BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
|
|
- Irwan Salim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Dalam pelaksanaan kerja praktek pada Bank Jabar Banten (PT Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten) cabang utama Bandung, penulis ditempatkan pada bagian Garansi Bank, dimulai dari pengajuan permohonan nasabah, penerbitan Garansi Bank hingga pencairan dan klaim atas Garansi Bank Pengertian Garansi Bank Kata Garansi berasal dari bahasa Belanda garantie yang artinya jaminan, garansi bank artinya garansi atau jaminan yang diberikan oleh bank komersial maksudnya, bank menjamin nasabah (si terjamin) memenuhi suatu kewajiban kepada pihak lain sesuai dengan persetujuan. Garansi Bank adalah jaminan untuk membayar sejumlah dana tertentu yang dikeluarkan berdasarkan perjanjian/kontrak kerja apabila nasabah tersebut melakukan wanprestasi atas pekerjaan tersebut. Garansi Bank mempunyai batas berlakunya. Batas berlaku ini hanya untuk satu kali saja sesuai dengan klausul yang tercantum dalam surat Garansi Bank. Dalam hal ini bukan berarti Garansi Bank tidak dapat diperpanjang. Garansi Bank dapat diperpanjang bila ada persetujuan tertulis dari si pemegang Garansi Bank. Bila diperhatikan undang-undang pokok perbankan no. 14 tahun 1967 dalam pasal 23, menyatakan bahwa bank umum memberikan jaminan bank (Garansi Bank) dengan tanggungan yang cukup. Menurut 1820 KUH Perdata 1
2 2 penanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana pihak ketiga guna kepentingan siberpiutang mengikatkan diri untuk memenuhi perikatannya siberhutang manakala orang ini sendiri tidak memenuhinya. Untuk memahami lebih jelas mengenai Garansi Bank berikut ini adalah beberapa penjelasan mengenai Garansi Bank, salah satunya menurut Drs. Muhamad Djumhana, S.H : Garansi Bank adalah jaminan yang diberikan oleh Bank, maksudnya Bank menyatakan suatu pengakuan tertulis yang isinya menyetujui mengikatkan diri kepada penerima jaminan dalam jangka waktu, dan syarat-syarat tertentu. (1996:220) Sedangkan menurut Y. Sri Susilo dalam bukunya yang berjudul Bank dan Lembaga Keuangan menyebutkan bahwa: Garansi Bank adalah salah satu jasa yang diberikan oleh Bank berupa jaminan pembayaran sejumlah tertentu uang yqang akan diberikan kepada pihak yang menerima jaminan hanya apabila pihak yang dijamin melakukan wanprestasi atau cidera janji, seperti yang diatur dalam KUHP Perdata pasal 1831 dan Lain halnya menurut SK Direksi No. 07 Tahun 1995 : Garansi Bank yaitu garansi dalam bentuk warkat yang diterbitkan Bank yang mengakibatkan kewajiban membayar kepada pihak yang menerima garansi apabila pihak yang dijamin cidera janji (wanprestasi). Sehingga dapat disimpulkan bahwa garansi bank adalah garansi dalam bentuk warkat yang diterbitkan bank yang mengakibatkan kewajiban membayar kepada pihak yang menerima garansi apabila pihak yang dijamin cidera janji (wanprestasi).
3 Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Garansi bank Didalam pemberian fasilitas garansi bank terdapat beberapa pihak yang terlibat seperti yang dikemukakan oleh Malayu S.P. Hasibuan dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Perbankan (2006 : 128) antara lain : a. Bank (Pihak Penjamin) Bank adalah penjamin dengan menerbitkan dan membayar sertifikat garansi bank atas nama kontraktor (leveransir). b. Nasabah (Pihak Terjamin) Nasabah (kontraktor) adalah pemborang yang dijamin dan meminta sertifikat garansi bank kepada bank. c. Pemilik Proyek (Pihak Penerima Jaminan) pemilik proyek adalah pihak yang menerima jaminan dan memegang sertifikat garansi bank serta yang dapat mencairkannya, jika pemborong (leveransir) cedera janji. 3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek Selama penulis melaksanakan kerja praktek di Bank Jabar Cabang Utama Bandung dari tanggal 06 Juli 2009 sampai tanggal 06 Agustus 2009, penulis melakukan observasi yaitu : 1. Penerimaan berkas permohonan Garansi Bank dari nasabah 2. Memeriksa kelengkapan persyaratan Garansi Bank 3. Penomoran Garansi Bank dalam buku registrasi
4 4 4. Melakukan konfirmasi dengan nasabah tentang kelengkapan data Garansi Bank 5. Melakukan konfirmasi tentang kelengkapan data dengan notaris untuk Garansi Bank bernilai lebih dari Rp ,- 6. Memberikan penjelasan kepada nasabah tentang petunjuk pengisian format Garansi Bank 7. Pembuatan setoran Garansi Bank 8. Pembuatan jurnal pembukuan 9. Pengimputan data Garansi Bank sesuai permohonan nasabah dalam database 10. Pencetakan data Garansi Bank pada warkat khusus Garansi Bank 11. Menempelkan materai Rp ,- pada warkat Garansi Bank dan Cap stempel sesuai dengan aturan yang berlaku 12. Memberikan warkat Garansi Bank kepada nasabah dan sebelumnya melakukan wawancara terlebih dahulu mengenai kepemilikan kredit perusahaan selain Garansi Bank untuk keperluan data analisa pemberian jaminan bank. 3.3 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek Prosedur Penerbitan Garansi Bank pada Bank Jabar Banten Cabang Utama Bandung
5 5 Mengenai prosedur penerbitan Garansi Bank, terlebih dahulu penulis menerangkan bagaimana proses pengajuan Garansi Bank. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa Garansi Bank merupakan salah satu produk jasa yang ditawarkan Bank Jabar Banten Cabang Utama Bandung untuk para pelaku bisnis yaitu berupa jaminan yang diterbitkan bank yang mengakibatkan kewajiban membayar kepada pihak yang memberi garansi apabila pihak yang dijamin melakukan cidera janji (wanprestasi). Garansi Bank diterbitkan oleh Bank Jabar Banten Cabang Utama dibawah wewenang pimpinan bagian operasional yang kemudian akan mendelegasikan wewenangnya kepada Pimpinan Seksi Administrasi Kredit dan akan diterima berkas permohonannya oleh staff Administrasi Kredit Bagian Garansi Bank. Adapun ketentuan umum yang dipersyaratkan dalam prosedur penerbitan Garansi Bank pada Bank Jabar Banten Cabang Utama Bandung adalah sebagai berikut : 1. Pihak-pihak yang terkait : a. Penjamin : pihak Bank yang menerbitkan Garansi (Bank Jabar) b. Terjamin : pihak yang memohon penerbitan (Nasabah / Leveransir) c. Penerima jaminan : pihak yang menerima jaminan (Bouwheer).
6 6 2. Subjek Garansi Bank / pihak ke-2 (Nasabah / Leveransir) a. Nasabah Kredit / Debitur b. Nasabah Giro / Deposito / Tabungan c. Bukan Nasabah (WNI) d. Bukan Penduduk Indonesia (WNA) 3. Objek Garansi Bank / pihak ke-3 (Bouwheer) a. Proyek yang dibiayai APBD, APBN, BUMN, dan BUMD. b. Proyek yang dibiayai oleh swasta sepanjang sumber pembayarannya jelas, mudah dimonitor dan ada pembayaran yang pasti c. Transaksi-transaksi perdagangan barang/jasa yang lazim diberikan Garansi Bank. 4. Jenis-jenis Garansi Bank a. Garansi Bank Penawaran atau Pelelangan (Tender/Bid Bond) Yaitu Garansi Bank yang diterbitkan untuk mengikuti tender atau penawaran yang diadakan oleh pemilik proyek (Bouwheer/project Owner) yang dibiayai dengan APBN, APBD, BUMN, BUMD. b. Garansi Bank Untuk Pelaksanaan (Perpormance Bond) Garansi Bank ini merupakan suatu pengambilan-alihan kewajiban membayar oleh pihak penjamin (Guarantor) atas permintaan supplier / kontraktor (Principal) kepada pihak pembeli / pemberi kerja (Beneficiary) dimana penjamin
7 7 mengambil alih kewajiban untuk membayar kepada pembeli / kontraktor tidak memenuhi kewajibannya dalam merealisasikan supply / pekerjaan sesuai dengan yang telah diperjanjikan. c. Garansi Bank untuk Uang Muka (Advance Payment Bond) Yaitu Garansi Bank yang diterbitkan untuk menjamin pembayaran yang diterima oleh pemohon Garansi Bank dari pemilik suatu proyek (bouwheer) atau pemberi order yang didanai dari APBN, APBD, BUMN, BUMD baik dalam bentuk uang muka pembayaran termin maupun keseluruhan nilai proyek. d. Garansi Bank Pemeliharaan (Retention / Maintenace Bond) Yaitu suatu pengambilalihan kewajiban membayar oleh pihak penjamin (Guarantor) atas permintaan kontraktor (Principal) kepada pihak pembeli / pemberi kerja (Beneficiary) dimana penjamin mengambila alih kewajiban untuk membayar sejumlah uang untuk dibayarkan oleh pihak pembeli / pemberi kerja untuk keperluan pemeliharaan. Apabila ketentuan tersebut telah dipenuhi maka akan segera melengkapi persyaratan lainnya yaitu : 1. Surat permohonan dari pihak pemohon penerbitan Garansi Bank harus memuat : - Nama perusahaan
8 8 - Alamat - Direktur - Nomor rekening di Bank Jabar Banten Cabang Utama Bandung - Nilai nominal jaminan yang diminta oleh pemohon - Jangka waktu jaminan - Ditujukan kepada - Tujuan pekerjaan - Permohonan pembayaran secara debet rekening (sesuai permintaan) 2. Menyerahkan proposal lengkap yang berkaitan dengan proyek yang akan dikerjakan serta informasi mengenai perkembangan usaha 3. Mempunyai rekening di Bank Jabar Banten 4. Menyerahakan agunan (kontra garansi atau promes) 5. Copy akta pendirian atau perubahan terbaru yang telah terdaftar Direksi pengadilan 6. Copy KTP seluruh pemilik / direktur / komisaris 7. Surat pengajuan seluruh pemilik / direktur / komisaris untuk mengajukan kredit 8. Copy NPWP, SIUP, Tanda Daftar Pajak, TDUP 9. Copy surat kontrak, standing instruktion 10. Company profile perusahaan terbaru
9 9 Selain itu nasabah harus mengisi formulir yang disediakan oleh Bank Jabar Banten sebagai kelengkapan dalam persyaratan penerbitan Garansi Bank, formulir tersebut adalah sebagai berikut: 1. Surat Persetujuan Garansi Bank 2. Perjanjian Garansi Bank 3. Promes / Surat Sanggup 4. Formulir untuk kelengkapan Bank Indonesia Seluruh formulir harus diisi sesuai dengan surat permohonan atau surat perintah kerja (SPK) disertai tanda tangan direktur diatas materai yang disaksikan langsung oleh staff bagian kredit. Setelah semua persyaratan dipenuhi maka pihak Bank Jabar Banten akan menganalisis penerbitan Garansi Bank yaitu dengan proses sebagai berikut: 1. Penerbitan Garansi Bank dapat langsung disetujui dan diputus langsung oleh pejabat yang berwenang, untuk: a. Garansi Bank dengan setoran uang tunai sebesar 100% dari nominal Garansi Bank (Full Cover). b. Garansi Bank dengan kontra jaminan berupa Bilyet Deposito Bank Jabar Banten yang nilainya sebesar 100% dari nilai nominal Garansi Bank. c. Garansi Bank pelelangan / tender untuk nasabah Bank Jabar Banten.
10 10 2. Pemberian Garansi Bank yang tidak memenuhi ketentuan yang berlaku diartikan sama dengan pemberian fasilitas kredit, oleh karena itu, harus dilakukan analisis terlebih dahulu dan diputus sesuai dengan kewenangan pemberian Garansi Bank yang berlaku. 3. Analisis Garansi Bank hendaknya mencakup penilaian mengenai: a. Meneliti bonafiditas dan reputasi pihak yang dijamin dan penerima jaminan. b. Meneliti sifat dan nilai transaksi yang akan dijamin sehingga mendapat Garansi Bank yang sesuai. c. Menilai jumlah Garansi Bank yang akan diberikan menurut kemampuan bank. d. Menilai keabsahan dan kelengkapan surat undangan lelang, surat kontrak, surat perintah kerja serta dokumen-dokumen lainnya yang akan digunakan sebagai kontra jaminan. e. Melangkapi Standing instruction (SI) dari pihak terjamin dan penerima jaminan khusus untuk Garansi Bank Uang Muka. Untuk setiap pemberian Garansi Bank harus dicover dengan agunan yang cukup yang dapat berupa barang-barang tetap dan barang-barang bergerak yang memenuhi persyaratan sebagai agunan kredit. Besarnya agunan kredit ditentukan dan diatur sebagai berikut: 1. Untuk Nasabah
11 11 a. Setoran tunai minimal sebesar 10% dari nilai Garansi Bank ditambah dengan agunan yang nilainya minimal 100% dari nilai nominal Garansi Bank. b. Untuk Garansi Bank tender Keppres tambahan agunan diberikan berupa surat snggup / promes dengan sebesar nilai nominal Garansi Bank. c. Dalam hal nasabah memberikan agunan berupa deposito / tabungan / giro yang diblokir pada Bank Jabar Banten nilai nominalnya sama dengan nominal Garansi Bank, setoran dapat diturunkan menjadi 5%. d. Dalam hal nasabah memberikan agunan berupa deposito bank lain dengan nilai nominal minimal sama dengan nilai minimal Garansi Bank.. 2. Untuk Bukan Nasabah Agunan berupa setoran tunai 100% (full Cover) 3. Bukan Penduduk Indonesia Kontra jaminan Garansi Bank bagi bukan penduduk Indonesia berupa setoran tunai 100% (Full Cover) atau berupa stan by L/C dari bank luar negeri yang bonafide
12 12 Selain harus dicover dengan agunan yang cukup Garansi Bank juga harus dikenakan provisi dan biaya lainnya sebagaimana ketentuan yang berlaku, pembayaran provisi dan biaya lainnya dilaksanakan pada saat penandatanganan perjanjian Garansi Bank. Setelah semua persyaratan dan prosedur yang harus dilalui terpenuhi maka pihak Bank Jabar Banten menyiapkan dokumen dan administrasi penerbitan Garansi Bank, Syarat-syarat warkat Garansi Bank adalah sebagai berikut: 1. Warkat Garansi Bank diterbitkan dalam Bahasa Indonesia / Bahasa Inggris. 2. Ketentuan Garansi Bank harus memuat sekurang-kurangnya: a. Judul Garansi Bank atau Bank Garansi, dibawah judul dituliskan jenis garansi dan no. urut. b. Nama dan alamat pemberi dan penerbit Garansi Bank. c. Tanggal penerbitan Garansi Bank. d. Transaksi antara pihak terjamin dan penerima jaminan. e. Jumlah uang (nominal dalam rupiah / valas) yang dijamin oleh bank.
13 13 f. Tanggal mulai berlaku dan berakhir Garansi Bank, karena Garansi Bank merupakan perjanjian turutan maka jangka waktunya akan berakhir karena: Berakhirnya perjanjian pokok. Berakhirnya Garansi Bank sebagaimana ditetapkan dalam warkat. g. Penegasan batas waktu pengajuan klaim yaitu sekurangkurangnya 14 kalender atau selambat-lambatnya 30 hari kalender setelah berakhirnya Garansi Bank. h. Pernyataan penjaminan (Bank) untuk memenuhi ketentuan yang berlaku dalam pasal 1831 KUH pasal perdata. i. Penetapan domisili pengadilan negeri bila terjadi perselisihan. Setelah semua persyaratan dan dokumen-dokumen yang telah ditentukan dipenuhi maka kewenangan memutus pemberian Garansi Bank sesuai dengan surat keputusan direksi yang berlaku. Sedangkan kewenangan penandatanganan warkat Garansi Bank dan perjanjian Garansi Bank berikut urutannya oleh pimpinan cabang dan atau pejabat yang diberi kewenangan sesuai dengan keputusan direksi yang berlaku.
14 14 Dasar penerbitan, perjanjian dan pengikatan agunan Garansi Bank pada PT Bank Jabar Banten Cabang Utama Bandung adalah sebagai berikut: 1. Garansi Bank merupakan perjanjian turutan, maka penerbitan Garansi Bank harus didasarkan kepada perjanjian pokok. Perjanjian pokok adalah perjanjian atau kontrak yang dibuat antara pihak terjamin dengan penerima jaminan. 2. Setiap penerbitan Garansi Bank pihak penjamin dan terjamin menandatangani Perjanjian Garansi Bank. 3. Pengikatan agunan phisik Garansi Bank berpedoman kepada ketentuan-ketentuan pengikatan agunan kredit yang berlaku. 4. Terhadap agunan phisik yang insurable harus diasuransikan secara Banker s Clause Bank Jabar Banten.
15 15 BANK JABAR CABANG UTAMA BANDUNG
16 Tabel Arus Garansi Bank 1. Permohonan pemberian Garansi Bank/pencairan Garansi Bank kepada Bank Jabar Banten Cabang Utama Bandung 2. Pemberian warkat Garansi Bank yang telah ditandatangani oleh dua pejabat yang berwenang 3. Warkat diserahkan kepada BUMN/BUMD sebagai jaminan 4. Setelah proyek selesai, warkat diserahkan kembali kepada perusahaan untuk dicairkan 5. Bila terjadi perusahaan pemohon melakukan wanprestasi, maka pihak Bank Jabar akan menutup nilai jaminan kepada BUMN/BUMD tersebut dan mengangkat kredit perusahaan pemohon.
17 Hambatan dalam Prosedur Penerbitan Garansi Bank pada Bank Jabar Banten Cabang Utama Bandung Dalam pemberian fasilitas garansi bank tentu tidak terlepas dari hambatan yang terjadi pada saat penerbitan Garansi Bank. Dalam kenyataannya tidak semua dapat berjalan dengan lancar, permasalahan bias saja timbul pada nasabah tetapi bisa juga timbul dari pihak Bank Jabar sendiri. Oleh karena itu, adapun beberapa hambatan yang timbul baik dari nasabah maupun pihak bank antara lain : i.1. Data nasabah kurang lengkap atau persyaratan tidak lengkap, misalnya : - Tidak menyerahkan akta perusahaan - Tidak menyerahkan SPK (Surat Keputusan Kerja) - Tidak menyerahkan Surat Undangan Lelang - Tidak menyerahkan proposal lengkap yang berkaitan dengan proyek yang akan dikerjakan serta informasi mengenai perkembangan usahanya - Tidak menyerahkan fotocopy KTP seluruh pemilik/direktur/komisaris i.2. i.3. Tidak memiliki rekening pada Bank Jabar Banten Masa berlaku Garansi Bank tidak sesuai dengan SPK / Surat Permohonan i.4. Cash deposit yang belum tersetorkan.
18 18 i.5. i.6. Tidak memiliki agunan. Direktur tidak datang sendiri Pemecahan masalah dalam menghadapi hambatan dalam Prosedur Penerbitan Garansi Bank pada Bank Jabar Cabang Utama Bandung Setelah hambatan-hambatan dalam pemberian fasilitas garansi bank dapat diidentifikasi maka langkah bank jabar selanjutnya adalah penanganan dalam mengatasi permasalahan ketika pemberian atau penerbitan garansi bank dilakukan. Berbagai upaya harus segera dilakukan dengan maksud agar semua pihak baik bank maupun nasabah tidak ada yang dirugikan. Berikut upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah dalam pemberian garansi bank pada bank jabar banten adalah sebagai berikut : 1. Sosialisasi mengenai persyaratan pemberian garansi bank kepada nasabah harus lebih jelas 2. Masa berlaku Garansi Bank harus dipastikan sesuai dengan SPK/Surat Permohonan 3. Nasabah harus memiliki rekening pada Bank Jabar karena jika tidak memiliki rekening maka nasabah tidak dapat membuat Garansi Bank pada Bank Jabar
19 19 4. Cash deposit dan saldo rekening harus diperhatikan tersetorkan sebelum warkat garansi bank diterbikan. 5. Setiap nasabah yang akan membuat Garansi bank harus memiliki agunan yang cukup sekurang-kurangnya senilai 100% dari nilai proyek, sehingga apabila nasabah tidak dapat memberikan agunan yang cukup maka Garansi bank tidak akan diterbitkan. 6. Setiap Garansi Bank harus ditandatangani direktur langsung di depan staff kredit PT Bank Jabar Banten Cabang Utama di atas materai, maka apabila direktur tidak datang sendiri proses penandatanganan tidak dapat dilakukan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada akhir bab ini dari semua penelitian dan pengumpulan data yang
82 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhir bab ini dari semua penelitian dan pengumpulan data yang diperoleh dari karyawan Bank X maka penulis memperoleh kesimpulan bahwa : Bank Garansi adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank Menurut Hasibuan (2008:1) menyatakan Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses
Lebih terperinci- 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 68/PMK.04/2009 TENTANG
- 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 68/PMK.04/2009 TENTANG JENIS DAN BESARAN JAMINAN DALAM RANGKA PEMBAYARAN CUKAI SECARA BERKALA DAN PENUNDAAN PEMBAYARAN CUKAI MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa dalam
Lebih terperinciJasa Jasa Perbankan. 1. Transfer 2. Inkaso 3. Bank garansi 4. Letter of Credit 5. Waliamanat 6. Kliring
Jasa Jasa Perbankan 1. Transfer 2. Inkaso 3. Bank garansi 4. Letter of Credit 5. Waliamanat 6. Kliring 1 Jasa Jasa Perbankan TRANSFER Transfer adalah suatu kegiatan jasa bank untuk memindahkan sejumlah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan beberapa hal pokok yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya dan memalui penelitian yang telah dilakukan di Bank BJB Cabang Surabaya, dapat disimpulkan
Lebih terperinciPERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI
Peraturan KSEI No. II-D Tentang Pendaftaran Efek Beragun Aset di KSEI (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0027/DIR/KSEI/0815 tanggal 25 Agustus 2015) PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN
Lebih terperinciBANK INDONESIA No. 2/21/DPM Jakarta, 30 Oktober S U R A T E D A R A N kepada SEMUA BANK DI INDONESIA
BANK INDONESIA --------------- No. 2/21/DPM Jakarta, 30 Oktober 2000 S U R A T E D A R A N kepada SEMUA BANK DI INDONESIA Perihal : Tata Cara Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur. Konsep pembangunan Indonesia dalam Trilogi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia saat ini sedang giatnya membangun yang ditujukan untuk dapat meninggkatkan kesejahteraan dan taraf hidup rakyat demi terciptanya masyarakat
Lebih terperinciSURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA. Perihal : Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Perkreditan Rakyat
No. 10/ 45 /DKBU Jakarta, 12 Desember 2008 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA Perihal : Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Perkreditan Rakyat Sehubungan dengan ditetapkannya
Lebih terperinciBAB 3 PENYIMPANAN UNTUK EFEK BERSIFAT EKUITAS
BAB 3 PENYIMPANAN UNTUK EFEK BERSIFAT EKUITAS 3.1. Penyimpanan Efek 3.1.1. Efek yang disimpan di KSEI dicatat dalam bentuk data elektronik dan diadministrasikan di dalam Rekening Efek. 3.1.2. Sebagai tanda
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Konsumer-unit pemasaran di Kantor Cabang Bank BJB Tasikmalaya yang beralamat
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Bidang pelaksanaan kuliah kerja praktek, penulis ditempatkan dibagian Konsumer-unit pemasaran di Kantor Cabang Bank BJB Tasikmalaya
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR : 09/BAPPEBTI/PER-SRG/7/2008 TANGGAL : 24 JULI 2008
LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR 09/BAPPEBTI/PER-SRG/7/2008 TANGGAL 24 JULI 2008 A. BAGAN PROSEDUR PENJAMINAN RESI GUDANG B. PEDOMAN TEKNIS PENJAMINAN RESI
Lebih terperinci: Simpanan berupa rekening giro produk/layanan Nama penerbit : PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk ( BTPN )
Ringkasan Informasi Produk Giro Mitra Nama : Giro Mitra Produk/Layanan Jenis : Simpanan berupa rekening giro produk/layanan Nama penerbit : PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk ( BTPN ) Data ringkas
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN DAN INSTITUSI
BAB II PROFIL PERUSAHAAN DAN INSTITUSI A. Sejarah Ringkas PT Bank SUMUT PT BANK Pembangunan Daerah Sumatera Utara disingkat PT Bank SUMUT didirikan di Medan pada tanggal 4 November 1961 dalam bentuk PT
Lebih terperinciNo. 2/27/DPM Jakarta, 13 Desember 2000 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA
No. 2/27/DPM Jakarta, 13 Desember 2000 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Tata Cara Pemberian Fasilitas Likuiditas Intrahari Bagi Bank Umum. Sehubungan dengan ditetapkannya
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN. 1. Bagaimana pengertian Bank Garansi di PT. Bank Negara Indonesia
DAFTAR PERTANYAAN 1. Bagaimana pengertian Bank Garansi di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Kabanjahe)? Garansi Bank adalah graransi yang diberikan kepada pihak ketiga (beneficiary) untuk
Lebih terperinciDisusun sebagai salahsatu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada. Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Hukum. Oleh:
PELAKSANAAN BANK GARANSI DALAM PERJANJIAN JASA KONSTRUKSI ANTARA PEMERINTAH DAERAH DENGAN KONTRAKTOR (Studi pada Pemerintah Daerah dan BPD Jateng Cabang Sragen) Disusun sebagai salahsatu syarat menyelesaikan
Lebih terperinciJasa perbankan untuk menjamin terlaksananya transaksi yang terjadi antara pihak luar bank dari kemungkinan risiko yang timbul dikemudian hari semakin
TUJUAN PENGAJARAN: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu untuk: 1. Menjelaskan tentang bank 2. Mengidentifikasi jenis bank 3. Menjelaskan perlakuan akuntansi bank www.pu.go.id 153 Jasa perbankan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM TERHADAP PERUBAHAN BANK GARANSI DALAM SUATU PENJAMINAN. A. Prosedur Perubahan/Amendment Bank Garansi Terhadap Perubahan Nilai
BAB IV ANALISIS HUKUM TERHADAP PERUBAHAN BANK GARANSI DALAM SUATU PENJAMINAN A. Prosedur Perubahan/Amendment Bank Garansi Terhadap Perubahan Nilai Bank Garansi Perubahan/Amendment adalah pernyataan tertulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan umum yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Untuk mewujudkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyelenggaraan kehidupan berbangsa, pemerintah dituntut untuk memajukan kesejahteraan umum yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Untuk mewujudkan hal
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 259/PMK.04/2010 TENTANG JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 259/PMK.04/2010 TENTANG JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinci-1- PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 2 /BC/2011 TENTANG PENGELOLAAN JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN
-1- PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 2 /BC/2011 TENTANG PENGELOLAAN JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN Menimbang DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI, : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan
Lebih terperinci2017, No Peraturan Menteri Keuangan Nomor 175/PMK.06/2010 tentang Pejabat Lelang Kelas II (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor
No.34, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Balai Lelang. Pejabat Lelang. Kelas II. Jaminan Penawaran. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 254/PMK.06/2016 TENTANG PENATAUSAHAAN
Lebih terperinciPELAKSANAAN DEPOSITO BERJANGKA RUPIAH DI BANK JAWA BARAT & BANTEN CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR
PELAKSANAAN DEPOSITO BERJANGKA RUPIAH DI BANK JAWA BARAT & BANTEN CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : SANDRA RAHMANIA CAHYANI NIM : 2012110120 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2015
Lebih terperinciPROSEDUR PEMBUKAAN GIRO RUPIAH PADA BANK RAKYAT INDONESIA KANTOR CABANG KUSUMA BANGSA SURABAYA TUGAS AKHIR
PROSEDUR PEMBUKAAN GIRO RUPIAH PADA BANK RAKYAT INDONESIA KANTOR CABANG KUSUMA BANGSA SURABAYA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Diploma III Jurusan
Lebih terperinciSumber-sumber Dana Bank
Sumber-sumber Dana Bank Materi pertemuan : ke 3 Mata kuliah Komputer Lembaga Keuangan Perbankan ke 7 Manajemen Dana Bank Pengertian Sumber Dana Bank Sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh
Lebih terperinciKetentuan & Tahapan Pengadaan Metode Lelang/Seleksi Umum
Ketentuan & Tahapan Pengadaan Metode Lelang/Seleksi Umum A. TERM OF REFERENCE (TOR) TOR menjadi pedoman dalam setiap pengadaan barang dan jasa dengan metode Lelang / Seleksi Umum yang antara lain memuat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Bank adalah suatu lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang dan menerbitkan promes atau
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. pembahasan kegiatan strategi pemasaran yang dilakukan oleh BRI Kantor
59 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian serta analisis dalam magang kerja dan pembahasan kegiatan strategi pemasaran yang dilakukan oleh BRI Kantor Cabang Solo Baru, maka
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN NOMOR 1/PLPS/2005 TENTANG PROGRAM PENJAMINAN SIMPANAN DEWAN KOMISIONER LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN,
c SALINAN PERATURAN NOMOR 1/PLPS/2005 TENTANG PROGRAM PENJAMINAN SIMPANAN DEWAN KOMISIONER, Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan perlu
Lebih terperinciPERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinci2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah perusahan pembiayaan dan perusaha
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.363, 2014 OJK. Perusahaan Pembiyaan. Kelembagaan. Perizinan Usaha. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5637) PERATURAN OTORITAS JASA
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Di indonensia terdapat banyak lembaga keuangan yag tentunya mengelola dana masyarakat. Lembaga keuangan tersebut terdiri atas lembaga keuangan bank dan bukan bank.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga Perbankan merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta
Lebih terperinciPertemuan ke V : Produk Dana
Pertemuan ke V : Produk Dana Bank berfungsi menghimpun dana pihak III yaitu dana para deposan. Bank memiliki tiga produk dana pihak III yaitu a. Giro b. Tabungan c. Simpanan Berjangka Produk Giro Menurut
Lebih terperinciPERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/20/PADG/2017 TENTANG REKENING GIRO DI BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/20/PADG/2017 TENTANG REKENING GIRO DI BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mendukung
Lebih terperinciBAB IV. ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN Deposito ib Hasanah Dollar adalah simpanan dari pihak ketiga kepada pihak bank yang penarikannya hanya
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 1/11/PBI/1999
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 1/11/PBI/1999 TENTANG FASILITAS KHUSUS DALAM RANGKA MENGATASI KESULITAN PENDANAAN JANGKA PENDEK BAGI BANK UMUM YANG DISEBABKAN MASALAH KOMPUTER TAHUN 2000 GUBERNUR BANK
Lebih terperinciHarry Capital Resources In Associated of PT. MERCUSUAR INDONESIA INVESTASI
Melayani Konsultasi dan Mediasi Pendanaan Proyek: Skala Pendanaan Rp. 100 M - Rp. 100 T Investasi Tetap Permanent Investment Kerjasama Bagi Hasil Profit Sharing 5 15 Tahun Pinjaman Berkala Term Loan 5
Lebih terperinciAnita Asnawi, S.Sos., MM.
Anita Asnawi, S.Sos., MM. Penghimpunan dana dari pihak ke tiga (masyarakat) funding Penyaluran dana lending Bank Persero PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), TBK PT
Lebih terperinciBAB III ASPEK HUKUM PEMBERIAN BANK GARANSI PELAKSANAAN PADA PEMBANGUNAN SUATU PROYEK
BAB III ASPEK HUKUM PEMBERIAN BANK GARANSI PELAKSANAAN PADA PEMBANGUNAN SUATU PROYEK A. Jasa Perbankan dalam Pemberian Bank Garansi Peran strategis bank salah satunya mampu menghimpun dan menyalurkan dana
Lebih terperinciGUBERNUR KEPULAUAN RIAU
GUBERNUR KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PERUSAHAAN PENJAMINAN KREDIT DAERAH KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPULAUAN RIAU,
Lebih terperinciMANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE.MM
MANAJEMEN PERBANKAN By : Angga Hapsila, SE.MM BAB IV MANAJEMEN DANA BANK 1. PENGERTIAN SUMBER DANA BANK 2. DANA YANG BERSUMBER DARI BANK 3. DANA YANG MASYARAKAT BERASAL DARI 4. DANA YANG LEMBAGA LAIN BERSUMBER
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 179/KMK.017/2000 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 179/KMK.017/2000 TENTANG SYARAT, TATA CARA DAN KETENTUAN PELAKSANAAN JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM MENTERI KEUANGAN REPUBLIK
Lebih terperinciNo.6/9/DPM Jakarta, 16 Februari S U R A T E D A R A N kepada SEMUA BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA
No.6/9/DPM Jakarta, 16 Februari 2004 S U R A T E D A R A N kepada SEMUA BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA Perihal : Tata Cara Pemberian Fasilitas Pembiayaan Jangka Pendek Bagi Bank Syariah
Lebih terperinciPELAKSANAAN PEMBERIAN BANK GARANSI DALAM PEMBORONGAN PROYEK JALAN LINGKAR DUKU-SICINCIN OLEH PT.BANK NAGARI CABANG UTAMA PADANG
PELAKSANAAN PEMBERIAN BANK GARANSI DALAM PEMBORONGAN PROYEK JALAN LINGKAR DUKU-SICINCIN OLEH PT.BANK NAGARI CABANG UTAMA PADANG ( Eka Siani, 07140124, Fakultas Hukum Universitas Andalas, 65 Halaman, 2011
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah. Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki
BAB IV PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Sikaping Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki prosedur pembiayaan yang meliputi
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank. a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah.
BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank Syariah Mandiri KC Pariaman Manfaat deposito yaitu: a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah. b. Bagi hasil yang
Lebih terperinciBAB III SK PNS SEBAGAI JAMINAN DALAM PEMBIAYAAN DI BANK SYARIAH. Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai
BAB III SK PNS SEBAGAI JAMINAN DALAM PEMBIAYAAN DI BANK SYARIAH A. Pengertian SK Pegawai Negeri Sipil Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara memberikan pengertian tentang Pegawai
Lebih terperinci: Pengajuan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) Meterai dan ttd
Lampiran-1 Nomor: Kepada *) Bagian Operasi Pasar Uang Direktorat Pengelolaan Moneter Bank Indonesia Jl. MH. Thamrin No. 2 Jakarta 10010 Perihal : Pengajuan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) --------------------------------------------------------------------
Lebih terperinciBAB 2 PENDAFTARAN EFEK DI KSEI
BAB 2 PENDAFTARAN EFEK DI KSEI 2.1. Persyaratan Umum 2.1.1. Efek yang dapat disimpan di KSEI adalah Efek yang telah didaftarkan oleh Perusahaan Terdaftar di KSEI sesuai ketentuan peraturan ini. 2.1.2.
Lebih terperinciC. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK
C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK 1. PENANDATANGANAN KONTRAK Setelah SPPBJ diterbitkan, PPK melakukan finalisasi terhadap rancangan Kontrak, dan menandatangani Kontrak pelaksanaan pekerjaan, apabila
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pengertian bank menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bank dan Ruang Lingkup 2.1.1 Pengertian bank Pengertian bank menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan dinyatakan
Lebih terperinciPERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciNo. 9/ 25 /DASP Jakarta, 9 November 2007 S U R A T E D A R A N
No. 9/ 25 /DASP Jakarta, 9 November 2007 S U R A T E D A R A N Perihal : Sarana Penarikan Rekening Giro Pihak Ekstern Yang Distandardisasi oleh Bank Indonesia Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor
Lebih terperinciGUBERNUR BANK INDONESIA,
Diubah dengan PBI No. 2/14/PBI/2000 tanggal 9 Juni 2000 PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 4 /PBI/2000 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 1/3/PBI/1999 TENTANG PENYELENGGARAAN KLIRING
Lebih terperinciNo. 6/7/DPM Jakarta, 16 Februari 2004 November 2003 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum
No. 6/7/DPM Jakarta, 16 Februari 2004 November 2003 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA Perihal : Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum Sehubungan dengan ditetapkannya Peraturan Bank
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
1 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk menunjang terwujudnya
Lebih terperinciPERATURAN KSEI NOMOR III-D TENTANG PENYIMPANAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI
Peraturan KSEI No.III-D mengenai Penyimpanan Efek Beragun Aset di KSEI (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0028/DIR/KSEI/0815 tanggal 25 Agustus 2015) PERATURAN KSEI NOMOR III-D TENTANG PENYIMPANAN
Lebih terperinciC. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK/SPK
C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK/SPK 1. PENANDATANGANAN KONTRAK Setelah SPPBJ diterbitkan, PPK melakukan finalisasi terhadap rancangan kontrak, dan menandatangani kontrak pelaksanaan pekerjaan,
Lebih terperinci- 1 - URAIAN TAHAPAN TATA CARA KERJA SAMA
- 1 - LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 22 Tahun 2009 TANGGAL : 22 Mei 2009 URAIAN TAHAPAN TATA CARA KERJA SAMA A. Kerja Sama Antar Daerah 1. Persiapan a. Pembentukan Tim Koordinasi Kerja
Lebih terperinciABSTRAK. Memasuki era globalisasi, pengusaha berlomba-lomba untuk memajukan
Judul : Prosedur Pemberian Bank Garansi di PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Utama Denpasar Nama : I Ketut Agus Adi Wiantara Nim : 1406013047 ABSTRAK Memasuki era globalisasi, pengusaha berlomba-lomba
Lebih terperinciPERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/8/PADG/2017 TENTANG PEMBIAYAAN LIKUIDITAS JANGKA PENDEK SYARIAH BAGI BANK UMUM SYARIAH
1 PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/8/PADG/2017 TENTANG PEMBIAYAAN LIKUIDITAS JANGKA PENDEK SYARIAH BAGI BANK UMUM SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA,
Lebih terperinciPERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/6/PADG/2017 TENTANG PINJAMAN LIKUIDITAS JANGKA PENDEK BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL
PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/6/PADG/2017 TENTANG PINJAMAN LIKUIDITAS JANGKA PENDEK BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 259/PMK.04/2010 TENTANG JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 259/PMK.04/2010 TENTANG JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciKinerja Bisnis Penjaminan Surety Bonds di Indonesia
Kinerja Bisnis Penjaminan Surety Bonds di Indonesia Amron Staff Ahli Asuransi Ekspor Indonesia Abstrak Setiap negara selalu menginginkan agar perekonomian negaranya selalu berkembang, untuk itu diperlukan
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA Nomor: 8/1/PBI/2006 TENTANG FASILITAS PEMBIAYAAN DARURAT GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA Nomor: 8/1/PBI/2006 TENTANG FASILITAS PEMBIAYAAN DARURAT GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam menjalankan kegiatan usahanya, bank dapat mengalami kesulitan likuiditas
Lebih terperinciS U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PEDAGANG VALUTA ASING BUKAN BANK DI INDONESIA
No. 6/ 13 /DPM Jakarta, 11 Maret 2004 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PEDAGANG VALUTA ASING BUKAN BANK DI INDONESIA Perihal : Tata Cara Perizinan, Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah, Pengawasan, Pelaporan,
Lebih terperinciBAB III ANALISIS SISTEM
BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 Analisa Sistem Analisa merupakan tahap awal dalam pengembangan sistem dan merupakan tahap fundamental yang sangat menentukan kualitas sistem informasi yang dikembangkan. Analisa
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 406 /KMK.06/2004 TENTANG USAHA JASA PENILAI BERBENTUK PERSEROAN TERBATAS
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 406 /KMK.06/2004 TENTANG USAHA JASA PENILAI BERBENTUK PERSEROAN TERBATAS MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa jasa penilai mempunyai
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 95 TAHUN 2010 TENTANG MEKANISME TEKNIS PELAYANAN DI KELURAHAN DAN KECAMATAN KOTA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 95 TAHUN 2010 TENTANG MEKANISME TEKNIS PELAYANAN DI KELURAHAN DAN KECAMATAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/12/PBI/2006 TENTANG LAPORAN BERKALA BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/12/PBI/2006 TENTANG LAPORAN BERKALA BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA Menimbang: a. bahwa dalam rangka penetapan kebijakan moneter, pemantauan stabilitas sistem keuangan,
Lebih terperinciPRODUK PERBANKAN (LANDING, FUNDING, DAN JASA LALU LINTAS PEMBAYARAN)
PRODUK PERBANKAN (LANDING, FUNDING, DAN JASA LALU LINTAS PEMBAYARAN) Minggu 7 Sub pokok bahasan : Transfer Inkaso Bank Garansi Letter of Credit Wali amanat Kliring Pengertian Kredit Pertimbangan penyaluran
Lebih terperinciPERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT
PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT A. Sejarah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Perkreditan Rakyat atau BPR memiliki sejarah yang panjang didalam timeline industri perbankan di Indonesia. Awalnya BPR dibentuk
Lebih terperinciProgram Pinjaman Dana Tunai
Program Pinjaman Dana Tunai Bekerja sama dengan bank : BANK MANDIRI, BANK CIMB & BANK BRI PINJAMAN DANA TUNAI MELALUI BANK MANDIRI Persyaratan dan Ketentuan yang berlaku : a) WNI berdomisili di Indonesia
Lebih terperinci8/34/DASP Jakarta,22 Desember 2006 S U R A T E D A R A N
8/34/DASP Jakarta,22 Desember 2006 S U R A T E D A R A N Perihal : Hubungan Rekening Giro Antara Bank Indonesia Dengan Pihak Ekstern --------------------------------------------------------------------------
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 141/PMK.08/2017 TENTANG
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 141/PMK.08/2017 TENTANG TATA CARA PENGALIHAN HARTA WAJIB PAJAK KE DALAM WILAYAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA DAN PENEMPATAN PADA INVESTASI DI PASAR
Lebih terperinciNo.17/49/DPM Jakarta, 21 Desember Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA
No.17/49/DPM Jakarta, 21 Desember 2015 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA Perihal : Perubahan Keempat atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 16/14/DPM tanggal 17 September
Lebih terperinciAwal/Kepala Akta Perjanjian Kredit
SKRIPSI HUKUM PIDANA Akta Perjanjian Kredit - Author: Swante Adi Krisna Akta Perjanjian Kredit Oleh: Swante Adi Krisna Tanggal dipublish: 18 Jan 2017 (one month ago) Tanggal didownload: 28 Feb 2017, Pukul
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor
Lebih terperinciKEDUDUKAN BANK DALAM PEMBERIAN BANK GARANSI
KEDUDUKAN BANK DALAM PEMBERIAN BANK GARANSI Oleh Putu Novi Pujayanti I Nyoman Bagiastra Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana Abstrak Bank Garansi merupakan produk layanan jasa yang ditawarkan
Lebih terperinci- 1 - URAIAN TAHAPAN TATA CARA KERJA SAMA
- 1 - LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 22 Tahun 2009 TANGGAL : 22 Mei 2009 A. Kerja Sama Antar Daerah URAIAN TAHAPAN TATA CARA KERJA SAMA 1. Persiapan a. Pembentukan Tim Koordinasi Kerja
Lebih terperinciURAIAN TAHAPAN TATA CARA KERJA SAMA
- 1 - LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 22 Tahun 2009 TANGGAL : 22 Mei 2009 A. Kerja Sama Antar Daerah URAIAN TAHAPAN TATA CARA KERJA SAMA 1. Persiapan a. Pembentukan Tim Koordinasi Kerja
Lebih terperinciPERATURAN NOMOR VI.A.3 : REKENING EFEK PADA KUSTODIAN Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor : Kep- /PM/1997 Tanggal : Desember
PERATURAN NOMOR VI.A.3 : REKENING EFEK PADA KUSTODIAN Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor : Kep- /PM/1997 Tanggal : Desember 1997 1. Definisi a. Kepemilikan Manfaat (Beneficial Ownership) Atas Efek
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. 1. Sistem dan Prosedur Pembukaan Bank Garansi Bank Muamalat
41 BAB IV PENYAJIAN LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Laporan Hasil Penelitian 1. Sistem dan Prosedur Pembukaan Bank Garansi Bank Muamalat Cabang Banjarmasin a. Sistem Pembukaan Bank
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinci: MARINA RUMONDANG P. TAMPUBOLON NPM :
PROSEDUR KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)Tbk CABANG BEKASI Nama : MARINA RUMONDANG P. TAMPUBOLON NPM : 46209934 Kelas : 3DA04 Dosen Pembimbing : Toto Sugiharto, PhD
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito
BAB IV PEMBAHASAN A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%)
Lebih terperinciBerita Acara Rapat Penjelasan/Aanwijzing & Addendum
Berita Acara Rapat Penjelasan/Aanwijzing & Addendum Dokumen Nomor : 57/LL/NONSAR/KCI/AA/IX/2017, tanggal 22 September 2017 Pada hari ini, Jum at tanggal Dua Puluh Dua bulan September tahun Dua Ribu Tujuh
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah
BAB IV PEMBAHASAN A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah Saat memberikan pembiayaan, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Kantor Cabang Pembantu Payakumbuh menggunakan prinsip
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG TAHAPAN KERJA SAMA DAERAH
LAMPIRAN PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG TAHAPAN KERJA SAMA DAERAH A. Kerja Sama Daerah dengan Pemerintah Daerah Lain 1. Persiapan a. Pembentukan TKKSD. b. TKKSD membentuk Tim Teknis
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 16, 1999 BURSA BERJANGKA. PERDAGANGAN. KOMODITI. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi. BAPPEBTI. (Penjelasan
Lebih terperinciNAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Perseroan ini bernama PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini cukup disingkat dengan Perseroan ), berkedudukan dan berkantor pusat
Lebih terperinciNo. 10/ 25 /DPM Jakarta, 14 Juli SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum
No. 10/ 25 /DPM Jakarta, 14 Juli 2008 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA Perihal : Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum Sehubungan dengan ditetapkannya Peraturan Bank Indonesia Nomor
Lebih terperinciPELAKSANAAN BANK GARANSI PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SUMATERA BARAT CABANG BUKITTINGGI SKRIPSI. Oleh : M. Ridzki Fernandi
PELAKSANAAN BANK GARANSI PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SUMATERA BARAT CABANG BUKITTINGGI SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum Oleh : M. Ridzki Fernandi 05 140 285
Lebih terperinciContoh Surat Pengajuan FPJP
Lampiran-1 Nomor: Kepada *) Biro Operasi Moneter Direktorat Pengelolaan Moneter Bank Indonesia Jl. MH. Thamrin No. 2 Jakarta 10350 Contoh Surat Pengajuan FPJP Perihal : Permohonan Fasilitas Pendanaan Jangka
Lebih terperinciSE - 108/PJ/2009 PELAKSANAAN PEMBLOKIRAN HARTA KEKAYAAN PENANGGUNG PAJAK YANG TERSIMPAN PADA BANK M
SE - 108/PJ/2009 PELAKSANAAN PEMBLOKIRAN HARTA KEKAYAAN PENANGGUNG PAJAK YANG TERSIMPAN PADA BANK M Contributed by Administrator Tuesday, 17 November 2009 Pusat Peraturan Pajak Online 17 November 2009
Lebih terperinciNo.3/21/DPM Jakarta, 3 September 2001 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA
No.3/21/DPM Jakarta, 3 September 2001 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Perubahan Atas Surat Edaran Bank Indonesia No.2/27/DPM Tanggal 13 Desember 2000 Perihal Tata Cara
Lebih terperinci2016, No Harta Wajib Pajak ke dalam Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Penempatan pada Instrumen Investasi di Pasar Keuangan dala
No. 1162, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Pengampunan Pajak. Harta Wajib Pajak. Pengalihan. Tata Cara. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 123/PMK.08/2016 TENTANG
Lebih terperinci