Beberapa Teori tentang Asal-usul Kehidupan Needham 2. Teori Biogenesis Lazzaro Spallanzani ( ) Fransisco Redi ( ) Fransisco Redi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Beberapa Teori tentang Asal-usul Kehidupan Needham 2. Teori Biogenesis Lazzaro Spallanzani ( ) Fransisco Redi ( ) Fransisco Redi"

Transkripsi

1 1 Setelah mempelajari bagian ini diharapkan anda mampu mengadakan pengamatan, merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang konsep hidup, menginterpretasi serta mengkomunikasikan hasil pengamatannya. Beberapa Teori tentang Asal-usul Kehidupan 1. Teori Abiogenesis atau Teori Generatio Spontanea Teori ini dikemukakan oleh Aristoteles ( SM) (seorang bangsa Yunani). Dia berpendapat bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati. Teori Abiogenesis ini didukung oleh Anthoni Van Leeuwenhoek ( ), dengan mikroskop ciptaannya ia dapat melihat adanya bentuk makhluk hidup yang sangat kecil ukurannya (mikroorganisme) yang diambil dari air hujan dan tempat merendam jerami. Berdasarkan penelitiannya tersebut, Anthoni Van Leeuwenhoek berpendapat bahwa mikroorganisme tersebut berasal dari air. Teori ini juga dianut oleh Needham seorang ahli ilmu pengetahuan bangsa Irlandia yang mengadakan eksperimen dengan merebus sekerat daging. Percobaan Needham adalah sebagai berikut : Sekerat daging direbus, kemudian air rebusan (kaldu) disimpan dalam tempat terbuka. Setelah beberapa hari air kaldu tersebut akan menjadi keruh (terdapat mikroorganisme). Dari percobaan itu Needham berkesimpulan bahwa terdapatnya mikroorganisme terjadi dari air kaldu (benda mati). 2. Teori Biogenesis Teori biogenesis menyebutkan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga. Beberapa ahli yang meganut teori biogenesis antara lain : a. Lazzaro Spallanzani ( ) Spallanzani seorang filosof berkebangsaan Italia membantah pendapat Aristoteles dan Needham. Dia mengatakan bahwa perebusan daging yang yang dilakukan Needham 3tidak sempurna, sehingga masih memungkinkan untuk hidupnya mikroorganisme. Dalam percobaannya, Lazzaro Spallanzani merebus daging sampai beberapa jam lamanya. Kemudian air kaldu dimasukkan ke dalam beberapa botol/tabung. Sebagian tabung ditutup rapat-rapat dan sebagian dibiarkan terbuka. Hasil percobaan itu menunjukkan bahwa pada tabung yang tertutup rapat-rapat tidak ditemukan adanya mikroorganisme, sedangkan pada tabung yang terbuka terdapat adanya mikroorganisme. Dari percobaan tersebut Lazzaro Spallanzani berkesimpulan bahwa adanya mikroorganisme pada tabung yang terbuka berasal dari udara dan bahwa pada tabung yang tertutup rapat-rapat tidak terdapat mikroorganisme ini berarti bahwa mikroorganisme bukan berasal dari air kaldu (benda mati). b. Fransisco Redi ( ) Fransisco Redi seorang ahli ilmu pengetahuan berkebangsaan Italia, yang mengadakan percobaan sebagai berikut :

2 - Dalam percobaan ini digunakan tiga buah stoples atau yabung kaca yang diisi dengan beberapa kerat daging. - Kemudian masing-masing stoples diberi nomor I, II, dan III. Stoples I : Diisi dengan sekerat daging, ditutup rapat-rapat sehingga berhubungan dengan udara luar. Stoples II : Diisi sekerat daging, dan ditutup dengan kain kasa atau kain kelambu. Stoples III : Diisi sekerat daging dan dibiarkan terbuka. Sesudah beberapa hari maka akan terlihat bahwa : Stoples I Stoples II : tidak ditemukan adanya larva. : tidak ditemukan adanya larva. Walaupun ditutup dengan kain kasa dan dapat berhubungan dengan udara luar, tetapi lalat tidak dapat masuk. Stoples III : ditemukan adanya larva, karena lalat dapat masuk. Kesimpulan percobaan Redi yaitu bahwa adanya larva (kehidupan) yang terdapat pada daging yang membusuk bukan berasal dari keratan daging yang merupakan benda mati, tetapi berasal dari lalat yang masuk dan bertelur pada keratan daging. Beberapa orang tetap berkeberatan terhadap hasil eksperimen Redi dan Spallanzani, mereka itu berpendapat bahwa untuk dapat timbul kehidupan secara serta merta dari benda mati, diperlukan adanya gaya hidup, dan gaya hidup ini pada percobaan Spallanzani tersebut tidak dapat melakukan fungsinya karena botol atau tabung percobaan tertutup rapat-rapat. c. Louis Pasteur ( ) Louis Pasteur berkebangsaan Perancis berusaha memperbaiki metode Spallanzani dengan menggunakan bentuk tabung kaca untuk menutup labu-labu yang berbentuk melengkung seperti leher angsa atau huruf S. Sehingga labu tersebut walaupunn tertutup masih berhubungan dengan udara luar. Percobaan Pasteur I. 1. Dalam percobaan ini digunakan labu yang ditutup dengan pipa yang berbentuk leher angsa (huruf S). 2. Labu diisi dengan air kaldu, kemudian disterilkan dengan cara dipanaskan Labu didinginkan selama beberapa hari. Setelah diamati ternyata air kaldu di dalam labu itu tetap jernih dan tidak ditemukan adanya mikroorganisme. Ini menunjukkan dengan pemanasan maka mikroorganiesme yang dapat tumbuhb dalam air kaldu akan mati dan udara bebas yang mengandung mikroorganisme tidak dapat masuk ke dalam labu sebab terhalang oleh adanya pipa yang berbentuk leher angsa itu. II. 1. Labu dimiringkan sehingga air kaldu di dalamnya mencapai ujung pipa yang berbentuk leher angsa tersebut, sehingga air kaldu itu berhubungan dengan udara luar, kemudian dibiarkan beberapa hari. 2. Ternyata setelah diteliti air kaldu terlihat keruh yang menunjukkan adanya mikroorganisme. Pasteur berkesimpulan bahwa mikroorganisme yang

3 tumbuh di dalam air kaldu itu bukan berasal dari benda mati (air kaldu), tetapi berasal dari mikroorganisme yang terdapat di udara bebas. Dengan percobaan Pasteur ini maka gagallah teori Generatio Spontanea. Kemudian timbul pendapat : Omne vivum ex ovo (kehidupan/semua yang hidup berasal dari telur). Omne ovum ex vivo (semua telur berasal dari makhluk hidup) Ini berarti dapat disimpulkan : 1. Kehidupan berasal dari telur dan telur dihasilkan makhluk hidup. 2. Makhluk yang hidup sekarang berasal dari kehidupan sebelumnya. 3. Makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga. 3. Konsep tentang hidup menurut biologi modern. Beberapa ahli berpendapat bahwa kehidupan mula-mula yang timbul di bumi adalah akibat reaksi-reaksi kimia. Molekul-molekul yang terdapat di dalam lautan, dengan suhu yang tinggi memungkinkan terjadinya zat hidup. Tetapi ahli lainnya berpendapat bahwa tempat pertama terjadinya kehidupan adalah di atmosfer. - Teori Harold Urey Harold Urey adalah seorang ahli kimia dari Amerika Serikat. Dia berpendapat bahwa atmosfer bumi pada suatu saat kaya akan molekul-molekul CH 4 (metana), NH 3 (amoniak), H 2 (hidrogen), dan H 2 O dalam bentuk gas. Pada suatu saat denga adanya energi yang berasal dari aliran listrik halilintar dan radiasi-radiasi sinar kosmis, maka unsur-unsur tersebut yang merupakan komponen asam amino mengadakan reaksi-reaksi kimia membentuk zat hidup yang memungkinkan terjadinya suatu kehidupan. Selain Urey, Oparin seorang ilmuwan Rusia juga berpendapat sama. Pendapatnya yang dikenal dengan teori Oparin, bahwa kehidupan pertama terjadi di atmosfer. Stainley Miller tahun 1953 di Universitas Chicago melakukan percobaan untuk menguji teori Urey. Dalam percobaan ini Miller berhasil membuktikan bahwa apabila bunga api listrik yang berasal dari sumber listrik bertegangan tinggi diberikan ke dalam saluran yang di dalamnya mengalir campuran uap air (H 2 O), amoniak (NH 3 ), hidrogen (H 2 ), dan metana (CH 4 ) maka zat yang terbentuk adalah asam amino. Asam amino merupakan komponen dasar protein yang merupakan zat penting untuk membentuk protoplasma yang merupakan substansi dasar kehidupan. 3 Setelah membaca modul ini Anda diharapkan memahami sel sebagai struktur dasar kehidupan. a. Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan dapat : b. Menyebutkan struktur sel dan bagian-bagiannya dengan menggunakan gambar c. Menjelaskan fungsi dari bagian-bagian atau organel dalam sel d. Menjelaskan perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan dengan menggunakan

4 gambar e. Menjelaskan proses-proses metabolisme sel f. Menjelaskan cara-cara reproduksi sel 4 STRUKTUR SEL DAN FUNGSI BAGIAN-BAGIANNYA Uraian dan Contoh Sebagai unit terkecil mahluk hidup secara struktural dan fungsional, sel terdiri atas membran plasma, sitoplasma, nukleus, dan organel-organel lain yang masing-masing mempunyai fungsi khusus dan yang secara bersama menyususn sistem yang kompak. Sel penyusun tubuh hewan berbeda dengan sel penyusun tubuh tumbuhan. Sel tumbuhan memiliki dinding sel yang kaku, sedang sel hewan tidak memiliki dinding sel yang kaku. Meskipun tipe sel itu bermacam-macam, terdapat persamaan tertentu pada sifat-sifat bentuk dan fungsional yang lazim bagi kebanyakan sel. Membran plasma Setiap sel terbungkus oleh suatu membran semipermeabel selektif, yaitu organel yang memisahkan bagian dalam sel dengan lingkungan luarnya. Membran ini disebut juga membran plasma, karena membungkus plasma sel (sitoplasma).struktur membran plasma sama dengan membran yang membentuk berbagai organel. Membran sel terdiri atas 60 % protein pada lapisan sebelah luar dan 40 % lipid pada sebelah dalam. Lipid merupakan lipid bilayer yang membentuk membran plasma, terdiri atas 65 % fosfolipid, 25 % kolesterol, 10 % lipid lainnya. Fosfolipid mengandung gugus fosfat dan terdiri atas bagian kepala (polar head) yang bersifat hidrofilik (suka air) dan bagian ekor (nonpolar tail) yang bersifat hidrofobik (tidak suka air). Sifat hidrofobik terutama disebabkan oleh komponen lipid, walaupun terdapat bagian tertentu dari senyawa lipid yang memberikan sifat hidrofilik, yaitu bagian molekul lipid yang berikatan dengan gugus fosfat atau senyawa organik yang bersifat hidrofilik. Senyawa protein dan karbohidrat memberikan sifat hidrofilik. Orientasi protein dalam interaksinya dengan lapisan lipid dapat berbedabeda : yaitu dengan adanya protein yang terbenam dalam lapisan lipid (intrinsik), disebut protein integral, menempel pada permukaan lapisan lipid (ekstrinsik) disebut protein perifer. Gambar 1. Struktur membran plasma

5 Protein dan lipid yang menyusun membran, terdistribusi secara asimetrik baik di dalam maupun di luar sel. Karbohidrat digabungkan dengan protein atau lipid pada permukaan membran bagian luar, sehingga membran plasma berfungsi memelihara susunan membran dalam menghadapi proses transport melalui membran, mengatur pertukaran substansi zat dari sel ke sel dan antara sel dengan lingkungannya, serta memberi sifat antigenik pada membran. Proses transport melalui membran. Transpor molekul-molekul zat melalui membran berlangsung secara difusi, osmosis, dan transpor aktif. a. Osmosis dan difusi melalui membran. Senyawa yang dapat masuk melalui membran, disebut permeabel terhadap membran. Jika air atau pelarut lainnya merupakan satu-satunya yang dapat melalui membran, maka membran tersebut disebut semipermeabel. Pergerakan air dari daerah konsentrasi rendah (hipotonis) menuju konsentrasi yang lebih tinggi (hipertonis), menyebabkan kesetimbangan konsentrasi (larutan isotonis). Pergerakan air terhadap respon gradien konsentrasi ini dikenal sebagai osmosis. Proses osmosis dapat diterangkan dengan menggunakan selofan yang permeabel terhadap air dan molekulmolekul kecil seperti garam, gula, dan asam amino, namun tidak permeabel terhadap protein. Jika kantong selofan diisi dengan larutan garam pada konsentrasi tertentu dan dihubungkan dengan tabung kaca yang dibenamkan dalam kontainer destilasi air, maka air akan masuk ke dalam kantong selofan secara osmosis. Masuknya air ke selofan akan menyebabkan air pada tabung gelas akan naik. Garam meresap ke dalam membran selofan lebih lambat daripada air, kadang-kadang terjadi air meresap sebelum molekul garam tersebut keluar dari kantong, masuk ke dalam air di sekelilingnya. Pergerakan molekul terlarut (garam) dari daerah konsentrasi tinggi (di dalam kantong) ke konsentrasi rendah (di luar kantong) terjadi pada proses difusi. Pergerakan air ke dalam kantong selofan diikuti oleh difusi garam dari kantong. Jika konsentrasi di dalam kantong rendah, maka tingkat cairan dalam tabung gelas akan turun, dan air akan keluar dari kantong melalui osmosis. Pergerakan garam dan air berlanjut terus hingga tercapainya konsentrasi garam di dalam dan di luar kantong setimbang. b. Transpor aktif Pergerakan substansi ke dalam membran tergantung kepada adanya gradien konsentrasi, dan biasanya pergerakan solut atau substansi tersebut sesuai dengan arah gradien konsentrasi. Tetapi dapat juga suatu substansi bergerak masuk atau keluar sel berlawanan dengan gradien konsentrasi, dimana hal tersebut membutuhkan energi dan disebut transpor aktif. Transpor aktif akan terjadi jika sel tersebut : 1. Berada pada temperatur sangat rendah (2 4 o C) 2. Adanya racun metabolik (sianida atau asam amino asetat) 3. Hilangnya sumber energi Transpor aktif dapat dipelajari pada contoh : tanaman Nitella, yaitu ganggang hijau yang hidup di air tawar/kolam. Kandungan mineral (Na, K, Ca, Mg, dan Cl) di dalam sel tanaman tersebut lebih besar daripada kandungan mineral dalam kolam. Dengan demikian tumbuhan melakukan penyerapan mineral secara aktif sehingga mampu 5

6 mengakumulasikan mineral di dalam selnya. Membran plasma dari kebanyakan sel mempunyai kemampuan untuk memompa ion natrium (Na + ) ke luar sel melalui membran plasma. Kemampuan tersebut disebut pompa natrium. Biasanya pompa natrium diikuti dengan pompa kalium (K + ) dari luar sel ke dalam sel melewati membran plasma. Kombinasi kedua ion tersebut dinamakan pompa natriumkalium.pemompaan ion tersebut dilakukan secara aktif. Dalam hal ini diperlukan energi yang bersumber dari penguraian ATP. Contoh lain, yaitu pada pengangkutan glukosa dan asam amino yang melewati sel epitel (membran) usus halus dan pembuluh darah kapiler. Walaupun perbedaan kadar ion natrium tidak terdapat diantara yang ada di dalam sel dan yang di luar sel, ternyata pengangkutan tetap terjadi. Telah diketahui bahwa membran plasma mengandung protein. Protein inilah yang berfungsi mengikat ion natrium bersama glukosa maupun bersama asam amino. Hal ini menunjukkanbahwa kadar glukosa maupun asam amino lebih besar di luar sel daripada di dalam sel, sehingga memungkinkan berlangsungnya difusi aktif zat-zat tersebut. 6 A B Gambar 2. Proses osmosis; dalam tabung (A) dan molekuler (B) Nukleus (inti sel) Nukleus merupakan pusat pengendali dalam sel. Nukleus mengandung kromosom, nukleolus, dan matriks yang dibatasi dengan membran rangkap berpori. Bagian yang diselubungi oleh membran rangkap disebut nukleoplasma, dan yang berada di antara membran rangkap dengan membran sel disebut sitoplasma. Membran plasma rangkap bersama-sama dengan nukleoplasma membentuk suatu kesatuan yang disebut nukleus (inti). Membran plasma rangkap ini diberi nama selubung nuklear dengan membran ke arah nukleoplasma disebut membran dalam atau membran Nukleoplasmik dan yang mengarah ke sitoplasma disebut membran luar. Di dalam nukleoplasma terdapat suatu massa bulat yang disebut nukleolus dan bahan pembawa informasi genetik yang disebut materi genetik berupa DNA yang tersusun dalam kromosom. Segmen DNA dinamakan gen, yang bertanggungjawab pada sifat-sifat khas organisme, misalnya golongan darah dan warna mata. Nukleolus dan materi genetik terdapat melayang-layang di dalam suatu cairan yang disebut matriks nuklear. Nukleolus merupakan tempat sintesis RNA yang digunakan dalam perakitan ribosom. Nukleus berfungsi menyimpan dan mengirimkan informasi sel.

7 7 Gambar 3. Nukleus Sitoplasma Sitoplasma terdapat di dalam sel di luar nukleus, terdiri dari sitosol berupa koloid yang transparan, dan berbagai organel. Larutan koloid berbentuk sol (cair) atau berbentuk gel (pekat). Bagian terluar sitoplasma sering bersifat gel. 50 % volume suatu sel terdiri dari sitosol. Beribu-ribu jenis enzim yang terlibat dalam proses metabolisme terlarut di dalam sitosol. Sitosol terdiri atas 90 % air dan membentuk larutan yang berisi berbagai zat dan molekul, seperti garam, gula, asam amino, nukleotida, vitamin, dan gas yang larut. Selain iti, cairan ini penuh dengan ribosom yang aktif mensintesis protein. Sekitar 50 % protein yang disintesis oleh ribosom ini tetap berada di sitosol. Retikulum Endoplasma = RE Semua sel eukariot mengandung RE. Organel ini bukan organel yang statis dan mudah dikenali, melainkan merupakan komponen dari suatu sistem membran yang dinamis. Sistem membran ini mencakup semua membran organel yang berada di dalam sel. Membran RE, merupakan lembaran yang berlipat-lipat, mengelilingi suatu ruangan yang disebut sisterna RE. Volume sisterna hampir 10 % volume sel. Dari mikrograf elektron terlihat bahwa, terdapat dua daerah RE yang berbeda secara fungsional. Daerah ini diberi nama retikulum endoplasma kasar (RER), yaitu daerah yang permukaan membran RE yang menghadap sitosol ditempeli ribosom, dan retikulum endoplasma licin (SER) yang secara fisik merupakan sebagian dari membran yang sama, tetapi pada permukaan sitosolnya tidak terdapat ribosom. RE merupakan pusat biosintesis sel, berperan dalam sintesis protein, sintesis lemak, dan transpor materi di dalam sel. Protein transmembran dan lipida dari membran RE, Golgi, lisosom, membran sel, dan membran organel yang lain, awal sintesisnya berhubungan erat dengan membran RE.

8 8 Gambar 4. Mikrograf elektron Retikulum Endoplasma Ribosom Ribosom merupakan butir globular dengan garis tengah sekitar Angstrom. Butir-butir ini ditemukan dalam semua sel prokariot maupun eukariot. Pada sel prokariot terdapat bebas di sitosol, sedangkan pada sel eukariot terdapat bebas di sitosol, matriks mitokondria, stroma kloroplast, atau menempel pada permukaan sitosolik membran RE. Ribosom merupakan situs atau tempat berlangsungnya sintesis protein. Hubungan struktural antara RE dengan ribosom membentuk RER juga sering disebut ergastoplasma. Sering pula terlihat lingkaran-lingkaran kecil yang terdiri dari beberapa buah ribosom. Bentukan ini disebut polisom. Ribosom terdiri dari dua bagian yang tidak sama besar, satu kecil dan yang lainnya besar. Sub unit besar dan sub unit kecil tersebut mengandung rrna dan berbagai jenis protein. Ribosom sel prokariot memiliki koefisien sedimentasi 70 S, sedangkan sel eukariot koefisien sedimentasinya 80 S. Ribosom prokariot maupun eukariot memiliki peranan dan pola yang mirip satu sama lain. Masing-masing terdiri dari subunit besar dan subunit kecil. Dalam proses sintesis protein, subunit kecil mengikat mrna dan trna, sedangkan subunit besar berperan dalam proses pembentukan ikatan polipeptida. Lisosom dan peroksisom Lisosom terutama ditemukan dalam sel hewan. Lisosom adalah struktur yang agak bulat yang dibatasi membran tunggal dengan diameter sekitar 1,5 μm, walaupun kadang-kadang ditemukan pula lisosom sekecil 0,05 μm. Lisosom dihasilkan oleh aparat Golgi yang penuh dengan protein, berisikan kira-kira tiga lusin macam enzim hidrolitik. Enzim yang mencernakan polisakarida, lipid, fosfolipid, asam nukleat, dan protein semuanya tersedia. Mungkin dengan terkurung di dalam lisosom maka enzimenzim tersebut terhalangi untuk mencernakan komponen-komponen dalam sel. Lisosom berfungsi terutama dalam proses pencernaan intraseluler ( di dalam sel). Makanan yang dicerna berupa partikel padat (dari luar sel) dan juga organel sel yang telah rusak (dari dalam sel). Partikel-partikel tersebut dimasukkan ke dalam lisosom secara fagositosis, yaitu mencaplok makanan. Hasil pencernaan partikel zat di dalam lisosom diabsorbsi atau berdifusi masuk kedalam sitoplasma sel dan selanjutnya diasimilasikan, yaitu dibentuk menjadi zat-zat lain yang diperlukan. Proses pembuangan (pengeluaran) struktur yang tidak berguna atau telah rusak yang terdapat di dalam sel disebut autofagi.

9 Lisosom juga berperan penting dalam matinya sel-sel. Bila sel luka atau mati, lisosomnya membantu dalam menghancurkannya. Kematian sel merupakan tingkatan yang penting dalam daur hidup beberapa organisme. Sebagai contoh, peristiwa penanggalan ekor berudu pada metamorfosis. Pada waktu berudu berubah menjadi katak, ekornya secara bertahap diserap. Sel-sel ekornya yang kaya akan lisosom mati, dan hasil penghancurannya digunakan dalam pertumbuhan sel-sel baru katak yang berkembang. Peristiwa swadestruksi sel dengan cara mengeluarkan/melepaskan isi lisosom dalam sel disebut autolisis. Peroksisom besarnya hampir sama dengan lisosom (0,3 15 μm) dan juga dibatasi oleh membran tunggal. Juga mirip lisosom karena penuh berisi enzim, dan yang paling khas adalah katalase. Enzim ini mengkatalisis perombakan hidrogen peroksida (H 2 O 2 ), produk yang berpotensi racun pada metabolisme sel. Peroksisom juga berperan dalam perubahan lemak menjadi karbohidrat dan dalam perubahan purin dalam sel. Pada hewan, peroksisom terkurung dalam sel-sel hati dan ginjal. Pada tumbuhan terdapat dalam berbagai tipe sel. Baik pada tumbuhan maupun hewan mungkin peroksisom dihasilkan oleh retikulum endoplasma. 9 A B Gambar 5. Lisosom (Benda kecil hitam dalam sitoplasma) sel neutrofil (A) Proses pembentukan lisosom (B) Kompleks Golgi Kompleks Golgi dijumpai pada hampir semua sel tumbuhan dan hewan. Terdiri dari setumpuk kantung pipih yang dibatasi membran. Tumpukan kantung pipih ini disebut diktiosom, dan setiap kantung pipih disebut sakulus. Sebuah diktiosom memiliki dua permukaan yaitu permukaan cis atau pembentukan, dan permukaan trans atau pemasakan. Di sekitar diktiosom terdapat dua kelompok vesikuli (bola-bola kecil). Kelompok pertama terdiri dari vesikuli kecil berdiameter sekitar 200 A o. Vesikuli ini disebut vesikuli peralihan yang terdapat di antara permukaan cis dan RE. Kelompok kedua terdiri dari vesikuli berukuran antara A o disebut vesikuli sekretoris, terletak di tepi permukaan trans. Kompleks Golgi terutama amat penting dalam sel-sel yang secara aktif terlibat dalam sekresi. Protein yang disintesis oleh RER dipindahkan ke dalam kompleks Golgi, di sini karbohidrat tambahan dapat dibubuhkan kepadanya. Protein-protein tersebut terkumpul di dalam kantung-kantung tadi sampai penuh. Kantung-kantung tersebut dapat berpindah ke permukaan sel dengan mengeluarkan isinya ke bagian luar. Kadang-kadang kompleks Golgi juga berperan dalam pengangkutan lipida dan

10 pembentukan lisosom. Kantung-kantung berprotein yang lain pada kompleks Golgi dapat disimpan di dalam sel sebagai lisosom. Kompleks Golgi juga merupakan situs sintesis polisakarida, seperti pada mukus. Selulosa yang disekresikan oleh sel tumbuhan untuk membentuk dinding sel disintesis pada kompleks Golgi. 10 A B Gambar 6. Skema kompleks Golgi (A) fotomikrograf (B) Mitokondria Mitokondria adalah organel yang berperan dalam respirasi sel. Mitokondria mempunyai ukuran, bentuk, dan jumlah yang bervariasi menurut jaringan dan keadaan fisiologik sel. Kebanyakan mitokondria berbentuk jorong, dengan ukuran berkisar antara 0,5 μm dan 1,0 μm dan panjang sampai 7 μm. Biasanya, makin kecil jumlah mitokondria dalam suatu sel, makin besar ukuran organel tersebut. Mikrograf elektron menunjukkan bahwa setiap mitokondria dibatasi oleh membran ganda, disebut membran luar dan membran dalam. Membran dalam membagi ruangan organel dalam dua bagian : matriks, yang berisi cairan seperti gel yang diliputi membran dalam dan ruang antar membran yang berisi cairan encer. Membran dalam mempunyai area permukaan yang lebih luas karena terlipat-lipat dan masuk ke dalam matriks. Tonjolan-tonjolan ini disebut krista, dan bervariasi dalam hal jumlah dan bentuknya. Respirasi sel terjadi pada krista dan matriks mitokondria. Pada krista terjadi proses oksidasi fasforilasi dan transfer elektron, sedangkan pada matriks terjadi daur Krebs dan oksidasi asam lemak. Kebanyakan protein pada membran mitokondria adalah enzim yang mengkatalisis reaksi kimia yang berhubungan dengan respirasi. Mitokondria mempunyai banyak fungsi metabolik didalam sel, termasuk fase-fase yang menghasilkan tenaga pada metabolisme karbohidrat dan lemak (respirasi), sintesis ATP, dan sintesis porfirin.

11 Mitokondria cenderung untuk berkumpul di daerah sel yang paling aktif. Sel saraf, sel otot, dan sel sekretori mengandung banyak mitokondria. 11 Gambar 7. Mitokondria Kloroplas Kloroplas adalah plastida yang berwarna hijau, umumnya berbentuk lensa, dengan diameter 2 6 μm dan tebal 0,5 1,0 μm, terdapat di dalam sel tumbuhan lumut (Bryophyta), paku-pakuan ( Pterydophyta), dan tumbuhan berbiji (Spermatophyta).Jika dilihat dengan mikroskop cahaya pembesaran kuat, kloroplas sering kelihatan berbentuk butir. Kloroplas dibatasi oleh membran ganda. Pada bagian sebelah dalam terdapat bahan dasar (matriks) yang tidak berwarna disebut stroma. Di dalam stroma tertanam struktur yang kelihatan berwarna tua disebut grana. Grana saling dihubungkan oleh lamela. Satu grana terdiri atas satu tumpukan lamela, disebut tilakoid. Tiap lamela terdiri atas lapisan protein, lipid, klorofil, dan karotenoid yang terdiri atas karoten dan xantofil. Pada stroma terdapat juga butir-butir amilum, tetes lipida, ribosom, polisom, serta DNA dan RNA. Secara umum suatu sel mesofil daun mengandung butir kloroplas yang berbentuk cakram atau gelendong. Bentuk kloroplas yang beraneka ragam ditemukan pada ganggang (Algae). Kloroplas berbentuk jala ditemukan pada Cladophora, berbentuk pita spiral pada Spirogyra, sedangkan bentuk bintang pada Zygnema. Bagian-bagian yang membedakan antara membran kloroplas dengan membran plasma yang lain adalah adanya pigmen fotosintesis, yaitu klorofil, karoten dan xantofil. Pigmen yang paling utama diantaranya ialah klorofil. Hijaunya klorofil yang tergabung dalam membrannya itulah yang memberikan warna hijau kepada kloroplas dan kepada sel serta jaringan tumbuhan yang terkena cahaya. Klorofil menangkap energi matahari dan memungkinkannya digunakan untuk fotosintesis. Jadi kloroplas merupakan tempat fotosintesis.

12 12 A B Gambar 8. Kloroplas: Fotomikrograf (A) skematis (B) Mikrotubula Mikrotubula adalah silinder protein yang terdapat pada kebanyakan sel hewan dan tumbuhan. Diameter mikrotubula ± 24 nm dengan tebal dinding 5 nm. Protein yang membentuk mikrotubula disebut tubulin. Ada dua macam, α-tubulin dan β-tubulin. Keduanya mempunyai ukuran yang hampir sama, masing-masing dengan berat molekul sekitar dalton. Sebelum molekul-molekul tubulin terkait menjadi mikrotubula, terlebih dahulu mereka menyusun diri membentuk protofilamen, dengan jalan subunit tubulin β dari sebuah molekul tubulin berlekatan dengan subunit α dari molekul tubulin yang lain yang berada disampingnya. Sebuah mikrotubula yang juga disebut singlet mikrotubula terdiri dari 13 protofilamen yang tersusun membentuk suatu lingkaran. Jika 3 buah protofilamen dari sebuah mikrotubula (mikrotubula A), juga menjadi milik mikrotubula yang lain (mikrotubula B), dua buah mikrotubula tersebut diberi nama doublet. Mikrotubula berperan penting dalam pembelahan sel, yaitu mengontrol pemisahan kromatid atau kromosom pada bidang pembelahan. Seluruh barisan mikrotubula yang berperan serta dalam proses itu disebut gelendong. Mikrotubula juga digunakan dalam pembentukan sentriol, benda basal, dan flagela. Mikrotubula pada benang spindel berfungsi dalam hal menggerakkan kromosom atau kromatid menuju ke kutub pembelahan Sedangkan pada silia dan flagel mikrotubula berfungsi menimbulkan gerakan bergetar.fungsi mikrotubula yang lain adalah sebagai pemandu gerakan organel di dalam sitoplasma, sebagai penentu tempat RE dan kompleks Golgi di dalam sitoplasma, dan juga sebagai rangka sitoplasma (sitoskeleton) yang memberi bentuk tertentu pada sel organisme.

13 13 Gambar 9. Mikrotubula membentuk gelendong pembelahan Mikrofilamen Mikrofilamen adalah serat tipis panjang berdiameter 5 6 μm, terdiri dari molekul protein aktin. Selain aktin terdapat pula mikrofilamen yang disebut miosin dan tropomiosin yang banyak dijumpai di sel otot. Banyak mikrofilamen membentuk kumpulan atau jaring pada berbagai tempat dalam sel. Adanya hal itu dihubungkan dengan gerak sel. Bila sel hewan membelah menjadi dua, maka terbentuklah seberkas mikrofilamen dan memisahkan kedua sel anak tersebut. Pada banyak sel sitoplasmanya bergerak-gerak dan fenomena ini dinamakan aliran sitoplasmik. Gerakan ini bergantung pada adanya mikrofilamen. Mikrofilamen berperan dalam hal menimbulkan gerak sel menyeluruh atau gerak substansi dalam sel. Mikrofilamen juga merupakan ciri yang penting sekali dalamsel yang berpindah-pindah dan berubah-ubah bentuknya. Mikrofilamen aktin juga perperan membantu perlekatan sel pada substansi antar sel dan sel-sel lainnya yang berada dalam satu jenis jaringan. Bila aktin terdapat dalam sel yang dibiakkan, filamen-filamen ini akan menyebabkan sel-sel tersebut mampu melekat pada substrat tempat dia tumbuh. Perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan Sel tumbuhan memiliki organel tertentu yang berbeda dengan sel hewan. Sel tumbuhan memiliki dinding sel, vakuola permanen, dan plastida. Sel tumbuhan juga memiliki lamela tengah dan plasmodesmata di antara dua sel yang berdekatan. Bahan timbunan sel pada tumbuhan berupa zat patiatau zat tepung dan protein. Sedangkan sel hewan memiliki 2 sentriol di dalam sentrosom untuk pembelahan sel, vakuola yang bersifat temporer, dan bahan timbunan sel berupa zat glikogen dan lemak. a. Dinding sel Dinding sel tumbuhan merupakan matriks ekstrasel yang rumit, yang mengelilingi setiap sel pada tubuh tumbuhan. Dinding sel tumbuhan pada umumnya lebih tebal, kuat, dan kaku daripada membran sel maupun matriks sel hewan. Dinding sel merupakan pelindung bagi sel yang berada di dalamnya. Selain itu sebagai jalan masuk dan keluar air serta materi zat secara difusi, osmosis, dan transpor aktif, memberi

14 14 bentuk tertentu pada sel, dan bersama-sama vakuola menjaga turgiditas sel untuk menopang tubuh. Secara keseluruhan dinding sel terdiri atas lamel tengah, dinding primer di bagian sisi lamel tengah, dan dinding sekunder yang dibentuk pada dinding primer. Disaat sel masih muda dinding sel masih tipis dan lunak. Dinding ini disebut dinding primer. Dinding sel primer disintesis oleh sel yang memilikinya disaat sel sedang tumbuh. Pada dinding ini, mikrofibrila selulosa tersusun ke segala arah. Setelah sel dewasa, dinding menjadi tebal, kuat, dan kaku. Dinding ini adalah dinding sekunder. Dinding sel sekunder terbentuk setelah sel mencapai ukuran maksimum. Serabut selulosa pada dinding ini tersusun sejajar satu terhadap yang lain di setiap lapisan dinding. Setiap dinding sel bertautan dengan dinding sel tetangga, merekatkan mereka membentuk tubuh yang utuh. Walaupun sel tumbuhan terkurung di dalam ruangan berdinding tebal namun hubungan langsung antar sel tetap dapat berlangsung dengan perantaraan plasmodesmata, yaitu benang sitoplasma halus yang menembus melalui lubanglubang halus (noktah) yang terdapat pada dinding sel. Komposisi dinding sel sangat bervariasi, sesuai jenis selnya. Selain selulosa, hemiselulosa, pektin, dan glikoprotein, dinding sel tumbuhan mengandung pula lignin, kutin, dan suberin. Dinding sel fungi dan bakteri berbeda dari dinding sel tumbuhan tinggi dalam beberapa hal. Dinding sel pada fungi mengandung kitin dan β-glukan, dan strukturnya berlapis-lapis tergantung pada kedewasaan dinding. Sedangkan dinding sel bakteri mengandung peptidoglikan. b. Vakuola Vakuola adalah organel sitoplasmik yang berisi cairan. Pada sel tumbuhan yang masih muda jumlah vakuola banyak dan kecil-kecil, dan letaknya menyebar. Pada sel tumbuhan yang telah dewasa terdapat vakuola permanen, ukurannya lebih besar dan umumnya terletak di bagian tengah sel. Vakuola dibatasi membran plasma yangdisebut tonoplas. Vakuola pada sel tumbuhan berisi cairan yang di dalamnya terlarut zat-zat yang bersifat mati dan cair, yaitu koloid, minyak atsiri, dan antosian pada bunga. Zat-zat penting yang juga terdapat dalam vakuola diantaranya adalah amilum yang terbentuk dalam plastida berupa karbohidrat atau polisakarida. Selain itu dijumpai pula adanya aleuron, kristal kalsium oksalat, protein, lipid, hars, dan sebagainya. Pada sel hewan vakuola bersifat temporer, artinya bersifat sementara Vakuola dibentuk ketika diperlukan dan menghilang setelah tugasnya selesai.vakuola berperanan menimbun dan memindahkan senyawa tertentu, kadang-kadang berisi cairan yang di dalamnya terlarut beberapa zat antara lain gula dan pigmen. Pada hewan tertentu membran sel membentuk kantung yang mengelilingi partikel makanan, kemudian akan membentuk vakuola makanan yang berperan mencerna dan mengedarkan sari makanan. Pada hewan ini terdapat vakuola yang menampung kelebihan air tubuhnya dan dibuang secara teratur bersama sisa metabolisme disebut vakuola kontraktil. Secara umum peranan vakuola adalah mengatur tekanan osmosa sel dengan mengatur kepekatan plasma sel. c. Plastida Plastida hanya dijumpai pada sel tumbuhan dan beberapa sel hewan yang bersel tunggal. Ukurannya kedua setelah inti, berwarna, bentuk bulat memanjang, spiral, cakram, dan bintang.

15 Plastida dapat dibedakan atas : 15 - Leukoplas : plastida yang tidak berwarna, terdapat pada bagian tumbuhan yang masih muda atau tidak terkena sinar matahari, seperti akar dan batang dalam tanah, terdiri atas ; Leukoamiloplas atau amiloplas yang berfungsi mengubah glukosa menjadi tepung (amilum). Elaioplas, merupakan plastida tak berwarna berfungsi membentuk minyak. - Kloroplas : plastida berwarna hijau, terdapat pada sel-sel yang aktif berfotosintesis. Fungsinya untuk mengabsorpsi CO 2 dari udara dan energi dari cahaya untuk melaksanakan fotosintesis, dan di dalamnya terdapat ; Klorofil atau butir-butir hijau daun, terdapat pada tumbuhan tingkat tinggi. Fungsinya adalah mengabsorpsi energi matahari dan sebagai katalisator reaksi kimia pada pembentukan zat makanan,terdiri atas campuran 4 macam pigmen, yaitu ; - Klorofil a = C 55 H 72 O 5 N 4 Mg -Klorofil b = C 55 H 70 O 6 N 4 Mg - Karotin = C 40 H 55 -Xantofil = C 40 H 55 O 2 - Kromoplas : umumnya berwarna kuning atau jingga, mengandung karotenoid misalnya terdapat pada petal bunga dan buah, serta umbi wortel. d. Sentriol Sel hewan dan beberapa mikroorganisme dan tumbuhan tingkat rendah mengandung dua sentriol yang terdapat dalam sitoplasma di dekat permukaan sebelah luar nukleusnya. Setiap sentriol terdiri atas sebaris silinder sebanyak sembilan mikrotubula. Akan tetapi setiap mikrotubula tadi mempunyai dua bagian yang terikat padanya. Kedua sentriol biasanya berhadapan dengan sudut tegak lurus. Sejenak sebelum sel membagi diri, sentriolnya berduplikasi dan satu pasang berpindah ke sisi berlawanan pada nukleus. Gelendong kemudian terbentuk diantaranya. Pada beberapa sel, sentriol berduplikasi untuk membentuk benda basal silia dan flagela. Gambar 10. Skema struktur organisasi sel tumbuhan dengan sel hewan Rangkuman Sel penyusun tubuh tumbuhan berbeda dengan sel penyusun tubuh hewan. Sel tumbuhan memiliki dinding sel yang kaku, sedang sel hewan tidak memiliki dinding sel yang kaku. Di sebelah dalam dinding sel dijumpai senyawa kimia yang memiliki

16 tanda-tanda hidup, disebut protoplasma. Protoplasma mencakup ; sitoplasma, yang bagian tepinya terdiferensiasi menjadi selaput tipis yang disebut membran plasma, dan nukleoplasma. Sitoplasma terdiri dari matriks sitoplasmik atau sitosol, dan ruangan-ruangan yang dikelilingi membran yang disebut organel. Organel-organel tersebut adalah : retikulum endoplasma, kompleks Golgi, lisosom, peroksisom, mitokondria, dan kloroplas. Nukleoplasma beserta selubungnya disebut nukleus. Di dalam nukleoplasma terdapat anyaman kromatin yang terlihat pada sel dalam stadium interfase atau kromosom yang terlihat di saat sel mengalami mitosis. Struktur organisasi sel hewan mirip dengan sel tumbuhan, dengan catatan bahwa pada sel hewan tidak dijumpai plastida (kloroplast) maupun dinding sel. 16 Setiap mahluk hidup tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan diawali dari pembelahan sel. Pada organisme uniseluler, seperti Amoeba dan Pleurococcus, pembelahan sel adalah reproduksi sel secara aseksual atau reproduksi vegetatif. Sebuah sel membelah diri menjadi dua sel anak, kemudian membelah lagi menjadi 4, 8, 16, dan seterusnya. Dengan demikian polulasi organisme semakin bertambah. Pada organisme multiseluler, seperti hewan dan tumbuhan tingkat tinggi, pembelahan sel atau reproduksi sel adalah cara pertumbuhan atau perkembangan. Organisme ini menjadi bertambah besar ukurannya, isinya sehingga mencapai ukuran dewasa. Sel bereproduksi secara mitosis dan meiosis Amitosis Pembelahan amitosis adalah pembelahan sel secara langsung. Pembelahan ini dimulai dengan pembelahan inti sel (nukleus) menjadi dua bagian secara langsung tanpa melalui pembentukan benang spindel, tanpa adanya pelarutan dinding nukleus serta kromosom tidak tampak. Kromosom yang terdapat dalam nukleus sel induk didistribusikan kepada kedua anak nukleus secara acak. Urutan tahap pembelahan tidak ada. Contoh : pembelahan nukleus sel endosperm tumbuhan Angiospermae, dan pembelahan makronukleus pada sel hewan Ciliata. Mitosis Mitosis terjadi pada perbanyakan sel tubuh, dan menghasilkan sel anak dengan jumlah kromosom sama dengan sel induk (2n). Pembelahan mitosis terjadi pada perbanyakan sel tubuh atau sel somatik, misalnya sel meristem pada tumbuhan, seperti pada ujung batang, ujung akar, dan sel kambium. Apabila sel ini membelah, jumlah sel menjadi berlipat ganda, akibatnya tubuh tumbuhan bertambah besar ukurannya. Mitosis mudah ditelaah pada jaringan meristem pada titik tumbuh akar bawang. Sel akar bawang yang baru terbentuk berisi 16 kromosom, 8 diantaranya disumbangkan oleh paternal yaitu tumbuhan yang menyediakan gamet jantan. Sisa yang 8 lagi disediakan oleh maternal, yaitu bawang yang menghasilkan telur. Untuk setiap kromosom maternal ada kromosom paternal yang amat mirip. Kromosomkromosom yang serupa ini merupakan pasangan homolog.

17 17 Apabila sel tidak sedang dalam proses membelah diri, kromosom-kromosom (yang tersimpan di dalam nukleus) tidak tampak dengan bantuan mikroskop cahaya. Manakala kromosom itu dalam keadaan seperti ini, kadang-kadang secara bersama disebut kromatin. Dari segi kimia, kromatin terdiri atas DNA dan protein dalam jumlah yang kira-kira sama. Pada keadaan ini sel aktif dalam sintesis RNA, dan juga dalam sintesis DNA sejenak sebelum pembelahan sel berikutnya. Pada banyak sel, termasuk bawang, satu atau lebih kromosom mempunyai nukleolus. Ini dapat diamati dengan mikroskop biasa. Pada tahun 1879 Boveri dan Flemming menggambarkan peristiwa yang terjadi di dalam nukleus saat sel sedang membelah diri. Peristiwa yang terjadi dalam nukleus saat berlangsung pembelahan mitosis, yaitu profase, metafase, anafase dan telofase. Antara mitosis pertama dan mitosis berikutnya terdapat interfase, yang sering dinamakan fase istirahat. a. Profase Tahap profase dimulai dengan pembelitan awal kromosom. Sementara pembelitan dan kondensasi (penebalan ) berlangsung, dua kromatid bersaudara dari masingmasing kromosom sering dapat dibedakan. Nukleolus mulai menghilang sedangkan kromosomnya mulai nampak. Melalui mikroskop elektron akan nampak partikel-partikel komponen nukleolus menyebar d seluruh nukleus. Masing-masing dari 16 kromosom (8 pasang homolog) yang ada dalam sel yang semula terbentuk kini timbul kembali, berganda. Duplikatnya saling melekat di daerah khusus yang dinamai sentromer. Seluruh struktur itu dinamakan kromosom, dan setiap untaiannya disebut kromatid seasal. Kromosom-kromosom yang diduplikasi ini dapat dikatakan membentuk dublet. Dalam hal ini, sel bawang dalam profase mempunyai kromosom sejumlah 32. Pada sel hewan dan sel tumbuhan tingkat rendah, masing-masing sepasang sentriol bergerak menuju ke kutub sel yang berlawanan. Sentriol pada masing-masing kutub sel kemudian membentuk lengan-lengan (aster) di sekitarnya dan juga membentuk benang spindel (gelendong inti) menuju ke bidang ekuator. Pada tumbuhan tingkat tinggi sentriol tidak ada, pembentukan benang spindel dilakukan oleh materi sitoplasma yang letaknya berdekatan dengan nukleus. b. Metafase Metafase ditandai dengan munculnya gelendong. Kromosom yang sudah terdiri atas dua kromatid dan bergandengan pada sentromer menyusun diri pada bidang ekuator (bidang pembelahan). Kromosom tersebut terkait pada benang spindel (sekumpulan mikrotubula) di bagian sentromer. c. Anafase Anafase dimulai dengan pembelahan sentromer kromatid saudara dari pasangan yang kemudian memisah, masing-masing bergerak menuju kutub gelendong yang terdekat. Sekali berpisah, kromatid-kromatid itu dianggap sebagai kromosom anak. Secara fisik, kromatid dan kromosom itu adalah struktur yang ekuivalen. d. Telofase Telofase merupakan kebalikan dari profase. Sekali perpindahan ke arah kutub telah diselesaikan, tebentuklah membran nuklear di sekitar perangkat kromosom anak, nukleolus terbentuk kembali. Pada saat ini gelendong mikrotubula

18 18 menghilang, kromosom melepaskan gulungannya, dan akhirnya lenyap, begitu pula benang spindel juga menghilang. Masing-masing nukleus anak sedikit demi sedikit menerima morfologi anafase. Bersamaan dengan kejadian tersebut terjadi pembelahan (pembagian) isi sel menjadi dua bagian yang sama disebut sitokinesis, dan nukleus kembali ke interfase. Sitokinesis pada sel hewan diawali dengan pelekukan (konstriksi) membran plasma. Sedangkan pada sel tumbuhan dibentuk bidang pembelahan pada bagian tengah sel. Pada akhir telofase terbentuk dua sel anakan yang masing-masing sel anakan membawa atau mewarisi seperangkat kromosom yang jumlah dan bentuknya sama dengan yang dimiliki sel induk. e. Interfase Di antara mitosis pertama dan mitosis berikutnya terdapat interfase. Pada interfase sel tidak membelah diri, oleh karena itu dinamakan fase istirahat. Pengertian istirahat bukan berarti tidak ada kegiatan sama sekali di dalam nukleus. Sebenarnya di dalam nukleus terjadi kegiatan-kegiatan penting untuk persiapan mitosis berikutnya, seperti sintesis protein untuk bahan organel, sintesis ribosom, replikasi DNA, sehingga masing-masing kromososm sudah terdiri atas dua kromatid yang diikat oleh sentromer. Hanya saja kegiatan tersebut tidak nampak. Interfase bukan bagian tahapan pembelahan mitosis, tetapi merupakan bagian dari siklus (daur) sel. Pembelahan mitosis terjadi hanya pada bagian tubuh mahluk hidup yang masih mengalami pertumbuhan, yaitu pada jaringan embrional. Pada tumbuhan terjadi pada sel meristem, sedangkan pada hewan terjadi pada sel somatik. Banyaknya waktu yang diperlukan dalam proses pembelahan mitosis berkisar antara 30 menit sampai dengan beberapa jam. Lamanya waktu yang tepat sangat beragam dengan tipe sel, spesies dan suhu lingkungan. Sebagai contoh pada sejenis kacang memerlukan waktu ± 25,5 jam dalam suhu 15 o C, sedangkan dalam suhu 25 o C memerlukan waktu ± 15 8 jam. Dengan adanya mitosis, sel bertambah banyak, dan sel anak yang baru terbentuk selalu tetap 2n atau diploid asal keadaan tetap normal. Jumlah kromosom setiap spesies selalu tetap dari generasi ke generasi. Setiap sel anak mendapat seperangkat lengkap kromosom yang identik dengan yang terdapat pada sel induknya. Jadi mitosis memberikan cara untuk memindahkan informasi ini tanpa mengalami perubahan pengurangan dari sel induk kepada sel anak. Dengan demikian fungsi mitosis adalah menjaga faktor genetik agar tetap. Semua macam reproduksi aseksual dilakukan oleh mitosis. Selain itu, pertumbuhan, regenerasi, dan penggantian sel pada mikroorganisme multiseluler dilaksanakan semuanya oleh mitosis sel-sel yang bersangkutan.

19 19 Gambar 11. Mitosis Gambar 12. Perbandingan mitosis dan meiosis

20 Siklus sel Urutan kejadian-kejadian yang berlangsung di antara pembentukan sel dan pembelahan sel dalam membentuk anakan sel dinamakan siklus sel atau daur sel, yang terdiri atas tiga tingkatan : a. Interfase Fase interfase merupakan periode sintesis dan pertumbuhan yang intensif. Sel membentuk banyak materi zat yang diperlukan untuk pertumbuhan dan untuk menyelenggarakan kegiatan sel, serta replikasi DNA. b. Mitosis Mitosis adalah proses pembelahan nukleus yang melibatkan pemisahan kromatid dan pendistribusiannya sebagai kromososm kepada anakan sel. Mitosis terdiri atas empat fase, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. c. Pembelahan sel Pada pembelahan sel terjadi pembagian sitoplasma dan organel kepada anak sel dalam jumlah yang sama. Setelah interfase, selang beberapa waktu sel akan mulai lagi melakukan pembelahan secara mitosis sehingga merupakan suatu siklus. Secara keseluruhan siklus sel terdiri atas 5 fase besar, yaitu fase G 1, fase S, fase G 2, fase mitosis,, dan fase sitokinesis. Siklus sel memerlukan waktu tidak sama bagi setiap sel. Ada yang memerlukan waktu hanya beberapa jam dan ada pula yang sampai beberapa hari. Fase G 1, S, dang 2, semuanya termasuk dalam interfase. Fase G 1 ialah fase gap pertama, yaitu periode pertumbuhan secara umum dan pada fase ini terjadi replikasi organel-organel di dalam sitoplasma.. Fase S, adalah fase danreplikasi DNA. Fase G 2 adalah fase gap kedua yaitu penyusunan struktur sel tertentu yang diperlukan pada pembelahan kromosom selama mitosis berlangsung. Setiap sel dari organisme yang berbeda, berbeda pula lamanya siklus sel. Sebagai contoh pada tanaman kacang, siklus sel memerlukan waktu kira-kira 19 jam, yang terdiri dari G 1 5 jam, S 7 jam, G 2 5 jam, dan mitosis dengan sitokinesis 2 jam. Siklus sel tikus 22 jam, terdiri dari G 1 9 jam, S 10 jam,, G 2 2 jam lebih dan mitosis berikut sitokinesis kurang dari 1 jam., 20 Gambar 13. Siklus sel eukariotik.

21 21 Meiosis. Dalam meiosis terjadi tahap meiosis I (pembelahan reduksi) dan meiosis II, yang masing-masing menghasilkan sel dengan jumlah kromososm tereduksi, yaitu dari jumlah kromosom diploid (2n) menjadi jumlah kromosom haploid (n). Karena terjadi pengurangan jmlah kromosom, maka pembelahan meiosis disebut pembelahan reduksi (meio artinya reduksi). Pembelahan meiosis terjadi pada gonade atau alat reproduksi. Pada hewan terjadi pada testis ketika membentuk spermatozoa, dan pada ovarium ketika membentuk ovum. Pada tumbuhan biji terjadi pada putik ketika membentuk ovum dan pada benang sari ketika membentuk serbuk sari. Pada tumbuhan paku dan lumut, terjadi pada anteridium ketika membentuk spermatozoid dan pada arkegonium pada waktu membentuk ovum. Dibandingkan mitosis, meiosis merupakan proses panjang, daur lengkapnya memakan waktu berhari-hari atau berminggu-minggu. Tahapannya adalah sebagai berikut : profase I, matafase I, anafase I dan telofase I yang diikuti oleh profase II, metafase II, anafase II dan telofase II. a. Meiosis I Profase I Profase merupakan tahapan yang lebih lamban dan sangat kompleks. Profase I umumnya dibagi menjadi lima subtahap dengan ciri-ciri sebagai berikut : 1) Leptonema (leptoten); kromosom memanjang, tampak sebagai benang tunggal dan tidak berpilin. 2) Zygonema (zigoten); pasangan kromosom homolog, membentuk pasangan disebut bivalen. 3) Pachynema (pakiten); bivalen memendek, masing-masing anggota sepasang kromosom homolog menduplikasi diri, sehingga terbentuk empat kromatid yang disebut tetrad. Sentriol bergerak menuju ke kutub sel. 4) Diplonema (diploten); homolog sedikit tertarik berpisahan sehingga tampak kromatid dan kiasmata yang terpisah. Kiasmata yaitu peristiwa dimana dua kromatid di bagian tengah dari kromatid tetrad bersilangan pada satu atau beberapa tempat, sehingga terjadi pertukaran segmen kromatid yang mengandung gen crossingover. 5) Diakinesis; sentromer homolog bergerak menjauh, kromatid terus memendek. Nukleolus dan membran nukleus menghilang. Ketika kromososm-kromosom mula-mula mulai tampak (leptoten profase I), setiap homolog ternyata merupakan struktur tunggal. Namun seperti halnya pada mitosis, kebanyakan daripada DNA selnya berganda selama fase S yang mendahului profase I. Selagi profase berlanjut (zigoten dan pakiten), setiap kromosom dalam sel itu berpasang-pasangan dengan homolognya menurut panjangnya. Proses berpasangan ini (disebut sinopsis), merupakanciri khas bagi meiosis. Homolog yang berpasangan itu disebut bivalen. Metafase I Pada metafase I, kromosom homolog yang bivalen dan tetrad menempatkan diri pada bidang ekuator nukleus, berhadapan dan melekat pada benang spindel pada bagian sentromer kromosom.

22 22 Anafase I Pada anafase I, masing-masing anggota pasangan kromosom homolog ditarik menuju ke kutub sel. Dengan demikian masing-masing kutub sel memperoleh setengah jumlah kromosom sel induk. Telofase I Pada telofase I terjadi pembentukan membran anakan nukleus pada masingmasing kutub. Bersamaan dengan kejadian tersebut terjadi pula sitokinesis. b. Meiosis II Meiosis II adalah pembelahan mitosis Profase II Pada profase II kromosom pada nukleus sel anak memendek dan menebal. Nukleolus menghilang. Sentriol (sepasang) bergerak menuju ke kutub anakan sel. Benang spindel memencar dari masing-masing kutub. Metafase II Pada metafase II masing-masing kromosom yang sudah terdiri atas dua kromatid menempatkan diri pada bidang ekuator. Benang spindel mengikat kromosom tersebut pada bagian kromosom. Membran nukleus menghilang. Anafase II Pada anafase II sentromer membelah diri sehingga kedua kromatid pada satu kromosom terpisah. Masing-masing kromatid ditarik menuju ke kutub oleh benang spindel. Telofase II Pada telofase II membran nukleus terbentuk pada masing-masing kutub. Kromosom kemudian memipih, memanjang, dan menghilang. Benag spindel lenyap. Bersamaan dengan kejadian tersebut terjadi pelekukan pada membran sel, sehingga terbentuk empat anakan sel yang masing-masing sel anak memiliki setengah jumlah kromosom yang dimiliki sel induknya. Jika tidak terjadi pembelahan meiosis pada sel-sel gametofit atau gonad, maka individu jantan akan menghasilkan sperma dengan jumlah kromosom tetap, yaitu 46 buah, demikian pula sel telur, yaitu tetap 46 buah. Jika terjadi perkawinan, maka jumlah kromosom anak 92 buah. Hal ini sudah tentu tidak mungkin karena telah diketahui bahwa jumlah kromosom dari generasi ke generasi pada individu dalam spesies selalu tetap. Untuk menghindari jumlah kromosom yang berlipat ganda pada generasi berikutnya, maka perlu adanya pembelahan meiosis ( reduksi). Dengan demikian sperma memiliki 23 kromosom (haploid), demikian pula sel telur memiliki 23 buah kromosom. Jika terjadi perkawinan, jumlah kromosom sel anak menjadi 46 buah. Gametogenesis Gametogenesis berlangsung pada sel tertentu dalam alat perkembangbiakan. Pembentukan gamet terjadi secara meiosis dan berlangsung dalam alat perkembangbiakan jantan dan betina pada individu dewasa. Peristiwa pembentukan sel-sel kelamin atau sel-sel gamet disebut gametogenesis, yang berlangsung di dalam gonad. Gametogenesis terutama terjadi pada hewan-hewan bertulang belakang, termasuk manusia. Gametogenesis terdiri atas spermatogenesis, yaitu proses pembentukan sperma di dalam testis dan oogenesis, yaitu proses pembentukan sel telur (ovum) di dalam ovarium.

PERBEDAAN SEL HEWAN & TUMBUHAN BAGIAN SEL & ORGANEL SEL TRANSPORT MELALUI MEMBRAN

PERBEDAAN SEL HEWAN & TUMBUHAN BAGIAN SEL & ORGANEL SEL TRANSPORT MELALUI MEMBRAN PERBEDAAN SEL HEWAN & TUMBUHAN BAGIAN SEL & ORGANEL SEL TRANSPORT MELALUI MEMBRAN SEL PROKARIOTIK & EUKARIOTIK SEL HEWAN & SEL TUMBUHAN SEL HEWAN SEL TUMBUHAN Sejarah Penemuan Sel 1500-an Ditemukan lensa

Lebih terperinci

SET 4 REPRODUKSI SEL 1 (MITOSIS & MEIOSIS)

SET 4 REPRODUKSI SEL 1 (MITOSIS & MEIOSIS) 04 MATERI DAN LATIHAN SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA BIOLOGI SET 4 REPRODUKSI SEL 1 (MITOSIS & MEIOSIS) Pembelahan sel dibedakan menjadi secara langsung (amitosis) dan tidak langsung (mitosis dan meiosis).

Lebih terperinci

A. Pengertian Sel. B. Bagian-bagian Penyusun sel

A. Pengertian Sel. B. Bagian-bagian Penyusun sel A. Pengertian Sel Sel adalah unit strukural dan fungsional terkecil dari mahluk hidup. Sel berasal dari bahasa latin yaitu cella yang berarti ruangan kecil. Seluruh reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh

Lebih terperinci

KEHIDUPAN DI BUMI. Widodo Setiyo Wibowo

KEHIDUPAN DI BUMI. Widodo Setiyo Wibowo KEHIDUPAN DI BUMI Widodo Setiyo Wibowo Widodo_setiyo@uny.ac.id ASAL MULA KEHIDUPAN DI BUMI Teori Asal Mula Kehidupan di Bumi Hipotesis dan Teori tentang asal usul kehidupan di bumi: Generatio spontanea:

Lebih terperinci

SEL Iriawati SITH - ITB

SEL Iriawati SITH - ITB SEL SEL Sel merupakan unit dasar kehidupan. Setiap organisme hidup tersusun atas sel, suatu ruangan kecil yang dikelilingi oleh membran dan berisi cairan/larutan kimia yang pekat. Sel mengandung 4 molekul

Lebih terperinci

SEL. SMA Regina Pacis Jakarta. Ms. Evy Anggraeny

SEL. SMA Regina Pacis Jakarta. Ms. Evy Anggraeny SEL SMA Regina Pacis Jakarta Ms. Evy Anggraeny 1 Sejarah Sel Anthonie van Leeuwenhoek (1665) : Penemu mikroskop dan menyebutkan sel sebagai satuan kehidupan Robert Hooke (1665) : Menemukan istilah Cellula

Lebih terperinci

HIRARKI ORGANISASI MATERI BENDA HIDUP

HIRARKI ORGANISASI MATERI BENDA HIDUP HIRARKI ORGANISASI MATERI BENDA HIDUP Unsur Biosfer Biomolekul Komunitas Biomembran dan organel Populasi Sel Jaringan Organ Individu Atom (proton, neutron dan elektron) molekul sederhana makro molekul

Lebih terperinci

REPRODUKSI SEL REPRODUKSI SEL AMITOSIS. Profase I. Pembelahan I. Metafase I. Anafase I MEIOSIS. Telofase I. Interfase. Profase II.

REPRODUKSI SEL REPRODUKSI SEL AMITOSIS. Profase I. Pembelahan I. Metafase I. Anafase I MEIOSIS. Telofase I. Interfase. Profase II. REPRODUKSI SEL AMITOSIS REPRODUKSI SEL Pembelahan I Profase I Metafase I Anafase I Proleptotene Leptotene Zygotene Pachytene Diplotene Diakinesis MEIOSIS Interfase Telofase I Pembelahan II Profase II Metafse

Lebih terperinci

BIOLOGI SEL. Pokok Bahasan. 1. Teori sel 2. Alat bantu mempelajari sel 3. Sel prokariot dan eukariot 4. Ultrastruktur Sel

BIOLOGI SEL. Pokok Bahasan. 1. Teori sel 2. Alat bantu mempelajari sel 3. Sel prokariot dan eukariot 4. Ultrastruktur Sel BIOLOGI SEL Pokok Bahasan 1. Teori sel 2. Alat bantu mempelajari sel 3. Sel prokariot dan eukariot 4. Ultrastruktur Sel Disusun oleh Achmad Farajallah berdasarkan Campbell et al. 2000 dan diedit oleh D.

Lebih terperinci

Pembelahan Sel Muhammad Ridha Alfarabi Istiqlal, SP MSi

Pembelahan Sel Muhammad Ridha Alfarabi Istiqlal, SP MSi Pembelahan Sel Muhammad Ridha Alfarabi Istiqlal, SP MSi Tujuan Instruksional Khusus : Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat menjelaskan mitosis dan meiosis pada tanaman Sub Pokok Bahasan :

Lebih terperinci

S E L. Suhardi, S.Pt.,MP

S E L. Suhardi, S.Pt.,MP S E L Suhardi, S.Pt.,MP Foreword Struktur sel, jaringan, organ, tubuh Bagian terkecil dan terbesar didalam sel Aktivitas metabolisme sel Perbedaan sel hewan dan tumbuhan Metabolisme sel Fisiologi Ternak.

Lebih terperinci

A. Bagian-bagian dalam sel tersusun atas sebagai berikut:

A. Bagian-bagian dalam sel tersusun atas sebagai berikut: A. Bagian-bagian dalam sel tersusun atas sebagai berikut: 1. Membran sel Membran sel sering disebut juga membran plasma yang bersifat semipermeabel. Artinya, membran sel hanya dpat dilewati oleh zat tertentu,

Lebih terperinci

SEL SEBAGAI DASAR KEHIDUPAN

SEL SEBAGAI DASAR KEHIDUPAN SEL SEBAGAI DASAR KEHIDUPAN Pengertian sel Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup Sel merupakan tingkatan struktur terendah yang mampu melakukan semua aktivitas kehidupan. Sel merupakan unit dasar

Lebih terperinci

SEL DAN JARINGAN MATERI BAHAN PELATIHAN UNTUK GURU-GURU SMA / MA OLEH: DRS. TAUFIK RAHMAN, MPD UPI BANDUNG

SEL DAN JARINGAN MATERI BAHAN PELATIHAN UNTUK GURU-GURU SMA / MA OLEH: DRS. TAUFIK RAHMAN, MPD UPI BANDUNG SEL DAN JARINGAN MATERI BAHAN PELATIHAN UNTUK GURU-GURU SMA / MA OLEH: DRS. TAUFIK RAHMAN, MPD UPI BANDUNG NANGRO ACEH DARUSSALAM 5-10 JULI 2007 1 SOAL TES SEL DAN JARINGAN Petunjuk: 1. Jawablah pertanyaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup, baik secara struktural dan fungsional. Sel merupakan satuan dasar yang menyusun organisme. Pada tahun 1665 seorang ilmuwan

Lebih terperinci

PERBEDAAN MITOSIS DAN MEIOSIS Sel yang aktif membelah melewati suatu siklus yang berlangsung secara teratur dikenal sebagai siklus sel. Siklus sel dibedakan atas dua stadia, yaitu stadium istirahat (interfase)

Lebih terperinci

STRUKTUR & FUNGSI SEL

STRUKTUR & FUNGSI SEL STRUKTUR & FUNGSI SEL Oleh : Rifki Abdul Majid (037115104) Kelas : 1-E Dosen : Dra. R. Teti Rostikawati, M.Si. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas PAKUAN BOGOR A. SEL SEL adalah bagian

Lebih terperinci

MITOSIS DAN MEIOSIS. TUTI NURAINI, SKp., M.Biomed. BIOLOGI KEPERAWATAN 2009

MITOSIS DAN MEIOSIS. TUTI NURAINI, SKp., M.Biomed. BIOLOGI KEPERAWATAN 2009 MITOSIS DAN MEIOSIS TUTI NURAINI, SKp., M.Biomed. BIOLOGI KEPERAWATAN 2009 SIKLUS SEL G1(gap 1): periode setelah mitosis, gen-gen aktif berekspresi S (sintesis): fase sintesis DNA (replikasi), kromosom

Lebih terperinci

Dan lain-lainnya hanya di

Dan lain-lainnya hanya di PEMBELAHAN SEL Disusun oleh: Theresia retno kristanti (131434029) Wida hening sukma C (131434014) Anna maria (131434024) Vera yosefita (131434 Siwi saptarani (131434026) Stevani Widha (131434010) Tia ariana

Lebih terperinci

BIOLOGI SEL OLEH : CRISTIN NATALIA. P ILMU KELAUTAN B UNIVERSITAS DIPONEGORO. cristinnatalia.hol.es

BIOLOGI SEL OLEH : CRISTIN NATALIA. P ILMU KELAUTAN B UNIVERSITAS DIPONEGORO. cristinnatalia.hol.es BIOLOGI SEL OLEH : CRISTIN NATALIA. P ILMU KELAUTAN B 26020113120041 UNIVERSITAS DIPONEGORO SEL Apa itu SEL??.. Sel merupakan unit struktural dan fungsional, yang menyusun tubuh organisme KARAKTERISTIK

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) LEMBARAN SOAL Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah

Lebih terperinci

1. Menjelaskan struktur inti sel eukariot hubungannya dengan fungsi 2. Menjelaskan struktur organel-organel sel dan fungsinya

1. Menjelaskan struktur inti sel eukariot hubungannya dengan fungsi 2. Menjelaskan struktur organel-organel sel dan fungsinya 1. Menjelaskan struktur inti sel eukariot hubungannya dengan fungsi 2. Menjelaskan struktur organel-organel sel dan fungsinya struktur inti sel eukariot Fungsi inti atau nukleus sebagai pusat pengatur

Lebih terperinci

Satuan unit t kecil dr kehidupan : Sel Robert Hooke : "sel" = "kotak-kotak kosong", stlh ia m amati sayatan gabus dgn mikroskop.

Satuan unit t kecil dr kehidupan : Sel Robert Hooke : sel = kotak-kotak kosong, stlh ia m amati sayatan gabus dgn mikroskop. BIOLOGI Satuan unit t kecil dr kehidupan : Sel Robert Hooke : "sel" = "kotak-kotak kosong", stlh ia m amati sayatan gabus dgn mikroskop. disimpulkan : sel t.d kesatuan zat Protoplasma Johannes Purkinje

Lebih terperinci

SIKLUS & PEMBELAHAN SEL. Suhardi S.Pt.,MP

SIKLUS & PEMBELAHAN SEL. Suhardi S.Pt.,MP SIKLUS & PEMBELAHAN SEL Suhardi S.Pt.,MP Proses reproduksi aseksual dimulai setelah sperma membuahi telur. PEMBELAHAN SEL Amitosis (Pembelahan biner) Pada umumnya bakteri berkembang biak dengan pembelahan

Lebih terperinci

Sel BIO 2 A. PENDAHULUAN SEL. materi78.co.nr. Sel terdiri dari empat bagian utama:

Sel BIO 2 A. PENDAHULUAN SEL. materi78.co.nr. Sel terdiri dari empat bagian utama: Sel materi78.co.nr A. PENDAHULUAN Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil dari kehidupan. Sel merupakan komponen pembentuk organisme hidup. Sel pertama kali dilihat oleh seorang ilmuwan Inggris

Lebih terperinci

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel ORGANISASI KEHIDUPAN Sel Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup. Ukuran sangat kecil untuk melihat harus dibantu dengan mikroskop. Kata sel berasal dari bahasa latin cellulae, yang berarti bilik kecil.

Lebih terperinci

Tujuan. Alat dan Bahan. Cara Kerja. Mengamati struktur sel-sel epidermis pada bawang merah. 1. Mikroskop. 2. Kaca preparat. 3. Kaca penutup. 4.

Tujuan. Alat dan Bahan. Cara Kerja. Mengamati struktur sel-sel epidermis pada bawang merah. 1. Mikroskop. 2. Kaca preparat. 3. Kaca penutup. 4. Tujuan Mengamati struktur sel-sel epidermis pada bawang merah. Alat dan Bahan 1. Mikroskop 2. Kaca preparat 3. Kaca penutup 4. Jarum 5. Tisu 6. Pinset 7. Pipet tetes 8. Bawang merah 9. Yodium/betadine

Lebih terperinci

Makalah Biokimia Komponen Penyusun Sel Tumbuhan NUKLEUS. Oleh :

Makalah Biokimia Komponen Penyusun Sel Tumbuhan NUKLEUS. Oleh : Makalah Biokimia Komponen Penyusun Sel Tumbuhan NUKLEUS Oleh : Nama : Sherly Febrianty Surya Nim : G111 16 016 Kelas : Biokimia Tanaman C Dosen Pembimbing : DR. Ir. Muh. Riadi, MP. PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

Lebih terperinci

KULIAH I FISIOLOGI DAN SEL TUMBUHAN

KULIAH I FISIOLOGI DAN SEL TUMBUHAN KULIAH I FISIOLOGI DAN SEL TUMBUHAN Tumbuhan banyak manfaat dan nilai ekonomi Cakupan tumbuhan tinggi (Spermatofita) Fisiologi Proses Fungsi Aspek praktis dari fisiologi tumbuhan Faktor keturunan Proses

Lebih terperinci

Pada keadaan demikian, kromosom lebih mudah menyerap zat warna, misalnya sudan III, hematoksilin, methylen blue, dan kalium iodida.

Pada keadaan demikian, kromosom lebih mudah menyerap zat warna, misalnya sudan III, hematoksilin, methylen blue, dan kalium iodida. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gen yang menentukan sifat suatu makhluk hidup dibawa oleh struktur pembawa gen yang mirip benang dan terdapat di dalam inti sel (nukleus). Kromosom hanya dapat diamati

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL SEL. Tuti Nuraini, SKp., M.Biomed. Sri Sugiwati, SSi., MSi.

STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL SEL. Tuti Nuraini, SKp., M.Biomed. Sri Sugiwati, SSi., MSi. STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL SEL Tuti Nuraini, SKp., M.Biomed. Sri Sugiwati, SSi., MSi. 1 SEL Semua mahluk hidup terdiri dari sel-sel yaitu ruangruang kecil berdinding membran berisi cairan kimia pekat

Lebih terperinci

dan mengeluarkan CO 2 Sistem kemih (urinari) untuk membuang zat sisa Sistem kardiovaskular untuk mendistribusikan makanan, O 2

dan mengeluarkan CO 2 Sistem kemih (urinari) untuk membuang zat sisa Sistem kardiovaskular untuk mendistribusikan makanan, O 2 Organisme bersel tunggal :semua proses vital berlangsung dalam satu sel. Organisme bersel banyak (multisel), fungsi-fungsi tertentu diambil alih oleh kelompok-kelompok sel. Pada manusia dan hewan bertulang

Lebih terperinci

Kromosom, DNA, Gen, Non Gen, Basa Nitrogen

Kromosom, DNA, Gen, Non Gen, Basa Nitrogen Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung Jl. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung Mata Kuliah : Biologi Umum Kode MK : Bio 612101 Tahun Ajaran : 2014/2015 Pokok Bahasan : Genetika Jani Master, M.Si.

Lebih terperinci

MAKALAH GENETIKA. Mitosis dan Meiosis. Oleh : Nama : Ayu Milad Fauziah NPM : Kelas : H FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

MAKALAH GENETIKA. Mitosis dan Meiosis. Oleh : Nama : Ayu Milad Fauziah NPM : Kelas : H FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN MAKALAH GENETIKA Mitosis dan Meiosis Oleh : Nama : Ayu Milad Fauziah NPM : 200110130216 Kelas : H FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN SUMEDANG 2014 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI..... 2 BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

Retikulum Endoplasma (Mader, 2000) Tuti N. dan Sri S. (FIK-UI)

Retikulum Endoplasma (Mader, 2000) Tuti N. dan Sri S. (FIK-UI) Retikulum Endoplasma (Mader, 2000) RETIKULUM ENDOPLASMA Ada dua jenis retikum endoplasma (ER) yang melakukan fungsi yang berbeda di dalam sel: Retikulum Endoplasma kasar (rough ER), yang ditutupi oleh

Lebih terperinci

MODUL MATA PELAJARAN IPA

MODUL MATA PELAJARAN IPA KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Struktur sel tumbuhan dan hewan untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN MUTU GURU DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

SEL BIO 2 A. PENDAHULUAN. d. Menurut Flemming dan Strasburger. Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil dari kehidupan.

SEL BIO 2 A. PENDAHULUAN. d. Menurut Flemming dan Strasburger. Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil dari kehidupan. MIKROSKOP ELEKTRON MIKROSKOP CAHAYA TAMPAK MATA materi78.co.nr A. PENDAHULUAN Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil dari kehidupan. 10 m 1 m 0.1 m 1 cm 1 mm 100 µm 10 µm 1 µm Tinggi manusia

Lebih terperinci

BAHAN AJAR DASAR-DASAR GENETIKA

BAHAN AJAR DASAR-DASAR GENETIKA BAHAN AJAR DASAR-DASAR GENETIKA OLEH: IR. SUPRIYANTA, MP. JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA 2004 Topik 1 Pendahuluan Dalam bidang biologi, kita mengenal suatu organisme

Lebih terperinci

Pembelahan Sel secara Mitosis dan Meiosis pada Manusia

Pembelahan Sel secara Mitosis dan Meiosis pada Manusia Pembelahan Sel secara Mitosis dan Meiosis pada Manusia Astrid Odilia Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No.6 Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11510. Telp. (021) 56942061 Fax.

Lebih terperinci

Tabel Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik Perbedaan Sel Prokariotik Sel Eukariotik Ukuran Sel

Tabel Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik Perbedaan Sel Prokariotik Sel Eukariotik Ukuran Sel Tabel Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik Perbedaan Sel Prokariotik Sel Eukariotik Ukuran Sel Diameter Sel prokariotik 0,2-2.0 µm Diameter Sel prokariotik 10-100 µm Inti Sel Organel terbungkus

Lebih terperinci

9/20/2012. Bagaimana kita mengkaji sel? ORGANISME. sel MENDASAR EVOLUSI SAINS : PENEMUAN PERALATAN. TEM (transmission electron microscope) : 3 DIMENSI

9/20/2012. Bagaimana kita mengkaji sel? ORGANISME. sel MENDASAR EVOLUSI SAINS : PENEMUAN PERALATAN. TEM (transmission electron microscope) : 3 DIMENSI Menjelajahi Sel sel MENDASAR ORGANISME ILMU BIOLOGI HIRARKI ORGANISASI BIOLOGIS SEL JARINGAN ORGAN SISTEM ORGAN Bagaimana kita mengkaji sel? EVOLUSI SAINS : PENEMUAN PERALATAN TEM (transmission electron

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL. Sat. Pendidikan

LEMBARAN SOAL. Sat. Pendidikan LEMBARAN SOAL Mata Pelajaran Sat. Pendidikan Kelas / Program : BIOLOGI : SMA : XI IPA PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah soal dengan teliti

Lebih terperinci

MAKALAH BIOLOGI KROMOSOM

MAKALAH BIOLOGI KROMOSOM MAKALAH BIOLOGI KROMOSOM OLEH: Annisa Tria Apriliani 1413100004 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... ii DAFTAR GAMBAR...iii DAFTAR TABEL... iv BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 1

Lebih terperinci

OLEH ; Titta Novianti, S.Si. M.Biomed.

OLEH ; Titta Novianti, S.Si. M.Biomed. OLEH ; Titta Novianti, S.Si. M.Biomed. Antonie van leuwenhoek bendabenda aneh Robert Hooke (1665) ruangan kosong Robert Brown (1831) nucleus Jean Baptis de Lamarck (awal abad 19) sel-sel dalam tubuh Henri

Lebih terperinci

PEMBELAHAN SEL Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.

PEMBELAHAN SEL Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc. PEMBELAHAN SEL Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc. Tujuan Pembelajaran Mahasiswa memahami mengenai posisi sel, kromosom, dan DNA dalam dalam kaitannya dengan organisme Mahasiswa memahami jenis-jenis

Lebih terperinci

Lipoprotein ini tersusun atas 3 lapisan yang jika ditinjau dari luar ke dalam urutannya adalah: Protein - Lipid - Protein Þ Trilaminer Layer

Lipoprotein ini tersusun atas 3 lapisan yang jika ditinjau dari luar ke dalam urutannya adalah: Protein - Lipid - Protein Þ Trilaminer Layer ANATOMI DAN FISIOLOGI SEL Secara anatomis sel dibagi menjadi 3 bagian, yaitu: 1. Selaput Plasma (Membran Plasma atau Plasmalemma). 2. Sitoplasma dan Organel Sel. 3. Inti Sel (Nukleus). 1. Selaput Plasma

Lebih terperinci

Fisiologi Tumbuhan. Pendahuluan

Fisiologi Tumbuhan. Pendahuluan Fisiologi Tumbuhan Pendahuluan Fisiologi berasal dari kata physis yang berarti alam, dan logos yang berarti kajian atau ilmu. Orang mempelajari fisiologi tumbuhan bermaksud mencari keterangan-keterangan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER MITOSIS AKAR BAWANG

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER MITOSIS AKAR BAWANG LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER MITOSIS AKAR BAWANG Disusun oleh: Kelompok 1: Bayu Purnomo (1110016100031) Ditya Ambarwati (1110016100024) Ria Rista Agustina (1110016100003) Ayu Nofitasari

Lebih terperinci

Sel BIO 2 A. PENDAHULUAN SEL. materi78.co.nr. d. Menurut Flemming dan Strasburger

Sel BIO 2 A. PENDAHULUAN SEL. materi78.co.nr. d. Menurut Flemming dan Strasburger MIKROSKOP ELEKTRON MIKROSKOP CAHAYA TAMPAK MATA Sel materi78.co.nr A. PENDAHULUAN Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil dari kehidupan. d. Menurut Flemming dan Strasburger Sel merupakan

Lebih terperinci

PEMBELAHAN DAN SIKLUS SEL

PEMBELAHAN DAN SIKLUS SEL PENDAHULUAN Dalam masa pertumbuhan,tubuh kita bertambah besar dan tinggi. Begitu juga dengan hewan dan tumbuhan. Mengapa dalam pertumbuhan tubuh makhluk hidup dapat bertambah besar dan tinggi? Sel-sel

Lebih terperinci

BIOLOGI UMUM (MIP612112) Priyambodo, M.Sc. staff.unila.ac.id/priyambodo

BIOLOGI UMUM (MIP612112) Priyambodo, M.Sc. staff.unila.ac.id/priyambodo BIOLOGI UMUM (MIP612112) Priyambodo, M.Sc. Overview Penemuan sel Sel dan homeostasis Ukuran sel Kategori sel Bagian sel Tokoh penemu sel Robert Hooke A. v. Leeuwenhoek M. Schleiden T. Schwann R. Virchow

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN FUNGSI SEL

STRUKTUR DAN FUNGSI SEL STRUKTUR DAN FUNGSI SEL 1. Pengertian Sel: Sel kata latinnya yaitu cella, yang berarti ruangan kecil atau unit kehidupan terkecil. Ditemukan pertama kali oleh Robert Hooke pada tahun 1665, yaitu tentang

Lebih terperinci

Gambar 2.3 Noktah pada batang pinus (A) dan Plasmodesmata (B) (Campbell et al, 2006).

Gambar 2.3 Noktah pada batang pinus (A) dan Plasmodesmata (B) (Campbell et al, 2006). Struktur dan Fungsi Organel Sel Sel merupakan kesatuan struktural dan fungsional penyusun makhluk hidup yang dapat memperbanyak diri. Aktivitas yang ada dalam sel terjadi dalam organelorganel yang mendukung

Lebih terperinci

OLeh : Titta Novianti, S.Si. M.Biomed

OLeh : Titta Novianti, S.Si. M.Biomed OLeh : Titta Novianti, S.Si. M.Biomed Sel akan membelah diri Tujuan pembelahan sel : organisme multiseluler : untuk tumbuh, berkembang dan memperbaiki sel-sel yang rusak organisme uniseluler (misal : bakteri,

Lebih terperinci

ULANGAN TENGAH SEMESTER (UTS) GASAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ULANGAN TENGAH SEMESTER (UTS) GASAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014 1 PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) 38 Jl. Raya Lenteng Agung Jagakarsa Jakarta Selatan 12610 Telepon: 7270865, Fax: 7872056 ULANGAN TENGAH

Lebih terperinci

Keanekaragaman Organisme Kehidupan

Keanekaragaman Organisme Kehidupan Keanekaragaman Organisme Kehidupan Salah satu ciri makhluk hidup adalah tubuhnya tersusun atas sel. Sel merupakan satuan atau unit terkecil dari makhluk hidup, seperti pencernaan makanan, bernafas, ekskresi,

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.1

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.1 1. Perhatikan nama-nama bagian sel berikut ini! dinding sel inti sel kloroplas Lisosom sentriol Bagian sel yang tidak dimiliki oleh sel hewan adalah... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan

Lebih terperinci

Pertemuan II: Wisata Sel. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011

Pertemuan II: Wisata Sel. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011 Pertemuan II: Wisata Sel Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011 1 Pokok Bahasan 1. Sel sebagai unit dasar kehidupan 2. Sel dipelajari dengan menggunakan mikroskop 3. Kebanyakan sel berukuran mikroskopik

Lebih terperinci

Bab. Organisasi Tingkat Sel. A. Struktur dan Fungsi Sel B. Transpor Zat-Zat Melalui Membran Sel

Bab. Organisasi Tingkat Sel. A. Struktur dan Fungsi Sel B. Transpor Zat-Zat Melalui Membran Sel Bab Sumber: Biology: Sumber: Realm www.humboldt.edu of Life, 2006 Kloroplas merupakan salah satu organel sel yang berperan dalam fotosintesis. Organisasi Tingkat Sel Hasil yang harus Anda capai: memahami

Lebih terperinci

ANALISIS MEIOSIS PENDAHULUAN

ANALISIS MEIOSIS PENDAHULUAN 1 ANALISIS MEIOSIS PENDAHULUAN Latar Belakang Stadium haploid dari siklus seksual dihasilkan dari proses pembelahan inti yang disebut meiosis. Meiosis berlangsung pada sel-sel yang terdapat di dalam jaringan

Lebih terperinci

II. Bagaimana sifat diwariskan

II. Bagaimana sifat diwariskan II. Bagaimana sifat diwariskan Gen-gen letaknya pada kromosom ( inti sel). Kromosom dan gen-gennya gennya diwariskan saat fertilisasi. Pada gonad pembentukan sel kelamin ( meiosis) Contoh; Kromosom dalam

Lebih terperinci

BAB I Biologi Dasar. Mengapa mempelajari BIOLOGI?

BAB I Biologi Dasar. Mengapa mempelajari BIOLOGI? BIOLOGI BAB I Biologi Dasar Mengapa mempelajari BIOLOGI? Mp oleh pengeth. ttg segi lain kehidupan Karier yg produktif & b manfaat Biologi Penerapan bidang-bidang praktis (Kedokteran, KesMas) Biologi ilmu

Lebih terperinci

PENGARUH SEL TERHADAP PEMBESARAN OTOT

PENGARUH SEL TERHADAP PEMBESARAN OTOT PENGARUH SEL TERHADAP PEMBESARAN OTOT Joceline Valencia E7 / 10 2013 072 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat 11510 Telp. 021-56942061, Fax.

Lebih terperinci

MEKANISME SEL. Mitosis & Meiosis

MEKANISME SEL. Mitosis & Meiosis MEKANISME SEL Mitosis & Meiosis MITOSIS MEIOSIS Nama Anggota : Khaidir Adam Wijaya M. Saifullah Romadhon Yanuar Setia Budi Rahmawan Yulianto Gabryna Auliya Nugroho Reindy Katon Bagaskara MITOSIS Pembelahan

Lebih terperinci

5. Kerja enzim dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut, kecuali. a. karbohidrat b. suhu c. inhibitor d. ph e. kofaktor

5. Kerja enzim dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut, kecuali. a. karbohidrat b. suhu c. inhibitor d. ph e. kofaktor 1. Faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan adalah. a. suhu b. cahaya c. hormon d. makanan e. ph 2. Hormon yang termasuk ke dalam jenis hormon penghambat pertumbuhan

Lebih terperinci

BIOLOGI SEL RETIKULUM ENDOPLASMA DAN APARATUS GOLGI MAKALAH

BIOLOGI SEL RETIKULUM ENDOPLASMA DAN APARATUS GOLGI MAKALAH BIOLOGI SEL RETIKULUM ENDOPLASMA DAN APARATUS GOLGI MAKALAH Disusun untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Matakuliah Biologi Sel yang Dibina oleh Dr. Umie Lestari, M.Si Oleh: Zeni Qurotu A yuni NIM 109341417213

Lebih terperinci

BIOTEKNOLOGI. Struktur dan Komponen Sel

BIOTEKNOLOGI. Struktur dan Komponen Sel BIOTEKNOLOGI Struktur dan Gambar Apakah Ini dan Apakah Perbedaannya? Perbedaan dari gambar diatas organisme Hidup ular organisme Hidup Non ular Memiliki satuan (unit) dasar berupa sel Contoh : bakteri,

Lebih terperinci

MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN SEL

MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN SEL MEKANISME TRANSPOR PADA MEMBRAN SEL Berbagai organel yang terdapat di dalam sitoplasma memiliki membran yang strukturnya sama dengan membran plasma. Walaupun tebal membran plasma hanya ± 0,1 μm, membran

Lebih terperinci

Kaitan Reproduksi Sel dengan Pewarisan Sifat. Oleh Trisia Lusiana Amir, S.Pd., M. Biomed Fakultas Fisioterapi, Universitas Esa Unggul 2016

Kaitan Reproduksi Sel dengan Pewarisan Sifat. Oleh Trisia Lusiana Amir, S.Pd., M. Biomed Fakultas Fisioterapi, Universitas Esa Unggul 2016 Kaitan Reproduksi Sel dengan Pewarisan Sifat Oleh Trisia Lusiana Amir, S.Pd., M. Biomed Fakultas Fisioterapi, Universitas Esa Unggul 2016 Definisi & Tujuannya - Pembelahan sel reproduksi sel, pertumbuhan

Lebih terperinci

MAKALAH FISOLOGI HEWAN FISIOLOGI SEL

MAKALAH FISOLOGI HEWAN FISIOLOGI SEL MAKALAH FISOLOGI HEWAN FISIOLOGI SEL DISUSUN OLEH : DEVI SANDRILIANA (G1A 011 010) PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSIATAS MATARAM 2014 FISIOLOGI SEL PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PEMBELAHAN MITOSIS PADA TUDUNG AKAR BAWANG MERAH (Allium Cepa)

PEMBELAHAN MITOSIS PADA TUDUNG AKAR BAWANG MERAH (Allium Cepa) PEMBELAHAN MITOSIS PADA TUDUNG AKAR BAWANG MERAH (Allium Cepa) LAPORAN PRAKTIKUM UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Genetika 1 yang dibimbing oleh Prof. Dr. Hj. Siti Zubaidah, M.Pd dan Andik Wijayanto, S.Si,

Lebih terperinci

Biologi dan Reproduksi Sel

Biologi dan Reproduksi Sel Modul 1 Biologi dan Reproduksi Sel Dr. Ir. Muhammad Jusuf PENDAHULUAN M akhluk hidup dicirikan oleh kemampuan melakukan metabolisme yang sempurna dan kemampuan bereproduksi. Metabolisme ialah suatu rangkaian

Lebih terperinci

MAKALAH BIOLOGI PEMBELAHAN MEIOSIS

MAKALAH BIOLOGI PEMBELAHAN MEIOSIS MAKALAH BIOLOGI PEMBELAHAN MEIOSIS Ditulis pada Kamis, 24 Oktober 2013 23:26 WIB oleh fatima dalam katergori Keperawatan tag http://fales.co/blog/makalah-biologi-pembelahan-meiosis.html MAKALAH BIOLOGI

Lebih terperinci

struktur dan fungsi sel pada tumbuhan dan hewan

struktur dan fungsi sel pada tumbuhan dan hewan struktur dan fungsi sel pada tumbuhan dan hewan Galileo Galilei (Awal Abad 17) dengan alat dua lensa sederhana Robert Hook (1635-1703) melihat gambaran satu sayatan tipis gabus suatu kompartemen atau ruang-ruang

Lebih terperinci

THE TOUR CYTOL CYT OGY OGY T : he Study of Cells V sualisasi sualisasi sel sel : :mikroskop meningkatkan n resolusi (jarak (jarak an tar obyek

THE TOUR CYTOL CYT OGY OGY T : he Study of Cells V sualisasi sualisasi sel sel : :mikroskop meningkatkan n resolusi (jarak (jarak an tar obyek THE TOUR Pendahuluan Tubuh manusia 100 trilyun sel 70% berat sel = air 2/3 dari seluruh air tubuh terdapat dalam sel 1/3 di rongga antar sel 67% berat tubuh = air manusia = air yang hidup CYTOLOGY : The

Lebih terperinci

BAB II STRUKTUR DAN FUNGSI SEL

BAB II STRUKTUR DAN FUNGSI SEL BAB II STRUKTUR DAN FUNGSI SEL SEJARAH SEJARAH DAN TEORI SEL 1485 da Vinci : lensa untuk mengamati objek kecil 1610 Galileo : mikroskop sederhana 1665 Robert Hooke : komponen susunan mikroskop 1723 A.V.

Lebih terperinci

Oleh: Suharyanto Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu MATERI ILMU ALAMIAH DASAR sumber)

Oleh: Suharyanto Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu MATERI ILMU ALAMIAH DASAR sumber) Oleh: Suharyanto Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu MATERI ILMU ALAMIAH DASAR (Kompilasi dari berbagai sumber) sumber) BUMI DAN SUSUNANNYA Bulat, diketahui manusia 500 tahun yang

Lebih terperinci

dr. AL-MUQSITH, M.Si

dr. AL-MUQSITH, M.Si SEL dr. AL-MUQSITH, M.Si Ultra Struktur MULAI DIPELAJARI DENGAN DITEMUKANNYA MIKROSKOP ELEKTRON. PEMBESARAN YANG DIPEROLEH MENCAPAI PULUHAN RIBU KALI. GAMBAR YANG DIPELAJARI UMUMNYA DARI: - MIKROSKOP ELEKTRON

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal 8.1. Autotrof. Parasit. Saprofit

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal 8.1. Autotrof. Parasit. Saprofit SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal 8.1 1. Makhluk hidup yang dapat berfotosintesis adalah makhluk hidup... Autotrof Heterotrof Parasit Saprofit Kunci Jawaban : A Makhluk hidup autotrof

Lebih terperinci

1/1/2002 SEL. dr. Rachmah Laksmi Ambardini FIK UNY

1/1/2002 SEL. dr. Rachmah Laksmi Ambardini FIK UNY dr. Rachmah Laksmi Ambardini FIK UNY rachmah_la@uny.ac.id 1 Bagian Nukleus: Kromosom Unit terkecil organisme Struktur: nukleus, sitoplasma, membran plasma Nukleus: nukleolus, karyoplasma (sitoplasma inti),

Lebih terperinci

Reproduksi seksual merupakan cara yang paling umum bagi organisma Eukariot untuk menghasilkan turunannya. Reproduksi seksual melibatkan pergantian

Reproduksi seksual merupakan cara yang paling umum bagi organisma Eukariot untuk menghasilkan turunannya. Reproduksi seksual melibatkan pergantian MEIOSIS Reproduksi seksual merupakan cara yang paling umum bagi organisma Eukariot untuk menghasilkan turunannya. Reproduksi seksual melibatkan pergantian generasi sel haploid (membawa sepasang kromosom)

Lebih terperinci

PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR. Rizka Apriani Putri, M.Sc Jurdik Biologi, FMIPA UNY 2015

PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR. Rizka Apriani Putri, M.Sc Jurdik Biologi, FMIPA UNY 2015 PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR Rizka Apriani Putri, M.Sc Jurdik Biologi, FMIPA UNY rizka_apriani@uny.ac.id 2015 ORGANISASI KEHIDUPAN -SEL -JARINGAN Organisasi kehidupan Di dalam ilmu biologi, hidup dapat dipelajari

Lebih terperinci

MIKROBIOLOGI BAKTERI

MIKROBIOLOGI BAKTERI 1 MIKROBIOLOGI BAKTERI (Nurwahyuni Isnaini) Tugas I Disusun untuk memenuhi tugas brosing artikel webpage Oleh RIZKA RAMADHANTY NIM:G0C015080 PRORAM DIPLOMA DIII ANALIS KESEHATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

Definisi Biokimia, Sel dan fungsi organel. Muhammad Fakhri, S.Pi, MP, M.Sc Tim Pengajar Biokimia Budidaya Perairan FPIK UB

Definisi Biokimia, Sel dan fungsi organel. Muhammad Fakhri, S.Pi, MP, M.Sc Tim Pengajar Biokimia Budidaya Perairan FPIK UB Definisi Biokimia, Sel dan fungsi organel Muhammad Fakhri, S.Pi, MP, M.Sc Tim Pengajar Biokimia Budidaya Perairan FPIK UB BIOKIMIA???? BIOKIMIA: suatu ilmu yang mempelajari tentang kumpulan molekul/senyawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ada didalam sel, pembelahan dan penduplikasian merupakan konsep terpenting

BAB I PENDAHULUAN. ada didalam sel, pembelahan dan penduplikasian merupakan konsep terpenting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap sel berasal dari sel hidup lainnya. Siklus sel merupakan tahapan dimana terjadinya proses pembelahan dan penduplikasian berbagai materi yang ada didalam sel,

Lebih terperinci

Pengelompokan Bakteri Berdasarkan Alat Geraknya

Pengelompokan Bakteri Berdasarkan Alat Geraknya Pengelompokan Bakteri Berdasarkan Alat Geraknya By Plengdut - May 7, 2015 7341 Pada postingan kali ini, kita akan membahas mengenai pengelompokan bakteri berdasarkan alat gerak yang dimiliki organisme

Lebih terperinci

EVOLUSI. SMA REGINA PACIS JAKARTA By Ms. Evy Anggraeny

EVOLUSI. SMA REGINA PACIS JAKARTA By Ms. Evy Anggraeny EVOLUSI SMA REGINA PACIS JAKARTA By Ms. Evy Anggraeny EVOLUSI Proses perubahan makhluk hidup Waktu lama Perlahan lahan Terbentuk spesies baru 2 ASAL USUL KEHIDUPAN Tokoh peneliti asal mula kehidupan Teori

Lebih terperinci

PERBEDAAN SEL EUKARIOTIK DAN PROKARIOTIK

PERBEDAAN SEL EUKARIOTIK DAN PROKARIOTIK PERBEDAAN SEL EUKARIOTIK DAN PROKARIOTIK EDITOR : VENNA AGATHA DESTRIANASARI NIM : G1C015011 PROGRAM STUDI DIV ANALIS KESEHATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

Lebih terperinci

Petunjuk Penggunaan Buku

Petunjuk Penggunaan Buku Petunjuk Penggunaan Buku Buku Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XI ini terdiri atas sebelas bab, yaitu Sel, Struktur Tumbuhan, Struktur Hewan, Sistem Gerak, Sistem Peredaran Darah, Sistem Pencernaan,

Lebih terperinci

Pengertian Mitokondria

Pengertian Mitokondria Home» Pelajaran» Pengertian Mitokondria, Struktur, dan Fungsi Mitokondria Pengertian Mitokondria, Struktur, dan Fungsi Mitokondria Pengertian Mitokondria Mitokondria adalah salah satu organel sel dan berfungsi

Lebih terperinci

Schwan & Schleiden (1838)

Schwan & Schleiden (1838) SEL II.1.Struktur dan Fungsi Bagian-bagian Sel (prokariotik, tumbuhan & hewan) II.2.Daur sel (Mitosis, Sitokinesis&Meiosis) II.3.Transport membran II.4.Dasar metabolisme sel Schwan & Schleiden (1838) Sel

Lebih terperinci

Penulis : Anisa Rahmalia, S.Si. Copyright 2013 pelatihan-osn.com. Cetakan I : Oktober Diterbitkan oleh : Pelatihan-osn.com

Penulis : Anisa Rahmalia, S.Si. Copyright 2013 pelatihan-osn.com. Cetakan I : Oktober Diterbitkan oleh : Pelatihan-osn.com Penulis : Anisa Rahmalia, S.Si. Copyright 2013 pelatihan-osn.com Cetakan I : Oktober 2012 Diterbitkan oleh : Pelatihan-osn.com Kompleks Sawangan Permai Blok A5 No.12 A Sawangan, Depok, Jawa Barat 16511

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal dan 4. 1 dan 3. 3 dan 5. 4 dan 5. Tebal, tersusun dari selulosa

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal dan 4. 1 dan 3. 3 dan 5. 4 dan 5. Tebal, tersusun dari selulosa 1. Perhatikan nama-nama bagian sel berikut ini! dinding sel inti sel kloroplas Lisosom sentriol SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.2 Bagian sel yang tidak dimiliki

Lebih terperinci

Hak Cipta pada Kementerian Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-Undang. Disusun oleh : Suaha Bakhtiar

Hak Cipta pada Kementerian Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-Undang. Disusun oleh : Suaha Bakhtiar Hak Cipta pada Kementerian Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-Undang Disusun oleh : Suaha Bakhtiar Ukuran Buku : 17,6 x 25 cm Suaha Bakhtiar Biologi / disusun oleh Suaha Bakhtiar. Jakarta : Pusat Kurikulum

Lebih terperinci

MATERI GENETIK A. KROMOSOM

MATERI GENETIK A. KROMOSOM MATERI GENETIK A. KROMOSOM Kromosom pertama kali ditemukan pada kelompok makhluk hidup eukariot. Namun, di lain pihak dewasa ini kromosom tidak hanya dimiliki oleh klompok makhluk hidup eukariot tetapi

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Biologi

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Biologi K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Biologi Persiapan UTS Semester Ganjil Doc. Name: RK13AR11BIO01UTS Version : 2016-09 halaman 1 01. Sel adalah satuan unit dasar kehidupan. Pernyataan tentang definisi sel tersebut

Lebih terperinci

Sel. Gbr. Penampang Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Sel. Gbr. Penampang Sel Hewan dan Sel Tumbuhan Sel Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom

Lebih terperinci

Karakteristik SelTumbuhan yang Penting dalam Perkembangan

Karakteristik SelTumbuhan yang Penting dalam Perkembangan Biologi Perkembangan (Tumbuhan) Karakteristik SelTumbuhan yang Penting dalam Perkembangan 1 Adi Rahmat 1. Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, UPI 2. Program

Lebih terperinci

POKOK BAHASAN 1. STRUKTUR SEL TUMBUHAN

POKOK BAHASAN 1. STRUKTUR SEL TUMBUHAN POKOK BAHASAN 1. STRUKTUR SEL TUMBUHAN 1.1. Pendahuluan Tumbuhan mempunyai tubuh yang multiselular, artinya tubuhnya tersusun oleh banyak sel. Masing-masing membentuk kelompok, dalam kelompok tersebut

Lebih terperinci