I NENGAH WIJAYA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "I NENGAH WIJAYA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR"

Transkripsi

1 1 TESIS PENGARUH JUMLAH WISATAWAN MANCANEGARA, LAMA TINGGAL, DAN KURS DOLAR AMERIKA TERHADAP PENERIMAAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO INDUSTRI PARIWISATA KABUPATEN BADUNG TAHUN I NENGAH WIJAYA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2011

2 TESIS PENGARUH JUMLAH WISATAWAN MANCANEGARA, LAMATINGGAL, DAN KURS DOLAR AMERIKA TERHADAP PENERIMAAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO INDUSTRI PARIWISATA KABUPATEN BADUNG TAHUN I NENGAH WIJAYA NIM : PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI KAJIAN PARIWISATA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2011 i

3 ii PENGARUH JUMLAH WISATAWAN MANCANEGARA, LAMA TINGGAL, DAN KURS DOLAR AMERIKA TERHADAP PENERIMAAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO INDUSTRI PARIWISATA KABUPATEN BADUNG TAHUN Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Kajian Pariwisata Program Pascasarjana Universitas Udayana I NENGAH WIJAYA NIM : PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI KAJIAN PARIWISATA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2011

4 iii Lembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 1 AGUSTUS JULI 2011 Pembimbing I, Pembimbing II, Prof. Dr. I Wayan Tjatera, M.Sc Dr. Ir. Md Adhika, MSP. NIP NIP Mengetahui Ketua Program Studi Kajian Pariwisata Program Pascasarjana Universitas Udayana Direktur, Program Pascasarjana Universitas Udayana Prof Dr. I Nyoman Sirtha, SH., MS Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K) NIP NIP Tesis ini Telah Diuji pada

5 iv Tanggal 8 Agustus 2011 Panitia Penguji Tesis, berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas, Nomor : 1472/UN.14.4/HK/2011, Tanggal 8 Agustus 2011 Ketua : Prof. Dr. I Wayan Tjatera, M.Sc Sekretaris : Dr. Ir. Md Adhika, MSP. Anggota : 1. Prof Dr. I Nyoman Sirtha, SH., MS 2. Prof. Dr. I Ketut Sudibia, SU 3. Dr. Ir. Syamsul Alam Paturusi, MSP.

6 v PERNYATAAN Dengan ini saya nyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar magister di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Denpasar, 21 Agustus 2011 Yang Menyatakan I Nengah Wijaya

7 vi UCAPAN TERIMAKASIH Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa (Ida Sang Hyang Widhi Wasa) Atas rahmatnya, yang telah dilimpahkan-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini yang berjudul Pengaruh Jumlah Wisatawan Mancanegara, Lama Tinggal, dan Kurs Dolar Amerika terhadap Penerimaan PDRB Industri Pariwisata Kabupaten Badung tahun Tersusunnya tesis ini sampai selesai, berkat bantuan dan kerjasama dari semua pihak, begitu juga partisipasi rekan-rekan serta pihak-pihak lain yang banyak membantu dalam penulisisan tesis ini. Oleh karena itu melalui kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih sedalam-dalamnya kepada : Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. I Made Bakta, Sp.Pd, (K) atas kesempatan, dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan dan menyelesaikan pendidikan Program Magister di Universitas Udayana. Direktur Program Pasasarjana Universitas Udayana Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K) atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan dan menyelesaikan pendidikan Program Magister di Universitas Udayana. Ketua Program Studi Magister Kajian Pariwisata Universitas Udayana Prof. Dr. I Nyoman Sirtha, SH., MS, yang telah memberi dorongan dan motivasi dalam penulisan tesis ini.

8 vii Prof. Dr. I Wayan Tjatera, M.Sc, selaku pembimbing I dengan segala kesabaran, kearifan dan tulus ikhlas membimbing, mengarahkan, serta memberikan motivasi dan inspirasi yang sangat berarti sejak awal penulis mengikuti pendidikan magister sampai terselesaikan penulisan tesis ini. Dr. Ir. I Made Adhika, MSP, pembimbing II dengan penuh perhatian, kesabaran, dan kecermatan membimbing serta memberikan pandangan-pandangan positif untuk penyempurnaan tesis ini. Para penguji tesis yaitu Prof. Dr. I Nyoman Sirtha, SH., MS., Prof. Dr. I Ketut Sudibia, SU., dan Dr. Ir. Syamsul Alam Paturusi, MSP., yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi kesempurnaan dari penulisan tesis ini Instansi (cq. DIKTI, Depdiknas) yang telah memberikan Bantuan Pendidikan Pascasarjana (BPPS) melalui beasiswa BPPS untuk mendanai program Pendidikan Magister di Pascasarjana Universitas Udayana. Direktur Politeknik Negeri Bali Ir. I Made Mudina, M.Sc., yang telah memberikan kesempatan, dorongan dan bantuan untuk melanjutkan pendidikan Magister. Bapak /Ibu dosen Program Studi Magister Kajian Pariwisata atas bimbingan dan asuhan terhadap mata kuliah selama proses belajar mengajar. Seluruh Staf administrasi Program Studi Magister Kajian Pariwisata. Ibunda, dan Ayahanda yang telah dengan ikhlas, dan tanpa pamrih telah memdidik dan membesarkan, serta senantiasa memberikan doa yang tiada hentinya kepada penulis. Semua saudara beserta keluarga yang turut memberi doa restu agar

9 viii pendidikan penulis berjalan dengan lancar, serta mertua yang memberikan dorongan moral dalam mengikuti proses belajar. Terkhusus kepada istriku Ni Wayan Putriadi, SS., dan anak-anak tercinta I Wayan Gde Wahyu PA. dan Ni Made Puspa Pawitri, dengan ketulusan hati dan keikhlasan memberikan semangat dan dorongan kepada penulis untuk menyelesaikan tesis ini. Rekan-rekan karya siswa angkatan 2009/2010 Program Magister Kajian Pariwisata, dan semua pihak yang tulus ikhlas telah membantu dan mendoakan bagi keberhasilan penulis yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Penulis menyadari dengan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki tesis ini belum sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran yang sifatnya membangun guna penyempurnaan tesis ini.. Semoga amal baik Bapak/Ibu dan rekan-rekan semua mendapat imbalan yang sepantasnya dari Tuhan Yang Maha Esa (Ida Sang Hyang Widhi Wasa). Denpasar, Juli 2011 Penulis

10 ix ABSTRAK PENGARUH JUMLAH WISATAWAN MANCA NEGARA, LAMA TINGGAL, DAN KURS DOLAR AMERIKA TERHADAP PENERIMAAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO INDUSTRI PARIWISATA KABUPATEN BADUNG TAHUN Industri pariwisata memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia, baik sebagai salah satu sumber penerimaan devisa maupun sebagai penciptaan lapangan kerja serta kesempatan berusaha. Sebagai sumber penerimaan pendapatan, pariwisata tidak terlepas dari pengaruh perkembangan jumlah wisatawan mancanegara, lama tinggal, dan kurs dolar Amerika, terhadap penerimaan Produk Domestik Regional Bruto di Kabupaten Badung. Perkembangan pariwisata Kabupaten Badung telah terjadi perubahan segmen pasar dari semula yang didominasi oleh wisatawan asal Eropah dan Amerika kemudian didominasi oleh wisatawan Asia-Oceania. Guna mengetahui pengaruh dari jumlah wisatawan manca Negara, lama tinggal, dan kurs dolar Amerika terhadap penerimaan Produk Domestik Regional Bruto industri pariwisata Kabupaten Badung digunakan teknik analisis regresi berganda, dengan uji t, dan uji F, dan koefisien determinasi. Dengan menggunakan data sekunder tahun serta bantuan dari program SPSS versi 17,0, diperoleh hasil analisis regresi dengan persamaan, Y= -183, ,019X ,019X 2 + 0,036X 3 + e Hasil penelitian ini menyatakan bahwa secara parsial jumlah wisatawan manca negara, dan kurs dolar Amerika berpengaruh nyata dan positif terhadap penerimaan Produk Domestik Regional Bruto industri pariwisata Kabupaten Badung, sedangkan lama tinggal berpengaruh tidak nyata terhadap penerimaan Produk Domestik Regional Bruto industri pariwisata Kabupaten Badung. Secara simultan jumlah wisatawan manca negara, lama tinggal, dan kurs dolar Amerika berpengaruh nyata terhdap penerimaan Produk Domestik Regional Bruto industri pariwisata Kabupaten Badung dengan nilai R 2 dan R masing-masing sebesar 0,706, dan 0,840 dengan jumlah wisatawan mancanegara sebagai faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap penerimaan Produk Domesti Regional Bruto pariwisata Kabupaten Badung dengan nilai koefisien determinasi parsial (r 2 ) atau zero order sebesar 0,506 atau 25,60%. Kata kunci : jumlah wisatawan, lama tinggal, kurs dalar, dan PDRB

11 x ABSTRACT THE INFLUENCE OF THE NUMBER OF FOREIGN TOURIST, THE LENGTH OF STAY, AND EXCHANGE RATE OF AMERICAN DOLLAR TO THE IN RELATION TO THE INCOME OF THE GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT TOURISM INDUSTRY IN BADUNG REGENCY Tourism industry plays a very important role in Indonesia s economy, both as a source of foreign exchange earning as well as job creation and business opportunities. As source of revenue receipts, tourism is inseparable from the influence of the growing amount of tourists, length of stay, and U.S. dolar exchange rate, toward the receipt of the Gross Regional Domestic Product in Badung regency. Badung Regency tourism development has changed from its original market segment dominated by tourists from Europa and America then dominated by Asia-Oceania tourists. To determine the influence of the number of foreign tourists, length of stay, and U.S. dolar exchange rate against the acceptance of the Gross Regional Domestic Product Badung tourism industry multiple regression analysis technique was applied, with the t test and F test, and coefficient of determination. By using secondary data of as well as assistanse from the program SPSS 17.0 version, the results obtained by regression analysis equation, Y = X X X 3 + e. The result suggest that the partial number foreign tourists and the U.S. dolar exchange rate affect real and positive impact on the receipt of the Gross Regional Domestic Product in Badung tourism industry, while the length of stay did not affect the real toward the acceptance of the Gross Regional Domestic Product in Badung tourism industry. Simultaneously the number of foreign tourists, length of stay, and U.S. dolar exchange rare significantly affect the acceptance of the Gross Regional Domestic Product in Badung tourism industry with a value of R 2 and R respectively and with the number of foreign tourists as the biggest factor against infuence on the receipt of the Gross Regional Domestic Product in Badung tourism industry with a value of the partial coefficient of determination (r2) or zero order of or 25.60% Key words : the namber of tourists, length of stay, dollar exchange rate, the GRDP.

12 xi RINGKASAN Industri pariwisata memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia, baik sebagai salah satu sumber penerimaan devisa maupun sebagai penciptaan lapangan kerja serta kesempatan berusaha. Sebagai sumber penerimaan pendapatan, pariwisata tidak terlepas dari pengaruh perkembangan jumlah wisatawan mancanegara, lama tinggal, dan kurs dolar Amerika, terhadap penerimaan Produk Domestik Regional Bruto di Kabupaten Badung. Perkembangan pariwisata Kabupaten Badung telah terjadi perubahan segmen pasar dari semula yang didominasi oleh wisatawan asal Eropa dan Amerika kemudian didominasi oleh wisatawan Asia-Oceania. Sasaran jangka panjang dari pembangunan nasional adalah terwujudnya perekonomian yang tumbuh secara seimbang dari berbagai aspek dan sesuai dengan amanat pembangunan nasional, maka pembangunan nasional tidak hanya diarahkan untuk peningkatan di bidang ekonomi yaitu laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tetapi juga memperhatikan aspek pemerataan hasil pembangunan, yang sangat berpengaruh terhadap terciptanya pembangunan ekonomi dalam ruang lingkup daerah secara keseluruhan, dimana perekonomian secara makro, memiliki tujuan untuk mencapai dan mempertahankan kesempatan kerja penuh (full employmen), mempertahankan stabilitas harga, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan mencapai keseimbangan neraca pembayaran internasional.

13 xii Pada umumnya bagi negara yang sedang berkembang dalam usaha membangun perekonomiannya mengalami kekurangan dana, baik dalam bentuk mata uang negara yang bersangkutan maupun valuta asing (devisa). Devisa diperlukan untuk mengimpor barang-barang modal yang tidak bisa diproduksi di dalam negeri serta mengimpor bahan-bahan industri, dan bahan-bahan pangan untuk menutupi kelebihan permintaan barang-barang modal dari jumlah produksi yang ada. Dalam usaha tersebut maka negara sedang berkembang biasanya menggantungkan diri pada ekspor satu atau beberapa jenis barang-barang primer. Industri yang bersifat melengkapi ekspor barang-barang primer, yang berarti terjadi diversifikasi dalam bidang ekspor, hingga penghasilan devisa akan lebih stabil. Salah satu industri yang prospektif adalah industri pariwisata. Penelitian ini mengkaji faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penerimaan Produk Domesti Regianal Bruto (PDRB) industri pariwisata Kabupaten Badung secara parsial maupun secara simultan. Dalam penelitian ini, jumlah wisatawan mancanegara dan kurs dolar Amerika faktor penentu sedangkan bagi peningkatan penerimaan PDRB industri pariwisata Kabupaten Badung, sedangkan lama tinggal tidak berpengaruh terhadap penerimaan PDRB industri pariwisata Kabupaten Badung. Hubungan sebab akibat dalam penelitian ini dibentuk oleh tiga variabel independen yaitu jumlah wisatawan mancanegara, lama tinggal, dan kurs dolar Amerika dan satu variabel dependen yaitu penerimaan PDRB industri pariwisata Kabupaten Badung. Penelitian ini menggunakan data sekunder dalam periode waktu Teknik analisis data yang digunakan adalah model

14 xiii regresi berganda dan uji asumsi klasik yang dianalisis dengan mengunakan program aplikasi SPSS versi 17.0 for Windows. Jumlah wisatawan mancanegara memiliki pengaruh positif terhadap variabel penerimaan PDRB industri pariwisata Kabupaten Badung. Hal ini dapat dilihat dari nilai p value 0,010 lebih kecil dari α = 0,05 serta memiliki koefisien regresi β 1 = + 1,019, hal ini berarti apabila jumlah wisatawan mancanegara meningkat sebesar satu persen, sedangkan variabel indepennden lainnya konstan, maka penerimaan PDRB industri pariwisata Kabupaten Badung meningkat sebesar 1,019 persen. Sebaliknya, jika jumlah wisatawan mancanegara menurun sebesar satu persen, sedangkan variabel independen lainnya konstan, maka jumlah penerimaan PDRB industri pariwisata Kabupaten Badung menurun 1,019 persen. Lama tinggal berpengaruh tidak signifikan terhadap penerimaan PDRB industri pariwisata Kabupaten Badung, dengan p value 0,360 lebih besar dari alpha 0,05 artinya lama tinggal tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan PDRB industri pariwisata Kabupaten Badung. Hal ini dapat dilihat dari nilai p value 0,360 lebih besar dari α = 0,05 serta memiliki koefisien regresi β 2 = -11,001, hal ini berarti apabila lama tinggal meningkat sebesar satu persen, sedangkan variabel indepennden lainnya konstan, maka penerimaan PDRB industri pariwisata Kabupaten Badung menurun sebesar ,54 persen. Kurs dolar Amerika berpengaruh positif signifikan terhadap variabel penerimaan PDRB industri pariwisata Kabupaten Badung dengan p value 0,003 lebih kecil dari α 0,05 dengan nilai koefisien regresi β 3 = 0,036, hal ini berarti apabila kurs dolar Amerika meningkat sebesar satu persen, sedangkan variabel

15 xiv independen lainnya konstan, maka penerimaan PDRB industri pariwisata Kabupaten Badung meningkat sebesar 0,036 persen. Sebaliknya apabila kurs dolar Amerika menurun sebesar satu persen, sedangkan variabel independen lainnya konstan, maka variabel penerimaan PDRB industri pariwisata Kabupaten Badung menurun sebesar 0,036 persen. Diperoleh koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,706 atau sebesar 70,60% yang artinya variasi penerimaan PDRB industri pariwisata Kabupaten Badung dipengaruhi oleh variabel jumlah wisatawan mancanegara, lama tinggal, dan kurs dolar Amerika secara simultan sebesar 70,60%. Sedangkan 29,40% dipengaruhi oleh faktor lain di luar ke tiga faktor tersebut. Berdasarkan hasil analisis koefisien regresi berganda dengan analisis data ke dua menghasilkan, nilai lama tinggal berpengaruh tidak signifikan terhadap jumlah penerimaan PDRB industri pariwisata Kabupaten Badung. Hal ini disebabkan karena dalam periode analisis , terdapat data empiris nilai lama tinggal yang besarnya ada yang menurun yaitu tahun Berdasarkan hasil penelitian ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Badung, dan para pelaku industri pariwisata,dan masyarakat hendaknya menjaga pangsa pasar yang utama di Asia Fasifik, Eropa, Rusia, dan Amerika, sehingga dapat meningkatkan jumlah kunjungan dari pada wisatawannya, serta berupaya meningkatkan Daya Tarik Wisata, dan rasa aman dan nyaman pada umumnya di Bali, dan khususnya di Kabupaten Badung, sehingga dapat meningkatkan lama tinggal wisatawan mancanegara.

16 xv DAFTAR ISI Isi Halaman JUDUL... i SAMPUL DALAM... PERSYARATAN GELAR... LEMBAR PERSETUJUAN... PENETAPAN PANITIA PENGUJI... PERNYATAAN... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRACT... ABSTRAK... RINGKASAN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ii iii iv v vi vi ix x xi xv xx xxi xxii BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfat Hasil Penelitian... 8

17 xvi BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, MODEL, HIPOTESIS PENELITIAN Kajian Pustaka Konsep Penelitian Pengertian Industri Pariwisata Pengertian Pariwisata Pengertian Wisatawan Jumlah Wisatawan Lama Tinggal Wisatawan Kurs Valuta Asing, dan Devisa Jumlah Wisatawan akan Medorong Peningkatan Penda patan Lama Tinng gal dapat Berpengaruh terhadap Peningkatan Pendapatan Kurs Dolar Amerika dapat Berpengaruh terhadap Penda patan Pengertian Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Dari Segi Produksi Dari Segi Pendapatan Dari Segi Pengeluaran Landasan Teori Teori Permintaan, dan Penawaran Teori Faktor Pendorong, dan Penarik (Push and Pull Faktors

18 xvii Theory) Model Penelitian Hipotesis BAB III. METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi, dan Waktu Penelitian Jenis, dan Sumber Data Jenis Data Sumber Data Variabel Penelitian Teknik Pengumpulan Data Teknik Wawancara Observasi Studi Kepustakaan Metode Dokumentasi Prosedur Penelitian Alat Analisis Regresi Linier Berganda Uji t Uji F Analisis Koefisien Determinasi Uji Asumsi Klasik... 44

19 xviii BAB IV. HASIL PENELITIAN Uji Asumsi Klasik Uji Multikolinearitas Uji Autokorelasi Uji Heteroskedastisitas Koefisien Korelasi Berganada Koefisien Determinasi Berganda Koefisien Regresi Berganda Variabel Jumlah Wisatawan Mancanegara (X 1 ) Variabel Lama Tinggal (X 2 ) Variabel Kurs Dolar Amerika (X 3 ) Diperoleh Koefisien Determinasi (R 2 ) Pengujian Koefisien Regresi (Uji Hipotesis) Pengaruh Jumlah Wisatawan mancanegara terhadap Penerimaan Produk Domestik Regional Bruto Industri Pariwisata Kabupaten Badung dengan uji t Pengaruh Lama tinggal terhadap Penerimaan Produk Domestik Regional Bruto Industri Pariwisata Kabupaten Badung dengan uji t Pengaruh kurs dolar Amerika terhadap Penerimaan Prodak Domestik Regional Bruto Industri Pariwisata Kabupaten Badung dengan uji t Pengaruh Jumlah Wisatawan mancanegara, Lama tinggal,

20 xix dan Kurs dolar Amerika secara simultan terhadap Penerimaan Produk Domestik Regional Bruto Industri Pariwisata Kabupaten Badung BAB V. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Pariwisata Kabupaten Badung Potensi PasarWisatawan Pembahasan Hasil Uji Hipotesis Pengaruh jumlah wisatawan Mancanegara, Lama Tinggal, dan Kurs Dolar Amerika secara parsial terhadap penerimaan PDRB Industri pariwisata Kabupaten Badung Pengaruh Jumlah Wisatawan mancanegara terhadap Penerimaan PDRB Industri pariwisata Kabupaten Badung Pengaruh Lama Tinggal terhadap penerimaan PDRB Industri pariwisata Kabupaten Badung Pengaruh Kurs Dolar Amerika terhadap penerimaan PDRB Industri pariwisata Kabupaten Badung Pengaruh Jumlah Wisatawan mancanegara, Lama tinggal, dan Kurs dolar Amerika secara simultan terhadap Penerimaan Produk Domestik Regional Bruto Industri Pariwisata Kabupaten Badung BAB VI. PENUTUP Simpulan... 81

21 xx 6.2 Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 87

22 xxi DAFTAR TABEL Halaman Tabel 4.1 Hasil Uji Multikolinearitas Tabel 4.2 Hasil Analisis Uji Autokorelasi Tabel 4.3 Hasil Analisis Uji Heteroskedastisitas Tabel 4.4 Hasil Regresi Linier Berganda Tabel 4.5 Hasil Uji F... 62

23 xxii DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Model Penelitian (Kerangka konsep) Pengaruh Jumlah Wisatawan mancanegara, Lama Tinggal, dan Kurs Dolar Amerika terhadap Penerimaan PDRB industri Pariwisata Kabupaten Badung Gambar 3.1 Peta Daerah Kabupaten Badung Uji t Gambar 3.2 Daerah Pengujian Penolakan, dan Penerimaan H 0 dengan Uji t Gambar 3.3 Daerah Pengujian Penolakan, dan Penerimaan H 0 dengan Uji F Gambar 3.4 Daerah Pengujian Penolakan, dan Penerimaan H 0 dengan Uji F Durbin Watson Gambar 4.1 Daerah Pengujian Penolakan, dan Penerimaan H 0 dengan Uji t untuk Jumlah Wisatawan Mancanegara Gambar 4.2 Daerah Pengujian Penolakan, dan Penerimaan H 0 dengan Uji t untuk Lama Tinggal Gambar 4.3 Daerah Pengujian Penolakan, dan Penerimaan H 0 dengan Uji t untuk Kurs Dolar Amerika Gambar 4.4 Daerah Pengujian Penolakan Ho dengan Uji F untuk Penerimaan Jumlah Wisatawan mancanegara, Lama Tinggal, dan Kurs Dolar Amerika secara simultan terhadap Penerimaa PDRB Industri Pariwisata Kabupaten Badung... 62

24 xxiii DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Jumlah Wisatawan mancanegara, yang berkunjung di Kabupaten Badung tahun Lampiran 2. Lama Tinggal Wisatawan, yang berkunjung di Kabupaten Badung tahun Lampiran 3. Perkembangan Kurs Doalar Amerika terhadap Rupiah di Kabupaten Badung tahun Lampiran 4. Perkembangan Penerimaan PDRB, industri pariwisata Kabupaten Badung tahun Lampiran 5. Jumlah Wisatawan mancanegara, Lama tinggal, dan Kurs Dolar Amerika, terhadap penerimaan PDRB industri pariwisata Kabupaten Badung tahun Lampiran 6. Jumlah Wisatawan mancanegara, Lama tinggal, dan Kurs Dolar Amerika, terhadap penerimaan PDRB industri pariwisata Kabupaten Badung tahun Lampiran 7. Tabel Statistik untuk Uji t Lampiran 8. Tabel Statistik untuk Uji F Lampiran 9. Durbin Watson d Statistic: Significance point of d L at d U at 0.05 level Sinificance

25 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sasaran jangka panjang dari pembangunan nasional adalah terwujudnya perekonomian yang tumbuh secara seimbang dari berbagai aspek dan sesuai dengan amanat pembangunan nasional, maka pembangunan nasional tidak hanya diarahkan untuk peningkatan di bidang ekonomi yaitu laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tetapi juga memperhatikan aspek pemerataan hasil pembangunan, yang sangat berpengaruh terhadap terciptanya pembangunan ekonomi dalam ruang lingkup daerah secara keseluruhan atau secara makro, dimana perekonomian secara makro seperti yang dijabarkan oleh Suparmoko (1991: 5), memiliki tujuan untuk mencapai dan mempertahankan kesempatan kerja penuh (full employment), mempertahankan stabilitas harga, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan mencapai keseimbangan neraca pembayaran internasional. Pertumbuhan ekonomi merupakan produksi dalam artian fisik dan produksi tersebut harus senantiasa meningkat (Suparmoko, 1991: 8), karena jumlah penduduk selalu meningkat dari tahun ke tahun, sehingga produksi barang maupun jasa juga harus ditingkatkan supaya taraf hidup penduduk tidak menurun, sehingga tingkat kesejahteraan masyarakat bisa meningkat 1

26 2 Memacu pertumbuhan ekonomi perlu ditunjang oleh sektor ekonomi yang produktif, diantaranya sektor primer, sektor sekunder dan sektor tersier. Ketiga sektor produktif tersebut memegang peranan dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang nantinya akan menunjukkan suatu kondisi nyata bagi perekonomian dalam mengembangkan potensinya. Pada umumnya bagi negara yang sedang berkembang dalam usaha membangun perekonomiannya mengalami kekurangan dana, baik dalam bentuk mata uang negara yang bersangkutan maupun valuta asing (devisa). Devisa diperlukan untuk mengimpor barang-barang modal yang tidak bisa diproduksi di dalam negeri serta mengimpor bahan-bahan industri, dan bahan-bahan pangan untuk menutupi kelebihan permintaan barang-barang modal dari jumlah produksi yang ada. Dalam usaha tersebut maka negara sedang berkembang biasanya menggantungkan diri pada ekspor satu atau beberapa jenis barang-barang primer. Industri yang bersifat melengkapi ekspor barang-barang primer, yang berarti terjadi diversifikasi dalam bidang ekspor, hingga penghasilan devisa akan lebih stabil. Salah satu industri yang prospektif adalah industri pariwisata yang tidak banyak memiliki kelemahan, kelemahan umum expor berupa barang-barang primer antara lain a) dasar tukar jangka panjang yang tidak menguntungkan; b) ekspor negara-negara yang sedang berkembang pada umumnya terpusat pada satu atau beberapa barang primer saja; c) pasar ekspor yang dihadapi tidak stabil dan; d) ekspor barang barang primer mempunyai efek yang tidak menguntungkan. Perkembangan perekonmian Indonesia juga tidak terlepas dari kegiatan ekspor migas maupun non migas. Menurut Hutabarat (1992: 2) sumber devisa negara kita yang terbesar sebelum tahun 1986 adalah dari hasil

27 3 ekspor minyak dan gas bumi (Migas) yang berkisar kurang lebih70%. Melihat harga minyak di pasaran dunia yang semakin merosot tajam, maka pemerintah telah berusaha sedapat mungkin untuk menggalakkan ekspor di luar minyak dan gas bumi (non migas), sehingga setelah tahun 1987/1988 hasil non migas termasuk pariwisata telah mencapai 64,1 % dari seluruh ekspor Indonesia. Pengembangan pariwisata sebagai suatu industri merupakan suatu hal yang penting bagi banyak negara, termasuk Indonesia. Peranan pariwisata yang paling besar adalah sumbangan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), dimana untuk tahun 1999 sebesar 2,56%, meningkat menjadi 2,60% untuk tahun 2001, untuk tahun 2007 pariwisata menyumbang sebesar 3,70%. Jika didakan perbandingan dengan nilai ekspor barang-barang dangan industri pariwisata telah mengalami pertumbuhan pesat. Penerimaan pendapatan industri pariwisata atau Prodak Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kabupaten Badung dari tahun telah mengalami peningkatan. Rata-rata peningkatan penerimaan PDRB industri pariwisata selama periode terjadi pertumbuhan rata-rata sebesar 11,44% per tahun. Tepatnya untuk periode tahun 2005 kenaikan dari penerinaan itu adalah sebesar 25,09%. Demikian juga halnya untuk tahun 2007 penerimaan PDRB industri pariwisata mampu mengalami pertumbuhan lagi sebesar 13,86%, tetapi pada tahun 2006 penerimaan PDRB yang berasal dari industri pariwisata sedikit mengalami penurunan menjadi 6,82%, di bawah rata-rata pertumbuhan (BPS Kabupaten Badung, 2009) Industri pariwisata merupakan industri yang potensial untuk dikembangkan lebih lanjut. Dengan mengetahui keadaan pasar yaitu : permintaan. Menurut Morley (Ross :8) permintaan industri pariwisata tergantung pada ciri-ciri wisatawan

28 4 seperti penghasilan, umur, motivasi, dan watak. Ciri-ciri ini akan mempengaruhi kecendrungan orang untuk berpergian mencari kesenangan. Kebijakan dan tindakan pemerintah dapat mendorong atau menurunkan permintaan faktor-faktor yang penting bagi wisatawan, dan faktor-faktor sosial juga dapat mempengaruhi permintaan, seperti sikap penduduk setempat pada wisatawan dan minat yang dibangkitkan oleh budaya setempat. Permintaan pada akhirnya akan mempengaruhi penawaran pariwisata. Penawaran dari segi wisatawan dapat dituangkan ke dalam lama tinggal, kegiatan dan penggunaan sumber daya oleh wisatawan, kepuasan, dan pengeluaran. Perkembangan pariwisata sangat tergantung pada jumlah kunjungan wisatawan mancanegara maupun domestik. Jumlah kunjungan merupakan salah satu indikator untuk mengukur keberhasilan pembangunan pariwisata. Dalam kenyataan perkembangan pariwisata memang telah dapat menunjang perekonomian masyarakat Bali, namum demikian kunjungan wisatawan setiap tahunnya mengalami suatu fluktuasi seiring dengan berjalannya waktu. Kabupaten Badung adalah sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Bali, yang juga mengandalkan pariwisata di dalam pembangunan perekonomiannya. Data jumlah kunjungan wisatawan dari tahun 2003 sampai dengan 2010 menunjukan peningkatan (Diparda Kabupaten Badung, 2010). Pada tahun 2010 lima besar pasar utama Kabupaten Badung berdasarkan kebangsaan, pertama adalah wisatawan Australia, dengan jumlah kunjungan wisatawan orang, ke dua Malaysia dengan jumlah kunjungan wisatawan orang, ketiga adalah Jepang dengan jumlah kunjungan wisatawan orang, ke empat adalah Singapura dengan jumlah

29 5 kunjungan wisatawan orang, dan yang ke lima adalah Cina dengan jumlah kunjungan wisatawan sebanyak orang (Diparda Kabupaten Badung, 2010) Mengenai lama tinggal wisatawan mancanegara di Kabupaten Badung sangat bervariasi, faktor lama tinggal memang merupakan salah satu faktor yang menentukan besar atau kecilnya pendapatan atau devisa yang diterima untuk negaranegara yang mengandalkan devisa dari industri pariwisata. Secara teoritis, semakin lama seorang wisatawan tinggal si suatu Daerah Tujuan Wisata (DTW), semakin banyak uang yang dibelanjakan di daerah tersebut. Paling sedikit untuk keperluan makan dan minum serta akomodasi hotel selama tinggal disana. Rata-rata lama tinggal wisatawan mancanegara tiap tahun dari tahun adalah pada 2004 rata-rata lama tinggal wisatawan mancanegara 10,6 hari, tahun 2005 rata-rata lama tinggal wisatawan mancanegara 10,84 hari, tahun 2006 rata-rata lama tinggal wisatawan mancanegara 12,80 hari, tahun 2007 rata-rata lama tinggal wisatawan mancanegara 10,60 hari, tahun 2008 rata-rata lama tinggal wisatawan mancanegara 9,65 hari, dan tahun 2009 rata-rata lama tinggal wisatawan mancanegara 8,75 hari. Walaupun rata-rata lama tinggal wisatawan mancanegara pada tahun 2006, dan 2007 cendrung mengalami penurunan, mungkin itu disebabkan oleh berbagai faktor antara lain adalah kemajuan teknologi dan informasi, di mana lalu lintas keberangkatan diperlancar, sehingga bisa mempersingkat masa tinggalnya. Kurs valuta asing adalah merupakan harga dari suatu mata uang yang diukur dalam mata uang lainnya. Permintaan dan penawaran valuta asing menentukan kurs valuta asing. Perubahan permintaan dan penawaran terhadap valuta asing terjadi sebagai

30 6 akibat dari perdagangan barang dan jasa, perubahan aliran modal, aktivitas pemerintah, perubahan cadangan devisa, dan perubahan keadaan sosial politik suatu negara. Mata uang dolar Amerika merupakan salah satu mata uang internasional, karena sifatnya yang convertible sejalan dengan menanjaknya posisi Amerika Serikat di dalam perekonomian dunia, dolar Amerika ditrima oleh siapapun sebagai alat pembayaran transaksinya. Perdagangan internasional mengharuskan adanya angka perbandingan antara nilai satu mata uang dengan mata uang lainnya. Angka perbandingan tersebut disebut dengan kurs devisa (Boediono, 1985:45). Perkembangan rata-rata kurs dolar Amerika selama beberapa tahun ini dari tahun adalah pada tahun 2008 rata-rata kurs dolar Amerika Rp 9.805,56, tahun 2009 rata-rata kurs dolar Amerika Rp ,00, dan tahun 2010 rata-rata kurs dolar Amerika Rp 9.123,75 (Diparda Kabupaten Badung, 2010). Perkembangan kurs dolar Amerika selama kurun waktu tiga tahun ini cukup stabil, yaitu jika nilai tukar dolar terhadap rupiah menguat maka nilai rupiah melemah, berarti daya beli wisatawan mancanegara meningkat menyebabkan minat wisatawan mancanegara berwisata ke Indonesia khususnya ke Kabupaten Badung semakin tinggi, sehingga kunjungan wisatawan mancanegara dapat meningkat juga. Produk pariwisata sebagai invisible export, dimana menghasilkan devisa tanpa mengekspor barang-barang ke luar negeri. Ada kecendrungan semakin meningkatnya jumlah wisatawan, lama tinggal, dan lebih besar pengeluaran rata-rata semakin besar PDRB yang diterima, sehingga perlu diusahakan agar lebih banyak wisatawan yang datang, lama tinggal yang lebih panjang, dan lebih setabil nilai mata uang rupiah terhadap Dolar Amerika.

31 Perumusan Permasalahan Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dikemukakan pokok permasalahan yaitu : Bagaimana pengaruh jumlah wisatawan mancanegara, lama tinggal, dan kurs dolar Amerika, secara parsial terhadap penerimaan PDRB industri pariwisata Kabupaten Badung tahun Bagaimana pengaruh jumlah wisatawan mancanegara, lama tinggal, dan kurs dolar Amerika, secara simultan terhadap penerimaan PDRB industri pariwisata Kabupaten Badung tahun Tujuan Penelitian ada dua yaitu: tujuan umum, dan tujuan khusus Tujuan Umum : Untuk nengetahui pengaruh jumlah wisatawan mancanegara, lama tinggal, dan kurs dolar Amerika, terhadap penerimaan PDRB industri pariwisata Kabupaten Badung tahun Tujuan Khusus Untuk nengetahui pengaruh jumlah wisatawan mancanegara, lama tinggal, dan kurs dolar Amerika, secara parsial terhadap penerimaan PDRB industri pariwisata Kabupaten Badung tahun Untuk mengetahui pengaruh jumlah wisatawan mancanegara, lama tinggal, dan kurs dolar Amerika, secara simultan terhadap penerimaan PDRB industri pariwisata Kabupaten Badung tahun Manfaat Hasil Penelitian ada dua yaitu: Manfaat akademis, dan Manfaat praktis yaitu : Manfaat Akademis

32 Bagi Mahasiswa penelitian ini dapat memberikan pemahaman teori, khususnya mengenai jumlah wisatawan mancanegara, lama tinggal, dan kurs dolar Amerika, terhadap penerimaan PDRB industri pariwisata Kabupaten Badung tahun Bagi Lembaga hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan bahan pembanding penelitian serupa atau obyek yang berbeda dengan penelitian ini Manfaat Praktis yaitu : bagi pemerintah, masyarakat, dan pelaku pariwisata hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk menentukan kebijakan yang dapat ditempuh dalam hal peningkatan penerimaan PDRB industri pariwisata Kabupaten Badung.

33 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, MODEL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka Penelitian mengenai kepariwisataan sudah banyak dilakukan, tetapi sebagian masih bersifat umum dan terbatas, antara lain hasil penelitian sebelumnya: Ardhana (2004), dalam penelitiannya membahas pengaruh pendapatan per kapita, nilai tukar dan keamanan serta implikasinya pada perencanaan kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali, dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda, double log, semi log, dan log. Hasil menunjukkan bahwa wisatawan Jepang, Australia, Amerika, dan Inggris variabel pendapatan per kapita memberikan pengaruh positif signifikan terhadap jumlah kunjungan wisatawan, dengan model linier, double log, semi log, dan sedangkan dengan model log berpengaruh negatif. Kurs (nilai tukar) berpengaruh positif, dan keamanan juga berpengaruh positif. Untuk wisatawan Singpura, dan Amerika diperoleh bahwa pendapatan per kapita berpengaruh positif, kurs berpengaruh negatif, dan keamanan berpengaruh negatif terhadap jumlah kunjungan wisatawan ke Bali. Secara prinsip penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dlaksanakan, yaitu variabel yang digunakan dan teknik analisis. Bedanya adalah Ardhana menggunakan variabel dependen jumlah kunjungan wisatawan Jepang, Australia, Amerika, Inggiris, dan Singapura dari tahun , dan variabel keamanan diukur dengan keadaan aman sebagai variabel dummy (boneka), 9

34 10 sedangkan penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu pendapatan Kabupaten Badung dari tahun Eka Armoni (2009), dalam penelitiannya mengkaji faktor-fator yang berpengaruh terhadap jumlah kunjungan wisatawan Korea Selatan ke Bali secara simultan maupun secara partial. Dalam penelitian ini, pendapatan per kapita, dan nilai tukar memiliki faktor pendorong, sedangkan keamanan mewakili faktor-faktor penarik. Hubungan sebab akibat dalam penelitian ini dibentuk oleh tiga variabel independen yaitu pendapatan per kapita Korea Selatan, nilai tukar Won terhadap rupiah, dan keamanan yang diukur dengan banyaknya kasus yaitu jumlah kunjungan wisatawan Korea Selatan. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang telah diverivikasi kebenarannya dalam periaode waktu tahun Teknik analisis yang digunakan adalah model regresi berganda, dan uji asumsi klasik. Hasil penelitian menunjukkan pendapatan per kapita, nilai tukar, dan keamanan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap jumlah kunjungan wisatawan Korea Selatan ke Bali. Faktor penentu ke dua adalah perubahan nilai tukar Won terhadap Rupiah, sedangkan keamanan dalam arti banyaknya kasus-kasus kriminal yang menimpa wisatawan asing selama mereka tinggal di Bali tidak menjadi faktor penting mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan Korea selatan ke Bali. Secara prinsip penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilaksanakan ini, yaitu variabel yang digunakan, dan teknik analisis. Bedanya adalah Eka Armoni menggunakan variabel independen pendapatan per kapita, nilai tukar Won, dan keamanan terhadap jumlah kunjungan wisatawan ke Bali dari tahun , dengan teknik linier berganda.

35 11 Lubis (2003) dalam penelitiannya mengkaji potensi wisatawan mancanegara terhadap sektor pariwisata kota Medan.Variabel yang diamati antara lain jumlah kunjungan, pengeluaran, pendapatan riil wisatawan, kurs valuta asing, dan kebijakan pemerintah dalam promosi pariwisata. Analisis dalam penelitian tersebut menggunakan aplikasi model teori permintaan double logaritme natural dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS) dengan jangka pengamatan tahun Hasil penelitian tersebut adalah seluruh variabel yang diamati berpengaruh positif dan signifikan terhadap sektor pariwisata kota Medan, kecuali variabel kebijakan promosi. Kebijakan promosi pariwisata pemerintah Indonesia kurang berhasil menumbuhkan potensi sektor pariwisata kota Medan. Dimana Lubis meneliti variabel jumlah kunjungan, pendapatan riil wisatawan, kurs valuta asing, dan kebijakan pemerintah dalam promosi pariwisata kota Medan tahun , dengan analisis model double logaritme natular metode Ordinary Least Square (OLS). Bedanya adalah Lubis menggunakan variabel independen jumlah kunjungan, pengeluaran, pendapatan riil wisatawan, kurs valuta asing, dan kebijakan pemerintah dalam promosi pariwisata. Kembar Sri Budhi (1999) dalam tulisannya berjudul Efektivitas Pertumbuhan sektor Pertanian dalam menunjang Pertumbuhan Ekonomi Bali, yang menggunakan data deret waktu 18 tahun terakhir. Pokok pembahasan yang dikaji dalam tulisan tersebut, yaitu tentang efektivitas pertumbuhan ekonomi sektor pertanian jika dibandingkan dengan sektor industri dan sektor jasa terhadap pertumbuhan perekonomian daerah Bali. Kesimpulan yang diperoleh, yaitu bahwa secara simultan variabel pertumbuhan sektor pertanian, industri dan jasa berpengaruh positip terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Bali. Kontribusi pertumbuhan sektor pertanian terhadap

36 12 ekonomi Bali juga berpengaruh positif sebesar 0,33, yang berarti jika terjadi perubahan sektor primer sebesar 1%, maka pertumbuhan ekonomi Bali berubah 0,33% cateris paribus. Kemudian kontribusi pertumbuhan sektor industri terhadap pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif sebesar 0,22, yang berarti jika terjadi perubahan pertumbuhan sektor industri sebesar 1%, maka pertumbuhan ekonomi Bali berubah 0,22% cateris paribus. Sedangkan kontribusi pertumbuhan sektor jasa terhadap pertumbuhan ekonomi berpengaruh positip sebesar 0,48, yang berarti jika terjadi perubahan pertumbuhan sektor jasa sebesar 1%, maka pertumbuhan ekonomi Bali berubah sebesar 0,48% cateris paribus. Sementara itu, efektifitas pertumbuhan sektor pertanian dalam menunjang pertumbuhan ekonomi Bali dibandingkan dengan sektor industri dan jasa terlihat 50% lebih tinggi dibandingkan sektor industri, namun 31% di bawah sektor jasa selama 18 tahun terakhir. Secara prinsip penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilaksanakan ini, yaitu variabel yang digunakan, dan teknik analisis. Bedanya adalah Kembar Sri Budi menggunakan variabel independen sektor Pertanian dalam menunjang Pertumbuhan Ekonomi Bali, yang menggunakan data deret waktu 18 tahun terakhir. 2.2 Konsep Pengertian Industri Pariwisata Menurut Undang-undang No. 5 tahun 1984 tentang perindustrian memberikan pengertian industri sebagai kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, bahan setengah jadi, dan barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun untuk perekayasaan industri. Istilah industri pariwisata atau sektor

37 13 pariwisata, bukan merupakan suatu sektor ekonomi tertentu, dan bukan merupakan cabang produksi tertentu. Barang dan jasa yang diperhitungkan dalam pariwisata berasal dari beberapa sektor, dan ini memenuhi permintaan wisatawan asing maupun dalam negeri (United Nations Conference on Trade and Development dalam Erawan, 1994 : 4). Selanjutnya berdasarkan penjelasan tersebut maka industri-industri yang dianggap termasuk industri pariwisata adalah : akomodasi; agen perjalanan; restoran dan cafetaria; perusahaan angkutan, dan lain-lainnya. Kata industri mengandung pengertian suatu rangkean perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang (product) tertentu. Produk wisata sebenarnya bukan merupakan suatu produk nyata, melainkan rangkain jasa barang yang tidak hanya mempunyai segi-segi yang bersifat ekonomis, tetapi juga segi-segi yang bersifat sosial dan psikologis serta alam. Jasa-jasa yang diusahakan oleh berbagai perusahaan itu terkait menjadi satu produk wisata (Direktorat Jenderal Pariwisata, 1976 :40). Menurut Medlik dan Middleton (Yoeti, 1996:12) dalam tulisannya The Formulation in Tourism, yang diterbitkan oleh Association of International Expert & Scientific in Tourism (AIEST) dalam tahun 1973, yang dimaksud dengan product dalam industri pariwisata ialah semua jenis jasa-jasa (servicess) yang dibutuhkan wisatawan semenjak ia berangkat meninggalkan tempat kediamannya sampai ia kembali ke rumah ia tinggal. Pada dasarnya ada tiga golongan pokok industri pariwisata tersebut yaitu : a) Tourist objects atau objek pariwisata yang terdapat pada daerah-daerah tujuan wisata, yang menjadi daya

38 14 tarik orang-orang untuk datang berkunjung ke daerah tersebut. b) Fasilitas yang diperlukan ditempat tujuan tersebut, seperti akomodasi, bar dan restauran, entertaiment dan rekreasi. c) Transportasi yang menghubungkan negara asal wisatawan (tourist generating countries) dengan daerah tujuan wisatawan (tourist destination area) serta transportasi ditempat tujuan ke objek-objek pariwisata Pengertian Pawisata Istilah pariwisata berhubungan erat dengan pengertian perjalanan wisata, yaitu sebagai suatu perubahan tempat tinggal sementara seseorang diluar tempat tinggalnya karena suatu alasan dan bukan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan atau mencari nafkah. Orang yang melakukan perjalanan disebut traveler, sedangkan orang melakukan perjalanan untuk tujuan wisata disebut tourist. Pariwisata pada hakekatnya adalah merupakan perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain, bersifat sementara dilakukan perseorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagian dalam lingkungan hidup di dalam demensi sosial, budaya, alam dan ilmu (Spillane, 1989). Menurut Yoeti, (1996) pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat lain, dengan maksud bukan untuk mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi sematamata untuk menikmati perjalanan hidup guna bertamasya dan berkreasi untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.

39 15 Sesuai dengan rekomendasi World Tourism Organization (WTO) dan internasional Union Office Travel Organization, definisi wisatawan mancanegara adalah setiap orang yang mengunjungi suatu negara diluar tempat tinggalnya, didorong oleh satu atau beberapa keperluan tanpa bermaksud memperoleh penghasilan ditempat yang dikunjungi. Definisi ini mencakup dua katagori wisatawan mancanegara, yaitu : a) Wisatawan (tourism) adalah setiap pengunjung seperti definisi tersebut yang tinggal paling sedikit 24 jam, akan tetapi tidak boleh lebih dari 6 bulan ditempat yang dikunjungi dengan maksud kunjungan antara lain : berlibur, rekreasi, dan olah raga, bisnis, mengunjungi teman, misi, menghadiri pertemuan, konferensi, kunjungan dengan alasan kesehatan, belajar dan keagamaan; b) Pelancong (excursionist) adalah setiap pengunjung yang tinggal kurang dari 24 jam ditempat yang dikunjungi (termasuk cruise passangers) yaitu setiap pengunjung yang tiba di suatu negara dengan kapal atau kereta api, dimana mereka tidak menginap di akomodasi yang tersedia di negara tersebut. Batasan tersebut bisa berlaku wisatawan dalam negeri maupun wisatawan asing, akan tetapi tidak mengandung batasan waktu maupun ruang teritorial yang jelas. Menurut Marpaung (2002:13) menyatakan bahwa pariwisata adalah perpindahan sementara yang dilakukan manusia dengan tujuan keluar dari pekerjaan-pekerjaan rutin, keluar dari tempat kediamannya. Aktivitas dilakukan selama mereka tinggal di tempat yang dituju dan fasilitas yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan mereka.

40 Pengertian Wisatawan Orang yang melakukan perjalanan wisata disebut wisatawan atau tourist. Batasan terhadap wisatawan juga sangat bervariasi, mulai yang umum sampai dengan yang khusus. Menurut Soekadijo (2000:3) wisatawan adalah orang yang mengadakan perjalanan dari tempat kediamannya tanpa menetap di tempat yang didatanginya, atau hanya untuk sementara waktu tinggal ditempat yang didatanginya. Mereka yang dianggap sebagai wisatawan adalah orang yang melakukan untuk kesenangan, karena alasan kesehatan dan sebagainya: orang yang melakukan perjalanan untuk pertemuan-pertemuan atau dalam kapasitasnya sebagai perwakilan (ilmu pengetahuan, administrasi, diplomatik, keagamaan, atlit dan alasan bisnis) (Foster, D 1987:7, dalam Sukarsa 1999:10) Jumlah Wisatawan Jumlah wisatawan mancanegara adalah banyaknya wisatawan tiap tahun yang berkunjung ke suatu negara didorong oleh satu atau beberapa keperluan tanpa bermaksud memproleh pekerjaan dan penghasilan ditempat yang dikunjungi, pada periode tertentu yang diukur dalam satuan orang. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Kabupaten Badung cendrung mengalami peningkatan, walaupun tingkat pertumbuhannya bervariasi tergantung pada situasi ekonomi, sosial, dan politik yang terjadi baik di dalam negeri maupun di luar negeri Lama Tinggal Wisatawan

41 17 Faktor lama tinggal merupakan salah satu faktor yang menentukan besar atau kecilnya devisa yang diterima untuk negara-negara yang mengandalkan devisa dari industri pariwisata. Secara teoritis, semakin lama seorang wisatawan tinggal si suatu Daerah Tujuan Wisata (DTW), semakin banyak uang yang dibelanjakan di daerah tersebut. Paling sedikit untuk keperluan makan dan minum serta akomodasi hotel selama tinggal disana. Lama tinggal wisatawan biasanya banyak tergantung pada: a. besarnya potensi wisata yang dimiliki DTW yang bersangkutan; b. tour operator setempat dapat mengemas paket wisata yang dijual sehingga dapat menarik banyak wisatawan untuk membeli Option Tour; c. kualitas pelayanan yang diberikan oleh akomodasi perhotelan dan restoran yang ada; d. faktor kaamanan dan kenyamanan dapat dijaga sehingga wisatawan lebih betah berlama-lama tinggal di DTW tersebut; dan; e. faktor transportasi, telekomonikasi, dan fasilitas rekreasi tersedia di DTW tersebut. Lama tinggal yang dimaksud adalah banyaknya hari yang dihabiskan oleh seorang wisatawan disuatu negara diluar tempat tinggalnya. Ada kecendrungan semakin jauh negara tempat tinggal wisatawan mancanegara yang meninggalkan Indonesia melalui pelabuhan negara, lebih lama tinggal di Indonesia jika dibandingkan dengan wisatawan mancanegara yang meninggalkan Indonesia melalui pelabuhan laut (Biro Pusat Statistik Indonesia, 1995: 38) Kurs valuta Asing, dan Devisa Kurs valuta asing adalah harga dari suatu mata uang yang diukur dalam mata uang lainnya. Permintaan dan penawaran valuta asing menentukan kurs valuta asing. Perubahan permintaan dan penawaran terhadap valuta asing terjadi

42 18 sebagai akibat dari perdagangan barang dan jasa, perubahan aliran modal, aktivitas pemerintah, perubahan cadangan devisa, dan perubahan keadaan sosial politik suatu negara. Menurut Nopirin (1997: 147) kurs valuta asing suatu negara juga sangat ditentukan oleh sistem kurs valuta asing yang diterapkan oleh negara tersebut. Mata uang Dolar Amerika merupakan salah satu mata uang internasional, karena sifatnya yang convertible sejalan dengan menanjaknya posisi Amerika Serikat di dalam perekonomian dunia, dolar Amerika diterima oleh siapapun sebagai pembayaran bagi transaksinya. Perdagangan internasional mengharuskan adanya angka perbandingan antara nilai satu mata uang dengan mata uang lainnya. Angka perbandingan tersebut disebut dengan kurs devisa (Boediono, 1985: 45) Devisa umumnya disebut sebagai alat pembayaran luar negeri, kata devisa berasal dari bahasa Belanda deviezen, sedangkan dalam bahasa Inggris dipakai istilah foreign exchange (Soediyono, 1990: 46) Uang atau foreign exchange mempunyai arti sebagai alat pembayaran; alat pertukaran; alat pengukur nilai; dan alat menyimpan. Dalam peredarannya devisa menpunyai berbagai macam atau bentuk, yaitu wesel luar negeri; saham perusahaan luar negeri; surat obligasi luar negeri; cheque atau giro luar negeri; rekening-rekening kita di luar negeri; uang kertas luar negeri, dan surat-surat berharga lainnya. Aktivitas perdagangan internasional yang salah satu kegiatannya berupa ekspor, dimana menghasilkan devisa dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, MODEL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, MODEL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, MODEL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka Penelitian mengenai kepariwisataan sudah banyak dilakukan, tetapi sebagian masih bersifat umum dan terbatas,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Hal. i ii iii

DAFTAR ISI. Hal. i ii iii DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah... 1.2. Rumusan Masalah... 1.3. Tujuan dan Manfaat

Lebih terperinci

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP VOLUME EKSPOR KOPI DAN PROSPEK EKSPOR KOPI PROVINSI BALI. Oleh :

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP VOLUME EKSPOR KOPI DAN PROSPEK EKSPOR KOPI PROVINSI BALI. Oleh : ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP VOLUME EKSPOR KOPI DAN PROSPEK EKSPOR KOPI PROVINSI BALI Oleh : GUSTI AYU PUTU CANDRA DEWI NIM : 0506105033 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Lebih terperinci

PENGARUH PARIWISATA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN DI KABUPATEN BADUNG TAHUN

PENGARUH PARIWISATA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN DI KABUPATEN BADUNG TAHUN PENGARUH PARIWISATA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN DI KABUPATEN BADUNG TAHUN 1995-2007 Oleh : I KADEK MULIADHA DWI SAPUTRA 03.15.151.131 PROGRAM EKSTENSI FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH LUAS LAHAN (AREAL), JUMLAH TENAGA KERJA DAN TINGKAT HARGA TERHADAP TOTAL PRODUKSI CENGKEH DI PROVINSI BALI TAHUN

ANALISIS PENGARUH LUAS LAHAN (AREAL), JUMLAH TENAGA KERJA DAN TINGKAT HARGA TERHADAP TOTAL PRODUKSI CENGKEH DI PROVINSI BALI TAHUN ANALISIS PENGARUH LUAS LAHAN (AREAL), JUMLAH TENAGA KERJA DAN TINGKAT HARGA TERHADAP TOTAL PRODUKSI CENGKEH DI PROVINSI BALI TAHUN 1996-2006 Oleh : KETUT ARDIKA NIM : 03151510097 PROGRAM EKSTENSI FAKULTAS

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR NON-MIGAS INDONESIA KURUN WAKTU TAHUN SKRIPSI. Oleh: MADE ADIEL PRADIPTA NIM:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR NON-MIGAS INDONESIA KURUN WAKTU TAHUN SKRIPSI. Oleh: MADE ADIEL PRADIPTA NIM: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR NON-MIGAS INDONESIA KURUN WAKTU TAHUN 1985-2012 SKRIPSI Oleh: MADE ADIEL PRADIPTA NIM: 1106105023 Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH KUNJUNGAN WISATAWAN, INFLASI DAN KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT TERHADAP NILAI EKSPOR KERAJINAN BAMBU PROVINSI BALI SKRIPSI

PENGARUH KUNJUNGAN WISATAWAN, INFLASI DAN KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT TERHADAP NILAI EKSPOR KERAJINAN BAMBU PROVINSI BALI SKRIPSI PENGARUH KUNJUNGAN WISATAWAN, INFLASI DAN KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT TERHADAP NILAI EKSPOR KERAJINAN BAMBU PROVINSI BALI SKRIPSI Oleh : NI KADEK DEWI ASTUTI NIM : 1206105075 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN ASING DAN KURS DOLLAR AMERIKA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN DI PROVINSI BALI

PERKEMBANGAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN ASING DAN KURS DOLLAR AMERIKA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN DI PROVINSI BALI PERKEMBANGAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN ASING DAN KURS DOLLAR AMERIKA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN DI PROVINSI BALI I NYOMAN WIDHYA ASTAWA dan NI LUH PUTU BUDIARI Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

Oleh : NI LUH PUTRI SANJIWANI KINANTI

Oleh : NI LUH PUTRI SANJIWANI KINANTI ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO, JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA DAN INFLASI TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH PROVINSI BALI TAHUN 1991-2010 Oleh : NI LUH PUTRI SANJIWANI KINANTI

Lebih terperinci

DOLLAR AMERIKA SERIKAT TERHADAP IMPOR BAHAN BAKU INDUSTRI DI INDONESIA PERIODE TAHUN SKRIPSI

DOLLAR AMERIKA SERIKAT TERHADAP IMPOR BAHAN BAKU INDUSTRI DI INDONESIA PERIODE TAHUN SKRIPSI PENGARUH CADANGAN DEVISA, PRODUK DOMESTIK BRUTO dan KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT TERHADAP IMPOR BAHAN BAKU INDUSTRI DI INDONESIA PERIODE TAHUN 1994-2013 SKRIPSI oleh : FITRI KURNIAWATI NIM : 1115151024

Lebih terperinci

PROSPEK EKSPOR MINYAK KELAPA SAWIT INDONESIA KE INDIA TAHUN Oleh: KETUT BUDIAWAN

PROSPEK EKSPOR MINYAK KELAPA SAWIT INDONESIA KE INDIA TAHUN Oleh: KETUT BUDIAWAN PROSPEK EKSPOR MINYAK KELAPA SAWIT INDONESIA KE INDIA TAHUN 2008-2012 Oleh: KETUT BUDIAWAN 0506105067 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2009 PROSPEK EKSPOR MINYAK KELAPA SAWIT INDONESIA KE

Lebih terperinci

ANALISIS PERGESERAN STRUKTUR EKONOMI DAN SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN TABANAN PROVINSI BALI SKRIPSI. Oleh: I WAYAN MARDIANA NIM.

ANALISIS PERGESERAN STRUKTUR EKONOMI DAN SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN TABANAN PROVINSI BALI SKRIPSI. Oleh: I WAYAN MARDIANA NIM. ANALISIS PERGESERAN STRUKTUR EKONOMI DAN SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN TABANAN PROVINSI BALI SKRIPSI Oleh: I WAYAN MARDIANA NIM. 1306105035 Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO, PENDIDIKAN DAN PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI BALI

PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO, PENDIDIKAN DAN PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI BALI PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO, PENDIDIKAN DAN PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI BALI Oleh: NI MADE MYANTI ASTRINI 0915151008 Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

PERILAKU OPORTUNISTIK PENYUSUN ANGGARAN DI KABUPATEN/KOTA SE-BALI

PERILAKU OPORTUNISTIK PENYUSUN ANGGARAN DI KABUPATEN/KOTA SE-BALI TESIS PERILAKU OPORTUNISTIK PENYUSUN ANGGARAN DI KABUPATEN/KOTA SE-BALI SAYU MADE PARWATI NIM 1391661039 NIM. 1NI391661035 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH LUAS AREAL, JUMLAH TENAGA KERJA, TINGKAT HARGA, DAN TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP PRODUKSI KELAPA DALAM DI PROVINSI BALI TAHUN

ANALISIS PENGARUH LUAS AREAL, JUMLAH TENAGA KERJA, TINGKAT HARGA, DAN TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP PRODUKSI KELAPA DALAM DI PROVINSI BALI TAHUN ANALISIS PENGARUH LUAS AREAL, JUMLAH TENAGA KERJA, TINGKAT HARGA, DAN TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP PRODUKSI KELAPA DALAM DI PROVINSI BALI TAHUN 1994-2006 Oleh : NI KADEK DEWI MARTINI NIM : 0515151030

Lebih terperinci

PERNYATAAN ORISINALITAS

PERNYATAAN ORISINALITAS PERNYATAAN ORISINALITAS Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar

Lebih terperinci

PENGARUH EKSPOR, IMPOR DAN KURS TERHADAP CADANGAN DEVISA NASIONAL PERIODE

PENGARUH EKSPOR, IMPOR DAN KURS TERHADAP CADANGAN DEVISA NASIONAL PERIODE PENGARUH EKSPOR, IMPOR DAN KURS TERHADAP CADANGAN DEVISA NASIONAL PERIODE 1999-2010 I Putu Kusuma Juniantara Made Kembar Sri Budhi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Abstrak

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN DAERAH SEKTOR PARIWISATA KOTA BANDA ACEH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN DAERAH SEKTOR PARIWISATA KOTA BANDA ACEH ISSN 2302-0172 10 Pages pp. 39-48 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN DAERAH SEKTOR PARIWISATA KOTA BANDA ACEH Zelvian Shella 1, Said Muhammad 2, Muhammad Nasir 3 1) Magister Ilmu Ekonomi Pascasarjana

Lebih terperinci

ANALISIS DETERMINAN EKSPOR KARET INDONESIA DENGAN PENDEKATAN GRAVITY MODEL TESIS. Oleh. Baida Soraya /MAG

ANALISIS DETERMINAN EKSPOR KARET INDONESIA DENGAN PENDEKATAN GRAVITY MODEL TESIS. Oleh. Baida Soraya /MAG 1 ANALISIS DETERMINAN EKSPOR KARET INDONESIA DENGAN PENDEKATAN GRAVITY MODEL TESIS Oleh Baida Soraya 117039030/MAG PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Lebih terperinci

PENGARUH PDB, SUKU BUNGA, DAN NILAI TOTAL EKSPOR TERHADAP INVESTASI ASING LANGSUNG DI INDONESIA SKRIPSI

PENGARUH PDB, SUKU BUNGA, DAN NILAI TOTAL EKSPOR TERHADAP INVESTASI ASING LANGSUNG DI INDONESIA SKRIPSI PENGARUH PDB, SUKU BUNGA, DAN NILAI TOTAL EKSPOR TERHADAP INVESTASI ASING LANGSUNG DI INDONESIA 1993-2012 SKRIPSI OLEH: REDEMTA BUNGA NIM: 1106105015 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB), KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT DAN INFLASI TERHADAP IMPOR SAYURAN INDONESIA KURUN WAKTU SKRIPSI

PENGARUH PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB), KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT DAN INFLASI TERHADAP IMPOR SAYURAN INDONESIA KURUN WAKTU SKRIPSI PENGARUH PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB), KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT DAN INFLASI TERHADAP IMPOR SAYURAN INDONESIA KURUN WAKTU 1994-2013 SKRIPSI Oleh: ANAK AGUNG ISTRI DIAH CANDRA WATI NIM : 1215151020 Skripsi

Lebih terperinci

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN PADA RETURN SAHAM PADA EX-DIVIDEND DAY DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN PADA RETURN SAHAM PADA EX-DIVIDEND DAY DI BURSA EFEK INDONESIA TESIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN PADA RETURN SAHAM PADA EX-DIVIDEND DAY DI BURSA EFEK INDONESIA NYOMAN SHUADNYANA PUTRA NIM. : 0791662029 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

PENGARUH KURS DOLLAR AMERIKA, CADANGAN DEVISA DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO TERHADAP IMPOR MAKANAN DAN MINUMAN INDONESIA TAHUN SKRIPSI.

PENGARUH KURS DOLLAR AMERIKA, CADANGAN DEVISA DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO TERHADAP IMPOR MAKANAN DAN MINUMAN INDONESIA TAHUN SKRIPSI. PENGARUH KURS DOLLAR AMERIKA, CADANGAN DEVISA DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO TERHADAP IMPOR MAKANAN DAN MINUMAN INDONESIA TAHUN 1993-2012 SKRIPSI Oleh : I GUSTI MADE ADITYA 1015151016 PROGRAM EKSTENSI FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUKSI, KONSUMSI, PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) DAN KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT TERHADAP IMPOR BERAS INDONESIA PERIODE

PENGARUH PRODUKSI, KONSUMSI, PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) DAN KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT TERHADAP IMPOR BERAS INDONESIA PERIODE PENGARUH PRODUKSI, KONSUMSI, PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) DAN KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT TERHADAP IMPOR BERAS INDONESIA PERIODE 1995-2010 OLEH: KOMANG TRI SUARYANTI NIM: 0815151047 PROGRAM EKSTENSI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana dan terus-menerus

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana dan terus-menerus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan Nasional merupakan suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana dan terus-menerus dengan memanfaatkan kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan dan pariwisata atau dalam istilah tertentu pariwisata memimpin

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan dan pariwisata atau dalam istilah tertentu pariwisata memimpin 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada prinsipnya, pertumbuhan ekonomi dapat dirangsang oleh perdagangan dan pariwisata atau dalam istilah tertentu pariwisata memimpin pertumbuhan, pertumbuhan dipimpin

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL MODERASI PENGARUH PAJAK PENGHASILAN, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA MANAJEMEN LABA

KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL MODERASI PENGARUH PAJAK PENGHASILAN, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA MANAJEMEN LABA KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL MODERASI PENGARUH PAJAK PENGHASILAN, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA MANAJEMEN LABA Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Akuntansi,

Lebih terperinci

PENGARUH BAHAN BAKU, TENAGA KERJA, DAN INVESTASI TERHADAP PENDAPATAN INDUSTRI FURNITURE DI KOTA DENPASAR

PENGARUH BAHAN BAKU, TENAGA KERJA, DAN INVESTASI TERHADAP PENDAPATAN INDUSTRI FURNITURE DI KOTA DENPASAR PENGARUH BAHAN BAKU, TENAGA KERJA, DAN INVESTASI TERHADAP PENDAPATAN INDUSTRI FURNITURE DI KOTA DENPASAR Oleh : I NYOMAN SATRIA NUGRAHA NIM: 0806105008 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2012

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PERKAPITA, KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT, DAN INFLASI TERHADAP NILAI IMPOR PROVINSI BALI KURUN WAKTU SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PERKAPITA, KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT, DAN INFLASI TERHADAP NILAI IMPOR PROVINSI BALI KURUN WAKTU SKRIPSI ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PERKAPITA, KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT, DAN INFLASI TERHADAP NILAI IMPOR PROVINSI BALI KURUN WAKTU 1994-2013 SKRIPSI Oleh : ALIEF MUHAMMAD ABDURAHMAN NIM : 1215151019 PROGRAM

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Import Duty Income, Inflation, Exchange Rate. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Import Duty Income, Inflation, Exchange Rate. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Tax is an important sector of the country's financial revenue source. In Indonesia, the import duty is an import tax which aims to protect domestic products. But on the other hand, Indonesia also

Lebih terperinci

PENGARUH MANAJEMEN KINERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. BPR MITRA GROUP PASCA AKUISISI DI BALI

PENGARUH MANAJEMEN KINERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. BPR MITRA GROUP PASCA AKUISISI DI BALI TESIS PENGARUH MANAJEMEN KINERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. BPR MITRA GROUP PASCA AKUISISI DI BALI MADE GDE SUDHARMA SANTOSA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2010 TESIS PENGARUH MANAJEMEN

Lebih terperinci

Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa selalu melimpahkan rahmat- Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyelesaian tesis ini.

Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa selalu melimpahkan rahmat- Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyelesaian tesis ini. UCAPAN TERIMA KASIH Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena hanya atas asung wara nugraha- Nya tesis ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan

Lebih terperinci

PENGARUH NILAI TUKAR RIIL DAN TINGKAT SUKU BUNGA RIIL TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH NILAI TUKAR RIIL DAN TINGKAT SUKU BUNGA RIIL TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA TESIS PENGARUH NILAI TUKAR RIIL DAN TINGKAT SUKU BUNGA RIIL TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA IDA SRI DHARMA DEWI NIM : 04.90.662.057 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Lebih terperinci

Pengaruh Jumlah Produksi, Harga Ekspor, Dan Kurs Dollar Amerika Serikat Terhadap Volume Ekspor Batu Bara Indonesia Tahun

Pengaruh Jumlah Produksi, Harga Ekspor, Dan Kurs Dollar Amerika Serikat Terhadap Volume Ekspor Batu Bara Indonesia Tahun E-Jurnal EP Unud, 4 [2] : 90-95 ISSN: 2303-0178 Pengaruh Jumlah Produksi, Harga Ekspor, Dan Kurs Dollar Amerika Serikat Terhadap Volume Ekspor Batu Bara Indonesia Tahun 1992-2012. I Gusti Bagus Kumbayana

Lebih terperinci

PENGARUH EKSPOR NETO, KURS DOLLAR AMERIKA, PENANAMAN MODAL ASING TERHADAP CADANGAN DEVISA DI INDONESIA PERIODE

PENGARUH EKSPOR NETO, KURS DOLLAR AMERIKA, PENANAMAN MODAL ASING TERHADAP CADANGAN DEVISA DI INDONESIA PERIODE PENGARUH EKSPOR NETO, KURS DOLLAR AMERIKA, PENANAMAN MODAL ASING TERHADAP CADANGAN DEVISA DI INDONESIA PERIODE 2005-2014 (STUDI SEBELUM DAN SESUDAH KRISIS GLOBAL) SKRIPSI Oleh: LUH MADE TRISNA MEITA MURNI

Lebih terperinci

PERNYATAAN ORISINALITAS...

PERNYATAAN ORISINALITAS... Judul : PENGARUH KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT, LUAS AREA BUDIDAYA, INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR, JUMLAH PRODUKSI TERHADAP EKSPOR UDANG INDONESIA TAHUN 2000-2015 Nama : I Kadek Widnyana Mayogantara NIM

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN INFLASI TERHADAP VOLUME EKSPOR IKAN TUNA PROVINSI BALI PERIODE

ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN INFLASI TERHADAP VOLUME EKSPOR IKAN TUNA PROVINSI BALI PERIODE ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN INFLASI TERHADAP VOLUME EKSPOR IKAN TUNA PROVINSI BALI PERIODE 1990-2006 Diajukan oleh: NI NYM. TRISYANTI ANGGA KUSUMA DEWI NIM. 0315151127

Lebih terperinci

PENGARUH HARGA, KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT DAN PRODUKSI TERHADAP EKSPOR VANILI DI PROVINSI BALI TAHUN SKRIPSI

PENGARUH HARGA, KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT DAN PRODUKSI TERHADAP EKSPOR VANILI DI PROVINSI BALI TAHUN SKRIPSI PENGARUH HARGA, KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT DAN PRODUKSI TERHADAP EKSPOR VANILI DI PROVINSI BALI TAHUN 1991-2013 SKRIPSI Oleh: PUTU MAYA WIDYA CHANDRAYANI NIM: 1206105055 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PERNYATAAN ORISINALITAS

PERNYATAAN ORISINALITAS PERNYATAAN ORISINALITAS Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh

Lebih terperinci

DETERMINAN PRICE EARNING RATIO PADA EMERGING MARKET : STUDI EMPIRIS PADA INDEKS KOMPAS 100 SKRIPSI

DETERMINAN PRICE EARNING RATIO PADA EMERGING MARKET : STUDI EMPIRIS PADA INDEKS KOMPAS 100 SKRIPSI DETERMINAN PRICE EARNING RATIO PADA EMERGING MARKET : STUDI EMPIRIS PADA INDEKS KOMPAS 100 SKRIPSI Oleh: LUH GEDE AUDHYA CANDRANITHI TENAYA NIM: 1206205199 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA

Lebih terperinci

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, EMOSIONAL DAN SPIRITUAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA HOTEL CATTLEYA SUITE BALI

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, EMOSIONAL DAN SPIRITUAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA HOTEL CATTLEYA SUITE BALI PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, EMOSIONAL DAN SPIRITUAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA HOTEL CATTLEYA SUITE BALI Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Kajian Pariwisata,

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BARANG DI SUMATERA UTARA OLEH KRISTINA PITURIA BUTAR-BUTAR

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BARANG DI SUMATERA UTARA OLEH KRISTINA PITURIA BUTAR-BUTAR SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BARANG DI SUMATERA UTARA OLEH KRISTINA PITURIA BUTAR-BUTAR 080501033 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK HOTEL DI KABUPATEN GIANYAR

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK HOTEL DI KABUPATEN GIANYAR ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK HOTEL DI KABUPATEN GIANYAR Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: exchange rate, JCI, NYSE, Nikkei, Hang Seng, STI and Telkom's share price. Universitas Kristen Maranatha. viii

ABSTRACT. Keywords: exchange rate, JCI, NYSE, Nikkei, Hang Seng, STI and Telkom's share price. Universitas Kristen Maranatha. viii ABSTRACT This study aims to determine whether the exchange rate, Jakarta Composite Index (JCI/JSX Composite), the NYSE index, Nikkei, Hang Seng and STI indices significantly affect the stock price of PT.

Lebih terperinci

PENGARUH PENGETAHUAN AKUNTANSI DAN JIWA KEWIRAUSAHAAN PADA PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN INVESTASI

PENGARUH PENGETAHUAN AKUNTANSI DAN JIWA KEWIRAUSAHAAN PADA PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN INVESTASI TESIS PENGARUH PENGETAHUAN AKUNTANSI DAN JIWA KEWIRAUSAHAAN PADA PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN INVESTASI NI MADE RAI JUNIARIANI NIM 1491661008 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR PRODUK OLAHAN KAYU DI KABUPATEN GIANYAR SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR PRODUK OLAHAN KAYU DI KABUPATEN GIANYAR SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR PRODUK OLAHAN KAYU DI KABUPATEN GIANYAR SKRIPSI Oleh : LUH KETUT PRAMI GAYATRI NIM : 1206105037 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT, TINGKAT INFLASI DAN KURS VALUTA ASING TERHADAP EKSPOR KERAJINAN KERANG PROVINSI BALI TAHUN SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT, TINGKAT INFLASI DAN KURS VALUTA ASING TERHADAP EKSPOR KERAJINAN KERANG PROVINSI BALI TAHUN SKRIPSI ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT, TINGKAT INFLASI DAN KURS VALUTA ASING TERHADAP EKSPOR KERAJINAN KERANG PROVINSI BALI TAHUN 1996-2014 SKRIPSI Oleh : KOMANG GEDE SAMARANATHA 1206105058 FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI INDUSTRI PERHIASAN LOGAM MULIA DI KOTA DENPASAR

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI INDUSTRI PERHIASAN LOGAM MULIA DI KOTA DENPASAR TESIS ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI INDUSTRI PERHIASAN LOGAM MULIA DI KOTA DENPASAR I GUSTI AYU ATHINA WULANDARI NIM 1291461019 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB), NILAI TUKAR RUPIAH DAN INFLASI TERHADAP NILAI IMPOR MIGAS DAN NON MIGAS INDONESIA TESIS.

PENGARUH PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB), NILAI TUKAR RUPIAH DAN INFLASI TERHADAP NILAI IMPOR MIGAS DAN NON MIGAS INDONESIA TESIS. PENGARUH PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB), NILAI TUKAR RUPIAH DAN INFLASI TERHADAP NILAI IMPOR MIGAS DAN NON MIGAS INDONESIA TESIS Oleh ESTER RUMONDANG HOT TUA LUMBAN GAOL 087018045/EP E K O L A S H PA S C

Lebih terperinci

VOLUME EKSPOR KOMODITAS PISANG INDONESIA PERIODE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SKRIPSI. Oleh : KUKUH DWI SAPUTRO NIM :

VOLUME EKSPOR KOMODITAS PISANG INDONESIA PERIODE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SKRIPSI. Oleh : KUKUH DWI SAPUTRO NIM : VOLUME EKSPOR KOMODITAS PISANG INDONESIA PERIODE 1989-2013 DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SKRIPSI Oleh : KUKUH DWI SAPUTRO NIM : 1106105012 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PERKAPITA DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP INFLASIKOTA DENPASAR PERIODE TAHUN SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PERKAPITA DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP INFLASIKOTA DENPASAR PERIODE TAHUN SKRIPSI ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PERKAPITA DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP INFLASIKOTA DENPASAR PERIODE TAHUN 1994-2013 SKRIPSI OLEH: FEBY SHINTA DEWI NIM : 0706105050 Skripsi ini ditulis

Lebih terperinci

PERANAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI BALI SKRIPSI

PERANAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI BALI SKRIPSI PERANAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI BALI SKRIPSI Diajukan oleh : I PUTU BARAT PANJI NIM : 1115151013 PROGRAM EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Lebih terperinci

Judul : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impor Minyak Bumi Di Indonesia Tahun Nama : Made Ayu Julia Kusuma Dewi NIM :

Judul : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impor Minyak Bumi Di Indonesia Tahun Nama : Made Ayu Julia Kusuma Dewi NIM : Judul : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impor Minyak Bumi Di Indonesia Tahun 1996-2015 Nama : Made Ayu Julia Kusuma Dewi NIM : 1306105133 ABSTRAK Kebutuhan sehari-hari masyarakat di era globalisasi

Lebih terperinci

I G A AGUNG ASTIA DEWI

I G A AGUNG ASTIA DEWI PENGARUH ALOKASI BELANJA RUTIN DAN BELANJA MODAL PADA INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (STUDI KASUS PADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI BALI TAHUN ANGGARAN 2010-2013) SKRIPSI Oleh: I G A AGUNG ASTIA DEWI

Lebih terperinci

ANALISIS SKALA EKONOMIS PADA INDUSTRI KRIYA KAYU DI KABUPATEN BADUNG SKRIPSI

ANALISIS SKALA EKONOMIS PADA INDUSTRI KRIYA KAYU DI KABUPATEN BADUNG SKRIPSI ANALISIS SKALA EKONOMIS PADA INDUSTRI KRIYA KAYU DI KABUPATEN BADUNG SKRIPSI Oleh: Dewa Ayu Periadnyani NIM : 0815151013 PROGRAM EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 i

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang gencar-gencarnya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang gencar-gencarnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang gencar-gencarnya melakukan pembangunan di berbagai daerah dan di segala bidang. Pembangunan ini sendiri bertujuan

Lebih terperinci

Diajukan oleh : F.X. Riza Febri Kurniawan NIM: F

Diajukan oleh : F.X. Riza Febri Kurniawan NIM: F PENGARUH KEMANDIRIAN DAERAH, DANA PERIMBANGAN, DAN KARAKTERISTIK DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DENGAN ALOKASI BELANJA MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : A.A ISTRI AGUNG DIMA SITARA DEWI NIM : FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

SKRIPSI. Oleh : A.A ISTRI AGUNG DIMA SITARA DEWI NIM : FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR ANALISIS PENGARUH JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN, TINGKAT HUNIAN HOTEL DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN GIANYAR. SKRIPSI Oleh : A.A ISTRI AGUNG DIMA SITARA DEWI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk. meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk. meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan masyarakat demokratis, yang

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PEMULIHAN PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA HOTEL TJAMPUHAN UBUD SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH PEMULIHAN PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA HOTEL TJAMPUHAN UBUD SKRIPSI ANALISIS PENGARUH PEMULIHAN PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA HOTEL TJAMPUHAN UBUD SKRIPSI OLEH : COKORDA RAKA SURYA ADHITYA Skripsi ini ditulis untuk memenuhi persyaratan Memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan pembangunan. Sasaran pembangunan yang ingin dicapai

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan pembangunan. Sasaran pembangunan yang ingin dicapai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang selalu berusaha untuk meningkatkan pembangunan. Sasaran pembangunan yang ingin dicapai salah satunya adalah meningkatkan

Lebih terperinci

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN E-SERVICE QUALITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AKOMODASI DI BALI PADA SITUS BOOKING.COM

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN E-SERVICE QUALITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AKOMODASI DI BALI PADA SITUS BOOKING.COM PENGARUH KEPERCAYAAN DAN E-SERVICE QUALITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AKOMODASI DI BALI PADA SITUS BOOKING.COM NI WAYAN NONIK ISMAYANTI 1112025023 FAKULTAS PARIWISATA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015

Lebih terperinci

PENGARUH JUMLAH PRODUKSI, TENAGA KERJA DAN KURS VALUTA ASING TERHADAP EKSPOR PERHIASAN PERAK DI KABUPATEN GIANYAR SKRIPSI

PENGARUH JUMLAH PRODUKSI, TENAGA KERJA DAN KURS VALUTA ASING TERHADAP EKSPOR PERHIASAN PERAK DI KABUPATEN GIANYAR SKRIPSI PENGARUH JUMLAH PRODUKSI, TENAGA KERJA DAN KURS VALUTA ASING TERHADAP EKSPOR PERHIASAN PERAK DI KABUPATEN GIANYAR SKRIPSI Oleh : NI KADEK JULIA LESTARI NIM : 1206105059 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003)

I. PENDAHULUAN. secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003) I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara dapat diukur dan digambarkan secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003) menyatakan bahwa pertumbuhan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR KOPI SUMATERA BARAT KE MALAYSIA. Indria Ukrita 1) ABSTRACTS

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR KOPI SUMATERA BARAT KE MALAYSIA. Indria Ukrita 1) ABSTRACTS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR KOPI SUMATERA BARAT KE MALAYSIA Indria Ukrita 1) ABSTRACTS Coffee is a traditional plantation commodity which have significant role in Indonesian economy,

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, NILAI TUKAR RUPIAH, LEVERAGE

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, NILAI TUKAR RUPIAH, LEVERAGE PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, NILAI TUKAR RUPIAH, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTI YANG GO PUBLIC DI PT BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Oleh : I GEDE AGUS ANGGA SAPUTRA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Tanuwidjaya, 2013). Sejak tahun 1969 Pemprov Bali bersama masyarakat telah

BAB I PENDAHULUAN. (Tanuwidjaya, 2013). Sejak tahun 1969 Pemprov Bali bersama masyarakat telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan rangkaian kegiatan yang terencana menuju keadaan masyarakat ke arah kehidupan yang lebih baik daripada kondisi yang lalu (Tanuwidjaya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saling mempengaruhi suatu negara dengan negara lain serta lalu lintas barang dan

BAB I PENDAHULUAN. saling mempengaruhi suatu negara dengan negara lain serta lalu lintas barang dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam perekonomian setiap negara di dunia. Dengan perdagangan internasional, perekonomian akan saling terjalin

Lebih terperinci

ANALISIS JUMLAH WISATAWAN TERHADAP REALISASI PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DARI HOTEL DAN RESTORAN KOTA BANDA ACEH

ANALISIS JUMLAH WISATAWAN TERHADAP REALISASI PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DARI HOTEL DAN RESTORAN KOTA BANDA ACEH ANALISIS JUMLAH WISATAWAN TERHADAP REALISASI PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DARI HOTEL DAN RESTORAN KOTA BANDA ACEH Yushita Marini Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Terbuka, UPBJJ Banda Aceh,

Lebih terperinci

Tesis untuk memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Udayana

Tesis untuk memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Udayana 1 TESIS PENGARUH PENGALAMAN, ORIENTASI ETIKA, KOMITMEN DAN BUDAYA ETIS ORGANISASI PADA SENSITIVITAS ETIKA AUDITOR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI BALI PUTU PURNAMA DEWI PROGRAM

Lebih terperinci

ANALISIS ECONOMIC OF SCALE

ANALISIS ECONOMIC OF SCALE TESIS ANALISIS ECONOMIC OF SCALE DAN EFISIENSI PRODUKSI INDUSTRI GENTENG TANAH LIAT DI KECAMATAN KEDIRI, KABUPATEN TABANAN (STUDI KASUS DI DESA NYITDAH DAN DESA PEJATEN) LUH PUTU NIA ARISANTINI SUDIBIA

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAERAH PADA PERTUMBUHAN EKONOMI, PENGANGGURAN, DAN KEMISKINAN DI KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI BALI SKRIPSI

PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAERAH PADA PERTUMBUHAN EKONOMI, PENGANGGURAN, DAN KEMISKINAN DI KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI BALI SKRIPSI PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAERAH PADA PERTUMBUHAN EKONOMI, PENGANGGURAN, DAN KEMISKINAN DI KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI BALI SKRIPSI Oleh: NI LUH NANA PUTRI ANI NIM : 1006305114 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Lebih terperinci

SI MADE AYU SRI WARDANI YASA NIM

SI MADE AYU SRI WARDANI YASA NIM TESIS PERAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KARAKTERISTIK SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DALAM MEMODERASI PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN PADA SENJANGAN ANGGARAN DI PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN SI MADE AYU SRI

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, RISIKO PASAR, DEBT TO EQUITY RATIO

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, RISIKO PASAR, DEBT TO EQUITY RATIO TESIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, RISIKO PASAR, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN PRICE EARNING RATIO TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTI AND REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA PUTU AYU RUSMALA DEWI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ana Fajriasari, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ana Fajriasari, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berbagai organisasi internasional antara lain PBB, Bank Dunia dan World Tourism Organization (WTO), telah mengakui bahwa pariwisata merupakan bagian yang

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata saat ini telah menjadi salah satu motor penggerak ekonomi dunia terutama dalam penerimaan devisa negara melalui konsumsi yang dilakukan turis asing terhadap

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT KUNJUNGAN KEMBALI WISATAWAN PADA DAYA TARIK WISATA DI KABUPATEN BADUNG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT KUNJUNGAN KEMBALI WISATAWAN PADA DAYA TARIK WISATA DI KABUPATEN BADUNG TESIS ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT KUNJUNGAN KEMBALI WISATAWAN PADA DAYA TARIK WISATA DI KABUPATEN BADUNG NI NYOMAN AYU WIRATINI M PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI PROGRAM PASCA

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT, INFLASI DAN PENANAMAN MODAL ASING (PMA) TERHADAP NILAI EKSPOR MAKANAN DAN MINUMAN DI INDONESIA SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT, INFLASI DAN PENANAMAN MODAL ASING (PMA) TERHADAP NILAI EKSPOR MAKANAN DAN MINUMAN DI INDONESIA SKRIPSI ANALISIS PENGARUH KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT, INFLASI DAN PENANAMAN MODAL ASING (PMA) TERHADAP NILAI EKSPOR MAKANAN DAN MINUMAN DI INDONESIA SKRIPSI Oleh : DESAK PUTU EMMEI JULIANTARI NIM : 1215151028

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT PRODUKSI, HARGA, DAN KONSUMSI TERHADAP IMPOR BAWANG MERAH DI INDONESIA SKRIPSI. Oleh: MAYUN KARINA DEWI NIM:

PENGARUH TINGKAT PRODUKSI, HARGA, DAN KONSUMSI TERHADAP IMPOR BAWANG MERAH DI INDONESIA SKRIPSI. Oleh: MAYUN KARINA DEWI NIM: PENGARUH TINGKAT PRODUKSI, HARGA, DAN KONSUMSI TERHADAP IMPOR BAWANG MERAH DI INDONESIA SKRIPSI Oleh: MAYUN KARINA DEWI NIM: 1206105051 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 PENGARUH

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv vi ix xi xiii BAB 1 PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang

Lebih terperinci

PENGARUH LEVERAGE, GROWTH OPPORTUNITIES,

PENGARUH LEVERAGE, GROWTH OPPORTUNITIES, PENGARUH LEVERAGE, GROWTH OPPORTUNITIES, DAN LIQUIDITY TERHADAP PENGGUNAAN INSTRUMEN DERIVATIF VALUTA ASING SEBAGAI PENGAMBILAN KEPUTUSAN HEDGING PT. INDOSAT TBK SKRIPSI Oleh: IGUSTI PUTU AGUNG WIDYAGOCA

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR SUKU BUNGA DEPOSITO DAN NILAI KURS TERHADAP PERMINTAAN SURAT UTANG NEGARA OLEH INVESTOR ASING KRISTANTY ULI ARTA GIRSANG

ANALISIS FAKTOR SUKU BUNGA DEPOSITO DAN NILAI KURS TERHADAP PERMINTAAN SURAT UTANG NEGARA OLEH INVESTOR ASING KRISTANTY ULI ARTA GIRSANG SKRIPSI ANALISIS FAKTOR SUKU BUNGA DEPOSITO DAN NILAI KURS TERHADAP PERMINTAAN SURAT UTANG NEGARA OLEH INVESTOR ASING OLEH KRISTANTY ULI ARTA GIRSANG 080501063 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN

Lebih terperinci

I PUTU BAYU SUPRISMA NIM

I PUTU BAYU SUPRISMA NIM PENGARUH PENGALAMAN KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN DAN JAM KERJA TERHADAP PENDAPATAN PENGRAJIN INDUSTRI KERAJINAN BAMBU DI DESA KAYUBIHI, KECAMATAN BANGLI, KABUPATEN BANGLI Oleh : I PUTU BAYU SUPRISMA NIM :

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INFLASI, EKSPOR, INVESTASI ASING LANGSUNG (FDI), DAN PENGANGGURAN TERHADAP PDB INDONESIA PERIODE

ANALISIS PENGARUH INFLASI, EKSPOR, INVESTASI ASING LANGSUNG (FDI), DAN PENGANGGURAN TERHADAP PDB INDONESIA PERIODE ANALISIS PENGARUH INFLASI, EKSPOR, INVESTASI ASING LANGSUNG (FDI), DAN PENGANGGURAN TERHADAP PDB INDONESIA PERIODE 1981-2011 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk Mencapai

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO, TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH ( )

PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO, TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH ( ) PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO, TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH (1988-2012) SKRIPSI DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN UNTUK MENCAPAI

Lebih terperinci

TESIS PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, KUALITAS INFORMASI DAN PERCEIVED USEFULNESS

TESIS PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, KUALITAS INFORMASI DAN PERCEIVED USEFULNESS TESIS PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, KUALITAS INFORMASI DAN PERCEIVED USEFULNESS PADA KEPUASAN PENGGUNA AKHIR SOFTWARE AKUNTANSI (STUDI EMPIRIS PADA HOTEL BERBINTANG DI PROVINSI BALI). NI MADE SRI

Lebih terperinci

ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI GEDUNG DENGAN METODE COST SIGNIFICANT MODEL (STUDI KASUS PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG PEMERINTAH DI KABUPATEN JEMBRANA)

ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI GEDUNG DENGAN METODE COST SIGNIFICANT MODEL (STUDI KASUS PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG PEMERINTAH DI KABUPATEN JEMBRANA) 1 TESIS ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI GEDUNG DENGAN METODE COST SIGNIFICANT MODEL (STUDI KASUS PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG PEMERINTAH DI KABUPATEN JEMBRANA) NI LUH AYU SARIANI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

TESIS I PUTU PANDE ARIAWAN NIM PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015

TESIS I PUTU PANDE ARIAWAN NIM PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 TESIS KEADILAN PROSEDURAL DAN IKLIM KERJA ETIS SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN PADA SENJANGAN ANGGARAN (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten Tabanan) I PUTU PANDE ARIAWAN NIM 1391661045

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN POTENSI PENGEMBANGAN WISATA KULINER: STUDI KASUS DI SOLO. Oleh: Edy Purwo Saputro, SE, MSi Fatchan Achyani, SE, MSi

LAPORAN PENELITIAN POTENSI PENGEMBANGAN WISATA KULINER: STUDI KASUS DI SOLO. Oleh: Edy Purwo Saputro, SE, MSi Fatchan Achyani, SE, MSi LAPORAN PENELITIAN POTENSI PENGEMBANGAN WISATA KULINER: STUDI KASUS DI SOLO Oleh: Edy Purwo Saputro, SE, MSi Fatchan Achyani, SE, MSi DIBIAYAI PROYEK PENGKAJIAN DAN PENELITIAN ILMU PENGETAHUAN TERAPAN

Lebih terperinci

ANALISIS IMPOR KENDARAAN BERMOTOR DARI JEPANG KE INDONESIA SKRIPSI

ANALISIS IMPOR KENDARAAN BERMOTOR DARI JEPANG KE INDONESIA SKRIPSI ANALISIS IMPOR KENDARAAN BERMOTOR DARI JEPANG KE INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ilmu ekonomi Oleh : REYSAN KHARISMADA 0611010065

Lebih terperinci

EVALUASI KEBIJAKAN PENJUALAN KREDIT, SERTA PENGARUH PENGELOLAAN KAS DAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA CV. BALI AGUNG.

EVALUASI KEBIJAKAN PENJUALAN KREDIT, SERTA PENGARUH PENGELOLAAN KAS DAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA CV. BALI AGUNG. EVALUASI KEBIJAKAN PENJUALAN KREDIT, SERTA PENGARUH PENGELOLAAN KAS DAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA CV. BALI AGUNG. Oleh : NI MADE WITHA DWIPARTHA NIM : 0706205063 FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bank Indonesia selaku bank sentral berdasarkan pasal 4 Ayat 1 Undangundang RI No. 23 Tahun 1999 merupakan lembaga negara yang independen. Hal ini berarti

Lebih terperinci

PENGARUH PENGAWASAN PIMPINAN,DISIPLIN DAN KOMPETENSI PEGAWAI PADA KINERJA PEGAWAI INSPEKTORAT KABUPATEN TABANAN

PENGARUH PENGAWASAN PIMPINAN,DISIPLIN DAN KOMPETENSI PEGAWAI PADA KINERJA PEGAWAI INSPEKTORAT KABUPATEN TABANAN TESIS PENGARUH PENGAWASAN PIMPINAN,DISIPLIN DAN KOMPETENSI PEGAWAI PADA KINERJA PEGAWAI INSPEKTORAT KABUPATEN TABANAN NI LUH MADE HERAWATI NIM 1391661043 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Lebih terperinci

PENGARUH KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT, UTANG LUAR NEGERI DAN SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP CADANGAN DEVISA INDONESIA TAHUN

PENGARUH KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT, UTANG LUAR NEGERI DAN SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP CADANGAN DEVISA INDONESIA TAHUN PENGARUH KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT, UTANG LUAR NEGERI DAN SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP CADANGAN DEVISA INDONESIA TAHUN 1996-2010 Oleh: NI PUTU AYU WIDYASARI NIM : 0906105066 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI DIFERENSIASI TERHADAP UPAYA MEMBANGUN KEUNGGULAN DAYA SAING BERKELANJUTAN PADA HOTEL THE ROYAL PITAMAHA UBUD - GIANYAR SKRIPSI

PENGARUH STRATEGI DIFERENSIASI TERHADAP UPAYA MEMBANGUN KEUNGGULAN DAYA SAING BERKELANJUTAN PADA HOTEL THE ROYAL PITAMAHA UBUD - GIANYAR SKRIPSI PENGARUH STRATEGI DIFERENSIASI TERHADAP UPAYA MEMBANGUN KEUNGGULAN DAYA SAING BERKELANJUTAN PADA HOTEL THE ROYAL PITAMAHA UBUD - GIANYAR SKRIPSI Oleh : COKORDA GDE MANDHARA PUTRA SUKAWATI NIM : 1006205191

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. samping komponen konsumsi (C), investasi (I) dan pengeluaran pemerintah (G).

BAB I PENDAHULUAN. samping komponen konsumsi (C), investasi (I) dan pengeluaran pemerintah (G). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam sistem perekonomian terbuka, perdagangan internasional merupakan komponen penting dalam determinasi pendapatan nasional suatu negara atau daerah, di

Lebih terperinci

I WAYAN GEDE PUTRA HARTAWAN NIM

I WAYAN GEDE PUTRA HARTAWAN NIM PENGARUH PENERAPAN BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH DI LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) DESA PEKRAMAN SESETAN-DENPASAR (STUDI KASUS PADA NASABAH KREDIT) Oleh: I WAYAN GEDE PUTRA HARTAWAN NIM :

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN ISTRI NELAYAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA DI DESA SERANGAN

ANALISIS PENDAPATAN ISTRI NELAYAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA DI DESA SERANGAN SKRIPSI ANALISIS PENDAPATAN ISTRI NELAYAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA DI DESA SERANGAN SKRIPSI Oleh : LUH MADE RATNA PUSPITA NIM : 1206105067 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Serang Menurut Lapangan Usaha (Serang: BPS Kabupaten Serang, 2015), 3.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Serang Menurut Lapangan Usaha (Serang: BPS Kabupaten Serang, 2015), 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi pada hakikatnya adalah serangkaian usaha dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja,

Lebih terperinci

ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTORAL DI PROVINSI SUMATERA UTARA Periode

ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTORAL DI PROVINSI SUMATERA UTARA Periode ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTORAL DI PROVINSI SUMATERA UTARA Periode 1980 2012 TESIS Oleh DJAMES SIAHAAN 107018002/EP SEKOLAH PASCASARJA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013 ANALISIS PENYERAPAN

Lebih terperinci