PERANCANGAN STIRRER DENGAN DUA BUAH CUVET

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN STIRRER DENGAN DUA BUAH CUVET"

Transkripsi

1 PERANCANGAN STIRRER DENGAN DUA BUAH CUVET ABSTRAKSI Stirrer adalah alat pengaduk beberapa cairan didalam sebuah bejana (cuvet). Prinsip kerja stirrer ini menggunakan sebuah batang berputar yang berfungsi untuk mengaduk cairan, perputaran batang tersebut digerakan oleh sebuah motor DC dengan kecepatan putaran konstan 00rpm. Waktu pengadukan ditetapkan selama detik yang dibangkitkan oleh sebuah monostabil multivibrator. Dua buah cuvet disediakan untuk menampung cairan yang akan diaduksecara bergantian sehingga diperoleh kapasitas hasil yang lebih besar. Hasil percobaan menunjukan bahwa campuran menjadi homogen setelah diaduk kali dengan masing-masing detik. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi sudah menyentuh disegala sisi kehidupan masyarakat. Orang akan selalu berusaha mendapatkan hal-hal yang bersifat lebih praktis, hemat, efisien, dan berdaya guna tinggi. Segala macam permasalahan pada masa lalu yang rasanya tidak mungkin terjadi, untuk saat sekarang mungkin saja terjadi. Salah satunya adalah alat stirrer yang otomatis dengan menggunakan cuvet sebagai wadah cairan yang akan dicampur. Pemakaian system stirrer seperti hal diatas lebih praktis dan efisien. Dengan adanya peralatan seperti itu, semua aktivitas dan rutinitas yang dulunya harus dikerjaan secara manual dapat digantikan dengan system pengoperasian secara otomatis. System stirrer ini dirancang dengan keunggulan yaitu menggunakan dua buah cuvet sebagai wadahnya. Untuk laboratorium yang tergolong besar, peralatan stirrer ini telah digunakan dan biasanya telah menggunakan system komputerisasi. Pada kenyataanya peralatan stirrer seperti ini harganya relatif mahal. Untuk menjawab permasalahan diatas, penulis merancang suatu peralatan stirrer yang mampu bekerja dengan dua buah cuvet. Sehingga rancangan ini diberi judul Perancangan Stirrer Dengan Dua Buah Cuvet. BAB II TEORI DASAR. Optocoupler [] Optocoupler disebut juga optoisolator atau isolator yang tergandeng optik, yaitu menggabungkan LED dan phototransistor dalam satu kemasan. Kelebihan dari optocoupler : Pemisah fisik antara rangkaian yang masuk dengan rangkaian yang keluar (hubungan antara masukan dan keluaran hanya seberkas cahaya). Dan kecepatan operasinya lebih cepat. Tidak mudah terpengaruh oleh guncangan dan getaran. Bagian-bagian dari optocoupler a. Dioda Pemancar Cahaya (Light Emitting Diode) Pada dioda berprategangan maju, electron-elektron bebas melintasi persambungan dan jatuh kedalam lubang (hole). Pada saat electron jatuh dari tingkat energi yang tinggi ke tingkat energi yang lebih rendah, pada dioda biasa energi ini akan keluar dalam bentuk

2 panas, tetapi pada dioda pancar cahaya, energi tersebut akan memancarkan cahaya. b. Phototransistor Phototransistor adalah transistor yang peka terhadap cahaya, cara kerja phototransistor hampir sama dengan transistor biasa, yang membedakan adalah arus yang masuk kedalam basis dalam bentuk panas (cahaya). Seperti dijelaskan diatas, pada phototransistor, cahaya lewat melalui sebuah jendela dan bertemu pada sambungan kolector-basis. Jika intensitas cahaya bertambah, maka IR pun bertambah sehingga Ic pun ikut bertambah.. Komparator [] Rangkaian komparator adalah rangkaian yang berguna untuk membandingkan antara dua tegangan yang masuk, yaitu V dan V seperti yang diperlihatkan pada gambar. V V V error +V CC -V CC Gambar. Komparator V out Karena penguatan yang tinggi dari penguat operatif tegangan kesalahan yang sedikit (secara tipikal dalam mikrovolt) menimbulkan ayunan (swing) output maksimum. Misalnya, jika V lebih besar dari V, tegangan kesalahan adalah positif dan tegangan output menuju ke harga positif maksimumnya secara tipikal sampai Volt kurang dari tegangan catu. Di pihak lain, jika V kurang dari V, tegangan output berayun ke harga negatif maksimim.. Transistor Sebagai Saklar [,] Memanfaatkan transistor sebagai saklar berarti kita mengoperasikan transistor pada titik sumbat (cut off) untuk saklar terbuka (open switch) dan pada titik jenuh (saturation) untuk saklar tertutup (close switch), tetapi tidak pada daerah aktif. V IN R B V CC T R R C V OUT Gambar. Rangkaian saklar transistor Untuk mengoperasikan transistor pada keadaan tertutup maka arus basis (I B ) harus sama dengan arus basis saturasi (I B(sat) ). Kondisi tertutup, yaitu antara kolektor dan emiter terjadi hubungan singkat. Untuk menentukan arus basis dipakai rumus : dan IB Vin VBE RB I C = ß I B Jika I B lebih besar dari I B(sat), maka transistor tetap pada titik jenuh karena arus kolektor tidak dapat bertambah. Untuk mengoperasikan transistor pada keadaan terbuka maka arus basis paling kecil harus sama dengan nol. Kondisi terbuka, yaitu antara kolektor dan emitor tidak terjadi hubungan singkat.

3 . Flip-Flop [,] Sebuah flip-flop adalah suatu piranti digital yang mampu menyimpan sebuah bit. Flip-flop ini mempunyai dua keadaan yang stabil dan dapat terus berada pada salah satu keadaan itu sampai menerima sinyal input yang mengubahnya. Biasanya, flip-flop mempunyai dua output yang saling berkomplemen, yang ditunjukan dengan Q dan Q; jika Q =, maka flip-flop di-set dan jika Q = 0, maka flip-flop akan di-reset. Jadi dua kemungkinan keadaan operasiflip-flop ini adalah jika Q = 0, Q = dan Q =, Q = 0 Sebuah flip-flop mempunyai input pengendali (triggering), yang disebut dengan input waktu (clock), yang mampu melakukan sinkronisasi perubahan dua keadaan tersebut dengan pulsa waktu. Flip-flop dapat mengubah keadaan pada sisi positif atau negatif dari pulsa waktu. Teknik sinkronisasi ini disebut dengan edge-triggering.. Gerbang Logika [,] Gerbang logika adalah rangkaian yang menggunakan sinyal digital sebagai masukan dan keluaranya. Yang membuat rangkaian disebut sebagai gerbang adalah bahwa setiap keluaran tergantung sepenuhnya pada sinyal yang diberikan pada masukan-masukanya. Jika sinyal masukan ini berubah, maka keluaranya juga dapat berubah. AND Suatu gerbang AND mempunyai dua atau lebih dari dua masukan dan satu keluaran. Cara operasinya mengikuti definisi sebagai berikut : Keluaran dari suatu gerbang AND menenpati keadaan jika dan hanya jika semua masukan menempati keadaan. AND NOT Rangkaian NOT mempunyai satu masukan serta satu keluaran dan melakukan operasi logika peniadaan sesuai dengan definisi berikut ini: Keluaran dari rangkaian NOT akan mengambil keadaan jika dan hanya jika masukanya tidak mengambil keadaan. Simbol standart untuk menunjukan logika peniadaan adalah suatu lingkaran kicil yang digambarkan pada titik pertemuan antara garis sinyal dan symbol logika. INVERTER NAND Gerbang NAND merupakan gabungan dari NOT dan AND, dimana mempunyai dua atau lebih masukan dan hanya terdapat satu keluaran. Cara operasinya mengikuti definisi sebagai berikut: Suatu gerbang NAND adalah suatu gerbang dengan output 0, apabila semua inputanya bernilai, atau gerbang NAND adalah kebalikan dari gerbang AND. NAND [Modul Praktikum]. Dekoder Decoder merupakan suatu sarana piranti yang dapat mengubah bahasa mesin kedalam bahasa yang dimengerti oleh manusia atau menampilkan kode-kode biner menjadi tandatanda yang dapat ditanggapi secara visual. Rangkaian berikut adalah rangkaian decoder ke, dimana menggunakan aplikasi dari gerbang AND. Sebagai contoh dari cara kerjanya adalah apabila input bernilai 0 0, maka output Y0 akan high =. Jika input bernilai 0, maka output Y akan high =. Jika input bernilai 0, maka output Y akan high =. Jika input bernilai, maka output Y akan high =.

4 . Pencacah BCD Naik Turun (Counter) [,0] Counter merupakan jenis khusus dari register, yang dirancang guna mencacah/menghitung jumlah pulsa-pulsa clock yang masuk melalui input-input-nya. Counter berguna untuk menghasilkan variabel waktu dalam pengurutan dan pengendalian operasioperasi pada sistem digital. Dalam perancangan alat Tugas Akhir ini, penulis menggunakan IC LS sebagai counter. IC LS merupakan pencacah BCD (binary code decimal) yang dapat dibolak-balik,dan dilengkapi preset dan clear. Pencacah naik adalah rangkaian yang menghitung pulsa masukan mulai dari bilangan yang kecil ke bilangan yang lebih besar. Sedangkan pencacah turun adalah rangkaian yang menghitung pulsa masukan dari bilangan yang besar ke bilangan yang lebih kecil.. IC [] IC adalah suatu komponen semikonduktor yang sering digunakan dalam berbagai macam rangkaian elektronik yang berfungsi sebagai pewaktu. IC ini dapat bekerja pada daerah tegangan +, sampai + VDC. Threeshold Trigger Discharge Ground R R R R Q S Q Ou t. Register Geser [,] Register geser (shift register) dikelompokkan sebagai urutan logika dan oleh karena itu register geser disusun dari flip-flop. Register geser digunakan sebagai memori sementara dan untuk pergeseran data kekiri atau ke kanan. Register geser yang dipakai adalah LS. Register ini merupakan register geser universal.register LS tersebut mempunyai 0 masukan dan keluaran..0 Seven Segment [,] Seven segment adalah terdiri dari tujuh buah segmen atau lampu LED, dimana masingmasing segmen tersebut akan menyala bila dialiri arus atau diberi beda potensial. Adapun sifat-sifat yang dimiliki dari Seven segment adalah sebagai berikut:. Tanggapan terhadap perubahan logika cepat.. Akan menyala pada tegangan rendah yang sesuai dengan inputan yang telah disesuaikan.. Dengan mengkombinasikan segmen segmen tersebut kita akan dapat membentuk digit desimal. Misalkan, untuk membentuk angka maka segmen a, b, c, d, dan g akan menyala. Format tampilan seven segmen dapat kita lihat pada tabel dibawah Tabel. Display Seven Segmen Digit Segmen yang Diaktifkan 0 a, b, c, d, e, f b, c a, b, d, e, g a, b, c, d,g b, c, f, g a, c, d, f, g a, c, d, e,f, g a, b, c a, b, c, d, e, f, g a, b, c, d, f, g

5 . Relay Relay adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai penggerak kontaktor untuk menghubungkan suatu bagian rangkaian dengan rangkaian lain. Rellay bekerja dengan memanfaatkan sifat elektromagnetik yang terjadi pada kumparan ketika dialiri arus. Pada gambar dibawah ini memperlihatkan kontruksi sebuah relay dengan sepasang kontaktor normaly close (on) dan sepasang normaly open (off). Sebuah relay sederhana (gambar.) terdiri dari satu inti magnet, lilitan yang mengitari inti magnet, terminal penggerak, terminal common, terminal normaly open (NO) dan terminal normaly close (NC). Pada saat lilitan tidak cm no nc Gambar. Relay. Motor Stepper Motor Stepper adalah salah satu jenis motor yang untuk menggerakkannya digunakan tegangan yang diberikan pada masing-masing kumparan. Bagian utama motor stepper terdiri dari stator magnet permanen dan belitan rotor. Motor stepper membutuhkan beberapa lilitan rotor yang jumlahnya menunjukkan besar derajat tiap langkahnya.gambar. merupakan lambang motor stepper. Jika suatu lilitan dialiri listrik maka akan menimbulkan kutub utara dan selatan pada ujung inti besinya. Empat buah belitan Na, Nb, Nc dan Nd akan menimbulkan kutub utara dan kutub selatan, tergantung arah yang dilewatkan pada ujung yang menghadap rotor. Nd Gambar. Lambang Motor Stepper. Motor DC Adalah suatu mesin listrik (generator atau motor) yang akan berfungsi bila memiliki :. Kumparan medan, untuk menghasilkan medan magnet.. Kumparan jankar, untuk mengimbaskan ggl pada konduktor-konduktor yang terletak pada alur-alur jangkar.. Celah udara, yang memungkinkan berputarnya jangkar dalam medan magnet. Pada mesin arus searah, kumparan medan yang berbentuk kutub sepatu merupakan stator (bagian yang tidak berputar), dan kumparan jangkar merupakan rotor (bagian yang berputar). Bila kumparan jangkar yang berputar dalam medan magnet, akan dibangkitkan tegangan (ggl) yang berubah-ubah arah setiap setengah putaran, sehingga merupakan tegangan bolak-balik. Untuk memperoleh tegangan searah diperlukan alat penyearah yang disebut komutator dan sikat. S U Na Nc M Motor DC Nb Gambar. Lambang Motor DC

6 + 0 S C 00nF BAB III PRINSIP KERJA RANGKAIAN. Rangkaian Pengatur Putaran Motor Stepper Rangkaian pengatur putaran terdiri dari dua buah gerbang NAND, dengan tambahan resistor dan capasitor yang dirancang sebagai rangkaian multivibrator astabil, rangkaian counter dengan menggunakan IC, rangkaian decoder dengan menggunakan IC, dan juga menggunakan seven segment sebagai tampilan angka. Rangkaian pengatur putaran ini berfungsi untuk menentukan berapa banyak piringan atau tempat kuvet akan berputar. (satu putaran adalah 0 derajat). 0 S UA R + R C 00nF,K pengatur putaran Ke Rangkaian Comparator +, dan juga menggunakan seven segment sebagai tampilan angka, untuk menghitung sudah berapa kali piringan tersebut sudah berputar. Res 0 Res K +V SW-PB U? +V Optoisolator Cap 0nF Res 0 U?A DMJ U?A DMJ 0 U? LD CLR UP DWN A B C D DMALSN VCC CO BRW QA QB QC QD +V ke Komparator U? BI/RBO RBI LT A B C D SNLSD. Rangkaian Komparator Pada bagian rangkaian komparator ini, rangkaian hanya terdiri atas IC yang berfungsi sebagai komparator dan satu buah IC 0 yang berfungsi sebagai gerbang NOT. VCC a b c d e f g 0 0 D? a b c d e f g DP Dpy Blue-CA A A Res 0 + R 0 S R,K C 00nF R,K C 0uF UB C 0uF R K R K U LD CLR UP DWN VCC CO BRW A QA B QB 0 C QC D QD SNHCN U BI/RBO VCC RBI LT a A b B c C d D e f g SNAN 0 D a A b A c d e f 0 g DP Dpy Blue-CA R 0 Dari Rangkaian Pengatur putaran U 0 A0 A A A A>Bin A=Bin A<Bin B0 B B B VDD A>Bout A=Bout A<Bout + UA output A SN0N Ke Rangkaian Stepper Dari Rangkaian Penghitung Putaran MCBCL. Rangkaian Penghitung Putaran Pada bagian rangkaian penghitung putaran ini terdiri dari optocoupler, dua buah gerbang NOT yang merupakan bagian dari IC 0, satu buah saklar push button, rangkaian counter dengan menggunakan IC, rangkaian decoder dengan menggunakan IC

7 . Rangkaian J-K Flip-flop Pada bagian ini rangkaian hanya terdiri dari rangkaian j-k flip-flop, satu buah push button dan satu buah led sebagai indicator. +V K +V J PRE Q CLK Res 0. Rangkaian Motor DC Pada rangkaian motor dc ini terdiri dari sebuah optocoupler sebagai sensor untuk kuvet, sebuah gerbang AND, sebuah IC yang berfungsi sebagai multivibrator monostable, dua buah transistor type NPN, dua buah relay, sebuah gerbang AND, dua buah limit switch, dan dua buah motor dc. Rangkaian ini berfungsi untuk mengaduk setiap kuvet dalam waktu + detik, dan sensor optocoupler berfungsi untuk menghentikan putaran kuvet. K CLR Q Port MASUKAN UNTUK REGISTER GESER KAKI +V Port MASUKAN UNTUK KELUARAN KOMPARATOR Res 0 Res k K 0K +V K Optoisolator. Rangkaian Motor Stepper +V +V MOTOR PENGADUK M +V Pada rangkaian motor stepper ini terdiri dari IC sebagai multivibrator astable, IC yang berfungsi sebagai register geser, IC ULN00 yang berfungsi driver motor stepper, serta sebuah motor stepper. 0k Cap 00uF CX/RX CX A Q B Q CLR SNLSN k BATAS ATAS +V M MOTOR NAIK TURUN Port KKE KAKI ASTABIL DARI KAKI JK FLIP-FLOP Port BATAS BAWAH +V +v U? 0K Cap uf U? RST THR CVOLT TRIG LMCM VCC DISC OUT Res k 0 S0 VCC S CLR CLK SR SL A QA B QB C QC D QD U? IN OUT IN OUT IN OUT IN OUT IN OUT IN OUT IN OUT COM ULN00A 0 M SNASN 0nF Port DARI KAKI MONOSTABIL MULTIVIBRATOR

8 BAB IV PENGAMBILAN DATA DAN ANALISA. Titik-titik Pengambilan Data Setelah perancangan alat ini terrealisasikan, maka diperlukan pengujian alat untuk pengambilan data dengan titik-titik sebagai berikut : Test point :Ditempatkan pada rangkaian penghitung putaran, yaitu tepatnya pada output optocoupler dimana yang diamati adalah tegangan keluaran optocoupler pada saat optocoupler tersebut terhalang piringan maupun tidak terhalang piringan. Test point : Ditempatkan pada rangkaian pengatur putaran, yaitu tepatnya pada out put gerbang NAND dimana yang diamati adalah bentuk gelombang ouput dari gerbang NAND serta nilai tegangan, periode dari gelombang tersebut. Test point : Ditempatkan pada rangkaian pengendali motor stepper, yaitu tepatnya pada output IC yang berfungsi sebagai astable multivibrator untuk motor stepper dimana yang diamati adalah bentuk gelombang serta nilai tegangan, periode dari gelombang tersebut. Test point : Ditempatkan pada rangkaian pengendali motor dc, yaitu tepatnya pada output kaki dari IC dimana yang diamati adalah bentuk gelombang dan nilai tegangan, periode dari gelombang yang dihasilkan oleh IC yang berfungsi sebagai monostable multivibrator.. Peralatan Untuk Pengambilan Data Disini penulis mengambil data dan mengamati berulang kali pengambilan data dengan peralatan sebagai berikut :. Power supply, dipakai untuk memberikan catu daya pada keseluruhan alat pengaduk kuvet secara berkala, dengan data teknis sebagai berikut : Tegangan input 0V/AC Tegangan supply untuk rangkaian V dan V/DC. Osciloscope, dipakai untuk menampilkan bentuk gelombang ouput pada titik-titik tertentu yang penulis inginkan, dengan data teknis sebagai berikut : Model OS=00D 00MHz Merk LG Line voltage (0/0Hz) fuse 0V. MULTIMETER, dipakai untuk mengukur nilai tegangan pada tiap-tiap titik pengukuran. Multimeter yang dipakai oleh penulis mempunyai data teknis sebagai berikut : Merk : KRISBOW Type : KW0-. Kamera Digital, dipakai untuk mengambil gambar pada tampilan oscilloscope setelah data didapatkan. Kamera digital yang digunakan adalah : UMAX Astra Cam DV 0.. Jam Digital, dipakai untuk mengambil data pada saat motor DC mengaduk. Yang dicatat adalah berapa detik motor DC bekerja. Jam digital yang digunakan adalah : Timex 0 sport.. Refractometer, biasa digunakan untuk mengetahui kekentalan kopi, disini dipakai untuk mengetahui seberapa kental cairan yang sudah tercampur. Refractometer yang digunakan adalah : Atago ATCe.

9 . Hasil Pengambilan Data dan Analisa.. Pengujian Optocoupler yang Dirancang untuk Sensor Pengaduk Cuvet. Tujuan : untuk mengetahui berapa nilai tegangan output optocoupler pada saat terhalang cahaya dan tidak terhalang oleh cahaya. Alat Yang Digunakan : Multimeter Digital (difungsikan sebagai voltmeter).. Pengujian Gerbang NAND yang Dirancang Untuk Memberikan Input Pulsa Clock Untuk Counter Up and Down. Tujuan :. Untuk mendapatkan gelombang kotak pada keluaran gerbang NAND, yang akan digunakan untuk masukan counter.. Untuk mengetahui bentuk gelombang dan nilai frekwensi dan periode dari keluaran gerbang NAND tersebut. Alat Yang Digunakan : Osciloscope. ini serta kesalahan pada alat ini yang mungkin untuk diperbaiki pada pembuatan selanjutnya. Tujuan : Untuk mengetahui seberapa besar kesalahan yang terdapat pada alat stirrer dengan dua buah cuvet. Alat yang digunakan : Jam tangan yang digunakan sebagai stop watch.... Pengujian Cairan Yang Akan Diaduk Pada Tabung Cuvet. Penjelasan : Pada bagian ini alat stirrer dengan dua buah cuvet dijalankan. Pada bagian ini penulis melakukan dua percobaan yaitu:. Memasukan NaCL + HO kedalam gelas cuvet.. Memasukan NaCL, Glukosa + HO kedalam gelas cuvet. Yang kemudian akan diaduk, dan akan dilihat kekentalanya. Tujuan : Untuk mengetahui seberapa kental cairan tersebut pada saat diaduk dengan waktu tertentu. Alat yang Digunakan : Refractometer... Pengujian IC yang Dirancang Sebagai Multivibrator Astable Digunakan Untuk Memberikan Clock Pada Register Geser. Tujuan :. Untuk mendapatkan pulsa kotak astabil pada keluaran IC, yang digunakan untuk menggeser data pada register geser.. Untuk mengetahui bentuk gelombang keluaran dari IC yang dirancang sebagai astable multivibrator serta untuk mengetahui nilai tegangan, frekwensi dan periodenya. Alat yang Digunakan : Osciloscope.. Pengujian Alat Stirrer Dengan Dua Buah Cuvet.... Pengujian Waktu Bekerja Motor DC Pada Saat Mengaduk. Penjelasan : Pada bagian ini alat stirrer dengan dua buah cuvet di jalankan dan dilihat dengan berulang, dengan maksud untuk dapat mengetahui kekurangan yang terdapat pada alat

10

Jurnal Skripsi. Mesin Mini Voting Digital

Jurnal Skripsi. Mesin Mini Voting Digital Jurnal Skripsi Alat mesin mini voting digital ini adalah alat yang digunakan untuk melakukan pemilihan suara, dikarenakan dalam pelaksanaanya banyaknya terjadi kecurangan dalam perhitungan jumlah hasil

Lebih terperinci

Laboratorium Sistem Komputer dan Otomasi Departemen Teknik Elektro Otomasi Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh November

Laboratorium Sistem Komputer dan Otomasi Departemen Teknik Elektro Otomasi Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh November PRAKTIKUM 1 COUNTER (ASINKRON) A. OBJEKTIF 1. Dapat merangkai rangkaian pencacah n bit dengan JK Flip-Flop 2. Dapat mendemonstrasikan operasi pencacah 3. Dapat mendemonstrasikan bagaimana modulus dapat

Lebih terperinci

Bab III Pelaksanaan Penelitian. III.1 Alur Pelaksanaan Penelitian Secara umum alur pelaksanaan penelitian ini disajikan dalam diagram alir berikut

Bab III Pelaksanaan Penelitian. III.1 Alur Pelaksanaan Penelitian Secara umum alur pelaksanaan penelitian ini disajikan dalam diagram alir berikut Bab III Pelaksanaan Penelitian III.1 Alur Pelaksanaan Penelitian Secara umum alur pelaksanaan penelitian ini disajikan dalam diagram alir berikut Mulai Observasi dan studi pustaka Y Permasalahan Hipotesis

Lebih terperinci

Peraga 7-segmen berfungsi untuk menampilkan angka 0 sampai 9. Segmen-segmen diberi label : a, b, c, d, e, f dan g.

Peraga 7-segmen berfungsi untuk menampilkan angka 0 sampai 9. Segmen-segmen diberi label : a, b, c, d, e, f dan g. Peraga 7-segmen Peraga 7-segmen berfungsi untuk menampilkan angka 0 sampai 9. Segmen-segmen diberi label : a, b, c, d, e, f dan g. a f e g b c Dengan menyalakan segmen tertentu maka dapat ditampilkan karakter

Lebih terperinci

1. FLIP-FLOP. 1. RS Flip-Flop. 2. CRS Flip-Flop. 3. D Flip-Flop. 4. T Flip-Flop. 5. J-K Flip-Flop. ad 1. RS Flip-Flop

1. FLIP-FLOP. 1. RS Flip-Flop. 2. CRS Flip-Flop. 3. D Flip-Flop. 4. T Flip-Flop. 5. J-K Flip-Flop. ad 1. RS Flip-Flop 1. FLIP-FLOP Flip-flop adalah keluarga Multivibrator yang mempunyai dua keadaaan stabil atau disebut Bistobil Multivibrator. Rangkaian flip-flop mempunyai sifat sekuensial karena sistem kerjanya diatur

Lebih terperinci

DASAR MOTOR STEPPER. I. Pendahuluan.

DASAR MOTOR STEPPER. I. Pendahuluan. DASAR MOTOR STEPPER I. Pendahuluan Motor stepper adalah perangkat elektromekanis yang bekerja dengan mengubah pulsa elektronis menjadi gerakan mekanis diskrit. Motor stepper bergerak berdasarkan urutan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan III-1 BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Perancangan Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan menghasilkan suatu sistem yang dapat mengontrol cahaya pada lampu pijar untuk pencahayaanya

Lebih terperinci

VOLTMETER DAN MULTIMETER DIGITAL

VOLTMETER DAN MULTIMETER DIGITAL Pengukuran Besaran Listrik (TC22082) Pertemuan 6 VOLTMETER DAN MULTIMETER DIGITAL Voltmeter Digital (DVM : Digital VoltMeter) Pada dasarnya DVM terdiri atas konverter analog ke digital (ADC), seven segment

Lebih terperinci

Pendahuluan. Prinsip Kerja Motor Stepper

Pendahuluan. Prinsip Kerja Motor Stepper Pendahuluan Motor stepper adalah perangkat elektromekanis yang bekerja dengan mengubah pulsa elektronis menjadi gerakan mekanis diskrit. Motor stepper bergerak berdasarkan urutan pulsa yang diberikan kepada

Lebih terperinci

Pendahuluan. 1. Timer (IC NE 555)

Pendahuluan. 1. Timer (IC NE 555) Pada laporan ini akan menyajikan bagaimana efisien sebuah power supply untuk LED. Dengan menggunakan rangkaian buck converter diharapkan dapat memberikan tegangan dan arus pada beban akan menjadi stabil,

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 2 DECODER-ENCODER. JOBSHEET UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Digital dan Mikroprosesor Yang dibina oleh Drs. Suwasono, M.T.

PRAKTIKUM 2 DECODER-ENCODER. JOBSHEET UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Digital dan Mikroprosesor Yang dibina oleh Drs. Suwasono, M.T. PRAKTIKUM 2 DECODER-ENCODER JOBSHEET UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Digital dan Mikroprosesor Yang dibina oleh Drs. Suwasono, M.T. Nama : Fachryzal Candra Trisnawan NIM : 160533611466 Prog. Studi - Off

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan, 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem kontrol (control system) Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan, memerintah dan mengatur keadaan dari suatu sistem. [1] Sistem kontrol terbagi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT 3.1 DIAGRAM BLOK sensor optocoupler lantai 1 POWER SUPPLY sensor optocoupler lantai 2 sensor optocoupler lantai 3 Tombol lantai 1 Tbl 1 Tbl 2 Tbl 3 DRIVER ATMEGA 8535

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat

BAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat 29 BAB III PERENCANAAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan secara lebih rinci mengenai perencanaan dan pembuatan dari alat UV Room Sterilizer. Akan tetapi sebelum melakukan pembuatan alat terlebih dahulu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012

METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012 28 METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012 hingga Januari 2014, dilakukan di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

Lebih terperinci

MODUL DASAR TEKNIK DIGITAL

MODUL DASAR TEKNIK DIGITAL MODUL DASAR TEKNIK DIGITAL ELECTRA ELECTRONIC TRAINER alexandernugroho@gmail.com HP: 08112741205 2/23/2015 BAB I GERBANG DASAR 1. 1 TUJUAN PEMBELAJARAN Peserta diklat / siswa dapat : Memahami konsep dasar

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik dan pembuatan mekanik turbin. Sedangkan untuk pembuatan media putar untuk

Lebih terperinci

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali BAB III PERANCANGAN 3.1. Blok Diagram Pada dasarnya rangkaian elektronik penggerak kamera ini menggunakan beberapa rangkaian analok yang terbagi menjadi beberapa blok rangkaian utama, yaitu, rangkaian

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan kerja alat Secara Blok Diagram. Rangkaian Setting. Rangkaian Pengendali. Rangkaian Output. Elektroda. Gambar 3.

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan kerja alat Secara Blok Diagram. Rangkaian Setting. Rangkaian Pengendali. Rangkaian Output. Elektroda. Gambar 3. 27 BAB III PERENCANAAN 3.1 Perencanaan kerja alat Secara Blok Diagram Power Supply Rangkaian Setting Indikator (Led) Rangkaian Pengendali Rangkaian Output Line AC Elektroda Gambar 3.1 Blok Diagram Untuk

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN MOTOR SINKRON SATU FASA BERBASIS MIKROKONTROLER

SISTEM PENGENDALIAN MOTOR SINKRON SATU FASA BERBASIS MIKROKONTROLER SISTEM PENGENDALIAN MOTOR SINKRON SATU FASA BERBASIS MIKROKONTROLER Deni Almanda 1, Anodin Nur Alamsyah 2 1) 2) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta Jl. Cempaka Putih

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka 59 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat Mulai Tinjauan pustaka Simulasi dan perancangan alat untuk pengendali kecepatan motor DC dengan kontroler PID analog

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perangkat Keras ( Hardware) Dalam pembuatan tugas akhir ini diperlukan penguasaan materi yang digunakan untuk merancang kendali peralatan listrik rumah. Materi tersebut merupakan

Lebih terperinci

PENCACAH. Gambar 7.1. Pencacah 4 bit

PENCACAH. Gambar 7.1. Pencacah 4 bit DIG 7 PENCACAH 7.. TUJUAN. Mengenal, mengerti dan memahami operasi dasar pencacah maju maupun pencacah mundur menggunakan rangkaian gerbang logika dan FF. 2. Mengenal beberapa jenis IC pencacah. 7.2. TEORI

Lebih terperinci

RANCANGAN ALAT UKUR WAKTU TUNDA RELE ARUS LEBIH

RANCANGAN ALAT UKUR WAKTU TUNDA RELE ARUS LEBIH RANCANGAN ALAT UKUR WAKTU TUNDA RELE ARUS LEBIH T. Ahri Bahriun 1) 1) Staf Pengajar Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik USU Abstrak Rele arus lebih berfungsi untuk membuka circuit breaker jika terjadi

Lebih terperinci

Percobaan 4 PENGUBAH SANDI BCD KE PERAGA 7-SEGMEN. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

Percobaan 4 PENGUBAH SANDI BCD KE PERAGA 7-SEGMEN. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY Percobaan 4 PENGUBAH SANDI BCD KE PERAGA 7-SEGMEN Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY E-mail : sumarna@uny.ac.id Tujuan : 1. Mengenal cara kerja dari peraga 7-segmen 2. Mengenal cara kerja rangkaian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Diagram Blok Rangkaian Secara Detail Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi

Lebih terperinci

Simulasi Karakteristik Inverter IC 555

Simulasi Karakteristik Inverter IC 555 Simulasi Karakteristik Inverter IC 555 Affan Bachri *) *) Dosen Program Studi Teknik Elektro Universitas Islam Lamongan Makalah ini menyajikan sebuah rangkaian inverter yang dibangun dari multivibrator

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KENDALI. Kontrol Putaran Motor DC. Dosen Pembimbing Ahmad Fahmi

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KENDALI. Kontrol Putaran Motor DC. Dosen Pembimbing Ahmad Fahmi LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KENDALI Kontrol Putaran Motor DC Dosen Pembimbing Ahmad Fahmi Oleh: Andrik Kurniawan 130534608425 PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Didalam merancang sistem yang akan dibuat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelumnya, pertama-tama mengetahui prinsip kerja secara umum dari sistem yang akan dibuat

Lebih terperinci

Yudha Bhara P

Yudha Bhara P Yudha Bhara P. 2208 039 004 1. Pertanian merupakan pondasi utama dalam menyediakan ketersediaan pangan untuk masyarakat Indonesia. 2. Pertanian yang baik, harus didukung dengan sistem pengairan yang baik

Lebih terperinci

BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN

BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN BAB III BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN 3.1 Blok Diagram SWITCH BUZZER MIKROKONTROLLER AT89S52 DTMF DECODER KUNCI ELEKTRONIK POWER SUPPLY 1 2 3 4 5 6 7 8 9 * 0 # KEYPAD 43 3.2 Gambar Rangkaian 44 3.3

Lebih terperinci

Dalam pengukuran dan perhitungannya logika 1 bernilai 4,59 volt. dan logika 0 bernilai 0 volt. Masing-masing logika telah berada pada output

Dalam pengukuran dan perhitungannya logika 1 bernilai 4,59 volt. dan logika 0 bernilai 0 volt. Masing-masing logika telah berada pada output BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengukuran Alat Dalam pengukuran dan perhitungannya logika 1 bernilai 4,59 volt dan logika 0 bernilai 0 volt. Masing-masing logika telah berada pada output pin kaki masing-masing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada rancang bangun pengukur kecepatan kendaraan menggunakan sensor GMR adalah metode deskriftif dan eksperimen. Melalui

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum Panel Inverter adalah peralatan untuk mengubah frekuensi dan tegangan untuk dapat mengontrol motor AC sangat diperlukan terutama oleh perusahaan yang banyak mempergunakan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM DIGITAL DISUSUN OLEH: ARDITYA HIMAWAN EK2A/04 ARIF NUR MAJID EK2A/05 AULIADI SIGIT H EK2A/06

LAPORAN PRAKTIKUM DIGITAL DISUSUN OLEH: ARDITYA HIMAWAN EK2A/04 ARIF NUR MAJID EK2A/05 AULIADI SIGIT H EK2A/06 LAPORAN PRAKTIKUM DIGITAL DISUSUN OLEH: ARDITYA HIMAWAN EKA/0 ARIF NUR MAJID EKA/0 AULIADI SIGIT H EKA/0 POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 009 PERCOBAAN JUDUL : MONOSTABLE MULTIVIBRATOR(ONE SHOT) TUJUAN :. Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem. bau gas yang akan mempengaruhi nilai hambatan internal pada sensor gas

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem. bau gas yang akan mempengaruhi nilai hambatan internal pada sensor gas BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Blok Diagram Sistem Sensor Gas Komparator Osilator Penyangga/ Buffer Buzzer Multivibrator Bistabil Multivibrator Astabil Motor Servo Gambar 4.1 Blok Diagram

Lebih terperinci

MODUL I GERBANG LOGIKA DASAR

MODUL I GERBANG LOGIKA DASAR MODUL I GERBANG LOGIKA DASAR I. PENDAHULUAN Gerbang logika adalah rangkaian dengan satu atau lebih masukan tetapi hanya menghasilkan satu keluaran berupa tegangan tinggi ( 1 ) dan tegangan rendah ( 0 ).

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENGUJIAN AN ANALISA ATA Pada bab ini akan dibahas tentang pengujian dan pengoperasian Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas pada Rumah Berbasis Layanan Pesan Singkat yang telah selesai dirancang. Pengujian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Perancangan Alat Perancangan merupakan suatu tahap yang sangat penting dalam pembuatan suatu alat, sebab dengan menganalisa komponen yang digunakan maka alat yang akan dibuat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Dengan memahami konsep dasar alat pada bab sebelumnya yang mencakup gambaran sistem prinsip kerja dan komponen-komponen pembentuk sistem, maka pada bab ini akan dibahas

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Tugas Akhir, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirancang. Tujuan dari proses ini yaitu agar

Lebih terperinci

Jobsheet Praktikum FLIP-FLOP D

Jobsheet Praktikum FLIP-FLOP D 1 FLIP-FLOP D A. Tujuan Kegiatan Praktikum 11 : Setelah mempraktekkan Topik ini, anda diharapkan dapat : 1) Menjelaskan cara kerja rangkaian FLIP FLOP D 2) Merangkai rangkaian FLIP FLOP D B. Dasar Teori

Lebih terperinci

Jobsheet Praktikum DECODER

Jobsheet Praktikum DECODER 1 DECODER A. Tujuan Kegiatan Praktikum 6 : Setelah mempraktekkan Topik ini, mahasiswa diharapkan dapat : 1) Merangkai rangkaian DECODER. 2) Mengetahui karakteristik rangkaian DECODER. B. Dasar Teori Kegiatan

Lebih terperinci

TRAINER VOLTMETER DIGITAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKNIK DIGITAL SEKUENSIAL PADA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK N 2 YOGYAKARTA

TRAINER VOLTMETER DIGITAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKNIK DIGITAL SEKUENSIAL PADA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK N 2 YOGYAKARTA TRAINER VOLTMETER DIGITAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKNIK DIGITAL SEKUENSIAL PADA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK N 2 YOGYAKARTA DIGITAL VOLTMETER TRAINER AS A LEARNING MEDIA OF DIGITAL

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Konsep dasar mengendalikan lampu dan komponen komponen yang digunakan pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Model Kontrol Pompa Pemadam Kebakaran Berbasis Arduino Simulasi ini dibuat menyesuaikan cara kerja dari sistem kontrol pompa pemadam kebakaran berbasis Arduino, perlu

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 25 BAB III PERANCANGAN SISTEM Sistem monitoring ini terdiri dari perangkat keras (hadware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras terdiri dari bagian blok pengirim (transmitter) dan blok penerima

Lebih terperinci

ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG

ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG ABSTRAK Dalam makalah ini akan dibahas mengenai robot Line Follower. Robot ini merupakan salah satu bentuk robot beroda yang memiliki komponen utama diantaranya, seperti resistor,

Lebih terperinci

Jobsheet Praktikum FLIP-FLOP S-R

Jobsheet Praktikum FLIP-FLOP S-R 1 FLIP-FLOP S-R A. Tujuan Kegiatan Praktikum 9 : Setelah mempraktekkan Topik ini, anda diharapkan dapat : 1) Menjelaskan cara kerja rangkaian FLIP FLOP S-R. 2) Merangkai rangkaian FLIP FLOP S-R. B. Dasar

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB I : APLIKASI GERBANG LOGIKA

BAB I : APLIKASI GERBANG LOGIKA BAB I : APLIKASI GERBANG LOGIKA Salah satu jenis IC dekoder yang umum di pakai adalah 74138, karena IC ini mempunyai 3 input biner dan 8 output line, di mana nilai output adalah 1 untuk salah satu dari

Lebih terperinci

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 TUGAS UTS MATA KULIAH E-BUSSINES Dosen Pengampu : Prof. M.Suyanto,MM

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 32 3.1 Langkah-langkah Perancangan Langkah dalam membuat rancangan alat kontrol menormalkan fungsi sein pada mobil saat lampu hazard difungsikan ini dilandasi dengan ide awal karena

Lebih terperinci

COUNTER ASYNCHRONOUS

COUNTER ASYNCHRONOUS COUNTER ASYNCHRONOUS A. Tujuan Kegiatan Praktikum 2 : Setelah mempraktekkan Topik ini, anda diharapkan dapat : ) Merangkai rangkaian ASYNCHRONOUS COUNTER 2) Mengetahui cara kerja rangkaian ASYNCHRONOUS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram Modul Baby Incubator Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. PLN THERMOSTAT POWER SUPPLY FAN HEATER DRIVER HEATER DISPLAY

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. Gambar

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN 3.1. Blok Diagram Sistem Untuk mempermudah penjelasan dan cara kerja alat ini, maka dibuat blok diagram. Masing-masing blok diagram akan dijelaskan lebih rinci

Lebih terperinci

Dioda-dioda jenis lain

Dioda-dioda jenis lain Dioda-dioda jenis lain Dioda Zener : dioda yang dirancang untuk bekerja dalam daerah tegangan zener (tegangan rusak). Digunakan untuk menghasilkan tegangan keluaran yang stabil. Simbol : Karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses alur penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses perancangan model hingga hasil akhir dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori teori yang mendasari perancangan dan perealisasian inductive wireless charger untuk telepon seluler. Teori-teori yang digunakan dalam skripsi

Lebih terperinci

COUNTER ASYNCHRONOUS

COUNTER ASYNCHRONOUS COUNTER ASYNCHRONOUS A. Tujuan Kegiatan Praktikum 3 : Setelah mempraktekkan Topik ini, anda diharapkan dapat : ) Merangkai rangkaian SYNCHRONOUS COUNTER 2) Mengetahui cara kerja rangkaian SYNCHRONOUS COUNTER

Lebih terperinci

REGISTER DAN COUNTER.

REGISTER DAN COUNTER. REGISTER DAN COUNTER www.st3telkom.ac.id Register Register adalah rangkaian yang tersusun dari satu atau beberapa flip-flop yang digabungkan menjadi satu. Flip-Flop disebut juga sebagai register 1 bit.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi

Lebih terperinci

JOBSHEET SENSOR ULTRASONIC

JOBSHEET SENSOR ULTRASONIC JOBSHEET SENSOR ULTRASONIC A. TUJUAN 1) Mempelajari prinsip kerja dari ultrasonic ranging module HC-SR04. 2) Menguji ultrasonic ranging module HC-SR04 terhadap besaran fisis. 3) Menganalisis susunan rangkaian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT III.1. Diagram Blok Secara garis besar, diagram blok rangkaian pendeteksi kebakaran dapat ditunjukkan pada Gambar III.1 di bawah ini : Alarm Sensor Asap Mikrokontroler ATmega8535

Lebih terperinci

BAB V MULTIVIBRATOR. A. Pendahuluan. 1. Deskripsi

BAB V MULTIVIBRATOR. A. Pendahuluan. 1. Deskripsi BAB V MULTIVIBRATOR A. Pendahuluan 1. Deskripsi Judul bab ini adalah Multivibrator. Melalui bab ini pembaca khususnya mahasiswa akan mendapatkan gambaran tentang konsep dasar Multivibrator. Konsep dasar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian yang digunakan dalam perancangan sistem ini antara lain studi kepustakaan, meninjau tempat pembuatan tahu untuk mendapatkan dan mengumpulkan sumber informasi

Lebih terperinci

Papan Pergantian Pemain Sepak Bola Berbasis Digital Menggunakan IC4072 dan IC7447

Papan Pergantian Pemain Sepak Bola Berbasis Digital Menggunakan IC4072 dan IC7447 Volume 10 No 1, April 2017 Hlm. 44-50 ISSN 0216-9495 (Print) ISSN 2502-5325 (Online) Papan Pergantian Pemain Sepak Bola Berbasis Digital Menggunakan IC4072 dan IC7447 Teguh Arifianto Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB III ANALISA RANGKAIAN

BAB III ANALISA RANGKAIAN 36 BAB III ANALISA RANGKAIAN 3.1 Analisa Rangkaian Analisa rangkaian dilakukan melalui analisa pada diagram blok, seperti terlihat pada gambar 3.1. INPUT PEMANCAR MEDIA TRANSMISI PENERIMA BLOK I BLOK II

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Pengujian dan Analisis Pengujian ini bertujuan untuk mengukur fungsional hardware dan software dalam sistem yang akan dibangun. Pengujian ini untuk memeriksa fungsi dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan perangkat keras (hardware) yang berupa komponen fisik penunjang seperti IC AT89S52 dan perangkat

Lebih terperinci

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535 3 PENERAPAN FILM Ba 0,55 Sr 0,45 TiO 3 (BST) SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535 23 Pendahuluan Indonesia sebagai negara agraris

Lebih terperinci

MODUL I GERBANG LOGIKA

MODUL I GERBANG LOGIKA MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL 1 MODUL I GERBANG LOGIKA Dalam elektronika digital sering kita lihat gerbang-gerbang logika. Gerbang tersebut merupakan rangkaian dengan satu atau lebih dari satu sinyal

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan dari sistem dan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SIMULASI SISTEM PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SIMULASI SISTEM PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SIMULASI SISTEM PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat.

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Tombol kuis dengan Pengatur dan Penampil Nilai diharapkan memiliki fiturfitur

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Tombol kuis dengan Pengatur dan Penampil Nilai diharapkan memiliki fiturfitur 6 BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Tombol Kuis dengan Pengatur dan Penampil Nilai Tombol kuis dengan Pengatur dan Penampil Nilai diharapkan memiliki fiturfitur sebagai berikut: 1. tombol pengolah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem deteksi keberhasilan software QuickMark untuk mendeteksi QRCode pada objek yang bergerak di conveyor. Garis besar pengukuran

Lebih terperinci

61 semua siklus akan bekerja secara berurutan. Bila diantara ke -6 saklar diatur secara manual maka hanya saklar yang terhubung ground saja yang akan

61 semua siklus akan bekerja secara berurutan. Bila diantara ke -6 saklar diatur secara manual maka hanya saklar yang terhubung ground saja yang akan BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas hasil pengamatan dan analisa dari hasil pengukuran rangkaian reliability tes ini yaitu ON/OFF power switch dan ON/OFF remote control berbasis mikrokontroler

Lebih terperinci

1 DC SWITCH 1.1 TUJUAN

1 DC SWITCH 1.1 TUJUAN 1 DC SWITCH 1.1 TUJUAN 1.Praktikan dapat memahami prinsip dasar saklar elektronik menggunakan transistor. 2.Praktikan dapat memahami prinsip dasar saklar elektronik menggunakan MOSFET. 3.Praktikan dapat

Lebih terperinci

JOBSHEET SENSOR CAHAYA (PHOTOTRANSISTOR, PHOTODIODA, LDR)

JOBSHEET SENSOR CAHAYA (PHOTOTRANSISTOR, PHOTODIODA, LDR) JOBSHEET SENSOR CAHAYA (PHOTOTRANSISTOR, PHOTODIODA, LDR) A. TUJUAN. Merancang sensor cahaya, LDR, phototransistor, dan photodioda terhadap besaran fisis. 2. Menguji sensor cahaya LDR, phototransistor,

Lebih terperinci

DELTA LOW COST LINE FOLLOWER

DELTA LOW COST LINE FOLLOWER DELTA LOW COST LINE FOLLOWER SPESIFIKASI: - Rasio Gigi: 1:22 - Dua motor DC - Battery Pack A3 4 pcs (Battery tidak termasuk) - Part A Line Follower (Sungut penjejak garis) - Infrared dengan lapisan pelindung

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 13 BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Perancangan Sistem Aplikasi ini membahas tentang penggunaan IC AT89S51 untuk kontrol suhu pada peralatan bantal terapi listrik. Untuk mendeteksi suhu bantal terapi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam merealisasikan suatu alat diperlukan dasar teori untuk menunjang hasil yang optimal. Pada bab ini akan dibahas secara singkat mengenai teori dasar yang digunakan untuk merealisasikan

Lebih terperinci

DESAIN ALAT PENYIRAM BIBIT TANAMAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER AT89C52 DENGAN MELALUI SUMBER ENERGI MATAHARI

DESAIN ALAT PENYIRAM BIBIT TANAMAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER AT89C52 DENGAN MELALUI SUMBER ENERGI MATAHARI Gozali, Desain Alat Penyiram Bibit Tanaman Menggunakan Microcontroller AT89C2 1 DESAIN ALAT PENYIRAM BIBIT TANAMAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER AT89C2 DENGAN MELALUI SUMBER ENERGI MATAHARI R.B. Moch. Gozali,

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN SISTEM. dirancanag. Setiap diagram blok mempunyai fungsi masing-masing. Adapun diagram

BAB III RANCANGAN SISTEM. dirancanag. Setiap diagram blok mempunyai fungsi masing-masing. Adapun diagram BAB III RANCANGAN SISTEM 3.1. Diagram Blok Rangkaian Diagram blok merupakan gambaran dasar dari rangkaian sistem yang akan dirancanag. Setiap diagram blok mempunyai fungsi masing-masing. Adapun diagram

Lebih terperinci

BAB III SISTEM KERJA RANGKAIAN

BAB III SISTEM KERJA RANGKAIAN BAB III SISTEM KERJA RANGKAIAN 3.1 Diagram Blok Secara garis besar, perancangan pengisian tangki air otomatis menggunakan sensor ultrasonik ini terdiri dari Bar Display, Mikrokontroler ATMega8535, Relay,

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR LABORATORIUM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 213 Universitas Sriwijaya Fakultas Ilmu Komputer Laboratorium LEMBAR PENGESAHAN MODUL PRAKTIKUM

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Perancangan merupakan proses yang kita lakukan terhadap alat, mulai dari rancangan kerja rangkaian hingga hasil jadi yang akan difungsikan. Perancangan dan pembuatan alat merupakan

Lebih terperinci

Jobsheet Praktikum FLIP-FLOP J-K

Jobsheet Praktikum FLIP-FLOP J-K 1 FLIP-FLOP J-K A. Tujuan Kegiatan Praktikum 10 : Setelah mempraktekkan Topik ini, anda diharapkan dapat : 1) Menjelaskan cara kerja rangkaian FLIP FLOP J-K 2) Merangkai rangkaian FLIP FLOP J-K B. Dasar

Lebih terperinci

USER MANUAL PALANGAN KERETA API OTOMATIS MATA DIKLAT : SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA

USER MANUAL PALANGAN KERETA API OTOMATIS MATA DIKLAT : SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA USER MANUAL PALANGAN KERETA API OTOMATIS MATA DIKLAT : SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA SISWA KELAS XII TAHUNAJARAN 2010/2011 JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 3 BOYOLANGU TULUNGAGUNG CREW 2

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Catu Daya / power supply Power supply adalah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk memberikan tegangan listrik yang dibutuhkan oleh suatu rangkaian elektronika. Dalam

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan dan pembuatan alat simulasi Sistem pengendali lampu jarak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem digital merupakan salah satu sistem yang digunakan dalam pemrosesan sinyal atau data. Sebelum dimulainya era digital, pemrosesan sinyal atau data dilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Perancangan perangkat keras pada sistem keamanan ini berupa perancangan modul RFID, modul LCD, modul motor. 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Logic diagram dan logic simbol IC 7476

Gambar 1.1 Logic diagram dan logic simbol IC 7476 A. Judul : FLIP-FLOP JK B. Tujuan Kegiatan Belajar 15 : Setelah mempraktekkan Topik ini, anda diharapkan dapat : 1) Mengetahui cara kerja rangkaian Flip-Flop J-K. 2) Merangkai rangkaian Flip-Flop J-K.

Lebih terperinci

PENYEDIA VOLUME BENDA CAIR DENGAN STEP 150 ml ( WATER LEVEL )

PENYEDIA VOLUME BENDA CAIR DENGAN STEP 150 ml ( WATER LEVEL ) PENYEDIA VOLUME BENDA CAIR DENGAN STEP 150 ml ( WATER LEVEL ) Imam Chaerudin Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma, Margonda Raya 100 Depok 16424 telp (021) 78881112,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab tiga ini akan dijelaskan perancangan alat, yaitu perancangan perangkat keras dan perangkat lunak. Perancangan perangkat keras terdiri dari perangkat elektronik dan instalasi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pergerakan meja kerja digerakan oleh sebuah motor sebagai penggerak dan poros

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pergerakan meja kerja digerakan oleh sebuah motor sebagai penggerak dan poros 46 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Penggerak Poros Ulir Pergerakan meja kerja digerakan oleh sebuah motor sebagai penggerak dan poros ulir sebagai pengubah gaya puntir motor menjadi gaya dorong pada meja kerja

Lebih terperinci