BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS
|
|
- Fanny Muljana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori Teori Perdagangan Internasional Perdagangan internasional merupakan kegiatan ekonomi antarnegara yang diwujudkan dengan adanya proses pertukaran produk atau jasa yang akan saling menguntungkan antara negara satu dengan yang lainnya. Menurut Khan (2011) bahwa perdagangan internasional dalam bentuk barang ataupun jasa memungkinkan bangsa untuk meningkatkan standar hidup mereka dengan mengekspor ataupun mengimpor barang dan jasa. Kegiatan perdagangan internasional dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan standar hidup penduduk di negaranya (Schumacher, 2013). Perdagangan internasional dapat terjadi apabila negara satu dengan negara yang lain memiliki perbedaan permintaan dan penawaran yang disebabkan karena adanya jumlah pendapatan, kebutuhan, selera, dan lainnya. Menurut Sobri (2001 : 2), perdagangan internasional adalah transaksi dagang antara subyek ekonomi negara yang satu dengan subyek ekonomi negara lain, baik mengenai barang-barang maupun jasajasa. Yang dimaksud subyek ekonomi yakni penduduk yang terdiri dari warga biasa, pengusaha ekspor, perusahaan impor, perusahaan industri, perusahaan negara atau departemen pemerintah yang dapat dilihat dari neraca perdagangan. Menurut Todaro dan Smith (dalam Batubara, 2015) perdagangan internasional sangat berperan didalam mendukung pertumbuhan ekonomi negara di tengah perekonomian dunia yang semakin terkait satu sama lain. Masing- 1
2 masing dari negara yang melakukan perdagangan internasional harus mempunyai kebebasan untuk menentukan untung rugi dari sudut kepentingan masing-masing dan kemudian negara tersebut akan menentukan pilihannya apakah ingin melakukan pertukaran atau tidak. Boediono (1994 : 10) mengemukakan bahwa perdagangan internasional diartikan sebagai proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing pihak Teori Permintaan dan Penawaran Menurut Nopirin (dalam Sri Pramana, 2013), dua faktor yang menjadi penyebab timbulnya perdagangan internasional, yakni faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran, adapun aktivitas tersebut terjadi di dalam negeri dan di luar negeri. Permintaan dan penawaran merupakan suatu kekuatan yang membuat ekonomi pasar bekerja dengan baik. Dalam hal ini, permintaan dan penawaran menentukan jumlah barang yang akan diproduksi dan harga jual dari barang tersebut. Jumlah permintaan dari suatu barang merupakan jumlah barang atau komoditi yang rela dan mampu dibayar oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jumlah permintaan yang ada akan menentukan jumlah barang yang akan diproduksi serta menetapkan harga dari barang tersebut yang nantinya akan dipasarkan. Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu produsen karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh produsen dari penjualan produknya. Perubahan dari harga akan mempengaruhi permintaan suatu komoditi (Chhapra, 2013). Hubungan antara harga dan jumlah permintaan berlaku untuk kebanyakan jenis barang dalam 2
3 perekonomian, faktanya hal ini begitu umum sehingga para ekonom menyebutnya sebagai hukum permintaan (law of demand): jika semua hal dibiarkan sama, ketika harga suatu barang meningkat, maka jumlah permintaannya akan menurun, dan ketika harganya turun, maka jumlah permintaannya akan naik (Mankiw, 2006:80). P A P o P 1 B D O Q o Q 1 Q Sumber : Sugiyanto, 2008 Kurva permintaan menunjukkan jumlah suatu barang yang diminta bergantung pada harganya. Menurut hukum permintaan (law of demand), apabila harga barang turun, maka jumlah permintaan terhadap barang tersebut akan mengalami peningkatan. Oleh karena itu, kurva permintaan semakin ke kanan semakin turun. Selain harga, faktor-faktor yang menentukan permintaan terhadap suatu barang diantaranya pendapatan, harga barang-barang substitusi dan komplementer, selera, harapan, dan jumlah konsumen. Penawaran merupakan jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen pada berbagai tingkat harga selama satu periode tertentu atau jumlah barang yang mampu dijual atau dipasarkan oleh produsen. Jumlah penawaran suatu barang akan mengalami peningkatan dan penurunan yang dipengaruhi secara positif 3
4 dengan harga. Menurut Mankiw (2006 : 87), hubungan antara harga dan jumlah penawaran ini berlaku untuk kebanyakan jenis barang di dalam perekonomian sehingga disebut hukum penawaran (law of supply): jika semua hal dibiarkan sama, ketika suatu barang meningkat, maka jumlah penawarannya akan meningkat, dan ketika harganya turun maka jumlah penawarannya ikut menurun. P A S P 1 P o O Q o Q 1 Q A Sumber : Sugiyanto, 2008 Kurva penawaran menunjukkan jumlah suatu barang yang ditawarkan bergantung pada harganya. Menurut hukum penawawaran (law of supply), jika suatu harga barang yang ditawarkan mengalami peningkatan, maka jumlah barang yang ditawarkan akan meningkat, dan jika harga suatu barang mengalami penurunan maka jumlah barang yang ditawarkan akan menurun. Oleh karena itu, kurva penawaran semakin ke kanan akan semakin naik. Rahardja (2010 : 28) berpendapat bahwa, faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran adalah : 1) Harga barang itu sendiri Jika suatu barang naik maka produsen akan cenderung menambah jumlah barang yang akan diproduksi. 4
5 2) Harga barang lain yang terkait Barang-barang substitusi dapat berpengaruh terhadap penawaran suatu barang. Misalkan, kenaikan biaya produksi di luar negeri atau kenaikan tarif impor, baju yang diimpor akan mengalami kenaikan harga, jadi para konsumen akan beralih pada baju buatan dalam negeri, sehingga permintaan terhadap baju produksi dalam negeri akan mengalami peningkatan. Kenaikan permintaan ini akan mendorong para produsen dalam negeri untuk meningkatkan hasil produksinya, sehingga penawaran baju akan meningkat. 3) Harga faktor produksi Kenaikan harga faktor produksi seperti tingkat upah yang lebih tinggi, kenaikan harga barang baku, atau tingkat bunga modal meningkat akan menyebabkan produsen akan memproduksi barang lebih sedikit dengan jumlah anggaran yang tetap. 4) Biaya produksi Apabila biaya produksi mengalami peningkatan, maka produsen akan mengurangi hasil produksinya sehingga penawaran akan berkurang. 5) Teknologi produksi Kemajuan teknologi akan menyebabkan penurunan pada biaya produksi dan menciptakan barang-barang baru. Dengan kemajuan teknologi akan menyebabkan kenaikan dalam penawaran barang. 6) Jumlah pedagang atau penjual 5
6 Jika jumlah penjual suatu produk tertentu semakin banyak, maka penawaran akan bertambah. 7) Tujuan perusahaan Meningkatkan laba dan bukan memaksimumkan hasil produksi merupakan tujuan dari perusahaan. Produsen tidak akan berusaha untuk memanfaatkan kapasitas produksinya secara maksimum, namun akan menggunakannya pada tingkat produksi yang memberikan keuntungan maksimum. 8) Kebijakan pemerintah Hal ini dapat mempengaruhi penawaran suatu barang. Kebijakan pemerintah untuk mengurangi impor beras dan meningkatkan produksi dalam negeri untuk mencapai swasembada beras, menyebabkan para petani menanam padi tertentu yang dapat memberikan hasil yang banyak setiap panennya Teori Ekspor Pertumbuhan ekspor suatu negara dapat menyediakan stimulus untuk pembangunan berkelanjutan dan merupakan sumber penting bagi negara-negara sedang berkembang seperti halnya Indonesia (Anthony, Peter dan Richard, 2012). Ekspor merupakan suatu kegiatan menjual suatu barang atau jasa ke luar negeri yang bertujuan untuk menambah pendapatan nasional. Menurut Benny (2013) bahwa faktor terpenting yang menentukan ekspor adalah kemampuan dari negara tersebut untuk mengeluarkan barang-barang yang dapat bersaing dalam pasaran luar negeri. Suatu negara tidak ada yang benar-benar mandiri, antara negara satu 6
7 dengan negara yang lain saling membutuhkan. Misalkan saja suatu negara memiliki sumber daya namun tidak dapat memproduksi karena dibutuhkan pengolahan lebih lanjut, namun negara lain mungkin membutuhkan dan memiliki teknologi yang lebih canggih sehingga mampu memproduksi sumber daya tersebut dengan maksimal. Antar kedua negara ini akan menjalin hubungan kerja sama aktau bahkan melakukan perdagangan. Amir (1992 : 2) mendefinisikan bahwa kegiatan ekspor diartikan dengan pengeluaran barang-barang dari peredaran masyarakat dan mengirimkan keluar negeri sesuai dengan ketentuan pemerintah dan mengharapkan pembayaran dalam bentuk valuta asing. Ekspor terjadi apabila suatu negara memiliki kebutuhan baik itu barang atau jasa yang bersifat kompetitif, yakni harga atau kualitas (mutu) dengan produksi sejenis di pasar internasional. Ekspor adalah barang-barang yang termasuk dijual kepada penduduk negara lain ditambah dengan jasa-jasa yang diselenggarakan kepada penduduk negara tersebut berupa pengangkutan dengan kapal, permodalan, dan lain-lain yang memantau ekspor tersebut (Winardi, 1986 : 98). Dengan adanya ekspor tersebut, dapat berdampak positif bagi negara eksportir yaitu mendapat pemasukan devisa. Sukirno (2000 : 109) berpendapat bahwa, faktor-faktor yang menentukan ekspor adalah : 1) Daya saing dan keadaan ekonomi negara lain. Dalam suatu sistem perdagangan internasional yang bebas, kemampuan suatu negara menjual barang keluar negeri tergantung pada 7
8 kemampuannya menyaingi barang-barang yang sejenis di pasar internasional. 2) Kurs valuta asing Peningkatan kurs mata uang negara pengimpor terhadap mata uang pengekspor dapat meningkatkan daya beli negara pengimpor yang mengakibatkan nilai ekspor negara pengekspor meningkat. Pada dekade mendatang kegiatan ekspor akan tetap menempati peranan penting sebagai penggerak ekonomi dalam negeri (Sri Pramana, 2013) Konsep Kurs Valuta Asing Nilai tukar (kurs) diartikan sebagai harga suatu mata uang terhadap mata uang negara lain yang sudah secara luas diakui bahwa stabilitas dalam nilai tukar menjamin stabilitas makro ekonomi yang berdampak pertumbuhan ekonomi positif (Khan dan Qayyum, 2008). Kebutuhan akan mata uang asing di dalam melakukan perdagangan internasional sangatlah penting karena dalam hal ini melibatkan negara-negara lain. Apabila suatu barang ditukar dengan barang lain, tentu dalamnya terdapat perbandingan nilai tukar antar keduanya (Wardani, 2014). Nilai tukar tersebut semacam harga didalam suatu pertukaran. Pertukaran barang ini akan menukar mata uang yang berbeda pula, maka akan terdapat perbandingan nilai/harga antara kedua mata uang tersebut. Hamdy Hady (2001 : 24) berpendapat bahwa valas atau foreign exchange (forex) atau foreign currency sebagai mata uang asing dan alat pembayaran lainnya yang digunakan untuk melakukan atau membiayai transaksi ekonomi dan keuangan internasional atau luar negeri dan biasanya mempunyai catatan kurs resmi pada Bank Sentral atau 8
9 Bank Indonesia. Mankiw (2000 : 192), kurs (exchange rate) diantara dua negara adalah harga dimana kedua negara adalah harga dimana penduduk kedua negara saling melakukan perdagangan. Mankiw berpendapat bahwa kurs dapat dibagi menjadi 2 yaitu : 1) Kurs Nominal (nominal exchange rate) Merupakan harga relatif dari mata uang dua negara. Contoh : jika kurs dollar AS dan Jepang adalah 120 yen per dollar, maka anda bisa menukar 1 dollar untuk 120 yen dipasar dunia untuk mata uang asing. 2) Kurs Riil (real exchange rate) Merupakan harga relatif dari barang-barang kedua negara. Kurs riil menyatakan tingkat dimana masyarakat bisa memperdagangkan barangbarang dari suatu negara untuk barang-barang dari negara lain Hubungan Kurs Dollar terhadap Ekspor Dalam kegiatan perdagangan internasional yakni salah satunya adalah ekspor tentunya tidak lepas dari peran kurs mata uang. Peran kurs dalam transaksi perdagangan internasional menentukan besaran nilai ekspor (Dolatti et al, 2012). Depresiasi mata uang domestik dapat memberikan kontribusi untuk tingkat inflasi yang lebih tinggi, Siregar (1999). Wulandari (2006), menyatakan bahwa variabel nilai tukar Amerika terhadap Rupiah mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap volume ekspor karet Indonesia. Ilegbinosa et al. (2012) dalam The Impact of Macroeconomic Variables on Non-Oil Exports Performance in Nigeria, menyatakan bahwa, nilai tukar berhubungan positif terhadap ekspor. Fluktuasi nilai tukar berkaitan erat 9
10 dengan perdagangan internasional, karena nilai suatu komoditi ekspor dinilai dengan satu satuan mata uang asing. Fluktuasi nilai tukar memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekspor karena berkaitan dengan harga relatif dari barang-barang domestik dan luar negeri (Pratika, 2007) Teori Produksi Produksi merupakan semua kegiatan dalam menciptakan atau menambah kegunaan barang ataupun jasa, dimana untuk kegiatan tersebut diperlukan faktorfaktor produksi. Produksi merupakan proses menghasilkan atau menambah nilai suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber daya yang ada. Produksi adalah segala tujuan yang memiliki tujuan untuk meningkatkan atau menambah nilai guna atas suatu benda, atau segala kegiatan yang bertujuan untuk memuaskan orang lain melalui pertukaran (Partadiredja, 1985 : 21). Semua produsen akan memerlukan faktor produksi (input) untuk membantu berjalannya proses dari produksi tersebut. Proses produksi berbicara mengenai besarnya biaya yang harus dikeluarkan, sedangkan hasil produksi diharapkan dapat menarik minat konsumen yang ditargetkan (Rosidah, 2008). Produksi ini merupakan proses yang dilakukan oleh suatu produsen untuk mengolah sumber daya untuk menghasilkan suatu produk atau (output). Menurut Rahardja (2001 : 136), produksi dapat dibedakan menjadi tiga, antara lain : 1) Produksi Total (total product) adalah banyaknya produksi yang dihasilkan dari penggunaan total faktor-faktor produksi. 2) Produksi Marginal (marginal product) adalah tambahan produksi karena penambahan penggunaan faktor produksi. 10
11 3) Produksi rata-rata (Average Product) adalah rata-rata output yang dihasilkan per unit faktor produksi. Ahman (2004:118) mengemukakan bahwa faktor produksi merupakan unsur-unsur yang digunakan untuk mengasilkan suatu produk, dan diperlukan pengetahuan mengenai hubungan antara faktor produksi atau input dengan output Hubungan Produksi terhadap Ekspor Kelebihan produksi dalam negeri akan dijual atau diekspor ke luar negeri. Selain mendatangkan keuntungan devisa, hal tersebut dilakukan untuk mencegah harga produk dalam negeri jatuh, produksi yang meningkat akan mengakibatkan volume ekspor meningkat (Dermonto Siburian, 2014). Hasil penelitian yang sama juga dikemukakan oleh Rahmawati (2012) yang menyatakan bahwa, variabel produksi panili di Indonesia secara individual memiliki pengaruh nyata terhadap volume ekspor panili Indonesia. Dengan demikian, berarti variabel jumlah produksi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap ekspor. Jika permintaan barang dari luar negeri meningkat terhadap dalam negeri, maka produksi akan barang tersebut akan meningkat. Hal ini sama dengan jika ekspor semakin meningkat maka jumlah produksi akan meningkat pula Konsep Inflasi Inflasi merupakan gejala dimana tingkat suatu harga umum mengalami kenaikan secara terus-menerus (Nanga, 2005). Adapun tiga jenis tingkat inflasi, yakni inflasi sedang, inflasi ganas, dan hiperinflasi. Apabila satu atau dua jenis barang mengalami kenaikan harga, itu tidak dapat disebut sebagai inflasi. Menurut 11
12 Boediono (2005:162), inflasi dapat digolongkan berdasarkan berat dan ringannya, yaitu : 1) Inflasi ringan adalah inflasi dibawah 10 persen setahun. 2) Inflasi sedang adalah inflasi antara persen setahun. 3) Inflai berat adalah inflasi antara persen setahun. 4) Hiperinflasi adalah inflasi diatas 100 persen setahun. Apabila inflasi berasal dari dalam negeri, hal ini disebabkan karena adanya defisit anggaran belanja yang dibiayai dari hasil pencetakan uang baru. Inflasi yang disebabkan dari luar negeri dikarenakan harga-harga barang di luar negeri mengalami kenaikan. Berikut adalah cara menghitung tingkat inflasi secara bulanan (Widodo:1990 :45) antara lain : IR n =.....(1) Keterangan : IR n IHK n IHK (n-1) = Angka Inflasi (%) bulan n = Indeks Harga Konsumen Gabungan bulan ke n = Indeks Harga Konsumen Gabungan bulan ke (n-1) Jika menghitung tingkat inflasi secara tahunan, pemerintah biasanya menggunakan Cummulative method, yaitu mengitung inflasi dengan menjumlahkan inflasi setiap bulan (Januari-Desember) selama setahun penuh. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut : IR x =(....(2) 12
13 Keterangan : IR x IHK x IHK (x-1) = Angka Inflasi (%) tahun x = IHK tahun x = IHK tahun sebelumnya Terjadinya inflasi disebabkan oleh dua hal, antara lain : 1) Tarikan permintaan (kelebihan likuiditas atau uang atau alat tukar) terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan dimana biasanya dipicu oleh membanjirnya likuiditas di pasar sehingga terjadi permintaan yang tinggi dan memicu perubahan pada tingkat harga. 2) Desakan biaya (tekanan) terjadi akibat adanya kelangkaan produksi dan atau jasa juga termasuk adanya kelangkaan distribusi, walau permintaan secara umum tidak ada perubahan yang meningkat secara signifikan. Adanya ketidak-lancaran aliran distribusi ini atau berkurangnya produksi yang tersedia dari rata-rata permintaan normal dapat memicu kenaikan harga sesuai dengan berlakunya hukum permintaan-penawaran, atau juga karena terbentuknya posisi nilai keekonomian yang baru terhadap produk tersebut akibat pola atau skala distribusi yang baru. Dari penyebab inflasi diatas, inflasi juga memiliki dampak positif dan juga dampak negatif hal ini tergantung parah atau tidaknya inflasi tersebut. Apabila inflasi itu ringan, akan dapat berdampak positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang untuk bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, apabila dalam masa inflasi yang parah (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang-orang 13
14 menjadi tidak bersemangat untuk bekerja, menabung atau bahkan mengadakan investasi. Kim dan Lin (2010) berpendapat bahwa, apabila inflasi mengalami peningkatan secara terus-menerus dapat memberikan dampak yang negatif pada pertumbuhan perekonomian Hubungan Inflasi terhadap Ekspor Apabila suatu negara mengalami inflasi, maka produk yang diproduksi oleh negara tersebut tidak akan mampu bersaing di pasar internasional. Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga-harga barang di dalam negeri sehingga para produsen tidak mampu berproduksi maksimal (Wardhana, 2011). Maka ekspor akan mengalami penurunan, sehingga impor akan mengalami peningkatan. Jika inflasi terus mengalami peningkatan, maka harga-harga barang bahkan bahan baku pun akan mengalami peningkatan. Dengan naiknya harga bahan baku, produsen akan mengalami penurunan pada kuantitas produksi. Jadi, terdapat hubungan yang negatif antara inflasi dengan ekspor. Menurut Gylfason (1999), tingkat inflasi dapat mempengaruhi berbagai kegiatan ekonomi, yakni salah satunya kegiatan ekspor produk olahan kayu Indonesia ke Amerika Serikat. Selain itu, dalam penelitian yang dilakukan oleh Ismail et al (2010) memperoleh hasil bahwa inflasi memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di negara Pakistan. 14
15 2.2 Hipotesis Berdasarkan kajian pustaka dan penelitian terdahulu maka dapat dirumuskan hipotesis, yaitu: 1) Kurs dollar Amerika Serikat (Rp/USD), jumlah produksi (pcs) dan tingkat inflasi (%) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap ekspor produk olahan kayu Kabupaten Gianyar. 2) Kurs dollar Amerika Serikat (Rp/USD) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap ekspor produk olahan kayu Kabupaten Gianyar. 3) Jumlah produksi (pcs) secara parsial berpengaruh posistif dan signifikan terhadap ekspor produk olahan kayu Kabupaten Gianyar. 4) Tingkat inflasi (%) secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ekspor produk olahan kayu Kabupaten Gianyar. 15
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Joesron dan Fathorozzi (2003) produksi adalah berkaitan dengan
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Produksi Menurut Joesron dan Fathorozzi (2003) produksi adalah berkaitan dengan bagaimana sumber daya (input) digunakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kurs (Nilai Tukar) a. Pengertian Kurs Beberapa pengertian kurs di kemukakan beberapa tokoh antara lain, menurut Krugman (1999) kurs atau exchange rate adalah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. negara atau lintas negara yang mencakup ekspor dan impor. Tambunan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan Internasional dapat didefinisikan sebagai perdagangan antar negara atau lintas negara yang mencakup ekspor dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang dihasilkannya (Hariyani dan Serfianto, 2010 : 1). Menurut Tri Wibowo dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi perdagangan saat ini, kemajuan suatu negara tidak dapat dilepaskan dari keberhasilan negara tersebut melakukan ekspor barang dan jasa yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori perdagangan internasional Perdagangan internasional adalah transaksi dagang antara subyek ekonomi negara yang satu dengan subyek ekonomi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. tidaknya pembangunan ekonomi adalah dengan menentukan besarnya Produk
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Impor dan Pembangunan Ekonomi Selain ekspor, impor juga berperan penting dalam proses pembangunan ekonomi. Salah satu tolak ukur yang digunakan untuk menentukan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Makroekonomi Makroekonomi adalah teori dasar kedua dalam ilmu ekonomi, setelah mikroekonomi. Teori mikroekonomi menganalisis mengenai kegiatan di dalam perekonomian dengan
Lebih terperinciIndikator Inflasi Beberapa indeks yang sering digunakan untuk mengukur inflasi seperti;.
Bab V INFLASI Jika kita perhatikan dan rasakan dari masa lampau sampai sekarang, harga barang barang dan jasa kebutuhan kita harganya terus menaik, dan nilai tukar uang selalu turun dibandingkan nilai
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS Pengertian Perdagangan Internasional
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perdagangan Internasional Menurut Boediono (2005:10) perdagangan diartika n sebagai proses tukar menukar yang didasarkan
Lebih terperinciPENGARUH NILAI KURS RUPIAH TERHADAP INFLASI DI INDONESIA. Oleh : Natalia Artha Malau, SE, M.Si Dosen Universitas Negeri Menado
PENGARUH NILAI KURS RUPIAH TERHADAP INFLASI DI INDONESIA Oleh : Natalia Artha Malau, SE, M.Si Dosen Universitas Negeri Menado Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai tukar terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Uang mempermudah manusia untuk saling memenuhi kebutuhan hidup dengan cara melakukan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. negara yang berbeda serta mengakibatkan timbulnya pertukaran akan valuta asing
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Perdagangan Internasional Perdagangan internasional merupakan kegiatan yang dilaksanakan antar negara yang berbeda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut di banding dengan mata uang negara lain. Semakin tinggi nilai tukar mata
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu indikator yang menunjukan bahwa perekonomian sebuah negara lebih baik dari negara lain adalah melihat nilai tukar atau kurs mata uang negara tersebut
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dapat meningkatkan perekonomian di negaranya masing-masing, dimana bagi
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsepsi 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah proses jual beli baik berupa barang maupun jasa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan tersebut sangat terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut setiap manusia tidak dapat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Penelitian Terdahulu Terdapat penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan topik dan perbedaan objek dalam penelitian. Ini membantu penulis
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Produk Domestik Bruto adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Produk Domestik Bruto Produk Domestik Bruto adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu negara sebagai ukuran utama bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di zaman era globalisasi ini persaingan perekonomian antar negara semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman era globalisasi ini persaingan perekonomian antar negara semakin ketat, ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan
Lebih terperinciJenis-Jenis Inflasi. Berdasarkan Tingkat Keparahan;
INFLASI Pengertian Inflasi Inflasi adalah suatu keadaan perekonomian dimana harga-harga secara umum mengalami kenaikan dan kenaikan harga itu berlangsung dalam jangka panjang. Inflasi secara umum terjadi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori perdagangan internasional Perdagangan merupakan kegiatan tukar menukar yang dilakukan secara sukarela tanpa adanya paksaaan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bagi Indonesia. Persaingan dalam perdagangan global merupakan tantangan
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Persaingan dalam perdagangan global merupakan tantangan dan kendala bagi Indonesia. Persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pasar modal di Indonesia, ada beberapa kelompok saham yang paling banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham tersebut
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, hal ini
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, hal ini ditunjukkan dengan hubungan multilateral dengan beberapa negara lain di dunia. Realisasi dari
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Perdagangan Internasional Menurut Oktaviani dan Novianti (2009) perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan negara lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diakibatkan oleh adanya currency turmoil, yang melanda Thailand dan menyebar
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tinggi rendahnya nilai mata uang ditentukan oleh besar kecilnya jumlah penawaran dan permintaan terhadap mata uang tersebut (Hadiwinata, 2004:163). Kurs
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Aricha (2013), perdagangan internasional adalah perdagangan yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Menurut Aricha (2013), perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito, Gross Domestic Product (GDP), Nilai Kurs, Tingkat Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuat pilihan yang menyangkut alokasi mereka.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teori permintaan uang merupakan bagian dari pilihan alokasi sumber daya yang langka. Seluruh anggota masyarakat hanya memiliki sumber daya terbatas yang tersedia pada
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Ilmu ekonomi internasional mempelajari alokasi sumber daya yang langka guna memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciekonomi K-13 INFLASI K e l a s A. INFLASI DAN GEJALA INFLASI Tujuan Pembelajaran
K-13 ekonomi K e l a s XI INFLASI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan menjelaskan penyebab inflasi dan dampaknya bagi kehidupan bermasyarakat. A. INFLASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang paling umum adalah berupa perdagangan atau transaksi barang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hubungan ekonomi antarbangsa dan lintas wilayah negara sudah berlangsung selama berabad-abad. Di masa lampau, bentuk hubungan ekonomi yang paling umum adalah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah sektor riil dalam pembahasan mengenai ekonomi makro menggambarkan kondisi perekonomian dipandang dari sisi permintaan dan penawaran barang dan jasa. Oleh karena
Lebih terperinciV. TEORI INFLASI Pengertian Inflasi
Nuhfil Hanani 1 V. TEORI INFLASI 5.1. Pengertian Inflasi Inflasi menunjukkan kenaikan dalam tingkat harga umum. Laju inflasi adalah tingkat perubahan tingkat harga umum, dan diukur sebagai berikut: tingkat
Lebih terperinciSISTEM MONETER INTERNASIONAL. Oleh : Dr. Chairul Anam, SE
SISTEM MONETER INTERNASIONAL Oleh : Dr. Chairul Anam, SE PENGERTIAN KURS VALAS VALUTA ASING (FOREX) Valas atau Forex (Foreign Currency) adalah mata uang asing atau alat pembayaran lainnya yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan uang sangat penting dalam perekonomian. Seluruh barang dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan perkembangan perekonomian atau
Lebih terperinciBab 6 TRANSAKSI INTERNASIONAL
Bab 6 TRANSAKSI INTERNASIONAL HARGA UNTUK TRANSAKSI INTERNASIONAL : NILAI TUKAR RIIL DAN NOMINAL Transaksi Internasional dipengaruhi oleh harga internasional. Dua harga internasional yang paling penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Inflasi adalah fenomena yang selalu ada di setiap negara dan merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inflasi adalah fenomena yang selalu ada di setiap negara dan merupakan salah satu indikator penting dalam perekonomian suatu negara. Kestabilan inflasi merupakan prasyarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor utama dalam perekonomian Negara tersebut. Peran kurs terletak pada nilai mata
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Nilai mata uang Rupiah dan perbandingan dengan nilai mata uang acuan internasional yaitu Dollar Amerika, merupakan salah satu gambaran pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah transaksi dagang antar subyek ekonomi Negara yang satu dengan subyek ekonomi Negara
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Pada penelitian tentang penawaran ekspor karet alam, ada beberapa teori yang dijadikan kerangka berpikir. Teori-teori tersebut adalah : teori
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara berkembang yang menggunakan sistem perekonomian terbuka.
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara berkembang yang menggunakan sistem perekonomian terbuka. Sistem perekonomian terbuka sangat penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Lebih terperinciBAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. diambil dari mata uang India Rupee. Sebelumnya di daerah yang sekarang disebut
BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Rupiah Rupiah (Rp) adalah mata uang Indonesia (kodenya adalah IDR). Nama ini diambil dari mata uang India Rupee. Sebelumnya di daerah yang sekarang disebut Indonesia menggunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. negara yang mengimpor maupun mengekspor akan menimbulkan suatu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi dalam bidang ekonomi, menyebabkan berkembangnya sistem perekonomian ke arah yang lebih terbuka antar negara. Perekonomian terbuka membawa suatu
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS P ENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS P ENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.2.1 Tinjauan tentang Impor Menurut Tambunan (2001:1), perdagangan internasional diartikan sebagai perdagangan antar atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri, demikian halnya dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri, demikian halnya dengan negara karena setiap negara membutuhkan negara lain untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian internasional, diantaranya yaitu impor. Kegiatan impor yang dilakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, seperti Indonesia serta dalam era globalisasi sekarang ini, suatu negara tidak terlepas dari kegiatan perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan ekonomi suatu negara pada dewasa ini tidak dapat dipisahkan dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan negara lain
Lebih terperinciKeseimbangan Ekonomi Empat Sektor. Oleh: Ruly Wiliandri, SE., MM
Keseimbangan Ekonomi Empat Sektor Oleh: Ruly Wiliandri, SE., MM Perekonomian empat sektor adalah perekonomian yg terdiri dari sektor RT, Perusahaan, pemerintah dan sektor LN. Perekonomian empat sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Atas Dollar Amerika Serikat Periode 2004Q.!-2013Q.3
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi internasional pada saat ini semakin berkembang pesat sehingga setiap negara di dunia mempunyai hubungan yang kuat dan transparan. Kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beredar juga mempengaruhi perekonomian. Dengan berkurangnya jumlah yang. mengganggu aktivitas perekonomian nasional.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian suatu negara merupakan salah satu hal yang penting bagi keberlangsungan negara tersebut. Sebuah negara yang berkembang pasti menghadapi berbagai masalah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan perekonomian dunia. Hal ini terjadi setelah dianutnya sistem perekonomian terbuka yang dalam aktivitasnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis mata uang di Amerika Latin, Asia Tenggara dan di banyak negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis mata uang di Amerika Latin, Asia Tenggara dan di banyak negara telah menunjukkan bahwa ketidakseimbangan kebijakan moneter dapat menyebabkan konsekuensi serius
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan suatu negara, terutama untuk negara-negara yang sedang berkembang. Peningkatan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/ bebas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sejak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/ bebas (freely floating system) yang dimulai sejak Agustus 1997, posisi nilai tukar rupiah terhadap mata uang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dibandingkan dengan negara-negara maju, Indonesia sangatlah tertinggal
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah Dibandingkan dengan negara-negara maju, Indonesia sangatlah tertinggal baik dipandang dari segi ekonomi maupun tarap hidup masyarakatnya. Untuk itu Indonesia selalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sedang aktif
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sedang aktif melaksanakan pembangunan. Dalam melaksanakan pembangunan sudah tentu membutuhkan dana yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. inflasi yang rendah dan stabil. Sesuai dengan UU No. 3 Tahun 2004 Pasal 7,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fokus utama dari kebijakan moneter adalah mencapai dan memelihara laju inflasi yang rendah dan stabil. Sesuai dengan UU No. 3 Tahun 2004 Pasal 7, tujuan Bank Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan tersebut muncul dari faktor internal maupun faktor eksternal. Namun saat ini, permasalahan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Inflasi Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus maksudnya
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. dengan kekuatan permintaan dan penawaran (Waluya, 2003)
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI Tinjauan Pustaka Harga suatu barang ekspor dan impor merupakan variabel penting dalam merncanakan suatu perdagangan internasional. Harga barang ekspor berhadapan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah dengan melakukan pembangunan baik dalam jangka pendek dan jangka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara negara di dunia bertujuan mensejahterakan penduduknya, begitu juga di Indonesia pemerintah telah berusaha maksimal agar dapat mensejahterakan penduduk.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. bahwa setiap manusia memiliki kebutuhan. Karena adanya kebutuhan ini, maka
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Teori Permintaan Menurut Sugiarto (2002), pengertian permintaan dapat diartikan sebagai jumlah barang atau jasa yang diminta
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Tingkat inflasi berbeda dari satu periode ke periode lainnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Cadangan devisa merupakan salah satu indikator yang sangat penting untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Cadangan devisa merupakan salah satu indikator yang sangat penting untuk menunjukan kuat atau lemahnya fundamental perekonomian suatu negara. Selain itu,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. kebutuhannya sendiri tanpa mengimpor barang dan jasa dari negara lain.
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Dewasa ini perdagangan internasional tidak dapat dihindari oleh setiap negara di dunia
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS MATA UANG SUATU NEGARA
1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS MATA UANG SUATU NEGARA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Sarjana S-1 Ekonomi Jurusan Ekonomi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB II TELAAH PUSTAKA. memainkan peranan penting dalam perdagangan internasional, karena nilai. dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai negara.
BAB II TELAAH PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Nilai Tukar (Kurs) Krugman dan Obstfeld (1994:73) mendefinisikan nilai tukar sebagai harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya. Nilai tukar memainkan peranan
Lebih terperinciSILABUS OLIMPIADE EKONOMI. : 120 menit tingkat kabupaten/kota dan provinsi. 150 menit tingkat nasional
SILABUS OLIMPIADE EKONOMI Bidang studi Jenjang Alokasi waktu : Ekonomi : SMA/MA : 120 menit tingkat kabupaten/kota dan provinsi 150 menit tingkat nasional Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran 1. Mengidentifikasi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Komposisi dan arah pandangan antara beberapa negara serta bagaimana pengaruhnya terhadap perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk. meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan masyarakat demokratis, yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. terlepas dari kegiatan ekonomi internasional. Kegiatan ekonomi internasional
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara penganut sistem perekonomian terbuka yang tidak terlepas dari kegiatan ekonomi internasional. Kegiatan ekonomi internasional yang dilakukan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, Vol.7, No.1, (Juli 2013), 2. (Bogor, Ghalia Indonesia, 2005), 1.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian terbuka dalam arus perdagangan internasional adalah suatu fakta yang tidak mungkin dihindari. Perdagangan internasional sangat diperlukan oleh sebuah
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: PDB, Kurs, Impor, Utang luar negeri
Judul : Pengaruh Kurs dan Impor Terhadap Produk Domestik Bruto Melalui Utang Luar Negeri di Indonesia Tahun 1996-2015 Nama : Nur Hamimah Nim : 1306105143 ABSTRAK Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Mata uang asing (valuta asing) merupakan suatu komoditas yang memiliki nilai
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Mata uang asing (valuta asing) merupakan suatu komoditas yang memiliki nilai ekonomis. Hal ini dikarenakan adanya permintaan yang timbul karena adanya kepentingan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang melanda Amerika Serikat terjadi akibat macetnya kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah (KPR) di Indonesia.
Lebih terperinciSEBUAH TEORI MAKROEKONOMI PEREKONOMIAN TERBUKA
SEBUAH TEORI MAKROEKONOMI PEREKONOMIAN TERBUKA Adalah perekonomian yang berinteraksi secara terbuka dengan perekonomian-perekonomian lainnya di seluruh dunia. Variabel yang terkait dalam perekonomian:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perdagangan internasional mempunyai peranan sangat penting sebagai motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat didefinisikan sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pengaruh
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pengaruh inflasi, suku
Lebih terperinciPengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM
Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Materi Perkuliahan: 1. Ruang Lingkup Analisis Makroekonomi (Konsep dasar ekonomi makro) 2. Aliran kegiatan perekonomian (aliran sirkular atau circular
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang. Oleh. masyarakat Indonesia yang maju dan mandiri.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang. Oleh karena itu Indonesia harus giat melaksanakan pembangunan disegala bidang. Tujuan utama pembangunan adalah tercapainya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori Tentang Ekspor (Perdagangan Internasional) Umum di Bidang Ekspor, ekspor adalah kegiatan mengeluarkan dari Daerah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Tentang Ekspor (Perdagangan Internasional) Menurut Undang-Undang Perdagangan Tahun 1996 tentang Ketentuan Umum di Bidang Ekspor, ekspor adalah kegiatan mengeluarkan dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap negara memiliki mata uang yang menunjukkan harga-harga barang dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap negara memiliki mata uang yang menunjukkan harga-harga barang dan jasa. Jika suatu negara memiliki hubungan ekonomi dengan negara-negara lain maka
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Nilai tukar mata uang adalah catatan harga pasar dari mata uang asing (foreign
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nilai tukar mata uang adalah catatan harga pasar dari mata uang asing (foreign currency) dalam harga mata uang domestik (domestic currency) atau harga mata uang domestik
Lebih terperinci= Inflasi Pt = Indeks Harga Konsumen tahun-t Pt-1 = Indeks Harga Konsumen tahun sebelumnya (t-1)
Inflasi adalah kecendrungan meningkatnya harga-harga barang secara umum dan terus menerus. Kenaikkan harga satu atau dua barang tidak bisa disebut sebagai inflasi, kecuali jika kenaikkan harga barang itu
Lebih terperinciPengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM
Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengertian Ilmu Ekonomi Adalah studi mengenai cara-cara yang ditempuh oleh masyarakat untuk menggunakan sumber daya yang langka guna memproduksi komoditas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. atau nilai tukar (Miskhin, 2007:435). Bagi negara berkembang dengan
0 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Harga mata uang suatu negara dalam harga mata uang negara lain disebut kurs atau nilai tukar (Miskhin, 2007:435). Bagi negara berkembang dengan perekonomian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi dan Fungsi Uang Uang merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari denyut kehidupan ekonomi masyarakat. Stabilitas ekonomi dan pertumbuhan ekonomi suatu negara ditentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar Rupiah terus mengalami tekanan depresiasi. Ketidakpastian pemulihan ekonomi dunia juga telah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bank Indonesia selaku bank sentral berdasarkan pasal 4 Ayat 1 Undangundang RI No. 23 Tahun 1999 merupakan lembaga negara yang independen. Hal ini berarti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi negara tersebut. Semakin baik tingkat perekonomian suatu negara, maka
PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Semakin baik tingkat perekonomian suatu negara, maka semakin
Lebih terperinciI.PENDAHULUAN. Meningkatnya peran perdagangan internasional dibandingkan dengan. perdagangan domestik merupakan salah satu ciri yang menandai semakin
I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Meningkatnya peran perdagangan internasional dibandingkan dengan perdagangan domestik merupakan salah satu ciri yang menandai semakin berkembangnya globalisasi,
Lebih terperinciEKONOMI MAKRO RINA FITRIANA,ST,MM
EKONOMI MAKRO RINA FITRIANA,ST,MM EKONOMI MAKRO Ekonomi Tertutup : Ekonomi yang tidak berinteraksi dengan ekonomi lain di dunia Ekonomi Terbuka : Ekonomi yang berinteraksi secara bebas dengan ekonomi lain
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. moneter, bunga itu adalah sebuah pembayaran untuk menggunakan uang. Karena
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Umum Suku Bunga Keynes berpendapat bahwa suku bunga itu adalah semata-mata gejala moneter, bunga itu adalah sebuah pembayaran untuk menggunakan uang. Karena tingkat bunga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi tidak pernah lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth). Karena pembangunan ekonomi mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fungsi sebagai penyimpan nilai, unit hitung, dan media pertukaran.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Uang merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam kegiatan perekonomian diseluruh dunia. Bagi seorang ekonom, uang adalah persediaan aset yang dapat dengan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah kegiatan perdagangan barang-barang dan jasa, yang dilakukan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing pihak. Masing-masing
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan diartikan sebagai suatu proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing pihak.
Lebih terperinciPERNYATAAN ORISINALITAS...
Judul : PENGARUH KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT, LUAS AREA BUDIDAYA, INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR, JUMLAH PRODUKSI TERHADAP EKSPOR UDANG INDONESIA TAHUN 2000-2015 Nama : I Kadek Widnyana Mayogantara NIM
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS
III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS 3.1. Teori Perdagangan Internasional Teori tentang perdagangan internasional telah mengalami perkembangan yang sangat maju, yaitu dimulai dengan teori klasik tentang keunggulan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya. Berikut ringkasan beberapa
Lebih terperinci