PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM"

Transkripsi

1 PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM SEJARAH DAN DEFINISI PSIKOLOGI A. FILSUF YUNANI KUNO Menurut asal katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani: Psyche = Jiwa dan Logos = Ilmu. Jadi secara harfiah, psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental. Namun, psikologi itu tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental tersebut, yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga kemudian dapat diartikan bahwa psikologi adalah studi ilmiah tentang perilaku dan proses mental. Sebelum psikologi berdiri sendiri sebagai ilmu pengetahuan pada tahun 1879, psikologi (atau tepatnya gejala-gejala kejiwaan) dipelajari oleh filsafat dan ilmu faal. Filsafat sudah mempelajari gejala-gejala kejiwaan sejak tahun SM, yaitu melalui filsuf-filsuf Yunani kuno. Di antara para filsuf itu adalah Thales ( SM) yang dianggap sebagai Bapak Filsafat. Thales ( SM) mengartikan jiwa sebagai sesuatu yang supernatural. Menurutnya, jiwa itu tidak ada karena yang ada di alam hanyalah gejala alam dan gejala alam berasal dari air. Anaximander ( SM) mengatakan bahwa segala sesuatu berasal dari apeiron, yang artinya tak terbatas, tak terbentuk, tak bisa mati, yaitu seperti konsep tentang Tuhan di zaman kita sekarang. Maka, kemudian Anaximander berpendapat bahwa jiwa itu ada. Anaximenes ( SM) mendukung pendapat Anaximander bahwa jiwa itu ada karena segala sesuatu berasal dari udara. Empedokles ( SM) mengatakan bahwa ada empat elemen dasar alam, yaitu bumi/tanah, udara, api dan air. Sedangkan manusia bisa dianalogikan sama, yakni tulang/otot/usus (dari bumi/tanah), fungsi hidup (udara), rasio (api), dan cairan tubuh (air). Hipokrates ( SM) dikenal sebagai Bapak Ilmu Kedokteran menganggap bahwa jiwa manusia dapat digolongkan ke dalam empat tipe kepribadian berdasarkan cairan

2 tubuh yang dominan, yaitu (1) Sanguine (riang) yang didominasi oleh darah, (2) Melankolis (murung) oleh sumsum hitam, (3) Kolerik (cepat bereaksi) oleh sumsum kuning, dan (4) Plegmatis (lamban) oleh lendir. Demokritus ( SM) mempunyai pandangan bahwa seluruh realitas yang ada di dunia ini terdiri dari partikel-partikel yang tidak dapat dibagi-bagi lagi (indivisible particlses). Menurut Demokritus, jiwa terdiri dari semacam atom-atom. Cara berpikir Demokritus ini adalah cara berpikir yang mengikuti prinsip-prinsip mekanistis dan materialistis. Berdasarkan pendapat para filsuf di atas, jiwa dan badan berasal dari unsur-unsur yang sama dan tunduk pada hukum-hukum yang sama. Pandangan ini disebut dengan monoism. Di samping pandangan yang monoism ini, kemudian tumbuh pula pandangan dualism, dimana jiwa tidak sama dengan badan dan masing-masing tunduk pada peraturan atau hukum-hukum yang terpisah. Tokoh yang paling berperan penting dalam terhadap perkembangan psikologi ratusan tahun ke depan adalah tiga serangkai: Sokrates ( SM), Plato ( SM), dan Aristoteles ( SM). Plato adalah murid Sokrates, dan Aristoteles adalah murid Plato. Ketiga tokoh tersebut adalah penganut paham dualism. Sokrates ( SM) memperkenalkan teknik maeutics, yaitu wawancara untuk menggali keluar pikiran-pikiran dari seseorang. Ia percaya bahwa pikiran-pikiran itu mencerminkan keberadaan jiwa di balik tubuh manusia. Plato ( SM) mengatakan bahwa dunia kejiwaan berisi ide-ide yang berdiri sendiri dan terlepas dari pengalaman hidup sehari-hari. Jiwa yang berisi ide-ide diberi nama psyche. Plato mengatakan bahwa psyche terdiri dari tiga bagian, yaitu Logisticon (akal) yang berpusat di kepala, Thumeticon (rasa) yang berpusat di dada, dan Abdomen (kehendak) yang berpusat di perut. Pembagian tersebut disebut dengan trichotomi dari Plato. Bagi Plato, fungsi berpikir (Logisticon) yang paling penting dalam jiwa manusia. Keadaan jiwa seseorang dan arah perkembangan jiwa orang itu terutama dipengaruhi oleh fungsi berpikir dari seseorang. Pendapat Plato tersebut membuatnya disebut sebagai rasionalis atau penganut paham rasionalisme, yaitu paham yang mementingkan rasio (akal) di atas fungsi-fungsi kejiwaan yang lain. Aristoteles ( SM) memiliki keyakinan bahwa segala sesuatu yang berbentuk kejiwaan (form) harus menempati suatu wujud tertentu (matter). Wujud ini hakikatnya

3 merupakan pernyataan atau ekspresi dari jiwa. Hanya Tuhan satu-satunya yang tanpa wujud. Tuhan adalah form saja tanpa matter. Pandangannya tersebut membuat Aristoteles disebut sebagai penganut paham empirisme. Kaum empirisme meyakini bahwa segala sesuatu harus bertitik tolak dari realita, yaitu dari matter itu. Matter yang dapat diketahui melalui pengamatan atau pengalaman empiris merupakan sumber utama pengetahuan. Dengan pendapatnya ini, Aristoteles sering disebut sebagai Bapak Psikologi. Aristoteles juga menyumbangkan pikiran yang sangat penting dalam tulisannya yang berjudul The Anima. Dia mengatakan bahwa makhluk hidup terbagi dalam tiga golongan, yaitu: (1) Anima Vegetativa (Tumbuhan), Anima Sensitiva (Hewan), dan Anima Intelektiva (Manusia); manusia memiliki kemampuan mengingat (mneme) yang menunjukkan bahwa manusia memiliki kecerdasan (intelek). B. RENAISANS Pemikiran para filsuf Yunani Kuno terus berkembang sampai pada masa Renaisans, yaitu masa revolusi ilmu pengetahuan di Eropa. Rene Descartes ( ), seorang filsuf dari Perancis mencetuskan definisi bahwa ilmu jiwa (psikologi) adalah ilmu tentang kesadaran (rasio). Ia mengemukakan mottonya yang terkenal cognito ergo sum (saya berpikir maka saya ada), karena menurutnya segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang dapat dipastikannya, kecuali pikirannya sendiri. George Berkeley ( ) seorang filsuf Inggris, mengemukakan bahwa yang terpenting adalah penginderaan, bukan kesadaran atau rasio. Menurutnya, segala sesuatu berasal dari penginderaan, rasio hanya mengikuti apa yang diserap oleh penginderaan. Oleh karena itu, dalam pandangan Berkeley, psikologi adalah ilmu tentang penginderaan (persepsi). C. PASCA RENAISANS Era ilmu Faal dimulai pasca-renaisans. Para ahli ilmu Faal (Fisiologi), khususnya para dokter mulai tertarik pada masalah-masalah kejiwaan. Pada saat itu, dengan berkembangnya ilmu pengetahuan di negara-negara Eropa, khususnya di bidang Fisika (ilmu alam) dan Biologi,

4 para ahli ilmu Faal berpendapat bahwa jiwa erat sekali kaitannya dengan susunan syaraf dan refleks-refleks. Sir Charles Bell ( ) seorang ahli bedah, ahli anatomi dan ilmu faal dari Inggris dan Francois Megendie ( ) seorang ilmuwan Perancis, menemukan syarafsyaraf sensorik (penginderaan) dan syaraf-syaraf motorik (yang mempengaruhi gerak dan kelenjar-kelenjar). Paul Broca ( ) seorang dokter Jerman, menemukan pusat bicara di otak yang kemudian diberi nama Pusat Broca. Apabila terjadi gangguan di Pusat Broca ini, maka orang tidak bisa berbicara, dan disebut menderita aphasia. Marshal Hall ( ) seorang dokter dari Inggris, menemukan mekanisme dari refleks (gerak refleks). Ivan Pavlov ( ) seorang ilmuwan Faal dari Rusia, mendefinisikan psikologi sebagai ilmu tentang refleks dan karena itu psikologi tidak berbeda dengan ilmu Faal. Setelah penemuan-penemuan dari para ahli di atas, maka muncullah definisi-definisi tentang psikologi yang mengaitkan psikologi dengan tingkah laku dan selanjutnya mengaitkan tingkah laku dengan refleks. D. ERA MODERN Perkembangan definisi-definisi psikologi masih berlanjut hingga sekarang. Di antara para sarjana psikologi modern yang mengemukakan definisi psikologi antara lain: Gardner Murphy (1929) mengatakan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari respons yang diberikan oleh makhluk hidup terhadap lingkungannya. Boring, Edwin G, Herbert S, Langfeld, Harry P. Weld (1948) mengemukakan bahwa psikologi adalah ilmu tentang hakikat manusia. Clifford T. Morgan (1966) mengatakan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan.

5 Berdasarkan pemaparan mengenai beberapa definisi psikologi di atas, ada beberapa unsur dalam psikologi, yaitu: Ilmu Pengetahuan Ilmu pengetahuan adalah suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan mempunyai metode-metode tertentu. Selain sebagai ilmu pengetahuan, psikologi merupakan seni karena dalam mengaplikasikannya ke berbagai aspek kehidupan manusia, memerlukan keterampilan dan kreativitas sendiri. Perilaku Perilaku mempunyai arti yang lebih konkrit (nyata) daripada jiwa, sehingga perilaku akan lebih mudah untuk dipelajari daripada jiwa dan melalui perilaku kita tetap akan dapat mempelajari jiwa. Perbuatan-perbuatan overt (terbuka) dan covert (tertutup) termasuk dalam perilaku. Perilaku overt adalah perilaku yang dapat diamati langsung melalui panca indera dan kasat mata. Perilaku covert adalah perilaku yang hanya dapat diketahui secara tidak langsung, melalui alat-alat atau metode khusus, misalnya sedih, takut, bahagia, dan lain-lain. Manusia Objek materiil psikologi adalah manusia karena manusia yang paling membutuhkan ilmu psikologi dalam berbagai aspek kehidupannya. Hewan menjadi objek studi psikologi, tetapi hanya sebagai perbandingan saja atau untuk mencari fungsi-fungsi psikologis yang paling sederhana yang sulit dipelajari pada manusia karena struktur psikologis manusia yang rumit. Lingkungan Lingkungan adalah tempat manusia hidup, beradaptasi, dan mengembangkan dirinya. Manusia diciptakan dengan memiliki akal budi, yang membuat manusia mampu mengatasi persoalan, hambatan dan tantangan dalam hidupnya sehingga manusia mampu bertahan hidup (survive). Ernst Cassirer (1944) mengatakan bahwa dengan akal budinya manusia menyusun simbol-simbol berupa mitos, bahasa, kesenian, agama, sejarah dan ilmu pengetahuan. Dengan simbol-simbol tersebut manusia mampu menguasai dunianya, baik berupa alam fisik (gunung, laut, udara) maupun alam sosial (orang-orang lain di sekitarnya). Menurut Ernst Cassirer, manusia adalah mahluk simbolis.

6 HUBUNGAN PSIKOLOGI DENGAN ILMU-ILMU LAINNYA Berdasarkan sejarahnya, psikologi berhubungan dengan ilmu-ilmu yang lainnya. Psikologi sangat berguna dan dapat membantu ilmu-ilmu lainnya, terutama yang secara langsung menyangkut kehidupan manusia. Sosiologi Konflik antar kelompok, urbanisasi, tawuran, memerlukan penjelasan psikologi, sehingga timbul cabang psikologi yang khusus mempelajari masalah-masalah sosial, yang dinamakan Psikologi Sosial. Ilmu Ekonomi Kurs Valuta Asing, berhasil tidaknya strategi marketing tidak hanya tergantung pada hukum supply and demand dalam ilmu ekonomi, tetapi juga dalam proses pembuatan keputusan yang dilakukan oleh manusia-manusia yang terlibat dalam proses ekonomi (penjual, pembeli, produsen, distributor, bank, pasar modal, pemerintah, dan lain-lain). Ilmu Hukum Ilmu yang mempelajari bagaimana mencapai kebenaran dan keadilan ini terkait dengan psikologi, karena kebenaran dan keadilan itu sendiri sangat subjektif dan karenanya bersifat psikologis. Antropologi Antropologi mempelajari perilaku manusia secara sistematis. Antropologi mempelajari perilaku manusia dalam kelompok-kelompok etnik. Bagaimana kebudayaan yang ada di antara manusia mampu mempengaruhi perilaku manusia. Ilmu Kedokteran dan Keperawatan Psikologi membantu para dokter dan perawat untuk mengadakan pendekatan yang sebaik-baiknya terhadap pasien. Bagi dokter, psikologi membantu menemukan penyebab-penyebab non-medis dari gejala penyakit yang tidak ditemukan faktor penyebabnya secara medis, dalam rangka mengatasi penyakit. Bagi perawat, psikologi membantu cara pendekatan yang sebaik-baiknya dalam merawat kondisi fisik dan psikis pasien untuk menjadi lebih sehat dari sebelumnya. Arsitektur dan Tata Kota Psikologi membantu para arsitek untuk membuat rumah yang nyaman bagi penghunipenghuninya. Membantu menyusun tata kota/pemukiman yang sesuai dengan pola perilaku warga/pemukimnya.

7 Selain ilmu-ilmu yang disebutkan di atas, masih banyak lagi ilmu-ilmu yang saling berhubungan dengan psikologi, baik yang sifatnya membantu psikologi maupun dibantu oleh psikologi. ALIRAN-ALIRAN DALAM PSIKOLOGI Psikologi adalah ilmu yang masih muda. Ia terpisah menjadi ilmu yang berdiri sendiri sejak tahun 1879, yaitu pada waktu didirikannya laboratorium psikologi yang pertama oleh Wilhelm Wundt ( ) di Leipzig, Jerman. Dua pendekatan pertama Sebelum sampai pada psikologi eksperimental oleh Wilhelm Wundt, terdapat dua teori yang mulai mengarahkan beridirinya psikologi sebagai ilmu, yaitu: 1. Psikologi Pembawaan atau Psikologi Nativistik Teori dalam pendekatan ini mengatakan bahwa jiwa terdiri dari beberapa faktor yang dibawa sejak lahir, yang disebut pembawaan atau bakat. Pembawaan terpenting adalah pikiran, perasaan, dan kehendak, yang masing-masing terbagi lagi kedalam beberapa jenis pembawaan yang lebih kecil. Perilaku jiwa ditentukan oleh pembawaan ini. Tokoh terkenal dari aliran ini adalah Franz Joseph Gall ( ) yang mencoba menemukan lokasi pembawaan-pembawaan itu di otak. Gall mengajukan suatu metode untuk mengenal seseorang dengan memeriksa tengkorak kepalanya dan metode ini dikenal dengan nama phrenology. Metode ini tidak bertahan lama karena dianggap tidak akurat. 2. Psikologi Asosiasi atau Psikologi Empirik Menurut pendekatan ini, jiwa berisi ide-ide yang didapatkan melalui panca indera, dimemorikan dan saling diasosiasikan satu sama lain melalui prinsip-prinsip persamaan, kekontrasan, dan kelangsungan. Perilaku diterangkan oleh teori ini melalui prinsip asosiasi ide-ide, misalnya: Seorang bayi yang lapar diberi makan oleh ibunya. Melalui panca inderanya, bayi itu mengetahui bahwa rasa lapar selalu diikuti oleh makanan (prinsip kelangsungan) dan makanan itu akan menghilangkan rasa laparnya. Lama kelamaan, rasa lapar diasosiasikan dengan makanan dan tiap kali lapar, ia akan mencari makanan. Demikian halnya dengan ide-ide lain yang mempunyai persamaanpersamaan (misalnya, makan dengan minum, burung dengan kupu-kupu, kursi dengan

8 bangku) atau yang saling berlawanan (misalnya, siang dengan malam, pria dengan wanita, air dengan api) saling diasosiasikan satu dengan lainnya melalui prinsip asosiasi serupa. PENGARUH-PENGARUH TOKOH LAIN TERHADAP PSIKOLOGI Francis Galton ( ) Perintis psikologi eksperimental di Inggris, mempelajari untuk yang pertama kalinya perbedaan-perbedaan antara satu orang dengan orang lainnya dalam berbagai kemampuan (individual differences). Hal tersebut mempunyai peran penting dalam perkembangan tes intelegensi. Charles Darwin ( ) Berasal dari Inggris, dan terkenal dengan teori evolusi. Darwin berpendapat bahwa ada kontinuitas antara hewan dengan manusia. Maka timbullah Psikologi Komparatif (Psikologi Perbandingan), studi pada hewan bisa dibandingkan pada manusia. Anton Mesmer ( ) Sarjana Jerman yang membawa pengaruh dari dunia ilmu kedokteran dan pengobatan, khususnya psikiatri, terutama dalam pengobatan penderita sakit jiwa. Ia memperkenalkan teknik mesmerisme, yang dikemudian hari dikenal dengan teknik hipnotisme. TEORI-TEORI DALAM PSIKOLOGI Setelah psikologi berdiri sendiri sebagai ilmu ilmiah, para ahli psikologi mengembangkan sistematika dan metode-metodenya sendiri yang saling berbeda satu sama lain. Sehingga timbullah apa yang disebut dengan aliran-aliran dalam psikologi. 1. Elementisme atau Strukturalisme Wilhelm Wundt ( ) sebagai pelopor aliran Elementisme/Strukturalisme. Ia sangat mengutamakan penyelidikan tentang struktur kejiwaan. Pertanyaan dalam aliran ini mengenai jiwa adalah Apa itu jiwa?. Ia menemukan bahwa jiwa manusia itu terdiri dari berbagai elemen (bagian), seperti penginderaan, perasaan, ingatan, dan lain-lain. Masing-masing elemen itu saling dikaitkan satu dengan yang lain oleh asosiasi. Aliran

9 Wundt disebut juga dengan elementisme, strukturalisme dan asosianisme. William James ( ) pelopor perkembangan psikologi di Amerika Serikat tidak setuju dengan penyelidikan yang mendalam tentang struktur elemen jiwa. Mereka lebih suka mempelajari fungsi atau kegunaan jiwa. Pertanyaan utama dari aliran ini mengenai jiwa adalah Untuk Apakah Jiwa Itu?. Maka aliran ini disebut sebagai aliran fungsionalisme. 2. Behaviorisme atau Psikologi S-R Aliran Behaviorisme khususnya terdapat di Amerika Serikat. John B. Watson ( ) menentang pendapat yang umum pada saat itu bahwa dalam eksperimeneksperimen psikologi diperlukan introspeksi. Menurut Watson, proses-proses kesadaran tidak perlu diselidiki, karena yang lebih penting adalah proses adaptasi, gerakan otototot dan aktivitas kelenjar-kelenjar. Ia lebih mementingkan perilaku yang terbuka (overt), yang langsung dapat diamati dan diukur daripada perilaku tertutup (covert) yang hanya dapat diketahui secara tidak langsung. Emosi gembira atau emosi sedih adalah manifestasi dari adanya ketegangan (tarikan) otot-otot dan syaraf tertentu. Aliran ini disebut juga dengan psikologi S-R (Stimulus Respons). Penganut aliran ini percaya bahwa perilaku selalu dimulai dengan adanya rangsang (stimulus) dan diikuti oleh suatu reaksi (respons) terhadap rangsang itu. Watson memiliki keyakinan bahwa ia dapat melatih 10 anak untuk mempunyai sifat yang berbeda-beda (penakut, pemberani, pemalu, dan lain-lain) hanya dengan melatihnya melalui proses condisioning. Salah satu penganut Watson yang sangat besar masukannya untuk perkembangan Behaviorisme adalah Burrhusm Frederic Skinner ( ). Ivan Pavlov ( ) yakin bahwa perilaku maupun kebudayaan hanyalah rangkaian refleks terkondisi (conditioned reflex) saja. Penemuan Pavlov meletakkan dasar-dasar Behaviorisme, sekaligus meletakkan dasar-dasar bagi penelitian-penelitian mengenai proses belajar dan pengembangan teori-teori tentang belajar. 3. Psikologi Gestalt Pada saat di Amerika Serikat tumbuh aliran Behaviorisme, di Jerman muncul aliran yang disebut dengan Psikologi Gestalt. Dalam bahasa Inggris Gesalt diterjemahkan sebagai Form atau Confoguration (bentuk). Aliran ini pertama kali dicetuskan oleh Max Wertheimer (1912). Tokoh-tokoh lainnya adalah Kurt Koffka ( ) dan Wolfgang Kohler ( ). Teori yang mereka ajukan adalah bahwa rangsangan ditangkap secara keseluruhan dalam proses pengamatan atau persepsi suatu situasi. Artinya persepsi bukanlah penjumlahan rangsang-rangsang kecil (detail) yang ditangkap

10 oleh suatu alat-alat indera, melainkan merupakan suatu keseluruhan yang berarti dari detail-detail tadi. 4. Psikoanalisis Psikoanalisis dikenalkan oleh Sigmund Freud ( ) pada tahun Ia dikenal karena teorinya mengenai alam ketidaksadaran. Teori ini merupakan penemuan baru pada saat itu, karena para ahli hanya fokus dengan alam kesadaran. Ketidaksadaran (unconsciousness) menurut Freud berisi dorongan-dorongan yang timbul pada masa kanak-kanak, yang oleh karena satu dan lain hal terpaksa ditekan sehingga tidak muncul dalam kesadaran. Dorongan-dorongan terlarang ini, menurut teori Freud yang klasik adalah naluri seksual atau libido dan naluri agresi atau tanatos. Dorongandorongan ini, meskipun ditekan tetap berpengaruh dan sering timbul dalam mimpimimpi, kesalahan bicara (Slip of Tounge) atau bahkan dalam perbuatan-perbuatan yang bisa diterima dalam masyarakat karya seni, karya sastra, ilmu pengetahuan, dan lainlain. Sebaliknya apabila dorongan-dorongan ini sama sekali tidak dapat disalurkan, maka akan mengganggu kepribadian orang yang bersangkutan, antara lain dapat berbentuk gangguan-gangguan kejiwaan yang disebut psikoneurosis. Teknik penyembuhan penyakit-penyakit kejiwaan (psikoterapi) dalam psikoanalisis, menggunakan metode yang dapat membongkar gangguan-gangguan dalam ketidaksadaran ini, antara lain dengan metode analisis mimpi dan metode asosiasi bebas. Dalam perkembangan teori selanjutnya, Freud mengemukakan pula teori tentang id, ego, dan superego, yang masing-masing berarti dorongan-dorongan naluri (id), aku (ego), dan hati nurani (superego). 5. Psikologi Humanistik Paham yang dianut dalam aliran ini adalah mengutamakan manusia sebagai mahluk keseluruhan. Manusia harus dilihat sebagai totalitas yang unik, yang mengandung semua aspek dalam dirinya dan selalu berproses untuk menjadi dirinya sendiri (aktualisasi diri). Psikologi bertugas untuk mendorong potensi-potensi yang baik pada diri seseorang dalam proses aktualisasi dirinya. Manusia dipandang sebagai individu yang unik. Oleh karena itu, penanganannya dalam psikoterapi juga harus unik. Carl Rogers ( ) mengembangkan teknik Non-Directive Psychotherapy atau disebut juga dengan Client Centered Psychotherapy. Abraham Maslow ( ) terkenal dengan teori Hierarki Motivasi.

11 REFERENSI Sarwono, S.W Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: PT RajaGrafindo Perkasa Sarwono, S.W Berkenalan dengan Aliran-Aliran dan Tokoh-Tokoh Psikologi. Jakarta: PT. Bulan Bintang

Pengantar Psikologi Sejarah & Definisi. Dosen : Meistra Budiasa, S.Ikom, MA

Pengantar Psikologi Sejarah & Definisi. Dosen : Meistra Budiasa, S.Ikom, MA Pengantar Psikologi Sejarah & Definisi Dosen : Meistra Budiasa, S.Ikom, MA Sejarah Psikologi Psikologi berasal dari kata Yunani yakni psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Bisa disimpulkan

Lebih terperinci

Sejarah dan Aliran-Aliran Psikologi Modul ke:

Sejarah dan Aliran-Aliran Psikologi Modul ke: Sejarah dan Aliran-Aliran Psikologi Modul ke: Ringkasan Sejarah dan Aliran Psikologi Fakultas Psikologi Dra. Anna Amanah, Psi., MSi. Program Studi Psikologi http://www.mercubuana.ac.id Definisi Psikologi

Lebih terperinci

Sejarah dan Aliran-Aliran Psikologi

Sejarah dan Aliran-Aliran Psikologi Sejarah dan Aliran-Aliran Psikologi Modul ke: Pengaruh Yunani Kuno dan Roma dalam Psikologi Fakultas Psikologi Dra. Anna Amanah, Psi., MSi. Program Studi Psikologi http://www.mercubuana.ac.id Pengaruh

Lebih terperinci

PSIKOLOGI UMUM. Pertemuan 1

PSIKOLOGI UMUM. Pertemuan 1 PSIKOLOGI UMUM aprilia_tinalidyasari@uny.ac.id Pertemuan 1 Pengertian Psikologi UMUM Berasal dari kata PSIKOLOGI DAN UMUM PSIKOLOGI Berasal dari Kata Yunani Psyche: jiwa Logos: ilmu ; ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

PSIKOLOGI UMUM. Lidyasari, M.Pd. Pertemuan 1

PSIKOLOGI UMUM. Lidyasari, M.Pd. Pertemuan 1 PSIKOLOGI UMUM Oleh: Aprilia Tina Lidyasari, M.Pd Pertemuan 1 Pengertian PsikologiUMUM Berasal dari kata PSIKOLOGI DAN UMUM PSIKOLOGI Berasal dari Kata Yunani Psyche: jiwa Logos: ilmu ; ilmuyang mempelajaritentang

Lebih terperinci

Sejarah dan Aliran Psikologi

Sejarah dan Aliran Psikologi Modul ke: 09 Rizka Fakultas PSIKOLOGI Sejarah dan Aliran Psikologi Psikologi Gestalt Putri Utami, M.Psi Program Studi PSIKOLOGI http://mercubuana.ac.id Latar belakang Psikologi Gestalt Saat aliran behaviorisme

Lebih terperinci

Psikologi: Definisi, Sejarah, dan Metode

Psikologi: Definisi, Sejarah, dan Metode Modul 1 Psikologi: Definisi, Sejarah, dan Metode Dra. Nina Ariyani Martini, M.Lib. M PENDAHULUAN odul 1 ini menyajikan pembahasan tentang definisi psikologi, sejarah perkembangan psikologi serta metode-metode

Lebih terperinci

SE S J E A J R A A R H DA D N A N A L A I L R I A R N A N PSI S KO K LOGI G Pertemuan 4

SE S J E A J R A A R H DA D N A N A L A I L R I A R N A N PSI S KO K LOGI G Pertemuan 4 SEJARAH DAN ALIRAN PSIKOLOGI Pertemuan 4 SEJARAH PSIKOLOGI 1. Psikologi sebagai bagian dari filsafat obyeknya asal usul jiwa, ujud jiwa, akhir dan jadinya jiwa, hubungan jasmani dan rohani Plato Aristoteles

Lebih terperinci

SEJARAN DAN ALIRAN PSIKOLOGI. Pertemuan 4

SEJARAN DAN ALIRAN PSIKOLOGI. Pertemuan 4 SEJARAN DAN ALIRAN PSIKOLOGI Pertemuan 4 aprilia_tinalidyasari@yahoo.com SEJARAH PSIKOLOGI 1. Psikologi sebagai bagian dari filsafat obyeknya asal usul jiwa, ujud jiwa, akhir dan jadinya jiwa, hubungan

Lebih terperinci

Psikologi Fungsionalisme

Psikologi Fungsionalisme Modul ke: Psikologi Fungsionalisme Tokoh dan perebedaan dengan strukturalisme Fakultas Psikologi Ainul Mardiah, M.Sc Program Studi Psikologi Sejarah Aliran Fungsionalisme Fungsionalisme adalah aliran psikologi

Lebih terperinci

DEFINISI TEORI, HIPOTESIS, MODEL, KONSTRUK, HUKUM DAN PRINSIP-PRINSIP. Jenis-Jenis Belajar. Belajar dan Survival. Studi Sistematis Terhadap Belajar

DEFINISI TEORI, HIPOTESIS, MODEL, KONSTRUK, HUKUM DAN PRINSIP-PRINSIP. Jenis-Jenis Belajar. Belajar dan Survival. Studi Sistematis Terhadap Belajar Tugas MK. Teori Belajar dan Pembelajaran DEFINISI TEORI, HIPOTESIS, MODEL, KONSTRUK, HUKUM DAN PRINSIP-PRINSIP Oleh: Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Belajar dan Perubahan Perilaku Menurut Kimble (1961:6),

Lebih terperinci

Sejarah dan Aliran Psikologi

Sejarah dan Aliran Psikologi Modul ke: Sejarah dan Aliran Psikologi Psikologi sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri Fakultas PSIKOLOGI Rizka Putri Utami, M.Psi Program Studi PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id Awalnya, psikologi adalah ilmu

Lebih terperinci

PSIKOLOGI UMUM 1. Pertemuan VI: Fungsionalisme

PSIKOLOGI UMUM 1. Pertemuan VI: Fungsionalisme PSIKOLOGI UMUM 1 Pertemuan VI: Fungsionalisme Perspektif/Aliran Fungsionalisme Charles Darwin Francis Galton Psikologi Binatang (animal psychology) Kritik / Protes dari Perspektif Fungsionalisme Gagasan

Lebih terperinci

Pengertian Psikologi

Pengertian Psikologi 1 Pengertian psyche Pengertian Psikologi Psikologi berasal dari kata Yunani psyche yang artinya jiwa. Logos berarti ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi psikologi berarti : ilmu yang mempelajari tentang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sikap (Attitude) 2.1.1 Definisi Sikap Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Berdasarkan batasan tersebut,

Lebih terperinci

Dasar-Dasar Perilaku Manusia O L E H M U N A E R A W A T I, S. P S I, M. S I

Dasar-Dasar Perilaku Manusia O L E H M U N A E R A W A T I, S. P S I, M. S I Dasar-Dasar Perilaku Manusia O L E H M U N A E R A W A T I, S. P S I, M. S I Psikologi itu apa? Psikologi berasal dari dua kata dalam bahasa Latin yaitu psyche =jiwa dan logos =ilmu Psikologi adalah studi

Lebih terperinci

BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PENELITIAN TENTANG BELAJAR. Matrikulasi Fakultas Psikologi Program Pasca Sarjana UMBY

BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PENELITIAN TENTANG BELAJAR. Matrikulasi Fakultas Psikologi Program Pasca Sarjana UMBY BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PENELITIAN TENTANG BELAJAR Matrikulasi Fakultas Psikologi Program Pasca Sarjana UMBY Science adalah Suatu proses yang menghasilkan suatu dalil yang didukung data, dengan cara

Lebih terperinci

PENDAHULUAN (MATERI) Pengertian Psikologi Pendakatan dalam Psikologi: Sub disiplin Psikologi Bidang terapan Psikologi

PENDAHULUAN (MATERI) Pengertian Psikologi Pendakatan dalam Psikologi: Sub disiplin Psikologi Bidang terapan Psikologi PENDAHULUAN (MATERI) Pengertian Psikologi Pendakatan dalam Psikologi: Pendekatan Biologi-saraf Pendekatan Perilaku Pendekatan Kognitif Pendekatan Psikoanalitik Pendekatan Phenomenologi Sub disiplin Psikologi

Lebih terperinci

PSIKOLOGI ALIRAN BEHAVIORISME

PSIKOLOGI ALIRAN BEHAVIORISME PSIKOLOGI ALIRAN BEHAVIORISME Behaviorisme adalah sebuah aliran dalam psikologi yang didirikan oleh John B. Watson pada tahun 1913 yang berpendapat bahwa perilaku harus merupakan unsur subyek tunggal psikologi.

Lebih terperinci

Menyampah' dari Perspektif Psikologi (2) Marselius Sampe Tondok Fakultas Psikologi, Universitas Surabaya

Menyampah' dari Perspektif Psikologi (2) Marselius Sampe Tondok Fakultas Psikologi, Universitas Surabaya Menyampah' dari Perspektif Psikologi (2) Marselius Sampe Tondok Fakultas Psikologi, Universitas Surabaya Dipublikasikan pada Harian Surabaya Post, 20 Juli 2008 Kalau pada edisi lalu kita membahas perilaku

Lebih terperinci

Pengantar Psikologi Umum I

Pengantar Psikologi Umum I Modul ke: Pengantar Psikologi Umum I Sejarah psikologi bagian dari fisiologi Fakultas Psikologi Ainul Mardiah, M.Sc Program Studi Psikologi William Harvey (1578-1657) Dokter berkebangsaan inggris, dengan

Lebih terperinci

Oleh : Muh. Mustakim, M.Pd.I

Oleh : Muh. Mustakim, M.Pd.I Oleh : Muh. Mustakim, M.Pd.I Hakikat Belajar Belajar merupakan proses mencapai berbagai dan sikap untuk bekal hidup di masa mendatang. macam kompetensi, Belajar adalah proses mendapatkan perubahan dalam

Lebih terperinci

Pengenalan Konsep Kognitif 1

Pengenalan Konsep Kognitif 1 Pengenalan Konsep Kognitif 1 Kognisi merupakan aktivitas mental pengetahuan, yang melibatkan perolehan, penyimpanan, pencarian, dan penggunaan. Menurut Matlin, kognisi membicarakan tentang proses-proses

Lebih terperinci

Carl Rogers, Abraham Maslow

Carl Rogers, Abraham Maslow Ursa Majorsy Mazhab Humanistik 3 Carl Rogers, Abraham Maslow Psikologi Umum 1 Aliran humanistik muncul pada tahun 1940-an sebagai reaksi ketidakpuasan terhadap pendekatan psikoanalisa dan behavioristik.

Lebih terperinci

M O D U L A) APA ITU PSIKOLOGI? Kode Mata Kuliah : M P B

M O D U L A) APA ITU PSIKOLOGI? Kode Mata Kuliah : M P B M O D U L Kode Mata Kuliah : M P B Bobot S K S : 3 SKS Dosen Pengampu : Firman T. Rahman, S.Sos, M.Si Nama Mata kuliah : Pengantar Psikologi Topik/Pokok Bahasan : Tentang Psikologi Pokok-Pokok Perkuliahan

Lebih terperinci

Sejarah dan Aliran Psikologi

Sejarah dan Aliran Psikologi Modul ke: 13 Rizka Fakultas PSIKOLOGI Sejarah dan Aliran Psikologi Psikologi di Jerman Putri Utami, M.Psi Program Studi PSIKOLOGI http://mercubuana.ac.id Psikologi Jerman Sebelum PD II 1879 pertama kali

Lebih terperinci

Behaviorisme. Disusun oleh: Dr. phil. Hana Panggabean

Behaviorisme. Disusun oleh: Dr. phil. Hana Panggabean Behaviorisme Disusun oleh: Dr. phil. Hana Panggabean Behaviorisme muncul sebagai kritik lebih lanjut dari strukturalisme Wundt. Meskipun didasari pandangan dan studi ilmiah dari Rusia, aliran ini berkembang

Lebih terperinci

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL A. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU Individu, berasal dari kata in (tidak) dan divided (terbagi) - (B.Inggris), dan Individum tak terbagi (B.Latin).

Lebih terperinci

ALIRAN FUNGSIONALISME

ALIRAN FUNGSIONALISME ALIRAN FUNGSIONALISME Aliran fungsionalisme merupakan aliran psikologi yang pernah sangat dominan pada masanya, dan merupakan hal penting yang patut dibahas dalam mempelajari psikologi. Pendekatan fungsionalisme

Lebih terperinci

Psikologi Kepribadian I Psikologi Konstitusi dan Personologi

Psikologi Kepribadian I Psikologi Konstitusi dan Personologi Modul ke: Psikologi Kepribadian I Psikologi Konstitusi dan Personologi Fakultas Psikologi Agustini, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pandangan Dasar tentang Manusia Hippocrates

Lebih terperinci

PENGANTAR DAN TEORI ALIRAN BEHAVIOUR

PENGANTAR DAN TEORI ALIRAN BEHAVIOUR PENGANTAR DAN TEORI ALIRAN BEHAVIOUR A. KONSEP & LINGKUP PSIKOLOGI KEPRIBADIAN Sebuah teori kepribadian diharapkan mampu memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan sekitar apa, bagaimana dan mengapa

Lebih terperinci

Sejarah dan Aliran-Aliran Psikologi

Sejarah dan Aliran-Aliran Psikologi Sejarah dan Aliran-Aliran Psikologi Modul ke: Pendekatan Psikoanalisa Fakultas Psikologi Dra. Anna Amanah, Psi., MSi. Program Studi Psikologi http://www.mercubuana.ac.id Alur Isi Frans Anton Mesmer 1734

Lebih terperinci

KONSEP PSIKOLOGI SOSIAL PROF MADYA DR. MA ROF REDZUAN

KONSEP PSIKOLOGI SOSIAL PROF MADYA DR. MA ROF REDZUAN KONSEP PSIKOLOGI SOSIAL PROF MADYA DR. MA ROF REDZUAN Jabatan Sains Kemasyarakatan dan Pembangunan Fakulti Ekologi Manusia, UPM DEFINISI PS Hidup manusia mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang lain dan

Lebih terperinci

Para Filsuf [sebahagian kecil contoh] Oleh Benny Ridwan

Para Filsuf [sebahagian kecil contoh] Oleh Benny Ridwan Para Filsuf [sebahagian kecil contoh] Oleh Benny Ridwan 1 Socrates adalah filsuf Yunani. Ia sangat berpengaruh dan mengubah jalan pikiran filosofis barat melalui muridnya yang paling terkenal, Plato. Socrates

Lebih terperinci

BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI

BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI Subtitle MENGAPA INDIVIDU BERPERILAKU AGRESIF? PENDEKATAN-PENDEKATAN BIOLOGIS PSIKODINAMIKA BEHAVIOR HUMANISTIK KOGNITIF Memandang perilaku dari sudut pandang pemfungsian

Lebih terperinci

Sejarah Perkembangan Ilmu

Sejarah Perkembangan Ilmu Sejarah Perkembangan Ilmu Afid Burhanuddin Pusat kendali kehidupan manusia terletak di tiga tempat, yaitu indera, akal, dan hati. Namun, akal dan hati itulah yang paling menentukan Akal dan hati ibarat

Lebih terperinci

Pengantar Psikologi Sosial. Pertemuan 1

Pengantar Psikologi Sosial. Pertemuan 1 Pengantar Psikologi Sosial Pertemuan 1 Penjelasan perkuliahan Kesepakatan tata tertib Penjelasan bahan bacaaan/referensi Penjelasan sistem dan proporsi penilaian Nama Mata Kuliah : Psikologi Sosial I Kode

Lebih terperinci

Persepsi, Memori, Daya Bayang, Bahasa, Penyelesaian Masalah, Pemahaman/Penalaran, Pmbuatan Keputusan

Persepsi, Memori, Daya Bayang, Bahasa, Penyelesaian Masalah, Pemahaman/Penalaran, Pmbuatan Keputusan PSIKOLOGI KOGNITIF BUKU: COGNITION 3rd Ed. 1994 Margaret W. Matlin Harcourt Brace Publishers KOGNISI? Aktivitas Mental Melibatkan: Perolehan Penyimpanan Pencarian Penggunaan Pengetahuan MATLIN Membicarakan:

Lebih terperinci

ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK: FILSAFAT, TEORI DAN METODOLOGI

ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK: FILSAFAT, TEORI DAN METODOLOGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK: FILSAFAT, TEORI DAN METODOLOGI Oleh NIM : Boni Andika : 10/296364/SP/23830 Tulisan ini berbentuk critical review dari Ilmu Sosial dan Ilmu Politik: Filsafat, Teori dan Metodologi

Lebih terperinci

TEORI PSIKOANALISIS SIGMUND FREUD

TEORI PSIKOANALISIS SIGMUND FREUD TEORI PSIKOANALISIS Teori psikoanalisis yang dipakai mengacu pada konsep Sigmund Freud tentang kepribadian. Dalam Koswara (1991:109), Abraham Maslow berpendapat bahwa dalam psikologi terdapat tiga revolusi

Lebih terperinci

SEJARAH SINGKAT PSΨKOLOGI

SEJARAH SINGKAT PSΨKOLOGI SEJARAH SINGKAT PSΨKOLOGI I. AKAR FILSAFAT ------------------------------------------------- [1.1. Filsuf-filsuf pertama] Pemikiran filsafat mulai berkembang sekitar awal abad 6 SM. Maksud pemikiran filsafat,

Lebih terperinci

Sejarah dan Aliran-Aliran Psikologi

Sejarah dan Aliran-Aliran Psikologi Modul ke: Sejarah dan Aliran-Aliran Psikologi Psikologi Gestalt Fakultas Psikologi Dra. Anna Amanah, Psi., MSi. www.mercubuana.ac.id Program Studi Psikologi Tokoh-Tokoh Franz Brentano 1838 1917 Christian

Lebih terperinci

ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI

ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI MODUL PERKULIAHAN ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI Manusia sebagai Pelaku Komunikasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FIKOM Broadcasting Sofia Aunul Abstract Pemahaman komunikasi dengan

Lebih terperinci

PSIKOLOGI UMUM 1. Pertemuan III: Pengaruh Ilmu Fisiologi/Faal Terhadap Perkembangan Ilmu Psikologi

PSIKOLOGI UMUM 1. Pertemuan III: Pengaruh Ilmu Fisiologi/Faal Terhadap Perkembangan Ilmu Psikologi PSIKOLOGI UMUM 1 Pertemuan III: Pengaruh Ilmu Fisiologi/Faal Terhadap Perkembangan Ilmu Psikologi Pengaruh Ilmu Fisiologi Terhadap Ilmu Psikologi Pengaruh Ilmu Fisiologi/Faal Penelitian Fungsi Otak Penelitian

Lebih terperinci

Sejarah dan Aliran Psikologi

Sejarah dan Aliran Psikologi Modul ke: Sejarah dan Aliran Psikologi Psikologi bagian dari Ilmu Faal Fakultas PSIKOLOGI Rizka Putri Utami, M.Psi Program Studi PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id Ilmu Faal Faal: Ilmu yang mempelajari tentang

Lebih terperinci

Menyampah' dari Perspektif Psikologi (1) Marselius Sampe Tondok Fakultas Psikologi, Universitas Surabaya

Menyampah' dari Perspektif Psikologi (1) Marselius Sampe Tondok Fakultas Psikologi, Universitas Surabaya Menyampah' dari Perspektif Psikologi (1) Marselius Sampe Tondok Fakultas Psikologi, Universitas Surabaya Dipublikasikan pada Harian Surabaya Post, 13 Juli 2008 Beberapa waktu yang lalu, saya menunggu kedatangan

Lebih terperinci

KESEHATAN MENTAL. SURYANTO, M.Kes.

KESEHATAN MENTAL. SURYANTO, M.Kes. KESEHATAN MENTAL SURYANTO, M.Kes. SEJARAH GERAKAN HYGIENE MENTAL 1. Awal Gerakan Hygiene Mental a. Philippe Pinel : di Perancis b. William Tuke : Inggris c. Dorothea Dix : di Amerika pada abad 19 d. Clifford

Lebih terperinci

TEORI ORGANISMIK KURT GOLDSTEIN

TEORI ORGANISMIK KURT GOLDSTEIN 1878-1965 TEORI ORGANISMIK KURT GOLDSTEIN 1 Kurt Goldstein Teori organismik / holistik (holism : holos :Yunani = lengkap, utuh, seluruhnya). Gestalt : wertheimer, Koffka & Kohler menentang Wundt. Bertolak

Lebih terperinci

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN DI AS

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN DI AS ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN DI AS 1. PROGRESSIVISME a. Pandangan Ontologi Kenyataan alam semesta adalah kenyataan dalam kehidupan manusia. Pengalaman adalah kunci pengertian manusia atas segala sesuatu,

Lebih terperinci

PSIKOLOGI KOGNITIF (Diringkas oleh Hanna Widjaya Dosen PPS Unpad Bandung)

PSIKOLOGI KOGNITIF (Diringkas oleh Hanna Widjaya Dosen PPS Unpad Bandung) PSIKOLOGI KOGNITIF (Diringkas oleh Hanna Widjaya Dosen PPS Unpad Bandung) BUKU: COGNITION 3rd Ed. 1994 Margaret W. Matlin Harcourt Brace Publishers KOGNISI? Aktivitas Mental Melibatkan: Perolehan Penyimpanan

Lebih terperinci

PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN TERHADAP PSIKOLOGI PENDIDIKAN HUMANISTIK

PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN TERHADAP PSIKOLOGI PENDIDIKAN HUMANISTIK 31 Jurnal Sains Psikologi, Jilid 6, Nomor 1, Maret 2017, hlm 31-36 PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN TERHADAP PSIKOLOGI PENDIDIKAN HUMANISTIK Fadhil Hikmawan Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada fadhil_hikmawan@rocketmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Kurikulum merupakan inti dari bidang pendidikan dan memiliki pengaruh terhadap seluruh kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya kurikulum dalam pendidikan dan

Lebih terperinci

PERAN PSIKOLOGI DALAM KESEHATAN MASYARAKAT

PERAN PSIKOLOGI DALAM KESEHATAN MASYARAKAT PERAN PSIKOLOGI DALAM KESEHATAN MASYARAKAT Ade Heryana Dosen Prodi Kesmas Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul Email: heryana@esaunggul.ac.id PENDAHULUAN Ahli Kesehatan Masyarakat (Public

Lebih terperinci

Filsafat Ilmu dan Logika

Filsafat Ilmu dan Logika Filsafat Ilmu dan Logika Modul ke: METODE-METODE FILSAFAT Fakultas Psikologi Masyhar Zainuddin, MA Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pengantar metode filsafat bukanlah metode ketergantungan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANTARA TEORI BELAJAR DISIPLIN MENTAL, BEHAVIORISME DAN KOGNITIFISME

PERBANDINGAN ANTARA TEORI BELAJAR DISIPLIN MENTAL, BEHAVIORISME DAN KOGNITIFISME PERBANDINGAN ANTARA TEORI BELAJAR DISIPLIN MENTAL, BEHAVIORISME DAN KOGNITIFISME Disiplin Mental Behaviorisme Kognitifisme Belajar merupakan penyeimbangan dari kekuatan, kemampuan dna potensipotensi yang

Lebih terperinci

PENGANTAR PSIKOLOGI (Kajian Mini Riset)

PENGANTAR PSIKOLOGI (Kajian Mini Riset) PENGANTAR PSIKOLOGI (Kajian Mini Riset) Jl. KH. Abdurrahman Wahid Kel. Talang Bakung Kec. Jambi Selatan Kota Jambi Kode Pos. 36135 Telp./Fax. 0741-570298 Cp. 082136949568 Email : sumarto.manajemeno@gmail.com

Lebih terperinci

TENTANG PSIKOLOGI. Compiled by : Hedi Sasrawan (hedisasrawan.blogspot.co.id) Edited by : UPT. BK UMM

TENTANG PSIKOLOGI. Compiled by : Hedi Sasrawan (hedisasrawan.blogspot.co.id) Edited by : UPT. BK UMM TENTANG PSIKOLOGI Psikologi merupakan sebuah disiplin ilmu dan terapan yang mempelajari mental dan perilaku secara ilmiah. Psikologi memiliki tujuan langsung untuk memahami individu dan kelompok dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk holistik dipengaruhi oleh lingkungan dari dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk holistik dipengaruhi oleh lingkungan dari dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk holistik dipengaruhi oleh lingkungan dari dalam dirinya maupun lingkungan luarnya. Manusia yang mempunyai ego yang sehat dapat membedakan antara

Lebih terperinci

HAKEKAT PSIKOLOGI PENDIDIKAN (S1-PGSD UNY )

HAKEKAT PSIKOLOGI PENDIDIKAN (S1-PGSD UNY ) HAKEKAT PSIKOLOGI PENDIDIKAN (S1-PGSD UNY ) aprilia_tinalidyasari@uny.ac.id HAKEKAT PSIKOLOGI PENDIDIKAN TUJUAN: mahasiswa dapat menyebutkan definisi psikologi, pendidikan dan psikologi pendidikan serta

Lebih terperinci

PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Oleh : Putu Ronny Angga Mahendra, S.Pd. M.Pd puturonny87@gmail.com Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra Dra. G.A Mas Darwati,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah manusia dan kehidupan, yang menggunakan bahasa sebagai medium. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. adalah manusia dan kehidupan, yang menggunakan bahasa sebagai medium. Sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupan, yang menggunakan bahasa sebagai medium. Sebagai seni kreatif

Lebih terperinci

Filsafat Umum. Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

Filsafat Umum. Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi Filsafat Umum Modul ke: 01 Fakultas Psikologi Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1 Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. RAPEM FILSAFAT UMUM Judul Mata Kuliah : Filsafat Umum

Lebih terperinci

PSIKOLOGI UMUM 1. Sejarah & Perkembangan Ilmu Psikologi

PSIKOLOGI UMUM 1. Sejarah & Perkembangan Ilmu Psikologi PSIKOLOGI UMUM 1 Sejarah & Perkembangan Ilmu Psikologi Gambaran Mata Kuliah Kode Mata Kuliah : PSI-101 Semester/Tahun Ajaran : I, 2014/2015 Syarat Untuk MK : Psikologi Umum 2 Jumlah SKS : 3 SKS Waktu Pertemuan

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2008:725) Konsep merupakan (1)

Lebih terperinci

SEJARAH SINGKAT PSIKOLOGI PENDIDIKAN

SEJARAH SINGKAT PSIKOLOGI PENDIDIKAN SEJARAH SINGKAT PSIKOLOGI PENDIDIKAN Hasil penelitian m buktikan t dapat kesamaan antara praktek pengajaran kuno dgn pengajaran modern dewasa ini. Hal ini diperkuat dgn beberapa pendapat yg dikemukakan

Lebih terperinci

Psikologi muncul sebagai ilmu pengetahuan di Jerman (psikologi asosiasi) Filsafat Descartes: cogito ergo sum saya berfikir maka saya ada.

Psikologi muncul sebagai ilmu pengetahuan di Jerman (psikologi asosiasi) Filsafat Descartes: cogito ergo sum saya berfikir maka saya ada. PSIKOANALISIS Psikologi muncul sebagai ilmu pengetahuan di Jerman (psikologi asosiasi) Filsafat Descartes: cogito ergo sum saya berfikir maka saya ada. Obyek psikologi adalah kesadaran orang normal. Tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Konflik terjadi acap kali dimulai dari persoalan kejiwaan. Persoalan

BAB I PENDAHULUAN. Konflik terjadi acap kali dimulai dari persoalan kejiwaan. Persoalan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konflik terjadi acap kali dimulai dari persoalan kejiwaan. Persoalan kejiwaan itu terjadi karena tidak terkendalinya emosi dan perasaan dalam diri. Tidak

Lebih terperinci

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL A. Konsep Manusia Dalam Berbagai Sudut Pandang Pencarian makna dan hakekat manusia dilakukan melalui berbagai pendekatan. Para filosuf memahami manusia

Lebih terperinci

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL MENITI LANGKAH KARYA SUTRI YANINGSIH MANIK DAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL MENITI LANGKAH KARYA SUTRI YANINGSIH MANIK DAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL MENITI LANGKAH KARYA SUTRI YANINGSIH MANIK DAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Endang WidyasTuty Pratiwi Program Studi Pendidikan bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KHUSUS TEMA 3.1. Arsitektur Perilaku Setiap orang pasti merasakan ketakutan tertentu secara psikologis mengenai hal yang berkenaan dengan Rumah Sakit. Hal ini dikarenakan kita takut akan

Lebih terperinci

MODEL TERAPI KONSELING. Teori dan Praktek

MODEL TERAPI KONSELING. Teori dan Praktek MODEL TERAPI KONSELING Teori dan Praktek Ragam model terapi konseling Terapi Psikoanalitik / Freud, Jung, Adler Terapi Eksistensial humanistik / May, Maslow, Frank Jourard Terapi Client-Centered / Carl

Lebih terperinci

Tiga Filsuf pertama Ada tiga orang, berasal dari Miletos (sebuah kota perantauan Yunani, terletak di pesisir Asia kecil) yang digelari sebagai filsuf

Tiga Filsuf pertama Ada tiga orang, berasal dari Miletos (sebuah kota perantauan Yunani, terletak di pesisir Asia kecil) yang digelari sebagai filsuf SEJARAH SINGKAT PSIKOLOGI I. AKAR FILSAFAT 1.1 Filsuf-filsuf filsuf pertama Pemikiran filsafat mulai berkembang sekitar awal abad 6 SM. Maksud pemikiran filsafat, bukan saja dalam arti sempit, tetapi pemikiran

Lebih terperinci

FILSAFAT UNTUK PSIKOLOGI

FILSAFAT UNTUK PSIKOLOGI FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA Modul ke: 11Fakultas PSIKOLOGI FILSAFAT UNTUK PSIKOLOGI Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Standar Kompetensi Setelah perkualiahan

Lebih terperinci

BAB 8 FUNGSIONALISME Fungsionalisme adalah sebuah aliran psikologi yang tumbuh di Amerika Serikat, yang dipelopori oleh William James. Ia sering disebut sebagai Bapak Psikologi Amerika. Selain itu ada

Lebih terperinci

Sejarah Perkembangan Ilmu

Sejarah Perkembangan Ilmu Sejarah Perkembangan Ilmu Afid Burhanuddin Pusat Kendali Manusia Pusat kendali kehidupan manusia terletak di tiga tempat, yaitu indera, akal, dan hati. Namun, akal dan hati itulah yang paling menentukan

Lebih terperinci

Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri

Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri Modul ke: Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri Definisi dan gambar Fakultas Psikologi Ainul Mardiah, M.Sc Program Studi Psikologi Kelahiran psikologi Modern Tahun 1870, beberapa ahli tertarik untuk

Lebih terperinci

MATERI : 1. Human Information Processing 2. Persepsi 3. Pattern Recognition & Pandemonium 4. Perhatian 5. Memori 6. Mnemonic

MATERI : 1. Human Information Processing 2. Persepsi 3. Pattern Recognition & Pandemonium 4. Perhatian 5. Memori 6. Mnemonic MATERI : 1. Human Information Processing 2. Persepsi 3. Pattern Recognition & Pandemonium 4. Perhatian 5. Memori 6. Mnemonic Sumber : Lindsay, PH & Norman, DA. 1977. Human Imformation Processing : An introduction

Lebih terperinci

DEFINISIKEPRIBADIANEPRIBADIAN

DEFINISIKEPRIBADIANEPRIBADIAN MANUSIA DAN KEPRIBADIAN DEFINISIKEPRIBADIANEPRIBADIAN Susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu manusia tersebut. Ciri-ciri watak seseorang

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN-FAKULTAS PSIKOLOGI-UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : PSIKOLOGI UMUM 1 KODE MATA KULIAH / SKS = MKK / 3 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN-FAKULTAS PSIKOLOGI-UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : PSIKOLOGI UMUM 1 KODE MATA KULIAH / SKS = MKK / 3 SKS TIU : mahasiswa mampu memahami pengertian psikologi sebagai sebuah ilmu yang mempelajari hidupan manusia beserta fakr-fakr yang mempengaruhi perilakunya 1 Pengertian A. sebagai suatu ilmu : memahami dan

Lebih terperinci

Pengertian Psikologi dan Psikologi Komunikasi

Pengertian Psikologi dan Psikologi Komunikasi Modul 1 Pengertian Psikologi dan Psikologi Komunikasi Dra. Nina M. Armando, M.Si. W PENDAHULUAN e can not not communicate (kita tidak dapat tidak berkomunikasi) adalah salah satu aksioma komunikasi. Apa

Lebih terperinci

PROSES BERARSITEKTUR DALAM TELAAH ANTROPOLOGI: Revolusi Gaya Arsitektur dalam Evolusi Kebudayaan

PROSES BERARSITEKTUR DALAM TELAAH ANTROPOLOGI: Revolusi Gaya Arsitektur dalam Evolusi Kebudayaan PROSES BERARSITEKTUR DALAM TELAAH ANTROPOLOGI: Revolusi Gaya Arsitektur dalam Evolusi Kebudayaan Mashuri Staf Pengajar Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Arsitektur- Universitas Tadulako Abstrak Salah satu

Lebih terperinci

SIJIL PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING

SIJIL PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING SIJIL PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING WPK213 Psikologi Islam dan Barat (Minggu 1) Pensyarah: Ustazah Dr Nek Mah Bte Batri PhD PERBINCANGAN Definisi Psikologi Barat dan Islam menekankan fungsi akal

Lebih terperinci

B.F. Skinner. Pendekatan Psikologi Skinner

B.F. Skinner. Pendekatan Psikologi Skinner B.F. Skinner Teori Kepribadian Behaviorisme Pendahuluan Behaviorisme adalah sebuah aliran dalam psikologis yang didirikan oleh John B. Watson pada tahun 1913. Seperti halnya psikoanalisa, behaviorisme

Lebih terperinci

TEORI BELAJAR KLASIK Oleh : Habibi FKIP Universitas Wiraraja Sumenep

TEORI BELAJAR KLASIK Oleh : Habibi FKIP Universitas Wiraraja Sumenep TEORI BELAJAR KLASIK Oleh : Habibi FKIP Universitas Wiraraja Sumenep Teori belajar berkembang dengan pesat setelah psikologi sebagai bidang ilmu terbentuk. Ilmu pengetahuan sendiri benar-benar eksis dengan

Lebih terperinci

Modul ke: Psikologi Sosial I DASAR-DASAR PERILAKU SOSIAL. Fakultas Psikologi. Intan Savitri,S.P., M.Si. Program Studi Psikologi

Modul ke: Psikologi Sosial I DASAR-DASAR PERILAKU SOSIAL. Fakultas Psikologi. Intan Savitri,S.P., M.Si. Program Studi Psikologi Modul ke: 03 Setiawati Fakultas Psikologi Psikologi Sosial I DASAR-DASAR PERILAKU SOSIAL Intan Savitri,S.P., M.Si. Program Studi Psikologi Kompetensi Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan apa saja yang

Lebih terperinci

Psikologi Kepribadian I Analytical Psychology Carl Gustav Jung

Psikologi Kepribadian I Analytical Psychology Carl Gustav Jung Modul ke: Fakultas Psikologi Psikologi Kepribadian I Analytical Psychology Carl Gustav Jung Agustini, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Manusia dalam Pandangan Carl G. Jung

Lebih terperinci

BAB. V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB. V KESIMPULAN DAN SARAN 137 BAB. V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Konsep mimpi Sigmund Freud. Mimpi adalah produk psikis yang dianggap sebagai konflik antara daya-daya psikis. Dengan menganalisis mimpi maka dapat mengetahui

Lebih terperinci

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR (ISBD)

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR (ISBD) Universitas Negeri Jakarta ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR (ISBD) Unit Pelaksana Teknis UPT MKU UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 Universitas Negeri Jakarta MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL Tujuan Pembelajaran

Lebih terperinci

3 Aspek-aspek Psikoanalitis dari Kepribadian 71

3 Aspek-aspek Psikoanalitis dari Kepribadian 71 1'l1t Daftar lsi Mac:am-mac:am Pengukuran Kepribadian 39 Tes Laporan Diri 39 Tes Q-Sort 41 Penilaian Orang Lain 42 Pengukuran Biologis 45 Observasi Perilaku 47 Wawancara 49 Perilaku Ekspresif 51 Analisls

Lebih terperinci

Diskusikanlah...! Genetik atau hasil belajar? Tunggal atau jamak? Kepribadian. Tetap atau Berubah? Ada atau tidak?

Diskusikanlah...! Genetik atau hasil belajar? Tunggal atau jamak? Kepribadian. Tetap atau Berubah? Ada atau tidak? Teori Kepribadian Diskusikanlah...! Genetik atau hasil belajar? Tunggal atau jamak? Kepribadian Tetap atau Berubah? Ada atau tidak? Diskusikanlah...! Watak (Disposition) Kepribadian? Samakah? Karakter?

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah sesuatu bentuk budaya manusia. Sastra secara etimologis

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah sesuatu bentuk budaya manusia. Sastra secara etimologis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra adalah sesuatu bentuk budaya manusia. Sastra secara etimologis berasal dari bahasa latin Literatura (litera huruf atau karya tulis ). Istilah tersebut

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PADJADJARAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN BIOLOGI DASAR Bab 1 PENDAHULUAN TIM DOSEN BIOLOGI DASAR JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PADJADJARAN 1 Definisi biologi Biologi (bios hidup + logos ilmu): ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Ia mustahil dapat hidup sendirian saja. Seseorang yang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Ia mustahil dapat hidup sendirian saja. Seseorang yang mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Manusia adalah makhluk sosial karena merupakan bagian dari masyarakat. Ia mustahil dapat hidup sendirian saja. Seseorang yang mengalami kecelakaan lalu lintaspun pasti

Lebih terperinci

Pendahuluan Alam Pikiran Manusia. Ilmu Alamiah Dasar

Pendahuluan Alam Pikiran Manusia. Ilmu Alamiah Dasar Pendahuluan Alam Pikiran Manusia Ilmu Alamiah Dasar Pendahuluan Tiap ilpeng punya karakteristik kejelasan yg meliputi: Obyek Masalah/kajiannya Cara perolehan/metodologinya Produk/hasilnya Kecenderungan/tren

Lebih terperinci

Konsep Wellbeing dalam Psikologi Positif. Danang Setyo Budi Baskoro, M.Psi

Konsep Wellbeing dalam Psikologi Positif. Danang Setyo Budi Baskoro, M.Psi Konsep Wellbeing dalam Psikologi Positif Danang Setyo Budi Baskoro, M.Psi Keluarkan selembar kertas dan jawab saya akan merasa bahagia saat saya Manakah orang yang lebih bahagia? Mana yang bisa membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bebas mengungkapkan semua ide dan ktreatifitasnya agar pembaca dapat menangkap

BAB I PENDAHULUAN. yang bebas mengungkapkan semua ide dan ktreatifitasnya agar pembaca dapat menangkap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Sastra adalah sebuah media bagi pengarang untuk menuangkan ide kreatif dan imajinasinya. Dalam menciptakan sebuah karya kreatif, seorang pengarang menjadi

Lebih terperinci

TEORI TEORI BELAJAR. Oleh : Jumari Ismanto, M.Ag 1 BAB I PENDAHULUAN

TEORI TEORI BELAJAR. Oleh : Jumari Ismanto, M.Ag 1 BAB I PENDAHULUAN TEORI TEORI BELAJAR Oleh : Jumari Ismanto, M.Ag 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia memperoleh sebagaian besar dari kemampuannya melalui belajar. Belajar adalah suatu peristiwa yang terjadi didalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki arti atau keindahan tertentu (Mihardja, 2012: 2). Dalam Kamus Istilah Sastra (dalam Purba, 2012: 2) Panuti Sudjiman

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki arti atau keindahan tertentu (Mihardja, 2012: 2). Dalam Kamus Istilah Sastra (dalam Purba, 2012: 2) Panuti Sudjiman 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra (sansekerta/shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sansekerta sastra, yang berarti teks yang mengandung instruksi atau pedoman, dari kata dasar

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Amalia (2010) dengan penelitian yang berjudul Analisis Perilaku Tokoh

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Amalia (2010) dengan penelitian yang berjudul Analisis Perilaku Tokoh BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Berdasarkan hasil studi pustaka yang telah dilakukan, ditemukan beberapa hasil penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini, baik

Lebih terperinci