PENANGANAN PENYIMPANAN KENTANG BIBIT (Solanum tuberosum L.) DI HIKMAH FARM, PANGALENGAN, BANDUNG, JAWA BARAT OLEH: AFIFAH FARIDA JUFRI A

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENANGANAN PENYIMPANAN KENTANG BIBIT (Solanum tuberosum L.) DI HIKMAH FARM, PANGALENGAN, BANDUNG, JAWA BARAT OLEH: AFIFAH FARIDA JUFRI A"

Transkripsi

1 PENANGANAN PENYIMPANAN KENTANG BIBIT (Solanum tuberosum L.) DI HIKMAH FARM, PANGALENGAN, BANDUNG, JAWA BARAT OLEH: AFIFAH FARIDA JUFRI A DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

2 RINGKASAN AFIFAH FARIDA JUFRI. Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit (Solanum tuberosum L.) di Hikmah Farm, Pangalengan, Bandung, Jawa Barat. Dibawah bimbingan MEGAYANI SRI RAHAYU dan ASEP SETIAWAN. Magang dilakukan untuk memperoleh pengalaman dan mempelajari kegiatan budidaya tanaman kentang, penanganan pasca panen kentang konsumsi dan kentang bibit serta pemasarannya baik secara teknis maupun manajerial. Magang dilaksanakan mulai 14 Februari-14 Juni 2011 di Hikmah Farm, Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Kegiatan magang dilakukan dengan mengikuti semua kegiatan perusahaan sesuai standar operasional. Tanaman kentang merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung jenis karbohidrat. Tanaman kentang memiliki potensi dan prospek yang baik untuk mendukung program diversifikasi dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan (The International Potato Center, 2008). Produktivitas kentang di Indonesia pada tahun 2009 sebesar ton/ha dan pada tahun 2010 menurun menjadi ton/ha (BPS, 2011). Penurunan produktivitas kentang tersebut disebabkan karena penanganan pascapanen kentang bibit yang kurang baik terutama selama penyimpanan yang menyebabkan penurunan kualitas kentang bibit. Hikmah Farm merupakan perusahaan kentang bibit bersertifikat dengan produksi mencapai ton/tahun. Ketersediaan bibit berkualitas di Hikmah Farm didukung oleh cara penyimpanan umbi yang baik. Umbi kentang memiliki masa dormansi sehingga umbi tidak bisa langsung ditanam setelah panen. Penanganan umbi selama masa penyimpanan akan mempengaruhi pertumbuhan tunas umbi. Hikmah Farm memiliki gudang penyimpanan bersuhu dingin (4 0 C), penyimpanan dengan suhu ruang (25 0 C) dan penyimpanan dengan perlakuan gas CS 2.

3 Hasil pengamatan terhadap pengaruh suhu simpan dan diameter umbi terhadap masa dormansi menunjukkan umbi yang disimpan di suhu dingin (4 0 C) belum mengalami pertunasan setelah 16 minggu penyimpanan sedangkan umbi yang disimpan di suhu ruang mulai bertunas pada minggu ke-12 dan mencapai 100% pada minggu ke 16. Penurunan bobot umbi yang disimpan di suhu ruang lebih besar daripada umbi yang disimpan di suhu dingin. Hama penyakit lebih banyak ditemui pada umbi yang disimpan di suhu ruang yaitu sebesar 16.47%. Hasil pengamatan pengaruh perlakuan penyimpanan umbi terhadap pertumbuhan tunas menunjukkan bahwa umbi yang disimpan menggunakan metode II (penyimpanan umbi selama 2 bulan di suhu ruang dilanjutkan pemberian gas CS 2 ) mengalami pertumbuhan tunas yang lebih lambat daripada metode simpan I (penyimpanan umbi selama 4 bulan di suhu ruang) dan metode simpan III (penyimpanan umbi selama 2 bulan di suhu ruang dan 3 bulan di suhu dingin.

4 PENANGANAN PENYIMPANAN KENTANG BIBIT (Solanum tuberosum L.) ) DI HIKMAH FARM, PANGALENGAN, BANDUNG, JAWA BARAT Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor AFIFAH FARIDA JUFRI A DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

5 Judul Nama NIM : PENANGANAN PENYIMPANAN KENTANG BIBIT (Solanum tuberosum L.) DI HIKMAH FARM, PANGALENGAN, BANDUNG, JAWA BARAT : AFIFAH FARIDA JUFRI : A Menyetujui, Pembimbing I Pembimbing II Ir. Megayani Sri Rahayu, MS Dr. Ir. Asep Setiawan, MS NIP NIP Mengetahui, Ketua Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian, IPB Dr. Ir. Agus Purwito, MSc. Agr NIP Tanggal Kelulusan:

6 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pekanbaru, Riau pada tanggal 25 Mei Penulis merupakan anak ketiga dari Bapak Jufri Hasan dan Jamalia Farida. Tahun 2001 penulis lulus dari SD Negeri 002 Sukajadi, Pekanbaru. Tahun 2004 menyelesaikan studi di SLTP Negeri 13 Pekanbaru dan tahun 2008 penulis lulus dari SMA negeri 8 Pekanbaru. Penulis diterima di IPB melalui jalur USMI pada tahun Penulis diterima sebagai mahasiswa Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian. Penulis aktif di berbagai organisasi mahasiswa. Tahun 2009 penulis aktif sebagai pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Faperta (BEM A), tahun 2010 menjadi pengurus Himpunan Mahasiswa Agronomi. Tahun penulis menjadi asisten praktikum mata kuliah Ilmu Tanaman Pangan dan Ekologi Pertanian.

7 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit (Solanum tuberosum L.) di HIKMAH FARM, Pangalengan, Bandung, Jawa Barat dengan baik. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian di Institut Pertanian Bogor. Penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Ir. Megayani Sri Rahayu, MS dan Dr. Ir. Asep Setiawan, MS sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, saran, dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 2. Dr. Ir. Ni Made Armini Wiendi, MS sebagai dosen penguji yang telah memberikan saran dan kritik dalam penyempurnaan skripsi ini. 3. Prof. Slamet Susanto sebagai dosen pembimbing akademik atas bimbingan selama pelaksanaan kuliah 4. Seluruh staf pengajar Departemen Agronomi dan Hortikultura dan staf Komisi Pendidikan yang telah membantu penulis selama menjadi mahasiswa Agronomi dan Hortikultura. 5. Kedua orang tua dan empat saudara penulis atas dukungan, doa dan semangat kepada penulis. 6. H. Moch. Adung dan Hj. Cucun Cunarsih sebagai pemilik perusahaan yang bersedia menerima penulis untuk melaksanakan magang di Hikmah Farm 7. Ir. Bunyan Ismail sebagai pembimbing lapang selama penulis melaksanakan kegiatan di Hikmah Farm 8. Ir. Wildan Mustofa, MM, Atieq M, SSi, Ir. Ela Nurlaela dan seluruh staf dan karyawan Hikmah Farm atas bimbingan dan bantuan kepada penulis selama magang di Hikmah Farm. 9. Gina R. Utami dan Anne Syaifurrahmah sebagai teman satu bimbingan yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

8 10. Seluruh teman-teman AGH 44 Bersatu, karena AGH 44 adalah keluarga. 11. Seluruh teman-teman IPB selama penulis menjadi mahasiswa IPB Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan Bogor, 12 September 2011 Penulis

9 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang... 1 Tujuan... 3 TINJAUAN PUSTAKA... 4 Botani Kentang... 4 Pembibitan Kentang... 5 Penyimpanan Kentang... 6 Dormansi... 7 METODE MAGANG Tempat dan Waktu Metode Pelaksanaan Pengamatan dan Pengumpulan Data Analisis Data dan Informasi KEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan Lokasi Perusahaan dan Letak Wilayah Administratif Sarana dan Prasarana Perusahaan Kemitraan Perusahaan Keadaan Iklim dan Tanah Luas Areal dan Tata Guna Lahan Keadaan Tanaman dan Produksi Struktur Organisasi PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG Aspek Teknis Pembibitan Pemeriksaan Kentang Bibit oleh BPSBTPH Persiapan Lahan Penanaman Pemeliharaan Tanaman Panen Pasca Panen Pemasaran Aspek Manajerial... 43

10 PEMBAHASAN KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 58

11 DAFTAR TABEL Nomor Halaman 1. Sarana dan Prasarana Hikmah Farm Luas Areal Produksi Hikmah Farm Standar Pemerikasaan Lapang Standar Pemeriksaan Umbi di Gudang Dosis Pestisida Kebun Pasir Angin Ukuran Diameter Bibit Kentang Bobot Umbi dan Jumlah Umbi per kg Harga Bibit Produksi dan Produktivitas Bibit Kentang Kebun Kiara Jeuntas Varietas Granola Persentase Umbi yang Terserang Hama dan Penyakit selama 4 Bulan Penyimpanan di Suhu kamar dan Suhu Dingin Penurunan Bobot Umbi Varietas Granola G3 Berdasarkan Perbedaan Suhu Simpan Penurunan Bobot Umbi Varietas Granola G3 Berdasarkan Ukuran Umbi (Diameter) Waktu Muncul Tunas Terhadap Perlakuan Penyimpanan Perkembangan Tunas dan Penurunan Bobot Umbi pada 8 MSP... 51

12 DAFTAR GAMBAR Nomor Halaman 1. Pola Perbanyakan Kentang Bibit Tanaman Kentang Hasil Penyetekan Tunas Berumur 2 Minggu Tanaman Kentang Bedengan Pemberian Pupuk Penyiangan Gulma Pemupukan Susulan Akibat Pembumbunan yang Terlambat Pengairan Sistem Furrow Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Off Type Langkah-Langkah Pemanenan Umbi Hasil Penyortiran di Lapangan Mesin Grading Gudang Penyimpanan Kemasan Kentang... 40

13 DAFTAR LAMPIRAN Nomor Halaman 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Karyawan Harian Lepas Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Asisten Mandor Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Asisten Kepala Kebun Lokasi dan Peta Wilayah Perusahaan Data Curah Hujan Data Panen Struktur Organisasi Perusahaan Jabatan Hikmah Farm Kebutuhan Bibit per Hektar Produksi Kentang Konsumsi dan Kentang Bibit Hikmah Farm Analisis Biaya Produksi Pembibitan G2 per Ha tahun Sidik Ragam Penurunan Bobot Umbi Berdasarkan Diameter dan Suhu Penyimpanan Sidik Ragam Jumlah Tunas Sidik Ragam Panjang Tunas Sidik Ragam Penurunan Bobot Umbi... 78

14 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian masyarakatnya bekerja pada bidang pertanian, salah satunya tanaman hortikultura. Tanaman hortikultura memberikan kontribusi yang cukup besar dalam kebutuhan pangan, peningkatan ekspor, peningkatan pendapatan petani dan pemenuhan gizi keluarga. Salah satu tanaman hortikultura yang memiliki peluang untuk memenuhi kebutuhan pangan adalah tanaman kentang (Solanum tuberosum L). Tanaman kentang memiliki potensi dan prospek yang baik untuk mendukung program diversifikasi dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan (The International Potato Center, 2008). Tanaman kentang berasal dari Amerika Latin daerah pegunungan Andes di Bolivia dan Peru dan menyebar ke Eropa melalui pedagang Spanyol. Tanaman kentang masuk ke Indonesia di sekitar Cimahi, Bandung sejak penjajahan Belanda pada tahun Tanaman kentang berkembang dengan pesat dan menyebar di Brastagi (Sumut), Kerinci (Jambi), Pangalengan (Jabar), Dieng (Jateng), Tengger (Jatim) dan Toraja (Sulsel). Kentang di Indonesia difungsikan menjadi sayuran dan bahan pelengkap menu utama. Kebutuhan kentang mulai meningkat pada tahun 1900an saat restoran cepat saji masuk dengan kentang goreng (Sunarjono, 2004). Tanaman kentang merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung jenis karbohidrat kompleks. Kandungan karbohidrat pada kentang mencapai sekitar 18%, protein 2.4% dan lemak 0.1%. Total energi yang diperoleh dari 100 gram kentang adalah sekitar 80 kkal (Astawan, 2004), sehingga kentang dapat digunakan sebagai pengganti nasi. Kentang juga mengandung vitamin C yang mencapai 31 mg dalam 100 gram kentang. Kentang dapat dimanfaatkan sebagai campuran dalam olahan kue, perkedel, kroket, bubur, kripik kentang (potato chip), kentang goreng, kukus, rebus, dan salad. Produktivitas kentang di Indonesia pada tahun 2009 sebesar ton/ha dan pada tahun 2010 menurun menjadi ton/ha (BPS, 2011). Produktivitas kentang di Indonesia masih berada dibawah produktivitas kentang di Eropa yang

15 2 mencapai 25.0 ton/ha (The International Potato Center, 2008). Rendahnya produktivitas tersebut disebabkan oleh teknik budidaya yang belum optimal, penanganan pasca panen yang kurang baik dan kurangnya ketersediaan bibit yang bermutu dan bersertifikat. Data Direktorat Jendral Hortikultura (2010) menunjukkan bahwa pada tahun 2008 kebutuhan bibit kentang sebesar ton sedangkan ketersediaan bibit bersertifikat dalam negeri hanya sebesar ton (8.3%). Hidayat (2010) menyatakan pemenuhan kebutuhan bibit kentang bersertifikat secara nasional hingga kini hanya mencapai 10%, sedangkan sisanya menggunakan bibit hasil seleksi sendiri yang berkualitas rendah. Salah satu faktor yang mempengaruhi ketersediaan bibit dan rendahnya mutu kentang bibit adalah cara penyimpanan di gudang (Pantastico, 1975). Penyimpanan kentang bibit bertujuan untuk mencegah dan mengurangi kerugian akibat kerusakan panen yang dapat menjadi sumber berkembangnya penyakit pada bibit. Kentang bibit memiliki masa dormansi dimana umbi kentang tidak akan bertunas sampai waktu tertentu. Selama masa dormansi, kentang bibit dapat disimpan di gudang bersuhu dingin (cool storage) dan di gudang terang bersuhu ruang. Penyimpanan kentang bibit pada gudang bersuhu dingin dapat memperpanjang masa dormansi sedangkan penyimpanan di suhu ruang akan menyebabkan umbi bertunas sesuai masa dormansinya. Masa dormansi kentang bibit dapat dipercepat dengan pemberian gas CS 2 atau penyimpanan kentang bibit pada suhu berganti. Penyimpanan kentang bibit di suhu dingin dilakukan jika produksi kentang bibit melebihi permintaan pasar sehingga pertunasan kentang bibit dapat ditunda karena masa dormansi menjadi lebih panjang. Penyimpanan kentang bibit di suhu ruang dilakukan jika produksi bibit sama dengan permintaan pasar sehingga pertunasan kentang sesuai dengan waktu tanam. Pematahan dormansi tersebut dilakukan jika produksi bibit lebih sedikit daripada permintaan bibit saat musim tanam. Pengaturan penyimpanan kentang bibit tersebut dapat menjaga ketersediaan kentang bibit. Daerah sentra produksi kentang di Indonesia adalah Pangalengan, Jawa Barat. Perusahaan yang dapat menyediakan kentang bibit dalam produksi tinggi di

16 3 Jawa Barat adalah Hikmah Farm. Hikmah Farm dapat menghasilkan sekitar 600 ton/tahun kentang konsumsi dan ton/tahun kentang bibit. Hikmah Farm memiliki tiga gudang penyimpanan bibit kentang yaitu suhu ruang, suhu dingin dan menggunakan gas sehingga Hikmah Farm dapat memenuhi permintaan bibit. Tujuan Magang Kegiatan magang ini bertujuan memperluas wawasan dan meningkatkan kemampuan profesional serta pengalaman kerja baik secara teknis maupun manajerial melalui kerja nyata di perusahaan. Tujuan khusus dari kegiatan magang ini untuk mengetahui pengaruh suhu simpan dan diameter umbi terhadap masa dormansi dan pengaruh perlakuan penyimpanan terhadap pertumbuhan tunas bibit kentang di Hikmah Farm, Pangalengan, Bandung, Jawa Barat.

17 4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Kentang Tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) dikenal sebagai The King of Vegetable dan produksinya menempati urutan keempat dunia setelah beras, gandum dan jagung (The International Potato Center, 2008). Tanaman kentang berasal dari wilayah pegunungan Andes di Peru dan Bolivia dan telah menjadi makanan penting di Eropa. Tanaman kentang liar dan yang dibudidayakan dapat bertahan di habitat tumbuhnya (in situ) dengan baik karena umbinya memiliki kadar air, pati, dan cadangan hara lain yang memungkinkan untuk regenerasi (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998). Kentang diklasifikasikan ke dalam kelas Magnoliopsida, Sub kelas Asteridae, Ordo Solanales, Famili Solanaceae, Genus Solanum, dan Spesies Solanum tuberosum. Tanaman Solanum tuberosum dibagi menjadi dua subspesies, yaitu S. andigena dan S. tuberosum. S. andigena tumbuh di daerah pegunungan Andes dengan kondisi panjang hari yang pendek sedangkan S.tuberosum yang dapat tumbuh pada panjang hari yang lebih lama dan dikembangkan di seluruh dunia (The International Potato Center, 2008) Tanaman kentang (Solanum tuberosum. L) merupakan tanaman herba tahunan. Tinggi tanaman mencapai 100 cm dari permukaan tanah. Daun tanaman kentang menyirip majemuk dengan lembar daun bertangkai, dan batang di bawah permukaan tanah (stolon). Stolon tersebut dapat menimbun dan menyimpan produk fotosintesis pada bagian ujungnya sehingga membentuk umbi. Pada umbi terdapat banyak mata yang bersisik yang dapat menjadi tanaman baru. Warna daging umbi biasanya kuning muda atau putih tetapi ada kultivar yang berwarna kuning cerah, jingga, merah atau ungu. Bentuk umbi beragam, ada yang memanjang, kotak, bulat atau pipih (Sunarjono, 2004) Menurut Williams et al. (1993), kentang merupakan tanaman daerah beriklim sedang (subtropis) dan dataran tinggi ( meter). Suhu yang optimum untuk tanaman kentang sekitar 16 0 sampai 21 0 C dengan kelembaban udara 80-90%. Nonnecke (1989) menyatakan bahwa pembentukan umbi yang optimum dapat terbentuk pada suhu 16 0 C, berkurang pada 21 0 C dan berhenti pada

18 5 suhu 29 0 C. Tanaman kentang sensitif terhadap kondisi lingkungan yang terlalu dingin. Kentang dapat tumbuh baik pada tanah dengan ph Menurut Sunarjono (2004) pada tanah asam, kentang mudah terserang nematoda sedangkan pada tanah basa tanaman kentang dapat keracunan unsur K dan mudah terserang penyakit kudis. Pembibitan Kentang Kegiatan pemeliharaan dan pembibitan kentang bibit lebih intensif daripada kentang konsumsi. Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan pada pembibitan selain pengendalian hama dan penyakit juga dilakukan seleksi tanaman (rouging). Rouging adalah membuang tanaman yang menyimpang dari tanaman utama dengan tujuan untuk menjaga kemurnian tanaman. Tanaman yang menyimpang tersebut dapat berupa campuran dari varietas lain, tanaman abnormal, tanaman sakit, tanaman yang terserang virus, dan gulma (Sulaeman, et al., 1997). Waktu panen tanaman kentang untuk pembibitan yang baik adalah ketika bagian atas tanaman sudah mati dan mengering. Umur panen tergantung varietas dan iklim. Umbi yang siap panen dapat dilihat dari kulit umbi yang melekat dengan daging umbi dan tidak terkelupas jika ditekan. Umbi yang telah dipanen harus di sortasi dan grading di lapangan. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mencegah terbawanya kentang bibit yang telah terinfeksi penyakit ke gudang penyimpanan. Pembibitan kentang adalah kegiatan menghasilkan umbi kentang yang diarahkan untuk dipergunakan sebagai bahan tanam musim berikutnya (Sahat, et al.,1989). Tanaman kentang pada umumnya diperbanyak dengan umbi. Umbi kentang terbentuk dari pembengkakan stolon. Kentang yang diperbanyak melalui umbi yaitu penanaman umbi kentang yang telah mengalami pertunasan dan siap tanam. Menurut Beukema dan Zaag (2007), ada 5 bentuk bibit kentang yaitu bibit dorman, bibit muda (apical dominance), bibit normal, bibit dengan tunas bercabang dan bibit yang sudah tua. Bibit dorman adalah bibit yang masih dalam masa istirahat dan tidak memiliki tunas. Bibit muda (apical dominance) yaitu bibit yang memiliki satu

19 6 mata tunas yang tumbuh pada ujung umbi (tunas apikal). Bibit normal yaitu bibit yang memiliki banyak tunas (multiple sprout growth) sedangkan bibit dengan tunas yang telah bercabang (branched sprout growth) mulai memasuki fase tua. Bibit yang sudah tua (senility) yaitu tunas bibit telah bercabang dan umbi telah keriput karena kehilangan bobot yang tinggi akibat respirasi dan kekurangan cadangan makanan. Bibit yang paling baik ditanam adalah bibit dengan fase bibit muda dan bibit muda dengan banyak tunas. Bibit yang ditanam pada fase tersebut akan lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit dan memiliki jumlah batang yang normal yang dapat mempengaruhi produksi umbi. Bibit yang memiliki tunas yang telah bercabang akan tumbuh dengan cepat, tetapi tanaman ini akan mudah terserang hama dan penyakit. Hasil dari penggunaan umbi ini akan menghasilkan jumlah batang yang banyak tetapi tidak produktif, tanaman akan lebih cepat mati dan produksi yang dihasilkan rendah. Umbi tidak akan tumbuh jika menggunakan bibit yang dorman dan bibit tua. Pada bibit tua, umbi akan mengalami kemunduran daya berkecambah. Penyimpanan Kentang Bibit Umbi kentang memiliki masa dormansi dan membutuhkan waktu untuk bertunas. Lama dormansi tergantung varietas, cuaca, keadaan saat tanam, umur umbi ketika panen dan kondisi gudang penyimpanan. Kondisi gudang penyimpanan merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan selama umbi mengalami masa dormansi. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan selama penyimpanan umbi yaitu suhu, kelembaban dan sirkulasi udara pada gudang. Suhu yang rendah ( C) selama penyimpanan dapat memperpanjang umur fisiologis dan meningkatkan produksi (Sahat, et al., 1989). Penyimpanan bibit kentang dengan suhu dibawah 2 0 C akan merusak pertumbuhan tunas (Nonnecke, 1989) sedangkan penyimpanan umbi pada suhu tinggi ( C) dapat mempercepat pertunasan. Kelembaban gudang yang baik untuk pembibitan yaitu sekitar 75-90%. Kelembaban yang terlalu kering akan menyebabkan besarnya kehilangan bobot pada umbi, sedangkan kelembaban yang terlalu tinggi dapat mempermudah pengembunan yang menyebabkan umbi lembab dan akan

20 7 mengalami pembusukan. Sirkulasi udara gudang yang baik akan mencegah infeksi hama dan penyakit pada umbi. Sirkulasi udara pada gudang dapat dijaga dengan tidak menumpuk umbi terlalu padat. Dormansi Dormansi pada umbi kentang yaitu umbi tidak akan bertunas sampai waktu tertentu walaupun telah diberikan kondisi pertumbuhan tunas yang paling optimum (Higashiyama, 1994). Dormansi pada umbi kentang dipengaruhi oleh varietas, umur umbi ketika panen, keadaan lingkungan saat tanam, dan kondisi simpan umbi (Beukema dan Zaag, 2007). Varietas kentang yang berbeda akan mempengaruhi umur dormansi dan perkembangan fisiologi. Menurut Rowe (1993) ada 5 tahap perkembangan fisiologi umbi kentang mulai dari umbi bertunas, membentuk tanaman, induksi dan pertumbuhan stolon, pembentukan umbi dan pemasakan umbi. Masa pemasakan umbi akan mempengaruhi waktu panen umbi. Menurut Beukema dan Zaag (2007) umbi yang dipanen lebih muda akan memiliki masa dormansi yang lebih lama daripada umbi yang dipanen lebih tua Perkembangan fisiologi umbi juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tanam seperti musim ketika tanam, suhu lingkungan, dan kondisi tanah. Umbi akan memiliki masa dormansi yang lebih pendek ketika tumbuh dengan kondisi suhu yang tinggi (Olsen dan Hornbacher, 2002). Suhu gudang penyimpanan dapat mempengaruhi lama masa dormansi umbi kentang. Kentang akan memiliki masa dormansi yang lebih panjang jika disimpan pada suhu 4 0 C daripada disimpan dengan suhu 25 0 C. Penyimpanan umbi kentang pada suhu yang berubah-ubah dari rendah ke tinggi akan lebih mempercepat masa dormansi daripada umbi yang disimpan pada suhu tinggi yang konstan (Beukema dan Zaag, 2007). Dormansi memiliki keuntungan dan kekurangan dalam musim tanam. Dormansi dapat mempertahankan umur umbi lebih lama, dapat mencegah pertunasan di lapangan dan merupakan mekanisme untuk mempertahankan hidup. Kekurangan dari dormansi yaitu umbi kentang tidak dapat ditanam sepanjang tahun, dan membutuhkan waktu yang lama untuk bertunas sehingga dibutuhkan

21 8 cara untuk mematahkan sifat dormansi pada umbi kentang (Goldsworthy dan Fisher, 1992). Pematahan dormansi sangat penting dalam memproduksi umbi kentang diluar musim tanam. Pematahan dormansi pada umbi dapat dilakukan dengan cara perlakuan suhu dan perlakuan kimia. Perlakuan suhu Pematahan dormansi dapat dilakukan dengan menyimpan umbi pada suhu C. Umbi akan mulai bertunas setelah 3-4 bulan penyimpanan. Penyimpanan pada suhu ini merupakan pematahan dormansi untuk varietas umbi yang memiliki masa dormansi yang lebih pendek (Bryan, 1989). Selain penyimpanan pada suhu tinggi, pematahan dormansi juga dapat dilakukan dengan suhu berganti. Suhu berganti yaitu dengan menyimpan umbi pada suhu dingin dilanjutkan dengan menyimpan umbi pada suhu tinggi. Selama penyimpanan umbi pada suhu dingin, kegiatan respirasi umbi akan menurun tetapi setelah pemindahan umbi ke suhu ruang maka laju respirasi akan melebihi umbi yang disimpan di suhu dingin (Goldsworthy dan Fisher, 1992). Perlakuan kimia Pematahan dormansi dapat menggunakan GA 3 (Asam giberelin), CS 2 (gas karbon disulfide), atau gas rindite. Zat kimia tersebut akan mempengaruhi enzimenzim yang terdapat pada umbi kentang. Pematahan dormansi dengan perlakuan kimia menyebabkan pembentukan tunas umbi yang dominan adalah tunas apikal sehingga jumlah mata tunas yang tumbuh menjadi sedikit. Asam giberelin dapat mematahkan dormansi umbi kentang dengan cara memotong atau melukai umbi agar GA 3 dapat menembus umbi (Bryan, 1989). GA 3 dapat merangsang sintesis enzim-enzim yang berhubungan dengan hidrolisis terutama α-amilase. Umbi yang telah diberi GA 3 disimpan pada suhu ruang. Penggunaan GA 3 dengan konsentrasi yang tinggi akan menyebabkan elongasi pada batang saat ditanam, dan akan menyebabkan perubahan bentuk pada umbi (Beukema dan Zaag, 2007). CS 2 merupakan cairan kimia yang mudah menguap, terbakar dan beracun. Umbi kentang harus bebas dari luka ketika diberikan gas CS 2 dan diaplikasikan pada ruang yang kedap udara (Bryan, 1989). Setelah aplikasi umbi disimpan di suhu ruang ( C) dan akan bertunas setelah 2-4 minggu. Menurut Salimi

22 9 (2010) keuntungan penggunaan CS 2 yaitu dapat menghasilkan tunas yang lebih pendek, tebal, sehat dan tahan terhadap kerusakan, biaya relatif murah karena menggunakan konsentrasi yang rendah sekitar ml/m 3 untuk ukuran bibit yang normal dibandingkan menggunkan gas rindite.

23 10 METODE MAGANG Tempat dan Waktu Kegiatan magang dilaksanakan selama empat bulan dimulai pada 14 Februari sampai dengan 14 Juni Pelaksanaan magang bertempat di Hikmah Farm yang berlokasi di jalan PTPN VIII Kertamanah Km 1, Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat Metode Pelaksanaan Kegiatan selama magang meliputi aspek teknis dan manajerial. Kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan kondisi di lapangan dengan mengikuti standar operasional perusahaan. Jurnal harian kegiatan magang yang telah dilakukan dibuat selama kegiatan magang. Kegiatan aspek teknis dilakukan selama satu bulan pertama. Kegiatan yang dilakukan mengikuti kegiatan karyawan harian lepas (KHL) mencakup teknik budidaya di lapangan hingga kegiatan pasca panen di gudang. Kegiatan selama menjadi KHL terlampir pada Lampiran 1. Kegiatan aspek manajerial dilakukan pada bulan kedua sampai dengan keempat. Mahasiswa melakukan kegiatan sebagai pendamping mandor pada bulan kedua dan sebagai pendamping kepala kebun pada bulan ketiga dan keempat. Kegiatan pendamping mandor adalah membantu pembuatan perencanaan biaya dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan, membantu mengawasi pekerjaan KHL, membantu melakukan persiapan sebelum kegiatan di kebun, membantu membuat laporan harian, mingguan, dan bulanan mandor. Kegiatan pendamping kepala kebun meliputi membantu dalam penyusunan rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP), membantu pengawasan dan pengelolaan tenaga kerja, dan melakukan analisa terhadap setiap kegiatan yang dilakukan mulai dari kegiatan budidaya hingga pascapanen digudang. Kagiatan pada aspek manejerial dapat dilihat pada Lampiran 2 dan 3.

24 11 Pengamatan dan Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara mengikuti seluruh kegiatan yang dilakukan di lapangan, dan wawancara langsung dengan pekerja. Data primer meliputi teknik budidaya tanaman di lapangan, panen hingga pasca panen. Data primer produktivitas dikumpulkan pada saat panen. Data sekunder diperoleh dari perusahaan meliputi kondisi kebun seperti jenis tanaman, jenis tanah, kondisi pertanaman, topografi, iklim dan curah hujan, produktivitas, data organisasi, jumlah karyawan, dan status karyawan. Aspek umum pada magang ini mencakup kegiatan budidaya tanaman di lapangan untuk pembibitan, penanganan pasca panen kentang bibit terutama hama dan penyakit di gudang hingga pemasaran kentang bibit. Pada aspek khusus dilakukan dua pengamatan yaitu pengaruh suhu dan diameter umbi terhadap masa dormansi umbi (Pengamatan khusus 1) dan pengaruh metode penyimpanan umbi kentang terhadap pertumbuhan tunas (Pengamatan khusus 2). Pengamatan khusus 1 menggunakan kentang varietas Granola generasi 3 (G3). Pengamatan dilaksanakan dengan menggunakan rancangan lengkap teracak (completely randomized design) dengan dua faktor perlakuan yaitu suhu dan ukuran umbi. Faktor suhu terdiri atas dua taraf yaitu suhu kamar ( C) dan suhu dingin (4 0 C). Faktor ukuran umbi terdiri atas dua taraf yaitu umbi besar (> 55 mm) dan umbi sedang (45 55 mm). Jumlah umbi yang diamati adalah 10 umbi setiap perlakuan dimana setiap satu umbi merupakan satu ulangan. Variabel yang diamati adalah penurunan bobot umbi dan waktu muncul tunas. Pengamatan khusus 2 menggunakan kentang varietas Granola generasi 4 (G4). Pengamatan dilaksanakan dengan menggunakan rancangan lengkap teracak (completely randomized design) dengan faktor tunggal yaitu perlakukan metode penyimpanan umbi yang terdiri atas 3 taraf yaitu metode simpan I, metode simpan II dan metode simpan III. Metode simpan I adalah penyimpanan umbi selama 4 bulan pada suhu kamar, metode simpan II adalah penyimpanan umbi selama 2 bulan pada suhu kamar dilanjutkan dengan pemberian gas CS 2 selama 24 jam dan

25 12 metode simpan III adalah penyimpanan umbi selama 2 bulan pada suhu kamar dilanjutkan 3 bulan di suhu dingin. Umbi yang telah mendapat perlakuan tersebut disimpan dalam suhu kamar selama 8 minggu dan setiap minggunya dilakukan pengamatan pertumbuhan tunas dengan variabel pengamatan yaitu waktu muncul tunas, jumlah tunas, panjang tunas dan penurunan bobot umbi kentang. Jumlah sample umbi yang diamati dari setiap perlakuan adalah 10 umbi dimana setiap satu umbi merupakan satu ulangan. Analisis Data dan Informasi Analisis ragam untuk pengamatan aspek khusus pertama dilakukan menggunakan RAL dua faktor dengan model aditif linier yang digunakan: Y ijk =µ + α i + β j + (αβ) ij + ε ijk dimana Yij = pengamatan pada perlakuan ke-i dan ke-j µ = rataan umum α i β j = pengaruh perlakuan suhu ke-i = pengaruh perlakuan diameter ke-j αβ ij = pengaruh interaksi perlakuan αi dan βj ε ijk = galat percobaan Analisis ragam untuk pengamatan aspek khusus kedua dilakukan menggunakan RAL faktor tunggal dengan model aditif linier sebagai berikut: Y ijk =µ + α i + β j + ε ijk dimana Yij = pengamatan pada perlakuan ke-i dan ke-j µ = rataan umum α i ε ijk = pengaruh perlakuan penyimpanan ke-i = galat percobaan Uji lanjut terhadap nilai tengah dilakukan menggunakan DMRT (Duncan Multiple Range Test) jika hasil analisis ragam berbeda nyata.

26 13 KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG Sejarah Perusahaan Hikmah Farm merupakan salah satu produsen kentang bibit yang didirikan oleh H. Moch. Adung Safei bersama istrinya Hj. Cucun Cunarsih. Awal berdirinya Hikmah Farm dimulai tahun 1962 yang berkonsentrasi pada produk kentang sayur. Pada tahun 1982 H. Adung resmi mendirikan PD. Hikmah sebagai perusahaan kentang sayur segar karena permintaan kentang sayur yang terus meningkat. PD. Hikmah mulai mengembangkan bisnis untuk memproduksi kentang bibit skala besar pada tahun 1995 setelah menjalin kerja sama operasi (KSO) dengan PTPN VIII dalam penggunaan lahan. PD Hikmah terdaftar sebagai produsen dan pedagang bibit kentang bersertifikat sesuai dengan Surat Keputusan Pendaftaran Pedagang Bibit Nomor : 074 / BPSBTPH / HAT / Prod / H / II / PD. Hikmah menjadi Hikmah Farm pada tahun 2005 sebagai bentuk pengembangan perusahaan untuk membangun reputasi didalam usaha agribisnis. Kebun Hikmah Farm saat ini seluas 204 ha dengan sepertiga bagian milik perusahaan dan dua pertiga bagian milik mitra. Hikmah Farm memperluas kegiatan produksi dengan memasuki industri makanan berbasis kentang yang dipasarkan di super market dengan merk dagang Balados dan memulai mengembangkan tanaman perkebunan yaitu teh dan kopi. Saat ini Hikmah Farm menuju perusahaan komersial yang dikelola dengan manajemen modern dan tenaga professional. Lokasi Perusahaan dan Letak Wilayah Administratif Hikmah Farm berada 43 km kearah Selatan Bandung, Jawa Barat. Kantor Hikmah Farm terletak di Jalan PT. Perkebunan VIII Kertamanah Km 1, Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat Akses transportasi dan jaringan telekomunikasi yang baik memudahkan untuk menemukan lokasi perusahaan.

27 14 Hikmah Farm terletak pada LS dan LB. Lokasi Hikmah Farm di kelilingi oleh pegunungan. Gunung Tilu, Lamajang, dan Panglima membatasi di sebelah Barat, gunung Nini, Kaharu dan Puncak Gede di sebelah Timur dan Gunung Waring di sebelah Selatan. Wilayah administratif Hikmah Farm berbatasan dengan Kecamatan Cimaung di sebelah Utara, kecamatan Kertasari di sebelah Timur, kebupaten Garut di sebelah Selatan dan Kecamatan Pasir Jambu di sebelah Barat. Lokasi perusahaan dan wilayah administratif Hikmah Farm disajikan pada Lampiran 4. Sarana dan Prasarana Perusahaan Hikmah farm dilengkapi dengan sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan produksi perusahaan. Sarana dan prasarana Hikmah Farm disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Sarana dan Prasarana di Hikmah Farm Fasilitas Jumlah Fungsi (Unit) Kantor 1 Sebagai pusat kegiatan administrasi Gudang permanen 2 - Gudang biru Tempat pemeriksaan dan penyimpanan kentang bibit bersertifikat - Gudang konsumsi Tempat penyimpanan kentang sayur, pencucian, dan pengepakan kentang konsumsi yang akan dipasarkan Gudang semi 5 permanen - Gudang hitam Tempat penyimpanan kentang bibit di cool storage - Gudang kuning Tempat penyimpanan kentang sebelum disortasi dan di grading. - Gudang wetan Tempat penyimpanan kentang bibit dari lapangan - Gudang kidul Tempat penyimpanan kentang konsumsi - Gudang pupuk Tempat penyimpanan pupuk Screen house 6 Lahan produksi kentang bibit dari generasi ke-0 (G0) menjadi generasi ke-1 (G1) Green House 4 Lahan aklimatisasi planlet menjadi kentang bibit G0 Irigasi sprinkler Tidak terdata Untuk memudahkan penyiraman tanaman Pabrik 1 Tempat pengolahan kentang Radio monitor Tidak terdata Untuk memudahkan komunikasi di kebun antar mandor

28 15 Fasilitas Jumlah Fungsi (unit) Komputer 5 Untuk memudahkan pembukuan kegiatan dan administrasi Truk 6 Untuk pengangkutan hasil panen ke gudang atau bahan tanam ke lahan Mobil jeep 3 Untuk mengangkut peralatan penyemprotan hama dan penyakit Mobil box 1 Untuk pengangkutan kentang konsumsi yang akan dipasarkan Sumber : Hikmah Farm, 2011 Kemitraan Perusahaan Hikmah Farm melakukan kemitraan dengan beberapa pihak dalam penggunaan lahan dan penelitian dan pengembagan tanaman kentang. Hikmah Farm melakukan kerjasama operasi (KSO) dalam penggunaan lahan produksi dengan PTPN VIII, BPPTK (Badan Pusat Penelitian Teh dan Kina), dan pemerintah desa. Hikmah Farm juga melakukan kerjasama dengan petani Pangalengan mencakup penyediaan lahan, peminjaman modal untuk produksi dan pemasaran hasil panen. Hasil yang diperoleh akan dibagi menggunakan sistem bagi hasil antara petani dan Hikmah Farm. Kerjasama untuk penelitian dan pengembangan tanaman kentang dilakukan dengan IPB (Institut Pertanian Bogor), Balitsa (Balai Penelitian Sayur), Balai Pengembangan Benih Kentang (BPBK) Pangalengan, dan Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH). Mitra utama Hikmah Farm dalam pemasaran kentang konsumsi adalah Yogya Toserba, PT. Lion Superindo, Hero, Lottemart, Setia Budi, Circle-K Bali dan Siantar top. Keadaan Iklim dan Tanah Hikmah Farm terletak pada daerah Pangalengan dengan curah hujan mm/tahun dengan ketinggian tempat antara m di atas permukaan laut (mdpl). Data Curah hujan dapat dilihat pada Lampiran 5. Suhu udara berkisar antara 11 0 C sampai dengan 27 0 C. Pertumbuhan umbi kentang akan terhambat apabila suhu tanah kurang dari 10 0 C dan lebih dari 30 0 C. Pangalengan memiliki topografi lahan datar sampai berombak antara Jenis tanah di Pangalengan

29 16 sebagian besar adalah andosol dengan struktur tanah lempung berliat sampai lempung berdebu. ph tanah andosol berkisar antara yang cocok untuk budidaya tanaman kentang. Luas Areal Produksi dan Tata Guna Lahan Hikmah Farm memiliki luas areal produksi 204 ha yang terletak di beberapa lokasi. Luas areal produksi tersebut dapat mengalami perubahan setiap tahun karena penggunaan lahan sebagian besar bersifat kemitraan dengan perkebunan dan desa. Pada saat pihak mitra akan menggunakan areal kebun, maka Hikmah Farm tidak dapat menggunakan lahan tersebut. Luas areal kebun dan komoditas yang ditanam di Hikmah Farm dapat dilihat pada Tabel 2. Areal Tabel 2. Luas Areal Kebun dan Komoditas yang ditanam di Hikmah Farm Kebun Luas (ha) Komoditas yang ditanam 1 Legok Bako 2 Kentang, kubis, jagung dan wortel Pasir Angin 3 Kentang, kubis, jagung dan wortel Cikole 11 Kentang, kubis, jagung dan wortel Kiara Jeuntas 20 Kentang, kubis, jagung dan wortel Sukamenak 7 Kentang, kubis, jagung, dan rumput gajah Ciarileu 17 Kentang, kubis dan jagung Gunung Cupu 25 Kentang 2 Purbasari 1 25 Kentang, kubis, wortel, jagung 3 Gambung 27 Kentang, kubis, sawi, wortel, cabai dan jagung 4 Purbasari 2 27 Kentang, kubis, wortel, jagung 5 Cibercek 40 Kopi, teh Total 204 Sumber: Hikmah Farm, 2011 Keadaan Tanaman dan Produksi Hikmah Farm memproduksi tanaman kentang sebagai komoditas utama. Produksi kentang di Hikmah Farm pada tahun 2007 untuk kentang konsumsi sebesar kg dan untuk kentang bibit sebesar kg. Produksi tersebut mengalami penurunan pada tahun 2009 menjadi kg untuk kentang konsumsi dan meningkat untuk kentang bibit menjadi kg (Hikmah Farm, 2011). Data produksi kentang konsumsi dan kentang bibit di

30 17 Hikmah Farm dari tahun disajikan pada Lampiran 6. Varietas kentang yang diproduksi yaitu Granola sebanyak 75%, Nadia sebanyak 20% dan varietas lain sebanyak 5%. Hikmah Farm juga memproduksi komoditas lain sebagai tanaman rotasi terhadap tanaman kentang yaitu jagung, kubis, wortel, cabai dan sawi. Hikmah Farm memproduksi kentang bibit bersertifikat dimulai dari benih sumber (G0) sampai dengan benih sebar (G4). Kelas benih yang diproduksi yaitu benih sumber (Breeder Seed-G0), benih dasar-1 (Foundation Seed 1-G1), benih dasar-2 (Foundation Seed 2-G2), benih pokok (Stock Seed-G3) dan benih sebar (Extention seed-g4). Pengkelasan benih tersebut berasal dari turunan generasi. Benih sumber (G0) diperoleh dari bahan tanam yang dihasilkan dari kultur jaringan dengan cara aklimatisasi. Penanaman G0 akan menghasilkan G1, penanaman G1 akan menghasilkan G2, dan begitu seterusnya sampai menghasilkan G4. Produksi benih G0 dilakukan di green house, benih G1 dilakukan di screen house dan benih G2 sampai G4 dilakukan di lapangan. Mutu bibit kentang di Hikmah Farm diawasi oleh perusahaan dan pihak BPSBTPH Jawa Barat. Struktur Organisasi Hikmah Farm dipimpin oleh H. Moch. Adung sebagai direktur utama yang bertugas untuk mengelola perusahaan secara umum dan merencanakan strategi perusahaan. Direktur utama dibantu oleh Hj. Cucun Cunarsih sebagai internal audit yang bertugas untuk melakukan pemeriksaan sistematis terhadap sistem, prosedur dan kebijakan yang dijalankan oleh perusahaan. Direktur utama langsung membawahi direktur produksi, direktur pemasaran dan direktur administrasi dan keuangan. Struktur organisasi dan jabatan perusahaan Hikmah Farm disajikan pada Lampiran 7 dan 8. Direktur produksi dijabat oleh Ir. Wildan Mustofa, MM yang membawahi manajer penelitian dan pengembangan, manajer area kebun dan mitra. Manajer penelitian dan pengembangan (R&D) berperan untuk mengembangkan inovasiinovasi baru dalam budidaya tanaman, penanganan pasca panen dan pemasaran. Jabatan untuk manajer R&D masih sering kosong karena kurangnya sumber daya

31 18 manusia yang ada di Hikmah Farm. Manajer area dibantu oleh kepala kebun bertugas untuk merencanakan dan mengontrol kegiatan produksi yang dilaksanakan di kebun. Manajer Area 1 dijabat oleh Shoheh Sopandi, manajer area 2 dijabat oleh Aep Saepullah, manajer area 3 dijabat oleh H. Khoeruman dan manajer area 4 dijabat oleh Ir. Bunyan Ismail, MSc. Kepala kebun dibantu oleh beberapa mandor kebun yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan budidaya dan seorang mandor pestisida yang bertangggung jawab terhadap pengendalian hama dan penyakit. Direktur pemasaran dijabat oleh Pipin Walid M yang berperan dalam mengelola perencanaan pemasaran, manajemen penjualan dan kegiatan distribusi. Direktur pemasaran dibantu oleh manajer humas, manajer pengembangan bisnis, dan manajer penjualan. Manajer humas bertugas dalam promosi dan komunikasi pelanggan, dan melakukan hubungan yang baik dengan pelanggan. Manajer pengembangan bisnis bertugas dalam mencari pasar, dan melakukan inovasi dan pengembangan terhadap produk, melakukan riset terhadap kepuasan pelanggan. Manajer penjualan bertugas dalam hal penjualan dan pengaturan distribusi produk kepada pelanggan. Jabatan untuk manajer humas, manajer pengembangan bisnis, dan manajer penjualan masih kosong sehingga saat ini masih dipegang langsung oleh direktur pemasaran. Direktur administrasi dan keuangan dijabat oleh Atieq Mustikaningtyas, S.Si yang bertanggungjawab terhadap kegiatan administrasi dan keuangan perusahaan. Direktur administrasi dan keuangan membawahi manajer sumberdaya manusia yang bertanggungjawab terhadap pengembangan SDM dan manajer keuangan yang berperan dalam pengaturan keuangan perusahaan dan kegiatan pembukuan. Tenaga kerja Hikmah Farm terdiri dari tenaga kerja tetap dan tidak tetap. Tenaga kerja tetap merupakan staf kantor yang bekerja secara tetap di kantor yang terdiri dari satu orang internal audit, empat orang manajer area, lima orang staf administrasi, dua orang staf penjualan produk, tujuh orang kepala kebun, 24 orang mandor, dan enam orang supir. Tenaga kerja tidak tetap merupakan karyawan kebun yang bekerja secara harian, borongan, dan musiman. Total karyawan tidak tetap di Hikmah Farm yaitu 689 orang.

32 19 Karyawan kebun dan karyawan kantor masuk setiap hari. Pekerjaan di kebun dimulai pukul WIB sampai dengan WIB dengan waktu istirahat pukul 9.30 WIB WIB. Kegiatan untuk hari Jumat berakhir pada pukul WIB. Karyawan wanita di gudang dan pabrik pada hari Jumat tetap bekerja sampai pukul WIB. Karyawan kantor masuk pada pukul WIB sampai dengan WIB. Karyawan kantor mendapatkan libur secara bergilir dalam satu bulan. Karyawan akan menerima upah setiap awal bulan. Upah karyawan harian akan dihitung berdasarkan jumlah hari kerja harian, kerja borongan dan lembur selama satu bulan. Upah akan diberikan setiap awal bulan sebesar Rp per HKW (hari kerja wanita) dan Rp per HKP (hari kerja pria). Upah borongan akan dihitung sesuai prestasi kerja karyawan. Upah lembur akan dihitung sebesar Rp per jam sehingga upah yang diperoleh akan berbeda setiap karyawan.

33 20 PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG Aspek teknis Aspek teknis yang dilakukan dalam budidaya kentang oleh Hikmah Farm meliputi: pembibitan, persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, panen, pasca panen dan pemasaran. Pembibitan Pembibitan kentang yaitu kegiatan yang menghasilkan bahan tanam untuk ditanam kembali pada musim tanam selanjutnya. Tanaman kentang dapat dikembangbiakkan secara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakkan secara vegetatif dapat dilakukan dengan cara stek batang, tunas dan umbi, sedangkan secara generatif menggunakan biji. Hikmah Farm melakukan perkembangbiakkan tanaman kentang menggunakan umbi dan stek tunas dari planlet. Planlet tanaman kentang diperoleh dari Balitsa untuk varietas Granola dan IPB untuk Varietas Nadia. Pola perbanyakan kentang bibit disajikan pada Gambar 1. Mother Plant Stek tunas Planlet G0 G1 G2 G3 Kultur Jaringan Di Green House Di Screen House Di Lapangan G4 Petani Gambar 1. Pola Perbanyakan Kentang Bibit

34 21 Hikmah Farm melakukan perbanyakan kentang bibit dimulai dari aklimatisasi planlet ke green house untuk memperoleh bibit G0 (generasi ke-0), penanaman kentang bibit G0 untuk mendapatkan bibit G1 di screen house, penanaman kentang bibit G1 untuk memperoleh bibit G2 hingga penanaman kentang bibit G3 untuk memperoleh kentang bibit G4 yang dilakukan di lapangan. Umbi G0 diperoleh dari aklimatisasi planlet ke media tanam di green house dengan cara stek. Media tanam yang digunakan adalah arang sekam yang bersifat porous, ringan dan dapat menahan air. Tanaman dari aklimatisasi planlet tersebut akan tumbuh dan memiliki beberapa daun setelah 2-3 minggu. Tanaman yang telah memiliki daun dapat dilakukan stek tunas untuk memperbanyak tanaman sampai tanaman telah memiliki daun trifoleat. Jarak tanam yang digunakan adalah 5cm x 5cm. Pembuatan jarak tanam dilakukan menggunakan alat kayu berjari dengan jarak yang sesuai. Umbi kentang G0 yang dihasilkan dari tanaman hasil stek tersebut sebesar telur puyuh. Tanaman kentang hasil penyetekan tunas setelah berumur 2 minggu disajikan pada Gambar 2. Gambar 2. Tanaman Kentang Hasil Penyetekan Tunas Berumur 2 Minggu. Umbi G1 diperoleh dari hasil penanaman umbi G0 di screen house. Penanaman dilakukan dengan cara tugal pada bedengan 1.5 m x 6 m dan jarak tanam yang digunakan yaitu 20 cm x 30 cm. Penanaman G1 dilakukan di screen house untuk mengurangi tanaman yang terserang hama dan penyakit yang akan mempengaruhi produksi kentang bibit dan mutu kentang bibit. Tanaman kentang G1 di screen house disajikan pada Gambar 3 (a). Umbi G2 diperoleh dari hasil penanaman umbi G1, umbi G3 diperoleh dari hasil penanaman umbi G2 dan G4 diperoleh dari penanaman umbi G3. Penanaman untuk memperoleh kentang bibit

35 22 G2, G3 dan G4 dilakukan di lapangan. Contoh tanaman kentang yang di tanam di lapangan disajikan pada Gambar 3 (b). a. b. Gambar 3. Tanaman Kentang. Tanaman Kentang yang Menghasilkan Kentang Bibit G1 di Screen House (a), Tanaman Kentang di Lapangan untuk Menghasilkan Kentang Bibit G2, G3 dan G4. Pemeriksaan Kentang Bibit oleh BPSBTPH Hikmah Farm merupakan perusahaan penangkar benih bersertifikat. Penangkar harus mengajukan surat permohonan pemeriksaan kepada BPSBTPH untuk melakukan pemeriksaan benih kentang di lapangan dan di gudang dan akan mendapat sertifikat setelah lulus pemeriksaan. Pemeriksaan di lapangan meliputi pemeriksaan kondisi tanah dan pemeriksaan tanaman pada saat berumur HST, HST dan HST. Kriteria lulus pemeriksaan di lapangan disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Standar Pemeriksaan Tanaman di Lapang Faktor Jumlah Benih Dasar (G1) Benih Dasar (G2) Benih Pokok (G3) Benih Sebar (G4) Isolasi (min) - 10 m 10 m 10 m Virus (PLRV, PVS, PVX, PVY) (max) 0.0% 0.1% 0.5% 2.0% Layu bakteri (max) 0.1% 0.5% 1.0% 1.0% Busuk daun, dan penyakit lain serangan (max) 2.0% 10.0% 10.0% 10.0% berat Nematoda sista kentang (NSK) 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% Campuran varietas lain (max) 0.0% 0.0% 0.1% 0.5% Sumber: BPSBTPH, 2011

36 23 Pemeriksaan umbi di gudang dilakukan setelah umbi di sortasi dan di grading. Kriteria lulus pemeriksaan di gudang disajikan pada Tabel 4. Faktor Tabel 4. Standar Pemeriksaan Umbi di Gudang Jumlah Benih Dasar (G1) Benih Dasar (G2) Benih Pokok (G3) Benih Sebar (G4) Busuk coklat dan busuk lunak (max) 0.0% 0.3% 0.5% 0.5% kudis, powdery scab, kudis lak, dan hawar ubi (max) 0.5% 3.0% 5.0% 5.0% busuk kering (max) 00.1% 1.0% 3.0% 3.0% Kerusakan oleh penggerek ubi (max) 0.5% 3.0% 5.0% 5.0% Nematoda bintil akar (max) 0.5% 3.0% 5.0% 5.0% Nematoda sista kuning (max) 0.0% 0.0% 0.0% Campuran varietas lain (max) 0.0% 0.0% 0.1% 0.5% Kerusakan Mekanis dan serangga Sumber BPSBTPH, 2011 (max) 0.5% 3.0% 5.0% 5.0% BPSBTPH akan memberikan satu kali kesempatan untuk pemeriksaan ulang jika pemeriksaan di lapangan atau digudang tidak lulus. Pemeriksaan dilakukan dengan cara mengambil sampel tanaman di lapangan dan umbi di gudang secara acak. Umbi yang telah lulus pemeriksaan diberi label sertifikasi untuk memperjelas identitas kentang bibit yang akan dijual ke petani. Label yang digunakan yaitu label berwarna putih untuk kentang bibit G2, label berwarna ungu untuk kentang bibit G3 dan label berwarna biru untuk kentang bibit G4. Kentang bibit yang telah mendapat sertifikat disimpan di gudang penyimpanan bersuhu dingin atau bersuhu ruang. Kentang bibit tersebut akan dilakukan penyortiran kembali saat akan dijual dan akan di tanam. Persiapan lahan a. Pengolahan lahan Pengolahan lahan bertujuan untuk menggemburkan tanah, memutuskan dan memusnahkan siklus hama dan penyakit tanaman yang berada didalam tanah, dan melancarkan sirkulasi udara didalam tanah. Tanah yang gembur akan

37 24 membantu dalam penyerapan air. Pengolahan lahan yang dilakukan oleh Hikmah Farm menggunakan sistem pengolahan tanah minimum untuk umbi G2-G4 dan pengolahan tanah sempurna untuk umbi G1. Sistem pengolahan tanah minimum yang dilakukan adalah sistem ngalaci pada bedengan bekas jagung atau kubis. Sistem ngalaci yaitu membersihkan bedengan dari gulma dan bekas tanaman untuk penanaman kentang G2 sampai dengan G4. Pengolahan lahan dengan sistem ngalaci lebih mudah dilakukan daripada mengolah tanah dengan sistem pengolahan sempurna dan dapat menghemat waktu dalam pengerjaannya. Sistem ngalaci dapat menjaga kelembaban tanah pada musim kemarau karena pengolahan tanah yang minimum. Sistem pengolahan tanah sempurna menggunakan alat garu dan cangkul yang dilakukan di screen house untuk penanaman bibit G1. Tanah yang telah diolah diberi basamid dengan bahan aktif dazomet 98% yang berfungsi sebagai fumigan untuk mengendalikan nematoda dan penyakit kemudian ditutupi mulsa selama satu minggu. Penutupan mulsa bertujuan agar hama dan penyakit yang ada didalam tanah mati. Tanah tersebut dapat ditanami tanaman kentang setelah mulsa dibuka selama dua minggu agar gas yang ditimbulkan dapat menguap dan tidak menyebabkan tanaman mati. b. Pembuatan bedengan Bedengan pada tanaman kentang bertujuan untuk melindungi akar dan umbi dari genangan air, memudahkan dalam penyiangan gulma, pemanenan, pemupukan, penyemprotan pestisida dan pengairan. Akar dan umbi kentang sangat peka terhadap genangan air sehingga mudah busuk dan mengganggu pertumbuhan (Samadi, 2007). Pembuatan bedengan memperhatikan topografi lahan dan arah aliran air. Bedengan dengan topografi datar dibuat searah dengan aliran air dan memanjang kearah barat-timur untuk mendapatkan sinar matahari yang optimal. Bedengan untuk topografi berbukit dibuat searah dengan kemiringan tanah atau dengan pembuatan teras. Bedengan yang dibuat dengan menggunakan teras atau mengikuti kemiringan tanah dapat dilihat pada Gambar 4. Penanaman kentang pada bedengan yang dibuat menggunakan teras menghasilkan produksi yang lebih baik daripada penanaman pada bedengan yang searah dengan topografi. Hal ini

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kentang

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kentang 4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Kentang Tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) dikenal sebagai The King of Vegetable dan produksinya menempati urutan keempat dunia setelah beras, gandum dan jagung (The International

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG 13 KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG Sejarah Perusahaan Hikmah Farm merupakan salah satu produsen kentang bibit yang didirikan oleh H. Moch. Adung Safei bersama istrinya Hj. Cucun Cunarsih. Awal berdirinya Hikmah

Lebih terperinci

METODE MAGANG Waktu dan Tempat Metode Pelaksanaan Pengamatan dan Pengumpulan Data

METODE MAGANG Waktu dan Tempat Metode Pelaksanaan Pengamatan dan Pengumpulan Data METODE MAGANG Waktu dan Tempat Kegiatan magang dilaksanakan selama 4 bulan dari 12 Februari 2009 sampai dengan 12 Juni 2009 di Hikmah Farm, Pangalengan, Bandung, Jawa Barat. Metode Pelaksanaan Metode yang

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan

KEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan KEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan Hikmah Farm adalah perusahaan keluarga yang bergerak di bidang agribisnis hortikultura, yang didirikan oleh H. Moch. Adung. Ayahnya yang seorang petani dan juga peternak

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG 13 KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG Sejarah Perusahaan Hikmah Farm merupakan sebuah perusahaan keluarga dengan sistem manajemen modern dan professional yang bergerak dalam bidang agribisnis dengan komoditas

Lebih terperinci

PEMBAHASAN Hikmah Farm Produksi Kentang Bibit

PEMBAHASAN Hikmah Farm Produksi Kentang Bibit 45 PEMBAHASAN Hikmah Farm Hikmah Farm merupakan perusahaan yang dikelola oleh keluarga dimana jabatan-jabatan penting di perusahaan dipegang oleh anggota keluarga. Anggota keluarga tersebut memegang jabatan

Lebih terperinci

PENANGANAN PASCA PANEN KENTANG (Solanum tuberosum L.) DI HIKMAH FARM, PANGALENGAN, BANDUNG, JAWA BARAT. Oleh : LIA RISMAWATI A

PENANGANAN PASCA PANEN KENTANG (Solanum tuberosum L.) DI HIKMAH FARM, PANGALENGAN, BANDUNG, JAWA BARAT. Oleh : LIA RISMAWATI A PENANGANAN PASCA PANEN KENTANG (Solanum tuberosum L.) DI HIKMAH FARM, PANGALENGAN, BANDUNG, JAWA BARAT Oleh : LIA RISMAWATI A24051922 DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 50 HASIL DAN PEMBAHASAN Produktivitas Kebun Air sangat diperlukan tanaman untuk melarutkan unsur-unsur hara dalam tanah dan mendistribusikannya keseluruh bagian tanaman agar tanaman dapat tumbuh secara

Lebih terperinci

Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Karyawan Harian di Hikmah Farm. Prestasi Kerja Penulis Karyawan

Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Karyawan Harian di Hikmah Farm. Prestasi Kerja Penulis Karyawan LAMPIRAN 58 59 Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Karyawan Harian di Hikmah Farm Tanggal Uraian Kegiatan Prestasi Kerja Penulis Karyawan Lokasi 14/02/2011 Survey lapangan dan diskusi dengan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Kentang Panen

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Kentang Panen 4 TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Kentang Kentang (Solanum tuberosum L.) berasal dari wilayah pegunungan Andes di Peru dan Bolivia. Tanaman kentang liar dan yang dibudidayakan mampu bertahan di habitat tumbuhnya

Lebih terperinci

kg/hk kg/hk Kebun Kiara Jeuntas 19/02/2009 Penanaman stek kentang

kg/hk kg/hk Kebun Kiara Jeuntas 19/02/2009 Penanaman stek kentang LAMPIRAN 67 Lampiran 1. Jurnal Kegiatan Harian Magang sebagai Karyawan Harian Lepas (KHL) Tanggal Uraian Kegiatan Prestasi Kerja Keterangan Penulis Standar Pekerja Satuan (m 2 /HK) 12/02/2009 Survey kebun

Lebih terperinci

PERCEPATAN KETERSEDIAAN BENIH KENTANG BERMUTU DI INDONESIA MELALUI KEPMENTAN NOMOR : 20/Kpts/SR.130/IV/2014

PERCEPATAN KETERSEDIAAN BENIH KENTANG BERMUTU DI INDONESIA MELALUI KEPMENTAN NOMOR : 20/Kpts/SR.130/IV/2014 PERCEPATAN KETERSEDIAAN BENIH KENTANG BERMUTU DI INDONESIA MELALUI KEPMENTAN NOMOR : 20/Kpts/SR.130/IV/2014 Kentang merupakan unggulan kelima besar dari komoditas sayuran utama yang dikembangkan di Indonesia,

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG. Aspek teknis

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG. Aspek teknis 20 PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG Aspek teknis Aspek teknis yang dilakukan dalam budidaya kentang oleh Hikmah Farm meliputi: pembibitan, persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, panen, pasca panen dan pemasaran.

Lebih terperinci

Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit (Solanum tuberosum L.) di Bandung. Storage Handling of Potato Tuber as Seed (Solanum tuberosum L.

Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit (Solanum tuberosum L.) di Bandung. Storage Handling of Potato Tuber as Seed (Solanum tuberosum L. Bul. Agrohorti 3(1):65-70 (2015) Penanganan Penyimpanan Kentang Bibit (Solanum tuberosum L.) di Bandung Storage Handling of Potato Tuber as Seed (Solanum tuberosum L.) in Bandung Afifah Farida Jufri, Megayani

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Solanum tuberosum L. atau yang dikenal dengan kentang merupakan salah satu dari lima makanan pokok dunia sebagai sumber karbohidrat. Kelima makanan pokok tersebut adalah

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian 15 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Margahayu Lembang Balai Penelitian Tanaman Sayuran 1250 m dpl mulai Juni 2011 sampai dengan Agustus 2012. Lembang terletak

Lebih terperinci

SERTIFIKASI BENIH KENTANG DI INDONESIA

SERTIFIKASI BENIH KENTANG DI INDONESIA SERTIFIKASI BENIH KENTANG DI INDONESIA BALAI PENGAWASAN DAN SERTIFIKASI BENIH TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROVINSI JAWA BARAT 1 SERTIFIKASI: Proses pemberian sertifikat

Lebih terperinci

Penyiapan Benih G0 untuk Benih generasi G1 sampai G4

Penyiapan Benih G0 untuk Benih generasi G1 sampai G4 Penyiapan Benih G0 untuk Benih generasi G1 sampai G4 1. Benih Kentang terdiri dari : (a) Benih dari biji (TPS) (b) Stek mikro (dalam botol kultur) (c) Umbi mikro (umbi kecil dalam botol kultur) (d) Stek

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang 17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang cukup lengkap untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Komposisi zat-zat makanan yang terkandung dalam

Lebih terperinci

PENANGANAN BUDIDAYA KENTANG (Solanum tuberosum L.) DI HIKMAH FARM, PANGALENGAN, BANDUNG, JAWA BARAT. Oleh: GINA RAHMA UTAMI A

PENANGANAN BUDIDAYA KENTANG (Solanum tuberosum L.) DI HIKMAH FARM, PANGALENGAN, BANDUNG, JAWA BARAT. Oleh: GINA RAHMA UTAMI A PENANGANAN BUDIDAYA KENTANG (Solanum tuberosum L.) DI HIKMAH FARM, PANGALENGAN, BANDUNG, JAWA BARAT Oleh: GINA RAHMA UTAMI A24070069 DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

PENANGANAN PASCA PANEN KENTANG (Solanum tuberosum L.) DI HIKMAH FARM, PANGALENGAN, BANDUNG, JAWA BARAT. Oleh : LIA RISMAWATI A

PENANGANAN PASCA PANEN KENTANG (Solanum tuberosum L.) DI HIKMAH FARM, PANGALENGAN, BANDUNG, JAWA BARAT. Oleh : LIA RISMAWATI A PENANGANAN PASCA PANEN KENTANG (Solanum tuberosum L.) DI HIKMAH FARM, PANGALENGAN, BANDUNG, JAWA BARAT Oleh : LIA RISMAWATI A24051922 DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertanian Indonesia memiliki potensi yang besar dalam segi sumberdaya dan kualitas, sehingga dapat menjadi sektor unggulan dalam meningkatkan pendapatan negara. Saat ini

Lebih terperinci

PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi bawang merah, peran benih sebagai input produksi merupakan tumpuan utama

Lebih terperinci

Penanganan Budidaya Kentang (Solanum tuberosum L.) di Bandung, Jawa Barat. Handling of Potato Cultivation (Solanum tuberosum L.) at Bandung, West Java

Penanganan Budidaya Kentang (Solanum tuberosum L.) di Bandung, Jawa Barat. Handling of Potato Cultivation (Solanum tuberosum L.) at Bandung, West Java Penanganan Budidaya Kentang (Solanum tuberosum L.) di Bandung, Jawa Barat Handling of Potato Cultivation (Solanum tuberosum L.) at Bandung, West Java Gina Rahma Utami, Megayani Sri Rahayu*, Asep Setiawan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dikenal oleh masyarakat Indonesia. Komoditi kentang yang diusahakan

I. PENDAHULUAN. dikenal oleh masyarakat Indonesia. Komoditi kentang yang diusahakan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kentang merupakan komoditi hortikultura yang sudah cukup lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Komoditi kentang yang diusahakan oleh petani di Indonesia sebagian besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komoditas hortikultura tergolong komoditas yang bernilai ekonomi tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Komoditas hortikultura tergolong komoditas yang bernilai ekonomi tinggi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komoditas hortikultura tergolong komoditas yang bernilai ekonomi tinggi dan menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi wilayah (Badan Litbang Pertanian

Lebih terperinci

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili Papilionaceae; genus Arachis; dan spesies Arachis hypogaea L. Kacang tanah

Lebih terperinci

PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU

PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU Ubi kayu diperbanyak dengan menggunakan stek batang. Alasan dipergunakan bahan tanam dari perbanyakan vegetatif (stek) adalah selain karena lebih mudah, juga lebih ekonomis bila

Lebih terperinci

PENGGUNAAN BERBAGAI UKURAN DAN PERIODE SIMPAN UMBI KENTANG BIBIT (Solanum tuberosum L.) DI HIKMAH FARM, PANGALENGAN, BANDUNG, JAWA BARAT

PENGGUNAAN BERBAGAI UKURAN DAN PERIODE SIMPAN UMBI KENTANG BIBIT (Solanum tuberosum L.) DI HIKMAH FARM, PANGALENGAN, BANDUNG, JAWA BARAT PENGGUNAAN BERBAGAI UKURAN DAN PERIODE SIMPAN UMBI KENTANG BIBIT (Solanum tuberosum L.) DI HIKMAH FARM, PANGALENGAN, BANDUNG, JAWA BARAT CARINA NURAISYIAH DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS

Lebih terperinci

BUDIDAYA TANAMAN KENTANG (Solanum tuberosum L.) DENGAN ASPEK KHUSUS PEMBIBITAN DI HIKMAH FARM, PANGALENGAN, BANDUNG, JAWA BARAT

BUDIDAYA TANAMAN KENTANG (Solanum tuberosum L.) DENGAN ASPEK KHUSUS PEMBIBITAN DI HIKMAH FARM, PANGALENGAN, BANDUNG, JAWA BARAT Makalah Seminar Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, 2009 BUDIDAYA TANAMAN KENTANG (Solanum tuberosum L.) DENGAN ASPEK KHUSUS PEMBIBITAN DI HIKMAH FARM, PANGALENGAN,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan di mata dunia internasional memiliki prospek bisnis hortikultura yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dan di mata dunia internasional memiliki prospek bisnis hortikultura yang sangat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai salah satu negara agraris yang beriklim tropis dan di mata dunia internasional memiliki prospek bisnis hortikultura yang sangat cerah. Hortikultura

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Morfologi Kentang

TINJAUAN PUSTAKA Morfologi Kentang TINJAUAN PUSTAKA Morfologi Kentang Kentang merupakan tanaman yang termasuk dalam kelas dikotil yang ditanam untuk diambil umbinya. Tanaman kentang diperbanyak secara aseksual dari umbinya. Kentang memiliki

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian 10 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikarawang, Dramaga, Bogor. Sejarah lahan sebelumnya digunakan untuk budidaya padi konvensional, dilanjutkan dua musim

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kentang merupakan komoditi hortikultura yang sudah cukup lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Komoditi kentang yang diusahakan oleh petani di Indonesia sebagian besar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Deskripsi Kacang Hijau Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu komoditas tanaman kacang-kacangan yang banyak dikonsumsi rakyat Indonesia. Kacang hijau termasuk

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis 16 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Ada 2 tipe akar ubi jalar yaitu akar penyerap hara di dalam tanah dan akar lumbung atau umbi. Menurut Sonhaji (2007) akar penyerap hara berfungsi untuk menyerap unsur-unsur

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat 16 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikarawang, Dramaga, Bogor mulai bulan Desember 2009 sampai Agustus 2010. Areal penelitian memiliki topografi datar dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan, karena didukung oleh sumber daya alam dan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan, karena didukung oleh sumber daya alam dan sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara agraris yang sebagian besar masyarakatnya hidup pada sektor pertanian. Saat ini sektor pertanian sangat prospektif untuk dikembangkan, karena

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Y ijk = μ + U i + V j + ε ij + D k + (VD) jk + ε ijk

BAHAN DAN METODE. Y ijk = μ + U i + V j + ε ij + D k + (VD) jk + ε ijk 12 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan mulai Februari-Agustus 2009 dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan, Dramaga, Bogor. Areal penelitian bertopografi datar dengan jenis tanah

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Cikabayan-University Farm IPB, Darmaga Bogor. Areal penelitian bertopografi datar dengan elevasi 250 m dpl dan curah

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Manjung, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Kecamatan Sawit memiliki ketinggian tempat 150 m dpl. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

II.TINJAUAN PUSTAKA. berasal dari luar negeri yang beriklim sedang (sub tropis). Menurut sejarahnya, tanaman

II.TINJAUAN PUSTAKA. berasal dari luar negeri yang beriklim sedang (sub tropis). Menurut sejarahnya, tanaman II.TINJAUAN PUSTAKA 1. Tinjauan Agronomis Wortel atau Carrot (Daucus carota L.) bukan tanaman asli Indonesia,melainkan berasal dari luar negeri yang beriklim sedang (sub tropis). Menurut sejarahnya, tanaman

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat, yaitu pembibitan di Kebun Percobaan Leuwikopo Institut Pertanian Bogor, Darmaga, Bogor, dan penanaman dilakukan di

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan 11 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Penelitian dilaksanakan di Kebun Jagung University Farm IPB Jonggol, Bogor. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Tanah, Departemen Tanah, IPB. Penelitian

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai 9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terung-terungan (Solanaceae). Famili ini memiliki sekitar 90 genus dan sekitar

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Percobaan

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Percobaan BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB, Cikarawang, Bogor. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Oktober 2010 sampai dengan Februari 2011.

Lebih terperinci

PT. PERTANI (PERSERO) UPB SUKASARI

PT. PERTANI (PERSERO) UPB SUKASARI PT. PERTANI (PERSERO) UPB SUKASARI Jln. Pramuka No. 83, Arga Makmur, Bengkulu Utara 38111 Phone 0737-521330 Menjadi Perusahaan Agrobisnis Nasional Terdepan dan Terpercaya Menghasilkan sarana produksi dan

Lebih terperinci

PRODUKSI BIBIT KENTANG (Solanum tuberosum L.) DI HIKMAH FARM, PANGALENGAN, BANDUNG, JAWA BARAT KHOIRUL UMMAH A

PRODUKSI BIBIT KENTANG (Solanum tuberosum L.) DI HIKMAH FARM, PANGALENGAN, BANDUNG, JAWA BARAT KHOIRUL UMMAH A PRODUKSI BIBIT KENTANG (Solanum tuberosum L.) DI HIKMAH FARM, PANGALENGAN, BANDUNG, JAWA BARAT KHOIRUL UMMAH A24050394 DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

Lebih terperinci

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh 45 4.2 Pembahasan Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan memperhatikan syarat tumbuh tanaman dan melakukan pemupukan dengan baik. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran 14 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA), Lembang, Jawa Barat. Penelitian dilaksanakan dari bulan September hingga November 2016.

Lebih terperinci

PENGARUH JARAK TANAM PADA BUDIDAYA TERUNG UNGU (Solanum melongena L.) SECARA ORGANIK (MAKALAH) Oleh : Fuji Astuti NPM

PENGARUH JARAK TANAM PADA BUDIDAYA TERUNG UNGU (Solanum melongena L.) SECARA ORGANIK (MAKALAH) Oleh : Fuji Astuti NPM 0 PENGARUH JARAK TANAM PADA BUDIDAYA TERUNG UNGU (Solanum melongena L.) SECARA ORGANIK (MAKALAH) Oleh : Fuji Astuti NPM 10712017 PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN POLITEKNIK NEGERI

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan IPB Cikarawang, Darmaga, Bogor. Penelitian dilakukan mulai dari bulan Oktober 2010 sampai Februari 2011. Analisis tanah dan hara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Mentimun Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : Divisi :

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.) 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.) Menurut Rahayu dan Berlian ( 2003 ) tanaman bawang merah dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 1. Botani Bawang Merah

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempatdan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, JalanH.R. Soebrantas No.155

Lebih terperinci

Teknologi Produksi Ubi Jalar

Teknologi Produksi Ubi Jalar Teknologi Produksi Ubi Jalar Selain mengandung karbohidrat, ubi jalar juga mengandung vitamin A, C dan mineral. Bahkan, ubi jalar yang daging umbinya berwarna oranye atau kuning, mengandung beta karoten

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L.) DI KEBUN RUMPUN SARI ANTAN I, PT SUMBER ABADI TIRTASANTOSA, CILACAP, JAWA TENGAH

PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L.) DI KEBUN RUMPUN SARI ANTAN I, PT SUMBER ABADI TIRTASANTOSA, CILACAP, JAWA TENGAH PENGELOLAAN PEMANGKASAN TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L.) DI KEBUN RUMPUN SARI ANTAN I, PT SUMBER ABADI TIRTASANTOSA, CILACAP, JAWA TENGAH Oleh IKA WULAN ERMAYASARI A24050896 DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi Tanaman sawi (Brassica juncea L.) masih satu keluarga dengan kubis-krop, kubis bunga, broccoli dan lobak atau rades, yakni famili cruciferae (brassicaceae) olek karena

Lebih terperinci

Buletin IKATAN Vol. 3 No. 2 Tahun

Buletin IKATAN Vol. 3 No. 2 Tahun PENGARUH UMUR SIMPAN BIBIT BAWANG MERAH VARIETAS SUPER PHILIP DAN RUBARU TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN DI KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN Yuti Giamerti dan Tian Mulyaqin Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang termasuk dalam famili Cruciferae dan berasal dari Cina bagian tengah. Di

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang termasuk dalam famili Cruciferae dan berasal dari Cina bagian tengah. Di 10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Radish Radish (Raphanus sativus L.) merupakan tanaman semusim atau setahun (annual) yang termasuk dalam famili Cruciferae dan berasal dari Cina bagian tengah. Di Indonesia,

Lebih terperinci

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA 1. PERENCANAAN TANAM 1. Pemilihan lokasi tanam 2. Sistem tanam 3. Pola tanam 4. Waktu tanam 5. Pemilihan varietas Perencanaan Persyaratan Tumbuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komoditi hortikultura dalam negara agraris seperti Indonesia sangat besar,

BAB I PENDAHULUAN. Komoditi hortikultura dalam negara agraris seperti Indonesia sangat besar, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komoditi hortikultura dalam negara agraris seperti Indonesia sangat besar, hal ini disebabkan cakupan komoditi hortikultura yang luas serta didukung oleh faktor alam

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung

Lebih terperinci

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung. I. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung. Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2010 sampai dengan panen sekitar

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. Waktu Pangkas

PEMBAHASAN. Waktu Pangkas PEMBAHASAN Pemangkasan merupakan salah satu kegiatan pemeliharaan yang dilakukan di kebun teh yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dengan menurunkan tinggi tanaman sampai ketinggian tertentu.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi yang berfungsi sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi yang berfungsi sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bawang Merah Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan yang sejak lama telah diusahakan oleh petani secara intensif. Komoditas sayuran ini termasuk

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. penelitian ini dilakukan di Gang Metcu, Desa Guru Singa, Kecamatan

BAHAN DAN METODE. penelitian ini dilakukan di Gang Metcu, Desa Guru Singa, Kecamatan III. BAHAN DAN METODE 3.1.Tempat dan Waktu Penelitian penelitian ini dilakukan di Gang Metcu, Desa Guru Singa, Kecamatan Brastagi, Kabupaten Karo, dan jarak penelitian 15 km dari letak gunung sinabung

Lebih terperinci

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1 PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1 Wahyu Asrining Cahyowati, A.Md (PBT Terampil Pelaksana) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya I. Pendahuluan Tanaman kakao merupakan

Lebih terperinci

3. METODE DAN PELAKSANAAN

3. METODE DAN PELAKSANAAN 3. METODE DAN PELAKSANAAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian UKSW Salaran, Desa Wates, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Persiapan hingga

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di UPTD Pengembangan Teknologi Lahan Kering Desa Singabraja, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Waktu pelaksanaan penelitian mulai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya penting dalam

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya penting dalam I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya penting dalam peradaban manusia. Padi sudah dikenal sebagai tanaman pangan sejak jaman prasejarah.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedelai tetap dipandang penting oleh Pemerintah dan telah dimasukkan dalam program pangan nasional, karena komoditas ini mengandung protein nabati yang tinggi 38%, lemak

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai (Capsicum sp.) berasal dari Amerika dan menyebar di berbagai negara di dunia. Cabai termasuk ke dalam famili terong-terongan (Solanaceae). Menurut

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij 11 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan, University Farm IPB Darmaga Bogor pada ketinggian 240 m dpl. Uji kandungan amilosa dilakukan di

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate, III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Widdy Hardiyanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian  Widdy Hardiyanti, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia yang merupakan negara agraris memiliki masyarakat yang banyak bekerja di bidang pertanian. Tanaman holtikultura merupakan salah satu tanaman yang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Paprika. Syarat Tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Paprika. Syarat Tumbuh 4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Paprika Tanaman paprika (Capsicum annum var. grossum L.) termasuk ke dalam kelas Dicotyledonae, ordo Solanales, famili Solanaceae dan genus Capsicum. Tanaman paprika merupakan

Lebih terperinci

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR 13 BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan di Dusun Kwojo Wetan, Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. B. Waktu Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2011 Maret 2012. Persemaian dilakukan di rumah kaca Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Morfologi Tanaman Gladiol Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang sesuai dengan bentuk daunnya yang meruncing dan memanjang.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam dan luar negeri terhadap tanaman selada, komoditas ini mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam dan luar negeri terhadap tanaman selada, komoditas ini mempunyai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia, tanaman selada belum dikelola dengan baik sebagai sayuran komersial. Daerah yang banyak ditanami selada masih terbatas di pusat-pusat produsen sayuran

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemupukan pada Tanaman Tomat 2.1.1 Pengaruh Aplikasi Pupuk Kimia Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada tanaman tomat tertinggi terlihat pada

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH TENTANG. Oleh SUSI SUKMAWATI NPM

KARYA ILMIAH TENTANG. Oleh SUSI SUKMAWATI NPM KARYA ILMIAH TENTANG BUDIDAYA PAKCHOI (brassica chinensis L.) SECARA ORGANIK DENGAN PENGARUH BEBERPA JENIS PUPUK ORGANIK Oleh SUSI SUKMAWATI NPM 10712035 POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2012 I.

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Percobaan ini dilakukan mulai

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Percobaan ini dilakukan mulai BAHAN DAN METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Percobaan ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian,, Medan. Percobaan ini dilakukan mulai dari bulan April 2016 hingga Mei

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan di Desa Banyu Urip, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, dari bulan Juni sampai bulan Oktober 2011. Alat dan Bahan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. wilayah beriklim sedang, tropis, dan subtropis. Tanaman ini memerlukan iklim

II. TINJAUAN PUSTAKA. wilayah beriklim sedang, tropis, dan subtropis. Tanaman ini memerlukan iklim 15 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Tanaman Buncis Buncis berasal dari Amerika Tengah, kemudian dibudidayakan di seluruh dunia di wilayah beriklim sedang, tropis, dan subtropis. Tanaman ini memerlukan

Lebih terperinci

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN 6.1. Analisis Budidaya Kedelai Edamame Budidaya kedelai edamame dilakukan oleh para petani mitra PT Saung Mirwan di lahan persawahan.

Lebih terperinci

METODE PERCOBAAN. Tempat dan Waktu. Alat dan Bahan

METODE PERCOBAAN. Tempat dan Waktu. Alat dan Bahan 12 METODE PERCOBAAN Tempat dan Waktu Percobaan dilakukan di lahan petani di Dusun Jepang, Krawangsari, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Lokasi berada pada ketinggian 90 m di

Lebih terperinci

Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat

Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat Syarat Tumbuh Tanaman Jahe 1. Iklim Curah hujan relatif tinggi, 2.500-4.000 mm/tahun. Memerlukan sinar matahari 2,5-7 bulan. (Penanaman di tempat yang terbuka shg

Lebih terperinci

I. BAHAN DAN METODE. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru,

I. BAHAN DAN METODE. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, I. BAHAN DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, pada bulan

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian,

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian, III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan September - November 2014. B. Bahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ciparay, pada ketinggian sekitar 625 m, di atas permukaan laut dengan jenis tanah

BAB III METODE PENELITIAN. Ciparay, pada ketinggian sekitar 625 m, di atas permukaan laut dengan jenis tanah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Percobaan Penelitian dilaksanakan di lahan sawah Sanggar Penelitian, Latihan dan Pengembangan Pertanian (SPLPP) Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Lebih terperinci

BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA 1. PERENCANAAN TANAM 1. Pemilihan lokasi tanam 2. Sistem tanam 3. Pola tanam 4. Waktu tanam 5. Pemilihan varietas Perencanaan Persyaratan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Rukmana (2005), klasifikasi tanaman bawang merah adalah sebagai berikut: Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledonae

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Teh Morfologi Tanaman Teh Syarat Tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Teh Morfologi Tanaman Teh Syarat Tumbuh 3 TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Teh Teh termasuk famili Transtromiceae dan terdiri atas dua tipe subspesies dari Camellia sinensis yaitu Camellia sinensis var. Assamica dan Camellia sinensis var.

Lebih terperinci

Berdasarkan tehnik penanaman tebu tersebut dicoba diterapkan pada pola penanaman rumput raja (king grass) dengan harapan dapat ditingkatkan produksiny

Berdasarkan tehnik penanaman tebu tersebut dicoba diterapkan pada pola penanaman rumput raja (king grass) dengan harapan dapat ditingkatkan produksiny TEKNIK PENANAMAN RUMPUT RAJA (KING GRASS) BERDASARKAN PRINSIP PENANAMAN TEBU Bambang Kushartono Balai Penelitian Ternak Ciawi, P.O. Box 221, Bogor 16002 PENDAHULUAN Prospek rumput raja sebagai komoditas

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan mulai April sampai Juni 2010 di Vegetable Garden, Unit Lapangan Darmaga, University Farm, IPB Darmaga, Bogor. Lokasi penelitian berada pada ketinggian

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri

TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Siahaan dan Sitompul (1978), Klasifikasi dari tanaman kedelai adalah sebagai berikut : Kingdom Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Spermatophyta

Lebih terperinci