OPTIMALISASI PERAN GURU DALAM EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN
|
|
- Budi Kusumo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 OPTIMALISASI PERAN GURU DALAM EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN Oleh : Dr. S. Eko Putro Widoyoko. Disampaikan dalam Seminar Nasional Pendidikan 29 Maret 2009 di Universitas Muh. Purworejo A. Pendahuluan Undang - undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 pasal 11 ayat 1 mengamanatkan kepada pemerintah dan pemerintah daerah untuk menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu (berkualitas) bagi setiap warga negara. Terwujudnya pendidikan yang bermutu membutuhkan upaya yang terus menerus untuk selalu meningkatkan kualitas pendidikan. Upaya peningkatan kualitas pendidikan memerlukan upaya peningkatan kualitas pembelajaran (instructional quality) karena muara dari berbagai program pendidikan adalah pada terlaksananya program pembelajaran yang berkualitas. Oleh karena itu, usaha meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan tercapai tanpa adanya peningkatan kualitas pembelajaran. Peningkatan kualitas pembelajaran memerlukan upaya peningkatan kualitas program pembelajaran secara keseluruhan karena hakikat kualitas pembelajaran adalah merupakan kualitas implementasi dari program pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya. Upaya peningkatan kualitas program pembelajaran memerlukan informasi hasil evaluasi terhadap kualitas program pembelajaran sebelumnya. Dengan demikian, untuk dapat melakukan pembaharuan program pendidikan, termasuk di dalamnya adalah program pembelajaran kegiatan evaluasi terhadap program yang sedang maupun telah berjalan sebelumnya perlu dilakukan dengan baik. Untuk dapat menyusun program yang lebih baik, hasil evaluasi program sebelumnya merupakan acuan yang tidak dapat ditinggalkan. B. Konsep Dasar Evaluasi Ada tiga istilah yang sering digunakan dalam evaluasi, yaitu tes, pengukuran, dan penilaian. (test, measurement,and assessment). Tes merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya kemampuan seseorang secara tidak langsung, yaitu melalui respons seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan (Djemari Mardapi, 2008: 67). Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek. Objek ini bisa berupa kemampuan 1
2 peserta didik, sikap, minat, maupun motivasi. Respons peserta tes terhadap sejumlah pertanyaan menggambarkan kemampuan dalam bidang tertentu. Tes merupakan bagian tersempit dari evaluasi. Pengukuran (measurement) dapat didefinisikan sebagai the process by which information about the attributes or characteristics of thing are determinied and differentiated (Oriondo,1998: 2). Guilford mendefinisi pengukuran dengan assigning numbers to, or quantifying, things according to a set of rules (Griffin & Nix, 1991: 3). Pengukuran dinyatakan sebagai proses penetapan angka terhadap individu atau karakteristiknya menurut aturan tertentu (Ebel & Frisbie. 1986: 14). Allen & Yen mendefinisikan pengukuran sebagai penetapan angka dengan cara yang sistematik untuk menyatakan keadaan individu (Djemari Mardapi, 2000: 1). Dengan demikian, esensi dari pengukuran adalah kuantifikasi atau penetapan angka tentang karakteristik atau keadaan individu menurut aturan-aturan tertentu. Keadaan individu ini bisa berupa kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. Pengukuran memiliki konsep yang lebih luas dari pada tes. Kita dapat mengukur karakateristik suatu objek tanpa menggunakan tes, misalnya dengan pengamatan, skala rating atau cara lain untuk memperoleh informasi dalam bentuk kuantitatif. Penilaian (assessment) memiliki makna yang berbeda dengan evaluasi. Popham (1995: 3) mendefinisikan asesmen dalam konteks pendidikan sebagai sebuah usaha secara formal untuk menentukan status siswa berkenaan dengan berbagai kepentingan pendidikan. Boyer & Ewel mendefinisikan asesmen sebagai proses yang menyediakan informasi tentang individu siswa, tentang kurikulum atau program, tentang institusi atau segala sesuatu yang berkaitan dengan sistem institusi. processes that provide information about individual students, about curricula or programs, about institutions, or about entire systems of institutions (Stark & Thomas,1994: 46). Berdasarkan berbagai uraian di atas dapat disimpulkan bahwa assessment atau penilaian dapat diartikan sebagai kegiatan menafsirkan data hasil pengukuran. Evaluasi memiliki makna yang berbeda dengan penilaian, pengukuran maupun tes. Stufflebeam dan Shinkfield (1985: 159) menyatakan bahwa : Evaluation is the process of delineating, obtaining, and providing descriptive and judgmental information about the worth and merit of some object s goals, design, implementation, and impact in order to guide decision making, serve needs for accountability, and promote understanding of the involved phenomena. 2
3 Evaluasi merupakan suatu proses menyediakan informasi yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk menentukan harga dan jasa (the worth and merit) dari tujuan yang dicapai, desain, implementasi dan dampak untuk membantu membuat keputusan, membantu pertanggung jawaban dan meningkatkan pemahaman terhadap fenomena. Menurut rumusan tersebut, inti dari evaluasi adalah penyediaan informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Komite Studi Nasional tentang Evaluasi (National Study Committee on Evaluation) dari UCLA (Stark & Thomas, 1994: 12), menyatakan bahwa: Evaluation is the process of ascertaining the decision of concern, selecting appropriate information, and collecting and analyzing information in order to report summary data useful to decision makers in selecting among alternatives. Evaluasi merupakan suatu proses atau kegiatan pemilihan, pengumpulan, analisis dan penyajian informasi yang sesuai untuk mengetahui sejauh mana suatu tujuan program, prosedur, produk atau strategi yang dijalankan telah tercapai, sehingga bermanfaat bagi pengambilan keputusan serta dapat menentukan beberapa alternatif keputusan untuk program selanjutnya. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk mengumpulkan, mendeskripsikan, mengintepretasikan dan menyajikan informasi untuk dapat digunakan sebagai dasar membuat keputusan dan atau menyusun kebijakan. Adapun tujuan evaluasi adalah untuk memperoleh informasi yang akurat dan objektif tentang suatu program. Informasi tersebut dapat berupa proses pelaksanaan program, dampak/hasil yang dicapai, efisiensi serta pemanfaatan hasil evaluasi yang difokuskan untuk program itu sendiri, yaitu untuk mengambil keputusan apakah dilanjutkan, diperbaiki atau dihentikan. Selain itu, juga dipergunakan untuk kepentingan penyusunan program berikutnya maupun penyusunan kebijakan yang terkait dengan program. C. Program Pembelajaran Menurut Suharsimi Arikunto dan Cepi Safrudin (2008: 3-4) ada dua pengertian untuk istilah program, yaitu pengertian secara khusus dan umum. Menurut pengertian secara umum, program dapat diartikan sebagai rencana. Jika seorang siswa ditanya oleh guru, apa programnya setelah lulus dalam menyelesaikan pendidikan di sekolah yang diikuti, maka arti program dalam kalimat tersebut adalah rencana atau rancangan 3
4 kegiatan yang akan dilakukan setelah lulus. Rencana ini mungkin berupa keinginan untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi, mencari pekerjaan, membantu orang tua dalam membina usaha, atau mungkin juga belum menenukan program apapun. Apabila program ini langsung dikaitkan dengan evaluasi progam, maka program didefinisikan sebagai satu unit atau kesatuan kegiatan yang merupakan realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam program yang berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan sekelompok orang. Dalam buku yang lain Suharsimi (2008: 291) mendefinisikan program sebagai suatu kegiatan yang direncanakan dengan seksama. Sedangkan Farida Yusuf Tayibnabis (2000: 9) mengartikan program sebagai segala sesuatu yang dicoba lakukan seseorang dengan harapan akan mendatangkan hasil atau pengaruh. Dengan demikian dapat program diartikan sebagai serangkain kegiatan yang direncanakan dengan seksama dan dalam pelaksanaannya berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan banyak orang. Dalam pengertian tersebut ada empat unsur pokok untuk dapat dikategorikan sebagai program, yaitu: 1. Kegiatan yang direncanakan atau dirancang dengan seksama. Bukan asal rancangan, tetapi rancangan kegiatan yang disusun dengan pemikiran yang cerdas dan cermat, 2. Kegiatan tersebut berlangsung secara berkelanjutan dari satu kegiatan ke kegiatan yang lain. Dengan kata lain ada keterkaitan antar kegiatan sebelum dengan kegiatan sesudahnya, 3. Kegiatan tersebut berlangsung dalam sebuah organisasi, baik organisasi formal maupun organisasi non formal bukan kegiatan individual, 4. Kegiatan tersebut dalam implementasi atau pelaksanaanya melibatkan banyak orang, bukan kegiatan yang dilakukan oleh perorangan tanpa ada kaitannya dengan kegiatan orang lain. Pembelajaran merupakan salah satu bentuk program, karena pembelajaran yang baik memerlukan perencanaan yang matang dan dalam pelaksanaanya melibatkan berbagai orang, baik guru maupun siswa, memiliki keterkaitan antara kegiatan pembelajaran yang satu dengan kegiatan pembelajaran yang lain, yaitu untuk mencapai kompetensi bidang studi yang pada akhirnya untuk mendukung pencapaian kompetensi lulusan, serta berlangsung dalam organisasi. Agar pembelajaran bisa berjalan dengan 4
5 efektif dan efisien, maka perlu kiranya dibuat suatu program pembelajaran. Program pembelajaran yang biasa disebut juga dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan panduan bagi guru atau pengajar dalam melaksanakan pembelajaran. Program pembelajaran yang dibuat oleh guru tidak selamanya bisa efektif dan dapat dilaksanakan dengan baik, oleh karena itulah agar program pembelajaran yang telah dibuat yang memiliki kelemahan tidak terjadi lagi pada program pembelajaran berikutnya, maka perlu diadakan evaluasi program pembelajaran. D. Kegunaan Evaluasi Program Pembelajaran yaitu: Sekurang-kurangnya ada empat kegunaan utama evaluasi program pembelajaran, 1. Mengkomunikasikan program kepada publik Tidak jarang publik termasuk orang tua siswa mendapat laporan bersifat garis besar dari media massa tentang efektivitas program sekolah termasuk program pembelajaran. Laporan demikian biasanya hanya menyajikan angka-angka statistik tanpa disertai penjelasan secara detail tentang makna dan hal-hal yang tekait. Ada pula sebagian orang tua menerima laporan tentang program pembelajaran dari siswanya. Informasi demikian bagaimanapun kurang lengkap. Padahal laporan atau informasi demikian dapat saja membentuk opini sistem pembelajaran atau bahkan kinerja guru. Oleh karena itu mengkomunikasikan hasil evaluasi program pembelajaran yang lengkap akan memiliki keuntungan dan kebaikan bagi guru dan sekolah. Bagaimanapun orang tua maupun masyarakat luas lainnya memiliki kepentingan terhadap pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu sekolah memiliki kewajiban untuk mengkomunikasikan efektivitas program pembelajarannya kepada orang tua maupun publik lainnya melalui hasil-hasil evaluasi yag dilaksanakan, dengan demikian publik dapat menilai tentang efektivitas program pembelajaran dan memberikan dukungan yang diperlukan. 2. Menyediakan informasi bagi pembuat keputusan Informasi yang dihasilkan dari evaluasi program pembelajaran akan berguna bagi setiap tahapan dari manajemen sekolah mulai sejak perencanaan, pelaksanaan ataupun ketika akan mengulangi dan melanjutkan program pembelajaran. Hasil evaluasi dapat dijadikan dasar bagi pembuatan keputusan, sehigga keputusan 5
6 tersebut lebih valid dibandingkan keputusan yang hanya berdasarkan intuisi saja. Pembuat keputusan biasanya memerlukan informasi yang akurat agar dapat memutuskan sesuatu secara tepat. Informasi yang akurat tersebut antara lain dapat diperoleh dari kegiatan evaluasi yang dilaksanakan secara sistematis. Penyediaan informasi hasil evaluasi bagi pembuatan keputusan tersebut tidak terbatas pada keputusan oleh kepala sekolah tetapi juga oleh guru. Misalnya guru membuat keputusan tingkat kelas, sedangkan kepala sekolah membuat keputusan untuk tingkat sekolah. Masing-masing pembuat keputusan memerlukan informasi dari hasil evaluasi,karenanya hal ini harus diperhatikan ketika rencana evaluasi dikembangkan. 3. Penyempurnaan program yang ada Evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan dengan baik dapat membantu upaya-upaya dalam rangka menyepurnakan jalannya program pembelajaran sehingga lebih efektif. Dengan instrumen yang ada, hasil yang dicapai dapat diukur dan didiagnosis. Berbagai kelemahan dan kendala yang mungkin timbul dapat ditemukan dan dikenali, kemudian dianalisis serta ditentukan alternatif pemecahannya yang paling tepat. Komponen-komponen dalam sistem pembelajaran yang memiliki kekurangan dan kelemahan dapat dipelajari dan dicari solusinya. Berdasarkan hasil evaluasi akan dapat diperoleh informasi tentang dampak dari berbagai aspek program terhadap siswa, dan berhasil juga teridentifikasi berbagai faktor yang perlu diperhatikan atau perlu penyempurnaan, misalnya kinerja guru, fasilitas pembelajaran, strategi pembelajaran yang digunakan, dan sebagainya. Singkatnya evaluasi program pembelajaran data berfungsi sebagai koreksi terhadap kesalahan maupun kekurangan program pembelajaran. 4. Meningkatkan partisipasi Dengan adanya informasi hasil evaluasi program pembelajaran, maka orang tua atau masyarakat akan terpanggil untuk berpartisipasidan ikut mendukung upayaupaya peningkatan kualitas pembelajaran. Hasil evaluasi progam pembelajaran yang dimasyarakatkan akan menggugah kepedulian masyarakat terhadap program pembelajaran, menarik perhatiannya, dan akhirnya akan menumbuhkan rasa ikut memiliki (self of belonging). Apabila hal ini terbina dengan baik, maka akan tercipta suatu control yang ikut memacu dan mengawasi kualitas pembelajaran. Selain itu, evaluasi juga merupakan upaya meningkatkan motivasi guru untuk meningkatkan 6
7 kinerjanya. Informasi hasil evaluasi akan memberikan konfirmasi tentang komponen-komponen program pembelajaran yang masih lemah dan perlu ditingkatkan. Bagi siswa informasi hasil evaluasi yang berupa kemajuan hasil belajar siswa juga mempunyai manfaat untuk meningkatkan motivasi belajar. E. Objek Evaluasi Pembelajaran Berdasarkan asumsi bahwa pembelajaran merupakan sistem yang terdiri atas beberapa unsur, yaitu masukan, proses dan keluaran/hasil; maka objek atau sasaran evaluasi program pembelajaran dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: evaluasi masukan, proses dan keluaran/hasil pembelajaran. 1. Evaluasi masukan pembelajaran menekankan pada penilaian karakteristik peserta didik, kelengkapan dan keadaan sarana dan prasarana pembelajaran, karakteristik dan kesiapan guru, kurikulum dan materi pembelajaran, strategi pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran, serta keadaan lingkungan di mana pembelajaran berlangsung. 2. Evaluasi proses pembelajaran menekankan pada penilaian pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru meliputi kinerja guru dalam kelas, keefektifan media pembelajaran, iklim kelas, sikap dan motivasi belajar siswa. 3. Penilaian hasil pembelajaran merupakan upaya untuk melakukan pengukuran terhadap hasil belajar siswa, baik menggunakan tes maupun non tes, dalam hal ini adalah penguasaan kompetensi oleh setiap siswa sesuai dengan karakteristik masing masing mata pelajaran. Terkait dengan ketiga objek atau sasaran evaluasi program pembelajaran tersebut, menurut Pusat Pengembangan Sistem Pembelajaran Lembaga Pengembangan Pendidikan Universitas Sebelas Maret (2007: 5) dalam praktek pembelajaran secara umum, pelaksanaan evaluasi program pembelajaran menekankan pada evaluasi proses pembelajaran atau evaluasi manajerial, dan evaluasi hasil belajar atau evaluasi substansial. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran kedua jenis evaluasi tersebut merupakan komponen sistem pembelajaran yang sangat penting. Evaluasi kedua jenis komponen yang dapat dipergunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pelaksanaan dan hasil pembelajaran. Selanjutnya masukan tersebut pada gilirannya dipergunakan sebagai bahan dan dasar memperbaiki kualitas proses pembelajaran menuju ke perbaikan kualitas hasil pembelajaran. Dengan kata lain 7
8 untuk memperbaiki kualitas hasil belajar siswa harus didahului dengan perbaikan terhadap kualitas proses pembelajaran. Dalam konsep manajemen mutu, menurut Sudarwan Danim (2007: 12-13) mutu pendidikan dilihat dari empat perspektif, yaitu masukan, proses, luaran atau prestasi belajar, dan dampak atau utilitas lulusan. Dengan demikian, kebiasaan menilai mutu proses pembelajaran hanya dengan melihatnya dari prestasi belajar siswa semata tidaklah tepat. Dilihat dari pendekatan sistem pemecahan masalah, prestasi belajar siswa yang buruk bukanlah masalah, melainkan gejala atau indikator adanya masalah. Disebut bukan masalah karena prestasi belajar siswa yang buruk adalah sebuah realitas. Rahasia mengenai factor-faktor apa yang mempengaruhi buruknya hasil belajar siswa, strategi manajemen sekolah macam apa yang harus diterapkan, strategi pembelajaran apa yang harus dikemas agar siswa tahu bagaimana memecahan masalahnya sendirilah yang menjadi masalah. Berdasarkan beberapa asumsi dan pendapat di atas, secara ringkas dapat disimpulkan bahwa objek evaluasi program pembelajaran yang pokok harus mencakup dua hal, yaitu: 1. Aspek manajerial, yaitu implementasi rancangan pembelajaran yang telah disusun oleh guru dalam bentuk proses pembelajaran, atau disebut juga dengan evaluasi kualitas proses pembelajaran. 2. Aspek substansial, yaitu hasil belajar siswa setelah mengikuti serangkaian proses pembelajaran yang dirancang oleh guru, atau disebut juga dengan penilaian hasil belajar siswa, baik menggunakan tes maupun non tes. F. Evaluator Program Pembelajaran Ada dua kemungkinan asal (dari mana) orang untuk dapat menjadi evaluator program ditinjau dari program yang akan dievaluasi. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Menentukan asal evaluator harus mempertimbangkan keterkaitan orang yang bersangkutan dengan program yang akan dievaluasi. Berdasarkan pertimbangan tersebut Suharsimi Arikunto dan Cep Safrudin (2008: 23 25) mengklasifikasikan evaluator menjadi dua macam, yaitu evaluator dari dalam (internal evaluator) dan evaluator dari luar (external evaluator). 8
9 1. Evaluator dari dalam Yang dimaksud dengan evaluator dari dalam adalah petugas evaluasi program yang sekaligus merupakan salah saeorang dari anggota pelaksana program yang evaluasi. Berdasarkan batasan tersebut maka dalam evaluasi program pembelajaran guru menjadi evaluator dari dalam karena guru selain sebagai perencana sekaligus pelaksana program pembelajaran mempunyai kewajiban menilai, sikap dan perilaku maupun partisipasi siswa dalam proses pembelajaran, juga mempunyai kewajiban menilaihasil belajar siswa. Adapun kelebihan dan kekurangan evaluator dari dalam antara lain: Kelebihan Evaluator dari dalam a. Evaluator memahami betul program yang akan dievaluasi sehingga kekhawatiran untuk tidak atau kurang tepatnya sasaran tidak perlu ada. Dengan kata lain, evaluasi tepat pada sasaran. b. Karena evaluator adalah orang dalam, pengambil keputusan tidak banyak mengeluarkan waktu dan biaya yang cukup banyak Kekurangan Evaluator dari dalam a. Adanya unsur subjektivitas dari evaluator, sehingga berusaha menyampaikan aspek positif dari program yang dievaluasi dan menginginkan agar kebijakan tersebut dapat diimplementasikan dengan baik pula. Dengan kata lain, evaluator internal dapat dikhawatirkan akan bertindak subjektif. b. Karena sudah memahami seluk belum program, jika evaluator kurang sabar, kegiatan evaluasi akan dilaksanakan dengan tergesa-gesa sehingga kurang cermat. 2. Evaluator dari luar Yang dimaksud dengan evaluator dari luar adalah orang-orang yang tidak terkait dengan implementasi program. Mereka berada di luar dan diminta oleh pengambil keputusan untuk mengevaluasi keberhasilan program pembelajaran. Termasuk evaluator eksternal dalam evaluasi program pembelajaran di antaranya evaluasi yang dilakukan petugas yang ditunjuk oleh kepala sekolah maupun evaluasi yang dilakukan oleh petugas yang ditunjuk oleh dinas pendidikan. 9
10 Kelebihan Evaluator dari luar a. Karena tidak berkepentingan atas keberhasilan program pembelajaran, evaluator dari luar dapat bertindak secara efektif selama melaksanakan evaluasi dan mengambil kesimpulan. Apapun hasil evaluasi tidak akan ada respon emosional dari evaluator karena tidak ada keinginan untuk memperlihatkan bahwa program tersebut berhasil. Kesimpulan yang dibuat akan lebih sesuai dengan keadaan dan kenyataan yang sebenarnya. b. Seorang ahli yang ditunjuk biasanya akan mempertahankan kredibilitas kemampuannya, dengan begitu ia akan bekerja secara serius dan hati hati. Kekurangana Evaluator dari luar a. Evaluator dari luar biasanya belum mengenal lebih dalam tentang program pembelajaran yang akan dievaluasi. Hal itu wajar karena evaluator tidak ikut dalam proses kegiatannya. Mereka berusaha mengenal dan mempelajari seluk belukprogram tersebut setelah mendapat permintaan untuk mengevaluasi. Dampak dari kekurang pengetahuan tersebut memungkinkan kesimpulan yang diambil kurang tepat. b. Pemborosan waktu dan biaya, pengambil keputusan harus mengeluarkan waktu dan biaya untuk membayar evaluator tersebut. Melihat kelebihan dan kekurangan dari masing-masing evaluator, serta untuk lebih mengoptimalkan peran guru dalam evaluasi program pembelajaran, maka sebaiknya evaluator dalam evaluasi program pembelajaran merupakan kombinasi antara evaluator dari dalam dan evaluator dari luar. Sebagai contoh untuk evaluasi program pembelajaran pada setiap akhir pelaksanaan pembelajaran berkenaan dengan satu kompetensi dasar atau satu pokok bahasan evaluasi dilakukan oleh guru yang merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Sedangkan untuk evaluasi program pembelajaran pada setiap akhir semester atau pada akhir tahun dapat dilaksanakan oleh petugas yang ditunjuk dan diberi tanggung jawab oleh pimpinan sekolah, baik itu dilakukan oleh wakil kepala sekolah bidang kurikulum maupun bagian tertentu yang bertanggung jawab terhadap manajemen mutu sekolah. 10
11 G. Kesimpulan Peningkatan kualitas pembelajaran membutuhkan adanya peningkatan kualitas program pembelajaran secara berkelanjutan dan berkesinambungan. Untuk meningkatkan kualitas program pembelajaran membutuhkan informasi tentang implementasi program pembelajaran sebelumnya. Hal dapat diperoleh dengan dilakukannya evaluasi terhadap program pembelajaran secara periodik. Untuk lebih mengoptimalkan hasil evaluasi program pembelajaran maka peran guru perlu lebih ditingkatkan. Kalau selama ini guru hanya sebagai perancang dan pelaksana program, maka ke depan perlu dilibatkan sebagai evaluator terhadap program pembelajaran. Dalam evaluasi program pembelajaran guru tidak cukup hanya menilai hasil belajar siswa saja, tetapi perlu mengevaluasi proses pembelajaran yang telah ber langsung sebelumnya. Untuk dapat melaksanakan peran sebagai evaluator program pembelajaran dengan baik, guru perlu dibekali pengetahuan dan kecakapan tentang evaluasi program pembelajaran (instructional program evaluation), mulai dari konsep, pemilihan model-model evaluasi program, penyusunan instrumen evaluasi sampai penyusunan laporan hasil evaluasi program pembelajaran. 11
12 PUSTAKA Djemari Mardapi. (2000). Evaluasi pendidikan. Makalah disampaikan pada Konvensi Pendidikan Nasional tanggal September 2000 di Universitas Negeri Jakarta. Djemari Mardapi. ( 2008). Teknik penyusunan instrumen tes dan non tes. Yogyakarta: Mitra cendekia Ebel, R.L. & Frisbie, D.A. (1986). Essentials of educational measurement. Englewood Cliffs: Prentice- Hall, Inc. Farida Yusuf Tayibnapis. (2000). Evaluasi program. Jakarta: Rineka Cipta Griffin, P. & Nix, P. (1991). Educational assessment and reporting. Sydney: Harcout Brace Javanovich, Publisher. Popham, W. J. (1995). Classroom assessment. Boston: Allyn and Bacon. Oriondo, L. L. & Antonio, E. M.D. (1998). Evaluating educational outcomes (Test, measurement and evaluation). Manila: Rex Book Store Stark, J.S. & Thomas, A. (1994). Assessment and program evaluation. Needham Heights: Simon & Schuster Custom Publishing. Stufflebeam, D.L. & Shinkfield, A.J. (1985). Systematic evaluation. Boston: Kluwer Nijhof Publishing. Sudarwan Danim. (2007). Visi baru manajemen sekolah. Jakarta: Bumi Aksara Suharsimi Arikunto dan Cep Safrudin A.J. (2008). Evaluasi program pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Suharsimi Arikunto. (2008). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Tim Pekerti-AA PPSP LPP Universitas Sebelas Maret. (2007). Panduan evaluasi pembelajaran. Solo: Pusat Pengembangan Sistem Pembelajaran Lembaga Pengembangan Pendidikan UNS. Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 12
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI
MAKALAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI OLEH: MUHAMMAD NURSA BAN JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 5 OKTOBER, 2011 Makalah disampaikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pelatihan Pelatihan adalah untuk meningkatkan kompetensi (pengetahuan,ketrampilan,dan perilaku) karyawan agar mampu mengerjakan pekerjaan yang sekarang atau karyawan
Lebih terperinciPERAN GURU DALAM EVALUASI PEMBELAJARAN. Imam Darsono. Abstrak
PERAN GURU DALAM EVALUASI PEMBELAJARAN Imam Darsono Abstrak Terwujudnya pendidikan yang bermutu membutuhkan upaya yang terus menerus untuk selalu meningkatkan kualitas pendidikan. Upaya kualitas peningkatan
Lebih terperinciEVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN
EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN Imam Gunawan FIP IKIP PGRI MADIUN Abstract One of the important factors for instruction effectiveness is of Instructional Programs. pushes teacher to increase instruction
Lebih terperinciEVALUASI PROGRAM PELATIHAN (Training Program Evaluation) Abstrak
EVALUASI PROGRAM PELATIHAN (Training Program Evaluation) Oleh :Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M.Pd. Abstrak Kegiatan evaluasi program pelatihan tidak hanya dilaksanakan pada akhir kegiatan program, tetapi
Lebih terperinciEVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN (Instructional Program Evaluation) Abstrak
EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN (Instructional Program Evaluation) Oleh : Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M.Pd. Abstrak Untuk mengevaluasi keberhasilan program pembelajaran tidak cukup hanya berdasarkan pada
Lebih terperinciKARAKTERISTIK TES BIOLOGI KELAS 7 SEMESTER GASAL
KARAKTERISTIK TES BIOLOGI KELAS 7 SEMESTER GASAL Suwarto Program Studi Pendidikan Biologi-FKIP Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Jl. Sujono Humardani No. 1 Jombor Sukoharjo e-mail: suwartowarto@yahoo.com
Lebih terperinciKarakteristik Tes Biologi Kelas 7 Semester Gasal. The Biology Test Characteristic of 7 th Grade by The Period of The Odd Term
SP-003-007 Proceeding Biology Education Conference (ISSN: 2528-5742), Vol 13(1) 2016: 159-163 Karakteristik Tes Biologi Kelas 7 Semester Gasal The Biology Test Characteristic of 7 th Grade by The Period
Lebih terperinciPELATIHAN PENILAIAN HASIL BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU
PELATIHAN PENILAIAN HASIL BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU Harti Kartini, Yuniawatika, Lilik Bintartik, Sri Estu Winahyu Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang 65145 Email:
Lebih terperinciMENINGKATKAN PERAN GURU DALAM MENYUSUN EVALUASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI HITUNG ANALISIS ULANGAN
KONSTRUKTIVISME, Vol. 9, No. 2, Juli 2017 p-issn: 1979-9438; e-issn: 2442-2355 FKIP Universitas Islam Balitar, Blitar Http://konstruktivisme.unisbablitar.ejournal.web.id; Email: konunisba@gmail.com MENINGKATKAN
Lebih terperinciSchool of Communication Inspiring Creative Innovation. Kedelapan: Evaluasi Training
Penempatan School of Communication Pegawai & Business Kedelapan: Evaluasi Training Pengertian Test, Pengukuran, Assessment dan Evaluasi Djemari Mardapi 1999:2 Definisi Tes Tes (Test) merupakan salah satu
Lebih terperinciSchool of Communication Inspiring Creative Innovation. Kedelapan: Evaluasi Pembelajaran
Penempatan School of Communication Pegawai & Business Kedelapan: Evaluasi Pembelajaran 1. Pengantar Pengembangan SDM 2. Prinsip dan Proses Pembelajaran 3. Penilaian Kebutuhan Pengembangan dan Pelatihan
Lebih terperinciPeningkatan Kualitas Guru Melalui Pelatihan Pembuatan Tes Standar Pada Guru Biologi SMA Swasta Di Kabupaten Sukoharjo
Peningkatan Kualitas Guru Melalui Pelatihan Pembuatan Tes Standar Pada Guru Biologi SMA Swasta Di Kabupaten Sukoharjo Siti Akbari Fakultas Ilmu Pendidikan Program Biologi Universitas Veteran, Jl. Letjen
Lebih terperinciEVALUASI PENDIDIKAN (ASESMEN)
SUPRI WAHYUDI UTOMO POKOK-POKOK MATERI 1. PENGERTIAN, TUJUAN, DAN FUNGSI 2. PRINSIP DAN TEKNIK EVALUASI 3. KLASIFIKASI TUJUAN INSTRUKSIONAL 4. BERBAGAI TEKNIK EVALUASI 5. PENYUSUNAN INSTRUMEN EVALUASI
Lebih terperinciEVALUASI PROGRAM OLEH : DRS.ZAINAL ARIFIN, M.PD. NIP
EVALUASI PROGRAM OLEH : DRS.ZAINAL ARIFIN, M.PD. NIP.19610501.1986011003 JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA B A N D U N G 2010 DEFINISI
Lebih terperinciEVALUASI PELAKSANAAN PELATIHAN INSTRUKTUR DI LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR GANESHA OPERATION
EVALUASI PELAKSANAAN PELATIHAN INSTRUKTUR DI LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR GANESHA OPERATION Nyoman Nova Satriawan, I Wayan Bagia, Gede Putu Agus Jana Susila Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha
Lebih terperinciBEBERAPA MODEL EVALUASI PENDIDIKAN (Disarikan dari Seminar Mata Kuliah Evaluasi Pendidikan) Oleh Sofyan Zaibaski
BEBERAPA MODEL EVALUASI PENDIDIKAN (Disarikan dari Seminar Mata Kuliah Evaluasi Pendidikan) Oleh Sofyan Zaibaski Dalam sebuah proses pembelajaran komponen yang turut menentukan keberhasilan sebuah proses
Lebih terperinciHAKIKAT EVALUASI PENDIDIKAN
HAKIKAT EVALUASI PENDIDIKAN A. Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar istilah pengukuran (meaasurement), penilaian (assessment) dan evaluasi (evaluation),
Lebih terperinciRencana Pelaksanaan Perkuliahan
No. Dokumen Revisi : 00 Tgl. berlaku Hal 1 dari 5 Rencana Pelaksanaan Perkuliahan Nama Mata Kuliah : Asesmen Pembelajaran Matematika Kode Mata Kuliah : PMA 8207 SKS : 2 Dosen : Dr. Jailani Program Studi
Lebih terperinciEVALUASI KURIKULUM. Drs. Rudi Susilana, M.Si Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan - FIP - UPI
EVALUASI KURIKULUM IDE HASIL PROGRAM PENGALAMAN SILABUS E V A L U A S I PERENCANAAN IMPLEMENTASI EVALUASI Definisi Evaluasi Kurikulum Daniel Stufflebeam (1971) Stake (1976) Evaluation is the process of
Lebih terperinciIMPLEMENTASI EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN DI TINGKAT SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH
Al-Idarah: Jurnal Kependidikan Islam VII (II) (2017) P-ISSN: 2086-6186 http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/idaroh e-issn: 2580-2453 IMPLEMENTASI EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN DI TINGKAT SEKOLAH DASAR
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Teori 1. Konsep Evaluasi Program a. Pengertian Evaluasi Program Evaluasi berasal dari kata evaluation (bahasa inggris), dalam bahasa Indonesia berarti
Lebih terperinciPengukuran, Penilaian dan Evaluasi Pendidikan. Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, MAB
Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi Pendidikan Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, MAB Pengukuran Pengukuran dapat diartikan dengan kegiatan untuk mengukur sesuatu. Pada hakekatnya, kegiatan ini adalah membandingkan
Lebih terperinciPENILAIAN KEMAMPUAN KERJA PEGAWAI MELALUI EVALUASI PEMBELAJARAN DALAM DIKLAT
PENILAIAN KEMAMPUAN KERJA PEGAWAI MELALUI EVALUASI PEMBELAJARAN DALAM DIKLAT Fajar Usman Wdyaiswara BKPM ABSTRAK Dalam kehidupan berorganisasi, setiap unsur sumber daya manusia dalam organisasi dituntut
Lebih terperinciDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PROGRAM PASCASARJANA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PROGRAM PASCASARJANA Alamat: Karangmalang Yogyakarta 55281 Telepon : 0274 586168 Psw. 229, 550836 -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lebih terperinciSILABUS. Pertemuan ke-2 Pertemuan ini membahas dan mendiskusikan tentang peranan formatif asesmen dan sumatif asesmen pada proses pembelajaran sejarah
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH SILABUS Mata Kuliah : Evaluasi Pembelajaran Sejarah Kode Mata Kuliah : SJ 503 SKS/Semester : 2/5
Lebih terperinciUNIT 7 STRATEGI PEMBELAJARAN Suwarna, dkk PENDAHULUAN
UNIT 7 STRATEGI PEMBELAJARAN Suwarna, dkk PENDAHULUAN Saudara-saudara mahasiswa yang super, selamat karena anda sudah mengambil mata kuliah yang akan mengantarkan anda menjadi seorang peneliti dan evaluator
Lebih terperinciTes, Pengukuran, Asesmen, dan Evaluasi, Peran dan Fungsinya dalam Pembelajaran
Modul 1 Tes, Pengukuran, Asesmen, dan Evaluasi, Peran dan Fungsinya dalam Pembelajaran Prof. Dr. Anik Ghufron Prof. Dr. Sutama, M.Pd. B PENDAHULUAN erbicara tentang evaluasi pembelajaran tentu tak bisa
Lebih terperinciTEKNIK PENILAIAN DI SEKOLAH
TEKNIK PENILAIAN DI SEKOLAH Oleh : Basuki Abstract: Perubahan orientasi kurikulum 2004 menuntut perubahan penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah termasuk di dalamnya pelaksanaan penilaian.
Lebih terperinciPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASSESSMENT SIKAP ILMIAH BERBASIS SELF ASSESSMENT DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SMA
PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASSESSMENT SIKAP ILMIAH BERBASIS SELF ASSESSMENT DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SMA Feri, dkk Feri Indriastuti, Sriyono, Nurhidayati Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciMENYUSUN INSTRUMEN YANG VALID Dalam menyusun dan menganalisis instrument non tes pada makalah ini, kami menggunakan Skala Likert supaya dalam
MENYUSUN INSTRUMEN YANG VALID Dalam menyusun dan menganalisis instrument non tes pada makalah ini, kami menggunakan Skala Likert supaya dalam penafsiran instrumen dapat disimpulkan. Menurut Popham (1995:187)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia haruslah memberi landasan dan penguatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia haruslah memberi landasan dan penguatan agar peserta didik lebih siap bersaing dalam persaingan global nantinya. Usaha peningkatan pendidikan
Lebih terperinciEVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA PALANGKA RAYA. Oleh : Taufik Yusuf * dan M.
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA PALANGKA RAYA Oleh : Taufik Yusuf * dan M. Fatchurahman ** Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi
Lebih terperinciPeta Konsep. Tujuan Pendidikan (Kompetensi Dasar) Proses/Kegiatan Untuk Mencapai Kompetensi. Hasil-hasil pendidikan yang dapat dicapai
Peta Konsep Tujuan Pendidikan (Kompetensi Dasar) Proses/Kegiatan Untuk Mencapai Kompetensi Hasil-hasil pendidikan yang dapat dicapai Perbandingan antara kompetensi dengan hasil yang telah dicapai Informasi
Lebih terperinci(Staf Pengajar Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta) Kata kunci: pembelajaran ekonomi, penilaian berbasis kompetensi.
Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 1 Nomor 2, Mei 2005 SISTEM PENILAIAN PEMBELAJARAN EKONOMI BERBASIS KOMPETENSI Oleh: Barkah Lestari (Staf Pengajar Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta)
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Anastasi, A. (1978). Psychological Testing. New York: Macmillan, Co., Inc.
DAFTAR PUSTAKA Anastasi, A. (1978). Psychological Testing. New York: Macmillan, Co., Inc. Bahr, D. & Garcia, L. A.(2010). Elementary Mathematics is Anything but Elementary: Content and Methods from a Developmental
Lebih terperinciJurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
IMPLEMENTASI EVALUASI MODEL KIRKPATRICK PADA PERKULIAHAN MASALAH NILAI AWAL DAN SYARAT BATAS FMIPA Universitas Negeri Gorontalo syamsu@ung.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran
Lebih terperinciRANCANGAN SISTEM EVALUASI dan MONITORING PROSES PEMBELAJARAN PADA PROGRAM STUDI
RANCANGAN SISTEM EVALUASI dan MONITORING PROSES PEMBELAJARAN PADA PROGRAM STUDI Novita mariana 1, Rara Sri Artati Rejeki 2, Jeffri Alfa Razaq 3 1,2,3 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh guru adalah evaluasi pembelajaran. Kompetensi tersebut sejalan dengan tugas dan tanggung jawab guru dalam pembelajaran,
Lebih terperinciEVALUASI PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DI SMAN 46 JAKARTA SELATAN
79 EVALUASI PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DI SMAN 46 JAKARTA SELATAN Oleh: Ivani Mirasari 1 Dra. Gantina Komalasari, M.Psi. 2 Dra. Retty Filiani 3 Abstrak Penelitian ini bertujuan menilai keberadaan
Lebih terperinciMENGIDENTIFIKASI JENIS DAN METODE EVALUASI PENDIDIKAN DANPEMBELAJARAN. Nurul Hidayati Murtafiah
141 MENGIDENTIFIKASI JENIS DAN METODE EVALUASI PENDIDIKAN DANPEMBELAJARAN Nurul Hidayati Murtafiah Abstract The importance of the formulation of objectives and activities in an activity, the evaluation
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Lind dan Gronlund (1995) asesmen merupakan sebuah proses yang ditempuh
8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asesmen dan Asesmen Kinerja Menurut Lind dan Gronlund (1995) asesmen merupakan sebuah proses yang ditempuh untuk mendapatkan informasi tentang belajar siswa (observasi,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kinerja Guru BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dilihat dari arti kata, kinerja berasal dari kata performance. Kata performance memberikan tiga arti, yaitu: (1) prestasi seperti dalam konteks atau kalimat high
Lebih terperinciLaporan Penelitian. Analisis Kualitas Butir Soal Mata Kuliah Membaca 2 (PBIN4329)
Laporan Penelitian Analisis Kualitas Butir Soal Mata Kuliah Membaca 2 (PBIN4329) Oleh B. Esti Pramuki esti@ut.ac.id dan Nunung Supratmi nunung@ut.ac.id LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TERBUKA DIREKTORAT
Lebih terperinciEvaluasi Sistem Penilaian di PTAI
Evaluasi Sistem Penilaian di PTAI Alfin Mustikawan 1*) Abstract Assessment of education is a very important aspect in education. Given the purpose and function of assessment is a barometer of the implementation
Lebih terperinciAnalisis Kelemahan Kompetensi Siswa Pada Tingkat Kabupaten/Kota Berdasarkan Hasil UN Rendah. : Dra. Rahmah Zulaiha, M.A.
Analisis Kelemahan Kompetensi Siswa Pada Tingkat Kabupaten/Kota Berdasarkan Hasil UN Rendah Kotamadya Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta Penulis : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Dr. Ir. Hari Setiadi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai dimensi dalam kehidupan mulai dari politik, sosial, budaya, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan terus menjadi topik yang diperbincangkan oleh banyak pihak. Pendidikan seperti magnet yang sangat kuat karena dapat menarik berbagai dimensi dalam
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Evaluasi Pembelajaran. 1. Pengertian Evaluasi. Evaluasi perlu dilakukan dalam kegiatan belajar-mengajar untuk dapat
7 BAB II KAJIAN TEORI A. Evaluasi Pembelajaran 1. Pengertian Evaluasi Evaluasi perlu dilakukan dalam kegiatan belajar-mengajar untuk dapat menentukan tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan dan pembelajaran.
Lebih terperinciSISTEM EVALUASI PEMBELAJARAN PAI (KE-1) PROGRAM PASCA SARJANA STAIN SALATIGA
SISTEM EVALUASI PEMBELAJARAN PAI (KE-1) PROGRAM PASCA SARJANA STAIN SALATIGA 1 Buku Wajib BUKU RUJUKAN Crocker, L, Algin, J. (!986) Intoduction to Classical dan Modern test Theory. Holt-Reinhart and Winston
Lebih terperinciAnalisis Kualitas Pembelajaran Guru Matematika dengan Menggunakan Model EKOP di SMK Teknologi Tri Tunggal 45 Makassar
Al-Khwarizmi: Jurnal Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan ALam Maret 2016, Vol.4, No.1, hal.89-102 ISSN(P): 2527-3744; ISSN(E):- 2016 Tadris Matematika IAIN Palopo. http://ejournal.iainpalopo.ac.id/index.php/khwarizmi
Lebih terperinciTHE DEVELOPMENT OF SOCIAL SCIENCE LEARNING QUALITY AND OUTPUT EVALUATION MODEL IN JUNIOR SECONDARY SCHOOL. Sugeng Eko Putro Widoyoko
THE DEVELOPMENT OF SOCIAL SCIENCE LEARNING QUALITY AND OUTPUT EVALUATION MODEL IN JUNIOR SECONDARY SCHOOL Abstract This study aimed at developing Social Science learning evaluation model in Junior Secondary
Lebih terperinciEVALUASI IMPLEMENTASI PROGRAM KEGIATAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) SEKOLAH DASAR DI GUGUS SE KECAMATAN SIPATANA KOTA GORONTALO
LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL JURNAL EVALUASI IMPLEMENTASI PROGRAM KEGIATAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) SEKOLAH DASAR DI GUGUS SE KECAMATAN SIPATANA KOTA GORONTALO OLEH : FITRIANI MAMONTO NIM : 131 411 043 EVALUASI
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS. mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Atmodiwiryo,2000:5). Selanjutnya
6 BAB II KAJIAN TEORITIS A. Konsep Dasar Pengelolaan Pembelajaran. Pada dasarnya pengelolaan diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian semua sumber daya untuk
Lebih terperinciEVALUASI PELAKSANAAN PENILAIAN PEMBELAJARAN GEOGRAFI SMA DI KABUPATEN BANTUL
EVALUASI PELAKSANAAN PENILAIAN PEMBELAJARAN GEOGRAFI SMA DI KABUPATEN BANTUL Muhammad Nursa ban FISE Universitas Negeri Yogyakarta (e-mail: mnsaban@yahoo.com) Abstract: An Evaluation of the Implementation
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci : Pembelajaran Pendidikan Ilmu Sosial, Keaktifan Belajar, Hasil Belajar
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan mahasiswa dalam berpikir kritis, mengajukan argumen, membantah argumen, menyampaikan ide, bertanya, serta berkomunikasi dalam mata kuliah Pendidikan
Lebih terperinciPENDAMPINGAN KKGSEBAGAI TINDAK LANJUT PROGRAM PENGEMBANGAN BUKU MODEL KURIKULUM 2013 DI LAPANGAN. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UNIPMA
Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian PENDAMPINGAN KKGSEBAGAI TINDAK LANJUT PROGRAM PENGEMBANGAN BUKU MODEL KURIKULUM 2013 DI LAPANGAN Ibadullah Malawi 1), Dewi Tryanasari 2), Edy Riyanto 3) 1,2,3
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dinamika kehidupan masyarakat di era globalisasi abad 21 menuntut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dinamika kehidupan masyarakat di era globalisasi abad 21 menuntut sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional, serta memiliki kompetensi di pelbagai
Lebih terperinciPENILAIAN BERBASIS KELAS Nuryani Y.Rustaman*
PENILAIAN BERBASIS KELAS Nuryani Y.Rustaman* Pendahuluan Sebagai perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan
Lebih terperinciPENILAIAN AUTENTIK DI SEKOLAH DASAR Oleh: Wuri Wuryandani Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta
Pendahuluan PENILAIAN AUTENTIK DI SEKOLAH DASAR Oleh: Wuri Wuryandani Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta Penilaian merupakan salah satu proses yang harus dilakukan guru dalam PBM.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. diperoleh pengetahuan, keterampilan serta terwujudnya sikap dan tingkah laku
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan sesuatu yang penting dan mutlak harus dipenuhi dalam rangka upaya peningkatan taraf hidup masyarakat. Dari pendidikan inilah diperoleh pengetahuan,
Lebih terperinciAnalisis Kelemahan Kompetensi Siswa Pada Tingkat Kabupaten/Kota Berdasarkan Hasil UN Rendah. : Drs. Fahmi
Analisis Kelemahan Kompetensi Siswa Pada Tingkat Kabupaten/Kota Berdasarkan Hasil UN Rendah Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat Penulis : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Dr. Ir. Hari Setiadi,
Lebih terperinciEvaluasi Program Pendidikan
Modul 1 Evaluasi Program Pendidikan Dr. Heri Retnawati P PENDAHULUAN endidikan diyakini oleh masyarakat dan pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Berbagai program dilakukan pemerintah
Lebih terperinciMODEL TES DAN ANALISIS KOMPETENSI SISWA DI SEKOLAH DASAR
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 MODEL TES DAN ANALISIS KOMPETENSI SISWA DI SEKOLAH DASAR Zamsir FKIP Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Evaluasi telah berlaku sebagai bagian integral dari setiap proses
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Evaluasi telah berlaku sebagai bagian integral dari setiap proses pengembangan pendidikan pada saat ini. Kegiatan evaluasi pendidikan menempati posisi penting
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. Ramadhon (2013) dalam skripsinya yang berjudul Efektivitas Program
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A. Tinjauan Pustaka Dari hasil pencarian dan penelusuran, ada beberapa penelitian yang hampir sama dengan penelitian ini, beberapa skripsi yaitu sebagai berikut:
Lebih terperinciPENILAIAN BERBASIS KURIKULUM 2013*)
PENILAIAN BERBASIS KURIKULUM 2013*) Disampaikan Oleh: Badrun Kartowagiran**) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 ============================ *) Makalah disampaikan pada Pelatihan Penilaian Otentik Bagi
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN Nurhaidah, Japet Ginting, Suhermi Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Evaluasi Pembelajaran Sejarah Kode Mata Kuliah : SJ 503 SKS/Semester
Lebih terperinciPELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU DI GUGUS 1 KECAMATAN MARGA
PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU DI GUGUS 1 KECAMATAN MARGA Made Juniantari 1, Ni Putu Sri Ratna Dewi 2, Ni Luh Pande Latria Devi 3
Lebih terperinciAnalisis Kelemahan Kompetensi Siswa Pada Tingkat Kabupaten/Kota Berdasarkan Hasil UN Rendah
Analisis Kelemahan Kompetensi Siswa Pada Tingkat Kabupaten/Kota Berdasarkan Hasil UN Rendah Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur Penulis : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Dr. Ir.
Lebih terperinciTUGAS EVALUASI PROSES & HASIL PEMBELAJARAN KIMIA
TUGAS EVALUASI PROSES & HASIL PEMBELAJARAN KIMIA PENILAIAN PEMBELAJARAN Disusun Oleh: KELOMPOK 1 Riza Gustia (A1C109020) Janharlen P (A1C109044) Zunarta Yahya (A1C109027) Widi Purwa W (A1C109030) Dewi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sehingga tujuan penelitian yang hendak dicapai bisa terwujud dengan sistematis
BAB III METODE PENELITIAN Untuk menghasilkan penelitian yang berkualitas sudah tentu membutuhkan metode penelitian yang mendukung terhadap fokus penelitian ini, sehingga tujuan penelitian yang hendak dicapai
Lebih terperinciAnalisis Kelemahan Kompetensi Siswa Pada Tingkat Kabupaten/Kota Berdasarkan Hasil UN Rendah. : Drs. F a h m i
Analisis Kelemahan Kompetensi Siswa Pada Tingkat Kabupaten/Kota Berdasarkan Hasil UN Rendah Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat Penulis : Editor : Drs. F a h m i ISBN : i Laporan Kabupaten Solok 1.
Lebih terperinciPENERAPAN LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN MENGELOLA ASESMEN PEMBELAJARAN BAGI MAHASISWA CALON GURU KIMIA
SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA V Kontribusi Kimia dan Pendidikan Kimia dalam Pembangunan Bangsa yang Berkarakter Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP UNS Surakarta, 6 April 2013
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN IPS DI SMP *) Oleh : Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M.Pd. Abstract
PENGEMBANGAN MODEL EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN IPS DI SMP *) Oleh : Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M.Pd. Abstract One of the weakness evaluate for social studies instructional program in the junior secondary
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X AK 2 SMK NEGERI 1 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: FARIDA A 210
Lebih terperinciMengapa Evaluasi Program?
PAPARAN 1 Topik Bahasan Mengapa Evaluasi Program? Tantangan masyarakat kian besar Upaya pemecahan Keterbatasan sumber daya Siapa yang bisa menjawab: Apakah program berjalan baik? Program mana yang berjalan
Lebih terperinciPENGANTAR EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN PENGANTAR EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN
PENGANTAR EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN PENGANTAR EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN 1 Dr. Rusydi Ananda, M.Pd Dr. Tien Rafida, M.Hum Dr. Candra Wijaya, M.Pd., (Ed) Kelompok Penerbit Perdana Mulya Sarana PENGANTAR
Lebih terperinciTopik Bahasan. Mengapa Evaluasi Program?
Topik Bahasan PAPARAN 1 Mengapa Program? Tantangan masyarakat kian besar Keterbatasan sumber daya Upaya pemecahan Siapa yang bisa menjawab: Apakah program berjalan baik? Program mana yang berjalan buruk?
Lebih terperinciANALISIS PROGRAM PJOK BERDASARKAN PENDEKATAN GOAL-ORIENTED EVALUATION MODEL
ANALISIS PROGRAM PJOK BERDASARKAN PENDEKATAN GOAL-ORIENTED EVALUATION MODEL Abi Fajar Fathoni (Pendidikan Olahraga, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang) fajarfathoniabi@gmail.com Abstrak: pendidikan
Lebih terperinciAnalisis Kelemahan Kompetensi Siswa Pada Tingkat Kabupaten/Kota Berdasarkan Hasil UN Rendah
Analisis Kelemahan Kompetensi Siswa Pada Tingkat Kabupaten/Kota Berdasarkan Hasil UN Rendah Kota Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah Penulis : Editor : Drs. Fahmi ISBN : ii Laporan Kota Palangkaraya
Lebih terperinciMODEL EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN IPS DI SMP. Oleh : Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M.Pd. FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo
MODEL EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN IPS DI SMP Abstract Oleh : Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M.Pd. FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo One of the weakness evaluate for social studies instructional program
Lebih terperinciI.PENDAHULUAN. menunjukkan kondisi ini adalah berdasarkan The Third Internasional
1 I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rendahnya mutu pendidikan Indonesia telah banyak disadari oleh berbagai pihak terutama pihak pemerhati pendidikan di Indonesia. Fakta yang terungkap yang menunjukkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Perubahan tingkah laku dapat berupa hasil belajar siswa dalam sebuah
10 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hasil Belajar Perubahan tingkah laku dapat berupa hasil belajar siswa dalam sebuah proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciJURNAL PROFESI PENDIDIK
JURNAL PROFESI PENDIDIK Ikatan Sarjana Pendidikan Nasional (ISPI) Jawa Tengah ISSN 22-6350 Volume 2 Nomor 2 November 2015 Terbit dua kali setahun pada bulan November dan Mei. Berisi artikel-artikel yang
Lebih terperinciPENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SEKOLAH MENEGAH PERTAMA
PENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SEKOLAH MENEGAH PERTAMA SYAFRIMAR Guru SMP Negeri 2 Pangkalan Kuras syafmar1@gmail.com ABSTRAK Keberhasilan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Siti Rusminah A
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN SMS (SERIUS MENGERJAKAN SOAL) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI MANGGUNG 2 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN
Lebih terperinciHasil tidak sesuai yang diharapkan. Hasil melebihi harapan
Kelompok 9 Pembuatan program Hasil tidak sesuai yang diharapkan Hasil melebihi harapan Evaluasi program evaluasi digunakan untuk menjawab atau mengetes hipotesis evaluasi digunakan untuk bercermin Stufflebeam
Lebih terperinciPENYUSUNAN ALAT PENILAIAN HASIL BELAJAR *) Oleh: Ali Muhson, M.Pd. **)
PENYUSUNAN ALAT PENILAIAN HASIL BELAJAR *) Oleh: Ali Muhson, M.Pd. **) A. Pengertian Penilaian Kelas Penilaian kelas adalah suatu bentuk kegiatan guru yang terkait dengan pengambilan keputusan tentang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tamanwinangun yang beralamat di Jalan Bocor Nomor 54, Kelurahan Tamanwinangun,
Lebih terperinciAnalisis Kelemahan Kompetensi Siswa Pada Tingkat Kabupaten/Kota Berdasarkan Hasil UN Rendah. : Dra. Rahmah Zulaiha, M.A.
Analisis Kelemahan Kompetensi Siswa Pada Tingkat Kabupaten/Kota Berdasarkan Hasil UN Rendah Kota Blitar, Provinsi Jawa Timur Penulis : Editor : Dra. Rahmah Zulaiha, M.A. ISBN : i Laporan Kota Blitar 1.
Lebih terperinciKONSEP DASAR EVALUASI DALAM PENDIDIKAN SENI
KONSEP DASAR EVALUASI DALAM PENDIDIKAN SENI Bandi Sobandi JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 A. PENGERTIAN EVALUASI Bloom, Dkk (1971),
Lebih terperinciEfektivitas Program Pendidikan Guru MIPA Kelas Bilingual Universitas Negeri Jakarta
p-issn: 2461-0933 e-issn: 2461-1433 Halaman 27 Naskah diterbitkan: 30 Desember 2015 DOI: doi.org/10.21009/1.01205 Efektivitas Program Pendidikan Guru MIPA Kelas Bilingual Universitas Negeri Jakarta Raihanati
Lebih terperinciEVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN-M1. Oleh : yayan heryana
EVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN-M1 Oleh : yayan heryana PENGERTIAN-1 Evaluasi menurut Stufflebeam dan Shinkfield (1985:159) merupakan suatu proses menyediakan informasi yang dapat dijaikan sebagai pertimbangan
Lebih terperinciPENGARUH METODE PEMBELAJARAN KERJA KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KINERJA MAHASISWA PADA MATA KULIAH PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KERJA KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KINERJA MAHASISWA PADA MATA KULIAH PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI Tan Amelia 1) 1) S1/Jurusan Sistem Informasi, STIKOM Surabaya, email: meli@stikom.edu
Lebih terperinciA. Pengertian Evaluasi Program
A. Pengertian Evaluasi Program Pemahaman mengenai pengertian evaluasi program dapat berbeda-beda sesuai dengan pengertian evaluasi yang bervariatif oleh para pakar evaluasi. Pengertian evaluasi menurut
Lebih terperinciEVALUASI PROGRAM SERTIFIKASI KOMPUTER PADA UNIVERSITAS TEKNOLOGI INDONESIA MENGGUNAKAN MODEL CSE-UCLA
EVALUASI PROGRAM SERTIFIKASI KOMPUTER PADA UNIVERSITAS TEKNOLOGI INDONESIA MENGGUNAKAN MODEL CSE-UCLA Dewa Gede Hendra Divayana 1, Gusti Ayu Dessy Sugiharni 2 1 Jurusan Pendidikan Teknik Informatika, Fakultas
Lebih terperinciRANCANGAN STUDI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROYEK PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN
RANCANGAN STUDI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROYEK PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN A. Latar Belakang Perpustakaan Nasional RI mempunyai tugas pokok mengembangkan, melaksanakan dan mendayagunakan semua jenis perpustakaan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN PAI DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Oleh: Marzuki
PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN PAI DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Oleh: Marzuki A. Pendahuluan Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) merupakan kelanjutan dari kurikulum tahun 2004
Lebih terperinci