PERNYATAAN ORISINALITAS...

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERNYATAAN ORISINALITAS..."

Transkripsi

1 Judul : PENGARUH KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT, LUAS AREA BUDIDAYA, INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR, JUMLAH PRODUKSI TERHADAP EKSPOR UDANG INDONESIA TAHUN Nama : I Kadek Widnyana Mayogantara NIM : Abstrak Indonesia merupakah negara kepulauan yang memiliki banyak pulau yang luas wilayah lautnya adalah ,15 km² dengan kekayaan biota laut dan air tawar, salah satunya adalah udang. Udang di Indonesia cukup banyak dibudidayakan selain menangkap dari alam yang memiliki kualitas Ekspor yang banyak diminati oleh negara - negara yang maju dan berkembang. Tujuan dalam penelitian untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari 4 faktor ekonomi yaitu Kurs Dollar Amerika Serikat, Luas Area Budidaya, Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) terhadap Ekspor Udang Indonesia baik secara simultan maupun parsial. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan periode Tahun Dalam menganalisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda dengan menggunakan program aplikasi SPSS. Hasil analisis data menunjukkan Jumlah produksi, kurs dollar amerika serikat, luas area budidaya dan IHPB secara bersama - sama berpengaruh signifikan terhadap ekspor udang tahun Secara parsial variabel jumlah produksi dan luas area budidaya berpengaruh tidak signifikan tehadap ekspor udang tahun Variabel IHPB dan kurs dollar Amerika Serikat berpengaruh positif signifikan terhadap ekspor udang Variabel jumlah produksi dalam penelitian ini berpengaruh dominan dibandingkan dengan variabel lainnya. Kata kunci: Ekspor, Produksi, Lahan, Kurs, IHPB i

2 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Sistematika Penulisan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori dan Konsep Konsep Perdagangan Internasional Konsep Ekspor Konsep Produksi Konsep Luas Area Budidaya Konsep Kurs Konsep Indeks Perdagangan Besar Hubungan Jumlah Produksi dengan Ekspor Hubungan Luas Area Budidaya dengan Ekspor Hubungan Kurs Dollar Amerika dengan Ekspor Hubungan Indek Harga Perdagangan Besar dengan Ekspor Rumusaan Hipotesis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Lokasi Penelitian Objek Penelitian Identifikasi Variabel Definisi Operasional Variabel Jenis dan Sumber Data Jenis Data Menurut Sifatnya Jenis Data Menurut Sumbernya Metode Pengumpulan Data ii

3 3.8 Teknik Analisis Data Analisis Linier Berganda Uji Asumsi Klasik Uji Signifikansi BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Udang Gambaran Umum Ekspor Udang Hasil Analisis Data Analisis Regresi Linier Berganda Uji Asumsi Klasik Hasil Uji Hipotesis Analisis Standartdized Coefficients Beta BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN iii

4 DAFTAR TABEL No. Tabel Halaman 4.1 Hasil Uji Pengaruh Produksi Udang, Luas Area Budidaya, Kurs Dollar Amerika Serikat, IHPB, Terhadap Ekspor Udang di Indonesia Periode Hasil Uji Normalitas Perhitungan Tolerance dan Variance Inflation Factor Hasil Uji Heterokedastisitas iv

5 DAFTAR GAMBAR No. Gambar Halaman 1.1 Perkembangan Jumlah Produksi Udang Perkembangan Ekspor Udang Indonesia Perkembangan Kurs Dollar Amerika Serikat Tahun Perkembangan Indeks Harga Perdagangan Besar Indonesia Perkembangan Luas Area Budidaya Tambak Indonesia Perkembangan Ekspor Udang Malaysia Perkembangan Ekspor Udang Thailand Presentase Impor Udang Dilakukan Beberapa Negara Periode Daerah Hasil Pengujian Autokolerasi Daerah Hasil Penerimaan dan Penolakan Ho dengan Uji F Daerah Hasil Penerimaan dan Penolakan Ho Untuk Variabel Produksi (X1) Daerah Hasil Penerimaan dan Penolakan Ho Untuk Variabel Luas Area Budidaya (X2) Daerah Hasil Penerimaan dan Penolakan Ho untuk Variabel Kurs Dollar Amerika Serikat (X3) Daerah Hasil Penerimaan dan Penolakan Ho untuk Variabel Indeks Harga Perdagangan Besar (X4) v

6 DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran Halaman 1. Regresi Linear Berganda Uji Normalitas Uji Autokorelasi Hasil Uji Multikolinearitas Hasil Uji Heteroskedastisitas Hasil Uji F Tabel Distribusi F Tabel Distribusi t Tabel Perkembangan Jumlah Produksi Udang Indonesia Tahun Tabel Perkembangan Ekspor Udang Indonesia Tabel Perkembangan Kurs Dollar Amerika Serikat Tabel Perkembangan IHPB Indonesia Tabel Perkembangan Luas Area Budidaya Tambak Indonesia Tabel Perkembangan Ekspor Udang Malaysia Tabel Perkembangan Ekspor Udang Thailand Tabel Volume Impor Udang di Beberapa Negara Periode vi

7 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dewasa ini cukup dikenal dalam perdagangan internasional, karena banyak komoditas yang bisa diekspor oleh negara ini. Kegiatan ini sangat penting bagi laju perekonomian suatu negara, Indonesia mendapatkan manfaat yang berguna untuk pendapatan yang akan membuat pertumbuhan ekonomi menjadi lebih baik, juga bermanfaat dalam melakukan pertukaran komoditas yang tidak dimiliki oleh Indonesia agar mendapatkan barang yang tidak dimiliki oleh negara dengan harga yang lebih terjangkau. Di dalam ekspor saat akan mengirimkan barang ke luar negeri harus menentukan kualitas, kuantitas, sistem pembayaran dan juga syarat ketentuan ekspor barang yang disetujui antara eksportir dan importir. Ekspor barang harus melalui campur tangan pemerintah yaitu melalui Bea Cukai agar barang sesuai dengan syarat ketentuan barang yang akan diekspor ke negara penerima. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang meningkat tiap tahunnya, sangat di pengaruhi oleh kegiatan perdagangan yang dilakukan. Menurut Hamdani (2003) secara garis besar, pengertian ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean Indonesia ke luar negeri. Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, tujuannya dalam kegiatan perdagangan. Pada dasarnya perdagangan internasional merupakan kegiatan yang menyangkut penawaran dan permintaan antar negara. Pada saat melakukan ekspor, 7

8 negara menerima devisa untuk pembayaran kegiatan perdagangan. Devisa inilah yang nantinya digunakan untuk membiayai impor. Ekspor suatu negara merupakan impor bagi negara lain, begitu juga sebaliknya (Boediono, 1999). Perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Setiap negara mempunyai perbedaan tingkat kapasitas produksi secara kuantitas, kualitas dan jenis produksinya dan dari perbedaan inilah akhirnya timbul transaksi perdagangan antar negara atau perdagangan internasional (Halwani, 2005). Keuntungan yang dapat dilihat dari nilai ekspor impor negara yang bersangkutan terlihat dalam neraca pembayaran. Masalah defisit pada neraca pembayaran harus dihindari oleh setiap negara, karena memiliki efek yang buruk bagi perekonomian baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang (Sukirno, 2002). Penjualan barang oleh eksportir harus melalui tahap berbagai ketentuan dan pembatasan serta syarat-syarat tertentu untuk komoditas tertentu termasuk dengan cara penanganan dan pengamanannya, ekspor komoditas perikanan mempengaruhi pendapatan dari negara Indonesia. Ekspor komoditas perikanan di Indonesia sudah sangat mudah karena tidak memiliki syarat dan ketentuan yang rumit untuk melakukan ekspor komoditas perikanan ke luar negeri. Udang adalah salah satu komoditas unggulan dalam perikanan, karena tingkat pertumbuhan jumlah ekspornya meningkat tiap tahun sehingga Indonesia melakukan ekspor terhadap komoditas ini, karena kebutuhan dari negara sendiri sudah terpenuhi baru bisa memenuhi kebutuhan negara lainnya. Pada tahun 2014 tingkat jumlah ekspor udang sangat tinggi yang dibuktikan dengan produksi udang yang sangat tinggi yang terlihat pada grafik 1.1, dan komoditas ini cukup dihandalkan untuk meningkatkan 8

9 pendapatan negara. Dalam memenuhi kebutuhan udang luar negeri, Indonesia melakukan ekspor komoditas yang di butuhkan oleh negara-negara lain. Udang termasuk dalam komoditas perikanan yaitu sektor tambak yang terdiri dari udang dan ikan. Udang merupakan salah satu komoditas yang menjadi primadona di subsektor perikanan yang diharapkan dapat meningkatkan devisa negara. Permintaan pasar luar negeri yang cenderung meningkat serta sumberdaya yang cukup tersedia di Indonesia memberi peluang yang cukup besar untuk dapat dikembangkan budidayanya (Nur Ansari, 2010). Berikut ini adalah Grafik 1.1 Perkembangan Jumlah Produksi Udang Indonesia. Grafik 1.1 Perkembangan Jumlah Produksi Udang Indonesia Sumber: Badan Pusat Statistik, (data diolah) Berdasarkan Grafik 1.1 jumlah produksi udang tertinggi pada tahun 2013 yaitu ton dan yang terendah terjadi pada tahun 2002 yaitu hanya ton produksi udang. Perdagangan internasional adalah cara yang tepat untuk dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu negara karena tidak semua negara memiliki faktor produksi seperti sumber daya alam, sumber daya manusia dan peralatan produksi yang mencukupi baik dari segi kualitas dan kuantitas dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat (Todaro, 2000). 9

10 Menurut data perdagangan, Indonesia menguasai ekspor udang ke Amerika Serikat dengan nilai US$93,5 juta dan mendominasi pasar udang Amerika Serikat dengan menguasai pangsa pasar sebesar 22,7 persen sehingga Indonesia mengalahkan negara Malaysia dan Thailand yang juga mengekspor udangnya ke Amerika Serikat. Udang Indonesia yang di Ekspor ke Amerika Serikat cukup di minati oleh masyarakat di negara tersebut. Meningkatkan jumlah ekspor dari komoditas ini ke negara Amerika Serikat disebabkan oleh dibebaskannya bea masuk dari produksi udang indonesia ke Amerika Serikat di mulai pada tahun 2013 yang berdampak sangat besar sehingga pada tahun 2014 yang membuat Indonesia menguasai pangsa pasar udang di Negara Amerika Serikat ( 2015). Hasil produksi udang Indonesia dikonsumsi dalam negeri sehingga kebutuhan di dalam negeri sudah dipenuhi, maka baru melayani kebutuhan negara lain tiap tahunnya. Berikut ini adalah Grafik 1.2 mengenai Perkembangan Ekspor Udang Indonesia. Grafik 1.2 Perkembangan Ekspor Udang Indonesia Sumber : comtrade.org, (data diolah) Ekspor udang kurun waktu tertinggi terjadi pada tahun 2015 sebesar ton dan yang paling rendah terjadi pada tahun 2010 dengan jumlah 10

11 ton udang. Ekspor udang mengalami fluktuasi setiap tahunnya kadangkala mengalami peningkatan dan penurunan. Pada tahun 2009 produksi udang Indonesia menurun akibat dari kendala penyebaran virus yang menyebabkan kerugian di para pembudidaya udang di Indonesia sehingga ekspor udang di Indonesia mengalami penurunan, selain itu Indonesia memiliki beberapa negara pesaing dalam kegiatan ekspor udang dunia seperti negara negara tetangga yaitu Thailand dan Malaysia yang kegiatan ekspornya cukup tinggi, sehingga ekspor udang dari Indonesia mengalami pasang surut karena akibat dari berkurangnya tingkat produksi udang tersebut. Disamping pengaruh daya saing dari negara - negara penghasil udang, ekspor udang Indonesia juga sangat di pengaruhi oleh kurs dollar Amerika, Faktor kurs adalah yang juga mempengaruhi ekspor menurut Mankiw (2006). Kegiatan perdagangan internasional dipengaruhi oleh kurs, kurs mempengaruhi alat pembayaran dalam kegiatan perdagangan internasional, sehingga sangat besar pengaruhnya terhadap impor maupun ekspor, karena nilai tukar rupiah juga mempengaruhi jumlah ekspor komoditas udang ke luar negeri. Perkembangan kurs mata uang dalam negeri terhadap mata uang internasional yang menjadi mata uang yang dipergunakan berbagai negara untuk melakukan perdagangan luar negeri. Apabila kurs valuta asing mengalami kenaikan terhadap mata uang dalam negeri, maka hal ini dapat meningkatkan ekspor, sebaliknya apabila kurs valuta asing mengalami penurunan terhadap mata uang dalam negeri maka hal ini dapat menurunkan ekspor dan lebih mengutamakan impor (Sanders, et al. 2002). Grafik Perkembangan kurs dolar Amerika Serikat tahun

12 Grafik 1.3 Perkembangan Kurs Dollar Amerika Serikat Tahun 2000 Sumber : Badan Pusat Statistik, (data diolah) Berdasarkan Grafik 1.3 Perkembangan kurs dollar AS periode terendah terjadi pada tahun 2003 sebesar Rp 8.528, rupiah menguat dari tahun 2002 karena peristiwa kejadian Bom bali yang merusak pariwisata di Bali tidak berpengaruh signifikan dan membuat harga dolar naik walaupun peristiwa tersebut membuat turis manca negara enggan ke Indonesia, di tahun 2003 tersebut Rupiah menguat, Dollar mengalami kenaikan tertinggi yang terjadi pada tahun 2015 dengan jumlah Rp Selama kurun waktu tersebut, Kurs Dollar Amerika Serikat ini mengalami fluktuasi yang cukup signifikan pengaruhnya terhadap ekspor. Disamping jumlah produksi dan perkembangan kurs dolar Amerika, ekspor udang Indonesia juga sangat dipengaruhi oleh IHPB (Indeks Harga Perdagangan Besar). Lebih lanjut, dalam melakukan impor, negara akan memperhatikan dari nilai Indeks Harga Perdagangan karena faktor ini yang mempengaruhi ekspor udang di Indonesia. Indeks Harga Perdagangan Besar atau IHPB adalah suatu indeks yang kita gunakan sebagai indikator pertumbuhan atau laju. Sifatnya seperti 12

13 Indeks Harga Konsumen hanya saja IHK digunakan ke arah barang konsumsi. IHPB digunakan di barang-barang industri. Dari sini IHPB bisa digunakan untuk indikator harga (barang-barang) industri yang mempengaruhi keinginan impor. Kalau harga (barang-barang) industri naik nanti perusahaan lebih memilih impor agar murah (Apsari, 2015). Lebih lanjut dikatakan oleh Hariadi (2008) yang menyatakan bahwa naiknya IHPB akan membuat biaya produksi meningkat diikuti juga dengan peningkatan harga jual. Indeks Harga Perdagangan Besar merupakan indikator perubahan harga rata - rata barang yang diterima oleh produsen. Sebagai suatu indeks harga, IHPB tidak ubahnya sama dengan Indeks Harga Konsumen yang dapat digunakan untuk melihat tingkat inflasi yang berlaku dalam suatu periode tertentu. Oleh karena terdapat perbedaan pada jenis - jenis barang yang diamati dalam pengukuran IHPB, maka tingkat inflasi yang ditunjukkan oleh IHPB dapat berbeda dengan IHK (Sukirno, 2000). Perkembangan IHPB tahun mengalami fluktuasi yang terlihat di Grafik B.3, terendah pada tahun 2000 yaitu 100 dan tertinggi pada tahun 2013 yaitu 287,44 rata - rata perkembangan dari Indeks Harga Perdagangan Besar Indonesia adalah 5,36%, yang artinya adanya peningkatan dalam perkembangan Indeks Harga Perdagangan Besar Indonesia. Mankiw (2012) berpendapat bila IHPB naik maka jumlah permintaan barang atau ekspor akan menurun yang mempengaruhi jumlah ekspor udang tersebut. 13

14 Grafik 1.4 Perkembangan Indeks Harga Perdagangan Besar Indonesia Tahun Sumber : Badan Pusat Statistik, Menurut Grafik 1.4 terlihat Perkembangan Indeks Harga Perdagangan Besar Indonesia pada Tahun mengalami fluktuasi yang cukup signifikan, peningkatan tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu 209,36 karena pada saat itu negara - negara di dunia banyak mengalami kemunduran ekonomi dan yang terendah pada tahun 2015 yaitu senilai 130,78. Hariadi (2013) mengungkapkan bahwa naiknya IHPB akan memberikan dampak pada naiknya biaya produksi dan harga jual produk. Apabila hal tersebut terjadi, maka harga barang-barang yang diproduksi dalam negeri menjadi mahal sehingga permintaan akan impor meningkat. Maka dari itu, hubungan IHPB dengan impor adalah positif. Kenaikan IHPB sangat mempengaruhi jumlah ekspor maupun impor. Disamping kurs, produksi, Indeks Harga Perdagangan Besar, ekspor udang Indonesia dipengaruhi oleh luas area budidaya, awalnya budi daya udang hasilnya hanya untuk konsumsi kebutuhan dalam negeri sehingga areal budi daya udang 14

15 tidak mengalami pertambahan luas areal, namun setelah hasil budi daya udang ini mulai dikenal masyarakat luas, maka produksi udang meningkat dan pemilik tambak memperluas areal budidaya, hal ini terlihat dari Grafik 1.5. Grafik 1.5 Perkembangan Luas Area Budidaya Tambak Indonesia Pada Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik, (data diolah) Perkembangan luas area budidaya terlihat pada Grafik 1.5 tertinggi pada tahun 2011 yaitu 749,220, dan yang terendah pada tahun 2007 yaitu 452,901, ini sangat berpengaruh dalam jumlah ekspor udang di Indonesia karena mempengaruhi produksi dari udang tersebut. Perkembangan dari luas area budidaya ini sangat positif yang tiap tahunnya mengalami peningkatan luas area budidaya dan cukup stabil, hal ini didukung penelitian dari Dewi (2010), yang menyatakan bahwa peningkatan jumlah produksi akan mempengaruhi peningkatan pada ekspor, dan begitu pula sebaliknya. Untuk meningkatkan volume ekspor udang Indonesia harus meningkatkan areal budidaya dan akan menambah lapangan pekerjaan untuk masyarakat dalam membudidayakan udang. Semakin bertambahnya areal lahan 15

16 budidaya akan mempengaruhi jumlah produksi sehingga ekspor juga akan ikut meningkat (Ikhsan, 2013). Produksi udang Indonesia juga dipengaruhi oleh daya saing dari negara - negara penghasil komoditas udang, diantaranya adalah negara Malaysia dan Thailand, kedua negara ini masih dalam satu regional dengan Indonesia yaitu ASEAN. Indonesia, Thailand dan Malaysia adalah negara pengekspor udang yang cukup besar dan mempengaruhi besar jumlah udang yang di perdagangkan oleh Indonesia. Lebih lanjut Malaysia dan Thailand sudah mengekspor udang sebelum tahun 2000 dan ini terlihat dari Grafik 1.6 dan 1.7. Tingkat daya saing ditentukan oleh keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif. Keunggulan komparatif dianggap sebagai keunggulan yang berasal dari faktor alamiah dan keunggulan kompetitif merupakan keunggulan yang berasal dari faktor yang bersifat dapat dikembangkan (Ragimun, 2012). Berikut ini perkembangan Ekspor Udang Malaysia tahun : Grafik 1.6 Perkembangan Ekspor Udang Malaysia Pada Tahun Sumber: Comtrade.un.org, (data diolah) 16

17 Berdasarkan Grafik 1.6 ekspor udang Malaysia mengalami kenaikan tertinggi dalam jumlah ekspor pada tahun 2010 dan yang terendah pada tahun 2002, rata-rata dalam setahun perkembangan ekspor udang Malaysia hanya 3%. Thailand juga memiliki perkembangan ekspor yang cukup signifikan yang bisa dilihat pada Grafik 1.7 berikut: Grafik 1.7 Perkembangan Ekspor Udang Thailand Pada Tahun Sumber: Comtrade.un.org, (data diolah) Perkembangan ekspor udang dari negara Thailand tertinggi pada tahun 2010, dan yang terendah pada tahun 2015, yang penurunannya sangat signifikan pada tahun 2014 yang terlihat pada grafik 1.7, yang terpaut cukup tinggi terhadap ekspor udang dari Malaysia dan Indonesia. Menurut Shenkar (2007) daya saing adalah kekuatan relatif yang diperlukan seseorang untuk memenangkan persaingan melawan pesaing- pesaingnya yaitu negara-negara yang memproduksi udang untuk di ekspor. Konsumen Amerika Serikat lebih banyak mengimpor udang yang terlihat dari presentase pengimpor udang beberapa negara, Amerika mengimpor 66% lebih 17

18 banyak udang, hal itu membuat Amerika menjadi tujuan utama ekspor udang dunia. Berikut adalah Grafik tentang presentase impor udang beberapa negara. Grafik 1.8 Presentase Impor Udang yang Dilakukan Beberapa Negara Periode 2014 Sumber: Comtrade.un.org, 2015 (data diolah) Grafik 1.8 menunjukan bahwa Amerika Serikat lebih banyak mengimpor udang dibandingkan negara seperti Spanyol dan Italia, ton dan ton pada tahun Konsumen Amerika sangat suka dengan komoditas perikanan udang untuk dikonsumsi dan dijual kembali. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan Uraian yang sudah di sampaikan maka perumusan permasalahan adalah sebagai berikut : 1. Apakah Kurs Dolar Amerika, Luas Area Budidaya, Indeks Harga Perdagangan Besar, Jumlah Produksi secara Simultan dan Parsial berpengaruh terhadap Ekspor Udang Indonesia Tahun ? 18

19 2. Manakah variabel yang dominan terhadap naik turunnya Ekspor Udang Indonesia Pada Tahun ? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui Pengaruh Kurs Dolar Amerika, Luas Area Budidaya, Indeks Harga Perdagangan Besar, Jumlah Produksi secara simultan dan parsial Terhadap Ekspor Udang Indonesia Tahun Untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang berpengaruh dominan terhadap naik turunnya Ekspor Udang Indonesia Pada Tahun Kegunaan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, kegunaan penelitian adalah : 1. Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan dapat mengaplikasikan teori-teori yang diterima selama perkuliahan pada kondisi yang sesungguhnya, khususnya yang terkait dengan Pengaruh Kurs Dolar Amerika, Luas Area Budidaya, Indeks Harga Perdagangan Besar, Jumlah Produksi Terhadap Ekspor Udang Indonesia Tahun Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan dalam perdagangan internasional khususnya 19

20 yang terkait dengan ekspor udang dan daya saing negara-negara penghasil komoditas udang. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika dalam penulisan skripsi ini dibagi menjadi lima bab, yaitu sebagai berikut : Bab I Pendahuluan Bab ini menguraikan latar belakang masalah, tujuan dan kegunaan laporan, metode penulisan, serta sistematika penyajian. Bab II Kajian Pustaka Bab ini menguraikan teori yang mendukung pokok permasalahan yang dibahas dalam laporan ini yaitu mengenai konsep perdagangan internasional, kurs valuta asing, konsep dari ekspor, hubungan variabel yang mempengaruhi volume ekspor dan teori dan konsep daya saing. Bab III Metode Penelitian Bab ini menguraikan mengenai objek penelitian, jenis data, metode penelitian serta teknik analisi data yang digunakan dalam penelitian ini. Bab IV Pembahasan Dalam bab ini diuraikan gambaran umum lokasi penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Bab V Simpulan dan Saran Bab ini membahas mengenai simpulan yang diperoleh dari penyusunan laporan dan saran yang dapat diberikan sehubung dengan simpulan yang diperoleh. 20

21 21

: Pengaruh Luas Lahan, Jumlah Produksi, Kurs Dollar Amerika Serikat dan Inflasi Terhadap Ekspor Kakao Indonesia Kurun Waktu ABSTRAK

: Pengaruh Luas Lahan, Jumlah Produksi, Kurs Dollar Amerika Serikat dan Inflasi Terhadap Ekspor Kakao Indonesia Kurun Waktu ABSTRAK Judul Nama : Pengaruh Luas Lahan, Jumlah Produksi, Kurs Dollar Amerika Serikat dan Inflasi Terhadap Ekspor Kakao Indonesia Kurun Waktu 1994-2013 : I Kadek Edi Wirya Berata Nim : 1206105079 ABSTRAK Indonesia

Lebih terperinci

:Analisis Faktor-Faktor Mempengaruhi Ekspor Biji Kakao Indonesia dan Daya Saingnya Tahun Nama : I Putu Arsa Wijaya NIM :

:Analisis Faktor-Faktor Mempengaruhi Ekspor Biji Kakao Indonesia dan Daya Saingnya Tahun Nama : I Putu Arsa Wijaya NIM : Judul :Analisis Faktor-Faktor Mempengaruhi Ekspor Biji Kakao Indonesia dan Daya Saingnya Tahun 2000-2015. Nama : I Putu Arsa Wijaya NIM : 1215151017 Abstrak Pembangunan ekonomi yang terjadi dalam bidang

Lebih terperinci

Judul : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impor Minyak Bumi Di Indonesia Tahun Nama : Made Ayu Julia Kusuma Dewi NIM :

Judul : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impor Minyak Bumi Di Indonesia Tahun Nama : Made Ayu Julia Kusuma Dewi NIM : Judul : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impor Minyak Bumi Di Indonesia Tahun 1996-2015 Nama : Made Ayu Julia Kusuma Dewi NIM : 1306105133 ABSTRAK Kebutuhan sehari-hari masyarakat di era globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk mempercepat pencapaian tingkat kesejahteraan hidup yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk mempercepat pencapaian tingkat kesejahteraan hidup yang tinggi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan salah satu indikator untuk menilai keberhasilan pembangunan suatu negara dan menjadi sasaran utama pembangunan bagi

Lebih terperinci

Kata kunci : Kunjungan Wisatawan,Inflasi,dan Kurs Dollar Amerika Serikat, dan Ekspor Anyaman Provinsi Bali.

Kata kunci : Kunjungan Wisatawan,Inflasi,dan Kurs Dollar Amerika Serikat, dan Ekspor Anyaman Provinsi Bali. Judul Nama : Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan,Inflasi dan Kurs Dollar Amerika Serikat Terhadap Ekspor Anyaman Provinsi Bali : I Putu Agus Sudarma Nim : 1206105080 ABSTRAK Ekspor merupakan kegiatan transaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses pembangunan yang berkelanjutan merupakan salah satu cara untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses pembangunan yang berkelanjutan merupakan salah satu cara untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses pembangunan yang berkelanjutan merupakan salah satu cara untuk memenuhi tujuan pemerintah yaitu mencapai peningkatan kesejahteraan rakyat secara merata. Untuk

Lebih terperinci

DETERMINAN PERMINTAAN EKSPOR UDANG BEKU JAWA TIMUR KE AMERIKA SERIKAT PENDAHULUAN

DETERMINAN PERMINTAAN EKSPOR UDANG BEKU JAWA TIMUR KE AMERIKA SERIKAT PENDAHULUAN P R O S I D I N G 113 DETERMINAN PERMINTAAN EKSPOR UDANG BEKU JAWA TIMUR KE AMERIKA SERIKAT Erlangga Esa Buana 1 1 Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya E-mail: erlanggaesa@gmail.com PENDAHULUAN Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan ekonomi suatu negara pada dewasa ini tidak dapat dipisahkan dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan negara lain

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Hal. i ii iii

DAFTAR ISI. Hal. i ii iii DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah... 1.2. Rumusan Masalah... 1.3. Tujuan dan Manfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun perekonomian. Pembangunan ekonomi diarahkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun perekonomian. Pembangunan ekonomi diarahkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang selalu ingin menciptakan kesempatan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui usahausahanya dalam membangun perekonomian.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: pertumbuhan ekonomi, inflasi, investasi, pertumbuhan ekonomi.

ABSTRAK. Kata Kunci: pertumbuhan ekonomi, inflasi, investasi, pertumbuhan ekonomi. Judul : Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi dan Investasi Terhadap Pengangguran di Provinsi Bali Tahun 1995-2014. Nama : I Nyoman Bayu Dirga NIM : 1215151004 ABSTRAK Pengangguran merupakan suatu ukuran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk. meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk. meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan masyarakat demokratis, yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri, demikian halnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri, demikian halnya dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri, demikian halnya dengan negara karena setiap negara membutuhkan negara lain untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan tersebut atau lebih dikenal dengan perdagangan internasional.

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan tersebut atau lebih dikenal dengan perdagangan internasional. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu negara yang memiliki rasa ketergantungan dari negara lainnya, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dirasa tidaklah mencukupi, apabila hanya mengandalkan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertambah seiring dengan peningkatan pembangunan, untuk itu ekspor harus

BAB I PENDAHULUAN. bertambah seiring dengan peningkatan pembangunan, untuk itu ekspor harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, menganut sistem perekonomian terbuka dimana lalu lintas perekonomian internasional sangat penting dalam perekonomian

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN INFLASI TERHADAP VOLUME EKSPOR IKAN TUNA PROVINSI BALI PERIODE

ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN INFLASI TERHADAP VOLUME EKSPOR IKAN TUNA PROVINSI BALI PERIODE ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN INFLASI TERHADAP VOLUME EKSPOR IKAN TUNA PROVINSI BALI PERIODE 1990-2006 Diajukan oleh: NI NYM. TRISYANTI ANGGA KUSUMA DEWI NIM. 0315151127

Lebih terperinci

VII. DAMPAK KEBIJAKAN PERDAGANGAN DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN EKONOMI TERHADAP DINAMIKA EKSPOR KARET ALAM

VII. DAMPAK KEBIJAKAN PERDAGANGAN DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN EKONOMI TERHADAP DINAMIKA EKSPOR KARET ALAM VII. DAMPAK KEBIJAKAN PERDAGANGAN DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN EKONOMI TERHADAP DINAMIKA EKSPOR KARET ALAM 7.1. Dampak Kenaikan Pendapatan Dampak kenaikan pendapatan dapat dilihat dengan melakukan simulasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang gencargencarnya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang gencargencarnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang gencargencarnya melaksanakan pembangunan dalam segala bidang. Tujuannya adalah untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kurs (Nilai Tukar) a. Pengertian Kurs Beberapa pengertian kurs di kemukakan beberapa tokoh antara lain, menurut Krugman (1999) kurs atau exchange rate adalah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penyediaan lapangan kerja, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan

I. PENDAHULUAN. penyediaan lapangan kerja, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan sumberdaya alam yang melimpah, terutama pada sektor pertanian. Sektor pertanian sangat berpengaruh bagi perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas dalam perdagangan internasional seperti ekspor dan impor sangat

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas dalam perdagangan internasional seperti ekspor dan impor sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Aktivitas dalam perdagangan internasional seperti ekspor dan impor sangat diperlukan terutama untuk negara-negara yang memiliki bentuk perekonomian terbuka.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia modern sekarang suatu negara sulit untuk dapat memenuhi seluruh kebutuhannya sendiri tanpa kerjasama dengan negara lain. Dengan kemajuan teknologi yang sangat

Lebih terperinci

PERNYATAAN ORISINILITAS...

PERNYATAAN ORISINILITAS... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINILITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003)

I. PENDAHULUAN. secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003) I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara dapat diukur dan digambarkan secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003) menyatakan bahwa pertumbuhan

Lebih terperinci

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP VOLUME EKSPOR KOPI DAN PROSPEK EKSPOR KOPI PROVINSI BALI. Oleh :

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP VOLUME EKSPOR KOPI DAN PROSPEK EKSPOR KOPI PROVINSI BALI. Oleh : ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP VOLUME EKSPOR KOPI DAN PROSPEK EKSPOR KOPI PROVINSI BALI Oleh : GUSTI AYU PUTU CANDRA DEWI NIM : 0506105033 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci : ekspor pakaian jadi, kurs dollar amerika serikat, inflasi, harga ekspor

Abstrak. Kata kunci : ekspor pakaian jadi, kurs dollar amerika serikat, inflasi, harga ekspor Judul : Pengaruh Kurs Dollar Amerika Serikat, Inflasi, Dan Harga Ekspor Terhadap Nilai Ekspor Pakaian Jadi Indonesia Periode Tahun 1995-2015. Nama : Ni Wayan Susi Eka Yanti NIM : 1206105095 Abstrak Pembangunan

Lebih terperinci

DOLLAR AMERIKA SERIKAT TERHADAP IMPOR BAHAN BAKU INDUSTRI DI INDONESIA PERIODE TAHUN SKRIPSI

DOLLAR AMERIKA SERIKAT TERHADAP IMPOR BAHAN BAKU INDUSTRI DI INDONESIA PERIODE TAHUN SKRIPSI PENGARUH CADANGAN DEVISA, PRODUK DOMESTIK BRUTO dan KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT TERHADAP IMPOR BAHAN BAKU INDUSTRI DI INDONESIA PERIODE TAHUN 1994-2013 SKRIPSI oleh : FITRI KURNIAWATI NIM : 1115151024

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii iv vii ix xi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan perekonomian suatu negara tentunya tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan perekonomian suatu negara tentunya tidak terlepas dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan perekonomian suatu negara tentunya tidak terlepas dari aktivitas perdagangan international yaitu ekspor dan impor. Di Indonesia sendiri saat

Lebih terperinci

KAJIAN TEORI 1. NilaiTukar Rupiah

KAJIAN TEORI 1. NilaiTukar Rupiah PENDAHULUAN Di zaman era globalisasi ini persaingan perekonomian antar negara semakin ketat, ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Sistematika Penulisan...

1.1 Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Sistematika Penulisan... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALISTAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlebih, yang bisa mendatangkan suatu devisa maka barang dan jasa akan di ekspor

BAB I PENDAHULUAN. berlebih, yang bisa mendatangkan suatu devisa maka barang dan jasa akan di ekspor BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin berkembangnya perdagangan bebas ini, persaingan bisnis global membuat masing-masing negera terdorong untuk melaksanakan perdagangan internasional. Perdagangan

Lebih terperinci

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI EKSPOR IKAN TUNA DI JAWA TIMUR KE JEPANG

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI EKSPOR IKAN TUNA DI JAWA TIMUR KE JEPANG ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI EKSPOR IKAN TUNA DI JAWA TIMUR KE JEPANG USULAN PENELITIAN Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Untuk Menyusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, Vol.7, No.1, (Juli 2013), 2. (Bogor, Ghalia Indonesia, 2005), 1.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, Vol.7, No.1, (Juli 2013), 2. (Bogor, Ghalia Indonesia, 2005), 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian terbuka dalam arus perdagangan internasional adalah suatu fakta yang tidak mungkin dihindari. Perdagangan internasional sangat diperlukan oleh sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan suatu negara, terutama untuk negara-negara yang sedang berkembang. Peningkatan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang paling umum adalah berupa perdagangan atau transaksi barang.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang paling umum adalah berupa perdagangan atau transaksi barang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hubungan ekonomi antarbangsa dan lintas wilayah negara sudah berlangsung selama berabad-abad. Di masa lampau, bentuk hubungan ekonomi yang paling umum adalah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan Masalah... 12 1.3. Tujuan Penelitian... 14 1.4.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian dalam perekonomian. Selain itu sebagian besar penduduk Indonesia bekerja pada sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan kelebihan produksi barang dan jasa tersebut demikian juga negara lain. Jika

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan kelebihan produksi barang dan jasa tersebut demikian juga negara lain. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap negara berusaha memenuhi kebutuhannya baik barang dan jasa, atinya akan ada kemungkinan kelebihan produksi barang dan jasa tersebut demikian juga negara lain.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi bukanlah merupakan hal yang baru bagi kita. Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi bukanlah merupakan hal yang baru bagi kita. Globalisasi digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi bukanlah merupakan hal yang baru bagi kita. Globalisasi merupakan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1 1.2

Lebih terperinci

PENGARUH KUNJUNGAN WISATAWAN, INFLASI DAN KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT TERHADAP NILAI EKSPOR KERAJINAN BAMBU PROVINSI BALI SKRIPSI

PENGARUH KUNJUNGAN WISATAWAN, INFLASI DAN KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT TERHADAP NILAI EKSPOR KERAJINAN BAMBU PROVINSI BALI SKRIPSI PENGARUH KUNJUNGAN WISATAWAN, INFLASI DAN KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT TERHADAP NILAI EKSPOR KERAJINAN BAMBU PROVINSI BALI SKRIPSI Oleh : NI KADEK DEWI ASTUTI NIM : 1206105075 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian internasional, diantaranya yaitu impor. Kegiatan impor yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian internasional, diantaranya yaitu impor. Kegiatan impor yang dilakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, seperti Indonesia serta dalam era globalisasi sekarang ini, suatu negara tidak terlepas dari kegiatan perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan Internasional dalam perekonomian setiap negara memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan Internasional dalam perekonomian setiap negara memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perdagangan Internasional dalam perekonomian setiap negara memiliki peranan yang sangat penting dalam peningkatan kesejahteraan dunia. Karena dapat dikatakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan dagang dengan pihak luar negeri, mengingat bahwa setiap negara

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan dagang dengan pihak luar negeri, mengingat bahwa setiap negara BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam situasi global tidak ada satu negara pun yang tidak melakukan hubungan dagang dengan pihak luar negeri, mengingat bahwa setiap negara tidak dapat memenuhi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dihasilkannya (Hariyani dan Serfianto, 2010 : 1). Menurut Tri Wibowo dan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dihasilkannya (Hariyani dan Serfianto, 2010 : 1). Menurut Tri Wibowo dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi perdagangan saat ini, kemajuan suatu negara tidak dapat dilepaskan dari keberhasilan negara tersebut melakukan ekspor barang dan jasa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan luar negeri yang mempunyai peranan penting bagi suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan luar negeri yang mempunyai peranan penting bagi suatu negara, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perjalanan waktu yang penuh dengan persaingan, negara tidaklah dapat memenuhi sendiri seluruh kebutuhan penduduknya tanpa melakukan kerja sama dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. angka tersebut adalah empat kali dari luas daratannya. Dengan luas daerah

BAB I PENDAHULUAN. angka tersebut adalah empat kali dari luas daratannya. Dengan luas daerah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki luas daerah perairan seluas 5.800.000 km2, dimana angka tersebut adalah empat kali dari luas daratannya. Dengan luas daerah perairan tersebut wajar

Lebih terperinci

Analisis impor Indonesia dari Cina

Analisis impor Indonesia dari Cina Analisis impor Indonesia dari Cina Febrian Deni Saputra Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) perkembangan

Lebih terperinci

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN HARGA TERHADAP EKSPOR TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) DI PROVINSI JAWA TENGAH

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN HARGA TERHADAP EKSPOR TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) DI PROVINSI JAWA TENGAH PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN HARGA TERHADAP EKSPOR TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) DI PROVINSI JAWA TENGAH Vera Pradani Ayuningtyas, Karnowahadi, M.Nahar Jurusan Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Penelitian Terdahulu Terdapat penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan topik dan perbedaan objek dalam penelitian. Ini membantu penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan suatu Negara yang mempunyai kekayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan suatu Negara yang mempunyai kekayaan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan suatu Negara yang mempunyai kekayaan yang berlimpah, dimana banyak Negara yang melakukan perdagangan internasional, Sumberdaya yang melimpah tidak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada peningkatan perdagangan internasional. Secara umum bentuk perdagangan

BAB 1 PENDAHULUAN. pada peningkatan perdagangan internasional. Secara umum bentuk perdagangan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang berkembang dimana Indonesia tidak akan lepas dari putaran roda kegiatan perekonomian internasional. Hal ini berindikasi pada peningkatan

Lebih terperinci

Judul : Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengangguran, dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kemiskinan di Provinsi Bali Nama : Ita Aristina NIM :

Judul : Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengangguran, dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kemiskinan di Provinsi Bali Nama : Ita Aristina NIM : Judul : Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengangguran, dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kemiskinan di Provinsi Bali Nama : Ita Aristina NIM : 1215151009 ABSTRAK Kemiskinan menjadi masalah besar di Provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cara yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. cara yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu negara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian Indonesia diestimasikan akan mengalami tantangan baru di masa yang akan datang. Di tengah liberalisasi ekonomi seperti sekarang suatu negara akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan melakukan pembangunan baik dalam jangka pendek dan jangka

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan melakukan pembangunan baik dalam jangka pendek dan jangka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara negara di dunia bertujuan mensejahterakan penduduknya, begitu juga di Indonesia pemerintah telah berusaha maksimal agar dapat mensejahterakan penduduk.

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci : IHSG, Nilai Tukar, Suku Bunga, Inflasi

Abstrak. Kata kunci : IHSG, Nilai Tukar, Suku Bunga, Inflasi Judul : Pengaruh Nilai Tukar, Suku Bunga dan Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Nama : Sangga Yoga Wismantara NIM : 1315251131 Abstrak Pasar modal memiliki peran penting

Lebih terperinci

BAB I. peranan yang sangat penting dengan memberikan benefit secara langsung pada

BAB I. peranan yang sangat penting dengan memberikan benefit secara langsung pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perekonomian Indonesia sektor perdagangan internasional mempunyai peranan yang sangat penting dengan memberikan benefit secara langsung pada sektor perdagangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara, meningkatkan output dunia, serta menyajikan akses ke sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. negara, meningkatkan output dunia, serta menyajikan akses ke sumber-sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perdagangan merupakan faktor penting untuk merangsang pertumbuhan ekonomi suatu negara. Perdagangan akan memperbesar kapasitas konsumsi suatu negara, meningkatkan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR NON-MIGAS INDONESIA KURUN WAKTU TAHUN SKRIPSI. Oleh: MADE ADIEL PRADIPTA NIM:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR NON-MIGAS INDONESIA KURUN WAKTU TAHUN SKRIPSI. Oleh: MADE ADIEL PRADIPTA NIM: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR NON-MIGAS INDONESIA KURUN WAKTU TAHUN 1985-2012 SKRIPSI Oleh: MADE ADIEL PRADIPTA NIM: 1106105023 Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh

Lebih terperinci

Tabel 1.1. Konsumsi Beras di Tingkat Rumah Tangga Tahun Tahun Konsumsi Beras*) (Kg/kap/thn)

Tabel 1.1. Konsumsi Beras di Tingkat Rumah Tangga Tahun Tahun Konsumsi Beras*) (Kg/kap/thn) I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pertanian merupakan sektor penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Peran strategis sektor pertanian digambarkan dalam kontribusi sektor pertanian dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perikanan. Luas wilayah laut Indonesia sangat luas yaitu sekitar 7,9 juta km 2 dan

BAB I PENDAHULUAN. perikanan. Luas wilayah laut Indonesia sangat luas yaitu sekitar 7,9 juta km 2 dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai Negara kepulauan, Indonesia memiliki potensi yang besar di sektor perikanan. Luas wilayah laut Indonesia sangat luas yaitu sekitar 7,9 juta km 2 dan memiliki

Lebih terperinci

PROSPEK EKSPOR MINYAK KELAPA SAWIT INDONESIA KE INDIA TAHUN Oleh: KETUT BUDIAWAN

PROSPEK EKSPOR MINYAK KELAPA SAWIT INDONESIA KE INDIA TAHUN Oleh: KETUT BUDIAWAN PROSPEK EKSPOR MINYAK KELAPA SAWIT INDONESIA KE INDIA TAHUN 2008-2012 Oleh: KETUT BUDIAWAN 0506105067 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2009 PROSPEK EKSPOR MINYAK KELAPA SAWIT INDONESIA KE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, seperti Indonesia serta dalam era globalisasi sekarang ini, suatu negara tidak terlepas dari kegiatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perdagangan internasional merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang memiliki peran penting bagi suatu negara. Perdagangan internasional memberikan manfaat berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. bahwa setiap manusia memiliki kebutuhan. Karena adanya kebutuhan ini, maka

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. bahwa setiap manusia memiliki kebutuhan. Karena adanya kebutuhan ini, maka BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Teori Permintaan Menurut Sugiarto (2002), pengertian permintaan dapat diartikan sebagai jumlah barang atau jasa yang diminta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak kebutuhan lainnya yang menghabiskan biaya tidak sedikit. Guna. sendiri sesuai dengan keahlian masing-masing individu.

BAB I PENDAHULUAN. banyak kebutuhan lainnya yang menghabiskan biaya tidak sedikit. Guna. sendiri sesuai dengan keahlian masing-masing individu. 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Pemenuhan kebutuhan pokok dalam hidup adalah salah satu alasan agar setiap individu maupun kelompok melakukan aktivitas bekerja dan mendapatkan hasil sebagai

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci: Ekspor Ikan Tuna, Kurs, Negara Tujuan, Produksi, Produk Domestik Bruto. DAFTAR ISI

Abstrak. Kata kunci: Ekspor Ikan Tuna, Kurs, Negara Tujuan, Produksi, Produk Domestik Bruto. DAFTAR ISI Judul : Pengaruh Kurs, Negara Tujuan, Produksi, dan Produk Domestik Bruto terhadap Ekspor Ikan Tuna Indonesia Tahun 1994-2015. Nama : Kadek Dwi Arya Pramanta NIM : 1106105067 Abstrak Posisi perairan Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Nominal perbandingan antara mata uang asing dengan mata uang dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Nominal perbandingan antara mata uang asing dengan mata uang dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nominal perbandingan antara mata uang asing dengan mata uang dalam negeri biasa sering dikenal sebagai kurs atau nilai tukar. Menurut Bergen, nilai tukar mata uang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara berkembang adalah sebuah Negara dengan rata-rata pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. Negara berkembang adalah sebuah Negara dengan rata-rata pendapatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara berkembang adalah sebuah Negara dengan rata-rata pendapatan yang rendah, infrastruktur yang relatif terbelakang, dan indeks perkembangan manusia yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Joesron dan Fathorozzi (2003) produksi adalah berkaitan dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Joesron dan Fathorozzi (2003) produksi adalah berkaitan dengan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Produksi Menurut Joesron dan Fathorozzi (2003) produksi adalah berkaitan dengan bagaimana sumber daya (input) digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan dan pariwisata atau dalam istilah tertentu pariwisata memimpin

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan dan pariwisata atau dalam istilah tertentu pariwisata memimpin 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada prinsipnya, pertumbuhan ekonomi dapat dirangsang oleh perdagangan dan pariwisata atau dalam istilah tertentu pariwisata memimpin pertumbuhan, pertumbuhan dipimpin

Lebih terperinci

: Hendriyansyah NPM : Pembimbing : Dr, Waseso Segoro, IR. MM

: Hendriyansyah NPM : Pembimbing : Dr, Waseso Segoro, IR. MM PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR PERBANKAN DI LQ45 PERIODE JANUARI 2010 JULI 2015 Nama : Hendriyansyah NPM : 18212059 Pembimbing : Dr,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ukuran dari peningkatan kesejahteraan tersebut adalah adanya pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. ukuran dari peningkatan kesejahteraan tersebut adalah adanya pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, menganut sistem perekonomian terbuka dimana lalu lintas perekonomian internasional sangat penting dalam perekonomian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan internasional memiliki peranan penting sebagai motor penggerak perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu negara terhadap arus

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: PDB, Kurs, Impor, Utang luar negeri

ABSTRAK. Kata kunci: PDB, Kurs, Impor, Utang luar negeri Judul : Pengaruh Kurs dan Impor Terhadap Produk Domestik Bruto Melalui Utang Luar Negeri di Indonesia Tahun 1996-2015 Nama : Nur Hamimah Nim : 1306105143 ABSTRAK Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari perdagangan internasional yakni ekspor. Zakaria (2012) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dari perdagangan internasional yakni ekspor. Zakaria (2012) menyatakan bahwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, yang tidak terlepas dari perdagangan internasional yakni ekspor. Zakaria (2012) menyatakan bahwa keterbukaan perdagangan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT, TINGKAT INFLASI DAN KURS VALUTA ASING TERHADAP EKSPOR KERAJINAN KERANG PROVINSI BALI TAHUN SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT, TINGKAT INFLASI DAN KURS VALUTA ASING TERHADAP EKSPOR KERAJINAN KERANG PROVINSI BALI TAHUN SKRIPSI ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT, TINGKAT INFLASI DAN KURS VALUTA ASING TERHADAP EKSPOR KERAJINAN KERANG PROVINSI BALI TAHUN 1996-2014 SKRIPSI Oleh : KOMANG GEDE SAMARANATHA 1206105058 FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut perdagangan internasional. Hal ini dilakukan guna memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut perdagangan internasional. Hal ini dilakukan guna memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap negara di dunia ini melakukan perdagangan antar bangsa atau yang disebut perdagangan internasional. Hal ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan baik barang maupun

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...ii DAFTAR ISI...vi DAFTAR TABEL...x DAFTAR GAMBAR...xi DAFTAR GRAFIK...xii DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...ii DAFTAR ISI...vi DAFTAR TABEL...x DAFTAR GAMBAR...xi DAFTAR GRAFIK...xii DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...ii DAFTAR ISI...vi DAFTAR TABEL...x DAFTAR GAMBAR...xi DAFTAR GRAFIK...xii DAFTAR LAMPIRAN...xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian...1 1.2 Identifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan pembangunan. Sasaran pembangunan yang ingin dicapai

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan pembangunan. Sasaran pembangunan yang ingin dicapai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang selalu berusaha untuk meningkatkan pembangunan. Sasaran pembangunan yang ingin dicapai salah satunya adalah meningkatkan

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pergerakan harga saham dapat dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kinerja perusahaan, tingkat bunga, faktor politik, keamanan, dan lain sebagainya. Bagi para investor yang ingin menginvestasikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negara yang mengimpor maupun mengekspor akan menimbulkan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. negara yang mengimpor maupun mengekspor akan menimbulkan suatu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi dalam bidang ekonomi, menyebabkan berkembangnya sistem perekonomian ke arah yang lebih terbuka antar negara. Perekonomian terbuka membawa suatu

Lebih terperinci

PENGARUH HARGA, KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT DAN PRODUKSI TERHADAP EKSPOR VANILI DI PROVINSI BALI TAHUN SKRIPSI

PENGARUH HARGA, KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT DAN PRODUKSI TERHADAP EKSPOR VANILI DI PROVINSI BALI TAHUN SKRIPSI PENGARUH HARGA, KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT DAN PRODUKSI TERHADAP EKSPOR VANILI DI PROVINSI BALI TAHUN 1991-2013 SKRIPSI Oleh: PUTU MAYA WIDYA CHANDRAYANI NIM: 1206105055 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat. Hal ini sangat mempengaruhi negara-negara lain karena

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat. Hal ini sangat mempengaruhi negara-negara lain karena 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar belakang masalah Pada tahun 2008 terjadi krisis global dan berlanjut pada krisis nilai tukar. Krisis ekonomi 2008 disebabkan karena adanya resesi ekonomi yang melanda Amerika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian Indonesia tidak lepas dari perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian Indonesia tidak lepas dari perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan perekonomian Indonesia tidak lepas dari perubahan perekonomian di negara lain dan dunia secara umum, Indonesia sebagai salah satu negara berkembang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melakukan investasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. samping komponen konsumsi (C), investasi (I) dan pengeluaran pemerintah (G).

BAB I PENDAHULUAN. samping komponen konsumsi (C), investasi (I) dan pengeluaran pemerintah (G). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam sistem perekonomian terbuka, perdagangan internasional merupakan komponen penting dalam determinasi pendapatan nasional suatu negara atau daerah, di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perdagangan internasional berawal dari adanya perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perdagangan internasional berawal dari adanya perbedaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan perdagangan internasional berawal dari adanya perbedaan sumber daya yang dimiliki setiap negara dan keterbukaan untuk melakukan hubungan internasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang. Oleh. masyarakat Indonesia yang maju dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang. Oleh. masyarakat Indonesia yang maju dan mandiri. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang. Oleh karena itu Indonesia harus giat melaksanakan pembangunan disegala bidang. Tujuan utama pembangunan adalah tercapainya

Lebih terperinci

VOLUME EKSPOR KOMODITAS PISANG INDONESIA PERIODE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SKRIPSI. Oleh : KUKUH DWI SAPUTRO NIM :

VOLUME EKSPOR KOMODITAS PISANG INDONESIA PERIODE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SKRIPSI. Oleh : KUKUH DWI SAPUTRO NIM : VOLUME EKSPOR KOMODITAS PISANG INDONESIA PERIODE 1989-2013 DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SKRIPSI Oleh : KUKUH DWI SAPUTRO NIM : 1106105012 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INVESTASI, INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk membangun dirinya untuk mencapai kesejahteraan bangsanya. meliputi sesuatu yang lebih luas dari pada pertumbuhan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. untuk membangun dirinya untuk mencapai kesejahteraan bangsanya. meliputi sesuatu yang lebih luas dari pada pertumbuhan ekonomi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai salah satu negara berkembang Indonesia selalu berusaha untuk membangun dirinya untuk mencapai kesejahteraan bangsanya. Pembangunan ekonomi dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomensa globalisasi dalam bidang ekonomi mendorong perkembangan ekonomi yang semakin dinamis antar negara. Dengan adanya globalisasi, terjadi perubahan sistem ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membantu membiayai pembangunan nasional, sedangkan impor dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. membantu membiayai pembangunan nasional, sedangkan impor dilakukan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang ikut serta dalam kerjasama internasional, maka dari itu perekonomian Indonesia tidak lepas dari yang namanya ekspor dan impor.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. dengan kekuatan permintaan dan penawaran (Waluya, 2003)

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. dengan kekuatan permintaan dan penawaran (Waluya, 2003) TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI Tinjauan Pustaka Harga suatu barang ekspor dan impor merupakan variabel penting dalam merncanakan suatu perdagangan internasional. Harga barang ekspor berhadapan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana dan terus-menerus

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana dan terus-menerus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan Nasional merupakan suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana dan terus-menerus dengan memanfaatkan kemajuan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya yield to maturity (YTM) dari obligasi negara seri fixed rate tenor 10 tahun

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS DI JAWA TIMUR SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS DI JAWA TIMUR SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS DI JAWA TIMUR SKRIPSI Diajukan Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi Oleh : RADIX ADININGAR

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id 43 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi perkembangan variabel 1. Nilai Ekspor Nonmigas Indonesia Negara yang menjadi tujuan ekspor nonmigas terbesar adalah negara Jepang, nilai

Lebih terperinci