BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori Sejarah dan Pengertian Uang Uang yang kita kenal sekarang ini telah mengalami proses perkembangan yang panjang. Berdasarkan sejarah yang ada ( Terjadinya Uang dan Pengertian Uang 9.1, 30 Maret 2009). Pada mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannnya dengan usaha sendiri. Manusia berburu jika ia lapar, membuat pakaian sendiri dari bahanbahan yang sederhana, mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri; singkatnya, apa yang diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya. Perkembangan selanjutnya mengahadapkan manusia pada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri ternyata tidak cukup untuk memenuhui seluruh kebutuhannya. Untuk memperoleh barangbarang yang tidak dapat dihasilkan sendiri, mereka mencari orang yang mau menukarkan barang yang dimiliki dengan barang lain yang dibutuhkan olehnya. Akibatnya muncullah sistem barter, yaitu barang yang ditukar dengan barang. Namun pada akhirnya, banyak kesulitan-kesulitan yang dirasakan dengan sistem ini. Di antaranya adalah kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai barang yang diinginkan dan juga mau menukarkan barang yang dimilikinya serta kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai pertukaran yang seimbang atau hampir sama nilainya. Untuk mengatasinya, mulailah timbul pikiranpikiran untuk menggunakan benda-benda tertentu untuk digunakan sebagai alat tukar. Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran itu adalah benda-benda yang diterima 7

2 oleh umum (generally accepted), benda-benda yang dipilih bernilai tinggi (sukar diperoleh atau memiliki nilai magis dan mistik), atau benda-benda yang merupakan kebutuhan primer sehari-hari; misalnya garam yang oleh orang Romawi digunakan sebagai alat tukar maupun sebagai alat pembayaran upah. Pengaruh orang Romawi tersebut masih terlihat sampai sekarang; orang Inggris menyebut upah sebagai salary yang berasal dari bahasa Latin salarium yang berarti garam. Meskipun alat tukar sudah ada, kesulitan dalam pertukaran tetap ada. Kesulitankesulitan itu antara lain karena benda-benda yang dijadikan alat tukar belum mempunyai pecahan sehingga penentuan nilai uang, penyimpanan (storage), dan pengangkutan (transportation) menjadi sulit dilakukan serta timbul pula kesulitan akibat kurangnya daya tahan benda-benda tersebut sehingga mudah hancur atau tidak tahan lama. Kemudian muncul apa yang dinamakan dengan uang logam. Logam dipilih sebagai alat tukar karena memiliki nilai yang tinggi sehingga digemari umum, tahan lama dan tidak mudah rusak, mudah dipecah tanpa mengurangi nilai, dan mudah dipindah-pindahkan. Logam yang dijadikan alat tukar karena memenuhi syarat-syarat tersebut adalah emas dan perak. Uang logam emas dan perak juga disebut sebagai uang penuh (full bodied money). Artinya, nilai intrinsik (nilai bahan) uang sama dengan nilai nominalnya (nilai yang tercantum pada mata uang tersebut). Pada saat itu, setiap orang berhak menempa uang, melebur, menjual atau memakainya, dan mempunyai hak tidak terbatas dalam menyimpan uang logam. Sejalan dengan perkembangan perekonomian, timbul kesulitan ketika perkembangan tukar-menukar yang harus dilayani dengan uang logam bertambah sementara jumlah logam mulia (emas dan perak) sangat terbatas. Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar sehingga diciptakanlah uang kertas. Mula-mula uang kertas

3 yang beredar merupakan bukti-bukti pemilikan emas dan perak sebagai alat/perantara untuk melakukan transaksi. Dengan kata lain, uang kertas yang beredar pada saat itu merupakan uang yang dijamin 100% dengan emas atau perak yang disimpan di pandai emas atau perak dan sewaktu-waktu dapat ditukarkan penuh dengan jaminannya. Pada perkembangan selanjutnya, masyarakat tidak lagi menggunakan emas (secara langsung) sebagai alat pertukaran. Sebagai gantinya, mereka menjadikan 'kertas-bukti' tersebut sebagai alat tukar. Uang yang dimiliki tiap negara berbeda-beda dan mempunyai nilai ( 30 Maret 2009). Dengan memiliki nilai, maka dapat diukur perbandingan mata uang tiap-tiap negara. Sehingga pada jaman sekarang ini uang merupakan salah satu unsur yang sangat penting dan kita tidak pernah merasa cukup untuk memilikinya. uang didefinisikan sebagai segala sesuatu (benda) yang diterima oleh masyarakat sebagai alat perantara dalam melakukan tukar-menukar atau perdagangan. Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang. Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran ( Terjadinya Uang dan Pengertian Uang 9.1, 30 Maret 2009). Keberadaan uang menyediakan alternatif transaksi yang lebih mudah daripada barter yang lebih kompleks, tidak efesien, dan kurang cocok digunakan dalam sistem ekonomi modern karena membutuhkan orang yang memiliki keinginan yang sama untuk melakukan pertukaran dan juga kesulitan dalam penentuan nilai. Efesiensi yang didapatkan dengan

4 menggunakan uang pada akhirnya akan mendorong perdagangan dan pembagian tenaga kerja yang kemudian akan meningkatkan produktifitas dan kemakmuran. Pada awalnya di Indonesia, uang (dalam hal ini uang kartal) diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia. Namun sejak dikeluarkannya UU No. 13 tahun 1968 pasal 26 ayat1( 30 Maret 2009), hak pemerintah untuk mencetak uang dicabut. Pemerintah kemudian menetapkan Bank Sentral, Bank Indonesia, sebagai satu-satunya lembaga yang berhak menciptakan uang kartal. Hak untuk menciptakan uang itu disebut dengan hak oktroi. Agar masyarakat menerima dan menyetujui penggunaan benda sebagai uang maka harus memenuhi dua persyaratan sebagai berikut ( : 1. Persyaratan psikologis, yaitu benda tersebut harus dapat memuaskan bermacam macam keinginan dari orang yang memilikinya sehingga semua orang mau mengakui dan menerimanya (acceptability). 2. Syarat teknis adalah syarat yang melekat pada uang, di antaranya: a. tidak mengalami perubahan dan tidak cepat rusak (durability) b. nilainya tidak mengalami perubahan dalam jangka waktu yang lama (stability of value) c. praktik dan mudah dibawa kemana-mana (portability) d. mudah dibagi-bagi tanpa mengurangi nilai (divisibility) e. kualitasnya relatif sama (uniformity) f. jumlahnya terbatas dan tidak mudah dipalsukan (scarcity) g. Terdiri atas berbagai nilai nominal.

5 Dengan semakin banyaknya uang yang beredar, apa sebenarnya kegunaaan uang? Kegunaan uang tercermin dalam fungsi-fungsi uang ( antara lain : 1. Fungsi Asli Fungsi asli disebut juga fungsi primer dari uang. Fungsi asli ini terdiri atas: a. Sebagai alat tukar (medium of exchange) Uang dapat digunakan sebagai alat untuk mempermudah pertukaran. Agar uang dapat berfungsi dengan baik diperlukan kepercayaan masyarakat. Masyarakat harus bersedia dan rela menerimanya. b. Alat kesatuan hitung (a unit of account) Untuk menentukan harga sejenis barang diperlukan satuan hitung, juga dengan adanya satuan hitung, kita dapat mengadakan perbandingan harga satu barang dengan barang lain. 2. Fungsi Turunan Fungsi turunan sebagai akibat dari Fungsi asli, dengan adanya fungsi asli uang muncul fungsi lain yang tidak kalah pentingnya, fungsi tersebut terdiri atas: a. Sebagai alat pembayaran yang sah Tidak semua orang dapat menciptakan uang terutama uang kartal, karena uang hanya dikeluarkan oleh lembaga tertentu. Di Indonesia, uang dikeluarkan oleh Bank Indonesia selaku Bank Sentral. b. Alat penyimpan kekayaan dan pemindah kekayaan. Dengan uang, kekayaan berupa tanah, gedung, dapat dipindah pemilikannya dengan menggunakan uang. c. Alat pendorong kegiatan ekonomi. Apabila nilai uang stabil, orang senang menggunakan uang itu dalam kegiatan ekonomi, selanjutnya apabila kegiatan ekonomi meningkat, uang dalam peredaran

6 harus ditambah sesuai dengan kebutuhan. d. Standar pencicilan utang. Uang dapat berfungsi sebagai standar untuk melakukan pembayaran di kemudian hari, pembayaran berjangka panjang atau pencicilan utang Penawaran Uang dan Kegiatan Ekonomi Hubungan Antara Penawaran Uang dengan Tingkat Harga Ahli-ahli ekonomi klasik menganalisis efek dari perubahan-perubahan penawaran uang ke atas tingkat harga. Analisis-analisis yang menjelaskan tentang hubungan di antara penawaran uang dengan tingkat harga dan kegiatan ekonomi negara dinamakan teori keuangan. Teori keuangan ini dibedakan dalam dua bentuk, yaitu teori kuantitas (quantity theory of money) dan teori sisa tunai (cash balance theory) (Sukirno2004, p296). Kedua teori tersebut mempunyai bentuk yang berbeda, akan tetapi pandangan pokok teori tersebut sama, yaitu perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan yang sama persentasinya dengan tingkat harga. Kenaikan penawaran uang akan menaikkan harga pada tingkat yang sama dan penurunan penawaran uang akan menurunkan harga pada tingkat yang sama.

7 Teori Kuantitas Uang Teori kuantitas uang dikemukakan oleh Irving Fisher (Sukirno, 2004, p297), seorang ahli ekonomi Amerika yang tergolong dalam golongan ahli-ahli ekonomi klasik. Pandangan teori kuantitas didasarkan kepada dua asumsi, yaitu : Laju peredaran uang, atau V, adalah tetap. Menurut ahli-ahli ekonomi klasik kelajuan peredaran uang tergantung kepada beberapa faktor teknikal, seperti sistem pembayaran gaji, ciri-ciri kegiatan perdagangan, efisien sistem pengangkutan dan kepadatan penduduk. Faktorfaktor ini tidak mengalami perubahan dalam jangka pendek, dan oleh karena itu cara-cara masyarakat untuk menggunakan uang dan berbelanja tidak berubah. Kesempatan kerja penuh selalu tercapai dalam ekonomi Penawaran tidak akan pernah kurang dari produksi barang pada kesempatan kerja penuh, karena setiap barang yang dikeluarkan akan dibeli masyarakat, hal ini sesuai dengan rumusan Say. Oleh karena itu, jumlah barang-barang adalah tetap dan tidak dapat ditambah. Maka untuk memaksimalkan untung, mereka akan selalu memproduksikan barang pada tingkat kesempatan kerja penuh. Ini berarti jumlah T tetap. Sebagai implikasi dari kedua asumsi di atas, maka menurut persamaan MV = PT, apabila M berubah maka ia hanya akan merubah P pada tingkat yang sama dengan perubahan M.

8 Teori Sisa Tunai Teori sisa tunai di kemukakan oleh Alfred Marshall (Sukirno, 2004, p298), seorang ahli ekonomi yang berasal dari Cambridge. Teori sisa tunai menerangkan sifat hubungan di antara penawaran uang dan tingkat harga. Teori sisa tunai mempunyai pandangan yang sama dengan teori kuantitas uang. Teori ini berpendapat bahwa perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan harga-harga yang sama tingkatnya Teori Keuangan Keynes Berdasarkan Sukirno (2004, pp ), teori keuangan Keynes terutama menerangkan tiga hal, yaitu : Tujuan-tujuan masyarakat untuk meminta uang. Faktor-faktor yang menentukan tingkat bunga. Efek perubahan penawaran uang ke atas kegiatan ekonomi. Tujuan-Tujuan Memegang Uang Ada tiga tujuan masyarakat memegang uang, yaitu : Permintaan Uang untuk Transaksi Di dalam perekonomian modern di mana tingkat spesialisasinya tinggi, uang sangat penting peranannya untuk melancarkan kegiatan ekonomi dan transaksi atau jual beli. Tingkat spesialisasi yang tinggi hanya mungkin wujud apabila pertukaran dilakukan dengan menggunakan uang karena dengan ini pemilik uang dapat dengan mudah menggunakannya untuk membeli barang-barang yang mereka perlukan.

9 Permintaan Uang untuk Berjaga-Jaga Permintaan uang untuk berjaga-jaga yaitu uang di minta oleh masayarakat untuk menghadapi keadaan kesusahan atau masalah penting lain di masa depan. Masa depan adalah keadaan yang tidak boleh diramalkan. Ada kalanya keadaan masa depan semakin bertambah baik, tetapi ada kalanya masalah-masalah buruk akan dihadapi. Untuk menghadapi masa depan yang tidak pasti, terutama untuk menghadapi masa susah sebagian uang yang diminta masyarakat digunakan untuk menghadapi masalah kesusahan di masa akan datang. Permintaan uang untuk tujuan berjaga-jaga adalah permintaan uang untuk menghadapi kesusahankesusahan seperti apabila ada anggota keluarga yang sakit, dan kehilangan pekerjaan dan kehilangan kemampuan untuk bekerja. Selain itu uang digunakan pula untuk mewujudkan kesejahteraan keluarga yang lebih baik, yaitu untuk membeli rumah, membiayai sekolah anak-anak. Permintaan Uang untuk Spekulasi Dalam keadaan ekonomi modern ini masyarakat menggunakan pula uangnya untuk spekulasi, yaitu disimpan atau digunakan untuk membeli surat-surat berharga seperti obligasi pemerintah, saham perusahaan dan treasury bill Permintaan Permintaan yang akan dibahas disini adalah permintaan individual. Permintaan individual ditetapkan oleh dua faktor, yaitu nilai barang yang bersangkutan dan kemampuan konsumen untuk membelinya. Jika kedua hal ini terpenuhi, ini dapat menjadi permintaan individual yang efektif, karena keinginan tanpa daya beli mengarah pada kemauan tetapi

10 tidak pada permintaan. Selain faktor yang mempengaruhi, harus diperhatikan juga kondisi yang terkait, seperti harga barang yang akan dibeli, ketersediaan barang yang terkait, perkiraan akan perubahan harga, pendapatan konsumen, selera dan preferensi konsumen, pengeluaran periklanan, serta musim saat terjadi pembelian. Menurut Rosyidi (2005, pp ), permintaan adalah keinginan yang disertai dengan kesediaan serta kemampuan untuk membeli barang yang bersangkutan. Permintaan di golongkan menjadi beberapa yaitu : a. Permintaan dilihat dari daya beli konsumen, yaitu : Permintaan efektif Yaitu permintaan komsumen terhadap barang dan jasa yang disertai dengan daya beli. Permintaan absoulut Yaitu permintaan yang tidak didukung oleh daya beli namun cuma oleh anganangan. Permintaan potensial Yaitu perminataan yang akan diwujudkan dengan sejumlah uang yang dimiliki. b. Permintaan dari segi pendapatan Permintaan konsumen Yaitu permintaan seluruh anggota masyarkat akan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup. Permintaan pengusaha Yaitu permintaan akan faktor faktor produksi untuk membuat barang atau jasa.

11 Permintaan pemerintah Yaitu Permintaan oleh pemerintah untuk pengeluaran belanja pemerintah. Permintaan luar negeri Yaitu permintaan barang dan jasa yang datang dari luar negeri. c. Permintaan dilihat dari jumlah pemintanya Permintaan individu Yaitu permintaan yang datang dari seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Permintaan individu ditentukan oleh hal hal berikut : Harga Harga merupakan faktor utama yang mempengaruhi seseorang dalam membeli suatu produk. Jika harga produk itu semangkin meningkat maka konsumen tersebut akan berusaha mengurangi pembelian produk. Pendapatan Jika pendapatan meningkat biasanya permintaan juga meningkat, tapi jika seseorang mempunyai pendapatan yang menurun atau bahkan dikeluarkan dari pekerjaan dan tidak mempunyai pendapatan maka kita akan mengurangi permintaan kita. Jika barang lain yang berkaitan Jika barang lain yang berkaitan mengalami penurunan maka orang akan memilih barang tersebut daripada barang yang akan dibeli. Sebagai contoh harga teh mengalami penurunan maka orang akan memilih membeli teh daripada membeli kopi yang biasa diminum.

12 Selera Selera mempengaruhi jumlah barang yang di minta konsumen (dengan asumsi faktor lain konstan). Karena sulit dihitung dengan angka, kadang kadang dianggap konstan. Ekspelitasi Ekspelitasi sangat berpengaruh pada niat seseorang untuk membeli suatu barang atau jasa sebagai contoh adalah jika anda memperkirakan bahwa harga suatu baju akan mengalami diskon besar-besaran pada akhir tahun maka anda tidak berminat untuk membeli baju sekarang Hukum Permintaan Dalam hukum permintaan dijelaskan sifat hubungan antara permintaan suatu barang dengan tingkat harganya. Hukum permintaan menyatakan bahwa makin rendah harga suatu barang maka semangkin banyak permintaan tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut. Hukum itu berlaku bila keadaan lain cateris paribus atau tidak berubah ( Hubungan yang erat antara harga dan jumlah barang yang diminta melahirkan pengertian hukum permintaan, yang berbunyi : jumlah barang yang diminta selalu berbanding terbalik dengan harganya. Hukum permintaan berlaku apabila faktor-faktor lain selain harga adalah adalah cateris paribus (tetap tidak berubah). Adapun faktor-faktor lain yang membentuk keadaan ceteris paribus terutama adalah :

13 1. tingkat penghasilan para konsumen 2. Jumlah konsumen dipasar 3. Selera atau preferensi konsumen 4. Harga barang-barang lain yang berkaitan 5. Kegunaan barang 6. Motif pembelian tidak didasarkan atas prestise/harga diri. Jadi hukum permintaan berlakunya tidak mutlak seperti dalam ilmu fisika melainkan hanya merupakan tendens saja yaitu suatu kecendrungan yang hendak berjalan terus namun belum dapat dipastikan kebenarannya. Hukum permintaan ini dapat dibentuk dalam suatu tabel dan grafik. Suatu daftar yang menunjukkan hubungan antara jumlah permintaan dengan berbagai tingkat harga pada suatu tempat dan waktu tertentu disebut skedul permintaan atau table permintaan. Sedangkan suatu grafik yang menghubungkan antara jumlah permintaan dengan berbagai tingkat harga dari harga tinggi sampai harga terendah disebut kurva permintaan Fungsi Permintaan Pasar Menurut Abimanyu (2004, p18), fungsi permintaan adalah daftar harga dan barang yang mau dan dapat dibeli oleh konsumen pada periode tertentu. Sedangkan permintaan pasar menurut Rosyidi (2005, p306) adalah penjumlahan seluruh permintaan yang dihadapi oleh semua perusahaan individul. Fungsi permintaan pasar untuk sebuah produk adalah pernyataan hubungan antara jumlah agregat yang diminta dan semua faktor yang mempengaruhi jumlah ini. Menurut Arsyad (2008, pp ), fungsi permintaan pasar akan

14 sebuah produk menunjukan hubungan antara jumlah produk yang diminta dengan semua faktor yang mempengaruhi permintaan tersebut. Berdasarkan dari berbagai variabel penentu permintaan tersebut, variabel ini dapat digolongkan menjadi (Arsyad, 2008, pp ) : a. Variabel strategis Yang termasuk variabel strategis adalah harga barang yang bersangkutan, advertensi, kualitas dan desain barang, serta saluran distribusi barang. Variabel strategis merupakan variabel yang dapat digunakan secara langsung untuk mempengaruhi permintaan barang yang dihasilkan oleh perusahaan. Variabel strategis ini disebut pula sebagai variabel yang dapat dikendalikan langsung oleh perusahaan ( controllable variables ). b. Variabel konsumen Yang termasuk variabel konsumen adalah tingkat pendapatan, selera konsumen, dan harapan konsumen terhadap harga di masa yang akan datang. c. Variabel pesaing Mencakup harga barang substitusi dan barang komplementer, advertensi dan promosi barang lain, saluran distribusi barang lain, serta kualitas dan desain barang lain. d. Variabel lainnya Yang termasuk dalam variabel lainnya adalah kebijakan pemerintah, jumlah penduduk, dan cuaca.

15 Perubahan Permintaan Permintaan seseorang atau suatu masyarakat kepada sesuatu barang ditentukan oleh banyak faktor ( Di antara faktor-faktor tersebut yang terpenting dalam perubahan permintaan adalah : b. Harga barang itu sendiri Jika barang tersebut mengalami kenaikan harga yang lebih dari setengah harga yang semula maka konsumen akan melakukan pemikiran ulang untuk mengkonsumsi barang tersebut. c. Harga barang yang berkaitan Kaitan suatu barang tertentu dengan barang lainnya bisa secara substitusi atau komplomen. Contoh : Jika Pilot dapat digantikan dengan standler, maka bila harga pilot mengalami kenaikan maka konsumen akan lebih memilih bolpoint standler yang mempunyai harga tetap dan lebih murah. d. Perubahan Selera Perubahan selera sangat mempengaruhi terhadap keinginan konsumen untuk membeli suatu barang. Pada tahun 1960-an orang sangat jarang bahkan dikatakan tidak ada yang memakai mobil buatan jepang. Tetapi pada tahun 1970-an suasananya sudah berubah banyak sekali orang yang menggunakan mobil buatan Jepang karena selera mereka telah berubah. e. Pendapatan Semakin menurun pendapatan seseorang maka semakin sedikit jumlah permintaan. Sebagai contoh ketika pendapatan seorang konsumen naik dan

16 harga suatu barang tetap maka konsumen akan membeli barang dengan stok jumlah yang semangkin banyak dari bisanya. f. Jumlah Penduduk pertumbuhan penduduk Jumlah pertumbuhan penduduk tidak dengan sendirinya menyebabkan pertambahan permintaan. Tetapi biasanya pertambahan penduduk diikuti oleh perkembangan dalam kesempatan kerja. Dengan demikian lebih banyak orang yang menerima pendapatan dan ini menambah daya beli dalam masyarakat. Pertambahan daya beli ini menambah permintaan Elastisitas Harga Dari Permintaan Dalam konsep yang sederhana, elastisitas harga dari permintaan adalah persentase perubahan jumlah yang diminta dibagi dengan persentase perubahan harga. Menurut Arsyad ( 2008, p135), elastisitas adalah persentase perubahan kuantitas yang diminta sebagai akibat dari perubahan nilai salah satu variabel yang menentukan permintaan sebesar satu persen. Elastisitas harga dari permintaan = Hukum permintaan menyatakan bahwa harga dan kuantitas berbanding terbalik, sehingga perubahan harga dan perubahan jumlah yang diminta akan berubah dalam arah yang berlawanan. Artinya,dengan adanya perubahan harga suatu barang, dalam hal ini kenaikan harga, semakin kurang elastisitas permintaan, semakin kecil perubahan jumlah yang diminta. Kategori elastisitas harga dari permintaan dibagi tiga kategori umum, yaitu berdasarkan tingkat kepekaan jumlah yang diminta terhadap perubahan harga. Jika

17 persentase perubahan jumlah yang diminta terhadap perubahan harga lebih kecil daripada persentase perubahan harga, maka nilai elastisitasnya mempunyai nilai antara 0 dan -1,0, dan kurva permintaan tersebut disebut inelastis, yang berarti bahwa jumlah yang diminta relatif tidak peka terhadap perubahan harga. Jika persentase perubahan harga yang diminta tepat sama dengan persentase perubahan harga, maka nilai elastisitas harganya adalah -1,0, dan kurva permintaan tersebut dikatakan mempunyai elastisitas unit-elastis. Jika persentase perubahan harga yang diminta melebihi persentase perubahan harga, maka nilai elastisitasnya lebih negatif daripada -1,0 dan bagian kurva permintaannya dikatakan elastis (McEachern, 2001, pp4-5). Berdasarkan Rosyidi (2005, pp ), elastisitas permintaan suatu barang di pengaruhi oleh 6 hal, yaitu : a. Tersedianya barang pengganti (subtitutability) Semakin banyak serta baik barang pengganti yang dimiliki oleh suatu barang tertentu, semakin elastis permintaannya. Sebaliknya, semakin sedikit serta buruk barang pengganti yang tersedia untuknya, semakin inelastislah permintaannya. b. Pentingnya bagi kehidupan Semakin penting arti suatu barang bagi kehidupan manusia, semakin inelastislah permintaannya. Sebaliknya, semakin tidak penting arti barang tersebut bagi kehidupan manusia, semakin elastislah permintaannya. Barang penting tentu orang tidak ingin meninggalkannya. Jika harganya naik, orang akan berpikir untuk tetap membelinya. Demikianpun jika harganya turun, orang tidak akan memborong dengan membelinya banyak-banyak sebab biasanya kebutuhan orang akan barang perlu itu sudah tertentu jumlahnya.

18 Akibatnya, jumlahnya yang diminta tidak akan banyak terpengaruh oleh perubahan harganya, naik maupun turun. c. Mahalnya, atau besarnya bagian dari pendapatan konsumen yang dipakai untuk membeli suatu barang. Semakin mahal harga suatu barang, semakin elastislah permintaanya. Barang yang berharga murah lebih memudahkan konsumen membelinya. Jika harganya naik, kenaikannya itu belum akan menggangu anggaran konsumen secara siknifikan sehingga mereka akan tetap membelinya. Sebaliknya, jika harganya turun, penurunannya itu pun juga tidak banyak sehingga tidak akan secara signifikan menguntungkan anggaran konsumen. Dengan demikian, mereka akan sedikit saja menambah pembelian mereka. Dengan kata lain, permintaan akan barang yang murah harganya ini adalah inelastis. d. Serbagunanya Semakin serba guna, semakin inelastislah permintaan, dan semakin sedikit guna suatu barang semakin elastislah permintaan suatu barang. e. Sifat tahan lamanya suatu barang Semakin tahan lama suatu barang, semakin elastislah permintaan terhadapnya, dan demikian pula sebaliknya. Semakin tidak tahan lama suatu barang, maka semakin inelastis pulalah permintaan terhadapnya.

19 f. Waktu Permintaan cenderung lebih inelastis atau tidak peka dalam jangka pendek daripada dalam jangka panjang. Semakin banyak waktu yang dimiliki konsumen untuk mereaksi perubahan harga, semakin elastislah permintaan barang itu Permintaan dengan Elastisitas Tetap Elastisitas harga mengukur kepekaan konsumen terhadap perubahan harga. Kepekaan ini berubah sepanjang kurva permintaan linear kecuali jika kurva permintaannya vertikal atau horizontal (McEachern, 2001, pp8-9) 1. Permintaan elastis sempurna Merupakan garis horizontal yang mencerminkan bahwa setiap kenaikan harga akan menurunkan jumlah barang yang diminta. Penurunan ini dapat mencapai angka permintaan terendah, yaitu nol, dimana tidak ada barang yang diminta, dengan elastisitasnya adalah minus tak terhingga. Disini terjadi penurunan permintaan konsumen yang sangat drastis. Sebagai akibat adanya kenaikan harga yang kecil saja, konsumen berubah dari meminta sebanyak yang tersedia menjadi tidak meminta sama sekali. Konsumen sangat peka terhadap perubahan harga, sehingga mereka sama sekali tidak dapat mentolerir perubahan harga sedikitpun. 2. Permintaan inelastis sempurna Merupakan garis vertikal yang mencerminkan bahwa perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah yang diminta, nilai elastisitasnya adalah nol. Disini konsumen tidak mempermasalahkan berapapun harga barang yang akan dibeli,

20 kaena barang yang diminta merupakan barang kebutuhan yang tidak bisa digantikan. Seperti yang dikatakan oleh Ben Franklin, Kebutuhan tidak dapat digunakan untuk tawar-menawar. 3. Permintaan unit-elastis Ini merupakan jenis permintaan yang mempengaruhi kedua faktor, jika perubahan harga terjadi, maka akan terjadi pula perubahan kuantitas barang yang diminta dalam jumlah persentase yang sama, dengan elastisitas -1,0. Karena persentase perubahan harga sejalan dengan persentase perubahan jumlah barang yang diminta dalam arah yang berbeda, menyebabkan penerimaan total, dalam hal ini keuntungan yang diterima, tidak akan berubah pada semua kombinasi antara harga dan kuantitas suatu barang Penawaran Adanya permintaan belum merupakan syarat yang cukup untuk mewujudkan transaksi dalam suatu pasar. Permintaan akan terjadi jika penjual dapat menyediakan barang-barang yang diperlukan oleh konsumen. Pada awalnya, bila dagangan ingin laku maka penjual harus benar-benar pintar dalam menawarkan barang dagangannya kepada pembeli. Di sini jelas bahwa penawaran datang dari para penjual. Penawaran merujuk pada jumlah suatu barang atau jasa yang rela dan mampu dijual oleh pada pedagang dalam jangka waktu tertentu dan berdasarkan sekelompok kondisi dan faktor tertentu. Kondisi dan faktor yang mempengaruhi tersebut diantaranya (Abimanyu, 2004, pp23-24): a. Harga jual barang tersebut

21 Makin tinggi harga jual, makin banyak barang yang ditawarkan. Hal tersebut disebabkan karena : Makin tinggi harga, makin tinggi profit yang tersedia bagi perusahaan yang memproduksi dan menjual barang tersebut. Hal ini akan mendorong perusahaan untuk memproduksi dan menjual lebih banyak. Kenaikan harga dan profit akan menarik perusahaan perusahaan baru untuk masuk ke pasar tersebut sehingga penawaran akan meningkat. b. Tingkat teknologi Selain harga, ada faktor lain yang dianggap penting dan dapat mempengaruhi penawaran barang dan jasa di pasar adalah tingkat teknologi. Makin tinggi teknologi, makin rendah biaya produksi perusahaan, sehingga makin tinggi penawaran barang pada harga tertentu. c. Harga input Perubahan harga input yang dipakai dalam proses produksi juga berpengaruh terhadap penawaran barang pada harga tertentu. Pada harga jual yang tetap, hal ini akan menurunkan penawaran barang. Sebaliknya, penurunan harga input akan menurunkan biaya produksi dan menaikkan penawaran barang. d. Harga barang terkait Harga barang terkait yang bersifat substitusi juga bisa mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan. Misalnya, bila harga barang tempe naik,

22 sementara harga tahu tetap, produsen akan berhenti produksi dan ganti produksi tempe. Akibatnya penawaran tempe akan naik atau penawaran tahu akan turun. e. Harapan akan kenaikkan harga di masa mendatang Dari segi harapan akan kenaikan harga di masa mendatang, bila produsen menganggap harga akan naik bulan depan, saat ini mereka akan mengurangi penjualan sambil menunggu harganya membaik dan menambah inventori. Jumlah barang dan jasa yang ditawarkan akan meningkat jika keuntungan yang didapat dari masing-masing barang lebih besar dari pada biaya operasional dan jika ketersediaan barang cukup banyak. Jumlah barang dan jasa yang ditawarkan akan menurun jika terjadi kelangkaan barang dan keuntungan yang didapat lebih kecil dari pada biaya operasional yang dikeluarkan. Diantara faktor yang mempengaruhi penawaran sebuah barang, harga barang itu sendiri kemungkinan merupakan faktor terpenting. Harga yang lebih tinggi dengan keuntungan yang meningkat menyebabkan para penjual meningkatkan jumlah penawaran barang. Namun jika harga rendah dan keuntungan menurun, para penjual lebih cenderung menahan barang yang dijual, sehingga penawaran akan barang menurun. Selain itu, adanya barang dan jasa yang terkait juga mempengaruhi penawaran. Jika tidak ada barang sejenis yang dijual, para penjual secara otomatis akan meningkatkan penawaran barang yang dijual. Jika ada barang yang sejenis dan harganya lebih rendah dari barang yang ditawarkan, para penjual akan beralih menawarkan barang yang harganya lebih murah dan banyak diminta konsumen.

23 Penawaran dapat digolongkan menjadi dua yaitu ( a. Penawaran Individu Penawaran Individu adalah penawaran yang dimiliki oleh seorang Penguasa b. Penawaran besar/kolektif Penawaran yang terdapat pada pasar Hukum Penawaran Hukum penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan tentang sifat hubungan antara harga dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan oleh penjual. Dalam hukum ini dinyatakan bagaimana keinginan para penjual untuk menawarkan barangnya tersebut jika barangnya itu mempunyai harga yang rendah dan jika dia juga mempunyai harga barang yang tinggi. Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa makin tinggi harga sesuatu barang, semangkin banyak pula jumlah barang tersebut akan ditawarakan oleh para penjual. Sebaliknya makin rendah harga barang maka akan semangkin sedikit jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual ( Hukum penawaran berlaku apabila faktor-faktor lain selain harga adalah cateris paribus. Adapun faktor yang lain yang membentuk cateris paribus adalah : a. tekhnologi yang digunakan adalah tetap b. Penjual tidak memerlukan harga tunai

24 c. Penjual tidak akan kuatir jika suatu saat harga barang akan turun d. Jumlah pedagang dan produsen tetap Hukum penawaran ini dapat digambarkan dalam table dan grafik. Suatu daftar yang menunjukkan hubungan antar jumlah penawaran dengan berbagai tingkat harga pada suatu tempat dan waktu tertentu disebut skedul penawaran atau table penawaran. sedangkan suatu grafik yang menghubungkan antara jumlah penawaran dengan berbagai tingkat harga dari harga terendah sampai dengan tertinggi disebut kurva penawaran Fungsi Penawaran Pasar Fungsi penawaran pasar untuk sebuah produk adalah pernyataan hubungan antara jumlah yang ditawarkan dan semua faktor yang mempengaruhi jumlah itu (Pappas dan Hirschey, 1995) Perubahan Penawaran Keinginan penjual untuk menawarkan barangnya pada berbagai tingkat harga yang ditentukan oleh berbagai faktor yaitu ( a. Teknologi Produksi Tekhnologi yang digunakan dalam produksi semula dimaksudkan agar terjadi efisiensi dalam produksi. Artinya semangkin modern tekhnologi yang digunakan

25 baik kualitas maupun kuantitas produksi semangkin meningkat dengan biaya produksi yang semangkin ditekan. b. Harapan masa yang akan datang Ketika produsen mempunyai pikiran bahwa barang yang diproduksinya mulai langka maka tindakan produsen adalah menimbun barang tersebut sampai pada suatu saat akan mendapatkan laba yang besar. Sebagai contoh penjual minyak yang mulai merasa bahwa minyak merupakan hal yang langka jadi banyak penjual yang menimbun minyak dan menjualnya dengan harga yang mahal karena kebutuhan masyarakat yang sangat mendesak. Tapi perbuatan seperti ini dilarang karena sama dengan penimbunan barang yang nantinya dapat merugikan masyarakat sekitar. c. Harga-harga faktor produksi Biaya produksi menentukan harga pokok suatu barang, dengan demikian jika biaya produksi berubah maka produsen akan mengurangi jumlah penawaran. Tapi jika biaya produksi semangkin rendah maka banyak sekali jumlah barang dan jasa yang akan ditawarkan oleh para penjual Penawaran Penjual versus Penawaran Perusahaan Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran suatu barang dipengaruhi juga oleh penawaran penjual dan penawaran perusahaan, yang pada dasarnya didorong oleh kepentingan masing-masing untuk memperoleh laba yang tinggi.

26 Pada suatu keadaan, jika semua perusahaan menghasilkan kualitas barang yang sama, menggunakan metode produksi yang identik dan peralatan yang identik, memiliki karyawan dengan kemampuan setara dan dibayar dengan gaji dan upah yang identik, dan memiliki manajemen yang berketerampilan setara, maka penawaran yang dilakukan penjual ke konsumen dan penawaran yang dilakukan perusahaan ke penjual akan memiliki hubungan yang erat. Namun jika perusahaan dalam satu industri tertentu memiliki kualitas barang yang berbeda, menerapkan metode produksi yang agak berbeda, menggunakan peralatan dengan mutu yang berbeda, menggunakan tenaga kerja dengan berbagai keterampilan dan tingkat kompetisi yang berbeda, maka penawaran yang dilakukan penjual ke konsumen dan yang dilakukan produsen ke penjual akan sangat berbeda. Disini penjual akan menawarkan barang-barang yang lebih menguntungkan dan berdaya jual tinggi Ekuilibrium Pasar Menurut Kotler (2002, p97), pasar merupakan suatu perangkat pembeli aktual dan potensial dari suatu barang atau jasa. Dimana dapat diartikan pula sebagai tempat pertemuan antara pembeli dan penjual untuk menukarkan barang atau jasa mereka. Pasar diasumsikan sebagai sejumlah pembeli yang ada atau potensial untuk suatu produk atau produk dalam kategori tertentu. Sedangkan pasar potensial adalah pasar yang menunjukkan konsumen dalam segmen lain yang mungkin menganggap suatu produk atau jasa dari perusahaan tertentu atraktif, namun juga cukup berbeda dari pasar utama sehingga dapat dianggap memiliki karateristik unik sekaligus karakteristik umum yang ada di pasar utama. Sehingga dapat ditentukan pangsa pasar dari produk dalam suatu perusahaan. Pangsa pasar adalah penjualan produk dari perusahaan sebagai persentase dari total penjualan seluruh perusahaan dipasar produk tersebut.

27 Ekuilibrium Pasar mengintegrasikan konsep-konsep permintaan dan penawaran dan menetapkan kerangka kerja untuk memahami bagaimana keduanya berinteraksi untuk menentukan harga pasar dan jumlah semua barang dan jasa. Ketika jumlah yang diminta dan jumlah yang ditawarkan untuk suatu barang berada dalam keseimbangan sempurna disuatu harga tertentu yang relatif konstant, keadaan ini disebut berada dalam ekuilibrium. Ekuilibrium stabil ketika faktor-faktor yang mendasari kondisi permintaan dan penawaran tetap tidak berubah baik disaat ini maupun di masa mendatang dapat diprediksikan Surplus dan Kekurangan Surplus tercipta ketika para penjual menawarkan satu produk adalah jumlah yang lebih banyak pada satu harga tertentu daripada yang ingin dibeli oleh para pembeli. Sedangkan kekurangan tercipta ketika para pembeli meminta lebih banyak barang untuk satu produk pada satu harga tertentu daripada yang ditawarkan oleh penjual ataupun yang dimiliki penjual. Keadaan ini biasanya terjadi ketika harga naik atau ketika produsen menurunkan jumlah produksi, yang akhirnya berakibat pada kelangkaan barang. Surplus maupun kekurangan tidak akan terjadi ketika pasar berada dalam ekuilibrium, dan kondisi harga, permintaan dan penawaran stabil. Namun surplus dan kekurangan akan terjadi jika harga, permintaan dan penawaran berubah, situasi ini disebut disekuilibrium pasar. Keduanya dapat mengakibatkan kekuatan pasar yang mengakibatkan berubahnya harga yang dijual dan permintaan akan barang yang bersangkutan. Untuk mencapai keadaan ekuilibrium, surplus akan menghasilkan tekanan kebawah baik pada

28 harga pasar maupun jumlah barang yang diproduksi. Kekurangan akan menyebabkan tekanan ke atas baik pada harga pasar maupun jumlah barang yang diproduksi. 2.2 Kerangka Pemikiran Berdasarkan teori yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya, maka dapatlah dibuat secara skematis kerangka konseptual dalam penelitian ini, yang dapat ditunjukkan sebagai berikut : Perubahan Kurs Dollar ( X 1 ) Permintaan ( X 2 ) Harga Beli ( Y ) Penawaran ( X 3 ) Sumber : Diolah Penulis Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Berdasarkan gambar kerangka konseptual, dapat dijelaskan bahwa variabel harga beli dipengaruhi oleh perubahan kurs dollar, permintaan dan penawaran. Dalam menentukan suatu harga beli, suatu perusahaan akan melihat dari sisi perubahan kurs dollar, permintaan konsumen dan penawaran distributor.

29 2.3 Hipotesis H0 = Terdapat pengaruh antara kurs dollar, permintaan dan penawaran terhadap harga H1 = Tidak terdapat pengaruh antara kurs dollar, permintaan dan penawaran terhadap harga

Kelangkaan Uang Logam Disebabkan Penggunaan. Uang Elektronik Dan Uang Giral

Kelangkaan Uang Logam Disebabkan Penggunaan. Uang Elektronik Dan Uang Giral Kelangkaan Uang Logam Disebabkan Penggunaan Uang Elektronik Dan Uang Giral 1. Latar Belakang Masalah Uang merupakan alat pembayaran yang berlaku untuk semua transaksi jual-beli baik secara langsung maupun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu interaksi yang terjadi adalah yang disebut dengan transaksi. Transaksi

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu interaksi yang terjadi adalah yang disebut dengan transaksi. Transaksi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia tercipta sebagai makhluk sosial (zoon politicon), di mana manusia tidak dapat hidup sendiri, atau membutuhkan orang lain. Di dalam kehidupannya manusia tidak

Lebih terperinci

Uang EKO 2 A. PENDAHULUAN C. NILAI DAN JENIS-JENIS UANG B. FUNGSI UANG. value).

Uang EKO 2 A. PENDAHULUAN C. NILAI DAN JENIS-JENIS UANG B. FUNGSI UANG. value). A. PENDAHULUAN Uang adalah suatu benda atau alat tukar yang diterima oleh masyarakat umum untuk melakukan kegiatan pertukaran barang dengan barang atau lainnya. Ciri-ciri uang agar penggunaannya efisien:

Lebih terperinci

ekonomi K-13 PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG K e l a s A. KONSEP DASAR a. Sejarah Uang Tujuan Pembelajaran

ekonomi K-13 PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG K e l a s A. KONSEP DASAR a. Sejarah Uang Tujuan Pembelajaran K-13 ekonomi K e l a s XI PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Menguasai konsep dan teori uang. 2. Menentukan

Lebih terperinci

UANG DAN INSTITUSI KEUANGAN PENAWARAN UANG PROGDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

UANG DAN INSTITUSI KEUANGAN PENAWARAN UANG PROGDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG UANG DAN INSTITUSI KEUANGAN PENAWARAN UANG PROGDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG Pendahuluan Pada jaman dahulu, perdagangan dilakukan oleh masyarakat dengan

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X UANG KTSP A. Definisi dan Syarat Uang Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X UANG KTSP A. Definisi dan Syarat Uang Tujuan Pembelajaran KTSP Kelas X ekonomi UANG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami konsep dasar uang. 2. Memahami fungsi uang bagi masyarakat

Lebih terperinci

Uang Dalam Perekonomian

Uang Dalam Perekonomian Uang Dalam Perekonomian Pengertian Uang Uang adalah sesuatu yang dapat dipergunakan untuk melakukan transaksi Uang memiliki dua nilai, yaitu nilai nominal dan nilai riil. Nilai nominal adalah nilai yang

Lebih terperinci

UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN

UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN Sejarah Perkembangan Uang I BARANG BARANG II BARANG UANG ---- BARANG Sejarah Perkembangan Uang I BARANG BARANG II BARANG UANG BARANG BARANG III BARANG UANG BARANG CONTOH BARTER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Ekonomi Indonesia tidak terlepas dari keterlibatan sektor

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Ekonomi Indonesia tidak terlepas dari keterlibatan sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan Ekonomi Indonesia tidak terlepas dari keterlibatan sektor moneter. Sektor moneter melalui kebijakan moneter digunakan untuk memecahkan masalah-masalah

Lebih terperinci

sesuatu yang dapat diterima secara umum sebagai alat pembayaran dalam suatu

sesuatu yang dapat diterima secara umum sebagai alat pembayaran dalam suatu sesuatu yang dapat diterima secara umum sebagai alat pembayaran dalam suatu wilayah tertentu atau sebagai alat pembayaran hutang atau sebagai alat untuk melakukan pembelian barang dan jasa. Mempermudah

Lebih terperinci

EKONOMI UANG DAN BANK

EKONOMI UANG DAN BANK EKONOMI UANG DAN BANK Pertemuan ke-1 --- UANG Ratih Kurniasih DEFINISI UANG Uang adalah sesuatu yang secara umum diterima di dalam pembayaran barang-barang dan jasa-jasa serta untuk pembayaran utang-utang.

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Permintaan Menurut pengertian sehari-hari permintaan diartikan sebagai jumlah barang yang dibutuhkan. Permintaan ini hanya didasarkan atas kebutuhan saja atau manusia

Lebih terperinci

Menurut Talcote Parsons, uang tidak hanya sebagai instrument ekonomi tetapi juga bahasa simbolik yang terbagi, ini bukan komoditi melainkan penanda.

Menurut Talcote Parsons, uang tidak hanya sebagai instrument ekonomi tetapi juga bahasa simbolik yang terbagi, ini bukan komoditi melainkan penanda. Definisi uang Dalam Ekonomi Tradisional Uang didefinisikan Sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu berupa benda apa saja yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat

Lebih terperinci

UANG dalam perekonom ian

UANG dalam perekonom ian UANG dalam perekonom ian RUANG LINGKUP Ekonomi moneter merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari tentang sifat, fungsi, serta pengaruh uang terhadap kegiatan ekonomi Tujuan Mempelajari Ekonomi

Lebih terperinci

Peranan Uang dalam Perekonomian

Peranan Uang dalam Perekonomian Modul 1 Peranan Uang dalam Perekonomian Prof. Dr. F.X. Sugiyanto, M.S. Dr. Etty Puji Lestari, M.Si. P PENDAHULUAN asar uang, sebagaimana pasar yang lain mencakup tiga unsur pasar yakni untuk penawaran,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. daerah. Menurut UU No 5 tahun 1962, perusahaan daerah air minum (PDAM),

BAB II KAJIAN PUSTAKA. daerah. Menurut UU No 5 tahun 1962, perusahaan daerah air minum (PDAM), 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Perusahaan Daerah Air Minum Perusahaan Daerah adalah badan usaha yang dibentuk oleh pemerintah daerah untuk mengembangkan perekonomian daerah untuk menambah penghasilan daerah.

Lebih terperinci

melindamelindo.wordpress.com Page 1

melindamelindo.wordpress.com Page 1 BAB 10. Uang - Uang adalah alat pembayaran yang sah yang digunakan untuk melakukan transaksi pembayaran A. Fungsi Uang a. Fungsi Asli Uang 1. Alat Tukar Sebagai alat tukar, uang mempermudah manusia dalam

Lebih terperinci

HARGA KESEIMBANGAN harga keseimbangan harga ekuilibrium harga bebas 1. Pengertian Elastisitas Permintaan Penyelesaian

HARGA KESEIMBANGAN harga keseimbangan harga ekuilibrium harga bebas 1. Pengertian Elastisitas Permintaan Penyelesaian HARGA KESEIMBANGAN Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium atau harga bebas adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Teori Penawaran

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Teori Penawaran III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Penawaran Teori penawaran secara umum menjelaskan ketersediaan produk baik itu barang dan jasa di pasar yang diharapkan dapat memenuhi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Makroekonomi Makroekonomi adalah teori dasar kedua dalam ilmu ekonomi, setelah mikroekonomi. Teori mikroekonomi menganalisis mengenai kegiatan di dalam perekonomian dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan uang sangat penting dalam perekonomian. Seluruh barang dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan perkembangan perekonomian atau

Lebih terperinci

Teori Klasik tentang Permintaan Uang

Teori Klasik tentang Permintaan Uang Keseimbangan pasar uang tercapai ketika terjadi keseimbangan antara permintaan uang dengan penawaran uang (Md = Ms). Dari keseimbangan tersebut akan terbentuk kurva LM yang mencerminkan titik-titik keseimbangan

Lebih terperinci

= Inflasi Pt = Indeks Harga Konsumen tahun-t Pt-1 = Indeks Harga Konsumen tahun sebelumnya (t-1)

= Inflasi Pt = Indeks Harga Konsumen tahun-t Pt-1 = Indeks Harga Konsumen tahun sebelumnya (t-1) Inflasi adalah kecendrungan meningkatnya harga-harga barang secara umum dan terus menerus. Kenaikkan harga satu atau dua barang tidak bisa disebut sebagai inflasi, kecuali jika kenaikkan harga barang itu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teori Permintaan dan Kurva Permintaan. permintaan akan suatu barang atau jasa berdasarkan hukum permintaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teori Permintaan dan Kurva Permintaan. permintaan akan suatu barang atau jasa berdasarkan hukum permintaan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Permintaan dan Kurva Permintaan Teori permintaan pada dasarnya merupakan perangkat analisis untuk melihat besaran jumlah barang atau jasa yang diminta

Lebih terperinci

EKONOMI MONETER (EM) OK--OK

EKONOMI MONETER (EM) OK--OK EKONOMI MONETER (EM) OK--OK Catatan : Dengan pertimbangan kemudahan pemahaman, materi dalam bahan kuliah ini diambil dari kombinasi berbagai literatur tentang Ekonomi Moneter, khususnya buku Ekonomi Moneter

Lebih terperinci

1.Pengertian, Perkembangan & Fungsi UANG

1.Pengertian, Perkembangan & Fungsi UANG 1.Pengertian, Perkembangan & Fungsi UANG Dr. Lana Sularto Sejarah Uang 1. Barter 2. Ternak, tembakau, kulit, bulu,minyak, alkohol, besi tembaga, emas, perak, intan berlian, mutiara, kerang 3. Logam dibentuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini maka dicantumkan

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini maka dicantumkan A. Tinjauan Penelitian Terdahulu BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini maka dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu oleh beberapa peneliti diantaranya

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE. MM

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE. MM MANAJEMEN PERBANKAN By : Angga Hapsila, SE. MM BAB II UANG DAN BANK SENTRAL DI INDONESIA 1. DEFINISI UANG 2. SYARAT UANG 3. PERAN/ FUNGSI UANG 4. NILAI WAKTU DARI UANG 5. BANK SENTRAL DI INDONESIA 1. DEFINISI

Lebih terperinci

Oleh: Disusun ( ) ( ) Misbahul Munir

Oleh: Disusun ( ) ( ) Misbahul Munir MAKALAH DISKUSI KELAS KELEMAHAN TEORI MONETER MILTON FRIEDMAN Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Ekonomika Moneter Dosen Pengampu: Teguh Sihono, M.M. & Supriyanto,

Lebih terperinci

Permintaan dan Penawaran sebagai Pembentuk Kelembagaan Pasar

Permintaan dan Penawaran sebagai Pembentuk Kelembagaan Pasar Permintaan dan Penawaran sebagai Pembentuk Kelembagaan Pasar Pengantar Ilmu Ekonomi Pertemuan ke-lima Pokok bahasan pertemuan ke-5 Teori permintaan dan kurva permintaan. Efek Perubahan harga dan non harga

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Beras merupakan salah satu komoditas penting dalam kehidupan sosial

II. TINJAUAN PUSTAKA. Beras merupakan salah satu komoditas penting dalam kehidupan sosial 12 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Beras sebagai komoditas pokok Beras merupakan salah satu komoditas penting dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Posisi komoditas beras bagi sebagian besar penduduk Indonesia

Lebih terperinci

1.Peran mata uang 2.Lembaga Keuangan. PIEw9 1

1.Peran mata uang 2.Lembaga Keuangan. PIEw9 1 Uang dan Lembaga Keuangan 1.Peran mata uang 2.Lembaga Keuangan PIEw9 1 Sejarah Timbulnya Uang Perekonomian tradisional sistem barter ada masalah mencari kesesuaian antara orang yang membutuhkan dan orang

Lebih terperinci

HUKUM PENAWARAN. Sub Pembahasan : Pengertian Penawaran Hukum penawaran Kurva penawaran Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran Ekuilibrium

HUKUM PENAWARAN. Sub Pembahasan : Pengertian Penawaran Hukum penawaran Kurva penawaran Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran Ekuilibrium HUKUM PENAWARAN TIU : Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat memahami dan menjelaskan pengertian permintaan dan penawaran, keseimbangan pasar. TIK: Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Teori Permintaan Dan Kurva Permintaan Teori permintaan pada dasarnya merupakan perangkat analisis untuk melihat besaran jumlah barang atau jasa yang diminta

Lebih terperinci

c. Sukar dibagi menjaadi bagian yang lebih kecil d. Kebanyakan uang barang tidak tahan lama e. Nilai uang barang tidak tetap.

c. Sukar dibagi menjaadi bagian yang lebih kecil d. Kebanyakan uang barang tidak tahan lama e. Nilai uang barang tidak tetap. Uang dan Perbankan 1. Sejarah munculnya uang - Masa barter Pada zaman purba atau pada masyarakat yang masih sangat sederhana, orang belum bisa menggunakan uang. Perdagangan dilakukan dengan cara langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses pertukaran barang dan jasa serta untuk pembayaran utang. Pada umumnya setiap

BAB I PENDAHULUAN. proses pertukaran barang dan jasa serta untuk pembayaran utang. Pada umumnya setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Uang memegang peranan yang sangat penting di sepanjang kehidupan manusia. Uang digunakan sebagai alat tukar yang dapat diterima secara umum, yang dimana alat tukarnya

Lebih terperinci

MAKALAH EKONOMI MIKRO KONSEP TENTANG PENAWARAN DAN PERMINTAAN KONSEP TENTANG KESEIMBANGAN DAN ELASTISITAS

MAKALAH EKONOMI MIKRO KONSEP TENTANG PENAWARAN DAN PERMINTAAN KONSEP TENTANG KESEIMBANGAN DAN ELASTISITAS MAKALAH EKONOMI MIKRO KONSEP TENTANG PENAWARAN DAN PERMINTAAN KONSEP TENTANG KESEIMBANGAN DAN ELASTISITAS DISUSUN OLEH: AGUS EDI WIDIYANTO AVIN RIA SUBEKTI FILSON ARIF PRATAMA KURNI RAHMAWATI SEPTIANA

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Pada penelitian tentang penawaran ekspor karet alam, ada beberapa teori yang dijadikan kerangka berpikir. Teori-teori tersebut adalah : teori

Lebih terperinci

RENCANA PERSIAPAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PERSIAPAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PERSIAPAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMK Taruna Terpadu 2 Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas / Semester : X / 2 Pertemuan : 1 Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit A. STANDAR KOMPETENSI 7. Memahami Uang

Lebih terperinci

II. PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN HARGA

II. PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN HARGA Kardono-nuhfil 1 II. PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN HARGA Teori permintaan menjelaskan sifat para pembeli dalam permintaan suatu barang, sedangkan teori penawaran menjelaskan sifat para penjual dalam penawaran

Lebih terperinci

A. ELASTISITAS PERMINTAAN DAN ELASTISITAS PENAWARAN

A. ELASTISITAS PERMINTAAN DAN ELASTISITAS PENAWARAN K-13 Kelas X ekonomi ELASTISITAS Tujuan embelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu memahami jenis elastisitas yang terjadi pada suatu komoditas akibat faktor yang memengaruhinya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Mankiw, 2006: 145). Ini tidak berarti bahwa harga harga berbagai macam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Mankiw, 2006: 145). Ini tidak berarti bahwa harga harga berbagai macam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Inflasi Salah satu peristiwa modern yang sangat penting dan yang selalu dijumpai dihampir semua negara di dunia adalah inflasi. Definisi singkat dari inflasi adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Ekonomi Pengertian ilmu ekonomi adalah bidang yang mempelajari tentang perilaku seseorang dan masyarakat tentang bagaimana memilih untuk menggunakan sumbersumber terbatas

Lebih terperinci

Boks 2. SURVEI KEBUTUHAN UANG KOTA JAMBI

Boks 2. SURVEI KEBUTUHAN UANG KOTA JAMBI Boks 2. SURVEI KEBUTUHAN UANG KOTA JAMBI Sejarah perkembangan peradaban manusia menunjukkan bahwa uang memiliki peranan strategis dalam perekonomian terutama karena fungsi utamanya sebagai alat tukar (medium

Lebih terperinci

PERMINTAAN DAN TERBENTUKNYA HARGA PASAR

PERMINTAAN DAN TERBENTUKNYA HARGA PASAR Bab 17 Permintaan dan Penawaran serta Terbentuknya Harga Pasar 351 BAB 17 PERMINTAAN DAN PENAWARAN ARAN SERTA TERBENTUKNYA HARGA PASAR Sumber: Dokumen Penerbit, 2006 Gambar 17.1 Tawar-menawar antara penjual

Lebih terperinci

II. TEORI EKONOMI MAKRO KLASIK

II. TEORI EKONOMI MAKRO KLASIK Nuhfil Hanani 1 II. TEORI EKONOMI MAKRO KLASIK 2.1. Dasar Filsafat Mazhab Klasik Mazhab Klasik yang dipelopori oleh Adam Smith ( 1732-1790) yang tercermin dalam bukunya yang diterbitkan th. 1776 dengan

Lebih terperinci

Elastisitas Permintaan dan Penawaran. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB

Elastisitas Permintaan dan Penawaran. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB Elastisitas Permintaan dan Penawaran Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB ELASTISITAS PERMINTAAN TERHADAP HARGA Elastisitas Permintaan Elastisitas permintaan mengukur perubahan relatif dalam jumlah unit barang

Lebih terperinci

Dexter Harto Kusuma makalah elastisitas ekonomi mikro I. PENDAHULUAN

Dexter Harto Kusuma makalah elastisitas ekonomi mikro I. PENDAHULUAN Dexter Harto Kusuma makalah elastisitas ekonomi mikro I. PENDAHULUAN Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah elastisitas. Pemahaman elastisitas dari permintaan dan penawaran

Lebih terperinci

Pendapatan Rumah Tangga; Upah/gaji, Bunga, Sewa, Keuntungan. Faktor produksi rumah tangga: Tenaga kerja, Modal, Tanah, Kewirausahaan

Pendapatan Rumah Tangga; Upah/gaji, Bunga, Sewa, Keuntungan. Faktor produksi rumah tangga: Tenaga kerja, Modal, Tanah, Kewirausahaan Bab 1 Ekonomi Uang dan Bank I Priyo Purwanto Uang Dalam Perekonomian -. Proses Pertukaran dan Sejarah perkembangan Uang, Perkembangan Pertukaran Perdagangan dengan media Barter Uang Barang dan Uang Modern

Lebih terperinci

berbeda-beda dalam hal Elastisitas terdiri dari Elastis Linier E=1

berbeda-beda dalam hal Elastisitas terdiri dari Elastis Linier E=1 Harga Harga Keseimbangan dibentuk oleh Harga Pendapatan Selera Konsumen Harga Barang Lain Perkiraan dipengaruhi oleh Permintaan dijelaskan oleh Hukum Permintaan berbeda-beda dalam hal Penawaran dijelaskan

Lebih terperinci

V. TEORI INFLASI Pengertian Inflasi

V. TEORI INFLASI Pengertian Inflasi Nuhfil Hanani 1 V. TEORI INFLASI 5.1. Pengertian Inflasi Inflasi menunjukkan kenaikan dalam tingkat harga umum. Laju inflasi adalah tingkat perubahan tingkat harga umum, dan diukur sebagai berikut: tingkat

Lebih terperinci

BAB III EKONOMI MONETER Ani Pinayani, Drs., M.M. FPEB Universitas Pendidikan Indonesia

BAB III EKONOMI MONETER Ani Pinayani, Drs., M.M. FPEB Universitas Pendidikan Indonesia BAB III EKONOMI MONETER Ani Pinayani, Drs., M.M. FPEB Universitas Pendidikan Indonesia Email : ani_pinayani@yahoo.co.id Sistem Perekonomian Sistem Perekonomian Sektor Riil Sistem Keuangan Sistem Perbankan

Lebih terperinci

MEKANISME PASAR A. Pengertian dan Bentuk Pasar PRODUKSI 1. Fungsi-fungsi Produksi

MEKANISME PASAR A. Pengertian dan Bentuk Pasar PRODUKSI 1. Fungsi-fungsi Produksi MEKANISME PASAR A. Pengertian dan Bentuk Pasar Dalam memajukan perekonomian suatu negara, pasar memiliki peranan yang sangat penting. Melalui aktifitas pasar, produksi dapat sampai ke tangan konsumen yang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Kelapa Sawit Kelapa sawit tumbuh dengan baik pada dataran rendah di daerah tropis yang beriklim basah, yaitu sepanjang garis khatulistiwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut Adi (2006:6) adalah suatu analisis, perencana, pelaksanaan serta kontrol program-program yang telah direncanakan

Lebih terperinci

MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2

MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2 MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2 BAB I RUANG LINGKUP EKONOMI 1.1 Definisi dan Metologi Ekonomi Ekonomi adalah semua yang menyangkut hal-hal berhubungan dengan kehidupan rumah tangga (bangsa, negara

Lebih terperinci

SMAM 3 LHOKSEUMAWE ALAT PEMBAYARAN TUNAI & NON JUDUL MATERI LAT. SELESAI TUNAI. Indikator: Alat pembyrn tunai & non tunai

SMAM 3 LHOKSEUMAWE ALAT PEMBAYARAN TUNAI & NON JUDUL MATERI LAT. SELESAI TUNAI. Indikator: Alat pembyrn tunai & non tunai ALAT PEMBAYARAN TUNAI & NON & non TUNAI Pengertian Uang Menurut Para Ahli & non a. TRI KUNAWANGSIH & ANTO PRACOYO Uang merupakan alat tukar yang diterima pleh masyarakat sebagai alat pembayaran yang sah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan internasional merupakan kegiatan ekonomi antarnegara yang diwujudkan dengan adanya proses

Lebih terperinci

BAB 11 LANDASAN TEORI

BAB 11 LANDASAN TEORI BAB 11 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Inflasi Definisi singkat dari inflasi adalah kecenderungan harga-harga untuk menaik secara umum dan terus-menerus. Ini tidak berarti bahwa harga-harga berbagai macam

Lebih terperinci

BAB II Permintaan, Penawaran & Keseimbangan

BAB II Permintaan, Penawaran & Keseimbangan BAB II Permintaan, Penawaran & Keseimbangan 2.1. Pengertian Permintaan Permintaan adalah berbagai jumlah barang yang diminta oleh konsumen pada berbagai tingkat harga pada periode tertentu. Hukum permintaan

Lebih terperinci

Harga (Pq) Supply (S)

Harga (Pq) Supply (S) I. MEKANISME HARGA Fokus pembicaraan dalam ekonomi mikro adalah membahas bagaimana pembeli dan penjual melakukan interaksi dalam memperoleh barang dan jasa. Kesepakatan dalam interaksi ditandai dengan

Lebih terperinci

TEORI ELASTISITAS. Tata Tachman

TEORI ELASTISITAS. Tata Tachman TEORI ELASTISITAS Hubungan sebab akibat berapa persen satu variable (y) berubah jika variable lain (x) berubah sebesar satu persen? Analisis sensitivitas atau elastisitas Angka elastisitas (koefisien elastisitas)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikuknya kehidupan globalisasi, tentu saja tidak bijaksana membiarkan harta

BAB I PENDAHULUAN. pikuknya kehidupan globalisasi, tentu saja tidak bijaksana membiarkan harta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Sebagai masyarakat modern yang ingin diakui terlibat dalam hiruk pikuknya kehidupan globalisasi, tentu saja tidak bijaksana membiarkan harta yang dimiliki hanya

Lebih terperinci

ANALISIS PERUBAHAN SUKU BUNGA, UANG DAN HARGA DALAM KERANGKA KERJA EKONOMI KLASIK

ANALISIS PERUBAHAN SUKU BUNGA, UANG DAN HARGA DALAM KERANGKA KERJA EKONOMI KLASIK ANALISIS PERUBAHAN SUKU BUNGA, UANG DAN HARGA DALAM KERANGKA KERJA EKONOMI KLASIK Oleh: Muhammad Tahwin* Abstract According to classical economic experts, interest rates are determined by the wishes of

Lebih terperinci

MODUL AKUNTANSI SMA KELAS X

MODUL AKUNTANSI SMA KELAS X MODUL AKUNTANSI SMA KELAS X JULIA INDAH P.S Seri Pengembangan Bahan Ajar Pendekatan Saintifik PENGANTAR DAN TUJUAN MODUL Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia- Nya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jauh sebelum dikenalnya uang sebagai alat pembayaran, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jauh sebelum dikenalnya uang sebagai alat pembayaran, masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jauh sebelum dikenalnya uang sebagai alat pembayaran, masyarakat melakukan perdagangan dengan sistem barter, yaitu suatu sistem perdagangan dengan pertukaran antara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terkait. Uraian dari masing-masing hal tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terkait. Uraian dari masing-masing hal tersebut akan dijelaskan sebagai berikut. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Di dalam tinjauan pustaka iniakan dikemukakan tentang definisi uang, teori-teori permintaan uang, suku bunga, pendapatan nasinonal, dan literatur/studi terkait. Uraian dari masing-masing

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN di PASAR UANG. Minggu 11

KESEIMBANGAN di PASAR UANG. Minggu 11 KESEIMBANGAN di PASAR UANG Minggu 11 Pendahuluan Keseimbangan pasar uang tercapai ketika terjadi keseimbangan antara permintaan uang dengan penawaran uang (Md = Ms). Dari keseimbangan tersebut akan terbentuk

Lebih terperinci

ELASTISITAS HARGA Elastisitas Permintaan

ELASTISITAS HARGA Elastisitas Permintaan ELASTISITAS HARGA TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari bab ini diharapkan siswa dapat: 1. Elastisitas Permintaan 1. Permintaan Elastis ( Ed > 1 1) 2. Permintaan Inelastis ( Ed < 1 1). 3. Permintaan

Lebih terperinci

KONSEP DASAR EKONOMI M. SETIO N 2008

KONSEP DASAR EKONOMI M. SETIO N 2008 KONSEP DASAR EKONOMI 1 M. SETIO N 2008 KONSEP DASAR EKONOMI PENDAHULUAN Dua buku Adam Smith yang ditulis (1759, The Theory of Moral Sentiments, dan 1776, Wealth of Nations) mengajarkan 2 (dua) sifat manusia

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 1, tenaga kerja adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 1, tenaga kerja adalah 7 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Pengertian Tenaga Kerja Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 Pasal 1, tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu melaksanakan pekerjaan baik di dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sumber Daya Alam dan Energi dalam Pembangunan. meliputi semua yang terdapat dibumi baik yang hidup maupun benda mati,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sumber Daya Alam dan Energi dalam Pembangunan. meliputi semua yang terdapat dibumi baik yang hidup maupun benda mati, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sumber Daya Alam dan Energi dalam Pembangunan 2.1.1 Sumber Daya Energi Sumber daya adalah segala sesuatu yang berguna dan mempunyai nilai di dalam kondisi dimana kita menemukannya.

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengertian Ilmu Ekonomi Adalah studi mengenai cara-cara yang ditempuh oleh masyarakat untuk menggunakan sumber daya yang langka guna memproduksi komoditas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Penelitian Terdahulu Terdapat penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan topik dan perbedaan objek dalam penelitian. Ini membantu penulis

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis LPG bagi pedagang martabak kaki lima dan warung tenda pecel lele di Kota Bogor adalah bahan bakar utama dalam proses produksinya. Kerangka pemikiran

Lebih terperinci

Teori Ekonomi Keynes: Pasar Uang dan Pasar Tenaga Kerja

Teori Ekonomi Keynes: Pasar Uang dan Pasar Tenaga Kerja Teori Ekonomi Keynes: Pasar Uang dan Pasar Tenaga Kerja Pertemuan Ke-4 Dr. Muh. Yunanto, MM. Uang berperan sebagai penyimpan nilai, unit hitung, dan media pertukaran. Kemudahan uang dikonversi menjadi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan, dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk berkembang dan mencapai

Lebih terperinci

Ringkasan Materi UAS 2 Ekonomi Kelas X

Ringkasan Materi UAS 2 Ekonomi Kelas X Ringkasan Materi UAS 2 Ekonomi Kelas X =======================================Bank=================================== A. Pengertian Bank Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

Lebih terperinci

Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Blog:

Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Blog: Pokok Bahasan 3 PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP Email: asyahza@yahoo.co.id; syahza.almasdi@gmail.com Guru Besar Universitas Riau Pandangan Klasik, Keynes

Lebih terperinci

Efti Larasati Ita Husnatin Opissen Yudisyus Wahyu Abdullah Kurniawan Yudha Fida Lukman

Efti Larasati Ita Husnatin Opissen Yudisyus Wahyu Abdullah Kurniawan Yudha Fida Lukman Efti Larasati Ita Husnatin Opissen Yudisyus Wahyu Abdullah Kurniawan Yudha Fida Lukman Manusia zaman dahulu memenuhi kebutuhan dengan memproduksi sendiri (Nomaden) Tukar menukar barang secara langsung

Lebih terperinci

ekonomi K-13 INFLASI K e l a s A. INFLASI DAN GEJALA INFLASI Tujuan Pembelajaran

ekonomi K-13 INFLASI K e l a s A. INFLASI DAN GEJALA INFLASI Tujuan Pembelajaran K-13 ekonomi K e l a s XI INFLASI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan menjelaskan penyebab inflasi dan dampaknya bagi kehidupan bermasyarakat. A. INFLASI

Lebih terperinci

BAB VIII PENETAPAN HARGA

BAB VIII PENETAPAN HARGA BAB VIII PENETAPAN HARGA Sebagai perusahaan berusaha untuk menumbuh keuntungan mereka, mereka sering fokus pada penurunan biaya produksi atau peningkatan permintaan produk. Dengan demikian, perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Minyak Goreng Minyak goreng merupakan salah satu bahan makanan pokok yang dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia,

Lebih terperinci

PERILAKU KONSUMEN. A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen

PERILAKU KONSUMEN. A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen PERILAKU KONSUMEN A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Permintaan Permintaan dapat diartikan sebagai jumlah barang yang dibutuhkan. Permintaan ini hanya didasarkan pada kebutuhan saja atau sering disebut dengan permintaan

Lebih terperinci

UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN

UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN Judul UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas : II (Dua) Nomor Modul : Eko.2.03 Penulis: Nurmawan, S.Pd Penyunting Materi: Dra. Endang Sri Rahayu, M.Pd Penyunting Media: Drs. Suharto Lasmono

Lebih terperinci

ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN Pertemuan 9

ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN Pertemuan 9 ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN Pertemuan 9 Elastisitas... adalah ukuran seberapa besar para pembeli dan penjual memberikan reaksi terhadap perubahanperubahan kondisi yang terjadi di pasar. 2 Elastisitas

Lebih terperinci

TEORI ORGANISASI UMUM -EKONOMI- PERMINTAAN DAN PENAWARAN

TEORI ORGANISASI UMUM -EKONOMI- PERMINTAAN DAN PENAWARAN TEORI ORGANISASI UMUM -EKONOMI- PERMINTAAN DAN PENAWARAN Disusun Oleh : Ranti Meuthia Sari : 18109029 PERMINTAAN DAN PENAWARAN Pada tanggal 31 Oktober 2005, pemerintah mengumumkan kenaikan bahan bakar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dibahas mengenai teori yang mendasari penelitian ini dan juga studi yang dilakukan oleh peneliti-peneliti lain yang terkait dengan penelitian ini. Teori ini

Lebih terperinci

Hubungan antara Inflasi dan Jumlah Uang Beredar

Hubungan antara Inflasi dan Jumlah Uang Beredar Hubungan antara Inflasi dan Jumlah Uang Beredar Paper ini mengulas hubungan antara inflasi dan jumlah uang beredar. Bagian pertama mengulas teori yang menjadi dasar paper ini, yaitu teori kuantitas uang

Lebih terperinci

PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN ELASTISITAS

PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN ELASTISITAS PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN ELASTISITAS A. PERMINTAAN Permintaan adalah Jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli oleh konsumen, pada berbagai tingkat harga dan pada waktu tertentu. Didalam permintaan

Lebih terperinci

MASALAH POKOK ILMU EKONOMI

MASALAH POKOK ILMU EKONOMI MASALAH POKOK ILMU EKONOMI Dalam kehidupan sehari-hari individu, perusahaan dan masyarakat menghadapi persoalan bersifat ekonomi-à bagaimana membuat keputusan tentang cara yang terbaik melakukan kegiatan

Lebih terperinci

Gambar 5. Kurva Penawaran Barang Sumber: https://bit.ly/2kqdktv

Gambar 5. Kurva Penawaran Barang Sumber: https://bit.ly/2kqdktv c. Hukum Penawaran Dari beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran tersebut, harga adalah faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi penawaran. Sehingga para ahli ekonomi membuat hukum penawaran yaitu

Lebih terperinci

1.Permintaan Skedul Permintaan dan Kurva Permintaan Pergeseran kurve permintaan vs pergerakan sepanjang kurve permintaan 2.Penawaran Skedul Penawaran

1.Permintaan Skedul Permintaan dan Kurva Permintaan Pergeseran kurve permintaan vs pergerakan sepanjang kurve permintaan 2.Penawaran Skedul Penawaran Demand dan Supply 1.ermintaan Skedul ermintaan dan Kurva ermintaan ergeseran kurve permintaan vs pergerakan sepanjang kurve permintaan 2.enawaran Skedul enawaran dan Kurva enawaran ergeseran kurva penawaran

Lebih terperinci

UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN KD : Mendeskripsikan uang dan lembaga keuangan.

UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN KD : Mendeskripsikan uang dan lembaga keuangan. UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN KD : Mendeskripsikan uang dan lembaga keuangan. Disusun Oleh : Dwi Hatmoko, S.Pd http://dwihatmoko.wordpress.com A. Uang 1. Pengertian Uang uang adalah benda yang merupakan alat

Lebih terperinci

EKONOMI MIKRO Bab 3 Elastisitas Permintaan dan Penawaran

EKONOMI MIKRO Bab 3 Elastisitas Permintaan dan Penawaran Bab 3 Elastisitas Permintaan dan Penawaran Apakah yang akan terjadi terhadap permintaan sesuatu barang apabila harga mengalami penurunan sebanyak satu persen? Yang dapat diterangkan saekarang ini adalah,

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN PASAR (MARKET EQUILIBRIUM)

KESEIMBANGAN PASAR (MARKET EQUILIBRIUM) KESEIMBANGAN PASAR (MARKET EQUILIBRIUM) Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan Di susun oleh : RATNA INTANNINGRUM 3215076839 Pendidikan Fisika NR 2007 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

Konsep Dasar Elastisitas Elastisitas Permintaan ( Price Elasticity of Demand Permintaan Inelastis Sempurna (E = 0) tidak berpengaruh

Konsep Dasar Elastisitas Elastisitas Permintaan ( Price Elasticity of Demand Permintaan Inelastis Sempurna (E = 0) tidak berpengaruh Konsep Dasar Elastisitas Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di bidang ekonomi. Konsep elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis ekonomi, seperti

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Uang merupakan alat pembayaran yang secara umum dapat diterima oleh

I. PENDAHULUAN. Uang merupakan alat pembayaran yang secara umum dapat diterima oleh 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Uang merupakan alat pembayaran yang secara umum dapat diterima oleh masyarakat. Dalam kehidupannya, manusia memerlukan uang untuk melakukan kegiatan ekonomi, karena uang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Joesron dan Fathorozzi (2003) produksi adalah berkaitan dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Joesron dan Fathorozzi (2003) produksi adalah berkaitan dengan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Produksi Menurut Joesron dan Fathorozzi (2003) produksi adalah berkaitan dengan bagaimana sumber daya (input) digunakan

Lebih terperinci