PERILAKU DAN MENTAL DALAM PERSPEKTIF BEHAVIORISME
|
|
- Liani Kurnia
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERILAKU DAN MENTAL DALAM PERSPEKTIF BEHAVIORISME Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Psikologi Dosen Pengampu: Baidi Bukhori, S. Ag., M. Si. Disusun Oleh : Muhlisaturrohmah ( ) Mukoyimah ( ) Laila Shoimatu N. R. ( ) FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2016
2 I. PENDAHULUAN Kekuatan kedua yang memiliki pengaruh besar terhadap ilmu psikologi adalah behaviorisme. Konsep-konsep yang dikembangkan dalam behaviorisme sangat berbeda dengan aliran sebelumnya (psikoanalisis). Berbeda dengan psikoanalisis yang menekankan pada kehidupan intrapsikis dan ketidaksadaran, maka behaviorisme sangat menekankan perilaku yang terlihat dan dapat diukur. Bagi para behavioris, kehidupan intrapsikis hamya merupakan sesuatu yang semu dan tidak dapat dibuktikan. Istilah behavior (perilaku) sudah sangat umum sehingga patut diperhatikan bahwa penggunaannya untuk merujuk pada semua aktivitas secara umum. Sebetulnya istilah ini baru dimulai pada kurang lebih seabad yang lalu. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang behaviorisme. II. RUMUSAN MASALAH A. Apa Pengertian Behaviorisme? B. Apa saja Aliran dalam Behaviorisme? C. Bagaimana Penerapan Behaviorisme dalam Konseling?
3 III. PEMBAHASAN A. Pengertian Behaviorisme Behaviorisme adalah psikologi tingkah laku; dan studinya terbatas mengenai pengamatan serta penulisan tingkah laku. Orang ingin mengembangkan psikologi yang murni objektif, dengan jalan menghilangkan pengalaman-pengalaman batiniah, lalu mempelajari semua gerak dan perubahan-perubahan jasmaniah yang tampak saja. Jelasnya behaviorisme adalah Ilmu jiwa tanpa jiwa. Aliran behaviorisme kuat berorientasi pada ilmu alam; dan sesuai dengan psikologi asosiasi, ia selalu mencari elemen-elemen tingkah laku yang paling sederhana, yaitu refleks. Aliran behaviorisme menyatakan, bahwa semua tingkah laku manusia itu bisa ditelusuri asalnya dari bentuk refleks-refleks. Jadi, refleks merupakan elemen tingkah laku yang paling sederhana, dengan mana semua bentuk tingkah laku yang kompleks dan lebih tinggi bisa disusun. Refleks adalah reaksi-reaksi yang tidak disadari terhadap perangsang-perangsang tertentu. B. Aliran dalam Behaviorisme Ada dua aliran dalam behaviorisme, yaitu: 1. Aliran Psikorefleksologi di Rusia, dengan tokoh tokohnya yang terkenal: Pavlov dan Von Bechterev. 2. Behaviorisme di Amerika Serikat, dengan tokoh tokohnya: Thorndike dan Watson. a. Psikoreleksologi Pavlov dan Von Bechterev Aliran psikologi di Rusia dipelopori oleh Ivan Petrovich Pahlov dan dikenal sebagai aliran behaviorisme di Rusia. Behaviorisme merupakan aliran dalam psikologi yang timbul sebagai perkembangan dari psikologi pada umumnya. Menurut Pahlov aktivitas organisme dapat dibedakan atas: 1. Aktivitas yang bersifat refleksif, yaitu aktivitas organisme yang tidak disadari oleh organisme yang bersangkutan. Organisme mebuat respon tanpa disadari sebagai reaksi terhadap stimulus yang mengenainya. 2. Aktivitas yang disadari, yaitu aktivitas atas kesadaran organisme yang bersangkutan. Ini merupakan respon atas dasar kemauan sebagai suatu reaksi terhadap stimulus yang diterimanya. Ini berarti bahwa stimulus yang diterima oleh organisme itu sampai di pusat kesadaran, dan barulah terjadi
4 suatu respon. Dengan demikian, maka jalan yang ditempuh oleh stimulus dan respon atas dasar kesadaran lebih panjang apabila dibandingkan dengan stimulus dan respon yang tidak disadari, atau respon yang refleksif. Berkaitan dengan hal tersebut Pavlov sangat memusatkan perhatiannya pada masalah reflek, karena itu pula psikologi Pavlov sering disebut sebagai Psikologi Reflek atau psychoreflexology. Pada mulanya, pemikiran dan eksperimen Pavlov hanya terbatas di Rusia, tetapi kemudian menyebar juga di Amerika terutama bagi para ahli yang menolak digunakannya metode instropeksi dalam psikologi, karena dengan instropeksi tidak dapat diperoleh data yang objektif. Pavlov ingin merintis ke objective psychology, karena itu metode instropeksi tidak digunakan. Ian mendasarkan eksperimennya atas dasar observed facts, pada keadaan yang benar-benar diobservasinya. Von Bechterev, ialah murid Pavlov. Dia menyatakan, bahwa banyak proses antara lain refleks refleks bersyarat itu berlangsung diluar kesadaran individu. Sehubungan dengan ini, psikologi objektif tidak boleh mempelajari gejala gejala kesadaran atau ciri ciri subjektif, akan tetapi harus mempelajari fakta fakta objektif. Psikoreleksologi ini besar pengaruhnya terhadap perkembangan behaviorisme di Amerika Serikat. b. Behaviorisme di Amerika Serikat 1. William James Sekitar tahun 1900, pikiran dan teori James sangat mempengaruhi filsafat dan psikologi di Amerika. Bukunya yang terpenting adalah Principles of Phychology. William James adalah pendiri atau pencetus filsafat: Pragmatisme, yaitu filsafat perbuatan. Reaksi manusia sifatnya yaitu: (1) bawaan, dibawa sejak lahir atau (2) diperoleh sepanjang hidup. Reaksi reaksi yang bawaan sifatnya, antara lain berupa: ketakutan, cinta, dan amarah. Sedangkan reaksi reaksi yang diperoleh ialah modifikasi dari reaksi reaksi bawaan, berbentuk kebiasaan kebiasaan dan perbuatan perbuatan sadar. Berbeda denga psikologi lainnya, James tidak menyetujui pendapat yang menyatakan, bahwa perasaan/emosi emosi menjadi sebab dari gerak gerak
5 lahiriyah. Dia berpendapat, bahwa manusia itu mereaksi terhadap perangsang perangsang dengan gerak gerak dan simptom reaktif tertentu; mislnya berupa perubahan pernafasan, peredaran darah, kontraksi otot, dan lain lain. Menurut James, emosi emosi itu adalah akibat atau produk, dan bukan penyebab. Dia berkata: orang tidak menangis karena bersusah hati, akan tetapi dia bersusah hati karena dia menangis. Berkaitan dengan ini, James menyebut reaksi reaksi bawaan, sebagai refleks refleks. James menolak psikologi elemen, karena dia melihat manusia sebagai organisme yang mereaksiterhadap rangsangan rangsangan dari luar. James menekankan masalah reaksi reaksi lahiriah dan faktor faktor motorik. Dengan begitu, dia bis dianggap sebagai pelopor aliran behaviorisme. 2. Thorndike Thorndike dilahirkan di Williamsburg pada tahun Ia mempelajari bukunya James mengenai Principles of Psychology yang sangat menarik baginya, dan kemudian Thorndike menjadi teman baik James. Thorndike merupakan tokoh yang mengadakan penelitian mengenai Animal Psychology. Penelitiannya mengenai hewan diwujudkan dalam diisertasi doktornya yang berjudul Animal Intellegience: An Experimental Study of the Assosiative Process in Animals, yang diterbitkan pada tahun 1911 dengan judul Animal Intellegience (Hergenhahn, 1976). Dalam buku ini tercermin ide ide fundamental Thorndike, termasuk pula teorinya tentang belajar. Menurut Thorndike asosiasi antara sense of impression dan impuls to actioan, disebutnya sebagai koneksi atau connection, yaiyu bahwa proses mental dan perilaku berkaitan dengan penyesuaian diri organisme terhadap lingkungannya. Karena itu Thorndike diklasifikasikan sebagai behavioris yang fungsional, berbeda dengan Pavlov sebagai behavioris yang asosiatif. 3. John B. Watson ( ) Pandangan Watson dapat diikuti dalam artikelnya yang berjudul Psyhcology as the Behaviorist Views It dalam Psychological Review tahun Dalam artikel tersebut Watson mengemukakan antara lain tentang definisi psikologi, kritiknya terhadap strukturalisme dan fungsionalisme yang dipandang sebagai psikologi lama tentang kesadaran. Menurut pandangan Watson (Behaviorist View), psikologi itu murni merupakan cabang dari ilmu alam (Natural Science) experimental. Tujuannya secara teoritis adalah memprediksi
6 dan mengontrol perilaku. Introspeksi bukanlah merupakan metode yang digunakan. Yang dipelajari adalah perilaku yang dapat diamati, bukan kesadaran karena merupakan pengertian yang dubious. Ada dua catatan yang perlu diperhatikan. Pertama, istilah ini sekarang sering digunakan dalam cara yang cukup luas untuk merujuk pada studi tentang perilaku tanpa memerhatikan sudut pandang teoritis; kedua, terlepas dari mendapatkan citra publik yang buruk, khususnya selama tahun 1960-an, ketika penggunaan teknologi pengendalian perilaku mulai meluas dalam pelayanan bagi sistem tersebut, sebagian besar neo-behavioris terkemuka, seperti Tolman, Hull, dan Hilgard bergabung dengan politik kiri dan melihat penemuan penemuan mereka sebagai rute pembebasan indvidu (seperti yang juga dilakukan Watson). Pada akhirnya apakah behaviorisme mencapai lebih dari skedar penyaringan yang lebih cermat terhadap kebijaksanaan rakyat tradisional mengenai hubungan antara imbalan, hukuman, dan perilaku. Secara historis pada awalnya behaviorisme adalan environtmentalisme ekstrim yang bertindak sebagai rem bagi kalangan nativis eugenic (eugenika) yang merajalela, dan kepeduliannya terhadap metode dan kecermatan ilmiah juga memiliki pengaruh yang lebih besar daripada doktirn-doktrinnya yang lebih spesifik. C. Penerapan Behaviorisme dalam Konseling 1. Modifikasi Perilaku Modifikasi perilaku sering disebut sebagai b-mod yaitu teknik terapi berdasarkan teori Skinner. Caranya adalah dengan memadamkan perilaku yang tidak diinginkan (dengan menghapus reinforcer) dan menggantinya dengan perilaku yang diinginkan melalui penguatan. Teknik ini digunakan pada berbagai macam gangguan psikologis, seperti kecanduan obat obatan, neurosis, rasa malu, autisme, bahkan skizofrenia, dan ternyata hasilnya sangat baik terutama untuk anak anak. 2. Pembanjiran (Flooding) Membanjiri klien dengan situasi atau penyebab yang menimbulkan kecemasan atau tingkah laku yang tidak dikehendaki. Klien diminta untuk tetap bertahan dalam sebuah kondisi sampai yang bersangkutan menyadari bahwa malapetaka yang dicemaskannya tidak terjadi. Flooding harus dilakukan dengan sangat hati hati karena reaksi emosi yang sangat tinggi bisa menimbulkan akibat
7 yang membahayakan. Untuk penderita gangguan jantung, flooding bisa berakibat fatal, meskipun dampaknya sangat luar biasa. 3. Terapi Aversi Pada kontrol diri, pelaksanaan terapi dapat dilakukan oleh individu sendiri. Sedang dalam terapi aversi, pengaturan kondisi aversi diciptakan oleh terapis. 4. Pemeberian Reward/Punishment secara Selektif Strategi terapi ini untuk memperbaiki tingkah laku anak dengan melibatkan figur disekeliling anak setiap hari, khususnya orang tua dan guru. Terapis meneliti client dalam situasi yang alamiah, bekerjasama dangan orang tua dan guru untuk memberi hadiah ketika anak melakukan tingkah laku yang dikehendaki, dan menghukum apabila muncul tingkah laku yang tidak dikehendaki. Bentuk hadiah atau hukuman yang diberikan sebelumnya direncanakan secara teliti dan dipilih karena memberikan dampak yang paling efektif. 5. Latihan Keterampilan Sosial Teknik ini banyak dipakai untuk penderita depresi. Teori depresi yang populer memandang depresi sebagai akibat dari perasaan tidak mendapatkan hadiah (perhatian) dari lingkungan, mungkin karena tidak memiliki keterampilan untuk memperolehnya. Kepada penderita diajarkan teknik-teknik khusus dalam berinteraksi sosial. 6. Kartu Berharga (Token Economic) Teknik yang didasarkan pada prinsip pengondisian operan didesain untuk mengubah tingkah laku klien. Interfensi ini bisa dipakai untuk mendidik anak di rumah atau di sekolah, khususnya kepada anak yang lambat belajar, autistik, dan delinkuen (di rumah sakit jiwa dipakai untuk mengubah tingkah lagu psikiatrik kronik). Hadiah kartu berharga diberikan kepada setiap klien ketika memunculkan tigkah laku yang dikehendaki. Pemberian reinforcement diatur dalam interval atau rasio, bisa divariasikan dengan memberi hukuman, yakni mengambil kartu yang sudah dimiliki klien kalau dia melakukan kesalahan. Sesudah kartu di tangan klien mencapai jumlah tertentu, dapat dituker dengan reinforcement primer yang disukainya.
8 IV. KESIMPULAN Behaviorisme adalah psikologi tingkah laku; dan studinya terbatas mengenai pengamatan serta penulisan tingkah laku, atau bisa disebut juga Ilmu jiwa tanpa jiwa. Aliran behaviorisme ada dua, yaitu: 1. Aliran psikorefleksologi di Rusia, dengan tokohnya yang terkenal adalah Pavlov dan Von Bechterev. 2. Behaviorisme di Amerika Serikat, dengan tokoh-tokohnya yang terkenal yaitu William James, Thorndike, dan Watson Penerapan behaviorisme dalam konseling dapat dilakukan dengan cara; modifikasi perilaku, pembanjiran (flooding), terapi aversi, pemberian reward/punishment secara selektif, latihan keterampilan sosial, dan kartu berharga (token economic). V. PENUTUP Demikian makalah sederhana ini kami susun. Terimakasih atas antusiasme dari pembaca yang berkenan menelaah dan mengimplementasikan isi makalah ini. Saran dan kritik konstruktif tetap kami harapkan sebagai bahan perbaikan. Sekian dan terimakasih.
9 DAFTAR PUSTAKA Alwisol Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press. Hidayat, Dede Rahmat Teori dan Aplikasi Psikologi Kepribadian dalam Konseling. Bogor: Ghalia Indonesia. Kartono, Kartini Psikhologi Umum. Bandung: Alumni. Richard, Graham Serial Konsep-Konsep Kunci Psikologi. Diterjemahkan oleh: Jamilla dkk. Yogyakarta: Pustaka Baca. Walgito, Bimo Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
PSIKOLOGI ALIRAN BEHAVIORISME
PSIKOLOGI ALIRAN BEHAVIORISME Behaviorisme adalah sebuah aliran dalam psikologi yang didirikan oleh John B. Watson pada tahun 1913 yang berpendapat bahwa perilaku harus merupakan unsur subyek tunggal psikologi.
Lebih terperinciPsikologi Fungsionalisme
Modul ke: Psikologi Fungsionalisme Tokoh dan perebedaan dengan strukturalisme Fakultas Psikologi Ainul Mardiah, M.Sc Program Studi Psikologi Sejarah Aliran Fungsionalisme Fungsionalisme adalah aliran psikologi
Lebih terperinciSKINNER TIGA ASUMSI DASAR SKINNER
3 SKINNER Minat utama Skinner adalah pada analisis eksperimental atas tingkah laku. Skinner melakukan penelitian pada tikus atau burung merpati. Di samping itu, Skinner juga menerapkan prinsip-prinsip
Lebih terperinciSejarah dan Aliran-Aliran Psikologi
Modul ke: Sejarah dan Aliran-Aliran Psikologi Behaviorisme Fakultas Psikologi Dra. Anna Amanah, Psi., MSi. www.mercubuana.ac.id Program Studi Psikologi Tokoh Tokoh: Ivan P. Pavlov 1849 1936 John Broadus
Lebih terperinciALIRAN FUNGSIONALISME
ALIRAN FUNGSIONALISME Aliran fungsionalisme merupakan aliran psikologi yang pernah sangat dominan pada masanya, dan merupakan hal penting yang patut dibahas dalam mempelajari psikologi. Pendekatan fungsionalisme
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Teori Konseling Behavioral konseling
BAB I PENDAHULUAN Pendidikan adalah sebuah aset yang penting di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, karena bagaimana pun tidak ada bangsa yang maju tanpa diiringi pendidikan yang bermutu. Pendidikan
Lebih terperinciB.F. Skinner. Pendekatan Psikologi Skinner
B.F. Skinner Teori Kepribadian Behaviorisme Pendahuluan Behaviorisme adalah sebuah aliran dalam psikologis yang didirikan oleh John B. Watson pada tahun 1913. Seperti halnya psikoanalisa, behaviorisme
Lebih terperinciBehaviorisme. Disusun oleh: Dr. phil. Hana Panggabean
Behaviorisme Disusun oleh: Dr. phil. Hana Panggabean Behaviorisme muncul sebagai kritik lebih lanjut dari strukturalisme Wundt. Meskipun didasari pandangan dan studi ilmiah dari Rusia, aliran ini berkembang
Lebih terperinciKEMAMPUAN KONSELOR DALAM MENGELOLA KONSELING BEHAVIORAL MELALUI ALAT PENILAIAN
KEMAMPUAN KONSELOR DALAM MENGELOLA KONSELING BEHAVIORAL MELALUI ALAT PENILAIAN Oleh : Dra. Nelly Nurmelly, MM (Widyaiswara Muda Balai Diklat Keagamaan Palembang) ABSTRACT : Bimbingan dan Konseling merupakan
Lebih terperinciTEORI BELAJAR BEHAVIORISME (TINGKAH LAKU)
TEORI BELAJAR BEHAVIORISME (TINGKAH LAKU) Penguatan (+) Stimulus Respon Reinforcment Penguatan (-) Faktor lain ialah penguatan (reinforcement) yang dapat memperkuat timbulnya respons. Reinforcement bisa
Lebih terperinciTEORI BELAJAR TINGKAH LAKU
TEORI BELAJAR TINGKAH LAKU 1. Teori Belajar Tingkah Laku (Behaviorisme) Paham behaviorisme memandang belajar sebagai perkayaan/penambahan materi pengetahuan (material) dan atau perkayaan pola-pola respon
Lebih terperinciBERBAGAI PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI
BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI Subtitle MENGAPA INDIVIDU BERPERILAKU AGRESIF? PENDEKATAN-PENDEKATAN BIOLOGIS PSIKODINAMIKA BEHAVIOR HUMANISTIK KOGNITIF Memandang perilaku dari sudut pandang pemfungsian
Lebih terperinciTeori-teori Belajar. Teori Behavioristik. Afid Burhanuddin. Memahami teori-toeri belajar dan implementasinya dalam proses pembelajaran.
Teori-teori Belajar Teori Behavioristik Afid Burhanuddin Belajar Mengajar Kompetensi Dasar Memahami teori-toeri belajar dan implementasinya dalam proses pembelajaran Indikator Memahami hakikat teori pembelajaran
Lebih terperinciAWAL MUNCULNYA TEORI BEHAVIORISME
TEORI BEHAVIORISTIK KELOMPOK 2 ABRAR YUSRA (5115153527) ACHMAD RIZQI AGFIAN (5115152309) ARI PRABOWO (5115152234) CITRATRI AYUNINGTIAS (5115152673) DHIMAZ IDRIS (5115151820) EKA MARDIANA (5115154962) ENCIK
Lebih terperinciUntuk pemahaman yang lebih mendalam, perlu diuraikan definisi belajar tersebut melalui penjelasan dari komponen-komponen dan istilah-istilah serta
WHAT IS LEARNING? Belajar adalah salah satu bidang kajian terpenting dalam psikologi dan merupakan suatu konsep yang benar-benar sulit didefinisikan. Dalam American Heritage Dictionary, belajar diartikan
Lebih terperinciTEORI TEORI BELAJAR. Oleh : Jumari Ismanto, M.Ag 1 BAB I PENDAHULUAN
TEORI TEORI BELAJAR Oleh : Jumari Ismanto, M.Ag 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia memperoleh sebagaian besar dari kemampuannya melalui belajar. Belajar adalah suatu peristiwa yang terjadi didalam
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 1 Pengertian Pendekatan Behavioristik. mempunyai pengaruh cukup lama. 1
1 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pendekatan Behavioristik 1 Pengertian Pendekatan Behavioristik. Aliran Psikologis di Rusia dipelopori oleh Ivan Petrovich Pavlov, dan dikenal sebagai aliran behaviorisme di Rusia
Lebih terperinciPersepsi, Memori, Daya Bayang, Bahasa, Penyelesaian Masalah, Pemahaman/Penalaran, Pmbuatan Keputusan
PSIKOLOGI KOGNITIF BUKU: COGNITION 3rd Ed. 1994 Margaret W. Matlin Harcourt Brace Publishers KOGNISI? Aktivitas Mental Melibatkan: Perolehan Penyimpanan Pencarian Penggunaan Pengetahuan MATLIN Membicarakan:
Lebih terperinciTEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK Pertemuan ke-2 1 Pemerolehan vs Pembelajaran Pemerolehan memiliki ciri-ciri yang sama dengan pemerolehan bahasa pertama, seorang anak penutur asli, sedangkan belajar bahasa
Lebih terperinciPSIKOLOGI KOGNITIF (Diringkas oleh Hanna Widjaya Dosen PPS Unpad Bandung)
PSIKOLOGI KOGNITIF (Diringkas oleh Hanna Widjaya Dosen PPS Unpad Bandung) BUKU: COGNITION 3rd Ed. 1994 Margaret W. Matlin Harcourt Brace Publishers KOGNISI? Aktivitas Mental Melibatkan: Perolehan Penyimpanan
Lebih terperinciPengenalan Konsep Kognitif 1
Pengenalan Konsep Kognitif 1 Kognisi merupakan aktivitas mental pengetahuan, yang melibatkan perolehan, penyimpanan, pencarian, dan penggunaan. Menurut Matlin, kognisi membicarakan tentang proses-proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan hasil ekspresi atau ungkapan kejiwaan seorang yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra merupakan hasil ekspresi atau ungkapan kejiwaan seorang yang diekspresikan dalam wujud media tulis. Untuk itu, karya sastra dihasilkan melalui imajinasi dan
Lebih terperinciFAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010 GAMBARAN POLA ASUH
GAMBARAN POLA ASUH PENDERITA SKIZOFRENIA Disusun Oleh: Indriani Putri A F 100 040 233 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010 GAMBARAN POLA ASUH BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Lebih terperinciSEJARAN DAN ALIRAN PSIKOLOGI. Pertemuan 4
SEJARAN DAN ALIRAN PSIKOLOGI Pertemuan 4 aprilia_tinalidyasari@yahoo.com SEJARAH PSIKOLOGI 1. Psikologi sebagai bagian dari filsafat obyeknya asal usul jiwa, ujud jiwa, akhir dan jadinya jiwa, hubungan
Lebih terperinciPSIKOLOGI ALIRAN BEHAVIORISME
PSIKOLOGI ALIRAN BEHAVIORISME 1.1. Konsep Behaviorisme 1.1.1. Pengertian Teori Behaviorisme Psikologi Behaviorisme adalah ilmu psikologi yang mempelajari tentang tingkah laku manusia. Sistem psikologi
Lebih terperinciKONSEP BEHAVIORAL THERAPY DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWA TERISOLIR. Dyesi Kumalasari
Konsep Behavioral Therapy KONSEP BEHAVIORAL THERAPY DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWA TERISOLIR Dyesi Kumalasari Dyesi91kumalasari91@gmail.com Abstrak Artikel ini mendiskripsikan tentang
Lebih terperinciRizka Amalia. A ( ) Ahmad Nur Fadholi ( ) BAB II PEMBAHASAN. A. Pengertian Teori Behavioristik
Rizka Amalia. A (152071000026) Ahmad Nur Fadholi (152071000015) BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Teori Behavioristik Teori Behavioristik adalah teori yang mempelajari perilaku manusia. Perspektif behavioral
Lebih terperinciSE S J E A J R A A R H DA D N A N A L A I L R I A R N A N PSI S KO K LOGI G Pertemuan 4
SEJARAH DAN ALIRAN PSIKOLOGI Pertemuan 4 SEJARAH PSIKOLOGI 1. Psikologi sebagai bagian dari filsafat obyeknya asal usul jiwa, ujud jiwa, akhir dan jadinya jiwa, hubungan jasmani dan rohani Plato Aristoteles
Lebih terperinciPSIKOLOGI UMUM 1. Pertemuan VI: Fungsionalisme
PSIKOLOGI UMUM 1 Pertemuan VI: Fungsionalisme Perspektif/Aliran Fungsionalisme Charles Darwin Francis Galton Psikologi Binatang (animal psychology) Kritik / Protes dari Perspektif Fungsionalisme Gagasan
Lebih terperinciPENGANTAR DAN TEORI ALIRAN BEHAVIOUR
PENGANTAR DAN TEORI ALIRAN BEHAVIOUR A. KONSEP & LINGKUP PSIKOLOGI KEPRIBADIAN Sebuah teori kepribadian diharapkan mampu memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan sekitar apa, bagaimana dan mengapa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Amalia (2010) dengan penelitian yang berjudul Analisis Perilaku Tokoh
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Berdasarkan hasil studi pustaka yang telah dilakukan, ditemukan beberapa hasil penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini, baik
Lebih terperinciSIJIL PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING
SIJIL PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING WPK213 Psikologi Islam dan Barat (Minggu 1) Pensyarah: Ustazah Dr Nek Mah Bte Batri PhD PERBINCANGAN Definisi Psikologi Barat dan Islam menekankan fungsi akal
Lebih terperinciSEJARAH SINGKAT PSIKOLOGI PENDIDIKAN
SEJARAH SINGKAT PSIKOLOGI PENDIDIKAN Hasil penelitian m buktikan t dapat kesamaan antara praktek pengajaran kuno dgn pengajaran modern dewasa ini. Hal ini diperkuat dgn beberapa pendapat yg dikemukakan
Lebih terperinciBERBAGAI PENDEKATAN DALAM PENELITIAN TENTANG BELAJAR. Matrikulasi Fakultas Psikologi Program Pasca Sarjana UMBY
BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PENELITIAN TENTANG BELAJAR Matrikulasi Fakultas Psikologi Program Pasca Sarjana UMBY Science adalah Suatu proses yang menghasilkan suatu dalil yang didukung data, dengan cara
Lebih terperinciTeori belajar : Analisis perilaku BF Skinner
Teori belajar : Analisis perilaku BF Skinner Biografi BF Skinner Burrhus Frederic Skinner lahir 1904 di Pennsylvania Ayahnya seorang pengacara dan politisi ternama, ibunya seorang ibu rumah tangga Skinner
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perilaku anak berasal dari banyak pengaruh yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perilaku anak berasal dari banyak pengaruh yang berbeda-beda, diantaranya faktor genetik, biologis, psikis dan sosial. Pada setiap pertumbuhan dan
Lebih terperinciTEORI BELAJAR SKINNER
TEORI BELAJAR SKINNER A. ALIRAN PSIKOLOGI TINGKAH LAKU (BEHAVIOR) Banyak teori tentang belajar yang telah berkembang mulai abad ke 19 sampai sekarang ini. Pada awal abad ke-19 teori belajar yang berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Pendahuluan B. Rumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Pendahuluan Teori belajar diterapkan ke perilaku manusia setelah behaviorisme yang dipelopori oleh psikologi Amerika, J.B. Watson melakukan riset terhadap anak yang bernama Albert
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling OLEH :
EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING INDIVIDU MELALUI TEKNIK OPERANT CONDITIONING TERHADAP PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS XI APK DI SMKN 2 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015-2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prevalensi penderita skizofrenia pada populasi umum berkisar 1%-1,3% (Sadock
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penderita skizofrenia dapat ditemukan pada hampir seluruh bagian dunia. Prevalensi penderita skizofrenia pada populasi umum berkisar 1%-1,3% (Sadock dan Sadock,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit systemic lupus erythematosus (SLE) atau yang biasa dikenal dengan lupus merupakan penyakit kronis yang kurang populer di masyarakat Indonesia dibandingkan
Lebih terperinciTEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK Teori belajar behavioristik menjelaskan belajar itu adalah perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur dan dinilai secara konkret. Perubahan terjadi melalui rangsangan (stimulans)
Lebih terperinciDIPLOMA PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING. WPK1313 Psikolgi Pembelajaran
DIPLOMA PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING WPK1313 Psikolgi Pembelajaran Minggu 2 Pensyarah: Ustazah Dr Nek Mah Bte Batri PhD Pendidikan Agama Islam (UMM) PhD Fiqh Sains & Teknologi (UTM) PENILAIAN PEMBELAJARAN
Lebih terperinciTeori Belajar Behavioristik
Teori Belajar Behavioristik Pandangan tentang belajar : Belajar merupakan perubahan tingkah laku yang terjadi berdasarkan paradigma S-R (stimulus- respon) Ciri-ciri teori belajar behavioristik : a. Mementingkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan proses belajar mengajar, diantaranya siswa, tujuan, dan. antara siswa dan guru dalam rangka mencapai tujuannya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
16 BAB II LANDASAN TEORI A. Terapi Behaviorisme 1. Pengertian Terapi Behavorisme Behaviorisme adalah suatu pandangan ilmiah tentang tingkah laku manusia. Yang mana, manusia dikendalikan oleh lingkungannya.
Lebih terperinciAPLIKASI KONSEP-KONSEP PSIKOANALAISIS DALAM KONSELING KELUARGA
APLIKASI KONSEP-KONSEP PSIKOANALAISIS DALAM KONSELING KELUARGA A. Pendekatan Psikoanalisis Aliran psikoanalisis dipelopori oleh Sigmund Freud pada tahun 1896. Dia mengemukakan bahwa struktur kejiwaan manusia
Lebih terperinciPengantar Modifikasi Perilaku
Modul ke: 01 Ainul Fakultas Psikologi Pengantar Modifikasi Perilaku Pengertian, Sejarah, Review Psikologi belajar, Ruang lingkup, Manfaat mempelajari Modifikasi Perilaku Mardiah, S.Psi, M.Sc. Program Studi
Lebih terperinciKONSEP DASAR. Manusia : mahluk reaktif yang tingkah lakunya dikontrol/dipengaruhi oleh faktorfaktor
KONSEP DASAR Manusia : mahluk reaktif yang tingkah lakunya dikontrol/dipengaruhi oleh faktorfaktor dari luar Manusia memulai kehidupannya dengan memberikan reaksi terhadap lingkungannya dan interaksi ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif manusia dalam kehidupannya, dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Sastra seni kreatif menggunakan
Lebih terperinciTeori Teori Belajar: Behaviorisme, Kognitif, dan Gestalt
Teori Teori Belajar: Behaviorisme, Kognitif, dan Gestalt Jika menelaah literatur psikologi, kita akan menemukan sejumlah teori belajar yang bersumber dari aliran aliran psikologi. Di bawah ini akan dikemukakan
Lebih terperinciMenyampah' dari Perspektif Psikologi (2) Marselius Sampe Tondok Fakultas Psikologi, Universitas Surabaya
Menyampah' dari Perspektif Psikologi (2) Marselius Sampe Tondok Fakultas Psikologi, Universitas Surabaya Dipublikasikan pada Harian Surabaya Post, 20 Juli 2008 Kalau pada edisi lalu kita membahas perilaku
Lebih terperinciPSIKOLOGI KOMUNIKASI. Ruang Lingkup Psikologi. Komunikasi. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Komunikasi. Modul ke: Fakultas Ilmu
PSIKOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: 01 Fakultas Ilmu Komunikasi Ruang Lingkup Psikologi Komunikasi Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom Program Studi Public Relation www.mercubuana.ac.id Psychology: * The science
Lebih terperinciPENDAHULUAN (MATERI) Pengertian Psikologi Pendakatan dalam Psikologi: Sub disiplin Psikologi Bidang terapan Psikologi
PENDAHULUAN (MATERI) Pengertian Psikologi Pendakatan dalam Psikologi: Pendekatan Biologi-saraf Pendekatan Perilaku Pendekatan Kognitif Pendekatan Psikoanalitik Pendekatan Phenomenologi Sub disiplin Psikologi
Lebih terperinciKONFLIK ITRAPSIKIS TOKOH UTAMA DALAM NOVEL KERUMUNAN TERAKHIR KARYA OKKY MADASARI (Kajian Psikoanalisis Sosial Karen Horney)
KONFLIK ITRAPSIKIS TOKOH UTAMA DALAM NOVEL KERUMUNAN TERAKHIR KARYA OKKY MADASARI (Kajian Psikoanalisis Sosial Karen Horney) Disusun Oleh: NURUL INTAN MAULUDIYAH - 13010113130106 FAKULTAS ILMU BUDAYA,
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KECENDERUNGAN EKSTROVERT DENGAN KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN UMUM PADA MAHASISWA FKIP PBSID UMS SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA KECENDERUNGAN EKSTROVERT DENGAN KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN UMUM PADA MAHASISWA FKIP PBSID UMS SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Psikologi
Lebih terperinciM O D U L A) APA ITU PSIKOLOGI? Kode Mata Kuliah : M P B
M O D U L Kode Mata Kuliah : M P B Bobot S K S : 3 SKS Dosen Pengampu : Firman T. Rahman, S.Sos, M.Si Nama Mata kuliah : Pengantar Psikologi Topik/Pokok Bahasan : Tentang Psikologi Pokok-Pokok Perkuliahan
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN. A. Pengertian Teori Behavioristik
Teori Behavioristik Rizka Amalia. A (152071000026) & Ahmad Nur Fadholi (152071000015) Mahasiswa Fakultas Agama Islam, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo A. Pengertian
Lebih terperinciPengetahun, wawasan, dan pengalaman menjadikan manusia bijak
Pengetahun, wawasan, dan pengalaman menjadikan manusia bijak P A R A D I G M A (Penelitian Sosial) I Paradigma Merton universalisme, komunalisme, pasang jarak/ tanpa keterlibatan emosional, skeptisisme
Lebih terperinciBAB 8 FUNGSIONALISME Fungsionalisme adalah sebuah aliran psikologi yang tumbuh di Amerika Serikat, yang dipelopori oleh William James. Ia sering disebut sebagai Bapak Psikologi Amerika. Selain itu ada
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK BEHAVIOR PADA SISWA
UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK BEHAVIOR PADA SISWA Lilik Widosari (10220121) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang Abstrak
Lebih terperinciMODIFIKASI PERILAKU BAGI ANAK AUTIS *)
MODIFIKASI PERILAKU BAGI ANAK AUTIS *) Oleh Edi Purwanta Staf Pengajar PLB FIP UNY Hakikat pembelajaran tidak lain adalah upaya mengubah perilaku. Perilaku yang diharapkan merupakan tujuan utama dari proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak berkebutuhan khusus (Heward dan Orlansky, 1992) adalah anak dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak berkebutuhan khusus (Heward dan Orlansky, 1992) adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukkan
Lebih terperinciTEORI PENGUATAN OLEH SKINNER
TEORI PENGUATAN OLEH SKINNER A. Bentuk Teori Skinner B.F. Skinner (104-1990) berkebangsaan Amerika dikenal sebagai tokoh behavioris dengan pendekatan model instruksi langsung (directed instruction) dan
Lebih terperinciSejarah dan Aliran Psikologi
Modul ke: 13 Rizka Fakultas PSIKOLOGI Sejarah dan Aliran Psikologi Psikologi di Jerman Putri Utami, M.Psi Program Studi PSIKOLOGI http://mercubuana.ac.id Psikologi Jerman Sebelum PD II 1879 pertama kali
Lebih terperinciBAB IV PERBANDINGAN PEMIKIRAN ABDULLAH NASHIH ULWAN DAN B.F. SKINNER SERTA RELEVANSI PEMIKIRAN KEDUA TOKOH TERSEBUT TENTANG HUKUMAN DALAM PENDIDIKAN
BAB IV PERBANDINGAN PEMIKIRAN ABDULLAH NASHIH ULWAN DAN B.F. SKINNER SERTA RELEVANSI PEMIKIRAN KEDUA TOKOH TERSEBUT TENTANG HUKUMAN DALAM PENDIDIKAN A. Perbandingan Pemikiran Abdullah Nashih Ulwan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini kemajuan yang pesat dalam berbagai bidang kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini kemajuan yang pesat dalam berbagai bidang kehidupan manusia yang meliputi bidang ekonomi, teknologi, politik dan budaya serta bidang- bidang lain membawa
Lebih terperinciPERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN TERHADAP PSIKOLOGI PENDIDIKAN HUMANISTIK
31 Jurnal Sains Psikologi, Jilid 6, Nomor 1, Maret 2017, hlm 31-36 PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN TERHADAP PSIKOLOGI PENDIDIKAN HUMANISTIK Fadhil Hikmawan Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada fadhil_hikmawan@rocketmail.com
Lebih terperinciBanding beza antara 5 teori pembelajaran yang telah anda pelajari. Teori. pembelajaran manakah yang biasa anda amalkan dalam bilik dajah anda?
SOALAN 5(a) Banding beza antara 5 teori pembelajaran yang telah anda pelajari. Teori pembelajaran manakah yang biasa anda amalkan dalam bilik dajah anda? Beri sebab-sebab bagi menyokong pilihan anda. Pembelajaran
Lebih terperinciDEFINISI TEORI, HIPOTESIS, MODEL, KONSTRUK, HUKUM DAN PRINSIP-PRINSIP. Jenis-Jenis Belajar. Belajar dan Survival. Studi Sistematis Terhadap Belajar
Tugas MK. Teori Belajar dan Pembelajaran DEFINISI TEORI, HIPOTESIS, MODEL, KONSTRUK, HUKUM DAN PRINSIP-PRINSIP Oleh: Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Belajar dan Perubahan Perilaku Menurut Kimble (1961:6),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hingga kapan pun, selama manusia masih mempunyai emosi. Kenyataannya
BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Komunikasi antar pribadi sangat potensial untuk menjalankan fungsi instrumental sebagai alat untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain, karena kita dapat menggunakan
Lebih terperinciantara stimulus dan respon. Menurut Pavlov respon dari seseorang tergantung
Teori teori Behaviorisme 1. Classical Conditioning, Ivan Pavlov (1849 1936) Pavlov adalah seorang psikolog dari Rusia yang menemukan hubungan antara stimulus dan respon. Menurut Pavlov respon dari seseorang
Lebih terperinciDilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua (Notoatmodjo, 2003) :
KONSEP PERILAKU A. Pengertian Perilaku Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah sebagai lembaga pendidikan mempunyai kebijakan tertentu yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai lembaga pendidikan mempunyai kebijakan tertentu yang dituangkan dalam bentuk aturan. Salah satunya adalah aturan sekolah yang disebut dengan
Lebih terperinciTEORI DAN PENDEKATAN FAMILY SYSTEM MAKALAH. Disusun guna memenuhi tugas. Mata Kuliah : Teori Dan Pendekatan BK
TEORI DAN PENDEKATAN FAMILY SYSTEM MAKALAH Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah : Teori Dan Pendekatan BK Dosen Pengampu : Widayat Mintarsih, M.Pd. Disusun oleh : M Yusril Ihza (1501016026) Nurul Mufida
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Konflik terjadi acap kali dimulai dari persoalan kejiwaan. Persoalan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konflik terjadi acap kali dimulai dari persoalan kejiwaan. Persoalan kejiwaan itu terjadi karena tidak terkendalinya emosi dan perasaan dalam diri. Tidak
Lebih terperinciPsikologi Kepribadian I Analytical Psychology Carl Gustav Jung
Modul ke: Fakultas Psikologi Psikologi Kepribadian I Analytical Psychology Carl Gustav Jung Agustini, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Manusia dalam Pandangan Carl G. Jung
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2008:725) Konsep merupakan (1)
Lebih terperinciTEORI BELAJAR BEHAVIORISME CLARK LEONARD HULL
TEORI BELAJAR BEHAVIORISME CLARK LEONARD HULL Belajar merupakan sebuah kewajiban bagi manusia. Belajar telah dimulai dari dalam kandungan hingga akhir hayat. Belajar merupakan suatu proses yang ditandai
Lebih terperinciEdukasi Kesehatan Mental Intensif 15. Lampiran A. Informed consent (Persetujuan dalam keadaan sadar) yang digunakan dalam studi ini
Edukasi Kesehatan Mental Intensif 15 Lampiran A. Informed consent (Persetujuan dalam keadaan sadar) yang digunakan dalam studi ini PERSETUJUAN DALAM KEADAAN SADAR UNTUK BERPARTISIPASI SEBAGAI SUBJEK RISET
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak suku, etnis dan budaya. Salah satunya adalah suku
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki banyak suku, etnis dan budaya. Salah satunya adalah suku X di Kabupaten Papua yang menganut tradisi potong jari ketika salah seorang anggota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia mempunyai tuntutan kebutuhan baik itu kebutuhan secara fisik-fisiologis maupun sosial-biologis, oleh sebab itu manusia
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SENSE OF HUMOR DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1
HUBUNGAN ANTARA SENSE OF HUMOR DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh : Tiara Noviani F 100 030 135 FAKULTAS PSIKOLOGI
Lebih terperinciOK308 PSIKOLOGI KESEHATAN
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) OK308 PSIKOLOGI KESEHATAN Dosen: Sri Sumartini, S.Kp.,M.Kep PROGRAM STUDI DIII KAPERAWATAN FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Lebih terperinciBAB II PERTUKARAN SOSIAL GEORGE CASPAR HOMANS
BAB II PERTUKARAN SOSIAL GEORGE CASPAR HOMANS George Ritzer menjelaskan gagasan George C Homans tantang teori Pertukaran sebagai berikut : Homans memandang perilaku sosial sebagai pertukaran aktivitas,
Lebih terperinciPRIBADI CARL ROGERS. Setelah mendapat gelar doktor dalam psikologi Rogers menjadi staf pada Rochester Guidance Center dan kemudian menjadi
9 PRIBADI CARL ROGERS Carl Rogers adalah seorang psikolog yang terkenal dengan pendekatan terapi klinis yang berpusat pada klien (client centered). Rogers kemudian menyusun teorinya dengan pengalamannya
Lebih terperinciJOHN DOLLARD & NAEL E MILLER STRUKTUR KEPRIBADIAN
4 JOHN DOLLARD & NAEL E MILLER STRUKTUR KEPRIBADIAN John Dollard dan Neal E. Miller bekerja sama di Institute of Human Relation Universitas Yale mengembangkan pendekatan interdisiplin 3 bidang ilmu, yaitu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pembedahan yang dilakukan adalah pembedahan besar. Tindakan operasi atau
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Operasi adalah tindakan pengobatan yang banyak menimbulkan kecemasan, sampai saat ini sebagian besar orang menganggap bahwa semua pembedahan yang dilakukan adalah pembedahan
Lebih terperinciTeori Pendidikan dan Teori Belajar dalam Kurikulum. Oleh. Fauzan AlghiFari / / TP-B.
Teori Pendidikan dan Teori Belajar dalam Kurikulum Oleh Fauzan AlghiFari / 15105241008 / TP-B http://fauzanfari.blogs.uny.ac.id A. TEORI PENDIDIKAN BEHAVIORISME Teori behaviorisme adalah teori belajar
Lebih terperinciSKRIPSI. untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI)
PENDAPAT M. YUNAN NASUTION TENTANG KEKUATAN DOA TERHADAP PERKEMBANGAN ROHANIAH DALAM BUKU PEGANGAN HIDUP (ANALISIS MATERI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM) SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai
Lebih terperinciSejarah dan Aliran Psikologi
Modul ke: 09 Rizka Fakultas PSIKOLOGI Sejarah dan Aliran Psikologi Psikologi Gestalt Putri Utami, M.Psi Program Studi PSIKOLOGI http://mercubuana.ac.id Latar belakang Psikologi Gestalt Saat aliran behaviorisme
Lebih terperinciMODUL VII COGNITIVE THERAPY AARON BECK
www.mercubuana.ac.id MODUL VII COGNITIVE THERAPY AARON BECK Aaron Beck adalah psikiater Amerika yang merintis penelitian pada psikoterapi dan mengembangkan terapi kognitif. Ia dianggap sebagai bapak cognitive
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dipandang mampu menjadi jembatan menuju kemajuan, dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dipandang mampu menjadi jembatan menuju kemajuan, dan setiap anak di dunia ini berhak untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Tidak hanya anak normal saja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya manusia pasti mengalami proses perkembangan baik dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya manusia pasti mengalami proses perkembangan baik dari segi fisik maupun psikologis. Manusia mengalami perkembangan sejak bayi, masa kanak- kanak,
Lebih terperinciSejarah dan Aliran Psikologi
Modul ke: Sejarah dan Aliran Psikologi Pengantar kontrak belajar, penjelasan materi kuliah Sejarah dan Aliran Psikologi, dan penjelasan tugas. Fakultas PSIKOLOGI Rizka Putri Utami, M.Psi Program Studi
Lebih terperinciSejarah dan Aliran-Aliran Psikologi
Sejarah dan Aliran-Aliran Psikologi Modul ke: Eksistensialisme dan Humanisme Fakultas Psikologi Dra. Anna Amanah, Psi., MSi. www.mercubuana.ac.id Program Studi Psikologi Perkembangan Aliran-Aliran Pesatnya
Lebih terperinciTEORI BELAJAR DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN THEORY OF LEARNING ACCORDING TO EDUCATIONAL PSYCHOLOGY ABSTRACT
Jurnal Sosial Humaniora ISSN 2087-4928 Volume 4 Nomor 2, Oktober 2013 62 TEORI BELAJAR DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN THEORY OF LEARNING ACCORDING TO EDUCATIONAL PSYCHOLOGY RK Rusli 1a dan MA Kholik 1 1 Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 KONTEKS MASALAH Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang tidak akan pernah terlepas dari kehidupan manusia sehari-hari. Kita mengetahui bahwa manusia merupakan makhluk yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan. perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Kazdin (2000) dalam American Psychological Association mengatakan kecemasan merupakan emosi yang ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan perubahan
Lebih terperinci