IDENTIFIKASI DIMENSI GAYA HIDUP MAHASISWA BERDASARKAN TINGKAT PENDAPATAN DAN GENDER

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IDENTIFIKASI DIMENSI GAYA HIDUP MAHASISWA BERDASARKAN TINGKAT PENDAPATAN DAN GENDER"

Transkripsi

1 IDENTIFIKASI DIMENSI GAYA HIDUP MAHASISWA BERDASARKAN TINGKAT PENDAPATAN DAN GENDER Disusun oleh: Yohan Widyanto NPM: Pembimbing Utama MF. Shellyana Junaedi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jalan Babarsari Yogyakarta ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan dimensi gaya hidup mahasiswa berdasarkan tingkat pendapatan dan gender. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa di Yogyakarta yang dapat dianggap mewakili (representatif) sebanyak 200 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan membagikan kuesioner yang telah dibuat oleh penulis kepada para responden. Hasil pengujian dalam penelitian ini membuktikan bahwa berdasarkan faktor gender, pria lebih cenderung berpikir realistis (realistic approach), sedangkan wanita memiliki gaya hidup yang pemikir (believers). Sedangkan pada faktor tingkat pendapatan, gaya hidup mahasiswa lebih mengarah kepada variabel Spender, yang berarti bahwa ketika tingkat pendapatan atau uang saku mahasiswa semakin tinggi, maka mahasiswa memiliki semakin banyak pilihan untuk melakukan pembelian suatu produk dan akan berdampak pada gaya hidup yang mereka miliki. Kata kunci: gaya hidup, tingkat pendapatan, gender, realistic approach, believers, spender.

2 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG MASALAH Gaya hidup yang dimiliki oleh seseorang berkaitan dengan perilaku konsumen terutama dalam keputusan membeli suatu produk. Keputusan membeli yang dilakukan oleh konsumen dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur, pekerjaan, situasi ekonomi (penghasilan), gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri pembeli. Menurut Lamb, Hair, dan McDaniel (2001) perilaku konsumen menggambarkan bagaimana konsumen membuat keputusan-keputusan pembelian dan bagaimana mereka menggunakan dan mengatur pembelian barang atau jasa. Setiap orang pasti memiliki perilaku yang berbeda-beda dan pola pikir yang berbeda dalam memahami suatu hal. Termasuk dalam hal menanggapi rangsangan yang diberikan produsen kepada konsumen, misalnya dalam hal promosi atau penjualan suatu produk. Dengan adanya pola pikir yang berbeda-beda dari para konsumen, maka produsen perlu mengelompokkan perilaku-perilaku konsumen yang sejenis agar strategi yang akan diterapkan oleh produsen terhadap konsumen dapat sesuai dan berjalan dengan baik. Pengelompokkan perilaku-perilaku konsumen ini sering disebut dengan segmentasi. Dengan adanya segmentasi, maka produsen akan lebih mudah dalam menentukan strategi yang akan digunakan untuk memasuki pasar sasaran. Penelitian ini terbagi atas lima faktor yang dapat membagi konsumen berdasarkan gaya hidup yang dimiliki. Menurut Khan et al. (2011), Faktor-faktor tersebut terdiri atas Spender, Thinkers, Believers, Realistic Approach, dan Punctual. Faktor Spender menunjukkan bahwa sebagian konsumen memiliki pilihan yang bervariasi dan sisanya tidak, sehingga menyebabkan adanya perbedaan pada gaya hidup yang dimiliki oleh konsumen. Faktor yang kedua adalah Faktor Thinkers. Pada faktor Thinkers menunjukkan bahwa konsumen pada kelas menengah (middle class) memiliki pemikiran mereka sendiri, sehingga menyebabkan adanya perbedaan pada gaya hidup yang dimiliki. Faktor ketiga adalah Believers. Pada Faktor ini, konsumen memiliki keyakinan bahwa mereka dapat mengatasi permasalahan yang dimiliki berdasarkan cara yang mereka anggap benar.faktor keempat adalah Realistic Approach. Pada faktor ini, konsumen berpikir dan percaya pada sesuatu yang realistis. Faktor kelima adalah Punctual. Konsumen pada bagian ini berfokus pada kegiatan yang dilakukan sehari-hari dan berfokus pada faktor waktu. RUMUSAN MASALAH Dari beberapa penjelasan di atas, terdapat beberapa pertanyaan penelitian yaitu : 1) Bagaimana identifikasi dimensi gaya hidup mahasiswa di kota Yogyakarta? 2) Apakah ada perbedaan gaya hidup mahasiswa (Nurturers, thinkers, believers, realistic approach, punctual) berdasarkan tingkat pendapatan? 3) Apakah ada perbedaan gaya hidup mahasiswa (Nurturers, thinkers, believers, realistic approach, punctual) berdasarkan perbedaan gender?

3 Tujuan Penelitian Terdapat beberapa tujuan penelitian dalam proposal ini, yaitu : 1) Untuk mengidentifikasi dimensi gaya hidup mahasiswa (Nurturers, thinkers, believers, realistic approach, punctual) di kota Yogyakarta. 2) Untuk mengetahui dan menganalisis perbedaan gaya hidup mahasiswa (Nurturers, thinkers, believers, realistic approach, punctual) di kota Yogyakarta berdasarkan variabel tingkat pendapatan. 3) Untuk mengetahui dan menganalisis perbedaan gaya hidup mahasiswa (Nurturers, thinkers, believers, realistic approach, punctual) di kota Yogyakarta berdasarkan variabel gender. LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Gaya Hidup Gaya hidup merupakan salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis. Gaya hidup seseorang juga dapat melambangkan prestise seseorang di mata masyarakat. Misalnya, seseorang yang memiliki gaya hidup glamour, gaya hidup sederhana, dan lain-lain. (Lamb, Hair, dan McDaniel, 2001). Faktor yang mempengaruhi gaya hidup konsumen 1. Faktor sosial A. Budaya Kultur atau budaya adalah dinamis. Kultur diadaptasi untuk merubah kebutuhan dan menyesuaikan dengan kondisi lingkungan yang ada. Tanpa memahami budaya, suatu perusahaan hanya mampu merubah penjualan produknya secara kecil. Produk-produk memiliki nilai budaya dan aturan yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen dalam pemakaian suatu produk (Lamb, Hair, dan McDaniel, 2001). B. Kelas Sosial Faktor Kelas sosial terbagi atas beberapa jenis, meliputi : tingkat pendapatan seseorang, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, dan faktor-faktor yang lain. Kelas sosial terbagi dalam tiga tingkatan, yaitu upper class, middle class, dan lower class. Orang-orang yang memiliki kelas sosial yang sama cenderung bergaul atau hidup secara berkelompok dengan orang lain yang memiliki kelas sosial yang sama. C. Kelompok Referensi Kelompok Acuan langsung terbagi menjadi dua, yaitu kelompok-kelompok keanggotaan utama (primary membership groups) dan kelompok-kelompok keanggotaan kedua (secondary membership groups). Yang termasuk di dalam primary membership groups adalah semua kelompok di mana orang-orang melakukan interaksi secara teratur, informal, perilaku saling bertatap muka, seperti keluarga, teman-teman, dan teman kantor. Yang termasuk di dlaam secondary membership groups adalah kelompok yang kurang konsisten, dan lebih formal, yang meliputi kelompok profesional dan kelompok keagamaan. Yang termasuk dalam kelompok referensi tidak langsung adalah kelompokkelompok acuan aspirasional (Aspirational reference groups) dan kelompokkelompok acuan nonaspirasional (Nonaspirational reference groups). Aspirational reference groups adalah kelompok-kelompok di mana seseorang ingin bergabung, dan untuk bergabung dengan kelompok aspirasi seseorang setidaknya harus sepakat dengan norma-norma yang berlaku dalam kelompok

4 tersebut. Sedangkan, Nonaspirational reference groups adalah kelompok di mana seorang individu tidak berkeinginan untuk bergabung, contohnya seorang konsumen menolak untuk membeli beberapa jenis pakaian atau mobil, atau membeli rumah di lingkungan tertentu dengan tujuan untuk menghindari bergabung dengan satu kelompok tertentu. D. The Family Life Cycle The Family Life Cycle menggambarkan bagaimana sebuah keluarga tradisional berubah menjadi keluarga masa kini (orang-orang yang tidak pernah menikah, orang tua yang bercerai, single parent families, pasangan yang masih anak-anak, dan lain-lain) dimana pada setiap tingkatan memiliki kebiasaan, kebutuhan, pembelian, dan pendapatan yang berbeda-beda antara anggota keluarga yang satu dengan yang lain. 2. Faktor Psikologis A. Personality / Kepribadian Menurut Lamb, Hair, dan McDaniel (2001), personality adalah suatu cara mengumpulkan dan mengelompokkan kekonsistenan reaksi seorang individu terhadap situasi yang sedang terjadi. Karakter yang ada di dalam diri seseorang, meliputi kepercayaan diri, tingkat keinovatifan, kemampuan bersosialisasi, stabilitas emosional, dan ketegasan yang dimiliki oleh seseorang. Kepribadian yang dimiliki oleh seseorang akan menentukan gaya hidup yang dimiliki oleh konsumen tersebut. B. Kelas Seorang konsumen terkadang membeli barang-barang dengan harga yang tinggi dengan tujuan untuk meningkatkan prestise mereka di mata masyarakat. Terkadang, seseorang beranggapan bahwa status sosial yang mereka miliki di mata masyarakat memiliki faktor yang penting yang dapat menentukan pergaulan yang mereka miliki. C. Persepsi Menurut Lamb, Hair, dan McDaniel (2001), persepsi adalah Proses di mana kita memilih, mengatur, dan menginterpretasikan rangsangan tersebut ke dalam gambaran yang memberi makna dan melekat. Pengenalan atas suat obyek, gerakan, dan aroma dapat mempengaruhi persepsi konsumen. D. Motivasi Menurut Lamb, Hair, dan McDaniel (2001), dengan mempelajari motivasi, para pelaku pasar dapat menganalisis faktor-faktor utama yang mempengaruhi para konsumen dalam membeli atau tidak membeli suatu produk. Ketika konsumen membeli produk, konsumen membeli produk tersebut dengan tujuan untuk memenuhi berbagai kebutuhan. 3. Manfaat memahami Gaya Hidup Dengan memahami gaya hidup konsumen, kita akan memperoleh beberapa manfaat. Manfaat- manfaat yang akan diperoleh, antara lain : 1. Pemasar akan dapat menggunakan gaya hidup konsumen sebagai pedoman dalam melakukan segmentasi pasar. 2. Memahami gaya hidup konsumen akan membantu pemasar untuk melakukan positioning produk mereka di pasar dengan menggunakan iklan sebagai media.

5 3. Setelah memahami gaya hidup konsumen, pemasaran dapat memutuskan media apa yang akan digunakan untuk memasarkan produk mereka di pasar yang akan dituju. 4. Pemasar juga dapat mengembangkan produk yang mereka miliki, dengan menyesuaikan gaya hidup konsumen. Dalam penelitian ini, terdapat beberapa hipotesis penelitian, yaitu : Menurut Khan et al. (2011), Gaya hidup konsumen menunjukkan nilai tambah bagi konsumen dalam hidup bermasyarakat. Tingkat pendapatan seorang konsumen dapat mempunyai pengaruh penting terhadap perilaku konsumen. Tingkat pendapatan konsumen menunjukkan opsi pilihan produk baginya untuk dibeli. Misalnya, ketika seseorang memiliki tingkat pendapatan yang cenderung rendah, maka opsi pilihan pembelian produk yang dimiliki juga lebih sedikit, dibandingkan dengan orang yang memiliki tingkat pendapatan lebih tinggi. H1 :Pembentukan dimensi gaya hidup ((Nurturers, thinkers, believers, realistic approach, punctual) masyarakat berdasarkan perbedaan variabel tngkat pendapatan (di bawah 1 juta rupiah, dan di atas 1 juta rupiah) berkaitan terhadap variabel gaya hidup. Perbedaan psikologis antara pria dan wanita menghasilkan perbedaan kebutuhan suatu produk. Menurut Khan et al. (2011) pria dan wanita memiliki persepsi dan pemikiran yang berbeda dalam melakukan suatu hal. Persepsi dan pemikiran yang berbeda dari pria dan wanita dapat memiliki pengaruh terhadap gaya hidup yang dimiliki oleh seseorang. H2 :Pembentukan dimensi gaya hidup (Nurturers, thinkers, believers, realistic approach, punctual) masyarakat berdasarkan perbedaan variabel gender (pria, wanita) berkaitan terhadap variabel gaya hidup. METODE PENELITIAN 1.Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di kota Yogyakarta. Kota Yogyakarta dipilih karena banyak terdapat kawula muda yang berasal dari berbagai macam kota di Indonesia, sehingga menggambarkan segmen anak muda. Sehingga di kota Yogyakarta sudah bisa diperoleh responden sesuai dengan kriteria untuk penelitian. 2. Populasi dan sampel Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa di kota Yogyakarta. Sedangkan, sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 200 orang. 3. Metode Sampling dan Teknik Pengumpulan Data Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan nonprobability sampling, teknik pengambilan data menggunakan convenience sampling dan quota sampling. Jumlah responden yang akan digunakan dalam penelitian ini berjumlah 200 responden. Teknik tersebut relevan dan memberikan kemudahan bagi peneliti dalam pemilihan sampel. Peneliti tidak membatasi sampel berdasarkan tingkat pendapatan tertentu, dan gender tertentu. Namun, peneliti membedakan tingkat pendapatan dari mahasiswa, yaitu di bawah 1 juta rupiah, dan di atas 1 juta rupiah.

6 4. Uji Validitas Valid tidaknya suatu item instrumen dapat diketahuidengan membandingkan indeks korelasi product moment Pearson dengan level signifikansi 5% dengan nilai kritisnya. Bila nilai signifikansi (sig) hasil korelasi lebih kecil dari 0,05 (5%) maka dinyatakan valid dan sebaliknya dinyatakan tidak valid (artinya butir pertanyaan tersebut gugur). 5. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas yang digunakan adalah dengan AlphaCronbach. Bila alpha lebih kecil dari 0,6 (minimal memiliki kriteria tinggi) maka dinyatakan tidak reliabel dan sebaliknya dinyatakan reliabel. 6. Metode Analisis Data A. Factor Analysis Hasil dari uji Factor analysis digunakan untuk merangkum faktor-faktor dari variabel usia, jenis pekerjaan dan gender menjadi beberapa faktor. B. Analisis Independent Sample t-test Hasil dari Independent sample T-Test digunakan untuk membandingkan rata-rata dua grup sampel yang berbeda, namun memiliki pengaruh yang signifikan terhadap gaya hidup seseorang. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil rotasi faktor yang telah dilakukan maka dapat diketahui pembentukan dimensi gaya hidup mahasiswa di kota Yogyakarta adalah sebagai berikut: 1. Faktor 1 terdiri dari: a. Mengurus rumah tangga adalah kewajiban wanita. b. Menurut saya, karir merupakan suatu hal yang penting bagi wanita. c. Sesuatu hal yang wajar apabila wanita memiliki pekerjaan. d. Saya suka bersaing dengan orang lain. e. Saya memerlukan waktu yang lama untuk mendidik anak saya supaya berkelakuan baik. f. Saya terbiasa bekerja keras. g. Saya tidak keberatan menerima persembahan apabila saya menikah. h. Saya adalah tipe orang yang ambisius. i. Menurut saya, perceraian merupakan sesuatu hal yang wajar apabila terjadi ketidakcocokan dalam suatu hubungan. j. Menurut keluarga, sebuah keluarga akan terasa lengkap dengan kehadiran anak. k. Menurut saya, sesuatu yang wajar apabila seorang wanita memiliki anak. l. Saya memiliki banyak teman. m. Saya tidak keberatan memberi persembahan apabila ada anggota keluarga yang menikah. n. Saya memilih bekerja sebagai pegawai negri dibandingkan berwirausaha. o. Saya termasuk orang yang menikmati hidup. p. Menurut saya, politik identik dengan kaum laki-laki. q. Saya menyukai hal-hal yang baru

7 2. Faktor 2 terdiri dari: a. Menurut saya, pendidikan dapat menentukan kesempatan kerja seseorang. b. Menurut saya, pendidikan merupakan suatu hal yang penting. c. Saya memilih menempuh pendidikan umum dibandingkan dengan pendidikan penjurusan. d. Saya adalah tipe orang yang percaya diri. e. Menurut saya, seorang pria harus melindungi wanita. f. Nilai spritual lebih penting dibandingkan dengan nilai material. g. Anak merupakan sesuatu hal yang penting dalam pernikahan. h. Saya memilih bekerja sebagai wiraswasta. i. Pernikahan merupakan sesuatu yang penting bagi saya. j. Menurut saya, setelah menikah sebuah keluarga harus tinggal secara independen. k. Saya tidak setuju terhadap aborsi. l. Orang berusia muda lebih diutamakan. m. Menurut saya, orang tua saya telah mengajari hal tentang keagamaan dengan baik kepada saya. 3. Faktor 3 terdiri dari: a. Saya biasa menyimpan uang dalam bentuk tunai. b. Saya terbiasa membayar tunai dalam melakukan pembelian. c. Saya ingin menabung untuk berjaga-jaga ketika suatu saat dibutuhkan. d. Saya merasa khawatir ketika memiliki uang dalam jumlah yang sedikit. e. Saya ingin menghemat pengeluaran sehari-hari. f. Saya membeli secara kredit untuk pembelian dalam nominal yang besar. g. Seseorang harus melakukan yang terbaik dalam mengerjakan sesuatu. h. Menurut saya, perlu perencanaan yang matang sebelum melakukan sesuatu. 4. Faktor 4 terdiri dari: a. Saya memiliki keinginan untuk berkeliling dunia. b. Saya menyukai petualangan. c. Saya biasa bepergian untuk menikmati waktu luang. d. Saya menyukai tinggal di perkotaan. e. Saya ingin memiliki rumah pribadi. f. Saya lebih suka tinggal di apartemen daripada di rumah. 5. Faktor 5 terdiri dari: a. Saya memilki rutinitas yang sama setiap hari. b. Saya harus mandi setiap hari agar terasa bersih. c. Saya adalah orang yang tertib dan tepat waktu. d. Saya cenderung menikmati dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga. e. Saya memiliki banyak kegiatan di luar rumah. Dengan demikian pembentukan dimensi gaya hidup mahasiswa di kota Yogyakarta telah dikelompokkan menjadi 5 faktor. Pemberian nama masing-masing faktor berdasarkan kecenderungan pernyataan variabel-variabel yang membentuk faktor yang bersangkutan. Kelima faktor tersebut selanjutnya dilakukan pemberian nama sebagai berikut:

8 Faktor 1 Faktor 2 Faktor 3 Faktor 4 Faktor 5 : Realistic approach : Believers : Thinkers : Spenders : Punctual Total Variance Explained Aplikasi analisis faktor ini menggunakan faktor utama atau Principal Componet Analysis. Kriteria untuk mengekstraksi faktor yang digunakan dalam penelitian ini adalah Latent Root Criterion, yaitu faktor yang diekstraksi adalah faktor yang mempunyai Eigenvalue lebih dari 3. Hasil analisis faktor pada tahap ke empat ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Total Variance Explained Initial Eigenvalues Componen t Total % of Variance Cumulative %

9 Lanjutan Tabel 4.2 Initial Eigenvalues Componen t Total % of Variance Cumulative %

10 Extraction Method: Principal Component Analysis. Sumber: Pengolahan data primer, 2014 Dengan kiteria yang disyaratkan yaitu mengambil faktor yang memiliki nilai Eigenvalue lebih dari 1 maka dapat disimpulkan bahwa: terdapat 5 faktor pembentukan dimensi gaya hidup mahasiswa di kota Yogyakarta. Dari Tabel 4.2. di atas dapat diketahui bahwa, faktor 1 memiliki variansi sebesar % dari variansi total, faktor 2 dengan variansi sebesar %, faktor 3 dengan variansi sebesar 9.257%, faktor 4 dengan variansi sebesar 8.002%, dan faktor 5 dengan variansi sebesar 5.669%. Secara keseluruhan kelima faktor tesebut mampu menjelaskan sebesar % dari keseluruhan variabel yang ditunjukkan dalam persentase komulatif.

11 A. Perbedaan Gaya Hidup Mahasiswa Berdasarkan Jenis Kelamin Untuk menguji perbedaan gaya hidup mahasiswa ditinjau dari perbedaan jenis kelamin digunakan analisis independent sample t-test. Ketentuan uji signifikan analisis independent sample t-test adalah sebagai berikut: Menerima Ho: jika probabilitas (p) > 0,05 artinya tidak terdapat perbedaan perbedaan gaya hidup mahasiswa ditinjau dari perbedaan jenis kelamin. Menerima Ha: jika probabilitas (p) 0,05 artinya terdapat perbedaan gaya hidup mahasiswa ditinjau dari perbedaan jenis kelamin. Ringkasan hasil analisis independent sample t-test yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: (Lampiran 6) Tabel 4.10 Uji Signifikansi Perbedaan Gaya Hidup Mahasiswa Berdasarkan Jenis Kelamin Jeniskelami n N Mean Prob Punctual Laki-laki Perempuan Keterang an Tidaksigni fikan Realistic Approach Laki-laki Perempuan Signifikan Thinkers Laki-laki Perempuan Believers Laki-laki Perempuan Signifikan.001 Signifikan Spenders Laki-laki Perempuan Tidaksigni fikan Sumber: Pengolahan data primer, 2014 Hasil analisis independent sample t-test pada variabel realistic approach, thinkers dan believers diperoleh nilai probabilitas (p) 0,05. Berdasarkan ketentuan analisis independent sample t-test dimana nilai probabilitas (p) 0,05 dapat disimpulkan terdapat perbedaan perbedaan gaya hidup mahasiswa berdasarkan perbedaan jenis kelamin. Mahasiswa dengan jenis kelamin laki-laki lebih cenderung memiliki gaya hidup realistic approach (mean ) dan thinkers (mean ). Sedangkan mahasiswa perempuan lebih cenderung memiliki gaya hidup believers (mean ). Hasil analisis ini menunjukkan bahwa mahasiswa laki-laki lebih dominan dalam hal-hal yang realistik dalam hidup dan cenderung sebagai individu yang berfikir, sedangkan mahasiswa wanita memiliki gaya hidup yang cenderung percaya pada kodrat atau norma yang seharusnya dilakukan dalam masyarakat.

12 B. Perbedaan Gaya Hidup Mahasiswa Berdasarkan Tingkat Pendapatan atau Uang Saku Untuk menguji perbedaan gaya hidup mahasiswa ditinjau dari perbedaan tingkat pendapatan atau uang saku digunakan analisis independent sample t-test. Ketentuan uji signifikan analisis independent sample t-test adalah sebagai berikut: Menerima Ho: jika probabilitas (p) > 0,05 artinya tidak terdapat perbedaan perbedaan gaya hidup mahasiswa ditinjau dari perbedaan tingkat pendapatan/uang saku. Menerima Ha: jika probabilitas (p) 0,05 artinya terdapat perbedaan gaya hidup mahasiswa ditinjau dari perbedaan tingkat pendapatan/uang saku. Tabel 4.11 Uji Signifikansi Perbedaan Gaya Hidup Mahasiswa Berdasarkan Tingkat Pendapatan atau Uang Saku Pendapatan uang saku N Mean Prob Punctual <= Rp > Rp Keterang an Tidaksigni fikan Realistic Approach <= Rp > Rp Tidaksigni fikan Thinkers <= Rp > Rp Believers <= Rp > Rp Tidaksigni fikan Tidaksigni fikan Spenders <= Rp > Rp Signifikan Sumber: Pengolahan data primer, 2014 Hasil analisis independent sample t-test pada variabel spenders diperoleh nilai probabilitas (p) 0,000. Berdasarkan ketentuan analisis independent sample t-test dimana nilai probabilitas (p) 0,05 dapat disimpulkan terdapat perbedaan perbedaan gaya hidup mahasiswa berdasarkan perbedaan tingkat pendapatan atau uang saku. Mahasiswa dengan tingkat pendapatan atau uang saku yang semakin besar (> Rp ) memiliki lebih banyak opsi untuk melakukan pembelian dibandingkan mahasiswa dengan tingkat pendapatan atau uang saku yang lebih sedikit ( < Rp ). Hasil analisis ini menunjukkan bahwa mahasiswa dengan pendapatan atau uang saku yang semakin besar memiliki lebih banyak opsi untuk melakukan pembelian pada produk atau barang-barang yang bersifat materi.

13 C. Perbandingan Hasil Penelitian Hasil penelitian ini dapat dibandingkan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Khan et al., (2011). Persamaan hasil penelitian ini antara lain adalah: 1. Faktor yang membentuk dimensi gaya hidup terdiri dari lima faktor yaitu punctual, realistic approach, thinkers, believers dan spender. 2. Tidak terdapat perbedaan penilaian konsumen pada faktor punctual berdasarkan perbedaan jenis kelamin. 3. Tidak terdapat perbedaan penilaian konsumen pada faktor realistic approach, realistic approach dan thinkers berdasarkan perbedaan pendapatan atau uang saku. 4. Tidak terdapat perbedaan penilaian konsumen pada faktor spender berdasarkan perbedaan pendapatan atau uang saku. Persamaan hasil penelitian ini dengan penelitian Khan et al., (2011) lebih disebbakan karena gaya hidup responden (mahasiswa) di Yogyakarta relatif sama dengan di Pakistan yang notabene termasuk dalam kategori negara berkembang dengan pola perilaku yang relatif sama hingga memiliki orientasi yang hampir sama. Perbedaan hasil penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Khan et al., (2011) adalah: 1. Terdapat perbedaan penilaian konsumen pada faktor realistic approach, thinkers dan believers berdasarkan perbedaan jenis kelamin, sedangkan pada penelitian Khan et al., (2011) tidak terdapat perbedaan penilaian konsumen berdasarkan perbedaan jenis kelamin. 2. Tidak terdapat perbedaan penilaian konsumen pada faktor spender berdasarkan perbedaan jenis kelamin, sedangkan pada penelitian Khan et al., (2011) terdapat perbedaan penilaian konsumen berdasarkan perbedaan jenis kelamin. 3. Tidak terdapat perbedaan penilaian konsumen pada faktor punctual berdasarkan perbedaan jenis kelamin, sedangkan pada penelitian Khan et al., (2011) terdapat perbedaan penilaian konsumen berdasarkan perbedaan jenis kelamin. 4. Terdapat perbedaan penilaian konsumen pada faktor spender berdasarkan perbedaan pendapatan atau uang saku, sedangkan pada penelitian Khan et al., (2011) tidak terdapat perbedaan penilaian konsumen berdasarkan perbedaan pendapatan atau uang saku. 5. Tidak terdapat perbedaan penilaian konsumen pada faktor punctual berdasarkan perbedaan pendapatan atau uang saku, sedangkan pada penelitian Khan et al., (2011) terdapat perbedaan penilaian konsumen berdasarkan perbedaan pendapatan atau uang saku. Perbedaan hasil penelitian ini dengan penelitian Khan et al., (2011) lebih disebabkan karena budaya masyarakat Indonesia lebih berorientasi pada aspek realistic approach, thinkers dan believers dimana masyarakat cenderung memiliki pemikiran yang realistik, berpikir dahulu saat hendak melakukan sesuatu dan meyakini adanya norma-norma budaya yang harus ditaati. Hal ini berbeda dengan budaya di Pakistan yang relatif lebih longgar (tidak terlalu dituntut untuk mematuhi budaya yang ada).

14 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pembentukan dimensi gaya hidup mahasiswa di kota Yogyakarta Hasil analisis pembentukan dimensi gaya hidup mahasiswa di kota Yogyakarta disimpulkan terdapat lima faktor yang membentuk dimensi gaya hidup mahasiswa di kota Yogyakarta yaitu: Faktor 1 Faktor 2 Faktor 3 Faktor 4 Faktor 5 : Realistic approach : Believers : Thinkers : Spenders : Punctual 2. Karakteristik demografi responden a. Mayoritas responden (32%) berusia antara 22 tahun. b. Masing-masing responden (laki-laki dan perempuan) sebesar 50%. c. Mayoritas responden (80,5%) memiliki pendapatan / uang saku rata-rata per bulan sebesar lebih dari Rp d. Mayoritas responden (72%) bertempat tinggal di rumah sendiri. 3. Perbedaan gaya hidup mahasiswa berdasarkan jenis kelamin a. Terdapat perbedaan perbedaan gaya hidup mahasiswa pada faktor realistic approach, thinkers dan believers berdasarkan perbedaan jenis kelamin. b. Mahasiswa dengan jenis kelamin laki-laki lebih cenderung memiliki gaya hidup realistic approach (mean ) dan thinkers (mean ). c. Mahasiswa perempuan lebih cenderung memiliki gaya hidup believers (mean ). 4. Perbedaan gaya hidup mahasiswa berdasarkan tingkat pendapatan atau uang saku a. Terdapat perbedaan gaya hidup mahasiswa pada faktor spenders berdasarkan perbedaan tingkat pendapatan atau uang saku. Mahasiswa dengan tingkat pendapatan atau uang saku yang semakin besar (> Rp ) lebih cenderung memiliki gaya hidup yang suka menyimpan uang atau menabung dan memiliki barang-barang berharga. Implikasi Manajerial Perhatian pada perilaku konsumen yang baik dari seorang pemasar akan memberikan kontribusi positif bagi perusahaan. Salah satu aspek perilaku konsumen yang perlu untuk dipahami pemasar adalah aspek gaya hidup. Gaya hidup konsumen berhubungan dengan tingkah laku dan pola konsumsinya. Kemampuan pihak pemasar yang baik dalam memahami gaya hidup konsumen akan membantu pemasar untuk menciptakan produk yang dapat mendukung pola atau gaya hidup konsumen maupun strategi pemasaran yang harus diterapkan. Hasil penelitian ini memberikan informasi bahwa, pada konsumen dengan usia muda (mahasiswa) gaya hidup konsumen dikelompokkan ke dalam lima faktor yaitu realistic approach, believers, thinkers, spenders, dan punctual. Berdasarkan hal tersebut maka penting

15 bagi pihak manajemen untuk memperhatikan faktor-faktor gaya hidup konsumen tersebut dan menerapkannya pada strategi produk atau pemasaran perusahaan. Saran Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan dan impliaksi manajerial di atas, penulis merumuskan saran sebagai berikut: diharapkan untuk penelitian selanjutnya, menggunakan kelompok responden tidak hanya terbatas pada segmen mahasiswa saja, namun dapat ditambahkan menjadi masyarakat umum. Hal ini dikarenakan, perbedaan profesi dan latar belakang responden dapat menimbulkan potensi perbedaan gaya hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sehingga, pada akhirnya, hasil penelitian dapat digeneralisasi secara luas berkaitan dengan gaya hidup masyarakat di kota Yogyakarta. DAFTAR PUSTAKA Arga, Edgar (2012), Gaya Hidup Konsumen, diakses pada 26 Februari Ferdinand, Augusty, 2006, Metode Penelitian Manajemen, Semarang : Penerbit Badan Penerbit Univeritas Diponegoro. Gaib, Malonda (2011), Uji anova, : diakses pada 9 Maret Ilhamzen09 (2013), Uji t dua sampel, diakses pada 29 Februari Khan et al., 2011, Identifying Consumer Lifestyle, Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business, Vol. 3, pp: Kristen des Chatelets, 2006, Making the Lifestyle Connection, Dealerschope ;48, 10; ABI/INFORM Complete pp:32. Kuncoro, Mudrajad, Metode Riset untuk bisnis & ekonomi, Yogyakarta : Penerbit Erlangga, Lamb, Charles W., et al. Pemasaran, Jakarta : Penerbit Salemba Empat, Mastuti, Endah (2011), Analisa Faktor, diakses 9 Maret Nurjannah, 2008, Modul Pelatihan SPSS, Melbourne. Raharjo, Agung (2012), Gaya Hidup Dalam Perilaku Konsumen, diakses pada 17 Maret 2014.

16 Sarwono, Jonathan, Teori Analisis Regresi Linier Mengenal Analisis Regresi, diakses pada 28 Februari Susan P. Douglas dan Christine D. Urban Life-Style Analysis to Profile Women in International Markets. Journal of Marketing. Hubungan Gaya Hidup dan Perilaku konsumen, diakses pada 26 Februari 2014.

BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. psikografis. Gaya hidup seseorang juga dapat melambangkan prestise seseorang

BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. psikografis. Gaya hidup seseorang juga dapat melambangkan prestise seseorang BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Gaya Hidup Gaya hidup merupakan salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis. Gaya hidup seseorang juga dapat melambangkan prestise

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Pada bab lima ini penulis mengambil kesimpulan dari hasil penelitian yang

BAB V PENUTUP. Pada bab lima ini penulis mengambil kesimpulan dari hasil penelitian yang BAB V PENUTUP Pada bab lima ini penulis mengambil kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Meangcu hasil penelitian tersebut, selanjutnya dirumuskan saran bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menggambarkan bagaimana konsumen membuat keputusan-keputusan pembelian

BAB 1 PENDAHULUAN. menggambarkan bagaimana konsumen membuat keputusan-keputusan pembelian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perilaku konsumen dan budaya memiliki keterkaitan yang erat. Budaya yang dimiliki oleh seseorang dapat mempengaruhi perilaku dalam kehidupan seharihari. Perilaku konsumen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. yang memotivasi konsumen untuk berolah raga arung jeram serta menguji

BAB IV ANALISIS DATA. yang memotivasi konsumen untuk berolah raga arung jeram serta menguji BAB IV ANALISIS DATA A. Penjelasan Penelitian Pada bab empat ini akan dilakukan pembahasan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan. Penelitian ini dirancang sebagai suatu penelitian deskriptif komparatif.

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DIMENSI GAYA HIDUP MAHASISWA BERDASARKAN TINGKAT PENDAPATAN DAN GENDER SKRIPSI

IDENTIFIKASI DIMENSI GAYA HIDUP MAHASISWA BERDASARKAN TINGKAT PENDAPATAN DAN GENDER SKRIPSI IDENTIFIKASI DIMENSI GAYA HIDUP MAHASISWA BERDASARKAN TINGKAT PENDAPATAN DAN GENDER SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Tingkat Sarjana Ekonomi (S1) Pada Program Studi Manajemen Universitas Atma

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 61 BAB IV ANALISIS DATA Dalam Bab IV ini, hasil dari perhitungan statistik dianalisis dan dibahas. Perhitungan statistik dalam penelitian ini menggunakan program SPSS versi 17.00. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau menghubungkan dengan variabel lain (Sugiyono, 2000:11). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. atau menghubungkan dengan variabel lain (Sugiyono, 2000:11). Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian deskriptif komparatif. Penelitian deskriptif yaitu suatu penelitian yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. berasal dari jawaban responden terhadap daftar pernyataan yang dituangkan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. berasal dari jawaban responden terhadap daftar pernyataan yang dituangkan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Dalam bab IV disajikan analisis terhadap data yang diperoleh selama penelitian. Data yang terkumpul merupakan data primer, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti harus menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden Pada penelitian ini, peneliti telah menyusun profile responden yang dibagi kedalam beberapa macam, yakni berdasarkan: 1. Nama pusat kebugaran langganan responden

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar

BAB III METODA PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar 27 BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Lingkup Penelitian Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar daerah operasi perusahaan yakni di daerah kampung Sakarum, Nasef, Malabam,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai lingkup metodologi yang akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai lingkup metodologi yang akan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai lingkup metodologi yang akan digunakan dalam penelitian ini, yang meliputi desain, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. promosi produk kuliner melalui Jakul Semarang endorser online shop di

BAB III METODE PENELITIAN. promosi produk kuliner melalui Jakul Semarang endorser online shop di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 ObyekPenelitian Obyek dalam penelitian ini adalah para pengusaha yang pernah melakukan promosi produk kuliner melalui Jakul Semarang endorser online shop di instagram. 3.2

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah smartphone Samsung. Samsung merupakan salah satu produk smartphone

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN. Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Penetapan Obyek Penelitian Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk ditetapkan agar penelitian tersebut terarah pada sasaran yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kausal antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesis.

III. METODE PENELITIAN. kausal antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesis. III. METODE PENELITIAN 3. Jenis Penelitian dan Objek Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian explanatory. Penelitian explanatory bermaksud

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN Heru Hermawan email : Heruhermawan1990@gmail.com ABSTRAK Heru Hermawan. Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Kepuasan Konsumen.

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian. Yamaha SS Cabang Kedungmundu Semarang. Kuesioner dibagikan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian. Yamaha SS Cabang Kedungmundu Semarang. Kuesioner dibagikan BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian Penelitian ini menggunakan data hasil penyebaran koesioner kepada 100 orang responden calon konsumen

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual English First Bogor adalah lembaga kursus bahasa Inggris yang menggunakan tenaga pengajar penutur asli bahasa Inggris, memiliki jadwal kursus

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif hubungan kausal. Menurut Sugiyono (2010 : 53), Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh direct marketing terhadap

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh direct marketing terhadap 43 III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh direct marketing terhadap pengambilan keputusan pembelian produk XAMthone plus dari PT. UFO BKB Syariah. Objek

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Analisis Karakteristik Responden Responden yang diteliti dalam penelitian ini adalah konsumen pengguna PT. Mega Auto Finance cabang Kedoya. Penjelasan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Diskripsi responden digunakan untuk mengidentifikasi karakteristikkarakteristik responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan lama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama memasuki abad 21 ini, menuntut setiap perusahaan untuk selalu inovatif dalam mengembangkan usahanya.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian untuk

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian untuk 44 III. METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian untuk mendapatkan data yang akan dianalisis dengan mengoperasionalkan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KOPI SUSU INSTAN MEREK TORABIKA

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KOPI SUSU INSTAN MEREK TORABIKA ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KOPI SUSU INSTAN MEREK TORABIKA (Studi Kasus di Fakultas Ekonomi UNARS) Karnadi *) Kusmirayati Abstrak Produk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang dikumpulkan, diolah dan diproses melalui program spss sehingga dapat diperoleh hasil dan dilakukan analisis. Hasil dan Pembahasan dalam penelitian ini merupakan bagian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Konsep dasar dan batasan operasional dalam

III. METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Konsep dasar dan batasan operasional dalam 33 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup semua pengertian dan pengukuran yang dipergunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Terkait dengan tujuan penelitian yang ada, penelitian ini bersifat evaluatif. Menurut Kriyantono (2006) jenis penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Obyek penelitian adalah Perusahaan Roti Aflah Subyek penelitiannya adalah konsumen atau pembeli pada

BAB III METODE PENELITIAN Obyek penelitian adalah Perusahaan Roti Aflah Subyek penelitiannya adalah konsumen atau pembeli pada 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Subyek Penelitian 3.1.1. Obyek penelitian adalah Perusahaan Roti Aflah. 3.1.2. Subyek penelitiannya adalah konsumen atau pembeli pada Perusahaan Roti Aflah.

Lebih terperinci

Gambaran Karakteristik Partisipan Penelitian

Gambaran Karakteristik Partisipan Penelitian 43 4. ANALISIS DATA DAN INTERPRETASI HASIL Pada bab ini akan diuraikan mengenai analisis data dan interpretasi hasil penelitian yang telah dilakukan. Pada bagian pertama bab ini, akan diuraikan gambaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (remaja). Instagram sekarang banyak sekali bermunculan akun-akun yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (remaja). Instagram sekarang banyak sekali bermunculan akun-akun yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Instagram. Instagram kini menjadi market place

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1 1 BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakterisitik Responden Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar sebanyak 100 orang yang penulis temui

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS VARIABEL PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS VARIABEL PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS VARIABEL PENELITIAN A. Analisis Hasil Pre test Pre test dilakukan terhadap responden yang menjadi sampel penelitian ini. Jumlah responden yang diambil untuk pre test pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Karakteristik Responden Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah sebanyak 30 responden, yaitu auditor yang bekerja pada tujuh kantor

Lebih terperinci

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini:

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini: METODA PENELITIAN Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada auditor internal IGE Timor Leste, alasannya bahwa IGE merupakan satu-satunya internal auditor pemerintah di Timor Leste. Desain Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Dalam bab IV disajikan analisis terhadap data yang diperoleh selama penelitian. Data yang terkumpul merupakan data primer, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry.

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah konsumen di kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut karena Universitas Mercu Buana Jakarta merupakan salah satu universitas

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN PADA SALON D MODE PURWOREJO

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN PADA SALON D MODE PURWOREJO PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN PADA SALON D MODE PURWOREJO Esty Ludriana Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK Salah satu perilaku konsumen yang menarik bagi perusahaan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor tepatnya terletak di Jalan Pemuda No. 7 Bogor. Waktu penelitian adalah bulan April-Juni 2011

Lebih terperinci

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data pada penelitian tentang Faktor-

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data pada penelitian tentang Faktor- 5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data pada penelitian tentang Faktor- Faktor Strategi Bauran Pemasaran Jasa yang Memengaruhi Mahasiswa Memilih Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pedoman Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan jenis studi korelasi. Alasan peneliti menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Penelitian ini adalah penelitian quasi-eksperimen yang menggunakan nonequivalent model grup kontrol. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yang terdiri

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Responden Penelitian Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini seluruhnya berjumlah 100 orang.

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Objektif Berdasarkan buku Teknik Praktis Riset Komunikasi (Kriyantono, 2010 : 54) pendekatan objektif menganggap perilaku manusia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel penelitian, Definisi Operasional dan pengukuran Variabel 3.1.1 Variabel penelitian Ada dua jenis variabel utama dalam penelitian ini, yaitu variabel terikat (dependent

Lebih terperinci

PENGARUH DIMENSI GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE BLACKBERRY DI PURWOREJO

PENGARUH DIMENSI GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE BLACKBERRY DI PURWOREJO 1 PENGARUH DIMENSI GAYA HIDUP TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE BLACKBERRY DI PURWOREJO Oleh Mukhamad Habibi Universitas Muhammadiyah Purworejo habibi_emha@yahoo.com Abstrak Mukhamad Habibi. Pengaruh

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kebutuhan konsumen akan selalu mengalami perubahan dalam hidupnya sejalan dengan perubahan keadaan sosial ekonomi dan budaya yang terjadi pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang diperoleh dari responden. Data deskriptif yang menggambarkan

Lebih terperinci

PENGARUH DEAD ENDORSER PADA KEPRIBADIAN MEREK PADA IKLAN KUKU BIMA ENER G DI TELEVISI (Survei pada Konsumen Kuku Bima Ener G di Purworejo)

PENGARUH DEAD ENDORSER PADA KEPRIBADIAN MEREK PADA IKLAN KUKU BIMA ENER G DI TELEVISI (Survei pada Konsumen Kuku Bima Ener G di Purworejo) PENGARUH DEAD ENDORSER PADA KEPRIBADIAN MEREK PADA IKLAN KUKU BIMA ENER G DI TELEVISI (Survei pada Konsumen Kuku Bima Ener G di Purworejo) Cahyo Wibowo email: c.w1bi@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008: p55), penelitian assosiatif adalah suatu pertanyaan penelitian yang bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian dimulai tanggal 1 April 2016 sampai dengan tanggal 31 Juli 2016. 2. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. instrumen harus memenuhi persyaratan utama, yaitu valid dan reliabel Uji Angket Pengukur Dimensi Kepemimpinan.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. instrumen harus memenuhi persyaratan utama, yaitu valid dan reliabel Uji Angket Pengukur Dimensi Kepemimpinan. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Instrumen. Instrumen pengukur seluruh variabel pada penelitian ini menggunakan kuesioner atau angket, disampaikan kepada responden untuk dapat memberikan pernyataan

Lebih terperinci

BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Gambaran Umum Didalam pengumpulan data yang disebarkan melalui kuesioner terdapat dua bagian pertanyaan yang berbeda. Bagian pertama yaitu pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua

Lebih terperinci

kontingensi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen lakilaki

kontingensi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen lakilaki BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini analisis yang dipakai adalah analisis deskriptif dan analisis statistika. Analisis statistika meliputi analisis chi square dan analisis koefisien kontingensi.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 27 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Maraknya persaingan industri sampo di Indonesia, membuat perusahaan berlomba-lomba untuk mempromosikan produknya dengan melakukan berbagai kegiatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Gambar 3.1 Flowchart Pemecahan Masalah 90 3.2 Langkah-langkah Penelitian 3.2.1 Studi Pendahuluan Studi pendahuluan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Analisa Deskriptif Untuk memperoleh data dari responden digunakan lembar kuesioner yang harus diisi oleh para responden tersebut. Untuk selengkapnya kuesioner yang digunakan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI FAKTOR PENDORONG PERNIKAHAN DINI DENGAN METODE ANALISIS FAKTOR

IDENTIFIKASI FAKTOR PENDORONG PERNIKAHAN DINI DENGAN METODE ANALISIS FAKTOR Saintia Matematika Vol. 2, No. 1 (2014), pp. 1 11. IDENTIFIKASI FAKTOR PENDORONG PERNIKAHAN DINI DENGAN METODE ANALISIS FAKTOR Aswin Bahar, Gim Tarigan, Pengarapen Bangun Abstrak. Pernikahan dini merupakan

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Demografi responden berdasarkan jenis kelamin. Jenis kelamin Jumlah Presentase. Pria (P) 63 63% Wanita (W) 37 37% Total %

Tabel 4.1 Demografi responden berdasarkan jenis kelamin. Jenis kelamin Jumlah Presentase. Pria (P) 63 63% Wanita (W) 37 37% Total % BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Profil Responden Karakteristik demografi responden pada penelitian ini dibedakan menurut jenis kelamin, usia, dan pekerjaan. a. Berdasarkan jenis kelamin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Laboratorium Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia. 2. Subjek Penelitian

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN TERPAAN PROGRAM PENDIDIKAN DEMOKRASI PEMILOS TVKU, INTENSITAS KETERLIBATAN PEMILIH DAN SOSIALISASI KPU KOTA SEMARANG TERHADAP

BAB III HASIL PENELITIAN TERPAAN PROGRAM PENDIDIKAN DEMOKRASI PEMILOS TVKU, INTENSITAS KETERLIBATAN PEMILIH DAN SOSIALISASI KPU KOTA SEMARANG TERHADAP BAB III HASIL PENELITIAN TERPAAN PROGRAM PENDIDIKAN DEMOKRASI PEMILOS TVKU, INTENSITAS KETERLIBATAN PEMILIH DAN SOSIALISASI KPU KOTA SEMARANG TERHADAP PARTISIPASI PEMILIH PEMULA 3.1 Validitas dan Reliabilitas

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: mahasiswa akuntansi, mahasiswi akuntansi, profesi akuntan

ABSTRAK. Kata kunci: mahasiswa akuntansi, mahasiswi akuntansi, profesi akuntan PERBEDAAN PERSEPSI ANTARA MAHASISWA DENGAN MAHASISWI AKUNTANSI TERHADAP PROFESI AKUNTAN (Studi Kasus di Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN. Oleh: Didik Darmanto Manajemen

PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN. Oleh: Didik Darmanto Manajemen PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN Oleh: Didik Darmanto Manajemen didix_11maret@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji: 1) Pengaruh

Lebih terperinci

pelayanan dalam pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen. Penelitian bertujuan

pelayanan dalam pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen. Penelitian bertujuan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan di Susindo Swalayan Temanggung terhadap kualitas pelayanan dalam pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pengawasan yang dilakukan oleh atasannya. Pengawasan yang. dimaksudkan untuk mencegah atau untuk memperbaiki kesalahan,

III. METODE PENELITIAN. pengawasan yang dilakukan oleh atasannya. Pengawasan yang. dimaksudkan untuk mencegah atau untuk memperbaiki kesalahan, 51 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Variabel bebas yang diteliti meliputi: a. Pengawasan (X 1 ), yaitu persepsi karyawan pelaksana terhadap pengawasan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan pada PT. Rezeki Supermarketing sebuah perusahaan retail tradisional yang terletak di Jakarta, dengan mengambil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBJEK DAN SUBJEK PENELITIAN 1. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah rumah makan Bakso Idola di Klaten. Bakso Idola adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasannya. Hasil penelitian ini dinyatakan dalam bentuk deskripsi responden penelitian, deskripsi variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Pengujian Instrumen Penelitian Instrumen yang berupa butir-butir pernyataan (kuesioner) yang digunakan untuk mengukur variabel, perlu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang akan penulis lakukan ini merupakan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang akan penulis lakukan ini merupakan penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian yang akan penulis lakukan ini merupakan penelitian eksplanasi. Penelitian eksplanasi yaitu suatu penelitian yang obyeknya adalah untuk menguji

Lebih terperinci

mempengaruhi pembelian impulsif berupa faktor kognitif? 3. Bagaimana faktor celebrity endorser yang terdiri dari kredibilitas, daya tarik,

mempengaruhi pembelian impulsif berupa faktor kognitif? 3. Bagaimana faktor celebrity endorser yang terdiri dari kredibilitas, daya tarik, Pengaruh Celebrity Endorser pada Faktor Afeksi, Faktor Kognitif, Tingkat Pendapatan, Tendensi Belanja, dan Nilai Produk dalam Pembelian Impulsif Nicholas/ Shellyana Junaedi Latar Belakang Masalah Perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu analisis asosiatif. Analisis asosiatif merupakan bentuk analisis data penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

PERBEDAAN PERSEPSI KONSUMEN ATAS FAKTOR PENENTU TEMPAT BELANJA TERHADAP INDOMARET DAN ALFAMART. Rangkuman Skripsi

PERBEDAAN PERSEPSI KONSUMEN ATAS FAKTOR PENENTU TEMPAT BELANJA TERHADAP INDOMARET DAN ALFAMART. Rangkuman Skripsi PERBEDAAN PERSEPSI KONSUMEN ATAS FAKTOR PENENTU TEMPAT BELANJA TERHADAP INDOMARET DAN ALFAMART Abstrak Rangkuman Skripsi Disusun oleh: Jonathan Christian Supomo 09 03 17585 Manajemen, Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pasar merupakan tempat bertemunya antara penjual dan pembeli.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pasar merupakan tempat bertemunya antara penjual dan pembeli. 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Pasar merupakan tempat bertemunya antara penjual dan pembeli. Konsumen dapat memperoleh semua kebutuhannya di pasar, karena pasar menyediakan berbagai kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan penelitian asosiatif. Penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi pada penelitian ini adalah di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. 2. Populasi Penelitian Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui beberapa proses penelitian, antara lain: pengidentifikasi masalah di lokasi penelitian, perumusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam menyusun penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah suatu

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Data Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Dalam penelitian ini, untuk menguji apakah kuesioner yang digunakan valid dan reliabel, maka dilakukan uji validitas dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Uji Validatas dan Reliabilitas Alat Ukur Dalam membuat item pernyataan kuesioner, peneliti terlebih dahulu melakukan uji item pernyataan atau try out dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pengumpulan data pada penelitian dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner seluruh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Wilayah Surakarta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel X yakni keunggulan asosiasi merek,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. mengukur maupun mengumpulkan data, serta bagaimana melakukan penelitian

III. METODE PENELITIAN. mengukur maupun mengumpulkan data, serta bagaimana melakukan penelitian III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian menurut M. Nazir (1999:51) adalah urutan kerja yang harus dilakukan dalam melaksanakan penelitian, termasuk alat yang digunakan untuk mengukur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner terhadap mahasiswa di Yogyakarta yang mengetahui tentang uang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian menjelaskan mengenai jenis, metode, unit analisis dan time horizon yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel 3.1 Desain Penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Zaman sekarang internet merupakan kebutuhan bagi banyak orang. Di Indonesia jumlah pemakai internet mengalami peningkatan yang cukup besar setiap

Lebih terperinci

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT Bank Sahabat Sampoerna Cabang Puri yang beralamat di Jalan Puri Indah Raya Blok A/15, Kembangan, Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Paparan Data Hasil Penelitian Pada bab ini mengemukakan hasil dan pembahasan dari penelitian mengenai pengaruh komunikasi organisasi terhadap prestasi

Lebih terperinci

PENGARUH KESADARAN MEREK, PERSEPSI NILAI, DAN SIKAP TERHADAP PRODUK MEREK TOKO PADA NIAT BELI ULANG PRODUK CARREFOUR SKRIPSI

PENGARUH KESADARAN MEREK, PERSEPSI NILAI, DAN SIKAP TERHADAP PRODUK MEREK TOKO PADA NIAT BELI ULANG PRODUK CARREFOUR SKRIPSI PENGARUH KESADARAN MEREK, PERSEPSI NILAI, DAN SIKAP TERHADAP PRODUK MEREK TOKO PADA NIAT BELI ULANG PRODUK CARREFOUR SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi (S1) Pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini dilakukan pada Kantor Badan Pemeriksa Keuangan RI Perwakilan Yogyakarta. Kantor ini penulis pilih untuk menjadikan

Lebih terperinci

Noer Rafikah Zulyanti *) Universitas Islam Lamongan ABSTRAKSI

Noer Rafikah Zulyanti *) Universitas Islam Lamongan ABSTRAKSI ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN MIE INSTAN MEREK INDOMIE ( Studi pada anak kos yang tinggal di wilayah Kota Lamongan ) Noer Rafikah Zulyanti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi mengenai sensitivitas moral, pertimbangan moral, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci