BAB VI ANGIN Angin adalah gerakan udara secara horizontal, angin mempunyai ARAH dan KECEPATAN. Arah angin dinyatakan dengan arah dari mana angin

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VI ANGIN Angin adalah gerakan udara secara horizontal, angin mempunyai ARAH dan KECEPATAN. Arah angin dinyatakan dengan arah dari mana angin"

Transkripsi

1 BAB VI ANGIN Angin adalah gerakan udara secara horizontal, angin mempunyai ARAH dan KECEPATAN. Arah angin dinyatakan dengan arah dari mana angin datang, misalnya Angin barat = angin yang datang dari jurusan barat dan angin tenggara = angin yang datang dari jurusan tenggara dan sebagainya, kecepatan angin lazimnya dinyatakan dalam satuan KNOT (=mil laut per jam) atau dinyatakan dengan satuan METER PER DETIK. Arah angin diukur degan alat yang disebut WIND VANLE, dan KECEPATAN ANGIN diukur dengan alat yang disebut ANEMOMETER. (lihat Iukisan-lukisan dibawah). Windvane terlukis disebelah dapat berputar atas poros vretical a. ekor windvane c mempnyai daya tangkap angin yang lebih besar dan ujung windvane b. dengan demikian maka dari manapun angin datang bertiup kepala. Windvane b senantiasa mengambil kedudukan menuju kearah dari mana angin datang. ANEMOMETER terdiri dari beberapa mangkukmangkuk yang tersusun sedemikian rupa, sehingga mangkuk-mangkuk tersebut dapat berputar hanya dalam satu arah apabila tertiup oleh angin. Makin besar kecepatan angin, maka makin besarlah pula kecepatan berputarnya susunan mangkuk-mangkuk tersebut diatas. Milsanya jari-jari lingkaran bidang mangkukmangkuk yang bersangkutan adalah sebesar 1/2 meter, maka keliling lingkaran perputaran mangkuk-mangkuk tersebut adalah sepanjang 211 x 1,72 meter = l.k.3 meter, kalau misalnya susunan mangkuk-mangkuk tersebut berputar 20 kali dalam waktu 10 detik. maka hal itu berarti bahwa anemometer yang bersangkutan dalam wkatu 10 detik itu telah dilewati lajur udara sepanjang 20 x 3 m = 60 meter. 45

2 Dengan demikian, maka kecepatan angin adalah 60 meter perdetik atau sama dengan 6 meter per detik Angin tertiup dari tempat yang bertekanan udara tinggi menuju ketempat yang bertekanan udara rendah. Dengan demikian maka dapat diambil kesimpulan, bahwa GRADIEN TEKANAN UDARA merupakan gaya pendorong angin. Oleh sebab arah gradien tekanan udara berkedudukan tegak lurus pada garis-garis sobar (menuju kearah tekanan rendah) maka seharusnya arah angin juga berkedudukan tegak lurus terhadap garis-garis isobar dan hal mi akan terjadi apabila bumi tidak berputar atas sumbunya. Akan tetapi oleb karena bumi berputar atas sumbunya dan barat ke timur, maka arah angin menyamping terhadap arah gradien tekanan udaranya sebagai berikut dibelahan bumi utara arah angin menyimpang kekanan dan belahan bumi selatan arah angin menyimpang kekanan terhadpa arah gradien tekanan udaranya (lihat lukisan di bawa h). 46

3 KU = kutub utara bumi KS = kutub selatan bumi EQ = Equator bumi H = pusat system tekanan udara tinggi G = arah gaya gradien tekanan udara Dengan berputarnya bumi kearah timur dengan kecepatan 360 per 24 jam itu, titik km permukaan bumi diequator mempunyai kecepatan gerak ketimur sebesar = 24 jam 1667 km per jam sedangakan titik permukaan bumi pada lintang-lintang yang lebih tinggi misalnya pada lintang 60 mempunyai gerak ketimur sebesar km =833km perjam. Dengan demikian maka butir-butir udara yang bergerak 24 jam dilintang-lintang tinggi menuju ke equator ketinggian terhadap titik-titik permukaan bumi di equator sehingga tidak dapat tiba pada tempat tujuanya, melainkan tiba ditempat sebelah baratnya hal ini berarti bahwa dibelah bumi utara akan angin menyimpang kekanan dan dibelahan bumi selatan arah angin menyimpang kekiri terhadap arah gradien tekanan udara. GAYA CORIOLIS Gaya pembelokan arah angin terhadap arah gradien tekanan udaranya, yang ditimbulkan oleh perputaran bumi atas sumbunya itu disebut gaya coriolis. Besarnya nilai gaya coriolis tersebut tergantung pada a) Kecepatan berputaranya bumi atas sumbunya (= w) b) Lintang dimana angin yang bersangkutan tertiup (= 0 ) c) Kecepatan angin yang bersangkutan (= v) Rumus gaya coriolis adalah sebagai berikut : C = 2w v sin 0 dan rumus gaya coniolis tersebut diatsa nampak bahwa: 1. Makin tinggi lintang dimana angin yang bersangkutan bertiup, maka makin besarlah nilai gaya Corious 47

4 Pada lintang 0 nilai gaya Coriolis adalah nol, sedangkan pada lintang 90 (= diatas kutub-kutub) gaya Coriolis adalah maximal, ialah C = 2 w v. 2. Makin besar kecepatan angin (= v), maka makin besar pula nilai gaya Coriolis; kalau v = 0 maka nilai C adalah nol. ANGIN GEOSTROFIS Angin Geotrofis adalah angin yang mengatir disekitar isobar-isobar yang lurus, tanpa mengalami gaya gesekan dan permukaan bumi. Angin tersebut dapat dijumpai pada ketinggian 500 meter ke atas.dimana gaya gesekan dengan permukaan bumi dianggap bernilai amat kecil. Sebagaimana teiah dijelaskan diatas Gradien tekanan udara merupakan gaya pendorong Angin : dan selain itu telah dijelaskan pula bahwa karena putaran bumi atas sumbunya. maka angin tidak dapat mengalir secara tegak lurus pada isobar-isobar, angin tidak dapat mengikuti arah gradien tekanan udaranya, tetapi menyimpang terhadap arah gaya pendorongnya. Lukisan dibawah menggambarkan angin Geostrofis dibelah bumi utara. Pada lukisan tersebut nampak dua garis isobary lurus, masing-masing 1008,0 milibar dan 1006,0 milibar. Gaya gradien tekanan udara G menuju ke arah tekanan rendah secara tegak lurus pada isobar-isobar. Segera setelah timbulnya gaya gradien tekanan udara G, angin (v) mulai bergerak, mula-mula dengan kecepatan yang kecil, dan bermaksud untuk mengalir mengikuti arah gaya gradien tekanan udaranya (= G). akan tetapi. segera setelah timbulnya v, timbul pula gaya Coriolis C yang mula-mulanya bernilai kecil. Gaya C ini menarik tegak lurus ke kanan udara yang sedang bergerak (ke kanan. karena lukisan dibawah berlaku untuk belah bumi utara). Lukisan Angin Geostrafis untuk Belah BUmi Utara 48

5 Dengan demikian, v tidak dapat mengalir menurut arah G, melainkan membelok ke kanan dan berjalan menurut arah v1, kemudian angin v1 bermaksud bergerak terus menurut arah vi dengan kecepatan yang makin membesar. Akan tetapi dengan membesarnya kecepatan angin, angin Coriolis pun turut membesar dan tetap menarik pada arah gerakan udara secara tegak lurus ke kanan. Dengan demikian, selian kecepatan angin membesar secara berangsur-angsru. arah angin pun terusmenerus membelok ke kanan yaitu dari arah v1 menjadi arah v2. lalu menjadi arah v3, dan seterusnya. Kapankah pembelokan arah dan pertumbuhan kecepatan angin itu akan berhenti? Pembelokan arah angin dan pertumbuhan kecepatan angin tersebut akan terhenti pada saat gaya Coriolis memperoieh arah yang berlawanan dengan arah gaya Gradien tekanan udara, dan memperoieh niai yang sama dengan nilai gaya Gradien tekanan udara Mulai saat itulah, arah angin dan kecepatan angin menjadi konstan (= v4). Pada lukisan diatas, arah dan kecepatan angin Geostrifis menjadi konstan mulai saat v4, dimana c4 = gaya G4, dan C4 memperoleh arah yang berlawanan dengan arah G4, sehingga v4 mengalir sejajar dengan garis-garis isobar. Dengan demikan. maka ada angin Geostrofis gaya G = gaya C, sehingga rumus angina Geostrafis menjadi : G = 2 w v sin 0 Pertanyaan: Dimanakah nilai gaya gradien tekanan dara yang sama besarnya akan menimbulkan kecepatan angin yang lebih besar, didaerah lintang tinggi ataukah di daerah lintang rendah? Jawabnya: Dengan hal ini, yang dipersoalkan adalah kecepatan angin (= v), sehingga rumus angin geostrafis tersebut di atas harus ditulis sebagai berikut: G = 2 w v sin 0 menjadi v = G 2 w v sin 0 Dan bentuk rumus angin geostrofis terakhir ini dapat dilihat dengan jelas bahwa apabila lintangnya rendah (kecil). maka v menjadi besar dan sebaliknya apabila lintangnya tinggi (0 = besar). maka v menjadi kecil. Dengan demikian, jawaban atas petanyaan tersebut di atas menjadi sebagai berikut I Gaya Gradien tekanan udara yang sama besarnya akan menimbulkan kecepatan angin yang lebih besar di daerah lintang rendah daripada di daerah lintang tinggi. 49

6 ANGIN GRADIEN Angin gradien adalah angin yang mengalir di sekitar isobar-isobar yang lengkung, tanpa mengalami gaya gesekan dan permukaan bumi. Angin sedemikian dapat dijumpai pada ketinggian 500 meter ke atas,dimana gaya gesekan dan permukaan bumi dianggap tidak ada lagi. Karena adanya gaya Coriolis, maka angin gradien pun tidak dapat mengalir secara tegak lurus terhadap garis-garis isobar (= mengikuti arah gaya gradien tekanan udaranya), melainkan mengalir sejajar dengan garis-garis isobar. dengan penyimpangan ke arah ke kanan di belah bumi utara dank e kiri belah bumi selatan (terhadap arah gaya gradien tekanan udaranya). Oleh sebab pada Angin Gradien garis-garis isobarnya berbentuk lengkung, maka gerakan udara yang bersangkutan, juga melengkung. Pada tiap gerakan yang lengkung akan timbul gaya tarik keluar yang dikelan dengan sebutan : GAYA SENTRIFUGAL besar nilai gaya senttrifugal tersebut tergantung pada dua buah faktor : 1. Kecepatan gerak ( = v), da 2. Jari-jari lengkung gerakan yang bersangkutan (= R) V 2 Rumus gaya Sentrifugal (S) adalah sebagai berikut : S = R Pada lukisan-lukisan berikut, maka G = gaya gradien tekanan udara C = gaya coriolis; V 2 S = gaya sentrifugal = R Angin Gradien keliling sistem tekanan tinggi Dalam hal angin Gradien keliling tekanan tinggi, maka gaya C harus mengimbangi gaya G + gaya s sehingga C = G + S (lihat lukisan). Dengan demikian, maka rumus Angin Gradien Keliling sistem tekanan tinggi adalah sebagai berikut: G = C - S,atau V 2 G = 2 w v sin Ø - R 50

7 Angin Gradien keliling sistem tekanan rendah (lihat lukisan b di seelah). Pada angin Gradien keliling sistem tekanan rendah, maka Gaya C + gaya S harus mengimbangi gaya G, sehingga G = C + S. Dengan demikian, maka rumus Angin Gradien keliling sistem tekanan rendah adalah V 2 sebagai berikut : G = C + S, atau G = 2 w v sin 0 + R Pertanyaan: Kalau nilai gaya Gradien tekanan (G) sama besarnya, dan Iintangnya (0) pun sama, dimanakah akan ditimbulkan kecepatan angin yang lebih besar, disekeliling sistem Tekanan Rendah ataukah disekeliling Tekanan Tinggi? Jawaban Dalam pertanyaan ini yang dipersoalkan adalah kecepatan angin (= v) oleh sebab tu maka rumus Agin Gradien sistem tekanan tinggi harus ditulis sebagai berikut : V h 2 G V 2 w sin 0 Dan rumus Angin Gradien sekeliiing sistem Tekanan Rendah harus ditulis sebagai berikut: 2 V G V1 R 2 w sin 0 Dari kedua rumus tersebut di atas maka jelaslah, bahwa V h adalah lebih besar dan pada v 1, dan hal ini berarti bahwa Gaya Gradien Tekanan yang sama besarnya pada lintang yang sama, akan menimbulkan kecepatan angin yang Iebih besar keliling sistem Tekanan Tinggi dan pada keliling sistem Tekanan Rendah. ANGIN PADA PERMUKAAN BUMI Pada permukaan bumi, maka angin mengalami gaya gesekan dan permukaan bumi. Makin kasar permukaan bumi yang bersangkutan, maka makin besarlah gaya gesekan yang dialami oleh angin yang bertiup di atasnya. Diatas daratan, maka gaya gesekan yang dialami oleh angin lebih besar dari pada di atas permukaan laut. Adanya gaya gesekan yang dialami oleh angin dan permukaan bumi itu, menyebabkan angin tidak dapat mengalir sejajar dengan isobar-isobar, seperti halnya dengan angin GEOSTROFIS, dan Angin Gradien, meliankan arahnya menyimpang ke jurusan dimana tekanan udaranya Iebih rendah. 51

8 Makin besar gaya gesekan (K) yang dialam oeh angin, maka makin besar pua sudut penyimpangannya terhadap arah isobar. a) Bagan gaya-gaya angin pada permukaan Bumi di belahan bumi utara Gaya gesekan (K) tersebut senantiasa berlawanan arah dengan arah gerakan udara yang bersangkutan. Dengan demikian. maka selain menyebabkan penyimpangan arah angin, maka gaya gesekan tersebut juga memperkecil keckepatan angin. Pada lukisa a) disebelah nampak, bahwa adengan timbulnya gaya gesekan (K), maka gaya Coriolisk C harus mengimbangi RESULTANTE gaya G + gaya K, yaitu gaya Ck. dan oleh sebab arah gaya Conchs senantiasa berkedudukan tegak lurus terhadap arah. Bahagian gaya-gaya yang sebelumnya, dimana gaya gesekan K berlawanan arah dengan arah angin. Sudut penyimpangan arah dengan VK makin besar jika gesekannya makin besar. b) Bagan gaya-gaya angin yang sebenarnya pada permukaan bumi untuk belah bumi untuk belah bumi utara. Disini tampak gaya Gesekan K betul-betul berlawanan arah dengan arah udara. 52

9 HUKUM-HUKUM BUYS BALLOT MENGENAI ANGIN 1. Hukum 1 Buys Ballot dibelah bumi utara arah angin menyimpang ke kanan dan di belah bumi selatan arah angin menyimpang ke kiri terhadap arah gaya gradien. 53

10 2. Hukum II Buys Ballot: Di belah Bumi Utara, disekeliling tekanan udara Tinggi angin mengalir secara clockwise, dan dikeliling sistem tekanan udara rendah, angin mengalir secara counter clockwise; Sedangkan dibelah Bumi Selatan, di sekeliling sistem tekanan udara Tinggi angin mengalir secara clockwise. 3. Hukum Ill Buys Ballot : di belah utara. kalau kita membelakangi angin, maka pusat tekanan rendah terletak dalam arah tangan kiri agak kedepan, dan pusat tekanan tinggi terletak dalam arah tangan kanan agak kebelakang. Kalau di belah bumi selatan kita membelakangi angin. maka pusat tekanan rendah terletak dalam arah tangan kanan agak ke depan. dan pusat tekanan tinggi terletak dalam arah tangankiri agak ke belakang. Belah Bumi Utara Belah Bumi Selatan Hukum II Buys Ballot untuk aliran udara di sekeliling tekanan rendah ANGIN BUMI Angin di bumi dibagi dalam beberapa golongan, sebagai berikut: 1. AnginTetap 2. Angin Periodik 3. Angin Lokal atau Angin setempat Angin Tetap adalah angin yang sepanjang tahun terus-menerus tertiup dalam satu arah. tanpa berbalik atau berganti arah Kita kenal 2 (dua) buah angin Tetap ialah : 1) Angin Pasat. Dan 2) Angin Barat Tetap 54

11 Angin Pasat adalah angin tetap yang bersumber pada daerah tekanan Tinggi Subtropika dan menuju ke daerah Equatorial. Kita kenal dua buah angin Pasat, ialah 1. Angin Pasat Tlmur laut yang terdapat dibelah bumi Utara, dan 2. Angin Pasat Tenggara yang terdapat dibelah bumi Selatan Angin Pasat tersebut dapat dijumpai pada ilmu daerah dibumi, ialah 1. Di Samudera Pasifik sebelah Utara Equator: Angin Pasat Timur Laut 2. Di Samudera Pasifik sebelah Selatan Equator: Angin Pasat Timur Tenggara 3. Di Samudera Atlantic sebelah Utara Equator: Angin Pasat Timur Laut 4. Di Samudera Atlantic sebelah Selatan Equator: Angin Pasat Tenggara 5. Di Samudera Hindia sebelah Selatan Equator: Angin Pasat Tenggara Di Samudera Hindia sebelah Utara Equator Angin pasat tidak mencapai daerah subtropika: sedangkan sumber angin pasat ialah daerah tekanan tinggi subtropika. Pertanyaan: Apakah sebabnya Angin Pasat hanya dijumpai di atas samudera, tidak di atas benua? Jawab: Oleh sebab sumber angin pasat adalah Sistem Tekanan Tinggi Subtropika yang dapat bertahan sepanjang tahun terus-menerus hanya di atas samudera, sedangkan di atas benua sistem tekanan tinggi subtropika itu di waktu musim Summer akan LENYAP dan berubah menjadi sistem tekanan rendha, sehingga Subtropika dimusim Winter menyebabkan angin mengalir KELUAR, sedangkan di waktu musim Summer MENYEDOT angin untuk mengalir masuk. Dengan demikian, maka angin berbalik arah tiap enam bulan sekali, dan angin yang berbalik arah tiap enam bulan itu disebut angina MUSON. ANGIN TETAP Angin barat tetap hanya dijumpai di belah bumi Selatan, ialah daerah-daerah antara 40 dan 60 Selatan. Di belah bumi utara tidak dijumpai angin barat tetap, karena di belah bumi utara pada lintang-lintang antara 400 dan 600 terdapat banyak benua yang merupakan rintangan bagi aliran barat tetap. 55

12 ANGIN-ANGIN PERIODIK Kita kenal 3 (tiga) macam Angin Periodik,yaitu - Angin MUSON dengan periode enam bulan - Angin DARAT/LAUT dengan periode satu hari - Angin LEMBAH/GUNUNG dengan periode satu hari ANGIN MUSON Adalah angin periodik yang diwaktu musim Summer mengalir masuk ke dalam benua, dan waktu musim Winter mengalir ke luar dari benua. Di Indonesia sebelah Utara Equator mengalami angin Muson Timur Laut antara bulan Oktober sampai bulan Mei, dan angin Muson Barat Daya antara bulan Mei sampai bulan Oktober. Di Indonesia sebelah selatan Equator mengalami angin Muson Barat laut antara bulan Oktober sampai bulan Mei, dan angin Muson Tenggara antara bulan Mei sampai bulan OKtober. ANGIN DARAT DAN ANGIN LAUT Angin Darat dan Angin Laut adalah angin Periodik yang terdapat di daerah pantai. Pada suatu hari terdapat angin laut, yang bertiup dari laut masuk ke daratan, dan pada malam hari terdapat angin darat yang beritup dari darat menuju ke laut. Dengan demikian, maka angin darat/laut adalah angin periodik yang berperiode satu hari. Angin Darat/Laut Iebih nampak di daerah Equator dan pada daerah sedang, karena di daerah Equator amplitudo harian temperatur Iebih besar dan pada daerah sedang. Besarnya Amplitudo harian temperatur udara itu mempengaruhi nilai perbedaan tekanan udara antara daerah permukaan laut di sekitar garis pantai, makin besar nilai Amplitudo temperatur harian maka makin besar pula nilai perbedaan tekanan darat antara permukaan daratan dan permukaan laut, dan dengan perbedaan tekanan udara yang besar berarti pula bahwa nilai Gradien dan udara adalah besar. Dengan demikian maka mudahlah dimengerti bahwa Angin darat dan Angin Laut nampak lebih jelas di peroleh Equator daripada di daerah sedang. Pada siang hari permukaan darat menjadi Iebih panas dan pada permukaan laut. OIeh sebab itu tekanan udara di atas darat pada siang hari menjadi Iebih rendah dari pada adi di atas permukaan laut, sehingga udara menglair dan laut masuk ke darat. Pada malam hari permukaan darat disebabkan PANAS Iebih cepat 56

13 dair pada permukaan a: air laut dapta menyimpan PANAS Iebih dahulu daripada darat. Hal ini menyebabkan temperatur udara di atas darat lebih rendah dari pada di atas permukaan laut, hal mana mengakibatkan tekanan udara pada malam hari di atas permukaan laut menjadi lebih rendah dan pada di atas darat, sehingga udara dan daratan mengalir turun ke laut. ANGIN GUNUGN DAN ANGIN LEMBAH ANGIN FOHN adalah angin yang terjun dari gunung-gunung menyebabkan kenaikan temperatur udara di daratan rendah atau dilembah. dimana angin terjun itu tiba. ANGIN BORA adalah angin terjun dari gunung yang membawa penurunan temperatur udara di daratan rendah atau di Iembah dimana angin Bora itu tiba. Kata Fohn berasal dan Austria. dan kata Bora benasal dari Dalmatia; akan tetapi angin terjun yang bersifat seperti Fohn dan seperti Bora itu juga dijumpai di lain negara yang namanya berbeda-beda sesuai dengan bahasa penduduk negara yang bersangkutan. MISTRAL adalah angin yang kencang dan dingin yang beritup di teluk Du Lion di laut tengah bagian barat dengan arah Barat Laut atau Utara. SCIROCCO adalah angin kering dan panas yang berasal dan Sahara, angin ini dapat dijumpai di Laut Tenggara bahagian tengah. MARMATTAN adalah angin Timur Laut yang bertiup di Afrika barat laut di musim windung banyak pasir dan debu, hal ini disebut Kabut Merah. Ringkasan : Angin mempunyai arah dan kecepatan. Arah angin dinyatakan dengan arah dari mana angin tersebut datang, sedangkan kecepatannya dinyatakan dalam satuan knot atau meter per detik. Arah angin diukur dengan menggunakan wind vane dan kecepatannya dengan menggunakan Anemometer. Angin terjadi karena adanya gradien tekanan udara tetapi arahnya dipengaruhijuga oleh gaya coniolis. Gaya coniolis tergantung pada kecepatan berputar bumi atas sumbunya, lintang dimana angin yang bersangkutan bertiup, dan kecepatan dan angin yang bersangkutan, angin geostrafis adalah angin yang bertiup disekitar isobar-isobar yang lurus tanpa mengalami gaya gesekan dan permukaan bumi. Angin mi mengalami pembelokanpembelokan dan pertumbuhan keckepatan sampai saat gaya coriolis yang bekenja 57

14 mempunyai arah yang berlawanan dan kekuatan yang sama dengan gaya gradien tekanan udaranya. Angin Gradien adalah angin yang bertiup di sekitar isobar-isobar yang lengkung tanpa mengalami gaya gesekan dan permukaan bumi. Oleh karena gerakannya melengkung angin gradien mempengaruhi juga gaya sentrifugal. Pada permukaan bumi angin mengalami gaya gesekan dan permukaan bumi sehingga arah gaya tidak dapat sejajar dengan arah isobar-isobarnya seperti halnya angin geostrafis dan angin Buys Ballot. Di bumi angin dibagi dalam beberapa golongan Angin Tetap, Angin Periodik dan Angin Lokal. Setiap golongan dibagi lagi dalam beberapa macam. Pertanyaan-pertanyaan : 1. Apakah yang dimaksud dengan arah angina dan satuan-satuan apakah yang digunakan untuk menyatakan kecepatannya? 2. Gaya-gaya apa sajakah yang bekerja pada angin-angin - Geostrofis? - Gradien? - Di permukaan bumi? 3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan gaya-gaya: - Gradien tekanan udara - Goriolis - Sentrifugal - Gesekan dan permukaan bumi 4. Jelaskan proses terhentinya pembelokan dan pertumbuhan kecepatan angin geostrofis? 5. Sebutkan hukum-hukum Buys Ballot? 6. Tuliskan rumus-rumus dan gaya-gaya : Coriolis. Sentrifugal, Gradien tekanan udara sekeliling system tekanan tinggi dan system tekanan rendah (pada angin gradien? 7. Jelaskan mengapa dengan gaya gradien tekanan udara yang sama akan menimbulkan kecepatan angin yang lebih besar pada daerah lintang rendah dan pada daerah lintang tinggi? 58

15 8. Jelaskan pula mengapa kecepatan angin yang ditimbulkan di sekeliling system tekanan tinggi lebih besar dan pada di sekeliling sistem tekanan rendah, walaupun gaya gradien tekanan udara dan lintangnya sama? 9. Sebutkan penggolongan angin-angin di bumi dan macam dan setiap golongan beserta proses terjadi dan sifat-sifatnya? 10. Dimanakah akan ditemui angina gostrofis dan angina gradient dan kenapa demikian? 11. Sebutkan factor-faktor yang menyebabkan terjadinya angina darat/laut? 12. Mengapa anginpasat tidak terdapat di atas benua? 13. Apakah yang disebut dengan Kabut merah? 59

KU = kutub utara bumi KS = kutub selatan bumi

KU = kutub utara bumi KS = kutub selatan bumi BABV TEKANAN UDARA Pada prinsipnya, maka tekanan udara adalah sama dengan berat udara yang berada tegak lurus diatas tempat penilik yang bersangkutan, dengan demikian, maka dapatlah dimengerti bahwa, jika

Lebih terperinci

POKOK BAHASAN : ANGIN

POKOK BAHASAN : ANGIN POKOK BAHASAN : ANGIN ANGIN ANGIN Angin adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan udara tinggi ke daerah bertekanan udara rendah. Ada beberapa hal penting yang perlu diketahui tentang angin, yaitu

Lebih terperinci

Geografi. Kelas X ATMOSFER IV KTSP & K-13. I. Angin 1. Proses Terjadinya Angin

Geografi. Kelas X ATMOSFER IV KTSP & K-13. I. Angin 1. Proses Terjadinya Angin KTSP & K-13 Kelas X Geografi ATMOSFER IV Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini kamu diharapkan memiliki kemampuan untuk memahami proses terjadinya angin dan memahami jenis-jenis angin tetap

Lebih terperinci

SIRKULASI UMUM ATMOSFER

SIRKULASI UMUM ATMOSFER SIRKULASI UMUM ATMOSFER www.pelatihan-osn.com SIRKULASI UMUM ATMOSFER By : Asri Oktaviani Tekanan Udara Tekanan Udara (TU): tekanan yg diberikan udara krn beratnya pada tiap 1 cm2 bidang mendatar dari

Lebih terperinci

PEMBAGIAN JENIS UDARA

PEMBAGIAN JENIS UDARA BAB VII JENIS UDARA Kalau suatu masa udara berdiam beberapa hari lamanya di atas suatu daerah tertentu. Maka akhirnya udara yang bersangkan akan memperoleh sifat-sifat yang khusus berlaku untuk daerah

Lebih terperinci

Departemen Geofisika dan Meteotologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor. Meteorology for better life KLIMATOLOGI

Departemen Geofisika dan Meteotologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor. Meteorology for better life KLIMATOLOGI Departemen Geofisika dan Meteotologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor KLIMATOLOGI 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Pengertian Persamaan Hidrostatika Hukum-hukum Gas Variasi Tekanan

Lebih terperinci

5/27/2013 TEKANAN UDARA. Pengertian :

5/27/2013 TEKANAN UDARA. Pengertian : V. Tekanan Udara dan Angin - Pengertian angin dan Tekanan Udara - Faktor-faktor yang mempengaruhi angin dan tekanan udara - Penyebaran tekanan udara - Sirkulasi, Global, Regional dan Lokal - Angin Bahorok

Lebih terperinci

SIRKULASI UMUM ATMOSFER

SIRKULASI UMUM ATMOSFER www.pelatihan-osn.com SIRKULASI UMUM ATMOSFER By : Asri Oktaviani Tekanan Udara Tekanan Udara (TU): tekanan yg diberikan udara krn beratnya pada tiap 1 cm 2 bidang mendatar dari permukaan bumi. Diukur

Lebih terperinci

BAB II TEMPERATUR UDARA

BAB II TEMPERATUR UDARA BAB II TEMPERATUR UDARA Temperatur udara menyatakan tingkat panas atau dinginnya udara; temperatur udara dinyatakan dengan satuan DERAJAT CELCIUS, Fahrenheit, reamur, ataukelvin. Persamaannya antara skala-skala

Lebih terperinci

METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI

METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI TEKANAN UDARA DAN ANGIN Dosen Mata Kuliah: Drs. Julismin, M.Pd Disusun Oleh: Oswald Reynhard Sitanggang NIM: 3113331025 JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS

Lebih terperinci

STRUKTUR BUMI. Bumi, Tata Surya dan Angkasa Luar

STRUKTUR BUMI. Bumi, Tata Surya dan Angkasa Luar STRUKTUR BUMI 1. Skalu 1978 Jika bumi tidak mempunyai atmosfir, maka warna langit adalah A. hitam C. kuning E. putih B. biru D. merah Jawab : A Warna biru langit terjadi karena sinar matahari yang menuju

Lebih terperinci

GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ATMOSFER

GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ATMOSFER GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ATMOSFER GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ATMOSFER GEJALA OPTIK GEJALA KLIMATIK Gejala-gejala Optik Pelangi, yaitu spektrum matahari yang dibiaskan oleh air hujan. Oleh karena

Lebih terperinci

Penampang vertikal pembangian temperatur udara menurut Paimen

Penampang vertikal pembangian temperatur udara menurut Paimen BAB I ATMOSFERA Meteorology adalah suatu ilmu yang mempelajari gejala-gejala. Peristiwaperistiwa dan proses-proses yang terjadi dalam lapisan udara yang menyelubungi bumi. Lapisan udara ini lazimnya dikenal

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Angin adalah massa udara yang bergerak. Angin dapat bergerak secara horizontal

II. TINJAUAN PUSTAKA. Angin adalah massa udara yang bergerak. Angin dapat bergerak secara horizontal II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Angin Angin adalah massa udara yang bergerak. Angin dapat bergerak secara horizontal maupun secara vertikal dengan kecepatan bervariasi dan berfluktuasi secara dinamis. Faktor

Lebih terperinci

GERAK BUMI DAN BULAN

GERAK BUMI DAN BULAN MATERI ESENSIAL IPA SEKOLAH DASAR (Pengayaan Materi Guru) KONSEP ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA GERAK BUMI DAN BULAN Agus Fany Chandra Wijaya DIGITAL LEARNING LESSON STUDY JAYAPURA 2010 GERAK BUMI

Lebih terperinci

METEOROLOGI LAUT. Sirkulasi Umum Atmosfer dan Angin. M. Arif Zainul Fuad

METEOROLOGI LAUT. Sirkulasi Umum Atmosfer dan Angin. M. Arif Zainul Fuad METEOROLOGI LAUT Sirkulasi Umum Atmosfer dan Angin M. Arif Zainul Fuad Cuaca berubah oleh gerak udara, gerak udara disebabkan oleh berbagai gaya yang bekerja pada partikel udarayg berasal dari energi matahari

Lebih terperinci

Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi

Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi AERODINAMIKA TUGAS 1 Membuat makalah atau Menjawab pertanyaan yang isinya: 1. Berkaitan dengan udara (apa itu udara, karakteristik udara, warna udara). Lalu apa bedangan dengan angin (apa itu angin, warna

Lebih terperinci

1. Fenomena Alam Akibat Perubahan Kedudukan Bumi, Bulan, terhadap Matahari. Gerhana Matahari

1. Fenomena Alam Akibat Perubahan Kedudukan Bumi, Bulan, terhadap Matahari. Gerhana Matahari 1. Fenomena Alam Akibat Perubahan Kedudukan Bumi, Bulan, terhadap Matahari Gerhana Matahari Peristiwa gerhana matahari cincin (GMC) terlihat jelas di wilayah Bandar Lampung, Lampung, pada letak 05.21 derajat

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA WRPLOT View (Wind Rose Plots for Meteorological Data) WRPLOT View adalah program yang memiliki kemampuan untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA WRPLOT View (Wind Rose Plots for Meteorological Data) WRPLOT View adalah program yang memiliki kemampuan untuk II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. WRPLOT View (Wind Rose Plots for Meteorological Data) WRPLOT View adalah program yang memiliki kemampuan untuk mempresentasikan data kecepatan angin dalam bentuk mawar angin sebagai

Lebih terperinci

Gambar 1. Pola sirkulasi arus global. (www.namce8081.wordpress.com)

Gambar 1. Pola sirkulasi arus global. (www.namce8081.wordpress.com) Arus Geostropik Peristiwa air yang mulai bergerak akibat gradien tekanan, maka pada saat itu pula gaya coriolis mulai bekerja. Pada saat pembelokan mencapai 90 derajat, maka arah gerak partikel akan sejajar

Lebih terperinci

A. Peta 1. Pengertian Peta 2. Syarat Peta

A. Peta 1. Pengertian Peta 2. Syarat Peta A. Peta Dalam kehidupan sehari-hari kamu tentu membutuhkan peta, misalnya saja mencari daerah yang terkena bencana alam setelah kamu mendengar beritanya di televisi, sewaktu mudik untuk memudahkan rute

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA. Suhu menyatakan banyaknya bahang (heat) yang terkandung dalam suatu

2. TINJAUAN PUSTAKA. Suhu menyatakan banyaknya bahang (heat) yang terkandung dalam suatu 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Suhu Permukaan Laut (SPL) Suhu menyatakan banyaknya bahang (heat) yang terkandung dalam suatu benda. Secara alamiah sumber utama bahang dalam air laut adalah matahari. Daerah yang

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA. utara. Kawasan pesisir sepanjang perairan Pemaron merupakan kawasan pantai

2. TINJAUAN PUSTAKA. utara. Kawasan pesisir sepanjang perairan Pemaron merupakan kawasan pantai 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kondisi Umum Perairan Pantai Pemaron merupakan salah satu daerah yang terletak di pesisir Bali utara. Kawasan pesisir sepanjang perairan Pemaron merupakan kawasan pantai wisata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Verifikasi Model Visualisasi Klimatologi Suhu Permukaan Laut (SPL) model SODA versi 2.1.6 diambil dari lapisan permukaan (Z=1) dengan kedalaman 0,5 meter (Lampiran 1). Begitu

Lebih terperinci

MAKALAH KLIMATOLOGI ANGIN

MAKALAH KLIMATOLOGI ANGIN MAKALAH KLIMATOLOGI ANGIN DISUSUN OLEH: 1. A 2. S 3. S 4. S 5. S 6. S 7. S 8. S PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 3. Mengenal Planet Bumilatihan soal 3.2

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 3. Mengenal Planet Bumilatihan soal 3.2 SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 3. Mengenal Planet Bumilatihan soal 3.2 1. Pergerakan bumi sebagai benda angkasa yang menempuh waktu 365 hari disebut. gerak presesi gerak rotasi gerak revolusi gerak

Lebih terperinci

Tekanan udara : tekanan yang ditimbulkan oleh udara karena beratnya kepada setiap 1 cm² bidang datar permukaan bumi sampai batas atmosfer.

Tekanan udara : tekanan yang ditimbulkan oleh udara karena beratnya kepada setiap 1 cm² bidang datar permukaan bumi sampai batas atmosfer. Tekanan udara : tekanan yang ditimbulkan oleh udara karena beratnya kepada setiap 1 cm² bidang datar permukaan bumi sampai batas atmosfer. Dilukiskan dengan keseimbangan antara massa udara panas dan massa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Daerah Kajian Daerah yang akan dikaji dalam penelitian adalah perairan Jawa bagian selatan yang ditetapkan berada di antara 6,5º 12º LS dan 102º 114,5º BT, seperti dapat

Lebih terperinci

Minggu 1 : Daur Hidrologi Minggu 2 : Pengukuran parameter Hidrologi Minggu 3 : Pencatatan dan pengolahan data Hidroklimatologi

Minggu 1 : Daur Hidrologi Minggu 2 : Pengukuran parameter Hidrologi Minggu 3 : Pencatatan dan pengolahan data Hidroklimatologi Minggu 1 : Daur Hidrologi Minggu 2 : Pengukuran parameter Hidrologi Minggu 3 : Pencatatan dan pengolahan data Hidroklimatologi Minggu 4 ruang : Analisis statistik data terhadap Minggu 5 waktu : Analisis

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Perubahan iklim global sekitar 3 4 juta tahun yang lalu telah mempengaruhi evolusi hominidis melalui pengeringan di Afrika dan mungkin pertanda zaman es pleistosin kira-kira

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Daerah Studi Kecamatan Muara Gembong merupakan kecamatan di Kabupaten Bekasi yang terletak pada posisi 06 0 00 06 0 05 lintang selatan dan 106 0 57-107 0 02 bujur timur. Secara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Distribusi Spasial Arus Eddy di Perairan Selatan Jawa-Bali Berdasarkan hasil visualisasi data arus geostropik (Lampiran 3) dan tinggi paras laut (Lampiran 4) dalam skala

Lebih terperinci

ATMOSFER. Oleh : Jo Asaf S. Spd

ATMOSFER. Oleh : Jo Asaf S. Spd ATMOSFER Oleh : Jo Asaf S. Spd Sifat Fisis Atmosfer Lapisan Atmosfer 1. Troposfer 2. Mempunyai ketebalan 0-16 km. ketebalan berbeda beda, 16 km di Khatulistiwa, kutub berkisar 8 km, lintang sedang 12

Lebih terperinci

MODEL PUSARAN BADAI SKRIPSI

MODEL PUSARAN BADAI SKRIPSI MODEL PUSARAN BADAI SKRIPSI Oleh: SELVI APRILIA NIM.011810101123 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBER 2007 RINGKASAN Model Pusaran Badai, Selvi Aprilia, 011810101123,

Lebih terperinci

KARAKTER CURAH HUJAN DI INDONESIA. Tukidi Jurusan Geografi FIS UNNES. Abstrak PENDAHULUAN

KARAKTER CURAH HUJAN DI INDONESIA. Tukidi Jurusan Geografi FIS UNNES. Abstrak PENDAHULUAN KARAKTER CURAH HUJAN DI INDONESIA Tukidi Jurusan Geografi FIS UNNES Abstrak Kondisi fisiografis wilayah Indonesia dan sekitarnya, seperti posisi lintang, ketinggian, pola angin (angin pasat dan monsun),

Lebih terperinci

Pelatihan-osn.com C. Siklus Wilson D. Palung samudera C. Campuran B. Salinitas air laut C. Rendah C. Menerima banyak cahaya matahari A.

Pelatihan-osn.com C. Siklus Wilson D. Palung samudera C. Campuran B. Salinitas air laut C. Rendah C. Menerima banyak cahaya matahari A. Bidang Studi Kode Berkas : GEOGRAFI : GEO-L01 (solusi) 1. B. Terjadinya efek Ekman menyebabkan massa air umumnya bergerak menjauhi daratan ke arah barat sehingga menyebabkan terjadinya upwelling di Cape

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Sebaran Angin Di perairan barat Sumatera, khususnya pada daerah sekitar 2, o LS hampir sepanjang tahun kecepatan angin bulanan rata-rata terlihat lemah dan berada pada kisaran,76 4,1

Lebih terperinci

BAB I ILMU PELAYARAN DATAR

BAB I ILMU PELAYARAN DATAR BAB I ILMU PELAYARAN DATAR PENDAHULUAN Untuk pelayaran sebuah kapal dari tempat tolak ke tempat tujuan dengan aman dan efisien dipergunakan bermacam-macam pengetahuan Navigasi dimana salah satu diantaranya

Lebih terperinci

JAGAD RAYA DAN TATA SURYA V

JAGAD RAYA DAN TATA SURYA V KTSP & K-13 Kelas X geografi JAGAD RAYA DAN TATA SURYA V Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami perubahan bentuk muka Bumi. 2. Memahami

Lebih terperinci

BAB 4: GEOGRAFI ATMOSFER

BAB 4: GEOGRAFI ATMOSFER www.bimbinganalumniui.com 1. Di atmosfer unsur gas permanen terbanyak adalah a. Oksigen (O 2 ) b. Nitrogen (N 2 ) c. Argon (Ar) d. Karbondioksida (Co 2 ) e. Ozon (o 3 ) 2. Lapisan atmosfer yang merupakan

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.2

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.2 SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.2 1. Awan yang mempunyai ketinggian dasar awan antara 26 km termasuk ke dalam awan. Rendah Vertikal Menengah Sangat Tinggi Tinggi

Lebih terperinci

RADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR

RADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR RADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR Gerakan Bumi Rotasi, perputaran bumi pada porosnya Menghasilkan perubahan waktu, siang dan malam Revolusi, gerakan bumi mengelilingi matahari Kecepatan 18,5 mil/dt Waktu:

Lebih terperinci

Geografi. Kelas X ATMOSFER II KTSP & K-13. E. Suhu Udara. 1. Kondisi Suhu Udara di Indonesia

Geografi. Kelas X ATMOSFER II KTSP & K-13. E. Suhu Udara. 1. Kondisi Suhu Udara di Indonesia KTSP & K-13 Kelas X Gegrafi ATMOSFER II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami suhu udara dan perbedaan suhu udara.. Memahami pengaruh

Lebih terperinci

ATMOSFER GEO 1 A. PENDAHULUAN B. LAPISAN ATMOSFER C. CUACA D. SUHU. Tx = T0 0,6 x h

ATMOSFER GEO 1 A. PENDAHULUAN B. LAPISAN ATMOSFER C. CUACA D. SUHU. Tx = T0 0,6 x h A. PENDAHULUAN Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelubungi bumi yang terdiri dari berbagai macam gas sebagai penyusunnya. Penyusun utama atmosfer antara lain adalah nitrogen (78%), oksigen (21%), argon

Lebih terperinci

Jurusan Geofisika dan Meteorologi, FMlPA IPB

Jurusan Geofisika dan Meteorologi, FMlPA IPB IKLlM INDONESIA HANDOKO Jurusan Geofisika dan Meteorologi, FMlPA IPB Secara umum, daerah tropika terletak di antara lintang 23,5O LU (tropika Cancer) sampai 23,5O LS (tropika Capricorn). Batasan ini berdasarkan

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GEOGRAFI

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GEOGRAFI SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GEOGRAFI BAB IV ATMOSFER Drs. Daryono, M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2017

Lebih terperinci

Ringkasan Materi Pelajaran

Ringkasan Materi Pelajaran Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan manusia dengan bumi Kompetensi Dasar 5.1 Menginterpretasi peta tentang pola dan bentuk-bentuk muka bumi 5.2 Mendeskripsikan keterkaitan unsur-unsur geografis dan

Lebih terperinci

Komposisi gas pembentuk atmosfer

Komposisi gas pembentuk atmosfer ATMOSFER Komposisi gas pembentuk atmosfer Nitrogen Oksigen Argon Gas Simbol Volume (%) Karbondioksida Neon Methan Helium Hidrogen Xenon Ozon N 2 O 2 Ar CO 2 Ne CH 4 He H 2 Xe O 3 78,08 20,95 0,93 0,035

Lebih terperinci

Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Bumi, Berlian biru alam semesta

Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Bumi, Berlian biru alam semesta Bumi, Berlian biru alam semesta Planet Bumi merupakan tempat yang menarik. Jika dilihat dari angkasa luar, Bumi seperti sebuah kelereng berwarna biru. Dengan bentuk awan yang selalu berubah, Bumi menjadi

Lebih terperinci

PRINSIP KERJA TENAGA ANGIN TURBIN SAVOUNIUS DI DEKAT PANTAI KOTA TEGAL

PRINSIP KERJA TENAGA ANGIN TURBIN SAVOUNIUS DI DEKAT PANTAI KOTA TEGAL PRINSIP KERJA TENAGA ANGIN TURBIN SAVOUNIUS DI DEKAT PANTAI KOTA TEGAL Soebyakto Dosen Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal E-mail : soebyakto@gmail.com ABSTRAK Tenaga angin sering disebut sebagai

Lebih terperinci

Gaya Lorentz. 1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi

Gaya Lorentz. 1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi ruang / daerah di sekitar magnet dimana benda-benda magnetik yang diletakkan di daerah ini masih dipengaruhi oleh magnet tersebut medan magnetik di sekitar kawat lurus berarus listrik medan magnetik di

Lebih terperinci

Estimasi Arus Laut Permukaan Yang Dibangkitkan Oleh Angin Di Perairan Indonesia Yollanda Pratama Octavia a, Muh. Ishak Jumarang a *, Apriansyah b

Estimasi Arus Laut Permukaan Yang Dibangkitkan Oleh Angin Di Perairan Indonesia Yollanda Pratama Octavia a, Muh. Ishak Jumarang a *, Apriansyah b Estimasi Arus Laut Permukaan Yang Dibangkitkan Oleh Angin Di Perairan Indonesia Yollanda Pratama Octavia a, Muh. Ishak Jumarang a *, Apriansyah b a Jurusan Fisika FMIPA Universitas Tanjungpura, b Jurusan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR PANGKALPINANG, APRIL 2016 KEPALA STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG MOHAMMAD NURHUDA, S.T. NIP

KATA PENGANTAR PANGKALPINANG, APRIL 2016 KEPALA STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG MOHAMMAD NURHUDA, S.T. NIP Buletin Prakiraan Musim Kemarau 2016 i KATA PENGANTAR Penyajian prakiraan musim kemarau 2016 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diterbitkan untuk memberikan informasi kepada masyarakat disamping publikasi

Lebih terperinci

Cahaya. Bab. Peta Konsep. Gambar 17.1 Pensil yang dicelupkan ke dalam air. Cermin datar. pada. Pemantulan cahaya. Cermin lengkung.

Cahaya. Bab. Peta Konsep. Gambar 17.1 Pensil yang dicelupkan ke dalam air. Cermin datar. pada. Pemantulan cahaya. Cermin lengkung. Bab 7 Cahaya Sumber: Dokumen Penerbit Gambar 7. Pensil yang dicelupkan ke dalam air Coba kamu perhatikan Gambar 7.. Sebatang pensil yang dicelupkan ke dalam gelas berisi air akan tampak bengkok jika dilihat

Lebih terperinci

KAJIAN POTENSI ENERGI ANGIN DI DAERAH KAWASAN PESISIR PANTAI SERDANG BEDAGAI UNTUK MENGHASILKAN ENERGI LISTRIK

KAJIAN POTENSI ENERGI ANGIN DI DAERAH KAWASAN PESISIR PANTAI SERDANG BEDAGAI UNTUK MENGHASILKAN ENERGI LISTRIK KAJIAN POTENSI ENERGI ANGIN DI DAERAH KAWASAN PESISIR PANTAI SERDANG BEDAGAI UNTUK MENGHASILKAN ENERGI LISTRIK Ilmi Abdullah 1, Jufrizal Nurdin 2*, Hasanuddin 3 1,2,3) Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika Medan Magnet - Latihan Soal Doc. Name: RK13AR12FIS0301 Version: 2016-10 halaman 1 01. Medan magnet dapat ditimbulkan oleh: (1) muatan listrik yang bergerak (2) konduktor

Lebih terperinci

Samudera adalah kumpulan air yang sangat banyak, menutupi hampir. 71 persen Bumi dan memisahkan benua. Jutaan tahun yang lalu ketika Bumi

Samudera adalah kumpulan air yang sangat banyak, menutupi hampir. 71 persen Bumi dan memisahkan benua. Jutaan tahun yang lalu ketika Bumi Samudera Samudera adalah kumpulan air yang sangat banyak, menutupi hampir 71 persen Bumi dan memisahkan benua. Jutaan tahun yang lalu ketika Bumi mendingin, uap air di atmosfer mengembun membentuk air.

Lebih terperinci

BAB III LEMBAR UDARA ( = HUMIDITY)

BAB III LEMBAR UDARA ( = HUMIDITY) BAB III LEMBAR UDARA ( = HUMIDITY) Udara mengandung uap air, banyak uap air yang terkandung didalam udara itu tidak merata melainkan berbeda-beda dan tempat dan berubah-ubah dalam waktu, kemampuan maximum

Lebih terperinci

Hukum Kekekalan Energi Mekanik

Hukum Kekekalan Energi Mekanik Hukum Kekekalan Energi Mekanik Konsep Hukum Kekekalan Energi Dalam kehidupan kita sehari-hari terdapat banyak jenis energi. Selain energi potensial dan energi kinetik pada benda-benda biasa (skala makroskopis),

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pulau Panjang (310 ha), Pulau Rakata (1.400 ha) dan Pulau Anak Krakatau (320

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pulau Panjang (310 ha), Pulau Rakata (1.400 ha) dan Pulau Anak Krakatau (320 28 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak dan Luas Kepulauan Krakatau terletak di Selat Sunda, yaitu antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Luas daratannya sekitar 3.090 ha terdiri dari Pulau Sertung

Lebih terperinci

SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 14. PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK Latihan Soal 14.2

SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 14. PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK Latihan Soal 14.2 SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 14. PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK Latihan Soal 14.2 1. Di bawah ini pernyataan yang tidak tepat mengenai angin adalah... Angin merupakan udara yang bergerak Angin bertiup

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR KESETIMBANGAN BENDA TEGAR 1 KESEIMBANGAN BENDA TEGAR Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu : a. KINEMATIKA = Ilmu gerak Ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.5

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.5 1. Perhatikan peristiwa alam berikut ini! SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.5 1. Pergantian musim. 2. Perubahan lama waktu siang dan malam.kutub bumi 3. Terjadinya pembelokan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN MUTU KLAS X

PENGENDALIAN MUTU KLAS X PENGENDLIN MUTU KLS X. Untuk mengukur ketebalan selembar kertas yang paling teliti menggunakan alat ukur. mistar. jangka sorong C. rol meter D. micrometer sekrup E. sferometer 2. Perhatikan gambar penunjuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil dan Verifikasi Hasil simulasi model meliputi sirkulasi arus permukaan rata-rata bulanan dengan periode waktu dari tahun 1996, 1997, dan 1998. Sebelum dianalisis lebih

Lebih terperinci

BESARAN VEKTOR B A B B A B

BESARAN VEKTOR B A B B A B Besaran Vektor 8 B A B B A B BESARAN VEKTOR Sumber : penerbit cv adi perkasa Perhatikan dua anak yang mendorong meja pada gambar di atas. Apakah dua anak tersebut dapat mempermudah dalam mendorong meja?

Lebih terperinci

Cladius Ptolemaus (abad 2) Geosentris

Cladius Ptolemaus (abad 2) Geosentris ROTASI DAN REVOLUSI BUMI Cladius Ptolemaus (abad 2) Geosentris Bumi sebagai pusat tata surya Planet-planet (termasuk Mth.) berputar mengelilingi bumi Sambil mengelilingi Bumi, planet-planet bergerak melingkar

Lebih terperinci

Makalah Rotasi dan Revolusi bumi

Makalah Rotasi dan Revolusi bumi 1 Makalah Rotasi dan Revolusi bumi Guna memenuhi Tugas Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Disusun oleh Ketua Anggota : Syalmi : Yola Prawita Oti Mulyani Anggi Mutia Kelas : VII.4 SMP NEGERI 2 TOBOALI

Lebih terperinci

BAHAN AJAR PENERAPAN HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

BAHAN AJAR PENERAPAN HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI BAHAN AJAR PENERAPAN HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Analisis gerak pada roller coaster Energi kinetik Energi yang dipengaruhi oleh gerakan benda. Energi potensial Energi yang

Lebih terperinci

Gambar 12.2 a. Melukis Penjumlahan Gaya

Gambar 12.2 a. Melukis Penjumlahan Gaya Bab 12 Gaya Sumber: image.google.com Gambar 12.1 Mengayuh sepeda Apakah kamu pernah naik sepeda? Jika belum pernah, cobalah. Apa yang kamu rasakan ketika naik sepeda? Mengapa sepeda dapat bergerak? Apakah

Lebih terperinci

Soal dan Pembahasan GLB dan GLBB

Soal dan Pembahasan GLB dan GLBB Soal dan GLB dan GLBB Contoh Soal dan tentang Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) dan Gerak Lurus Beraturan (GLB), materi fisika kelas 10 (X) SMA. Mencakup penggunaan rumusrumus GLBB/GLB dan membaca grafik

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Angin adalah udara yang bergerak karena adanya perbedaan tekanan udara

BAB II TEORI DASAR. Angin adalah udara yang bergerak karena adanya perbedaan tekanan udara BAB II TEORI DASAR 2.1 Definisi Angin Angin adalah udara yang bergerak karena adanya perbedaan tekanan udara antara satu tempat dan tempat yang lain (Yusman, 2005). Adapun penyebab perbedaan tekanan udara

Lebih terperinci

Modul Sifat dan Operasi Gaya. Ir.Yoke Lestyowati, MT

Modul Sifat dan Operasi Gaya. Ir.Yoke Lestyowati, MT Modul Sifat dan Operasi Gaya Ir.Yoke Lestyowati, MT Konten E-Learning IDB 7in1 Terintegrasi PDITT 2015 BAB I SIFAT DAN OPEASI GAYA 1.1. Capaian Pembelajaran 1.1.1. Umum 1. Mampu menggunakan teori gaya

Lebih terperinci

FENOMENA ASTRONOMI SISTEM BUMI, BULAN & MATAHARI

FENOMENA ASTRONOMI SISTEM BUMI, BULAN & MATAHARI FENOMENA ASTRONOMI SISTEM BUMI, BULAN & MATAHARI Resti Andriyani 4001411044 KONDISI FISIK Bumi Bulan Matahari BUMI Bumi merpakan planet yang KHAS dan ISTIMEWA Terdapat lautan, kegiatan vulkanik dan tektonik,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Angin Angin adalah gerakan udara yang terjadi di atas permukaan bumi. Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara, ketinggian dan temperatur. Semakin besar

Lebih terperinci

Prakiraan Musim Hujan 2015/2016 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur

Prakiraan Musim Hujan 2015/2016 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur http://lasiana.ntt.bmkg.go.id/publikasi/prakiraanmusim-ntt/ Prakiraan Musim Hujan 2015/2016 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur KATA PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap tahun

Lebih terperinci

GLB - GLBB Gerak Lurus

GLB - GLBB Gerak Lurus Dexter Harto Kusuma contoh soal glbb GLB - GLBB Gerak Lurus Fisikastudycenter.com- Contoh Soal dan tentang Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) dan Gerak Lurus Beraturan (GLB), termasuk gerak vertikal

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Angin Angin adalah gerakan udara dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah. Kekuatan angin berlebihan dapat dikontrol menggunakan sistem manual atau otomatik.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. merupakan hasil pemutakhiran rata-rata sebelumnya (periode ).

KATA PENGANTAR. merupakan hasil pemutakhiran rata-rata sebelumnya (periode ). KATA PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap tahun menerbitkan dua jenis prakiraan musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau diterbitkan setiap bulan Maret dan Prakiraan Musim Hujan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 10 Satuan Pendidikan : SMA Negeri 13 Bandung Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : X / genap Standar Kompetensi : Menganalisis unsur-unsur geosfer Kompetensi

Lebih terperinci

Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi

Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi Besarnya radiasi yang diserap atau dipantulkan, baik oleh permukaan bumi atau awan berubah-ubah tergantung pada ketebalan awan, kandungan uap air, atau jumlah partikel debu Radiasi datang (100%) Radiasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rancu pemakaiannya, yaitu pesisir (coast) dan pantai (shore). Penjelasan mengenai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rancu pemakaiannya, yaitu pesisir (coast) dan pantai (shore). Penjelasan mengenai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Pantai Ada dua istilah tentang kepantaian dalam bahasa indonesia yang sering rancu pemakaiannya, yaitu pesisir (coast) dan pantai (shore). Penjelasan mengenai kepantaian

Lebih terperinci

DINAMIKA ATMOSFER A.LAPISAN ATMOSFER

DINAMIKA ATMOSFER A.LAPISAN ATMOSFER DINAMIKA ATMOSFER A.LAPISAN ATMOSFER Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti Bumi secara menyeluruh. Berdasarkan perbedaan suhu arahnya vertikal atmosfer menjadi 5 lapisan yaitu: 1.TROPOSFER Troposfer

Lebih terperinci

1. Gambaran permukaan bumi di atas suatu media gambar biasa disebut... a. atlas c. globe b. peta d. skala

1. Gambaran permukaan bumi di atas suatu media gambar biasa disebut... a. atlas c. globe b. peta d. skala 1. Gambaran permukaan bumi di atas suatu media gambar biasa disebut... a. atlas c. globe b. peta d. skala 2. Berikut ini ciri-ciri peta, kecuali... a. Berjudul c. bermata angin b. berskala d. bersampul

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Negara, September 2015 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI NEGARA BALI. NUGA PUTRANTIJO, SP, M.Si. NIP

KATA PENGANTAR. Negara, September 2015 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI NEGARA BALI. NUGA PUTRANTIJO, SP, M.Si. NIP 1 KATA PENGANTAR Publikasi Prakiraan Awal Musim Hujan 2015/2016 di Propinsi Bali merupakan salah satu bentuk pelayanan jasa klimatologi yang dihasilkan oleh Stasiun Klimatologi Negara Bali. Prakiraan Awal

Lebih terperinci

Jika massa jenis benda yang tercelup tersebut kg/m³, maka massanya adalah... A. 237 gram B. 395 gram C. 632 gram D.

Jika massa jenis benda yang tercelup tersebut kg/m³, maka massanya adalah... A. 237 gram B. 395 gram C. 632 gram D. 1. Perhatikan gambar. Jika pengukuran dimulai pada saat kedua jarum menunjuk nol, maka hasil pengukuran waktu adalah. A. 38,40 menit B. 40,38 menit C. 38 menit 40 detik D. 40 menit 38 detik 2. Perhatikan

Lebih terperinci

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan 1. Sebuah benda dengan massa 5 kg yang diikat dengan tali, berputar dalam suatu bidang vertikal. Lintasan dalam bidang itu adalah suatu lingkaran dengan jari-jari 1,5 m Jika kecepatan sudut tetap 2 rad/s,

Lebih terperinci

ANTIREMED KELAS 11 FISIKA

ANTIREMED KELAS 11 FISIKA ANTIRMD KLAS 11 FISIKA Persiapan UAS 1 Fisika Doc. Name: AR11FIS01UAS Version : 016-08 halaman 1 01. Jika sebuah partikel bergerak dengan persamaan posisi r = 5t + 1, maka kecepatan rata-rata antara t

Lebih terperinci

Faktor-faktor Pembentuk Iklim Indonesia. Perairan laut Indonesia Topografi Letak astronomis Letak geografis

Faktor-faktor Pembentuk Iklim Indonesia. Perairan laut Indonesia Topografi Letak astronomis Letak geografis IKLIM INDONESIA Pengertian Iklim Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun dan meliputi wilayah yang luas. Secara garis besar Iklim dapat terbentuk karena adanya: a. Rotasi dan revolusi

Lebih terperinci

5.1 KONSTRUKSI-KONSTRUKSI DASAR

5.1 KONSTRUKSI-KONSTRUKSI DASAR KONSTRUKSI GEOMETRI Unsur-unsur geometri sering digunakan seorang juru gambar atau ahli gambar teknik untuk menggambar konstruksi mesin. Unsurunsur goemetri yang dimaksudkan ini adalah busur-busur, lingkaran,

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Distribusi SPL Dari pengamatan pola sebaran suhu permukaan laut di sepanjang perairan Selat Sunda yang di analisis dari data penginderaan jauh satelit modis terlihat ada pembagian

Lebih terperinci

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec BAB III KONDISI UMUM LOKASI Lokasi penelitian bertempat di Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Kota Banjarbaru, Kabupaten Kota Banjarmasin, dan Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

Pengertian Gaya Coriolis

Pengertian Gaya Coriolis Pengertian Gaya Coriolis Gaya coriolis adalah gaya semu akibat pengaruh rotasi bumi sehingga angin seolah - olah angin dibelokkan ke arah kanan dari belahan Bumi Utara (BBU) dan dibelokkan ke kiri dari

Lebih terperinci

Variasi Iklim Musiman dan Non Musiman di Indonesia *)

Variasi Iklim Musiman dan Non Musiman di Indonesia *) Musiman dan Non Musiman di Indonesia *) oleh : Bayong Tjasyono HK. Kelompok Keahlian Sains Atmosfer Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung Abstrak Beda pemanasan musiman antara

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Surveying : suatu ilmu untuk menentukan posisi suatu titik di permukaan bumi

PENDAHULUAN Surveying : suatu ilmu untuk menentukan posisi suatu titik di permukaan bumi PENDAHULUAN Surveying : suatu ilmu untuk menentukan posisi suatu titik di permukaan bumi Plane Surveying Kelas pengukuran di mana permukaan bumi dianggap sebagai bidang datar, artinya adanya faktor kelengkungan

Lebih terperinci

3. Sebuah sinar laser dipancarkan ke kolam yang airnya tenang seperti gambar

3. Sebuah sinar laser dipancarkan ke kolam yang airnya tenang seperti gambar 1. Pembacaan jangka sorong di samping yang benar adalah. cm a. 1,05 c. 2, 05 b. 1,45 d. 2, 35 2. Adi berangkat ke sekolah pukul 06.15. Jarak rumah Ardi dengan sekolah 1.8 km. Sekolah dimulai pukul 07.00.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pulau Gili Ketapang Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pulau Gili Ketapang Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pulau Gili Ketapang Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo adalah pulau kecil dengan pesona alam yang mengagumkan. Terletak disebelah utara Kota Probolinggo sekitar

Lebih terperinci

Berikan jawaban anda sesingkatnya langsung pada kertas soal ini dan dikumpulkan paling lambat tanggal Kamis, 20 Desember 2012.

Berikan jawaban anda sesingkatnya langsung pada kertas soal ini dan dikumpulkan paling lambat tanggal Kamis, 20 Desember 2012. Nama : Kelas : Berikan jawaban anda sesingkatnya langsung pada kertas soal ini dan dikumpulkan paling lambat tanggal Kamis, 20 Desember 2012. 1. Besaran yang satuannya didefinisikan lebih dulu disebut

Lebih terperinci

dengan g adalah percepatan gravitasi bumi, yang nilainya pada permukaan bumi sekitar 9, 8 m/s².

dengan g adalah percepatan gravitasi bumi, yang nilainya pada permukaan bumi sekitar 9, 8 m/s². Hukum newton hanya memberikan perumusan tentang bagaimana gaya mempengaruhi keadaan gerak suatu benda, yaitu melalui perubahan momentumnya. Sedangkan bagaimana perumusan gaya dinyatakan dalam variabelvariabel

Lebih terperinci

GERAK EDAR BUMI & BULAN

GERAK EDAR BUMI & BULAN GERAK EDAR BUMI & BULAN Daftar isi : Pendahuluan Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Materi : 1. Bentuk dan Ukuran Bumi 2. Pengaruh Rotasi Bumi 3. Pengaruh Revolusi Bumi 4. Bulan Sebagai Satelit

Lebih terperinci