BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kepuasan Pemakai Sistem Informasi Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang dengan membandingkan kinerja (atau hasil) yang dialaminya dengan yang diharapkannya (Kotler, 1995, p46). Tingkat kepuasan dapat diukur dari kinerja yang dirasakan apakah sesuai dengan harapan. Karyawan akan kecewa jika kinerja / pelayanan dibawah harapan, dan puas jika kinerja sudah sesuai dengan harapannya. Dengan demikian, kepuasan pemakai sistem informasi merupakan hasil perbandingan antara harapan pemakai terhadap sistem informasi dengan kinerja sistem informasi yang ditinjau dari sejumlah aspek sistem informasi. Hal ini menimbulkan terjadinya kesenjangan antara kinerja dan harapan pemakai terhadap suatu sistem informasi. Kesenjangan ini didefinisikan sebagai kinerja sistem informasi dikurangi dengan harapan pemakai terhadap sistem tersebut. Jika kinerja melebihi harapan (kesenjangan positif), maka pemakai telah merasa puas terhadap sistem informasi. Sebaliknya, jika kesenjangan negatif, maka pemakai belum merasa puas terhadap sistem informasi. Kesenjangan positif atau negatif tersebut dapat mengindikasikan suatu keadaan yang terjadi pada sistem informasi yang ada. Kesenjangan positif yang besar mengindikasikan bahwa sistem informasi telah disia-siakan. Sebaliknya, kesenjangan negatif yang besar mengindikasikan suatu kebutuhan akan peningkatan kinerja. 6

2 7 Suatu penelitian oleh Palvia (1996) telah menghasilkan suatu model dan instrumen untuk mengukur kepuasan pemakai terhadap teknologi informasi. Variabel-variabel yang diukur dalam model tersebut adalah meliputi: kecukupan perangkat lunak, pemeliharaan perangkat lunak, isi informasi, keakuratan informasi, format informasi, kemudahan pemakaian, ketepatan waktu, keamanan dan integritas, dokumentasi, dukungan vendor, dan pelatihan dan pendidikan. Model ini dapat dikembangkan menjadi suatu model yang lebih kompleks, dimana sistem informasi ditinjau dari beberapa aspek, yakni jaringannya, perangkat kerasnya, perangkat lunaknya, dan datanya. Dengan model ini, dapat diketahui pada bagian mana dari sistem informasi, pemakai tersebut belum puas. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Doll dan Torkzadeah (1988) terhadap pemakai akhir (end user) yang secara langsung menggunakan program aplikasi, terbukti bahwa kepuasan pemakai akhir (end user computing satisfaction = EUCS) dipengaruhi oleh 5 faktor, yakni isi (content), akurasi (accuracy), format, kemudahan penggunaan (ease of use), dan ketepatan waktu (timeliness). Khusus untuk sistem EDI, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Advanced EDI & Barcoding Corp. terhadap 255 perusahaan kecil dan menengah, ditemukan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut percaya bahwa EDI akan menolong mereka dalam meningkatkan efisiensi perusahaan dan kualitas layanan. Pernyataan ini bersumber dari laporan yang dikeluarkan oleh Advanced EDI & Barcoding Corp. pada tahun 1999.

3 8 Pengukuran kepuasan karyawan diperlukan, karena sekitar 10% sampai dengan 30%, perusahaan tidak mengetahui penyebab berkurangnya konsumen (CSM, 2000). Oleh karena itu, mengetahui tingkat kepuasan karyawan sangat dibutuhkan. Untuk mengukur kepuasan pemakai ini dapat dilakukan dengan menggunakan analisis kesenjangan, yang dalam hal ini berkaitan dengan perbedaan antara harapan dan persepsi dari karyawan dengan pelayanan yang sudah dilakukan. Analisis kesenjangan ini menggunakan 5 dimensi yang disebut SERVQUAL model, yakni: a. Buki langsung (tangibles), yang meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, dan penampilan staf. b. Keandalan (reliability), yaitu kemampuan staf memberikan pelayanan yang dijanjikan secara akurat dan memuaskan. c. Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap. d. Jaminan (assurance), yang mencakup pengetahuan dan kemampuan staf untuk memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada pelanggan. e. Empati, yaitu perhatian staf pada persoalan yang dihadapi pelanggan dan memahami kebutuhan pelanggan. 2.2 Analisis Kesenjangan Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa kepuasan pemakai sistem informasi dilakukan dengan analisis kesenjangan. Ada dua pendekatan yang digunakan untuk menganalisis kesenjangan, yaitu :

4 9 a. Model Kim, yang menghitung kesenjangan mulai dari perancangan, implementasi hingga proses setelah implementasi. Kesenjangan yang diukur mulai dari harapan pemakai dibandingkan dengan interpretasi programmer, keinginan manajemen, dan kualitas yang terjadi setelah diimplementasikan. b. Pendekatan Miller-Doyle. Pendekatan ini lebih sering digunakan untuk mengukur kepuasan pemakai sistem informasi, karena dilakukan melalui survei / kuesioner. 2.3 Kualitas Bidang Jasa Pelayanan dan karakteristik penyampaian dapat diidentifikasi secara standar, yaitu dengan dilakukan pengukuran baik secara kuantitatif maupun kualitatif secara subyektif. Hal ini tercakup dalam dua bagian, yaitu: persyaratan jasa dan persyaratan penyampaian jasa. Menurut Rothery (1992, pp ), persyaratan jasa memiliki karakteristik khusus, yaitu: a. Kuantitatif, yang mencakup: waktu tunggu, waktu penyampaian, ketepatan pelayanan, kelengkapan pelayanan, dan ketepatan penagihan. b. Kualitatif, yang mencakup: kredibilitas, aksestabilitas, keamanan, kecepatan menanggapi, kebaikan, kenyamanan, estetika, dan kesehatan. Sedangkan pada persyaratan penyampaian jasa, karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut: a. Kuantitatif, yang mencakup: kapasitas jasa, kuantitas gudang, jumlah personil, dan waktu proses. b. Kualitatif, yang mencakup: kompetensi, keandalan, dan komunikasi.

5 10 Perbedaan antara persyaratan jasa dan persyaratan penyampaian jasa adalah terletak pada konsepnya. Konsep tersebut mengatakan bahwa persyaratan jasa dapat diamati secara langsung oleh pelanggan, misalnya: waktu tunggu, faktur, dan kompetensi. Sedangkan persyaratan penyampaian jasa tidak selalu dapat diobservasi, tetapi akan berpengaruh pada pelayanan, misalnya: kapasitas dan personil. 2.4 Sumber Daya Sistem Informasi Sumber Daya Jaringan Sumber daya jaringan merupakan jaringan komunikasi yang menghubungkan antar komputer menjadi satu kesatuan, sehingga komponen ini bersifat fundamental dari sistem informasi. Sumber daya jaringan terdiri dari: Media komunikasi, contohnya twisted-pair wire, kabel coaxial, fiber-optic, sistem gelombang mikro, dan sistem satelit komunikasi. Pendukung jaringan, merupakan keseluruhan sumber daya manusia, perangkat keras, perangkat lunak, dan data yang secara langsung mendukung pengoperasian dan penggunaan jaringan komunikasi Sumber Daya Perangkat Keras Sumber daya perangkat keras terdiri dari semua peralatan dan material fisik yang digunakan dalam sistem informasi. Contoh perangkat keras dalam sistem informasi yang berbasis komputer adalah:

6 11 Sistem komputer, terdiri dari CPU (Central Processing Unit) yang berisi mikroprosesor, dan serangkaian peralatan yang saling terintegrasi. Contoh dari sistem komputer ini adalah sistem mikrokomputer, sistem komputer midrange, dan sistem komputer mainframe besar. Peralatan penunjang komputer, yaitu peralatan-peralatan seperti keyboard dan electronic mouse untuk input data dan perintah; layar video dan printer untuk output informasi; serta disket magnetik, tape magnetik, dan optikal untuk media penyimpanan data Sumber Daya Perangkat Lunak Sumber daya perangkat lunak terdiri dari semua rangkaian instruksi pemrosesan informasi, yang dikenal sebagai suatu program. Program ini berperan untuk mengarahkan dan mengendalikan perangkat keras komputer dan juga untuk memberikan instruksi pemrosesan informasi yang dibutuhkan orang-orang, yang dikenal sebagai prosedur. Contoh sumber daya perangkat lunak adalah sebagai berikut: Perangkat lunak sistem, terdiri program sistem operasi yang mengontrol dan mendukung operasi suatu sistem komputer, misalnya: UNIX, Windows, dan lainlain. Perangkat lunak aplikasi, yaitu program yang mengarahkan pemrosesan untuk penggunaan khusus komputer oleh pemakai akhir. Contohnya program analisis penjualan, program gaji, dan program pemrosesan kata.

7 12 Prosedur, yaitu instruksi pengoperasian untuk orang-orang yang akan menggunakan suatu sistem informasi. Contohnya instruksi untuk mengisi formulir kertas atau menggunakan paket perangkat lunak Sumber Daya Data Data adalah lebih dari bahan mentah sistem informasi. Konsep sumber daya data telah diperluas oleh para manajer dan profesional sistem informasi karena sadar akan nilai data sebagai sumber daya organisasional. Oleh karena itu data harus dipandang sebagai sumber daya data yang harus dikelola secara efektif untuk memberi manfaat bagi semua pemakai akhir dalam organisasi. Sumber daya data dari sistem informasi dapat dikelompokkan menjadi: Databases yang menyimpan data yang telah diproses dan diorganisir. Knowledge bases yang menyimpan pengetahuan dalam serangkaian bentuk seperti fakta-fakta, aturan-aturan, dan contoh-contoh kasus tentang praktek bisnis Sumber Daya Manusia Manusia dibutuhkan untuk operasi dalam sistem informasi. Sumber daya manusia disini termasuk pemakai akhir (end users) dan spesialis sistem informasi (IS specialists). Pemakai akhir (juga disebut pemakai atau klien) adalah orang-orang yang menggunakan sistem informasi atau informasi yang dihasilkannya, seperti akuntan, tenaga penjual, juru tulis, pelanggan, ataupun manajer.

8 13 Spesialis sistem informasi adalah orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi. Mereka termasuk analis sistem, programer, operator komputer, dan personel sistem informasi manajerial, teknikal, dan klerikal lainnya. Singkatnya, analis sistem merancang sistem informasi berdasarkan kebutuhan informasi dari pemakai akhir, programmer menyiapkan programprogram komputer berdasarkan spesifikasi dari analis sistem, dan operator komputer mengoperasikan sistem-sistem komputer besar. 2.5 Jenis Pelayanan di Pelabuhan Laut Tujuan kegiatan suatu pelabuhan dapat dikaitkan dengan kepentingan ekonomi, kepentingan pemerintah, swasta, dan lain-lain. Berdasarkan Peraturan Pemerintah no.11 tahun 1983 tentang Pembinaan Kepelabuhan, bab I pasal 1 ayat (a) disebutkan bahwa: Pelabuhan adalah tempat berlabuh dan/atau tempat bertambatnya kapal laut serta kendaraan air lainnya, menaikkan dan menurunkan penumpang, bongkar muat barang dan hewan serta merupakan daerah lingkungan kerja kegiatan ekonomi. Dalam perkembangan selanjutnya, pengertian pelabuhan berkembang menjadi suatu prasarana dan sistem. Dengan demikian pelabuhan merupakan suatu lingkungan kerja, baik darat maupun perairan, yang dilengkapi dengan fasilitas tempat berlabuh dan bertambatnya kapal, untuk terselenggaranya bongkar muat kapal dan barang (Salim, 1998, p98).

9 14 Berdasarkan pengertian pelabuhan yang lebih luas, jenis pelayanan di pelabuhan laut dapat dibagi menjadi 3 hal, yaitu: a. Pelayanan kapal, yang terdiri dari: jasa labuh, jasa pandu, jasa tambat, dan pelayanan air. b. Pelayanan barang, yaitu penyediaan fasilitas yang diperlukan untuk melayani kepentingan penanganan barang-barang melalui pelabuhan, baik untuk barang ekspor-impor maupun perdagangan antar pulau. Dalam pelayanan barang ini banyak instansi maupun perusahaan yang terlibat, yaitu: Instansi Administrator Pelabuhan, Instansi Bea & Cukai, PT. Pelindo, Instansi Kesehatan Pelabuhan, Instansi Karantina, Instansi Keamanan, Perusahaan Pelayaran, Perusahaan Bongkar Muat, Freight Forwarder, dan tenaga kerja bongkar muat. c. Pelayanan rupa-rupa usaha, yang terdiri dari: tanah, perairan, bangunan, air bersih, listrik, pas dan retribusi, serta alat-alat mekanis. 2.6 Transaksi Dokumen Dalam setiap proses bisnis, informasi menjadi bagian penting yang harus dikuasai. Oleh karena itu, pertukaran informasi memegang peranan penting dalam proses bisnis. Untuk menunjang kesuksesan pertukaran informasi, dibutuhkan suatu teknologi informasi yang benar-benar andal. Keandalan ini akan mendukung suatu sistem informasi yang cepat, tepat, dan akurat. Pertukaran informasi ini erat kaitannya dengan proses transaksi dokumen, karena di dalam suatu dokumen terkandung data yang dibutuhkan oleh setiap perusahaan, yang jika diolah dengan benar akan

10 15 menghasilkan suatu informasi yang berguna. Proses transaksi dokumen dapat digambarkan secara sederhana sesuai dengan blok diagram berikut ini: Transaksi masuk Transaksi keluar Pengeditan transaksi Penyortiran Pengolahan transaksi Kendali transaksi Gambar 2.1 Proses Transaksi Dokumen Langkah awal pada proses transaksi dokumen adalah permohonan dokumen, dimana transaksi masuk. Selanjutnya, transaksi diedit sesuai dengan kebutuhan dan dilakukan dengan bantuan komputer. Lalu transaksi yang bertumpuk diurutkan sesuai dengan waktu pengajuan dokumen. Langkah berikutnya adalah pengolahan transaksi yang juga didukung oleh kendali transaksi. Kendali ini dibutuhkan untuk memeriksa setiap kesalahan yang terjadi, seperti ketidaklengkapan dokumen, kesalahan pengisian, kesalahan penyortiran, dan lain-lain. Pada proses pengolahan data ini juga dilakukan penyesuaian format data dokumen yang telah distandarisasi. 2.7 Pertukaran Data Elektronik (EDI) Definisi dan Manfaat Sistem EDI Pertukaran Data Elektronik (EDI) merupakan transmisi elektronik dari sumber dokumen antar komputer dari organisasi-organisasi yang berbeda. Secara khusus, perangkat lunak EDI digunakan untuk mengubah format dokumen suatu perusahaan

11 16 menjadi format EDI yang terstandarisasi. Transaksi data yang terformat ditransmisikan melalui rantai jaringan antar komputer, tanpa menggunakan kertas dan intervensi manusia. Terdapat berbagai macam definisi EDI, tetapi ada 2 kata kunci yang perlu dipahami, yaitu komunikasi antar komputer dan aturan transaksi. Keduanya adalah faktor utama yang berperan dalam penguasaan dan pengembangan EDI. Sebagaimana halnya dengan sistem informasi pada umumnya, sistem EDI juga meliputi 5 komponen utama yang saling berkaitan satu sama lain, yang meliputi orang (people), perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan komunikasi (communications networks), dan sumber data (data resources). Kelima komponen tersebut harus terintegrasi satu sama lain, sehingga dapat diciptakan suatu efisiensi dan efektivitas dalam suatu organisasi / perusahaan. Information Systems People Data Software Hardware Networks Gambar 2.2 Komponen Sistem Informasi (O Brien, 1998, pp. 10) Secara garis besar, manfaat sistem EDI bagi perusahaan dapat ditinjau dari manfaat langsung dan manfaat tidak langsung yang akan diperoleh perusahaan.

12 17 Adapun manfaat-manfaat yang dapat diberikan oleh sistem EDI ini dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 2.1 Manfaat Sistem EDI bagi Perusahaan (O Brien, 1999, p335) Arah Manfaat Manfaat Alasan Manfaat Langsung Mangurangi biaya transaksi. Pengurangan kertas dan tenaga kerja. Manfaat Tidak Langsung Meningkatkan aliran kas. Mengurangi tingkat persediaan (inventory). Kualitas informasi lebih baik. Meningkatkan efisiensi operasional. Pelayanan lebih baik. Memperbaiki hubungan dagang dengan partner. Meningkatkan kemampuan untuk berkompetisi. Kecepatan proses dan pertukaran informasi. Siklus pemesanan pendek, sehingga dapat mengurangi biaya pemesanan. Meningkatkan ketepatan waktu, akurasi, dan aksesbilitas informasi. Memperbaiki operasi internal berupa pengurangan waktu dan biaya. Waktu layanan lebih singkat. Menumbuhkan kepercayaan melalui tukarmenukar informasi dan menghilangkan faktor-faktor pengganggu. Meningkatkan kemampuan untuk meraih pasar baru dan menyediakan pelayanan yang lebih baik pada harga yang rendah Sistem EDI Pelabuhan Sistem EDI dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing organisasi / perusahaan. Oleh karena itu, jenis sistem EDI dapat beraneka ragam, seperti EDI Kepabeanan, EDI Pelabuhan, EDI Konversi Efek, EDI Supply Chain, dan lain-lain. Dalam tesis ini dibahas mengenai EDI Pelabuhan, karena sistem EDI ini diterapkan di Pelabuhan Laut Tanjung Priok untuk membantu kelancaran proses pertukaran data.

13 18 EDI Pelabuhan merupakan sistem pertukaran data secara elektronik yang dikembangkan oleh PT. Pelabuhan Indonesia II untuk memepermudah sistem bongkar muat peti kemas di pelabuhan laut. Komunitas dari sistem EDI Pelabuhan ini dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 2.3 Komunitas Sistem EDI Pelabuhan (EDI Indonesia On-line, 2001) Dokumen-dokumen EDI yang digunakan dalam sistem EDI Pelabuhan ini, antara lain: - CUSREP: dokumen pemberitahuan kedatangan kapal. - CUSCAR: dokumen yang menjelaskan isi peti kemas (manifest). - BAPLIE: dokumen yang menjelaskan posisi peti kemas di kapal (bay plan). - COARRI: laporan realisasi bongkar muat peti kemas.

14 19 - INVOIC: dokumen tagihan. - DEBADV: informasi debit dari bank. - CREADV: informasi kredit dari bank. - IFCSUM: dokumen permintaan mengenai pengeluaran barang. - APERAK: tanggapan terhadap permintaan pengeluaran barang. - CODECO: laporan pengeluaran atau penerimaan peti kemas. - PAYORD: dokumen perintah pembayaran. - IFTSAI: permintaan informasi kapasitas kapal yang tersedia. - COPARN: laporan peti kemas yang akan dimuat ke kapal Proses yang Terjadi dalam Sistem EDI Proses EDI terdiri dari tiga fungsi yang terdapat dalam masing-masing sistem komputer. Perusahaan yang memiliki dokumen-dokumen yang terintegrasi dalam EDI, harus memelihara sistem aplikasi dan hubungan antar-muka EDI (EDI interface), perangkat lunak EDI, dan komunikasi. Ketiga fungsi tersebut memiliki beberapa peranan dalam proses EDI, yaitu: a. Sistem aplikasi dan hubungan antar-muka, berperan untuk: - memproses data, untuk dikirim ke atau diterima dari, partner bisnis. - memindahkan transaksi elektronik ke/dari sistem aplikasi. - memisahkan transaksi-transaksi. - mengirim transaksi-transaksi yang masuk ke sistem aplikasi dan membawa transaksi tersebut dari sistem aplikasi ke transmisi luar. b. Perangkat lunak EDI, berperan untuk:

15 20 - memanipulasi aliran data antara sistem aplikasi dan sistem komunikasi. - menerjemahkan dokumen bisnis ke dalam format X.12 (standar EDI). - membuat pernyataan fungsional, yaitu transaksi EDI yang memberitahukan partner bisnis bahwa dokumen elektronik telah diterima. - memeriksa identitas partner bisnis. - mengesahkan transaksi-transaksi, yakni dengan membandingkan arsip (file) master dengan informasi yang dikirim. c. Komunikasi, berperan untuk: - mengirim/menerima data ke/dari partner bisnis melalui suatu jaringan. - memproteksi data dari kesalahan pengiriman atau interupsi-interupsi. Contoh proses EDI seperti yang terlihat pada gambar 2.4 menunjukkan suatu proses pemberitahuan pengiriman (shipment) dari pabrik ke pelanggan. Proses EDI tersebut meliputi beberapa tahapan, yaitu: - Data dikutip dari database pengiriman yang terdapat pada pabrik. - Data diterjemahkan oleh perangkat lunak EDI menjadi standar X.12 format EDI pemberitahuan pengiriman. - Pemberitahuan pengiriman dengan standar X.12 dikirim melalui jaringan VAN (Value-Added Network) ke perusahaan pelanggan. - Pemberitahuan pengiriman dengan standar X.12 diterima oleh pelanggan. - Pemberitahuan pengiriman dengan standar X.12 diterjemahkan menjadi suatu format yang dapat digunakan untuk memperbaharui database pelanggan.

16 21 Gambar 2.4 Contoh Proses EDI Standarisasi dan Format Data dalam Sistem EDI Komunikasi yang digunakan dalam sistem EDI berbentuk suatu jaringan (network), seperti LAN (Local Area Network), intranet, extranet, dan internet. Untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain, diperlukan suatu aturan tertentu, yang dikenal dengan nama protokol. Berbagai protokol komunikasi data telah dikembangkan guna memenuhi kebutuhan akan protokol komunikasi data yang handal. Beberapa jenis protokol yang sudah terkenal antara lain: X.25, Asynchronous, Bisynchronous, TCP/IP, IPX, SNA, dan lain-lain. Implementasi dari jenis-jenis protokol tersebut telah diterapkan di berbagai bidang. Sebagai contoh: salah satu penerapan X.25 adalah untuk transfer data antar bank, TCP/IP digunakan sebagai protokol utama di Internet, IPX diterapkan oleh Novell Netware dalam pembentukan Local Area Network, dan lain-lain.

17 22 Dari berbagai jenis protokol yang ada, seluruhnya dapat digunakan dalam proses implementasi EDI. Hal ini disebabkan karena EDI bekerja pada tingkat aplikasi seperti yang telah dijelaskan pada definisi EDI. Ia tidak menangani proses penyampaian dan transfer data dari satu komputer ke komputer yang lain. Ia hanya menangani proses pengaturan bentuk data yang akan dikirim/diterima sesuai format data yang diinginkan oleh masing-masing pihak. Ada dua alternatif yang dapat ditempuh perusahaan untuk pengadaan komunikasi ini. Alternatif pertama, adalah menyediakan fasilitias komunikasi secara langsung ke partner bisnis. Alternatif kedua, adalah menggunakan layanan pihak ketiga, yakni Value-Added Network (VAN). EDI VANs menyediakan suatu jaringan komunikasi yang menghubungkan partner-partner bisnis, tanpa memperhatikan platform perangkat keras individual atau jenis protokol komunikasi. Masing-masing partner menghubungi VAN, dan VAN mengelola koneksi-koneksi tersebut ke semua partner bisnis yang telah terhubung. Dalam pemilihan VAN, harus diperhatikan beberapa kriteria, yaitu: - Mengikuti standar ASC X Jenis protokol yang disediakan dan kecepatan komunikasi. - Biaya dasar sambungan komunikasi dan biaya lain-lain. - Layanan backup dan recovery data. - Keamanan data yang dikirimkan. - VAS (Value-Added Services) yang dimiliki. Hal penting lainnya dari sistem EDI adalah masalah format data yang harus sesuai dengan standar. Pembentukan data untuk suatu aplikasi harus diterjemahkan

18 23 oleh suatu translator. Oleh karena itu, suatu translator harus mengetahui bagaimana untuk mengakses data dan mengerti format data. Untuk mengakses data, translator harus mendukung suatu file interface. Untuk transaksi ke luar, suatu aplikasi mencatat data transaksi ke suatu file (yang disebut sebagai suatu flat-file). Translator membentuk data berdasarkan aturan penulisan yang telah ditentukan dalam EDI dan juga memproduksi suatu file EDI yang siap untuk dikirim ke partner bisnis. Untuk transaksi ke dalam, translator memeriksa versi standar dan release yang didukung, serta kalimat (syntax) dari pertukaran, yang semuanya harus sesuai dengan standar. Translator memproduksi suatu flat-file untuk aplikasi sebagai hasil keluaran (output). Standar yang biasanya digunakan dalam EDI adalah X.12 (EDIFACT) yang distandarisasi pada tahun 1979 oleh American National Standards Institute (ANSI).

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMAKAI SISTEM E.D.I DI PELABUHAN LAUT TANJUNG PRIOK

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMAKAI SISTEM E.D.I DI PELABUHAN LAUT TANJUNG PRIOK KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMAKAI SISTEM E.D.I DI PELABUHAN LAUT TANJUNG PRIOK Kuesioner ini merupakan bagian dari penelitian tesis dalam rangka untuk memenuhi persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi telah digunakan secara meluas di segala bidang, seperti

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi telah digunakan secara meluas di segala bidang, seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi telah digunakan secara meluas di segala bidang, seperti bidang industri, pendidikan, dan perhubungan. Dalam bidang industri, teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Kuesioner disebarkan pada tanggal 5 Juni 2002 dalam periode 2 minggu langsung kepada 60 responden di kawasan Pelabuhan Laut Tanjung Priok (bagian terminal

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan data

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI I. KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR SISTEM

SISTEM INFORMASI I. KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR SISTEM SISTEM INFORMASI I. KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR SISTEM Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional Persiapan untuk rancang bangun implentasi

Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional Persiapan untuk rancang bangun implentasi Untung Subagyo Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional Persiapan untuk rancang bangun implentasi Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk

Lebih terperinci

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Sistem Informasi Bisnis

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Sistem Informasi Bisnis Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I Sistem Informasi Bisnis 1 Outline Materi Konsep Dasar Sistem dan Informasi Pengertian Sistem Informasi Proses Bisnis Sistem Informasi Bisnis (e-bisnis) Jenis Sistem Informasi

Lebih terperinci

Informasi (Survei pada Tiga Satker KPU Pengguna Software Aplikasi SIA).

Informasi (Survei pada Tiga Satker KPU Pengguna Software Aplikasi SIA). Bandung, November 2012 Hal: Permohonan Pengisian Kuisioner Kepada Yth. Bapak/Ibu Responden Di Tempat Dengan hormat, Dalam rangka penyelesaian Tugas Akhir Strata (S1) Program Studi Akuntansi di Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai software telah menjanjikan berbagai transaksi bisnis dan penyediaan

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai software telah menjanjikan berbagai transaksi bisnis dan penyediaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan komputer pada aktivitas bisnis yang di tunjang dengan tersedianya berbagai software telah menjanjikan berbagai transaksi bisnis dan penyediaan informasi

Lebih terperinci

Desain Sistem Donny Yulianto, S.Kom

Desain Sistem Donny Yulianto, S.Kom Pertemuan 6 Desain Sistem Donny Yulianto, S.Kom 1 Pendahuluan Setelah tahap analisis sistem dilakukan, maka analisis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya

Lebih terperinci

Kontrak Kuliah. Desain Sistem. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Kontrak Kuliah. Desain Sistem. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Kontrak Kuliah Desain Sistem Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Desain Sistem Setelah tahap analisis selesai, maka analis sistem mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Setelah itu tiba waktunya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut: 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut: Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI I. KONSEP DASAR

SISTEM INFORMASI I. KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI I. KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR SISTEM Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama sama untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan, lingkup tugas akhir, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Sistem adalah sekelompok

Lebih terperinci

Lima Sumber Daya Utama dan Bagaimana Sumber Daya Diatur

Lima Sumber Daya Utama dan Bagaimana Sumber Daya Diatur Lima Sumber Daya Utama dan Bagaimana Sumber Daya Diatur Manajer mengelola lima jenis sumber daya yaitu: 1. Manusia 2. Material Sumber Daya Fisik 3. Mesin (termasuk fasilitas dan energy) 4. Uang (money)

Lebih terperinci

BAB I PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI

BAB I PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI BAB I PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI 1.1 PENGERTIAN TEKNOLOGI INFORMASI Teknologi Informasi adalah istilah terhadap berbagai macam hal dan kemampuan yang digunakan dalam pembentukan, penyimpanan, dan penyebaran

Lebih terperinci

KONSEP DASAR 1. Konsep Sistem 2. Konsep Informasi 3. Komponen yang membentuk STI 4. STI untuk pengambilan keputusan

KONSEP DASAR 1. Konsep Sistem 2. Konsep Informasi 3. Komponen yang membentuk STI 4. STI untuk pengambilan keputusan 1 KONSEP DASAR 1. Konsep Sistem 2. Konsep Informasi 3. Komponen yang membentuk STI 4. STI untuk pengambilan keputusan Untuk dapat memahami sebuah sistem dapat digunakan dua pendekatan : a. Pendekatan Prosedur

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1)

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) L1 LAMPIRAN A KUESIONER Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) 1 Setiap penggunaan sistem informasi harus melaksanakan aturan yang ditetapkan perusahaan 2 Pimpinan masing-masing unit organisasi

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari

Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari PENGEMBANGAN SISTEM Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN SISTEM Kebutuhan Pengembangan g Sistem Terstruktur Proses Konstruksi Sistem 1. Mengidentifikasi masalah besar TI untuk

Lebih terperinci

Jenis-jenis/Tipe-tipe Data

Jenis-jenis/Tipe-tipe Data Data itu? Representasi fakta dunia nyata. Jenis-jenis/Tipe-tipe Data yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dll. yang

Lebih terperinci

KOMPUTER SEBAGAI ALAT PEMECAHAN MASALAH

KOMPUTER SEBAGAI ALAT PEMECAHAN MASALAH KOMPUTER SEBAGAI ALAT PEMECAHAN MASALAH Arsitektur Komputer Komputer merupakan sebuah sistem, kombinasi beberapa komponen yang saling berhubungan yang melaksanakan fungsi dasar sistem, yaitu masukan, keluaran,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI RESTORAN

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI RESTORAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI RESTORAN Rin Rin Meilani Salim Jurusan Sistem Informasi STMIK Mikroskil rinrin.meilani@gmail.com Abstrak Pengelolaan data yang baik pada sebuah restoran sangat diperlukan

Lebih terperinci

PENTINGNYA SUMBER DAYA KONSEPTUAL. Tugas Makalah. Untuk menempuh mata Kuliah Sistem Informasi dan Manajemen

PENTINGNYA SUMBER DAYA KONSEPTUAL. Tugas Makalah. Untuk menempuh mata Kuliah Sistem Informasi dan Manajemen PENTINGNYA SUMBER DAYA KONSEPTUAL Tugas Makalah Untuk menempuh mata Kuliah Sistem Informasi dan Manajemen Oleh : KELOMPOK 1 Alfan Hudan Dardiri 115030200111015 Onovio Bagus Permata 115030207111019 Mukhammad

Lebih terperinci

BAB VI AUDIT PEMROSESAN DATA ELEKTRONIK (PDE)

BAB VI AUDIT PEMROSESAN DATA ELEKTRONIK (PDE) BAB VI AUDIT PEMROSESAN DATA ELEKTRONIK (PDE) A. Pengertian Secara sederhana komputer dapat diartikan sebagai seperangkat alat elektronik yang dapat dipakai untuk memproses data/fakta. Pemrosesan data

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT 4.1 Prosedur Evaluasi Evaluasi terhadap sistem informasi distribusi pada PT Prima Cipta Instrument merupakan suatu proses evaluasi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM DAN ANALIS SISTEM & STRATEGI PENGEMBANGANNYA. Oleh : Arvian Triantoro

PENGEMBANGAN SISTEM DAN ANALIS SISTEM & STRATEGI PENGEMBANGANNYA. Oleh : Arvian Triantoro PENGEMBANGAN DAN ANALIS & STRATEGI PENGEMBANGANNYA Oleh : Arvian Triantoro Latar Belakang : Adanya perubahan kebutuhan pemakai atau bisnis Perubahan teknologi Peningkatan proses bisnis Keunggulan kompetitif

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA UD. SUMBER MUTIARA RANTAUPRAPAT

ANALISIS SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA UD. SUMBER MUTIARA RANTAUPRAPAT ANALISIS SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA UD. SUMBER MUTIARA RANTAUPRAPAT Pieter Octaviandy Program Studi Sistem Informasi STMIK TIME MEDAN pieter.lecture@gmail.com Abstrak Penulisan

Lebih terperinci

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

Saripudin. Introduction to Information Systems Chapter : 1, 2, 7, 8, 9, 10, /02/2009 Saripudin, Manajemen Pariwisata FEB UPI

Saripudin. Introduction to Information Systems Chapter : 1, 2, 7, 8, 9, 10, /02/2009 Saripudin, Manajemen Pariwisata FEB UPI Sistem Informasi Oleh : Saripudin Introduction to Information Systems Chapter : 1, 2, 7, 8, 9, 10, 11 http://highered.mcgraw-hill.com/sites/0072472642/ com/sites/0072472642/ 21/02/2009 Saripudin, Manajemen

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan guna memperbaiki organisasi ke arah yang lebih baik (McLeod, 1998). Menurut Hartono (2005)

Lebih terperinci

BAB 13 SISTEM INFORMASI

BAB 13 SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI Tujuan Bab ini dimaksudkan agar mahasiswa memahami pentingnya informasi, dan pengembangan sistem informasi yang optimal untuk kehidupan suatu organisasi. Materi Materi yang akan dibahas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beserta persamaan dan perbedaan yang mendukung penelitian mengenai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beserta persamaan dan perbedaan yang mendukung penelitian mengenai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitipeneliti sebelumnya. Berikut ini akan diuraikan beberapa peneliti terdahulu beserta persamaan

Lebih terperinci

Infrastruktur Teknologi Informasi

Infrastruktur Teknologi Informasi Infrastruktur Teknologi Informasi Content Definisi Infrastruktur TI Layanan-layanan Infrastruktur TI Evolusi Infrastruktur TI Komponen-komponen Infrastruktur Tren Platform Peranti Keras Dan Teknologi Baru

Lebih terperinci

Informasi Sistem Manajemen Publik

Informasi Sistem Manajemen Publik Sistem Manajemen Publik 1. Aplikasi Sistem Kunci Dalam Organisasi a. Dukungan Sistem bagi Organisasi Sistem informasi dikembangkan untuk mendukung keseluruhan organisasi, dan eksekutif. Manajemen Sistem

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen 410102048 / 2 SKS Oleh : Tri Sagirani tris@stikom.edu Konsep Dasar Sistem Informasi Materi : Pengertian sistem informasi Konsep sistem informasi Komponen sistem informasi Aktivitas

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMAKAI SOFTWARE AKUNTANSI. (Studi Empiris pada Perusahaan Pemakai Software Akuntansi K-System

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMAKAI SOFTWARE AKUNTANSI. (Studi Empiris pada Perusahaan Pemakai Software Akuntansi K-System FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMAKAI SOFTWARE AKUNTANSI (Studi Empiris pada Perusahaan Pemakai Software Akuntansi K-System di Pulau Jawa) Tesis Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk. komputer. Contoh lainnya adalah sebuah organisasi.

BAB II LANDASAN TEORI. saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk. komputer. Contoh lainnya adalah sebuah organisasi. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Kendall (2003), sistem merupakan serangkaian subsistem yang saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan dan sasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong banyak perusahaan untuk semakin memperluas usahanya dengan meraih pangsa pasar. Hal

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS.

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Dalam melakukan kegiatan berupa analisa dan merancang sistem informasi, dibutuhkan sebuah pendekatan yang sistematis yaitu melalui cara yang disebut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kepuasan Tingkat kepuasan konsumen ditentukan dengan membandingkan hasil yang diharapkan dari suatu produk atau jasa dengan hasil berdasarkan pengalaman dengan mengkonsumsi produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Beragamnya bidang bisnis tentunya memerlukan aplikasi sistem. informasi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Beragamnya bidang bisnis tentunya memerlukan aplikasi sistem. informasi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penerapan sistem informasi dalam dunia bisnis banyak dimanfaatkan untuk mendukung kecepatan dan ketepatan proses bisnis tersebut. Beragamnya bidang bisnis tentunya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II Landasan Teori BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Pada bab ini akan dibahas mengenai definisi sistem informasi, namun harus diketahui terlebih dahulu definisi sistem dan informasi.

Lebih terperinci

PENGENALAN TEKNOLOGI KOMPUTER

PENGENALAN TEKNOLOGI KOMPUTER PENGENALAN TEKNOLOGI KOMPUTER Komputer berasal dari bahasa latin computare yang mengandung arti menghitung Penggolongan Komputer a. Berdasarkan Data Yang Diolah 1. Komputer Analog 2. Komputer Digital 3.

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS A. Konsep Dasar Sistem Informasi Bisnis 1. Teknologi Informasi Istilah TI (Teknologi Informasi) atau IT (Information Technology) yang populer saat perkembangan ini adalah

Lebih terperinci

KOMPONEN DAN AKTIVITAS SISTEM INFORMASI

KOMPONEN DAN AKTIVITAS SISTEM INFORMASI KOMPONEN DAN AKTIVITAS SISTEM INFORMASI Komponen-komponen utama dan aktivitas-aktivitas sistem informasi Komponen Utama Sistem Informasi People Hardware Software Data Networks End Users / users / clients

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer berasal dari bahasa latin computer yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris komputer berasal dari kata to compute yang artinya menghitung.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem Informasi Manajemen berkepentingan dalam menyediakan sistem informasi yang menyeluruh dan terintegrasi untuk mengambil keputusan berbagai tingkatan

Lebih terperinci

WALIKOTA GORONTALO PROVINSI GORONTALO PERATURAN WALIKOTA GORONTALO NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA GORONTALO PROVINSI GORONTALO PERATURAN WALIKOTA GORONTALO NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA GORONTALO PROVINSI GORONTALO PERATURAN WALIKOTA GORONTALO NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA GORONTALO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Sistem Manufacture CV. Kalingga Jati Furniture

Sistem Manufacture CV. Kalingga Jati Furniture TUGAS SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI Sistem Manufacture CV. Kalingga Jati Furniture Disusun Oleh : Nama : Damas Fahmi Assena NIM : 161240000500 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLGI UNISNU

Lebih terperinci

Bandung, Mei Hal: Permohonan Pengisian Kuesioner. Kepada Yth. Bapak/Ibu Responden Di Tempat. Dengan hormat,

Bandung, Mei Hal: Permohonan Pengisian Kuesioner. Kepada Yth. Bapak/Ibu Responden Di Tempat. Dengan hormat, Bandung, Mei 2016 Hal: Permohonan Pengisian Kuesioner Kepada Yth. Bapak/Ibu Responden Di Tempat Dengan hormat, Dalam rangka penyelesaian Tugas Akhir Strata 1 (S1) Program Studi Akuntansi di Universitas

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. merupakan suatu pemberitahuan, pengumuman, laporan, dan lain-lain.

BAB III LANDASAN TEORI. merupakan suatu pemberitahuan, pengumuman, laporan, dan lain-lain. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Surat Menyurat Surat menyurat tidak pernah lepas dari suatu organisasi, kegiatan tersebut merupakan hal yang penting dalam mendapatkan informasi baik secara internal maupun secara

Lebih terperinci

ANALISA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN DAN PIUTANG

ANALISA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN DAN PIUTANG JURNAL Akuntansi & Keuangan Vol. 2, No. 2, September 2011 Halaman 233-246 ANALISA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN DAN PIUTANG (Study Kasus pada CV. Alam Prima Komputer (Sentra

Lebih terperinci

LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA (LKM)

LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA (LKM) LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA (LKM) Program Studi : Matematika/Pend matematika Mata kuliah : Pengantar Ilmu Komputer Pokok Bahasan : Jaringan Komputer Waktu : 2 x 50 menit Standar Kompetensi : Setelah mengikuti

Lebih terperinci

Dasar Jaringan Komputer

Dasar Jaringan Komputer Pertemuan 1 Dasar Jaringan Komputer A. Sistem Komunikasi Sistem komunikasi membutuhkan medium sebagai pembawa sinyal (carrier). Sistem transmisi sinyal bisa berupa kabel, gelombang elektromagnetik (RF)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Menurut Kotler yang dikutip oleh Kurniasari (2013:17) Pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Logistik

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Logistik BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Logistik Distribusi fisik dan efektivitas logistik memiliki dampak yang besar pada kepuasan dan biaya perusahaan. Manajemen logistik penting dalam rantai pasokan, tujuan dari

Lebih terperinci

KOMPUTER SEBAGAI ALAT BANTU PADA SISTEM INFORMASI

KOMPUTER SEBAGAI ALAT BANTU PADA SISTEM INFORMASI KOMPUTER SEBAGAI ALAT BANTU PADA SISTEM INFORMASI KOMPONEN POKOK HARDWARE KOMPUTER 1. INPUT 2. PEMROSES 3. PENYIMPANAN 4. OUTPUT INPUT DEVICE Peralatan yang berfungsi untuk memasukkan data kedalam komputer.

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM SISTEM OPERASI

BAB I TINJAUAN UMUM SISTEM OPERASI BAB I TINJAUAN UMUM SISTEM OPERASI Sistem operasi berkaitan erat dengan pengoperasian computer. Computer merupakan perangkat elektronik yang dirancang untuk membantu penyelesaian permasalahan yang dihadapi

Lebih terperinci

PENGANTAR SISTEM INFORMASI KOMPONEN SISTEM INFORMASI. Hendri Sopryadi,M.T.I 10/12/2011 KOMPONEN SISTEM INFORMASI. Hendri Sopryadi,M.T.

PENGANTAR SISTEM INFORMASI KOMPONEN SISTEM INFORMASI. Hendri Sopryadi,M.T.I 10/12/2011 KOMPONEN SISTEM INFORMASI. Hendri Sopryadi,M.T. PENGANTAR SISTEM INFORMASI Hendri Sopryadi,M.T.I Hendri Sopryadi,M.T.I KOMPONEN SISTEM INFORMASI Hendri Sopryadi,M.T.I Hendri Sopryadi,M.T.I KOMPONEN SISTEM INFORMASI KOMPONEN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA

Lebih terperinci

BAB VII SIKLUS PENDAPATAN: PENJUALAN DAN PENAGIHAN KAS

BAB VII SIKLUS PENDAPATAN: PENJUALAN DAN PENAGIHAN KAS BAB VII SIKLUS PENDAPATAN: PENJUALAN DAN PENAGIHAN KAS A. Aktivitas Bisnis Siklus Pendapatan Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang

Lebih terperinci

Pengantar Sistem Informasi & e-bisnis. Defri Kurniawan

Pengantar Sistem Informasi & e-bisnis. Defri Kurniawan Pengantar Sistem Informasi & e-bisnis Defri Kurniawan Content: Konsep Dasar Sistem dan Informasi Pengertian Sistem Informasi Sistem Informasi Bisnis (-e-bisnis) Jenis Sistem Informasi Bisnis Konsep Dasar

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Apakah kebutuhan pemakai / end-user (dalam kasus ini divisi penjualan) telah

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Apakah kebutuhan pemakai / end-user (dalam kasus ini divisi penjualan) telah DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT Studi Kasus Pada PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA UNIT JATENG AI1 : Identify Automated Solutions 1. Apakah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ada di Indonesia sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ada di Indonesia sangat berpengaruh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ada di Indonesia sangat berpengaruh dalam perkembangan dunia usaha dan masyarakat dalam menjalankan usahanya, karena

Lebih terperinci

SISTEM LAYANAN PERBANKAN LEWAT TELEPON DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROSEDUR AUDIT PADA BANK X

SISTEM LAYANAN PERBANKAN LEWAT TELEPON DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROSEDUR AUDIT PADA BANK X JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 4 No. 1, April 2004 : 49 56 SISTEM LAYANAN PERBANKAN LEWAT TELEPON DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROSEDUR AUDIT PADA BANK X Oleh Fery Feriyanto Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Lebih terperinci

DOKUMEN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENJUALAN DAN PEMBELIAN PT. NUSANTARA

DOKUMEN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENJUALAN DAN PEMBELIAN PT. NUSANTARA DOKUMEN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENJUALAN DAN PEMBELIAN PT. NUSANTARA DAFTAR ISI 1. LATAR BELAKANG ORGANISASI 2. MANFAAT PENGEMBANGAN SIM 3. PERMASALAHAN-PERMASALAHAN 4. METODELOGI

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 PENGANTAR CBIS (COMPUTER BASED INFORMATION SYSTEM) KONSEP DASAR MANAJEMEN INFORMASI

PERTEMUAN 2 PENGANTAR CBIS (COMPUTER BASED INFORMATION SYSTEM) KONSEP DASAR MANAJEMEN INFORMASI PERTEMUAN 2 PENGANTAR CBIS (COMPUTER BASED INFORMATION SYSTEM) KONSEP DASAR MANAJEMEN Definisi Manajemen Informasi Seluruh aktivitas memperoleh informasi, menggunakannya seefektif mungkin dan membuangnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Analisis dan Penjelasannya 1.1 Tahapan dalam Sistem Tahapan proses dalam sistem mencakup langkah-langkah berikut : 1. Menentukan skor atas jawaban dari pengguna mengenai

Lebih terperinci

Peranan Strategis Manajemen Sistem Informasi Publik

Peranan Strategis Manajemen Sistem Informasi Publik Peranan Strategis Manajemen Publik I. Aplikasi Kunci Dalam Organisasi a. Dukungan bagi Organisasi informasi dikembangkan untuk mendukung keseluruhan organisasi, baik tataran operasional hingga top pimpinan/eksekutif.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan teori yang dipelajari serta pembahasan yang dilakukan pada bab-bab sebelumnya, maka untuk menjawab identifikasi masalah, penulis menarik kesimpulan

Lebih terperinci

KONSEP DASAR. 1.Konsep Sistem 2.Konsep Informasi. 4.STI untuk pengambilan keputusan

KONSEP DASAR. 1.Konsep Sistem 2.Konsep Informasi. 4.STI untuk pengambilan keputusan KONSEP DASAR 1.Konsep Sistem 2.Konsep Informasi 3.Komponen yang membentuk STI 4.STI untuk pengambilan keputusan Untuk dapat memahami sebuah sistem dapat digunakan dua pendekatan : a. Pendekatan Prosedur

Lebih terperinci

BAB III MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF

BAB III MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF BAB III MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF 1. Lingkungan Perusahaan Perusahaan dalam lingkungannya : Pemerintah Masyarakat keuangan Masyarakat global Pemasok Perusahaan Pelanggan

Lebih terperinci

RICKY W. GRIFFIN RONALD J. EBERT BISNIS. Edisi Kedelapan. Jilid 2 PENERBIT ERLANGGA

RICKY W. GRIFFIN RONALD J. EBERT BISNIS. Edisi Kedelapan. Jilid 2 PENERBIT ERLANGGA RICKY W. GRIFFIN RONALD J. EBERT BISNIS Edisi Kedelapan Jilid 2 PENERBIT ERLANGGA Sistem Informasi Teknologi & Komunikasi Akutansi Prodi Ilmu Ekonomi 2010 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Listrik merupakan sumber daya energi yang paling penting di masa sekarang ini. Semua kegiatan ataupun pekerjaan didukung oleh sumber daya listrik. Modernisasi

Lebih terperinci

Gambaran Umum SI dan TI

Gambaran Umum SI dan TI Gambaran Umum SI dan TI Arif Basofi @PENS 2015 Materi Pengertian Sistem Informasi Definisi Teknologi Informasi Lingkup Teknologi Informasi Peranan Teknologi Informasi Pengertian Sistem Informasi Pengertian

Lebih terperinci

1. TAHAP PERENCANAAN SISTEM

1. TAHAP PERENCANAAN SISTEM 1. TAHAP PERENCANAAN SISTEM Menetapkan suatu kerangka kerja strategi menyeluruh untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai Melibatkan Manajer senior, pemakai senior dan profesional sistem Proyek yang diusulkan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. aktifitas-aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek.

BAB III LANDASAN TEORI. aktifitas-aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek. 13 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Manajemen Proyek Menurut PMBOK (Project Management Body of Knowledge) dalam buku Budi Santoso (2009:3) manajemen proyek adalah aplikasi pengetahuan (knowledges), keterampilan

Lebih terperinci

KUESIONER * Untuk menjawab kuesioner ini silahkan menyilang (X) atau melingkari (O) pada pilihan yang sudah disediakan.

KUESIONER * Untuk menjawab kuesioner ini silahkan menyilang (X) atau melingkari (O) pada pilihan yang sudah disediakan. KUESIONER * Untuk menjawab kuesioner ini silahkan menyilang (X) atau melingkari (O) pada pilihan yang sudah disediakan. L1 1. Berapa umur anda? a. 18 40 tahun b. 41 60 tahun c. 61 tahun ke atas 2. Apa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat dan akurat sangat diperlukan dalam berbagai kegiatan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat dan akurat sangat diperlukan dalam berbagai kegiatan, sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi berkembang sangat pesat seiring dengan semakin banyaknya kegiatan-kegiatan manusia yang semakin kompleks. Kebutuhan akan informasi yang cepat dan

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Unit yang Terkait Unit yang terkait pada pengguna software aplikasi SIA pada Satker KPU Kabupaten Bandung, KPU Kota Bandung, dan KPU Kota

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Sistem merupakan kumpulan dari sub sistem atau komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bagian ini menjelaskan hasil analisis terhadap jawaban teknik dari obseravasi, wawancara dan teknik pengumpulan data arsipakan di uraikan mengenai pembahasannya. Responden dalam

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI BISNIS. Infrastruktur, Integrasi dan Agensi Software di dalam B2B

SISTEM INFORMASI BISNIS. Infrastruktur, Integrasi dan Agensi Software di dalam B2B SISTEM INFORMASI BISNIS Infrastruktur, Integrasi dan Agensi Software di dalam B2B Definisi Ø Internet adalah kumpulan dari orang-orang yang menggunakan komputer secara berdiri sendiri namun terhubung antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mempengaruhi peradaban yang memugkinkan pekerjaan-pekerjaan di dalam suatu organisasi dapat diselesaikan secara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Sistem Informasi Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling terkait yang beroperasi bersama-sama untuk mencapai suatu sasaran atau suatu maksud. Hal ini berarti

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Referensi : 1. Management Information Systems : A Managerial End User Perspective, James A. O'Brien 2. Management Information Systems, Raymond McLeod, Jr. Sistem Informasi dan

Lebih terperinci

Sistem Informasi SD Informasi. Lecture s Structure. Organisasi Jasa Informasi

Sistem Informasi SD Informasi. Lecture s Structure. Organisasi Jasa Informasi Sistem Informasi SD Informasi Yudi Agusta, PhD Sistem Informasi Manajemen, Lecture 14 Lecture s Structure Organisasi Jasa Informasi Model SI SDI SubSistem Input dan Output Manajemen Kualitas dalam Jasa

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. didukung oleh sistem informasi yang terencana dengan baik.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. didukung oleh sistem informasi yang terencana dengan baik. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem informasi Rumah sakit merupakan intitusi yang bersifat kompleks dan memiliki organisasi yang majemuk, maka dalam pengelolaannya (manajemennya) rumah sakit sebaiknya didukung

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Jaringan Komputer 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer Dalam suatu tulisan yang dikutip dari sebuah buku menyatakan bahwa Jaringan- Kombinasi perangkat keras, perangkat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Peranan jasa angkutan dalam menunjang pembangunan. ekonomi memiliki fungsi yang vital. Pengembangan ekonomi suatu

I. PENDAHULUAN. Peranan jasa angkutan dalam menunjang pembangunan. ekonomi memiliki fungsi yang vital. Pengembangan ekonomi suatu I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peranan jasa angkutan dalam menunjang pembangunan ekonomi memiliki fungsi yang vital. Pengembangan ekonomi suatu negara sulit mencapai hasil yang optimum tanpa adanya

Lebih terperinci

BAB 4 PROSES PERANGKAT LUNAK & METRIK PROYEK

BAB 4 PROSES PERANGKAT LUNAK & METRIK PROYEK Rekayasa Perangkat Lunak B4 Hal : 1 BAB 4 PROSES PERANGKAT LUNAK & METRIK PROYEK Lord Kelvin berkata : Bila Anda dapat mengukur apa yg sedang Anda bicarakan dan mengekspresikannya dalam angka, berarti

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER. APA ITU JARINGAN COMPUTER PENGGUNA JARINGAN COMPUTER Business application Home application Mobile users

JARINGAN KOMPUTER. APA ITU JARINGAN COMPUTER PENGGUNA JARINGAN COMPUTER Business application Home application Mobile users JARINGAN KOMPUTER APA ITU JARINGAN COMPUTER PENGGUNA JARINGAN COMPUTER Business application Home application Mobile users APA ITU JARINGAN KOMPUTER Jaringan komputer (jaringan) adalah jaringan telekomunikasi

Lebih terperinci

Struktur SIM. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2014

Struktur SIM. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2014 Struktur SIM Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2014 Pendekatan Struktur SIM Unsur Pengoperasian Unsur Pengoperasian Komponen Fisik 1. Hardware

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Sistem Nugroho Widjajanto (2001:2) mengartikan sistem sebagai sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penunjang dalam pengambilan sebuah keputusan yang efektif dan efisien.

BAB 1 PENDAHULUAN. penunjang dalam pengambilan sebuah keputusan yang efektif dan efisien. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi sekarang ini, perkembangan teknologi semakin tidak terbendung, terutama dalam bidang teknologi informasi. Dengan adanya perkembangan teknologi

Lebih terperinci

Raymond McLeod and George Schell

Raymond McLeod and George Schell Management Information Sstems10/e Systems, 4 System Users and Developers (Pengguna dan Pengembang Sistem) Tujuan Pembelajaran Mengetahui bahwa konten keorganisasian untuk pengembangan penggunaan dan sistem

Lebih terperinci

Kebutuhan Perangkat Lunak Dalam Pengembangan Sistem Informasi. Muhamad Alif, FT UTM 2012

Kebutuhan Perangkat Lunak Dalam Pengembangan Sistem Informasi. Muhamad Alif, FT UTM 2012 Kebutuhan Perangkat Lunak Dalam Pengembangan Sistem Informasi Muhamad Alif, S.Kom @Informatika FT UTM 2012 Tujuan Instruksional Umum Bagian ini menjelaskan tentang pengertian kebutuhan dan analisis kebutuhan,

Lebih terperinci

KOMP. PTSIA 2. Materi 4 PERANCANGAN SISTEM

KOMP. PTSIA 2. Materi 4 PERANCANGAN SISTEM KOMP. PTSIA 2 Materi 4 PERANCANGAN SISTEM Dr. Kartika Sari Universitas Gunadarma Materi 4-1 Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan panduan untuk menemukan solusi pemecahan masalah yang sedang dihadapi. Pada bab ini akan dikemukakan landasan teori yang terkait dengan permasalahan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN Pada Bab 1 Pendahuluan berisi Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Tujuan dan Batasan Masalah serta Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan. 1.1 Latar Belakang Tugas Akhir Travel

Lebih terperinci