Hak Cipta Kantor Kantor Perburuhan Internasional 2003 Pertama terbit tahun 2003

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Hak Cipta Kantor Kantor Perburuhan Internasional 2003 Pertama terbit tahun 2003"

Transkripsi

1 Hak Cipta Kantor Kantor Perburuhan Internasional 2003 Pertama terbit tahun 2003 Publikasi Kantor Perburuhan Internasional dilindungi oleh Protokol 2 dari Konvensi Hak Cipta Dunia (Universal Copyright Converntion). Walaupun begitu, kutipan singkat yang diambil dari publikasi tersebut dapat diperbanyak tanpa otorisasi dengan syarat agar menyebutkan sumbernya. Untuk mendapatkan hak perbanyakan dan penerjemahan, surat lamaran harus dialamatkan kepada Publication Bureau (Rights and Permissions), International Labour Office, CH-1211 Geneva 22, Switzerland. Kantor Perburuhan Internasional akan menyambut baik lamaran tersebut. ISBN Jakarta, Kantor Perburuhan Internasional, 2003 Diterjemahkan dari Start your business handbook yang dikembangkan dalam konteks Proyek ILO/SIDA di Viet Nam (VIE/98/M02/SID) Sesuai dengan tata cara Perserikatan Bangsa-Bangsa, pencantuman informasi dalam publikasipublikasi ILO beserta sajian bahan tulisan yang terdapat di dalamnya sama sekali tidak mencerminkan opini apapun dari Kantor Perburuhan Internasional (International Labour Office) mengenai informasi yang berkenaan dengan status hukum suatu negara, daerah atau wilayah atau kekuasaan negara tersebut, atau status hukum pihak-pihak yang berwenang dari negara tersebut, atau yang berkenaan dengan penentuan batas-batas negara tersebut. Dalam publikasi-publikasi ILO tersebut, setiap opini yang berupa artikel, kajian dan bentuk kontribusi tertulis lainnya, yang telah diakui dan ditandatangani oleh masing-masing penulisnya, sepenuhnya menjadi tanggung jawab masing-masing penulis tersebut. Pemuatan atau publikasi opini tersebut tidak kemudian dapat ditafsirkan bahwa Kantor Perburuhan Internasional menyetujui atau menyarankan opini tersebut. Penyebutan nama perusahaan, produk dan proses yang bersifat komersil juga tidak berarti bahwa Kantor Perburuhan Internasional mengiklankan atau mendukung perusahaan, produk atau proses tersebut. Sebaliknya, tidak disebutnya suatu perusahaan, produk atau proses tertentu yang bersifat komersil juga tidak dapat dianggap sebagai tanda tidak adanya dukungan atau persetujuan dari Kantor Perburuhan Internasional. Publikasi-publikasi ILO dapat diperoleh melalui penyalur-penyalur buku utama atau melalui kantor-kantor perwakilan ILO di berbagai negara atau langsung melalui Kantor Pusat ILO dengan alamat ILO Publication, International Labour Office, CH-1211 Geneva 22, Switzerland atau melalui Kantor ILO di Jakarta dengan alamat Gedung PBB, Lantai 5, Jl. M. H. Thamrin 14, Jakarta Katalog atau daftar publikasi terbaru dapat diminta secara cuma cuma pada alamat tersebut, atau melalui pubvente@ilo.org ; jakarta@ilo.org. Kunjungi website kami : Dicetak di Jakarta, Indonesia

2 KATA PENGANTAR Dewasa ini wirausaha menjadi dambaan pemerintah sebagai salah satu upaya untuk memecahkan masalah ketidakseimbangan antara lapangan kerja yang tersedia dengan tenaga kerja yang memerlukannya, untuk meningkatkan pendapatan perkapita, dan paling tidak meningkatkan pemasukan pajak. Ketiga aspek tersebut merupakan aspek-aspek tujuan yang komprehensif. Untuk mencapai tujuan tersebut, berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah, antara lain melalui pelatihan wirausaha. Namun disayangkan, pelatihan wirausaha yang dilakukan selama ini kurang berdampak nyata terhadap para peserta pada pasca pelatihan. Hal ini dapat dipahami mengingat pada umumnya fokus pelatihan tersebut ditekankan pada pemberian pengajaran pengelolaan usaha. Lagi pula, pada model pelatihan itu, peserta dipandang sebagai obyek pelatihan. Kegiatan pelatihan seperti itu memang memenuhi legal accountability karena sesuai dengan rencana dan sasaran yang tertuang dalam dokumen legal, tetapi dipandang dari program accountability model pelatihan tersebut jelas tidak mencapai tujuan pelatihan karena tidak berdampak nyata terhadap peserta pada pasca pelatihan. Tolok ukurnya adalah apakah para peserta pada pasca pelatihan melakukan upaya kewirausahaan, walaupun dalam skala kecil. Inilah yang menjadi masalah utama pelatihan wirausaha kita. Menyadari akan masalah tersebut di atas maka dalam rangka ikut serta memecahkan masalah itu, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional bekerja sama dengan Kantor International Labour Office Jakarta menerbitkan buku pelatihan Program Cara Memulai Usaha Sendiri. Buku ini terdiri dari: (1) Buku 1 : Petunjuk Cara Memulai Usaha Sendiri sebagai alih bahasa dari buku Start Your Business Handkbook, (2) Buku 2 : Latihan Kegiatan Memulai Usaha Sendiri sebagai alih bahasa dari buku Start Your Business Workbook, dan (3) Buku 3 : Latihan Menyusun Rencana Usaha Sendiri sebagai alih bahasa dari buku Business Plan. Ketiga buku tersebut aslinya adalah terbitan International Labour Office yang dialihbahasakan ke dalam bahasa Indonesia dengan penyesuaian seperlunya menurut situasi dan kondisi di Indonesia. Terbitan pertama buku-buku tersebut telah digunakan sebagai bahan Pelatihan TOT Entrepreneurship oleh Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Ditjen Dikdasmen, bekerja sama dengan Kantor ILO Jakarta pada tanggal 28 Juli s/d 1 Agustus Kritik dan saran dalam pelatihan itu sangat bermanfaat bagi penyempurnaan buku ini. Oleh karena itu, atas dasar masukan dari para peserta dan pelatih, khususnya pelatih dari Kantor ILO Jakarta maka kasus yang dimasukkan dalam buku ini, diambil dari sekelompok usahawan muda Indonesia, khususnya Ir. Edy Setijono, MM yang pada awalnya memang benar-benar bergerak dari usaha kecil, yaitu Dagadu Djogdja, satu perusahaan yang memproduksi cinderamata khas Yogyakarta, berupa kaos oblong. Keistimewaan ketiga buku itu adalah tekanannya pada pelatihan wirausaha sebagai proses pelatihan yang memposisikan pelatih sebagai fasilitator, peserta sebagai subyek pelatihan yang

3 bebas dalam menentukan sikap dan aktif dalam proses pelatihan, serta adanya pemantauan dan pembinaan terhadap peserta pada tahap pasca pelatihan. Penerbitan buku ini dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelatihan wirausaha. Diharapkan, dengan menggunakan buku ini pelatihan wirausaha tidak hanya dapat mencapai tujuan formal pelatihan tetapi juga tujuan program pelatihan. Dengan demikian, pelatihan wirausaha dapat memenuhi harapan kita, yaitu tercapainya output dan outcome pelatihan serta memenuhi tuntutan legal accountability dan program accountability. Disadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari manapun datangnya demi penyempurnaan buku ini sangat diharapkan dan kami sangat berterima kasih. Terima kasih juga kami sampaikan kepada para pihak yang telah berpartisipasi dalam penerbitan buku ini. Direktur Pendidikan Menengah Kejuruan Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto

4 SAMBUTAN DIREKTUR INTERNATIONAL LABOUR OFFICE JAKARTA Sampai saat ini, mendapat pekerjaan yang produktif dan dapat bertahan masih merupakan tantangan yang besar bagi kawula muda, baik laki-laki maupun perempuan, di sebagian terbesar negara berkembang, tidak terkecuali Indonesia dimana dewasa ini sekitar 6 juta orang kawula muda sedang mencari pekerjaan. Indonesia adalah salah satu dari negara-negara pertama yang secara sukarela menjadi pelopor di Sekretariat Jenderal PBB dalam memprakarsai pembentukan Jaringan Kerja Kawula Muda (Youth Employment Networks). Dalam kaitannya dengan hal itu, pada awal tahun 2003 International Labour Organization (ILO) bekerja sama dengan Departemen Tenaga Kerja Transmigrasi Republik Indonesia mengimplementasikan pilot proyek yang diarahkan untuk menjawab tantangan kerja yang dihadapi oleh Kawula Muda di Indonesia. Dalam bulan Mei tahun itu, Menteri Koordinator Ekonomi dan Keuangan Republik Indonesia membentuk Jaringan Kerja Kawula Muda Indonesia (Indonesia Youth Employment Network-IYEN) yang melibatkan pejabat tinggi dan wakil-wakil terkemuka dari lembaga swasta dan masyarakat. Jaringan kerja tersebut dengan bantuan teknis dari proyek itu, akan memberikan fasilitas pada Rencana Kegiatan Kerja Kawula Muda Nasional (National Youth Employment Action Plan) untuk memberikan respon yang terus menerus terhadap masalah-masalah yang disebabkan oleh semua sektor masyarakat, terutama pada kawula muda, baik perempuan maupun laki-laki, yang berumur antara 15 sampai dengan 29 tahun. Rencana kegiatan tersebut akan dipandu oleh semacam peta jalan yang dikembangkan oleh Dewan Penasehat Jaringan Kerja Kawula Muda yang telah merekomendasikan bahwa kemampuan kerja, penciptaan lapangan kerja, kesempatan yang sama, dan kewirausahaan perlu dijadikan prioritas. Selain membentuk jaringan kerja dan mengembangkan rencana kegiatan sebagaimana sekilas diuraikan di atas, proyek tersebut juga ditugasi untuk menyiapkan dan menyebarkan materi-materi sumber yang praktis dan dikenal oleh pengguna yang mendemonstrasikan nilainilai kerja melalui pengembangan usaha kecil kepada kawula muda, baik laki-laki maupun perempuan. Peran serta kawula muda perempuan dalam program ini terutama disemangati oleh rekomendasi Dewan Penasehat Jaringan Kerja Kawula Muda Indonesia yang menyatakan bahwa kesempatan yang sama untuk mendapat pekerjaan bagi kawula muda perempuan merupakan prioritas Program CMUS telah dikenalkan dan dilaksanakan dengan sukses oleh ILO di banyak negara dan telah dipilih karena kegunaannya dan mudahnya disesuaikan dengan kondisi dan situasi setempat. Pada tahap persiapan proyek tersebut, sekitar 200 pelatih yang berasal dari kalangan perusahaan dan wira usaha telah dikenalkan dengan materi-materi tersebut dan 15 orang dari mereka telah dilatih sebagai pelatih inti untuk menjamin agar jumlah pelatih yang mengenal Program CMUS terus meningkat. ILO sangat berhutang budi kepada Mr. David Lamotte, konsultan senior bidang pengembangan usaha dan manajemen, atas bantuannya yang profesional dan terus-menerus dalam semua aspek pengembangan dan implementasi proyek, terutama komitmennya terhadap program CMUS.

5 Terima kasih secara khusus kami tujukan kepada staf Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, terutama Mr. Harris Iskandar dan staf yang tanpa bantuan mereka maka kegiatan proyek ini tidak mungkin terwujud. Komitmen mereka dalam mengorganisasikan dan mengatur aspek-aspek penting kegiatan ini sangat kami hargai. Direktur ILO Jakarta Alan Boulton

6 SEKILAS TENTANG PROGRAM PELATIHAN CARA MEMULAI USAHA SENDIRI Program Pelatihan Cara Memulai Usaha Sendiri (Program CMUS) adalah program pelatihan untuk orang-orang yang mempunyai gagasan usaha yang bersifat praktis dan ingin memulai usaha baru. Program CMUS menyajikan langkah-langkah dalam memulai suatu usaha dan menghasilkan studi kelayakan tentang usaha yang direncanakan. Program ini bertujuan untuk membantu terciptanya usaha kecil yang mampu bertahan dengan memberikan kemungkinan kepada pengusaha yang potensial untuk melakukan langkah-langkah guna memulai usaha mereka sendiri. Materi Program CMUS terdiri dari Petunjuk Cara Memulai Usaha Sendiri (Buku 1), Latihan Kegiatan Memulai Usaha Sendiri (Buku 2), dan Latihan Penyusunan Rencana Usaha Sendiri (Buku 3). Buku 1 menjelaskan tentang langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam memulai suatu usaha, sedangkan Buku 2 berisi Latihan Kegiatan Memulai Usaha Sendiri yang diisi oleh pengusaha pada saat dia telah menyelesaikan Buku 1. Setelah selesai semua, pengusaha yang bersangkutan akan mampu menyusun Rencana Usaha sampai selesai yang formatnya disajikan pada Buku 3. Program CMUS telah diperkenalkan di Vietnam oleh Organisasi Buruh Sedunia (International Labour Organization - ILO) bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri Vietnam (Vietnam Chamber of Commerce and Industry) dan Lembaga Pengembangan Kerja Sama Internasional Swedia (Swedish International Development Cooperation Agency) sebagai penyandang dananya.

7 CARA MENGGUNAKAN MATERI BUKU PETUNJUK CMUS Apabila Anda ingin memulai suatu usaha maka banyak hal yang perlu dipikirkan. Program ini yang disebut Program Pelatihan Cara Memulai Usaha Sendiri (Program CMUS) akan membantu Anda dalam mengorganisasikan pemikiran dan gagasan Anda tentang usaha yang ingin Anda mulai. Apabila Anda telah memahami program ini maka Anda akan mampu memutuskan apakah Anda akan memulai suatu usaha atau tidak. Apabila Anda memutuskan untuk memulai suatu usaha maka ini gagasan yang baik, dan Anda harus menyusun rencana untuk memulainya. Program CMUS mencakup Petunjuk Cara Memulai Usaha Sendiri (Buku 1), Latihan Kegiatan Memulai Usaha Sendiri (Buku 2), dan Latihan Menyusun Rencana Usaha Sendiri (Buku 3). Materi dan tujuan ketiga buku tersebut saling terkait dan dibuat berurutan. Buku 1 menyajikan informasi tentang langkah-langkah yang perlu Anda lakukan untuk memulai suatu usaha. Dalam buku tersebut Anda akan menyimak pengetahuan praktis tentang usaha. Selain itu, dalam buku itu Anda akan dihadapkan dengan Dagadu Djogdja, contoh seorang pengusaha muda yang dijadikan studi kasus dalam buku ini. Buku 2 berisi latihan kegiatan memulai usaha sendiri dengan bahan acuan Buku 1. Oleh karena itu, sebelum mengerjakan latihan Buku 2, bacalah Buku 1 dengan baik sebagai modal untuk mengerjakan Buku 2. Apabila Anda telah menyelesaikan Buku 1 dan Buku 2, langkah selanjutnya adalah mengerjakan latihan menyusun Rencana Usaha yang tuntunannya terdapat dalam Buku 3. Untuk mencapai tahap akhir dari setiap langkah, bacalah ringkasannya dan yakinilah bahwa Anda benar-benar memahaminya. Apabila ada masalah, baca lagi bagian-bagian yang relevan dan carilah nasehat apabila Anda masih belum yakin, kemudian lanjutkan ke langkah berikutnya. Jakarta, Oktober 2003 Penyusun

8 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... iv SAMBUTAN DIREKTUR INTERNATIONAL LABOUR OFFICE... vi SEKILAS TENTANG PROGRAM CMUS... viii CARA MENGGUNAKAN MATERI BUKU PETUNJUK CMUS... ix DAFTAR ISI... x RENCANA USAHA... 1 A. Deskripsi Usaha Saya... 2 B. Keterangan Rinci tentang Diri Saya yang Menyusun Rencana Usaha... 2 C. Penilaian Terhadap Pasar... 2 D. Rencana Pemasaran... 4 E. Organisasi Perusahaan... 6 F. Aset Tetap (Fixed Assets)... 7 G. Prediksi Pendapatan Penjualan... 9 H. Rencana Penjualan dan Rencana Biaya I. Rencana Cash Flow (Arus Uang)... 11

9 RENCANA USAHA Nama Usaha :... Nama Penyusun Rencana Usaha: :... Tanggal :... Alamat :... (a) Alamat Kantor (tempat usaha) : Telp... / Fax (b) Alamat Rumah : Telp... / Fax Penyusun (... ) 1 MULAI BISNIS ANDA

10 A. Deskripsi Usaha Saya Usaha saya termasuk dalam kelompok usaha : Pembuat barang Pedagang Eceran Layanan jasa (manufaktur) Pertanian Usaha baru Usaha yang telah ada B. Keterangan Rinci tentang Orang yang Menyusun Rencana Usaha 1. Pengalaman sebelumnya yang relevan (tanggal, bulan, tahun) 2. Pendidikan dan pelatihan yang telah saya ikuti (tanggal, bulan, tahun) C. Penilaian Terhadap Pasar 1. Pelanggan saya dapat dideskripsikan sebagai berikut MULAI BISNIS ANDA 2

11 2. Jumlah atau volume yang ada di pasar 3. Proyeksi masa depan volume di pasar 4. Kekuatan utama pesaing usaha saya adalah: 5. Kelemahan utama pesaing usaha saya adalah: 3 MULAI BISNIS ANDA

12 D. Rencana Pemasaran 1. Produk (barang atau jasa) PRODUK ATAU JENIS JENIS PRODUK KARAKTERISTIK YANG PENTING 2. Harga PRODUK ATAU JENIS JENIS PRODUK HARGA PABRIK (BIAYA PRODUKSI) HARGA JUAL HARGA YANG DITAWARKAN OLEH PESAING RABAT AKAN DIBERIKAN KEPADA: Pembayaran dengan kredit akan diberikan kepada: MULAI BISNIS ANDA 4

13 3. Tempat a. Alasan memilih tempat ini ALAMAT LUAS LANTAI (M 2 ) MENYEWA ATAU BIAYANYA b. Alasan memilih tempat ini : c. Cara pendistribusian produk (pilih salah satu) Saya akan menjual barang atau jasa saya kepada: Langsung ke pelanggan Pengecer Grosir d. Alasan memilih cara pendistribusian tersebut : 4. Promosi dan Iklan JENIS PROMOSI BIAYA PROMOSI 5 MULAI BISNIS ANDA

14 E. Organisasi Perusahaan 1. Usaha saya akan didaftarkan sebagai: Usaha kepemilikan tunggal Koperasi Kemitraan Usaha Kelompok Perusahaan Lain-lain, 2. Nama Perusahaan yang saya usulkan 3. Susunan personalia/karyawan di perusahaan saya adalah sebagai berikut. (Lampirkan struktur organisasi dan uraian tugas) JABATAN / TUGAS Pemilik/Manajer Karyawan GAJI BULANAN 4. Ijin usaha dan sertifikat usaha yang akan diminta: JENIS IJIN USAHA/SERTIFIKAT PERKIRAAN BIAYA 5. Tanggung jawab perusahaan (asuransi, kompensasi karyawan, pajak) JENIS TANGGUNG JAWAB PERKIRAAN BIAYA MULAI BISNIS ANDA 6

15 F. Aset Tetap (Fixed Assets) 1. Alat kerja dan peralatan Berdasarkan perkiraan penjualan dan kapasitas produksi 100% maka perusahaan akan memerlukan alat kerja dan peralatan sebagai berikut. DESKRIPSI (URAIAN) JUMLAH YANG DIPERLUKAN HARGA SATUAN JUMLAH BIAYA NAMA PEMASOK ALAMAT TELEPON/FAX 2. Kendaraan yang diperlukan oleh perusahaan Berdasarkan kebutuhan transportasi dan pemasaran perusahaan maka diperlukan kendaraan sebagai berikut. DESKRIPSI (URAIAN) JUMLAH YANG DIPERLUKAN BIAYA SATUAN JUMLAH BIAYA NAMA PEMASOK ALAMAT TELEPON/FAX 7 MULAI BISNIS ANDA

16 3. Perabot dan peralatan kantor Kantor perusahaan akan memerlukan perabot dan peralatan sebagai berikut: DESKRIPSI (URAIAN) JUMLAH YANG DIBUTUHKAN BIAYA SATUAN JUMLAH BIAYA 4. Ringkasan aset tetap (fixed assets) dan penyusutan DESKRIPSI (URAIAN) NILAI PENYUSUTAN PER TAHUN Alat kerja dan Peralatan Kendaraan Perabot dan peralatan kantor Gedung untuk penjual eceran Gedung untuk pabrik Lahan JUMLAH MULAI BISNIS ANDA 8

17 G. Prediksi Pendapatan Penjualan (Dalam Rupiah) PRODUK YANG TERJUAL KETERANGAN BULAN JUMLAH Jumlah yang terjual 1 Harga rata rata per jenis produk Nilai penjualan per bulan Jumlah yang terjual 2 Harga rata rata per jenis produk Nilai penjualan per bulan Jumlah yang terjual 3 Harga rata rata per jenis produk Nilai penjualan per bulan Jumlah yang terjual 4 Harga rata rata per jenis produk Nilai penjualan per bulan Jumlah yang terjual 5 Harga rata rata per jenis produk Nilai penjualan per bulan Jumlah yang terjual 6 Harga rata rata per jenis produk Nilai penjualan per bulan Jumlah yang terjual 7 Harga rata rata per jenis produk Nilai penjualan per bulan Jumlah yang terjual 8 Harga rata rata per jenis produk Nilai penjualan per bulan JUMLAH JUMLAH PENJUALAN NILAI PENJUALAN 9 MULAI BISNIS ANDA

18 H. Rencana Penjualan dan Rencana Biaya (Dalam Rupiah) KETERANGAN A. Pendapatan penjualan BULAN JUMLAH B. Biaya operasional Gaji pemilik perusahaan Gaji karyawan Sewa Pemasaran Listrik Telepon Perawatan dan perbaikan Penyusutan Bunga pinjaman Asuransi Ijin usaha Pembelian bahan baku, sebutkan Pengeluaran lain, C. Jumlah biaya operasional KEUNTUNGAN BERSIH (SEBELUM PAJAK) PERKIRAAN KEUN TUNGAN BERSIH (SETELAH PAJAK) MULAI BISNIS ANDA 10

19 I. Rencana Cash Flow (Arus Uang) (Dalam Rupiah) KETERANGAN Uang masuk Uang tunai awal Penjualan tunai Pemasukan dari penjualan kredit Pinjaman Pemasukan lainnya (A) Jumlah uang masuk Uang keluar Untuk belanja, sebutkan... Pembayaran pembelian kredit Gaji pemilik usaha Gaji karyawan Sewa Pemasaran Listrik Telepon Perawatan dan perbaikan Penyusutan Bunga Pinjaman Pembayaran pinjaman pokok Asuransi Ijin usaha Peralatan Lain lain, sebutkan (B) Jumlah uang keluar Jumlah uang akhir bulan (A) (B) BULAN JUMLAH 11 MULAI BISNIS ANDA

20 Uang masuk KETERANGAN Uang tunai awal BULAN Penjualan tunai Pemasukan dari penjualan kredit Pinjaman Pemasukan lainnya (A) Jumlah uang masuk Uang keluar Untuk belanja, sebutkan.. Pembayaran pembelian kredit Gaji pemilik usaha Gaji karyawan Sewa Pemasaran Listrik Telepon Perawatan dan perbaikan Penyusutan Bunga Pinjaman Pembayaran pinjaman pokok Asuransi Ijin usaha Peralatan Lain lain, sebutkan (B) Jumlah uang keluar Jumlah uang akhir bulan (A) (B) MULAI BISNIS ANDA 12

21 BULAN (Dalam Rupiah) JUMLAH 13 MULAI BISNIS ANDA

Pengembangan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia

Pengembangan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Sidang ke-92 2004 Laporan IV (1) Konperensi Perburuhan Internasional Pengembangan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia pokok ke 4 dalam agenda Kantor Perburuhan Internasional Hak Cipta Kantor Perburuhan Internasional

Lebih terperinci

Working Improvement In Small and Medium Construction (WISCON) by PAOT (Participatory Action Oriented Training)

Working Improvement In Small and Medium Construction (WISCON) by PAOT (Participatory Action Oriented Training) Daftar Periksa Pembinaan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi Kecil dan Menengah dengan Metode Pelatihan Partisipasi Aktif Working Improvement In Small and Medium

Lebih terperinci

K187. Tahun 2006 tentang Landasan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

K187. Tahun 2006 tentang Landasan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K187 Tahun 2006 tentang Landasan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 1 K187 - Tahun 2006 tentang Landasan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ISBN 978-92-2-xxxxxx-x Cetakan Pertama, 2010

Lebih terperinci

Daftar Periksa Pembinaan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Usaha Kecil dan Menengah dengan Metoda Pelatihan Partisipasi Aktif

Daftar Periksa Pembinaan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Usaha Kecil dan Menengah dengan Metoda Pelatihan Partisipasi Aktif Daftar Periksa Pembinaan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Usaha Kecil dan Menengah dengan Metoda Pelatihan Partisipasi Aktif Working Improvement in Small Medium Enterprise (WISE) by PAOT

Lebih terperinci

2 - Pedoman Praktis, Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bidang Konstruksi

2 - Pedoman Praktis, Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bidang Konstruksi 1 Hak Cipta Organisasi Perburuhan Internasional 2005 Publikasi-publikasi International Labour Office memperoleh hak cipta yang dilindungi oleh Protokol 2 Konvensi Hak Cipta Universal. Meskipun demikian,

Lebih terperinci

PENYUSUNAN RENCANA USAHA

PENYUSUNAN RENCANA USAHA PENYUSUNAN RENCANA USAHA I. DEFINISI RENCANA USAHA DAN MANFAAT RENCANA USAHA Rencana Usaha adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh seorang wirausaha yang menggambarkan hubungan faktor-faktor internal

Lebih terperinci

K88 LEMBAGA PELAYANAN PENEMPATAN KERJA

K88 LEMBAGA PELAYANAN PENEMPATAN KERJA K88 LEMBAGA PELAYANAN PENEMPATAN KERJA 1 K-88 Lembaga Pelayanan Penempatan Kerja 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan bagi

Lebih terperinci

K102. Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial

K102. Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial K102 Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial 1 Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial Copyright Organisasi Perburuhan Internasional

Lebih terperinci

Pedoman ILO tentang PENGELOLAAN PENYANDANG DISABILITAS DI TEMPAT KERJA

Pedoman ILO tentang PENGELOLAAN PENYANDANG DISABILITAS DI TEMPAT KERJA Pedoman ILO tentang PENGELOLAAN PENYANDANG DISABILITAS DI TEMPAT KERJA 1 2 PEDOMAN ILO TENTANG PENGELOLAAN PENYANDANG DISABILITAS DI TEMPAT KERJA Copyright International Labour Organization 2006, 2013

Lebih terperinci

Start And Improve Your Business

Start And Improve Your Business Start And Improve Your Business Mulai Dan Tingkatkan Bisnis Anda PANDUAN UNTUK PELATIH SIYB Indonesia Versi April 2009 Hak Cipta Kantor Kantor Perburuhan Internasional 2003 Diterbitkan untuk pertama kalinya

Lebih terperinci

Lapangan Kerja bagi Kaum Muda

Lapangan Kerja bagi Kaum Muda Organisasi Perburuhan Internasional Lapangan Kerja bagi Kaum Muda SEBUAH TUJUAN NASIONAL SEKILAS tentang Lapangan Kerja Bagi Kaum Muda di Indonesia: Sekitar 57 persen dari angkatan kerja muda Indonesia

Lebih terperinci

Pengembangan Keterampilan untuk Pertumbuhan Ekonomi dan Kehidupan yang Berkelanjutan.

Pengembangan Keterampilan untuk Pertumbuhan Ekonomi dan Kehidupan yang Berkelanjutan. Dalam mempersiapkan masukan ILO kepada Komite Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia, 12 seri paparan teknis singkat (Technical Briefing Notes-TBNs) telah disusun untuk memenuhi dua tujuan. Pertama, sebagai

Lebih terperinci

Siaran Pers Dukungan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi terhadap proyek-proyek ILO di Jawa Timur

Siaran Pers Dukungan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi terhadap proyek-proyek ILO di Jawa Timur Organisasi Perburuhan Internasional - Jakarta International Labour Organization Jakarta Senin, 29 Juli 2013 UNTUK DIBERITAKAN SEGERA Siaran Pers Dukungan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan

Lebih terperinci

Pembangunan Pedesaan:: Akses, Ketenagakerjaan dan Peluang Meraih Pendapatan.

Pembangunan Pedesaan:: Akses, Ketenagakerjaan dan Peluang Meraih Pendapatan. Dalam mempersiapkan masukan ILO kepada Komite Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia, 12 seri paparan teknis singkat (Technical Briefing Notes-TBNs) telah disusun untuk memenuhi dua tujuan. Pertama, sebagai

Lebih terperinci

Paparan teknis ini membahas: Jender dan Kemiskinan. Tematema lain dalam seri paparan teknis singkat meliputi:

Paparan teknis ini membahas: Jender dan Kemiskinan. Tematema lain dalam seri paparan teknis singkat meliputi: Dalam mempersiapkan masukan ILO kepada Komite Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia, 12 seri paparan teknis singkat (Technical Briefing Notes-TBNs) telah disusun untuk memenuhi dua kegunaan. Pertama,

Lebih terperinci

Pedoman bagi Rekomendasi ILO No. 189

Pedoman bagi Rekomendasi ILO No. 189 PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA DALAM USAHA KECIL DAN MENENGAH Pedoman bagi Rekomendasi ILO No. 189 Disahkan oleh Konperensi Perburuhan Internasional (ILC) pada tanggal 2-18 Juni 1998 Program InFocus mengenai

Lebih terperinci

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun]

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun] Rencana Bisnis [Nama Perusahaan] [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun] [Alamat Lengkap Perusahaan] No. Telepon [Nomor Telepon] No. Fax [Nomor Fax]

Lebih terperinci

K102. Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial

K102. Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial K102 Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial 1 Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial Copyright Organisasi Perburuhan Internasional

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN USER GUIDE. Undang-undang Serikat Buruh/Serikat Pekerja Indonesia (UU No. 21/2000)

BUKU PANDUAN USER GUIDE. Undang-undang Serikat Buruh/Serikat Pekerja Indonesia (UU No. 21/2000) Undang-undang Serikat Buruh/Serikat Pekerja Indonesia (UU No. 21/2000) BUKU PANDUAN Workers/Labor Union Act of Indonesia (Act No. 21 of 2000) USER GUIDE International labour O ffice Jakar ta 1 M inist

Lebih terperinci

(Kompilasi) KONSULTASI OLEH PEMUDA UNTUK PEMUDA, SURABAYA, UNIVERSITAS SURABAYA Oktober, 2003

(Kompilasi) KONSULTASI OLEH PEMUDA UNTUK PEMUDA, SURABAYA, UNIVERSITAS SURABAYA Oktober, 2003 Konsultasi Oleh Pemuda Untuk Pemuda (Kompilasi) KONSULTASI OLEH PEMUDA UNTUK PEMUDA, SURABAYA, UNIVERSITAS SURABAYA 13-14 Oktober, 2003 KONSULTASI OLEH PEMUDA UNTUK PEMUDA YOGYAKARTA DAN PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

B. LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN BUSINESS ACTION PLAN (BAP) ATAU RENCANA KEGIATAN USAHA

B. LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN BUSINESS ACTION PLAN (BAP) ATAU RENCANA KEGIATAN USAHA A. PENDAHULUAN Perencanaan (planning) merupakan langkah awal yang harus dilakukan untuk memulai suatu aktivitas apapun, apalagi untuk aktivitas usaha. Karena business (usaha) memiliki beberapa karakteristik

Lebih terperinci

DEKLARASI TRIPARTIT TENTANG PRINSIP-PRINSIP MENGENAI PERUSAHAAN MULTINASIONAL DAN KEBIJAKSANAAN SOSIAL

DEKLARASI TRIPARTIT TENTANG PRINSIP-PRINSIP MENGENAI PERUSAHAAN MULTINASIONAL DAN KEBIJAKSANAAN SOSIAL DEKLARASI TRIPARTIT TENTANG PRINSIP-PRINSIP MENGENAI PERUSAHAAN MULTINASIONAL DAN KEBIJAKSANAAN SOSIAL KANTOR PERBURUHAN INTERNASIONAL Terbit pertama tahun 1977 Edisi kedua tahun 1992 Edisi ketiga tahun

Lebih terperinci

Paparan teknis ini membahas: Jender dan Kemiskinan. Tematema lain dalam seri paparan teknis singkat meliputi:

Paparan teknis ini membahas: Jender dan Kemiskinan. Tematema lain dalam seri paparan teknis singkat meliputi: Dalam mempersiapkan masukan ILO kepada Komite Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia, 12 seri paparan teknis singkat (Technical Briefing Notes-TBNs) telah disusun untuk memenuhi dua tujuan. Pertama, sebagai

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN SKTH 2013 KIP 1) : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN Provinsi : Kabupaten / Kota 2) : 3. Kecamatan : 4. Desa / Kelurahan 2) : 5. No. Registrasi

Lebih terperinci

VI. RENCANA MANAJEMEN DAN ORGANISASI

VI. RENCANA MANAJEMEN DAN ORGANISASI VI. RENCANA MANAJEMEN DAN ORGANISASI 6.1. Aspek Legalitas Suatu industri yang didirikan perlu mendapatkan legalitas dari pihak yang terkait, dalam hal ini adalah pemerintah. Hal ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

TRANSISI DARI SEKOLAH-MENUJU-DUNIA KERJA DI INDONESIA

TRANSISI DARI SEKOLAH-MENUJU-DUNIA KERJA DI INDONESIA TRANSISI DARI SEKOLAH-MENUJU-DUNIA KERJA DI INDONESIA Oleh: Gyorgy Sziraczki dan Annemarie Reerink ILO (Organisasi Perburuhan Internasional) Copyright International Labour Office 2004 Pertama terbit tahun

Lebih terperinci

Apa yang yang Dijual Dijual? Bagaiman a a Menentukan Laba Laba Usaha

Apa yang yang Dijual Dijual? Bagaiman a a Menentukan Laba Laba Usaha AKUNTANSI JENIS ENTITAS USAHA TERTENTU : PERDAGANGAN MANUFAKTUR JASA PERTEMUAN 7 PERBEDAAN KARAKTER USAHA JASA DAN PERDAGANGAN Apa yang Dijual? Perusahaan Jasa Fee atas proses Pelayanan Perusahaan Dagang

Lebih terperinci

SERI 1 KEPASTIAN HUKUM SERI 2 PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

SERI 1 KEPASTIAN HUKUM SERI 2 PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL SERI PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL SERI 1 KEPASTIAN HUKUM SERI 2 PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL Muzni Tambusai DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : Pengertian Business Plan Format Business Plan

Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : Pengertian Business Plan Format Business Plan Modul ke: 09 Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : Pengertian Business Plan Format Business Plan Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

K138 USIA MINIMUM UNTUK DIPERBOLEHKAN BEKERJA

K138 USIA MINIMUM UNTUK DIPERBOLEHKAN BEKERJA K138 USIA MINIMUM UNTUK DIPERBOLEHKAN BEKERJA 1 K 138 - Usia Minimum untuk Diperbolehkan Bekerja 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan

Lebih terperinci

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN SUMBER DANA DIPA PASCA SARJANA UNDIP TAHUN ANGGARAN 2016

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN SUMBER DANA DIPA PASCA SARJANA UNDIP TAHUN ANGGARAN 2016 HALAMAN JUDUL PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN SUMBER DANA DIPA PASCA SARJANA UNDIP TAHUN ANGGARAN 2016 Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Jl. Imam Bardjo, SH No. 5 Semaranag,

Lebih terperinci

K100 UPAH YANG SETARA BAGI PEKERJA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN UNTUK PEKERJAAN YANG SAMA NILAINYA

K100 UPAH YANG SETARA BAGI PEKERJA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN UNTUK PEKERJAAN YANG SAMA NILAINYA K100 UPAH YANG SETARA BAGI PEKERJA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN UNTUK PEKERJAAN YANG SAMA NILAINYA 1 K 100 - Upah yang Setara bagi Pekerja Laki-laki dan Perempuan untuk Pekerjaan yang Sama Nilainya 2 Pengantar

Lebih terperinci

Undang-undang Ketenagakerjaan Indonesia. Major Labour Laws of Indonesia

Undang-undang Ketenagakerjaan Indonesia. Major Labour Laws of Indonesia Undang-undang Ketenagakerjaan Indonesia Undang-undang No. 21/2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh Undang-undang No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan (sesuai dengan Putusan Makhkamah Konstitusi No.

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN 2011-2012 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Dana Pensiun Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketunaaksaraan merupakan masalah yang terjadi hampir di semua negara di dunia. Ketunaaksaraan juga sangat terkait dengan kemiskinan, keterbelakangan dan ketidakberdayaan.

Lebih terperinci

KONVENSI NOMOR 81 MENGENAI PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DALAM INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

KONVENSI NOMOR 81 MENGENAI PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DALAM INDUSTRI DAN PERDAGANGAN LAMPIRAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2003 TENTANG PENGESAHAN ILO CONVENTION NO. 81 CONCERNING LABOUR INSPECTION IN INDUSTRY AND COMMERCE (KONVENSI ILO NO. 81 MENGENAI PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN

Lebih terperinci

- 1 - FORMULIR 1 PERMOHONAN PENDAFTARAN PENYELENGGARA

- 1 - FORMULIR 1 PERMOHONAN PENDAFTARAN PENYELENGGARA - 1 - FORMULIR 1 PERMOHONAN PENDAFTARAN PENYELENGGARA Nomor :......,... 20... Lampiran :... Perihal : Permohonan Pendaftaran Penyelenggaraan Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi Kepada

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA

STUDI KELAYAKAN USAHA STUDI KELAYAKAN USAHA 1 PENGERTIAN STUDI KELAYAKAN USAHA Studi kelayakan usaha ialah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan berhasil dan menguntungkan secara kontinyu.

Lebih terperinci

Proyek TPSA Terus Memberikan Pelatihan Bisnis Internasional untuk Memperkuat Pelayanan Ekspor Pemerintah Indonesia

Proyek TPSA Terus Memberikan Pelatihan Bisnis Internasional untuk Memperkuat Pelayanan Ekspor Pemerintah Indonesia RI N G K ASA N KEG IATA N AGUSTUS SEPTEMBER 2016, JAKARTA TPSA CANADA INDONESIA TRADE AND PRIVATE SECTOR ASSISTANCE PROJECT Proyek TPSA Terus Memberikan Pelatihan Bisnis Internasional untuk Memperkuat

Lebih terperinci

Paparan teknis ini membahas: Perlidungan Sosial bagi Semua. Tema-tema lain dalam seri paparan teknis singkat meliputi:

Paparan teknis ini membahas: Perlidungan Sosial bagi Semua. Tema-tema lain dalam seri paparan teknis singkat meliputi: Dalam mempersiapkan masukan ILO kepada Komite Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia, 12 seri paparan teknis singkat (Technical Briefing Notes-TBNs) telah disusun untuk memenuhi dua tujuan. Pertama, sebagai

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEUANGAN. Lela Hindasah., SE., M.Si

PERENCANAAN KEUANGAN. Lela Hindasah., SE., M.Si Page1 PERENCANAAN KEUANGAN Oleh: Lela Hindasah., SE., M.Si Sebuah pepatah mengatakan Jika anda gagal merencanakan sesuatu, sama artinya dengan anda merencanakan untuk gagal. Karena itu penting sekali merencanakan

Lebih terperinci

Penilaian Pasar Secara Cepat: Manual untuk Pengusaha Telah direvisi untuk Indonesia

Penilaian Pasar Secara Cepat: Manual untuk Pengusaha Telah direvisi untuk Indonesia Penilaian Pasar Secara Cepat: Manual untuk Pengusaha Telah direvisi untuk Indonesia ditulis oleh: Ira Febriana Banda Aceh, Desember 2006 International Labour Office Hak cipta Kantor Perburuhan Internasional

Lebih terperinci

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya Beberapa istilah anggaran kas Anggaran Kas disebut juga sebagai: o Anggaran Perubahan Kas o Anggaran Penggunaaan

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA A. LATAR BELAKANG Business Plan (Rencana Bisnis) adalah

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN A. LATAR BELAKANG Business Plan akan menjadi dasar atau pijakan bagi

Lebih terperinci

1. Dimensi Ketenagakerjaan Dalam Kebijakan Makro Dan Sektoral;

1. Dimensi Ketenagakerjaan Dalam Kebijakan Makro Dan Sektoral; Dalam mempersiapkan masukan ILO kepada Komite Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia, 12 seri paparan teknis singkat (Technical Briefing Notes-TBNs) telah disusun untuk memenuhi dua kegunaan. Pertama,

Lebih terperinci

Administrasi Ketenagakerjaan

Administrasi Ketenagakerjaan Administrasi Ketenagakerjaan Robert Heron Kantor Perburuhan Internasional Administrasi Ketenagakerjaan Robert Heron Kantor Perburuhan Internasional Hak Cipta Organisasi Perburuhan Internasional 2002 Pertama

Lebih terperinci

K81 PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DALAM INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

K81 PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DALAM INDUSTRI DAN PERDAGANGAN K81 PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DALAM INDUSTRI DAN PERDAGANGAN 1 K-81 Pengawasan Ketenagakerjaan dalam Industri dan Perdagangan 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan

Lebih terperinci

SERI PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL SERI 3 OUTSOURCING. Bahasa Indonesia. Muzni Tambusai

SERI PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL SERI 3 OUTSOURCING. Bahasa Indonesia. Muzni Tambusai SERI PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL SERI 3 OUTSOURCING Bahasa Indonesia Muzni Tambusai DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI 2 0 0 5 Hak Cipta Kantor

Lebih terperinci

Strategi Promosi Perdagangan Iran Central Chamber of Cooperatives (ICC) Oleh: M. R. Ramezani Sekretaris Jenderal ICC Bali- Indonesia Juli, 2007

Strategi Promosi Perdagangan Iran Central Chamber of Cooperatives (ICC) Oleh: M. R. Ramezani Sekretaris Jenderal ICC Bali- Indonesia Juli, 2007 Simposium tentang Jejaring Perdagangan antar Koperasi Strategi Promosi Perdagangan Iran Central Chamber of Cooperatives (ICC) Oleh: M. R. Ramezani Sekretaris Jenderal ICC Bali- Indonesia Juli, 2007 1 Pertama-tama,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1999 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1999 TENTANG Menimbang : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1999 TENTANG PENGESAHAN ILO CONVENTION NO. 111 CONCERNING DISCRIMINATION IN RESPECT OF EMPLOYMENT AND OCCUPATION (KONVENSI ILO MENGENAI DISKRIMINASI

Lebih terperinci

R197 REKOMENDASI MENGENAI KERANGKA PROMOTIONAL UNTUK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

R197 REKOMENDASI MENGENAI KERANGKA PROMOTIONAL UNTUK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA R197 REKOMENDASI MENGENAI KERANGKA PROMOTIONAL UNTUK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA 1 R-197 Rekomendasi Mengenai Kerangka Promotional Untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja 2 Pengantar Organisasi Perburuhan

Lebih terperinci

Peluang Usaha Buka Bengkel Untuk Penghasilan

Peluang Usaha Buka Bengkel Untuk Penghasilan Peluang Usaha Buka Bengkel Untuk Penghasilan Membuka usaha bengkel biasanya memerlukan tempat dan lokasi yang strategis dan dan butuh tempat yang luas untuk menampung kendaraan yang akan anda service,

Lebih terperinci

R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997

R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997 R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997 2 R-188 Rekomendasi Agen Penempatan kerja Swasta, 1997 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas

Lebih terperinci

PROYEK PENINGKATAN KAPASITAS & KEBERLANJUTAN PINJAMAN DANA BERGULIR

PROYEK PENINGKATAN KAPASITAS & KEBERLANJUTAN PINJAMAN DANA BERGULIR PROYEK PENINGKATAN KAPASITAS & KEBERLANJUTAN PINJAMAN DANA BERGULIR World Bank PNPM Support Facility (PSF) Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 1, lantai 9 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190

Lebih terperinci

Lapangan Kerja bagi Kaum Muda: Jalan Setapak dari Sekolah menuju Pekerjaan

Lapangan Kerja bagi Kaum Muda: Jalan Setapak dari Sekolah menuju Pekerjaan Dalam mempersiapkan masukan ILO kepada Komite Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia, 12 seri paparan teknis singkat (Technical Briefing Notes-TBNs) telah disusun untuk memenuhi dua tujuan. Pertama, sebagai

Lebih terperinci

SURVEI KHUSUS PERUSAHAAN SWASTA NON-FINANSIAL TAHUN 2013

SURVEI KHUSUS PERUSAHAAN SWASTA NON-FINANSIAL TAHUN 2013 R A H A S I A SKPS 2013 SURVEI KHUSUS PERUSAHAAN SWASTA NON-FINANSIAL TAHUN 2013 I. Survei ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang: 1. Karakteristik korporasi/perusahaan swasta non finansial,

Lebih terperinci

K 95 KONVENSI PERLINDUNGAN UPAH, 1949

K 95 KONVENSI PERLINDUNGAN UPAH, 1949 K 95 KONVENSI PERLINDUNGAN UPAH, 1949 2 K-95 Konvensi Perlindungan Upah, 1949 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan bagi laki-laki

Lebih terperinci

Naskah Rekomendasi tentang HIV dan AIDS dan Dunia Kerja. Organisasi Perburuhan Internasional

Naskah Rekomendasi tentang HIV dan AIDS dan Dunia Kerja. Organisasi Perburuhan Internasional Naskah Recommendation Rekomendasi tentang concerning HIV dan HIV AIDS and AIDS dan anddunia the World Kerja, of2010 Work, (No. 2010 200) (No. 200) Organisasi Perburuhan Internasional 1 Konferensi Perburuhan

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG A. LATAR BELAKANG Business Plan merupakan suatu usulan

Lebih terperinci

K 158 KONVENSI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982

K 158 KONVENSI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982 K 158 KONVENSI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982 2 K-158 Konvensi Pemutusan Hubungan Kerja, 1982 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan

Lebih terperinci

STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM*

STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM* STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM* Institut Internasional untuk Demokrasi dan Perbantuan Pemilihan Umum didirikan sebagai organisasi internasional antar pemerintah

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Metrokom Jaya berdiri pada tahun 2007, telah menjadi pemimpin dalam bidang penjualan komputer bekas. Memulai bisnis di

Lebih terperinci

Hasil program IbM wajib di diseminasikan dalam bentuk artikel ilmiah dan dipublikasikan melalui Jurnal Nasional.

Hasil program IbM wajib di diseminasikan dalam bentuk artikel ilmiah dan dipublikasikan melalui Jurnal Nasional. IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M) 1. Latar Belakang Ipteks bagi Masyarakat (I b M) merupakan salah satu program pengabdian kepada masyarakat (ppm) yang dirumuskan dan dikembangkan DP2M Ditjen Dikti pada tahun

Lebih terperinci

P Direktur Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan

P Direktur Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan P Direktur Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan engembangan program pendidikan keaksaraan dan kesetaraan terus dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan dinamika masyarakat di luar sistem persekolahan, sebagai

Lebih terperinci

Bansos Peningkatan Kapasitas Tempat Uji Kompetensi

Bansos Peningkatan Kapasitas Tempat Uji Kompetensi 1 i ii SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Kebijakan pembangunan pendidikan nasional diarahkan untuk mewujudkan pendidikan yang berkeadilan, bermutu dan relevan dengan kebutuhan

Lebih terperinci

LAPORAN LEGAL DUE DILIGENCE/LEGAL AUDIT

LAPORAN LEGAL DUE DILIGENCE/LEGAL AUDIT LAPORAN LEGAL DUE DILIGENCE/LEGAL AUDIT RENCANA PEMBELIAN TANAH DAN BANGUNAN DAN PENYERTAAN MODAL DALAM PT I. PT Pemilik Tanah dan Bangunan A. Akta Pendirian/Anggaran Dasar dan Pengesahannya 1. Akta Notaris,

Lebih terperinci

Undang-undang Ketenagakerjaan Indonesia

Undang-undang Ketenagakerjaan Indonesia Undang-undang Ketenagakerjaan Indonesia BUKU PANDUAN S U W A R T O ILO/USA Declaration Project Departemen Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Indonesia Jakarta, Indonesia Hak Cipta Kantor Perburuhan Internasional

Lebih terperinci

Perencanaan Bisnis. Subandi. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep berwirausaha yang sukses dengan inovasi dan perilaku inovatif.

Perencanaan Bisnis. Subandi. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep berwirausaha yang sukses dengan inovasi dan perilaku inovatif. Perencanaan Bisnis Modul ke: Mahasiswa mampu menjelaskan konsep berwirausaha yang sukses dengan inovasi dan perilaku inovatif Fakultas Ilmu Komputer Subandi Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

Profil Pekerjaan yang Layak INDONESIA

Profil Pekerjaan yang Layak INDONESIA Profil Pekerjaan yang Layak INDONESIA Ringkasan Selama 15 tahun terakhir, Indonesia mengalami perubahan sosial dan politik luar biasa yang telah membentuk latar belakang bagi pekerjaan layak di negeri

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK TAHUN KODE JUKNIS : 28-PS NAMA PROGRAM : BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK

DESKRIPSI PROGRAM BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK TAHUN KODE JUKNIS : 28-PS NAMA PROGRAM : BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi

Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi 1 Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi i ii Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Setifikasi Kompetensi SAMBUTAN Direktur

Lebih terperinci

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PANDUAN LOMBA KARYA JURNALISTIK SISWA (LKJS) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2015

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PANDUAN LOMBA KARYA JURNALISTIK SISWA (LKJS) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2015 MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PANDUAN LOMBA KARYA JURNALISTIK SISWA (LKJS) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2015 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT

Lebih terperinci

MENENTUKAN BIAYA PRODUK & JASA. oleh

MENENTUKAN BIAYA PRODUK & JASA. oleh MENENTUKAN BIAYA PRODUK & JASA oleh Jhon Hardi MANFAAT PENCATATAN BIAYA BAGI BEBERAPA PIHAK A. MANAJER B. INVESTOR C. KARYAWAN D. PEMBERI PINJAMAN E. PEMASOK F. PELANGGAN G. PEMERINTAH H. MASYARAKAT >

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA VKR 2011 SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN KIP : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN 1. Provinsi : 2. Kabupaten / Kota *) : 3. Kecamatan : 4. Kelurahan / Desa *) : 5. No. Registrasi

Lebih terperinci

Bagian Keempat. Sekretariat Menteri Sekretaris Negara. Pasal 542

Bagian Keempat. Sekretariat Menteri Sekretaris Negara. Pasal 542 -203- Bagian Keempat Sekretariat Menteri Sekretaris Negara Pasal 542 (1) Sekretariat Menteri Sekretaris Negara dipimpin oleh Sekretaris Menteri Sekretaris Negara, berkedudukan di bawah dan bertanggung

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor 24/2006. Yang

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor 24/2006. Yang BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan PT. Ragam Anugerah Mandiri didirikan pada tanggal 20 April 2006 dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor

Lebih terperinci

DRAFT RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR... /PER/M.KOMINFO/.../2011 TENTANG FORMULA TARIF LAYANAN POS KOMERSIAL

DRAFT RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR... /PER/M.KOMINFO/.../2011 TENTANG FORMULA TARIF LAYANAN POS KOMERSIAL DRAFT RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR... /PER/M.KOMINFO/.../2011 TENTANG FORMULA TARIF LAYANAN POS KOMERSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN PROPOSAL PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW)

PANDUAN PENULISAN PROPOSAL PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) PANDUAN PENULISAN PROPOSAL PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA 2017 Bagi individu atau kelompok yang usulan rencananya lolos ke seleksi tahap II, maka wajib mengajukan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Alat untuk Mengarus-utamakan Jender. Kantor Perburuhan Internasional

Alat untuk Mengarus-utamakan Jender. Kantor Perburuhan Internasional Alat untuk Mengarus-utamakan Jender Kantor Perburuhan Internasional Pengantar Penyusunan paket acuan desktop Alat-alat Jender (Gender Tools) ini dimaksudkan untuk membantu staf ILO, konstituen, dan organisasiorganisasi

Lebih terperinci

PENGELOLAAN USAHA KECIL BAGI MAHASISWA WIRAUSAHA

PENGELOLAAN USAHA KECIL BAGI MAHASISWA WIRAUSAHA Makalah Presentasi Pada Pelatihan Pendirian dan pengelolaan Business Centre untuk mahasiswa yang diselenggarakan oleh EEC UNY pada tanggal 15 Oktober 2011 di FE UNY PENGELOLAAN USAHA KECIL BAGI MAHASISWA

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire Vennotschap/ Perseroan Komanditer). Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

PANDUAN PENYELENGGARAAN PROGRAM COMMUNITY COLLEGE (PERGURUAN TINGGI KOMUNITAS)

PANDUAN PENYELENGGARAAN PROGRAM COMMUNITY COLLEGE (PERGURUAN TINGGI KOMUNITAS) PANDUAN PENYELENGGARAAN PROGRAM COMMUNITY COLLEGE (PERGURUAN TINGGI KOMUNITAS) TAHUN ANGGARAN 2011 DIREKTORAT PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Nomor : 167/E5.3/PB/II/ Maret 2016 Lampiran : Panduan pengajuan usulan : Insentif buku ajar yang telah diterbitkan

Nomor : 167/E5.3/PB/II/ Maret 2016 Lampiran : Panduan pengajuan usulan : Insentif buku ajar yang telah diterbitkan KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN RISET DAN PENGEMBANGAN Jl. M.H. Thamrin No. 8, Jakarta 10340 Gedung 2 BPPT, Lantai 20 Telepon (021) 316-9768. Faksimil

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA BINA DESA (MAUBISA)

PEDOMAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA BINA DESA (MAUBISA) PEDOMAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA BINA DESA (MAUBISA) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KOPERTIS WILAYAH V DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA JALAN

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN KIP 1) : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN KIP 1) : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN SKTH 2015 KIP 1) : F BLOK I KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN 1 Provinsi : 2 Kabupaten / Kota 2) : 3 Kecamatan : 4 Desa / Kelurahan 2) : 5 No Blok

Lebih terperinci

Nomor : 167/E5.3/PB/II/ Maret 2016 Lampiran : Panduan pengajuan usulan : Insentif buku ajar yang telah diterbitkan

Nomor : 167/E5.3/PB/II/ Maret 2016 Lampiran : Panduan pengajuan usulan : Insentif buku ajar yang telah diterbitkan KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN RISET DAN PENGEMBANGAN Jl. M.H. Thamrin No. 8, Jakarta 10340 Gedung 2 BPPT, Lantai 20 Telepon (021) 316-9768. Faksimil

Lebih terperinci

Menilai Pekerjaan Layak di Indonesia

Menilai Pekerjaan Layak di Indonesia Menilai Pekerjaan Layak di Indonesia Sekilas tentang Profil Nasional untuk Pekerjaan Layak Apa itu Pekerjaan Layak? Agenda Pekerjaan Layak, yang dikembangkan Organisasi (ILO) semakin luas diakui sebagai

Lebih terperinci

1. Dimensi Ketenagakerjaan Dalam Kebijakan Makro Dan Sektoral;

1. Dimensi Ketenagakerjaan Dalam Kebijakan Makro Dan Sektoral; Dalam mempersiapkan masukan ILO kepada Komite Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia, 12 seri paparan teknis singkat (Technical Briefing Notes-TBNs) telah disusun untuk memenuhi dua kegunaan. Pertama,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Jaya Printing Garment, Jakarta

Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Jaya Printing Garment, Jakarta LAMPIRAN 51 53 Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Jaya Printing Garment, Jakarta KUESIONER : BAGI MANAJEMEN PERUSAHAAN KAJIAN KINERJA DAN

Lebih terperinci

NSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria

NSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN NSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria PETUNJUK TEKNIS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL

Lebih terperinci

SILABUS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PPEI TAHUN Pendidikan Profesi Manajemen Ekspor Impor (Plus Observasi di Perusahaan Ekspor)

SILABUS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PPEI TAHUN Pendidikan Profesi Manajemen Ekspor Impor (Plus Observasi di Perusahaan Ekspor) SILABUS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PPEI TAHUN 2016 Pendidikan Profesi Manajemen Ekspor Impor (Plus Observasi di Perusahaan Ekspor) Investasi (Bersubsidi) : Rp. 4.000.000,- * Pendidikan Profesi Manajemen

Lebih terperinci

Laporan Mengenai Tenaga Kerja Muda Di Indonesia. data terbaru

Laporan Mengenai Tenaga Kerja Muda Di Indonesia. data terbaru Laporan Mengenai Tenaga Kerja Muda Di Indonesia data terbaru 1 Copyright International Labour Office 2004 Pertama terbit tahun 2004 Publikasi Kantor Perburuhan Internasional dilindungi oleh Protokol 2

Lebih terperinci

Organisasi Perburuhan Internasional

Organisasi Perburuhan Internasional Organisasi Perburuhan Internasional Kesimpulan tentang Pengembangan Perusahaan yang Berkesinambungan Konferensi ILO, Juni 2007 Organisasi Perburuhan Internasional Pengembangan Perusahaan yang Berkesinambungan

Lebih terperinci

R198 REKOMENDASI MENGENAI HUBUNGAN KERJA

R198 REKOMENDASI MENGENAI HUBUNGAN KERJA R198 REKOMENDASI MENGENAI HUBUNGAN KERJA 1 R-198 Rekomendasi Mengenai Hubungan Kerja 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang bertugas memajukan kesempatan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PUSKESMAS SAMBILEGI

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PUSKESMAS SAMBILEGI PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PUSKESMAS SAMBILEGI LAPORAN KEUANGAN SEMESTERAN TAHUN 2016 DAFTAR ISI Neraca Laporan Operasional Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas Catatan Atas Laporan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Nomor KEP. 31/LATTAS/II/2014 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Nomor KEP. 31/LATTAS/II/2014 TENTANG KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 51 Lantai VI Blok A Telepon 52901142 Fax. 52900925 Jakarta Selatan

Lebih terperinci

K45 KERJA WANITA DALAM SEGALA MACAM TAMBANG DIBAWAH TANAH

K45 KERJA WANITA DALAM SEGALA MACAM TAMBANG DIBAWAH TANAH K45 KERJA WANITA DALAM SEGALA MACAM TAMBANG DIBAWAH TANAH 1 K-45 Mengenai Kerja Wanita dalam Segala Macam Tambang Dibawah Tanah 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan

Lebih terperinci

REPUBLIK DEMOKRASI RAKYAT (RDR) LAOS. Komitmen Jadwal Spesifik. (Untuk Paket Komitmen Pertama)

REPUBLIK DEMOKRASI RAKYAT (RDR) LAOS. Komitmen Jadwal Spesifik. (Untuk Paket Komitmen Pertama) PERSETUJUAN ASEAN-KOREA MENGENAI PERDAGANGAN JASA LAMPIRAN/SC1 REPUBLIK DEMOKRASI RAKYAT (RDR) LAOS Komitmen Jadwal Spesifik (Untuk Paket Komitmen Pertama) pkumham.go 1 LAOS- Jadwal Komitmen Spesifik Moda

Lebih terperinci