MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA SISWA KELAS I SDN 2 BIAU KABUPATEN GORONTALO UTARA
|
|
- Yuliani Liani Tanudjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA SISWA KELAS I SDN 2 BIAU KABUPATEN GORONTALO UTARA Maryam Lantowa, Sumarni Mohammad, Ratnarti Pahrun 1 Abstrak Proses pembelajaran Bahasa Indonesia sangatlah penting dengan adanya dukungan aktivitas peserta didik. Sehingga guru sebagai pendidik dituntut untuk lebih inovatif dalam memilih metode yang dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan. Hal ini berbeda dengan kenyataan di SDN 2 Biau Kabupaten Gorontalo Utara yang memiliki kemampuan membaca permulaan yang menurun. Disamping itu keunggulan penerapan metode pemberian tugas seharusnya dapat mengembangkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu dalam penelitian tindakan kelas ini penerapan metode pemberian tugas merupakan penerapan pembelajaran yang patut diterapkan dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan melalui metode pemberian tugas Pada Siswa Kelas I SDN 2 Biau Kabupaten Gorontalo Utara. Hasil kegiatan observasi awal adalah 28.57%, hasil siklus 1 meningkat menjadi 57.14%, selanjutnya siklus II meningkat menjadi 95,23%., sehingga dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan metode pemberian tugas dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada siswa di kelas I SDN 2 Biau Kabupaten Gorontalo Utara tahun pelajaran 2013/2014. Kata Kunci: Membaca Permulaan, Metode Pemberian Tugas 1 Maryam Lantowa selaku mahasiswa Porgram PJJ Mandiri Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Gorontalo, Hj.Sumarni Mohammad S.Pd, M.Pd, Dra. Ratnarti Pahrun, M. Pd. Selaku Dosen Tetap Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Ngeri Gorontalo.
3 Pendahuluan Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dengan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia (Depdiknas, 2006). Tujuan utama pembelajaran bahasa Indonesia adalah untuk meningkatkan empat kemampuan keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak ( listening skills), keterampilan membaca ( reading skills), keterampilan berbicara ( speaking skills), dan keterampilan menulis (writing skills). Keterampilan membaca merupakan salah satu kunci keberhasilan siswa dalam meraih kemajuan. Dengan kemampuan membaca yang memadai, siswa akan lebih mudah menggali informasi dari berbagai sumber tertulis. Upaya pengembangan dan peningkatan keterampilan membaca di antaranya dilakukan melalui pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar. Sekolah Dasar (SD) sebagai pengalaman pertama pendidikan dasar yang harus mampu membekali lulusannya dengan dasar-dasar kemampuan membaca yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Kemampuan membaca diperoleh siswa di kelas I dan kelas II tersebut akan menjadi dasar pembelajaran membaca di kelas berikutnya. Sementara menurut Santoso (2007:3.19) pembelajaran membaca di sekolah dasar terdiri atas dua bagian yakni membaca permulaan yang dilaksanakan di kelas I dan II. Melalui membaca permulaan ini, diharapkan siswa mampu mengenal huruf, suku kata, kata, kalimat dan mampu membaca dalam berbagai konteks. Sedangkan membaca lanjut dilaksanakan di kelas tinggi atau di kelas III, IV, V dan VI. Membaca permulaan dalam pengertian ini adalah membaca permulaan dalam teori keterampilan, maksudnya menekankan pada proses aktivitas membaca. Membaca permulaan yang menjadi acuan adalah membaca merupakan proses recording dan decoding Kemampuan membaca yang diperoleh siswa pada membaca permulaan akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan membaca lanjut. Sebagai kemampuan yang
4 mendasari kemampuan berikutnya maka kemampuan membaca permulaan benar-benar memerlukan perhatian guru, sebab jika dasar itu tidak kuat, pada tahap membaca lanjut siswa akan mengalami kesulitan untuk dapat memiliki kemampuan membaca yang memadai. Menurut Farida Rahim (2008: 2) Membaca adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berfikir, psiko linguisutik, dan metakognitif. Membaca sebagai proses visual merupakan proses menerjemahkan simbul tulis ke dalam bunyi. Sebagai suatu proses berfikir, membaca mencakup pengenalan kata, pemahaman literal, interprestasi, membaca kritis, dan membaca kreatif. Membaca sebagai proses linguistik, skemata pembaca membantunya membangun makna. Sedangkan fonologis, semantik dan fitur sintaksis membantu mengomunikasikan pesan-pesan. Proses metakognitif melibatkan perencanaan, pembetulan suatu strategi, pemonitoran, dan pengevaluasian. Di dalam membaca permulaan siswa belajar untuk memperoleh kemampuan dan menguasai teknik membaca agar mengerti isi bacaan dengan baik. Dalam hal ini, siswa dapat mengeja suku kata, dapat mengeja kata, dapat membaca kalimat sederhana dengan intonasi yang baik. Dalam pelaksanaan ini guru harus mempersiapkan bahan ajar dan menggunakan metode yang sesuai dengan perkembangan siswa. Kenyataannnya di SDN 2 Biau masih sebagian besar belum bisa mengeja huruf, mengeja suku kata dan membaca kalimat sederhana sesuai dengan intonasi yang baik yaitu terlihat dari jumlah siswa 21 orang, yang bisa melakukan hal itu hanya 6 orang atau 29% yang mampu dan mencapai ketuntasan pada saat tes membaca sedangkan yang 15 orang atau 71% belum mencapai ketuntasan yang diharapkan dari tes membaca yang dilakukan. Hal ini disebabkan siswa kelas I di SDN 2 Biau belum sepenuhnya memahami bagaimana membaca permulaan dengan baik, walaupun siswa sudah bisa mengeja suku kata tapi belum mampu mengeja kata dan membaca kalimat. Dengan menggunakan media papan tulis, guru menuliskan teks sesuai bacaan yang akan dibaca secara klasikal oleh siswa dan dibaca berulang kali. Pembelajaran hanya berpusat pada guru, penggunaan sumber belajar yang minim dan kurang menariknya penyajian materi oleh guru hal ini menyebabkan kemampuan membaca permulaan pada siswa kelas I masih rendah. Meskipun siswa bisa mengeja suku kata, tapi siswa belum mampu mengeja kata dan membaca kalimat dengan baik.
5 Untuk mengantisipasi hal di atas peneliti akan bekerja sama dengan guru kelas untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca dengan menggunakan metode pemberian tugas, karena metode pemberian tugas dapat meningkatkan interaksi belajar pada siswa. Menurut Sumantri (2001 : 130) bahwa metode pemberian tugas atau penugasan diartikan sebagai suatu cara interaksi belajar mengajar yang ditandai dengan adanya tugas dari guru untuk dikerjakan peserta didik di sekolah ataupun di rumah secara perorangan atau berkelompok. Sedangkan menurut Djamarah dkk (2002: 96), metode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Dengan demikian untuk menerapkan metode pemberian tugas secara efektif, guru hendaknya mempertimbangkan jumlah siswa, kemampuan siswa, dan jenis-jenis tugas yang diberikan. Dalam proses belajar mengajar di dalam kelas, guru memegang peranan yang sangat penting. Para siswa memerlukan arahan dan bimbingan untuk dapat belajar dengan baik. Salah satu metode yang dapat digunakan guru adalah metode pemberian tugas. Dengan kreativitas yang tinggi guru memodifikasi suatu bacaan menjadi penggalan kalimat yang akan disusun kembali oleh siswa sesuai dengan bacaan yang dicontohkan guru sebagai suatu tugas yang harus dikerjakan oleh siswa dan akan membacanya setelah tugas selesai. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka identifikasi masalah penelitian ini dititik beratkan pada : 1) Rendahnya kemampuan siswa dalam mengeja suku kata. 2) Rendahnya kemampuan siswa dalam mengeja kata. 3) Rendahnya kemampuan siswa dalam membaca kalimat sederhana. 4) Penggunaan metode pembelajaran yang kurang menarik bagi siswa. Hipotesis dan Indikator Adapun hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah Jika guru menggunakan metode pemberian tugas maka kemampuan membaca permulaan pada siswa kelas I SDN 2 Biau Kabupaten Gorontalo Utara dapat meningkat.. Adapun indikator kinerja dalam penelitian ini adalah setelah dilakukan pembelajaran dengan metode pemberian tugas, 75%
6 siswa mengalami peningkatan dalam kemampuan membaca permulaan, dan skor pengamatan aktivitas guru minimal 75%. Metode Penelitian Tindakan Kelas Prosedur penelitian ini terdiri dari 4 (empat) tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan, dan tahap refleksi Tahap persiapan Adapun hal-hal yang dilakukan pada prosedur ini adalah sebagai berikut : a) Peneliti menghubungi kepala SDN 2 Biau sebagai tempat penelitian untuk meminta rekomendasi agar diberikan kesempatan melaksanakan penelitian tindakan kelas di kelas I. b) Peneliti mengadakan observasi awal dan juga wawancara dengan pihak yang terkait masalah penelitian, khususnya tentang kemampuan membaca permulaan pada siswa kelas I. c) Menyusun rencana pembelajaran. d) Menyiapkan alat, dan bahan yang akan digunakan pada pembelajaran. e) Menyusun lembar observasi. f) Merancang alat evaluasi Tahap pelaksanaan Tindakan Jika tahap persiapan sudah lengkap, maka tahap berikutnya adalah pelaksanaan tindakan, yaitu menerapkan dan melaksanakan tindakan berdasarkan rencana yang telah ditetapkan. Apabila tidak menunjukkan hasil yang diharapkan maka diadakan peninjauan kembali terhadap prosedur serta merumuskan rencana perbaikan/penyempurnaan yang akan dilaksanakan pada siklus berikutnya. Adapun tahap pelaksanaan pada penelitian ini antara lain: - Guru menempelkan suatu bacaan di papan tulis - Guru membaca bacaan di papan tulis - Guru membaca dan diikuti siswa secara klasikal. - Guru menempelkan setiap baris dalam kalimat bacaan berdampingan dengan bacaan yang telah ditempelkan sebelumnya. - Siswa membaca kaliamat demi kalimat yang ditunjukkan guru hingga menjadi bacaan utuh seperti bacaan yang telah ditempelkan sebelumnya.
7 - Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran bahwa siswa akan mengerjakan tugas dalam kelompok menyusun kembali kalimat-kalimat seperti yang dicontohkan dan akan membacanya kembali secara individu. - Guru akan mengelilingi siswa dan sesekali memberikan bimbingan pada siswa yang memerlukan. - Setiap siswa akan membaca kembali bacaan yang telah disusun bersama dalam kelompok. - Melaksanakan analisis dan refleksi. Apabila pada hasil analisis dan refleksi siklus I kemampuan membaca permulaan siswa belum mencapai indikator keberhasilan baik dari segi aktivitas siswa dan guru juga hasil yang dicapai siswa dalam pembelajaran belum maksimal maka pelaksanaan tindakan dilanjutkan ke siklus berikutnya. Siklus ini merupakan siklus perbaikan atau penyempurnaan terhadap proses pembelajaran Tahap Pemantauan dan Evaluasi Hal-hal yang akan menjadi pantauan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: - Proses pembelajaran dan aktivitas guru dalam memberikan tindakan meningkatkan kemampuan membaca pemulaan pada siswa. - Kemampuan membaca permulaan siswa yang akan dicapai dalam proses pembelajaran. Hal-hal yang akan dievaluasi dalam pelaksanaan tindakan kelas di atas, yakni: - Data yang diperoleh melalui proses pembelajaran tentang aktivitas guru dalam membelajarkan siswa untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan. - Data tentang kemampuan membaca permulaan siswa Tahap Analisis dan Refleksi Pada tahap analisis dan refleksi peneliti melakukan diskusi dengan guru mitra tentang pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada siswa kelas I. Dari hasil analisis dan refleksi tersebut diketahui kelebihan dan kekurangan guru dalam membelajarkan siswa, serta akan diketahui pula kemampuan membaca permulaan siswa.
8 Teknik pengumpulan data yang dilakukan antara lain : Observasi Observasi, yaitu peneliti melihat kejadian, gerak atau suatu proses. Oleh karena itu penelitian dengan menggunakan metode ini tidak hanya sekedar mencatat, tetapi melihat langsung kejadian yang benar-benar terjadi sesuai dengan masalah yang menjadi penelitian penulis Wawancara Wawancara, yaitu pengumpulan data melalui dialog secara langsung dengan objek (informan) yang dapat memberikan data maupun informasi yang penulis butuhkan. Dalam hal ini yang dapat penulis wawancarai adalah : 1) Unsur Guru (guru mitra) 2) Siswa Tes Tes adalah alat untuk mengukur kemampuan siswa, baik kemampuan awal, perkembangan atau peningkatan selama dikenai tindakan dan kemampuan pada akhir siklus tindakan. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa soal tertulis dalam bentuk objektif. Materi tes yang digunakan oleh peneliti telah disesuaikan dengan materi pelajaran siswa kelas I pada mata pelajaran bahasa Indonesia. dengan beberapa aspek yang di nilai. 1. Ketepatan Mengeja Suku Kata, 2. Ketepatan Mengeja Kata, 3. Ketepatan Membaca Kalimat, 4. Intonasi, 5, Kemandirian, 6. Kerjasama Dokumentasi Dokumentasi, yaitu penulis mengambil sejumlah data pendukung dalam penelitian berupa dokumen-dokumen yang ada hubungannya dengan permasalahan yang dalam hal ini penulis lebih tekankan pada data yang sifatnya tertulis. Analisis data dilakukan dalam dua tahap, pertama menelaah dan yang dikumpul dan yang meredaksi data, kedua menyusun dan meredaksi semua data, menyimpulkan data yang terkumpul dalam siklus. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Kegiatan observasi dilakukan oleh guru dan teman sejawat selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil observasi terhadap pelaksanaan tindakan dapat dideskripsikan bahwa masih ada siswa yang kurang memperhatikan dalam pembelajaran.
9 Tingkat keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I dapat disajikan pada tabel berikut : Tabel 2. Hasil Pengamatan Kemampuan Siswa Membaca Permulaan Melalui Metode Pemberian Tugas Pada Siklus I No Aspek yang Dinilai Nilai Jumlah Persentase Siswa 1 Ketepatan mengeja suku kata Mampu % Kurang Mampu % Tidak Mampu % 2 Ketepatan mengeja kata Mampu % Kurang Mampu % Tidak Mampu % 3 Ketepatan membaca kalimat Mampu % Kurang Mampu % Tidak Mampu % 4 Intonasi Mampu % Kurang Mampu % Tidak Mampu % 5 Kemandirian Mampu % Kurang Mampu % Tidak Mampu % 6 Kerjasama Mampu % Kurang Mampu % Tidak Mampu % Keterangan : M = Mampu KM = Kurang Mampu TM = Tidak Mampu Dari 6 aspek yang diamati di atas dapat dijelaskan bahwa sejumlah 12 orang siswa dengan kriteria mampu atau sebesar 57.14%, 3 orang siswa dengan kriteria kurang mampu atau sebesar 14.29% Sedangkan 6 orang siswa mendapat kriteria tidak mampu atau sebesar 28.57%. Evaluasi Kemampuan Siswa Membaca Permulaan Pada Siklus I Adapun hasil keterampilan siswa dalam menulis permulaan pada pembelajaran Bahasa Indonesia dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
10 Tabel 3. Nilai Evaluasi Siswa Pada Siklus I Kriteria Jumlah Nilai Mampu Kurang Tidak Siswa Mampu Mampu Jumlah Persentase 57.14% 14.29% 28.57% Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa hasil belajar siswa pada pelaksanaan siklus I adalah sebagai berikut: 1) Terdapat sejumlah 12 orang siswa yang mampu atau sebesar 57.14% dengan perolehan nilai 90 keatas; 2) Terdapat sejumlah 3 orang siswa yang kurang mampu atau sebesar 14.28% dengan perolehan nilai 70 dan 6 orang siswa atau sebesar 28.57% tidak mampu dengan perolehan nilai dibawah 70 Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa proses pembelajaran membaca permulaan pada siklus I belum berjalan dengan baik. Sehingga perlu dilaksanakan tindakan selanjutnya yaitu siklus II. Tahap Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan di atas dapat diketahui bahwa masih ada siswa yang kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Evaluasi hasil belajar siswa pada siklus I menunjukkan belum mencapai persentase ketuntasan yang sudah ditetapakn sesuai indikator kinerja. Adapun langkah-langkah perbaikan untuk tindakan siklus II sebagai berikut: 1) Memberikan penjelasan kepada siswa mengenai pentingnya membaca permulaan dengan menggunakan metode pemberian tugas; 2) Meningkatkan hasil belajar siswa sehingga mencapai ketuntasan yang sudah ditetapakan. Oleh karena itu, peneliti masih harus melakukan pembelajaran pada siklus berikutnya yaitu siklus II.
11 Pelaksanaan Pembeajaran Siklus II Pengamatan Aktivitas Siswa Selama Kegiatan Pembelajaran Secara garis besar aktivitas siswa pada siklus II mengalami peningkatan. Adapun hasil pengamatan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 5: Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Membaca Permulaan Melalui Metode Pemberian Tugas Pada Siklus II No Aspek yang Dinilai Nilai Jumlah Persentase Siswa 1 Ketepatan mengeja suku kata Mampu % Kurang Mampu % Tidak Mampu 0 0% 2 Ketepatan mengeja kata Mampu % Kurang Mampu % Tidak Mampu 0 0% 3 Ketepatan membaca kalimat Mampu % Kurang Mampu % Tidak Mampu 0 0% 4 Intonasi Mampu % Kurang Mampu % Tidak Mampu 0 0% 5 Kemandirian Mampu % Kurang Mampu % Tidak Mampu 0 0% 6 Kerjasama Mampu % Kurang Mampu % Tidak Mampu 0 0% Dari hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa membaca permulaan dari 20 jumlah siswa dengan 3 aspek yang diamati, sejumlah 20 orang siswa yang mampu atau sebesar 95.23%, dan 1 orang siswa kurang mampu atau sebesar 4.77%.
12 Evaluasi Kemampuan Siswa Membaca Permulaan Pada Siklus II Hasil kemampuan membaca permulaan dapat dilihat pada tabel di berikut: Tabel 6: Nilai Evaluasi Siswa Pada Siklus II Nilai Kriteria Jumlah Mampu Kurang Tidak Siswa Mampu Mampu Jumlah Persentase % 0% Beradasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa; 1) Terdapat sejumlah 20 orang siswa yang mampu atau sebesar 95.23% dengan perolehan nilai 75 keatas dan telah melebihi target yang telah ditetapkan; 2) Terdapat sejumlah 1 orang siswa atau sebesar 4.77% yang kurang mampu dengan perolehan nilai Tahap Refleksi Beradasarkan hasil observasi dan evaluasi pada siklus II dapat diketahui bahwa ada peningkatan pada hasil belajari siswa Adapun Indikator keberhasilan penggunaan metode pemberian tugas sebagai beikut; 1) Pada saat pembelajaran berlangsung, siswa terlihat lebih bersemangat dan lebih aktif; 2) Adanya peningkatan keaktifan aktivitas dan hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari lembar observasi dan evaluasi. Dan dari hasil diskusi dengan guru mitra yang bersangkutan maka penelitian tindakan kelas ini cukup sampai pada siklus II. Pembelajaran dengan menggunakan metode pemberian tugas dapat Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Metode Pemberian Tugas pada Siswa Kelas I SDN 2 Biau Kabupaten Gorontalo Utara. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak dua siklus dapat disimpulkan bahwa; Melalui penerapan metode pemberian tugas dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada siswa di kelas I SDN 2 Biau Kabupaten Gorontalo Utara tahun pelajaran 2013/2014. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai hasil tes kemampuan membaca permulaan siswa pada kondisi awal adalah 28.57%
13 setelah diberikan tindakan perbaikan pada siklus I, meningkat menjadi 57.14%. Sedangkan pada siklus II nilai yang dicapai siswa meningkat sebesar 95.23%. Saran Dalam rangka meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa sewaktu pembelajaran bahasa Indonesia, maka peneliti menyampaikan saran sebagai berikut : 1. Untuk Guru a. Memberikan motivasi kepada siswa untuk aktif mengikuti proses pembelajaran dengan metode pemberian tugas dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan. b. Mengevaluasi efisien dan efektivitas penerapan metode pemberian tugas untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan c. Memberikan motivasi kepada siswa dan memberikan penguatan kepada siswa yang sudah lancar membaca, sehingga siswa dapat menunjukkan kinerja yang lebih baik. 2. Untuk Siswa a. Kepada siswa hendaknya aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dan berusaha meningkatkan kemampuan belajar sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal b. Memiliki rasa senang untuk membaca melalui metode pemberian tugas maupun penggunaan alat peraga yang tersedia. c. Kepada siswa yang sudah lancar membaca jangan merasa bosan untuk memberi contoh dengan cara belajar bersama (kelompok) dengan teman yang lain. 3. Para Peneliti Kepada peneliti lainnya hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk melakukan penelitian lebih lanjut, untuk menentukan faktor-faktor lain yang dapat mendukung peningkatan kemampuan membaca permulaan. Melalui usaha ini, antara peneliti yang satu dengan peneliti yang lain dapat menunjukkan kinerja semakin baik dalam rangka meningkatkan kemampuan membaca permulaan dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
14 Daftar Pustaka Abbas, Saleh Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Efektif di Sekolah Dasar. Jakarta: Ditjen Dikti. Abimanyu, Soli, dkk Strategi Pembelajaran. Jakarta: Dikti Depdiknas. Alma, Buchari Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. Bandung:Alfabeta. Dimyati, Mudjiono Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Djamarah, dkk Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Rineka Cipta. Djiwatampu, Meity Membaca untuk Belajar. Balai Pustaka. Jakarta. Ismawati, Esti dan Faraz Umaya Belajar Bahasa di Kelas Awal. Ombak. Yogyakarta. Komalasari, Kokom Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Aditama. Bandung. Refika Nurhasanah dan Didik Turmianto Kamus Besar Bergambar Bahasa Indonesia untuk SD & SMP. Jakarta: Bina Sarana Pustaka. Olivia, Femi Teknik Membaca Efektif. PT Alex Media Komputindo. Jakarta. Rahim, Farida Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Resmini, Novi,dkk Kapita Selekta Bahasa Indonesia. UPI Press. Bandung. Ruminiati Pengembangan Pendidikan. Jakarta:Depdiknas. Rusman Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Rajawali Pers. Jakarta. Santosa, Puji, dkk Jakarta:Universitas Terbuka. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Saputra, Ratno Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Metode Struktural Analitik Struktural (SAS) Siswa Kelas I di SD Negeri 1 Gebang sari Kebumen. Yogyakarta:UNY. Soedarso Speed Reading : Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta:Gramedia Pustaka. Sumantri, Mulyani Strategi Belajar Mengajar. Bandung:CV Maulana.
15 Supriatna, Nana, dkk Bahan Belajar Mandiri Pendidikan IPS di SD. Bandung:UPI PRESS. Tabrani, Rusyan Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung:PT. Remaja Rosda Karya. Tarigan, Henry Guntur Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Wahyudin, Ritawati Bahan Ajar Pendidikan Bahasa Indonesia di Kelas-kelas Rendah SD. IKIP. Padang. Wahyuni, Sri Cepat Bisa Baca. Gramedia. Jakarta. Wassid, Iskandar. dan Dadang Sunendar Remaja Rosdakarya. Bandung. Strategi Pembelajaran Bahasa. PT. Yusuf, Munawir, dkk Pendidikan Bagi Anak dengan Problema Belajar. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Solo. Zuchdi, Darmiyati dan Budiasih Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah. PAS. Yogyakarta.
BAB I PENDAHULUAN. harus dikuasai oleh peserta didik, yaitu kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata pelajaran Bahasa Indonesia mempunyai empat aspek kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik, yaitu kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) dapat meningkatkan
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas I MIS Sinoutu Melalui Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS)
Peningkatan Membaca Permulaan Siswa Kelas I MIS Sinoutu Melalui Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) Muslimin, Muh. Tahir, dan Idris Patekkai Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan. Adapun
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi ke dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, secara
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN METODE STRUKTURAL ANALISIS SINTESIS PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD ARTIKEL PENELITIAN.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN METODE STRUKTURAL ANALISIS SINTESIS PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD ARTIKEL PENELITIAN Oleh: MARIANA NIM F34211038 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELAS 2 SDN 6 TELAGA BIRU KECAMATAN TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO
1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELAS 2 SDN 6 TELAGA BIRU KECAMATAN TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO JURNAL PENELITIAN Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN JURNAL
LEMBAR PENGESAHAN JURNAL MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA MELALUI METODE ROLE PLAYING KELAS IV SDN 3 TOLINGGULA TENGAH KECAMATAN TOLINGGULA KABUPATEN GORONTALO UTARA Oleh WIWIN KARES YASIN NIM. 151
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Melalui Metode SAS Siswa Kelas 1 SDN Tondo Kecamatan Bungku Barat Kabupaten Morowali
Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Melalui Metode SAS Siswa Kelas 1 SDN Tondo Kecamatan Bungku Barat Kabupaten Morowali Azlia Latae, Sahruddin Barasandji, dan Muhsin Mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah bahwa
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK (SAS) PADA BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA SISWA KELAS 1 SD NEGERI 02 KUNDURAN KECAMATAN KUNDURAN KABUPATEN BLORA
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBACA INTENSIF MELALUI TEKNIK KLOS DI KELAS IV SDN 6 BULANGO SELATAN KABUPATEN BONE BOLANGO
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBACA INTENSIF MELALUI TEKNIK KLOS DI KELAS IV SDN 6 BULANGO SELATAN KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh: TIKA NOVELINA SEMBIRING (Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar)
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS IV MELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE DI SDN 46 KOTO PANJANG PADANG
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS IV MELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE DI SDN 46 KOTO PANJANG PADANG Sri Wahyuni 1, Marsis 1, Hidayati Azkiya 1 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia hendaknya mengarah pada tujuan pengetahuan bahasa sampai penggunaannya, oleh karena itu harus benar-benar dipahami siswa. Penggunaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu alat komunikasi untuk saling berinteraksi dalam kehidupan manusia baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Indonesia merupakan salah satu
Lebih terperinciMahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Peningkatan Kemampuan Menentukan Ide Pokok Paragraf Melalui Metode Latihan Pada Siswa Kelas V SD Negeri Koyobunga Kecamatan Peling Tengah Kabupaten Banggai Kepulauan Buhari A. Mayada, Sahrudin Barasandji
Lebih terperinciKata Kunci: Kemampuan Membaca, Permainan Bahasa Melengkapi Cerita, Kartu Bergambar
Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 2, no 1 April 2015 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI TEKNIK PERMAINAN BAHASA MELENGKAPI CERITA DAN PENGGUNAAN KARTU KATA BERGAMBAR
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. berbicara, melihat, mendengar, dan lain sebagainya. 11. keterampilan dapat disebut juga kecekatan, kecakapan, dan kemampuan
BAB II KAJIAN TEORI A. Keterampilan Membaca 1. Keterampilan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) keterampilan berasal dari kata terampil yang berarti cakap dalam menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan.
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 001 RIMBA SEKAMPUNG DUMAI
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 001 RIMBA SEKAMPUNG DUMAI Farida Hasmi Surel : hasmifarida1963@gmail.com ABSTRAK Tujuan dari
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Penggunaan Media Kata-Kata Bergambar Pada Siswa Kelas 1 SDN Uekambuno 2
Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Penggunaan Media Kata-Kata Bergambar Pada Siswa Kelas 1 SDN Uekambuno 2 Apriani Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Lebih terperinciKata kunci: hasil belajar, penggunaan huruf, Think Pair Share
Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 2, no 1 April 2015 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENGGUNAAN HURUFMELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS III SDN
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INQUIRY
Oleh Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK Perkembangan kemampuan siswa dalam menulis teks negosiasi sudah semakin meningkat, meskipun belum signifikan sesuai dengan Kompetensi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Keterampilan berbahasa ( language skill) dalam kurikulum di sekolah. biasanya mencakup empat segi, yaitu:
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Keterampilan Berbahasa Keterampilan berbahasa ( language skill) dalam kurikulum di sekolah biasanya mencakup empat segi, yaitu: a) Keterampilan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi pada
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI PENERAPAN METODE STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK (SAS) PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI PENERAPAN METODE STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK (SAS) PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS 1 SD NEGERI KLIWONAN 3 MASARAN TAHUN AJARAN 2013/2014
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Berbahasa Lisan Siswa Kelas IV SD Inpres Pandanwangi Kecamatan Toili Barat Kabupaten Banggai Melalui Media Gambar Denah
Peningkatan Kemampuan Berbahasa Lisan Siswa Kelas IV SD Inpres Pandanwangi Kecamatan Toili Barat Kabupaten Banggai Melalui Media Gambar Denah Sinapati, Syamsuddin, dan Sahrudin Barasandji Mahasiswa Program
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN STRATEGI AKTIVITAS MEMBACA BERPIKIR TERBIMBING(AMBT) SISWA KELAS II DI SDN GONDOWANGI 01
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN STRATEGI AKTIVITAS MEMBACA BERPIKIR TERBIMBING(AMBT) SISWA KELAS II DI SDN GONDOWANGI 01 Budi Mulyanto Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana
Lebih terperinciKEMAHIRAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XII SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MAITREYAWIRA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
KEMAHIRAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XII SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MAITREYAWIRA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh SUSI MARYANA NIM 090388201329 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA
Lebih terperinciKETERAMPILAN MEMBACA CEPAT DALAM MENEMUKAN GAGASAN UTAMA
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT DALAM MENEMUKAN GAGASAN UTAMA Ade Husnul Khotimah 1, Dadan Djuanda 2, Dadang Kurnia 3 1,2,3 Program Studi PGSD Kelas UPI Kampus Sumedang
Lebih terperinciOleh: Nurwahidah program studi pendidikan bahasa dan sastrajawa
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF BERHURUF JAWA MENGGUNAKAN MEDIA KARTU BERGAMBAR PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 2 BUAYAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Nurwahidah program studi pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peranan yang besar dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
Lebih terperinciDimuat: pada jurnal Pendidikan bahasa (JPB) No.1 Vol: 2 Juni 2013, Hal ISSN
1 Dimuat: pada jurnal Pendidikan bahasa (JPB) No.1 Vol: 2 Juni 2013, Hal. 89-101 ISSN 2252-9896. Penerapan Strategi Top-Down untuk Meningkatkan Kemampuan Memahami Isi Bacaan Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI MODEL STAD SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI MODEL STAD SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh: Eny Mutiarawati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan emosional. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan di semua jenis jenjang pendidikan
Lebih terperinciOleh: Liana Sulistiana Program Studi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
PENERAPAN METODE LATIHAN TERBIMBING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 5 KALIWIRO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh: Liana Sulistiana
Lebih terperinciPeningkatan Keterampilan Membaca Nyaring Melalui Penggunaan Media Pias-Pias Kata Pada Siswa Kelas 1 SD Negeri 0104 Sibuhuan
Volume 3 Nomor 1, Halaman 106-113, Januari-Juni 2017 RISTEKDIK Jurnal Bimbingan dan Konseling P-ISSN: 2527-4244, E-ISSN : 2541-206X Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring Melalui Penggunaan Media Pias-Pias
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA PADA
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGUNGKAPKAN INFORMASI SECARA LISAN TENTANG KELUARGA PELAJARAN BAHASA PRANCIS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE) DI KELAS
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INDEX CARD MATCH SD NEGERI 04 PUNGGUANG KASIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INDEX CARD MATCH SD NEGERI 04 PUNGGUANG KASIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN Delvia Puspita Sari 1, Gusnetti 2, Syofiani 2. Mahasiswa
Lebih terperinciKata Kunci: Kemampuan menulis surat pribadi, metode peta pikiran.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS SURAT PRIBADI MELALUI METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) PADA SISWA KELAS V SD KRISTEN 03 WONOSOBO TAHUN AJARAN 2011/2012 Oleh: Endang Retno Sulistyaningsih, pendidikan bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di masyarakat, pengaruh informasi
Lebih terperinciFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang
PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA MELALUI MODEL SCRAMBLE DI KELAS IV SDN 04 LAGAN GADANG HILIR KABUPETEN PESISIR SELATAN Deswira Wahyuni 1 Gusnetti, 2 Zulfa Amrina 2 1 Mahasiswa
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS BIOGRAFI PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH PURWOREJO DENGAN METODE SQ3R TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS BIOGRAFI PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH PURWOREJO DENGAN METODE SQ3R TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013 Oleh Ruri Ruswati, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kemampuan spiritual
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lancar. Keterampilan membaca memiliki peranan yang sangat penting. Dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD hendaknya berjalan seefektif mungkin karena Bahasa Indonesia termasuk pembelajaran yang utama. Salah satu faktor keberhasilan suatu
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARTIKULASI DI SD NEGERI 06 ULAKAN TAPAKIS KABUPATEN PADANG PARIAMAN
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARTIKULASI DI SD NEGERI 06 ULAKAN TAPAKIS KABUPATEN PADANG PARIAMAN Rima Yulia Erman 1, Yetty Morelent 2, Erwinsyah Satria 2 1)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya sesuai dengan nilai nilai di dalam masyarakat dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam perkembangannya, istilah
Lebih terperinciPenerapan Metode Bermain Peran Pada Materi Drama Anak Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 3 SDN Gio
Penerapan Metode Bermain Peran Pada Materi Drama Anak Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 3 SDN Gio Hijria.H.Aliakir, Muh. Tahir, dan Saharudin Barsandji Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki hubungan yang sangat erat dalam kehidupan bermasyarakat karena bahasa merupakan alat komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm (Jakarta: Kementrian Agama Republik Indonesia, 2012), hlm. 27.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memegang peran penting dalam kehidupan manusia karena bahasa merupakan alat komunikasi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa seseorang dapat menyampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, pemahaman dan keterampilan atau sikap. dari aspek kognitif, psikomotorik, dan efektif. Guru yang kompeten akan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar pada setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu menjadi tahu seanjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan bersifat sangat penting demi terwujudnya kehidupan pribadi yang mandiri dengan taraf hidup yang lebih baik. Sebagaimana pengertiannya menurut Undang-undang
Lebih terperinciPeningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Dengan Model Cooperative Think Pair Sahre Pada Siswa Kelas XI Ipa 3 MAN Model Singkawang
Peningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Dengan Model Cooperative Think Pair Sahre Pada Siswa Kelas XI Ipa 3 MAN Model Singkawang Safitri 1), Eti Sunarsih 2) 1) Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciOleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek
Mulyani, Penggunaan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan... 45 PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENTANG RANGKAIAN LISTRIK SERI DAN PARALEL PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didik disekolah melalui proses pembelajaran. Namun, mengupayakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Upaya peningkatan kualitas pendidikan dasar menjadi tugas dan tangung jawab guru. Karena gurulah yang langsung membina para peserta didik disekolah melalui proses
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA NYARING MELALUI MEDIA PIAS-PIAS KATA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI PURWOREJO I NGUNUT TAHUN PELAJARAN 2015/2016
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA NYARING MELALUI MEDIA PIAS-PIAS KATA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI PURWOREJO I NGUNUT TAHUN PELAJARAN 2015/2016 RAHMAD SETYO JADMIKO 1) 1) STKIP PGRI Tulungagung e-mail:
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT DI MI AL ISLAM KALISALAK KECAMATAN SALAMAN KABUPATEN MAGELANG
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT DI MI AL ISLAM KALISALAK KECAMATAN SALAMAN KABUPATEN MAGELANG Bakiyatusolichah, Kanthi Pamungkas Sari ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MEMBACA DAN MENULIS PANTUN PADA SISWA KELAS IV SDN 04 BATUDAA PANTAI KABUPATEN GORONTALO
1 PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MEMBACA DAN MENULIS PANTUN PADA SISWA KELAS IV SDN 04 BATUDAA PANTAI KABUPATEN GORONTALO Misra Uliyani, Ratnarti Pahrun, Yusuf Jafar 1 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Lebih terperinciUpaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris Siswa Kelas XI SMK Yapek Gombong dengan Metode Example Non-Example
Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris Siswa Kelas XI SMK Yapek Gombong dengan Metode Example Non-Example Oleh : Dina Wardiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
Lebih terperinciJoyful Learning Journal
JLJ 3 (4) (2014) Joyful Learning Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jlj PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERMULAAN MELALUI METODE SAS DENGAN MEDIA PAPAN SELIP Ifa Nurcahyanti Umar Samadhy,
Lebih terperinciMeningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri
Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri Yusna Mutakim, Sahrudin Barasandji, dan Sudarkam R. Mertosono Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MEMBACA NYARING DI KELAS II SDN 11 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MEMBACA NYARING DI KELAS II SDN 11 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO OLEH OLA HENDRIK Pembimbing I: Hj. Sumarni Mohamad, S.Pd M.Pd Pembimbing II: Dra. Ratnarti Pahrun,
Lebih terperinciOleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
144 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 PEMANFAATAN SURAT KABAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V TAHUN AJARAN 2015/2016 DI SDN 1 TASIKMADU KECAMATAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik serta merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Mengungkapkan Pendapat Siswa Kelas V SDN Uekambuno 2 melalui Metode Diskusi
Peningkatan Kemampuan Mengungkapkan Pendapat Siswa Kelas V SDN Uekambuno 2 melalui Metode Diskusi Hadijah Lapaga Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition
Meningkatkan Hasil Belajar Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition Anandita Saftari Gusti Rahayu, Akhmad Yazidi, Sumardi ABSTRAK Tujuan
Lebih terperinciAhmad Nurul Hidayat. Mahasiswa Magiter Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: korelasi, strategi metakognitif, menyimak, membaca
KORELASI PENGGUNAAN STRATEGI METAKOGNITIF DENGAN KEMAHIRAN MENYIMAK DAN MEMBACA SISWA KELAS VII MTs AL-AMIRIYYAH BLOKAGUNG BANYUWANGI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Ahmad Nurul Hidayat Mahasiswa Magiter Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris yang baik dan benar secara lisan dan tulis.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kurikulum nasional untuk mata pelajaran Bahasa dan Sastra Inggris berorientasi pada hakikat pembelajaran bahasa dan sastra Inggris. Hakikat belajar bahasa adalah
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V SD
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V SD Oleh: Fajar Dwi Astuti 1), Imam Suyanto 2), H. Setyo Budi 3), Abstract: The Contextual Approach
Lebih terperinciPENINGKATAN MENULIS PARAGRAF MELALUI PENERAPAN LESSON STUDY MAHASISWA SEMESTER 1B PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENINGKATAN MENULIS PARAGRAF MELALUI PENERAPAN LESSON STUDY MAHASISWA SEMESTER 1B PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA M. Nur
Lebih terperinciMENGANALISIS ASPEK-ASPEK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MEMBACA. Sumarni. Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
MENGANALISIS ASPEK-ASPEK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MEMBACA Sumarni Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas muhammadiyah Makassar Sumarnisape9@gmail.com
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) (Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas ) Oleh Endah Gina Asri 08210766 ABSTRAK Penelitian ini berjudul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menulis memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua
Lebih terperinciSTRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA KULIAH BAHASA MANDARIN I DI PRODI S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FIB UB
STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM MATA KULIAH BAHASA MANDARIN I DI PRODI S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FIB UB Diah Ayu Wulan Dosen Sastra Cina FIB UB diahayuwulan96@yahoo.co.id Abstrak Bahasa Mandarin merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Ketrampilan berbahasa (atau language atrs, language skills) dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah salah satu alat untuk berkomunikasi dan salah satu alat untuk melahirkan suatu keinginan atau pendapat. Bahasa sebagai alat komunikasi bisa berbentuk:
Lebih terperinciFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstrak
PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA MELALUI STRATEGI DIRECT INSTRUCTION DI SD NEGERI 23 MARAPALAM PADANG Rangga Kurniawan Yusyaf 1, Hasnul Fikri 2, Syofiani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia, maka siswa diharapkan dapat mengusai keterampilan-keterampilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran wajib dan utama diajarkan di Sekolah Dasar. Dengan belajar Bahasa Indonesia, maka siswa diharapkan
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF MELALUI MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SD INPRES 1 PADENGO KABUPATEN POHUWATO MIKYA NAKI
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF MELALUI MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SD INPRES 1 PADENGO KABUPATEN POHUWATO MIKYA NAKI Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu
Lebih terperinciJurusan Pendidikan Ekonomi Prodi S1 Pendidikan Ekonomi
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS X AK 1 SMK NEGERI 1 BATUDAA KABUPATEN GORONTALO Sofyawati Usman Jurusan Pendidikan Ekonomi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Keterampilan Membaca Teks Percakapan. 1. Keterampilan Membaca. Keterampilan adalah Kecakapan atau kemampuan seseorang untuk
BAB II KAJIAN TEORI A. Keterampilan Membaca Teks Percakapan 1. Keterampilan Membaca Keterampilan adalah Kecakapan atau kemampuan seseorang untuk menyelesaikan tugas, kecakapan seseorang untuk memakai bahasa
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Kartu Kata Siswa Kelas I SD Inpres 1 Kamarora
Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Kartu Kata Siswa Kelas I SD Inpres 1 Kamarora Viktor Lambe Tanggulungan, Muh. Tahir, dan Ulfah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENYEBUTKAN ISI TEKS MELALUI PENDEKATAN KOMUNIKATIF DI KELAS II SDN 32 KOTA SELATAN
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENYEBUTKAN ISI TEKS MELALUI PENDEKATAN KOMUNIKATIF DI KELAS II SDN 32 KOTA SELATAN WAHYUNING POLAPA (Mahasiswa Jurusan S1 PGSD FIP UNG) Pembimbing Dra. Hj. Evi Hasyim, M.Pd
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompetensi menulis dalam KTSP SD yang berbunyi sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang disempurnakan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disebutkan bahwa mata pelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteritik Subyek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SDN No. 86 Kota Tengah Kota Gorontalo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) ruang lingkup penelitian, dan (5)
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini, akan dipaparkan lima subbab, yaitu: (1) latar belakang, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) ruang lingkup penelitian, dan (5) manfaat penelitian. Untuk lebih
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DI SDN 26 JATI UTARA PADANG Modika Hadmi Julanda
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE KATA LEMBAGA SISWA KELAS I SD KARANGGAYAM ARTIKEL JURNAL
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE KATA LEMBAGA SISWA KELAS I SD KARANGGAYAM ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE SCRAMBLE
PENGGUNAAN METODE SCRAMBLE DENGAN MEDIA SCRABBLE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS SISWA KELAS II SD NEGERI TANJUNGMERU TAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh: Raudhatul Jannah 1, Warsiti 2, Imam Suyanto
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SDN WOTBUWONO KLIRONG KEBUMEN
1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SDN WOTBUWONO KLIRONG KEBUMEN Oleh : Siti Romelah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI PEMBELAJARAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG SEDERHANA MELALUI METODE KONTEKSTUAL
17 BAB II LANDASAN TEORI PEMBELAJARAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG SEDERHANA MELALUI METODE KONTEKSTUAL 2.1 Kedudukan Pembelajaran Menulis Dialog Sederhana Dalam KTSP Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA DI KELAS IV SD NEGERI 106836 TANJUNG MORAWA *ERLINDA SIMANUNGKALIT DAN **FATMA
Lebih terperinciPenerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru
1 Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru Mariana Theresia,Otang Kurniaman,Munjiatun Theresia.mariana@yahoo.com,Otang.kurniaman@gmail.com,Munjiatunpgsd@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan diharapkan dapat menaikkan harkat dan martabat manusia Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh faktor pendidikan. Pendidikan mempunyai peranan yang amat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu.
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN METODE STRUKTUR ANALITIK SINTETIK DI KELAS I SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN METODE STRUKTUR ANALITIK SINTETIK DI KELAS I SEKOLAH DASAR Yati Wartini, Syamsiati, Hery Kresnadi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Tanjungpura,
Lebih terperinciPENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SAPURAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016
PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SAPURAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Khanisatul Mila Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Lebih terperinci2 PENERAPAN METODE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI BERITA YANG DIBACAKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII 2 SMPN TELAGA TAH
1 2 PENERAPAN METODE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI BERITA YANG DIBACAKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII 2 SMPN TELAGA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 OLEH Hasnia Lundeto Fatma
Lebih terperinciPeningkatkan Kemampuan Murid Kelas II SDNNo. 2 Tambu Membaca Permulaan Melalui Metode Global
Peningkatkan Kemampuan Murid Kelas II SDNNo. 2 Tambu Membaca Permulaan Melalui Metode Global Zainab, Idris, dan Efendi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciNurdia Artu. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Penerapan Strategi Survey Questions Reading Recite Review (SQ3R) Nurdia Artu Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Lebih terperinci