Pelatihan Fraud Auditing 2 27 Juni 2014 SIMULASI & PRAKTEK PENYUSUNAN MODUS OPERANDI DAN PEMAPARAN INTERN
|
|
- Sri Yanti Wibowo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SIMULASI & PRAKTEK PENYUSUNAN MODUS OPERANDI DAN PEMAPARAN INTERN
2 Forensic Audit Phases Tahap Pengenalan dan Perencanaan Pengumpulan Bukti Evaluasi Bukti Komunikasi Hasil Audit The Evidence Square Testimonial Evidence Documentary Evidence Physical Evidence Personal Observation Criteria of Evidence Relevancy Materiality Competency Limited Admissibility Analysis Technical of Evidence Find Read & Interpret Document Determined Relevance Verify The Evidence Assemble The Evidence Draw Conclusions Factor of Fraud Who, What, Where, When, Why, How ( 5 W + 1 H) Resume Kasus Laporan Hasil Audit Investigasi (Fraud Report) Pemaparan Intern Pemaparan Ekstern Modus Operandi ALUR PROSES AUDIT INVESTIGASI
3 (5W + 1H) Modus = cara Operandi = melakukan??? Modus Operandi = cara melakukan sesuatu.. Tindak Pidana
4 5 W + 1 H WHO Pihak-pihak yang diduga terkait/bertanggungjawab WHEN Kapan penyimpangan tersebut terjadi WHERE Dimana penyimpangan tersebut terjadi (Perusahaan/Instansi, Unit Kerja)
5 5 W + 1 H WHY Penyebab terjadinya penyimpangan (kelemahan SOP, kolusi) WHAT Jenis penyimpangan dan berapa nilai kerugian perusahaan/instansi yang bersangkutan HOW Bagaimana penyimpangan tersebut dilakukan
6 RESUME KASUS JENIS PENYIMPANGAN/ PELANGGARAN DAMPAK YANG BERTANGGUNG JAWAB KELENGKAPAN DOKUMEN Uraian bentuk pelanggaran dikaitkan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan yang dilanggar Kerugian keuangan secara konkrit atau potensi atau dampak lain non keuangan Yang terkait dengan pelanggaran dan jenis pelanggarannya Bukti keterangan, bukti dokumen, bukti fisik, bukti hasil pengamatan auditor
7 PEMAPARAN (EKSPOSE) Membeberkan Pengungkapan secara formal tentang suatu kenyataan Menguraikan dengan panjang lebar, membentangkan (memapar)
8 KAPAN SAJA PERLU PEMAPARAN (EKSPOSE) PADA SAAT PEMBAHASAN : Informasi awal Rencana kerja pengamatan informasi awal Hasil pengamatan informasi awal Rencana kerja investigasi Hasil investigasi (temuan fraud) Pelaporan (temuan final)
9 FUNGSI DAN MANFAAT EKSPOSE/PEMAPARAN KASUS Untuk lebih mematangkan resume kasus Mendorong Tim Auditor dalam pemahaman atas kasus tersebut Atasan Tim Auditor termasuk pimpinan ikut aktif memberi respons dan pengarahan Memahami perbedaan pendapat Menilai kemampuan Tim Auditor Menginventarisir kelengkapan dokumen Sebagai bahan pengembangan lebih lanjut Memudahkan review Dapat mempercepat penyelesaian pelaporan Meningkatkan rasa tanggung jawab auditor Menimba pengalaman dari Auditor Senior Pemaparan intern lebih melancarkan proses pemaparan ekstern Menciptakan suasana transparan dan obyektif
10 BAHAN - MATERI PEMAPARAN (EKSPOSE) BAGAN ALUR (flow chart) MAPPING, dan MATRIK
11 BAGAN ALUR (flow-chart) Adalah bagan/gambar dalam bentuk simbolsimbol yg digunakan untuk menggambarkan urutan pengerjaan serta logika yg akan dijalankan dalam suatu proses Menggambarkan suatu proses secara berurutan sejak dimulai sampai selesai dengan menggunakan simbol-simbol beserta uraian secara singkat.
12 CONTOH FLOW-CHART (KEGIATAN) MULAI RAZIA POLISI ADA SIM yes ADA STNK yes ADA KTP yes BEBAS no no no DITAHAN TILANG AKHIR
13 MAPPING Menyajikan secara sistematis (5W + 1H) : Apa sebenarnya yg terjadi, siapa pelakunya, bagaimana modus operandinya Berapa kerugian yg diderita, faktor apa saja yg mendorong terjadinya kasus, faktor penyebab pokok apa saja serta penjelasan lainnya yg dpt lebih menjelaskan apa sebenarnya yg terjadi.
14 Penerbitan & Perdagangan Commercial Paper dan Penggantian Mesin Pabrik Melalui Leasing Abadi 1 2 Jual beli CP/PN (dalam dolar) USD 20,000,000 USD 13,500,00 (Rencana di Reinvestasi) USD 6,500,000 (Rencana Leasing Finance) USD 20,000,000 (Ternata, CP dijual belikan Penerbitan CP: (1) Tanpa sepengetahuan Dekom dan (2) Persetujuan RUPS selanjutnya, CP nominal USD 20,000,000, diperdagangkan tidak untuk mendanai Leasing, dan selalu di rool over sampai dengan akhir tahun 1997, yang akhirnya dinyatakan default dengan posisi 13,933,717 Kontrak Leasing Mesin pabrik hanya USD 5,703,750 RKAP 1994, 1995 carry over s.d PT AKS Jakarta PT AKF Jakarta
15 MATRIK Uraian simpulan yang mengkaitkan bukti kasus yang telah didapatkan dengan ketentuan (pasal/unsur) peraturan perundangan yg berlaku (TPK)
16 MATRIK KASUS DEPOSITO PALSU No. Nama Jabatan/Pekerjaan Peranan/Pelanggaran Ketentuan/Pasal yang Dilanggar 1 O Pimpinan Cabang Bank - Mengisi formulir pemindahbukuan dan pembukaan deposito - Mengisi nilai nominal pada sertifikat deposito - Mengetahui pemalsuan sertifikat deposito - Terima uang pelicin 2 C Customer Service Bank - Tidak mengisi nilai nominal pada sertifikat deposito - Indikasi mengetahui sertifikat palsu 3 M Dirut Perusahaan P (Pemilik uang tabungan) - Tidak membuat kerjasama dengan perusahaan Q - Kolusi dengan O dan N untuk pemanfaatan uang tabungan yang tidak benar - Terima uang pelicin 4 N Dirut Perusahaan Q - Menggunakan uang tabungan yang tidak benar - Memalsukan sertifikat deposito - Memberikan uang pelicin
17 PEMAPARAN INTERN ANTAR TINGKAT TIM AUDITOR MELIBATKAN AUDITOR SENIOR DENGAN KEPALA SPI DENGAN PIMPINAN TERTINGGI PERUSAHAAN/INSTANSI
18 PEMAPARAN EKSTERN Kpk POLRI KEJAKSAAN
19 PEMBAHASAN SECARA GARIS BESAR ATAS BEBERAPA CONTOH KASUS PERBANKAN DAN PENGADAAN BARANG/JASA
20 DETECTION ANOMALI Prosedur Dokumen Angka-angka
21 JENIS PENYIMPANGAN Penyimpangan Prosedur Pemalsuan Dokumen Suap/Gratifikasi
22 PIHAK YANG DIDUGA TERLIBAT Internal Perusahaan Pihak Eksternal
23 DAMPAK PENYIMPANGAN Ada Kerugian Perusahaan Potensi Kerugian Perusahaan Tidak Ada Kerugian Perusahaan
24 PENYEBAB PENYIMPANGAN Unsur Kesengajaan SOP Lemah Kolusi
25 REKOMENDASI Pengembalian Kerugian Perusahaan Pengenaan Sanksi Kepegawaian Perbaikan Internal Kontrol Diproses sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku
26 JENIS PENYIMPANGAN YANG MERUPAKAN BAGIAN DARI MODUS OPERANDI 1. Pendanaan (Funding) 2. Pemberian pinjaman (Loan) 3. Pemberian Jasa 4. Operasional Akuntansi 5. Operasional Lainnya
27 1. Aktivitas Pendanaan (Funding), antara lain : Pegawai menarik dana dr rekening nasabah; Petugas customer service melakukan penarikan & penyetoran kembali rekening simpanan sementara untuk dioperasikan dlm jual beli bank notes untuk kepentingan pribadi; Setlh memblokir rekening deposito on call (DOC), blokir saldo rekening dibuka shg dana cover DOC dpt ditarik kembali oleh giran yg membuka DOC & kemudian petugas yg membuka blokir tsb meminta komisi pd nasabah ybs.
28 Lanjutan 2. Aktivitas Pinjaman (Loan), antara lain: Laporan keuangan direkayasa; Pemberian kredit dgn jaminan fiktif & pemalsuan dokumen; Pelunasan kredit dr hasil pencairan kredit baru; Nilai taksasi jaminan dimark-up agar mengcover maksimum kredit yg diberikan; Pelanggaran BMPK dgn cara melakukan pemecahan fasilitas pinjaman menjadi beberapa fasilitas & melalui grup usaha yg sengaja disamarkan.
29 Lanjutan 3. Aktivitas Pemberian Jasa, antara lain : Melakukan transaksi transfer masuk fiktif dgn merekayasa jumlah nominal & penerima transfer untuk keuntungan pribadi; Pemanfaatan kartu ATM nasabah yg belum diambil oleh nasabah untuk melakukan penarikan oleh customer service.
30 Lanjutan 4. Aktivitas Operasional Akuntansi, antara lain : Unit Akunting melakukan perubahan parameter bunga shg biaya dana meningkat & dipindahkan ke rekening tabungan petugas ybs; Pegawai mendebet suatu rekening (RAK, biaya, dll) & dikreditkan ke rekening a.n ybs atau rekg. lain; Pegawai bank membebankan pengeluaran pribadi atas beban bank.
31 CONTOH KASUS TIPIBANK : Pencairan deposito oleh pihak yang tidak berhak Rekayasa pemindahan dana nasabah Rekayasa pemberian kredit. Penyalahgunaan pemberian kredit dgn agunan deposito (cash collateral loan/ccl). Pembelokan perintah transfer dana. Pemusnahan dokumen & pencurian uang bank.
32 Modus Operandi Kasus Pengadaan Barang/Jasa Menyuap Menggabungkan paket pekerjaan/pengadaan (seharusnya dilakukan oleh usaha mikro dan usaha kecil/korporasi) Memecah paket pekerjaan/pengadaan (untuk menghindari pelelangan) Penunjukkan langsung Merekayasa tender Memalsukkan dokumen Menggelembungkan harga Mensubkontrakkan seluruh pekerjaan Membuat spek yang mengarah kepada rekanan tertentu Membuat syarat tender untuk membatasi peserta lelang Mengurangi kuantitas dan kualitas barang/jasa Pengadaan fiktif Salah merancang kontrak (seharusnya dengan kontrak unit price/untuk pekerjaan yang kuantitasnya tidak dapat diperkirakan secara akurat tapi dilaksanakan dengan kontrak lumpsum) Kontrak tanpa tersedia anggaran, dengan menggunakan anggaran kegitan HPS terlalu tinggi
33 CONTOH KASUS PERBANKAN KASUS DEPOSITO PALSU
34 KASUS DEPOSITO PALSU Penyalahgunaan uang tabungan melalui penerbitan deposito palsu
35 URAIAN PENGUNGKAPAN FAKTA/MODUS OPERANDI Perusahaan X dengan Dirutnya M mempunyai tabungan pada Cabang Bank Pemerintah B sebesar Rp 20 milyar. Perusahaan swasta Y (Dirut N) melakukan suatu rekayasa kerjasama dalam usaha perdagangan dengan perusahaan X (tanpa dokumen perjanjian kerjasama), yaitu memanfaatkan uang tabungan secara tidak benar dengan cara sebagai berikut : 1. M menandatangani blanko formulir aplikasi pemindahbukuan dan aplikasi untuk pembukaan deposito. 2. N bersama A (staff M) dari perusahaan X menyampaikan formulir aplikasi tersebut ke Cabang Bank B. 3. Pimpinan (O) Cabang Bank B pada lembar pertama formulir aplikasi pemindahbukuan mengisi nomor, nama pemilik rekening M QQ perusahaan X dan penerima (Benefiary) adalah rekening atas nama perusahaan Y senilai Rp 20 milyar. Sedangkan pada lembar tindasan ke 2 diisi deposito atas nama M QQ perusahaan X.
36 4. Pimpinan (O) Cabang Bank B melengkapi redaksi pada lembar pertama formulir aplikasi pembukaan deposito, yaitu pemilik deposito adalah M dengan nilai 750 juta dengan sumber dana diisi cek atas nama perusahaan Y. Sedangkan pada lembar tindasan ke 2 diisi angka sebesar Rp 20 milyar dengan sumber dana diisi debit rekening M QQ perusahaan X. 5. Customer sevice menerbitkan bilyet deposito dengan No. seri WWW866 yang telah dibubuhi materai tapi belum dicetak nominalnya dan belum ditandatangani, yang kemudian diserahkan kepada O untuk mendapatkan persetujuan. 6. Sebelum nominal pada bilyet deposito No. WWW866 dicetak, O menukar bilyet deposito asli tersebut dengan blanko bilyet deposito palsu dari N. Bilyet deposito asli diserahkan kepada N untuk dijadikan deposito palsu dengan nominal Rp 20 milyar. Bilyet deposito palsu dari N dengan tembusan milik bilyet deposito asli dicetak dengan sistim komputer dengan nilai Rp 750 juta sesuai jumlah setoran yang diterima bank.
37 7. O kemudian menyerahkan bilyet deposito palsu No. WWW866 dengan nilai Rp 750 juta kepada N dan lembar pertama aplikasi pembukaan deposito diserahkan kepada customer service. Sebaliknya O menerima dari N bilyet deposito asli yang sudah diisi dengan nilai nominal Rp 20 milyar. 8. O menyerahkan bilyet deposito dengan nominal Rp 20 milyar berikut tindasan lembar ke 2 aplikasi pemindahbukuan dan tindasan lembar kedua aplikasi pembukaan deposito kepada M. 9. Pada saat akan dilakukan pencairan deposito oleh perusahaan X setelah beberapa kali diperpanjang ternyata deposito tersebut tidak dapat dicairkan karena bilyet deposito tersebut tidak tercatat dalam pembukuan bank. 10. Sebagian besar uang tabungan milik perusahaan X tersebut telah dipergunakan untuk kepentingan pribadi N dan sebesar Rp 2,5 milyar diberikan kepada O.
38 CONTOH KASUS PERBANKAN PENYIMPANGAN PEMBERIAN FASILITAS PEMBIAYAAN (KREDIT) BANK UNTUK KEPEMILIKAN KIOS DENGAN CARA SEOLAH-OLAH SELURUH BANGUNAN KIOS TERJUAL HABIS PADAHAL CALON PEMBELI KIOS ADALAH FIKTIF
39 URAIAN PENGUNGKAPAN FAKTA/MODUS OPERANDI 1. Investor membangun sejumlah kios dalam tahun 2010 yang akan dipasarkan kepada peminatnya, namun letaknya kurang strategis. 2. Investor tersebut melakukan kerjasama dengan suatu Bank untuk mendapatkan pemberian fasilitas pembiayaan (kredit) untuk kepemilikan kios dan untuk selanjutnya bangunan kios dijual kepada Bank dimaksud. 3. Persyaratan yang tercantum dalam kerjasama antara Investor dan Bank tersebut antara lain Investor diwajibkan mencari calon nasabah (pembeli kios) dan nasabah wajib bayar DP sebesar 30% kepada Investor sedangkan sisanya sebesar 70% merupakan pinjaman Bank kepada para nasabah yang akan diangsur selama 10 tahun. 4. Mengingat letak bangunan kios tersebut kurang strategis, Investor kesulitan mencari calon pembelinya (nasabah). Dalam rangka untuk mengurangi resiko atas biaya investasi yang telah dikeluarkan, maka Investor merekayasa dan menginformasikan ke Bank sebagai dasar pemrosesan pinjaman nasabah seolah-olah seluruh kios telah terjual habis (nasabah fiktif) dengan cara :
40 1) Dua nasabah membeli satu kios. 2) Jumlah fisik kios yang dibangun/tersedia hanya sejumlah 200 kios, jauh dibawah yang tercantum dalam daftar nasabah yang telah membeli sejumlah 500 kios. 3) Data pembayaran DP nasabah sebesar 30% adalah fiktif 5. Berdasarkan data yang disampaikan oleh Investor (sebagai Avalist), tanpa analisis dan pengecekan lebih lanjut pejabat Bank yang terkait langsung memproses permohonan fasilitas pembiayaan tersebut dan memberikan persetujuan pinjaman sebesar Rp 200 Milyar untuk sejumlah 500 kios dengan masa pinjaman selama 10 tahun 6. Dari catatan Bank terlihat adanya pembayaran angsuran pinjaman dari para nasabah hanya sampai angsuran ke 3 sebesar Rp 5,1 Milyar dan untuk seterusnya pinjaman tersebut macet. Pembayaran angsuran pinjaman dari nasabah dimaksud ternyata dilakukan oleh Investor dengan dananya sendiri. 7. Beberapa pejabat Bank terkait menerima uang pelicin dari investor sebesar Rp 1.7 Milyar. Lakukan Penelaahan Kasus Tersebut dengan Analisis 5W + 1H
41 CONTOH KASUS KASUS PENGADAAN BARANG YANG DILAKUKAN DENGAN CARA MEMALSUKAN DOKUMEN, REKAYASA EVALUASI LELANG, SPESIFIKASI TIDAK SESUAI DENGAN KONTRAK
42 PENGUNGKAPAN FAKTA/MODUS OPERANDI ATAS FRAUD PENGADAAN BARANG PADA SUATU INSTANSI PEMERINTAH Pada suatu Instansi Pemerintah, telah terjadi penyimpangan/ pelanggaran dalam proses pengadaan barang X senilai Rp 2,5 milyar dalam tahun 200A yang mengakibatkan kerugian instansi yang dilakukan sebagai berikut : 1. Penyusunan Owner Estimate sebesar Rp 2,7 milyar tanggal mengacu pada informasi harga yang diberikan oleh calon pemenang lelang. 2. Panitia lelang bekerja sama memalsukan pengumuman lelang dalam mass media yang dilakukan tanggal 3. Peserta lelang berjumlah 10 perusahaan, dan berdasarkan evaluasi panitia lelang tanggal ternyata 7 perusahaan gugur (tidak memenuhi syarat) melalui suatu rekayasa sehingga hanya 3 perusahaan yang memenuhi syarat dengan urutan sebagai berikut: 1) A : Rp 2,5 milyar 2) B : Rp 2,57 milyar 3) C : Rp 2,68 milyar
43 4. Jaminan tender sebagian besar peserta lelang menggunakan bank yang sama dengan nomor dokumen yang berurutan. Dalam dokumen surat penawaran perusahaan A, B, dan C diparaf oleh orang yang sama yaitu P, yang ternyata merupakan pemilik perusahaan A, B, dan C. 5. Pimpinan Instansi Pemerintah (Q) atas dasar usulan panitia lelang memutuskan dan menunjuk pemenang lelang dengan surat No... tanggal.. yaitu perusahaan A dengan nilai penawaran sebesar Rp 2,5 milyar antara lain dengan pertimbangan telah sesuai spesifikasi yang ditetapkan dan masih berada di bawah nilai OE, dan kemudian dituangkan dalam kontrak No.. tanggal 6. Barang X telah diserahkan kepada Instansi Pemerintah dengan Berita Acara Serah Terima No... tanggal. dan dicatat bahwa spesifikasi barang X sesuai kontrak. Namun demikian ternyata secara fisik spesifikasi barang yang diserahkan tersebut berbeda dengan yang disepakati dalam kontrak. Dalam hal ini pihak user tidak berusaha menolak barang dimaksud. 7. Harga pasar barang X dengan spesifikasi yang salah tersebut hanya berkisar Rp 1,1 milyar. 8. Diketahui adanya pemberian uang pelicin kepada pimpinan Instansi Pemerintah (Q), panitia lelang, kepala bagian gudang dan user secara keseluruhan mencapai senilai Rp 800 juta.
44 SELESAI dan TERIMA KASIH SELESAI dan TERIMA KASIH SELESAI dan TERIMA KASIH Anda Puas Beritahu Teman Anda Tidak Puas Beritahu Kami 44
Pendekatan Investigasi
Pendekatan Investigasi Pengungkapan sejak awal peristiwa/ kejadian/transaksi yang dapat memberikan cukup keyakinan; serta Dapat digunakan sebagai bukti yang memenuhi pemastian suatu kebenaran dalam menjelaskan
Lebih terperinciMODUS OPERANDI DAN PELAPORAN AUDIT INVESTIGASI
MODUS OPERANDI DAN PELAPORAN AUDIT INVESTIGASI Factors Present in Fraud and Abuse Schemes By. Gerard M. Zack Intent (Niat, Sengaja) Motive (Alasan) Opportunity (Kesempatan) Concealment (Penyembunyian)
Lebih terperinciPERTEMUAN 3: FRAUD DAN ERROR
PERTEMUAN 3: FRAUD DAN ERROR A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perbedaan kecurangan (fraud) dan error, unsur-unsur kecurangan, penyebab terjadinya kecurangan. Melalui pembelajaran
Lebih terperinciFRAUD PERBANKAN & RISIKO
FRAUD PERBANKAN & RISIKO BAGI BANK HOD PENYEBAB UTAMA FRAUD INTERNAL FAKTOR PELANGGARAN PROSEDUR PELANGGARAN KEWENANGAN LACK OF KNOWLEDGE LACK OF COMPL. CULTURE LACK OF CONTROL INISIATIF SENDIRI KARENA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian sangat mempengaruhi perkembangan negara tersebut. Salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara Indonesia merupakan negara berkembang dimana pembangunan perekonomian sangat mempengaruhi perkembangan negara tersebut. Salah satu penunjang yang
Lebih terperinciPROSEDUR PEMBUKAAN GIRO RUPIAH PADA BANK RAKYAT INDONESIA KANTOR CABANG KUSUMA BANGSA SURABAYA TUGAS AKHIR
PROSEDUR PEMBUKAAN GIRO RUPIAH PADA BANK RAKYAT INDONESIA KANTOR CABANG KUSUMA BANGSA SURABAYA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Diploma III Jurusan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Akuntansi Pengertian sistem akuntansi (Mulyadi:2010) adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi
Lebih terperinciUNISKA TABUNGAN
UNISKA - 2016 TABUNGAN A. Pengertian Tabungan adalah simpanan dana masyarakat atau pihak lain pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat syarat tertentu yang telah di sepakati antara
Lebih terperinci5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
S A L I N A N BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SISTEM PENANGANAN PENGADUAN (WHISTLEBLOWER SYSTEM) TINDAK PIDANA KORUPSI DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciWALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG
WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENANGANAN PENGADUAN (WHISTLEBLOWER SYSTEM) TINDAK PIDANA KORUPSI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA
Lebih terperinciMANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE.MM
MANAJEMEN PERBANKAN By : Angga Hapsila, SE.MM BAB IV MANAJEMEN DANA BANK 1. PENGERTIAN SUMBER DANA BANK 2. DANA YANG BERSUMBER DARI BANK 3. DANA YANG MASYARAKAT BERASAL DARI 4. DANA YANG LEMBAGA LAIN BERSUMBER
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan pemberantasan. Tidak hanya terjadi pada pemerintah pusat, fraud juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fraud merupakan permasalahan yang perlu untuk dikaji, dicari solusinya, dan dilakukan pemberantasan. Tidak hanya terjadi pada pemerintah pusat, fraud juga marak terjadi
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB II SYARAT FORMAL
DAFTAR ISI DASAR HUKUM -------------------------------------------------------------------- 3 GLOSSARY -------------------------------------------------------------------------- 4 BAB I PRINSIP UMUM ------------------------------------------------------
Lebih terperinciNo.18/32/DPSP Jakarta, 29 November 2016 S U R A T E D A R A N
No.18/32/DPSP Jakarta, 29 November 2016 S U R A T E D A R A N Perihal : Bilyet Giro Sehubungan dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/41/PBI/2016 tentang Bilyet Giro (Lembaran Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciPEMBAYARAN ANGSURAN KREDIT DALAM MENCAPAI PENGENDALIAN INTERN (Studi pada PT. Bank Perkrditan Rakyat Terusan Jaya Mojokerto)
PEMBAYARAN ANGSURAN KREDIT DALAM MENCAPAI PENGENDALIAN INTERN (Studi pada PT. Bank Perkrditan Rakyat Terusan Jaya Mojokerto) Oktavia Rahajeng Lestari, Siti Ragil, Fransisca Yaningwati Fakultas Ilmu Administrasi,
Lebih terperinciPertemuan ke V : Produk Dana
Pertemuan ke V : Produk Dana Bank berfungsi menghimpun dana pihak III yaitu dana para deposan. Bank memiliki tiga produk dana pihak III yaitu a. Giro b. Tabungan c. Simpanan Berjangka Produk Giro Menurut
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah
BAB IV PEMBAHASAN A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah Saat memberikan pembiayaan, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Kantor Cabang Pembantu Payakumbuh menggunakan prinsip
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA)
BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Simpanan Berjangka (SIJANGKA) Di KJKS BMT Walisongo Semarang 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA) a. Syarat syarat pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA), antara lain
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan dunia perbankan syariah. dengan negara lain, terutama dalam sistem informasi akuntansi yang
A) Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan dunia perbankan syariah dizaman era global menuntut seluruh bank, baik swasta maupun BUMN untuk memperoleh keuntungan yang
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal
BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Pembiayan BSM Oto di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Batusangkar Perbankan syariah menjalankan fungsi yang sama dengan perbankan konvensional, yaitu sebagai lembaga intermediasi
Lebih terperinciRINGKASAN INFORMASI PRODUK DEPOSITO
RINGKASAN INFORMASI PRODUK DEPOSITO Penjelasan Produk Jenis Produk Penerbit DATA RINGKAS Deposito adalah simpanan berjangka yang menguntungkan dan aman dengan suku bunga tinggi yang memberikan keleluasaan
Lebih terperinciNo. 18/39/DPSP Jakarta, 28 Desember 2016 S U R A T E D A R A N
1 No. 18/39/DPSP Jakarta, 28 Desember 2016 S U R A T E D A R A N Perihal : Perubahan Kedua atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/13/DASP tanggal 19 Juni 2007 perihal Daftar Hitam Nasional Penarik Cek
Lebih terperinciKETENTUAN BG DAN PERUBAHANNYA
KETENTUAN BG DAN PERUBAHANNYA OUTLINE KETENTUAN BG 1 Prinsip BG 7 Pembatalan dan Pemblokiran 2 Syarat Formal BG 8 Warkat Bilyet Giro 3 Kewajiban Para Pihak 9 Pelaporan 4. Tenggang Waktu Pengunjukan dan
Lebih terperinciC. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK
C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK 1. PENANDATANGANAN KONTRAK Setelah SPPBJ diterbitkan, PPK melakukan finalisasi terhadap rancangan Kontrak, dan menandatangani Kontrak pelaksanaan pekerjaan, apabila
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal
36 BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Landasan Teori Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal hal atau teori teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS SURIYAH Kc Kudus Sebagai lembaga keuangan syariah aktivitas yang tidak kalah penting adalah melakkukan penyaluran
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Berikut ini adalah prosedur pelaksanaan deposito ib mudharabah Bank
BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Pelaksanaan Deposito ib Mudharabah Berikut ini adalah prosedur pelaksanaan deposito ib mudharabah Bank Nagari Cabang Syariah Padang. 1. Prosedur Pembukaan Rekening a. Permohonan
Lebih terperinciRingkasan Informasi Produk. Pinjaman Rekening Koran (PRK) Nama Produk/ : Pinjaman Rekening Koran (PRK)
Ringkasan Informasi Produk Pinjaman Rekening Koran (PRK) Nama Produk/ : Pinjaman Rekening Koran (PRK) Layanan Jenis Produk/ Layanan : Pinjaman jangka pendek untuk pembiayaan modal kerja usaha produktif
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS SISTEM
BAB IV ANALISIS SISTEM 4.2. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan dan untuk mempelajari sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran informasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah :
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pembiayaan Mudharabah Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah : 1. Nasabah Melakukan Pengajuan
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Dalam pelaksanaan kerja praktek pada Bank Jabar Banten (PT Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten) cabang utama Bandung, penulis
Lebih terperinciKETENTUAN DAN SYARAT KHUSUS REKENING MANDIRI TABUNGAN BISNIS INVESTOR No. SID :... No. Sub Rekg. Efek :... No. CIF :... No. Rekening :... Cabang :... Nama :... Pekerjaan :... Jabatan :... Dalam hal ini
Lebih terperinciPERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT
PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT A. Sejarah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Perkreditan Rakyat atau BPR memiliki sejarah yang panjang didalam timeline industri perbankan di Indonesia. Awalnya BPR dibentuk
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari uraian penjelasan di atas dapat di simpulkan : dan juga memberikan pelayanan dalam bentuk jasa-jasa perbangkan.
76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari uraian penjelasan di atas dapat di simpulkan : 1. Bank merupakan lembaga keuangan yang fungsi utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA
www.legalitas.org PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Bank 2.1.1 Pengertian Bank Secara umum Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang dalam bentuk
Lebih terperinciBAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang merupakan urutan-urutan menurut waktu dan tata cara tertentu untuk
BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Pustaka 1. Prosedur Pengertian prosedur menurut Ismail masya (1994 : 74) bahwa Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas yang saling berhubungan yang merupakan
Lebih terperinciFlowchart Deposito. Tugas sistem operasional bank syariah Dosen : Gita Danupranata, S.E., M.M
Flowchart Deposito Tugas sistem operasional bank syariah Dosen : Gita Danupranata, S.E., M.M Anisa Kumala Dewi 20120730038 Dhea Aristika Putri 20120730043 Sukirno 20120730049 Asprilia Khalifa 20120730032
Lebih terperinciPEMBAHASAN KASUS SUMBER DANA BANK
PEMBAHASAN KASUS SUMBER DANA BANK 1 CONTOH PERHITUNGAN JASA GIRO Transaksi yang terjadi pada rekening giro Tn. Ray Ibrahim selama bulan Mei 2002 Nama nasabah : Tn. Ray Ibrahim Nomor Rekening : 10.04.2002.10
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 16, 1999 BURSA BERJANGKA. PERDAGANGAN. KOMODITI. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi. BAPPEBTI. (Penjelasan
Lebih terperinciRingkasan Informasi Produk/Layanan
/Layanan Kredit Angsuran Berjangka Nama Produk/Layanan Jenis Produk/Layanan Nama Penerbit Data Ringkas Manfaat Kredit Angsuran Berjangka PaketMU BEBAS Paket Mitra Usaha yang merupakan gabungan dari produk
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN DAN INSTITUSI
BAB II PROFIL PERUSAHAAN DAN INSTITUSI A. Sejarah Ringkas PT Bank SUMUT PT BANK Pembangunan Daerah Sumatera Utara disingkat PT Bank SUMUT didirikan di Medan pada tanggal 4 November 1961 dalam bentuk PT
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank Menurut Hasibuan (2008:1) menyatakan Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 301/KMK.01/2002 TENTANG PENGURUSAN PIUTANG NEGARA KREDIT PERUMAHAN BANK TABUNGAN NEGARA
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 301/KMK.01/2002 TENTANG PENGURUSAN PIUTANG NEGARA KREDIT PERUMAHAN BANK TABUNGAN NEGARA Menimbang : MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa Piutang
Lebih terperinciSURAT KUASA MANDIRI TABUNGAN INVESTOR
SURAT KUASA MANDIRI TABUNGAN INVESTOR Yang bertandatangan di bawah ini, Nama : Alamat : No. KTP : Pemilik Rekening Mandiri Tabungan Investor (dalam hal pemilik rekening merupakan badan usaha, disesuaikan
Lebih terperinciKodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Non Bank. Hubungan Rekening Giro antara Bank Indonesia dengan Pihak Ekstern
Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Non Bank Hubungan Rekening Giro antara Bank Indonesia dengan Pihak Ekstern Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Hubungan Non Bank dengan BI Hubungan Rekening Giro antara
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan beberapa hal pokok yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya dan memalui penelitian yang telah dilakukan di Bank BJB Cabang Surabaya, dapat disimpulkan
Lebih terperinciFlowchart Deposito Di Bank
Flowchart Deposito Di Bank Disusun untuk Memenuhi Tugas Sistem Operasional Bank Syariah A Dosen Pengampu : H. Gita Danupranata, SE., MSI. Oleh : Meita Masfufah 20120730148 EKONOMI PERBANKAN ISLAM FAKULTAS
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sumber Dana Bank Sumber dana bank merupakan usaha bank dalam menghimpun dana untuk membiayai kegiatan operasinya. Hal ini sesuai dengan fungsi bank dalam lembaga keuangan yang
Lebih terperinciSYARAT DAN KETENTUAN
SYARAT DAN KETENTUAN 1. DEFINISI (1) Bank adalah PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk., yang berkantor pusat di Bandung, dan dalam hal ini bertindak melalui kantor-kantor cabangnya, meliputi kantor cabang,
Lebih terperinci: Simpanan berupa rekening giro produk/layanan Nama penerbit : PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk ( BTPN )
Ringkasan Informasi Produk Giro Mitra Nama : Giro Mitra Produk/Layanan Jenis : Simpanan berupa rekening giro produk/layanan Nama penerbit : PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk ( BTPN ) Data ringkas
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor
Lebih terperinciTUJUAN PENGAJARAN: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu untuk: 1. Menjelaskan pengertian giro nasabah 2. Mengidentifikasi jenis
TUJUAN PENGAJARAN: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu untuk: 1. Menjelaskan pengertian giro nasabah 2. Mengidentifikasi jenis rekening giro 3. Membuat pencatatan akuntansi giro 8 A. PENGERTIAN
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI LEMBAGA
digilib.uns.ac.id BAB III DESKRIPSI LEMBAGA A. Sejarah PD. Bank Perkreditan Rakyat BKK Boyolali Perusahaan Daerah BPR BKK Boyolali Kota Kabupaten Boyolali merupakan hasil dari merger 18 PD.BPR BKK se Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Pembiayaan Mudharabah berdasarkan PSAK No. 105 dan PAPSI 2003. 1. Kebijakan umum pembiayaan mudharabah PT Bank Syariah Mandiri menetapkan sektor-sektor
Lebih terperinciDana Bank adalah : sejumlah uang yang dimiliki dan dikuasai bank dalam kegiatan operasionalnya
M 2 AKUNTANSI SUMBER DANA KARTIKA SARI. Universitas Gunadarma. PENGERTIAN DAN SIFAT Dana Bank adalah : sejumlah uang yang dimiliki dan dikuasai bank dalam kegiatan operasionalnya Sifat Dari Sumber Dana
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Tabungan pada Bank Syariah Bukopin Capem UPI YPTK. Kegiatan Operasi, Skep.Dir.No : 197/Skep-DIR/BSB-JKT/VIII/2009
31 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur Tabungan pada Bank Syariah Bukopin Capem UPI YPTK Padang 1. Pembukaan Tabungan Prosedur pembukaan tabungan terdapat pada buku Pedoman Kegiatan Operasi, Skep.Dir.No
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk - bentuk lainnya dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Undang-undang No.10 tahun 1998 tentang perbankan, pengertian bank adalah Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
Lebih terperinciNo. 9/ 25 /DASP Jakarta, 9 November 2007 S U R A T E D A R A N
No. 9/ 25 /DASP Jakarta, 9 November 2007 S U R A T E D A R A N Perihal : Sarana Penarikan Rekening Giro Pihak Ekstern Yang Distandardisasi oleh Bank Indonesia Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006 NOMOR 29 SERI E
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006 NOMOR 29 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR : 288 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. Barezky Total CV. Barezky Total adalah termasuk dalam Usaha Mikro, Kecil,
Lebih terperinciBAB II PRINSIP ALIRAN DANA BANK
BAB II PRINSIP ALIRAN DANA BANK A. Gambaran Umum Kegiatan Usaha Bank Berikut adalah kegiatan yang dilakukan bank: 1. Menghimpun Dana (Funding) Kegiatan ini merupakan kegiatan membeli dana dari masyarakat
Lebih terperinciBAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Sejarah Singkat PT. BPR Multi Paramindo Abadi
BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat PT. BPR Multi Paramindo Abadi PT. BPR Multi Paramindo Abadi (PT. BPR MPA) didirikan pada tanggal 11 Maret 1992
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Bank adalah suatu lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang dan menerbitkan promes atau
Lebih terperinciTata Kerja Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan; 7. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 259/KMK.017/1993 tanggal 27 Pebruari 1993
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 346 /KMK.017/2000 TENTANG PENGELOLAAN REKENING DANA INVESTASI MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dengan penerapan sistem pencatatan
Lebih terperinciC. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK/SPK
C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK/SPK 1. PENANDATANGANAN KONTRAK Setelah SPPBJ diterbitkan, PPK melakukan finalisasi terhadap rancangan kontrak, dan menandatangani kontrak pelaksanaan pekerjaan,
Lebih terperinciRingkasan Informasi Produk/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Mikro
/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Mikro Nama Jenis Nama Penerbit Data Ringkas Manfaat Risiko Persyaratan dan Tata Cara Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro Kredit dengan angsuran (pokok dan bunga) tetap
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/24/PBI/2000 TENTANG HUBUNGAN REKENING GIRO ANTARA BANK INDONESIA DENGAN PIHAK EKSTERN GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/24/PBI/2000 TENTANG HUBUNGAN REKENING GIRO ANTARA BANK INDONESIA DENGAN PIHAK EKSTERN GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka memperlancar transaksi
Lebih terperinciRingkasan Informasi Produk/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Ritel
/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Ritel Nama Jenis Nama Penerbit Data Ringkas Manfaat Kredit Usaha Rakyat (KUR) Ritel Kredit dengan angsuran (pokok dan bunga) tetap per bulan PT. Bank Tabungan Pensiunan
Lebih terperinciGIRO. Alat atau sarana yang digunakan dalam lalu lintas pembayaran giral, yaitu surat berharga atau surat dagang seperti: 1.
GIRO Giro adalah simpanan dari pihak ketiga yang penarikannya dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan pemindah bukuan. Sedangkan menurut Undang-undang
Lebih terperinciSUMBER SUMBER DANA BANK
SUMBER SUMBER DANA BANK Definisi : Usaha bank dalam menghimpun dana untuk membiayai operasinya. Terdiri dari : 1. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri, merupakan sumber dana dari modal sendiri, seperti
Lebih terperinciTarif dan Biaya. Mohon kunjungi untuk membaca Syarat dan Ketentuan Umum yang berlaku. Persyaratan umum HSBC Advance*
TARIF DAN BIAYA Tarif dan Biaya Daftar ini berlaku untuk cabang-cabang HSBC di Indonesia. Semua biaya yang disebutkan dalam daftar ini tidak berlaku untuk cabang-cabang HSBC di luar negeri dan bank-bank
Lebih terperinciLayanan Bebas Biaya Layanan perbankan yang cepat, mudah dan ekonomis
Layanan Bebas Biaya Layanan perbankan yang cepat, mudah dan ekonomis DBS Treasures merupakan layanan perbankan prioritas yang tidak hanya menyediakan pilihan produk perbankan tetapi juga produk investasi
Lebih terperinciBUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DI KABUPATEN BLORA TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciKETENTUAN DAN SYARAT KHUSUS REKENING MANDIRI TABUNGAN BISNIS INVESTOR No. SID :... No. Sub Rekg. Efek :... No. CIF :... No. Rekening :... Cabang :... Nama :... Pekerjaan :... Jabatan :... Dalam hal ini
Lebih terperinci2017, No listrik tenaga mikrohidro/pembangkit listrik tenaga surya dengan mekanisme sewa; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaks
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.658, 2017 KEMENPU-PR. Mitra Pemanfaatan BMN. Pemilihan Badan Usaha. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/PRT/M/2017 TENTANG
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menghimpun dana dari masyarakat (funding), menyalurkannya kembali kepada
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat (funding), menyalurkannya kembali kepada masyarakat (lending) serta
Lebih terperinciSumber-sumber Dana Bank
Sumber-sumber Dana Bank Materi pertemuan : ke 3 Mata kuliah Komputer Lembaga Keuangan Perbankan ke 7 Manajemen Dana Bank Pengertian Sumber Dana Bank Sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh
Lebih terperinciMENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/PRT/M/2017 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN BADAN USAHA SEBAGAI
Lebih terperinciPENGUMPULAN DAN EVALUASI BUKTI
PENGUMPULAN DAN EVALUASI BUKTI SISTEMATIKA BAHASAN Pendahuluan Bukti Audit Metode Pengumpulan Bukti Teknik Pengumpulan Bukti Cara memperoleh bukti Kualitas Bukti Evaluasi Bukti Teknik Wawancara Pendahuluan
Lebih terperinciMateri Ak P'Bankan 2 1
GAMBARAN UMUM KEGIATAN USAHA BANK AKUNTANSI SUMBER DANA BANK Menghimpun dana (funding) Kegiatan ini merupakan kegiatan membeli dana dari masyarakat dengan menawarkan berbagai jenis simpanan Contoh : Tabungan,
Lebih terperinciSyarat dan ketentuan 1. Definisi Dalam syarat dan ketentuan ini, kecuali apabila konteksnya menentukan lain, istilah-istilah berikut ini memiliki arti
Syarat dan ketentuan 1. Definisi Dalam syarat dan ketentuan ini, kecuali apabila konteksnya menentukan lain, istilah-istilah berikut ini memiliki arti sebagai berikut: a. "Angsuran" adalah besar pembayaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Melihat perkembangan perekonomian saat ini, dimana tingkat minat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Melihat perkembangan perekonomian saat ini, dimana tingkat minat masyarakat Indonesia sangat tinggi dalam hal keinginan memiliki usaha sendiri, kepemilikan rumah sendiri,
Lebih terperinciINFORMASI PENTING! QUESTIONS & ANSWERS (Q & A) KETENTUAN BILYET GIRO DAN KETENTUAN TERKAIT LAINNYA
INFORMASI PENTING! PERUBAHAN KETENTUAN BILYET GIRO SESUAI KEBIJAKAN BANK INDONESIA EFEKTIF 1 APRIL 2017 Untuk Informasi Lebih Lengkap Dapat Diakses Melalui www.danamon.co.id Atau Hello Danamon. QUESTIONS
Lebih terperinciKETENTUAN DAN PERSYARATAN KHUSUS PEMBUKAAN REKENING INVESTOR Ketentuan dan Persyaratan Khusus Pembukaan Rekening Investor ini (berikut semua lampiran, perubahan dan atau pembaharuannya selanjutnya disebut
Lebih terperinciC. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK
C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK 1. PENANDATANGANAN KONTRAK Setelah SPPBJ diterbitkan, PPK melakukan finalisasi terhadap rancangan Kontrak, dan menandatangani Kontrak pelaksanaan pekerjaan, apabila
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk meningkatkan pendapatan
Lebih terperinciDAFTAR ISI PETUNJUK PENGGUNAAN ATM LESTARI 1 GANTI PIN 3 CEK SALDO 7 PENARIKAN UANG 10 TRANSFER 16
DAFTAR ISI PETUNJUK PENGGUNAAN ATM LESTARI 1 GANTI PIN 3 CEK SALDO 7 PENARIKAN UANG 10 TRANSFER 16 PETUNJUK PENGGUNAAN ATM LESTARI Terima kasih telah menggunakan ATM Lestari. Untuk keamanan bertransaksi,
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/18/PBI/2005 TENTANG SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/18/PBI/2005 TENTANG SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung kelancaran sistem pembayaran diperlukan
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN BERENCANA PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG LUBUK SIKAPING
BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN BERENCANA PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG LUBUK SIKAPING A. Persyaratan Pembukaan Rekening Tabungan Berencana pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Lubuk Sikaping
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/22/PBI/2004 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/22/PBI/2004 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan mendukung perkembangan usaha
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA KJKS BMT DARUSSALAM MADANI
ANGGARAN RUMAH TANGGA KJKS BMT DARUSSALAM MADANI Masjid Darussalam Jl. Boulevard Utama No. 1 Kota Wisata Cibubur Gunung Putri - Bogor BAB I NAMA TEMPAT DAN KEDUDUKAN Pasal 1 (1) Koperasi ini bernama Koperasi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. yang diharapkan secara efektif dan efisien, selain itu prosedur juga dapat
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Prosedur merupakan rangkaian atau langkah-langkah yang dilaksanakan untuk menyelesaikan kegiatan atau aktivitas, sehingga dapat tercapainya
Lebih terperinciekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran
KTSP & K-13 Kelas X ekonomi BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan produk bank
Lebih terperinciBERITA NEGARA PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-03/1.02.1/PPATK/03/12 TENTANG
No.283,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-03/1.02.1/PPATK/03/12 TENTANG PELAKSANAAN PENGHENTIAN SEMENTARA
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.283, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PPATK. Penghentian Sementara. Penundaan. Transaksi. Perbankan. Pasar Modal. Asuransi. PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN NOMOR
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI
PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI mencakup: A. Komposisi, Kriteria, dan Independensi Direksi B. Masa Jabatan Direksi C. Rangkap Jabatan Direksi D. Kewajiban, Tugas, Tanggung Jawab
Lebih terperinciTATA CARA PENGADAAN BADAN USAHA DALAM RANGKA PERJANJIAN KERJASAMA
LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 13 TAHUN 2010 TANGGAL : 28 JANUARI 2010 TATA CARA PENGADAAN BADAN USAHA DALAM RANGKA PERJANJIAN KERJASAMA A. Perencanaan Pengadaaan 1. Menteri/Kepala
Lebih terperinci