BAB I PERUM PENDAHULUAN
|
|
- Leony Indradjaja
- 8 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PERUM PENDAHULUAN Di dalam bab ini akan dibahas mengenai alat-alat navigasi biasa yang umumnya di kapal digunakan untuk menetapkan kedalaman air di suatu tempat di laut. Tujuan kami menyusun keterangan mengenai Perum adalah agar para pembaca umumnya, dan para Taruna pada khusunya dapat mengenai dan mengerti mengenai Perum. Perum adalah alas bantu Navigasi di kapal untuk mengukur kedalaman air. Alat ini harus dimiliki oleh setiap kapal. Banyak sekali manfaatnya terutama apabila kapal sedang olah Gerak pada perairan yang belum dikenal dan tanpa adanya pandu diatas kapal. Mualim jags harus selalu mengetahui dan menyadari akan kedalaman parairan di sekitar haluan yang dilalui. Hal ini sangat penting sekali, meski pun kapal dilengkapi dengan peta dengan data-data kedalaman air. Pengecekan lebih lanjut harus selalu diadakan. Untuk mengetahui kedalaman yang sebenarnya sesuai dengan kedalaman di peta, terlebih lagi pada seat kapal akan berlabuh jangkar, kedalaman perairan disekitamya harus segera di cek. Setelah itu disesuaikan dengan pasang surut. Apakah cukup kedalaman untuk berlabuh jangkar.' Pada sat kapal duduk atau kandas, tanpa memiliki Forum ini, tak dapat dibayangkan bagaimana kesibukan. Setelah selesai mempelajari bab ini para pembaca maupun para toruna dapat ; 1. Menjelaskan ruang lingkup penggunaan Perum pada umumnya di kapal, 2. Mendemonstrasikan cara membaca dan mengoreksi Perum secara tepat
2 3. Menjelaskan cara perawatan Perum di kapal. Umumnya perum dibedakan atas : Perum tangan (Perum Klasik) Perum Mesin (Mekanik) Perum Modern (Listrik) 1. Perum Tangan. Perum tangan merupakan Perum klasik, dimana dibedakan atas 3 klas apabila dilihat dari panjang talinya dan pemberatnya. a. Perum Kelas Ringan Panjang tali sekitar 25 meter sampai dengan 50 meter dengan pemberat seberat antara 3 kilogram sampai 9 kilogram. b. Perum Kelas Sedang Panjang tali jugs sekitar 25 sampai dengan 50 meter tetapi mempunyai beret pemberat sekitar 9 sampai dengan 15 Kilogram. c. Perum Kelas Berat Tali perum cukup panjang sampai dengan 120 meter dan pemberatnya sekitar 15 kilogram. Perum tangan terdiri dari dug bagian yang sangat penting, yaitu : d. Tali Perum Tali Perum merupakan tali yang dianyam sedemikian rupa, tidak mudah putus dan mempunyai elastisitas yang kecil. Tali ini terbuat dari benang linen dan nilon sehingga ringan dan tidak mudah rusak, terdiri dari 3 urat dan 27 benang. "Simson Tiller Rope No. 8" merupakan tali perum yang paling banyak digunakan di atas kapal.
3 e. Batu Perum Batu perum merupakan pemberat yang diikatkan pada tali perum pada ujungnya, terbuat dari timah hitam yang berbentuk limas. Pada bagian atas ditetapkan mata untuk menempatkan tali sedangkan dasar yang berbentuk sisi enam sama sisi, dipusatkan berlomba, untuk menempelkan gemuk agar dapat mengetahui macam dasar laut, misalnya pasir, lumpur, atau pada batu-batuan Di tengah-tengah rentangan tali diberikan beban ( dibanduli ) yang cukup berat. Hal ini berlangsung kira-kira selama satu minggu, setiap hari tali dibasahi beberapa kali. Tujuan dari pada menggenjot tali agar supaya tali tidak memanjang lagi jika kena pangs dan tidak memendek ( mengkerut ) jika kena dingin sehingga hasil pengukuran kedalaman air dapat lebih tepat. Pada Ujung tali perum harus dibuat mata, agar diikatkan pada mata batu perum. Memasang Merkah-Merkah (tanda-tanda) pada tali Perum, Pemasangan merkah-merkah atau tanda-tanda ini harus dilakukan pada saat tali masih dalam keadaan basah. Panjang tali perum diperhitungkan dari Ujung bawah (dasar) batu perum. Tali perum dibagi-bagi atas bagianbagian g dinyatakan dalam satuan meter. Dalam pelaksanaan pengukuran kedalaman air laut dengan menggunakan perum tangan, tali perum biasa diberi tanda atau merkah-merkah sebagai berikut : 1. Pada setiap kepanjangan 3, 13, 23 dst ditandai dengan kain merah 2. Pada setiap kepanjangan 5, 15, 25 dst ditandai dengan kain putih 3. Pada setiap kepanjangan tali 7, 17, 27 dst. Ditandai dengan kain baru
4 4. Pada setiap kepanjangan tali 10, 20 dst. Ditandai dengan sepotong kulit yang diberi lobang 1,2 dst. Atau dapat juga dibuat satu simpul dua simpul dan seterusnya. Sedangkan pada kepanjangan yang tidak disebutkan di atas pada kepanjangan 1, 2, 3, 4, 6, 8, 9, 11 dst. Ditandai dengan tali putih (tidak berwarna). Untuk mendapatkan gambaran yang jelas, harap memperhatikan gambar di bawah : Pada Perum berat, pemasangan merkah-merkah berbeda dengan perum ringan ataupun sedang. Hal ini disebabkan panjangnya tali perum dan penggunaan pada perairan yang dalam. Disamping panjang dan merkahnya berbeda-beda ukuran tali dan cara penganyaman tali juga berbeda. Tali ini terdiri dari 3 urat dan 27 benang teranyam secara kokoh. Pemberian merkah sebagai berikut Pada setiap kepanjangan tali 10, 20, 30 dan 40 diberikan 1, 2, 3, dan 4 simpul Sedangkan pada kepanjangan tali 50, 60, dan 100 diberikan kulit yang berlobang I dan 2 Kembali pada kepanjangan tali 60, 70, 80 dan 90 diberikan 1, 2, 3 dan 4 simpul kembali. Agar supaya tali perum ini dapat diayun ataupun diputar untuk kemudian dilempar ke taut dengan mudah pada saat pemeruman, maka pada kepanjangan tali sekitar 3 1/3 meter ditempatkan sebuah pasak dari kayu. Pasak ini dinamakan PASAK LINTANG.
5 Cara-cara Pemeruman Di kapal kapal tua (kuno) salah satu awak kapal ada yang disebut juru perum, sekarang ini Serang (Boatswain) namanya. Peruman umumnya dilakukan di sebelah kanan di borders atau lazim disebut Ladder step, bagi juru perum yang kidal melakukan pemeruman di lambung kiri. Bordes kadang-kadang ditempatkan dianjungan, boat deck atau pun di tangga utama geladak kapal. sebelah melakukan pemeruman, perum dipersiapkan dengan tali perum yang digulung secara rapi. Baru perum diberi gemka pada lubang dasar batu perum. Tali perum disambungkan pada batu perumnya. Juru perum memegang pasak lintang yang terdapat pada tali perum. Perum diayunkan putar ke depan dan ke belakang dan bilamana telah memperoleh momentum yang cukup, batu perum dilemparkan. ke depan sejauh mungkin sambil mengarea tali perum. Pada sat batu perum menyentuh dasar, tali perum akan tampak kendor, segera diambil kekendorannya (slacknya) dan dijaga agar tali selalu tegang. Pada saat tali perum tegang lurus ke bawah tepat di bawah juru perum, pemeruman dibaca dan dilaporkan ke anjungan Malim Jaga). -Pada Siang hari pemeruman dapat dibaca langsung dengan melihat merkah-merkah yang ada di atas permukaan air taut. Jika pada waktu malam hari atau pada saat cuaca buruk, biasanya sulit membaca (melihat) merkah-merkahnya.
6 Untuk mengetahui merkah-merkahnya cukup dengan melihat apa yang terpegang di tangan. Jadi, pemeruman kedalaman air harus dikoreksi dengan jarak dari tangan juru perum ke permukaan air taut. Pada pemeruman yang terakhir ini biasanya juru perum meneriakkan ke anjungan (Mualim Jaga) sebanyak tali di tangan". Jenis tanah di dasar taut dapat dengan mudah diketahui di dasar atau perum, melekat pada gemuk g ada di dasar taut perum. Biasanya yang mudah menempel adalah pasir dan lumpur, batu-batu karang dan jenis batu-batu agak suit kecuali apabila terjadi retakanretakan, hat ini hanya mungkin. Ketelitian pemeruman sangat tergantung dari banyak faktor, menggunakan perum tangan antara lain : 1. Kecepatan kapal 2. Kemahiran juru perum 3. Keadaan cuaca pada saat itu 4. Banyaknya pemeruman yang dilakukan. dst. Juru perum yang baik berdasarkan pengalaman dalam keadaan cuaca baik, dapat menghasilkan pemeruman sebagai berikut : a. Pada kecepatan kapal 10 knot, sangat baik untuk kedalaman perairan 16 meter b. Pada kecepatan kapal 5 knot, sangat baik untuk kedalaman perairan 27 meter
7 c. Pada kecepatan kapal 3 knot, sangat baik untuk kedalaman perairan 40 meter Berarti pemeruman dengan perum tangan ini, untuk mendapatkan ukuran kedalaman perairan di perairan dalam, akan mendapatkan hasil yang lebih baik pada kecepatan kapal yang lebih rendah, apabila jika kapal dalam keadaan berhenti. Namun perlu diingat pemeruman yang dikerjakan beberapa kali oleh jur perum yang sama, juru perum dapat menjadi capai sehingga akan mempengaruhi hasil pemeruman. Seringkali terjadi dalam pemeruman, pada saat pembacaan merkah tali tidak tepat benar berada di atas permukaan air, kadang-kadang berada di atas atau di bawahnya. Sehingga diperlukan pengalaman dalam cars membaca, seperti contoh tersebut : - 10 meter kecil, ini berarti merkah kulit yang ada lobang satu, berada sedikit di atas permukaan taut meter besar, berarti merkah kain merah berada sedikit di bawah permukaan air taut. - Tidak mengenai dasar taut juru perum meneriakkan "tidak ada dasar" Apabila pemeruman tidak mengenai dasar taut terjadi beberapa kali harus diarnbil tindakan sebagai berikut : 1. Mengurangi kecepatan kapal 2. Mengganti juru perum, mungkin terlalu lelah 3. Kemungkinan lain, memang dasar taut tidak terjangkau oleh panjang tali. Cara pemeruman dengan perum berat, sedikit berbeda dengan penggunaan perum tangan ataupun perum sedang, seperti telah diterangkan di atas. Pemakaian perum berat sering dilakukan di tempat perairan yang cukup dalam dan umumnya kapal tidak bergerak (tidak mempunyai kecepatan.
8 Karena perum ini cukup berat, maka diperlukan beberapa orang pembantu juru perum. Juru perum berdiri di sisi s angin, dan batu perum ditempatkan di sisi bawah angin. Tali perum melingkar dipegang oleh pembantu juru perum ke arah depan lewat haluan kapal. Perwira jaga sebagai Koordinator mengatur di anjungan, selanjutnya kegiatan pemeruman dilakukan sesuai dengan perintah Perwira Jaga. Pemeliharaan Perum di Kapal Pemeliharaan setiap peralatan di atas kapal adalah sangat penting. Terutama peralatan yang digunakan langsung berhubungan dengan air laut. Setelah dipakai, batu perum dilepaskan dari tali perumnya kemudian dibersihkan dengan air tawar, Lumpur atau kotorannya dibersihkan, dikeringkan dan dilumuri dengan minyak pelumas, dan simpanlah beserta tali perum yang telah juga dibersihkan dan dikeringkan pada tempatnya dengan tali tergulung rapi. 2. Perum Mesin Cara pemeruman yang lebih maju dilakukan di kapal dengan menggunakan mesin. Sebab saran alat perum ini tidak langsung manusia yang melakukan tetapi menggunakan sarana lain yang lebih mengenal rasa lelah. Sehingga disebut sebagai perum mesin. Perum mesin banyak macamnya, antara lain yang sering digunakan di kapal - Perum Mesin Thomson - Perm Mesin Kelvin - Perum Mesin Luccas - Perum Mesin Dobbie Mc Ines Pada prinsipnya alat-alat pemeruman ini mempunyai kesamaan kerja, hanya berbeda sedikit yang pada umumnya da pada alat pencatat kedalaman. Adapun alat perum mesin ini terdiri dari :
BAB II PERSIAPAN UNTUK MENGOLAH GERAK
BAB II PERSIAPAN UNTUK MENGOLAH GERAK - Kapal datang dari laut 1 jam sebelumnya KKM harus diberitahu - Peta penjelas / peta pelabuhan disiapkan - Sarat kapal dan kedalaman perairan diperhatikan - Alat
Lebih terperinciBAB V PEDOMAN MAGNET
BAB V PEDOMAN MAGNET PENDAHULUAN Di dalam bab ini akan dibahas mengenai alat navigasi yang paling konvensional dan penting di kapal, yang digunakan untuk menentukan arah di laut, yaitu pedoman magnit.
Lebih terperincimelekat. Kemungkinan selalu ads bahwa karena beberapa konstruksi bangunan kapal seperti bang-bang cerobong dan sebagainya. Pandangan keliling sekitar
melekat. Kemungkinan selalu ads bahwa karena beberapa konstruksi bangunan kapal seperti bang-bang cerobong dan sebagainya. Pandangan keliling sekitar pedoman menjadi terhalang untuk mengambil suatu baringan.
Lebih terperinci1. Topdal Tunda (Topdal Mesin) Jenis-jenis Topdal Tunda 1. NEGUS TAFERAIL LOG 2. WALKER'S CHERUB LOG 20 x x 11
1. Topdal Tunda (Topdal Mesin) Jenis-jenis Topdal Tunda 1. NEGUS TAFERAIL LOG 2. WALKER'S CHERUB LOG 20 x 18852 x 11 Alat-alatnya terdiri dart : a. Apung-apung (badan baling ) yang dilengkapi dengan 4
Lebih terperincia. Batu Perum b. Tali Perum c. Mesin Perum d. Alat pencatat dalam
a. Batu Perum b. Tali Perum c. Mesin Perum d. Alat pencatat dalam a. Batu Perum Batu perum dibuat dari timah hitam pada bagian atasnya dipasang sebuah batang, ujungnya bermata untuk mengikat tali perum
Lebih terperincia. Pedoman dikapal b. Menara suar c. Sudut baringan (relatiop)
BAB VI ALAT BARING PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai alat navigasi yang umumnya hanya digunakan di kapal bersama-sama dengan pedoman magnit untuk mendapatkan posisi kapal, yaitu alat baring.
Lebih terperinciKeuntungan topdal tunda terhadap topdal tangan 1. Pelayanannya lebih jauh 2. Dapat dilakukan pengukuran secara terns menerus (continue)
1. Apung di cuci dengan air tawar, dikeringkan benar kemudian dilumasi dengan gemuk 2. Tali topdal dicuci dengan air tawar, dikeringkan (diangin-anginkan) dan digulung rapi. 3. Bagian-bagian yang bergerak
Lebih terperinciKode : PTK.NP MELAKUKAN DINAS JAGA DEPARTEMEN PENGELOLAAN SUMBERDAYA KELAUTAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengertian tugas Dinas Jaga adalah suatu kegiatan pengawasan selama 24 (duapuluh empat) jam di atas kapal, yang dilakukan dengan tujuan mendukung operasi pelayaran supaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diselesaikan secara matematis untuk meratakan kesalahan (koreksi), kemudian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ilmu ukur tanah (Plane Surveying) adalah ilmu yang mempelajari tentang pengukuran-pengukuran pada sebagian permukaan bumi guna pembuatan peta serta memasang kembali
Lebih terperinciBAB III. Tindakan Olah Gerak menolong orang jatuh kelaut tergantung dan pada factor-factor sebagai berikut :
BAB III BERLAYAR DIPERAIRAN SEMPIT DAN DANGKAL GEJALANYA : Timbul ombak haluan yang mengalir kebelakang. Arus lemah yang mengalir diperpanjang garis lunas. Arus buritan yang mengalir ke depan. Ombak buritan
Lebih terperinciBAB II PENENTUAN POSISI KAPAL DIATAS PETA LAUT
BAB II PENENTUAN POSISI KAPAL DIATAS PETA LAUT Definisi-definisi Membaring ialah mengambil arahnya suatu benda dari kapal lalu arah tersebut dengan arah berlawanan dilukis sebuah garis dari titik yang
Lebih terperinciDESAIN INSTALASI LAMPU NAVIGASI PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT
DESAIN INSTALASI LAMPU NAVIGASI PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT Andi Setiawan 1a) Moh Toni Prasetyo 2) Aris Kiswanto 3) 123) Prodi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Jl. Kasipah no 10-12 Semarang-Indonesia a)
Lebih terperinciGbr. 27 BAB II DEREK MUAT (CARGO WINCH) Derek Muat.
BAB II DEREK MUAT (CARGO WINCH) Derek Muat. Kebanyakan Derek mempunyai teromol yang dipasak tetap pada sumbu utama pada kedua sisi dari sumbu utama, jadi di luar kursi-kursi terdapat kepala lepas atau
Lebih terperinci2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapal Penangkap Ikan
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapal Penangkap Ikan Menurut Nomura dan Yamazaki (1977) kapal perikanan sebagai kapal yang digunakan dalam kegiatan perikanan yang meliputi aktivitas penangkapan atau pengumpulan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Dengan modul ini peserta diklat dapat melaksanakan praktik tanpa harus banyak dibantu oleh instruktur.
KATA PENGANTAR Modul dengan judul Memasang Ikatan Batu Bata merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai panduan praktik peserta diklat (siswa). Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) untuk membentuk salah satu
Lebih terperinciMembangkitkan getaran-getaran listrik Pada umumnya gelombang-gelombang listrik dibangkitkan dengan salah satu cara dari pada cara-cara di bawah ini :
Hal itu dapat menjelaskan bahwa gejala, misalnya gema yang kuat sekall yang diberikan oleh gelembung-gelembung udara di dalam ari Berta pantulan-pantulan yang batik dari lapisan udara di dalam reflektor
Lebih terperinciSURVEI KAPAL TENGGELAM DI PERAIRAN PULAU PONGOK, KABUPATEN BANGKA SELATAN, PROPINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
SURVEI KAPAL TENGGELAM DI PERAIRAN PULAU PONGOK, KABUPATEN BANGKA SELATAN, PROPINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Ditulis oleh: Agus Sudaryadi, SS. Untuk memudahkan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain,
Lebih terperinciAwak tidak memperhatikan bangunan dan stabilitas kapal. Kecelakaan kapal di laut atau dermaga. bahaya dalam pelayaran
Bagian-bagian Kapal Awak tidak memperhatikan bangunan dan stabilitas kapal Kecelakaan kapal di laut atau dermaga bahaya dalam pelayaran merugikan harta benda, kapal, nyawa manusia bahkan dirinya sendiri.
Lebih terperinciBAB VIIII CHRONOMETER
BAB VIIII CHRONOMETER PENDAHULUAN Didalam bab ini akan dibahas mengenai alat navigasi biasa yang digunakan di kapal untuk menetapkan waktu setempat disesuaikan dengan waktu Greenwith Mean Time, yaitu Chronometer.
Lebih terperincibab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang
bab 1 gerak dasar sumber www.sdialazhar14.wordpress.com tanggal 11 Juni 2009 kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang meloncat menggiring setiap hari kamu
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN PERAIRAN PELABUHAN
BAB III PERENCANAAN PERAIRAN PELABUHAN III.1 ALUR PELABUHAN Alur pelayaran digunakan untuk mengarahkan kapal yang akan masuk ke dalam kolam pelabuhan. Alur pelayaran dan kolam pelabuhan harus cukup tenang
Lebih terperinciBAB X PINTU DAN JENDELA
A. Pendahuluan BAB X PINTU DAN JENDELA Pintu dan jendela merupakan konstruksi yang dapat bergerak, bergeraknya pintu atau jendela dipengaruhi oleh peletakan/penempatan, efisiensi ruang dan fungsinya. Dalam
Lebih terperinciTabel 4.1. Komponen dan Simbol-Simbol dalam Kelistrikan. No Nama Simbol Keterangan Meter analog. 1 Baterai Sumber arus
BAB 4 RANGKAIAN LISTRIK DAN PERBAIKANNYA 4.1. Pendahuluan Rangkaian listrik merupakan satu sistem yang terdiri dari beberapa komponen kelistrikan dan kabel-kabel penghantar yang menghubungkan satu komponen
Lebih terperinciPeraturan Pencegahan Tubrukan di Laut UMUM ATURAN 1 PEMBERLAKUAN a. Aturan-aturan ini berlaku bagi semua kapal dilaut lepas dan di semua perairan
Peraturan Pencegahan Tubrukan di Laut UMUM ATURAN 1 PEMBERLAKUAN a. Aturan-aturan ini berlaku bagi semua kapal dilaut lepas dan di semua perairan yang berhubungan dengan laut yg dapat dilayari oleh kapal-kapal
Lebih terperinciPETUNJUK PEMASANGAN & PENGGUNAAN. dilengkapi dengan. Edisi Januari 2004
PETUNJUK PEMASANGAN & PENGGUNAAN T r a k t o r Q U I C K dilengkapi dengan P A R T L I S T Edisi Januari 2004 2 TRAKTOR QUICK TL800 single speed KATA PENGANTAR Pengolahan lahan merupakan salah satu proses
Lebih terperinci- Bila kedua penunjukkan adalah sama berarti garis layar telah tepat.
Cincin lenja (sepasang) yang pertama ini dilengkapi juga dengan tanduk yang fungsinya tempat cincin lenja pertama duduk pada sepasang cincin lenja yang kedua. Fungsi kedua pasang cincin lenja tersebut
Lebih terperinciMesin Penyiang Padi Sawah Bermotor Power Weeder JP-02 / 20
Mesin Penyiang Padi Sawah Bermotor Power Weeder JP-02 / 20 Bacalah buku petunjuk sebelum anda menggunakan mesin penyiang bermotor (power weeder) BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN
Lebih terperinci2016, No Keputusan Presiden Nomor 65 Tahun 1980 tentang Pengesahan International Convention For The Safety of Life at Sea, 1974; 6. Peratur
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1428, 2016 KEMENHUB. Kendaraan diatas Kapal. Pengangkutan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 115 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGANGKUTAN
Lebih terperinciBAB II LAMPIRAN I PENEMPATAN DAN PERINCIAN TEKNIS LAMPU LAMPU DAN TANDA TANDA
1. Definisi BAB II LAMPIRAN I PENEMPATAN DAN PERINCIAN TEKNIS LAMPU LAMPU DAN TANDA TANDA Istilah Tinggi diatas badan kapal berarti tinggi diatas geladak terusan teratas. 2. Penempatan vertikal dan penjarakan
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapal Perikanan
4 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapal Perikanan Terdapat beberapa definisi mengenai kapal perikanan, menurut Undang- Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, kapal perikanan adalah kapal, perahu, atau alat
Lebih terperinciTOPDAL CHERNIKEEFF Bagian susunan dan Topdal ini diperlihatkan di dalam gambar di bawah ini.
Keadaan seimbang (equilibrium) tercapai dan keadaan itu akan tetap demikian sepanjang kecepatan kapal tetap sama. Segera kecepatan kapal itu berubah, motor akan mulai bekerja kembali dan keadaan seimbang
Lebih terperinciBAB II SURVEI LOKASI UNTUK PELETAKAN ANJUNGAN EKSPLORASI MINYAK LEPAS PANTAI
BAB II SURVEI LOKASI UNTUK PELETAKAN ANJUNGAN EKSPLORASI MINYAK LEPAS PANTAI Lokasi pada lepas pantai yang teridentifikasi memiliki potensi kandungan minyak bumi perlu dieksplorasi lebih lanjut supaya
Lebih terperinciKONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK
KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK Pengertian Paving block atau blok beton terkunci menurut SII.0819-88 adalah suatuko mposisi bahan bangunan yang terbuat dari campuran semen portland atau bahan perekat hidrolis
Lebih terperinciBAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG
BAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG bab 1 gerak dasar sumber www.sdialazhar14.wordpress.com tanggal 11 Juni 2009 kata kunci berjalan
Lebih terperinciTALI, SIMPUL DAN IKATAN
TALI, SIMPUL DAN IKATAN A. Tali Ada beberapa macam tali yang digunakan dalam dunia kepanduan antaraain: 1. Tali Carn Mantel (untuk kegiatan yangberkauitan dengan alam baebas) 2. Tali Serat Nanas (tali
Lebih terperinciKAPAL IKAN PURSE SEINE
KAPAL IKAN PURSE SEINE Contoh Kapal Purse Seine, Mini Purse Seine, Pengoperasian alat tangkap. DESAIN KAPAL PURSE SEINE Spesifikasi kapal ikan yang perlu di perhatikan : 1. Spesifikasi teknis : khusus
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan. Bab 1.
LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan Bab 1 Pendahuluan Bab 1 Pendahuluan Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe
Lebih terperinciBAB 5 PEMUAIAN. Pemuaian. Kompetensi Dasar: Standar Kompetensi: Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.
BAB 5 PEMUAIAN Kompetensi Dasar: Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari. minyak air Standar Kompetensi: Memahami wujud zat dan perubahannya. Peta Konsep: Pemuaian
Lebih terperinciDASAR DASAR FOTOGRAFI & TATA CAHAYA
DASAR DASAR FOTOGRAFI & TATA CAHAYA Anita Iskhayati, S.Kom Apa Itu Three-Point Lighting? Three-point lighting (pencahayaan tiga titik) adalah metode standar pencahayaan yang digunakan dalam fotografi,
Lebih terperinciPURSE SEINE (PUKAT CINCIN)
PURSE SEINE (PUKAT CINCIN) Guru Pengampu: ADZWAR MUDZTAHID TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN SMK NEGERI 3 TEGAL Hal-1 METODE PENANGKAPAN DAN ALAT TANGKAP PUKAT CINCIN (PURSE SEINE) PENDAHULUAN P ukat cincin
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1089, 2012 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Pelayaran. Sungai. Danau. Alur. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 52 TAHUN 2012 TENTANG ALUR-PELAYARAN SUNGAI
Lebih terperincidengan mmhg atau milibar, tinggi permukaan air raksa di dalam bejana akan tergantung dan naik turunnya air raksa dalam tabung.
BABIII BAROMETER PENDAHULUAN Seperti dalam bab-bab yang terdahulu di dalam buku ini juga akan dijabarkan secara luas tentang alat-alat navigasi biasa yang disebut Barometer. Maksud kami adalah agar setiap
Lebih terperinciIII. KEGIATAN BELAJAR 3 PEMBUATAN POLA DAN INTI. Setelah pembelajaran ini mahasiswa mampu menjelaskan pembuatan pola dan inti pada proses pengecoran.
III. KEGIATAN BELAJAR 3 PEMBUATAN POLA DAN INTI A. Sub Kompetensi Pembuatan pola dan inti dapat dijelaskan dengan benar B. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah pembelajaran ini mahasiswa mampu menjelaskan
Lebih terperinciPengembangan Jenis Tenun Polos dan Tenun Kepar ABSTRAK
Pengembangan Jenis Tenun Polos dan Tenun Kepar ABSTRAK Terbentuknya kain tenun, pada mulanya manusia purba menemukan cara membuat tambang, kemudian tali dan juga benang dari tumbuhantumbuhan merambat dan
Lebih terperinciINSTRUMEN OBSERVASI PENILAIAN FUNGSI KESEIMBANGAN (SKALA KESEIMBANGAN BERG) Deskripsi Tes Skor (0-4) 1. Berdiri dari posisi duduk
INSTRUMEN OBSERVASI PENILAIAN FUNGSI KESEIMBANGAN (SKALA KESEIMBANGAN BERG) Deskripsi Tes Skor (0-4) 1. Berdiri dari posisi duduk 2. Berdiri tanpa bantuan 3. Duduk tanpa bersandar dengan kaki bertumpu
Lebih terperinciBuku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion
Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion NACC10 Untuk Penggunaan Rumah Tangga Mohon agar Buku Petunjuk Pemakaian ini dibaca dengan baik sebelum pemakaian, dan pakailah peralatan dengan
Lebih terperinciBAB 4 MENERAPKAN PROSEDUR PENYELAMATAN DIRI DARURAT DAN SAR
BAB 4 MENERAPKAN PROSEDUR PENYELAMATAN DIRI DARURAT DAN SAR Kapal laut yang berlayar melintasi samudera di berbagai daerah pelayaran dalam kurun waktu yang cukup, bergerak dengan adanya daya dorong pada
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN
. HASIL DAN PEMBAHASAN yang dijadikan sampel dan diukur pada penelitian ini berjumlah 22 unit yang mempunyai wilayah pengoperasian lokal, yaitu di daerah yang tidak jauh dari teluk Palabuhanratu. Konstruksi
Lebih terperinciLATIHAN USAHA, ENERGI, IMPULS DAN MOMENTUM
LATIHAN USAHA, ENERGI, IMPULS DAN MOMENTUM A. Menjelaskan hubungan usaha dengan perubahan energi dalam kehidupan sehari-hari dan menentukan besaran-besaran terkait. 1. Sebuah meja massanya 10 kg mula-mula
Lebih terperinci4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kapal Purse Seine di Takalar Semua usaha penangkapan ikan dengan alat tangkap purse seine di kabupaten Takalar menggunakan sistem satu kapal (one boat sistem). Bahan yang digunakan
Lebih terperinciLAPORAN PEMERIKSAAN TONGKANG
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN MINISTRY OF TRANSPORTATION DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT DIRECTORATE GENERAL OF SEA TRANSPORTATION LAPORAN PEMERIKSAAN TONGKANG NAMA KAPAL : PEMILIK / OPERATOR : AGENT :
Lebih terperinciINJ 24 x 3 Three Core Heatshrinkable Cable Joint
FASTINDO Connecting Power Instruksi Pemasangan INJ 24 x Three Core Heatshrinkable Cable Joint Karakteristik dan Aplikasi Produk : TEGANGAN LISTRIK UKURAN KONDUKTOR ISOLASI KABEL JENIS KONDUKTOR JUMLAH
Lebih terperinciBuku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif
Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif NBID42 Untuk Penggunaan Rumah Tangga Mohon agar Buku Petunjuk Pemakaian ini dibaca dengan baik sebelum pemakaian, dan pakailah peralatan dengan benar.
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
14 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Pengamatan tingkah laku ikan pada proses penangkapan ikan dengan alat bantu cahaya dilakukan di perairan Kabupaten Barru Selat Makassar, Sulawesi
Lebih terperinci4.1.3 PERALATAN PENDUKUNG SURVEY UKUR TANAH
4.1.3 PERALATAN PENDUKUNG SURVEY UKUR TANAH Program D3/D4 Teknik Sipil FTSP ITS ILMU UKUR TANAH 1 Materi ini menerangkan peralatan yang digunakan didalam praktikum ukur tanah Tujuan Instruksional Khusus:
Lebih terperinciMODUL PEMBELAJARAN BILANGAN
MODUL PEMBELAJARAN BILANGAN Oleh: Drs. I Ketut Suastika, M.Si Dyah Tri Wahyuningtyas, S.Si. M.Pd UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG 1 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat,
Lebih terperinciBAB I PERATURAN PERATURAN INTERNASIONAL UNTUK MENCEGAH TUBRUKAN DILAUT,1972 BAGIAN A UMUM ATURAN 1
BAB I PERATURAN PERATURAN INTERNASIONAL UNTUK MENCEGAH TUBRUKAN DILAUT,1972 BAGIAN A UMUM ATURAN 1 1. Aturan aturan ini berlaku untuk semua kapal dilaut lepas dan disemua perairan yang dihubungkan dengannya
Lebih terperinciJumlah kapal (unit) pada ukuran (GT) >100
34 2001, kecamatan ini mempunyai penduduk sebesar 91.881 jiwa. Luas wilayahnya adalah 26,25 km 2 dengan kepadatan penduduknya adalah 3.500,23 jiwa per km 2. PPS Belawan memiliki fasilitas pokok dermaga,
Lebih terperinciMEMASANG RANGKA DAN PENUTUP PLAFON
KODE MODUL KYU.BGN.214 (2) A Milik Negara Tidak Diperdagangkan SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INDUSTRI KAYU MEMASANG RANGKA DAN PENUTUP PLAFON DIREKTORAT
Lebih terperinciBAB 5 MOMENTUM DAN IMPULS
131 5 MOMENTUM DN IMPULS Sumber: Serway dan Jewett, Physics for Scientists and Engineers, 6 th edition, 2004 Gambar di atas adalah salah satu contoh peristiwa dari konsep momentum dan impuls. Masih banyak
Lebih terperinciPilihan ganda soal dan impuls dan momentum 15 butir. 5 uraian soal dan impuls dan momentum
Pilihan ganda soal dan impuls dan momentum 15 butir. 5 uraian soal dan impuls dan momentum A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Sebuah mobil bermassa 2.000 kg sedang bergerak dengan kecepatan
Lebih terperinciBUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN
BUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN Perkembangan Motororik Halus Anak CATATAN: PENDAHULUAN Proses tumbuh kembang kemampuan gerak seseorang anak disebut
Lebih terperinciPENGUKURAN KAPAL (Tonnage Measurement)
PENGUKURAN KAPAL (Tonnage Measurement) OLEH : LUKMAN HIDAYAT NRP. 49121110172 PROGRAM DIPLOMA IV JURUSAN TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN SEKOLAH TINGGI PERIKANAN JAKARTA
Lebih terperinciGambar di bawah ini memperlihatkan bentuk rumput laut segar yang baru dipanen (a. Gracillaria, b. Kappaphycus, c. Sargassum) Rumput laut segar
Gambar di bawah ini memperlihatkan bentuk rumput laut segar yang baru dipanen (a. Gracillaria, b. Kappaphycus, c. Sargassum) a. www.aquaportail.com b. Dok. Pribadi c. Mandegani et.al (2016) Rumput laut
Lebih terperinci4. Thermometer Kelvin (Lihat gambar halaman)
BAB IV THERMOMETER PENDAHULUAN Di dalam bab ini akan dibahas mengenai alat navigasi biasa yang umumnya juga banyak digunakan di darat untuk mengukur suhu, yaitu Thermometer. Tujuan kami menyusun keterangan
Lebih terperinciBab XII. Spesifikasi Teknis dan Gambar
Bab XII. Spesifikasi Teknis dan Gambar Pekerjaan : Pengadaan Kapal Pengawas (Long Boat) 1. KONDISI UMUM Spesifikasi teknis ini bersama dengan gambar-gambar yang diampirkan dimaksudkan untuk menerangkan
Lebih terperinciMODUL MENGOPERASIKAN JARING INSANG HANYUT (DRIFT GILLNET)
A-PDF Watermark DEMO: Purchase from www.a-pdf.com to remove the watermark 2015 NAUTIKA PERIKANAN LAUT 2015 NAUTIKA PERIKANAN LAUT a n a ik P u a s t P e n d id e K MODUL MENGOPERASIKAN JARING INSANG HANYUT
Lebih terperinciA. Peta 1. Pengertian Peta 2. Syarat Peta
A. Peta Dalam kehidupan sehari-hari kamu tentu membutuhkan peta, misalnya saja mencari daerah yang terkena bencana alam setelah kamu mendengar beritanya di televisi, sewaktu mudik untuk memudahkan rute
Lebih terperinciBAB V DASAR BERGANDA ( DOUBLE BOTTOM )
BAB V DASAR BERGANDA ( DOUBLE BOTTOM ) PENGERTIAN DASAR BERGANDA Dasar Berganda ialah bagian dari konstruksi kapal yang dibatas, Bagian bawah - Oleh kulit kapal bagian bawah ( bottom shell planting ) Bagian
Lebih terperinciLATIHAN SOAL UKK MATA PELAJARAN PTD KELAS 8 TAHUN 2010
LATIHAN SOAL UKK MATA PELAJARAN PTD KELAS 8 TAHUN 2010 1. Bagian sistem teknik Proses yang mengolah energi, materi dan informasi adalah b. input c. outpu materi 2. Setrika adalah salah satu alat teknik
Lebih terperinciPengalaman Membuat dan Memasang Tanda Batas Di Taman Nasional Kepulauan Seribu
Pengalaman Membuat dan Memasang Tanda Batas Di Taman Nasional Kepulauan Seribu A. Pemilihan pelampung Ada beberapa bahan pelampung yang bisa dipilih, tapi alasan kami memilih drum plastik ukuran 200 liter
Lebih terperinciPUTUSAN NOMOR HK.2010/06/I/MP.15 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG
PUTUSAN NOMOR HK.2010/06/I/MP.15 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL TERBAKARNYA KLM. ANUGRAH BAHARI DI DERMAGA NIPAH KUNING PONTIANAK
Lebih terperinciPK.TPL.J.02.M PENGOPERASIAN INSTALASI LISTRIK PADA KAPAL PERIKANAN
PK.TPL.J.02.M PENGOPERASIAN INSTALASI LISTRIK PADA KAPAL PERIKANAN Penyusun : DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN 2004
Lebih terperinciALTERNATIF PENGGUNAAN GADING BAJA PADA PEMBANGUNAN KAPAL KAYU 30 GT
Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 10, Nomor 2, Juli - Desember 2012 ALTERNATIF PENGGUNAAN GADING BAJA PADA PEMBANGUNAN KAPAL KAYU 30 GT Lukman Bochary & Farid Larengi Jurusan Teknik Perkapalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah dari penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat, batasan masalah, asumsi yang yang diangkat dalam penelitian serta sistematika
Lebih terperinciSAMBUTAN. Jakarta, Nopember Kepala Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan
SAMBUTAN Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayahnya serta kerja keras penyusun telah berhasil menyusun Materi Penyuluhan yang akan digunakan bagi
Lebih terperinciBAB II CARA KERJA MESIN 2 TAK DAN 4 TAK
BAB II CARA KERJA MESIN 2 TAK DAN 4 TAK A. PEMBAGIAN MOTOR DIESEL 1. Menurut cara kerja Mesin diesesl menurut cara kerja nya dapat diklarisfikasikan menjadi 2 cara kerja,untuk dapat menghasilkan usaha
Lebih terperinciMENYALAKAN API DENGAN TEKNIK PRASEJARAH BOW AND DRILL
MENYALAKAN API DENGAN TEKNIK PRASEJARAH BOW AND DRILL Pada artikel ini saya akan berbagi pengetahuan dan ketrampilan tentang teknik primitif untuk menyalakan api, yaitu teknik Bow and Drill. Menyalakan
Lebih terperinciPUTUSAN NOMOR HK 2010/17/VI/MP.13 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KANDASNYA KM.
PUTUSAN NOMOR HK 2010/17/VI/MP.13 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KANDASNYA KM. HARAPAN III DI UJUNG TANJUNG SIROPI TANAH MASSA PULAU TELLO NIAS SELATAN
Lebih terperinciPEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA NOMOR: 111/KPTS/CK/1993 TANGGAL 28 SEPTEMBER 1993 TENTANG: PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA A. DASAR DASAR PERENCANAAN BANGUNAN TAHAN GEMPA
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
20 4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Geografis, Letak Topografi dan Luas Sibolga Kota Sibolga berada pada posisi pantai Teluk Tapian Nauli menghadap kearah lautan Hindia. Bentuk kota memanjang
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena kumpulan berbagai macam material itulah yang
Lebih terperinciBAB III SURVEY LAPANGAN
BAB III SURVEY LAPANGAN 3.6 Perolehan Material Renda di Indonesia Renda yang banyak ditemukan di pasaran adalah jenis renda yang digunakan sebagai bahan dekorasi atau benda aplikasi. Biasanya renda digunakan
Lebih terperinciBAB 5 MOMENTUM DAN IMPULS
By Rudy Djatmiko X - 5 BAB 5 MOMENTUM DAN IMPULS STANDAR KOMPETENSI Menerapkan konsep impuls dan momentum KOMPETENSI DASAR Mengenali jenis tumbukan Menguasai konsep impuls dan hukum kekekalan momentum
Lebih terperinci1. EMISI GAS BUANG EURO2
1. EMISI GAS BUANG EURO2 b c a Kendaraan Anda menggunakan mesin spesifikasi Euro2, didukung oleh: a. Turbocharger 4J 4H Turbocharger mensuplai udara dalam jumlah yang besar ke dalam cylinder sehingga output
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB I PEDOMAN MAGNET
BAB I PEDOMAN MAGNET A. PENDAHULUAN Pedoman, adalah alat navigasi yang berfungsi untuk menetapkan arah dilaut. Yaitu arah kemana kapal harus berlayar, dan arah benda-benda diluar kapal terhadap kapal kita
Lebih terperinciPUTUSAN NOMOR HK.2010/03/I/MP.12 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG
PUTUSAN NOMOR HK.2010/03/I/MP.12 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KLM. HASIL SETIA DI PERAIRAN DEKAT PULAU AIR HITAM LAUT
Lebih terperinciHUKUM NEWTON TENTANG GERAK DINAMIKA PARTIKEL 1. PENDAHULUAN
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK DINAMIKA PARTIKEL 1. PENDAHULUAN Pernahkah Anda berpikir; mengapa kita bisa begitu mudah berjalan di atas lantai keramik yang kering, tetapi akan begitu kesulitan jika lantai
Lebih terperinciKONSTRUKSI PONDASI Pondasi Dangkal Pasangan Batu bata/batu kali
KONSTRUKSI PONDASI 9.1 Konstruksi Pondasi Batu Kali atau Rollaag Konstruksi pondasi ini merupakan bagian dari konstruksi bangunan gedung dan sangat penting karena sangat menentukan kekokohan bangunan.
Lebih terperinciPembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET
Pembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET Oleh : Drs. Sutrisno, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN
Lebih terperinci1. Koreksi tinggi 2. Koreksi gaga berat dan koreksi lintang
1. Koreksi tinggi 2. Koreksi gaga berat dan koreksi lintang Penjelasan-penjelasan tentang koreksi tersebut di atas 1. Koreksi Kapilaritas Oleh adanya penekanan ke bawah kapilier, maka penunjukkan barometer
Lebih terperinciKONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung
MODUL PELATIHAN KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung Pendahuluan Konsep rumah bambu plester merupakan konsep rumah murah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Identifikasi Potensi Bahaya Identifikasi bahaya yang dilakukan mengenai jenis potensi bahaya, risiko bahaya, dan pengendalian yang dilakukan. Setelah identifikasi bahaya dilakukan,
Lebih terperinciMACAM-MACAM FLOOR HARDENER DENGAN KINERJANYA
MACAM-MACAM FLOOR HARDENER DENGAN KINERJANYA Leonardo Krisnanto Wijono 1, Gerry Febrian Ongko 2, Prasetio Sudjarwo 3, Januar Buntoro 4 ABSTRAK : Perkembangan bangunan industri membutuhkan permukaan lantai
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.283, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Pengukuran Kapal. Tata cara. Metode. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 8 TAHUN 2013 TENTANG PENGUKURAN KAPAL
Lebih terperinciMembuat Hiasan PadaBusana Dengan Teknik Sulaman Oleh : Dra.Enny Zuhni Khayati,M.Kes. Edit ulang oleh : Yandriana F.M
Membuat Hiasan PadaBusana Dengan Teknik Sulaman Oleh : Dra.Enny Zuhni Khayati,M.Kes. Edit ulang oleh : Yandriana F.M Pengertian Tusuk Hias Sebelum membuat hiasan busana dengan teknik sulaman terlebih dahulu
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Prestasi Lempar Lembing Lempar lembing merupakan salah satu nomor pada cabang olahraga atletik yang diperlombakan dalam perlombaan nasional maupun internasional, baik untuk putra
Lebih terperinciMEMASANG KUSEN PADA DINDING PASANGAN
MEMASANG KUSEN PADA DINDING PASANGAN BAG- TKB.004.A-89 28 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN
Lebih terperinciKHAKI X-WIND PANDUAN PENGGUNAAN
KHAKI X-WIND PANDUAN PENGGUNAAN Khaki X-Wind Quartz Chronograph GMT p0 p1 p2 p3 9 C 7 Khaki X-Wind Automatic Chronograph 9 C p0 p1 p2 p3 7 Khaki X-Wind Automatic 9 C p0 p1 p2 p3 7 PENGANTAR Kami berterima
Lebih terperinciJual Karpet Masjid Jakarta: Solusi Masjid Indah, Nyaman, dan Rapi
Jual Karpet Masjid Jakarta: Solusi Masjid Indah, Nyaman, dan Rapi Karpet masjid sejatinya bukan hanya menjadi sebuah alas lantai, melainkan juga berfungsi sebagai alas salat dan salah satu elemen yang
Lebih terperinci