Surat 3 Yohanes (Bagian 123) Friday, August 11, 2017

Transkripsi

1 Surat 3 Yohanes (Bagian 123) Friday, August 11, 2017 Prakata Rom. 11:25 sikap yang perlu diperhatikan dalam mendengar adalah jangan berlagak tahu / menganggap diri pandai, yang artinya: tidak mau mendengar dan tidak mau berpegang. Rom. 11:26-27 dalam setiap ibadah, rahasia Firman Allah dibukakan, buktinya adalah terjadi penebusan, kefasikan disingkirkan, dan dosa dihapuskan. Ibr. 12:22-24 Sion = ibadah, kumpulan kehidupan-kehidupan yang hendak dijadikan ciptaan sulung. Ibadah kita adalah ibadah yang ada saksinya (Ibr. 11:1) dan ibadah adalah kegiatan datang kepada Yesus yang memiliki tanda Darah yang menyucikan. Ibr. 12:25 jangan menolak Firman Allah yang dibukakan rahasianya kepada hamba-hamba-nya, tetapi kita harus memiliki sikap rendah hati, supaya bisa bertemu benih Firman, sebab letak benih Firman adalah di bawah. 3 Yoh. 1:13 1:13 Banyak hal yang harus kutuliskan kepadamu, tetapi aku tidak mau menulis kepadamu dengan tinta dan pena. - Rasul Yohanes adalah hamba yang setia dan bijaksana, saat dia datang kepada sahabatsahabatnya, dia datang dengan membawa Firman yang hidup, kuat, dan tajam, yang berasal dari Allah. Dia adalah seorang imam yang meneladani Imam Besar dengan sifat Yang Setia dan Yang Benar. - Firman yang hidup, yang kuat, dan yang tajam bagaikan sebilah pedang tajam bermata dua yang keluar dari mulut Allah, yang bersiap sedia untuk menyucikan setiap bintang yang berada di tangan kanan Allah (Roh Allah), yang berada tepat di hadapan wajah Allah. Kehidupan yang diproses untuk diubah menjadi sama seperti DIA. - Sampai hari ini, Firman Allah yang hidup, yang kuat, dan yang tajam, masih bekerja, sebab Allah juga mempercayakan Firman-Nya kepada hamba-hamba-nya. Sebagai anak-anak Tuhan, perhatikan waktu yang sudah ditetapkan oleh Allah, di mana Firman Allah yang merupakan satu-satunya makanan yang disediakan Allah untuk anak-anak-nya, dibagikan. - Tuhan ingin melihat kesetiaan kita saat menghadapi makanan yang Tuhan percayakan kepada hamba-hamba-nya untuk dibagikan. Supaya dengan demikian, kita bisa memiliki hidup, kuasa, dan ketajaman yang ada pada Firman Allah memiliki sifat yang ada pada pedang Firman Allah. Sekarang perhatikan sifat kedatangan Firman Allah. Dalam Mat. 5:17, Yesus berkata "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Sekarang banyak hamba-hamba Tuhan datang justru untuk mendiadakan Firman Allah. Dengan apa mereka meniadakan Firman Allah? Dengan kebenaran diri sendiri. Mereka menafsir Firman Allah untuk memenuhi keinginan dagingnya, mereka mencampur adukkan Firman Allah dengan ilmu dan hikmat dunia. Mereka membijaksanai Firman Allah untuk kepentingannya. Perhatikan kembali perkataan Yesus Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya (ejaan BIS: menggenapi = menunjukkan arti yang sebenarnya. Mat. 1:22, Mat. 2:15 -- semua Firman Allah yang tertulis, telah digenapi dalam pribadi Yesus telah dikerjakan ambil contoh Firman Allah yang tertulis dalam Mat. 5:3-12). Jika kita datang dalam ibadah, mendengar dan menerima Firman Allah dengan setia, maka kita pasti akan menerima pekerjaan Firman Allah, di mana DIA yang akan menggenapi setiap Firman Allah yang kita dengar dan kita terima. Page1

2 Perhatikan: Yesus menggenapi seluruh tuntutan hukum Allah di atas kayu salib. Sebelum Yesus menundukkan kepala dan menyerahkan nyawa-nya, Yesus berkata Sudah selesai. Hal inilah yang akan Tuhan kerjakan dalam kehidupan kita, di mana DIA akan menunjukkan arti sebenarnya dari setiap Firman Allah, dengan cara memampukan kita untuk melakukan setiap kehendak Firman Allah, sampai daging tidak bersuara. Saat DIA memampukan kita untuk melakukan (menggenapkan) Firman Allah sampai daging tidak bersuara, di sanalah kita: o mengerti arti Firman Allah sesungguhnya, di sanalah kita bisa o merasakan Kasih Allah yang sesunggguhnya, dan di sanalah o ada kepastian bagi kita untuk menerima kehidupan kekal Jika Firman Allah tergenapi dalam kehidupan kita, maka kita akan terbebas dari hukum dosa dan hukum maut, sebab kita telah diperdamaikan dengan DIA, bahkan hidup di dalam DIA (Efe. 2:15 hukum Taurat diikuti dengan perintah dan ketentuan, jika Taurat dibatalkan, maka tuntutan juga dibatalkan. Mengapa dibatalkan / dibebaskan? Sebab sudah DIA (kita) genapi). Itu sebabnya, mari kita setia terhadap waktu-waktu yang telah disediakan Allah untuk menerima makanan yang disediakan Allah untuk dibagi-bagikan melalui hamba-nya. Firman Allah berkuasa untuk menggenapkan dan menjadikan kita sebagai manusia baru yang tinggal di dalam DIA. Mat. 10: :34 "Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. 10:35 Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, 10:36 dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya. - Jika Tuhan katakan jangan kamu menyangka, sebab pasti banyak orang yang menyangka, sampai nanti menyangka Yesus sebagai penyamun. Menyangka = menilai dengan daging = sifat manusia lama. Orang yang suka berprasangka adalah orang yang: congkak sombong, keras hati, gemuk (= hati penuh kejahatan) Berprasangka = dalam kebingungan (Maz. 31:23), jadi jangan menyangka, apalagi jika baru sekilas pandang atau kata orang. - Yesus Kristus adalah Imam Besar Yang Setia dan Yang Benar. Di dalam ibadah, DIA datang membawa pedang roh, itulah Firman Allah yang hidup, yang berkuasa, dan yang tajam. Suatu pedang yang tidak menimbulkan damai bagi daging, sebab DIA bekerja untuk mengadakan pemisahan. - Pedang Roh Firman Allah inilah yang akan membawa kita untuk menjadi kehidupan yang sama seperti DIA. DIA datang untuk berperang, supaya setiap dosa perbuatan yang sudah kita lakukan, dihapuskan, bahkan sampai membinasakan setiap perbuatan iblis yang ada di dalam daging ini. - Coba baca kembali Mar. 7:21-23, dan ayat 23 (ejaan lama) Segala perkara yang jahat ini keluar dari dalam hati, dan menajiskan orang." Segala perbuatan najis yang dikerjakan oleh manusia bukan hanya segala perbuatan najis, tetapi juga yang mampu menajiskan (ayat 21-22) itu ditimbulkan (digerakkan) oleh akar jahat yang ada dalam hati manusia. - Dalam hal ini, Firman Allah yang merupakan pedang roh, bukan hanya memisahkan kita dari perbuatan-perbuatan najis, tetapi sampai memisahkan kita dari segala akar kejahatan yang ada di dalam hati. Hal ini dimaksudkan supaya Allah bisa menempatkan kembali Roh-Nya yang kudus, supaya kita mengerti Yang Benar, dan tinggal di dalam Yang Benar. - Dengan pedang, DIA berperang sampai kepada akar dosa, supaya dengan demikian dosa tidak lagi bertumbuh dalam daging kita, sehingga kita bukan tidak lagi berbuat dosa, tetapi sampai tidak bisa berbuat dosa. Inilah perlindungan yang dikerjakan oleh Firman Allah. Page2

3 1 Yoh. 5:18 Perlindungan 5:18 Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindunginya, dan si jahat tidak dapat menjamahnya. - Hasil dari kesetiaan kita dalam mempergunakan waktu yang disediakan oleh Allah untuk mendengar dan menerima makanan yang disediakan oleh Allah adalah kita menerima perlindungan dari DIA yang lahir dari Allah, itulah Kasih Allah, Firman Allah, dan Roh Allah. - Perlindungan - pemeliharaan inilah yang memungkinkan kita sebagai anak-anak Allah untuk bisa menyongsong DIA saat DIA datang kembali. Kita akan masuk dalam suatu pertemuan yang kekal dan yang mulia, sebab dengan perlindungan-nya, maka si jahat tidak dapat menjamah. - Jika kehidupan kita sekarang masih gampang dijamah dan dijatuhkan oleh si jahat, itu sebab di dalam hati kita tidak ada benih ilahi. Sebagai domba yang diutus di tengah-tengah serigala, kita harus memiliki benih ilahi. - Itu sebabnya perhatikan kemurahan Allah, itulah kkurban Kristus yang melayakkan kita untuk masuk di dalam ibadah dan menerima Firman Allah, yang bekerja sampai membinasakan perbuatan-perbuatan iblis, sehingga hati ini tidak lagi dihuni oleh iblis, tetapi oleh Allah (Kasih, Firman, Roh). Mat. 10: :20 Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu. - Menghadapi buasnya serigala-serigala yang ada di padang belantara, inilah yang harus dimiliki oleh setiap domba-domba yang diutus oleh Kristus Yesus, yaitu roh pengertian (Roh dan Firman). Roh Allah dan Firman Allah yang ada di dalam hati inilah yang akan memberikan jawaban yang hidup, berkuasa, dan tajam, kepada setiap serigala-serigala yang mencoba untuk menyerang. - Salah satu pribadi yang mengalami kegenapan ayat di atas adalah Musa. Tuhan mengutus Musa untuk menghadapi penguasa Mesir, yaitu Firaun. Perhatikan jaminan perlindungan Tuhan kepada Musa Oleh sebab itu, pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kaukatakan." (Kel. 4:12) - Selain Musa, masih ada banyak nabi-nabi yang tampil dengan perkataan Allah yang hidup, berkuasa, dan tajam. Rasul Petrus yang awalnya takut dengan seorang budak sehingga dia menyangkal Yesus, tetapi saat benih ilahi ada di dalam hatinya, rasul Petrus tidak lagi menjadi penakut. - Saat dia tampil di hadapan Mahkamah Agama, benih ilahi yang ada di dalam hati Petrus inilah yang berkata-kata "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia (Kis 5:29 -- tidak semua orang berani berpegang dan tinggal dalam ayat ini. Saat Yesus bicara dalam Mat.10:25-26, Petrus belum mengerti, tetapi sekarang Firman Allah tergenapi dalam Petrus). Petrus tidak hanya menjawab dengan perkataan, tetapi juga dengan perbuatan. Sekalipun dia harus disesah bersama rasul yang lain, mereka tetap taat (setia dan benar) kepada Allah. - Demikian juga Stefanus, saat dia menghadapi hukuman mati. Benih ilahi yang ada di dalam Stefanus memampukan Stefanus untuk memberikan jawaban kepada Mahkamah Agama. Bahkan saat mereka mendengar perkataan Stefanus, mereka sakit hati dan sangat marah. - Sekalipun harus menghadapi tubuh yang hancur dan diambang kematian, Stefanus tidak bisa dijamah oleh kuasa setan. Dari mulutnya keluar suatu perkataan: 1. Kis. 7:59 "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku." Dia tidak kecewa dan tidak menolak Yesus, dia tetap mengasihi Yesus Kristus. 2. Kis. 7:60 "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" tidak ada kebencian, tidak ada dendam dalam diri Stefanus. Dia tetap mengasihi sesamanya, bahkan musuh-musuhnya. Siapakah yang mampu berkata-kata seperti itu jika bukan benih ilahi yang ada di dalamnya? Page3

4 Teladan yang sempurna adalah Yesus Kristus. Saat Yesus Kristus dibawa ke padang gurun untuk dicobai iblis, dia mengeluarkan perbendaharaan yang ada di dalam hati-nya. Tiga kali iblis mencobai-nya, tiga kali juga Yesus menjawab dan mengalahkan dengan Ada tertulis. Perhatikan: Firman Allah yang tertulis di dalam Alkitab ini hidup, berkuasa, dan tajam. Terlebih jika Firman Allah ini tertulis di dalam hati, DIA hidup, DIA berkuasa, DIA tajam, dan sanggup mengalahkan semua musuh. Dengan Roh Allah dan Firman Allah yang ada di dalam hatinya, Yesus mengenal: a. Apa yang menjadi makanan-nya b. Apa yang menjadi kedudukan-nya c. Apa yang menjadi pekerjaan-nya Bagaimana dengan kita? Jika kita adalah domba-domba yang dimiliki dan digembalakan oleh Allah: a) Apakah kita mengenal makanan kita? Jika kita mengenal makanan kita, maka kita tinggal pada makanan yang ditetapkan oleh Allah. b) Apakah kita mengenal kedudukan kita? Jika kita mengenal kedudukan kita, maka kita tinggal pada kedudukan yang ditetapkan oleh Allah. c) Apakah kita mengenal pekerjaan kita? Jika kita mengenal pekerjaan kita, maka kita tinggal pada pekerjaan yang ditetapkan oleh Allah. Mat. 4:4 Makanan 4:4 Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." - Inilah makanan dari setiap domba yang diutus oleh Allah, yaitu setiap Firman yang keluar dari mulut Allah. Iblis berusaha dengan sekuat tenaga supaya anak-anak Tuhan jangan menerima makanan ini. (iblis datang dengan halangan, godaan, dan rintangan. Jika datang dengan tawaran (makanan untuk daging) apakah kita bisa beri jawaban?) Jika kita tidak bisa datang ke ibadah (dengan berbagai-bagai macam alasan), tidak bisa konsentrasi, mengantuk, itu tanda iblis sedang menjamah. - Iblis tahu bahwa jika domba-domba menerima makanan dari Allah, mereka akan hidup, kuat, dan berkuasa, sehingga iblis tidak bisa berbuat apa-apa. Itu sebabnya iblis mati-matian untuk menggagalkan anak-anak Allah dari menerima Firman Allah. - Sebagai domba-domba utusan Allah, seharusnya kita tahu bahwa sumber kehidupan kita hanyalah setiap Firman yang keluar dari mulut Allah. Karena Firman Allah merupakan satu-satunya sumber kehidupan, maka kita pun akan berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengutamakan Firman Allah sampai mendapatkannya. Apapun ulah iblis sehingga ingin menggagalkan, kita harus bisa memberi jawab. - Bukti bahwa Firman Allah menjadi sumber kehidupan kita adalah kita hidup (pikiran, perasaan, keinginan, perkataan, dan perbuatan, semuanya hidup) dan hidup yang kita terima ini hanya kita pakai untuk melakukan kehendak Allah. Mat. 4:6 Kedudukan 4:6 lalu berkata kepada-nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-mu jangan terantuk kepada batu." 4:7 Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!" - Di hadapan Allah, kedudukan kita adalah anak Allah. Sebagai anak-anak Allah, seharusnya kita hidup di bawah pimpinan Roh Kudus yang senantiasa membawa kita kepada segala Kebenaran, bukan menjadi kehidupan yang jatuh dan mencobai Tuhan. Page4

5 - Tanpa disadari, banyak anak-anak Tuhan hidup dalam kejatuhan dan mencobai Tuhan. Dalam Alkitab, ada beberapa perkara yang dikatakan Yesus sebagai wujud mencobai Tuhan = suatu kejatuhan: a. Meminta tanda (Mat. 16:1). Sekalipun mereka minta tanda dari langit, Tuhan katakan jahat dan tidak setia (ayat 4). Orang yang meminta tanda adalah orang yang menghindari proses kematian bersama dengan Kristus, sebab tanda yang Tuhan berikan adalah tanda kematian yang diikuti dengan kebangkitan dan kemuliaan, tanda melalui Firman Allah adalah penyaliban daging. b. Bercerai (Mat. 19:3). Penyebab utama terjadinya perceraian adalah kekerasan hati. Orang yang hidup dengan mempertahankan kekerasan hati adalah orang yang hidup mencobai Tuhan. Sementara Tuhan datang untuk mengampuni, menebus, dan melahirkan kita sebagai anak-anak Allah yang diselamatkan, tetapi orang yang mengeraskan hati adalah orang yang mencobai Tuhan supaya Tuhan menghukum dia. c. Mammon (Mat. 22:18). Orang yang hidup dengan cinta uang atau menjadi hamba uang adalah hidup mencobai Tuhan. Orang semacam ini tidak akan pernah bisa menjadi milik Tuhan. d. Kasih (Mat. 22:35). Orang yang hidup tidak mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, dan akal budi, adalah orang yang mencobai Tuhan. Demikian juga orang yang tidak mengasihi sesamanya seperti mengasihi dirinya sendiri, dia adalah orang yang mencobai Tuhan. Mat. 4:10 Pekerjaan 4:10 Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" - Benih ilahi yang ada di dalam hati kita, bukan hanya membuat kita mengenal dan tinggal di dalam makanan dan kedudukan yang Tuhan tetapkan, tetapi sampai pada kegiatan yang Tuhan tetapkan, yaitu menyembah dan berbakti (beribadah dan melayani) kepada DIA. - Inilah pekerjaan kita yang utama sebagai anak-anak Allah yang percaya, yaitu hidup beribadah dan melayani Allah, hidup sebagai penyembah-penyembah Allah di dalam Roh dan Kebenaran. Apapun perkara yang bisa membuat kita tidak bisa beribadah, melayani, dan menyembah Allah, benih ilahi yang ada di dalam hati ini akan tampil untuk mengeyahkan iblis. Iblis tidak bisa menjamah! Page5