Perspektif Islam. Kerangka Pikir Kajian Pengantar Sistem Ekonomi. Karya Besar: Taqyuddin An-Nabhani. Asas Sistem Ekonomi.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Perspektif Islam. Kerangka Pikir Kajian Pengantar Sistem Ekonomi. Karya Besar: Taqyuddin An-Nabhani. Asas Sistem Ekonomi."

Transkripsi

1 Kerangka Pikir Kajian Pengantar Sistem Ekonomi Karya Besar: Taqyuddin An-Nabhani Perspektif Islam Download Tsaqafah Asas Sistem Ekonomi Kritik Sistem Ekonomi Kapitalis Pandangan Islam Terhadap Ekonomi Sistem Ekonomi VS Ilmu Ekonomi Politik Ekonomi Islam Editor: Hidayatullah Muttaqin, SE Kritik Sistem Ekonomi Sosialis Kaidah Umum Perekonomian

2 PENGANTARSISTEMEKONOMI TigaKerangkaDasar SistemEkonomi Kapitalis Scarcity (KelangkaanBarangdanJasa) Value (Nilai BarangygDihasilkan) Price (Harga&Peranannyadalam): Produksi-Distribusi-Konsumsi

3 Barang Jasa Mempunyai Nilai Guna (Utility) Menjadi Alat Pemuas Jumlahnya Terbatas (Scarcity) Kapitalisme: Kebutuhan (need) Tak Terbatas (no limited) Muncul Masalah Ekonomi Bagaimana Mengatasinya? Perbanyak Jumlah Barang & Jasa Pemecahan Masalah Produksi: Quantitas, Qualitas, dan Sarananya

4 Masalah Ekonomi (real economic problem) Menurut Kapitalisme Kebutuhan Akan Barang & Jasa Bukan Untuk Memenuhi Kebutuhan Manusia Solusi Ekonomi Kapitalisme Karenanya Tidak ada Pemecahan Masalah Pemenuhan Kebutuhan Manusia Skala Mikro: Peningkatan Produksi Skala Makro: Pertumbuhan Ekonomi

5 Standar Nilai Barang Berkaitan dengan Kegunaannya bagi Individu (Nilai Guna/ Utility Value) Berkaitan dengan Barang Lain (Nilai Tukar/ Exchange Rate) Teori Kepuasan Akhir (Marginal Satisfaction Theory) Harga (Price) Syarat Pertukaran Sempurna Adanya Alat Tukar (Medium of Exchange) Uang Nilai: Obyek Penukaran Sifat yang Bisa Diukur Urgensi Pembahasan Nilai Menurut Kapitalis Nilai: Standar Mengukur Barang & Jasa (Unit of Account) Membedakan Produktif dan Non Produktif

6 Perbedaan Nilai Tukar dg Harga Nilai Tukar: Penisbatan pertukaran Barang dg Barang-Barang Lain dg Mutlak Harga: Penisbatan Nilai Tukar Barang dg Uang Harga Sebagai Standar Nilai Barang Peran Harga Dalam Kegiatan Ekonomi Bernilai Guna (Utility) Tidak Berguna (Disutility) Menentukan Siapa yg Mampu Berproduksi & Siapa yg Harus Keluar dari Area Produksi Menentukan Siapa Konsumen yg Mampu Memenuhi Kebutuhannya & yg Tidak Mampu Supply Distribusi Demand

7 Beban Produksi - Modal - Biaya Bahan Baku - Biaya Tenaga Kerja - Biaya Sewa - Pajak - Bunga, dll Kegunaan Barang Bagi Konsumen Faktor Utama Penentu Supply S Naik Diukur dg Harga Harga Naik D Turun Faktor Utama Penentu Demand S Turun Harga Turun D Naik Struktur Harga Metode Paling Akurat Dalam Pendistribusian Barang & Jasa di Masyarakat bagi Kapitalis

8 Dibangun dg Membiarkan Kebebasan Konsumen Struktur Harga/ Mekanisme Harga Keseimbangan Ekonomi Secara Otomatis Membelanjakan Barang yg Dibutuhkan dan Disenanginya Menurut Kemampuan Keuangan Konsumen Tingkat Harga yg Berlaku Menentukan Barang yg Laku & Tidak Laku di Pasaran Distribusi Barang: Batas Konsumsi Barang yg Dapat Dibeli Konsumen Barang yg Laku Barang yg Tidak Laku Produsen (Untung) : - Tingkat Produksi Tetap - Meningkatkan Produksi Produsen (Rugi) : - Menurunkan Produksi - Menghentikan Produksi Laju Produksi Untuk Siapa Diproduks? Barang Apa yg Diproduksi? Berapa Banyak Diproduksi?

9 Struktur Harga Mendorong Laju Produksi Pendorong Utama Manusia Melakukan Usaha Produktif (Pengorbanan) Memperoleh Insentif Materi: Upah Berupa Uang Kapitalisme: Mengabaikan Pengorbanan Karena Dorongan Moral & Spritual Supply Barang di Pasaran Pemenuhan Kebutuhan & Keinginan Harga Penyeimbang: Produksi & Konsumsi Alat Penghubung : Produsen & Konsumen Tiang Penyangga Ekonomi Alat Pengendali Ekonomi Tiga Kerangka Sistem Ekonomi Kapitalis: Scarcity, Value, Price Disebut Politik Ekonomi Kapitalisme

10 Kritik Terhadap Kapitalisme Menyatukan Pembahasan Produksi Barang & Jasa dg Distribusi Barang Memandang Ekonomi dg Satu Pembahasan Antara: Barang- Barang Produksi Dg Cara Memperolehnya Mencampuradukan Antara: Kebutuhan dg Alat Pemuas Kebutuhan Karena itu Asas Pembentukan Ekonomi Ideologi Kapitalisme Salah

11 Kapitalisme Tidak Membedakan Pembahasan Ilmu Ekonomi dg Sistem Ekonomi Ilmu Ekonomi Seharusnya Dibedakan Sistem Ekonomi Produksi Barang, Qualitas, & Sarananya Berkaitan dg Pengadaan Barang & Jasa Sebagai Alat Pemuas Kebutuhan Bersifat Universal Karena Kemampuan Produksi Ditentukan oleh Penguasaan Sains & Teknologi Distribusi Kekayaan, Kepemilikan, Cara Memperoleh Harta, Mengembangkannya, Membelanjakannya Sangat Dipengaruhi Oleh Pandangan Hidup/ Ideologi Tidak Netral

12 Tuntutan Pemenuhan Kebutuhan dlm Kapitalisme Hanya Pada Materi Bertentangan dg Fakta Kebutuhan Itu Sendiri Kebutuhan Moral (Ma nawiyah) Kebutuhan Spritual (Ruhiyah) Kebutuhan Materi Ketiganya Harus Dipenuhi Orang yg Seperti ini Sangat Berbahaya Akibatnya Kapitalisme: Melihat Manusia Bersifat Materi Semata - Tidak Menipu Jika Menguntungkan - Menipu Jika Menguntungkan Yg Dikejar Keuntungan Materi Saja (Profit Oriented) Membantu Fakir Miskin, agar mereka tidak Mencuri Kekayaannya Jika Kekayaan Bertambah & Aman dg Membiarkan Fakir Miskin, Fakir Miskin tsb Tidak Akan Dibantu

13 Pemanfaatan Barang- Barang Produksi dlm Kapitalisme Tidak Memperhatikan Masalah- Masalah yg Seharusnya Menjadi Pijakan Masyarakat Memisahkan Barang Ekonomi dg Interaksi- Interaksi dlm Masyarakat Sehingga Tidak Aneh dlm Masyarakat Kapitalis Jika Ada Barang yg Diproduksi, Dipasarkan, & Dikonsumsi Meskipun Merusak Sosial Ekonomi Masyarakat Barang & Jasa Boleh Diproduksi Karena Ada Orang yg Menginginkannya Sehingga (Misalnya) Ganja, Khamar, Pelacuran, dll, Tidak Boleh Dianggap Barang Bermanfaat (Bahkan Dianggap Barang Produksi) Hanya Karena Ada Orang yg Menginginkannya Tidak mungkin: Karena Barang Produksi Digunakan Untuk Pertukaran, sehingga Terbentuklah Interaksi Interaksilah yg Membentuk Masyarakat Tidak Boleh Mengklaim Suatu Barang Bermanfaat Karena Ada Orang yg Menginginkannya, Baik dg alasan Esensi Barang Tersebut: Membahayakan atau Tidak Mempengaruhi Interaksi atau Tidak Diharamkan/Tidak Menurut Keyakinan Orang Karena itu Barang Produksi Harus Dilihat Sebagai Masalah- Masalah yg Harus Dijadikan Pijakan dlm Masyarakat Barang Harus Dianggap Bermanfaat Jika Esensinya Memang Bermanfaat

14 Konsekwensi Pencampuradukan Pembahasan Pemuasan Kebutuhan dg Alat Pemuasnya Pandangan Alat-Alat Pemuas Hanya Sebatas Pemuas Kebutuhan Semata, Tidak Memperhatikan Faktor Lain Kapitalisme Lebih Berpijak Pada Produksi Kekayaan Daripada Distribusi Untuk Memenuhi Kebutuhan Masyarakat Produksi Setinggi- Tingginya Satu-Satunya Arah Tujuan Ekonomi Kapitalis Meningkatkan Kekayaan Negara Secara Total Inilah Cara Kapitalisme Meningkatkan Kemakmuran Anggota Masyarakat Pertambahan Pendapatan Nasional Dg Membiarkan Masyarakat Sebebas- Bebasnya Bekerja, Untuk Memproduksi & Mengumpulkan Kekayaan

15 Pembentukan Ekonomi dlm Kapitalisme Bukan dlm Rangka Memenuhi Kebutuhan-Kebutuhan Individu & Terpenuhinya Kebutuhan Masing- Masing Individu Secra Menyeluruh Terfokus Pada Barang- Barang yg Akan Memenuhi Kebutuhan Individu Distribusi Pendapatan? - Kebebasan Kepemilikan - Kebebasan Bekerja Inilah Politik Ekonomi Kapitalisme Kemakmuran Masyarakat: - Produksi Setingi-Tinginya - Pertambahan Pendapatan Nasional Pertumbuhan Ekonomi yg Tinggi / Setidaknya Perekonomian Tumbuh Pemenuhan Kebutuhan Secara Kolektif Keliru, Karena: Tidak Menyebabkan Naiknya Taraf Kehidupan Seluruh Individu Tidak Pernah Menghasilkan Kemakmuran Setiap Individu

16 Masalah Ekonomi Sebenarnya (Realitas) Bertumpu Pada Bagaimana Distribusi Barang & Jasa Di Tengah-Tengah Masyarakat Pemenuhan Kebutuhan-Kebutuhan Setiap Individu & Kebutuhan Individu Secara Menyeluruh Bukan Bertumpu Pada Kebutuhan- Kebutuhan Umat/ Bangsa Secara Total Memecahkan Masalah Kemiskinan yg Menimpa Individu Bukan Kemiskinan yg Menimpa Negara Membahas Sistem Ekonomi Membahas Tentang Bagaimana Kebutuhan-Kebutuhan Pokok Tiap Individu Bisa Dipenuhi Bukan Membahas Tentang Bagaimana Agar Barang-Barang Produksi Bisa Diproduksi Terpecahkannya Masalah Kemiskinan Individu & Terdistribusikannya Kekayaan Negara Mendorong Individu & Rakyat Untuk Bekerja Meningkatkan Pendapatan Nasional Masuk ke dlm Pembahasan Ilmu Ekonomi

17 Kritik Teori Kebutuhan Tidak Terbatas Ketersediaan Barang & Jasa Kebutuhan Manusia Sumber Daya Ekonomi (Resources) Lebih Bersifat Keinginan (Want) Daripada Bersifat Kebutuhan (Need) Cukup Tersedia Kebutuhan Pokok Terbatas Quantiasnya Bila Tidak Dipenuhi Akan Menimbulkan Masalah Bila Tidak Dipenuhi Tidak Menimbulkan Masalah Kebutuhan Manusia yg Harus Dipenuhi Adalah Kebutuhan Pokok (Basic Needs) dlm Kapasitasnya Sebagai Manusia Bukan Seluruh Jenis Kebutuhan yg Harus Dipenuhi/ Kebutuhan Sekunder & Tersier tidak Harus Dipenuhi Kebutuhan Sekunder & Tersier (Lux) Bisa Juga Dipenuhi Perkembangan Sains & Teknologi (Kemajuan Peradaban) Terkait dg Kebutuhan Sekunder & Tersier Akan Terus Bertambah (Namun Bersifat Relatif)

18 Pemecahan Kemiskinan Absolut & Struktural Bukan Kemiskinan Suatu Negara Pemecahan Kemiskinan Setiap Anggota Masyarakat Tidak Dapat Dipecahkan dg Menambah Jumlah Produksi (Nasional) Kemiskinan Seperti Ini Terpecahkan dg Sistem Distribusi Kekayaan yg Adil Menjamin Pemenuhan Kebutuhan Pokok Setiap Individu Secara Menyeluruh Membantu Pemenuhan Kebutuhan-Kebutuhan Sekunder dan Tersiernya

19 Nilai (Value) Menurut Kapitalisme Bersifat Nisbi (Relatif) Tidak Bersifat Hakiki Nilai Menurut Anggapan Kritik Nilai Suatu Barang Berdasarkan Batas Akhir Manfaat yg Bisa Diperoleh Nilai Barang Bisa Diukur dg Barang Lain Nilai Barang Apapun, Semata-Mata Ditentukan Oleh Manfaatnya (Utility), dg Memperhatikan Faktor Kelangkaan Disebut Nilai Guna (Utility Value) Disebut Nilai Tukar (Exchange Value) Bila Dinisbatkan dengan Uang, Nilai Tukar Ini Disebut Harga (Price) Bukan yg Bersifat Dugaan Bukan Sesuatu yg Nisbi Nilai: Sebutan Tertentu yg Pasti (Hakiki) Sebab: Nilai Merupakan Sesuatu yg Memiliki Fakta & Dapat Dijangkau

20 Perkiraan Bagi Tingkat Produksi yg Disesuaikan dg Tingkat Kecenderungan yg Berhubungan dg Penjualan Barang-Barang Nilai Barang tsb Ditentukan Berdasarkan Batas Paling Rendah Nilai Batas (Marginal Value) Nilai Batas Hakikatnya Bukan Nilai Barang Teori Batas (Marginal Theory) Hakikatnya Bukan Teori Tentang Nilai Tetapi Teori Tentang Harga Jika Harga Barang Turun Nilai Barang Tidak Turun Jika Harga Barang Naik Nilai Barang Tidak Naik Kritik Harga Ditentukan Oleh Tingkat Supply & Demand Bahkan Tidak Ada Kaitannya dg Harga Barang Karena Nilai Barang Semata Ditentukan Oleh Perkiraan Guna Barang tsb dg Memperhatikan Faktor Kelangkaan Jadi Harga Berbeda dg Nilai Jika Kegunaan Dinilai dg Harga, Maka Bersifat Dugaan Sehingga Nilai Berubah- Ubah Mengikuti Pasar Realitas tsb di dlm-nya Sudah Terkandung Uang, Tidak Mengikuti Manfaat Barang Realitas Nilai Seperti Ini Tidak Layak Disebut Nilai Nilai Barang Ditentukan Berdasarkan Manfaat dan Faktor Nilai Barang Tidak Dipengaruhi Kelangkaan Oleh Tingkat Supply & Demand

21 Kapitalisme: Manfaat Adalah Hasil Jerih Payah Manusia Jika Upah (Hasil Jerih Payah) Tidak Sebanding dg Kerjanya (Pengorbanan), Tingkat Produksi Akan Turun Kekayaan yg Diciptakan Allah di Alam Merupakan Asas Manfaat Barang tsb Kapitalis: Metode Paling Akurat dlm Pendistribusian Kekayaan Adalah dg Menjamin Tercapainya Tingkat Produksi Setingi-Tingginya Kritik Merosotnya Tingkat Produksi Tidak Hanya Disebabkan Ketidakseimbangan Antara Upah dg Kerja Bisa Disebabkan Habisnya Kekayaan Negara (SDA) Biaya yg Dikorbankan Untuk Menambah Manfaat Kekayaan tsb, Menjadikan Kekayaan yg Dihasilkan Memiliki Manfaat Tertentu Sehingga Keliru dg Mengatakan Manfaat Semata-Mata Dihasilkan Jerih Payah Manusia Tercapainya Tingkat Produksi yg Tinggi Tidak Ada Kaitannya dg Distribusi Harta Kepada Individu Bisa Jadi Akibat Perang Bisa Disebabkan Upah yg Tidak Memadai Sehingga Terjadi Pemogokan, dll

22 Kapitalisme: Harga Adalah Pendorong Laju Produksi Kritik Kapitalisme: Harga Satu-Satunya Metode Distribusi Kekayaan Imbalan Materi: Mendorong Manusia Mencurahkan Tenaga Harga Mengendalikan Manusia Karena Tingkat Konsumsi Bergantung Pada Harga (Supply), & Tingkat Produksi Bergantung Pada Harga Pula (Demand), Akhirnya Membentuk Distribusi Usaha Manusia Didasari: Kebutuhan Materil Kebutuhan Moral, dan Kebutuhan Sprituil Metode Ini Tidak Berdasarkan Standar Kebutuhan- Kebutuhan Primer Metode Ini Berdasarkan Nilai Jasa-Jasa yg Telah Diinvestasikan Untuk Menghasilkan Barang & Jasa Imbalan Materi Bukanlah Satu-Satunya Faktor yg Mendorong Produksi Menjadikan Harga Semata Sebagai Pendorong Produksi Adalah Keliru Orang yg Tidak Mampu Menghasil-kan Barang & Jasa Karena Memiliki Kelemahan, Maka Tidak Layak Hidup Tidak Akan Terjadi Distribusi Kekayaan yg Adil Investasi Terjadi Jika Memiliki Tanah, Modal, Tenaga, Proyek yg Dilakukakan Kaidah Ini Mengukuhkan yg Berhak Hidup Adalah yg Mampu Memberikan Andil Menghasilkan Barang & Jasa

23 Cengkraman Kaum Borjuis (Pemilik Modal) di Negara yg Menganut Ekonomi Kapitalis Ekonom Kapitalis Terutama Aliran Individualis (Pendukung Laissez Faire) Tidak Mendukung Campur Tangan Negara, Menurut Mereka Sturktur Harga Sudah Cukup Menjamin Mereka (Segelintir Orang) Menguasai Perseroan-Perseroan Raksasa Muncullah Sistem Tambal Sulam Untuk Menutupi Kejahatan Sistem Kapitalis & Kaum Borjuis Mereka (Produsen) Menguasai & Mengendalikan Mayoritas Konsumen, Termasuk Mengendalikan Harga Barang yg Dibutuhkan Masyarakat Menetapkan Harga dlm Kondisi Tertentu Negara Campur Tangan dlm Perekonomian Akan Tetapi Distribusi Ekonomi yg Adil Tetap Tidak Dapat Terwujud Membuat Proyek- Proyek Umum

24 Dampak Struktur Harga Sebagai Pengendali Distribusi terhadap Konglomerasi Barat di Dunia Konglomerasi Barat Merambah ke Luar Negeri Pemusatan Kekayaan Dunia Ke Negara-Negara Maju Memperluas Pasar Mencari Bahan Baku Pemusatan Kekayaan Dunia di Tangan Konglomerasi Imperialisme Ekonomi dg Mengkotak-Kotakan Daerah Jajahan

25 Sosialisme Muncul Akibat Kezhaliman Kapitalisme thd Masyarakat Prinsip-Prinsip Aliran- Aliran Sosialisme (1) Mewujudkan Kesamaan (Equity) Secara Riil (2) Menghapuskan Kepemilikan Individu Keseluruhan atau Sebagian (3) Mengatur Produksi & Distribusi Secara Kolektif Kesamaan Hisabiyah: Pembagian Berdasarkan Manfaat yg Sama Kesamaan Syuyu iah: Pembagian Kerja Menurut Kemampuan, Pembagian Hasilnya Menurut Kebutuhan Komunisme: Kepemilikan Individu Harus Dihapus Sosialis Kapitalis: Kepemilikan Individu Pada Barang-Barang Produktif Saja yg Dihapus, Barang Konsumtif Tidak Dihapus Terkait dg Pelaksanaan Proyek Sosialisme Kapitalis: Pengaturan Produksi & Distribusi Diserahkan Kepada Negara Kesamaan dlm Masalah Faktor-Faktor Produksi Sosialis Pertanian: Hanya Kepemilikan terhadap Tanah Pertanian yg Tidak Boleh Aliran Naqabiyah: Pengaturan Diserahkan Kepada Sekelompok Pekerja yg Terorganisir

26 Sarana Untuk Mencapai Tujuan-Tujuan Sosialisme Teori-Teori Sosialisme yg Paling Masyur Adalah Karl Marx Aliran Naqabiyah Tsauriyah Kebebasan Para Pekerja & Usaha yang Bersifat Kerja Langsung Sampai Saat Mewujudkan Tujuan, Gerakan Ekonomi Terhenti, Akhirnya Kapitalisme Runtuh Aliran Sosialis Marxis Hukum Evolusi Sosial (Termasuk Meyakini Hukum Ini Saja) Sudah Cukup Sistem Kapitalis & Menggantinya Aliran Sosialis Negara Menerapkan Pemikiran-Pemikiran Mereka Melalui Undang-Undang Sehingga Kemaslahatan Umum & Perbaikan Kondisi Pekerja Terjaga

27 Teori Ini Diambil dari Kapitalisme, Kemudian Digunakan Karl Marx Untuk Menyerangnya Adam Smith: Nilai Tergantung Pada Usaha yg Dicurahkan David Ricardo: Nilai Suatu Barang Bergantung Pada Biaya Produksinya Teori Karl Marx Tentang Nilai (Value) Sumber Satu-Satunya Nilai Adalah Usaha yg Dikorbankan Untuk Menghasilkan Barang Para Pekerja Menghasilkan Barang-Barang yg Nilainya Jauh Melebihi Tingkat Upah yg Didapatkannya Dari Pemilik Modal Kapitalisme Tidak Memberikan Upah Tidak Lebih Supaya Pekerja Tetap Dapat Bertahan Hidup Untuk Bekerja Perbedaan Nilai yg Dihasilkan Pekerja dg Tingkat Upah Disebut Nilai Lebih Tenaga Kerja (Surplus Labor and Value) Apa yg Dirampas Para Pemilik Modal Terhadap Hak-Hak Pekerrja Ini Disebut Pendapatan, Laba, Manfaat Modal

28 Bangunan Aliran Pemikiran Karl Marx Filsafat Materialisme Historis Disebut Teori Dialektika Sosialisme Karl Marx Disebut Sosialisme Ilmiah Tegaknya Sistem Baru Akan Sempurna Jika Diterapkan Undang- Undang Perekonomian Sesuai dg Hukum Dialektika Tanpa Adanya Intervensi dari Pihak Pembuat Hukum Sistem Masyarakat Pada Masa Kapanpun Merupakan Akibat Kondisi Ekonomi Perubahan yg Terjadi dlm Sistem Masyarakat Disebabkan Oleh Perjuangan Kelas (class Struggle) dlm Rangka Memperbaiki Kondisi Ekonominya Sejarah Membuktikan Perjuangan Dimenangkan Oleh Kelas yg Lebih Dominan Jumlahnya & Lebih Buruk Kondisinya atas Kelas Orang Kaya yg Jumlahnya Lebih Sedikit Dikenal Juga dg Nama Teori Economic Determinism Tenaga-Tenaga yg Dominan dlm Kehidupan Sosial & Perubahan Sosial Adalah Kepentingan Ekonomi (yg Berhubungan dg Produksi & Distribusi Kekayaan) Evolusi Sosial Merupakan Hasil Kekuatan Ekonomi Inilah yg Disebut Hukum Evolusi Sosial Menurut Karl Marx Hukum yg Terjadi Pada Masa Lalu Ini Berlaku Juga Untuk Masa Mendatang

29 Antara Kelas Orang-Orang Merdeka dg Kelas Para Budak Antara Kelas Orang-Orang Terpandang dengan Kelas Orang-Orang yg Awam Antara Kelas Orang-Orang Terpandang dg Kelas Petani Antara Kelas Para Pemimpin Formal dg Kelas Pemimpin Non-Formal Pada Masa Lalu Perjuangan Ini Terjadi Sejak Revolusi Perancis Perjuangan Terjadi Antara Kelas Menengah (Borjuis) dg Kelas Pekerja (Proletar) Perjuangan Ini Dimenangkan Kelas Orang-Orang yg Terzalimi yg Jumlahnya Lebih Dominan Setelah Kemenangan Tercapai Kelas Orang Terzalimi Ini Menjelma Menjadi Kelas Orang Zalim Baru Yg Unggul Menjadi Pengendali Proyek Perekonomian & Menjadi Pemilik Modal Produksi Berubah Menjadi Bersifat Kolektif (Masing-masing Individu Pekerja Harus Saling Bekerja Sama) Sistem Kepemilikan Tetap Para Pemilik Modal Tetap Mengeksploitasi Para Pekerja dg Upah yg Pas-Pasan Akibatnya Kelas Pekerja Tidak Bisa Ikut Memiliki Modal

30 Perjuangan Kelas Pekerja Akan Terus Berlangsung Sampai Sistem Kepemilikan & Sistem Produksi Seimbang Menurut Hukum Evolusi Sosial Kemenangan Akan Dicapai Kelas Pekerja Sistem Kepemilikan Menjadi Pemilikan Kolektif Sehingga Sistem Ekonomi yg Ada Saat Ini, Mencakup Juga Bennih-Benih komunitas yg Akan datang Sehingga Kelas Borjuislah yg Memainkan Peranan dlm Perekonomian & Menguasai Modal Pada Masa Lalu Kelas Menengah (Borjuis) Menang Atas Kelas Orang Terpandang Akan Tetapi Otoritas Kelas Borjuis Itu Kini Berakhir Diambil Alih Kelas Pekerja (Proletar)

31 Hukum Akumulasi Modal (Law of Capital Accumulation) Jumlah Pemilik Modal Berkurang & Jumlah Pekerja Terus Bertambah Sebagaimana Persaingan Bebas, yg Menyebabkan Melimpahnya Produk (Konsumtif) Secara Berlebihan Keadaan Ini Menyebabkan Terjadinya Resesi Ekonomi Sehingga Jumlah Produk Melebihi Kemampuan Daya Beli Konsumen dari Kelas Pekerja Orang Kaya Jatuh & Kemudian Masuk Ke Kelas Pekerja Akibat Upah yg Pas-Pasan Makin Lama Sistem Kapitalis Bertahan Makin Bertambah Pula Krisis-Krisis Ekonomi Nantinya Hingga Muncul Krisis yg Sangat Dasyat yg Merobohkan Sendi-Sendi Kapitalisme & Berdirilah Sistem Sosialis Sistem Sosialis Merupakan Babak Akhir Evolusi Historis

32 Asal-Muasal Law of Capital Accumulation Hukum ini Berasal Dari Ajaran Sistem Ekonomi Kapitalis Jumlah Proyek (Pabrik) Berkurang Tetapi Tingkat Produksi Bertambah Besar Terjadi Suatu Gerakan Merubah (Menggabungkan) Kerja & Modal Dari Sebagian Proyek yg Satu Kepada Sebagian Proyek yg Lain Persaingan Bebas Membiarkan Setiap Orang Berproduksi Sesuai Keinginan & Sesukanya Sehingga Terjadi Sentralisasi Proyek atau Produksi Ke Tangan Kaum Borjuis & Tempat Tertentu

33 Yg Dimaksud Krisis Ekonomi Menurut Karl Marx Krisis-Krisis Umum yg Terjadi Secara Periodik Setiap Gejolak yg Muncul Secara Tiba-Tiba yg Mempengaruhi Keseimbangan Ekonomi (Economic Equilibrium) Krisis yg Terjadi Secara Periodik (Fase Kemakmuran, Fase Resesi) yg Bisa muncul dlm Bentuk Gejolak yang Dasyat yg Menggoncang Sendi-Sendi Perekonomian Secara Keseluruhan (1) Bersifat Umum Krisis Menimpa Semua Atau Sebagian Aspek Kegiatan Ekonomi Krisis Ini Terjadi di Suatu Negara Menjalar ke Negara- Negara Lainnya (2) Bersifat Periodik Fase Krisis dg Fase Krisis Selanjutnya Dipisahkan antara 7-11 Tahun Krisis Terjadi Tidak Pada Waktu-Waktu yg Tetap, Tetapi Secara Periodik (3) Melimpahnya Produksi Tingkat Supply melebihi Tingkat Demand sehingga Terjadi Krisis

34 Semua Aliran Sosialisme (Termasuk Komunisme) Berusaha Mewujudkan Kesamaan Secara Riil Kritik Keinginan tsb Mengada-Ada Karena Kesamaan Secara riil Tidak mungkin Terjadi Karakter Fitrah Manusia Menyebabkan Berbeda Tingkat Kekuatan Tubuh & Akalnya Jika Diterapkan Hukum Besi oligarki Untuk Memaksa Terjadinya Kesamaan Berbeda Tingkat Pemenuhan Kebutuhannya Perbedaan Ini Bersifat Alami Tetap Tidak mungkin Sama dlm Mempergunakan Kekayaannya Untuk Berproduksi dan Pemanfaatannya Setiap Usaha Ini Akan Mengalami Kegagalan Sebaliknya Menciptakan Ketidakadilan Masyarakat

35 Kritik Terhadap Penghapusan Pemilikan Pribadi (Private Proverty) dlm Sosialisme Bertentangan dg Fitrah Manusia Cara Sosialis Memabatasi Kepemilikan: Pemberangusan Tentang Penghapusan Secara Parsial, Harus Dilihat Dulu: Kepemilikan atau Perolehan Merupakan Wujud Naluri Mempertahankan Diri (Survival Instink) Pembatasan Kadar Pemilikan dg Ukuran Tertentu Pembatasan Kadar Pemilikan dg Cara Mekanisme Tertentu Sehingga Tidak Mungkin Menghapus Pemilikan Individu Ini Cara Pemberangusan yg Membatasi Aktivitas & Pemanfaatan Hasil Jerih Payah Manusia Diperbolehkan Karena Tidak Membatasi Aktivitas Manusia Setiap Usaha Ini Hanya Akan Menghancurkan Manusia Pembatasan Kekayaan Tertentu Sehingga Orang tidak Boleh Memilikinya, di mana Kekayaan Tersebut Memiliki Karakter Untuk Dimiliki Oleh Individu, Sama dg Pemberangusan Pembatasan Kekayaan Tertentu yg Memiliki Karakter Tidak bisa Dimiliki Oleh Satu Orang Saja Karena Dapat Merusak Masyarakat, Maka Diperbolehkan

36 Kritik Pengaturan Produksi & Distribusi Secara Kolektif dlm Sosialisme Tidak Bisa Dilakukan dg Menciptakan Gejolak& Goncangan di Tengah-Tengah Manusia Cara Seperti Ini Merupakan Cara Mewujudkan Gejolak Bukan Cara Mengatur Tidak Bisa Juga dg Menciptakan Dendam & Permusuhan Antar Manusia Bisa Saja Para Pemilik Modal Sangat lihai Memenuhi Kebutuhan Para Pekerjanya Sehingga Mereka Tidak Merasakan Kezaliman Undang- Undang & Pemecahan yg Benar Mengatur Produksi & Distribusi Harus Dilakukan dg: Asas yg Benar Sesuai dg Kondisi (Realitas) Masalahnya Sehingga Tidak Terjadi Dialektika (Perubahan) yg Mengatur Produksi & Konsumsi

37 KritikTerhadap Sosialisme Karl Marx (1) Pandangan Tentang Teori Nilai Bertentangan dg Fakta Usaha yg Dikorbankan Hanyalah Salah Satu Sumber Nilai Barang Materi yg Digunakan Untuk Melakukan Usaha, Serta Kebutuhan Tertentu Terhadap Jasa Barang Tersebut Juga Mempunyai Peranan dalam dlm Menentukan Nilai barang (2) Sistem Sosial (Kemasyarakatan) yg Ada Akibat Kondisi Perekonomian dimana Perubahan yg Terjadi Disebabkan Pertarungan Kelas-Kelas Sosial Untuk Memperbaiki Kondisi Materi Mereka Pendapat Ini Keliru Karena Bertentangan dg Fakta & Dibangun di Atas Sebuah Hipotesa Teori yg Bersifat Asumtif (3) Hukum Evolusi Sosial atau Economic Determinism & Law of Capital Accumulation Sentralisasi Produksi: Teori Absurd, Ada Batas yg Menyebabkan Sentralisasi Produksi Berhenti Sentralisasi Produksi Tidak Pernah Terjadi Secara Mutlak Sovyet Menjadi Negara Sosialis Bukan karena Dialektika Materialisme Tetapi Akibat Perebutan Kekuasaan dg Revolusi Berdarah Juga di RRC, Jernman Timur & Negara-Negara Eropa Timur Menjadi Negara Sosialis Karena Cengkraman Sovyet Bukan Karena Dialektika Negara yg Mengalami Proses Dialektika Seperti AS, Inggris, Jerman (Negara Barat Lainnya) yg Jumlah Pekerjanya Dominan, Tidak Mengalami Perubahan Sistem Sosialis

38 Kontradiksi Kedua Sistem Ekonomi Tersebut dg Islam Metode Operasional (Thariqah) Islam dlm Memecahkan Masalah Ekonomi Juga Metode yg Sama Digunakan dlm Memecahkan Seluruh Masalah Kehidupan Manusia Islam Mengambil hukum-hukum Syara (Hukum Allah) Sebagai Pemecahan Masalah Ekonomi Memahami Fakta Menggali Nash-Nash Syara yg Terkait Kapitalisme Hukum Kufur Sosialisme/ Komunisme Hukum kufur Istinbath Hukum: Solusi (Solving) Metodologi Kapitalisme Adalah Menggalinya dari Realitas Masalah, Sehingga Pemecahan Tergantung Pada Perkembangan Realitas Masalah Metodologi Sosialisme Berdasarkan Hipotesa yg Bersifat Teoritis yg Diasumsikan Terjadi Pada Realitas Masalah

39 Dari Bahasa Yunani: Mengatur Urusan Rumah Tangga Ekonomi Urusan Ilmu Ekonomi Ekonomi Membahas Kegiatan Urusan Mengatur Kekayaan Urusan Sistem Ekonomi Mengatur Pengadaan Harta Kekayaan Pembahasan yg Berkaitan dg Faktor Produksi Diusahakan Oleh Sains Murni yg Universal Mengatur Perolehan Manusia Atas Alat-Alat Pemuas Kebutuhan Jadi Masalah Ini Muncul Dari Persoalan Perolehan Kegunaan (Utility) Mengatur Distribusi Kekayaan Pembahasan yg Berkaitan dg Pemikiran Tertentu Pemikiran yg Mempengaruhi & Terpengaruh Oleh Pandangan Hidup Bukan Muncul Dari Masalah Memproduksi Alat-Alat Pemuas yg Memberikan Kegunaan Inilah Masalah Utama Ekonomi yg Harus Dipecahkan Sehingga Pembahasan Sistem Ekonomi Merupakan Pembahasan yg Paling Penting

40 Terdiri Dari Kegunaan (Utility) Bisa Dilahirkan Dari (1) Batas Kesenangan yg Bisa Dirasakan Manusia Ketika Memperoleh Barang Tertentu (2) Keistimewaan yg Terkandung Pada Zat Barang Itu Tenaga Manusia Harta Kekayaan Kedua-Duanya -Tenaga Pikiran -Tenaga Fisik -Pemanfaatan dg Dikonsumsi, Zatnya Habis -Pemanfaatan Zatnya, Zatnya Tetap utuh Asas Kegunaan Segala Sesuatu yg Dapat Memuaskan Kebutuhan-Kebutuhan Manusia Harta Kekayaan Tenaga Manusia Hanyalah Alat Atau Sarana Untuk Mendapatkan & Menghasilkan Harta Kekayaan Akumulasi dari Kekayaan Itu Sendiri dg Tenaga Manusia

41 Perolehan Kekayaan Diperoleh Dari Orang Lain Diperoleh Langsung Dari Alam Perolehan Harta Untuk Dikonsumsi Zatnya Untuk Dimanfaatkan Zatnya Untuk Mengambil Manfaat Dari Tenaga Manusia Dg Jalan Pertukaran: Dg Cara Membeli Dg Cara Mengontrak Kekayaan & Pekerja Dg jalan Tanpa Pertukaran: Hibbah Waris Pinjaman Masalah Perolehan Kekayaan Ini Berasal Dari Pandangan Kepemilikan, Transaksi dlm Masalah Kepemilikan, dan Distribusi Kekayaan Sehingga Masalah Ekonomi Hakikatnya Terletak Pada Perolehan Kekayaan Pemecahan Masalah Inilah yg Menjadi Asas Ekonomi Asas yg Digunakan Untuk Membangun Sistem Ekonomi Kepemilikan (Proverty) Pengelolaan (Tasharruf) Kepemilikan Distribusi Kekayaan Di Tengah-Tengah Manusia

42 Pandangan Islam Terhadap Kekayaan Pandangan terhadap Kekayaan Membedakan Pandangan Terhadap Pemanfaatan Kekayaan Sarana-Sarana yg Memberikan Kegunaan Perolehan Kegunaan Kekayaan & Tenaga Manusia: Merupakan Sarana yg Memberikan Kegunaan Pemanfaatan & Tata Cara Perolehan Kegunaannya Diserahkan Kepada Kemampuan Akal Manusia Islam Campur Tangan dlm Permasalahan Ini

43 Campur Tangan Islam dlm Masalah Perekonomian Mengharamkan Pemanfaatan & Jula Beli Beberapa Bentuk Harta Kekayaan, Seperti: Khamar & Bangkai Mengharamkan Pemanfaatan & Menyewa Beberapa Tenaga Manusia: Dansa & Pelacuran Tata Cara Perolehan Kekayaan: Hukum-Hukum Berburu Menghidupkan Tanah Mati Hukum-Hukum Kontrak Jasa Industri Hukum-hukum Waris, Hibbah, & Wasiat Allah SWT Menjelaskan Bahwa Dia-lah yg Menciptakan Harta Kekayaan & Tenaga Manusia Agar Bisa Dimanfatkan Manusia Mendorong & Memacu Manusia Melakukan Produksi Tetapi Tidak Campur Tangan dlm Tata Cara Meningkatkan Produksi Masalah Bagaimana Memproduksi Kekayaan Diserahkan Kepada Manusia Karena Allah SWT Tidak Ikut Campur dlm Masalah Ini Lihat: QS. Al Baqarah:2, QS. Al Jatsiyat: 12-13, QS. Abasa:24-32, QS. Al Anbiya : 80, QS. Al Hadid: 25. Nabi SAW Pernah Bersabda dlm Masalah Penyerbukan Kurma: Kalianlah yg Lebih Tahu (Tentang) Urusan Dunia Kalian. Riwayat Tetang Nabi SAW yg Mengutus Dua Orang Kaum Muslimin ke Pandai Besi Yaman Untuk Mempelajari Industri Persenjataan

44 Politik Ekonomi: Tujuan yg Ingin Dicapai Oleh Hukum- Hukum yg Dipergunakan Untuk Memecahkan Mekanisme Mengatur Urusan Manusia Politik Ekonomi Islam Jaminan Tercapainya Pemenuhan Semua Kebutuhan Primer (Basic Needs) Setiap Orang Secara Menyeluruh Membantu & Mendorong Tiap Orang Untuk Memenuhi Kebutuhan- Kebutuhan Sekunder dan Tersiernya, Sesuai Kadar Kemampuannya Mekanisme dlm Menjamin Pemenuhan Kebutuhan Pokok Setiap Individu Menurut Hukum Syara Islam Memandang Manusia Secara Individu (Bukan Secara Kolektif) Sebagai Komunitas yg Hidup dlm Sebuah Negara Islam Memandang Manusia Terikat Dg Sesamanya dlm Interaksi Tertentu, Melalui Mekanisme Tertentu, Dg Gaya Hidup Tertentu Pula Kewajiban Bekerja Bagi Laki- Laki yg Mampu Bekerja Jika Tidak Terpenuhi Kewajiban Anak-Anak & Ahli Warisnya Jika Tidak Terpenuhi Kewajiban Baitul Mal Untuk Menafkahi Dirinya & Keluarga yg Menjadi Tanggungannya

45 Pembatasan Perolehan Kekayaan Untuk Memenuhi Kebutuhan Pokok, Sekunder & Tersier Melalui Mekanisme yg Khas (Menurut Syara ) Contohnya Mengharamkan Produksi & Konsumsi Barang yg Hukumnya Haram, Seperti Minuman Keras Mengharamkan Riba & Segala Bentuk Transaksi yg Terkait Riba Sebagai Seorang Muslim, Barang-Barang tsb Bukanlah Barang Ekonomi Islam Tidak Menganggap Riba Sebagai Barang Ekonomi, Baik Bagi Muslim Maupun Non-Muslim

46 Asas (Dasar Pijakan) dlm Memenuhi Berbagai Kebutuhan Tuntutan Masyarakat dlm Memenuhi Berbagai Kebutuhannya dg Memanfaatkan Harta Kekayaan Islam Tidak Memisahkan Antara Manusia dg Eksistensinya Sebagai Manusia Tidak Memisahkan Eksestensinya Sebagai Manusia dg Pribadinya Islam Tidak Memisahkan Jaminan Pemenuhan Kebutuhan Primer dg Masalah Mungkin-Tidaknya Pemenuhan Kebutuhan Sekunder & Tersier Islam Menjadikan Pemenuhan Berbagai Kebutuhan (Primer, Sekunder & Tersier) dg Apa yg Dituntut Masyarakat Sebagai Dua Hal yg Beriringan & Tidak Terpisah

47 Inilah Cara Agar Manusia Dapat Memperoleh Berbagai Kebutuhannya Baik Kebutuhan Primer, Sekunder, Maupun Tersier Bekerja Mendorong Manusia Agar Bekerja, Berusaha & Mencari Rezki Hukum Wajiban Bekerja Bagi Laki-Laki yg Mampu Kaidah-Kaidah Hukum Syara Tentang Sebab-Sebab Kepemilikan & Transaksi-Transaksinya Menyebabkan Semua Persoalan Terkait Bisa Diselesaikan, Sehingga Sangat Mempermudah Manusia dlm Memperoleh, Memanfaatkan & Mengembangkan Harta Islam Membiarkan Manusia Bekerja Selama Masih Halal Di Sisi Lain, Islam Memberikan Kebebasan Kepada Manusia Untuk Membuat Uslub & Sarana-Sarana yg Dipergunakan dlm Produksi Oleh Karena Itu, Seorang Muslim Harus Gesit Mencari Harta Kekayaan (Meskipun Banyak Rintangan) dg Disertai Kehausan Agar Usahanya Benar-Benar Bersih & Halal

48 Islam Menganggap Mekanisme Bekerja & Kewajiban Ahli Waris Adalah Belum Cukup dlm Menjamin Pemenuhan Kebutuhan Pokok, Membantu Pemenuhan Kebutuhan Sekunder & Tersier Kewajiban Baitul Mal Adalah Kewajiban Negara Melayani Kepentingan Umat HR Bukhari, Nabi SAW Bersabda: Imam yg Menjadi Pemimpin Manusia, Adalah (Laksana) Pengembala. Dan Hanya Dialah yg Bertanggungjawab Terhadap (Urusan) Rakyatnya. Syara Memberikan Kekuasaan Kepada Negara Untuk Memungut Harta Kekayaan Tertentu Secara Tetap (Seperti Jizyah & Kharaj) Syara Juga Menjadikan Harta Zakat Bagian Dari Harta Baitul Mal Syara Juga Menjadikan Kepemilikan Umum Sebagai Otoritas Negara yg Harus Dimenej Negara Syara Juga Memberikan Wewenang Kepada Negara Untuk Memungut Harta yg Diwajibkan Kepada Seluruh Kaum Muslimin Wewenang yg Diberikan Syara Tersebut Digunakan Untuk Melayani Umat dg Menjamin Kebutuhan Pokok, Mendorong & Membantu Mereka Memenuhi Kebutuhan Sekunder & Tersier Menurut Kadar Kemampuan Mereka, Serta Membiayai Berbagai Kewajiban Negara Lainnya

49 Hukum-Hukum yg Menyangkut Masalah Ekonomi Dibangun Berdasarkan Tiga Kaidah Kaidah Umum Perekonomian Kepemilikan (Proverty) Pengelolan Kepemilikan Distribusi Kekayaan di Tengah-Tengah Manusia Harta Hakikatnya Adalah Milik Allah SWT Allah Menyerahkan Hak Kepemilikan Untuk Manusia Mengikuti Sebab- Sebab Kepemilikan & Transaksi Secara Wajar Setiap Individu Memiliki Perbedaan Kemampuan Kepemilikan Individu (Private Proverty) Kepemilikan Negara (State Proverty) Kepemilikan Umum (Collective Proverty) Terkait dg Hukum-Hukum Bermuamalah Terkait dg Hukum-Hukum Baitul Mal & Muamalah Terkait dg Hukum-Hukum Baitul Mal Secara Khusus Mencegah Perputaran Harta Hanya Pada Segilintir Orang Saja Melarang Penimbunan Emas & Perak (Sebagai Mata Uang) Meskipun Telah Dikeluarkan Zakatnya Peranan Negara Mengatur Distribusi Ekonomi Melalui Baitul Mal (Kebijakan Fiskal)

KRITIK TERHADAP SISTEM EKONOMI KAPITALIS. Tapi Sebelumnya kita Lihat Film Dulu!

KRITIK TERHADAP SISTEM EKONOMI KAPITALIS. Tapi Sebelumnya kita Lihat Film Dulu! KRITIK TERHADAP SISTEM EKONOMI KAPITALIS Tapi Sebelumnya kita Lihat Film Dulu! PENGANTAR SISTEM EKONOMI Tiga Kerangka Dasar Sistem Ekonomi Kapitalis Scarcity (Kelangkaan Barang dan Jasa) Value (Nilai Barang

Lebih terperinci

Prinsip-Prinsip Aliran-Aliran Sosialisme

Prinsip-Prinsip Aliran-Aliran Sosialisme KRITIK TERHADAP SISTEM EKONOMI SOSIALISME fakta Sosialisme Muncul Akibat Kezhaliman Kapitalisme thd Masyarakat Prinsip-Prinsip Aliran-Aliran Sosialisme (1) Mewujudkan Kesamaan (Equity) Secara Riil (2)

Lebih terperinci

POLITIK EKONOMI ISLAM

POLITIK EKONOMI ISLAM POLITIK EKONOMI ISLAM Lecturer: Hidayatullah Muttaqin www.hidayatullah.muttaq.in OUTLINES: 1. Definisi politik ekonomi Islam 2. Pandangan Islam terhadap ekonomi 3. Problem ekonomi dan solusinya 4. Mekanisme

Lebih terperinci

Kerangka Dasar Sistem Ekonomi Kapitalis (Telaah Singkat Memahami Ekonomi Kapitalis)

Kerangka Dasar Sistem Ekonomi Kapitalis (Telaah Singkat Memahami Ekonomi Kapitalis) Kerangka Dasar Sistem Ekonomi Kapitalis (Telaah Singkat Memahami Ekonomi Kapitalis) oleh : Hidayatullah Muttaqin PEI-Online : 8/4/2004 Pandangan Kelangkaan (Scarcity) Sumber-Sumber Ekonomi Pelajaran ekonomi

Lebih terperinci

Konflik Politik Karl Marx

Konflik Politik Karl Marx Konflik Politik Karl Marx SOSIALISME MARX (MARXISME) Diantara sekian banyak pakar sosialis, pandangan Karl Heindrich Marx (1818-1883) dianggap paling berpengaruh. Teori-teorinya tidak hanya didasarkan

Lebih terperinci

Dalam ketiga bentuk penyewaan ini, sesuatu yang diakadkan adalah jasa yang terdapat dalam masing-masing darinya. Jadi, sesuatu yang padanya terjadi

Dalam ketiga bentuk penyewaan ini, sesuatu yang diakadkan adalah jasa yang terdapat dalam masing-masing darinya. Jadi, sesuatu yang padanya terjadi Pekerja Akad penyewaan yang terjadi pada jasa pekerjaan dan jasa oranglah yang berkaitan dengan pekerja. Pekerja adalah orang yang menyewakan dirinya. Syara telah membolehkan penyewaan manusia demi jasa

Lebih terperinci

Kritik Terhadap Sistem Ekonomi Sosialis

Kritik Terhadap Sistem Ekonomi Sosialis Kritik Terhadap Sistem Ekonomi Sosialis Disusun oleh: Riza Anggraeni (054440) Santi Nurbayanti (054449) Yani Oktaviani (054941) Yolanda Avrilia (055153) Wiwin Wina (055237) Sistem Ekonomi Sosialis A. Pengertian

Lebih terperinci

JAWABAN ISLAM TERHADAP PROBLEM PERBURUHAN

JAWABAN ISLAM TERHADAP PROBLEM PERBURUHAN JAWABAN ISLAM TERHADAP PROBLEM PERBURUHAN Tiga sumber ekonomi, yaitu pertanian, perindustrian, dan perdagangan, itu menghasilkan produksi tidak lain karena bantuan manusia. Manusialah yang bercocok-tanam

Lebih terperinci

Asas Filsafat Nilai Dasar, Nilai Instrumental, Prinsip-prinsip, dan Faktor-Faktor Ekonomi Islam

Asas Filsafat Nilai Dasar, Nilai Instrumental, Prinsip-prinsip, dan Faktor-Faktor Ekonomi Islam . Asas Filsafat Nilai Dasar, Nilai Instrumental, Prinsip-prinsip, dan Faktor-Faktor Ekonomi Islam 2 Pengertian Sistem Ekonomi Islam adalah sistem pemenuhan kebutuhan hidup manusia untuk mencapai kesejahteraan

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X KONSEP ILMU EKONOMI KTSP & K-13 A. KEBUTUHAN MANUSIA Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X KONSEP ILMU EKONOMI KTSP & K-13 A. KEBUTUHAN MANUSIA Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X ekonomi KONSEP ILMU EKONOMI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan,

Lebih terperinci

Aneh jika ada orang yang mengaku Muslim tapi takut terhadap penerapan syariah.

Aneh jika ada orang yang mengaku Muslim tapi takut terhadap penerapan syariah. Aneh jika ada orang yang mengaku Muslim tapi takut terhadap penerapan syariah. Perubahan adalah sebuah keniscayaan. Tak ada masyarakat yang statis. Masyarakat selalu dinamis. Ketika mereka menghadapi kondisi

Lebih terperinci

MODAL PRODUKSI DALAM KONSEP EKONOMI ISLAM Oleh : Naili Rahmawati* 1

MODAL PRODUKSI DALAM KONSEP EKONOMI ISLAM Oleh : Naili Rahmawati* 1 MODAL PRODUKSI DALAM KONSEP EKONOMI ISLAM Oleh : Naili Rahmawati* 1 Pendahuluan Faktor penggerak yang sangat mendasar dari suatu aktivitas ekonomi adalah adanya usaha untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Lebih terperinci

LESTARI, SE. MM

LESTARI, SE. MM LESTARI, SE. MM Lestari_ari10@yahoo.co.id PERKEMBANGAN ILMU EKONMI Aristoteles dan Plato (pra klasik) sistem ekonomi Merkantilisme yang menjunjung tinggi intervensi pemerintah dalam perekonomian suatu

Lebih terperinci

TEORI UTAMA PEMBANGUNAN

TEORI UTAMA PEMBANGUNAN TEORI UTAMA PEMBANGUNAN MENURUT TODARO (1991;1994) Teori pertumbuhan linear. Teori perubahan struktural. Teori Dependensia. Teori neo-klasik. Teori-teori baru. Teori pertumbuhan linear Dasar pemikiran

Lebih terperinci

KONSEP DASAR EKONOMI KELEMBAGAAN SYARIAH

KONSEP DASAR EKONOMI KELEMBAGAAN SYARIAH EKONOMI SYARIAH KONSEP DASAR EKONOMI KELEMBAGAAN SYARIAH Keberhasilan suatu organisasi bisnis, sosial, atau organisasi lainnya tergantung pada empat hal sebagaimana disebutkan dalam kata-kata hikmah :

Lebih terperinci

KEPEMILIKAN. Lecturer: Hidayatullah Muttaqin.

KEPEMILIKAN. Lecturer: Hidayatullah Muttaqin. KEPEMILIKAN Lecturer: Hidayatullah Muttaqin www.hidayatullah.muttaq.in OUTLINES: 1. Definisi dan fungsi kepemilikan 2. Kepemilikan individu 3. Kepemilikan negara 4. Kepemilikan umum DEFINISI & FUNGSI KEPEMILIKAN

Lebih terperinci

Bagian Pertama: PENDEKATAN EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL

Bagian Pertama: PENDEKATAN EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL Bagian Pertama: PENDEKATAN EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL 1 2 BAB I Memahami Ekonomi Politik Internasional A. Pendahuluan Negara dan pasar dalam perkembangannya menjadi dua komponen yang tidak terpisahkan.

Lebih terperinci

1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis a. Frederich List ( ) 1) Masa berburu dan mengembara 2) Masa beternak dan bertani

1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis a. Frederich List ( ) 1) Masa berburu dan mengembara 2) Masa beternak dan bertani Teori pertumbuhan ekonomi adalah teori yang membahas pertumbuhan ekonomi yang dialami oleh negara ditinjau dari dua sudut. Pertama, membahas pertumbuhan ekonomi berdasarkan tahap-tahap tertentu (secara

Lebih terperinci

Tugas Resume Hubungan Industrial

Tugas Resume Hubungan Industrial A. Sistem Ekonomi Sosialis Tugas Resume Hubungan Industrial Sosialis adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi

Lebih terperinci

Ekonomi Islam dan Solusi Kemandirian Ummat

Ekonomi Islam dan Solusi Kemandirian Ummat Ekonomi Islam dan Solusi Kemandirian Ummat Memahami sistem ekonomi Islam secara utuh dan komprehensif, selain memerlukan pemahaman tentang Islam juga memerlukan pemahaman yang memadai tentang pengetahuan

Lebih terperinci

Sistem Ekonomi Syariah Oleh: Prof. Dr. H. Amri Amir. SE., MS 1

Sistem Ekonomi Syariah Oleh: Prof. Dr. H. Amri Amir. SE., MS 1 Sistem Ekonomi Syariah Oleh: Prof. Dr. H. Amri Amir. SE., MS 1 Ada tiga sistem ekonomi yang ada di muka bumi ini yaitu Kapitalis, sosialis dan Mix Economic. Sistem ekonomi tersebut merupakan sistem ekonomi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. diperoleh kesimpulan pemikiran Ba>qir al-s{adr dan Taqiy al-di>n al-nabha>niy

BAB V PENUTUP. diperoleh kesimpulan pemikiran Ba>qir al-s{adr dan Taqiy al-di>n al-nabha>niy BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Dari rumusan masalah sebagaimana yang tertuang pada bab I, dapat diperoleh kesimpulan pemikiran Ba>qir al-s{adr dan Taqiy al-di>n al-nabha>niy tentang distribusi serta kesamaan

Lebih terperinci

Dilema Pelayanan Negara: Anggaran vs Rakyat

Dilema Pelayanan Negara: Anggaran vs Rakyat Dilema Pelayanan Negara: Anggaran vs Rakyat Pada saat ini penduduk berbagai daerah di Indonesia menyaksikan berbagai aktivitas pelayanan negara yang kurang berpihak kepada rakyat. Padahal kekuasaan negara

Lebih terperinci

Adam Smith Sebuah Primer Bagian 3: Tentang Wealth of Nations

Adam Smith Sebuah Primer Bagian 3: Tentang Wealth of Nations Adam Smith Sebuah Primer Bagian 3: Tentang Wealth of Nations Keuntungan Bersama yang diperoleh dari Perdagangan Ide utama Smith dari Bab II menjelaskan bagaimana pertukaran (perdagangan) materil menyebarkan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PADJADJARAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN FA ALSAFAH EKONOMI ISLAM Kuliah Pendidikan Agama Islam UNIVERSITAS PADJADJARAN FINISI EKONOMI Suatu studi tentang perilaku masyarakat dalam menggunakan sumberdaya yang terbatas (langka) dalam rangka memproduksi

Lebih terperinci

KONSEP DASAR EKONOMI M. SETIO N 2008

KONSEP DASAR EKONOMI M. SETIO N 2008 KONSEP DASAR EKONOMI 1 M. SETIO N 2008 KONSEP DASAR EKONOMI PENDAHULUAN Dua buku Adam Smith yang ditulis (1759, The Theory of Moral Sentiments, dan 1776, Wealth of Nations) mengajarkan 2 (dua) sifat manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan, terutama perbankan, banyak mengeluarkan produk

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan, terutama perbankan, banyak mengeluarkan produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ekonomi syariah, banyak dibicarakan beberapa tahun belakangan ini. Perusahaan-perusahaan, terutama perbankan, banyak mengeluarkan produk yang berlabel syariah.

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH SESI 3: Economic Value of Time Achmad Zaky,MSA.,Ak.,SAS.,CMA.,CA Economic Value of Time (EVT) vs Time Value of Money (TVM) TVM 1. Nilai uang hari ini lebih bermakna dari pada

Lebih terperinci

Mengapa Sosialisme? Albert Einstein

Mengapa Sosialisme? Albert Einstein Mengapa Sosialisme? Albert Einstein Apakah pantas bagi seseorang yang bukan merupakan pakar di bidang persoalan sosial dan ekonomi mengemukakan pandangannya berkaitan dengan sosialisme? Karena berbagai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan. jasa, finansial dan faktor produksi di seluruh dunia. Globalisasi ekonomi dipandang

BAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan. jasa, finansial dan faktor produksi di seluruh dunia. Globalisasi ekonomi dipandang 134 BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Globalisasi ekonomi adalah proses pembentukan pasar tunggal bagi barang, jasa, finansial dan faktor produksi di seluruh dunia. Globalisasi ekonomi dipandang juga sebagai

Lebih terperinci

Belajar Ekonomi Syariah Melalui Syariah Explorer sebagai. Upaya pengenalan ekonomi syariah dengan petualangan Film. Animasi. Disusun.

Belajar Ekonomi Syariah Melalui Syariah Explorer sebagai. Upaya pengenalan ekonomi syariah dengan petualangan Film. Animasi. Disusun. Belajar Ekonomi Syariah Melalui Syariah Explorer sebagai Upaya pengenalan ekonomi syariah dengan petualangan Film Animasi Disusun Mohamad Yaser A. Judul Program Syariah Explorer ( Upaya pengenalan ekonomi

Lebih terperinci

Definisi Keuangan Negara

Definisi Keuangan Negara KEUANGAN NEGARA Keuangan negara mengurus masalah keuangan seperti penerimaan, pengeluaran, dan utang jawatan negara. Definisi Keuangan Negara Bastable: "Keuangan negara mengurus pengeluaran dan pendapatan

Lebih terperinci

Menyelesaikan Masalah Kemiskinan Melalui Distribusi yang Adil

Menyelesaikan Masalah Kemiskinan Melalui Distribusi yang Adil Menyelesaikan Masalah Kemiskinan Melalui Distribusi yang Adil Masalah kemiskinan sesungguhnya berpangkal pada buruknya distribusi kekayaan di tengah masyarakat. Karena itu, masalah ini hanya dapat diselesaikan

Lebih terperinci

Dasar-dasar Bisnis & Ekonomi

Dasar-dasar Bisnis & Ekonomi BAB 1 Dasar-dasar Bisnis & Ekonomi 1.1. Kegiatan Perekonomian Usaha pemenuhan kebutuhannya oleh manusia saat ini merupakan hasil perkembangan yang terjadi secara terus menerus dan mengalami perubahan dari

Lebih terperinci

SOSIOLOGI PENDIDIKAN

SOSIOLOGI PENDIDIKAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF STRUKTURAL KONFLIK TOKOH PEMIKIR ANTARA LAIN: 1. KARL MARX (1818-1883) 5. JURGEN HABERMAS 2. HEGEL 6. ANTONIO GRAMSCI 3. MAX HORKHEIMER (1895-1973) 7. HERBERT

Lebih terperinci

Pengertian dan Definisi Ekonomi Menurut Para Ahli

Pengertian dan Definisi Ekonomi Menurut Para Ahli Pengertian dan Definisi Ekonomi Menurut Para Ahli Secara umum, bisa dibilang bahwa ekonomi adalah sebuah bidang kajian tentang pengurusan sumber daya material individu, masyarakat, dan negara untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KOMPARATIF TENTANG KONSEP KONSUMSI DALAM PANDANGAN EKONOMI ISLAM DAN KONVENSIONAL

BAB IV ANALISIS KOMPARATIF TENTANG KONSEP KONSUMSI DALAM PANDANGAN EKONOMI ISLAM DAN KONVENSIONAL 68 BAB IV ANALISIS KOMPARATIF TENTANG KONSEP KONSUMSI DALAM PANDANGAN EKONOMI ISLAM DAN KONVENSIONAL A. Persamaan Konsep Konsumsi Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional Pada konsep ini baik ekonomi Islam

Lebih terperinci

Dasar-dasar Ilmu Ekonomi. Pertemuan 1

Dasar-dasar Ilmu Ekonomi. Pertemuan 1 Dasar-dasar Ilmu Ekonomi Pertemuan 1 Daftar Rujukan Mankiw, N. Gregory.2006. Priciples of Economics : Pengantar Ekonomi Mikro. Edisi 3. Salemba Empat. Jakarta Sukirno, Sadono. 2005. Mikro Ekonomi Teori

Lebih terperinci

2 Masalah Ekonomi: Kelangkaan dan Pilihan

2 Masalah Ekonomi: Kelangkaan dan Pilihan Ekonomi Mikro. program pascasarjana Unlam 2 Masalah Ekonomi: Kelangkaan dan Pilihan KELANGKAAN, PILIHAN, DAN BIAYA OPORTUNITAS 1 Kebutuhan manusia bersifat tak terbatas, namun sumber daya yang tersedia

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. revolusi 1952 dalam novel al-lish-shu wal-kila b karya Najib Machfuzh, maka

BAB V PENUTUP. revolusi 1952 dalam novel al-lish-shu wal-kila b karya Najib Machfuzh, maka 5.1 Kesimpulan BAB V PENUTUP Berdasarkan analisis data yang telah diuraikan dan dijabarkan, dalam kaitannya dengan kemiskinan dan pertentangan kelas masayarakat Mesir pasca revolusi 1952 dalam novel al-lish-shu

Lebih terperinci

* Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang. 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik

* Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang. 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang melahirkan aliran feminisme, yakni: 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik * *Tokoh : Robert Merton & Talcott Parsons. *Teori

Lebih terperinci

Kuliah Informal Ekonomi Islam

Kuliah Informal Ekonomi Islam Kuliah Informal KERANGKA EKONOMI SYARIAH DEFINISI EKONOMI Suatu studi tentang perilaku masyarakat dalam menggunakan sumberdaya yang terbatas (langka) dalam rangka memproduksi berbagai komoditi, untuk kemudian

Lebih terperinci

Kedudukan Mu amalah Konsep Dasar Mu amalah Landasan Perekonomian Islam Kegiatan dan Pengembangan Perekonomian Prinsip-prinsip dalam Penataan Ekonomi

Kedudukan Mu amalah Konsep Dasar Mu amalah Landasan Perekonomian Islam Kegiatan dan Pengembangan Perekonomian Prinsip-prinsip dalam Penataan Ekonomi MUAMALAH ; ASPEK SOSIAL AJARAN ISLAM Kedudukan Mu amalah Konsep Dasar Mu amalah Landasan Perekonomian Islam Kegiatan dan Pengembangan Perekonomian Prinsip-prinsip dalam Penataan Ekonomi Islam Masalah Pemilikan

Lebih terperinci

Disarikan dari Ashur, dan Berbagai Sumber Yang Relevan

Disarikan dari Ashur, dan Berbagai Sumber Yang Relevan Disarikan dari Ashur, dan Berbagai Sumber Yang Relevan Tanggung jawab sosial perusahaan mempunyai kaitan yg erat dg penegakan keadilan dlm masyarakat umumnya dan bisnis khususnya. Tanggung jawab sosial

Lebih terperinci

CBT SBMPTN TPA SBMPTN

CBT SBMPTN TPA SBMPTN CBT SBMPTN Buku ini dilengkapi aplikasi CBT SBMPTN android yang dapat di download di play store dengan kata kunci genta group atau gunakan qr-code di bawah. Kode Aktivasi Aplikasi: kxx TPA SBMPTN Buku

Lebih terperinci

Etika Bisnis dan Globalisasi

Etika Bisnis dan Globalisasi Etika Bisnis dan Globalisasi Globalization: the process by which the economic and social systems of nations are connected together so that goods, services, capital, and knowledge move freely between nations.

Lebih terperinci

KONSEPSI EKONOMI ISLAM UNTUK PEMBANGUNAN EKONOMI NEGARA

KONSEPSI EKONOMI ISLAM UNTUK PEMBANGUNAN EKONOMI NEGARA KONSEPSI EKONOMI ISLAM UNTUK PEMBANGUNAN EKONOMI NEGARA Afiful Ikhwan * *STAI Muhammadiyah Tulungagung afifulikhwan@gmail.com Abstract Based on this conception of the role of the state is very important

Lebih terperinci

Pengantar SISTEM EKONOMI ISLAM

Pengantar SISTEM EKONOMI ISLAM Pengantar SISTEM EKONOMI ISLAM Lecturer: Hidayatullah Muttaqin www.hidayatullah.muttaq.in OUTLINES Latar Belakang Tujuan Dasar-Dasar Ekonomi Islam LATAR BELAKANG Masalah Utama Ekonomi Dunia yang terjadi

Lebih terperinci

Islam dalam Tatanan Kehidupan Bermasyarakat

Islam dalam Tatanan Kehidupan Bermasyarakat Islam dalam Tatanan Kehidupan Bermasyarakat Kampungmuslim.org Di dalam al-quran, Adam adalah nama dari Nabi Adam [as]. Namun Adam juga digunakan al-quran untuk menyebut umat manusia. Atau manusia sebagai

Lebih terperinci

KELAHIRAN SOSIOLOGI Pertemuan 2

KELAHIRAN SOSIOLOGI Pertemuan 2 KELAHIRAN SOSIOLOGI Pertemuan 2 SOSIOLOGI??? APA MANFAAT LETAK LAHIRNYA SOSIOLOGI Sosiologi lahir manakala muncul perhatian terhadap masyarakat karena perubahan yang terjadi Terdapat peristiwa besar di

Lebih terperinci

1. Perusahaan jaket kulit Isakuiki di daerah Y berproduksi untuk memenuhi permintaan pangsa pasar Eropa karena kualitasnya berstandar internasional

1. Perusahaan jaket kulit Isakuiki di daerah Y berproduksi untuk memenuhi permintaan pangsa pasar Eropa karena kualitasnya berstandar internasional 1. Perusahaan jaket kulit Isakuiki di daerah Y berproduksi untuk memenuhi permintaan pangsa pasar Eropa karena kualitasnya berstandar internasional (ISO) dan harganya yang bersaing sehingga produk dibuat

Lebih terperinci

Konsep Dasar Uang dalam Islam. Oleh: Syarif As ad

Konsep Dasar Uang dalam Islam. Oleh: Syarif As ad Konsep Dasar Uang dalam Islam Oleh: Syarif As ad Dari mana mulai munculnya UANG? Bayangkan bila kita tidak mengenal uang... Barter sistem pertukaran antara barang dengan barang atau barang dengan jasa

Lebih terperinci

DIKOTOMI ANTARA SAINS DAN AGAMA?

DIKOTOMI ANTARA SAINS DAN AGAMA? EKONOMI DAN AGAMA: DIKOTOMI ANTARA SAINS DAN AGAMA? Akan kuberitahu kalian semua suatu rahasia. Ahli-ahli ekonomi sering dipandang orang yang berpikiran segersang g debu dan menjemukan. Anggapan itu keliru,

Lebih terperinci

Oleh: Hafidz Abdurrahman, Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI

Oleh: Hafidz Abdurrahman, Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI Oleh: Hafidz Abdurrahman, Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI Orang-orang non-muslim belum pernah mendapatkan keistimewaan sebagaimana keistimewaan yang mereka dapatkan ketika mereka hidup di bawah naungan Islam,

Lebih terperinci

SEKULERISASI EKONOMI PASAR BEBAS

SEKULERISASI EKONOMI PASAR BEBAS SEKULERISASI EKONOMI PASAR BEBAS Salah satu agenda serangan peradaban Kapitalisme AS dan Barat untuk menjadikan ideologi Kapitalisme sebagai agama seluruh manusia termasuk kaum muslimin, adalah slogan

Lebih terperinci

BAB I Pengertian & Ruang Lingkup

BAB I Pengertian & Ruang Lingkup BAB I Pengertian & Ruang Lingkup 1.1. Masalah Kelangkaan Pada jaman dahulu sewaktu jumlah manusia masih sangat terbatas, tidak ada persaingan ataupun peperangan untuk memperoleh makanan dan sumberdaya

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 134 Alasan mendasar mengapa Al-Qur'an menetapkan ancaman yang begitu keras terhadap riba adalah bahwa Islam hendak menegakkan suatu sistem ekonomi di mana semua bentuk eksploitasi dihapuskan. Dan sistem

Lebih terperinci

KONSEP UANG : EKONOMI ISLAM VS EKONOMI KONVENSIONAL SANTI ENDRIANI

KONSEP UANG : EKONOMI ISLAM VS EKONOMI KONVENSIONAL SANTI ENDRIANI Anterior Jurnal, Volume 15 Nomor 1, Desember 2015, Hal 70 75 ISSN 1412-1395 (cetak) 2355-3529 (elektronik) KONSEP UANG : EKONOMI ISLAM VS EKONOMI KONVENSIONAL SANTI ENDRIANI Dosen Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

SAMSURI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

SAMSURI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Handout 4 Pendidikan PANCASILA SAMSURI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PANCASILA sebagai Sistem Filsafat Kita simak Pengakuan Bung Karno tentang Pancasila Pancasila memuat nilai-nilai universal Nilai-nilai

Lebih terperinci

Uang dalam Perspektif Ekonomi Islam

Uang dalam Perspektif Ekonomi Islam RESENSI BUKU Judul buku : Money in Islam A Study in Islamic Political Economy Penulis : Masudul Alam Choudhury Penerbit : Routledge, London dan New York Tebal : xvii + 313 halaman Cetakan/tahun : Pertama,

Lebih terperinci

MATERI SISTEM PEREKONOMIAN DI INDONESIA

MATERI SISTEM PEREKONOMIAN DI INDONESIA MATERI SISTEM PEREKONOMIAN DI INDONESIA A. Definisi Sistem ekonomi adalah cara suatu negara mengatur kehidupan ekonominya dalam rangka mencapai kemakmuran. Pelaksanaan sistem ekonomi suatu negara tercermin

Lebih terperinci

SEJARAH PEREKONOMIAN

SEJARAH PEREKONOMIAN 2 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA MODUL (2 SKS) POKOK BAHASAN : SEJARAH PEREKONOMIAN Oleh : DESKRIPSI Pertemuan kali ini akan di bahas mengenai mahzab-mahzab dalam sejarah perekonomian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bagaimana cara kita menemukan kembali jejak-jejak kebenaran akan sejarah,

BAB I PENDAHULUAN. Bagaimana cara kita menemukan kembali jejak-jejak kebenaran akan sejarah, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagaimana cara kita menemukan kembali jejak-jejak kebenaran akan sejarah, fase dan periodisasi munculnya konsep ekonomi Islam dalam bentuk rumusan yang mampu diaplikasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah salah satu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah salah satu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan dari sekian jenis lembaga keuangan, merupakan sektor yang paling besar pengaruhnya dalam aktifitas perekonomian masyarakat modern. Perbankan adalah

Lebih terperinci

SISTEM EKONOMI INDONESIA BY DIANA MA RIFAH

SISTEM EKONOMI INDONESIA BY DIANA MA RIFAH SISTEM EKONOMI INDONESIA BY DIANA MA RIFAH DEFINISI Sistem ekonomi adalah suatu cara untuk mengatur dan mengorganisasi segala aktivitas ekonomi dalam masyarakat baik yang dilakukan oleh pemerintah atau

Lebih terperinci

CAKUPAN DAN METODE ILMU. Ilmu ekonomi adalah studi tentang bagaimana individu dan masyarakat

CAKUPAN DAN METODE ILMU. Ilmu ekonomi adalah studi tentang bagaimana individu dan masyarakat CAKUPAN DAN METODE ILMU a. Pengertian ilmu ekonomi Ilmu ekonomi adalah studi tentang bagaimana individu dan masyarakat dalam menentukan pilihan penggunaan sumber daya yang langka yang telah disediakan

Lebih terperinci

MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2

MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2 MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2 BAB I RUANG LINGKUP EKONOMI 1.1 Definisi dan Metologi Ekonomi Ekonomi adalah semua yang menyangkut hal-hal berhubungan dengan kehidupan rumah tangga (bangsa, negara

Lebih terperinci

Ratu Erma Rahmayanti, Ketua DPP Muslimah HTI

Ratu Erma Rahmayanti, Ketua DPP Muslimah HTI Ratu Erma Rahmayanti, Ketua DPP Muslimah HTI Tidak ada seorang wanita pun yang ingin jauh dari keluarga untuk hidup sengsara di luar negeri. Namun mengapa lebih dari tiga juta wanita menjadi tenaga kerja

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengertian Ilmu Ekonomi Adalah studi mengenai cara-cara yang ditempuh oleh masyarakat untuk menggunakan sumber daya yang langka guna memproduksi komoditas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam sebagai agama yang sempurna, memuat ajaran-ajaran yang bersifat universal. Universal tidak hanya berisi ajaran yang bersifat umum mengenai hubungan manusia

Lebih terperinci

Adam Smith Sebuah Primer Bag. 6: Tentang Wealth of Nations. Sejarah lembaga ekonomi

Adam Smith Sebuah Primer Bag. 6: Tentang Wealth of Nations. Sejarah lembaga ekonomi Adam Smith Sebuah Primer Bag. 6: Tentang Wealth of Nations Sejarah lembaga ekonomi Buku III mempelajari tentang perkembangan hubungan ekonomi, kadang kala lewat perkiraan sejarah, kadang lewat fakta sejarah

Lebih terperinci

Penyewaan Benda-benda

Penyewaan Benda-benda Penyewaan Penyewaan adalah akad atas manfaat (jasa) dengan penukar (imbalan). Di dalamnya ada tiga bentuk: Bentuk pertama, yaitu yang akad di dalamnya terjadi pada jasa benda-benda, seperti menyewa rumah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha mikro dan informal merupakan sektor usaha yang telah terbukti berperan strategis atau penting dalam mengatasi akibat dan dampak dari krisis ekonomi yang pernah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. itu juga berfungsi sebagai dana masyarakat yang dimanfaatkan untuk kepentingan

BAB 1 PENDAHULUAN. itu juga berfungsi sebagai dana masyarakat yang dimanfaatkan untuk kepentingan 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Zakat merupakan rukun Islam yang keempat dan merupakan salah satu unsur pokok bagi tegaknya syari at agama Islam. Menurut Mutia dan Anzu (2009) zakat diyakini mampu

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. mencari keuntungan semaksimal mungkin dan penghasilannya selain untuk kebutuhan rumah tangga/operasional juga untuk mengembangkan usaha.

PENDAHULUAN. mencari keuntungan semaksimal mungkin dan penghasilannya selain untuk kebutuhan rumah tangga/operasional juga untuk mengembangkan usaha. PENDAHULUAN ASAL KATA EKONOMI OIKONOMEIA : OIKOS ( RUMAH TANGGA) NOMOS ( NORMA/ATURAN) Pengertian Rumah Tangga : 1. Rumah Tangga Keluarga : melakukan kegiatan ekonomi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

KULIAH PAI2 PERTEMUAN KE 4

KULIAH PAI2 PERTEMUAN KE 4 KULIAH PAI2 PERTEMUAN KE 4 3. FALSAFAH, FILOSOFI DAN INSTRUMEN SISTEM EKONOMI ISLAM A. Falsafah Sistem Ekonomi Islam B. Filosofi Sistem Ekonomi Islam 1). Kepemilikan (ownership/tamalluk) 2). Keseimbangan

Lebih terperinci

SAMSURI SEMESTER GASAL 2011/2012 YOGYAKARTA

SAMSURI SEMESTER GASAL 2011/2012 YOGYAKARTA PENDIDIKAN PANCASILA SAMSURI SEMESTER GASAL 2011/2012 YOGYAKARTA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA PENGERTIAN IDEOLOGI DAN IDEOLOGI TERBUKA IDEOLOGI-IDEOLOGI BESAR DI DUNIA: LIBERALISME-KAPITALISME, SOSIALISME,

Lebih terperinci

RIBA DAN BUNGA BANK Oleh _Leyla Fajri Hal. 1

RIBA DAN BUNGA BANK Oleh _Leyla Fajri Hal. 1 Hal. 1 MAKALAH Oleh : Leyla Fajri BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sejak tahun 1960-an perbincangan mengenai larangan riba bunga Bank semakin naik ke permukaan. Setidaknya terdapat dua pendapat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan berkembangnya industri perbankan syariah yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan berkembangnya industri perbankan syariah yang terjadi pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan berkembangnya industri perbankan syariah yang terjadi pada satu dekade terakhir ini berdampak pada makin banyaknya bank-bank konvensional untuk ikut

Lebih terperinci

SISTEM EKONOMI INDONESIA. Ilmu Hubungan Internasional Semester III

SISTEM EKONOMI INDONESIA. Ilmu Hubungan Internasional Semester III SISTEM EKONOMI INDONESIA Ilmu Hubungan Internasional Semester III Suatu sistem ekonomi mencakup nilai-nilai, kebiasaan, adat istiadat, hukum, norma-norma, peraturan-peraturan yang berkenaan dengan pemanfaatan

Lebih terperinci

Etika Sosial. Dosen : Rudy Wawolumaja Disiapkan: Ferly David, M.Si

Etika Sosial. Dosen : Rudy Wawolumaja Disiapkan: Ferly David, M.Si Etika Sosial Dosen : Rudy Wawolumaja Disiapkan: Ferly David, M.Si Bagian I PANDANGAN TENTANG INDIVIDU DAN MASYARAKAT 1. INDIVIDUALISME Nilai tertinggi manusia adalah perkembangan dan kebahagiaan individu.

Lebih terperinci

DAKWAH AMAR MA RUF NAHYI MUNKAR DAN JIHAD. Presented By : Saepul Anwar, M.Ag.

DAKWAH AMAR MA RUF NAHYI MUNKAR DAN JIHAD. Presented By : Saepul Anwar, M.Ag. DAKWAH AMAR MA RUF NAHYI MUNKAR DAN JIHAD Presented By : Saepul Anwar, M.Ag. Urgensi Amar Ma ruf Nahyi Munkar Telah dilaknat orang-orang kafir dari Bani Israil melalui lisan Nabi Daud dan Isa putra Maryam.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULULAN 1.1. Latar Belakang Ummi Khozanah, 2014

BAB I PENDAHULULAN 1.1. Latar Belakang Ummi Khozanah, 2014 BAB I PENDAHULULAN 1.1. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk individu dan sosial mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas, baik dalam jumlah maupun jenisnya. Untuk memperoleh berbagai kebutuhan tersebut

Lebih terperinci

Tiga Komponen Marhaenisme

Tiga Komponen Marhaenisme Tiga Komponen Marhaenisme http://www.berdikarionline.com/bung-karnoisme/20150630/tiga-komponen-marhaenisme.html?fb_ref=default Selasa, 30 Juni 2015 21:57 WIB 0 Komentar 541 Views Salah satu karya agung

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian mengenai permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini,

Lebih terperinci

Peran Tenaga Kerja dalam Konsep Kapitalis, Sosialis dan Pancasila

Peran Tenaga Kerja dalam Konsep Kapitalis, Sosialis dan Pancasila PAPER HUBUNGAN INDUSTRIAL Peran Tenaga Kerja dalam Konsep Kapitalis, Sosialis dan Pancasila Oleh : Agnes Yosephine Saragih (125030207111004) Kelas A PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

Lebih terperinci

BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN

BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN TEORI DEPENDENSI Dr. Azwar, M.Si & Drs. Alfitri, MS JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ANDALAS Latar Belakang Sejarah Teori Modernisasi

Lebih terperinci

Modul ke: Pancasila. Pancasila sebagai Ideologi Negara. Fakultas MKCU. Finy F. Basarah, M.Si. Program Studi MKCU

Modul ke: Pancasila. Pancasila sebagai Ideologi Negara. Fakultas MKCU. Finy F. Basarah, M.Si. Program Studi MKCU Modul ke: Pancasila Pancasila sebagai Ideologi Negara Fakultas MKCU Finy F. Basarah, M.Si Program Studi MKCU Pancasila sebagai Ideologi Negara Pancasila Abstract: Pancasila sebagai Ideologi, dan ideologi

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 1FEB. Konsep Ilmu Ekonomi. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 1FEB. Konsep Ilmu Ekonomi. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: Konsep Ilmu Ekonomi Fakultas 1FEB Febrina Mahliza, SE, M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Definisi Kegiatan ekonomi merupakan kegiatan individu/perusahaan/masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menciptakan keselarasan antara pertumbuhan dan pemerataan,

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menciptakan keselarasan antara pertumbuhan dan pemerataan, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Untuk menciptakan keselarasan antara pertumbuhan dan pemerataan, diperlukan lembaga yang mengendalikan dan mengatur dinamika ekonomi dalam hal ini perputaran

Lebih terperinci

Oleh: Hafidz Abdurrahman

Oleh: Hafidz Abdurrahman Oleh: Hafidz Abdurrahman Problem perburuhan ini sebenarnya terjadi dipicu oleh kesalahan tolok ukur yang digunakan untuk menentukan gaji buruh, yaitu living cost terendah. Living cost inilah yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan ekonomi Islam di Indonesia semakin lama semakin mendapatkan perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyak

Lebih terperinci

Oleh: Abu Muhtadi. Mewujudkan Swasembada

Oleh: Abu Muhtadi. Mewujudkan Swasembada Oleh: Abu Muhtadi Negeri subur ternyata tidak selamanya makmur. Kebijakan pertanian dan perdagangan yang amburadul terbukti telah membuat Indonesia sebagai negara agraris ini terus menerus dihantui krisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dicapai dalam segala aspek hidup, termasuk kehakiman, politik,

BAB I PENDAHULUAN. dapat dicapai dalam segala aspek hidup, termasuk kehakiman, politik, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah ekonomi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Ia berkaitan dengan berbagai macam kebutuhan, seperti kebutuhan pangan, sandang dan papan, serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Islam adalah satu-satunya agama yang sempurna yang mengatur seluruh sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian manusia diatur dalam prinsip

Lebih terperinci

Kelembagaan Ekonomi di Indonesia (Ekonomi Pancasila, Ekonomi Kerakyatan)

Kelembagaan Ekonomi di Indonesia (Ekonomi Pancasila, Ekonomi Kerakyatan) Kelembagaan Ekonomi di Indonesia (Ekonomi Pancasila, Ekonomi Kerakyatan) Pokok Bahasan: 1. Indonesia Kapitalis atau sosialis? 2. Kelembagaan ekonomi Indonesia( sistem regulasi, konstitusi, institusi) 3.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA Negeri 1 Pakem Kelas/Semester : X/1 Mata Pelajaran : Ekonomi Materi Pokok : Ilmu Ekonomi Alokasi Waktu : 3 x 45 menit A. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta

Lebih terperinci

Konsep Dasar Ekonomi Pembangunan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Konsep Dasar Ekonomi Pembangunan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Konsep Dasar Ekonomi Pembangunan Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Permasalahan Pembangunan Ekonomi - Pendekatan perekonomian : Pendekatan Makro - Masalah dalam perekonomian : rendahnya pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2009, hlm Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, ALFABETA, Bandung,

BAB I PENDAHULUAN. 2009, hlm Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, ALFABETA, Bandung, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum bisnis merupakan suatu organisasi yang menjalankan aktivitas produksi dan penjualan barang-barang dan jasa-jasa yang diinginkan oleh konsumen untuk

Lebih terperinci

Materi Minggu 3. Teori Perdagangan Internasional (Merkantilisme Klasik)

Materi Minggu 3. Teori Perdagangan Internasional (Merkantilisme Klasik) E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 15 Materi Minggu 3 Teori Perdagangan Internasional (Merkantilisme Klasik) Merkantilisme adalah suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa kesejahteraan suatu negara

Lebih terperinci