Judul : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impor Minyak Bumi Di Indonesia Tahun Nama : Made Ayu Julia Kusuma Dewi NIM :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Judul : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impor Minyak Bumi Di Indonesia Tahun Nama : Made Ayu Julia Kusuma Dewi NIM :"

Transkripsi

1 Judul : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impor Minyak Bumi Di Indonesia Tahun Nama : Made Ayu Julia Kusuma Dewi NIM : ABSTRAK Kebutuhan sehari-hari masyarakat di era globalisasi ini semakin beragam sehingga mendorong masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara melakukan perdagangan internasional seperti ekspor dan impor. Perdagangan internasional merupakan salah satu peran penting dalam kegiatan perekonomian suatu negara. Minyak bumi merupakan salah satu kebutuhan bahan baku yang diimpor Indonesia setiap tahunnya karena produksi minyak bumi di Indonesia mengalami penurunan sehingga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan minyak bumi di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dari variabel harga, kurs valuta asing, dan cadangan devisa yang secara simultan dan secara parsial terhadap impor minyak bumi di Indonesia. Obyek penelitian ini adalah harga, kurs valuta asing, dan cadangan devisa terhadap impor minyak bumi di Indonesia tahun Penelitian ini dilakukan di negara Indonesia. Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder atau time series. Teknik analisis data menggunakan regresi linear berganda. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan bahwa secara simultan variabel harga, kurs valuta asing, dan cadangan devisa berpengaruh signifikan terhadap impor minyak bumi di Indonesia. Secara parsial variabel harga tidak berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap impor minyak bumi. Secara parsial variabel kurs valuta asing tidak berpengaruh negatif dan signifikan terhadap impor minyak bumi, dan variabel cadangan devisa berpengaruh positif dan signifikan terhadap impor minyak bumi di Indonesia. Hendaknya pemerintah melakukan kebijakan untuk mengurangi impor minyak bumi di Indonesia terutama dalam subsidi BBM dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada agar dapat diolah sehingga dapat memenuhi kebutuhan akan minyak bumi di Indonesia. Dengan adanya pengurangan tersebut maka pemerintah dapat mengurangi subsidi akan impor minyak bumi dan mengalokasikan dana subsidi tersebut untuk meningkatkan kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. Kata kunci : impor minyak bumi, harga, kurs valuta asing, cadangan devisa

2 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... Error! Bookmark not defined. HALAMAN PENGESAHAN... Error! Bookmark not defined. PERNYATAAN ORISINALITAS... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iiv DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Penelitian Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Sistematika Penulisan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep... Error! Bookmark not defined Perdagangan Internasional.. Error! Bookmark not defined Teori Perdagangan Internasional Impor... Error! Bookmark not defined Teori Impor Harga... Error! Bookmark not defined Teori Harga Hubungan Harga terhadap Impor Minyak Bumi Kurs Valuta Asing... Error! Bookmark not defined Teori Kurs Valuta Asing Hubungan Kurs Valuta Asing terhadap Impor Minyak Bumi Cadangan Devisa... Error! Bookmark not defined Teori Cadangan Devisa Hubungan Cadangan Devisa terhadap Impor Minyak Bumi Pembahasan Hasil Penelitian SebelumnyaError! Bookmark not defined. 2.2 Hipotesis Penelitian... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian... Error! Bookmark not defined. 3.2 Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah PenelitianError! Bookmark not defined. 3.3 Objek Penelitian... Error! Bookmark not defined. 3.4 Identifikasi Variabel... Error! Bookmark not defined. 3.5 Definisi Operasional Variabel... Error! Bookmark not defined. 3.6 Jenis dan Sumber Data... Error! Bookmark not defined. ii

3 3.6.1 Jenis Data Menurut Sifatnya Error! Bookmark not defined Jenis Data Menurut SumbernyaError! Bookmark not defined. 3.7 Metode Pengumpulan Data... Error! Bookmark not defined. 3.8 Teknik Analisis Data... Error! Bookmark not defined Teknik Analisis Regresi Linear BergandaError! Bookmark not defined Uji Serempak (Uji F)... Error! Bookmark not defined Uji Parsial (Uji t)... Error! Bookmark not defined Analisis Koefisien Determinasi Berganda (R 2 )... Error! Bookmark not defined. BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Wilayah IndonesiaError! Bookmark not defined. 4.2 Impor Minyak Bumi Indonesia... Error! Bookmark not defined. 4.3 Analisis Regresi Linear Berganda Error! Bookmark not defined. 4.3 Uji Asumsi Klasik... Error! Bookmark not defined. 4.4 Uji Simultan/Uji Serempak (Uji F)Error! Bookmark not defined. 4.5 Uji Parsial (Uji t)... Error! Bookmark not defined. 4.8 Uji Koefisien Determinasi Berganda (R 2 )Error! Bookmark not defined. BAB V 4.9 Pembahasan Hasil Penelitian... Error! Bookmark not defined. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran DAFTAR RUJUKAN... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN-LAMPIRAN... Error! Bookmark not defined. iii

4 DAFTAR TABEL No. Tabel Halaman 1.1 Perkembangan Volume Impor Minyak Bumi di Indonesia Tahun Perkembangan Harga Minyak Dunia Tahun Perkembangan Kurs Dollar Amerika Serikat Tahun Perkembangan Cadangan Devisa Indonesia Tahun Analisis Regresi Linear Berganda Uji Normalitas Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas Uji Autokorelasi Uji Simultan/Uji Serempak (Uji F) Uji Parsial (Uji t) Nilai Koefisien Determinasi (Uji R 2 ).65 iv

5 DAFTAR GAMBAR No. Gambar Halaman 3.1 Desain Penelitian Daerah Pengujian Penerimaan dan Penolakan H 0 dengan Uji F Daerah Pengujian Penerimaan dan Penolakan H 0 untuk Variabel X Daerah Pengujian Penerimaan dan Penolakan H 0 untuk Variabel X Daerah Pengujian Penerimaan dan Penolakan H 0 untuk Variabel X Daerah Pengujian Penerimaan dan Penolakan H 0 dengan Uji F 63 v

6 DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran Halaman 1 Statistik Deskriptif.78 2 Uji Asumsi Klasik Regresi Linear Berganda Tabel Distribusi F Tabel Distribusi t 83 6 Tabel Statistik Durbin Watson...84 vi

7

8

9 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan sehari-hari masyarakat di era globalisasi ini semakin beragam sehingga mendorong masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara melakukan perdagangan internasional seperti ekspor dan impor. Ekspor dan impor merupakan salah satu peran penting dalam kegiatan perekonomian suatu negara. Ekspor akan menghasilkan devisa yang akan digunakan untuk membiayai impor bahan baku dan barang modal yang diperlukan dalam proses produksi yang akan membentuk nilai tambah. Fitri dan Purbadharmaja (2015) mengatakan bahwa, perdagangan internasional merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah bagi suatu negara dalam memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Banyak keuntungan yang bisa diperoleh dari aktivitas perdagangan internasional salah satunya adalah dapat memungkinkan suatu negara untuk berspesialisasi menghasilkan barang-barang dan jasa yang berkualitas dan tentunya dengan harga yang rendah atau murah, baik dari segi biaya bahan maupun cara berproduksi. Keuntungan lainnya di suatu negara yang melakukan perdagangan antar negara adalah ketika suatu negara tidak dapat menghasilkan suatu barang dan jasa di dalam negeri untuk memenuhi kebutuhannya maka negara tersebut akan melakukan impor barang dan jasa tersebut ke luar negeri. Jesni Umantari dan Darsana (2014) mengatakan bahwa kondisi perekonomian dunia suatu negara akan sulit untuk memenuhi kebutuhan 1

10 negaranya sendiri tanpa adanya kerjasama dengan negara lain. Setiap negara memiliki sumber daya alam yang berbeda-beda satu sama lain yang tidak terdapat di negara lain. Suatu negara yang membutuhkan komoditi yang tidak tersedia di negaranya tetapi tersedia di negara lain, maka negara tersebut akan melakukan perdagangan atau pertukaran komoditi dengan negara lain sehingga terjadilah kegiatan ekspor dan impor tiap negara. Soi, et all. (2013) mengemukakan bahwa, perdagangan memberikan peluang baru untuk pertumbuhan bagi negara-negara berkembang karena setiap negara pasti akan melakukan perdagangan antar negara untuk memenuhi kebutuhan dan mensejahterakan masyarakatnya. Perdagangan internasional akan saling terjalin dan menciptakan suatu hubungan ekonomi yang mempengaruhi satu negara dengan negara lain. Mustika, dkk. (2015) mengemukakan bahwa minyak bumi merupakan salah satu komoditas yang diekspor dan sekaligus diimpor oleh Indonesia. Minyak bumi merupakan salah satu sumber energi utama yang paling banyak digunakan hampir di seluruh negara. Setiap negara akan memerlukan minyak bumi untuk melakukan berbagai kegiatan diantaranya adalah konsumsi dan produksi agar dapat menggerakkan perekonomian seperti meningkatnya produktivitas sektor industri dan transportasi (Edwin Ramandhika, 2014). Awalnya, Indonesia merupakan salah satu pengekspor minyak bumi terbesar dunia dan tergabung menjadi anggota OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries). Namun, sejak tahun 2004 produksi minyak bumi di Indonesia sudah tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan sehingga kini Indonesia beralih menjadi net importir minyak untuk menutupi kebutuhan minyak di dalam negeri. Indonesia memiliki 2

11 tingkat konsumsi yang tinggi akan bahan bakar minyak (Benny Agus, 2014). Dhany Saputra (2012) menjelaskan bahwa produksi minyak bumi di Indonesia semakin lama mengalami penurunan yang diikuti dengan meningkatnya konsumsi dalam negeri. Penurunan produksi di negara Indonesia menyebabkan negara Indonesia harus keluar dari anggota OPEC pada tahun Keanggotaan Indonesia dicabut karena sudah tidak mampu lagi mencukupi kebutuhan dalam negerinya sendiri. Edwin Ramandhika (2014), mengemukakan bahwa minyak bumi menjadi salah satu komoditi utama yang diimpor Indonesia dari tahun ketahun dan jumlah impor minyak bumi yang relatif tinggi dan menurunnya produksi minyak bumi di Indonesia menjadi masalah yang dihadapi Indonesia karena pemerintah Indonesia harus memenuhi konsumsi minyak bumi di Indonesia dengan cara mengimpor minyak bumi dari negara-negara lain. Kondisi ini membuat Indonesia harus membeli minyak dari pasar internasional yang harganya tidak bisa diintervensi dan harga minyak yang dipengaruhi oleh ketersediaan pasokan yang ditawarkan oleh negara-negara penghasil minyak. Minyak bumi banyak dipasok dari negaranegara Timur Tengah, Amerika Serikat, dan Rusia. Jadi, pasokan yang disediakan oleh negara-negara tersebut menjadi sangat vital dalam pemenuhan kebutuhan minyak dunia. Selain permintaan dan penawaran, harga minyak bumi juga dipengaruhi oleh keadaan geopolitik negara-negara yang menjadi pemasok utama minyak mentah dunia. Perkembangan jumlah impor minyak bumi di Indonesia dari tahun ditunjukkan pada Tabel 1.1, dimana pada tahun 2004 menjadi tahun yang 3

12 paling mengalami peningkatan jumlah impor minyak bumi yaitu sebesar 14,58 persen dan tahun 2006 menjadi tahun terendah jumlah impor minyak bumi yaitu sebesar -9,22 persen. Peningkatan impor minyak bumi di Indonesia tersebut terjadi karena meningkatnya konsumsi akan minyak bumi di Indonesia seperti konsumsi bahan bakar minyak dan menurunnya produksi minyak dalam negeri. Tabel 1.1 Perkembangan Volume Impor Minyak Bumi di Indonesia Tahun Tahun Volume Impor Minyak Bumi (000 ton) Perkembangan (%) Tahun Volume Impor Minyak Bumi (000 ton) Perkembangan (%) , ,9-9, ,0 5, ,3 4, ,3 4, ,5 2, ,1 10, ,5 1, ,6 7, ,5 12, ,0 1, ,8 7, ,2 19, ,0 1, ,1-1, ,7 10, ,6 14, ,4-0, ,4 5, ,1-1,14 Sumber: Badan Pusat Statistik Indonesia, Harga minyak mentah di dunia ditentukan dari permintaan dan penawaran dari negara-negara eksportir (produsen) dan negara-negara importir (konsumen). Harga minyak mentah di dunia yang terbentuk merupakan hasil interaksi dari permintaan dan penawaran masing-masing negara. Permasalahan yang terjadi pada ekspor dan impor minyak bumi Indonesia tidak terlepas dari pengaruh harga minyak dunia yang berfluktuasi dipasaran internasional. Perkembangan kenaikan harga minyak dari tahun ketahun cenderung meningkat, bahkan dalam beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan yang sangat mengguncang perekonomian 4

13 dunia. Kenaikan harga minyak bumi dunia dapat terjadi yang disebabkan oleh beberapa hal seperti kekurangan supply dan permintaan akan minyak mentah dunia meningkat seiring dengan munculnya negara industri baru seperti India dan China (Dhany Saputra, 2012). Fathurrahman Ramadhani (2011) menjelaskan bahwa peningkatan harga minyak bumi dunia yang berkelanjutan dikhawatirkan dapat merugikan perekonomian Indonesia sehingga mendorong Indonesia pada keadaan stagflasi yang tidak diinginkan dalam perekonomian. Pergerakan harga minyak bumi dunia bagi negara importir akan berpengaruh terhadap nilai tukar negara tersebut. Jika terjadi kenaikan harga minyak dunia, maka akan menurunkan nilai mata uang negara-negara importir minyak karena harus mengeluarkan dollar dalam jumlah yang lebih besar. Hal tersebut tentunya juga brepengaruh terhadap aktivitas ekonomi negara importir. Agustina dan Reny (2014) mengatakan, apabila hargaharga barang dan sektor jasa cenderung mengalami kenaikan, maka akan menyebabkan terhambatnya kegiatan perekonomian di negara bersangkutan. Karena hal tersebut sehingga negara membutuhkan lebih banyak devisa untuk dapat bertransaksi di luar negara, adanya perubahan harga berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa. Perkembangan harga minyak bumi dunia yang mengalami fluktuasi dari tahun ditunjukkan pada Tabel 1.2. Peningkatan harga minyak bumi dunia pada tahun 1999 yaitu sebesar 140,24 persen akibat dari banyaknya permintaan akan minyak bumi sehingga negara-negara penghasil minyak bumi memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan harga jual minyak yang 5

14 diproduksi negara tersebut. Perkembangan harga minyak bumi dunia terendah terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar -53,56 persen karena konsumsi akan minyak bumi yang masih rendah. Tabel 1.2 Perkembangan Harga Minyak Dunia Tahun Harga Harga (US$ (US$ dollar per Perkembangan dollar per Perkembangan Tahun barrel) (%) Tahun barrel) (%) , ,00 8, ,24-4, ,43 46, ,41-39, ,53-53, ,01 140, ,88 80, ,28 1, ,07 20, ,52-26, ,26 15, ,89 50, ,17-2, ,95 7, ,49 4, ,09 30, ,55-42, ,47 44, ,56-39,62 Sumber: World Bank, Edwin Ramandhika (2014) mengatakan bahwa, dari sisi permintaan antara harga minyak mentah dunia dengan jumlah impor minyak bumi mempunyai hubungan negatif. Besarnya jumlah impor di Indonesia ditentukan oleh kesanggupan atau kemampuan dalam menghasilkan barang-barang yang bersaing dengan buatan luar negeri, kemampuan Indonesia dalam mengolah dan memanfaatkan sumber yang ada, serta tingginya permintaan impor dalam negeri. Rustam Efendi (2009) mengatakan bahwa, impor sesungguhnya tidak sematamata bergantung pada nilai kurs rupiah melainkan lebih dipengaruhi oleh tingkat konsumsi. Lucyana Leonufna, dkk. (2016) menjelaskan bahwa, nilai tukar yang berlaku diatur dalam sistem kurs yang diterapkan dimasing-masing negara. 6

15 Negara Indonesia telah menerapkan tiga sistem kurs, yaitu: sistem kurs tetap, sistem kurs mengambang terkendali, dan sistem kurs mengambang bebas. Saat ini Indonesia telah menerapkan sistem kurs mengambang bebas dimana tidak ada lagi intervensi di pasar valuta asing dengan menggunakan cadangan devisa, namun pada kenyataanya pemerintah masih saja menggunakan cadangan devisa untuk intervensi di pasar valuta asing dengan tujuan menstabilkan nilai tukar (kurs). Rustam Efendi (2009) mengatakan bahwa fluktuasi nilai tukar (kurs) tidak akan mempengaruhi impor karena apabila kebutuhan masyarakat terus meningkat, negara akan tetap terus mengimpor. Nilai tukar mata uang atau kurs merupakan salah satu cara bagi suatu negara untuk bisa bertransaksi dengan dunia luar karena dengan menggunakan kurs, transaksi dengan luar negeri dapat berjalan dengan baik. Agustina dan Reny (2014) menjelaskan bahwa, perubahan kurs akan memberikan dampak positif pada devisa, karena semakin banyak valuta asing atau devisa yang dimiliki oleh suatu negara maka semakin besar kemampuan negara tersebut melakukan transaksi ekonomi dan keuangan internasional serta makin kuat pula nilai mata uang negara tersebut. Disamping itu, dengan semakin tingginya nilai tukar mata uang negara itu sendiri menunjukkan bahwa semakin kuat perekonomian negara bersangkutan, sehingga memperoleh devisa yang lebih banyak. Perubahan nilai tukar juga berpengaruh positif terhadap harga barang impor. Apresiasi nilai tukar dalam suatu negara akan menaikkan harga barang impor bagi partner dagang mereka. Perkembangan kurs dollar Amerika Serikat terhadap rupiah tahun ditunjukkan pada Tabel 1.3. Kurs valuta asing yang digunakan saat ini 7

16 adalah kurs dollar Amerika Serikat. Kurs dollar Amerika Serikat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi impor. Transaksi perdagangan antar negara baik impor maupun ekspor akan memerlukan kurs valuta asing dalam pertukarannya. Kurs dollar yang mengalami penguatan nilai kurs dollar ditunjukkan pada tahun 1997 yaitu sebesar 95,13 persen. Perkembangan kurs dollar Amerika Serikat mengalami penurunan pada tahun 2009 yaitu sebesar -14,15 persen. Tabel 1.3 Perkembangan Kurs Dollar Amerika Serikat Tahun Kurs Tahun Dollar Amerika Serikat (Rp/1US$) Perkembangan (%) Tahun Kurs Dollar Amerika Serikat (Rp/1US$) Perkembangan (%) , ,020-8, ,650 95, ,419 4, ,025 72, ,950 16, ,100-11, ,400-14, ,595 35, ,991-4, ,400 8, ,068 0, ,940-14, ,670 6, ,465-5, ,189 26, ,290 9, ,440 2, ,830 5, ,795 10,89 Sumber: Badan Pusat Statistik Indonesia, Perdagangan internasional juga membutuhkan sumber pembiayaan yang sangat penting yaitu cadangan devisa. Cadangan devisa dalam pasal 13 UU-BI dirumuskan bahwa Bank Indonesia mengelola cadangan devisa. Cadangan devisa adalah cadangan devisa di suatu negara yang antara lain berupa emas, uang kertas asing, dan tagihan lainnya dalam valuta asing kepada pihak luar negeri yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran luar negeri. Selain itu, cadangan devisa digunakan untuk membiayai kegiatan ekspor dan impor, membayar hutang luar 8

17 negeri, dan intervensi di pasar valuta asing guna menstabilkan nilai tukar (Lucyana Leonufna, dkk, 2016). Agustina dan Reny (2014) mengemukakan bahwa cadangan devisa dapat menjadi suatu indikator yang penting untuk melihat sejauh mana negara dapat melakukan perdagangan internasional dan untuk menunjukkan kuat lemahnya fundamental perekonomian suatu negara. Cadangan devisa di negara Indonesia memiliki sedikit ketersediaan, sehingga hal ini menyebabkan Indonesia tidak mampu melakukan pembayaran internasional dan stabilisasi nilai tukar yang mengakibatkan terjadinya defisit neraca pembayaran dan anjloknya nilai tukar rupiah. Ketersediaan devisa akan memegang peranan penting di dalam kegiatan impor, mengingat bahwa suatu negara akan melakukan impor karena produksi dalam negeri tidak mampu mencukupi kebutuhan sendiri atau bahkan negara sendiri tidak mampu memproduksi. Dengan terhambatnya kegiatan impor maka akan ikut terhambatnya kegiatan di dalam negara. Perkembangan cadangan devisa di Indonesia tahun ditunjukkan pada Tabel 1.4, dimana terjadi pergerakan cadangan devisa cenderung meningkat pada tahun 2010 yaitu sebesar 45,53 persen. Namun mengalami penurunan pada tahun 2013yaitu sebesar -11,87 persen. Penurunan cadangan devisa dikarenakan tingginya kebutuhan valuta asing (valas) untuk pembayaran impor, kebutuhan pembayaran impor, utang luar negeri dan menurunnya volume ekspor di Indonesia. 9

18 Tabel 1.4 Perkembangan Cadangan Devisa Indonesia Tahun Cadangan Devisa (Juta US$) Cadangan Devisa (Juta US$) Perkembangan Tahun (%) Tahun , ,586 22, , ,920 33, ,401 28, , ,054 20, ,105 28, ,394 8, ,207 45, , ,123 14, ,039 14, ,781 2, ,296 13, , ,320 0, ,862 12, , , Sumber: Bank Indonesia, Rumusan Masalah Penelitian Perkembangan (%) Berdasarkan latar belakang sebelumnya, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh harga, kurs valuta asing, dan cadangan devisa secara parsial terhadap impor minyak bumi di Indonesia tahun ? 2. Apakah harga, kurs valuta asing, dan cadangan devisa berpengaruh secara serempak terhadap impor minyak bumi di Indonesia tahun ? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis pengaruh harga, kurs valuta asing, dan cadangan devisa secara parsial terhadap impor minyak bumi di Indonesia tahun Untuk menganalisis pengaruh harga, kurs valuta asing, dan cadangan devisa secara simultan terhadap impor minyak bumi di Indonesia tahun

19 1.4 Kegunaan Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut: 1. Kegunaan teoritis: Bagi para akademisi dan peneliti-peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat memperdalam pengetahuan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi impor minyak bumi di Indonesia dan membuktikan teori yang didapat di perkuliahan dengan kenyataan pada penelitian yang dilakukan. 2. Kegunaan praktis: Secara praktis penelitian ini dapat memberikan informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi impor minyak bumi di Indonesia, sehingga dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam penelitian selanjutnya untuk mengambil keputusan. 1.5 Sistematika Penulisan Laporan penelitian ini terdiri dari lima bab yang saling berkaitan dan disusun secara sistematis dan rinci untuk memberi arahan atau gambaran sehingga mempermudah pembahasan tentang penelitian ini. Adapun sistematika dari penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan Bab I menguraikan tentang latar belakang masalah dari penelitian ini yang kemudian dirumuskan ke dalam pokok permasalahan, serta dibahas mengenai tujuan dan kegunaan penelitian dan pada akhir bab ini dikemukakan mengenai sistematika penelitian. 11

20 Bab II : Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian Bab II menguraikan mengenai teori-teori yang relevan untuk mendukung pokok permasalahan terutama mengenai perdagangan internasional, dan bagaimana hubungannya dengan impor minyak bumi, serta teori lainnya yang mendasari masalah dalam penelitian ini yang diperkuat dengan hasil penelitian sebelumnya, dan disajikan juga mengenai dugaan sementara dari pokok permasalahan. Bab III : Metode Penelitian Bab III menguraikan mengenai metode penelitian yang meliputi desain penelitian, lokasi penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data yang dipergunakan dalam membahas permasalahan yang diteliti. Bab IV : Hasil dan Pembahasan Bab IV menyajikan pembahasan berupa gambaran umum wilayah yang menjadi sampel dalam penelitian ini, dan bab ini juga menyajikan hasil-hasil penelitian yang diperoleh secara sistematis setelah dianalisis menggunakan metode analisis yang sesuai dengan tujuan penelitian, selanjutnya dibahas dengan membandingkan hasil yang diperoleh dengan teori yang dipakai acuan dan hasil-hasil penelitian sebelumnya. 12

21 Bab V : Simpulan dan Saran Bab V merupakan bagian akhir dari skripsi ini yang menguraikan simpulan yang dapat ditarik dari hasil pembahasan serta saran yang diberikan berdasarkan atas hasil penelitian bagi berbagai pihak yang memiliki kepentingan terkait dengan topik penelitian ini dan berbagai saran yang diberikan untuk pengembangan bagi penelitian selanjutnya. 13

PERNYATAAN ORISINALITAS...

PERNYATAAN ORISINALITAS... Judul : PENGARUH KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT, LUAS AREA BUDIDAYA, INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR, JUMLAH PRODUKSI TERHADAP EKSPOR UDANG INDONESIA TAHUN 2000-2015 Nama : I Kadek Widnyana Mayogantara NIM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk. meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk. meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan masyarakat demokratis, yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan tersebut atau lebih dikenal dengan perdagangan internasional.

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan tersebut atau lebih dikenal dengan perdagangan internasional. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu negara yang memiliki rasa ketergantungan dari negara lainnya, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dirasa tidaklah mencukupi, apabila hanya mengandalkan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membantu membiayai pembangunan nasional, sedangkan impor dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. membantu membiayai pembangunan nasional, sedangkan impor dilakukan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang ikut serta dalam kerjasama internasional, maka dari itu perekonomian Indonesia tidak lepas dari yang namanya ekspor dan impor.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan ekonomi suatu negara pada dewasa ini tidak dapat dipisahkan dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan negara lain

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan dan Saran. 1. Guncangan harga minyak berpengaruh positif terhadap produk domestik

BAB V. Kesimpulan dan Saran. 1. Guncangan harga minyak berpengaruh positif terhadap produk domestik BAB V Kesimpulan dan Saran 5. 1 Kesimpulan 1. Guncangan harga minyak berpengaruh positif terhadap produk domestik bruto. Indonesia merupakan negara pengekspor energi seperti batu bara dan gas alam. Seiring

Lebih terperinci

: Pengaruh Luas Lahan, Jumlah Produksi, Kurs Dollar Amerika Serikat dan Inflasi Terhadap Ekspor Kakao Indonesia Kurun Waktu ABSTRAK

: Pengaruh Luas Lahan, Jumlah Produksi, Kurs Dollar Amerika Serikat dan Inflasi Terhadap Ekspor Kakao Indonesia Kurun Waktu ABSTRAK Judul Nama : Pengaruh Luas Lahan, Jumlah Produksi, Kurs Dollar Amerika Serikat dan Inflasi Terhadap Ekspor Kakao Indonesia Kurun Waktu 1994-2013 : I Kadek Edi Wirya Berata Nim : 1206105079 ABSTRAK Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi, BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 Perkembangan Laju Inflasi di Indonesia Tingkat inflasi merupakan salah satu indikator fundamental ekonomi suatu negara selain faktor-faktor lainnya seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. iklimnya, letak geografisnya, penduduk, keahliannya, tenaga kerja, tingkat harga,

BAB I PENDAHULUAN. iklimnya, letak geografisnya, penduduk, keahliannya, tenaga kerja, tingkat harga, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap negara selalu berbeda bila ditinjau dari sumber daya alamnya, iklimnya, letak geografisnya, penduduk, keahliannya, tenaga kerja, tingkat harga, keadaan struktur

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: PDB, Kurs, Impor, Utang luar negeri

ABSTRAK. Kata kunci: PDB, Kurs, Impor, Utang luar negeri Judul : Pengaruh Kurs dan Impor Terhadap Produk Domestik Bruto Melalui Utang Luar Negeri di Indonesia Tahun 1996-2015 Nama : Nur Hamimah Nim : 1306105143 ABSTRAK Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Uang mempermudah manusia untuk saling memenuhi kebutuhan hidup dengan cara melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nilai tukar sering digunakan untuk mengukur tingkat perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. Nilai tukar sering digunakan untuk mengukur tingkat perekonomian suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nilai tukar sering digunakan untuk mengukur tingkat perekonomian suatu negara. Nilai tukar mata uang memegang peranan penting dalam perdagangan antar negara, dimana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan dagang dengan pihak luar negeri, mengingat bahwa setiap negara

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan dagang dengan pihak luar negeri, mengingat bahwa setiap negara BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam situasi global tidak ada satu negara pun yang tidak melakukan hubungan dagang dengan pihak luar negeri, mengingat bahwa setiap negara tidak dapat memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk mempercepat pencapaian tingkat kesejahteraan hidup yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk mempercepat pencapaian tingkat kesejahteraan hidup yang tinggi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan salah satu indikator untuk menilai keberhasilan pembangunan suatu negara dan menjadi sasaran utama pembangunan bagi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perekonomian secara umum.

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perekonomian secara umum. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai perekonomian terbuka kecil, perkembangan nilai tukar merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perekonomian secara umum. Pengaruh nilai tukar

Lebih terperinci

PENGARUH EKSPOR, IMPOR DAN KURS TERHADAP CADANGAN DEVISA NASIONAL PERIODE

PENGARUH EKSPOR, IMPOR DAN KURS TERHADAP CADANGAN DEVISA NASIONAL PERIODE PENGARUH EKSPOR, IMPOR DAN KURS TERHADAP CADANGAN DEVISA NASIONAL PERIODE 1999-2010 I Putu Kusuma Juniantara Made Kembar Sri Budhi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. minyak dunia yang turun, dollar yang menguat dan revolusi shale gas oleh Amerika

BAB I PENDAHULUAN. minyak dunia yang turun, dollar yang menguat dan revolusi shale gas oleh Amerika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ekonomi dunia saat ini berada pada posisi tiga kejadian penting yaitu harga minyak dunia yang turun, dollar yang menguat dan revolusi shale gas oleh Amerika Serikat.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Hal. i ii iii

DAFTAR ISI. Hal. i ii iii DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah... 1.2. Rumusan Masalah... 1.3. Tujuan dan Manfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, seperti Indonesia serta dalam era globalisasi sekarang ini, suatu negara tidak terlepas dari kegiatan

Lebih terperinci

PERNYATAAN ORISINILITAS...

PERNYATAAN ORISINILITAS... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINILITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar Rupiah terus mengalami tekanan depresiasi. Ketidakpastian pemulihan ekonomi dunia juga telah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian masih sangat bergantung pada negara lain. Teori David Ricardo menerangkan perdagangan

Lebih terperinci

DOLLAR AMERIKA SERIKAT TERHADAP IMPOR BAHAN BAKU INDUSTRI DI INDONESIA PERIODE TAHUN SKRIPSI

DOLLAR AMERIKA SERIKAT TERHADAP IMPOR BAHAN BAKU INDUSTRI DI INDONESIA PERIODE TAHUN SKRIPSI PENGARUH CADANGAN DEVISA, PRODUK DOMESTIK BRUTO dan KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT TERHADAP IMPOR BAHAN BAKU INDUSTRI DI INDONESIA PERIODE TAHUN 1994-2013 SKRIPSI oleh : FITRI KURNIAWATI NIM : 1115151024

Lebih terperinci

PENGARUH KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT, UTANG LUAR NEGERI DAN SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP CADANGAN DEVISA INDONESIA TAHUN

PENGARUH KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT, UTANG LUAR NEGERI DAN SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP CADANGAN DEVISA INDONESIA TAHUN PENGARUH KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT, UTANG LUAR NEGERI DAN SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP CADANGAN DEVISA INDONESIA TAHUN 1996-2010 Oleh: NI PUTU AYU WIDYASARI NIM : 0906105066 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun perekonomian. Pembangunan ekonomi diarahkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun perekonomian. Pembangunan ekonomi diarahkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang selalu ingin menciptakan kesempatan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui usahausahanya dalam membangun perekonomian.

Lebih terperinci

PROSPEK EKSPOR MINYAK KELAPA SAWIT INDONESIA KE INDIA TAHUN Oleh: KETUT BUDIAWAN

PROSPEK EKSPOR MINYAK KELAPA SAWIT INDONESIA KE INDIA TAHUN Oleh: KETUT BUDIAWAN PROSPEK EKSPOR MINYAK KELAPA SAWIT INDONESIA KE INDIA TAHUN 2008-2012 Oleh: KETUT BUDIAWAN 0506105067 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2009 PROSPEK EKSPOR MINYAK KELAPA SAWIT INDONESIA KE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat. Hal ini sangat mempengaruhi negara-negara lain karena

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat. Hal ini sangat mempengaruhi negara-negara lain karena 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar belakang masalah Pada tahun 2008 terjadi krisis global dan berlanjut pada krisis nilai tukar. Krisis ekonomi 2008 disebabkan karena adanya resesi ekonomi yang melanda Amerika

Lebih terperinci

E-Jurnal EP Unud, 6 [7]: ISSN: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR MINYAK BUMI DI INDONESIA TAHUN

E-Jurnal EP Unud, 6 [7]: ISSN: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR MINYAK BUMI DI INDONESIA TAHUN E-Jurnal EP Unud, 6 [7]: 1364-1394 ISSN: 2303-0178 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR MINYAK BUMI DI INDONESIA TAHUN 1996-2015 Made Ayu Julia Kusuma Dewi 1 I Wayan Sudirman 2 1,2 Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri, demikian halnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri, demikian halnya dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri, demikian halnya dengan negara karena setiap negara membutuhkan negara lain untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan kelebihan produksi barang dan jasa tersebut demikian juga negara lain. Jika

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan kelebihan produksi barang dan jasa tersebut demikian juga negara lain. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap negara berusaha memenuhi kebutuhannya baik barang dan jasa, atinya akan ada kemungkinan kelebihan produksi barang dan jasa tersebut demikian juga negara lain.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN INFLASI TERHADAP VOLUME EKSPOR IKAN TUNA PROVINSI BALI PERIODE

ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN INFLASI TERHADAP VOLUME EKSPOR IKAN TUNA PROVINSI BALI PERIODE ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT, NILAI TUKAR RUPIAH, DAN INFLASI TERHADAP VOLUME EKSPOR IKAN TUNA PROVINSI BALI PERIODE 1990-2006 Diajukan oleh: NI NYM. TRISYANTI ANGGA KUSUMA DEWI NIM. 0315151127

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cara yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. cara yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu negara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian Indonesia diestimasikan akan mengalami tantangan baru di masa yang akan datang. Di tengah liberalisasi ekonomi seperti sekarang suatu negara akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Nominal perbandingan antara mata uang asing dengan mata uang dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Nominal perbandingan antara mata uang asing dengan mata uang dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nominal perbandingan antara mata uang asing dengan mata uang dalam negeri biasa sering dikenal sebagai kurs atau nilai tukar. Menurut Bergen, nilai tukar mata uang

Lebih terperinci

Universitas Bina Darma

Universitas Bina Darma Mata Kuliah Kelas Hari/Tanggal Dosen Universitas Bina Darma Petunjuk mengerjakan soal: Tulislah Nama, NIM dan Kelas. ( Berdoa dahulu sebelum mengerjakan soal ) Kerjakan di KERTAS A. PILIHAN GANDA 1. Perdagangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis mata uang di Amerika Latin, Asia Tenggara dan di banyak negara

BAB I PENDAHULUAN. Krisis mata uang di Amerika Latin, Asia Tenggara dan di banyak negara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis mata uang di Amerika Latin, Asia Tenggara dan di banyak negara telah menunjukkan bahwa ketidakseimbangan kebijakan moneter dapat menyebabkan konsekuensi serius

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari perdagangan internasional yakni ekspor. Zakaria (2012) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dari perdagangan internasional yakni ekspor. Zakaria (2012) menyatakan bahwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, yang tidak terlepas dari perdagangan internasional yakni ekspor. Zakaria (2012) menyatakan bahwa keterbukaan perdagangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas dalam perdagangan internasional seperti ekspor dan impor sangat

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas dalam perdagangan internasional seperti ekspor dan impor sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Aktivitas dalam perdagangan internasional seperti ekspor dan impor sangat diperlukan terutama untuk negara-negara yang memiliki bentuk perekonomian terbuka.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan

BAB I PENDAHULUAN. sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kinerja ekonomi Indonesia yang mengesankan dalam 30 tahun terakhir sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan dan kerentanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian internasional, diantaranya yaitu impor. Kegiatan impor yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian internasional, diantaranya yaitu impor. Kegiatan impor yang dilakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, seperti Indonesia serta dalam era globalisasi sekarang ini, suatu negara tidak terlepas dari kegiatan perekonomian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dihasilkannya (Hariyani dan Serfianto, 2010 : 1). Menurut Tri Wibowo dan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dihasilkannya (Hariyani dan Serfianto, 2010 : 1). Menurut Tri Wibowo dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi perdagangan saat ini, kemajuan suatu negara tidak dapat dilepaskan dari keberhasilan negara tersebut melakukan ekspor barang dan jasa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saling mempengaruhi suatu negara dengan negara lain serta lalu lintas barang dan

BAB I PENDAHULUAN. saling mempengaruhi suatu negara dengan negara lain serta lalu lintas barang dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam perekonomian setiap negara di dunia. Dengan perdagangan internasional, perekonomian akan saling terjalin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara adalah perdagangan internasional. Perdagangan internasional

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara adalah perdagangan internasional. Perdagangan internasional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu kegiatan yang terpenting dalam meningkatkan perekonomian suatu negara adalah perdagangan internasional. Perdagangan internasional adalah kegiatan untuk memperdagangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses pembangunan yang berkelanjutan merupakan salah satu cara untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses pembangunan yang berkelanjutan merupakan salah satu cara untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses pembangunan yang berkelanjutan merupakan salah satu cara untuk memenuhi tujuan pemerintah yaitu mencapai peningkatan kesejahteraan rakyat secara merata. Untuk

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. antar negara. Nilai tukar memainkan peran vital dalam tingkat perdagangan

I.PENDAHULUAN. antar negara. Nilai tukar memainkan peran vital dalam tingkat perdagangan I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nilai tukar atau kurs merupakan indikator ekonomi yang sangat penting karena pergerakan nilai tukar berpengaruh luas terhadap aspek perekonomian suatu negara. Saat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003)

I. PENDAHULUAN. secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003) I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara dapat diukur dan digambarkan secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003) menyatakan bahwa pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan Internasional dalam perekonomian setiap negara memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan Internasional dalam perekonomian setiap negara memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perdagangan Internasional dalam perekonomian setiap negara memiliki peranan yang sangat penting dalam peningkatan kesejahteraan dunia. Karena dapat dikatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor utama dalam perekonomian Negara tersebut. Peran kurs terletak pada nilai mata

BAB I PENDAHULUAN. sektor utama dalam perekonomian Negara tersebut. Peran kurs terletak pada nilai mata BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Nilai mata uang Rupiah dan perbandingan dengan nilai mata uang acuan internasional yaitu Dollar Amerika, merupakan salah satu gambaran pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penyediaan lapangan kerja, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan

I. PENDAHULUAN. penyediaan lapangan kerja, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan sumberdaya alam yang melimpah, terutama pada sektor pertanian. Sektor pertanian sangat berpengaruh bagi perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan tersebut muncul dari faktor internal maupun faktor eksternal. Namun saat ini, permasalahan

Lebih terperinci

Analisis impor Indonesia dari Cina

Analisis impor Indonesia dari Cina Analisis impor Indonesia dari Cina Febrian Deni Saputra Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) perkembangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, hal ini

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, hal ini I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, hal ini ditunjukkan dengan hubungan multilateral dengan beberapa negara lain di dunia. Realisasi dari

Lebih terperinci

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP VOLUME EKSPOR KOPI DAN PROSPEK EKSPOR KOPI PROVINSI BALI. Oleh :

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP VOLUME EKSPOR KOPI DAN PROSPEK EKSPOR KOPI PROVINSI BALI. Oleh : ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP VOLUME EKSPOR KOPI DAN PROSPEK EKSPOR KOPI PROVINSI BALI Oleh : GUSTI AYU PUTU CANDRA DEWI NIM : 0506105033 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Produk Domestik Bruto adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Produk Domestik Bruto adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Produk Domestik Bruto Produk Domestik Bruto adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu negara sebagai ukuran utama bagi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ekspor dan impor ke atas pengeluaran agregat (Sadono, 2015). Menurut I Gede

BAB 1 PENDAHULUAN. ekspor dan impor ke atas pengeluaran agregat (Sadono, 2015). Menurut I Gede BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam analisis makroekonomi, peranan perdagangan luar negeri ke atas kegiatan ekonomi negara terutama dilihat dari sudut pengaruh kegiatan ekspor dan impor ke atas

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Jumlah Uang Beredar Jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) atau broad money merupakan merupakan kewajiban sistem moneter (bank sentral)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perdagangan internasional berawal dari adanya perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perdagangan internasional berawal dari adanya perbedaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan perdagangan internasional berawal dari adanya perbedaan sumber daya yang dimiliki setiap negara dan keterbukaan untuk melakukan hubungan internasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan pembangunan. Sasaran pembangunan yang ingin dicapai

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan pembangunan. Sasaran pembangunan yang ingin dicapai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang selalu berusaha untuk meningkatkan pembangunan. Sasaran pembangunan yang ingin dicapai salah satunya adalah meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. R Serfianto D. Purnomo et al. Buku Pintar Pasar Uang & Pasar Valas (Jakarta, Gramedia 2013), h. 98.

BAB I PENDAHULUAN. R Serfianto D. Purnomo et al. Buku Pintar Pasar Uang & Pasar Valas (Jakarta, Gramedia 2013), h. 98. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nilai Tukar adalah harga mata uang dari suatu negara yang diukur, dibandingkan, dan dinyatakan dalam nilai mata uang negara lainnya. 1 Krisis moneter yang terjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada peningkatan perdagangan internasional. Secara umum bentuk perdagangan

BAB 1 PENDAHULUAN. pada peningkatan perdagangan internasional. Secara umum bentuk perdagangan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang berkembang dimana Indonesia tidak akan lepas dari putaran roda kegiatan perekonomian internasional. Hal ini berindikasi pada peningkatan

Lebih terperinci

IV. FLUKTUASI MAKROEKONOMI INDONESIA

IV. FLUKTUASI MAKROEKONOMI INDONESIA 49 IV. FLUKTUASI MAKROEKONOMI INDONESIA 4.1 Produk Domestik Bruto (PDB) PDB atas dasar harga konstan merupakan salah satu indikator makroekonomi yang menunjukkan aktivitas perekonomian agregat suatu negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang gencargencarnya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang gencargencarnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang gencargencarnya melaksanakan pembangunan dalam segala bidang. Tujuannya adalah untuk menciptakan

Lebih terperinci

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied I. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied Descriptive Reasearch), yaitu penelitian yang dilakukan dengan maksud

Lebih terperinci

KAJIAN TEORI 1. NilaiTukar Rupiah

KAJIAN TEORI 1. NilaiTukar Rupiah PENDAHULUAN Di zaman era globalisasi ini persaingan perekonomian antar negara semakin ketat, ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan liberalisasi perdagangan barang dan jasa semakin tinggi intensitasnya sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. dan liberalisasi perdagangan barang dan jasa semakin tinggi intensitasnya sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian dalam perdagangan internasional tidak lepas dari negara yang menganut sistem perekonomian terbuka. Apalagi adanya keterbukaan dan liberalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan fenomena shock ini adalah sangat menarik berbicara tentang

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan fenomena shock ini adalah sangat menarik berbicara tentang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Guncangan (shock) dalam suatu perekonomian adalah suatu keniscayaan. Terminologi ini merujuk pada apa-apa yang menjadi penyebab ekspansi dan kontraksi atau sering juga

Lebih terperinci

ekonomi KTSP & K-13 PERDAGANGAN INTERNASIONAL K e l a s A. Konsep Dasar Tujuan Pembelajaran

ekonomi KTSP & K-13 PERDAGANGAN INTERNASIONAL K e l a s A. Konsep Dasar Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 ekonomi K e l a s XI PERDAGANGAN INTERNASIONAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami tentang teori perdagangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULAN. yang sedang berkembang (emerging market), kondisi makro ekonomi

BAB I PENDAHULAN. yang sedang berkembang (emerging market), kondisi makro ekonomi BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini pasar modal merupakan instrumen penting dalam perekonomian suatu negara. Pasar modal yang ada di Indonesia merupakan pasar yang sedang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan melakukan pembangunan baik dalam jangka pendek dan jangka

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan melakukan pembangunan baik dalam jangka pendek dan jangka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara negara di dunia bertujuan mensejahterakan penduduknya, begitu juga di Indonesia pemerintah telah berusaha maksimal agar dapat mensejahterakan penduduk.

Lebih terperinci

PENGARUH KURS DOLLAR AMERIKA, CADANGAN DEVISA DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO TERHADAP IMPOR MAKANAN DAN MINUMAN INDONESIA TAHUN SKRIPSI.

PENGARUH KURS DOLLAR AMERIKA, CADANGAN DEVISA DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO TERHADAP IMPOR MAKANAN DAN MINUMAN INDONESIA TAHUN SKRIPSI. PENGARUH KURS DOLLAR AMERIKA, CADANGAN DEVISA DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO TERHADAP IMPOR MAKANAN DAN MINUMAN INDONESIA TAHUN 1993-2012 SKRIPSI Oleh : I GUSTI MADE ADITYA 1015151016 PROGRAM EKSTENSI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pemasaran barang dan jasa. Dalam merebut pangsa pasar, kemampuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. dengan pemasaran barang dan jasa. Dalam merebut pangsa pasar, kemampuan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Arus globalisasi ekonomi dan proses liberalisasi perdagangan merupakan kenyataan yang saat ini semakin berkembang dari segi globalisasi produksi sampai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan yang tidak terbatas, sementara factor-faktor produksi yang tersedia

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan yang tidak terbatas, sementara factor-faktor produksi yang tersedia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara umum masalah yang dihadapi masyarakat adalah mengenai kebutuhan yang tidak terbatas, sementara factor-faktor produksi yang tersedia terbatas dari segi kuantitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. negara atau lintas negara yang mencakup ekspor dan impor. Tambunan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. negara atau lintas negara yang mencakup ekspor dan impor. Tambunan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan Internasional dapat didefinisikan sebagai perdagangan antar negara atau lintas negara yang mencakup ekspor dan

Lebih terperinci

PENGARUH HARGA, KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT DAN PRODUKSI TERHADAP EKSPOR VANILI DI PROVINSI BALI TAHUN SKRIPSI

PENGARUH HARGA, KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT DAN PRODUKSI TERHADAP EKSPOR VANILI DI PROVINSI BALI TAHUN SKRIPSI PENGARUH HARGA, KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT DAN PRODUKSI TERHADAP EKSPOR VANILI DI PROVINSI BALI TAHUN 1991-2013 SKRIPSI Oleh: PUTU MAYA WIDYA CHANDRAYANI NIM: 1206105055 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR NON-MIGAS INDONESIA KURUN WAKTU TAHUN SKRIPSI. Oleh: MADE ADIEL PRADIPTA NIM:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR NON-MIGAS INDONESIA KURUN WAKTU TAHUN SKRIPSI. Oleh: MADE ADIEL PRADIPTA NIM: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR NON-MIGAS INDONESIA KURUN WAKTU TAHUN 1985-2012 SKRIPSI Oleh: MADE ADIEL PRADIPTA NIM: 1106105023 Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: pertumbuhan ekonomi, inflasi, investasi, pertumbuhan ekonomi.

ABSTRAK. Kata Kunci: pertumbuhan ekonomi, inflasi, investasi, pertumbuhan ekonomi. Judul : Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi dan Investasi Terhadap Pengangguran di Provinsi Bali Tahun 1995-2014. Nama : I Nyoman Bayu Dirga NIM : 1215151004 ABSTRAK Pengangguran merupakan suatu ukuran

Lebih terperinci

SEMINAR PENULISAN ILMIAH

SEMINAR PENULISAN ILMIAH PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA (BI RATE) DAN INFLASI TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH (IDR) KE DOLLAR (USD) Nama Npm Kelas Jurusan Pembimbing : Hanif Narli Gyandika : 23210119 : 3eb07 : Akuntansi : Suryandari

Lebih terperinci

PENGARUH PENDAPATAN PER KAPITA, HARGA, KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT DAN CADANGAN DEVISA TERHADAP IMPOR MINYAK BUMI INDONESIA

PENGARUH PENDAPATAN PER KAPITA, HARGA, KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT DAN CADANGAN DEVISA TERHADAP IMPOR MINYAK BUMI INDONESIA E-Jurnal EP Unud, 4 [5] :422-433 ISSN: 2303-0178 PENGARUH PENDAPATAN PER KAPITA, HARGA, KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT DAN CADANGAN DEVISA TERHADAP IMPOR MINYAK BUMI INDONESIA Ni Wayan Jesni Umantari 1 Ida

Lebih terperinci

Kondisi Perekonomian Indonesia

Kondisi Perekonomian Indonesia KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA Kondisi Perekonomian Indonesia Tim Ekonomi Kadin Indonesia 1. Kondisi perekonomian dunia dikhawatirkan akan benar-benar menuju jurang resesi jika tidak segera dilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR PRODUK OLAHAN KAYU DI KABUPATEN GIANYAR SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR PRODUK OLAHAN KAYU DI KABUPATEN GIANYAR SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR PRODUK OLAHAN KAYU DI KABUPATEN GIANYAR SKRIPSI Oleh : LUH KETUT PRAMI GAYATRI NIM : 1206105037 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan harga minyak tanah tentunya akan berdampak pada kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan harga minyak tanah tentunya akan berdampak pada kondisi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan komoditi perekonomian yang sering mengalami pasang surut secara tidak langsung juga akan mempengaruhi harga minyak tanah. Perubahan harga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut perdagangan internasional. Hal ini dilakukan guna memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut perdagangan internasional. Hal ini dilakukan guna memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap negara di dunia ini melakukan perdagangan antar bangsa atau yang disebut perdagangan internasional. Hal ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan baik barang maupun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Mata uang asing (valuta asing) merupakan suatu komoditas yang memiliki nilai

I. PENDAHULUAN. Mata uang asing (valuta asing) merupakan suatu komoditas yang memiliki nilai I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Mata uang asing (valuta asing) merupakan suatu komoditas yang memiliki nilai ekonomis. Hal ini dikarenakan adanya permintaan yang timbul karena adanya kepentingan

Lebih terperinci

DETERMINAN PERMINTAAN EKSPOR UDANG BEKU JAWA TIMUR KE AMERIKA SERIKAT PENDAHULUAN

DETERMINAN PERMINTAAN EKSPOR UDANG BEKU JAWA TIMUR KE AMERIKA SERIKAT PENDAHULUAN P R O S I D I N G 113 DETERMINAN PERMINTAAN EKSPOR UDANG BEKU JAWA TIMUR KE AMERIKA SERIKAT Erlangga Esa Buana 1 1 Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya E-mail: erlanggaesa@gmail.com PENDAHULUAN Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah tinggi dalam kondisi perekonomian global seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah tinggi dalam kondisi perekonomian global seperti yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kompleksitas sistem pembayaran dalam perdagangan internasional semakin bertambah tinggi dalam kondisi perekonomian global seperti yang berkembang akhir-akhir ini.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1 1.2

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. Meningkatnya peran perdagangan internasional dibandingkan dengan. perdagangan domestik merupakan salah satu ciri yang menandai semakin

I.PENDAHULUAN. Meningkatnya peran perdagangan internasional dibandingkan dengan. perdagangan domestik merupakan salah satu ciri yang menandai semakin I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Meningkatnya peran perdagangan internasional dibandingkan dengan perdagangan domestik merupakan salah satu ciri yang menandai semakin berkembangnya globalisasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian dalam perekonomian. Selain itu sebagian besar penduduk Indonesia bekerja pada sektor

Lebih terperinci

ANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014

ANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014 ANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014 Pendahuluan Akibat dari krisis ekonomi yang dialami Indonesia tahun

Lebih terperinci

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia.

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia. i ABSTRAK Fella (0552228) Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia. Krisis moneter yang terjadi sejak tahun 1997, berakibat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. terlepas dari kegiatan ekonomi internasional. Kegiatan ekonomi internasional

I. PENDAHULUAN. terlepas dari kegiatan ekonomi internasional. Kegiatan ekonomi internasional I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara penganut sistem perekonomian terbuka yang tidak terlepas dari kegiatan ekonomi internasional. Kegiatan ekonomi internasional yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia Analisis pergerakan..., Adella bachtiar, FE UI, 2010.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia Analisis pergerakan..., Adella bachtiar, FE UI, 2010. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi ekonomi mendorong perekonomian suatu negara ke arah yang lebih terbuka (openness). Perekonomian terbuka dalam arti terjadinya perdagangan internasional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pangan nasional. Menurut Irwan (2005), kedelai mengandung protein. dan pakan ternak serta untuk diambil minyaknya.

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pangan nasional. Menurut Irwan (2005), kedelai mengandung protein. dan pakan ternak serta untuk diambil minyaknya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kedelai merupakan komoditas strategis di Indonesia, karena kedelai merupakan salah satu tanaman pangan penting di Indonesia setelah beras dan jagung. Komoditas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Perdagangan Internasional merupakan salah satu upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Perdagangan Internasional merupakan salah satu upaya untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perdagangan Internasional merupakan salah satu upaya untuk mengatasi masalah bagi suatu negara dalam memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Banyak keuntungan yang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan dengan mengunakan harga minyak mentah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan dengan mengunakan harga minyak mentah BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan mengunakan harga minyak mentah dunia, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, tingkat suku bunga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negara yang mengimpor maupun mengekspor akan menimbulkan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. negara yang mengimpor maupun mengekspor akan menimbulkan suatu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi dalam bidang ekonomi, menyebabkan berkembangnya sistem perekonomian ke arah yang lebih terbuka antar negara. Perekonomian terbuka membawa suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mendorong pembangunan ekonomi nasional, salah satu alat dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mendorong pembangunan ekonomi nasional, salah satu alat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam mendorong pembangunan ekonomi nasional, salah satu alat dan sumber pembiayaan yang sangat penting adalah devisa. Devisa diperlukan untuk membiayai impor dan membayar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang. Oleh. masyarakat Indonesia yang maju dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang. Oleh. masyarakat Indonesia yang maju dan mandiri. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang. Oleh karena itu Indonesia harus giat melaksanakan pembangunan disegala bidang. Tujuan utama pembangunan adalah tercapainya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih terbuka (openness). Perekonomian terbuka dalam arti dimana terdapat

BAB I PENDAHULUAN. lebih terbuka (openness). Perekonomian terbuka dalam arti dimana terdapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Globalisasi ekonomi mendorong perekonomian suatu negara ke arah yang lebih terbuka (openness). Perekonomian terbuka dalam arti dimana terdapat aktivitas perdagangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Cadangan devisa didefenisikan sebagai saham eksternal aset, yang tersedia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Cadangan devisa didefenisikan sebagai saham eksternal aset, yang tersedia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cadangan devisa didefenisikan sebagai saham eksternal aset, yang tersedia untuk suatu negara dalam otoritas moneter yang digunakan untuk menutupi ketidakseimbangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan luar negeri, karena perdagangan luar negeri merupakan salah satu aspek

BAB I PENDAHULUAN. dengan luar negeri, karena perdagangan luar negeri merupakan salah satu aspek BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pada era globalisasi ini tidak ada satu negara pun yang tidak melakukan hubungan dengan luar negeri, karena perdagangan luar negeri merupakan salah satu aspek terpenting

Lebih terperinci