B.F. Skinner. Pendekatan Psikologi Skinner
|
|
- Suparman Ivan Tedjo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 B.F. Skinner Teori Kepribadian Behaviorisme Pendahuluan Behaviorisme adalah sebuah aliran dalam psikologis yang didirikan oleh John B. Watson pada tahun Seperti halnya psikoanalisa, behaviorisme merupakan aliran yang revolusioner, kuat dan berpengaruh serta memiliki akar sejarah yang cukup kuat. Burrhus Frederic Skinner dilahirkan pada tanggal 20 Mei 1904 di Susquehanna, Pennsylvania, Amerika Serikat. Minat utama Skinner adalah pada analisi eksperimental atas tingkah laku, ia melakukan penyelidikan pada organisme infrahuman, biasanya tikus dan merpati. Skinner menerapkan prinsip-prinsip pengkondisian operan (operant conditioning) pada penyelidikan tentang psikotik orang orang dewasa, anak autistik, analisis bahasa dan perancangan mesin-mesin pengajaran. Peralatan yang paling terkenal adalah kotak Skinner ( Skinner Box). Pendekatan Psikologi Skinner Skinner menegaskan bahwa teori-teori tentang tingkah laku manusia, terutama dalam lapangan belajar, tidak bisa mengandalkan hanya pada teori-teori yang diformalisasi. 1
2 Pendekatan Psikologi Skinner Ciri-ciri utama pendekatan pembelajaran behavioristik yang dikembangkan oleh Skinner. 1. Tentang otonomi manusia 2. Penolakan atas penguraian fisiologisgenetik. 3. Psikologi sebagai ilmu pengetahuan tingkah laku 4. Kepribadian menurut perspektif behaviorisme 1. Tentang otonomi manusia Skinner menolak seluruh penguraian (explanation) tingkah laku yang didasarkan pada keberadaan agen hipotetis yang menentukan diri manusia seperti self, ego, dan sebagainya. Menurut Skinner, mekanisme mentalistik dan intrapsikis bersumber pada pemikiran animisme. Bagi Skinner, manusia otonom hanyalah suatu konsep untuk menerangkan sesuatu yang belum mampu diterangkan dengan cara lain, sehingga konsep tersebut akan kehilangan status apabila kita telah mengetahui tentang tingkah laku. Seandainya konsep mekanisme mentalistik itu hendak dipakai untuk menerangkan tingkah laku, maka konsep itu harus dapat diterjemahkan ke dalam pengertian yang relevan operasi-operasi eksperimental yang melibatkan penyelidikan dan pengukuran.. Dalam psikologi Skinner, manusia adalah kotak tertutup, dan seluruh variabel yang mengantarai tingkah laku dan output-output tingkah laku (motif, dorongan, emosi, dsb) harus dikesampingkan dari penyelidikan psikologi. 2. Penolakan atas penguraian fisiologis-genetik Skinner tidak percaya bahwa jawaban akhir dari pertanyaan psikologi akan bisa ditemukan dalam laboratorium fisiologi. Meskipun sejumlah aspek tingkah laku berkaitan dengan waktu kelahiran, tipe tubuh, atau konstitusi genetik namun fakta tersebut terbatas kegunaannya dan tidak bisa dimanipulasi atau dikendalikan dalam eksperimen. 2
3 3. Psikologi sebagai ilmu pengetahuan tingkah laku Skinner beranggapan bahwa seluruh tingkah laku manusia ditentukan oleh aturan-aturan, bisa diramalkan dan bisa dibawa ke dalam kontrol lingkungan. Skinner menolak anggapan bahwa manusia adalah makhluk yang bebas bekehendak atau anggapan bahwa tingkah laku bisa muncul tanpa sebab. Bagi Skinner, ilmu pengetahuan tentang tingkah laku manusia tidak berbeda dengan ilmu pengetahuan lainnya yang berorientasi pada data, tujuannya adalah meramalkan dan mengendalikan fenomena yang dipelajari. lanjutan Menurut Skinner, ilmu pengetahuan berkembang dari sederhana menuju kompleks, dan oleh karenanyasangatlogismempelajariinfrahuman (tikusdanmerpati) sebelummempelajarimanusia. Upaya itu memungkinkan menemukan prosesproses dasar dan prinsip-prinsip tingkah laku manusia dan penelitian itu bisa mengusahakan pengendalianyang akuratdanmengumpulkandata dalamwaktusingkat. lanjutan Dengan pendekatan behavioristiknya, Skinner mempertahankan analisis fungsional atas tingkah laku organisme, sehingga dapat membentuk kaitan yang pasti antara tingkah laku organisme yang dapat diamati(respon) dan kondisi lingkungan(stimulus). Variabel yang dipakai harus eksternal, bisa dilihat dan didefinisikan dalam istilah kuantitatif. Tujuan praktisnya adalah bisa memanipulasi variabel-variabel lingkungan (independent variable) sebagai pangkal tolak pembuatan peramalan, kemudian mengukur perubahan tingkah laku yang dihasilkan (dependent variable). 4. Kepribadian menurut perspektif behaviorisme Dari perspektif behaviorisme Skinner, studi tentang kepribadian melibatkan pengujian yang sistematis dan pasti atas sejarah hidup atau pengalaman belajar dan latar belakang genetik atau faktor bawaan yang khas dari individu. Menurut Skinner individu adalah organsime yang memperoleh perbendaharaan tingkah laku melalui belajar, ia bukan agen penyebab tingkah laku. Studi tentang kepribadian ditujukan pada penemuan polapola yang khas dari kaitan antara tingkah laku organisme dan konsekuensi-konsekuensi yang diperolehnya. 3
4 Pengondisian Operan Skinner membedakan dua tipe respon tingkah laku, yakni responden dan operan(operant). Tingkah laku responden adalah suatu respon yang spesifik yang ditimbulkan oleh stimulus yang dikenal dan stimulus selalu mendahului respon. Contohnya menyempitkan pupil mata untuk mengurangi stimulasi cahaya, atau menggigil karena kedinginan. Hubungan antara pupil menyempit dan menggigil (respon) dengan stimulasi cahaya dan kedinginan (stimulus) terjadi dengan spontan. Orang menemukan tingkah laku responden Ivan Pavlov seorang ahli fisiologi Rusia pengondisian klasik (classical conditioning) dengan menggunakan seekor anjing sebagai subjek. daging Stimulus tak terkondisi Stimulus terkondisi Bel Kondisioning klasik Pavlov Respon tak terkondisi Air liur Respon terkondisi Lanjutan Skinner tidak yakin bahwa porsi utama dari tingkah laku manusia terdiri dari refleks-refleks sederhana. Sebaliknya Skinnner yakin bahwa tingkah laku manusia sebagian besar terdiri dari tingkah laku operan. Tingkah laku operan diperoleh melalui operan yaitu ditentukan oleh kejadian yang mengikuti respon. Artinya konsekuensi dari tingkah laku akan menentukan kecenderungan organisme untuk mengulang atau menghentikan tingkah lakunya di masa datang. 4
5 Kondisioning operan Jika suatu tingkah laku diikuti dengan hasil yang posistif ( menyenangkan atau menguntungkan), maka organisme akan mengulang atau mempertahankan tingkah lakunya. Sebaliknya, jika hasil dari tingkah laku itu negatif (tidak menyenangkan), maka tingkah laku tersebut tidak akan diulang oleh organisme. Tingkah laku + konsekuensi - Cenderung diulang Dihentikan atau berkurang 5
6 Jadwal Perkuatan jadwal perkuatan yaitu aturan yang menentukan kapan perkuatan akan diberikan 1. perkuatan diberikan hanya setelah organisme melalui interval waktu (jadwal perkuatan interval), 2. perkuatan diberikan hanya setelah organisme menunjukkan sejumlah respon (jadwal perkuatan perimbangan). Kedua jadwal perkuatan ini bisa tetap (fixed) dan bisa tidak tetap(variabel). Perkuatan interval ratio fixed variable fixed variable Tingkah laku takhyul Tingkah laku yang disandarkan pada hubungan respon-perkuatan kebetulan ini disebut tingkah laku takhyul (superstitious behavior) tingkah laku takhyul akan selalu muncul dalam keadaan individu percaya bahwa tingkah laku tertentu yang diungkapkannya merupakan penyebab dari kejadian yang telah dan akan dialaminya Teknik Shaping Dalam lingkup tingkah laku manusia, diragukan bahwa prosedur standar pengondisian operan akan berhasil mengmbangkan tingkah laku yang rumit Teknik shaping adalah pembentukan suatu respon melalui pemberian perkuatan atas respon-respon lain yang mengarah atau mendekati respon yang ingin dibentuk 6
7 Pemerkuat Primer & Sekunder 1. Pemerkuat primer (pemerkuat tak berkondisi) adalah kejadian atau objek yang memiliki sifat memperkuat inheren 2. Pemerkuat skunder ( pemerkuat berkondisi) adalah suatu hal, kejadian atau objek yang memiliki nilai pemerkuat respon melalui kaitan yang erat dengan pemerkuat primer berdasarkan pengalaman pengondisian atau proses belajar pada organisme Stimulus Aversif stimulus yang tidak menyenangkan, tidak diharapkan dan selalu ingin dihindari oleh organisme Ada dua metode yang berbeda sehubungan dengan penggunaan stimulus aversif, yakni 1. hukuman dan 2. perkuatan negatif Hukuman Hukuman menunjukkan penggunaan stumulus aversif yang diberikan sebagai akibat dan tergantung kepada kemunculan suatu respon. Sebagai contoh anak yang nakal dipukul. Perkuatan negatif Perkuatan negatif menunjukkan kepada stimulus aversif yang mendorong organisme untuk melarikan diri dari padanya dalam upaya untuk mengatasi keadaan yang tidak menyenangkan. 7
8 Generalisasi dan Diskriminasi Stimulus generalisasi stimulus Kecenderungan untuk terulang atau meluasnya tingkah l aku yang diperkuat dari satu situasi stimulus ke dalam situasi stimulus yang lain disebut Diskriminasi stimulus merupakan kebalikan dari generalisasi stimulus, yakni suatu proses belajar bagaimana merespon secara tepat terhadap berbagai stimulus yang berbeda Diskriminasi stimulus memungkinkan individu memiliki kemampuan mengantisipasi hasil-hasil atau akibat-akibat yang akan muncul sehubungan dengan pengungkapan tingkah lakunya dalam berbagai situasi yang berbeda Terapi tingkah laku-token economic Menurut Skinner, tingkah laku menyimpang yang terdapat pada individu adalah sebagai hasil pengalaman pengondisian yang keliru. Karena itu tugas utama dari seorang terapist adalah menghapus tingkah laku yang menyimpang dan membentuk tingkah laku baru yang layak TUGAS INDIVIDUAL ELEARNING PSIKOLOGI KEPRIBADIAN 2 (Skinner) 1. BERIKAN CONTOH PENERAPAN JADWAL PERKUATAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI : a. PERKUATAN INTERVAL : FIX DAN VARIABEL b. PERKUATAN RASIO : FIX DAN VARIABEL 2. TUGAS DIKETIK PADA KERTAS KWARTO (A4) SPASI 1.5 FONT TIME NEW ROMAN 12 DAN DIKUMPULKAN PADA PERTEMUAN TANGGAL 30 JUNI
SKINNER TIGA ASUMSI DASAR SKINNER
3 SKINNER Minat utama Skinner adalah pada analisis eksperimental atas tingkah laku. Skinner melakukan penelitian pada tikus atau burung merpati. Di samping itu, Skinner juga menerapkan prinsip-prinsip
Lebih terperinciTEORI BELAJAR BEHAVIORISME (TINGKAH LAKU)
TEORI BELAJAR BEHAVIORISME (TINGKAH LAKU) Penguatan (+) Stimulus Respon Reinforcment Penguatan (-) Faktor lain ialah penguatan (reinforcement) yang dapat memperkuat timbulnya respons. Reinforcement bisa
Lebih terperinciTEORI PENGUATAN OLEH SKINNER
TEORI PENGUATAN OLEH SKINNER A. Bentuk Teori Skinner B.F. Skinner (104-1990) berkebangsaan Amerika dikenal sebagai tokoh behavioris dengan pendekatan model instruksi langsung (directed instruction) dan
Lebih terperinciTEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK Pertemuan ke-2 1 Pemerolehan vs Pembelajaran Pemerolehan memiliki ciri-ciri yang sama dengan pemerolehan bahasa pertama, seorang anak penutur asli, sedangkan belajar bahasa
Lebih terperinciAWAL MUNCULNYA TEORI BEHAVIORISME
TEORI BEHAVIORISTIK KELOMPOK 2 ABRAR YUSRA (5115153527) ACHMAD RIZQI AGFIAN (5115152309) ARI PRABOWO (5115152234) CITRATRI AYUNINGTIAS (5115152673) DHIMAZ IDRIS (5115151820) EKA MARDIANA (5115154962) ENCIK
Lebih terperinciTeori-teori Belajar. Teori Behavioristik. Afid Burhanuddin. Memahami teori-toeri belajar dan implementasinya dalam proses pembelajaran.
Teori-teori Belajar Teori Behavioristik Afid Burhanuddin Belajar Mengajar Kompetensi Dasar Memahami teori-toeri belajar dan implementasinya dalam proses pembelajaran Indikator Memahami hakikat teori pembelajaran
Lebih terperinciKonsep-konsep Modifikasi Perilaku. Danang Setyo Budi Baskoro, S.Psi., M.Psi
Konsep-konsep Modifikasi Perilaku Danang Setyo Budi Baskoro, S.Psi., M.Psi POKOK BAHASAN 1. Dasar Pemikiran 2. Definisi Modifikasi Perilaku 3. Perilaku 4. Pendekatan behavioristik 5. Prinsip dasar Modifikasi
Lebih terperinciUntuk pemahaman yang lebih mendalam, perlu diuraikan definisi belajar tersebut melalui penjelasan dari komponen-komponen dan istilah-istilah serta
WHAT IS LEARNING? Belajar adalah salah satu bidang kajian terpenting dalam psikologi dan merupakan suatu konsep yang benar-benar sulit didefinisikan. Dalam American Heritage Dictionary, belajar diartikan
Lebih terperinciTEORI BELAJAR SKINNER
TEORI BELAJAR SKINNER A. ALIRAN PSIKOLOGI TINGKAH LAKU (BEHAVIOR) Banyak teori tentang belajar yang telah berkembang mulai abad ke 19 sampai sekarang ini. Pada awal abad ke-19 teori belajar yang berkembang
Lebih terperinciTeori belajar : Analisis perilaku BF Skinner
Teori belajar : Analisis perilaku BF Skinner Biografi BF Skinner Burrhus Frederic Skinner lahir 1904 di Pennsylvania Ayahnya seorang pengacara dan politisi ternama, ibunya seorang ibu rumah tangga Skinner
Lebih terperinciTeori Belajar Behavioristik
Teori Belajar Behavioristik Pandangan tentang belajar : Belajar merupakan perubahan tingkah laku yang terjadi berdasarkan paradigma S-R (stimulus- respon) Ciri-ciri teori belajar behavioristik : a. Mementingkan
Lebih terperinciSejarah dan Aliran-Aliran Psikologi
Modul ke: Sejarah dan Aliran-Aliran Psikologi Behaviorisme Fakultas Psikologi Dra. Anna Amanah, Psi., MSi. www.mercubuana.ac.id Program Studi Psikologi Tokoh Tokoh: Ivan P. Pavlov 1849 1936 John Broadus
Lebih terperinciantara stimulus dan respon. Menurut Pavlov respon dari seseorang tergantung
Teori teori Behaviorisme 1. Classical Conditioning, Ivan Pavlov (1849 1936) Pavlov adalah seorang psikolog dari Rusia yang menemukan hubungan antara stimulus dan respon. Menurut Pavlov respon dari seseorang
Lebih terperinciPENGANTAR DAN TEORI ALIRAN BEHAVIOUR
PENGANTAR DAN TEORI ALIRAN BEHAVIOUR A. KONSEP & LINGKUP PSIKOLOGI KEPRIBADIAN Sebuah teori kepribadian diharapkan mampu memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan sekitar apa, bagaimana dan mengapa
Lebih terperinciBERBAGAI PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI
BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI Subtitle MENGAPA INDIVIDU BERPERILAKU AGRESIF? PENDEKATAN-PENDEKATAN BIOLOGIS PSIKODINAMIKA BEHAVIOR HUMANISTIK KOGNITIF Memandang perilaku dari sudut pandang pemfungsian
Lebih terperinciI. BIOGRAFI B. F. SKINNER Burrhus Frederic Skinner lahir di Susquehanna, Pennsylvania pada 20 Maret 1904 dari pasangan Willian dan Grace Skinner.
I. BIOGRAFI B. F. SKINNER Burrhus Frederic Skinner lahir di Susquehanna, Pennsylvania pada 20 Maret 1904 dari pasangan Willian dan Grace Skinner. Dia wafat di Massachusetts pada 18 Agustus 1990.. Dia merupakan
Lebih terperinciOleh : Muh. Mustakim, M.Pd.I
Oleh : Muh. Mustakim, M.Pd.I Hakikat Belajar Belajar merupakan proses mencapai berbagai dan sikap untuk bekal hidup di masa mendatang. macam kompetensi, Belajar adalah proses mendapatkan perubahan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan hasil ekspresi atau ungkapan kejiwaan seorang yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra merupakan hasil ekspresi atau ungkapan kejiwaan seorang yang diekspresikan dalam wujud media tulis. Untuk itu, karya sastra dihasilkan melalui imajinasi dan
Lebih terperinciTEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK. MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Belajar dan Pembelajaran yang dibina oleh Bapak Drs. Parno, M.
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Belajar dan Pembelajaran yang dibina oleh Bapak Drs. Parno, M.Si oleh Yunida Ekawati 110321406344 Zul Farida Arini 110321406367 Elies
Lebih terperinciMEMAHAMI TEORI-TEORI PERILAKU BELAJAR DALAM ORGANISASI
MEMAHAMI TEORI-TEORI PERILAKU BELAJAR DALAM ORGANISASI Oleh: Alimul Muniroh 1 Abstrak Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang mendasar sebagai hasil dari pengalaman di sebuah organisasi/ lembaga
Lebih terperinciMAKALAH TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang
MAKALAH TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Belajar merupakan sebuah proses perubahan tingkah laku Individu. Belajar merupakan hal yang sangat penting dan harus di jalani oleh
Lebih terperinciBab 5 Proses Belajar Konsumen
Bab 5 Proses Belajar Konsumen Arti Proses Belajar 1. Solomon {1999, hal 71} Belajar adalah perubahan perilaku yang relatif permanen yang diakibatkan pengalaman. 2. Schiffman dan kanuk {2000, hal 160} Dari
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Amalia (2010) dengan penelitian yang berjudul Analisis Perilaku Tokoh
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Berdasarkan hasil studi pustaka yang telah dilakukan, ditemukan beberapa hasil penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini, baik
Lebih terperinciTEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK Teori belajar behavioristik menjelaskan belajar itu adalah perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur dan dinilai secara konkret. Perubahan terjadi melalui rangsangan (stimulans)
Lebih terperinciBehavior and Social Learning Theory
MODUL 4 PSIKOLOGI PERKEMBANGAN 1 Behavior and Social Learning Theory Materi yang akan di bahas: a. Pendekatan Umum Teori b. Penekanan pada Perilaku Belajar c. Hukum Universal d. Teori Belajar Modern e.
Lebih terperinciPSIKOLOGI UMUM 1. Aliran Bevahiorisme: Neo-Behaviorisme
PSIKOLOGI UMUM 1 Aliran Bevahiorisme: Neo-Behaviorisme Edward C. Tolman Clark L. Hull B.F. Skinner Alberd Bandura Julian Rotter Neobehaviorisme 1930 1960: Tolman, Hull & Skinner Beberapa prinsip Neobehaviorisme:
Lebih terperinciRizka Amalia. A ( ) Ahmad Nur Fadholi ( ) BAB II PEMBAHASAN. A. Pengertian Teori Behavioristik
Rizka Amalia. A (152071000026) Ahmad Nur Fadholi (152071000015) BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Teori Behavioristik Teori Behavioristik adalah teori yang mempelajari perilaku manusia. Perspektif behavioral
Lebih terperinciPENERAPAN TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN
PENERAPAN TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN Novi Irwan Nahar Anggota DPRD Kabupaten Agam Sumatera Barat Abstrak Teori belajar behavioristik merupakan teori belajar yang lebih mengutamakan
Lebih terperinciTugas Aliran Pendidikan dan teori-teori Belajar Page 1
TEORI BELAJAR MENURUT ALIRAN BEHAVIORISME DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN Afandi dan Tulus Junanto Program Doctor Pascasarjana Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta Email: pandi.fkip.untan@gmail.com
Lebih terperinciLEARNING AND CREATIVE THOUGHT Belajar & Berpikir Kreatif
LEARNING AND CREATIVE THOUGHT Belajar & Berpikir Kreatif Paul H. Wright 1 THE SUCCESSFUL ENGINEERING STUDENT Mahasiswa yang cepat belajar untuk mengambil keuntungan dari perpustakaan, pusat komputer, laboratorium,
Lebih terperinciPerkembangan Sepanjang Hayat
Modul ke: Perkembangan Sepanjang Hayat Pengantar Memahami Teori Perkembangan Fakultas PSIKOLOGI Hanifah, M.Psi, Psikolog Program Studi Psikologi http://mercubuana.ac.id Kajian Perkembangan Manusia Apa
Lebih terperinciDIPLOMA PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING. WPK1313 Psikolgi Pembelajaran
DIPLOMA PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING WPK1313 Psikolgi Pembelajaran Minggu 2 Pensyarah: Ustazah Dr Nek Mah Bte Batri PhD Pendidikan Agama Islam (UMM) PhD Fiqh Sains & Teknologi (UTM) PENILAIAN PEMBELAJARAN
Lebih terperinciCARL ROGERS (CLIENT CENTERED THERAPY)
Biografi CARL ROGERS (CLIENT CENTERED THERAPY) 1. Carl Rogers dilahirkan di Illionis 8 Januari 1902 USA. 2. Ia menaruh perhatian atas ilmu pengetahuan alam dan biologi. Pengaruh filsafat J. Deway mendorong
Lebih terperinciTEORI BELAJAR TINGKAH LAKU
TEORI BELAJAR TINGKAH LAKU 1. Teori Belajar Tingkah Laku (Behaviorisme) Paham behaviorisme memandang belajar sebagai perkayaan/penambahan materi pengetahuan (material) dan atau perkayaan pola-pola respon
Lebih terperinciSocial Learning Theory
Modul ke: 04Fakultas Erna PSIKOLOGI Social Learning Theory Multahada, S.HI., S.Psi., M.Si Program Studi Psikologi Pendekatan Umum Teori P E R I L A K U o B S E R V A T I O N A l Teori Belajar Tradisional
Lebih terperinciPSIKOLOGI ALIRAN BEHAVIORISME
PSIKOLOGI ALIRAN BEHAVIORISME Behaviorisme adalah sebuah aliran dalam psikologi yang didirikan oleh John B. Watson pada tahun 1913 yang berpendapat bahwa perilaku harus merupakan unsur subyek tunggal psikologi.
Lebih terperinciBehaviorisme. Disusun oleh: Dr. phil. Hana Panggabean
Behaviorisme Disusun oleh: Dr. phil. Hana Panggabean Behaviorisme muncul sebagai kritik lebih lanjut dari strukturalisme Wundt. Meskipun didasari pandangan dan studi ilmiah dari Rusia, aliran ini berkembang
Lebih terperinciTeori Teori Belajar: Behaviorisme, Kognitif, dan Gestalt
Teori Teori Belajar: Behaviorisme, Kognitif, dan Gestalt Jika menelaah literatur psikologi, kita akan menemukan sejumlah teori belajar yang bersumber dari aliran aliran psikologi. Di bawah ini akan dikemukakan
Lebih terperinciTEORI behaviorism. Teori belajar koneksionisme
TEORI behaviorism Ada dua jenis pengkondisian: Tipe S : respondent conditioning (pengkondisian responden) identik dengan pengkondisian klasik. Menekankan arti penting stimulus dalam menimbulkan respons
Lebih terperinciMenyampah' dari Perspektif Psikologi (2) Marselius Sampe Tondok Fakultas Psikologi, Universitas Surabaya
Menyampah' dari Perspektif Psikologi (2) Marselius Sampe Tondok Fakultas Psikologi, Universitas Surabaya Dipublikasikan pada Harian Surabaya Post, 20 Juli 2008 Kalau pada edisi lalu kita membahas perilaku
Lebih terperinci2015 PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK TOKEN EKONOMI DALAM MENGURANGI PERILAKU KEKERASAN PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH AISYAH KOTA BANDUNG
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kekerasan merupakan satu istilah yang tidak asing dan cenderung lebih dikaitkan dengan peristiwa yang mengerikan, menakutkan, menyakitkan, atau bahkan mematikan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prakti prientasi pasien baru 1. Pengertian Orientasi Orientasi adalah melihat atau meninjau supaya kenal atau tahu (Purwadarminta, 1999). Dalam konteks keperawatan orientasi
Lebih terperinciPENERAPAN TEORI BEHAVIORISTIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB (KAJIAN TERHADAP PEMIKIRAN BF. SKINNER)
PENERAPAN TEORI BEHAVIORISTIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB (KAJIAN TERHADAP PEMIKIRAN BF. SKINNER) MUHAMMAD MAHMUDI Mahasiswa Keguruan Bahasa Arab Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang, Jl.
Lebih terperinciMATERI UTAMA KEGIATAN BELAJAR 2
MATERI UTAMA KEGIATAN BELAJAR 2 Pembelajaran yang efektif dapat dicapai apabila guru menguasai berbagai teori belajar sebagai landasan dalam mengimplementasikan pembelajarannya. Teori belajar merupakan
Lebih terperinciE.E.L. THORNDIKE Belajar merupakan peristiwa asosiasi antara stimulus (S) dengan respon (R) Supaya tercapai hubungan antara S dengan R, dibutuhkan kem
TEORI BELAJAR Rosita E.K., M.Si E.E.L. THORNDIKE Belajar merupakan peristiwa asosiasi antara stimulus (S) dengan respon (R) Supaya tercapai hubungan antara S dengan R, dibutuhkan kemampuan untuk melakukan
Lebih terperinciII._TINJAUAN PUSTAKA. Keterampilan proses sains merupakan salah satu bentuk keterampilan proses
6 II._TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoretis 1. Keterampilan Proses Sains Keterampilan proses sains merupakan salah satu bentuk keterampilan proses yang diaplikasikan pada proses pembelajaran. Pembentukan
Lebih terperinciTEORI BELAJAR. Oleh : Dedy Iswanto, S.Pd.
TEORI BELAJAR Oleh : Dedy Iswanto, S.Pd. Belajar adalah suatu aktifitas atau kegiatan dimana terdapat sebuah proses dan tahapan dari tidak tahu menjadi tahu, tidak mengerti menjadi mengerti, tidak bisa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Muhammadiyah Lasem. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Muhammadiyah Lasem
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Adapun yang menjadi objek penelitian ini sebagai variabel bebas (independent variable) pertama (X 1 ) adalah profitabilitas perusahaan dan variable
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. didalam lingkungan nyata (Taufiq dkk : 6.2). Suatu teori biasanya
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori - teori belajar Teori dapat diartikan sebagai seperangkat hipotesis (anggapan atau pernyataan sementara yang perlu diuji kebenarannya) yang diorganisasikan secara koheren
Lebih terperinciSTUDI ATAS PEMIKIRAN B.F SKINNER TENTANG BELAJAR. Rifnon Zaini Praktisi Pendidikan di SMPN 1 Karya Penggawa Pesisir Barat.
STUDI ATAS PEMIKIRAN B.F SKINNER TENTANG BELAJAR Rifnon Zaini Praktisi Pendidikan di SMPN 1 Karya Penggawa Pesisir Barat Abstract There are quite a lot of systems of theory which are constructed to examine
Lebih terperinciLe L ar a n r i n ng n g (Pa P r a t r 1) 1 By : Ika Sari Dewi
Learning (Part 1) By : IkaSari Dewi Definisi Perubahan perilaku yang relatif permanen yang dibentuk melalui pengalaman. Tidak semua perubahan perilaku merupakan hasil belajar Perubahan perilaku karena
Lebih terperinciBAB III TEKNIK TOKEN ECONOMY DALAM TERAPI BEHAVIORAL
BAB III TEKNIK TOKEN ECONOMY DALAM TERAPI BEHAVIORAL A. Pengertian Behavioral 1. Pengertian behavioral Behavioral adalah suatu pandangan ilmiah tentang tingkah laku manusia. Dalil dasarnya adalah bahwa
Lebih terperinciPersepsi, Memori, Daya Bayang, Bahasa, Penyelesaian Masalah, Pemahaman/Penalaran, Pmbuatan Keputusan
PSIKOLOGI KOGNITIF BUKU: COGNITION 3rd Ed. 1994 Margaret W. Matlin Harcourt Brace Publishers KOGNISI? Aktivitas Mental Melibatkan: Perolehan Penyimpanan Pencarian Penggunaan Pengetahuan MATLIN Membicarakan:
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Tika
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Tika (2005: 4) mengemukakan bahwa Penelitian deskriptif lebih mengarah pada pengungkapan
Lebih terperinciPengertian Psikologi
1 Pengertian psyche Pengertian Psikologi Psikologi berasal dari kata Yunani psyche yang artinya jiwa. Logos berarti ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi psikologi berarti : ilmu yang mempelajari tentang
Lebih terperinciOleh: Dadang Sukirman Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia
PRINSIP PEMBELAJARAN Oleh: Dadang Sukirman Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia A. Kompetensi yang diharapkan: Mahasiswa diharapkan dapat
Lebih terperinciBAB IV DISAIN PENELITIAN
BAB IV DISAIN PENELITIAN A. PENDAHULUAN Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam waktu yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku. Untuk dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Teori Konseling Behavioral konseling
BAB I PENDAHULUAN Pendidikan adalah sebuah aset yang penting di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, karena bagaimana pun tidak ada bangsa yang maju tanpa diiringi pendidikan yang bermutu. Pendidikan
Lebih terperinciMEMAHAMI TEORI-TEORI PERILAKU BELAJAR DALAM ORGANISASI
MEMAHAMI TEORI-TEORI PERILAKU BELAJAR DALAM ORGANISASI Alimul Muniroh Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah Lamongan, Indonesia E-mail: alimulmuniroh1@gmail.com Abstract: Learning is a fundamental process
Lebih terperinciBAB 3 METODELOGI PENELITIAN
BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitiian Berdasarkan pendapat Sugiyono (2007,p10), jenis penelitian menurut tingkat eksplanasinya ada 3 yaitu penelitian deskriptif, komparatif, dan asosiatif.
Lebih terperinciPROSES BELAJAR KONSUMEN
Consumer Behavior PROSES BELAJAR KONSUMEN Sengguruh Nilowardono Seorang konsumen, baik anak, remaja, dewasa maupun orang tua, melakukan proses belajar Seseorang yang menyukai produk tertentu, memilih bentuk
Lebih terperinciIlmu Perkembangan Anak Universitas Negeri Yogyakarta. Oleh : Yulia Ayriza
Ilmu Perkembangan Anak Universitas Negeri Yogyakarta Oleh : Yulia Ayriza TUMBUH KEMBANG ANAK PERTUMBUHAN Berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran organ individu dan hal ini dapat
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Peramalan diperlukan karena adanya kesenjangan waktu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang banyak dituntut
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, ide-ide, dan perasaan terkait segala permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan sarana yang digunakan pengarang untuk mengungkapkan pikiran, ide-ide, dan perasaan terkait segala permasalahan kehidupan manusia melalui bahasa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan metodologi misalnya observasi secara sistematis, dikontrol, dan mendasarkan pada teori
Lebih terperinciPENGENALAN PSIKOLOGI KOGNITIF PENGENALAN
1 PENGENALAN PSIKOLOGI KOGNITIF PENGENALAN Psikologi kognitif merupakan perspektif secara teori yang memfokuskan pada dunia persepsi pemikiran ingatan manusia. Ia menggambarkan pelajar sebagai proses maklumat
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling OLEH :
EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING INDIVIDU MELALUI TEKNIK OPERANT CONDITIONING TERHADAP PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS XI APK DI SMKN 2 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015-2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN TEORI BELAJAR OPERANT CONDITIONING DALAM MATA PELAJARAN PPKn TERHADAP PERBAIKAN PERILAKU PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 6 KAYUAGUNG
PENGARUH PENERAPAN TEORI BELAJAR OPERANT CONDITIONING DALAM MATA PELAJARAN PPKn TERHADAP PERBAIKAN PERILAKU PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 6 KAYUAGUNG Ica Efilia Natasya Alumni Pendidikan PKn FKIP Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode berasal dari kata Yunani methodos yang merupakan sambungan kata depan meta (secara harfiah berarti menuju, melalui, mengikuti sesudah) dan kata benda
Lebih terperinciPANDUAN PENULISAN PROPOSAL
PANDUAN PENULISAN PROPOSAL A. BAGIAN AWAL 1. Halaman Sampul Luar Pada halaman sampul luar berisi komponen : a. Judul Penelitian/Proposal dan mengandung didalamnya tempat penelitian dilaksanakan. b. Tulisan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian yang akan penulis teliti adalah Biaya Produksi dan Profitabilitas yang terjadi di Dalaraos Katering setelah dilakukan pra
Lebih terperinciPSIKOLOGI KOGNITIF (Diringkas oleh Hanna Widjaya Dosen PPS Unpad Bandung)
PSIKOLOGI KOGNITIF (Diringkas oleh Hanna Widjaya Dosen PPS Unpad Bandung) BUKU: COGNITION 3rd Ed. 1994 Margaret W. Matlin Harcourt Brace Publishers KOGNISI? Aktivitas Mental Melibatkan: Perolehan Penyimpanan
Lebih terperinciPenempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) 1. Pendahuluan (26/08/2015) 2. Dasar Perilaku Individu (02/09/2015) Penempatan Pegawai 3. Kepribadian dan Emosi dan mengumpulkan tugas ke 1 (09/09/2015) 4.
Lebih terperinciPerilaku Konsumen Summary Chapter 9
Perilaku Konsumen Summary Chapter 9 by: Deya Putra Errid Hadisyah Putra Kemal Aditya Naufalia Tria Lestari Putri 1. Jelaskanlah proses Classical Conditioning. Gunakan eksperimen Pavlov untuk membantu anda
Lebih terperinci2016 PENGGUNAAN TEKNIK TEGURAN TERHADAP PERILAKU STEREOTYPE PADA PESERTA DIDIK TOTALLY BLIND DI SLB NEGERI A KOTA BANDUNG
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Orang tunanetra merupakan seseorang yang kehilangan seluruh maupun sebagian dari fungsi penglihatannya, terdapat beberapa dampak yang ditimbulkan dari ketunanetraan,
Lebih terperinciPERILAKU DAN MENTAL DALAM PERSPEKTIF BEHAVIORISME
PERILAKU DAN MENTAL DALAM PERSPEKTIF BEHAVIORISME Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Psikologi Dosen Pengampu: Baidi Bukhori, S. Ag., M. Si. Disusun Oleh : Muhlisaturrohmah (1601016054) Mukoyimah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Moh. Nazir (2003: 54) metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti ingin memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai langkah-langkah yang harus diambil, serta cara
Lebih terperinciBAB II Lingkup dan Klasifikasi Penelitian Bisnis
BAB II Lingkup dan Klasifikasi Penelitian Bisnis METODE PENELITIAN BISNIS Andri Helmi M, SE., MM Penelitian Merupakan suatu penyelidikan yang sistematik dalam memperoleh informasi untuk pemecahan masalah.
Lebih terperinciKAJIAN PSIKOLOGIS TENTANG PENDEKATAN TEORI REINFORCEMENT DALAM PROSES PEMBELAJARAN
KAJIAN PSIKOLOGIS TENTANG PENDEKATAN TEORI REINFORCEMENT DALAM PROSES PEMBELAJARAN Oleh: Etty Ratnawati Jurusan Tadris IPS IAIN Syekh Nurjati Cirebon Email: ettyratnawati69@gmail.com Abstrak Dalam kegiatan
Lebih terperinciKONSEP DASAR. Manusia : mahluk reaktif yang tingkah lakunya dikontrol/dipengaruhi oleh faktorfaktor
KONSEP DASAR Manusia : mahluk reaktif yang tingkah lakunya dikontrol/dipengaruhi oleh faktorfaktor dari luar Manusia memulai kehidupannya dengan memberikan reaksi terhadap lingkungannya dan interaksi ini
Lebih terperinciPilihlah salah satu jawaban yang Anda anggap benar dari empat pilihanjawaban B, C, atau D)
:;:::~ LatihanSoal Pilihlah salah satu jawaban yang Anda anggap benar dari empat pilihanjawaban B, C, atau D) yang ada (A, 1. Respon tunggal yang diperkuat menurut dua atau lebih pengoperasian penjadwalan
Lebih terperinciMAKALAH KONTRIBUSI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR ORANG DEWASA DI MASYARAKAT. Disampaikan pada seminar nasional
MAKALAH KONTRIBUSI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR ORANG DEWASA DI MASYARAKAT Disampaikan pada seminar nasional kontribusi Pendidikan NonFormal dalam Pembangunan Bandung, 23
Lebih terperinciPANDUAN PENYUSUNAN SKRIPSI PENELITIAN KUANTITATIF dan PENELITIAN KUALITATIF
PANDUAN PENYUSUNAN SKRIPSI PENELITIAN KUANTITATIF dan PENELITIAN KUALITATIF PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA BIRO SKRIPSI PRODI PSIKOLOGI FAKULTAS
Lebih terperinciApa itu Penelitian Pendidikan?
Apa itu Penelitian Pendidikan? Penelitian Pendidikan adalah kegiatan sistematis untuk mencari jawaban yang benar atau mendekati kebenaran tentang permasalahan pendidikan berdasarkan penalaran yang logis
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah lembaran- lembaran yang berisi tugas
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa 1. Pengertian Lembar Kerja Siswa Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah lembaran- lembaran yang berisi tugas yang harus dikerjakan peserta didik. LKS biasanya berupa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif. Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif. Penelitian asosiatif digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel - variabel yang
Lebih terperinciTEORI BELAJAR DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN THEORY OF LEARNING ACCORDING TO EDUCATIONAL PSYCHOLOGY ABSTRACT
Jurnal Sosial Humaniora ISSN 2087-4928 Volume 4 Nomor 2, Oktober 2013 62 TEORI BELAJAR DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN THEORY OF LEARNING ACCORDING TO EDUCATIONAL PSYCHOLOGY RK Rusli 1a dan MA Kholik 1 1 Program
Lebih terperinciSISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF
SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF Proposal penelitian kuantitatif dikemas dalam sistematika seperti ditunjukkan pada gambar berikut. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Identifikasi Masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hingga kapan pun, selama manusia masih mempunyai emosi. Kenyataannya
BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Komunikasi antar pribadi sangat potensial untuk menjalankan fungsi instrumental sebagai alat untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain, karena kita dapat menggunakan
Lebih terperinciTeori-Teori Belajar: Behaviorisme Watson dan Teori Kondisioning Klasik Pavlov
Teori-Teori Belajar: Behaviorisme Watson dan Teori Kondisioning Klasik Pavlov TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pendahuluan Watson menekankan pentingnya pendidikan dalam perkembangan tingkah laku. Ia percaya
Lebih terperinciTahap-Tahap Penelitian Eksperimental. Semester genap
Tahap-Tahap Penelitian Eksperimental Semester genap Pendahuluan Penelitian eksperimental merupakan suatu metode penelitian yang meliputi delapan tahap, yaitu: 1. Memilih ide atau topik penelitian 2. Merumuskan
Lebih terperinciBAB I. Pengertian Dasar dalam Statistika. A. Statistika, Statistik, Statistika Deskriptif
BAB I Pengertian Dasar dalam Statistika A. Statistika, Statistik, Statistika Deskriptif 1. Pengertian Statistika Statistika adalah bagian dari matematika yang secara khusus membicarakan cara-cara pengumpulan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini pada era globalisasi, persaingan antara perusahaan satu dengan yang lainnya semakin ketat. Istilah globalisasi khususnya di dunia usaha telah menjadi
Lebih terperinciPengantar Modifikasi Perilaku
Modul ke: 01 Ainul Fakultas Psikologi Pengantar Modifikasi Perilaku Pengertian, Sejarah, Review Psikologi belajar, Ruang lingkup, Manfaat mempelajari Modifikasi Perilaku Mardiah, S.Psi, M.Sc. Program Studi
Lebih terperinciSofia Retnowati Fakultas Psikologi UGM 2005
Metodologi Penelitian Sofia Retnowati Fakultas Psikologi UGM 2005 PENDEKATAN SAINS MODERN PENDEKATAN SAINS Pendekatan terhadap fenomena dengan menyederhanakan kompleksitas fenomena dan mengisolasi fenomena
Lebih terperinciTes Inventori. Pengertian, Kegunaan dan Metode Tes Kepribadian MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh 07
MODUL PERKULIAHAN Tes Inventori Pengertian, Kegunaan dan Metode Tes Kepribadian Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh Psikologi Psikologi 07 A61616BB Riblita Damayanti S.Psi., M.Psi Abstract
Lebih terperinciDalam psikologi pendidikan, konsep minat diniterpretasikan sebagai variabel motivasi konten spesifik yang dapat diselidiki dan secara teori dapat dire
Konseptualisasi Minat Psikologi Pendidikan Andreas Krapp Oleh: Dra. Hj. Ehan M.Pd. Dalam psikologi pendidikan, konsep minat diniterpretasikan sebagai variabel motivasi konten spesifik yang dapat diselidiki
Lebih terperinci