ANALISA PERANCANGAN DAN UJI KINERJA SISTEM DRP DENGAN TEKNOLOGI RAC DAN DATA GUARD MENGGUNAKAN METODE SINGLE INSTANCE PHYSICAL STANDBY DATABASE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISA PERANCANGAN DAN UJI KINERJA SISTEM DRP DENGAN TEKNOLOGI RAC DAN DATA GUARD MENGGUNAKAN METODE SINGLE INSTANCE PHYSICAL STANDBY DATABASE"

Transkripsi

1 ANALISA PERANCANGAN DAN UJI KINERJA SISTEM DRP DENGAN TEKNOLOGI RAC DAN DATA GUARD MENGGUNAKAN METODE SINGLE INSTANCE PHYSICAL STANDBY DATABASE Laporan Tugas Akhir Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Satu (S1) Pada Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika Oleh : GUGUN GUNAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA 2008

2 ABSTRAK DRP (Disaster Recovery Plan) adalah sebuah sistem yang dapat menangani/mencegah terjadinya kerusakan dan kehilangan data, Real Application Cluster dan Oracle Data Guard merupakan dua teknologi effektif dari Oracle DRP untuk memberikan perlindungan asset/data pada korporat, dan dapat membuat data tersedia dalam waktu 24 x 7 x 365 serta mencegah terjadinya kerusakan/kehilangan data tersebut dan menjamin ketersediaan data (High Availability) kapanpun kita perlukan. Tujuan dari laporan penelitian ini adalah untuk membangun High Availability System yang mampu menangani disaster recovery menggunakan Oracle RAC dan Oracle Data Guard dengan Physical Standby Database sehingga didapatkan waktu downtime seminimal mungkin ( < 5 menit ) dan waktu proses transfer data seminimal mungkin. Metodologi yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah melakukan analisa kebutuhan sistem DRP yang diperlukan untuk menangani user requirement yang telah ditetapkan berupa waktu downtime untuk yang direncanakan maupun tidak direncanakan. Kemudian penulis merancang arsitektur sistem DRP/DRC serta mengimplementasikannya kedalam sistem tersebut. Pengujian dilakukan dengan menggunakan dua buah skenario yaitu pengujian pada kondisi darurat I ( Sistem Komputer/RAC Node ), dimana ptada kondisi darurat seperti ini diasumsikan salah satu node dari RAC mengalami

3 kerusakan/down sehingga kegiatan operasional akan tetap dilaksanakan oleh user dengan menggunakan node lainnya yang tidak mengalami kerusakan. Sementara akses ke server aplikasi dan server database masih menggunakan Primary Site. Dan pengujian pada kondisi darurat II ( Sistem Komputer/2 RAC Node ), dimana pada kondisi darurat ini diasumsikan Server Database yang ada di lingkungan Primary site tidak dapat diakses/digunakan. Sehingga kegiatan operasional akan dilaksanakan oleh user dengan menggunakan backup server database yang telah disiapkan di DRC-Site. Dari sisi sistem aplikasi komputer yang ada akan dilakukan proses failover untuk memindahkan bisnis operasional dari primary site ke backup site. Dari seluruh rangkaian uji kinerja RAC dan Data Guard yang telah dilakukan maka penulis mendapatkan kesimpulan, dengan arsitektur ini penulis mendapatkan 2 nilai waktu downtime, baik yang direncanakan maupun tidak direncanakan kurang dari maksimal downtime (5 menit) yang telah ditetapkan dengan rata-rata downtime untuk kerusakan salah satu node adalah 2,5 detik, sebenarnya ini dapat diasumsikan tidak ada downtime dikarenakan dilakukan proses pengujian secara manual untuk melihat downtime yang terjadi. Dan ratarata downtime untuk kerusakan dua buah node dimana proses transaksi di failover ke standby site/database adalah 3,5 detik. Dengan arsitektur ini didapatkan proses pengiriman log file ke standby database dengan rata-rata berukuran 20 MB memerlukan waktu < 20 detik. Keyword : DRP, DRC, RAC, Data Guard, downtime

4 ABSTRACT DRP ( Disaster Recovery Plan) is a system able to handle / preventing the happening of data loss and damage, Real Application Cluster and Oracle Data Guard represent two effektif technology from Oracle DRP to give protection of asset / data at corporate, and can make data available in time 24 x 7 x 365 and also prevent the happening of damage / losing of the data and guarantee the availibility of data ( High Availability) whenever us need. Intention of this research report is to develop/build High Availability System capable to handle recovery disaster use Oracle RAC and Oracle Data Guard with Physical Standby Database so that got downtime time as minimum as possible ( < 5 minute ) and time process the transfer of data as minimum as possible. Methodologies which used in doing/conducting research is to analyse requirement of needed to DRP system handle requirement user which have been specified in the form of downtime time for the things planned and also do not be planned. And then writer design DRP/DRC system architecture and also implementation into the system. Examination conducted by using two scenario that is examination at condition of emergency I ( System Computer / Node RAC ), where this condition of emergency like this assumed one of the node from one of RAC is damage / down so that operational activity will remain to be executed by user by using other node which do not experience of damage. For a while access to application

5 server and database server still use Primary Site. And Examination at condition of emergency II ( System Computer / 2 RAC Node ), where at condition of this emergency is assumed Server Database exist in Primary site environment cannot be accessed / to be used. So that operational activity will be executed by user by using backing up database server which have been prepared in DRC-SITE. From existing computer application system side will to process failover to remove operational business from site primary to backing up site. From entire/all network test RAC performance and Data Guard which have been conducted writer get conclusion, with this architecture writer get 2 downtime time value, both for planned and also do not be planned maximal less than downtime ( 5 minute) which have been specified with downtime mean for the damage of one of the node is 2.5 second, in fact this can be assumed there no downtime because to process examination manually to see downtime that happened. And downtime mean for the damage of two node where transaction process in failover to site standby / database is 3.5 second. With this architecture is got by process delivery of archive log to database standby with fairish mean 20 MB need time < 20 second. Keyword : DRP, DRC, RAC, Data Guard, downtime.

6 i LEMBAR PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : GUGUN GUNAWAN NIM : Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil buatan sendiri, bukan hasil dari duplikasi kecuali yang tercantum di dalam daftar pustaka. Jakarta, Juli 2008 (GUGUN GUNAWAN)

7 ii LEMBAR PENGESAHAN NAMA : GUGUN GUNAWAN NIM : FAKULTAS : ILMU KOMPUTER JURUSAN : TEKNIK INFORMATIKA Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir dari mahasiswa tersebut diatas, dengan judul : ANALISA PERANCANGAN DAN UJI KINERJA SISTEM DRP DENGAN TEKNOLOGI RAC DAN DATA GUARD MENGGUNAKAN METODE SINGLE INSTANCE PHYSICAL STANDBY DATABASE telah diperiksa dan disetujui sebagai Laporan Tugas Akhir. Disetujui oleh, (Devi Fitrianah, S.Kom, MTI) Dosen Pembimbing I (Abdusy Syarif, ST, MT) Dosen Pembimbing II Mengetahui, (Abdusy Syarif, ST, MT) Ketua Program Studi Teknik Informatika (Devi Fitrianah, S.Kom, MTI) Koordinator Tugas Akhir

8 iii KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Dengan memanjatkan puji syukur akan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga Penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan Tugas Akhir ini tanpa terjadi aral yang melintang. Laporan ini dibuat sebagai dokumentasi dari hasil pelaksanaan Tugas Akhir dan sebagai salah satu persyaratan untuk menempuh program studi Strata Satu (S1) pada jurusan Teknik Informatika Universitas Mercu Buana. Dalam penyusunan laporan Kerja Praktek ini, dengan segala keterbatasan yang ada Penulis sadar bahwa Laporan Tugas Akhir ini tidak akan segera rampung tanpa adanya bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati Penulis ucapkan terima kasih kepada : 1. Ayah dan Ibu tercinta, dengan penuh keikhlasan dan cinta kasih yang tulus memberikan segala macam bentuk dukungan yang sangat berarti untuk Penulis hingga yang di cita cita kan dapat segera terwujud. 2. Kakak dan adikku tercinta yang telah memberikan masukan masukan yang berarti dari awal kuliah hingga sekarang. 3. Ibu Devi Fitriana, ST, MT, selaku dosen Pembimbing I Tugas Akhir 4. Bapak Abdusy Syarif, ST, MT, selaku dosen Pembimbing II Tugas Akhir dan selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika. 5. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmunya selama Penulis menempuh perkuliahan di Universitas Mercu Buana.

9 iv 6. Sahabat sahabat dekat Penulis, Herry, Dede, Fitra, Edward, Wawan, Iffa,Vivilia dan lainnya yang telah memberikan warna segar dan baru dalam mejalankan Perkuliahan di Universitas Mercu Buana. 7. Rekan rekan Mahasiswa Teknik Informatika angkatan 2001 yang telah memberikan ilmunya dari awal perkuliahan hingga sekarang. 8. Seluruh member dari Forum Mercubuana-IT, dimana kita saling berbagi ilmu dalam dunia maya. 9. Amanda Budiasih yang telah memberikan semangat dan tegurannya selama ini, kamulah inspirasiku. Demikian Laporan Tugas Akhir ini disusun, semoga manfaat yang besar dari isi yang terkandung di dalam Laporan Tugas Akhir ini dapat dirasakan oleh Penulis khususnya dan pihak pihak yang membutuhkan pada umumnya. Akhir kata, Penulis sadar akan kekurangan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini. Pada kesempatan ini Penulis membuka diri untuk menerima masukan saran dan kritik yang dapat membangun untuk kemajuan Penulis untuk berkarya lebih baik dalam penulisan laporan lainnya di masa mendatang. Jakarta, Juli 2008 Penulis

10 v DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN i LEMBAR PENGESAHAN ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI.. v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR ISTILAH. xii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Identifikasi Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Metode Penelitian Sistematika Penulisan. 4 BAB II LANDASAN TEORI Pengertian DRP ( Disaster Recovery Plan Pengertian Availability Alasan Downtime Jenis jenis High Availability Recovery MAA dengan RAC dan Data Guard Arsitektur Oracle. 14

11 vi 2.7 Struktur Database Oracle Struktur Logikal Sruktur Physical Struktur Instance Proses Background Oracle Data Guard Standby Database Physical Standby Database Logical Standby Database Data Guard Services Redo Transport Services Log Apply Services Role Transitions Keuntungan/kelebihan Data Guard Oracle Real Application Cluster Integrated Clusterware Management Single System Image Management Automatic Workload Management Workload Monitoring Fast Connection Fail-Over 31 BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM DRP DENGAN TEKNOLOGI RAC DAN DATA GUARD Analisa Kebutuhan.. 32

12 vii 3.2 Perancangan arsitektur sistem RAC dan Data Guard Standar Operasi Penanggulangan Keadaan Darurat 40 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Instalasi Oracle RAC Konfigurasi Raw Device pada Shared Storage Instalasi Clusterware Instalasi Database Engine Membuat Database Membuat Single Instance Physical Standby untuk RAC Mengumpulkan file untuk melakukan backup Konfigurasi Net Service pada Standby Database Membuat Physical Standby Database Konfigurasi Primary Database untuk Data Guard Verifikasi Konfigurasi Data Guard Skenario Pengujian Pengujian Keadaan Darurat I Mengaktifkan instance RAC per node Mengaktifkan/mematikan RAC Database Pengujian TAF Pengujian Keadaan Darurat II Pengujian fail over secara manual Pengujian Proses Transfer File Archive Log.. 83

13 viii BAB V PENUTUP Kesimpulan Saran. 86 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN L-1

14 ix DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Skema DRP untuk perancangan High Availability. 7 Gambar 2.2. Arsitektur Database Oracle.. 14 Gambar 2.3. Struktur logical oracle.. 15 Gambar 2.4. Konfigurasi Tipikal Data Guard 23 Gambar 2.5. Update otomatis pada physical standby database 25 Gambar 2.6. Manajemen clusterware terintegrasi pada RAC 28 Gambar 2.7. Single system image Cluster Database untuk Oracle RAC.. 30 Gambar 3.1. Arsitektur RAC dan Data Guard.. 37 Gambar 3.2. Kondisi keadaan darurat I Gambar 3.3. Kondisi keadaan darurat II

15 x DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Penyebab downtime.. 9 Tabel 2.2. Perbandingan jenis-jenis recovery Tabel 2.3. Solusi Oracle High availability untuk downtime tidak direncanakan dengan menggunakan RAC dan Data Guard 13 Tabel 2.4. Solusi Oracle High availability untuk downtime direncanakan dengan menggunakan RAC dan Data Guard 13 Tabel 2.5. Waktu downtime yang diperlukan untuk kerusakan tidak direncanakan.. 14 Tabel 2.6. Waktu downtime yang diperlukan untuk kerusakan yang direncanakan.. 14 Tabel 3.1. Penyebab dan maksimal downtime yang ditetapkan user 33 Tabel 3.2. Solusi Oracle High availability untuk downtime tidak direncanakan dengan menggunakan RAC dan Data Guard. 34 Tabel 3.2. Solusi Oracle High availability untuk downtime direncanakan dengan menggunakan RAC dan Data Guard. 34 Tabel 3.4 Waktu downtime yang diperlukan untuk kerusakan tidak direncanakan. 36 Tabel 3.5 Waktu downtime yang diperlukan untuk kerusakan yang direncanakan.. 36 Tabel 3.6 Analisa level aplikasi/resource.. 37

16 xi Tabel 4.1 Tabel perbandingan waktu downtime darurat I Tabel 4.2 Tabel perbandingan waktu downtime darurat II Tabel 4.3 Tabel perbandingan waktu transfer file archive log... 84

17 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelangsungan bisnis dan perlindungan kerusakan merupakan prioritas utama pada level manajemen senior pada setiap korporat. Kerusakan data adalah sebuah permasalahan kritis bagi korporat yang berarti kerugian secara materi maupun pencitraan akibat terjadinya downtime pada sistem yang ada. DRP (Disaster Recovery Plan) adalah sebuah sistem yang dapat menangani/mencegah terjadinya kerusakan dan kehilangan data, Real Application Cluster dan Oracle Data Guard merupakan dua teknologi effektif dari Oracle DRP untuk memberikan perlindungan asset/data pada korporat, dan dapat membuat data tersedia dalam waktu 24 x 7 x 365 serta mencegah terjadinya kerusakan/kehilangan data tersebut dan menjamin ketersediaan data (High Availability) kapanpun kita perlukan. Oracle RAC merupakan suatu lingkungan komputasi yang memanfaatkan interkoneksi antar komputer dengan menggunakan teknologi cluster. Dengan hal tersebut maka dapat memberikan skalabilitas tidak terbatas dan juga tingkat ketersediaan yang tinggi bagi aplikasi apapun. Ini bisa dicapai dengan memanfaatkan konfigurasi hardware secara cluster berkat kemudahan dalam penggunaan single system image. Oracle RAC mengijinkan akses ke dalam

18 2 single database dari beberapa instance dalam suatu konfigurasi yang ter-cluster. Semua instance membaca satu physical database (yang lokasinya di shared storage), client session dilayani oleh semua instance tersebut dengan metode load balancing. Tujuan RAC adalah High Availability, pada saat salah satu atau dua dari instance tersebut mati/down, masih ada satu instance yang menerima client session. Data guard memberikan solusi recovery kerusakan data secara efisien dengan mengatur penggandaan transaksi dari primary database ke standby database secara remote. Standby database menjamin bahwa data yang dimiliki tidak akan hilang ketika pada data terjadi kegagalan. Ketika primary database mengalami gangguan, maka koneksi aplikasi dapat dipindahkan ke standby database yang sudah disiapkan. Selama primary database dalam perbaikan, maka semua pemakai aplikasi masih dapat melakukan transaksi secara normal menggunakan standby database. High Availability system merupakan pengaturan (management), pengawasan (monitoring), dan perangkat software otomasi yang membuat, merawat, dan memonitor satu atau lebih standby database untuk melindungi data korporasi dari kegagalan, kehilangan, kesalahan, dan kerusakan. 1.2 Identifikasi Masalah Semakin bertambahnya jumlah data serta semakin banyak dan kompleknya transaksi data yang di tangani oleh database server dimana ketersediaan data selama 24 jam menjadi sebuah keharusan dan kerusakan data

19 3 sekecil apapun yang mengakibatkan downtime yang lama tidak dapat ditolerir, sehingga penggunaan sistem recovery manager (backup dan restore) tidaklah cukup. Salah satu kemampuan dari teknologi RAC dan Data Guard adalah dapat melakukan disaster recovery secara cepat dan akurat, sehingga user/sistem dapat terus melakukan transaksi tanpa mengalami gangguan yang berarti. 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah yang akan dibahas adalah merancang sistem DRP dengan menggunakan Oracle Real Application Cluster dan Oracle Data Guard System berupa Standby Database Server dan melakukan uji kinerja performa dari High Availability System tersebut dalam menangani DRP serta melakukan analisa dari hasil uji kinerja tersebut berdasarkan acuan dari proses administrasi RAC dan Data Guard. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari laporan Tugas Akhir ini adalah untuk membangun High Availability System yang mampu menangani disaster recovery menggunakan Oracle RAC dan Oracle Data Guard dengan Physical Standby Database dan melakukan uji kinerja High Availability System tersebut sebagai solusi yang dapat digunakan dalam membangun sebuah sistem yang high availability yang dikelola oleh Database Administrator.

20 4 1.5 Metode Penelitian Adapun tahapan metode penelitian yang digunakan Penulis adalah sebagai berikut : 1. Studi literatur dan perpustakaan, dilakukan dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas khususnya yang berkaitan dengan Oracle Data Guard dan Oracle RAC. 2. Mengumpulkan data data yang tekait dengan sistem Standby Database Server menggunakan Physical Standby Database dan Oracle RAC 3. Merancang dan membangun sistem DRP yang High Availability dengan menggabungkan teknologi RAC dan Data Guard. 4. Melakukan pengujian kinerja setelah sistem yang dibangun diyakini sudah benar dan memberikan hasil pengujian dan kesimpulan yang didapatkan. 1.6 Sistematika Penulisan Di dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini Penulis telah membagi Laporan ini ke dalam beberapa bab dan disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

21 5 BAB II : LANDASAN TEORI Pada bab ini akan di jelaskan mengenai apa yang menjadi landasan dari teori teori yang digunakan Penulis untuk menyelesaikan permasalahan pada Laporan Tugas Akhir ini. BAB III : ANALISA KEBUTUHAN & PERANCANGAN SISTEM DRP DENGAN TEKNOLOGI RAC DAN DATA GUARD Pada bab ini akan dilakukan analisa kebutuhan untuk perancangan dan membangun sistem DRP yang High Availability beserta konfigurasi yang diperlukan dalam pembuatan RAC, primary database dan standby database, BAB IV : IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini penulis akan melakukan implementasi dan pengujian mengenai disaster recovery system yang dijalankan dengan teknologi RAC dan Data Guard menggunakan standby database server. BAB V : PENUTUP Pada bab ini akan berisi mengenai kesimpulan kesimpulan dari hasil pengujian yang telah dilakukan dan saran saran yang dapat digunakan dikemudian hari dalam melakukan penelitian yang sama.

22 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian DRP (Disasters Recovery Plan) Disasters Recovery Plan, adalah metode/rencana yang diterapkan/disusun apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada database atau mesin tempat menyimpan data, sehingga menimbulkan kerusakan atau bahkan hilangnya data pada database kita. Hal-hal yang tidak diinginkan tersebut bisa bermacammacam, misalnya data terhapus, mesin tempat menyimpan database rusak, kebakaran pada ruang tempat menyimpan mesin database, bencana alam dan lain sebagainya. Sebelum kita membuat metode/rencana yang akan digunakan dalam mengimplementasikan DRP ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan hal ini. Hal-hal yang harus diperhatikan tersebut antara lain : 1. Buat suatu list yang yang diurutkan berdasarkan tingkat availability dari semua database yang ada dalam mesin/server. 2. Bedakan lokasi tempat menyimpan mesin/database/backup dengan lokasi tempat menyimpan mesin/database yang sedang running. 3. Pilih metode yang terbaik untuk metode DRP ini, disesuaikan dengan semua resources yang ada, kalau memang tidak bisa mengeluarkan anggaran tambahan untuk implemetasi DRP ini. 4. Lakukan simulasi metode DRP yang telah ditetapkan. 5. Lakukan pengecekkan metode DRP secara berkala. 6. Lakukan review terhadap metode DRP yang telah diterapkan.

23 7 Kerusakan sistem Sistem Crash Downtime Tidak direncanakan Kerusakan data Kesalahan manusia Data Corrupt Menghapus data Downtime direncanaka n Operasi Rutin Perawatan Rutin Backup Upgrade H/W & S/W Gambar 2.1 Skema DRP untuk perancangan High Availability [Referensi:Oracle 10g Online Documentation,2006] 2.2 Pengertian Availability Availability adalah suatu kondisi dimana suatu aplikasi, layanan, atau fungsi tersedia pada saat user/pemakai membutuhkannya. Reliability, recoverability, timely error detection, dan continuous operations adalah karakterisitik utama pada solusi high availability. 1. Reliability, reliable software termasuk database dan aplikasi merupakan komponen utama untuk mengimplementasikan solusi high availability. 2. Recoverability, begitu banyak pilihan untuk melakukan recover pada saat terjadi kegagalan sistem. Sangat penting untuk menentukan tipe kesalahan/kegagalan yang mungkin terjadi pada perangkat sistem kita, dan bagaimana untuk memperbaiki kegagalan tersebut. Contoh, jika tabel kritis terhapus dari database, tindakan apa yang akan diambil

24 8 untuk memperbaikinya? Apakah arsitektur sistem kita memiliki kemampuan untuk memperbaiki sesuai dengan Service Level Agreement (SLA)? 3. Timely error detection, jika sebuah komponen pada arsitektur sistem mengalami kegagalan, kemudian pendeteksian yang cepat merupakan hal yang penting dalam menangani kegagalan tersebut. Jika kita membutuhkan waktu sampai dengan 90 menit untuk mengetahui dan memperbaiki kegagalan tersebut, kemudian hal tersebut tidaklah sesuai dengan SLA yang ada, maka penggunaan sebuah sistem yang dapat memonitoring kondisi dari database dan memberikan peringatan kepada DBA sangatlah penting. 4. Continous operations, akses yang berkelanjutan kepada data adalah penting disaat aktivitas/proses tidak boleh mengalami downtime. Proses seperti memindahkan tabel ke tempat lain antar database, atau bahkan menambahkan CPU kedalam perangkat kita, dapat dilakukan pada saat user terus beraktifitas bila kita menggunakan arsitektur yang high availability. Lebih spesifik lagi bahwa high availability architecture haruslah memiliki sifat-sifat: 1. Kecepatan deteksi kesalahan/kegagalan dari suatu sistem. 2. Perbaikan yang cepat. 3. Operasi perbaikan yang otomatis. 4. Melindungi dari kehilangan data.

25 9 2.3 Alasan Downtime Salah satu cara dalam merancang sistem yang high availability adalah menguji dan memetakan semua kemungkinan penyebab dari downtime. Ini sangat penting untuk mempertimbangkan penyebab/alasan dari downtime yang direncanakan maupun tidak direncanakan saat merancang sebuah sistem agar mampu mengangani kemungkinan tersebut. Tabel 2.1 Penyebab downtime Kategori Tipe Deskripsi Contoh Tidak direncanakan Kerusakan komputer/server Kerusakan media penyimpanan data Kesalahan manusia Kerusakan data Kerusakan/kehancuran lokasi Pada saat server database mengalami kerusakan sehingga database tidak tersedia dan tidak dapat diakses Pada saat media penyimpanan dari data mengalami kerusakan sehingga data tidak dapat diakses Pada saat melakukan tindakan illegal baik disengaja maupun tidak yang menyebabkan kerusakan/kehilangan data Pada saat h/w maupun s/w menyebabkan data tidak dapat diakses dan ditulis oleh database Pada saat lokasi server database mengalami kerusakan/kehancuran besar Direncanakan Perubahan system Pada saat merencanakan untuk melakukan pengembangan sistem, operasi perawatan sistem Kerusakan database Kerusakan OS Kerusakan dari oracle instance Kerusakan dari kartu jaringan Kerusakan disk drive Kerusakan disk controller Kerusakan storage Menghapus objek database Kekeliruan merubah data Penghilangan data OS atau driver media penyimpanan, disk controller atau kerusakan volume manager menyebabkan disk tidak dapat dibaca dan ditulis. Kerusakan jaringan total Bencana/bencana alam Aksi terorisme Menambah/memindahkan server Menambah/memindahkan node pada cluster Menambah/memindahkan disk drive Merubah konfigurasi parameter Upgrade/patching s/w

26 Jenis-jenis High Availability Recovery Oracle database memiliki kapabilitas penuh untuk melindungi dari semua penyebab downtime-nya sebuah sistem, baik yang direncanakan maupun tidak direncanakan. Feature-feature yang tersedia pada oracle untuk recovery antara lain: 1. Oracle Real Application Clusters 2. Oracle Data Guard 3. Oracle Streams 4. Oracle Flashback Technology 5. Automatic Storage Management 6. Recovery Manager 7. Flash Recovery Area 8. Fast-Start Fault Recovery Tabel 2.2 Perbandingan jenis-jenis recovery Tipe Kapabilitas dan feature database Keuntungan Tidak direncanakan Kerusakan komputer Kerusakan storsge/media penyimpanan Kesalahan manusia Oracle Database dengan RAC Oracle Database dengan Data Guard Oracle Database dengan Streams Fast-Start Fault Recovery Automatic Storage Management Recovery Manager dengan Flash Recovery Area Oracle Database dengan RAC Oracle Database dengan Data Guard Oracle Security Oracle Flashback Oracle Database dengan Data Guard Log Miner Recovery otomatis node dan instance Fast Start Failover dan fast connection failover Replikasi database secara online Tunable dan predictable cache recovery Mirroring dan online automatic balance Fully managed database recovery and managed disk-based backups Recovery otomatis node dan instance Fast Start Failover dan fast connection failover Membatasi akses sebagai pencegahan Mengembalikan data yang hilang Fast Start Failover dan fast connection failover Analisa log/catatan

27 11 Tabel 2.2 Perbandingan jenis-jenis recovery (lanjutan) Tipe Kapabilitas dan feature database Keuntungan Kerusakan data Oracle database dengan Data Guard Direncanakan Perubahan Data Perubahan system Oracle database dengan streams Recovery Manager Oracle database dengan Data Guard Oracle database dengan streams Automatic Storage Management Oracle Database dengan RAC Oracle Database dengan Data Guard Oracle Database dengan Streams Fast Start Failover dan fast connection failover Replikasi database secara online Fully managed database recovery and integration with tape management vendors Fast Start Failover dan fast connection failover Replikasi database secara online Mirroring dan online automatic balance Recovery otomatis node dan instance Fast Start Failover dan fast connection failover Replikasi database secara online Dari tabel 2.2 terlihat bahwa feature dari oracle yang mendominasi adalah Oracle RAC dan Oracle Data Guard dalam melakukan perlindungan terhadap kerusakan/kehilangan pada sistem. RAC memberikan beberapa keuntungan : 1. Kemampuan untuk memperbaiki secara cepat dari kerusakan komputer dan instance. 2. Cepat dan otomatis dalam melakukan relokasi dan failover. 3. Kemampuan untuk melakukan load balancing 4. Fleksibel untuk meningkatkan kemampuan dengan menambah perangkat tanpa melakukan downtime atau perubahan pada aplikasi. Data Guard memberikan beberapa keuntungan : 1. Pencegahan kerusakan, perlindungan data, dan ketersediaan data. Data guard memberikan solusi efisien untuk ketersediaan data dan pencegahan kerusakan data, mudah untuk mengatur proses switchover dan failover untuk mengganti role antara primary database dan standby database, meminimalisir waktu downtime primary database.

28 12 2. Perlindungan data yang lengkap. Data guard dapat memastikan tidak terjadi kehilangan data, standby database menjaga dari kerusakan data dan kesalahan user. Kerusakan storage primary database tidak berpengaruh kepada standby database. 3. Penggunaan resource system secara efisien. Standby database ter-update melalui redo data yang diterima dari primary database dan dapat digunakan untuk kegiatan lain seperti backups, reporting, dan penarikan data yang akan mengurangi penggunaan CPU dan I/O Cycles pada primary database. 4. Deteksi otomatis perbedaan data. Jika koneksi terputus antara primary dan standby database, redo data yang di-generated pada primary database tidak dapat dikirimkan ke standby database, saat koneksi tersambung kembali, archived redo log files yang tidak terkirim akan dideteksi secara otomatis oleh data guard dan akan mengirimkannya ke standby database. Standby database melakukan sinkronisasi dengan primary database tanpa campur tangan DBA. 5. Perubahan role otomatis. Saat fungsi fast-start failover di aktifkan, dataguard broker secara otomatis melakukan failover untuk melakukan sinkronisasi standby database saat terjadi kerusakan pada primary database tanpa campur tangan dari DBA.

29 13 Tabel 2.3 Solusi Oracle High availability untuk downtime tidak direncanakan dengan menggunakan RAC dan Data Guard Tipe Solusi Keuntungan Waktu perbaikan Kerusakan komputer RAC Perbaikan kerusakan Tidak ada downtime node dan instance secara otomatis Data Guard Fast start failover dan Detik 5 menit fast connection failover Kerusakan storage Data Guard Fast start failover dan Detik 5 menit fast connection failover RAC dengan ASM Mirroring dan balance Tidak ada downtime data Kesalahan manusia Data Guard Fast start failover dan Detik 5 menit fast connection failover Data corrupt Data Guard Validasi otomatis block Detik 5 menit redo sebelum diapply, memindahkan ke standby database Kerusakan lokasi Data Guard Fast start failover dan fast connection failover Detik 5 menit Tabel 2.4 Solusi Oracle High availability untuk downtime direncanakan dengan menggunakan RAC dan Data Guard Tipe Solusi Waktu perbaikan Upgrade sistem dan RAC Tidak ada downtime perangkat OS upgrade RAC Tidak ada downtime Patching RAC Tidak ada downtime Data Guard Detik menit CRS upgrades RAC Tidak ada downtime Upgrade sistem dan cluster Data Guard Detik menit 2.5 Maximum Availability Architecture dengan RAC dan Data Guard MAA (Maximum Availability Architecture) mengkombinasikan scalability/skalabilitas dan availability/ketersediaan RAC dengan kemampuan perlindungan data dari Data Guard. MAA menyediakan arsitektur paling menyeluruh untuk mengurangi downtime yang direncanakan serta menjaga, mendeteksi, dan memperbaiki dari downtime yang tidak direncanakan.

30 14 Tabel 2.5 Waktu downtime yang diperlukan untuk kerusakan tidak direncanakan Tipe RAC Data Guard MAA Kerusakan komputer Tidak ada downtime Detik 5 menit Tidak ada downtime Kerusakan storage Tidak ada downtime Tidak ada downtime Tidak ada downtime Kerusakan data Hitungan jam Detik 5 menit Detik 5 menit Kerusakan lokasi Jam Hari Detik 5 menit Detik 5 menit Tabel 2.6 Waktu downtime yang diperlukan untuk kerusakan direncanakan Tipe RAC Data Guard MAA Perubahan sistem Tidak ada downtime Tidak ada downtime Tidak ada downtime Upgrade sistem Tidak ada downtime Detik 5 menit Tidak ada downtime Upgrade cluster Menit jam Detik 5 menit Detik 5 menit Migrasi storage Tidak ada downtime Tidak ada downtime Tidak ada downtime Patching database Tidak ada downtime Detik 5 menit Tidak ada downtime Perubahan data Tidak ada downtime Tidak ada downtime Tidak ada downtime 2.6 Arsitektur Oracle Pada Oracle server memiliki 2 komponen penting yaitu Database dan Instance. Database adalah kumpulan file (physical file) untuk menyimpan data yang saling berelasi. Instance adalah proses yang mengatur jalannya database (engine), instance mengatur penggunaan memory dan background process yang digunakan untuk mengakses data dari physical database files. Gambar 2.2 Arsitektur Database Oracle [Referensi:Oracle 10g Online Documentation,2006]

31 Struktur Database Oracle Oracle memiliki dua buah struktur yang merupakan bagian dari arsitektur oracle, yaitu: a. Struktur logikal, komponen yang digunakan untuk mengalokasikan space pada disk (tablespace). b. Struktur physical, komponen yang digunakan untuk mengatur fisik dari database file Struktur Logical a. Tablespace, digunakan untuk merelasikan dan menyatukan objek database menjadi satu kesatuan. b. Segment adalah kumpulan dari satu atau beberapa extents c. Extents adalah block data yang saling berdekatan d. Blocks adalah bagian terkecil dari storage (i.e : windows=> 4kb) Gambar 2.3 Struktur logical oracle [Referensi:Oracle 10g Online Documentation,2006]

32 Struktur Physical a. Datafile, digunakan untuk menyimpan data dari object database (mis : table, index, dll) b. Redo log files, digunakan untuk menyimpan semua perubahan data yang dibutuhkan pada proses recovery (memperbaiki perubahan2 yang belum ditulis pada datafile) c. Control file, berisi informasi berupa konfigurasi, lokasi data redo log files, datafile. 2.8 Struktur Instance Oracle Instance terdiri dari Memory dan Background process. Oracle menggunakan shared memory untuk pengoprasian database server, yang dibagi dalam struktur memory yang disebut sebagai SGA (System Global Area/Shared Global Area) dan PGA (Program Global Area/Private Global Area). SGA (System Global Area/Shared Global Area) adalah area berupa shared memory yang digunakan untuk untuk menyimpan data atau konfigurasi yang mengendalikan system. Bila sebuah oracle instance di-startup, maka system melakukan alokasi memory untuk SGA dan dikelola sampai instance tersebut tidak dibutuhkan lagi (Dalam keadaan shutdown), PGA terdiri dari : a. Database Buffer Cache, memory yg dialokasikan untuk menyimpan data sementara dari datafile atau data yang baru tetapi belum melalui commit. Buffer cache memilik 3 tipe, yaitu : Dirty buffers : Block buffer yang perlu ditulis ke datafile

33 17 Free buffers : Buffer yang kosong dan tidak ada block data didalamnya. Ketika oracle membaca data dari disk(datafile) maka free buffer akan menyimpan data tersebut sehingga akan berubah menjadi dirty buffer Pinned buffers : Block data yang ada dalam buffers sedang mengalami proses perubahan b. Redo Log Buffer, berisi informasi yang mencatat semua perubahan yang terjadi pada database secara otomatis dan cepat. Data ini di catat ke redo log secepat mungkin, karena akan digunakan untuk tujuan recovery. c. Shared Pool, menyimpan informasi seperti data dictionary, sql structure, library dan lainnya. Informasi yang disimpan antara lain : 1. User information seperti privilege (hak/ijin akses) 2. Integrity constraints 3. Nama table, view, tipe data 4. Informasi tentang alokasi memory yang digunakan untuk schema object d. Library cache, terdiri dari shared SQL areas, privates SQL areas, PL/SQL procedures, package dan control structures seperti locks dan library cache handles. Shared SQL areas, berisi informasi untuk mengeksekusi instruksi SQL dan instruksi ini disimpan, dan bila terjadi query yang sama maka system mengalokasikan request tersebut ke lokasi memory yang sama. e. Data Dictonary Cahce, berisi koleksi struktur table, view, dan referensi ke database yang dapat diakses bersama

34 18 f. Large Pool adalah memory yang digunakan untuk menyediakan alokasi memory yang besar untuk spesifik operasi database seperti backup dan restore. g. Java Pool adalah memory yang dialokasikan untuk proses yang berbasis java. PGA (Program Global Area/Private Global Area) adalah area pada memory yang berisi data untuk setiap proses yang terjadi pada database dan area ini tidak dipakai bersama(non-share) yang terdiri dari : a. Stack Space, memory yg dialokasikan untuk menyimpan data dari variable dan arrays b. Session Information, memory yg dialokasikan untuk menyimpan data tentang session yang terjadi pada database seperti user koneksi. c. Sort Area, memory yg dialokasikan untuk menyimpan data dari proses sorting. Perintah SQL yang termasuk proses sort adalah : CREATE INDEX, DISTINCT, ORDER BY, GROUP BY, UNION, INTERSACT, dan MINUS. SCA (Software Code Area) adalah area pada memory yang dialokasikan untuk menyimpan perintah atau code yang sedang dijalankan. Memory ini biasanya digunakan oleh oracle tools dan utilities seperti : SQL*Forms, SQL*Plus, etc.

35 Proses Background a. PMON (Process Monitor) 1. Melakukan rollback untuk transaksi yang dibatalkan 2. Membersihkan proses yang berakhir tidak normal 3. Mengaktifkan kembali shared_server dan dispatcher(proses yang mengatur penjadwalan eksekusi proses oracle) bila mengalami error. 4. Membebaskan resource SGA yang dialokasikan pada process yang gagal. b. SMON (System Monitor) berfungsi menjalankan instance recovery secara otomatis, mengatur memory segment dan menggabungkan free area memory yang berdekatan (garbage collector) c. LGWR (Log Writer) berfungsi menulis semua data block pada buffer ke log file pada saat : 1. Terjadi proses commit 2. Terjadi Checkpoint 3. Setiap 3 detik 4. Log buffer penuh d. CKPT (Check Point) berfungsi menjaga konsistensi data dengan membuat check point, sehingga bila terjadi crash, maka kondisi database dapat di kembalikan ke kondisi pada saat check point terakhir di buat. Proses checkpoint adalah menulis semua perubahan (updating) yang terjadi antara begin transaction dan commit.

36 20 e. DBWR(Database Writer) berfungsi menulis semua data block pada buffer cache ke datafile pada saat terjadi commit 2.10 Oracle Data Guard Oracle Data Guard memastikan ketersediaan data, perlindungan data, dan penyelamatan data untuk database perusahaan. Data Guard menyediakan suatu pelayanan menyeluruh untuk membuat, memelihara, mengatur, dan memonitor satu atau lebih standby database agar production database dapat terhindar dari kerusakan dan kehilangan data. Data Guard memelihara standby database sebagai duplikasi dari transaksi pada production database. Disaat database produksi tidak tersedia oleh sebab yang direncakan maupun tidak direncanakan, data guard dapat memindahkan/merubah standby database menjadi production database, meminimalisasi waktu downtime Standby Database Standby database menjamin bahwa data yang dimiliki tidak akan hilang ketika pada data terjadi kegagalan di database oracle. Ketika primary database mengalami gangguan, maka koneksi aplikasi dapat dipindahkan ke standy database yang sudah disiapkan. Selama primary database dalam perbaikan, maka semua pemakai aplikasi masih dapat melakukan transaksi secara normal menggunakan standby database tersebut yang sudah menjadi primary database yang baru. Jika primary database yang lama sudah dapat diaktifkan kembali,

37 21 maka koneksi dari pemakai aplikasi dapat dipindahkan kembali ke primary database yang lama. Pada teknologi ORAC apabila terjadi kegagalan pada salah satu instance, maka instance yang lain dapat segera langsung menggantikannya tanpa terjadi gangguan pada semua pemakai aplikasi. Untuk standby database tetap dibutuhkan beberapa penanganan khusus untuk mengaktifkan standby database menjadi primary database yang baru sehingga seluruh pemakai aplikasi dapat melakukan transaksi pada primary database yang baru tersebut. Pada tahap pemindahan diperlukan waktu beberapa detik untuk mengaktifkan standby database menjadi primary database. Proses perpindahan dari primary database ke standby database disebut sebagai SWITCH OVER. Sedangkan jika dari standby database ke primary database disebut sebagai SWITCH BACK Physical Standby Database Physical standby database bekerja dengan cara melakukan sinkronisasi redo yang di-generated oleh primary database melalui media recovery. Sedangkan redo dikirimkan melalui protokol oracle net. Dengan menggunakan media recovery tersebut dapat dipastikan bahwa physical standby akan melakukan proses penyalinan redo data secara block-perblock dari primary database ke standby database. Sehingga setiap transaksi yang dilakukan pada primary database akan selalu tercatat pada standby database dan akan mencegah hilangnya data.

38 Logical Standby Database Pada konfigurasi logical standby database, redo yang di-generated oleh primary database akan dikonversi menjadi sebuah transaksi SQL dan akan dijalankan pada standby database. Dengan logical standby database pemakai dapat mengakses standby database secara read-only. Hal ini sangat bermanfaat apabila ingin melakukan proses reporting dilakukan pada standby database secara terpisah. Tetapi, tentu saja ada beberapa keterbatasan yang dimiliki oleh oracle, yaitu adanya beberapa tipe data yang tidak didukung oleh logical standby database. Jika anda mempunyai sebuah table yang mempunyai tipe data yang tidak didukung oleh logical standby database, maka sebaiknya Anda harus menggunakan konfigurasi physical standby database. Untuk itu periksa kembali tipe-tipe data yang dapat didukung oleh logical standby database. SQL> select owner, table_name 2 from dba_logstdby_unsuported 3 group by owner, table_name no rows selected SQL> Jika tidak ditemukan beberapa table dari query diatas, berarti Anda dapat membuat logical standby database.

39 23 Gambar 2.4 Konfigurasi Tipikal Data Guard [Referensi:Oracle 10g Online Documentation,2006] 2.12 Data Guard Services Cara kerja Data Guard dalam mengatur transmisi redo data, mengaplikasikan redo data, dan melakukan perubahan ke database: 1. Redo Transport Services Mengatur transfer redo data dari database produksi ke satu atau lebih standby database sebagai archive log. 2. Log Apply Services Meng-aplikasikan redo data pada standby database untuk mengatur sinkronisasi transaksi dengan primary database. 3. Role Transitions Merubah role/aturan sebuah database dari standby database mejadi primary database, atau dari primary database menjadi standby database menggunakan operasi dari switchover maupun failover.

40 Redo Transport Services Redo Transport Services mengatur secara otomatis proses transfer redo data dari database produksi ke standby database dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Mentransmisikan redo data dari primary database ke standby database di dalam konfigurasi. 2. Mengatur proses pada archived redo log file saat terjadi kegagalan pada jaringan. 3. Mendeteksi secara otomatis archived redo log files yang hilang maupun rusak pada standby database dan menggantikan secara otomatis archived redo log files dari primary database atau dari standby database lainnya Log Apply Services Redo data di transmisikan/duplikasi dari primary database dengan cara menulis di standby database kedalam standby redo log files, kemudian diarsipkan/disimpan kedalam archived redo log files. Log apply services secara otomatis menjaga konsistensi redo data pada standby database dengan redo data pada primary database, dan juga mengijinkan pembacaan data dengan mode read-only.

41 25 Gambar 2.5 Update otomatis pada physical standby database [Referensi:Oracle 10g Online Documentation,2006] Role Transitions Sebuah database oracle beroperasi pada satu dari dua role yaitu primary atau standby. Dengan menggunakan data guard, kita dapat merubah role tersebut dengan menggunakan operasi switchover ataupun failover. Switchover dipastikan tidak terdapat data yang hilang. Ini digunakan untuk penggantian role yang direncanakan untuk proses pemeliharaan pada primary database. Failover terjadi saat primary database tidak tersedia, failover disebabkan terjadi kerusakan pada primary database dan resiko kehilangan data tetaplah ada dan seorang DBA dapat mengatur data guard untuk memastikan tidak terjadi kehilangan data.

42 Keuntungan/Kelebihan Data Guard 1. Pencegahan kerusakan, perlindungan data, dan ketersediaan data. Data guard memberikan solusi efisien untuk ketersediaan data dan pencegahan kerusakan data, mudah untuk mengatur proses switchover dan failover untuk mengganti role antara primary database dan standby database, meminimalisir waktu downtime primary database. 2. Perlindungan data yang lengkap. Data guard dapat memastikan tidak terjadi kehilangan data, standby database menjaga dari kerusakan data dan kesalahan user. Kerusakan storage primary database tidak berpengaruh kepada standby database. 3. Penggunaan resource system secara efisien. Standby database terupdate melalui redo data yang diterima dari primary database dan dapat digunakan untuk kegiatan lain seperti backups, reporting, dan penarikan data yang akan mengurangi penggunaan CPU dan I/O Cycles pada primary database. 4. Deteksi otomatis perbedaan data. Jika koneksi terputus antara primary dan standby database, redo data yang di-generated pada primary database tidak dapat dikirimkan ke standby database, saat koneksi tersambung kembali, archived redo log files yang tidak terkirim akan dideteksi secara otomatis oleh data guard dan akan mengirimkannya ke standby database. Standby database melakukan sinkronisasi dengan primary database tanpa campur tangan DBA.

43 27 5. Perubahan role otomatis. Saat fungsi fast-start failover di aktifkan, dataguard broker secara otomatis melakukan failover untuk melakukan sinkronisasi standby database saat terjadi kerusakan pada primary database tanpa campur tangan dari DBA Oracle Real Application Clusters Oracle Real Application Clusters (RAC) merupakan suatu teknologi clustering database Oracle ke dalam suatu shared storage system device dan dapat digunakan bersama-sama menggunakan database oracle oleh beberapa komputer / server secara simultan. Teknologi ini memungkinkan suatu pengelolaan database yang terpusat dan terstruktur dengan rapi, sehingga akan sangat memudahkan seorang DBA dalam melakukan tugas-tugasnya. Konsep yang diketengahkan dari pemodelan Clustering ini, juga memungkinkan adanya handsover yang cepat dan otomatis apabila terjadi kegagalan sistem atau failover dari server satu ke server lainnya. Fungsi lainnya adalah dapat berfungsi sebagai load balancer dari penggunaan database secara bersama-sama dalam sebuah sistem yang komplek dan besar. Selain itu dari sisi budgeting IT, tidak diperlukan upgrade system hardware secara keseluruhan apabila database yang ditangani sudah sangat besar, yaitu dengan cara menambahkan node server baru tanpa mengganggu aktivitas database yang sedang berjalan, sehingga dari sisi IT Budgeting, dapat menekan biaya upgrade sistem yang mahal.

44 Integrated Clusterware Management Oracle RAC memberikan solusi manajemen clusterware yang terintegrasi secara lengkap pada semua platform dimana Oracle Database berjalan. Kegunaan clusterware ini termasuk mekanisme untuk konektifitas cluster, pemesanan dan penguncian, kontrol cluster dan recovery, dan workload management. Gambar 2.6 Manajemen clusterware terintegrasi pada RAC [Referensi:Oracle 10g Online Documentation,2006] Integrated clusterware management in Oracle RAC menawarkan kelebihan-kelebihan sebagai berikut: 1. Berbiaya rendah, tidak ada tambahan biaya untuk RAC. 2. Dukungan vendor tunggal 3. Kemudahan dalam instalasi, konfigurasi, dan pemeliharaan dengan menggunakan Oracle Database Management tools. 4. Memiliki fungsi yang konsisten terhadap semua platform.

45 Single System Image Management Oracle Enterpise Manager 10g telah menjadi sebuah sistem yang mendukung single system image management dari database cluster. Halaman cluster database dari Enterprise Manager memperlihatkan kesatuan monitoring dari beberapa node instance. Dari halaman cluster database kita dapat : 1. Melihat status keseluruhan sistem, misal jumlah nodes pada cluster database dan status terakhir setiap node. 2. Melihat alert/tanda peringatan semua instance. 3. Memonitor performance seluruh instance dan membandingkan satu sama lain. 4. Memonitor statistik cache cluster (misal: global buffer gets). 5. Melakukan operasi cluster database termasuk melakukan operasi backup dan recovery, menghidupkan dan mematikan instance. 6. Memonitor perangkat cluster dan platform sistem operasi, hal ini sangat berguna saat cluster digunakan pada banyak database.

46 30 Gambar 2.7 Single system image Cluster Database untuk Oracle RAC [Referensi:Oracle 10g Online Documentation,2006] 2.17 Automatic Workload Management Dengan Oracle database 10g, application workloads dapat didefinisikan sebagai service sehingga dapat di atur dan dikontrol secara tersendiri. DBA mengatur sumber daya proses yang dialokasikan untuk setiap service selama dalam operasi normal dan dalam kondisi tidak normal/terjadi kegagalan. Pengukuran performa di-tracking oleh service dan diset secara otomatis untuk menghasilkan alert/pesan kesalahan. Alokasi sumber daya CPU diatur untuk service menggunakan Resource Manager. Oracle tools dan fasilitas seperti job schedulel, parallel query juga menggunakan service untuk mengatur workloads mereka. Dengan oracle 10g, alokasi sumber daya proses ke service dapat dilakukan secara otomatis. Setiap instance dari Oracle RAC dapat dialokasikan untuk proses servis tunggal maupun banyak servis saat diperlukan.

47 Workload Monitoring Oracle Automatic Workload Repository mengatur performa untuk RAC dan instance database tunggal. Respon time, penggunaan CPU, dan pengukuran lain dikumpulkan secara otomatis oleh service Fast Connection Fail-Over Oracle RAC mendeteksi ketika instances mati dan ketika hidup kembali, sistem pendeteksi mengirimkan sinyal UP dan DOWN kepada aplikasi perantara sehingga prosedur recovery otomatis dapat dijalankan. Hal ini lebih efisien dibandingkan menggunakan pendeteksian melalui jaringan (seperti TCP/IP timeouts). Ketika terjadi kegagalan atau kerusakan, transaksi yang dilakukan oleh aplikasi akan dihentikan dan transaksi akan di rolled back ke kondisi awal sebelum terjadi transaksi, kemudian aplikasi akan mencoba untuk meminta layanan service kembali. Sinyal UP membuka kembali koneksi dan melakukan load balanced kepada seluruh instance RAC yang aktif.

48 32 BAB III ANALISA KEBUTUHAN & PERANCANGAN SISTEM DRP DENGAN TEKNOLOGI RAC DAN DATA GUARD Pada bab ini akan dijelaskan mengenai analisa kebutuhan dan perancangan sistem DRP yang High Availability beserta konfigurasi yang diperlukan dalam pembuatan RAC sebagai primary database dan Data Guard sebagai standby database. 3.1 Analisa Kebutuhan 1. User General Requirement Kebutuhan yang ditetapkan oleh user adalah sebuah sistem database yang memiliki karakteristik availability dimana suatu aplikasi, layanan, atau fungsi dapat tersedia pada saat user membutuhkannya. Dimana sistem tersebut harus memiliki kemampuan-kemapuan untuk melakukan : 1. Kecepatan deteksi kesalahan/kegagalan dari suatu sistem. 2. Perbaikan yang cepat, dengan downtime maksimal yang telah ditetapkan 3. Operasi perbaikan yang otomatis. 4. Melindungi dari kehilangan data. 2. User Downtime Requirement Kebutuhan yang ditetapkan oleh user adalah sebuah sistem database yang dapat memenuhi kriteria maksimal downtime yang telah ditetapkan dengan mempertimbangkan penyebab/alasan dari downtime yang direncanakan maupun

KONSEP DATABASE ORACLE BKPM 1

KONSEP DATABASE ORACLE BKPM 1 KONSEP DATABASE ORACLE BKPM 1 ORACLE Oracle Server adalah sebuah Database Management System (DBMS) yang memiliki sifat terbuka, comprehensive, dan terintegrasi untuk mengelola informasi. Oracle Server

Lebih terperinci

Oracle Case Study HIGH AVAILABILITY. Oleh: Ahmad Syauqi Ahsan

Oracle Case Study HIGH AVAILABILITY. Oleh: Ahmad Syauqi Ahsan Oracle Case Study HIGH AVAILABILITY Oleh: Ahmad Syauqi Ahsan 1 TUJUAN Memahami manfaat dan kegunaan dari High Availability Memahami konsep dari High Availability Mengerti komponen-komponen dalam Oracle

Lebih terperinci

DATABASE ADMINISTRATOR

DATABASE ADMINISTRATOR DATABASE ADMINISTRATOR Arsitektur Database Oracle By: Arif Basofi 2-2 Tujuan Mengenal Struktur dan Arsitektur Database Oracle 2-3 Arsitektur Database Oracle Oracle Server: DBMS Oracle menyediakan manajemen

Lebih terperinci

Selayang pandang ORACLE. Budi S

Selayang pandang ORACLE. Budi S Selayang pandang ORACLE Budi S 1 Oracle History Produk dari Oracle Corporation (RSI/Relational Software Incorporated : 1977) memposisikan sbg S/W Database (RDBMS) Versi 1 (1977) Didevelop dgn C dan interface

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. masalah yang menguraikan sebuah sistem menjadi bagian bagian komponen dengan

BAB II LANDASAN TEORI. masalah yang menguraikan sebuah sistem menjadi bagian bagian komponen dengan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Analisis Sistem Menurut Whitten (2004), analisis sistem adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang menguraikan sebuah sistem menjadi bagian bagian komponen dengan tujuan mempelajari

Lebih terperinci

Konsep Backup dan Recovery. By: Arif Basofi

Konsep Backup dan Recovery. By: Arif Basofi Konsep Backup dan Recovery By: Arif Basofi Tujuan Menggambarkan dasar-dasar backup, restore, dan recovery pada database Mendaftar tipe-tipe kerusakan yang mungkin terjadi pada database Oracle Menggambarkan

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang

1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang Database pada masa sekarang ini, sudah menjadi hal yang sangat penting dalam suatu korporasi. Salah satu contohnya database dapat digunakan untuk menyimpan data-data yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Data Data adalah sesuatu yang mewakili objek dan peristiwa yang memiliki arti yang sangat penting bagi user (Hoffer et al, 2005). Dalam pengertian yang lain data adalah fakta

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM FAILOVER PADA WEB SERVER MENGGUNAKAN ORACLE DATA GUARD TUGAS AKHIR

IMPLEMENTASI SISTEM FAILOVER PADA WEB SERVER MENGGUNAKAN ORACLE DATA GUARD TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI SISTEM FAILOVER PADA WEB SERVER MENGGUNAKAN ORACLE DATA GUARD TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang Oleh : TREIYA

Lebih terperinci

ARSITEKTUR SISTEM. Alif Finandhita, S.Kom, M.T. Alif Finandhita, S.Kom, M.T 1

ARSITEKTUR SISTEM. Alif Finandhita, S.Kom, M.T. Alif Finandhita, S.Kom, M.T 1 ARSITEKTUR SISTEM Alif Finandhita, S.Kom, M.T Alif Finandhita, S.Kom, M.T 1 Sistem Terpusat (Centralized Systems) Sistem Client Server (Client-Server Systems) Sistem Server (Server Systems) Sistem Paralel

Lebih terperinci

Analisis High Availability Pada Sistem Berbasis Teknologi Oracle Data Guard (Studi Kasus SIA-SAT UKSW)

Analisis High Availability Pada Sistem Berbasis Teknologi Oracle Data Guard (Studi Kasus SIA-SAT UKSW) Hartono, Analisis High Availability Pada Sistem Berbasis Teknologi Oracle Data Guard (Studi Kasus SIA-SAT UKSW) 1 Analisis High Availability Pada Sistem Berbasis Teknologi Oracle Data Guard (Studi Kasus

Lebih terperinci

Maintenance & Disaster Recovery

Maintenance & Disaster Recovery Modul 41: Overview 2 41.1. Backup & Restore Tujuan utama dari backup adalah untuk menjamin bahwa jikanterjadi kehilangan data, maka data tersebut bisa disalin kembali secara efisien dan cepat. Agar tujuan

Lebih terperinci

Disaster Recovery using Oracle Data Guard

Disaster Recovery using Oracle Data Guard Disaster Recovery using Oracle Data Guard Redo Dwi Bagus Ferdiyanto 1, Rengga Asmara 2, Arif Basofi 2 Mahasiswa 1, Dosen 2 Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi

Lebih terperinci

Farida Nur Cahyani Pendahuluan. Membuat Database. 1 Komunitas elearning IlmuKomputer.Com

Farida Nur Cahyani Pendahuluan. Membuat Database. 1 Komunitas elearning IlmuKomputer.Com Membuat Database Oracle Menggunakan DBCA Farida Nur Cahyani farida.nurcahyani@gmail.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk

Lebih terperinci

Ada dua cara untuk melakukan backup dan pemulihan Oracle: Recovery Manager dan dikelola pengguna backup dan pemulihan.

Ada dua cara untuk melakukan backup dan pemulihan Oracle: Recovery Manager dan dikelola pengguna backup dan pemulihan. Backup dan Recovery Prosedur backup dan pemulihan melindungi database Anda terhadap kehilangan data dan merekonstruksi data, harus kehilangan terjadi. The merekonstruksi data dicapai melalui media pemulihan,

Lebih terperinci

APLIKASI PEMANTAUAN BASIS DATA ORACLE PADA PT XYZ RISWANTORO

APLIKASI PEMANTAUAN BASIS DATA ORACLE PADA PT XYZ RISWANTORO APLIKASI PEMANTAUAN BASIS DATA ORACLE PADA PT XYZ RISWANTORO 41508120089 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2012 APLIKASI PEMANTAUAN BASIS DATA ORACLE

Lebih terperinci

PERTEMUAN 13 STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK

PERTEMUAN 13 STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK PERTEMUAN 13 STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK Strategi Pengujian Strategi uji coba perangkat lunak dilakukan untuk memudahkan para perancang untuk menentukan keberhasilan system yang telah dikerjakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. utama yang harus ditata dengan jelas dan benar. Hal ini termuat dalam buku

BAB 2 LANDASAN TEORI. utama yang harus ditata dengan jelas dan benar. Hal ini termuat dalam buku BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Proses Bisnis Dalam operasional sebuah organisasi 1 bisnis, proses bisnis merupakan hal utama yang harus ditata dengan jelas dan benar. Hal ini termuat dalam buku karangan Satzinger,

Lebih terperinci

Bab II Landasan Teori

Bab II Landasan Teori Bab II Landasan Teori Pada bab landasan teori, akan dijelaskan mengenai teori yang menunjang didalam penulisan skripsi ini antara lain mengenai basis data, teknologi basis data, definisi clustering (distribusi

Lebih terperinci

Struktur Penyimpanan. Oleh: Arif Basofi

Struktur Penyimpanan. Oleh: Arif Basofi Struktur Penyimpanan Oleh: Arif Basofi Topik Mendefinisikan tujuan/kegunaan dari pembuatan tablespaces dan data files Membuat tablespaces Memanage/mengelola tablespaces Memperoleh informasi mengenai tablespaces

Lebih terperinci

Bab V Pengujian (Testing)

Bab V Pengujian (Testing) Bab V Pengujian (Testing) Pengujian (testing) SQL Server 2000 cluster dilakukan untuk melihat apakah proses clustering sudah dapat bekerja sebagaimana semestinya. Ada beberapa cara pengujian atau test

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. menyediakan layanan ke komputer lain melalui koneksi jaringan. Server dapat

BAB 2 LANDASAN TEORI. menyediakan layanan ke komputer lain melalui koneksi jaringan. Server dapat BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Server Server (Sosinsky, 2009:108) adalah sebuah program perangkat lunak yang menyediakan layanan ke komputer lain melalui koneksi jaringan. Server dapat dijalankan pada sistem

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM RECOVERY DATABASE MENGGUNAKAN METODE MIRRORING. Linda Elisa Sinaga A

PERANCANGAN SISTEM RECOVERY DATABASE MENGGUNAKAN METODE MIRRORING. Linda Elisa Sinaga A PERANCANGAN SISTEM RECOVERY DATABASE MENGGUNAKAN METODE MIRRORING Linda Elisa Sinaga shelindakirei@yahoo.com A11.2009.04877 Abstrak : Teknologi informasi (TI) merupakan salah satu sumber daya kritikal

Lebih terperinci

Nagios Sebagai Network Monitoring Software

Nagios Sebagai Network Monitoring Software Nama : Muhamad Yusup NIM : 09011281419061 Nagios Sebagai Network Monitoring Software 1. Pendahuluan Nagios adalah NMS open source yang dirancang khusus untuk memonitor host/managed device dan layanan jaringan

Lebih terperinci

Mengontrol Database. By: Arif Basofi

Mengontrol Database. By: Arif Basofi 5 Mengontrol Database By: Arif Basofi Topik - Start & stop di isql*plus - Start & stop Enterprise Manager Database Control - Start & stop Oracle Listener - Start up & shutdown Oracle Database 10g 5-2 Management

Lebih terperinci

Operating System. File System. Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan. Dosen : Caca E. Supriana, S.Si

Operating System. File System. Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan. Dosen : Caca E. Supriana, S.Si Operating System File System Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan Dosen : Caca E. Supriana, S.Si caca_emile@yahoo.co.id Konsep dan Atribut File System Konsep File Atribut File Operasi

Lebih terperinci

PRAKTIKUM BASIS DATA TERDISTRIBUSI MODUL VI FAILOVER CLUSTER

PRAKTIKUM BASIS DATA TERDISTRIBUSI MODUL VI FAILOVER CLUSTER PRAKTIKUM BASIS DATA TERDISTRIBUSI MODUL VI FAILOVER CLUSTER LABORATORIUM REKAYASA PERANGKAT LUNAK PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG I. TUJUAN PRAKTIKUM 1.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN JARINGAN Proses menganalisa sistem merupakan langkah awal yang harus dilakukan dalam membangun sebuah system. Analisa system adalah proses menguraikan beberapa informasi

Lebih terperinci

STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK

STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK Strategi uji coba perangkat lunak dilakukan untuk memudahkan para perancang untuk menentukan keberhasilan system yang telah dikerjakan Proses testing Unit Module Sub-system

Lebih terperinci

USULAN PENELITIAN MULA BIDANG ILMU KELEMBAGAAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM ANALISIS HIGH AVAILABILITY PADA SISTEM BERBASIS TEKNOLOGI ORACLE

USULAN PENELITIAN MULA BIDANG ILMU KELEMBAGAAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM ANALISIS HIGH AVAILABILITY PADA SISTEM BERBASIS TEKNOLOGI ORACLE USULAN PENELITIAN MULA BIDANG ILMU KELEMBAGAAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM ANALISIS HIGH AVAILABILITY PADA SISTEM BERBASIS TEKNOLOGI ORACLE Oleh: Iwan Susanto, S.Kom Bagus Arif Wicaksono, A.Md PUSAT KOMPUTER

Lebih terperinci

FAILOVER CLUSTER SERVER DAN TUNNELING EOIP UNTUK SISTEM DISASTER RECOVERY

FAILOVER CLUSTER SERVER DAN TUNNELING EOIP UNTUK SISTEM DISASTER RECOVERY FAILOVER CLUSTER SERVER DAN TUNNELING EOIP UNTUK SISTEM DISASTER RECOVERY Nanang Purnomo 1) - Melwin Syafrizal 2) 1) PT. Lintas Data Prima (LDP)Yogyakarta Jl. Suryatmajan no. 22 Yogyakarta 2) Sistem Informasi

Lebih terperinci

ORACLE DATA GUARD PT.INDESSO NIAGATAMA UNTUK KEBERLANGSUNGAN DATA BISNIS

ORACLE DATA GUARD PT.INDESSO NIAGATAMA UNTUK KEBERLANGSUNGAN DATA BISNIS ORACLE DATA GUARD PT.INDESSO NIAGATAMA UNTUK KEBERLANGSUNGAN DATA BISNIS Arwandy, Andy, Johanson, Suparto Darudiato Bina Nusantara University Jl. K. H. Syahdan No. 9, Jakarta Barat Telp +62.21 534 5830,

Lebih terperinci

Backup and Recovery. by: Ahmad Syauqi Ahsan

Backup and Recovery. by: Ahmad Syauqi Ahsan 10 Backup and Recovery by: Ahmad Syauqi Ahsan Terminologi Backup 2 Backup strategy boleh mengikutkan : Keseluruhan database (whole) Bagian dari database (partial) Backup type boleh berupa : Segala informasi

Lebih terperinci

M. Choirul Amri

M. Choirul Amri Cepat Mahir Windows 2000 Server choirul@bsmdaemon.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 110 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Untuk mengetahui manfaat dari komponen concurrency control ini, perlu dilakukan suatu implementasi. Pada sub bab ini akan dibahas arsitektur RDBMS,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan membahas mengenai permasalahan yang terjadi pada aplikasi yang menggunakan arsitektur 3 tier dan strategi penanganan masalahnya. 4.1 Identifikasi Masalah Arsitektur

Lebih terperinci

Pembuatan Disaster Recovery Planning SQL Server dengan Metode Log Shipping

Pembuatan Disaster Recovery Planning SQL Server dengan Metode Log Shipping Pembuatan Disaster Recovery Planning SQL Server dengan Metode Log Shipping Ratna Wahyuningsih 1, Rusdianto Roestam 2, Nenden Siti Fatonah 3 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Bab 4 Hasil dan Pembahasan 33 Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bab ini menjelaskan tentang arsitektur cluster virtual, pengujian sistem dan analisa perbandingan request time, request error, connection rate, throughput dan kinerja hardware.

Lebih terperinci

pengumpulan, pengolahan, penyimpanan hingga penemuan kembali data serta mampu memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan

pengumpulan, pengolahan, penyimpanan hingga penemuan kembali data serta mampu memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi nformasi (T) telah berkembang dengan pesat, baik dari sisi hardware maupun software. Teknologi saat ini telah memberikan kemudahan untuk saling berinteraksi

Lebih terperinci

STUDI IMPLEMENTASI IPv6 DALAM JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN METODE DUAL STACK

STUDI IMPLEMENTASI IPv6 DALAM JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN METODE DUAL STACK STUDI IMPLEMENTASI IPv6 DALAM JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN METODE DUAL STACK Ditujukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Oleh : ANDY KURNIAWAN 41506110134 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA BACKUP DAN RECOVERY. Backup Data. Restore Data. DENI HERMAWAN Informatika

SISTEM BASIS DATA BACKUP DAN RECOVERY. Backup Data. Restore Data. DENI HERMAWAN Informatika SISTEM BASIS DATA DENI HERMAWAN 01111003 Informatika BACKUP DAN RECOVERY Data dan database merupakan komponen terpenting dalam satu sitem manajemen, disamping taentu saja aplikasi untuk system informasi

Lebih terperinci

Implementasi Configuration Management pada IT Infrastruktur Library (ITIL)

Implementasi Configuration Management pada IT Infrastruktur Library (ITIL) Implementasi Configuration Management pada IT Infrastruktur Library (ITIL) Arsitektur ITIL adalah seperti gambar dibawah ini : IT Infrastructure Library (ITIL) adalah sebuah kerangka best practice untuk

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab 2 Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan mengenai clustering dengan skema load balancing pada web server sudah banyak ditemukan. Salah satu pembahasan yang pernah dilakukan adalah Perancangan

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA By Novareza Klifartha

SISTEM BASIS DATA By Novareza Klifartha SISTEM BASIS DATA By Novareza Klifartha Konsep Sistem Basis Data SISTEM sebuah keterpaduan yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional dengan satuan fungsi / tugas tertentu, yang saling berhubungan

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA. Pendahuluan. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom.,M.Kom

SISTEM BASIS DATA. Pendahuluan. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom.,M.Kom SISTEM BASIS DATA Pendahuluan Gentisya Tri Mardiani, S.Kom.,M.Kom Sistem Basis Data Sistem Basis Data merupakan suatu sistem yang terdiri dari kumpulan file yang saling berhubungan dan memungkinkan dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Arsitektur software three tier berkembang pada tahun 1990an untuk mengatasi keterbatasan arsitektur two-tier(client-server). Pada gambar I-1 dapat dilihat bahwa arsitektur

Lebih terperinci

Otomatisasi Failover pada Standby Database menggunakan Internet Control Message Protocol (ICMP)

Otomatisasi Failover pada Standby Database menggunakan Internet Control Message Protocol (ICMP) Otomatisasi Failover pada Standby Database menggunakan Internet Control Message Protocol (ICMP) Defry Hamdhana, S.T 1, Muhd. Iqbal, M.Kom 2 1 Program Studi Teknik Informatika, Universitas Sumatera Utara

Lebih terperinci

UJI AVAILABILITAS LOAD BALANCING WEB SERVER MENGGUNAKAN LINUX VIRTUAL SERVER

UJI AVAILABILITAS LOAD BALANCING WEB SERVER MENGGUNAKAN LINUX VIRTUAL SERVER UJI AVAILABILITAS LOAD BALANCING WEB SERVER MENGGUNAKAN LINUX VIRTUAL SERVER Irwan Sembiring Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Irwan@staff.uksw.edu ABSTRACT Linux Virtual Server

Lebih terperinci

ANALISIS AVAILABILITAS LOAD BALANCING PADA WEB SERVER LOKAL

ANALISIS AVAILABILITAS LOAD BALANCING PADA WEB SERVER LOKAL ANALISIS AVAILABILITAS LOAD BALANCING PADA WEB SERVER LOKAL Dwi Nuriba Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro ABSTRACT Perkembangan teknologi Web menyebabkan server-server yang menyediakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Umum 2.1.1 Analisis Menurut Hoffer-George-Valacich (1999, p28), analisis adalah proses mempelajari cara kerja perusahaan saat ini dan sistem informasi yang digunakan

Lebih terperinci

Sistem Monitoring Spesifikasi dan Utilitas Host di Jaringan Komputer Berbasis Web

Sistem Monitoring Spesifikasi dan Utilitas Host di Jaringan Komputer Berbasis Web Sistem Monitoring Spesifikasi dan Utilitas Host di Jaringan Komputer Berbasis Web I yoman Piarsa 1, Putu Bayu Suda Togantara 2 1,2 Teknologi Informasi, Universitas Udayana, Bali e-mail: manpits@gmail.com

Lebih terperinci

Praktikum BACKUP DAN RECOVERY. Tujuan :

Praktikum BACKUP DAN RECOVERY. Tujuan : Praktikum 10 BACKUP DAN RECOVERY Tujuan : 1. Mampu memahami konsep dan terminologi Backup/Recovery pada Oracle 2. Mampu mengimplementasikan Backup/Recovery pada Oracle 3. Mampu menyelesaikan berbagai persoalan

Lebih terperinci

APPENDIX A. Sumber dan Tujuan. Data. Arus Data. Proses Transformasi. Penyimpanan Data

APPENDIX A. Sumber dan Tujuan. Data. Arus Data. Proses Transformasi. Penyimpanan Data L 1 APPENDIX A Berikut ini adalah contoh simbol-simbol standar yang digunakan dalam diagram alir data yaitu : Simbol Nama Penjelasan Sumber dan Tujuan Data Orang dan organisasi yang mengirim data ke dan

Lebih terperinci

SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI

SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI PENGANTAR DATA TERDISTRIBUSI Materi: 1. Pendahuluan 2. Manfaat Sistem Operasi Terdistribusi 3. Komponen Inti Sistem Operasi Pertemuan: 5 Pendahuluan Sistem operasi terdistribusi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Arsitektur RDBMS Sistem recovery basis data yang dibuat dalam penelitian ini merupakan bagian dari RDBMS (Relational Database Management System).

Lebih terperinci

Basis Data 2. Database Client / Server. Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS

Basis Data 2. Database Client / Server. Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS Basis Data 2 Database Client / Server Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS Tujuan Memahami bentuk-bentuk arsitektur aplikasi dalam database. Memahami konsep arsitektur: Single-Tier Two-Tier:

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Contoh laporan billing di Windows Azure

Gambar 1.1 Contoh laporan billing di Windows Azure Komputasi Awan Saat ini telah berkembang sebuah teknologi yang dikenal dengan Cloud Computing atau juga dikenal dengan nama teknologi Komputasi Awan. Tujuan adanya Komputasi Awan ini sebenarnya adalah

Lebih terperinci

PERANCANGAN BASIS DATA

PERANCANGAN BASIS DATA PERANCANGAN BASIS DATA Lintang Yuniar Banowosari http://lintang.staff.gunadarma.ac.id 1 ALASAN PERANCANGAN BASIS DATA Sistem basis data telah menjadi bagian dalam sistem informasi suatu organisasi Kebutuhan

Lebih terperinci

APLIKASI PERANGKAT AJAR PENGELOLAAN DAN PERHITUNGAN EKSPRESI MATEMATIKA DARYANTO

APLIKASI PERANGKAT AJAR PENGELOLAAN DAN PERHITUNGAN EKSPRESI MATEMATIKA DARYANTO APLIKASI PERANGKAT AJAR PENGELOLAAN DAN PERHITUNGAN EKSPRESI MATEMATIKA DARYANTO 41508110097 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2012 APLIKASI PERANGKAT

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. maka diperlukan suatu jaringan LAN yang terhubung antara komputer yang satu

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. maka diperlukan suatu jaringan LAN yang terhubung antara komputer yang satu 179 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Arsitektur Database Agar komputer client dapat mengakses database pada komputer server, maka diperlukan suatu jaringan LAN yang terhubung antara komputer yang satu

Lebih terperinci

Eksekusi file setup.exe yang ada dalam CD atau folder instalasi oracle.

Eksekusi file setup.exe yang ada dalam CD atau folder instalasi oracle. 1 2 3 Eksekusi file setup.exe yang ada dalam CD atau folder instalasi oracle. 4 Isilah konfigurasi instalasi yang akan dibuat. Oracle Home Location : biasanya terisi otomatis dgn drive yang paling banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan Teknologi Informasi yang semakin meluas ini sistem informasi berperan penting untuk menunjang kredibilitas perusahaan dan pengguna jaringan lainnya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengukuran overhead..., Ida Nurhaida, FT UI, 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengukuran overhead..., Ida Nurhaida, FT UI, 2009 BAB 1 PENDAHULUAN Dalam era globalisasi, teknologi informasi jaringan komputer akan memegang peranan yang sangat menentukan dalam kompetisi di dunia mendatang. Keberhasilan dalam menguasai teknologi informasi

Lebih terperinci

PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK

PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK Aprilia Sulistyohati, S.Kom Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia Your Logo DASAR PENGUJIAN PL PENGUJIAN : proses eksekusi suatu program dengan maksud menemukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi HA atau High Availability adalah metode jaringan yang sering digunakan untuk mengurangi kemungkinan down-time terhadap server dengan menggunakan dua unit

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MIRRORING DATABASE SERVER UNTUK FAULT TOLERANCE AUTO BACKUP BERBASIS INTRANET PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN BANGKA

IMPLEMENTASI MIRRORING DATABASE SERVER UNTUK FAULT TOLERANCE AUTO BACKUP BERBASIS INTRANET PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN BANGKA IMPLEMENTASI MIRRORING DATABASE SERVER UNTUK FAULT TOLERANCE AUTO BACKUP BERBASIS INTRANET PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN BANGKA Abstrak Dapri Maulana Putra Teknik Informatika STMIK

Lebih terperinci

Model Sistem Terdistribusi

Model Sistem Terdistribusi Model Sistem Terdistribusi Budi Susanto budsus@ukdw.ac.id dari Distributed System 3th, Colouris chap. 2 Model Tujuan Pengantar Menyediakan sebuah gambaran abstrak aspek yang relevan dengan sistem Menyediakan

Lebih terperinci

Perancangan Dan Implementasi Load Balancing Dan Failover Clustering Pada Linux Virtual Server (LVS) Untuk High Availability

Perancangan Dan Implementasi Load Balancing Dan Failover Clustering Pada Linux Virtual Server (LVS) Untuk High Availability Perancangan Dan Implementasi Load Balancing Dan Failover Clustering Pada Linux Virtual Server (LVS) Untuk High Availability Dwi Septian Wardana Putra 1, Agus Eko Minarno, S.Kom, M.Kom. 2, Zamah Sari, M.T.

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PENGEMBANGAN LANJUTAN APLIKASI SIREKA(SISTEM INFORMASI RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN) BAGIAN PENYUSUNAN RENCANA BADAN PUSAT STATISTIK

ANALISIS DAN PENGEMBANGAN LANJUTAN APLIKASI SIREKA(SISTEM INFORMASI RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN) BAGIAN PENYUSUNAN RENCANA BADAN PUSAT STATISTIK ANALISIS DAN PENGEMBANGAN LANJUTAN APLIKASI SIREKA(SISTEM INFORMASI RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN) BAGIAN PENYUSUNAN RENCANA BADAN PUSAT STATISTIK Oleh : Abu Bukhori 41507120120 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

PEMANFAATAN WINDOWS MANAGEMENT INSTRUMENTATION (WMI) DAN VISUAL BASIC 6 DALAM INVENTARISASI JARINGAN

PEMANFAATAN WINDOWS MANAGEMENT INSTRUMENTATION (WMI) DAN VISUAL BASIC 6 DALAM INVENTARISASI JARINGAN PEMANFAATAN WINDOWS MANAGEMENT INSTRUMENTATION (WMI) DAN VISUAL BASIC 6 DALAM INVENTARISASI JARINGAN Ganda Prasetiya 1, Adian Facturrochim 2, R. Rizal Isnanto 2 ABSTRACT At this time, it has been known

Lebih terperinci

Praktikum Basis Data 2. BAB 1 : Pendahuluan

Praktikum Basis Data 2. BAB 1 : Pendahuluan BAB 1 : Pendahuluan 1.1. Sasaran Memahami fitur-fitur Oracle9i Dapat menjelaskan aspek teori maupun fisik dari database relasional Menggambarkan Implementasi Oracle pada RDBMS dan ORDBMS 1.2. Oracle9i

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI EYE OS MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING DAN FAILOVER PADA JARINGAN PRIVATE CLOUD COMPUTING DENGAN LAYANAN IAAS DAN SAAS

IMPLEMENTASI EYE OS MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING DAN FAILOVER PADA JARINGAN PRIVATE CLOUD COMPUTING DENGAN LAYANAN IAAS DAN SAAS IMPLEMENTASI EYE OS MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING DAN FAILOVER PADA JARINGAN PRIVATE CLOUD COMPUTING DENGAN LAYANAN IAAS DAN SAAS TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi saat ini sangat memungkinkan banyaknya pelayanan data yang dapat dilakukan melalui media internet maupun intranet, misalnya

Lebih terperinci

Praktikum MONITORING AND RESOLVING LOCK CONFLICTS. Tujuan :

Praktikum MONITORING AND RESOLVING LOCK CONFLICTS. Tujuan : Praktikum 11 MONITORING AND RESOLVING LOCK CONFLICTS Tujuan : 1. Mampu memahami konsep Locking pada Oracle 2. Mampu memahami cara mendeteksi lock conflicts pada Oracle 3. Mampu mengatasi deadlock Alat

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TOPOLOGI JARINGAN VIRTUAL WEB SERVER DI PT XYZ MENGGUNAKAN PROXMOX VE

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TOPOLOGI JARINGAN VIRTUAL WEB SERVER DI PT XYZ MENGGUNAKAN PROXMOX VE PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TOPOLOGI JARINGAN VIRTUAL WEB SERVER DI PT XYZ MENGGUNAKAN PROXMOX VE RINO PRADIPTA PRATAMA 41509010120 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Cloud Computing Windows Azure

Cloud Computing Windows Azure Cloud Computing Windows Azure CLOUD COMPUTING John mccarthy,1960 suatu hari nanti komputasi akan menjadi infrastruktur public seperti halnya listrik dan telepon. Larry Ellison, 1995 kita tidak harus menerangkan

Lebih terperinci

BAB 5 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 5 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 5 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1. Implementasi Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap Hypervisor Server berbasis Microsoft Hyper-V. Implementasi dilakukan berdasarkan perancangan

Lebih terperinci

Replikasi adalah suatu teknik untuk melakukan copy / pendistribusian data dan objek-objek dalam melaksanakan sinkronisasi antara objek sehingga

Replikasi adalah suatu teknik untuk melakukan copy / pendistribusian data dan objek-objek dalam melaksanakan sinkronisasi antara objek sehingga Replikasi adalah suatu teknik untuk melakukan copy / pendistribusian data dan objek-objek dalam melaksanakan sinkronisasi antara objek sehingga konsistensi data dapat terjamin. 1. Mengetahui konsep dasar

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING PENGELUARAN KAS KECIL PROYEK PADA PT. RAJAWALI MEGAH PERKASA BERBASIS WEB ASLAMIYAH

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING PENGELUARAN KAS KECIL PROYEK PADA PT. RAJAWALI MEGAH PERKASA BERBASIS WEB ASLAMIYAH PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING PENGELUARAN KAS KECIL PROYEK PADA PT. RAJAWALI MEGAH PERKASA BERBASIS WEB ASLAMIYAH 41812110188 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGONTROLAN BERBASIS KOMPUTER

PENGONTROLAN BERBASIS KOMPUTER PENGONTROLAN BERBASIS KOMPUTER 1. Security Database Authorization Pemberian hak akses yang mengizinkan sebuah subyek mempunyai akses secara legal terhadap sebuah sistem atau obyek. Subyek Obyek user atau

Lebih terperinci

Memonitor Performance. By: Arif Basofi

Memonitor Performance. By: Arif Basofi Memonitor Performance By: Arif Basofi TUJUAN Setelah menyelesaikan bab ini, anda seharusnya dapat melakukan hal-hal berikut: Menangani objek-objek yang invalid dan tidak terpakai Mengumpulkan statistik-statistik

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS 4. Perancangan database secara logik (data model mapping) a. Pemetaan (Transformasi data) Transformasi yang tidak tergantung pada sistem, pada tahap ini

Lebih terperinci

PEDOMAN PEDOMAN. PT JASA MARGA (Persero) Tbk. Nomor Pedoman : P2/DIT/2014/AI Tanggal : 1 Desember 2014

PEDOMAN PEDOMAN. PT JASA MARGA (Persero) Tbk. Nomor Pedoman : P2/DIT/2014/AI Tanggal : 1 Desember 2014 PEDOMAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 LEMBAR PENGESAHAN... 3 BAB I TUJUAN DAN RUANG LINGKUP... 4 BAB II DEFINISI... 4 BAB III KETENTUAN UMUM... 5 BAB IV AKUISISI APLIKASI... 5 BAB V PEMELIHARAAN APLIKASI...

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS 4. Perancangan database secara logik (data model mapping) a. Pemetaan (Transformasi data) Transformasi yang tidak tergantung pada sistem, pada tahap ini

Lebih terperinci

1. Pendahuluan Latar Belakang

1. Pendahuluan Latar Belakang 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Menurut penelitian yang dilakukan oleh Gantz et al estimasi data elektronik mencapai 0,18 zettabyte pada tahun 2006 dan diramalkan akan mencapai 1,8 zettabyte pada tahun

Lebih terperinci

RECOVERY SYSTEM. Alif Finandhita, S.Kom

RECOVERY SYSTEM. Alif Finandhita, S.Kom RECOVERY SYSTEM Crash adalah suatu kegagalan dari suatu sistem Penyebab dari kegagalan adalah : Disk Crash, yaitu informasi yang ada di dalam disk akan hilang Power Failure, yaitu informasi yang disimpan

Lebih terperinci

4. SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI

4. SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI 4. SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI APAKAH SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI? Sistem operasi terdistribusi adalah salah satu implementasi dari sistem terdistribusi, di mana sekumpulan komputer dan prosesor yang

Lebih terperinci

BAB II. 2.1 Model Data High Level Data Model (Conceptual Data Model)

BAB II. 2.1 Model Data High Level Data Model (Conceptual Data Model) BAB II PENGEMBANGAN SISTEM BASIS DATA Bab ini akan membahas lebih lanjut mengenai arsitektur sistem basis data dan pengembangan sistem basis data. Sistem basis data tidak berdiri sendiri, tetapi selalu

Lebih terperinci

TUGAS PAPER BACKUP DATABASE OLEH : NAMA : PUTRA ADNYANA NIM : KELAS : A103

TUGAS PAPER BACKUP DATABASE OLEH : NAMA : PUTRA ADNYANA NIM : KELAS : A103 TUGAS PAPER BACKUP DATABASE OLEH : NAMA : PUTRA ADNYANA NIM : 100030190 KELAS : A103 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN TEKNIK KOMPUTER (STMIK) STIKOM BALI 2013 1.SQL SERVER Berikut ini cara Membackup

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Basis Data Data adalah fakta mengenai objek, orang, dan lain-lain. Sedangkan Informasi adalah hasil analisis dan sintesis terhadap data. Basis data adalah kumpulan data, yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, penggunaan teknologi informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, penggunaan teknologi informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini, penggunaan teknologi informasi telah menjadi suatu hal yang wajib untuk melakukan berbagai kegiatan, salah satunya kegiatan

Lebih terperinci

BINUS UNIVERSITY. Jurusan Teknik Informatika. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Ganjil Tahun 2007/2008

BINUS UNIVERSITY. Jurusan Teknik Informatika. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Ganjil Tahun 2007/2008 iv BINUS UNIVERSITY Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008 PERANCANGAN APLIKASI SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN STUDI KASUS PT BANDO INDONESIA Hervania (0800735223)

Lebih terperinci

TSI Perbankan PENDAHULUAN. AS/400 hal. A.1

TSI Perbankan PENDAHULUAN. AS/400 hal. A.1 HOME DAFTAR ISI PENDAHULUAN AS/400 hal. A.1 1 Konsep AS/400 AS/400 (Application System/400) diperkenalkan oleh IBM pertama pada 20 Juni 1988. AS/400 dikenal sebagai keluarga komputer mini (mid-range) untuk

Lebih terperinci

Pertemuan 2. Struktur Sistem Operasi

Pertemuan 2. Struktur Sistem Operasi Pertemuan 2 Struktur Sistem Operasi Struktur Sistem Operasi Komponen Sistem Layanan Sistem Operasi System Calls Program System Struktur System Virtual Machines System Design dan Implementation System Generation

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBUATAN INVOICE PELANGGAN POSTPAID PADA SISTEM POST BILLING PROCESSING DENGAN ENKRIPSI MD5 DI PT XYZ RIZAL AHMAD

APLIKASI PEMBUATAN INVOICE PELANGGAN POSTPAID PADA SISTEM POST BILLING PROCESSING DENGAN ENKRIPSI MD5 DI PT XYZ RIZAL AHMAD APLIKASI PEMBUATAN INVOICE PELANGGAN POSTPAID PADA SISTEM POST BILLING PROCESSING DENGAN ENKRIPSI MD5 DI PT XYZ RIZAL AHMAD 41509110046 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci

DATABASE CONTROL 1. SECURITY DATABASE. Suzan Agustri 81

DATABASE CONTROL 1. SECURITY DATABASE. Suzan Agustri 81 DATABASE CONTROL 1. SECURITY DATABASE Authorization Authorization merupakan pemberian hak akses yang mengizinkan sebuah subyek mempunyai akses secara legal terhadap sebuah sistem atau obyek. Subyek Obyek

Lebih terperinci

DISTRIBUTED FILE SYSTEM. Sistem terdistribusi week 11

DISTRIBUTED FILE SYSTEM. Sistem terdistribusi week 11 DISTRIBUTED FILE SYSTEM Sistem terdistribusi week 11 Outline Pendahuluan Operasi pada file File service Pilihan desain dalam file services Arsitektur file service NFS dan AFS Access control Pendahuluan

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Tahapan Penelitian

Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Tahapan Penelitian Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Tahapan Penelitian Pada bab ini dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam membuat sistem dan perancangan yang dilakukan dalam membangun Web Server Clustering dengan Skema

Lebih terperinci

STUDI IMPLEMENTASI AUDIO STREAMING PADA RADIO EMC 93.6 FM TANGERANG

STUDI IMPLEMENTASI AUDIO STREAMING PADA RADIO EMC 93.6 FM TANGERANG STUDI IMPLEMENTASI AUDIO STREAMING PADA RADIO EMC 93.6 FM TANGERANG SUGIANTO 41505110029 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2010 STUDI IMPLEMENTASI

Lebih terperinci

Server & Client Overview

Server & Client Overview Modul 31: Overview Secara prinsip Workstation dan Server adalah Operating System yang sama, dibedakan hanya oleh fasilitas, tools dan konfigurasi peran yang berbeda. Workstation diarahkan menjadi computer

Lebih terperinci