6. Penyelanggaraan Temu wicara dengan pejabat tinggi/pejabat negara diselenggarakan dengan tahapan-tahapan, sebagai berikut:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "6. Penyelanggaraan Temu wicara dengan pejabat tinggi/pejabat negara diselenggarakan dengan tahapan-tahapan, sebagai berikut:"

Transkripsi

1 5. Metode Temu Wicara dengan pejabat tinggi/pejabat negara dilaksanakan dengan motode pemaparan singkat oleh narasumber dan dilanjutkan dengan tanya-jawab antara peserta dengan pejabat tinggi/pejabat negara yang dipandu oleh seorang moderator berasal dari anggota organisasi petani terpilih. 6. Penyelanggaraan Temu wicara dengan pejabat tinggi/pejabat negara diselenggarakan dengan tahapan-tahapan, sebagai berikut: a. Persiapan 1) Berdasarkan surat dari Panitia Pusat PENAS XIV Petani Nelayan 2014, masing-masing Ketua Kontingen provinsi menyiapkan calon peserta temu wicara dengan pejabat tinggi/pejabat negara, tiap provinsi sebanyak 60 (enam puluh) orang kepada Panitia Penyelenggara (Pusat) c.q Seksi Temu Wicara. 2) Ketua kontingen provinsi memberikan pembekalan mengenai hal- hal sebagai berikut : a) Pendapat, gagasan, saran atau pertanyaan yang berkaitan dengan kondisi dan masaiah-masalah yang dihadapi di daerah yang diwakilinya untuk disampaikan pada saat temu wicara; Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

2 b) Cara dan etika mengungkapkan pendapat, gagasan, saran atau pertanyaan yang bersifat konstruktif dan membangun spirit/motivasi. b. Pelaksanaan 1) Temu wicara dilaksanakan pada periode tanggal 8 sd 10 Juni 2014 di Lokasi PENAS XIV Petani Nelayan 2014 di Pendopo Agung dan Gedung Futsal; 2) Beberapa materi temu wicara dilaksanakan secara paralel; 3) Semua peserta temu wicara telah hadir 30 menit sebelum acara dimulai dengan mengisi daftar hadir yang telah disediakan panitia; 4) Proses berlangsungnya temu wicara dengan pejabat tinggi diatur oleh moderator yang telah ditetapkan. c. Pelaporan 1) Segera setelah selesai acara Temu Wicara dengan Pejabat Tinggi/Pejabat, laporan pelaksanaan diserahkan kepada pengelola informasi PENAS XIV Petani Nelayan 2014 untuk dimuat pada media lokal dan media PENAS XIV Petani Nelayan 2014; 2) Seksi Temu Wicara dari Panitia Pusat dan Daerah membuat laporan penyelenggaraan Temu Wicara dengan Pejabat Tinggi/Pejabat Negara antara lain, mencakup: (1) jumlah peserta dan komposisinya; (2) waktu dan tempat; (3). proses berlangsungnya temu wicara; (4) substansi yang dibahas/disampaikan; (5) masaiah-masalah yang Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

3 dihadapi dalam pelaksanaan temu wicara (6) rumusan hasil dan rencana tindak lanjut; 3) Laporan Akhir penyelenggaraan disampaikan kepada Sekretariat Panitia PENAS XIV Petani Nelayan 2014 Pusat, selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah pelaksanaan. 7. Pelaksanaan a. Peserta Temu Wicara mengisi daftar hadir 1 jam sebelum Temu Wicara dimulai; b. Peserta Temu Wicara untuk masing-masing sesi berjumlah sekitar orang; c. Peserta memakai tanda peserta PENAS XIV Petani Nelayan 2014 yang dikeluarkan oleh Panitia Pusat; d. Moderator dan Sekretaris Temu Wicara berasal dari unsur petani nelayan dan ditetapkan oleh Panitia Pelaksana Seksi Temu Wicara PENAS XIV Petani Nelayan 2014; e. Peserta diwajibkan mematuhi tata tertib Temu Wicara; f. Jadwal tempat dan fasilitas peserta diatur lebih lanjut dalam petunjuk teknis yang disusun oleh Panitia Provinsi/Kabupaten; g. Panitia Temu Wicara dengan Pejabat Tinggi/Pejabat Negara diharuskan membuat laporan akhir kegiatan dan diserahkan kepada Seksi Kesekretariatan/ Urusan Publikasi, Dokumentasi dan Pelaporan. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

4 8. Kelengkapan Administrasi a. Format Surat Rekomendasi Ketua Kontingan Provinsi PENAS Petani Nelayan XIV Tahun Tahun 2014 Peserta Temu Wicara dengan Presiden RI; b. Format Biodata Calon Peserta Temu Wicara dengan Presiden RI ; c. Daftar Nama Peserta Temu Wicara dengan Presiden RI PENAS Petani Nelayan XIV Tahun 2014 Hasil Seleksi Panitia Pusat ; d. Jadwal Rangkaian Acara Pembukaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun 2014; e. Jadwal Kegiatan Temu Wicara Peserta PENAS Petani Nelayan XIV Tahun 2014 dengan Pejabat Tinggi/Pejabat Negara; f. Alokasi Peserta Temu Wicara dengan Pejabat Tinggi/Pejabat Negara Peserta PENAS Petani Nelayan XIV Tahun 2014 dari 34 provinsi terdiri dari petani, nelayan, petani di dalam dan disekitar hutan serta Petugas Pendamping; g. Jadwal dan Materi Temu wicara dengan Pejabat Tinggi/Pejabat Negara PENAS Petani Nelayan XIV Tahun Kelengkapan sarana (fisik) yang diperlukan untuk Temu Wicara dengan Presiden RI a. Panggung temu wicara (Panggung Utama); b. Meja dan kursi untuk Presiden R.I dan Ibu Negara; c. Meja dan kursi untuk pendamping (Menteri Pertanian beserta ibu, Menteri Kehutanan, Menteri Kelautan dan Perikanan); Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

5 d. Kursi khusus untuk para peserta temu wicara (40 orang) yang telah diberi tanda khusus; e. Tanda Pengenal Khusus Peserta Temu Wicara dengan Presiden; f. Penerangan listrik dan sound system; g. Dekorasi panggung temu wicara. 10. Kelengkapan sarana (fisik) yang diperlukan untuk Temu Wicara dengan Pejabat Tinggi/Pejabat Negara a. Tempat/ruangan pelaksanaan temu wicara; b. Meja dan kursi untuk Pejabat Tinggi/Pejabat Negara; c. Kursi untuk para peserta temu wicara; d. Penerangan listrik dan sound system dengan perlengkapannya; e. Spanduk dan dekorasi panggung temu wicara; f. Poster informasi jadwal pelaksanaan Pejabat Tinggi/Pejabat Negara. 11. Check List kelengkapan Administrasi kegiatan Temu Wicara a. Surat permohonan kepada Presiden RI untuk melakukan dialog dengan peserta PENAS Petani Nelayan XIV Tahun 2014 pada acara temu wicara dengan Presiden RI; b. Surat permohonan kepada pejabat tinggi/pejabat negara sebagai pembicara pada acara temu wicara PENAS Petani Nelayan XIV Tahun 2014; c. Surat permintaan calon peserta temu wicara dengan Presiden R.I kepada Gubernur di 34 provinsi; Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

6 d. Surat permintaan calon peserta temu wicara dengan Presiden R.I dari unsur Ahli Andalan Nasional kepada Ketua Umum KTNA Nasional; e. Surat permintaan kesediaan menjadi moderator dan sekretaris/notulen dalam acara temu wicara kepada Ketua Umum Kelompok KTNA Nasional; f. Surat ucapan terima kasih kepada para narasumber atas partisipasinya dalam acara temu wicara dengan pejabat tinggi/pejabat Negara; g. Konsep pengarahan Presiden R.I pada acara temu wicara dengan presiden; h. Daftar absensi peserta temu wicara dengan pejabat tinggi; i. Menyusun daftar Contack Person Kementerian/Lembaga asal narasumber; j. Blanko biodata peserta temu wicara dengan Presiden RI; k. Blanko biodata narasumber dari Kementerian/Lembaga; l. Tanda pengenal khusus peserta temu wicara dengan Presiden R.I; m. Blanko monitoring kesiapan kehadiran dan makalah para pembicara; n. Jadwal Tentatif Pembicara, Materi, Jumlah Peserta, Waktu dan Tempat Temu Wicara dengan Pejabat Tinggi; o. Kelengkapan areal temu wicara dengan pejabat tinggi; p. Spanduk pada temu wicara dengan pejabat tinggi; q. Poster informasi penyelenggaraan temu wicara dengan pejabat tinggi; Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

7 r. Konsep tata tertib temu wicara dengan presiden; s. Konsep tata tertib temu wicara dengan pejabat tinggi; t. Daftar nama peserta temu wicara dengan presiden; u. Penyiapan akomodasi dan konsumsi bagi peserta temu wicara pejabat tinggi/pejabat negara; v. RAB kegiatan temu wicara. E. Pemberian Penghargaan 1. Pemberian Penghargaan a. Pengertian Pemberian penghargaan adalah acara pemberian tandatanda kehormatan dan pengakuan prestasi kepada petaninelayan, anggota masyarakat dan para pejabat yang berjasa dan berprestasi di bidang pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan. Pemberian penghargaan ini dapat berasal dari pemerintah dan atau dari organisasi petani-nelayan, diberikan pada acara pembukaan dan atau penutupan PENAS XIV Petani Nelayan 2014, serta Rembug Utama Kelompok KTNA Nasional. b. Tujuan Meningkatkan motivasi petani-nelayan, tokoh masyarakat/agama/adat, pemerhati, pakar/ilmuwan dan para pejabat untuk lebih berprestasi dibidang pertanian, perikanan dan kehutanan. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

8 c. Penerima Penghargaan Penerima penghargaan adalah petani-nelayan, tokoh masyarakat/agama/adat, pemerhati, pakar/ilmuwan dan para pejabat/pegawai pemerintah, penyuluh (Pertanian, Perikanan, Kehutanan), peneliti (Pertanian, Perikanan, Kehutanan) dan pengusaha mitra petani-nelayan. d. Waktu dan Tempat 1) Tanda Penghargaan yang diserahkan oleh Presiden RI Waktu : Sabtu, 7 Juni 2014 (dalam rangkaian upacara pembukaan) Tempat : Panggung Utama PENAS XIV Petani Nelayan 2014 di Stadion Kanjuruan Desa Kedung Pedaringan Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. 2) Piagam Penghargaan yang diserahkan oleh Menteri- Menteri atas nama Pemerintah RI Waktu : Kamis, 12 Juni 2014 (dalam rangkaian upacara penutupan) Tempat : Panggung Utama PENAS XIV Petani Nelayan 2014 di Stadion Kanjuruan Desa Kedung Pedaringan Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

9 3) Tanda Penghargaan yang diserahkan oleh Ketua Kelompok KTNA Nasional atas nama Petani Nelayan Waktu : Kamis, 5 Juni 2014 Tempat : Pendopo Agung Kabupaten Malang di Kepanjen (Saat Rembug Utama) e. Jenis Penghargaan 1) Tanda penghargaan dari Presiden RI berupa : Satya Lencana Pembangunan dan Satya Lencana Wirakarya diberikan kepada yang berjasa di bidang pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan antara lain : a) Petani-Nelayan b) Tokoh Masyarakat/Adat/Agama c) Pemerhati, Peneliti, Pakar/Ilmuwan, Penyuluh d) Pengusaha Swasta, BUMN dan Mitra kerja e) Pejabat Pemerintah f) Lembaga Sosial Ekonomi Pedesaan (Koperasi Tani, P4S, LSM. Dll.) 2) Piagam Penghargaan dari Menteri-Menteri, diberikan antara lain kepada: a) Petani-Nelayan b) Tokoh Masyarakat/Adat/Agama c) Pemerhati, Peneliti, Pakar/Ilmuwan, Penyuluh d) Pengusaha Swasta, BUMN dan Mitra kerja e) Pejabat Pemerintah Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

10 f) Lembaga Sosial Ekonomi Pedesaan (Koperasi Tani, P4S, LSM. Dll.) 3) Tanda Penghargaan dari Kelompok KTNA Nasional berupa lencana emas, diberikan antara lain kepada : a) Petani-Nelayan berprestasi b) Pengusaha (Pertanian, Perikanan dan Kehutanan) c) Penyuluh (Pertanian, Perikanan dan Kehutanan) d) Petugas lain yang berjasa dibidang pertanian e) Pejabat Pemerintah f) Pengusaha Swasta, BUMN dan Mitra kerja. f. Syarat-syarat Pengusulan Calon Penerima Penghargaan 1) Syarat-syarat pengusulan Tanda Kehormatan Bintang Maha Putra, Bintang Jasa, Satyalancana Pembangunan dan Satyalancana Wirakarya, bagi Gubernur, Bupati/Walikota dan PNS sebagai berikut (masingmasing rangkap 3/tiga) : a) Daftar Riwayat Hidup dan Riwayat Pekerjaan; b) Bagi Pejabat atau PNS dilengkapi dengan SK Jabatan Terakhir; c) Tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling sedikit 5 (lima) tahun; Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

11 d) Resume uraian jasa/abstraksi meliputi: 1. Uraian jabatan; 2. Kebijaksanaan program pembangunan pertanian; 3. LHP bidang pertanian; 4. Pelaporan keuangan bidang pertanian; 5. Serapan teknologi pertanian; 6. Pendayagunaan penyuluh pertanian; 7. Pertumbuhan produktifitas sektor pertanian; 8. Langkah yang diambil; 9. Hasil-hasil yang dicapai; 10. Prestasi tingkat provinsi dan tingkat daerah; 11. Tanda jasa yang dimiliki; 12. Bagi Gubernur dilengkapi rekomendasi dari Menteri Dalam Negeri, bagi Bupati/Walikota dilengkapi rekomendasi dari Gubernur. e) Surat klarifikasi dari Kepala Badan Intelijen Negara, Jaksa Agung Republik Indonesia dan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia. 2) Syarat-syarat pengusulan Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan dan Satyalancana Wirakarya, bagi Tokoh Masyarakat/Petani dan Pengusaha sebagai berikut (masing-masing rangkap 3/tiga): a) Riwayat hidup dan pendidikan; b) Riwayat kepangkatan/jenjang, karir (kalau ada); Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

12 c) Penghargaan yang pernah diraih; d) Latar belakang usulan penghargaan; e) Karya-karya yang pernah dihasilkan; f) Manfaat yang dirasakan terhadap karya tersebut. g) Surat klarifikasi dari Kepala Badan Intelijen Negara, Jaksa Agung Republik Indonesia dan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia. g. Tata Cara Pengusulan Calon Penerima Penghargaan 1) Cara Pengusulan a) Kepala Dinas/Badan tingkat Provinsi diusulkan oleh Gubernur dan direkomendasi oleh Kelompok KTNA Provinsi; b) Kepala Dinas/Badan tingkat Kabupaten/Kota diusulkan oleh Bupati dan direkomendasi oleh Kelompok KTNA Kabupaten/Kota/Provinsi; c) Petani, Pengusaha, Mitra Kerja, Mitra Usaha diusulkan oleh Gubernur / Bupati / Walikota direkomendasi oleh Kelompok KTNA sesuai tingkatannya; d) Pejabat Fungsional/Struktural diusulkan oleh pimpinan unit Eselon I; e) Gubernur diusulkan oleh Kelompok KTNA provinsi dengan tembusan disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri; Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

13 f) Bupati/Walikota diusulkan oleh Kelompok KTNA Kabupaten/Kota dengan tembusan kepada Gubernur; g) Bagi yang sudah pernah mendapat tanda kehormatan dari Presiden (Satya Lencana Wirakarya atau Satya Lencana Pembangunan) tidak dapat di usulkan lagi pada tingkat penghargaan yang sama; h) Bagi pejabat yang diusulkan sekurang-kurangnya telah menjabat minimal 2 tahun dalam jabatan; i) Surat usulan seluruh calon penerima penghargaan ditujukan kepada Menteri Pertanian RI. 2) Batas Waktu Pengusulan Batas pengusulan penghargaan paling lambat akhir Januari ) Pengusulan Resume keberhasilan calon penerima Tanda Kehormatan, terdiri dari : a) Pencapaian sasaran dalam wilayah masing-masing terdiri dari produksi, areal/populasi, produktivitas; b) Produkt Domestik Regional Bruto (PDRB); c) Prestasi/Lomba, hasil dan karya yang telah diperoleh dalam bentuk perlombaan tingkat daerah atau tingkat nasional lingkup sektor pertanian; d) Perbandingan produksi yang dilakukan selama kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir; Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

14 e) Upaya yang dilakukan untuk memberikan motivasi bagi pelaku pertanian sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. h. Pelaksanaan Seleksi Calon Penerima Penghargaan 1) Pelaksanaan seleksi dan pengajuan penerima penghargaan diusulkan oleh Kelompok KTNA Provinsi/Kabupaten/Kota bagi calon penerima penghargaan pegawai pemerintah dan pengusaha mitra petani-nelayan, sedangkan penghargaan yang akan diberikan oleh pemerintah kepada petani-nelayan diusulkan melalui Gubernur/Bupati/Walikota kepada panitia Penyelenggara sesuai peraturan yang berlaku; 2) Guna memudahkan koordinasi calon penerima penghargaan setelah sampai dilokasi agar segera menghubungi Panitia Provinsi/Kabupaten seksi penghargaan di sekretariat Panitia Provinsi/Kabupaten; 3) Para peserta penerima penghargaan disediakan tempat duduk tersendiri dan mengenakan Pakaian Batik Lengan Panjang; 4) Panitia Pemberian Penghargaan diharuskan membuat laporan akhir kegiatan yang diserahkan kepada Seksi Kesekretariatan/Urusan Publikasi, Dokumentasi dan Pelaporan. 5) Prosesi pemberian penghargaan disiapkan petugas dari panitia pelaksanan Kabupaten Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

15 6) Pemberian hadiah atau penghargaan dari pihak lain atau sponsorship harus berkordinasi dan mendapat ijin dari panitia penyelenggara pusat. 2. Pemberian Hadiah Lomba a. Pengertian Pemberian hadiah lomba, adalah kegiatan pemberian tanda-tanda pengakuan prestasi peserta PENAS XIV Petani Nelayan 2014 atas keberhasilannya meraih prestasi dalam perlombaan kegiatan terbaik selama berlangsungnya PENAS XIV Petani Nelayan Hadiah lomba kegiatan untuk juara umum diberikan pada acara penutupan, sedangkan hadiah-hadiah lainnya diberikan pada acara pagelaran setiap lomba-lomba kegiatan. b. Tujuan Meningkatkan motivasi bagi pemenang lomba kegiatan pada acara kegiatan PENAS XIV Petani Nelayan 2014 sebagai pengakuan prestasi. c. Peserta Pemenang Lomba kegiatan PENAS XIV Petani Nelayan 2014 d. Waktu dan Tempat 1) Juara Umum Waktu : Pada acara penutupan, Kamis, 12 Juni 2014 Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

16 Tempat : Panggung Utama PENAS XIV Petani Nelayan 2014 di Stadion Kanjuruan Desa Kedung Pedaringan Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. 2) Juara Lomba Kegiatan PENAS XIV Petani Nelayan 2014 Waktu : Setelah acara masing-masing lomba selesai (disesuaikan dengan kegiatan lomba) Tempat : Disesuaikan dengan kegiatan lomba e. Pelaksanaan 1) Para peserta diharuskan mendaftarkan diri kepada panitia lomba paling lambat 1 (satu) jam sebelum waktu pelaksanaan setiap kegiatan lomba. 2) Mengikuti perlombaan sesuai aturan yang telah ditetapkan masing-masing kegiatan lomba. 3) Panitia/juri menetapkan juara 1, 2, dan 3 yang tidak bisa di ganggu gugat. 4) Pemberian hadiah lomba berupa piagam dan souvenir. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

17 BAB II BIDANG DUA : KEPEMIMPINAN DAN KEMANDIRIAN KONTAK TANI NELAYAN A. Rembug Pengertian Rembug adalah forum musyawarah pengurus kelompok KTNA untuk membahas masalah yang dihadapi petani nelayan dalam pengembangan usahanya sebagai bahan untuk menyusun kebijakan, rencana dan program kerja, serta keputusankeputusan KTNA. 1. Rembug Madya Kegiatan rembug madya dilaksanakan untuk mempersiapkan materi dan peserta Temu Wicara dengan Presiden RI, serta sebagai forum untuk menyampaikan laporan kegiatan pengurus Kelompok KTNA Nasional setelah 1 (satu) tahun berjalan. a. Tujuan 1) Mempersiapkan Rembug Utama. 2) Menyampaikan laporan kegiatan yang dilaksanakan pengurus KTNA Nasional setelah 1 (satu) tahun berjalan. 3) Mengevaluasi Dampak anomali iklim yang dirasakan petani nelayan terhadap Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

18 4) Mempersiapkan materi Temu Wicara dengan Presiden RI. b. Sasaran Terhimpunnya permasalahan yang dihadapi petani seluruh Indonesia untuk disampaikan kepada Presiden pada acara Rembug utama; c. Output 1) Terlaksananya Rembug Utama. 2) Terhimpunnya kegiatan-kegiatan telah yang dilaksanakan pengurus KTNA Nasional selama 1 (satu) tahun terakhir. 3) Terevaluasinya dampak anomali iklim yang dirasakan petani nelayan terhadap Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. 4) Tersusunnya bahan / materi Temu Wicara dengan Presiden RI. d. Waktu dan Tempat Waktu : Rabu, 4 Juni 2014 (Pukul WIB) Tempat : Hall Pendopo Agung Malang di Kepanjen Kabupaten Malang e. Peserta Peserta Rembug Madya berjumlah + 92 orang terdiri dari : 1) Pengurus Kelompok KTNA Nasional 2) Ketua Kelompok KTNA Provinsi. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

19 3) Dewan Ahli Andalan Kelompok KTNA Nasional 4) Dewan Pembina Kelompok KTNA Nasional. f. Metode Rembug Madya dan Utama dipimpin oleh Ketua Umum Kelompok KTNA Nasional didampingi Sekretaris Jenderal Kelompok KTNA Nasional guna menakomodasi aspirasi peserta terhadap materi yang dimusyawarahkan dan mencapai kesepakatan bersama Metode yang akan digunakan adalah paparan dan diskusi dengan seluruh peserta. g. Sarana Rembug Madya 1) Gedung pertemuan berkapasitas 100 orang. 2) Meja dan kursi untuk pimpinan sidang, pembicara, sekretaris dan notulis. 3) Kursi untuk peserta sebanyak 100 buah. 4) Penerangan listrik dan sound system beserta perlengkapannya. 5) Alat bantu bagi pembicara (LCD proyektor, papan tulis dll). h. Pembiayaan 1) Dana yang diperlukan dalam kegiatan rembug madya, diantaranya untuk : LCD proyektor, papan tulis dll Akomodasi dan konsumsi Spanduk ATK Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

20 Undangan Sertifikat Penerangan listrik dan sound system 2) Sumber dana untuk kegiatan ini berasal dari peserta, pemerintah serta donatur yang tidak mengikat. i. Pelaksanaan 1) Rembug dipimpin langsung oleh Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Kelompok KTNA Nasional. 2) Penentuan forum Rembug dianggap sah apabila dihadiri oleh sedikitnya 2/3 peserta. 3) Laporan Kegiatan Kelompok KTNA Nasional Tahun 2013 disampaikan oleh Ketua Umum 4) Panitia Rembug diharuskan membuat laporan akhir kegiatan Rembug Madya dan diserahkan kepada Seksi Kesekretariatan/Urusan Publikasi, Dokumentasi dan Pelaporan. Jadwal Tentatif Kegiatan Rembug Madya, tanggal 4 Juni 2014 Waktu WIB Kegiatan Regestrasi Peserta Pelaksana/ Penyaji Panitia Moderator WIB Pembukaan MC WIB Presentasi masing-masing bidang Ketua Umum KTNA Nasional Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

21 Waktu Kegiatan Pelaksana/ Penyaji Moderator WIB Ishoma Panitia WIB Diskusi WIB Menginventarisir Permasalahan umum yang akan disampaikan pada Temu Wicara Ketua Umum KTNA Nasional Ketua Umum KTNA Nasional WIB Penutupan Panitia 2. Rembug Utama a. Tujuan 1) Menginventarisir masalah dan aspirasi yang akan disampaikan kepada Presiden RI. 2) Menjabarkan hasil Rembug Paripurna ke dalam program tahunan dan mereview Program Kerja Kelompok KTNA Nasional Periode ) Menentukan lokasi PENAS yang akan datang. 4) Memberikan penghargaan kepada petani nelayan, pejabat pemerintah, penyuluh, mitra kerja Swasta / BUMN, ilmuwan / peneliti / pemerhati / pakar, tokoh masyarakat / adat / agama. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

22 b. Sasaran Tersampaikannya masalah dan aspirasi petani kepada Presiden RI, dan ditetapkannya tempat kegiatan penas XV c. Output 1) Terinventarisir masalah dan aspirasi yang akan disampaikan kepada Presiden RI. 2) Terjabarkannya hasil Rembug Paripurna ke dalam program tahunan dan mereview Program Kerja Kelompok KTNA Nasional Periode ) Ditetapkannya lokasi PENAS XV yang akan datang. 4) Terlaksananya kegiatan pemberian penghargaan kepada petani nelayan, pejabat pemerintah, penyuluh, mitra kerja Swasta/BUMN, ilmuwan/peneliti /pemerhati/pakar, tokoh masyarakat/ adat/agama. d. Peserta Peserta Rembug Utama berjumlah orang terdiri dari : 1) Pengurus Kelompok KTNA Nasional periode ) Ketua Kelompok KTNA Provinsi. 3) Kelompok KTNA Kabupaten/Kota sebagai peninjau. e. Waktu dan Tempat Waktu : Kamis-Jum at, 5-6 Juni 2014 Tempat : Pendopo Agung Kepanjen Malang di Kepanjen Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

23 Materi : 1) Laporan kegiatan yang dilaksanakan pengurus KTNA Nasional setelah 1 (satu) tahun berjalan. 2) Evaluasi Dampak anomali iklim dan global. 3) Skenario Temu Wicara dengan Presiden RI. 4) Penyerahan Tanda Penghargaan. 5) Penetapan Lokasi PENAS berikutnya. e. Metode Rembug Utama Kelompok KTNA Nasional dilaksanakan dengan metode : 1) Rembug yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Kelompok KTNA Nasional. 2) Penentuan kuorum Rembug dianggap sah apabila dihadiri oleh sedikitnya 2/3 peserta. 3) Sekretaris Jenderal menyampaikan rancangan tata tertib agenda Rembug Utama yang telah disusun oleh Pengurus Kelompok KTNA Nasional. 4) Tata tertib dan agenda Rembug disahkan oleh peserta dalam Rembug Utama 5) Penyampaian laporan dan masukan tentang masalahmasalah prioritas yang perlu ditindaklanjuti oleh Pengurus Kelompok KTNA Nasional Periode Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

24 f. Sarana Utama 1) Gedung pertemuan berkapasitas 700 orang; 2) Meja dan kursi untuk pimpinan sidang, pembicara, sekretaris dan notulis. 3) Kursi untuk peserta sebanyak 700 buah. 4) Penerangan listrik dan sound system beserta perlengkapannya. 5) Alat bantu bagi pembicara (LCD proyektor, papan tulis dll). g. Pembiayaan 1) Dana yang diperlukan dalam kegiatan rembug utama, diantaranya untuk : a) LCD proyektor, papan tulis dll b) Akomodasi dan konsumsi c) Spanduk d) ATK e) Undangan f) Sertifikat g) Publikasi, Dekorasi, Dokumentasi; 2) Sumber dana untuk kegiatan ini berasal dari peserta pemerintah serta donatur yang tidak mengikat. h. Pelaksanaan Rembug Utama Kelompok KTNA Nasional dilaksanakan sebagai berikut : 1) Rembug dipimpin langsung oleh Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Kelompok KTNA Nasional; Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

25 2) Penentuan forum Rembug dianggap sah apabila dihadiri oleh sedikitnya 2/3 peserta; 3) Sekretaris Jenderal menyampaikan rancangan tata tertib agenda Rembug Utama yang telah disusun oleh Pengurus Kelompok KTNA Nasional. 4) Tata tertib dan agenda Rembug disahkan oleh peserta dalam Rembug Utama. 5) Penyampaian laporan dan masukan tentang masalahmasalah prioritas yang perlu ditindaklanjuti oleh Pengurus Kelompok KTNA Nasional Periode 2010 s.d ) Panitia Rembug diharuskan membuat laporan akhir kegiatan Rembug Utama dan diserahkan kepada Seksi Kesekretariatan/Urusan Publikasi, Dokumentasi dan Pelaporan. Jadwal Tentatif Kegiatan Rembug Utama Waktu Kegiatan Pelaksana/ Penyaji Mode rator Hari I, Kamis, 5 Juni WIB Registrasi peserta Panitia WIB WIB Pembukaan Menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya Menyanyikan Mars KTNA Petugas Paduan Suara Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

26 Waktu WIB Do a WIB WIB WIB Kegiatan Laporan KTNA Nasional Pengarahan sekaligus membuka rembug utama KTNA Nasiona Pemberian Penghargaan lencana emas KTNA oleh Ketum KTNA Nasional Pelaksana/ Penyaji Drs. H. Andi Toro Subur Ir. H. Winarno Tohir DR. Ir. Suswono, MMA Ir. H. Winarno Tohir Mode rator WIB Istirahat Panitia WIB Penyampaian Materi oleh Gubernur Jawa Timur DR. H. Soekarwo WIB Ishoma Panitia WIB WIB WIB Penyampaian materi oleh Menko Bidang Ekonomi Penyampaian materi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi Bioteknologi Dalam Mendukung Swasembada Pangan Ir. H. Hatta Radjasa Abraham Samad Heri Kristanto Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

27 Waktu Kegiatan Pelaksana/ Penyaji Mode rator Hari II, Jum at 6 Juni WIB Registrasi peserta Panitia WIB Pemelihan pimpinan sidang Penetapan jadwal acara Penetapan tatib rembug utama Pengumuman dan penerimaan Rekomendasi dan persyaratan sebagai tuan rumah pelaksanaan PENAS XV WIB Rembug Utama KTNA WIB WIB Selesai Pemaparan Masingmasing calon tuan rumah PENAS XV Pemilihan tuan rumah PENAS XV Penutupan Rembug Utama Nasional oleh Ketua Umum KTNA Nasional Ir. Sofian Nor Pimpinan sidang terpilih Pimpinan sidang terpilih Pimpinan sidang terpilih Ir. H. Winarno Tohir Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

28 B. Temu Profesi 1. Pengertian Temu Profesi adalah pertemuan antara anggota perhimpunan se-profesi di bidang pertanian untuk membahas masalahmasalah organisasi dan program kerja. Kegiatannya difokuskan pada acara pertemuan, seminar, diskusi dan lainlain yang materinya terutama dikaitkan dengan upaya pengembangan kemampuan kemandirian dan profesionalisme petani-nelayan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di era globalisasi. 2. Tujuan a. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan para peserta tentang organisasi profesi di bidang pertanian, perikanan serta kehutanan; b. Membangun satu kesatuan korps diantara anggota organisasi profesi dalam upaya pembangunan di bidang pertanian, perikanan dan kehutanan; c. Membuka peluang kerjasama antara peserta dan anggota organisasi profesi mengenai usaha dan pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan. 3. Sasaran Meningkatnya pengetahuan dan wawasan organisasi profesi dalam menghadapi anomali iklim dewasa ini serta terjadinya kerjasama antar organisasi profesi. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

29 4. Output a. Terlaksananya kegiatan seminar dan pertemuan di masing-masing organisasi profesi untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan dalam menghadapi anomali iklim. b. Terjalinnya kerjasama antar organisasi profesi dalam mengembangkan kegiatannnya. 5. Waktu dan Tempat Waktu : 8-11 Juni 2014 Selasa, 10 Juni 2014, Seminar Nasional Sosialisasi Kesiapan Petani Menghadapi Era Masyarakat Ekonomi ASEAN Tahun 2015 Tempat : Terlampir 6. Peserta Peserta Temu Profesi antara lain adalah : a. Komisi Penyuluhan Pertanian Nasional (KPPN); b. Ikatan Keluarga Alumni Magang Jepang (IKAMAJA); c. Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (PERHIPTANI); d. Asosiasi Masyarakat Peduli Keamanan Pangan (AMAL- PANGAN); e. Pemuda KTNA; f. Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI); g. Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI); h. Forum Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S); Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

30 i. Induk Koperasi Tani (INKOPTAN); j. Ikatan Penyuluh Perikanan Indonesia (IPKANI); k. Kelompok Pelestari Sumberdaya Alam (KPSA); l. Persatuan Anggrek Indonesia (PAI); m. Persatuan Penggilingan Padi Indonesia (PERPADI); n. Himpunan Perlindungan Tanaman Indonesia (HPTI); o. Perhimpunan Agronomi Indonesia (PERAGI); p. Masyarakat Agribisnis dan Agroindustri Indonesia (MAI); q. Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI); r. Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI); s. Asosisasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI); t. Persatuan Peternak Sapi Kerbau Indonesia (PPSKI); u. Persatuan Peternak Unggas Indonesia (PPUI); v. Perhimpunan Pedagang Hewan Indonesia (PPHI); w. Gabungan Organisasi Pengusaha Ayam Nasional (GOPAN); x. Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI); y. Masyarakat Perikanan Nusantara (MPN); z. Asosiasi Benih Indonesia (ASBENINDO); aa. Gabungan Asosiasi Petani Perkebunan Indonesia (GAPERINDO); bb. Dewan Jagung Nasional (DJN); cc. Asosiasi Produsen Padi Nasional (APPN); dd. Asosiasi Bunga Indonesia (ASBINDO); ee. Forum Florikultura Indonesia (FFI); Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

31 ff. Perkumpulan Petani Nelayan Sejahtera Indonesia (PPNSI); gg. Dewan Tani Indonesia; hh. Asosiasi Petani Cengkeh Indonesia; ii. Asosiasi Petani Tembakau Indonesia; jj. Asosiasi Petani Kelapa Indonesia; kk. Gabungan Pengusaha Jamu Indonesia; ll. SPI; mm. Himpunan Pertukaran Pemuda Tani Indonesia (HIPPNI); nn. Dewan Gula Indonesia (DGI); oo. Ikatan Petani Pengendali Hama Terpadu Indonesia (IPPHTI). 5. Materi dan Nara Sumber a. Nara Sumber Seminar : 1) Pakar/ilmuwan/pemerhati/peneliti; 2) Praktisi. b. Temu Profesi 1) Pengurus P4S; 2) Pengurus PERHIPTANI; 3) Pengurus AMAL PANGAN; 4) Pengurus IKAMAJA III; 5) Pengurus HKTI; 6) Pengurus INKOPTAN; 7) Pengurus HIPPNI; 8) Pengurus MASBIOPI; 9) Pengurus APKI. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

32 6. Materi a. Seminar (peserta orang) Seminar Nasional : Sosialisasi Kesiapan Petani Nelayan Menghadapi Era Masyarakat Ekonomi ASEAN Tahun b. Temu Profesi Keorganisasian dan program kerja masing-masing organisasi profesi 7. Nara Sumber a. Seminar 1) Pakar/ilmuwan/pemerhati/peneliti 2) Praktisi b. Temu Profesi 1) Pengurus P4S (250 orang) 2) Pengurus PERHIPTANI (400 orang) 3) Pengurus AMAL PANGAN (maks 200 orang) 4) Pengurus IKAMAJA III (250 orang) 5) Pengurus HKTI (250 orang) 6) Organisasi Profesi Petani lainnya 8. Sarana Utama a. Gedung pertemuan berkapasitas antara orang. b. Meja dan kursi untuk pembicara, moderator dan notulis. c. Kursi untuk peserta antara orang. d. Sound system dan perlengkapannya. e. Alat bantu bagi pembicara (LCD proyektor, papan tulis). Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

33 f. Lainnya. 9. Pembiayaan a. Dana yang diperlukan dalam kegiatan temu profesi, diantaranya untuk : Honor Narasumber dan moderator; ATK; Spanduk; Akomodasi konsumsi; Penerangan listrik da sound system; Lainnya. b. Sumber dana untuk kegiatan ini berasal dari organisasi profesi masing-masing dan pemerintah serta donatur yang tidak mengikat. 10. Pelaksanaan a. Peserta mendaftarkan diri dan disetujui oleh Panitia Pusat, khususnya yang anggotanya juga adalah peserta PENAS XIV Petani Nelayan Tahun b. Pendaftaran pada Panitia Pusat paling lambat satu bulan sebelum hari H. c. Akomodasi dan konsumsi peserta menjadi tanggung jawab organisasi profesi yang bersangkutan. d. Sarana dan prasarana pertemuan seperti (Gedung, sound system, kursi, meja, dll.) dikoordinasikan oleh Panitia Daerah. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

34 e. Penyelenggaraan yang berkaitan dengan pertemuan sepenuhnya menjadi tanggung jawab organisasi profesi yang bersangkutan. f. Panitia Temu Profesi diharuskan membuat laporan akhir kegiatan Temu Profesi dan diserahkan kepada Seksi Kesekretariatan/Urusan Publikasi, Dokumentasi dan Pelaporan. Jadwal Tentatif Kegiatan Temu Profesi dan Seminar Organisasi Profesi (Aula Gedung STIKES Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang) Hari, Tanggal Kegiatan Keterangan Minggu Rabu, (8 11 Juni 2014) Temu Profesi Terlampir Selasa, 10 Juni 2014 Pendaftaran/persiapan seminar Seminar Nasional : Sosialisasi Kesiapan Petani Menghadapi Era Masyarakat Ekonomi ASEAN Tahun 2015 Panitia ISHOMA Panitia Rencana Tindak Lanjut (RTL) Panitia selesai Penutup Panitia Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

35 C. Temu Petani ASEAN dan Mitra Asean a. Pengertian Kegiatan Temu Petani ASEAN (Brunei Darussalam, Cambodia, Lao PDR, Malaysia, Myanmar, Philipina, Singapura, Thailand, Vietnam dan Indonesia) dan Mitra ASEAN (Jepang, Korea Selatan, China dan India) dalam rangka Pekan Nasional Pertemuan Kontak Tani Nelayan/ PENAS XIV Petani Nelayan 2014 dimaksudkan sebagai forum pertukaran informasi dan keakraban diantara petani ASEAN dan Mitra ASEAN. Pertemuan ini juga akan diikuti oleh 100 orang petani, perwakilan kontingen perwakilan peserta PENAS XIV dari 34 Provinsi ( 3 orang petani setiap Provinsi), sementara itu peserta dari Jepang yang merupakan induk semang program magang petani muda Indonesia di Jepang, dijadwalkan juga untuk mengikuti pertemuan IKAMAJA. Kegiatan akan dilaksanakan di BBPP Batu Malang dan Gedung DPRD Kabupaten Malang Jawa Timur. Tujuan Tujuan Temu Petani ASEAN, Petani Jepang,dan Asia Pasific adalah: a. Tukar-menukar informasi dan pengalaman diantara peserta mengenai usahatani dan penerapan inovasi/teknologi baru, serta pertukaran mengenai perkembangan atau kemajuan agribisnis di negara masing-masing; Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

36 b. Promosi kegiatan pembangunan masyarakat pertanian dan pedesaan; c. Rencana tindak lanjut kerjasama diantara negara ASEAN dan negara Jepang dimasa yang akan datang. b. Peserta Peserta Temu Petani ASEAN dan Mitra ASEAN berjumlah 35 orang, terdiri dari petani dan petugas pendamping dari negara anggota ASEAN, dengan rincian sebagai berikut: Jumlah peserta (orang) No. Negara Petani Petugas pendamping 1 Brunei Cambodia Lao PDR Malaysia Myanmar Philipina Singapura Thailand Vietnam Indonesia Jepang Korea Selatan China India 1 1 Total Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

37 Selain dikuti oleh 35 orang petani dan petugas pendamping dari negara anggota ASEAN, salah satu sesi dalam Temu Petani ASEAN dan Mitra ASEAN yang membahas tentang kesiapan petani menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (8 Juni 2014), akan diikuti pula oleh 100 orang petani perwakilan dari 34 provinsi (tiga orang petani per provinsi) c. Sasaran Terjalinnya komunikasi antara petani ASEAN dengan petani Jepang dalam mengembangan wawasan dan pengetahuan di bidang pertanian serta terjadinya tukar menukar pengalaman terutama dibidang teknologi pertanian. d. Nara Sumber Narasumber akan menyampaikan Materi Kesiapan Petani ASEAN dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN Tahun 2015 (dengan fokus pada daya saing petani selaku produsen hasil-hasil pertanian). Alternatif asal instansi narasumber, antara lain Kemendag, Sekretariat ASEAN atau KADIN. Materi Kesiapan Petani ASEAN dalam menghadapi Pasar Bebas ASEAN (AFTA) (fokus pada daya saing produk pertanian) e. Moderator Moderator pertemuan berasal dari petani Indonesia, selaku tuan rumah, dengan nominasi Sdr. Caca Suhendara dari Banten atau Sdr.Darmawan dari Yogyakarta. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

38 Pembawa Acara Pembawa acara (MC) akan disediakan oleh panitia daerah (Kabupaten Malang/BKP3 Kabupaten Malang) Lain-lain 1) Peserta diharapkan telah tiba di Malang, Jawa Timur pada tanggal 6 Juni 2014 dan selama kegiatan berlangsung akan diakomodasikan di BBPP Songgoriti, Batu; 2) Pada tanggal 6 Juni 2014 malam hari, peserta akan mendapat penjelasan tentang kegiatan yang akan dilalui selama di indonesia (technical meeting); 3) Peserta akan bergabung di lapangan upacara untuk menghadiri Acara Pembukan PENAS XIV (7Juni 2014); 4) Setelah mengikuti Acara Pembukan PENAS XIV, peserta akan dipandu untuk mengunjungi promosi dan pameran, serta gelar teknologi pertanian; 5) Setelah mengikuti pembukaan, hari berikutnya peserta pertemuan dari Jepang yang selama ini menjadi induk semang program magang petani Indonesia di Jepang akan memisahkan diri (8 Juni 2014) untuk menghadiri pertemuan IKAMAJA dan bergabung dengan alumni magang memperingati tiga puluh tahun kerjasama program magang Indonesia - Jepang; 6) Temu Petani ASEAN dan Mitra ASEAN akan berlangsung pada tanggal 8 Juni 2014 di Gedung DPRD Kabupaten Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

39 Malang (dengan peserta 100 orang perwakilan kontingan dari 33 provinsi) dan tanggal 9 Juni 2014 di BBPP Batu ; 7) Pada tanggal Juni 2014 peserta Temu Petani ASEAN dan Mitra ASEAN akan dibawa berkunjung ke: KUD Sapi Perah Pujon; petani apel di Desa Mardirejo, Kecamatan Pujon; petani kentang dan bunga (CV. Arjuna Flora/Ibu Luki Budiarto), serta petani jeruk "55" di Dau, Selorejo; dan Kusuma Agro Wisata; 8) Pada tanggal 12 Juni 2014 para peserta kembali ke negara masing-masing. e. Output 1) Terjadinya tukar-menukar informasi dan pengalaman diantara peserta mengenai usahatani dan penerapan inovasi/teknologi baru, serta pertukaran mengenai perkembangan atau kemajuan agribisnis di negara masing-masing; 2) Terlaksananya promosi kegiatan pembangunan masyarakat pertanian dan pedesaan; 3) Tersusunnya rencana tindak lanjut kerjasama diantara negara ASEAN dan negara Jepang dimasa yang akan datang. f. Tempat dan Waktu Waktu : Hari Jum at Senin, Tanggal : 6 s/d 10 Juni 2014 Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

40 Tempat : Gedung DPRD Kabupaten Malang dan Pendopo Agung Kabupaten Malang di Kepanjen Persyaratan peserta 1) Petani dan petugas pendamping serta pengusaha yang diusulkan oleh negara asal; 2) Khusus untuk peserta Indonesia, anggota delegasi (peserta) ditetapkan oleh Ketua Kelompok Tani Andalan Nasional (KTNA); 3) Sehat jasmani dan rohani; 4) Selama mengikuti PENAS XIV Petani Nelayan 2014, para peserta diminta untuk selalu memakai tanda pengenal yang disediakan panitia; 5) Peserta diminta untuk tinggal di hotel tempat menginap yang telah ditetapkan oleh panitia; 6) Peserta agar berperan aktif dalam kegiatan yang telah ditetapkan panitia; 7) Peserta dapat menyesuaikan diri dengan budaya, adat istiadat masyarakat setempat; 8) Peserta agar mematuhi tata tertib dan ketentuan yang berlaku. g. Kegiatan/Materi Kegiatan/Materi yang disajikan pada Temu Petani ASEAN dan Petani Jepang, Asia Pasific, Afrika adalah: 1) Pengarahan dan penjelasan Temu Petani ASEAN dan Petani Jepang; Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

41 2) Menghadiri pembukaan PENAS XIV Petani Nelayan 2014; 3) Melakukan kegiatan pertemuan antar petani ASEAN dan petani Jepang dalam rangka tukar pengalaman usahatani negara masing-masing; 4) Bagi petani Jepang, menghadiri forum pertemuan IKAMAJA; 5) Mengamati kegiatan Temu Teknologi Lapang,Temu Profesi, dan Temu Usaha; 6) Widyawisata (field trip); 7) Berperan dalam kegiatan Kesenian dan Kebudayaan. 8) Dampak perubahan iklim global. 9) Mengevaluasi pelaksanaan Pasar Bebas ( ACFTA ). h. Metode Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pertemuan, diskusi, dan studi wisata. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, didukung oleh panitia pusat dan daerah, dengan tugas sebagai berikut : a) Panitia Pusat 1) Menyusun rencana dan jadwal kegiatan serta petunjuk teknis kegiatan; 2) Mengirim surat undangan kepada petani di negaranegara anggota ASEAN melalui Sekretariat ASEAN, SOM AMAF Leader, delegasi AWGATE dan undangan ke Petani Jepang melalui Atase Pertanian Kedutaan Besar Indonesia di Jepang dan melalui Direktur JAEC; Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

42 3) Melakukan koordinasi kegiatan dengan pihak terkait di pusat dan di daerah; 4) Mengkoordinasikan penjemputan dan mengantar peserta ASEAN dan Jepang dari Bandara Soekarno- Hatta atau bandara lain ke lokasi PENAS XIV Petani Nelayan 2014 di Kabupaten Malang, Jawa Timur; 5) Menyiapkan akomodasi dan transportasi lokal yang diperlukan untuk anggota delegasi ; 6) Membimbing dan memfasilitasi peserta dalam mengikuti kegiatan PENAS XIV Petani Nelayan 2014; 7) Melaksanakan evaluasi kegiatan; dan 8) Membuat laporan pelaksanaan kegiatan. b) Panitia Daerah 1) Menyusun rencana kegiatan secara rinci berdasarkan petunjuk teknis yang diberikan; 2) Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait di daerah dalam rangka persiapan dan pelaksanaan kegiatan; 3) Membimbing dan memfasilitasi para peserta dalam mengikuti kegiatan PENAS XIV Petani Nelayan 2014; 4) Mengevaluasi kegiatan dan 5) Membuat laporan pelaksanaan kegiatan. i. Pembiayaan 1) Dana yang diperlukan dalam kegiatan temu Petani ASEAN dan Petani Jepang, diantaranya untuk : ATK Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

43 Spanduk Akomodasi konsumsi Bus Pemandu wisata Pakaian kesenian, dan Lainnya 2) Sumber dana untuk kegiatan ini diharapkan berasal dari organisasi profesi masing-masing dan pemerintah serta donatur yang tidak mengikat. Jadwal Tentative Kegiatan Temu Petani Asean, Petani Jepang, dan Asia Pasific No. Hari, tanggal Kegiatan Keterangan 1. Kamis 5 Juni 2014 Kedatangan peserta Bandara Soekarno-Hatta ( Juanda / Abd. Rahman Saleh) Staf Biro KLN Panitia Pusat Jum at 6 juni 2014 Sabtu, 7 juni 2014 Menuju Kepanjen Kabupaten Malang Penjelasan Program Menghadiri pembukaan Mengamati kegiatan Temu Wicara dengan Presiden Ramah tamah Panitia Pusat Panitia Pusat Panitia lokal Lokasi Stadion Kanjuruhan Kepanjen Malang Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

44 4. 5. Minggu, 8 juni 2014 Senin, 9 Juni Selasa, 10 Juni Rabu, 11 Juni 2014 dengan PEMDA dan Temu Alumni Magang Jepang Menghadiri : Pertemuan Petani ASEAN, Petani Jepang dan Asia Pasific Mengikuti studi wisata Berpartisipasi dalam malam kesenian Kembali ke negara masing-masing Panitia Pusat Panitia local, Lokasi Gedung DPRD Kabupaten Malang Panitia Pusat Panitia lokal Lokasi Agribis Panitia Pusat Panitia lokal Lokasi Pendopo Agung Kabupaten Malang di Kepanjen Panitia Pusat Panitia local D. Temu Sukses Petani Nelayan dan Penyuluh 1. Pengertian Temu Sukses Petani-Nelayan dan Penyuluh adalah pertemuan yang menampilkan sosok Petani-Nelayan dan Penyuluh yang secara sendiri dan atau bersama-sama yang berhasil di bidang pertanian, perikanan dan kehutanan. Program Pembangunan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan dapat berhasil dan sukses sesuai yang diharapkan harus ditopang dengan kualitas SDM khususnya petani nelayan dan penyuluh yang profesional, inovatif, kredibel, jujur, rajin, mau dan mampu bekerja Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

45 sama dan berkarakter baik. Menyadari kedudukan dan peran strategis dari para petani nelayan dan penyuluh sebagai salah satu diantara kunci sukses pencapaian program tersebut, maka selayaknya difasilitasi untuk menyampaikan ide, gagasan, pemikiran, aspirasi dan kontribusinya melalui kegiatan Temu Sukses Petani Nelayan dan Penyuluh pada PENAS XIV Petani Nelayan 2014 di Kabupaten Malang - Jawa Timur. 2. Tujuan a. Menyamakan persepsi petani nelayan dan penyuluh dalam melaksanakan kegiatan peningkatan produksi pertanian, perikanan dan kehutanan. b. Meningkatkan motivasi para petani nelayan dan penyuluh dalam mendukung keberhasilan program pengembangan agribisnis pertanian, perikanan dan kehutanan. c. Memfasilitasi tukar informasi, komunikasi antara para petani dan penyuluh dalam kontribusi dikegiatan usaha pertanian, perikanan dan kehutanan. 3. Sasaran a. Terwujudnya persepsi yang sama diantara para petani nelayan dan penyuluh dalam mensukseskan kegiatan usaha di bidang pertanian, perikanan dan kehutanan serta terjalinnya komunikasi dua arah antara petani dan penyuluh; Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

46 b. Meningkatnya motivasi diantara para petani nelayan dan penyuluh dalam mensukseskan kegiatan usaha di bidang pertanian, perikanan dan kehutanan. 4. Waktu dan Tempat Waktu : Selasa dan Rabu, 10 dan 11 Juni 2014 (Pukul WIB) Tempat : Gedung Futsal Cempokomulyo Kepanjen Malang 5. Peserta Peserta kegiatan Temu Sukses Petani-Nelayan dan Penyuluh berjumlah orang, yang terdiri dari : a. Petani-Nelayan sukses perwakilan dari setiap Kabupaten/Kota seluruh Indonesia masing-masing 2 orang; b. Penyuluh sukses perwakilan dari setiap Kabupaten/Kota seluruh Indonesia masing-masing 2 orang; c. Rencana jumlah peserta ± orang. 6. Materi a. Ungkapan keberhasilan penyuluh teladan tingkat nasional dalam mengembangkan kelompok dan perekonomian pedesaan. b. Ungkapan keberhasilan petani-nelayan teladan tingkat nasional. 7. Narasumber a. Petani Sukses (H. Arum Sabil/Peternak, Ir. Unggul/Agribisnis, Winarto/Ternak Kelinci) Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

47 b. Penyuluh teladan tingkat nasional c. Moderator KTNA Nasional 8. Metode Kegiatan ini dilaksanakan dengan menggunakan metode pertemuan dan diskusi 9. Pembiayaan a. Dana yang diperlukan dalam kegiatan temu sukses petani nelayan dengan penyuluh, diantaranya : Honor Narasumber dan moderator ATK Spanduk Akomodasi konsumsi Lainnya b. Sumber dana untuk kegiatan ini berasal dari pemerintah serta donatur yang tidak mengikat. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

48 Jadwal Tentatif Kegiatan Temu Sukses Petani Nelayan dan Penyuluh PENAS XIV Petani Nelayan 2014 Waktu Selasa - Rabu Juni Kegiatan Pembukaan Panel I 1. Ungkapan pengalaman petani nelayan berprestasi 2. Tanggapan dan diskusi Pelaksana/ Penyaji Ketua Temu Sukses H. Arum Sabil, Ir. Unggul, Winarto ISOMA Panitia Panel II 1. Ungkapan pengalaman penyuluh teladan 2. Dukungan Pengembangan SDM 3. Tanggapan dan diskusi Perumusan Hasil Penutupan Penyuluh Teladan Kapusluhtan Tim Perumus Moderator Moch. Arifin, SE; Saiful Ashari BPPSDMP (Kementan) Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

49 BAB III BIDANG TIGA : KEMITRAAN USAHA DAN JARINGAN INFORMASI AGRIBISNIS A. Pameran dan Promosi Pameran dan Promosi meliputi beberapa kegiatan antara lain : 1. Expo Aquaculture a. Pengertian Expo Aquaculture adalah kegiatan peragaan bidang perikanan yang dengan berbagai cara dan metode visualisasi tentang keberadaan dan potensi perikanan. b. Tujuan 1) Ajang tukar menukar informasi, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, sehingga lebih memotivasi dalam menerapkan teknologi perikanan yang dikembangkan. 2) Memperagakan metode dan cara pembangunan bidang perikanan; 3) Memvisualisasikan keberadaan dan potensi kemitraan perikanan di Indonesia. c. Waktu dan Tempat Waktu : Hari Sabtu-Kamis, Tanggal : 7-11 Juni Tempat : Lapangan Luar Sebelah Selatan Stadion Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

50 d. Sasaran Sasaran Expo Aquaculture adalah semua peserta PENAS XIV Petani Nelayan e. Peserta Peserta adalah berasal dari institusi yang menangani bidang perikanan yang berminat mengisi wahana Expo Aquaculture. f. Materi Tema dari Expo Aquaculture adalah Meningkatkan Pendapatan Petani Nelayan Melalui Penguasaan Teknologi Tepat Guna Perikanan dan Kelautan. Secara umum materi dalam Expo Aquaculture mencakup teknologi dan informasi tentang : 1) Sarana dan prasarana produksi perikanan (benih, obat-obatan dan bahan dan peralatan, dan lain-lain) 2) Teknologi Budidaya Perikanan 3) Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan 4) Pelestarian Lingkungan Hidup Perikanan g. Pelaporan 1) Panitia Penyelenggara dan Panitia Pelaksana bertanggungjawab dalam mencatat /merekam /mendokumentasikan semua kegiatan Expo Aquaculture. 2) Seksi Expo Aquaculture bekerjasama dengan panitia pelaksana merumuskan laporan untuk selanjutnya diserahkan kepada Panitia Penyelenggara. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

51 h. Bentuk Visualisasi 1) Gambar grafik; 2) Foto-foto; 3) Film; 4) Slide; 5) Video; 6) Multimedia; 7) Diorama; 8) Bahan cetakan; 9) Komputer. g. Pelaksanaan 1) Expo Aquaculture ditangani oleh Panitia Penyelenggara; 2) Panitia Pelaksana membantu kelancaran kegiatan Expo Aquaculture. h. Sarana Utama 1) Lahan sesuai kebutuhan 2) Stand visualisasi 3) Meja dan kursi untuk peserta expo. 4) Sound system dan perlengkapannya 5) Alat bantu visualisasi (LCD, Proyektor, Papan Tulis dll) 2. Expo Agroforestry a. Pengertian Expo Agroforestry adalah kegiatan peragaan bidang agroforestry dengan berbagai cara dan metode visualisasi tentang keberadaan dan potensi kehutanan. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

52 b. Tujuan 1) Memberikan informasi tentang program dan keberhasilan pembangunan kehutanan khususnya di bidang agroforestry 2) Memotivasi dan mengevaluasi bidang agroforestry sebagai bagian dari pembangunan kehutanan c. Waktu dan Tempat Waktu : Hari Sabtu-Rabu, Tanggal : 7-11 Juni Tempat : Lapangan Luar Sebelah Selatan Stadion Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang d. Peserta Peserta Expo Agroforestry adalah berasal dari institusi baik pemerintah maupun swasta yang menangani bidang agroforestry yang berminat mengisi wahana Expo Agroforestry. e. Ruang lingkup Materi Materi yang disajikan berupa gambaran mengenai kegiatan dan visualisasi keberadaan serta potensi agroforestry. f. Bentuk Visualisasi 1) Benda aslinya 2) Gambar grafik, 3) Foto-foto, 4) Film, 5) Slide, Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

53 6) Video, 7) Multimedia, 8) Diorama, 9) Bahan cetakan, 10) Komputer. g. Pelaksanaan 1) Expo Agroforestry ditangani oleh Panitia Penyelenggara (seksi Expo Agroforestry; 2) Panitia Pelaksana membantu kelancaran kegiatan Expo Agroforestry; h. Sarana Utama 1) Lahan seperlunya 2) Stand visualisasi 3) Meja dan kursi untuk peserta expo. 4) Sound system dan perlengkapannya 5) Alat bantu visualisasi (LCD, Proyektor, Papan Tulis dll) i. Jadwal 1) Persiapan 2) Pembukaan 3) Waktu Expo (setiap hari, jadwal lebih rinci akan ditentukan kemudian) 3. Pengembangan Pasar Lelang Hasil Pertanian a. Pengertian Pengembangan Pasar Lelang Hasil Pertanian merupakan sarana bagi petani/kelompok tani untuk memasarkan Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

54 produk hasil pertaniannya secara transparan. Pada pasar lelang ini diharapkan petani mendapatkan penawaran harga yang tinggi dan bersaing terhadap hasil produk pertaniannya. Penaksiran harga akan dilakukan oleh panitia lelang di hadapan peserta lelang. Penaksiran harga akan disesuaikan dengan kualitas hasil produk pertanian yang dimiliki oleh petani. b. Tujuan 1) Tujuan dari kegiatan pengembangan pasar lelang hasil pertanian adalah memfasilitasi petani / kelompoktani / gapoktan agar mampu masuk ke pasar lelang dan membangun mekanisme pembentukan harga produk pertanian yang transparan kepada seluruh pelaku agribisnis. 2) Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman petaninelayan dan pelaku agribisnis dalam melakukan pemasaran hasil produksi pertanian melalui mekanisme pasar lelang. 3) Mendapatkan penawaran harga produk hasil pertanian dengan harga dan cara yang transparan. 4) Membangun jaringan pemasaran hasil produksi pertanian antara petani-nelayan dan pelaku agribisnis. c. Sasaran : Kegiatan pengembangan pasar lelang hasil pertanian dimaksudkan untuk meningkatkan kegiatan pasar lelang sehingga petani / kelompoktani / gapoktan dapat Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

55 memasarkan hasil produksinya melalui pasar lelang dan mendapatkan harga yang transparan. d. Output : 1) Terlaksananya pengembangan pasar lelang di tingkat petani 2) Terbangunnya mekanisme pembentukan harga yang transparan e. Waktu dan Tempat Kegiatan Pasar Lelang di PENAS Petani Nelayan XIV Tahun 2014 dibagi atas 2 (dua) kegiatan yaitu : 1. Pengembangan pasar lelang hasil pertanian di laksanakan pada: a) Waktu : Senin, 9 Juni 2014 b) Tempat : RM Bojana Puri Kepanjen Malang c) Pukul : wib s/d selesai 2. Talk show dalam rangka pengembangan pasar lelang melalui internet, dilaksanakan pada: a) Waktu : Senin, 09 Juni 2014 b) Tempat : RM Bojana Puri Kepanjen Malang c) Pukul : wib s/d selesai f. Peserta Berbagai pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pasar lelang adalah sebagai berikut: 1) Penjual/produsen/petani-nelayan 2) Pembeli/konsumen/pabrikan/pasar swalayan Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

56 3) Petugas Pasar Lelang 4) Bank/Lembaga Keuangan/Koperasi yang berfungsi sebagai instansi yang berhubungan dengan proses pembayaran antara penjual dan pembeli, baik yang bersifat spot maupun berjangka 5) Dinas pemerintah daerah seperti Disperindag, Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan, Dinas Peternakan, Dinas Perikanan dan Dispenda 6) Dinas terkait lainnya yang membantu pelaksanaan maupun sebagai fasilitator dalam pasar lelang. g. Materi dan Nara Sumber : 1) Kegiatan pengembangan pasar lelang hasil pertanian dilaksanakan dalam bentuk praktek langsung berupa lelang produk pertanian antara petani / kelompoktani / gapoktan sebagai penjual dan pelaku usaha agribisnis sebagai pembeli yang akan melakukan metode tawar menawar produk dengan sistim lelang spot (tidak tertutup kemungkinan juga terjadi lelang forward). Kegiatan lelang spot ini akan dipandu langsung oleh juru lelang yang sudah berpengalaman. 2) Talk show dalam rangka pengembangan pasar lelang melalui internet disampaikan oleh PT.iPASAR. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

57 h. Prosedur Pelaksanaan Pasar Lelang 1) Persyaratan peserta lelang sebagai penjual a) Peserta adalah petani-nelayan dan pelaku agribisnis yang berasal dari daerah masing-masing kontingen. b) Mengisi formulir pendaftaran sebagai penjual yang telah disediakan Panitia Pasar Lelang. c) Membawa contoh hasil produk pertanian, perikanan dan kehutanan dalam bentuk kemasan, baik segar maupun olahan (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan). d) Mencantumkan taksiran harga indikasi yang diinginkan. e) Menyebutkan kuantitas, kualitas dan kontinuitas hasil produksi pertanian, perikanan dan kehutanan yang dimiliki. 2) Persyaratan Peserta Lelang sebagai Pembeli a) Pembeli adalah petani-nelayan, pedagang, pasar swalayan dan pelaku agribisnis (dalam dan luar negeri). b) Mengisi formulir pendaftaran sebagai pembeli yang telah disediakan panitia lelang sebelum lelang dilaksanakan. 3) Pelaksanaan pasar lelang pada PENAS XIV Petani Nelayan 2014 menggunakan system terbuka dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

58 penyerahan langsung (spot). Namun tidak tertutup untuk dilakukan dengan system penyerahan kemudian (forward) untuk komoditi tertentu sesuai permintaan peserta lelang. Pada pasar lelang sistem terbuka, juru lelang harus menggunakan alat pengeras suara untuk menawarkan komoditi pada tempat yang telah ditentukan. 4) Talk show dalam rangka pengembangan pasar lelang melalui internet, dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi kepada para peserta yang berasal dari para Pembina, petani/kelompoktani/gapoktan, dan pelaku usaha agribisnis. i. Pembiayaan Biaya penyelenggaraan kegiatan pengembangan pasar lelang hasil pertanian dan talk show dalam rangka pengembangan pasar lelang melalui internet dialokasikan melalui Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, dan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur. j. Tata Tertib 1) Selama pertemuan berlangsung peserta diharapkan memakai pakaian bebas, rapi, dan sopan; 2) Peserta penjual dan pembeli mendaftarkan diri sebelum acara lelang dimulai; Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

59 3) Peserta diharapkan mengikuti dengan tertib jalannya proses lelang. k. Persiapan dan Pelaksanaan Pelelangan 1) Pembukaan oleh Ditjen PPPHP dengan moderator Direktor Pasdom 2) Persiapan, Pukul WIB a) Pendaftaran peserta lelang sebagai penjual hasil produksi pertanian, perikanan dan kehutanan kepada panitia lelang untuk mendapatkan nomor urut komoditi peserta lelang. b) Petugas/panitia lelang mencatat hasil produksi yang didaftarkan oleh peserta lelang meliputi : nama produk, kualitas produk, volume produk yang dimiliki oleh peserta lelang dan taksiran harga yang diinginkan. c) Pendaftaran peserta lelang sebagai pembeli hasil produksi kepada panitia lelang untuk mendapatkan perlengkapan seperti : nomor peserta penawar, papan penawaran dan alat tulis. 3) Pelaksanaan, Pukul WIB a) Petugas lelang membuka lelang dan melakukan penawaran produksi dengan harga indikasi untuk setiap komoditi secara berurutan dengan berdasarkan nomor urut komoditi. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

60 b) Pembeli melakukan penawaran sampai terjadi harga keseimbangan. c) Petugas lelang akan menetapkan pemenang lelang produk hasil pertanian kepada penawar dengan harga keseimbangan yang tertinggi. d) Penawar yang dinyatakan menang, menyelesaikan administrasi pembayaran dan penyerahan barang melalui petugas pelelangan. l. Persiapan dan Pelaksanaan Talk Show Pasar Lelang melalui Internet 1) Pembukaan oleh Direktur Pasdom 2) Pengantar Pasar lelang melalui internet oleh Ditjen PPPHP dengan moderator Direktor Pasdom dan Notulis Kasubdit SKP Pasdom 3) Pelaksanaan oleh PT. ipasar dengan moderator Direktur Pasdom dan Notulis Kasubdit Jaringan Pemasaran Pasdom Pukul sd selesai m. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana yang diperlukan pada pelaksanaan pengembangan pasar lelang hasil pertanian, perikanan dan kehutanan pada PENAS XIV Petani Nelayan 2014 adalah : 1) Formulir Pendaftaran Peserta Lelang sebagai pembeli dan penjual. 2) Papan (white board) ukuran 1.2 x 2.7 meter, 1 buah 3) Spidol white board (3 warna), 6 dos Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

61 4) Spidol permanen (3 warna), 1 dos. 5) Papan penawaran harga ukuran 20 x 30 cm, 50 buah. 6) Meja untuk contoh produk yang akan dilelang, 30 buah. 7) Kursi petugas pelelangan dan peserta 150 buah. 8) Sound system, 1 unit 9) Alat tulis kantor untuk panitia dan petugas pelelangan, 1 set. 4. Expo Peternakan Nasional a. Pengertian Expo Peternakan Nasional adalah kegiatan peragaan peternakan dengan berbagai metode visualisasi keberadaan dan potensi peternakan. Kegiatan tersebut berupa promosi SDG Hewan, lomba pengelolaan SDG Hewan, lomba stand umum, apresiasi kepada gubernur/bupati/walikota dan recorder sapi perah terpilih. Sumber Daya Genetik (SDG) Hewan yang diikutsertakan dalam kegiatan expo merupakan rumpun/galur spesifik lokal baik yang telah ditetapkan oleh Menteri maupun yang belum. b. Tujuan 1) Mengapresiasi daerah yang telah melakukan upaya pengelolaan melalui pemanfaatan SDG Hewan. 2) Memotivasi dan menstimulasi masyarakat untuk peduli pada SDG Hewan. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

62 c. Waktu dan Tempat Waktu : Hari Sabtu-Rabu, Tanggal : 7-11 Juni 2014 Tempat : Lapangan Luar Sebelah Selatan Stadion Kanjuruhan Malang d. Ruang lingkup Materi Materi yang disajikan berupa : 1) Lomba Pengelolaan Sumber Daya Genetik (SDG) Hewan yang diikuti oleh Dinas yang membidangi fungsi peternakan di 34 provinsi 2) Lomba Promosi SDG Hewan yang diikuti oleh Dinas yang membidangi fungsi peternakan di 34 provinsi 3) Lomba Stand Umum yang diikuti oleh Dinas yang membidangi fungsi peternakan di 34 provinsi, UPT Ditjen Peternakan dan Keswan, Dinas yang membidangi fungsi peternakan Kabupaten/Kota di Jawa Timur, LS Pro, Pengawas Bibit Ternak dan SMD. 4) Apresiasi petugas rekorder sapi perah berprestasi 5) Apresiasi kepada Gubernur/Bupati terpilih yang akan diserahkan pada acara puncak PENAS XIV. 6) Seluruh piagam penghargaan dikukuhkan dengan keputusan Menteri Pertanian. e. Bentuk Visualisasi 1) Foto-foto 2) Film 3) Slide Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

63 4) Video 5) Diorama 6) Bahan cetakan f. Peserta Peserta Expo Peternakan Nasional adalah Dinas yang Membidangi Fungsi Peternakan Provinsi, Kabupaten, kota, UPT Ditjen Peternakan dan Keswan, Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) Benih dan Bibit Ternak Ditjen PKH, Pengawas Bibit Ternak, SMD, BUMN, dan Swasta. g. Sarana Utama 1) Lahan untuk lokasi Expo Peternakan Nasional baik indoor maupun outdoor; 2) Meja kursi untuk peserta Expo; 3) Jaringan listrik; 4) Kandang dan peralatan untuk memperagakan ternak hidup atau SDG hewan spesifik local; 5) Sound system dan perlengkapannya; 6) Alat bantu visualisasi (LCD), proyektor, papan tulis dll. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

64 PANDUAN PROMOSI SUMBERDAYA GENETIK (SDG) HEWAN Pada Expo Peternakan Nasional Di PENAS Petani Nelayan XIV Tahun 2014 Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan merupakan pedoman dalam menyelenggarakan pembangunan peternakan termasuk dalam pengelolaan Sumber Daya Genetik Hewan. Pengelolaan SDG Hewan dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota, masyarakat, dan korporasi. Keanekaragaman SDG Hewan dan budaya yang melekat di masyarakat menjadi keunikan tersendiri di masing masing daerah. Keanekaragaman tersebut merupakan kekayaan yang harus diakui dan harus menjadi keuntungan bagi masyarakat. Dalam rangka mengoptimalkan pengelolaan SDG Hewan serta menggugah minat dan motivasi masyarakat, maka perlu dilakukan promosi tentang SDG Hewan dari masing masing daerah diantaranya melalui expo peternakan nasional. Pelaksanaan kegiatan expo bidang peternakan telah dilakukan beberapa kali yakni tahun 1974 di Pandaan-Jawa Timur, tahun 1978 di Kartosuro-Jawa Tengah, tahun 1981 di Cipanas-Jawa Barat, tahun 1991 di Mungkit - Jawa Tengah, tahun 2005 di Pandaan-Jawa Timur, tahun 2007 di Banyuasin-Sumatera Selatan bertepatan dengan acara PENAS XII, tahun 2010 di Boyolali-Jawa Tengah, dan 2011 pada acara PENAS XIII di Kutai Kartanegara-Kalimantan Timur. Hal tersebut memberikan dampak positif diantaranya memotivasi pemerintah dan masyarakat untuk peduli dalam pengelolaan SDG melalui keikutsertaannya sebagai peserta expo. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

65 Pada tahun 2014 ini, dalam rangka PENAS XIV di Malang Jawa Timur, kembali diselenggarakan promosi SDG Hewan spesifik daerah dari seluruh Indonesia berupa kegiatan expo peternakan nasional. B. Tujuan 1. Memperkenalkan dan mempromosikan SDG Hewan yang dimiliki daerah. 2. Memotivasi dan menstimulasi masyarakat untuk peduli pada SDG Hewan. 3. Memetakan daerah potensial untuk mengembangkan SDG Hewan. 4. Mengapresiasi daerah yang telah mempromosikan SDG Hewan yang dimilikinya. C. Keluaran Diperolehnya informasi SDG Hewan spesifik daerah secara lengkap, dalam rangka pelestarian dan pemanfaatan SDG Hewan D. Pengertian Dalam panduan ini, yang dimaksud dengan: 1. SDG Hewan adalah hewan atau material genetiknya tidak termasuk ikan atau material genetiknya, yang mengandung unitunit yang berfungsi sebagai pembawa sifat keturunan, baik yang bernilai aktual maupun potensial, yang dapat dipergunakan untuk menciptakan rumpun atau galur baru. 2. SDG Hewan asli adalah SDG hewan yang asal usulnya murni berasal dari Indonesia 3. SDG Hewan Lokal adalah SDG hewan hasil persilangan atau introduksi yang telah beradaptasi dan berkembangbiak pada lingkungannya, II. PELAKSANAAN A. Pelaksanaan Kegiatan 1. Waktu dan tempat : a. Waktu : Minggu Rabu, 8-11 Juni 2014 b. Tempat : Lapangan Luar Sebelah selatan Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, Jawa Timur Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

66 2. Peserta : Dinas yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan di Provinsi seluruh Indonesia dengan melibatkan Dinas Kabupaten/Kota dan peternak. B. Materi Materi yang ditampilkan berupa SDG Hewan asli dan atau lokal spesifik daerah dalam bentuk hewan/ternak hidup atau visualisasinya. C. Pelaksanaan Promosi 1. Promosi SDG Hewan a. Fasilitasi ruang pameran untuk masing masing provinsi disediakan oleh panitia (tanpa dipungut biaya). b. Promosi SDG Hewan dalam expo ternak pada PENAS XIV dilakukan secara outdoor (luar ruangan) dan indoor (dalam ruangan) dengan menampilkan performance SDG Hewan baik dalam bentuk hewan/ternak hidup khusus unggas atau visualisasi SDG Hewan sehingga dapat menarik perhatian pengunjung. 2. Ruang pameran indoor Promosi Indoor dilakukan melalui visualisasi (audio visual dan tekstual). Perangkat promosi adalah: a. Stand promosi ukuran : 3x3 m per unit. Fasilitas : meja, kursi, sambungan listrik, alas/karpet (disediakan panitia) b. Media promosi visual dan tekstual yang ditampilkan dalam bentuk : Video/Digital compact disc (VCD/DVD): menggunakan format file film mpeg/mp4 berisi kegiatan pengelolaan SDG Hewan baik jantan maupun betina, anak/muda dan dewasa dengan durasi sekitar 7 menit; Foto : berwarna, minimal ukuran 10R (25,4 x 30,48 cm), menampilkan seluruh tubuh serta foto aktivitas pengelolaan SDG Hewan dan dilengkapi informasi jenis SDG Hewan jantan dan betina, anak/muda dan dewasa; Poster : berwarna, minimal ukuran 50 x 70 cm, menampilkan seluruh tubuh dan dilengkapi informasi tentang kegiatan pengelolaan SDG Hewan; Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

67 Banner (X-banner, T-banner, dll) : berwarna, minimal ukuran 60 x 120 cm, menampilkan SDG Hewan jantan, betina, anak/muda, dewasa dan dilengkapi informasi tentang kegiatan pengelolaan SDG Hewan; Selebaran/pamflet, leaflet/folder : berwarna, memuat foto dan informasi tentang karakteristik dan ciri ciri kualitatif dan kuantitatif, populasi, produksi, produktivitas, serta upaya yang sudah dilaksanakan maupun yang akan dilaksanakan oleh dinas dalam pengelolaan SDG Hewan; dan Materi visualisasi lain yang mendukung dan berkaitan dengan SDG Hewan yang dipromosikan, misal : buku, majalah, kartu, souvenir, patung replika SDG Hewan dll. c. Perlengkapan/peralatan pendukung visualisasi (TV, LCD monitor, screen/layar, projector, VCD/DVD player, dll) disediakan oleh masing masing peserta. d. Ruang pameran indoor selain untuk promosi SDG Hewan, dapat juga dimanfaatkan untuk menampilkan hasil produksi SDG Hewan dan produk unggulan daerah selain dari SDG Hewan yang dipromosikan. e. Peserta menyampaikan keikutsertaannya dengan surat melalui pos/facsimile/ selambat lambatnya minggu I bulan April 2014 ke Direktorat Perbibitan Ternak, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dengan tembusan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur. 3. Ruang pameran outdoor a. SDG Hewan dipamerkan secara langsung. b. Ternak yang diperbolehkan untuk dibawa adalah: Ternak besar : maksimal 2 ekor Ternak kecil : maksimal 4 ekor Unggas : maksimal 10 ekor c. Pakan disediakan oleh Panitia daerah. d. Untuk keperluan persiapan kandang dan penyediaan pakan, konfirmasi keikutsertaan peserta disampaikan dengan surat melalui pos/facsimile/ selambat lambatnya minggu I bulan April 2014 ke Direktorat Perbibitan Ternak, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

68 e. Peserta diharapkan kehadirannya 2 (dua) hari sebelum tanggal pelaksanaan. 4. Penilaian Promosi SDG Hewan Pelaksanaan penilaian promosi SDG Hewan sebagai berikut: a. Penilaian dilakukan oleh tim juri yang ditetapkan oleh Direktur Perbibitan Ternak dan pengunjung expo peternakan. b. Mekanisme penilaian : Tim juri melakukan penilaian terhadap cara dan upaya promosi yang dilakukan oleh peserta. Pengunjung menilai dengan menggunakan angket/kuesioner yang dibagikan pada saat datang ke lokasi acara expo peternakan nasional. Pengunjung mengisi angket/kuesioner yang diberikan panitia dan menyerahkan kembali ketika meninggalkan lokasi expo. Panitia melakukan tabulasi hasil penilaian oleh juri dan pilihan melalui angket/kuesioner oleh pengunjung dua hari sebelum acara puncak. Hasil penilaian Tim juri bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat; Hasil penilaian tersebut selanjutnya dikukuhkan dalam bentuk Keputusan Menteri Pertanian. Dinas yang terpilih menjadi pemenang dalam mempromosikan SDG Hewan akan mendapat penghargaan 5. Informasi Tambahan a. Alamat panitia pusat : Direktorat Perbibitan Ternak, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Kanpus Kementerian Pertanian, Gedung C Lt. 8, Jl. Harsono RM. No. 3, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Telp/fax , ranideptan@yahoo.co.id atau muliaperbibitan@yahoo.com atau wasbitnakpkh@gmail.com Contact person : Rani Istriani, S.Pt. (HP: ); Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

69 Sinta Poetri, S.Pt (HP: ); dan Dani Kusworo, SPt (HP: ) b. Alamat panitia daerah: Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Jl. Jenderal Ahmad Yani no 202, Surabaya Jawa Timur Telp : / , Fax : ywinari@yahoo.co.id dan disnak@jatimprov.go.id Contact Person : drh. Yeny Winari Astuti, (HP : / ) Ir. Budi Sarwoto, MSi (HP : ) III. PENUTUP Demikian panduan ini dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan Promosi Sumber Daya Genetik (SDG) Hewan. Diharapkan semua provinsi dapat berpartisipasi dalam mempromosikan SDG Hewan pada acara Expo Peternakan Nasional pada PENAS XIV, Malang, Jawa Timur. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

70 5. Pameran Pembangunan Pertanian Nasional a. Pengertian Pameran pembangunan Pertanian Nasional adalah kegiatan yang menginformasikan, memamerkan dan mempromosikan berbagai perkembangan hasil-hasil produksi dan jasa dalam pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan yang diikuti oleh unsur petaninelayan, koperasi tani, pengusaha, perusahaan swasta, BUMN dan instansi pemerintah pusat maupun daerah. b. Tujuan 1) Memperkenalkan dan mempromosikan produk-produk pertanian baik segar maupun olahan, produk perikanan serta kehutanan produksi petani nelayan, koperasi, BUMN/BUMD dan swasta. 2) Menumbuhkan image yang baik pada masyarakat terhadap produk-produk unggulan pertanian lokal baik segar maupun olahan, produk perikanan serta kehutanan 3) Memperagakan perkembangan hasil-hasil teknologi yang telah dicapai. 4) Meningkatkan pemasaran produk hasil pertanian, perikanan dan kehutanan. c. Sasaran Sasaran dari promosi atau pameran ini yaitu meningkatkan image masyarakat terhadap produk-produk Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

71 unggulan pertanian lokal, perikanan dan kehutanan serta meningkatnya peluang pemasaran. d. Waktu dan Tempat Waktu, tanggal : Hari Sabtu - Rabu, 7-11 Juni Tempat : Lapangan Luar Sebelah Barat Stadion Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang Pukul : WIB WIB e. Peserta 1) Petani Nelayan, Koperasi Nelayan, Asosiasi Petani 2) Koperasi/UKM, BUMN/BUMD, swasta serta instansi pemerintah pusat dan daerah. f. Pelaksana 1) Pameran pembangunan nasional dilaksanakan oleh tim penyelenggara yang dibentuk berdasarkan SK Mentan 2) Untuk kelancaran tugasnya tim penyelenggara dibantu oleh PT. Fery Agung Corindotama (FERACO). g. Tahapan Pelaksanaan Pameran 1) Persiapan a) Koordinasi awal antara tim penyelenggara pusat dengan tim penyelenggara daerah dan even organizer (EO) mengenai kesiapan lokasi stand, jumlah stand, dll. b) Pembuatan/pengiriman undangan untuk ikut serta sebagai peserta pada pameran. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

72 c) Pendaftaran peserta melalui pengisian formulir dan mengembalikan ke EO atau penyelenggara sesuai website Panitia Pelaksana ; d) Rekapitulasi jumlah peserta dan jalur yang akan di lalui Bp. Presiden RI, Bapak Menteri dan para undangan. e) Finalisasi koordinasi akhir f) Technical meeting bagi peserta pameran g) Pendistribusian undangan pembukaan pameran 2) Pelaksanaan 3) Pelaporan JADUAL PELAKSANA KEGIATAN NO KEGIATAN WAKTU 1 Seleksi dan teknis awal official kontraktor Desember Seleksi dan teknis awal forwarder Desember Surat Penawaran official kontraktor dan forwarder Desember MOU / SPK official kontraktor dan forwarder Januari Koordinasi Intens masalah progres pameran Februari s/d Mei Finalisasi volume dan persiapan pemberangkatan Mei Pemberangkatan barang Pertengahan Mei Barang tiba di lapangan Akhir Mei Bongkar barang, 4 hari Mei Pembangunan Tenda Bentang Besar, 9 hari 20 Mei 1 Juni Pembuatan Flooring, 10 hari 20 Mei 1 Juni Pemasangan Stand, 9 hari 26 Mei 3 Juni 2014 Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

73 NO KEGIATAN WAKTU 13 Pemasangan Genset, AC, instalasi listrik, 10 hari Mei Pembangunan Tenda Pendukung, 3 hari 30 Mei 2 Juni Pemasangan Karpet Gankway, 3 hari 31 2 Juni Waktu pembangunan Stand Special, 3 hari 3 5 Juni Runing Test Genset, AC, instalasi listrik, 1 hari 5 Juni Waktu Display Peserta, 2 hari 5 6 Juni Waktu Pelaksanaan Pameran, 6 hari 7 12 Juni Waktu Bongkar Barang Peserta, 1 hari 13 Juni Waktu Bongkar Stand Special, 2 hari Juni Pembongkaran Stand dan Karpet Gankway, 4 hari Juni Pembongkaran Tenda Pendukung, 1 hari 14 Juni Pembongkaran Genset, AC, instalasi listrik, 5 hari Juni Pembongkaran Flooring, 5 hari Juni Pembongkaran Tenda Bentang Besar, 5 hari Juni Muat barang, 4 hari Juni Pemberangkatan barang kembali 24 Juni 2014 B. Temu Usaha Agribisnis 1. Pengertian Temu Usaha Agribisnis merupakan kegiatan mempertemukan petani-nelayan dengan pihak pengusaha atau perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

74 Dalam kegiatan ini diharapkan terjadi kontak bisnis dan transaksi bisnis antara petani-nelayan dengan pengusaha atau perusahaan. 2. Tujuan a) Terbukanya kesempatan bagi petani nelayan selaku produsen komoditas pertanian, perikanan dan kehutanan baik dalam skala perorangan maupun kelompok untuk mempromosikan secara langsung komoditas dan atau hasil olahan kepada para pengusaha di bidang pertanian perikanan dan kehutanan b) Terciptanya wahana pertukaran informasi di bidang pemasaran hasil-hasil pertanian antara petani-nelayan dengan pengusaha di bidang pertanian perikanan dan kehutanan. c) Terciptanya peluang kerjasama dalam bidang pemasaran hasil-hasil pertanian antara petani-nelayan dengan pengusaha untuk mengembangkan system agribisnis dan agroindustri yang saling menguntungkan. 3. Sasaran 1) Terbukanya kesempatan bagi petani-nelayan selaku produsen komoditas pertanian, baik dalam skala perorangan maupun kelompok untuk mempromosikan secara langsung komoditas pertanian dan atau hasil olahan komoditas pertanian kepada para pengusaha di bidang pertanian. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

75 2) Terciptanya wahana pertukaran informasi di bidang pemasaran hasil-hasil pertanian antara petani-nelayan dengan pengusaha di bidang pertanian. 3) Terciptanya peluang kerjasama dalam bidang pemasaran hasil-hasil pertanian antara petani-nelayan dengan pengusaha untuk mengembangkan system agribisnis dan agroindustri yang saling menguntungkan. 4. OUTPUT Terlaksananya kegiatan Temu Usaha Agribisnis pada penyelanggaraan PENAS XIV Petani Nelayan Dan diharapkan terjadinya kontak bisnis dan transaksi bisnis antara petani-nelayan dengan pengusaha atau perusahaan dibidang agribisnis yang meliputi : a) Kontak bisnis dan atau transaksi bisnis produk tanaman pangan milik kelompok tani; b) Kontak bisnis dan atau transaksi bisnis produk hortikultura milik kelompok tani; c) Kontak bisnis dan atau transaksi bisnis produk perkebunan milik kelompok tani; d) Kontak bisnis dan atau transaksi bisnis produk peternakan milik kelompok peternak; e) Kontak bisnis dan atau transaksi bisnis produk perikanan dan kelautan milik kelompok tani-nelayan. 5. Waktu dan Tempat Waktu : Hari Minggu-Selasa, Tanggal : 8-10 Juni 2014 Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

76 Tempat : Gedung Hall Yon Zipur 6. Peserta 1) Temu Usaha Bidang Perkebunan a) Kopi : biji kopi, olahan kopi; b) Karet : bokar (crumb rubber, lump, sheet), bursa karet; c) Kakao : biji kakao fermentasi, olahan kakao (permen, coklat, bubuk) d) Tebu : bud chip; e) Kelapa : gula merah, batok kelapa, arang batok kelapa, sabut Jumlah peserta 200 orang, terdiri dari : Petani; Pekebun; Pengusaha; Asosiasi; Dll. 2) Temu Usaha Tanaman Pangan dan Hortikultura a) Temu Usaha Jagung Jumlah peserta 200 orang, terdiri dari : Petani/Produsen Pengusaha Pengawas benih Pengawas hama Penyuluh Peneliti Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

77 dll b) Temu Usaha Hortikultura Jumlah peserta 200 orang, terdiri dari : Petani/Produsen Pengusaha Penyuluh Peneliti Pengawas Benih Pengawas Hama dll c) Temu Usaha Perberasan Jumlah peserta 200 orang, terdiri dari : Petani/Produsen Pengusaha Penyuluh Peneliti Badan Urusan Logistik (BULOG) PERPADI Narasumber : Ditjen P2HP; Direktorat Jenderal Tanaman Pangan; Eksportir dan pedagang beras nasional; Pengusaha Agroinput dan Alsintan; Badan Urusan Logistik (BULOG); Badan Ketahanan Pangan. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

78 3) Temu Usaha Bidang Peternakan a) Temu Usaha Ayam Broiler, Layer dan Buras Jumlah peserta 200 orang, terdiri dari : Peternak/Produsen Pengusaha (Poultryshop, Kios Sapronak) Penyuluh Peneliti Dinas/Instansi Narasumber : Ditjen P2HP; Direktorat Jenderal Perkebunan; Direkturorat Jenderal PLA; Dinas Perkebunan; Balitbun. b) Temu Usaha Sapi Potong Jumlah peserta 200 orang, terdiri dari : Peternak / produsen; Pengusaha Sapi Potong; Pedagang Sapi Potong; Penyuluh; Peneliti. Narasumber : BPTU (sapi potong); BIB Daerah/BIB dan Balai Besar IB; Ditjen P2HP; Importir Sapi Potong; Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

79 Peneliti. c) Temu Usaha Kambing dan Domba Jumlah peserta 200 orang, terdiri dari : Peternak/Produsen; Pengusaha kambing dan domba; Penyuluh dan Peneliti Dinas/Instansi. Narasumber : BPTU (kambing domba); BIB Daerah/BIB; Ditjen P2HP; Importir/Eksportir; Ditjennak; Asosiasi Peternak kambing dan domba; Perbankan/Perkreditan. 4) Temu Usaha Bidang Kelautan dan Perikanan a) Temu Usaha Udang Jumlah peserta 200 orang, terdiri dari : Pembudidaya udang; Pengusaha cold storage; Pengusaha pakan ternak; Penyuluh Perikanan; Perekayasa Perikanan; Peneliti Perikanan. Narasumber Ditjen Perikanan Budidaya; Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

80 Ditjen P2HP; Badan Sumberdaya manusia Kelautan dan Perikanan; Badan Riset Kelautan dan Perikanan; Perbankan/Perkreditan. b) Temu Usaha Patin, Nila, Gurame, Mas, Lele Jumlah peserta 200 orang, terdiri dari : Pembudidayaan ikan; Pengusaha cold storage; Pengusaha pakan ikan; Penyuluh perikanan; Perekayasaan perikanan; Peneliti Perikanan. Narasumber Ditjen Perikanan Budidaya; Badan Sumberdaya manusia Kelautan dan Perikanan; Badan Riset Kelautan dan Perikanan; Perbankan/Perkreditan. 5) Temu Usaha Agribisnis Bidang Kehutanan a. Temu Usaha Tanaman Gaharu (KTNA Lampung); b. Kemitraan Hutan Rakyat (KTNA Jatim). Peserta dengan jumlah ± 300 orang, terdiri dari : Petani kehutanan / LMDH (Lembaga Masyarakat Daerah hutan); Pengusaha Hutan; Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

81 Penyuluh Kehutanan; Perekayasa Kehutanan; Peneliti Kehutanan. 7. Materi dan Narasumber Materi dan narasumber pada acara temu usaha agribisnis adalah sebagai berikut: 1. Temu Usaha Agribisnis Bidang Tanaman Pangan Materi yang disampaikan adalah berkaitan dengan temu usaha agribisnis perberasan, temu usaha agribisnis jagung, dan temu usaha agribisnis kedelai. Narasumber pada acara Temu UsahaJagung adalah Direktorat Jenderal Tanaman Pangan; Asosiasi Jagung Nasional dan Daerah; Ditjen P2HP; Pengusaha Pabrik Pakan Ternak; Eksportir Jagung; Pengusaha Agroinput dan Alsintan; serta praktisi lainnya. Narasumber pada acara Temu Usaha perberasan adalah Ditjen P2HP; Ditjen Tanaman Pangan; Eksportir dan Pedagang Nasional Beras; Pengusaha Agroinput dan Alsitan; BULOG; Badan Ketahanan Pangan (BKP) dan praktisi lainnya. Narasumber pada acara Temu Usahakedelai adalah Ditjen P2HP, Ditjen Tanaman Pangan, Asosiasi kedelai nasional dan daerah, Pengusaha tahu dan tempe, Pengusaha agroinput dan Alsintan. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

82 2. Temu Usaha Agribisnis Bidang Hortikultura Materi temu usaha agribisnis hortikultura adalah buah, sayur dan tanaman hias. Narasumber acara temu usaha agribisnis hortikultura adalah Direktorat Jenderal Hortikultura; Ditjen P2HP; Eksportir dan Pedagang nasional hortikultura, Asosiasi Hortikultura (buah, sayur dan bunga); Masyarakat Jeruk Indonesia (MJI), Pengusaha Agroinput dan Alsintan atau praktisi lainnya. 3. Temu Usaha Agribisnis Bidang Perkebunan Materi temu usaha agribisnis perkebunan adalah berkaitan dengan kelapa sawit, karet, kelapa, tebu dan kakao. Narasumber acara temu usaha agribisnis perkebunan adalah Direktorat Jenderal Perkebunan; Ditjen P2HP; Direktorat Jenderal PLA; Dinas Perkebunan dan Balitbun. 4. Temu Usaha Agribisnis Bidang Peternakan Materi yang disampaikan pada acara temu usaha agribisnis bidang peternakan adalah bisnis ayam broiler, layer dan buras; Temu Usahasapi potong serta Temu Usahakambing dan domba. Narasumber Temu Usaha Agribisnis Bidang Peternakan Temu Usaha Agribisnis ayam broiler, layer dan buras narasumbernya BPTU (dwiguna); Direktorat Jenderal Peternakan; Pengusaha Pakan/Alsinnak; Gabungan Pengusaha Pakan Nasional; Assosiasi Peternak Unggas Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

83 Nasional; Breeding Farm; PINSAR (Pusat Informasi Pasar) Nasional; Perbankan/Perkreditan dan Praktisi lainnya. Temu Usaha Agribisnis sapi potong sebagai narasumber adalah : BPTU (Sapi potong); BIB Daerah dan Balai Besar IB; Ditjen P2HP; Importir sapi potong; Ditjennak; Assosiasi Pengusaha Sapi Potong; Perbankan / Perkreditan; Ditjen PLA; BPTU (dwiguna) serta Praktisi lainnya. Temu Usaha Agribisnis kambing dan domba sebagai narasumber adalah : BPTU (kambing/domba); BIB/BIB Daerah; Ditjennak; Ditjen P2HP; Eksportir/Importir; Assosiasi Peternak Kambing dan Domba; Perbankan/Perkreditan serta Praktisi lainnya. 5. Temu Usaha Agribisnis Bidang Perikanan-Kelautan Materi yang disampaikan pada acara temu usaha agribisnis bidang perikanan-kalautan meliputi bisnis udang dan, bisnis patin dan jambal serta bisnis ikan nila. Narasumber Temu Usaha Agribisnis udang sebagai narasumber : Ditjen Perikanan Budidaya; Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan; Badan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan; Badan Riset Kelautan dan Perikanan; Perbankan/Perkreditan dan praktisi lainnya. Temu Usaha Agribisnis patin dan jambal sebagai narasumber adalah : Ditjen Perikanan Budidaya; Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

84 Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan; Badan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan; Badan Riset Kelautan dan Perikanan; Perbankan/Perkreditan serta Praktisi lainnya. Temu Usaha Agribisnis ikan nila sbagai narasumber adalah : Ditjen Perikanan Budidaya; Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan; Badan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan; Badan Riset Kelautan dan Perikanan; Perbankan/Perkreditan serta Praktisi lainnya. 6. Temu Usaha Agribisnis Bidang Kehutanan Materi yang disampaikan pada acara temu usaha agribisnis bidang kehutanan adalah berkaitan dengan hasil-hasil hutan yang diusahakan oleh petani kehutanan atau LMDH (Lembaga Masyarakat Daerah Hutan). Temu Usaha Agribisnis Kehutanan sebagai narasumber adalah : Direktur Jenderal, Badan Sumberdaya Manusia Kehutanan; Badan Litbang Kehutanan; Perbankan/Perkreditan dan praktisi lainnya. 8. Metode Pertemuan a. Pengumpulan Data Peserta Kelompok Tani dan Pengusaha Agribisnis Dilakukan pengiriman surat ke Provinsi untuk mendaftarkan kelompok tani peserta Temu Usaha Agribisnis sesuai komoditasnya dengan persyaratan yang telah ditentukan. Demikian pula dilakukan pengiriman Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

85 surat dengan folder semua pengusaha agribisnis untuk ikut mendaftar sebagai peserta. Data-data petani-nelayan yang mendaftar berikut produknya yang akan ditransaksikan dibukukan berupa Leaflet/brosur/fólder/dll dan disampaikan pada para pengusaha agribisnis pada saat temu usaha agribisnis dilakukan. Pengusaha dan Buyer/BUMN/Kontaktani-nelayan, produsen/perusahaan mitra kerja yang berdomisili diluar Jawa Timur mendaftarkan diri kepada panitia pusat. Pengusaha dan Buyer/BUMN/Kontak Tani Nelayan, produsen/perusahaan mitra kerja yang berdomisili di Jawa Timur mendaftarkan diri kepada panitia daerah. Panitia pusat menyusun jadwal kegiatan temu usaha berdasarkan bentuk kegiatan, peserta dan waktu pelaksanaan. b. Pemaparan Produk Pertanian, Kelompok Tani serta Kontak Bisnis dan atau Transaksi Bisnis Pemaparan produk petani-nelayan dilakukan secara rinci saat temu usaha dan dilanjutkan dengan acara transaksi langsung dengan para pengusaha yang berminat. Dalam acara temu usaha dipimpin oleh narasumber dan dilakukan pencatatan hasil kontak bisnis dan atau transaksi bisnis. Karena itu disiapkan blangko-blangko untuk kontak bisnis dan atau transaksi bisnis serta blanko/contoh MOU (nota kesepahaman kontak bisnis dan transaksi bisnis). Pertukaran informasi dalam bentuk Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

86 peragaan sampel produk dan atau diskusi/diskusi panel mengenai kebutuhan dan penyediaan produk pertanian/industri berdasarkan jumlah, mutu, waktu dan harga sesuai permintaan pasar, permodalan, teknologi untuk peningkatan nilai tambah dan instrumentasi sesuai peraturan perdagangan. Pertemuan untuk penandatangan kontrak jual beli, penyerahan produk dan pembayaran perdana. Transaksi kerjasama perlu ada terjadi kontrak bisnis. c. Narasumber Temu Usaha Narasumber yang melakukan pemanduan dalam temu usaha sangat menentukan dari keberhasilan kontak bisnis dan transaksi bisnis. Narasumber setiap bidang produk pertanian umumnya tidak sama karena itu diperlukan beberapa narasumber antara lain bidang produk tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan kelautan serta kehutanan. Narasumber perlu dipastikan sejak awal dan harus hadir tepat waktu agar tidak meresahkan petani dan peserta lainnya. d. Pelaku 1) Kontak Tani Nelayan sebagai produsen hasil pertanian; 2) Pengusaha dan atau Buyer/BUMN/Perusahaan Pembimbing/Mitra kerja yang bergerak dibidang agribisnis; Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

87 3) Instansi/Lembaga terkait yang bergerak dalam pemasaran, perdagangan dan lembaga pembiayaan/keuangan serta kebijaksanaan di bidang pertanian. e. Kontak Bisnis Pelaksana kontrak bisnis adalah pihak yang menandatangani kontrak atau melaksanakan hasil kontrak dengan disaksikan oleh satu atau beberapa orang pejabat pemerintah yang terkait. f. Sarana Sarana utama yang ada adalah : a. Gedung berkapasitas 600 orang; b. Meja dan kursi untuk pembicara, moderator dan notulis; c. Sound system dan perlengkapannya; d. Alat bantu visualisasi (LCD proyector, overhead, papan tulis, laptop dll). g. Pelaporan Panitia pelaksana Temu Usaha Agribisnis membuat laporan akhir kegiatan Temu Usaha Agribisnis setelah selesai pelaksanaan kegiatan dan diserahkan kepada Seksi Kesekretariatan/Urusan Publikasi, Dokumentasi dan Pelaporan. 9. Penyaji a. Petani-nelayan dan pembudidaya ikan. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

88 b. Pengusaha dan atau Pembeli/BUMN/Perusahaan pembimbing/mitra kerja yang bergerak di bidang agribisnis. c. Instansi/lembaga terkait yang bergerak dalam pemasaran, perdagangan dan lembaga pembiayaan/keuangan serta kebijaksanaan di bidang pertanian, perikanan dan kehutanan. 10. Kontak Bisnis Pelaksana kontrak bisnis adalah pihak yang menandatangani kontrak atau melaksanakan hasil kontrak dengan disaksikan oleh satu atau beberapa orang pejabat pemerintah yang terkait. 11. Sarana Utama a. Gedung berkapasitas 200 orang; b. Meja dan kursi untuk pembicara, moderator dan notulis; c. Sound system dan perlengkapannya; d. Alat bantu visualisasi (LCD proyektor, overhead, papan tulis, laptop dll). 12. Pelaksanaan a. Pengusaha dan atau Pembeli/BUMN/petani-nelayan, produsen/perusahaan mitra kerja yang berdomisili di luar Kalimantan Timur mendaftarkan diri kepada Panitia Penyelenggara. b. Pengusaha dan atau Pembeli/BUMN/petani-nelayan, produsen/perusahaan mitra kerja yang berdomisili di Jawa Timur mendaftarkan diri kepada Panitia Pelaksana. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

89 c. Panitia Penyelenggara menyusun jadwal kegiatan temu usaha berdasarkan bentuk kegiatan, peserta dan waktu pelaksanaan. d. Panitia Pelaksana Temu Usaha Agribisnis diharuskan membuat laporan akhir kegiatan Temu Usaha Agribisnis dan diserahkan kepada Seksi Kesekretariatan/Urusan Publikasi, Dokumentasi dan Pelaporan. 13. Tata Tertib Dalam pelaksanaan Temu Usaha Agribisnis tersebut peserta harus mematuhi tata tertib sebagai berikut : a. Peserta hadir 30 menit sebelum acara dimulai; b. Peserta mengisi daftar hadir yang telah disediakan panitia perorangan atau kelompok; c. Bagi peserta dari instansi Penelitian, Penyuluh, Pengawas Benih Tanaman (PBT), Pengamat Hama (POPT), untuk keperluan angka kredit dapat membawa formulir untuk ditandatangani dan dicap dari panitia; d. Peserta yang belum mendaftar sebelumnya diharapkan mendaftar kepada panitia melalui ketua kelompok atau perorangan; e. Mengikuti acara dengan tertib sampai selesai; f. Apabila terjadi transaksi maka telah disediakan tempat khusus untuk transaksi bisnis; g. Peserta yang membawa contoh produk dan leaflet/brosur diharapkan untuk diserahkan ke Panitia untuk disampaikan ke pengusaha sesuai dengan komoditasnya. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

90 C. Lomba Stand 1. Pengertian Lomba Stand adalah kegiatan penilaian stand pameran yang meliputi pelayanan informasi, keserasian dalam penyajian komoditi, dekorasi, kerapian dan kebersihan. Lomba stand diselenggarakan untuk menetapkan stand terbaik dari seluruh stand peserta yang mengikuti kegiatan pameran dan promosi pada PENAS XIV Petani-Nelayan Tujuan Meningkatkan daya inovasi dan kreativitas peserta pameran pembangunan dalam menyampaikan pesan informasi melalui peragaan dalam bentuk visualisasi/peragaan produk dan jasa. 3. Sasaran Sasaran kegiatan lomba stand PENAS XIV Petani-Nelayan 2014 adalah Terselenggaranya penilaian stand peserta pameran dan promosi pada PENAS XIV Petani-Nelayan Out Put Terpilihnya peserta terbaik (Juara I, II, dan III) dari lomba stand untuk 4 kategori, yaitu kategori: Gelar Agribisnis, Gelar Agromina, Gelar Agroforestry dan Umum. 5. Waktu dan Tempat a) Pendaftaran Pendaftaran peserta lomba stand dilakukan sejak tanggal 20 April s.d 31 Mei 2014, pada: Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

91 1) Bidang III PENAS XIV Petani-Nelayan 2014, yaitu Bidang Kemitraan Usaha dan Jaringan Informasi Agribisnis, Seksi Lomba Stand. 2) Sekretariat PENAS XIV Petani-Nelayan 2014, Pusat Penyuluhan Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Gedung D lantai 5, Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta-Selatan, (No Telp/Fax (021) / b) Penyelenggaraan Penilaian lomba stand dilakukan pada: - Waktu : Minggu Selasa, 7 11 Juni Tempat : Arena Stand Pameran. c) Pengumuman Pemenang Pengumuman pemenang dan pemberian hadiah dilakukan pada Tanggal 11 Juni 2014, bertempat di arena pameran. 4. Peserta Peserta lomba stand adalah : a. Pemerintah provinsi, kabupaten/kota; b. BUMN, Swasta; c. Koperasi, UK; d. Umum (Kelompok Tani). 5. Katagori Lomba Stand a. Agribisnis; b. Agromina; Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

92 c. Agroforestry; d. Umum. 6. Materi Penilaian Materi penilaian meliputi aspek antara lain : a) Penyajian Materi. Perkebunan a. Hulu : Benih Bibit Pohon/tanaman Hasil Panen (Buah, dll) b. Hilir : - TBS - Crumb rubber - Kopi Bubuk - Cokelat - CPO - Minyak kelapa - Gula Pasir - Teh - Gambir - Sheet bubuk - Minyak Nilam - Nata de Coco - Minyak & derivatnya - Mitra Usaha Pertanian a. Hulu : - Benih - Pupuk - Pestisida - Alat-alat panen Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

93 - Hasil Panen (Gabah, dll) b. Hilir : - Mesin Pengolah Gabah - RMU (Rice Milling Unit) - Beras kualitas - Pengemasan beras - Dolog, perusahaan besar (Mitra) Peternakan a. Hulu : - Benih ternak - Pakan ternak - Obat-obatan - Peternakan b. Hilir : - Telur - Daging - Kemasan daging - Mitra Usaha Hortikultura a. Hulu : - Benih Hortikultura - Pupuk - Pestisida - Alat-alat panen b. Hilir : - Pabrik pengolahan/pengawetan - Pengemasan Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

94 - Mitra Perikanan a. Hulu : - Benih - Pakan - Keramba ikan - Kolam - Obat-obatan - Perikanan darat (air tawar) - Perikanan darat b. Hilir : - Pabrik pengolahan/pengawetan - Pengemasan - Mitra Kehutanan a. Hulu : - Benih - Pembibitan/persemaian - Tanaman - Obat-obatan - Panen kayu - Madu, tanaman semusim b. Hilir : - Pabrik pengolahan kayu - Kayu olahan - Veneer Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

95 - Triplek - Pulp - Hard Board - Fiber board Keseluruhan aktivitas produksi, menampilkan: - Kegiatan hulu, hilir, 4 (empat) sub sektor pertanian - Angka, grafik, gambar, skema, brosur-brosur, leaflet, dll b) Penataan Ruang 1) Nilai Artistik Keindahan, perpaduan warna serasi Kandungan nilai seni modern atau tradisional Kerapian Ada denah/maket ruangan 2) Urutan Penyusunan Materi Teratur dan berurutan sesuai tahapan proses produksi serta mudah dipahami oleh masyarakat awam 3) Keserasian antara Tema, Materi, Alur Pengunjung dan dilengkapi dengan: Jalan yang memadai dan nyaman (rata, tidak becek, tidak berdebu Pintu masuk dan pintu keluar diatur Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

96 sedemikian rupa agar tidak semrawut, dilengkapi gapura Ada penunjuk arah pintu masuk, alur pengunjung dan pintu keluar 4) Keunikan Bangunan stand unik (mempunyai ciri khas yang berbeda dengan stand lainnya tetapi tetap mempertahankan nilai artistik dan banyak menarik perhatian pengunjung) ditambah atraksi-atraksi dengan door price, pemutaran film, demo, peragaan/ praktek, konsultasi, dll. c) Kebersihan Stand 1) Sarana Kebersihan Tersedia bak/kantong sampah secara memadai di lokasi stand 2) Keadaan Materi dan Lingkungan Materi baru dan selalu dijaga kebersihannya Halaman dan lantai stand selalu dalam keadaan bersih dan teratur Kondisi ruangan segar, nyaman dan tidak berbau yang tidak sedap d) Pelayanan Pemandu Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

97 1) Penampilan Tata busana/seragam rapi, serasi Tutur kata dan wajah yang ramah Kesopanan 2) Penguasaan materi Menguasai materi /data /informasi /laporan perkembangan/harga di pasar dalam dan luar negeri Mampu menjelaskan kepada pengunjung secara runtut/sistematis dan mudah dipahami 3) Keramahan Memberi salam kepada setiap pengunjung, menjelaskan materi dan menjawab pertanyaan dengan ramah dan memberikan ucapan terima kasih atas kunjungan para pengunjung e) Animo Pengunjung Ada buku tamu untuk mencatat pengunjung yang datang ke stand Jumlah pengunjung yang datang ke stand 6. Pelaksanaan Pelaksanaan penilaian dilakukan oleh Tim Penilai pada hari pelaksanaan lomba stand. Penilaian dilakukan berdasarkan perencanaan yang telah dilakukan dan disetujui sebelumnya. Beberapa kriteria yang digunakan dalam penilaian suatu stand adalah sebagai berikut : Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

98 a. Teamwork (Kerjasama Tim) Teamwork (kerjasama tim) adalah keinginan untuk bekerjasama dengan orang lain secara kooperatif dan menjadi bagian dari kelompok, bukan bekerja secara terpisah atau saling berkompetisi. Kompetensi kerjasama menekankan peran sebagai anggota kelompok, bukan sebagai pemimpin. Kelompok disini dalam arti yang luas, yaitu sekelompok individu yang menyelesaikan suatu tugas atau proses. Beberapa aspek yang dapat digunakan untuk melakukan penilaian terhadap kerjasama antara lain pembagian kerja yang baik diantara penjaga stand dan penjaga stand menunjukkan keaktifan yang sama. b. Konsep Stand Konsep stand berkaitan dengan bagaimana suatu stand menampilkan dirinya. Hal-hal yang dapat dinilai dari konsep stand adalah: (1) dekorasi, yaitu keindahan penataan stand serta kesesuaian dekorasi stand dengan tema acara serta produk yang ditampilkan; (2) cara penyajian, yaitu keramahan penjaga stand dalam melayani permintaan pengunjung dan menjawab seluruh pertanyaan pengunjung, kesamaan pakaian yang digunakan, apa yang dilakukan penjaga stand ketika tidak ada pengunjung dan hal-hal lain yang terlihat ketika penilaian yang dapat mempengaruhi penilaian dari Tim Penilai. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

99 c. Manajemen Waktu Manajemen waktu dinilai dari sejauh mana pemilik stand mampu mempersiapkan stand miliknya dalam jangka waktu yang diberikan. Manajemen waktu juga melihat kaitan antara kerumitan dekorasi stand dengan waktu yang diberikan. Semakin rumit dekorasi suatu stand semakin bagus penilaian stand tersebut dari aspek manajemen waktu. d. Animo Pengunjung/Peserta Lain Animo pengunjung/peserta lain dapat diartikan sebagai antusiasme pengunjung/peserta lain untuk datang ke stand yang dinilai. Hal-hal yang dapat dinilai antara lain: (1) perbandingan antara jumlah pengunjung yang hadir dengan jumlah pengunjung yang datang ke stand; (2) waktu yang dihabiskan pengunjung di stand, dan (3) keaktifan pengunjung ketika berkunjung ke stand. 7. Evaluasi / pelaporan Tahap evaluasi/pelaporan merupakan tahap terakhir dari suatu penilaian suatu stand. Evaluasi dilakukan terhadap tahap hasil penilaian yang diperoleh oleh Tim Penilai. Hasil evaluasi akan berupa laporan kepada pihak penyelenggara lomba stand mengenai jalannya proses penilaian beserta peringkat dari stand yang dinilai. Peringkat yang dihasilkan akan digunakan untuk menentukan pemenang dari lomba stand yang diadakan. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

100 Biasanya laporan evaluasi sudah diterima oleh penyelenggara, beberapa jam sebelum acara selesai karena laporan ini akan digunakan sebagai dasar untuk pengumuman pemenang yang biasanya dilakukan pada hari terakhir pelaksanaan pameran. 8. Pembiayaan Pembiayaan penyelenggaraan kegiatan lomba stand dibebankan kepada masing-masing kementerian (Pertanian, Kelautan-Perikanan, Kehutanan), APBD Provinsi dan APBD Kabupaten. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

101 PETUNJUK TEKNIS (JUKNIS) LOMBA STAND BIDANG KEMITRAAN USAHA DAN JARINGAN INFORMASI AGRIBISNIS PENAS PETANI NELAYAN XIV TAHUN 2014 KABUPATEN MALANG-JAWA TIMUR I. PENDAHULUAN Pekan Nasional (PENAS) XIV Petani-Nelayan 2014 merupakan wahana bagi para petani-nelayan seluruh Indonesia untuk melakukan konsolidasi, pengembangan diri, tukar menukar informasi, apresiasi, kemitraan dan promosi hasil pertanian, perikanan dan kehutanan yang diselenggarakan secara teratur dan berkelanjutan. Pekan Nasional (PENAS) Petani Nelayan XIV Tahun 2014 diselenggarakan di Kabupaten Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur pada tanggal 7-12 Juni Tema Pekan Nasional (PENAS) Petani Nelayan XIV Tahun 2014adalah Melalui Pemberdayaan Petani Nelayan dan Penguasaan Teknologi Tepat Guna Kita Kembangkan Daya Saing Perekonomian Nasional Dalam Rangka Peningkatan Pendapatan Petani Nelayan. Melalui PENAS Petani Nelayan XIV Tahun 2014 ini, para petani-nelayan berkesempatan untuk saling mengisi dalam upaya memperkuat kepemimpinan agribisnis di tingkat petani-nelayan yang diharapkan mampu mengubah petani nelayan menjadi lebih bergairah terhadap pembangunan pertanian dan usaha agribisnis. Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan pada penyelenggaraan PENAS XIV Petani-Nelayan 2014, meliputi 7 bidang, yaitu : 1. Upacara dan apresiasi. 2. Kepemimpinan dan kemandirian kontak tani-nelayan. 3. Kemitraan usaha dan jaringan informasi agribisnis. 4. Pengembangan teknologi dan kualitas produksi agribisnis. 5. Pengembangan wirausaha petani-nelayan dan kesadaran lingkungan. 6. Sinkronisasi program pembangunan pertanian pusat dan daerah. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

102 7. Kesekretariatan. Salah satu dari ketujuh aspek yang dilaksanakan pada PENAS Petani Nelayan XIV Tahun 2014 adalah Bidang Kemitraan Usaha dan Jaringan Informasi Agribisnis. Serangkaian kegiatan yang dilakukan pada Bidang Kemitraan Usaha dan Jaringan Informasi Agribisnis meliputi: 1. Expo aquaculture. 2. Expo agroforestry. 3. Pengembangan pasar lelang hasil pertanian. 4. Expo peternakan nasional. 5. Pameran pembangunan pertanian nasional. 6. Temu usaha agribisnis. 7. Lomba stand. 8. Pengembangan jaringan informasi agribisnis. Lomba stand merupakan salah satu kegiatan di Bidang Kemitraan Usaha dan Jaringan Informasi Agribisnis dari serangkaian kegiatan dalam rangka mengisi pertemuan akbar PENAS Petani Nelayan XIV Tahun Lomba Stand adalah kegiatan penilaian stand pameran yang meliputi pelayanan informasi, keserasian dalam penyajian komoditi, dekorasi, kerapian dan kebersihan. Lomba stand diselenggarakan untuk menetapkan stand terbaik dari seluruh stand peserta yang mengikuti kegiatan pameran dan promosi pada PENAS Petani Nelayan XIV Tahun II. TUJUAN Tujuan penyelenggaraan kegiatan lomba stand adalah meningkatkan daya inovasi dan kreativitas peserta PENAS XIV Petani- Nelayan 2014 dalam menyampaikan pesan informasi melalui demonstrasi atau peragaan dalam bentuk visualisasi/peragaan produk dan jasa yang dapat dipahami oleh para peserta, undangan, pejabat dan masyarakat lain yang menyaksikan stand pameran dan promosi. III. SASARAN Sasaran kegiatan lomba stand PENAS XIV Petani-Nelayan 2014 adalah : 1. Terselenggaranya penilaian stand peserta pameran dan promosi pada PENAS XIV Petani-Nelayan Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

103 2. Terpilihnya peserta terbaik (Juara I, II, dan III) dari lomba stand untuk 4 kategori, yaitu kategori: Gelar Agribisnis, Gelar Agromina, Gelar Agroforestry dan Umum. IV. OUTPUT Output yang diharapkan dari penyelenggaraan kegiatan lomba stand adalah meningkatnya daya inovasi dan kreativitas peserta PENAS XIV Petani-Nelayan 2014 dalam menyampaikan pesan informasi melalui demonstrasi atau peragaan dalam bentuk visualisasi/peragaan produk dan jasa yang mudah dipahami oleh para peserta, undangan, pejabat dan masyarakat lain yang menyaksikannya. V. WAKTU DAN TEMPAT 1. Pendaftaran Pendaftaran peserta lomba stand dilakukan sejak tanggal 2 Mei 2014 s.d 6 Juni 2014, pada: a. Bidang III PENAS XIV Petani-Nelayan 2014, yaitu Bidang Kemitraan Usaha dan Jaringan Informasi Agribisnis, Seksi Lomba Stand (Contact Person: Dr. Ir. Ibrahim Saragih, MSi., HP: ; dan Ir. Eko Kamota Widodo, MM., HP: ). b. Sekretariat PENAS XIV Petani-Nelayan 2014, Pusat Penyuluhan Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Gedung D lantai 5, Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta-Selatan, (No Telp/Fax (021) / Penyelenggaraan Penilaian lomba stand dilakukan pada: Waktu : Sabtu Rabu, 7 11 Juni 2014 Tempat : Arena Pameran. 3. Pengumuman Pemenang Pengumuman pemenang dan pemberian hadiah dilakukan pada Tanggal 12 Juni 2014, bertempat di arena pameran. VI. PESERTA Peserta kegiatan lomba stand adalah wakil-wakil dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, BUMN, Swasta, Koperasi/UKM dan Masyarakat Umum (kelompok tani, dan lainlain) yang mengikuti pameran/promosi dan mendaftarkan diri sebagai Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

104 peserta lomba stand pada PENAS XIV Petani-Nelayan 2014, sesuai dengan kategori Gelar Agribisnis, Gelar Agromina, Gelar Agroforestry dan Umum. VII. PENILAIAN LOMBA STAND Materi penilaian lomba stand meliputi aspek-aspek : 1. Penyajian Materi. 2. Penataan Ruang. 3. Kebersihan Stand. 4. Pelayanan Pemandu. 5. Jumlah pengunjung stand pameran. Skoring penilaian dilakukan berdasarkan skala skor/nilai antara Masing-masing rentang kategori memiliki nilai yang berbeda-beda. Penentuan nilai dilakukan berdasarkan kesepakatan tim penilai. Hasil penilaian terdiri dari 4 kategori, yaitu: (1) Sangat Baik = ; (2) Baik = 71-84; (3) Cukup Baik = 56-70; dan (4) Kurang Baik = Penjurian dilakukan pada keempat kategori lomba stand, masing-masing Gelar Agribisnis, Gelar Agromina, Gelar Agroforestry dan Umum. Juri untuk lomba stand Kategori Gelar Agribisnis, Gelar Agromina, Gelar Agroforestry berjumlah 5 orang, masing-masing 3 orang dari perwakilan Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan - Perikanan, dan Kementerian Kehutanan, serta 2 orang dari Panitia Seksi Lomba Stand. Sedangkan juri untuk Kategori Umum berasal dari Panitia Seksi Lomba Stand. Dengan demikian jumlah juri untuk keempat kategori adalah 20 orang. VIII. PEMBIAYAAN Pembiayaan penyelenggaraan kegiatan lomba stand dibebankan kepada masing-masing kementerian (Pertanian, Kelautan- Perikanan, Kehutanan), APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten. IX. PANITIA PENYELENGGARA Panitia penyelenggara lomba stand terdiri dari Panitia Pusat dan Panitia Daerah, yaitu : Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

105 X. ALAMAT PANITIA PENYELENGGARA Alamat Surat dan Kontak Person Panitia Pusat: a. Bidang III PENAS XIV Petani-Nelayan 2014, yaitu Bidang Kemitraan Usaha dan Jaringan Informasi Agribisnis, Seksi Lomba Stand (Contact Person: Dr. Ir. Ibrahim Saragih, MSi., HP: ; dan Ir. Eko Kamota Widodo, MM., HP: ). b. Sekretariat PENAS XIV Petani-Nelayan 2014, Pusat Penyuluhan Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Gedung D lantai 5, Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta-Selatan, (No Telp/Fax (021) / TATA CARA PELAKSANAAN PENILAIAN LOMBA STAND PENAS PETANI-NELAYAN XIV TAHUN 2014 KABUPATEN MALANG JAWA TIMUR I. PENDAHULUAN Secara garis besar, penilaian terhadap suatu stand dapat dibagi kedalam 3 tahap, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, dan (3) evaluasi/pelaporan. Penilaian suatu stand dapat berjalan dengan baik apabila ketiga hal diatas dilaksanakan dengan baik. Oleh karena itu, penyusunan suatu standar penilaian terhadap ketiga tahapan tersebut, penting untuk dimiliki. II. PERENCANAAN Perencanaan merupakan tahap awal dalam proses penilaian suatu stand. Pada tahap ini Tim Penilai melakukan brainstorming (curah pendapat dan urun rembug) mengenai 5W+1H (What, Who, When, Where, Why, and How) dari penilaian yang akan dilakukan. a. What (Apa) Tim Penilai merumuskan apa saja yang akan dinilai dari suatu stand. Beberapa kriteria yang dapat digunakan adalah Teamwork (kerjasama tim), konsep stand (dekorasi dan cara penyajian), manajemen waktu (waktu pembukaan dan penutupan stand), animo pengunjung/peserta. Kriteria-kriteria lain dapat ditambahkan apabila dianggap diperlukan. b. Who (Siapa) Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

106 Who berkaitan dengan penetapan dan pembagian tugas antar anggota Tim Penilai. Tim Penilai menentukan siapakah yang akan menilai termasuk pembentukan tim apabila penilaian dilakukan secara tim. c. When (Kapan) When (kapan) berkaitan dengan waktu penilaian. Tim Penilai memutuskan kapan penilaian dilakukan, berapa kali penilaian dilakukan, dan berapa lama penilaian dilakukan. Penentuan waktu penilaian disesuaikan dengan kriteria yang akan dinilai. d. Where (Dimana) Where (dimana) berkaitan dengan posisi Tim Penilai dalam melakukan penilaian, apakah tim penilai melihat dari jauh atau ikut bergabung dengan pengunjung stand. Hal ini berkaitan dengan keputusan tim, apakah akan menunjukkan jati dirinya sebagai penilai atau berpura-pura sebagai pengunjung. e. Why (Mengapa) Why (mengapa) berkaitan dengan tujuan diadakannya acara perlombaan stand yang diadakan dikaitkan dengan kriteria penilaian. Tim Penilai harus mengetahui tujuan diadakannya acara perlombaan stand sehingga dapat memberikan penilaian yang lebih baik. f. How (Bagaimana) How (bagaimana) berkaitan dengan penentuan metode penilaian. Tim Penilai menentukan metode penilaian yang akan digunakan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penentuan metode penilaian adalah: 1. Rentang nilai yang akan digunakan. Tim Penilai menentukan skala penilaian yang akan digunakan, nilai terendah dan tertinggi yang dapat diberikan untuk suatu kriteria. 2. Tata cara penentuan skor akhir. 3. Tata cara penentuan pemenang, bagaimana memilih pememang terhadap peserta yang memiliki nilai yang sama. 4. Tata cara penilaian yang mencakup apakah penilaian oleh Tim Penilaian dilakukan secara individu atau dilakukan secara berkelompok serta menentukan apakah satu orang menilai satu atau seluruh kriteria. Pada tahap ini dapat juga ditentukan apakah dalam menilai, Tim Penilai menunjukkan Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

107 jati diri sebagai penilai atau berpura-pura menjadi pengunjung stand. 5. Hal-hal lain yang dianggap penting. Beberapa metode penilaian yang dapat digunakan adalah pemberian skor murni dan pemberian skor berdasarkan pembobotan. Contoh penilaian lomba stand berdasarkan skor murni adalah sebagai berikut: Form Penilaian Lomba Stand Nama Acara : PENAS XIV PETANI-NELAYAN 2014 Nama Stand : KEMENTERIAN PERTANIAN Tanggal Penilaian :... No. Unsur Penilaian Skor 1. Teamwork/Kerjasama Tim Dekorasi Stand Pelayanan Penjaga Stand Kekompakan Penjaga Stand Manajemen Waktu Animo Pengunjung 95 Total Skor 500 Penilai ( Nama Terang) Catatan: 1.Penilai memberikan skor berdasarkan rentang nilai yang telah disepakati, misalnya terendah dan tertinggi Pemenang adalah stand yang memiliki nilai tertinggi, apabila ada stand yang bernilai sama, penentuan pemenang dilakukan dengan melakukan voting yang mekanismenya berdasarkan kesepakatan seluruh anggota Tim Penilai. 3.Unsur penilaian yang dipakai disesuaikan dengan kesepakatan seluruh anggota Tim Penilai. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

108 Sedangkan contoh penilaian lomba stand berdasarkan pembobotan adalah sebagai berikut: Form Penilaian Lomba Stand Nama Acara : PENAS XIV PETANI-NELAYAN 2014 Nama Stand : KEMENTERIAN PERTANIAN Tanggal Penilaian :... No. Unsur Penilaian Hasil Penilaian*) SB B CB K 1. Teamwork/Kerjasama Tim V (80) 2. Dekorasi Stand V (70) 3. Pelayanan Penjaga Stand V (80) 4. Kekompakan Penjaga Stand V (70) 5. Manajemen Waktu V (70) 6. Animo Pengunjung V (85) Total Skor =455 Penilai ( Nama Terang) Catatan: *) 1.Hasil penilaian diisi dengan simbol V. 2.Pada contoh diatas rentang nilai antara yang dibagi menjadi 4 yaitu; (1) Sangat Baik = ; (2) Baik = 71-84; (3) Cukup Baik = 56-70; dan (4) Kurang Baik = Penilai menilai berdasarkan kriteria hasil penilaian yang selanjutnya diubah kedalam angka. Angka yang dihasilkan masing-masing kriteria kemudian dijumlahkan untuk mendapat skor akhir. 3.Pemenang adalah stand yang memiliki nilai tertinggi, apabila ada stand yang bernilai sama, penentuan pemenang dilakukan dengan melakukan voting yang mekanismenya berdasarkan kesepakatan seluruh anggota Tim Penilai. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

109 4.Unsur penilaian yang dipakai disesuaikan dengan kesepakatan seluruh anggota Tim Penilai. III. PELAKSANAAN Pelaksanaan penilaian dilakukan oleh Tim Penilai pada hari pelaksanaan lomba stand. Penilaian dilakukan berdasarkan perencanaan yang telah dilakukan dan disetujui sebelumnya. Berikut ini adalah penjelasan dari beberapa kriteria yang dapat digunakan dalam penilaian suatu stand. a. Teamwork (Kerjasama Tim) Teamwork (kerjasama tim) adalah keinginan untuk bekerjasama dengan orang lain secara kooperatif dan menjadi bagian dari kelompok, bukan bekerja secara terpisah atau saling berkompetisi. Kompetensi kerjasama menekankan peran sebagai anggota kelompok, bukan sebagai pemimpin. Kelompok disini dalam arti yang luas, yaitu sekelompok individu yang menyelesaikan suatu tugas atau proses. Beberapa aspek yang dapat digunakan untuk melakukan penilaian terhadap kerjasama antara lain pembagian kerja yang baik diantara penjaga stand dan penjaga stand menunjukkan keaktifan yang sama. b. Konsep Stand Konsep stand berkaitan dengan bagaimana suatu stand menampilkan dirinya. Hal-hal yang dapat dinilai dari konsep stand adalah: (1) dekorasi, yaitu keindahan penataan stand serta kesesuaian dekorasi stand dengan tema acara serta produk yang ditampilkan; (2) cara penyajian, yaitu keramahan penjaga stand dalam melayani permintaan pengunjung dan menjawab seluruh pertanyaan pengunjung, kesamaan pakaian yang digunakan, apa yang dilakukan penjaga stand ketika tidak ada pengunjung dan hal-hal lain yang terlihat ketika penilaian yang dapat mempengaruhi penilaian dari Tim Penilai. c. Manajemen Waktu Manajemen waktu dinilai dari sejauh mana pemilik stand mampu mempersiapkan stand miliknya dalam jangka waktu yang diberikan. Manajemen waktu juga melihat kaitan antara kerumitan dekorasi stand dengan waktu yang diberikan. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

110 Semakin rumit dekorasi suatu stand semakin bagus penilaian stand tersebut dari aspek manajemen waktu. d. Animo Pengunjung/Peserta Lain Animo pengunjung/peserta lain dapat diartikan sebagai antusiasme pengunjung/peserta lain untuk datang ke stand yang dinilai. Hal-hal yang dapat dinilai antara lain: (1) perbandingan antara jumlah pengunjung yang hadir dengan jumlah pengunjung yang datang ke stand; (2) waktu yang dihabiskan pengunjung di stand, dan (3) keaktifan pengunjung ketika berkunjung ke stand. IV. EVALUASI/PELAPORAN Tahap evaluasi/pelaporan merupakan tahap terakhir dari suatu penilaian suatu stand. Evaluasi dilakukan terhadap tahap hasil penilaian yang diperoleh oleh Tim Penilai. Hasil evaluasi akan berupa laporan kepada pihak penyelenggara lomba stand mengenai jalannya proses penilaian beserta peringkat dari stand yang dinilai. Peringkat yang dihasilkan akan digunakan untuk menentukan pemenang dari lomba stand yang diadakan. Biasanya laporan evaluasi sudah diterima oleh penyelenggara, beberapa jam sebelum acara selesai karena laporan ini akan digunakan sebagai dasar untuk pengumuman pemenang yang biasanya dilakukan pada hari terakhir pelaksanaan pameran. II. PENATAAN RUANG Nilai Artistik Keindahan, perpaduan warna serasi Kandungan nilai seni modern atau tradisional Kerapian Ada denah/maket ruangan Urutan Penyusunan Materi Teratur dan berurutan sesuai tahapan proses produksi serta mudah dipahami oleh masyarakat awam Keserasian antara Tema, Materi, Alur Pengunjung dan dilengkapi dengan: Jalan yang memadai dan nyaman (rata, tidak becek, tidak berdebu Pintu masuk dan pintu keluar diatur sedemikian rupa agar tidak semrawut, dilengkapi gapura Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

111 Ada penunjuk arah pintu masuk, alur pengunjung dan pintu keluar Keunikan Bangunan stand unik (mempunyai ciri khas yang berbeda dengan stand lainnya tetapi tetap mempertahankan nilai artistik dan banyak menarik perhatian pengunjung) ditambah atraksiatraksi dengan door price, pemutaran film, demo, peragaan/ praktek, konsultasi, dll. III. KEBERSIHAN STAND 1. Sarana Kebersihan Tersedia bak/kantong sampah secara memadai di lokasi stand 2. Keadaan Materi dan Lingkungan Materi baru dan selalu dijaga kebersihannya Halaman dan lantai stand selalu dalam keadaan bersih dan teratur Kondisi ruangan segar, nyaman dan tidak berbau yang tidak sedap IV. PELAYANAN PEMANDU Penampilan Tata busana/seragam rapi, serasi Tutur kata dan wajah yang ramah Kesopanan Penguasaan materi Menguasai materi /data /informasi /laporan perkembangan /harga di pasar dalam dan luar negeri Mampu menjelaskan kepada pengunjung secara runtut/sistematis dan mudah dipahami Keramahan Memberi salam kepada setiap pengunjung, menjelaskan materi dan menjawab pertanyaan dengan ramah dan memberikan ucapan terima kasih atas kunjungan para pengunjung V. ANIMO PENGUNJUNG Ada buku tamu untuk mencatat pengunjung yang datang ke stand Jumlah pengunjung yang datang ke stand Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

112 PESERTA/INSTANSI : KATEGORI No 1 Penyajian Materi (20%) DAFTAR PENILAIAN LOMBA STAND PENAS PETANI-NELAYAN XIV TAHUN 2014 : Agribisnis/Agromina/Agroforestry/Umum SKOR (40-100) ANGKA HURUF MATERI PENILAIAN : a b c Subsistem Agribisnis Hulu Subsistem Agribisnis Hilir Keseluruhan Aktivitas Produk Pangan (Hulu-Hilir) JUMLAH 2 Penataan Ruang (20%) 3 Kebersi han Stand (20%) 4 Pelayanan Pemandu (20%) 5 Animo Pengun jung (20%) : a b c : a b c : a b c a b c Nilai Artistik/ Keunikan Urutan Pemasangan Materi Keserasian antara Tema, Materi, Alur Jalan/Pengunjung JUMLAH Sarana kebersihan Kondisi Lingkungan Stand Sehat dan Segar JUMLAH Penampilan (Tutur Kata, Busana) Penguasaan Materi Pameran Keramahan JUMLAH Ketersediaan buku pengunjung Jumlah pengunjung yang datang Penyediaan media informasi JUMLAH Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

113 JUMLAH SKOR 1 s.d 5:... JUMLAH SKOR Rata-Rata1:... Panitia Lomba Stand PENAS XIV PETANI-NELAYAN 2014 KETUA TIM Malang, TIM PENILAI Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

114 FORMULIR PENDAFTARAN LOMBA STAND PENAS PETANI-NELAYAN XIV TAHUN 2014 KABUPATEN MALANG JAWA TIMUR NAMA PESERTA/INSTANSI : ALAMAT : KATEGORI LOMBA STAND YANG DIIKUTI 1. Agribisnis 2. Agromina 3. Agroforestry 4. Umum TANGGAL PENDAFTARAN : TANDA TANGAN : (Nama lengkap: ) Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

115 D. Pengembangan Jaringan Informasi Agribisnis 1. Pengertian Pengembangan jaringan informasi agribisnis adalah kegiatan pelayanan informasi agribisnis dalam bentuk pembelajaran singkat dengan memanfaatkan jaringan komunikasi melalui Teknologi Informasi (IT). 2. Tujuan a. Membangun Sistem Informasi Agribisnis melalui Jaringan Komputerisasi/ Website/Internet; b. Membangun jaringan informasi agribisnis antara pelaku utama, pelaku usaha dan lembaga-lembaga informasi teknologi; c. Membangun Pusat-pusat informasi agribisnis di sentrasentra produksi pertanian, perikanan dan kehutanan; d. Menyediakan pelayanan informasi teknologi agribisnis yang dapat diakses oleh peserta PENAS XIV Petani Nelayan 2014 dan pengusaha agribisnis yang berminat dan membutuhkan secara cepat dan tepat (online); e. Mendorong peserta PENAS XIV Petani Nelayan 2014 untuk mengenal penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi agribisnis berbasis komputer melalui jaringan internet; f. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan peserta PENAS XIV Petani Nelayan 2014 tentang perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berbasis komputer. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

116 3. Waktu dan Tempat a. Waktu : Hari Minggu-Rabu, 8 s.d. 11 Juni 2014 (Dua sesi/shift dalam sehari: dan setiap sesi 40 peserta) b. Tempat : Ruang Kuliah STIKES Kepanjen 4. Peserta Peserta PENAS XIV Petani-Nelayan 2014 dari setiap kabupaten/kota masing-masing 1 (satu) orang. 5. Materi a. Materi untuk mendukung usaha agribisnis antara lain: 1) Pemanfaatan Internet, 2) Layanan surat elektronik/ , 3) Layanan Informasi situs web e-petani 4) Layanan informasi situs web forum konsultasi 5) Layanan SMS Center, 6) Layanan informasi situs web Kementerian Pertanian dan KTNA. b. Waktu pemberian materi ada 3 (tiga ) jam pelajaran untuk setiap kelas. 6. Sarana Utama a. Komputer termasuk jaringan LAN/Internet yang disiapkan sebanyak 40 unit yang akan disewa dari perusahaan sewa komputer per hari untuk 4 (Empat) hari; Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

117 b. Ruangan belajar berkapasitas 40 orang dengan dilengkapi penyejuk ruangan AC, LCD projector dan layar, papan tulis/whiteboard, printer meja dan kursi, ATK dan BOK; c. Sertifikat dengan format logo PENAS dan Kementan sebanyak 360 buah; d. Honorarium untuk 1 (satu) orang instruktur dan 3 orang asisten; e. 3 (tiga) buah spanduk; f. Standing banner; g. Leaflet-leaflet; h. Pembelajaran akan disampaikan oleh 1 (satu) orang instruktur dan 3 orang asisten. 7. Fasilitator a. Pembelajaran akan difasilitasi oleh 1 (satu) orang instruktur; b. Instruktur akan dibantu oleh 3 (tiga) orang asisten. 8. Pelaksanaan a. Koordinasi dalam rangka persiapan pelaksanaan kegiatan PENAS yang akan melibatkan panitia penyelenggara dan panitia pelaksana. Koordinasi meliputi tahapan survey lokasi penyelenggaraan PENAS, Pelaksanaan PENAS, Penyusunan laporan dan penggandaan dan lain-lain. Koordinasi akan dilaksanakan dalam bentuk konsinyasi untuk pelaksanaan rapat koordinasi awal dan akhir dengan peserta diperkirakan mencapai 12 orang selama 2-3 hari kerja. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

118 b. Survei lokasi penyelenggaraan PENAS dalam rangka untuk mendapatkan data dan informasi langsung di lokasi yang menjadi tempat pembelajaran peserta PENAS. Pelaksana survey lokasi penyelenggara PENAS akan dilakukan oleh 2-3 orang melalui anggaran perjalanan dinas selama 2-3 hari kerja. c. Pelaksanaan PENAS yang merupakan pelaksanaan pembelajaran bagi peserta PENAS 5 (lima) hari kerja, yang dibagi dalam 2 (dua) kelas, dengan fasilitator 1 (satu) orang instruktur dan 3 (tiga) orang asisten. Ruang kelas berkapasitas orang dilengkapi dengan komputer yang terhubung ke jaringan LAN/internet termasuk perlengkapan lain seperti printer, projector, layar, papan tulis, meja dan kursi, materi pembelajaran, serta ATK dan BOK. Kelas akan dibagi menjadi 2 (dua) yaitu kelas pagi dan sore. Pembelajaran pada setiap kelas akan memakan waktu 3 jam pembelajaran. Perkiraan peserta yang akan mendapat pembelajaran adalah total 360 orang dan waktu total adalah 27 jam pelajaran. d. Penyusunan laporan dan penggandaan dalam rangka penyusunan laporan sebagai bentuk pertanggung jawaban atas berakhirnya pelaksanaan kegiatan pemyelenggaraan PENAS seksi Pengembangan Jaringan Informasi Agribisnis oleh panitia penyelenggaraan dan panitia pelaksana. Laporan tersebut di dokumentasikan Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

119 dan diperbanyak apabila dibutuhkan untuk kebutuhan selanjutnya. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

120 BAB IV BIDANG EMPAT : PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DAN KUALITAS PRODUKSI AGRIBISNIS A. Gelar dan Temu Teknologi 1. Pengertian Gelar Teknologi adalah kegiatan menampilkan inovasi teknologi unggulan berbagai komoditas pertanian, perikanan, dan kehutanan dalam bentuk demplot percontohan pada lahan sawah petani yang merupakan hasil inovasi teknologi Badan Litbang Pertanian, Direktorat Teknis Kementerian Pertanian, Badan Litbang Perikanan, Badan Litbang Kehutanan, Swasta dan BUMN, serta serta juga hasil penerapan teknologi oleh berbagai instansi pemerintah di Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Malang. Semua inovasi teknologi komoditas pertanian, perikanan, dan kehutanan digelar baik yang berasal dari Badan Litbang Pertanian, Direktorat Teknis Kementerian Pertanian, Badan Litbang Perikanan, Badan Litbang Kehutanan, Swasta dan BUMN maupun dari SKPD-SKPD Propinsi Jawa Timur dan Kabupaten Malang diharapkan memasukkan berbagai komponen teknologi dan inovasi terbaru. Dengan demikian, hal ini merupakan informasi baru bagi para petani-nelayan yang datang dari seluruh pelosok tanah air. Disamping itu, varietas-varietas atau inovasi baru yang digelar pada semua komoditas Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

121 diharapkan dalam kondisi berbuah/bulir/berbunga atau siap panen ketika waktu PENAS dilakukan. Temu Teknologi adalah forum pertemuan antara petani-nelayan dengan peneliti, penyuluh dan pejabat fungsional lainnya untuk saling tukar-menukar informasi dan pengalaman mengenai keberhasilan penerapan inovasi pertanian unggulan terbaru berbasis bio-industri dengan mengedepankan konsep ramah lingkungan, yang meliputi inovasi teknologi produksi, panen dan pascapen maupun pengolahan. 2. Tujuan a. Gelar Teknologi : 1) Menghantarkan dan memperkenalkan inovasi teknologi tepat guna yang merupakan hasil kajian Badan Litbang Pertanian, Direktorat Teknis Kementerian Pertanian, Badan Litbang Perikanan, Badan Litbang Kehutanan, Swasta dan BUMN maupun dari SKPD-SKPD Propinsi Jawa Timur, dan Kabupaten Malang; 2) Meningkatkan penguasaan pengetahuan dan teknologi tepat guna bagi petani nelayan; 3) Memberi kesempatan kepada peserta untuk memahami secara utuh terhadap suatu teknologi baru dalam bidang pertanian, perikanan dan kehutanan; Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

122 4) Memberi peluang untuk mempromosikan dan memasarkan produk dan sarana produksi yang menguntungkan konsumen; 5) Mendapatkan umpan balik tentang adopsi teknologi dari pengguna di lapangan. b. Temu Teknologi : 1) Menampilkan hasil-hasil temuan teknologi, pengalaman petani-nelayan, peneliti, penyuluh dan pejabat fungsional lainnya dalam menerapkan suatu teknologi; 2) Mendorong bagi tumbuh dan berkembangnya motivasi dan kreativitas dari petani-nelayan untuk mengembangkan teknologi tepat guna. 12. Tema Gelar Teknologi Sejalan dengan Strategi Induk Pembangunan Pertanian,SIPP ( ), maka Bio-industri merupakan pilar utama pembangunan pertanian ke depan. Bioindustri merupakan sistem pertanian yang mengelola dan memanfaatan secara optimal seluruh sumberdaya hayati termasuk biomassa dan/atau limbah organik pertanian, bagi kesejahteraan masyarakat dalam suatu ekosistem secara harmonis. Konsep biodustri tidak hanya fokus pada pemanfaatan biomassa untuk multi-guna (pangan, energi, pakan, pupuk, dll.), tetapi juga juga lebih mengedapankan pemanfaatan dan rekayasa genetik terhadap keberlimpahan sumberdaya genetik/plasma Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

123 nutfah nasional. Oleh karena itu, tema yang diangkat dalam Gelar dan Temu Teknologi kali ini adalah Pertanian Bio-Industri Ramah Lingkungan 13. Metode dan Materi Gelar teknologi berupa demplot inovasi teknologi akan dipusatkan pada lahan sawah irigasi milik petani seluas kurang lebih 25,5 ha, yang disediakan oleh pemda provinsi dengan cara menyewa lahan petani. Sesuai derektif presiden RI pada pelaksanaan HPS di Bukittinggi, maka Badan Litbang Pertanian memutuskan untuk menampilkan demplot Tujuh Komoditas Utama dan Demplot Bioenergi pada lahan seluas kurang lebih 10 ha. Jenis inovasi teknologi unggulan meliputi berbagai varietas unggul tanaman pangan, hortikutura, perkebunan dan peternakan yaitu padi, jagung, kedelai, bawang merah, cabai, tebu. Sedangkan pada Plot Bioenergi juga akan diperagakan kandang tenak yang diintegrasikan dengan biogas, alat prosesing bioetanol dengan bahan baku sorgum; budidaya sorgum, ubijalar, ubikayu, kemiri sunan, gandum dataran rendah. Selain itu ada demonstrasi alat tanam Indojarwo Transplanter dalam upaya mengurangi kelangkaan tenaga kerja dan alat panen Combine Harvester dalam upaya mengurangi kehilangan hasil panen. Selain inovasi teknologi yang dihasilkan Badan Litbang Pertanian, lahan gelar teknologi juga akan diisi Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

124 oleh Ditjen Hortikultura yang akan memperagakan kegiatan jambore verietas hortikultura seluas 3,5 ha dan Ditjen PSP yang akan memperagakan Padi SRI pada lahan seluas 5 ha. Ada juga sebanyak 8 hektar lahan yang dimanfaatkan oleh swasta/bumn ataupun SKPD Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Malang. Pemda juga menyediakan lahan cadangan seluas 1,25 ha jika permintaan terhadap lahan geltek lebih dari 25,5 ha. Metode penyampaian dalan kegiatan temu Teknologi adalah berupa pemaparan dan diskusi dimana materi yang akan disampaikan adalah berupa inovasi teknologi unggulan terbaru dan pengalaman penerapan inovasi teknologi. 14. Waktu, Tempat dan Denah Gelar Teknologi Pelaksanaan kegiatan gelar teknologi dijadwalkan pada 7 s.d 11 Juni 2014, yang terbuka untuk seluruh peserta Penas XIV. Namun demikian, gelar teknologi telah dipersiapkan untuk dikunjungi oleh RI I setelah acara Pembukaan Penas XIV yang dilaksanakan pada tanggal 7 Juni Selain itu, berdasarkan pengalaman di Penas XIII di Kalimantan Timur, gelar teknologi juga diharapkan siap untuk menerima kunjungan peserta setelah acara pembukaan. Lahan Gelar Teknologi Penas XIV akan dilaksanakan pada lahan seluas kurang lebih 25,5 ha Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

125 bertempat di lahan sawah milik petani di Desa Kedung Pedaringan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

II. KEPEMIMPINAN DAN KEMANDIRIAN KONTAK TANI NELAYAN

II. KEPEMIMPINAN DAN KEMANDIRIAN KONTAK TANI NELAYAN II. KEPEMIMPINAN DAN KEMANDIRIAN KONTAK TANI NELAYAN A Rembug Pengertian Rembug adalah forum musyawarah pengurus kelompok KTNA untuk membahas masalah yang dihadapi petani nelayan dalam pengembangan usahanya

Lebih terperinci

NO BIDANG TANGGAL WAKTU NAMA KEGIATAN TEMPAT PESERTA. Pemberian tanda penghargaan oleh Presiden RI. Temu Wicara dengan Presiden RI

NO BIDANG TANGGAL WAKTU NAMA KEGIATAN TEMPAT PESERTA. Pemberian tanda penghargaan oleh Presiden RI. Temu Wicara dengan Presiden RI Lampiran 6 : REKAPITULASI JADWAL HARIAN PER BIDANG KEGIATAN PENAS PETANI NELAYAN XIV TAHUN 07 S/D 12 JUNI, DI KABUPATEN MALANG, PROVINSI JAWA TIMUR NO BIDANG TANGGAL WAKTU NAMA KEGIATAN TEMPAT PESERTA

Lebih terperinci

NO TEMPAT TANGGAL WAKTU NAMA KEGIATAN BIDANG PESERTA

NO TEMPAT TANGGAL WAKTU NAMA KEGIATAN BIDANG PESERTA Lampiran 5 : REKAPITULASI JADWAL PENGGUNAAN GEDUNG DAN TEMPAT URUD ABJAD KEGIATAN PENAS PETANI NELAYAN XIV TAHUN 07 S/D 12 JUNI, DI KABUPATEN MALANG, PROVINSI JAWA TIMUR NO TEMPAT TANGGAL WAKTU NAMA KEGIATAN

Lebih terperinci

NO TANGGAL WAKTU PESERTA NAMA KEGIATAN TEMPAT BIDANG

NO TANGGAL WAKTU PESERTA NAMA KEGIATAN TEMPAT BIDANG Lampiran 4 : REKAPTULAS JADWAL HARAN PER TANGGAL KEGATAN PENAS PETAN NELAYAN X TAHUN 07 S/D 12 JUN, D KABUPATEN MALANG, PRONS JAWA TMUR NO TANGGAL WAKTU PESERTA NAMA KEGATAN TEMPAT BDANG 1 2 3 4 5 6 4

Lebih terperinci

BAB I BIDANG SATU : UPACARA DAN APRESIASI

BAB I BIDANG SATU : UPACARA DAN APRESIASI BAB I BIDANG SATU : UPACARA DAN APRESIASI A. Pembukaan 1. Pengertian Pembukaan adalah kegiatan upacara sebagai tanda dimulainya secara resmi pelaksanaan PENAS XIV Petani Nelayan 2014. 2. Tujuan a. Melaksanakan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

PENDAHULUAN. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun PENDAHULUAN Sebagaimana kita ketahui bersama tujuan setiap penyelenggaraan PENAS Petani Nelayan adalah terjalinannya komunikasi antar petani nelayan, petani nelayan dengan pengusaha, pemerintah dan pengambil

Lebih terperinci

Stadion Lhong Raya WIB. Dalam Negeri dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Panel)

Stadion Lhong Raya WIB. Dalam Negeri dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Panel) KEGIATAN PENAS KTNA XV ACEH 06 S/D 11 MEI, DI ACEH 1 50.000 org. Pembukaan 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 I 6 Mei 8 Mei Upacara Pembukaan Upacara Pembukaan Pemberian tanda penghargaan oleh Presiden RI

Lebih terperinci

I. UPACARA DAN APRESIASI

I. UPACARA DAN APRESIASI I. UPACARA DAN APRESIASI A Pembukaan 1. Pengertian Pembukaan adalah kegiatan upacara sebagai tanda dimulainya secara resmi pelaksanaan PENAS XV KTNA 2017. 2. Tujuan a. Melaksanakan acara puncak PENAS XV

Lebih terperinci

TEMA Dengan Revitalisasi Pertanian Kita Tingkatkan Kemandirian dan Kemitraan Menuju Kesejahteraan Petani-Nelayan

TEMA Dengan Revitalisasi Pertanian Kita Tingkatkan Kemandirian dan Kemitraan Menuju Kesejahteraan Petani-Nelayan PENGERTIAN Penas XII 2007 merupakan forum pertemuan atau tempat kegiatan belajar mengajar, tukar menukar informasi, dan pengalaman antara para petani-nelayan dan petani hutan, peneliti, penyuluh, pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pekan Nasional (PENAS) Petani Nelayan diadakan dalam rangka membangkitkan semangat dan tanggungjawab serta kemandirian petani nelayan dan petani hutan dalam meningkatkan

Lebih terperinci

AGENDA TENTATIF PEKAN DAERAH (PEDA) KTNA ACEH TAHUN S/D 27 JULI 2016

AGENDA TENTATIF PEKAN DAERAH (PEDA) KTNA ACEH TAHUN S/D 27 JULI 2016 AGENDA TENTATIF PEKAN DAERAH (PEDA) KTNA ACEH TAHUN 2016 22 S/D 27 JULI 2016 NO TANGGAL WAKTU KEGIATAN VOLUME PELAKSANA TEMPAT KET I 22 Juli 2016 08.00-18.00 WIB Registrasi Peserta Bidang Kesekretariatan

Lebih terperinci

V. PENGEMBANGAN WIRAUSAHA PETANI-NELAYAN DAN KESADARAN LINGKUNGAN

V. PENGEMBANGAN WIRAUSAHA PETANI-NELAYAN DAN KESADARAN LINGKUNGAN V. PENGEMBANGAN WIRAUSAHA PETANI-NELAYAN DAN KESADARAN LINGKUNGAN A. Karya Wirausaha Petani-Nelayan 1. Pengertian Karya Wirausaha petani-nelayan adalah kegiatan yang mengekspose keberhasilan petani-nelayan

Lebih terperinci

PA N D U A N JAMBORE DAN FESTIVAL KARYA PENYULUH PERTANIAN 2006 BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN (FORUM TEKNIS PENYULUHAN PERTANIAN)

PA N D U A N JAMBORE DAN FESTIVAL KARYA PENYULUH PERTANIAN 2006 BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN (FORUM TEKNIS PENYULUHAN PERTANIAN) PA N D U A N JAMBORE DAN FESTIVAL KARYA PENYULUH PERTANIAN 2006 (FORUM TEKNIS PENYULUHAN PERTANIAN) BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN DEPARTEMEN PERTANIAN P A N D U A N JAMBORE DAN FESTIVAL

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN BALAI PENYULUHAN KECAMATAN BERPRESTASI BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PENILAIAN BALAI PENYULUHAN KECAMATAN BERPRESTASI BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 28/Permentan/OT.140/4/2012 TANGGAL : 23 April 2012 PEDOMAN PENILAIAN BALAI PENYULUHAN KECAMATAN BERPRESTASI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai amanat

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KOORDINASI PENYULUHAN

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KOORDINASI PENYULUHAN - 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KOORDINASI PENYULUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TAHUN 2016

PEDOMAN PELAKSANAAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TAHUN 2016 PEDOMAN PELAKSANAAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TAHUN 2016 PUSAT PENYULUHAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 61/Permentan/OT.140/11/2008 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 61/Permentan/OT.140/11/2008 TENTANG MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 61/Permentan/OT.140/11/2008 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA DAN PENYULUH PERTANIAN SWASTA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 61/Permentan/OT.140/11/2008 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 61/Permentan/OT.140/11/2008 TENTANG MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 61/Permentan/OT.140/11/2008 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA DAN PENUYUH PERTANIAN SWASTA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG BADAN KOORDINASI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2011 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2011 TENTANG MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2011 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PEDOMAN SISTEM KERJA LATIHAN DAN KUNJUNGAN BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN SISTEM KERJA LATIHAN DAN KUNJUNGAN BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 82/Permentan/OT.140/8/2013 TANGGAL : 19 Agustus 2013 PEDOMAN SISTEM KERJA LATIHAN DAN KUNJUNGAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pendekatan pembangunan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI (RDK) DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI (RDKK)

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI (RDK) DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI (RDKK) MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 273/Kpts/OT.160/4/2007 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PETANI LAMPIRAN 2 PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.52, 2010 Kementerian Pertanian. Pelatihan. Pertanian Swadaya. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.52, 2010 Kementerian Pertanian. Pelatihan. Pertanian Swadaya. Pedoman. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.52, 2010 Kementerian Pertanian. Pelatihan. Pertanian Swadaya. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03/Permentan/PP.410/1/2010 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI BADAN PELAKSANA PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BIMA BUPATI

Lebih terperinci

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 17/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 17/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 17/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN GABUNGAN KELOMPOK TANI BERPRESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD. 5 2008 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT,

Lebih terperinci

Renja BP4K Kabupaten Blitar Tahun

Renja BP4K Kabupaten Blitar Tahun 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN R encana kerja (RENJA) SKPD Tahun 2015 berfungsi sebagai dokumen perencanaan tahunan, yang penyusunan dengan memperhatikan seluruh aspirasi pemangku kepentingan pembangunan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/PP.410/1/2010 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PELATIHAN PERTANIAN SWADAYA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/PP.410/1/2010 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PELATIHAN PERTANIAN SWADAYA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 0/Permentan/PP.4//0 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PELATIHAN PERTANIAN SWADAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2015

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2015 BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

Lebih terperinci

JENIS - JENIS METODE PENYULUHAN PERTANIAN PENDAHULUAN

JENIS - JENIS METODE PENYULUHAN PERTANIAN PENDAHULUAN JENIS - JENIS METODE PENYULUHAN PERTANIAN PENDAHULUAN Penyuluhan Pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya

Lebih terperinci

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT DAERAH

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT DAERAH WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BINA PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN PERHUTANAN SOSIAL NOMOR: P. 1 /V-SET/2014 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BINA PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN PERHUTANAN SOSIAL NOMOR: P. 1 /V-SET/2014 TENTANG PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BINA PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN PERHUTANAN SOSIAL NOMOR: P. 1 /V-SET/2014 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMBENTUKAN SENTRA HASIL HUTAN BUKAN KAYU UNGGULAN DIREKTUR JENDERAL

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Penyuluhan Pertanian. Metode.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Penyuluhan Pertanian. Metode. No.489, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Penyuluhan Pertanian. Metode. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 52/Permentan/OT.140/12/2009 TENTANG METODE PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.454, 2014 KEMENTAN. Penilaian. Pusat Pelatihan. Pertanian. Pedesaan. Berprestasi. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.454, 2014 KEMENTAN. Penilaian. Pusat Pelatihan. Pertanian. Pedesaan. Berprestasi. Pedoman. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.454, 2014 KEMENTAN.. Pusat Pelatihan. Pertanian. Pedesaan. Berprestasi. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46/Permentan/OT.140/4/2014 TENTANG

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBINAAN TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PEMBINAAN TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03//Permentan/OT.140/1/2011 TANGGAL : 31 Januari 2011 PEDOMAN PEMBINAAN TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

VII. KESEKRETARIATAN

VII. KESEKRETARIATAN VII. KESEKRETARIATAN A. SEKSI KETATAUSAHAAN 1. Pengertian Ketatausahaan adalah salah satu unit kerja dalam penyelenggaraan PENAS XV KTNA Aceh 2017, yang bertugas menangani urusan administrasi dan penataan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 473 TAHUN 2011 TANGGAL PEDOMAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PETANI DAN NELAYAN DI KABUPATEN GARUT

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 473 TAHUN 2011 TANGGAL PEDOMAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PETANI DAN NELAYAN DI KABUPATEN GARUT LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 473 TAHUN 2011 TANGGAL 2-8 - 2011 PEDOMAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PETANI DAN NELAYAN DI KABUPATEN GARUT I. LATAR BELAKANG Mayoritas masyarakat Kabupaten Garut bermata

Lebih terperinci

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 28 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 28 TAHUN 2008 T E N T A N G BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 28 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN

Lebih terperinci

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia PEDOMAN PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI TERBAIK TINGKAT NASIONAL TAHUN 2012

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia PEDOMAN PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI TERBAIK TINGKAT NASIONAL TAHUN 2012 Perpustakaan Nasional Republik Indonesia PEDOMAN PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI TERBAIK TINGKAT NASIONAL TAHUN 2012 Perpustakaan Nasional RI PEDOMAN PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI TERBAIK TINGKAT NASIONAL

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 82/Permentan/OT.140/8/2013 TANGGAL : 19 Agustus 2013 PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 5 TAHUN 2010

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 5 TAHUN 2010 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 5 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 5 TAHUN 2010 T E N T A N G PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUTAI KARTANEGARA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 31 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 429 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 31 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 429 TAHUN 2010 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 31 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 429 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENDAYAGUNAAN DATA PROFIL DESA DAN KELURAHAN

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENDAYAGUNAAN DATA PROFIL DESA DAN KELURAHAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENDAYAGUNAAN DATA PROFIL DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PROGRAM DAN KEGIATAN. implementasi strategi organisasi. Program kerja operasional merupakan proses

PROGRAM DAN KEGIATAN. implementasi strategi organisasi. Program kerja operasional merupakan proses PROGRAM DAN KEGIATAN. A. Program Kegiatan Lokalitas Kewenangan SKPD. Program kerja operasional pada dasarnya merupakan upaya untuk implementasi strategi organisasi. Program kerja operasional merupakan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Pasal 28 Anggaran Dasar Badan Perfilman Indonesia, merupakan rincian atas hal-hal yang telah

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 07 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 07 TAHUN 2009 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 07 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN MEKANISME PENYUSUNAN PERATURAN DESA, SUMBER PENDAPATAN DESA, KERJA SAMA DESA, LEMBAGA ADAT, LEMBAGA KEMASAYARATAN DAN

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2014 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN PEDOMAN TEKNIS PELATIHAN PEMANDU LAPANG TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN DESEMBER 2012 KATA PENGANTAR Pedoman Teknis Kegiatan Pelatihan Pemandu

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARRU NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN PETANI BERPRESTASI BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PENILAIAN PETANI BERPRESTASI BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 42/Permentan/OT.140/3/2013 TANGGAL : 21 Maret 2013 PEDOMAN PENILAIAN PETANI BERPRESTASI A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Penas XIV Petani Nelayan, di Malang, tgl. 7 Juni 2014 Sabtu, 07 Juni 2014

Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Penas XIV Petani Nelayan, di Malang, tgl. 7 Juni 2014 Sabtu, 07 Juni 2014 Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Penas XIV Petani Nelayan, di Malang, tgl. 7 Juni 2014 Sabtu, 07 Juni 2014 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PEMBUKAAN PEKAN NASIONAL XIV PETANI NELAYAN DI STADION

Lebih terperinci

FINAL LOMBA KARYA TULIS DAN KARYA INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN 2011

FINAL LOMBA KARYA TULIS DAN KARYA INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN 2011 FINAL LOMBA KARYA TULIS DAN KARYA INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN 2011 Tema Kembangkan Pertanian DaerahMu, Ciptakan Inovasi Ramah Lingkungan untuk Mendukung Kemandirian Pangan Bogor, 16 19 November 2011 INFORMASI

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TANGGAL : PEDOMAN UMUM PEMBERIAN PENGHARGAAN ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2016

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TANGGAL : PEDOMAN UMUM PEMBERIAN PENGHARGAAN ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2016 DRAFT LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TANGGAL : PEDOMAN UMUM PEMBERIAN PENGHARGAAN ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak tahun

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KAPASITAS BP3K

PEDOMAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KAPASITAS BP3K PEDOMAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KAPASITAS BP3K PUSAT PENYULUHAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 ii KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2001 TENTANG I R I G A S I PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2001 TENTANG I R I G A S I PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2001 TENTANG I R I G A S I PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa perubahan sistem pemerintahan daerah sebagaimana diatur dalam Undang-undang

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR MASYARAKAT PERIKANAN NUSANTARA (INDONESIAN FISHERIES SOCIETY) PERUBAHAN MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR MASYARAKAT PERIKANAN NUSANTARA (INDONESIAN FISHERIES SOCIETY) PERUBAHAN MUKADIMAH ANGGARAN DASAR MASYARAKAT PERIKANAN NUSANTARA (INDONESIAN FISHERIES SOCIETY) PERUBAHAN MUKADIMAH Bahwa sesungguhnya sumberdaya perikanan yang ada di wilayah kedaulatan Republik Indonesia merupakan karunia

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semarang, Maret 2018

KATA PENGANTAR. Semarang, Maret 2018 KATA PENGANTAR Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi dan Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional, pemanfaatan energi baru dan energi baru terbarukan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 60/Permentan/HK.060/8/2007 TENTANG UNIT PERCEPATAN PENCAPAIAN SWASEMBADA DAGING SAPI TAHUN 2010

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 60/Permentan/HK.060/8/2007 TENTANG UNIT PERCEPATAN PENCAPAIAN SWASEMBADA DAGING SAPI TAHUN 2010 PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 60/Permentan/HK.060/8/2007 TENTANG UNIT PERCEPATAN PENCAPAIAN SWASEMBADA DAGING SAPI TAHUN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa sebagai pelaksanaan

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA KELOMPOK KONTAK TANI NELAYAN ANDALAN (KELOMPOK KTNA) KOTA BUKITTINGGI TAHUN

PROGRAM KERJA KELOMPOK KONTAK TANI NELAYAN ANDALAN (KELOMPOK KTNA) KOTA BUKITTINGGI TAHUN PROGRAM KERJA KELOMPOK KONTAK TANI NELAYAN ANDALAN (KELOMPOK KTNA) KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2013-2018 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (Kelompok KTNA) adalah organisasi

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

PENGHARGAAN ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2016

PENGHARGAAN ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2016 SOSIALISASI PENGHARGAAN ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2016 Disampaikan pada Sidang Regional Dewan Ketahanan Pangan Wilayah Timur Pontianak, 3 Agustus 2016 Oleh : Dr. Mei Rochjat Darmawiredja, M.Ed.

Lebih terperinci

HARI PANGAN SEDUNIA XXXVI TINGKAT PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2016

HARI PANGAN SEDUNIA XXXVI TINGKAT PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2016 HARI PANGAN SEDUNIA XXXVI TINGKAT PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2016 P e n y e l e n g g a r a Hari Pangan Sedunia (HPS) atau World Food Day adalah satu momen di mana masyarakat dunia diajak untuk merefleksikan

Lebih terperinci

TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES, Menimbang : a. Bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 32 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DRAFT PEDOMAN UMUM PEMBERIAN PENGHARGAAN ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2016

DRAFT PEDOMAN UMUM PEMBERIAN PENGHARGAAN ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2016 DRAFT PEDOMAN UMUM PEMBERIAN PENGHARGAAN ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2016 DEWAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2016 PEDOMAN UMUM PEMBERIAN PENGHARGAAN ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOM0R : 15 TAHUN : 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 5 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 5 TAHUN 2008 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 5 TAHUN 2008 PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN MUARA ENIM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DENGAN

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN TUJUAN SASARAN

1. PENDAHULUAN TUJUAN SASARAN 1. PENDAHULUAN TUJUAN 1. Menumbuhkan dan mendorong semangat, kreativitas, serta partisipasi masyarakat; 2. Memberikan motivasi kepada aparatur pemerintah dalam rangka mewujudkan Kedaulatan Pangan, Kemandirian

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN MAROS. NOMOR : 05 Tahun 2009 TENTANG KEHUTANAN MASYARAKAT DI KABUPATEN MAROS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN MAROS. NOMOR : 05 Tahun 2009 TENTANG KEHUTANAN MASYARAKAT DI KABUPATEN MAROS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN MAROS NOMOR : 05 Tahun 2009 TENTANG KEHUTANAN MASYARAKAT DI KABUPATEN MAROS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAROS Menimbang : a. bahwa guna meningkatkan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa sebagai pelaksanaan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG PEMBIAYAAN, PEMBINAAN, DAN PENGAWASAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG PEMBIAYAAN, PEMBINAAN, DAN PENGAWASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG PEMBIAYAAN, PEMBINAAN, DAN PENGAWASAN PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 143, 2001 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2001 TENTANG I R I G A S I PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014

MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 PEDOMAN KEPROTOKOLAN DI KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP)

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) PENINGKATAN KAPASITAS SDM DALAM KOMUNIKASI DAN DISEMINASI HASIL LITKAJI (PENAS, PAMERAN, VISITOR PLOT, PEKAN AGROINOVASI, PENYUSUNAN DATABASE BAHAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.13/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.13/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.13/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KELURAHAN DAN KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KELURAHAN DAN KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KELURAHAN DAN KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KUPANG, Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN DI KABUPATEN BANJAR. BAB I KETENTUAN UMUM.

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN DI KABUPATEN BANJAR. BAB I KETENTUAN UMUM. Menimbang : BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN DI KABUPATEN BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS TEKNIK SENAT MAHASISWA EXPO ENGINEERING

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS TEKNIK SENAT MAHASISWA EXPO ENGINEERING LOMBA & PAMERAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA TINGKAT NASIONAL 2017 PERAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DALAM SEKTOR PERIKANAN & KELAUTAN DI 1. Latar Belakang INDONESIA Dalam upaya mengantisipasi tantangan di era globalisasi,

Lebih terperinci

PENGUMUMAN NOMOR: 782/KP.230/A/03/2015 SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2015

PENGUMUMAN NOMOR: 782/KP.230/A/03/2015 SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2015 PENGUMUMAN NOMOR: 782/KP.230/A/03/2015 SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2015 Dalam rangka pengisian dan mutasi Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di lingkungan Kementerian

Lebih terperinci

PENGUMUMAN NOMOR: 785/KP.290/A/02/2018 SELEKSI TERBUKA DAN KOMPETITIF JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2018

PENGUMUMAN NOMOR: 785/KP.290/A/02/2018 SELEKSI TERBUKA DAN KOMPETITIF JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2018 PENGUMUMAN NOMOR: 785/KP.290/A/02/2018 SELEKSI TERBUKA DAN KOMPETITIF JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2018 Dalam rangka pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang : a. bahwa salah satu

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 42 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN SAMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA,

KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA, KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Daerah

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013 RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN BALAI PELATIHAN PERTANIAN JAMBI 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lemb

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lemb BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1136, 2014 KEMEN KP. Penyuluh Perikanan. Swasta. Swadaya. Pemberdayaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31/PERMEN-KP/2014

Lebih terperinci

PEKAN SEREALIA NASIONAL I JULI 2010

PEKAN SEREALIA NASIONAL I JULI 2010 PEKAN SEREALIA NASIONAL I 26-30 JULI 2010 Kerjasama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Badan Litbang Kementerian Pertanian 2010 PENDAHULUAN Pemanasan global yang melanda dunia dalam dasa warsa terakhir

Lebih terperinci

PENGHARGAAN ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2016

PENGHARGAAN ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2016 SOSIALISASI PENGHARGAAN ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2016 Disampaikan pada Sidang Regional Dewan Ketahanan Pangan Wilayah Barat Tahun 2016 Surabaya, 16 18 Mei 2016 Oleh : Kepala Pusat Penganekaragaman

Lebih terperinci

MONITORING DAN EVALUASI (MONEV) PKM 5 BIDANG

MONITORING DAN EVALUASI (MONEV) PKM 5 BIDANG 9 9.1 Pendahuluan MONITORING DAN EVALUASI (MONEV) PKM 5 BIDANG Pelaksanaan monev merupakan bagian tak terpisahkan dari hibah PKM 5 bidang. Monev PKM dijalankan untuk mengetahui sejauhmana penerima hibah

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 151 TAHUN 2000 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 151 TAHUN 2000 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 151 TAHUN 2000 TENTANG TATACARA PEMILIHAN, PENGESAHAN, DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAYONG UTARA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan termasuk didalamnya berbagai upaya penanggulangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan termasuk didalamnya berbagai upaya penanggulangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan termasuk didalamnya berbagai upaya penanggulangan kemiskinan, sesungguhnya adalah suatu proses perubahan sosial ekonomi masyarakat menuju ke arah yang

Lebih terperinci

PEDOMAN PENERIMA TANDA KEHORMATAN SATYALENCANA PENDIDIKAN BAGI KEPALA SEKOLAH TAHUN 2016

PEDOMAN PENERIMA TANDA KEHORMATAN SATYALENCANA PENDIDIKAN BAGI KEPALA SEKOLAH TAHUN 2016 PEDOMAN PENERIMA TANDA KEHORMATAN SATYALENCANA PENDIDIKAN BAGI KEPALA SEKOLAH TAHUN 06 DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR : 43 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR : 43 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR : 43 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 151 TAHUN 2000 (151/2000) TENTANG TATACARA PEMILIHAN, PENGESAHAN, DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci