KU = kutub utara bumi KS = kutub selatan bumi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KU = kutub utara bumi KS = kutub selatan bumi"

Transkripsi

1 BABV TEKANAN UDARA Pada prinsipnya, maka tekanan udara adalah sama dengan berat udara yang berada tegak lurus diatas tempat penilik yang bersangkutan, dengan demikian, maka dapatlah dimengerti bahwa, jika penilik makin tinggi, tekanan udara makin berkurang. A = Permukaan bumi. F = Batas atas atmosfera Tekanan udara pada tingkat A = berat udara setebal E-A, nilai tekanan udara di B = lapisan udara beratnya tabel F-B. Tekanan udara pada tingkat C= berat lapisan udara setebal E + C. Nilai tekanan udara pada tingkat D adalah sama dengan berat lapisan udara setebal E-D, tinggi rendahnya nilai tekanan udara dinyatakan dengan satuan millimeter air raksa atau satuan milibar. Persamaan antara kedua macam satuan tekanan udar aitu adalah sebagai berikut: 1 mm air raksa = 4/3 milibar. 750 mm air raksa = 1000 millibar H2-H1=16000 x P1-P2 x (1+0,004 x tm) P1 +P2 Dimana: H1 = tinggi batas lapisan udara yang bersangkutan dalam satuan meter. H2 = tinggi batas atas lapisan udara yang bersangkutan dalam satuan meter P1 = tekanan udara pada batas bawah lapisan udara dalam satuan millibar P2 = tekanan pada batas atas lapisan udara dalam satuan millibar tm = temperatur rata-rata, lapisan udara yang bersangkutan dalam satuan derajat celcius 31

2 Contoh-contoh: 1) Berapa meterkah kita harus naik. agar kita mengalami penurunan tekanan udara sebanyak 1 millibar, kalau diketahui bahwa tekanan udara dipermukaan tanah = 1000,5 millibar dan temperatur rata-rata lapisan udara setebal 50 meter diatas permukaan tanah = 250? 2) Sebuah pesawat terbang diudara mengalami tekaan udara sebesar 600 millibar dan temperatur udara = 0C Diketahui, bahwa dipermukaan bumi tekanan udara = 1000 mb, dan nnai temperatur udara = 30 C. pada ketinggian beberapa ratus meterkah terbang pesawat udara terse but? 32

3 PEMBAHAGIAN TEKANAN UDARA DIPERMUKAAN BUMI 1. Pembahagian tekanan udara dipermukaan bumi adalah sebagai berikut dibawah equatorial, antara lintang 20 C utara dan 20 C selatan terdapat tekanan rendah. 2. Termis Dibawah ini subtropika, antara lintang 20 u/s dan lintang 50 U/S terdapat tekanan tinggi subtropika 3. Didaerah sedang, antara 50 U/S dan lintang 70 U/S terdapat tekanan rendah 4. Didaerah kutub, antara 70 U/S dan lintang 90 U/S terdapat tekanan tinggi. (lihat lukisan berikut) KU = kutub utara bumi KS = kutub selatan bumi Pada lukisan dibawah, garis penuh menunjukkan grafik tekanan udara untuk musim summer, sedangkan garis terputus menunjukkan grafik tekanan udara untuk musim winter. 33

4 BENTUK-BENTUK ISOBAR Garis isobar adalah sebuah garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai nilai tekanna udara yang sama besarnya. Kalau kita meneliti sebuah peta isobar, maka secara sepintas lalu akan nampak pada kita, seolah-olah garis isobar itu berjalan simpang siursaja, tanpa adanya suatu system tertentu. Akan tetapi penelitian lebih lanjut membuktikan, bahwa hasil yang sebenarnya tidaklah demikian, melainkan bentuk garis-garis isobar dapat dibagi dalam dua golongan, ialah sebagai berikut: System isobar TERTUTUP, dan System isobar TIDAK TERTUTUP Sistem tertutup terdiri atas : System tekanan tinggi atau system tekanan Anticyconat, dan System tekanan rendah atau system tekanan Cyclonal Sistem isobar tidak tertutup terbagi alas a. Sistem Tekanan PELANA simetris b. Sistem Tekanan PELANA Anticyclonal, dan c. Sistem Tekanan Pelana cyclonal, (lihat lukisan dibawah) Sistem Tekanan Tinggi Pada system tekanan tinggi, dipusatnya terdapat tekanan tinggi dan makin jauh dari pusat. tekanan udara makin berkurang, H = High, mb = milibar Sistem Tekanan Rendah Pada system tekanan rendah, dipusatnya terdapat tekanan udara rendah, dan makin jauh dari pusat : tekanan udara makin bertambah tinggi, L = low, mb = milibar Sistem Tekanan Pelana Simmetris 34

5 Sebuah system tekanan pelana terdiri dari dua buah tekanan rendah, yang berhadapan. Dalam hal ini sistem tekanan pelana simmetrsi. maka lengkungan isobar-isobar tekanan rendah adalah sama tajamnya dengan lengkungan isobarisobar tekanan tinggi, H = High L = Low mb = millibar. Sistem Tekanan Pelana Anti Cyclonal Pada system tekanan pelana Anti Cyclonal. Maka lengkungan isobar-isobar daerah tekanan tinggi adalah lebih tajam dan pada lengkungan isobar-isobar daerah tekanan rendah. Sistem Tekanan Pelana Cyclonal Pada system tekanan pelana Cyclonal lengkungan isobar-isobar, daerah tekanan rendah adalah lebih tajam dan pada lengkungan isobar-isobar daerah-daerah tekanan tinggi. Jalan HARlAN Tekanan Udara adalah sebagai berikut: Nilai minimum pertama dicapai pada jam pagi Nilai miximum pertama dicapai pada jam pagi Nilai minimum kedua dicapai pada jam sore Nilai maximum kedua dicapai pada jam malam. 35

6 ALAT-ALAT PENGUKUR TEKANAN UDARA Alat-alat pengukur tekanan udara antara lain adalah 1. Barometer air raksa 2. Barometer Aneroid atau barometer logam dan 3. Barograf, ialah barometer aneroid yang dapat mencatat sendiri BAROMETER AIR RAKSA Prinsip bekerjanya barometer air raksa adalah sebagai berikut (lihat lukisan berikut). Sebuah pipa dan kaca diisi penuh dengan air raksa. Pipa kaca tersebut lalu dibalik, dalam keadaan terbalik termasuk kedalam sebuah tabung yang berisikan air raksa pula. Setelah penutup ujung pipa kaca tersebut dibuka, maka air raksa didalam pipa tersebut akan turun sampai berapa jauhnya air raksa didalam pipa itu akan turun? Air raksa didalam pipa itu akan turun sedemikian jauh, sehingga tekanan air raksa didalam pipa pada tingkat A mengimbangi tekanan udara diluar pipa pada tinqkata. 36

7 Kalau kemudian tekanan udara pada tingkat A diluar pipa turun, maka air raksa dan dalam pipa mendapat kesempatan untuk turun pula, sedemikian jauh sehingga tekanan air raksa pada tingkat A didalam pipa tetap mengimbangi tekanan udara pada tingkat A diluar pipa. Kalau kemudian tekanan udara pada tingkat A diluar pipa naik, maka air raksa didalam pipa terdesak naik kembali sedemikian jauh sehingga tekanan air raksa pada tingkat A didalam pipa tetap mengimbangi tekanan udara pada tingkat A diluar pipa. OIeh sebab tekanan lajur air raksa pada tingkat A didalam pipa senantiasa mengimbangi tekanan udara pada tingkat A diluar pipa, maka panjang tegak urus lajur air raksa didalam pipa dapat dipakai sebagai ukuran untuk menyatakan tinggi rendahnya nilal tekanan udara secara rata-rata, maka tekanan udara dipermukaan bumi adalah sebesar 760 mm, air raksa, yaitu sama dengan 1013,3 milibar. BAROMETER ANEROID Cara kerjanya Barometer Anoroid adalah didasarkan atas kotak VIDi yaitu sebuah yang terbuat dari polat logam, kotak vidi akan menjadi kembang kalau tekanan udara berkembang (=turun), dan akan menjadi kempis, kalau nilai tekanan udara bertambah besar (=naik). Gerakan mengembung-ngempis kotak vidi tersebut disalurkan masih kepada sebuah jarum penunjuk berputar-putar diatas skala tekanan udara. (lihat lukisan berikut). A = Landasan yang berkedudukan tetap. B = Kotak Vidi C = tangkai penerus perakan D = poros perputaran jarum penunjuk E = jarum penunjuk F = skala tekanan udara.b akan mengembang, sehingga tangkai C tertolak keatas, dengan akibat, bahwa jarum peunjuk E berputar kebawah untuk menunjukkan nilai tekanan udara yang lebih rendah. Kalau tekanan udara naik, maka kotak vidi B akan mengempis. sehingga tangkai C tertarik kebawah, dengan akibat, jarum penunjuk keatas untuk menunjukan nilai tekanna udara yang lebih tinggi. 37

8 BAROGRAF pada prinsipnya sama dengan barometer anoroid, hanya pada berograf, jarum penunjuknya diganti dengan sebuah tangkai pencatat, dan skala tekanan udaranya, diganti dengan sebuah silinder yang dapat berputar sendiri. Sebelum digunakan, maka terlebih dahulu silinder tersebut harus dilingkari dengan sebuah kertas grafik tekanan udara blanko, kemudian tangkai pencatat yang telah dilengkapi dengan tinta disandarkan pada silinder tersebut. Dengan berputarnya selinder tersebut maka tangkai pencatat meninggakan garis bekas pada kertas grafik yang bersangkutan dan garis grafik tersebut dapat diketahui nilai tekanan udara untuk tiap saat dari hari yang sudah lalu. 38

9 a) = Microbarogram, dan b), Barograrn biasa Pada microbarogram maka perubahan-perubahan tekanan udara nampak lebih jelas. Kedua barogram-barogram diatas adalah barogram-barogram mingguan untuk minggu yang sama, dan menunjukan lewatnya dua buah Deppresi daerah sedang. PEMBACAAN BAROMETER AIR RAKSA Pada pembacaan barometer air raksa perlu diadakan beberapa koreksi. Koreksi-koreksi tersebut adalah 1. Koreksi Kapilaritas 2. Koreksi index ( koreksi kesalahan alat barometer yang bersangkutan) 3. Koreksi temperature 4. Koreksi grafitasi atau koreksi lintang 5. Koreksi tinggi Koreksi Kapilaritas Nilai koreksi kapilaritas untuk pipa barometer air raksa yang berdiameter 8 millimeter ke atas biasanya konstap. Dengan demikian maka nilai koreksi kapilaritas dapat digabungkan dengan barometer koreksi-koreksi lain yang bersifat konstan pula dan nilai gabungan koreksi konstan itu disebut koreksi index. Koreksi Index Tiap-tiap barometer air raksa yang keluar dan pabrik mempunyai kesalahan (=error: sendiri-sendiri). Nilai koreksi index ml diperoleh dengan membandingkan penunjukan nilai tekanan. Udara barometer yang bersangkutan dengan sebuah barometer standard (=barometer index). Nilai perbedaan penunjukan tekanan udara antara kedua antara kedua barometer itu dicatat, dan nilai ini disebut koreksi index, dalam koreksi index ini telah termasuk pula koreksi kapilaritas. Koreksi Temperatur Apabila tekanan udara tidak berubah. Akan tetapi temperatur naik, maka penunjukan udara oleh yang barometer yang bersangkutan berubah pula. Perubahan penunjukan tekanan udara ini disebabkan oleh dua faktor, yaitu 1. Kalau temperatur naik, maka air raksa akan memuai sehingga berat jenisnya mengecil dengan demikian, maka untuk mengimbangi tekanan udara yang tidak 39

10 berubah itu. Dibutuhkan lajur air raksa yang lebih panjang. Perpanjangan ini adalah sebesar 0,138 mm. untuk tiap satu derajat celcius. pada tekanan udara disekitar 760 mm, air raksa. 2. Garis skala pada tembaga juga beruba menjadi panjang sebesar 0,014 mm. untuk tiap satu derajat celcius; hal ini memperkecil nilai pembaca tekanan udara pada barometer yang bersangkutan. Dengan demikian. maka kenaikan tiap derajat celcius akan mengakibatkan penunjukan tekanan udara bertambah dengan 0,138 mm - 0,014mm = 0,124 mm. Dalam meteorology, semua pembaca barometer air raksa harus dikoreksi sehingga 0 C pada temperatur diatas 0 C nilai penunjukan tekanan udara dikurangi. Sedangkan pada temperatur dibawah 0 C nilai penunjuk udara harus ditambah dengan nilai koreksi temperatur. Koreksi grafitasi atau koreksi lintang Pembacaan-pembacaan barometer air raksa harus dikoreksi terhadap lintang 45 C, sebab hanya dengan nilai grafitasi untuk lintang 45 Clah, berlaku persamaan : satu millimeter air raksa = 4/3 mi/i/bar. Pada lintang Iebih tinggi dan 45 C hasil pembacaan tekanan udara pada barometer air raksa harus ditambah dengan nilai koreksi lintang; sedangkan pada lintang Iebih rendah dan 45 C hash pembacaan tekanan udara harus dikurangi dengan nilai koreksi hilang. (lihat dibawah). 40

11 Koreksi Evaluasi atau Koreksi Tinggi Pembahasan barometer air raksa harus dikoreksi terhadap tingkat permukaan laut. Pada tingkat-tingkat sekitar permukaan laut nilai beratjenis udara l.k 0,00129 sedangkan berat jenis air raksa pada temperatur 0C adalah sebesar 13,60. OIeh seab itu, maka untuk mengimbangi tekanna lapisan udara setebal meter dibutuhkan lajur air raksa sepanjang satu ,00129 =I.k 10,5 millimeter. Dengan demikian maka nilai Koreksi tinggi untuk tingkat disekitar permukaan bumi adalah sebesar 1 milim eter air raksa = 0.09 mihmeter air raksa 10,5 Untuk tiap satu meter. sama dengan x 0.09mm = 0,12mb untuk tiap 1 meter. Contoh: Sebuah kapal berada lintang 10 selatan dan bujur 118 timur : Pembacaan barometer air raksa = mb Temperatur koreksi index = + 0,3 mb. Tinggi tabung air raksa barometer yang bersangkutan = 16 m dipermukaan laut. Hitunglah nilai tekana udara pada Rapal tersebut. Jawaban Hasil pembacaan barometer = mb Koreksi index 0,3mb = 1013,1 mb Koreksi temperatur = Koreksi tinggi = 4,1 mb 1009,9 mb 1,9mb 1010,9mb (=25 x 0,165 mb) (= 16 x 0,12 mb) Koreksi lintang Tekanan udara = -2,5 mb = 1008,4 mb PEMBACAAN BAROMETER ANOROIT Koreksi-koreksi yang perlu diadakan pada pembacaan niiai tekanan udara pada barometer anoroit adalah hanya 1. Koreksi index dan 2. Koreksi tinggi 41

12 Hal ini mudah dimengerti, karena nilai grafitasi dan temperatur tidak berpengaruh terhadap barometer anoroid. HUBUNGAN ANTARA TEKANAN UDARA DAN ANGIN Angin adalah gerakan udara secara horizontal, angin mengalir dan tempat-tempat yang bertekanan udara. tinggi menuju ketempat-tempat dimana tekanan udaranya lebih rendah. Makin besar nilai perbedaan tekanan udara antara dua tempat, maka makin besar pula kecepatan angin, besar kecilnya nilai perbedaan tekanan udara itu disebut GRADIEN TEKANAN UDARA, dengan demikian, maka gradien tekanan udara merupakan GAYA PENDORONG ANGIN. Definisi Gradien Tekanan Udara adalah sebagai berikut: GRADIEN TEKANAN UDARA ADALAH NILAI PENGURANGAN TEKANAN UDARA UNTUK JARAK 60 MIL LAUT. (Lihat lukisan dibawah). Pada lukisan diatas nampak dua garis isobar, masing-masing dan 1010 milibar, dan 1008 millibar, disekitar stasion A jarak antara kedua isobar itu adalah 90 mu laut, sedangkan disekitar stasion B, jarak antara kedua isobar tersebut adalah 30 mu laut. Nilai Gradien tekanan udara disekitar A = 2 mb 90 m = 4 / 3 mb 1 60 m. I Nilai Gra,41en tekanan udara disekitar B = 2 mb 30 m. I 4 / 3 mb = 60 m. I Pada lukisan tersebut nampak bahwa gradien tekanan udara mempunyai arah yang tegak lurus terhadap garis-garis isobar dan menuju kearah tekanan rendah. Jelaslah pula makin besar jarak antara isobar-isobar, maka nilai gradien tekanan udara makin kecil dan kecepatan angin makin kecil pula, sedangkan makin kecil jarak antara 42

13 isobar-isobar, maka makin besarlah nilai gradien tekanan udara dan makin besarlah besar pula kecepatan angin. Berdasarkan uraian diatas, maka jelaslah bahwa gradien tekanan udara merupakan GAYA pendorong angin. Arah gaya gradien tekanan udara berkedudukan tegak lurus pada garis-garis isobar (menuju ketekanan rendah) dan oleh sebab itu, maka seharusnya arah angin juga tegak lurus pada garis-garis isobar. Akan tetapi, sekalipun gaya gradien tekanan udara merupakan gaya pendoron angin, angin tidak mengalir mengikuti arah gaya gradien tekanan udara, tetapi menyimpang terhadap arah gradien tekanan udara tersebut. Hukum Buys Ballot mengenal angin adalah sebagal berikut : Dl BELAH BUMI UTARA, arah angin menyimpang kekanan. dan di BELAH BUMI SELATAN arah angin menimpang kekiri terhadap arah gaya gradien tekanan udaranya. Gaya yang menyebabkan penyimpangan arah angn terhadap arah gradien tekanan udara itu, ditimbulkan oleh PERPUTARAN BU.U ATAS SUMBERNYA, dan disebut GAYA CORIOLIS. Rinqkasan : Pada prinsipnya tekanan udara sama dengan berat udara yang berada tegak lurus diatas tempat penilik. Tekanan udara dinyatakan dengan satuan milibar air raksa atau dengan satuan milibar berkurangnya tekanan udara kearah atas mengikuti hukum atau dengan. Pada permukaan bumi bumi tekanan udara dibagi menurut daerah yang dibatasi oleh garis-garis lintang tertentu yang mempunyai tekanan rendah tinggi. Garis isobar adalah suatu garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai tekanan udara yang sama besarnya. Ada dua system isobar yaitu system-system isobar tertutup dan yang tidak tertutup. Setiap system ini terbagi lagi dalam tekanan udara diukur dengan menggunakan alat-alat ukur yang diantaranya barometer air raksa barometer anoroid/logam dan barograf. Pembacaan pada barograf harus menggunakan beberapa koreksi. Angin adalah gerakan udara secara horizontal yang diakibatkan oleh Gradien Tekanan Udara. Pertanyaan-pertanyaan: 1. Pada prinsipnya apakah tekanan udara itu? 2. Apakah kegunaan hukum babinet dan bagaimana rumusnya? 43

14 3. Jelaskan pembagian tekanan udara menurut daerah-daerah diatas bumi termasuk sifat-sifatnya pada setiap daerah? 4. Apakah garis isobar? 5. Sebutkah system dan sub system isobar beserta penjelasan dan sifatnya, berikut gambar-gambarnya? 6. Diketahui bahwa tekanan udara dipermukaan bumi 1002,0 millibar dan temperatur rata-rata dan lapisan udara setebal 50 meter diatas permukaan humi 20 0 C. berapa meterkah seseorang harus naik sampai mengalami penurunan tekanan udara sebesar 1 milibar? 7. Diketahui suatu pesawat terbang diudara mengalami tekanan udara sebesar 610 millibar dan temperatur udara 25 0 C. dipermukaan bumi tekanan udara 1016 milibar dan temperatur udara 25 C. berapakah ketinggian dan pesawat udara tersebut? 8. Sebutkan komponen-komponen dasar dan cara kerja serta koreksi-koreksi pembacaan (apakah ada) dan barometer air raksa barometer anoroit/logam dan barograf? 9. Sebuah kapal berada pada lintang 20 C dan bujur O.15 barat pembacaan barometer air raksa 1031,5 milibar. Temperatur 15 C dan koreksi index 0,2 milibar. Barometer air raksa tersebut berada 17 meter diatas permukaan laut hitunglah tekanan udara pada kapal tersebut? 10. Apakah gradien tekanan udara dan apakah hubungannya dengan angin? 44

BAB II TEMPERATUR UDARA

BAB II TEMPERATUR UDARA BAB II TEMPERATUR UDARA Temperatur udara menyatakan tingkat panas atau dinginnya udara; temperatur udara dinyatakan dengan satuan DERAJAT CELCIUS, Fahrenheit, reamur, ataukelvin. Persamaannya antara skala-skala

Lebih terperinci

1. Koreksi tinggi 2. Koreksi gaga berat dan koreksi lintang

1. Koreksi tinggi 2. Koreksi gaga berat dan koreksi lintang 1. Koreksi tinggi 2. Koreksi gaga berat dan koreksi lintang Penjelasan-penjelasan tentang koreksi tersebut di atas 1. Koreksi Kapilaritas Oleh adanya penekanan ke bawah kapilier, maka penunjukkan barometer

Lebih terperinci

BAB VI ANGIN Angin adalah gerakan udara secara horizontal, angin mempunyai ARAH dan KECEPATAN. Arah angin dinyatakan dengan arah dari mana angin

BAB VI ANGIN Angin adalah gerakan udara secara horizontal, angin mempunyai ARAH dan KECEPATAN. Arah angin dinyatakan dengan arah dari mana angin BAB VI ANGIN Angin adalah gerakan udara secara horizontal, angin mempunyai ARAH dan KECEPATAN. Arah angin dinyatakan dengan arah dari mana angin datang, misalnya Angin barat = angin yang datang dari jurusan

Lebih terperinci

BAB III LEMBAR UDARA ( = HUMIDITY)

BAB III LEMBAR UDARA ( = HUMIDITY) BAB III LEMBAR UDARA ( = HUMIDITY) Udara mengandung uap air, banyak uap air yang terkandung didalam udara itu tidak merata melainkan berbeda-beda dan tempat dan berubah-ubah dalam waktu, kemampuan maximum

Lebih terperinci

Untuk mempersamakan besarnya perubahan penunjuk pada barometer itu dengan besarnya perubahan penunjukkan pada barometer air raksa yang telah diketuai

Untuk mempersamakan besarnya perubahan penunjuk pada barometer itu dengan besarnya perubahan penunjukkan pada barometer air raksa yang telah diketuai Untuk mempersamakan besarnya perubahan penunjuk pada barometer itu dengan besarnya perubahan penunjukkan pada barometer air raksa yang telah diketuai keaksamannya dengan menggunakan sekrup pengatur (adjusting

Lebih terperinci

Geografi. Kelas X ATMOSFER II KTSP & K-13. E. Suhu Udara. 1. Kondisi Suhu Udara di Indonesia

Geografi. Kelas X ATMOSFER II KTSP & K-13. E. Suhu Udara. 1. Kondisi Suhu Udara di Indonesia KTSP & K-13 Kelas X Gegrafi ATMOSFER II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami suhu udara dan perbedaan suhu udara.. Memahami pengaruh

Lebih terperinci

Minggu 1 : Daur Hidrologi Minggu 2 : Pengukuran parameter Hidrologi Minggu 3 : Pencatatan dan pengolahan data Hidroklimatologi

Minggu 1 : Daur Hidrologi Minggu 2 : Pengukuran parameter Hidrologi Minggu 3 : Pencatatan dan pengolahan data Hidroklimatologi Minggu 1 : Daur Hidrologi Minggu 2 : Pengukuran parameter Hidrologi Minggu 3 : Pencatatan dan pengolahan data Hidroklimatologi Minggu 4 ruang : Analisis statistik data terhadap Minggu 5 waktu : Analisis

Lebih terperinci

dengan mmhg atau milibar, tinggi permukaan air raksa di dalam bejana akan tergantung dan naik turunnya air raksa dalam tabung.

dengan mmhg atau milibar, tinggi permukaan air raksa di dalam bejana akan tergantung dan naik turunnya air raksa dalam tabung. BABIII BAROMETER PENDAHULUAN Seperti dalam bab-bab yang terdahulu di dalam buku ini juga akan dijabarkan secara luas tentang alat-alat navigasi biasa yang disebut Barometer. Maksud kami adalah agar setiap

Lebih terperinci

4. Thermometer Kelvin (Lihat gambar halaman)

4. Thermometer Kelvin (Lihat gambar halaman) BAB IV THERMOMETER PENDAHULUAN Di dalam bab ini akan dibahas mengenai alat navigasi biasa yang umumnya juga banyak digunakan di darat untuk mengukur suhu, yaitu Thermometer. Tujuan kami menyusun keterangan

Lebih terperinci

lucht ketelce / lufkessel) yang digunakan untuk dapat menangkap gelamburgelambur udara yang mungkin terdapat di dalam tabung.

lucht ketelce / lufkessel) yang digunakan untuk dapat menangkap gelamburgelambur udara yang mungkin terdapat di dalam tabung. lucht ketelce / lufkessel) yang digunakan untuk dapat menangkap gelamburgelambur udara yang mungkin terdapat di dalam tabung. Keterangan gambar : a. Tutup bejana b. Mur cincin c. Tabung yang dipersempit

Lebih terperinci

Penampang vertikal pembangian temperatur udara menurut Paimen

Penampang vertikal pembangian temperatur udara menurut Paimen BAB I ATMOSFERA Meteorology adalah suatu ilmu yang mempelajari gejala-gejala. Peristiwaperistiwa dan proses-proses yang terjadi dalam lapisan udara yang menyelubungi bumi. Lapisan udara ini lazimnya dikenal

Lebih terperinci

PEMBAGIAN JENIS UDARA

PEMBAGIAN JENIS UDARA BAB VII JENIS UDARA Kalau suatu masa udara berdiam beberapa hari lamanya di atas suatu daerah tertentu. Maka akhirnya udara yang bersangkan akan memperoleh sifat-sifat yang khusus berlaku untuk daerah

Lebih terperinci

METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI

METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI TEKANAN UDARA DAN ANGIN Dosen Mata Kuliah: Drs. Julismin, M.Pd Disusun Oleh: Oswald Reynhard Sitanggang NIM: 3113331025 JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SIRKULASI UMUM ATMOSFER

SIRKULASI UMUM ATMOSFER SIRKULASI UMUM ATMOSFER www.pelatihan-osn.com SIRKULASI UMUM ATMOSFER By : Asri Oktaviani Tekanan Udara Tekanan Udara (TU): tekanan yg diberikan udara krn beratnya pada tiap 1 cm2 bidang mendatar dari

Lebih terperinci

GERAK BUMI DAN BULAN

GERAK BUMI DAN BULAN MATERI ESENSIAL IPA SEKOLAH DASAR (Pengayaan Materi Guru) KONSEP ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA GERAK BUMI DAN BULAN Agus Fany Chandra Wijaya DIGITAL LEARNING LESSON STUDY JAYAPURA 2010 GERAK BUMI

Lebih terperinci

BAB V PEDOMAN MAGNET

BAB V PEDOMAN MAGNET BAB V PEDOMAN MAGNET PENDAHULUAN Di dalam bab ini akan dibahas mengenai alat navigasi yang paling konvensional dan penting di kapal, yang digunakan untuk menentukan arah di laut, yaitu pedoman magnit.

Lebih terperinci

Kegiatan Pembelajaran 6 : Prinsip dan prosedur kerja Peralatan Klimatologi

Kegiatan Pembelajaran 6 : Prinsip dan prosedur kerja Peralatan Klimatologi Kegiatan Pembelajaran 6 : Prinsip dan prosedur kerja Peralatan Klimatologi A. Deskripsi Ruang lingkup materi ini meliputi : pengenalan prinsip dan prosedur peralatan Klimatologi, untuk menunjang keterampilan

Lebih terperinci

SUHU, TEKANAN, & KELEMBABAN UDARA

SUHU, TEKANAN, & KELEMBABAN UDARA SUHU, TEKANAN, & KELEMBABAN UDARA HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2016 PSD131-BA-TM11-PGSD_UEU-2016 23/07/2017 1 Tujuan Pembelajaran Mampu mendeskripsikan

Lebih terperinci

SIRKULASI UMUM ATMOSFER

SIRKULASI UMUM ATMOSFER www.pelatihan-osn.com SIRKULASI UMUM ATMOSFER By : Asri Oktaviani Tekanan Udara Tekanan Udara (TU): tekanan yg diberikan udara krn beratnya pada tiap 1 cm 2 bidang mendatar dari permukaan bumi. Diukur

Lebih terperinci

1. Gambaran permukaan bumi di atas suatu media gambar biasa disebut... a. atlas c. globe b. peta d. skala

1. Gambaran permukaan bumi di atas suatu media gambar biasa disebut... a. atlas c. globe b. peta d. skala 1. Gambaran permukaan bumi di atas suatu media gambar biasa disebut... a. atlas c. globe b. peta d. skala 2. Berikut ini ciri-ciri peta, kecuali... a. Berjudul c. bermata angin b. berskala d. bersampul

Lebih terperinci

Pengertian Gaya Coriolis

Pengertian Gaya Coriolis Pengertian Gaya Coriolis Gaya coriolis adalah gaya semu akibat pengaruh rotasi bumi sehingga angin seolah - olah angin dibelokkan ke arah kanan dari belahan Bumi Utara (BBU) dan dibelokkan ke kiri dari

Lebih terperinci

BAB 5 TEKANAN. Tekanan merupakan gaya yang bekerja pada satuan luas bidang tekan, atau dengan definisi lain bahwa tekanan adalah gaya persatuan luas.

BAB 5 TEKANAN. Tekanan merupakan gaya yang bekerja pada satuan luas bidang tekan, atau dengan definisi lain bahwa tekanan adalah gaya persatuan luas. BAB 5 TEKANAN A. Tekanan Pada Zat Padat Bila zat padat seperti balok diberi gaya dari atas akan menimbulkan tekanan. Pada tekanan zat padat berlaku: a. Bila balok yang sama ditekan pada tanah yang lembek

Lebih terperinci

BAB FLUIDA A. 150 N.

BAB FLUIDA A. 150 N. 1 BAB FLUIDA I. SOAL PILIHAN GANDA Jika tidak diketahui dalam soal, gunakan g = 10 m/s 2, tekanan atmosfer p 0 = 1,0 x 105 Pa, dan massa jenis air = 1.000 kg/m 3. dinyatakan dalam meter). Jika tekanan

Lebih terperinci

1. Topdal Tunda (Topdal Mesin) Jenis-jenis Topdal Tunda 1. NEGUS TAFERAIL LOG 2. WALKER'S CHERUB LOG 20 x x 11

1. Topdal Tunda (Topdal Mesin) Jenis-jenis Topdal Tunda 1. NEGUS TAFERAIL LOG 2. WALKER'S CHERUB LOG 20 x x 11 1. Topdal Tunda (Topdal Mesin) Jenis-jenis Topdal Tunda 1. NEGUS TAFERAIL LOG 2. WALKER'S CHERUB LOG 20 x 18852 x 11 Alat-alatnya terdiri dart : a. Apung-apung (badan baling ) yang dilengkapi dengan 4

Lebih terperinci

Departemen Geofisika dan Meteotologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor. Meteorology for better life KLIMATOLOGI

Departemen Geofisika dan Meteotologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor. Meteorology for better life KLIMATOLOGI Departemen Geofisika dan Meteotologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor KLIMATOLOGI 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Pengertian Persamaan Hidrostatika Hukum-hukum Gas Variasi Tekanan

Lebih terperinci

B. FLUIDA DINAMIS. Fluida 149

B. FLUIDA DINAMIS. Fluida 149 B. FLUIDA DINAMIS Fluida dinamis adalah fluida yang mengalami perpindahan bagianbagiannya. Pokok-pokok bahasan yang berkaitan dengan fluida bergerak, antara lain, viskositas, persamaan kontinuitas, hukum

Lebih terperinci

PROYEKSI PETA DAN SKALA PETA

PROYEKSI PETA DAN SKALA PETA PROYEKSI PETA DAN SKALA PETA Proyeksi Peta dan Skala Peta 1. Pengertian Proyeksi peta ialah cara pemindahan lintang/ bujur yang terdapat pada lengkung permukaan bumi ke bidang datar. Ada beberapa ketentuan

Lebih terperinci

1. Fenomena Alam Akibat Perubahan Kedudukan Bumi, Bulan, terhadap Matahari. Gerhana Matahari

1. Fenomena Alam Akibat Perubahan Kedudukan Bumi, Bulan, terhadap Matahari. Gerhana Matahari 1. Fenomena Alam Akibat Perubahan Kedudukan Bumi, Bulan, terhadap Matahari Gerhana Matahari Peristiwa gerhana matahari cincin (GMC) terlihat jelas di wilayah Bandar Lampung, Lampung, pada letak 05.21 derajat

Lebih terperinci

POKOK BAHASAN : ANGIN

POKOK BAHASAN : ANGIN POKOK BAHASAN : ANGIN ANGIN ANGIN Angin adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan udara tinggi ke daerah bertekanan udara rendah. Ada beberapa hal penting yang perlu diketahui tentang angin, yaitu

Lebih terperinci

DATA METEOROLOGI. 1. Umum 2. Temperatur 3. Kelembaban 4. Angin 5. Tekanan Udara 6. Penyinaran matahari 7. Radiasi Matahari

DATA METEOROLOGI. 1. Umum 2. Temperatur 3. Kelembaban 4. Angin 5. Tekanan Udara 6. Penyinaran matahari 7. Radiasi Matahari DATA METEOROLOGI 1. Umum 2. Temperatur 3. Kelembaban 4. Angin 5. Tekanan Udara 6. Penyinaran matahari 7. Radiasi Matahari Umum Data meteorology sangat penting didalam analisa hidrologi pada suatu daerah

Lebih terperinci

Geografi. Kelas X ATMOSFER IV KTSP & K-13. I. Angin 1. Proses Terjadinya Angin

Geografi. Kelas X ATMOSFER IV KTSP & K-13. I. Angin 1. Proses Terjadinya Angin KTSP & K-13 Kelas X Geografi ATMOSFER IV Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini kamu diharapkan memiliki kemampuan untuk memahami proses terjadinya angin dan memahami jenis-jenis angin tetap

Lebih terperinci

TEKNIK GAMBAR DASAR A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN GAMBAR

TEKNIK GAMBAR DASAR A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN GAMBAR TEKNIK GAMBAR DASAR A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN GAMBAR 1. MEJA GAMBAR Meja gambar yang baik mempunyai bidang permukaan yang rata tidak melengkung. Meja tersebut dibuat dari kayu yang tidak terlalu keras

Lebih terperinci

K = Mxa. K = mxa K = moment magnitis m = kekuatan magnetis a = panjang batang magnit

K = Mxa. K = mxa K = moment magnitis m = kekuatan magnetis a = panjang batang magnit Salah kalimasi Piringan Pedoman Yang dimaksud dengan salah kolimasi adalah sudut (penyimpangan) antara jarum-jarum magnit dan garis hubung arah Utara Selatan mawar pedoman. Sifat Peka Piringan Pedoman

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Angin Angin adalah gerakan udara yang terjadi di atas permukaan bumi. Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara, ketinggian dan temperatur. Semakin besar

Lebih terperinci

4/FISIKA DASAR/LFD PEMBENTUKAN BAYANGAN OLEH CERMIN

4/FISIKA DASAR/LFD PEMBENTUKAN BAYANGAN OLEH CERMIN 4/FISIKA DASAR/LFD PEMBENTUKAN BAYANGAN OLEH CERMIN I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Membuktikan hukum pemantulan. 2. Menentukan jarak fokus cermin cekung. 3. Menentukan jarak fokus cermin cembung. II. PENGANTAR

Lebih terperinci

FLUIDA BERGERAK. Di dalam geraknya pada dasarnya dibedakan dalam 2 macam, yaitu : Aliran laminar / stasioner / streamline.

FLUIDA BERGERAK. Di dalam geraknya pada dasarnya dibedakan dalam 2 macam, yaitu : Aliran laminar / stasioner / streamline. FLUIDA BERGERAK ALIRAN FLUIDA Di dalam geraknya pada dasarnya dibedakan dalam 2 macam, yaitu : Aliran laminar / stasioner / streamline. Aliran turbulen Suatu aliran dikatakan laminar / stasioner / streamline

Lebih terperinci

BAB I ILMU PELAYARAN DATAR

BAB I ILMU PELAYARAN DATAR BAB I ILMU PELAYARAN DATAR PENDAHULUAN Untuk pelayaran sebuah kapal dari tempat tolak ke tempat tujuan dengan aman dan efisien dipergunakan bermacam-macam pengetahuan Navigasi dimana salah satu diantaranya

Lebih terperinci

GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ATMOSFER

GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ATMOSFER GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ATMOSFER GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ATMOSFER GEJALA OPTIK GEJALA KLIMATIK Gejala-gejala Optik Pelangi, yaitu spektrum matahari yang dibiaskan oleh air hujan. Oleh karena

Lebih terperinci

IV. PENDEKATAN DESAIN

IV. PENDEKATAN DESAIN IV. PENDEKATAN DESAIN A. Kriteria Desain Alat pengupas kulit ari kacang tanah ini dirancang untuk memudahkan pengupasan kulit ari kacang tanah. Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa proses pengupasan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 6 PENYAJIAN GAMBAR KHUSUS

PERTEMUAN 6 PENYAJIAN GAMBAR KHUSUS PERTEMUAN 6 PENYAJIAN GAMBAR KHUSUS 6.1. Cara menunjukkan bagian khusus Disamping gambar-gambar yang dihasilkan dengan cara proyeksi orthogonal biasa, terdapat juga cara-cara khusus untuk memperjelas gambar

Lebih terperinci

Tanah Homogen Isotropis

Tanah Homogen Isotropis Tanah Homogen Isotropis adalah tanah homogen yang mempunyai nilai k sama besar pada semua arah (kx = kz = ks). ks kx x z kz s Tanah Homogen Anisotropis adalah tanah homogen yang memiliki nilai k tidak

Lebih terperinci

BAB FLUIDA. 7.1 Massa Jenis, Tekanan, dan Tekanan Hidrostatis

BAB FLUIDA. 7.1 Massa Jenis, Tekanan, dan Tekanan Hidrostatis 1 BAB FLUIDA 7.1 Massa Jenis, Tekanan, dan Tekanan Hidrostatis Massa Jenis Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan. Yang termasuk

Lebih terperinci

Jika massa jenis benda yang tercelup tersebut kg/m³, maka massanya adalah... A. 237 gram B. 395 gram C. 632 gram D.

Jika massa jenis benda yang tercelup tersebut kg/m³, maka massanya adalah... A. 237 gram B. 395 gram C. 632 gram D. 1. Perhatikan gambar. Jika pengukuran dimulai pada saat kedua jarum menunjuk nol, maka hasil pengukuran waktu adalah. A. 38,40 menit B. 40,38 menit C. 38 menit 40 detik D. 40 menit 38 detik 2. Perhatikan

Lebih terperinci

Medan Magnet di Sekitar Kawat Berarus

Medan Magnet di Sekitar Kawat Berarus Medan Magnet di Sekitar Kawat Berarus Laporan Pengamatan (Fisika) Kelompok Ario Bimo W (0) Aysh Nugroho (0) Reza Adi S (6) Triyuli Syaftunia R (30) Kelas XII IPA 5 SMA NEGERI CIREBON Jl. DR. Cipto Mangunkusumo.

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika Persiapan Penilaian Akhir Semester (PAS) Ganjil Doc. Name: RK13AR10FIS01PAS Doc. Version : 2016-11 halaman 1 10 11 01. Nilai tetapan grafitasi G adalah 6,7 Nm 2 kg

Lebih terperinci

Ciri dari fluida adalah 1. Mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah

Ciri dari fluida adalah 1. Mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah Fluida adalah zat aliar, atau dengan kata lain zat yang dapat mengalir. Ilmu yang mempelajari tentang fluida adalah mekanika fluida. Fluida ada 2 macam : cairan dan gas. Ciri dari fluida adalah 1. Mengalir

Lebih terperinci

PERTEMUAN III HIDROSTATISTIKA

PERTEMUAN III HIDROSTATISTIKA PERTEMUAN III HIDROSTATISTIKA Pengenalan Statika Fluida (Hidrostatik) Hidrostatika adalah ilmu yang mempelajari perilaku zat cair dalam keadaan diam. Konsep Tekanan Tekanan : jumlah gaya tiap satuan luas

Lebih terperinci

Horizontal. Kedalaman. Laut. Lintang. Permukaan. Suhu. Temperatur. Vertikal

Horizontal. Kedalaman. Laut. Lintang. Permukaan. Suhu. Temperatur. Vertikal Temperatur Air Laut Dalam oseanografi dikenal dua istilah untuk menentukan temperatur air laut yaitu temperatur insitu (selanjutnya disebut sebagai temperatur saja) dan temperatur potensial. Temperatur

Lebih terperinci

SURVEYING (CIV-104) PERTEMUAN 4-5 : METODE PENGUKURAN SIPAT DATAR

SURVEYING (CIV-104) PERTEMUAN 4-5 : METODE PENGUKURAN SIPAT DATAR SURVEYING (CIV-104) PERTEMUAN 4-5 : METODE PENGUKURAN SIPAT DATAR UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224 Pendahuluan Beda tinggi adalah perbedaan

Lebih terperinci

EXPERIMENTAL COMPETITION

EXPERIMENTAL COMPETITION Perhatikan 1. Waktu yang disediakan 5 jam. 2. Gunakan hanya pulpen dan peralatan yang disediakan. 3. Gunakan hanya sisi depan dari kertas yang disediakan. 4. Selain kertas kosong blank sheet, tersedia

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 11 FISIKA

Antiremed Kelas 11 FISIKA Antiremed Kelas 11 FISIKA UTS FISIKA LATIHAN 2 KELAS 11 Doc. Name: AR11FIS02UTS Version : 2014 10 halaman 1 01. Perhatikan gambar! 5kg F 1m 4m Berapakah besar gaya F agar papan tersebut setimbang? (A)

Lebih terperinci

BENTUK BUMI DAN BIDANG REFERENSI

BENTUK BUMI DAN BIDANG REFERENSI BENTUK BUMI DAN BIDANG REFERENSI Geoid dan ellipsoida merupakan bidang 2 yang sangat penting didalam Geodesi. Karena masing 2 bidang tersebut merupakan bentuk bumi dalam pengertian fisik dan dalarn pengertian

Lebih terperinci

RADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR

RADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR RADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR Gerakan Bumi Rotasi, perputaran bumi pada porosnya Menghasilkan perubahan waktu, siang dan malam Revolusi, gerakan bumi mengelilingi matahari Kecepatan 18,5 mil/dt Waktu:

Lebih terperinci

SOAL BABAK PEREMPAT FINAL OLIMPIADE FISIKA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

SOAL BABAK PEREMPAT FINAL OLIMPIADE FISIKA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SOAL BABAK PEREMPAT FINAL OLIMPIADE FISIKA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Tingkat Waktu : SMP/SEDERAJAT : 100 menit 1. Jika cepat rambat gelombang longitudinal dalam zat padat adalah = y/ dengan y modulus

Lebih terperinci

JENIS-JENIS GARIS DAN ALAT-ALAT GAMBAR. Jenis-jenis Garis

JENIS-JENIS GARIS DAN ALAT-ALAT GAMBAR. Jenis-jenis Garis JENIS-JENIS GARIS DAN ALAT-ALAT GAMBAR Jenis-jenis Garis Jenis-jenis garis yang dipergunakan dalam gambar teknik ditentukan oleh gabungan bentuk dan tebal garis. Tiap jenis dipergunakan menurut peraturan

Lebih terperinci

Unsur gas yang dominan di atmosfer: Nitrogen : 78,08% Oksigen : 20,95% Argon : 0,95% Karbon dioksida : 0,034%

Unsur gas yang dominan di atmosfer: Nitrogen : 78,08% Oksigen : 20,95% Argon : 0,95% Karbon dioksida : 0,034% Unsur gas yang dominan di atmosfer: Nitrogen : 78,08% Oksigen : 20,95% Argon : 0,95% Karbon dioksida : 0,034% Ozon (O 3 ) mempunyai fungsi melindungi bumi dari radiasi sinar Ultraviolet Ozon sekarang ini

Lebih terperinci

STRUKTUR BUMI. Bumi, Tata Surya dan Angkasa Luar

STRUKTUR BUMI. Bumi, Tata Surya dan Angkasa Luar STRUKTUR BUMI 1. Skalu 1978 Jika bumi tidak mempunyai atmosfir, maka warna langit adalah A. hitam C. kuning E. putih B. biru D. merah Jawab : A Warna biru langit terjadi karena sinar matahari yang menuju

Lebih terperinci

MODUL FISIKA SMA Kelas 10

MODUL FISIKA SMA Kelas 10 SMA Kelas 10 A. Fluida Statis Fluida statis membahas tentang gaya dan tekanan pada zat alir yang tidak bergerak. Zat yang termasuk zat alir adalah zat cair dan gas. Setiap zat baik padat, cair maupun gas

Lebih terperinci

SANGAT RAHASIA. 30 o. DOKUMEN ASaFN 2. h = R

SANGAT RAHASIA. 30 o. DOKUMEN ASaFN 2. h = R DOKUMEN ASaFN. Sebuah uang logam diukur ketebalannya dengan menggunakan jangka sorong dan hasilnya terlihat seperti pada gambar dibawah. Ketebalan uang tersebut adalah... A. 0,0 cm B. 0, cm C. 0, cm D.

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika K3 Revisi Antiremed Kelas Fisika Persiapan Penilaian Akhir Semester (PAS) Ganjil Doc. Name: RK3ARFIS0PAS Version: 206- halaman 0. Perhatikan gambar! 5kg F Berapakah besar gaya F agar papan tersebut setimbang?

Lebih terperinci

A. Peta 1. Pengertian Peta 2. Syarat Peta

A. Peta 1. Pengertian Peta 2. Syarat Peta A. Peta Dalam kehidupan sehari-hari kamu tentu membutuhkan peta, misalnya saja mencari daerah yang terkena bencana alam setelah kamu mendengar beritanya di televisi, sewaktu mudik untuk memudahkan rute

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS FASA LANDING

BAB IV ANALISIS FASA LANDING BAB IV ANALISIS FASA LANDING 4.1. Analisis Penentuan Maximum Landing Weight Seperti yang telah dijelaskan pada Bab II, penentuan Maximum Landing Weight (MLW) dilakukan dengan mengacu kepada flight manual

Lebih terperinci

PENGENDALIAN MUTU KLAS X

PENGENDALIAN MUTU KLAS X PENGENDLIN MUTU KLS X. Untuk mengukur ketebalan selembar kertas yang paling teliti menggunakan alat ukur. mistar. jangka sorong C. rol meter D. micrometer sekrup E. sferometer 2. Perhatikan gambar penunjuk

Lebih terperinci

DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRI Bab VI Pengukuran Kelurusan, Kesikuan, Keparalellan, Dan Kedataran BAB VI

DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRI Bab VI Pengukuran Kelurusan, Kesikuan, Keparalellan, Dan Kedataran BAB VI BAB VI Tujuan : Setelah mempelajari materi pelajaran pada bab VI, diharapkan mahasiswa dapat : 1. Menjelaskan arti dari kelurusan, kesikuan, keparalelan dan kedataran. 2. Menyebutkan beberapa alat ukur

Lebih terperinci

TERMOMETER MAKSIMUM. Yosik Noman Meteorology I C Akademi Meteorologi dan Geofisika. Abstrak

TERMOMETER MAKSIMUM. Yosik Noman Meteorology I C Akademi Meteorologi dan Geofisika. Abstrak TERMOMETER MAKSIMUM Yosik Noman 13.07.1710 Meteorology I C Akademi Meteorologi dan Geofisika Abstrak Termometer maksimum adalah alat untuk mengukur temperatur yang menaik atau maksimum. Alat ini menggunakan

Lebih terperinci

Soal :Stabilitas Benda Terapung

Soal :Stabilitas Benda Terapung TUGAS 3 Soal :Stabilitas Benda Terapung 1. Batu di udara mempunyai berat 500 N, sedang beratnya di dalam air adalah 300 N. Hitung volume dan rapat relatif batu itu. 2. Balok segi empat dengan ukuran 75

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMP/MTS SEDERAJAT PAKET 1

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMP/MTS SEDERAJAT PAKET 1 SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMP/MTS SEDERAJAT PAKET 1 1. Diameter sebuah lingkaran yang diukur oleh siswa adalah 8,50 cm. Keliling lingkaran tersebut berdasarkan aturan

Lebih terperinci

BAIQ HELMA HIDYANTI

BAIQ HELMA HIDYANTI BAIQ HELMA HIDYANTI 0802824 1. Jangka sorong Jangka sorong berguna untuk mengukur panjang, jangka sorong mempunyai batas ukur 15 cm dan nilai skala terkecil adalah 0,1 mm. Bagian-bagian jangka sorong adalah

Lebih terperinci

2. FLUIDA STATIS (FLUID AT REST)

2. FLUIDA STATIS (FLUID AT REST) 2. FLUIDA STATIS (FLUID AT REST) 2.1. PENGERTIAN DASAR Fluida Statis secara prinsip diartikan sebagai situasi dimana antar molekul tidak ada perbedaan kecepatan. Hal ini dapat terjadi dalam keadaan (1)

Lebih terperinci

JANGKA SORONG I. DASAR TEORI

JANGKA SORONG I. DASAR TEORI JANGKA SORONG I. DASAR TEORI Jangka sorong merupaakan salah satu alat ukur yang dilengkapi dengan skala nonius, sehingga tingkat ketelitiannya mencapai 0,02 mm dan ada juga yang ketelitiannya 0,05 mm.

Lebih terperinci

ALAT ALAT PENGUKUR HUJAN

ALAT ALAT PENGUKUR HUJAN ALAT ALAT PENGUKUR HUJAN Dengan segala kekurangan dan kelebihannya, alat pengukur hujan ada 2 macam yaitu alat pengukur hujan manual dan alat pengukur hujan otomatis. 1. MANUAL (non-recording) Penakar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengukuran level adalah yang berkaitan dengan keterpasangan terhadap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengukuran level adalah yang berkaitan dengan keterpasangan terhadap BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Pengukuran Level Alat-alat Instrument yang digunakan untuk mengukur dan menunjukkan tinggi permukaan cairan dikenal dengan istilah Level. Pengukuran level adalah

Lebih terperinci

dan sirkulasi atmosfer global Arif Ashari, M.Sc. 2017

dan sirkulasi atmosfer global Arif Ashari, M.Sc. 2017 tekanan atmosfer dan sirkulasi atmosfer global Arif Ashari, M.Sc. 2017 Referensi Tjasyono, B. 1999. Klimatologi Umum. Bandung: Penerbit IPB Tjasyono, B. 2006. Meteorologi Indonesia I, Karakteristik dan

Lebih terperinci

FORMAT GAMBAR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR ATA 2014/2015 LABORATURIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT UNIVERSITAS GUNADARMA

FORMAT GAMBAR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR ATA 2014/2015 LABORATURIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT UNIVERSITAS GUNADARMA FORMAT GAMBAR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR ATA 2014/2015 LABORATURIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT UNIVERSITAS GUNADARMA A. Perlengkapan Gambar 1. Drawing Pen ukuran 0,3 dan 0,5 mm 2. Maal 3 mm 3. Penggaris /

Lebih terperinci

LAPORAN KLIMATOLOGI KUNJUNGAN STASIUN BMKG KENTEN

LAPORAN KLIMATOLOGI KUNJUNGAN STASIUN BMKG KENTEN LAPORAN KLIMATOLOGI KUNJUNGAN STASIUN BMKG KENTEN Oleh: SYNTHA ARISKA 05021381419080 PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA PALEMBANG 2015 A.

Lebih terperinci

Definisi Arus. Pergerakkan horizontal massa air. Penyebab

Definisi Arus. Pergerakkan horizontal massa air. Penyebab Definisi Arus Pergerakkan horizontal massa air Penyebab Fakfor Penggerak (Angin) Perbedaan Gradien Tekanan Perubahan Densitas Pengaruh Pasang Surut Air Laut Karakteristik Arus Aliran putaran yang besar

Lebih terperinci

Foto Alat. Pengujian Marshall

Foto Alat. Pengujian Marshall Foto Alat Pengujian Marshall Oven Neraca Cawan Dongkrak Slinder Cincin Bak Pemanas Alat Uji Marshall Termometer Saringan Satu Set Ayakan dan Alat Penggetar Keranjang Timbang Dalam Air Timbangan Digital

Lebih terperinci

PRINSIP KERJA ALAT UKUR

PRINSIP KERJA ALAT UKUR PRINSIP KERJA ALAT UKUR PRINSIP KERJA kwh dan kvarh meter : sistem induksi kw / kva max meter Volt meter Amper meter : sistem elektrodinamis : sistem elektro magnit, kumparan putar, besi putar : sistem

Lebih terperinci

FLUIDA STATIS. Seekor serangga hinggap di atas permukaan air tanpa basah. Penjepit kertas

FLUIDA STATIS. Seekor serangga hinggap di atas permukaan air tanpa basah. Penjepit kertas FLUIDA STATIS TEGANGAN PERMUKAAN Perhatikan gambar di bawah! Seekor serangga hinggap di atas permukaan air tanpa basah. Penjepit kertas yang diletakkan diatas permukaan air akan tetap berada di permukaan.

Lebih terperinci

BAB VIIII CHRONOMETER

BAB VIIII CHRONOMETER BAB VIIII CHRONOMETER PENDAHULUAN Didalam bab ini akan dibahas mengenai alat navigasi biasa yang digunakan di kapal untuk menetapkan waktu setempat disesuaikan dengan waktu Greenwith Mean Time, yaitu Chronometer.

Lebih terperinci

BAB VII PENUTUP. Dari analisa Perencanaan Struktur Dermaga Batu Bara Kabupaten Berau Kalimantan Timur, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

BAB VII PENUTUP. Dari analisa Perencanaan Struktur Dermaga Batu Bara Kabupaten Berau Kalimantan Timur, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : 225 BAB VII PENUTUP 7.1. Kesimpulan Dari analisa Perencanaan Struktur Dermaga Batu Bara Kabupaten Berau Kalimantan Timur, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari analisa penetapan tata

Lebih terperinci

TEGANGAN PERMUKAAN MATERI POKOK

TEGANGAN PERMUKAAN MATERI POKOK MATERI POKOK 1. Pengertian tegangan permukaan 2. Penyebab tegangan permukaan 3. Metode pengukuran tegangan permukaan 4. Menghitung tegangan permukaan 5. Tegangan di dalam sebuah gelembung 6. Tekanan di

Lebih terperinci

Ringkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA. SD Kelas 4, 5, 6

Ringkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA. SD Kelas 4, 5, 6 Ringkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA SD Kelas 4, 5, 6 1 Matematika A. Operasi Hitung Bilangan... 3 B. Bilangan Ribuan... 5 C. Perkalian dan Pembagian Bilangan... 6 D. Kelipatan dan Faktor

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH FISIKA DASAR

SILABUS MATA KULIAH FISIKA DASAR LAMPIRAN TUGAS Mata Kuliah Progran Studi Dosen Pengasuh : Fisika Dasar : Teknik Komputer (TK) : Fandi Susanto, S. Si Tugas ke Pertemuan Kompetensi Dasar / Indikator Soal Tugas 1 1-6 1. Menggunakan konsep

Lebih terperinci

K13 Antiremed Kelas 11 Fisika

K13 Antiremed Kelas 11 Fisika K13 Antiremed Kelas 11 Fisika Persiapan UTS Semester Genap Halaman 1 01. Balok bermassa 5 kg diletakkan di atas papan, 3 m dari titik A, seperti terlihat pada gambar. Jika massa papan adalah satu kilogram

Lebih terperinci

PERTEMUAN 12 TOLERANSI LINIER DAN TOLERANSI SUDUT

PERTEMUAN 12 TOLERANSI LINIER DAN TOLERANSI SUDUT 12.1. Toleransi Standar Internasional PERTEMUAN 12 TOLERANSI LINIER DAN TOLERANSI SUDUT Toleransi adalah suatu penyimpangan ukuran yang diperbolehkan atau diizinkan. Kadangkadang seorang pekerja hanya

Lebih terperinci

Rumus Minimal. Debit Q = V/t Q = Av

Rumus Minimal. Debit Q = V/t Q = Av Contoh Soal dan tentang Fluida Dinamis, Materi Fisika kelas 2 SMA. Mencakup debit, persamaan kontinuitas, Hukum Bernoulli dan Toricelli dan gaya angkat pada sayap pesawat. Rumus Minimal Debit Q = V/t Q

Lebih terperinci

Bab 3. Persamaan Garis Lurus. Standar Kompetensi. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus.

Bab 3. Persamaan Garis Lurus. Standar Kompetensi. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus. Bab 3 Persamaan Garis Lurus Standar Kompetensi Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus. Kompetensi Dasar 1.4 Menentukan gradien, persamaan dan grafik garis lurus 3.1 Pengertian

Lebih terperinci

METODE PENGUJIAN KADAR RONGGA AGREGAT HALUS YANG TIDAK DIPADATKAN

METODE PENGUJIAN KADAR RONGGA AGREGAT HALUS YANG TIDAK DIPADATKAN METODE PENGUJIAN KADAR RONGGA AGREGAT HALUS YANG TIDAK DIPADATKAN SNI 03-6877-2002 1. Ruang Lingkup 1.1 Metoda pengujian ini adalah untuk menentukan kadar rongga agregat halus dalam keadaan lepas (tidak

Lebih terperinci

MANOMETER MEKANIKA FLUIDA. Alat Ukur Aliran Fluida P O L I T E K N I K N E G E R I S R I W I J A Y A

MANOMETER MEKANIKA FLUIDA. Alat Ukur Aliran Fluida P O L I T E K N I K N E G E R I S R I W I J A Y A MEKANIKA FLUIDA MANOMETER Alat Ukur Aliran Fluida KELOMPOK #5 Aisyah Utami M. Rajab Al-mukarrom Sholihin Syah Putra 2012 P O L I T E K N I K N E G E R I S R I W I J A Y A Manometer I. Pengertian Manometer

Lebih terperinci

BAB II PENENTUAN POSISI KAPAL DIATAS PETA LAUT

BAB II PENENTUAN POSISI KAPAL DIATAS PETA LAUT BAB II PENENTUAN POSISI KAPAL DIATAS PETA LAUT Definisi-definisi Membaring ialah mengambil arahnya suatu benda dari kapal lalu arah tersebut dengan arah berlawanan dilukis sebuah garis dari titik yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diselesaikan secara matematis untuk meratakan kesalahan (koreksi), kemudian

BAB I PENDAHULUAN. diselesaikan secara matematis untuk meratakan kesalahan (koreksi), kemudian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ilmu ukur tanah (Plane Surveying) adalah ilmu yang mempelajari tentang pengukuran-pengukuran pada sebagian permukaan bumi guna pembuatan peta serta memasang kembali

Lebih terperinci

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax. 022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id MODUL

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ALAT DAN STANDARISASI GAMBAR

PENGGUNAAN ALAT DAN STANDARISASI GAMBAR PENGGUNAAN ALAT DAN STANDARISASI GAMBAR ALAT-ALAT GAMBAR DAN PENGGUNAANNYA Untuk mendapatkan gambar teknik yang baik, tidak hanya menguasai teknik menggambar yang baik tetapi juga perlu didukung dengan

Lebih terperinci

Oleh: Nurul Yahady Tahir Mide Penera Tingkat Terampil

Oleh: Nurul Yahady Tahir Mide Penera Tingkat Terampil Oleh: Nurul Yahady Tahir Mide Penera Tingkat Terampil Latar Belakang Jangka sorong merupakan alat ukur yang banyak digunakan dalam berbagai industri baik industri kecil ataupun industri besar. Kebenaran

Lebih terperinci

Pengertian Planet, Macam-Macam Planet Serta Ciri-Cirinya

Pengertian Planet, Macam-Macam Planet Serta Ciri-Cirinya Pengertian Planet, Macam-Macam Planet Serta Ciri-Cirinya Secara Umum, Pengertian Planet adalah benda langit yang mengorbit atau mengelilingi suatu bintang dengan lintasan dan kecepatan tertentu. Contohnya

Lebih terperinci

MEDAN MAGNET KEMAGNETAN ( MAGNETOSTATIKA )

MEDAN MAGNET KEMAGNETAN ( MAGNETOSTATIKA ) MEDAN MAGNET KEMAGNETAN ( MAGNETOSTATIKA ) Benda yang dapat menarik besi disebut MAGNET. Macam-macam bentuk magnet, antara lain : magnet batang magnet ladam magnet jarum Magnet dapat diperoleh dengan cara

Lebih terperinci

V. INTERPRETASI DAN ANALISIS

V. INTERPRETASI DAN ANALISIS V. INTERPRETASI DAN ANALISIS 5.1.Penentuan Jenis Sesar Dengan Metode Gradien Interpretasi struktur geologi bawah permukaan berdasarkan anomali gayaberat akan memberikan hasil yang beragam. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tidak terdefinisi. Standar tersebut dapat berupa barang yang nyata, dengan syarat

BAB II LANDASAN TEORI. tidak terdefinisi. Standar tersebut dapat berupa barang yang nyata, dengan syarat BAB II LANDASAN TEORI II. 1. Teori Pengukuran II.1.1. Pengertian Pengukuran Pengukuran adalah proses menetapkan standar untuk setiap besaran yang tidak terdefinisi. Standar tersebut dapat berupa barang

Lebih terperinci

INSTRUKSI KERJA ADMINISTRASI PRAKTIKUM LABORATORIUM HIDROLOGI

INSTRUKSI KERJA ADMINISTRASI PRAKTIKUM LABORATORIUM HIDROLOGI INSTRUKSI KERJA ADMINISTRASI PRAKTIKUM LABORATORIUM HIDROLOGI 1. Mahasiswa yang memprogramkan praktikum mendaftarkan diri ke laboratorium 2. Mahasiswa melihat jadwal dan kelompok praktikum 3. Mahasiswa

Lebih terperinci