan, mereka dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilannya. Pada akhirnya juga menigkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan. Namun disisi lain, program pelatihan biasanya menghabiskan banyak dana yang tidak kecil jumlahnya. Pelatihan juga mengeluarkan biaya-biaya yang sifat nya tidak langsung seperti gaji yang tetap dibayarkan pada karyawan ketika mereka tidak bekerja karena mengikuti satu pelatihan dan waktu kerja yang tidak digunakan untuk bekerja ketika mereka menghadiri pelatihan. Untuk sementara waktu produktivitas kerja pun menjadi hilang karena pelatihan. Untuk

5 meyakinkan bahwa program pelatihan yang diselenggarakan tidak sia-sia, maka perlu dilakukan evaluasi program pelatihan (Noe, 2010). Secara khusus, (Kirkpatrick, 1998) mengemukakan alasan mengapa suatu pelatihan perlu dievaluasi. Pertama, evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah pelatihan dapat memberikan kontribusi pada pencapaian tujuan-tujuan organisasi atau tidak. Tidak hanya itu, pelatihan juga perlu dievaluasi untuk memutuskan apakah program pelatihan tersebut perlu dilanjutkan atau tidak, yang terakhir adalah evaluasi pelatihan dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai bagaimana meningkatkan dan mengembangkan program pelatihan yang akan datang. Jadi evaluasi pelatihan memberikan suatu cara untuk memahami investasi yang dihasilkan dari pelatihan dan memberikan informasi yang diperlukan untuk meningkatkan pelatihan. Jika perusahaan tidak mendapatkan tingkat pengambilan yang cukup dari investasi itu, maka perusahaan berkemungkinan akan mengurangi investasi program pelatihan itu atau mencari cara-cara untuk memperbaiki program pelatihan tersebut. Dengan demikian, penyelenggaraan pelatihan tidak hanya sekedar penyelenggaraan saja tetapi dengan jutaan dana yang telah dikeluarkan pelatihan dapat memberikan manfaat bagi individu yang mengikutinya juga bagi kinerja perusahaan. Model evaluasi yang sering dipakai adalah model 4 Level Evaluasi Pelatihan yang dikembangkan oleh Kirkpatrick (1988) yang sering dikenal dengan Evaluating Training Programs: The Four Levels atau Kirkpatrick s evaluation model. Dalam model ini, evaluasi terhadap program training dibedakan dalam empat level evaluasi, yaitu: reaction, learning, behavior, dan result. Setiap level evaluasi memiliki alatnya masing-masing, dan juga memiliki level kesulitan yang berbeda dalam pelaksanakan. Keempat level tersebut dapat dirinci sebagai berikut. (1) Reaksi (reaction) Evaluasi terhadap reaksi peserta pelatihan ditujukan untuk mengukur tingkat reaksi peserta terhadap pelaksanaan pelatihan. Pelatihan dianggap berkualitas apabila pelatihan dapat memuaskan dan memenuhi harapan peserta peserta sehingga mereka mempunyai motivasi dan merasa nyaman untuk belajar. Indikator Reaksi (reaction) menurut Kirkpatrick (1998) yaitu sebagai berikut. a. Materi Pelatihan Materi pelatihan meliputi elemen yaitu, kesesuaian materi pelatihan terhadap kebutuhan kerja, kesesuaian materi pelatihan dengan tujuan pelatihan, dan dampak materi pelatihan terhadap praktik kerja. b. Metode Pelatihan Metode pelatihan meliputi elemen yaitu, kesesuaian pelaksanaan pelatihan dengan jadwal yang telah ditetapkan, ketepatan waktu dalam pelaksanaan pelatihan, dan kesigapan panitia dalam membantu peserta pelatihan c. Instruktur Pelatihan Instruktur pelatihan meliputi elemen yaitu, kemampuan instruktur dalam penguasaan materi, dan kemampuan instruktur dalam teknik penyampaian materi pelatihan d. Fasilitas Pelatihan Fasilitas pelatihan meliputi elemen yaitu, kelengkapan sarana dan prasarana yang dibutuhkan pada saat pelaksanaan pelatihan, dan kenyamanan ruangan pelatihan pada saat pelaksanaan pelatihan. (2) Pembelajaran (learning) Konsep pembelajaran dapat didefinisikan sebagai peningkatan pengetahuan, kenaikan ketrampilan dan perubahan sikap peserta setelah selesai mengikuti program pelatihan (Kirkpatrick, 1998). Peserta pelatihan dikatakan telah belajar apabila pada

6 dirinya telah mengalami perubahan sikap, perbaikan pengetahuan maupun peningkatan ketrampilan. Salah satu cara yang sering dilakukan adalah dengan membandingkan hasil pre-test dengan post test, yang dapat berupa tes tertulis maupun tes praktikum (performance test), sehingga jelas hasilnya (Cox J, 2012). Jika kemampuan peserta setelah mengikuti pelatihan meningkat secara signifikan, artinya program secara aktual menyebabkan terjadinya perbedaan kemampuan dan dikatakan proses pembelajaran yang dilakukan dapat mencapai tujuan pembelajaran. (3) Perilaku (behavior) Penilaian perilaku difokuskan pada perilaku peserta pelatihan yang terjadi pada saat pelaksanaan pelatihan. Pada dimensi Perilaku (behavior) terdapat instrumen penilaian perilaku yang terdiri dari, (1) Rasa hormat peserta pelatihan kepada instruktur, panitia pelaksanaan, dan sesama peserta pelatihan, (2) Ketepat waktu peserta pelatihan selama mengikuti pelatihan, (3) Kesopanan peserta pelatihan dalam berpakaian selama pelaksanaan pelatihan, (4) Kepedulian peserta pelatihan dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan selama pelaksanaan pelatihan, dan (5) Keseriusan peserta pelatihan dalam menerima penjelasan materi dari instruktur. Evaluasi perilaku dilakukan dengan menggunakan formulir penilaian untuk menilai perilaku peserta pelatihan pada saat pelasanaan pelatihan (Jonatan S, 2012). (4) Hasil (result) Evaluasi hasil dalam level 4 ini difokuskan pada kinerja atau kemampuan peserta pelatihan. Peserta pelatihan merupakan tenaga pengajar maka yang dinilai adalah Micro Teaching yaitu praktik mengajar peserta pelatihan sebelum terjun ke lapangan. Indikator Micro Teaching terdiri dari elemen yaitu: (1) Awal Pembelajaran, dimana pada elemen ini terdapat instrumen mengenai kemampuan dalam membuka pelajaran, (2) Inti Pembelajaran, dimana pada elemen ini terdapat instrumen yaitu, kemampuan dalam penguasaan materi pembelajaran, kemampuan dalam pemanfaatan media/sumber pembelajaran, kemampuan dalam interaksi terhadap siswa, dan kemampuan dalam penampilan di depan kelas, dan (3) Akhir Pembelajaran, dimana pada elemen ini terdapat instrumen mengenai kemampuan dalam menutup pelajaran. METODE Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif, yaitu desain penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan serta mendeskripsikan bagaimana proses evaluasi pelaksanaan pelatihan yang dilakukan di Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation Rayon Singaraja. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh dari Kepala Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation Rayon Singaraja. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta pelatihan dengan jumlah 23 orang. Dalam penelitian ini semua populasi diteli agar mendapatkan informasi yang akurat tentang evaluasi pelaksanaan pelatihan instruktur di Operation Rayon Singaraja. Metode pengumpulan data menggunakan pencatatan dokumentasi, wawancara, dan observasi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan model evaluasi empat level Kirkpatrick. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Berdasarkan hasil pengumpulan data berupa kuesioner dan penilaian langsung terhadap peserta pelatihan mengenai Reaksi (reaction) peserta pelatihan terhadap materi pelatihan, metode pelatihan, instruktur pelatihan, dan

7 fasilitas pelatihan, hasil Pembelajaran (learning) peserta pelatihan selama mengikuti pelatihan, Perilaku (behavior) peserta pelatihan selama mengikuti pelatihan, dan Hasil (result) dari pelaksanaan pelatihan dapat ditampilkan pada Tabel 1 sebagai berikut. Tabel 1 Hasil Keseluruhan Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan Ganesha Operation Rayon Singaraja Dimensi Hasil Kategori Pelatihan Reaksi (reaction) Pembelajaran (learning) Perilaku (behavior) Hasil (result) Rata-rata Jumlah 74,3 Kriteria Baik Rata-rata Selisih 2,1 Kriteria Meningkat Jumlah total 410 Kriteria Baik Rata-rata 80 Kriteria Baik Efektif Berdasarkan Tabel 1 keseluruhan tingkat reaksi peserta pelatihan terhadap pelaksanaan pelatihan instruktur di Operation Rayon Singaraja menunjukkan bahwa, rata-rata tingkat reaksi peserta pelatihan terhadap terhadap pelaksanaan pelatihan sebesar 74,3 dengan kriteria tingkat reaksi Baik. Hal ini berarti, bahwa pelaksanaan pelatihan yang telah diselenggarakan oleh Lembaga Bimbingan Singaraja telah berjalan dengan baik dan efektif. Hasil ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Kirkpatrik (1998) bahwa program pelatihan dianggap efektif apabila proses pelatihan dirasa menyenangkan dan memuaskan bagi peserta pelatihan sehingga mereka tertarik termotivasi untuk belajar dan berlatih. Dengan kata lain peserta pelatihan akan termotivasi apabila proses pelatihan berjalan secara memuaskan bagi peserta yang pada akhirnya akan memunculkan reaksi dari peserta yang menyenangkan. Hasil Pre-Test dan Post-Test peserta pelatihan Ganesha Operation dapat dilihat dari perbandingan antara rata-rata hasil pre-test dan rata-rata hasil post-test yaitu 6,5 berbanding 8,6 dengan selisih rata-rata 2,1. Jadi, dengan hasil post-test lebih besar dari hasil pre-test maka, keseluruh peserta pelatihan telah mengalami perubahan yaitu peningkatan dalam pengetahuan materi ajar sesuai dengan bidang studi yang diampu. Hal ini berarti, pelaksanaan pelatihan dalam program penyetaraan materi ajar yang dilakukan oleh Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation dapat dikatakan berhasil. Hasil ini didukung dengan teori yang dikemukakan oleh Kirkpatrik (1998) bahwa peserta pelatihan dikatakan telah belajar apabila pada dirinya telah mengalami perubahan sikap, peningkatan pengetahuan maupun perbaikan keterampilan. Tanpa adanya perubahan sikap, peningkatan pengetahuan maupun perbaikan keterampilan pada peserta pelatihan maka program dapat dikatakan gagal. Hasil keseluruhan penilaian perilaku peserta pelatihan selama mengikuti pelatihan instruktur di Lembaga Bimbingan Blajar Ganesha Operation Rayon Singaraja menunjukkan jumlah penilaian perilaku sebesar 410 dengan kriteria perilaku Baik. Hal ini berarti, keseluruhan peserta pelatihan telah mengikuti proses pelaksanaan pelatihan dengan baik. Hasil ini sesuai dengan temuan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Haris Pranowo (2011) bahwa keberhasilan proses kegiatan pelatihan tidak terlepas dari minat, perhatian, dan motivasi peserta pelatihan dalam mengikuti jalannya kegiatan pelatihan. Orang akan belajar lebih baik

8 manakala mereka menunjukkan perilaku positif terhadap lingkungan belajar. Hasil penilaian micro teaching keseluruhan peserta pelatihan dapat disimpulkan bahwa, rata-rata hasil penilaian micro teaching keseluruhan peserta pelatihan sebesar 1842 dan ratarata jumlah sebesar 80 dengan kriteria Baik. Hasil ini dapat dikatakan bahwa, program micro teaching atau simulasi mengajar terbimbing dalam pelaksanaan pelatihan instruktur di Lembaga Bimbingan Singaraja telah berhasil menghasilkan kemampuan kinerja pengajar yang baik, dengan kesiapan pengetahuan atau penguasaan materi ajar yang meningkat sebagai modal kerja ketika kembali mengajar nantinya. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Atmodiwirio (2002) bahwa Pelatihan merupakan pembelajaran yang dipersiapkan agar pelaksanaan pekerjaan sekarang meningkat (prestasi kerjanya). Pembahasan Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation Rayon Singaraja dalam menciptakan tenaga pengajar yang berkualitas, maka diperlukan peningkatan kinerja yang maksimal. Hal ini mendorong perusahaan memberikan pelatihan untuk memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku, keterampilan, dan pengetahuan dari tenaga pengajarnya. Dalam pelaksanaan pelatihan, perlu adanya dilakukan evaluasi terhadap peserta pelatihan untuk mengetahui seberapa efektif program pelaksanaan pelatihan tersebut berjalan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa, pelaksanaan pelatihan yang telah diselenggarakan oleh Operation Rayon Singaraja telah berjalan dengan baik dan efektif. Hasil ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Kirkpatrik (1998) bahwa program pelatihan dianggap efektif apabila proses pelatihan dirasa menyenangkan dan memuaskan bagi peserta pelatihan sehingga mereka tertarik termotivasi untuk belajar dan berlatih. Dengan kata lain peserta pelatihan akan termotivasi apabila proses pelatihan berjalan secara memuaskan bagi peserta yang pada akhirnya akan memunculkan reaksi dari peserta yang menyenangkan. Berdasarkan perbandingan hasil pre-test dan post-test keseluruh peserta pelatihan telah mengalami perubahan yaitu peningkatan dalam pengetahuan materi ajar sesuai dengan bidang studi yang diampu. Hal ini berarti, pelaksanaan pelatihan dalam program penyetaraan materi ajar yang dilakukan oleh Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation dapat dikatakan berhasil. Hasil ini didukung dengan teori yang dikemukakan oleh Kirkpatrik (1998) bahwa peserta pelatihan dikatakan telah belajar apabila pada dirinya telah mengalami perubahan sikap, peningkatan pengetahuan maupun perbaikan keterampilan. Tanpa adanya perubahan sikap, peningkatan pengetahuan maupun perbaikan keterampilan pada peserta pelatihan maka program dapat dikatakan gagal. Berdasarkan hasil penilaian perilaku, keseluruhan peserta pelatihan telah mengikuti proses pelaksanaan pelatihan dengan baik. Hasil ini sesuai dengan temuan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Haris Pranowo (2011) bahwa keberhasilan proses kegiatan pelatihan tidak terlepas dari minat, perhatian, dan motivasi peserta pelatihan dalam mengikuti jalannya kegiatan pelatihan. Orang akan belajar lebih baik manakala mereka menunjukkan perilaku positif terhadap lingkungan belajar. Hasil penilaian pada micro teaching menunjukkan bahwa, program simulasi mengajar terbimbing dalam pelaksanaan pelatihan instruktur di Operation Rayon Singaraja telah berhasil menghasilkan kemampuan kinerja pengajar yang baik, dengan kesiapan pengetahuan atau penguasaan materi ajar yang meningkat sebagai modal kerja ketika kembali mengajar nantinya. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Atmodiwirio (2002) bahwa Pelatihan merupakan pembelajaran yang dipersiapkan agar pelaksanaan pekerjaan sekarang meningkat (prestasi kerjanya).

9 Dalam penelitian ini, tentunya ada beberapa keterbatasan atau kelemahan dari hasil penelitian ini di antaranya adalah (1) hasil penelitian ini hanya dapat digunakan pada satu periode pelaksanaan pelatihan, diharapkan pada peneliti berikutnya untuk mengevaluasi lebih dari satu periode pelaksanaan pelatihan, (2) jumlah variabel operasional terbatas, yaitu hanya evaluasi pelaksanaan pelatihan, dan (3) populasi penelitian masih sedikit sehingga diharapkan menggunakan sampel penelitian yang lebih banyak lagi. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik beberapa simpulan yaitu (1) Hasil keseluruhan tingkat reaksi peserta pelatihan terhadap pelaksanaan pelatihan instruktur di Operation Rayon Singaraja menunjukkan bahwa, rata-rata tingkat reaksi peserta pelatihan terhadap terhadap pelaksanaan pelatihan sebesar 74,3 dengan kriteria tingkat reaksi Baik. Hal ini berarti, bahwa pelaksanaan pelatihan yang telah diselenggarakan oleh Lembaga Bimbingan Singaraja telah berjalan dengan baik dan efektif., (2) Hasil Pre-Test dan Post-Test peserta pelatihan Ganesha Operation dapat dilihat dari perbandingan antara rata-rata hasil pre-test dan rata-rata hasil post-test yaitu 6,5 berbanding 8,6 dengan selisih rata-rata 2,1. Jadi, dengan hasil post-test lebih besar dari hasil pre-test maka, keseluruh peserta pelatihan telah mengalami perubahan yaitu peningkatan dalam pengetahuan materi ajar sesuai dengan bidang studi yang diampu, (3) Hasil keseluruhan penilaian perilaku peserta pelatihan selama mengikuti pelatihan instruktur di Lembaga Bimbingan Singaraja menunjukkan jumlah penilaian perilaku sebesar 410 dengan kriteria perilaku Baik. Hal ini berarti, keseluruhan peserta pelatihan telah mengikuti proses pelaksanaan pelatihan dengan baik. dan (4) Hasil penilaian micro teaching keseluruhan peserta pelatihan dapat disimpulkan bahwa, rata-rata hasil penilaian micro teaching keseluruhan peserta pelatihan sebesar 1842 dan ratarata jumlah sebesar 80 dengan kriteria Baik. Hasil ini dapat dikatakan bahwa, program micro teaching atau simulasi mengajar terbimbing dalam pelaksanaan pelatihan instruktur di Lembaga Bimbingan Singaraja telah berhasil menghasilkan kemampuan kinerja pengajar yang baik, dengan kesiapan pengetahuan atau penguasaan materi ajar yang meningkat sebagai modal kerja ketika kembali mengajar nantinya. Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka dapat diajukan saran yaitu sebagai berikut. (1) Bagi Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation Rayon Singaraja, pelaksanaan pelatihan hendaknya tetap dilakukan, agar tetap bisa mempertahankan kualitas dan kompetensi kinerja tenaga pengajar. Dalam proses penyampaian materi dan konsep pembelajaran yang digunakan lebih dikembangkan lagi, agar tidak mengurangi pengaruh ketertarikan peserta pelatihan untuk mengikuti dan memahami materi yang diberikan. Dan (2) Bagi para peneliti, khususnya yang tertarik dan berminat untuk mendalami tentang pelatihan maupun evaluasi pelaksanaan diharapkan untuk mengembangkan penelitian ini dengan mengevaluasi pelatihan lebih dari satu kali periode pelatihan untuk mendapatkan hasil evaluasi yang lebih optimal. DAFTAR PUSTAKA Atmodiwirio, S Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: Ardadizya Jaya. Cox, J The Quality of An Instructional Program. Alaska: National Education Association. Edratna, Putri Evaluasi Pengembangan SDM dari hasil pelatihan. Jakarta. Griffin, P. & Nix, P Educational Assessment and Reporting. Sydney: Harcout Brace Javanovich, Publisher. Kirkpatrick, D. L Evaluating Training Programs: The Four Levels. San Fransisco: Berret-Khoehler Publisher, Inc.

10 Nitisemito, Alex, S Manajemen Personalia (Manajemen Sumber Daya Manusia). Edisi Revisi Cetakan Kedelapan. Jakarta: Ghalia Indonesia. Noe, Raymond A Employee Training and Development. New York: McGraw-Hill, Inc. Pranowo, Haris Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III di Kemdiknas. Skripsi (tidak diterbitkan). Jakarta: Universitas Indonesia Rivai, Veithzal Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. Dari Teori Ke Praktik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Stark, J. S. & Thomas, A Assessment and Program Evaluation. Needham Heights: Simon & Schuster Custom Publishing. Stufflebeam, D.L. & Shinkfield, A.J Systematic Evaluation. Boston: Kluwer Nijhof Publishing. Sumarsono, Sonny Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia Dan Ketanagakerjaan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Suwanto dan Priansa Manajemen SDM Dalam Organisasi Publik dan Bisnis. Bandung: CV Alfabeta. e-journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha

EVALUASI PELAKSANAAN PELATIHAN SERVICE EXCELLENCE PADA BPR NUR ABADI

EVALUASI PELAKSANAAN PELATIHAN SERVICE EXCELLENCE PADA BPR NUR ABADI EVALUASI PELAKSANAAN PELATIHAN SERVICE EXCELLENCE PADA BPR NUR ABADI Gede Rista Wiguna, Ni Nyoman Yulianthini, I Wayan Bagia Email: rista_wiguna@yahoo.co.id, nyoman_yulianthini@yahoo.com, bagiaundiksha@yahoo.com

Lebih terperinci

EVALUASI PELATIHAN TEKNIK MENGAJAR BERDASARKAN MODEL EMPAT LEVEL EVALUASI PELATIHAN KIRKPATRICK

EVALUASI PELATIHAN TEKNIK MENGAJAR BERDASARKAN MODEL EMPAT LEVEL EVALUASI PELATIHAN KIRKPATRICK EVALUASI PELATIHAN TEKNIK MENGAJAR BERDASARKAN MODEL EMPAT LEVEL EVALUASI PELATIHAN KIRKPATRICK Bagiyono Pudiklat - BATAN, Jl. Lebak Bulus Raya No. 9, Pasar Jumat, Jakarta 124401 email untuk korespondensi:

Lebih terperinci

Evaluasi Training Dengan Menggunakan Model Kirkpatrick (Studi Kasus Training Foreman Development Program Di PT. Krakatau Industrial Estate Cilegon)

Evaluasi Training Dengan Menggunakan Model Kirkpatrick (Studi Kasus Training Foreman Development Program Di PT. Krakatau Industrial Estate Cilegon) Evaluasi Training Dengan Menggunakan Model Kirkpatrick (Studi Kasus Training Foreman Development Program Di PT. Krakatau Industrial Estate Cilegon) Hendang Setyo Rukmi, Dwi Novirani, Ahmad Sahrul Jurusan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pelatihan Pelatihan adalah untuk meningkatkan kompetensi (pengetahuan,ketrampilan,dan perilaku) karyawan agar mampu mengerjakan pekerjaan yang sekarang atau karyawan

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN PELATIHAN PROGRAM DASAR INSTALASI LISTRIK PADA PT PLN PERSERO AREA BALI UTARA SINGARAJA

EVALUASI PELAKSANAAN PELATIHAN PROGRAM DASAR INSTALASI LISTRIK PADA PT PLN PERSERO AREA BALI UTARA SINGARAJA EVALUASI PELAKSANAAN PELATIHAN PROGRAM DASAR INSTALASI LISTRIK PADA PT PLN PERSERO AREA BALI UTARA SINGARAJA Tika Mulyawati, I Wayan Bagia, Ni Nyoman Yulianthini Email: tika_stemsi@yahoo.co.id, iwayan.bagia@yahoo.co.id,yulianthini@yahoo.com

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Modul ke: 12 Drs. Fakultas EKONOMI & BISNIS PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Ali Mashar, MM Program Studi Manajemen Bagian Isi Pendahuluan Tujuan Pelatihan Metode-metode Pelatihan Evaluasi

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PERAN GURU DALAM EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN

OPTIMALISASI PERAN GURU DALAM EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN OPTIMALISASI PERAN GURU DALAM EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN Oleh : Dr. S. Eko Putro Widoyoko. Disampaikan dalam Seminar Nasional Pendidikan 29 Maret 2009 di Universitas Muh. Purworejo A. Pendahuluan Undang

Lebih terperinci

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI FUNGSIONAL UMUM DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI FUNGSIONAL UMUM DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI FUNGSIONAL UMUM DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Miftahul Jannah 1, & Nasaruddin 2 1 Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar 2

Lebih terperinci

GAGASAN MANAJEMEN PELATIHAN DALAM PENERAPAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT

GAGASAN MANAJEMEN PELATIHAN DALAM PENERAPAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT GAGASAN MANAJEMEN PELATIHAN DALAM PENERAPAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT I Wayan Karyasa 1 dan I Wayan Rai 2 1 Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA, 2 Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, FOK, Universitas

Lebih terperinci

EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN BATIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN BATIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 154 EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN BATIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA P4TK Seni dan Budaya Sleman, Universitas Negeri Yogyakarta ismi_flo@yahoo.com,

Lebih terperinci

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Pengembangan SDM (Penilaian Kebutuhan Pengembangan dan Pelatihan 2)

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Pengembangan SDM (Penilaian Kebutuhan Pengembangan dan Pelatihan 2) Penempatan School of Communication Pegawai & Business Pengembangan SDM (Penilaian Kebutuhan Pengembangan dan Pelatihan 2) 1. Pengantar Pengembangan SDM 2. Prinsip dan Proses Pembelajaran 3. Penilaian Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu komponen yang sangat menentukan berhasil atau tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu komponen yang sangat menentukan berhasil atau tidaknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu komponen yang sangat menentukan berhasil atau tidaknya penyelenggaraan pendidikan adalah guru. Guru sebagai ujung tombak pendidikan yang berada langsung

Lebih terperinci

EVALUASI PROGRAM PELATIHAN INSTALASI PENERANGAN DI BALAI LATIHAN KERJA KABUPATEN PATI

EVALUASI PROGRAM PELATIHAN INSTALASI PENERANGAN DI BALAI LATIHAN KERJA KABUPATEN PATI 79 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO: E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta http://journal.student.uny.ac.id/ EVALUASI PROGRAM PELATIHAN INSTALASI PENERANGAN DI BALAI LATIHAN KERJA KABUPATEN PATI EVALUATION

Lebih terperinci

PELATIHAN PENILAIAN HASIL BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU

PELATIHAN PENILAIAN HASIL BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PELATIHAN PENILAIAN HASIL BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU Harti Kartini, Yuniawatika, Lilik Bintartik, Sri Estu Winahyu Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang 65145 Email:

Lebih terperinci

Evaluasi Pelatihan dengan Metode Kirkpatrick Analysis

Evaluasi Pelatihan dengan Metode Kirkpatrick Analysis Jurnal Telematika, vol. 9 no. 2, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN: 1858-2516 Evaluasi Pelatihan dengan Metode Kirkpatrick Analysis Anggoro Prasetyo Utomo #1 Karinka Priskila Tehupeiory #2

Lebih terperinci

EVALUASI PELATIHAN. Oleh : Sudiharto *) yang dianut. Efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pelatihan dapat dievaluasi dari

EVALUASI PELATIHAN. Oleh : Sudiharto *) yang dianut. Efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pelatihan dapat dievaluasi dari EVALUASI PELATIHAN Oleh : Sudiharto *) Evaluasi penyelenggaraan pelatihan dilaksanakan sesuai dengan keyakinan dan model yang dianut. Efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pelatihan dapat dievaluasi

Lebih terperinci

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Keempat : Penilaian Kebutuhan Pengembangan dan Pelatihan

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Keempat : Penilaian Kebutuhan Pengembangan dan Pelatihan Penempatan School of Communication Pegawai & Business Keempat : Penilaian Kebutuhan Pengembangan dan Pelatihan Materi Kuliah Fakultas Komunikasi dan Bisnis 1. Pengantar Pengembangan SDM 2. Prinsip dan

Lebih terperinci

Oleh: ERNAWATI B

Oleh: ERNAWATI B ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI (Studi pada PT.SAFARI JUNIE TEXTINDO, BOYOLALI) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Pada akhirnya, lokasi ekonomi baru bukan di dalam teknologi, microchip, atau jaringan telekomunikasi global, tetapi di dalam pikiran manusia.

Pada akhirnya, lokasi ekonomi baru bukan di dalam teknologi, microchip, atau jaringan telekomunikasi global, tetapi di dalam pikiran manusia. Pada akhirnya, lokasi ekonomi baru bukan di dalam teknologi, microchip, atau jaringan telekomunikasi global, tetapi di dalam pikiran manusia. (Alan Webber) Memeriksa hasil suatu program membantu dalam

Lebih terperinci

Analisis Tingkat Kepuasan Kerja Karyawan di UD.Padma Sari

Analisis Tingkat Kepuasan Kerja Karyawan di UD.Padma Sari Analisis Tingkat Kepuasan Kerja Karyawan di UD.Padma Sari A.A.WAHYU PRADNYANA M. TH. HANDAYANI*) PUTU UDAYANI WIJAYANTI Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas udayana Jl. PB. Sudirman

Lebih terperinci

LEARNING TRANSFER Penyebab potensial learning transfer yang lemah Kurangnya TNA. Keterampilan tidak segera digunakan setelah training. Lingkungan kerj

LEARNING TRANSFER Penyebab potensial learning transfer yang lemah Kurangnya TNA. Keterampilan tidak segera digunakan setelah training. Lingkungan kerj LEARNING TRANSFER & EVALUATION OF TRAINING LEARNING TRANSFER Penyebab potensial learning transfer yang lemah Kurangnya TNA. Keterampilan tidak segera digunakan setelah training. Lingkungan kerja yang kurang

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN PELATIHAN PEMBUATAN KERAJINAN TANGAN

EVALUASI PELAKSANAAN PELATIHAN PEMBUATAN KERAJINAN TANGAN EVALUASI PELAKSANAAN PELATIHAN PEMBUATAN KERAJINAN TANGAN Ayu Candra Dian Paramita, Fridayana Yudiaatmaja, dan I Wayan Bagia Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia E-mail:dyancandra2@gmail.com,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN BARAT. Elizar Ramli 1

PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN BARAT. Elizar Ramli 1 PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN BARAT Elizar Ramli 1 ABSTRACT This research was conducted by the phenomenon at Educational Institution in West Pasaman Regency that indicate

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur Sumber Daya Manusia (SDM) dalam konteks itu, MSDM

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk memenuhi persyaratan Penyusunan skripsi guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Oleh : Vivi Anaviyah

SKRIPSI. Untuk memenuhi persyaratan Penyusunan skripsi guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Oleh : Vivi Anaviyah PENGARUH PELATIHAN PEGAWAI DAN PROMOSI JABATAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BAGIAN TATA USAHA PUSAT SUMBER DAYA AIR TANAH DAN GEOLOGI LINGKUNGAN BANDUNG SKRIPSI Untuk memenuhi persyaratan Penyusunan skripsi

Lebih terperinci

EVALUASI PROGRAM PELATIHAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) BAGI GURU MATEMATIKA SUMATERA SELATAN

EVALUASI PROGRAM PELATIHAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) BAGI GURU MATEMATIKA SUMATERA SELATAN EVALUASI PROGRAM PELATIHAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) BAGI GURU MATEMATIKA SUMATERA SELATAN Dr. Ratu Ilma Indra Putri, M.Si. FKIP UNSRI Jalan Raya Palembang Indralaya, KM 32 Ogan

Lebih terperinci

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MELATIHKAN KARAKTER PADA MATERI LAJU REAKSI DI SMAN 1 KREMBUNG SIDOARJO IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING TYPE TWO STAY TWO

Lebih terperinci

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan DESKRIPSI PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ASPEK SOSIAL DAN PERSONAL MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI PADA PROGRAM MAGANG 3 TAHUN AKADEMIK 2016/2017 DI SMP MUHAMMADIYAH SE-KOTA SURAKARTA Disusun sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI T E R H A D A P K I N E R J A K A R Y A W A N BANK MANDIRI KCP BOYOLALI Oleh: Betiningsih

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI T E R H A D A P K I N E R J A K A R Y A W A N BANK MANDIRI KCP BOYOLALI Oleh: Betiningsih ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI T E R H A D A P K I N E R J A K A R Y A W A N BANK MANDIRI KCP BOYOLALI Oleh: Betiningsih ABSTRACT This study aimed to analyze the effect of variable compensation

Lebih terperinci

DAMPAK PELATIHAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN

DAMPAK PELATIHAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAMPAK PELATIHAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN Made Desira Pradasari, I Wayan Bagia, Gede Putu Agus Jana Susila Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS ANGGOTA PRIMKOP DHARMA PUTRA JEMBER PADA TAHUN 2012

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS ANGGOTA PRIMKOP DHARMA PUTRA JEMBER PADA TAHUN 2012 1 PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS ANGGOTA PRIMKOP DHARMA PUTRA JEMBER PADA TAHUN 2012 THE INFLUENCE OF THE QUALITY OF SERVICE TO THE LOYALTY MEMBER PRIMKOP DHARMA PUTRA JEMBER Dwi Widia

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI INTELEKTUAL DAN PENGEMBANGAN KARIR KARYAWANTERHADAP KINERJA KARYAWAN

PENGARUH KOMPETENSI INTELEKTUAL DAN PENGEMBANGAN KARIR KARYAWANTERHADAP KINERJA KARYAWAN PENGARUH KOMPETENSI INTELEKTUAL DAN PENGEMBANGAN KARIR KARYAWANTERHADAP KINERJA KARYAWAN Ni Luh Putu Sukmayanti, I Wayan Bagia, I Wayan Suwendra Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja,

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN PEGAWAI NEGERI SIPIL (Studi di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Probolinggo)

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN PEGAWAI NEGERI SIPIL (Studi di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Probolinggo) EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN PEGAWAI NEGERI SIPIL (Studi di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Probolinggo) Wahyu Tri Handayani, Agus Suryono, Abdullah Said Jurusan Administrasi

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK MA'ARIF 2 GOMBONG KEBUMEN

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK MA'ARIF 2 GOMBONG KEBUMEN Penerapan Pembelajaran Inkuiri (Muhammad Ricky Alvian dan Paryanto) 397 PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK MA'ARIF 2

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN PELATIHAN BERDASARKAN KONSEP KIRKPATRICK&KIRKPATRICK: STUDI KASUS DI PT. X BANDUNG

EVALUASI PELAKSANAAN PELATIHAN BERDASARKAN KONSEP KIRKPATRICK&KIRKPATRICK: STUDI KASUS DI PT. X BANDUNG EVALUASI PELAKSANAAN PELATIHAN BERDASARKAN KONSEP KIRKPATRICK&KIRKPATRICK: STUDI KASUS DI PT. X BANDUNG Hotna Marina Sitorus 1, Pamela Tania 2 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN EDMODO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PEMASARAN DI SMK NEGERI 1 JEMBER TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN EDMODO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PEMASARAN DI SMK NEGERI 1 JEMBER TAHUN AJARAN 111 PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN EDMODO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PEMASARAN DI SMK NEGERI 1 JEMBER TAHUN AJARAN 2016/2017 Santhy Rahmawati Putri 1, Sri Wahyuni 1, Pudjo

Lebih terperinci

Kata kunci: metode Storytelling, keterampilan menyimak, dongeng. 1) Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Program Studi PGSD FKIP UNS

Kata kunci: metode Storytelling, keterampilan menyimak, dongeng. 1) Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Program Studi PGSD FKIP UNS PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG MELALUI METODE STORYTELLING Nurul Astiti 1), Rukayah 2), Sularmi 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta e-mail: nurulastiti@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN HARIAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KD 3.1 PENDAPATAN NASIONAL KELAS XI IPS 1 DI SMA NEGERI 1 GRESIK.

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN HARIAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KD 3.1 PENDAPATAN NASIONAL KELAS XI IPS 1 DI SMA NEGERI 1 GRESIK. ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN HARIAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KD 3.1 PENDAPATAN NASIONAL KELAS XI IPS 1 DI SMA NEGERI 1 GRESIK Miftakhul Ulum S1 Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri

Lebih terperinci

Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan IMPLEMENTASI EVALUASI MODEL KIRKPATRICK PADA PERKULIAHAN MASALAH NILAI AWAL DAN SYARAT BATAS FMIPA Universitas Negeri Gorontalo syamsu@ung.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran

Lebih terperinci

MANAJEMEN PELATIHAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI BAGI GURU

MANAJEMEN PELATIHAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI BAGI GURU MANAJEMEN PELATIHAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI BAGI GURU Galih Purnama, Sonhadji, Achmad Supriyanto Manajemen Pendidikan Pascasarjana-Universitas Negeri Malang Sekolah Dasar Negeri Ngunut 02 Pacitan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA Sumirah SD Negeri 050779 Serang Jaya, kab. Langkat Abstract: The purpose of this study is to determine the improvement of student learning

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV CIBALUNG HAPPY LAND BOGOR

PENGARUH PELATIHAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV CIBALUNG HAPPY LAND BOGOR PENGARUH PELATIHAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV CIBALUNG HAPPY LAND BOGOR Nancy Yusnita Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan Lecturer of Economic Faculty at Pakuan University Feriza

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2. Sumber daya manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2. Sumber daya manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sumber Daya Manusia Nawawi (1992), menjelaskan tiga pengertian dari sumber daya manusia, yakni: 1. Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2012, hlm Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, Kencana Prenada Media Group, Jakarta,

BAB I PENDAHULUAN. 2012, hlm Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, persaingan antar perusahaan semakin tajam. Untuk itu, di dalam dunia bisnis dituntut untuk mampu meningkatkan efisiensi dalam operasionalnya

Lebih terperinci

Oleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM

Oleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM Penerapan Model Pembelajaran Metakognitif untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar TIK Siswa Kelas VII SMP Negeri 6 Singaraja Tahun Pelajaran 2011/2012 Oleh I Putu Budhi Sentosa, NIM 1015057117 Jurusan

Lebih terperinci

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI DI BADAN ARSIP DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI JAWA TENGAH

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI DI BADAN ARSIP DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI JAWA TENGAH Jurnal Ilmu Perpustakaan Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1 PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI DI BADAN ARSIP DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI JAWA TENGAH Sigit Heri S, Sri Ati 1 Jurusan Ilmu

Lebih terperinci

KETERAMPILAN PROSES SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI LAJU REAKSI DI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURABAYA

KETERAMPILAN PROSES SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI LAJU REAKSI DI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURABAYA KETERAMPILAN PROSES SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI LAJU REAKSI DI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURABAYA PROCESS SKILL STUDENT THROUGH COOPERATIVE LEARNING MODELS STAD ON REACTION

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA 4 MAN 1 JEMBER Nur Amida Kriana

Lebih terperinci

STUDI EKSPLORASI FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 2 GARUT BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA

STUDI EKSPLORASI FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 2 GARUT BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA STUDI EKSPLORASI FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 2 GARUT BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA Faisal Rahman 1, Dedi Supriawan 2, Tatang Permana 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas

Lebih terperinci

Keywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.

Keywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Kartika Pratama

Lebih terperinci

Amelia Atika 1,Kamaruzzaman 2

Amelia Atika 1,Kamaruzzaman 2 SOSIAL HORIZON: Jurnal Pendidikan Sosial ISSN 2407-5299 HUBUNGAN KETERAMPILAN KOGNITIF DENGAN KEMAMPUAN MEWUJUDKAN GAGASAN PADA MAHASISWA SEMESTER PENDEK PROGRAM STUDI BK STKIP-PGRI PONTIANAK TAHUN 2011/2012

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK ANIMASI 2D KELAS XI MM DI SMKN 1 BANTUL

PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK ANIMASI 2D KELAS XI MM DI SMKN 1 BANTUL PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK ANIMASI 2D KELAS XI MM DI SMKN 1 BANTUL THE DEVELOPMENT OF INTERACTIVE MODULES BASED MULTIMEDIA IN SUBJECT OF 2D ANIMATION

Lebih terperinci

Gambar 6 Hasil Skala Perilaku Account Officer

Gambar 6 Hasil Skala Perilaku Account Officer Gambar 6 Hasil Skala Perilaku Account Officer Diskusi Berdasarkan hasil analisa data pengujian hipotesis yang telah dilakukan dengan menggunakan teknik uji beda Wilcoxon Sign Rank Test diperoleh nilai

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL AKUNTANSI UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII SMAN DI KOTA BENGKULU

PENGEMBANGAN MODUL AKUNTANSI UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII SMAN DI KOTA BENGKULU PENGEMBANGAN MODUL AKUNTANSI UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII SMAN DI KOTA BENGKULU 1) Rosdiana, 2) Johanes Sapri, 2) Bambang Sahono 1) SMAN 5 Bengkulu, 2) Universitas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERINTEGRASI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERINTEGRASI 30 Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Fisika. Vol. 2 No.1 Januari 2017, 30-35 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERINTEGRASI Nafilah Risha,

Lebih terperinci

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN : Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : 2088-5792 E ISSN : 2580-6513 http://journal.upgris.ac.id/index.php/malihpeddas MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn MATERI MENGHARGAI KEPUTUSAN BERSAMA MELALUI PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

KECENDERUNGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENERIMA BEASISWA BIDIKMISI DI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA ANGKATAN 2010

KECENDERUNGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENERIMA BEASISWA BIDIKMISI DI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA ANGKATAN 2010 KECENDERUNGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENERIMA BEASISWA BIDIKMISI DI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA ANGKATAN 2010 I WAYAN BUDI ARSANA Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

Penulis 1: Dwi Yanu Mardi S. Penulis 2: Sri Palupi, M.Pd

Penulis 1: Dwi Yanu Mardi S. Penulis 2: Sri Palupi, M.Pd Peningkatan Keaktifan.(Dwi Yanu ) 1 PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN PERSIAPAN PENGOLAHAN MAKANAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTAIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER)

Lebih terperinci

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN JUMLAH PENYALURAN KREDIT TERHADAP LABA

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN JUMLAH PENYALURAN KREDIT TERHADAP LABA PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN JUMLAH PENYALURAN KREDIT TERHADAP LABA Luh Puspawati, Wayan Cipta, Ni Nyoman Yulianthini Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia Email: puspasaridewi32@yahoo.com,cipta1959@yahoo.co.id,nyoman_yulianthini@

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA Dwi Haryanto Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK

Lebih terperinci

Cici Wijayanti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Faculty of Educational Science and Teacher s Training Siliwangi University ABSTRACT

Cici Wijayanti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Faculty of Educational Science and Teacher s Training Siliwangi University ABSTRACT The Application of Cooperative Learning Model Type of Group Project on Enviroment Pollution Concept (Experiment Study at 10 th Grade Students of Madrasah Aliyah Public School Tasikmalaya 2012/2013) Cici

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

EVALUASI PROGRAM PELATIHAN (Training Program Evaluation) Abstrak

EVALUASI PROGRAM PELATIHAN (Training Program Evaluation) Abstrak EVALUASI PROGRAM PELATIHAN (Training Program Evaluation) Oleh :Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M.Pd. Abstrak Kegiatan evaluasi program pelatihan tidak hanya dilaksanakan pada akhir kegiatan program, tetapi

Lebih terperinci

EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN

EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN Imam Gunawan FIP IKIP PGRI MADIUN Abstract One of the important factors for instruction effectiveness is of Instructional Programs. pushes teacher to increase instruction

Lebih terperinci

Andi Kamrida, Muh. Nasrullah Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar

Andi Kamrida, Muh. Nasrullah Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Andi Kamrida, Muh. Nasrullah Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri

Lebih terperinci

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM SISTEM PENGELOLAAN KELAS OLEH GURU SOSIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 MANIANGPAJO KABUPATEN WAJO Muhammad Ferdhy Asdana Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank NTB Cabang Utama Pejanggik)

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank NTB Cabang Utama Pejanggik) PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. Bank NTB Cabang Utama Pejanggik) Gian Gumilar Hamidah Nayati Utami Ika Ruhana Fakultas Ilmu Administrasi Universitas

Lebih terperinci

Pengembangan SDM Prinsip dan Proses Pembelajaran

Pengembangan SDM Prinsip dan Proses Pembelajaran Penempatan School of Communication Pegawai & Business Pengembangan SDM Prinsip dan Proses Pembelajaran (Ulasan Pelajaran Sebelumnya) Prinsip-Prinsip Belajar Para Pakar Pelatihan dan Pengembangan telah

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP TINGKAT PRODUKTIVITAS PEGAWAI PADA KANTOR SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SIDRAP

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP TINGKAT PRODUKTIVITAS PEGAWAI PADA KANTOR SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SIDRAP PENGARUH PELATIHAN TERHADAP TINGKAT PRODUKTIVITAS PEGAWAI PADA KANTOR SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SIDRAP Hj. Nurlina*) Abstract : This study aims to determine the rare - rare development

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PENILAIAN TEMAN SEJAWAT (PEER ASSESMEN) UNTUK MENGUKUR HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK PADA PERKULIAHAN

PENGGUNAAN PENILAIAN TEMAN SEJAWAT (PEER ASSESMEN) UNTUK MENGUKUR HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK PADA PERKULIAHAN 109 PENGGUNAAN PENILAIAN TEMAN SEJAWAT (PEER ASSESMEN) UNTUK MENGUKUR HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK PADA PERKULIAHAN Indri Anugraheni PGSD FKIP UKSW Indri.anugraheni@staff.uksw.edu Abstrak Penelitian ini

Lebih terperinci

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1 Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1 Pendahuluan Penerapan Metode Permainan Tebak Kata dengan Media Gambar untuk Meningkatkan dan Hasil Siswa Kelas IV pada Mata Pelajaran IPS Pokok Bahasan Perkembangan

Lebih terperinci

ANALISIS DAMPAK PELATIHAN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN

ANALISIS DAMPAK PELATIHAN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN ANALISIS DAMPAK PELATIHAN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN Yoga Kresna Permana, Ni Nyoman Yuliantini, I Wayan Bagia Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: koko_bandichot12@yahoo.com,

Lebih terperinci

Jurnal Seni dan Pembelajaran TEKNIK PENILAIAN OBSERVASI PADA RAGAM GERAK TARI BEDANA DI SMP WIYATAMA BANDAR LAMPUNG

Jurnal Seni dan Pembelajaran TEKNIK PENILAIAN OBSERVASI PADA RAGAM GERAK TARI BEDANA DI SMP WIYATAMA BANDAR LAMPUNG JPS (2018) Jurnal Seni dan Pembelajaran http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/jps TEKNIK PENILAIAN OBSERVASI PADA RAGAM GERAK TARI BEDANA DI SMP WIYATAMA BANDAR LAMPUNG R.Okta* 1, S.Wendhaningsih 2,

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (STUDI KASUS PADA PD. BPR BKK BOJA CABANG PATEBON KENDAL)

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (STUDI KASUS PADA PD. BPR BKK BOJA CABANG PATEBON KENDAL) PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (STUDI KASUS PADA PD. BPR BKK BOJA CABANG PATEBON KENDAL) Reny Sukawati Email : suka_reny@yahoo.co.id Abstract Govermance Corporation of Loan Public

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.1, Tahun 2015 Adelina Vina Hapsari & Sukirno 27-34

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.1, Tahun 2015 Adelina Vina Hapsari & Sukirno 27-34 ANALISIS BIAYA SATUAN PENDIDIKAN DI SMK NEGERI 1 JOGONALAN TAHUN AJARAN 2014/2015 ANALYSIS OF EDUCATION UNIT COST IN SMK NEGERI 1 JOGONALAN ACADEMIC YEAR 2014/2015 Oleh: Adelina Vina Hapsari Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH SERTIFIKASI, MOTIVASI, DAN PENGAWASAN TERHADAP KINERJA PADA GURU SMP NEGERI

PENGARUH SERTIFIKASI, MOTIVASI, DAN PENGAWASAN TERHADAP KINERJA PADA GURU SMP NEGERI PENGARUH SERTIFIKASI, MOTIVASI, DAN PENGAWASAN TERHADAP KINERJA PADA GURU SMP NEGERI Putri Mandasari, Yon Rizal, Samsi Pendidikan Ekonomi PIPS FKIP Unila Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro Abstract: This

Lebih terperinci

EVALUATING TRAINING PROGRAM

EVALUATING TRAINING PROGRAM EVALUATING TRAINING PROGRAM Menjawab Masalah Apa Pelatihan ini membahas upaya meningkatkan efektivitas pelatihan melalui evaluasi pelatihan yang dirancang secara sistematis dan rinci. Problems To Be Addressed

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN Muncarno FKIP Universitas Lampung Email: muncarno@gmail.com

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PELATIHAN KETENAGAKERJAAN DI BALAI BESAR LATIHAN KERJA INDUSTRI SURAKARTA TESIS

PENGELOLAAN PELATIHAN KETENAGAKERJAAN DI BALAI BESAR LATIHAN KERJA INDUSTRI SURAKARTA TESIS PENGELOLAAN PELATIHAN KETENAGAKERJAAN DI BALAI BESAR LATIHAN KERJA INDUSTRI SURAKARTA TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Meli Andani (1), Cut Nurmaliah (2), Safrida (3) Jurusan Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Syiah Kuala

Meli Andani (1), Cut Nurmaliah (2), Safrida (3) Jurusan Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Syiah Kuala Efektivitas Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa pada Materi Sistem Ekskresi Manusia Kelas VIII di SMP Negeri 18 Banda Aceh Effectiveness

Lebih terperinci

KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 SURABAYA PADA MATERI LAJU REAKSI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 SURABAYA PADA MATERI LAJU REAKSI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 SURABAYA PADA MATERI LAJU REAKSI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI CRITICAL THINKING SKILL OF STUDENT SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 SURABAYA

Lebih terperinci

KINERJA PEGAWAI DINAS PASAR KOTA PADANG

KINERJA PEGAWAI DINAS PASAR KOTA PADANG KINERJA PEGAWAI DINAS PASAR KOTA PADANG Wiwied Kurniawati Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract This study to obtain information on employee perceptions of the process, style and effectiveness

Lebih terperinci

ANALISIS PELATIHAN MANAJERIAL PADA PT. MITRA PINASTHIKA MULIA SURABAYA

ANALISIS PELATIHAN MANAJERIAL PADA PT. MITRA PINASTHIKA MULIA SURABAYA AGORA, Vol.3, No.1, 2015 34 ANALISIS PELATIHAN MANAJERIAL PADA PT. MITRA PINASTHIKA MULIA SURABAYA Cindy Laurensia Chan Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl.

Lebih terperinci

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017 KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI MAN 2 GRESIK PADA MATERI LAJU REAKSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN METODE EKSPERIMEN SCIENCE PROCESS SKILLS OF THE STUDENTS OF CLASS XI MAN 2 GRESIK

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU Irene Zebue SMP Negri 5 Gunungsitoli, kota Gunungsitoli Abstract: This study aims to determine the application of inquiry learning

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL

PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL Pengembangan Modul Pembelajaran... (Dwi Armanda) 1 PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL DEVELOPMENT OF ELECTRONIC MODULE SUBJECT

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA MAHASISWA PART TIME DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG SKRIPSI. Oleh: Muchlisin

EVALUASI KINERJA MAHASISWA PART TIME DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG SKRIPSI. Oleh: Muchlisin EVALUASI KINERJA MAHASISWA PART TIME DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG SKRIPSI Oleh: Muchlisin 201110160311362 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016 EVALUASI KINERJA MAHASISWA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam kegiatan pengembangan perusahaan zaman sekarang sangatlah dituntut terciptanya kinerja karyawan yang tinggi dan konsisten. Perusahaan harus mampu

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP PRINSIP KERJA PNEUMATIK BERBANTUAN PERANGKAT LUNAK MULTIMEDIA INTERAKTIF

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP PRINSIP KERJA PNEUMATIK BERBANTUAN PERANGKAT LUNAK MULTIMEDIA INTERAKTIF INVOTEC, Volume X, No.1, Februari 2014 : 47-56 UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP PRINSIP KERJA PNEUMATIK BERBANTUAN PERANGKAT LUNAK MULTIMEDIA INTERAKTIF Nurul Hidayah, Hasbullah Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, PARTISIPASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK LIPPO Tbk CABANG KUDUS

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, PARTISIPASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK LIPPO Tbk CABANG KUDUS ISSN : 14411-1799 PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, PARTISIPASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK LIPPO Tbk CABANG KUDUS Yenny Verawati * Joko Utomo ** Abstract The main objective of this

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7-E UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI LAJU REAKSI

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7-E UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI LAJU REAKSI Vol. 4, No. 2, pp.456-461, May 2015 PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7-E UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI LAJU REAKSI APPLICATION LEARNING CYCLE 7-E MODEL TO IMPROVE LEARNING

Lebih terperinci

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No. 3 pp September 2013

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No. 3 pp September 2013 PENERAPAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROKARBON DI KELAS X SMA WIDYA DARMA SURABAYA IMPLEMENTATION OF GROUP INVESTIGATION TOWARD STUDIED RESULT FOR HYDROCARBON TOPICS

Lebih terperinci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii commit to user perpustakaan.uns.ac.id ABSTRACT Ika Larastuti. K2205011. THE IMPLEMENTATION OF BRAINSTORMING ACTIVITIES IN IMPROVING STUDENTS VOCABULARY MASTERY (A CLASSROOM ACTION RESEARCH ON THE EIGHTH

Lebih terperinci

SEMINAR PSIKOLOGI TERAPAN

SEMINAR PSIKOLOGI TERAPAN Modul ke: 10Fakultas Dr. PSIKOLOGI SEMINAR PSIKOLOGI TERAPAN OVERVIEW PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN (3) Antonius Dieben Robinson Manurung, MSi Program Studi PSIKOLOGI Career Development and Planning Career

Lebih terperinci

KINERJA GURU DALAM BIDANG PEMBELAJARAN PASCA SERTIFIKASI DI SMK N 2 WONOSARI

KINERJA GURU DALAM BIDANG PEMBELAJARAN PASCA SERTIFIKASI DI SMK N 2 WONOSARI KINERJA GURU DALAM BIDANG PEMBELAJARAN PASCA SERTIFIKASI DI SMK N 2 WONOSARI Oleh: Nurnaningsih *) Suparman **) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan seberapa baik tingkat kinerja guru

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SKRIPSI OLEH: YENNY PUTRI PRATIWI K4308128 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

MODEL EVALUASI BERBASIS KOMPETENSI MATAKULIAH MENGGAMBAR TEKNIK MESIN

MODEL EVALUASI BERBASIS KOMPETENSI MATAKULIAH MENGGAMBAR TEKNIK MESIN JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 22, NO. 1, APRIL 2014 23 MODEL EVALUASI BERBASIS KOMPETENSI MATAKULIAH MENGGAMBAR TEKNIK MESIN Oleh: Basuki Dosen Teknik Malang Email: basuki@um.ac.id Abstrak. Tujuan penelitian

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlomba-lomba untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi putra-putrinya.

BAB I PENDAHULUAN. berlomba-lomba untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi putra-putrinya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat.setiap orang berlomba-lomba untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi putra-putrinya. Bahkan, banyak

Lebih terperinci

Manajemen Sistem Informasi Administrasi Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Jasa Pendidikan

Manajemen Sistem Informasi Administrasi Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Jasa Pendidikan Manajemen Sistem Informasi Administrasi Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Jasa Pendidikan Kadek Rai Suwena a,*, Lulup Endah Tripalupi b abuniversitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia

Lebih terperinci