BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pekan Nasional (PENAS) Petani Nelayan diadakan dalam rangka membangkitkan semangat dan tanggungjawab serta kemandirian petani nelayan dan petani hutan dalam meningkatkan pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan. Kegiatan ini merupakan pertemuan kontaktani nelayan yang digagas oleh para tokoh tani nelayan sejak Tahun Melalui penas tersebut petani nelayan dan petani hutan berkesempatan untuk saling mengisi dalam upaya memperkuat kepemimpinan agribisnis di tingkat petani nelayan. Sementara kehadiran tokoh-tokoh petani nelayan dan petani hutan yang berhasil diharapkan dapat memberi motivasi kepada petani nelayan dan petani hutan lainnya untuk saling berinteraksi dan bersinergi dalam memanfaatkan sumberdaya alam pertanian yang tersedia di daerah masing-masing guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka perbaikan mutu produksi dan produktivitas komoditas pertanian dan peningkatan pendapatan yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga tani nelayan. PENAS Petani Nelayan merupakan forum pertemuan petani nelayan dan petani hutan sebagai wadah kegiatan belajar mengajar, tukar menukar informasi, pengalaman serta pengembangan kemitraan dan jejaring kerjasama antara para petani nelayan dan petani hutan, peneliti, penyuluh, pihak swasta dan pemerintah sehingga dapat membangkitkan semangat, tanggungjawab serta kemandirian sebagai pelaku utama pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan. PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014 seperti Penas-Penas sebelumnya, merupakan wahana bagi para petani nelayan dan petani hutan seluruh Indonesia untuk melakukan konsolidasi, pengembangan diri, tukar menukar informasi, apresiasi, kemitraan dan promosi hasil pertanian, perikanan dan kehutanan yang diselenggarakan secara teratur dan berkelanjutan. Pedoman Umum Penyelenggaraan PENAS XIV Petani - Nelayan Tahun

2 Berdasarkan hasil Rembug Utama Kelompok Kontaktani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional pada PENAS XIII Petani Nelayan Tahun 2011 di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur disepakati bahwa PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014 diselenggarakan di Provinsi Jawa Timur. Ditetapkannya Jawa Timur sebagai Tuan Rumah Penyelenggara PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014, akan memberi dampak yang sangat besar terhadap perekonomian masyarakat di Provinsi Jawa Timur. Diperkirakan berkumpulnya peserta PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014 sebanyak orang. Untuk mewujudkan sasaran penas yaitu: sukses penyelenggaraan, sukses substansi dan sukses ekonomi kerakyatan maka dibutuhkan pembiayaan untuk menunjang terselenggaranya seluruh kegiatan penas, baik dari segi pelayanan maupun penyelenggaraan/kegiatannya. Adapun jenis pelayanan dan kegiatan di PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014 akan dibahas kemudian. B. Tujuan 1. Tujuan Umum Meningkatkan motivasi, kegairahan dan kemandirian petani nelayan dan petani hutan maupun masyarakat pelaku agribisnis dalam pembangunan sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan melalui kemitraan yang saling menguntungkan. 2. Tujuan Khusus a. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan kemandirian kontaktani nelayan selaku pelaku utama sistem dan usaha agribisnis; b. Meningkatkan hubungan kemitraan usaha dan jaringan agribisnis antara peserta dengan para pengusaha di bidang agribisnis; c. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, penguasaan teknologi dan pemasaran; Pedoman Umum Penyelenggaraan PENAS XIV Petani - Nelayan Tahun

3 d. Meningkatkan jiwa wirausaha petani nelayan dan petani hutan dalam pembangunan pertanian yang ramah lingkungan; e. Meningkatkan apresiasi para peserta dan masyarakat pelaku agribisnis untuk memacu prestasi dalam pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan. Pedoman Umum Penyelenggaraan PENAS XIV Petani - Nelayan Tahun

4 BAB II TEMA DAN LOGO Tema dan Logo PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014 adalah hasil musyawarah dan kesepakatan dalam Rembug Utama Pengurus KTNA Nasional di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur pada tanggal Oktober 2012, yang dimantapkan pada rapat koordinasi di antara Pengurus Kelompok KTNA Nasional, Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten Malang dan Kelompok KTNA Provinsi Jawa Timur serta Kabupaten Malang, di Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Gedung D lantai 6, sebagai berikut : A. T e m a Tema PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014 adalah : Memantapkan Kepemimpinan dan Kemandirian Kontaktani - Nelayan dalam rangka Pengembangan Kemitraan dan Jejaring Usahatani guna Mewujudkan Kesejahteraan Petani - Nelayan B. L o g o Logo PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014, adalah seperti pada gambar di bawah ini. MAKNA LOGO Apel Manalagi (Malus sylvestris, Mill) ditemukan pada tahun 1969 oleh Surahmad Kusuma (Balai Penelitian Pasar Minggu). Apel ini pada awalnya ditemukan di Dusun Gandon, Desa Sumbergondo, Kecamatan Batu, Kabupaten Pedoman Umum Penyelenggaraan PENAS XIV Petani - Nelayan Tahun

5 Malang, karena varietas apel ini tidak ditemukan di tempat lain di dunia, maka varietas apel ini diyakini sebagai varietas apel Indonesia. Rasanya manis dan sangat enak, siapa yang memakannya selalu minta lagi, oleh karenanya disebut Apel Manalagi. Ada 2 (dua) macam maskot Kabupaten Malang yaitu Fauna "Burung Cucak Hijau (Chloropsis sonnerati)" dan Flora "Apel Manalagi (Malus sylvestris, Mill) Sumber : Sejarah Daerah Kabupaten Malang ( Dari Kota Wisata Malang Raya yang meliputi Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu kita tingkatkan peran kontaktani nelayan melalui Penguatan Kelembagaan Petani Nelayan untuk meningkatkan pendapatan petani nelayan dan petani hutan Indonesia. Makna di dalam Logo : 1. Buah Apel : Melambangkan produk unggulan agribisnis Provinsi Jawa Timur sebagai Soko Guru Perekonomian khususnya wilayah Malang Raya. 2. Empat Daun : Menggambarkan keterpaduan 4 (empat) pilar unsur-unsur agribisnis yang terdiri dari petani, pengusaha, pakar dan pemerintah dalam rangka mencapai 4 (empat) Sukses Pembangunan Pertanian di Indonesia, yaitu: (1) Pencapaian Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan; (2) Peningkatan Diversifikasi Pangan; (3) Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing dan Ekspor; dan (4) Peningkatan Kesejahteraan Petani. 3. Bentuk Bulat seperti : Menunjukkan kegembiraan, kebahagiaan dan Pundi dengan wajah kesejahteraan petani. tersenyum 4. Makna Budaya : Menggambarkan budaya khas Provinsi Jawa Timur khususnya Malang Raya yaitu Tari Topeng Malangan. Pedoman Umum Penyelenggaraan PENAS XIV Petani - Nelayan Tahun

6 5. Bagan warna biru di dalam Buah Apel : Melambangkan potensi perikanan yang besar (budidaya dan tangkap) di Jawa Timur. dengan wujud Ikan 6. Keterangan Warna : Warna hijau, biru, merah dan hitam adalah melambangkan kesuburan dan kelestarian hutan, kelestarian lahan pertanian pangan berkelanjutan, karakteristik masyarakat Provinsi Jawa Timur yang agamis, produktif, inovatif, trengginas, ramah dan terbuka. Sebagai bahan perbandingan, tema-tema dan logo penas terdahulu dapat dilihat mulai PENAS I Tahun 1971 sampai dengan PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014 pada Lampiran 1. Pedoman Umum Penyelenggaraan PENAS XIV Petani - Nelayan Tahun

7 BAB III WAKTU DAN TEMPAT A. Waktu PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014 diselenggarakan pada tanggal 07 sampai dengan 12 Juni B. Tempat PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014 dilaksanakan di Desa Kedung Pedaringan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Peta lokasi Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur pelaksana dan nama lokasi kegiatan-kegiatan PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014 dapat dilihat pada Lampiran 2 dan 3. Pedoman Umum Penyelenggaraan PENAS XIV Petani - Nelayan Tahun

8 BAB IV KEPESERTAAN A. Peserta 1. Peserta Utama adalah Petani Nelayan dan Petani Hutan, Pemuda Tani Nelayan, Wanita Tani Nelayan, Alumni Magang Jepang, Mitra Petani ASEAN, Pengelola P4S, Pengurus/anggota Koperasi Tani Nelayan (KOPTAN) dan Pengurus/anggota Asosiasi Petani Nelayan dan Petani Hutan. Pengurus Kelompok KTNA Nasional menjadi bagian dari kontingen daerah. 2. Peserta Pendamping adalah aparat yang ditugaskan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk mendampingi dan memfasilitasi peserta PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014; 3. Peserta Peninjau adalah organisasi profesi, penyuluh swasta atau pemerhati/pakar yang bergerak di bidang pertanian, perikanan dan kehutanan serta pelaku agribisnis. B. Jumlah dan Komposisi Peserta 1. Berdasarkan hasil Rembug Utama Kelompok KTNA Nasional Tahun 2012 di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, telah disepakati bahwa jumlah peserta utama, peninjau dan pendamping sebanyak orang, data yang sudah masuk sampai bulan Oktober 2013 dari masing-masing provinsi seperti pada Lampiran Komposisi peserta PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014 adalah sebagai berikut : a. Peserta Utama 75 %, b. Peserta Pendamping 15 %, c. Peserta Peninjau 10 %. 3. Bagi daerah yang akan mengirimkan peserta melampaui quota yang telah ditetapkan agar tetap memperhatikan komposisi kepesertaan di atas dan menyampaikan kepada Panitia Pelaksana Daerah dengan tembusan kepada Panitia Penyelenggara Pusat selambat-lambatnya akhir bulan Desember Pedoman Umum Penyelenggaraan PENAS XIV Petani - Nelayan Tahun

9 C. Persyaratan Peserta 1. Peserta Utama a. Kontak Tani Nelayan yang berkedudukan sebagai ketua atau pengurus kelompok Tani Nelayan, mitra ASEAN, P4S, ketua atau pengurus Koperasi Tani Nelayan, Asosiasi Petani Nelayan dan Petani Hutan; b. Perbandingan jumlah peserta utama antara pria dan wanita adalah 70% : 30%. 2. Peserta Pendamping Aparat yang diberi tugas oleh Pemerintah Provinsi dan atau Kabupaten/kota untuk mendampingi peserta utama/kontingen dilengkapi dengan surat tugas resmi dari Pemerintah Daerah yang bersangkutan. Peserta pada butir 1 dan 2 ditetapkan dan diusulkan melalui musyawarah dalam penyelenggaraan Pekan Daerah (PEDA) Kontak Tani Nelayan di tingkat pemerintahan masing-masing (provinsi, kabupaten/kota). 3. Peserta Peninjau a. Pejabat pemerintah, pimpinan/anggota DPR RI, DPRD (provinsi, kabupubaten/kota); b. Organisasi profesi, pemerhati/pakar, dan penyuluh swasta yang bergerak di bidang pertanian, perikanan dan kehutanan; c. Pengusaha dan pelaku agribisnis yang bermitra dengan petani-nelayan dan petani hutan. Peserta dengan masing-masing kategori diwajibkan mendaftarkan diri melalui masing-masing kontingen daerahnya dengan mengisi format pendaftaran peserta PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014 seperti contoh pada Lampiran 5. Format tersebut dikirimkan kepada Panitia Penyelenggara Pusat dan tembusan kepada Panitia Pelaksana Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Malang melalui sekretariat masing-masing paling lambat bulan Desember 2013 dengan alamat sebagai berikut: Pedoman Umum Penyelenggaraan PENAS XIV Petani - Nelayan Tahun

10 Panitia Penyelenggara Pusat Sektetariat PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014 d/a. Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Gedung D Lantai V Jl. Harsono RM No.3 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan (12550) Telpon/Fax. (021) / penas14.petaninelayan@gmail.com/ penas14_petaninelayan@yahoo.com Panitia Pelaksana Provinsi Jawa Timur Sektetariat PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014 d/a. Sekretariat Bakorluh Provinsi Jawa Timur Jl. Gayeng Kebonsari No.173 Gayungan, Surabaya Telepon/ Fax / bakorluhjatim@yahoo.co.id Sekretariat Kabupaten Malang Sektetariat PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014 d/a. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKPPP) Jl. Raya Karangduren No.1 Pakisaji, Malang Telepon/Fax (0341) bkp3@malangkab.go.id website : http : //bkp3.malangkab.go.id Pedoman Umum Penyelenggaraan PENAS XIV Petani - Nelayan Tahun

11 BAB V KEPANITIAAN Panitia terdiri dari Panitia Penyelenggara Pusat, Panitia Pelaksana Daerah (Provinsi Jawa Timur dan Kabupetan Malang) dan Panitia Kontingen. A. Panitia Penyelenggara Pusat Panitia penyelengara adalah panitia yang dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian terdiri dari Penasehat, Panitia Pengarah dan Panitia Penyelenggara. Panitia tersebut bertugas merencanakan, mempersiapkan dan menyelenggarakan PENAS XIV Petani Nelayan Tahun B. Panitia Pelaksana Provinsi Jawa Timur Panitia pelaksana provinsi adalah panitia yang dibentuk berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Timur. Untuk memudahkan koordinasi antara panitia penyelenggara pusat dengan panitia pelaksana provinsi, struktur kepanitiaan daerah agar menyesuaikan dengan kepanitiaan di pusat. C. Panitia Pelaksana Kabupaten Malang Panitia pelaksana kabupaten adalah panitia yang dibentuk berdasarkan Keputusan Bupati Malang. Untuk memudahkan koordinasi antara panitia penyelenggara pusat, panitia provinsi dan panitia pelaksana kabupaten, struktur kepanitiaan kabupaten agar menyesuaikan dengan kepanitiaan di pusat dan provinsi. D. Panitia Kontingen Provinsi Masing-masing provinsi peserta penas membentuk panitia kontingen di tingkat provinsi dengan Keputusan Gubernur yang beranggotakan dari unsur pemerintah selaku pendamping dan unsur petani nelayan yang melaksanakan dan mengkoordinir peserta PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014 dari kabupaten/kota. Pedoman Umum Penyelenggaraan PENAS XIV Petani - Nelayan Tahun

12 BAB VI PENYELENGGARAAN A. Persiapan PENAS XIV Petani Nelayan Tahun Pelaksanaan Pekan Daerah Pelaksanaan PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014 didahului dengan penyelenggaraan Pekan Daerah (PEDA) di masing-masing provinsi yang sebaiknya dilaksanakan sebelum Desember 2013, meliputi: a. Rembug Utama Kelompok KTNA Provinsi untuk : 1) Mengevaluasi kegiatan pelaksanaan pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan; 2) Menetapkan Peserta Utama, Peninjau dan Pendamping yang akan ikut dalam kegiatan-kegiatan pada PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014; 3) Mengorganisir, membagi dan menetapkan peserta dalam kelompokkelompok kegiatan yang akan diikutinya pada seluruh kegiatan PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014 dengan berpedoman pada Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis. 4) Merumuskan masalah dan aspirasi yang akan disampaikan di dalam acara Temu Wicara maupun acara lainnya; 5) Menetapkan peserta Rembug Utama Kelompok KTNA Nasional masing-masing 3 orang dari setiap provinsi yang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara dari unsur wanita dan pemuda. Sebagai peninjau adalah dari unsur kelompok KTNA kabupaten/kota maksimal 3 orang; 6) Memilih dan mengusulkan Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Walikota, Wakil Walikota, pejabat pemerintah, perusahaan swasta di bidang pertanian, perikanan dan kehutanan, dan pejabat fungsional untuk menjadi anggota kehormatan Kelompok KTNA Nasional dan menerima penghargaan Lencana Emas Adi Bhakti Tani Nelayan Kelompok KTNA Nasional. Pedoman Umum Penyelenggaraan PENAS XIV Petani - Nelayan Tahun

13 7) Memilih dan mengusulkan pejabat pemerintah, petani-nelayan dan petani hutan, penyuluh, peneliti, widyaiswara, guru, dosen dalam bidang pertanian, perikanan, kehutanan, BUMN, dan masyarakat/pemerhati agribisnis lainnya untuk menerima penghargaan Presiden RI dan atau Menteri selambat lambatnya 8 (delapan) bulan sebelum penyelenggaraan PENAS XIV Petani - Nelayan Tahun b. Seleksi Kelompok Kegiatan dan Lomba 1) Mempersiapkan sarana dan prasarana serta materi yang dibutuhkan bagi kontingen peserta dalam mengikuti kegiatan-kegiatan PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014; 2) Melaksanakan seleksi terhadap peserta kontingen untuk menetapkan jenis kegiatan dan lomba yang akan diikuti pada ajang PENAS XIV Petani Nelayan Tahun Persiapan Penyelenggaraan Kegiatan ini meliputi persiapan-persiapan yang perlu dilakukan baik oleh Panitia Penyelenggara Pusat maupun Panitia Pelaksana Daerah (Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Malang) meliputi : a. Penyediaan kelengkapan informasi (potensi wilayah, kepesertaan, akomodasi, dan kegiatan-kegiatan PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014); b. Kesiapan fasilitas pelayanan (penerangan listrik, air bersih, transportasi, jaringan komunikasi, konsumsi, bahan bakar minyak, keamanan dan kesehatan); c. Kesiapan lokasi, materi dan bahan kegiatan-kegiatan PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014 (objek studi banding, widyawisata dan magang, pameran dan promosi, gelar dan temu teknologi, karya agroforestry lestari, pertemuan-pertemuan, gerbang agribisnis, dan kesekretariatan pusat dan daerah); d. Penyusunan Pedoman Umum oleh Panitia Penyelenggara Pusat, Petunjuk Pelaksana oleh Panitia Pelaksana Provinsi Jawa Timur, dan Petunjuk Teknis oleh Panitia Pelaksana Kabupaten Malang untuk penyelenggaraan PENAS XIV Petani-Nelayan Tahun 2014; Pedoman Umum Penyelenggaraan PENAS XIV Petani - Nelayan Tahun

14 e. Sosialisasi penyelenggaraan PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014 oleh Panitia Penyelenggara dan Panitia Pelaksana melalui media elektronik dan media cetak. B. Pelaksanaan PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014 Penyelenggaraan PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014 terdiri dari 7 (tujuh) bidang yang mencakup 30 kegiatan. Bidang dalam kegiatan penas terdiri dari: 1. Upacara dan Apresiasi; 2. Kepemimpinan dan Kemandirian Kontaktani Nelayan; 3. Kemitraan Usaha dan Jaringan Informasi Agribisnis; 4. Pengembangan Teknologi dan Kualitas Produksi Agribisnis; 5. Pengembangan Wirausaha Petani Nelayan dan Kesadaran Lingkungan; 6. Sinkronisasi Program Pembangunan Pertanian Pusat dan Daerah; 7. Kesekretariatan. Adapun rincian kegiatan dalam penyelenggaraan PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014 berdasarkan bidang di atas adalah sebagai berikut: 1. Upacara dan Apresiasi a. Pembukaan dan Penutupan 1) Pembukaan Pembukaan, adalah kegiatan upacara sebagai tanda dimulainya secara resmi pelaksanaan PENAS XIV Petani Nelayan Tahun Kegiatan akan dilaksanakan tanggal 7 Juni 2014 yang dihadiri dan dibuka secara resmi oleh Presiden RI. 2) Penutupan Penutupan, adalah kegiatan upacara sebagai tanda berakhirnya seluruh rangkaian kegiatan pelaksanaan PENAS XIV Petani Nelayan Tahun Kegiatan akan dilaksanakan tanggal 12 Juni 2014 yang dihadiri dan ditutup secara resmi oleh Wakil Presiden RI. Pedoman Umum Penyelenggaraan PENAS XIV Petani - Nelayan Tahun

15 b. Temu Wicara 1) Temu Wicara dengan Presiden RI Temu Wicara dengan Presiden RI adalah dialog antara kontaktani nelayan sebagai peserta temu wicara dengan Presiden RI untuk membangun komunikasi dan motivasi serta menyampaikan informasi tentang perkembangan daerah khususnya di bidang pertanian, perikanan dan kehutanan. Serta mendengarkan arah kebijakan pemerintah dalam bidang pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan yang disampaikan oleh Presiden RI. 2) Temu Wicara dengan Pejabat Tinggi/Pejabat Negara Temu Wicara dengan Pejabat merupakan pertemuan antara kontak tani nelayan dengan pejabat negara atau pejabat tinggi lainnya. Pertemuan ini bertujuan untuk membangun komunikasi dan motivasi, memperkuat kerjasama dan memecahkan segala permasalahan yang dihadapi petani nelayan dan petani hutan. c. Pemberian Penghargaan dan Hadiah Lomba 1) Pemberian Penghargaan Pemberian penghargaan, adalah acara pemberian tanda-tanda kehormatan dan pengakuan prestasi kepada pejabat pemerintah, petaninelayan dan petani hutan, penyuluh/peneliti/widyaiswara pertanian, perikanan, kehutanan, BUMN, dan masyarakat/pemerhati bidang pertanian, perikanan dan kehutanan. Pemberian penghargaan ini dapat berasal dari Presiden RI, Menteri dan Kelompok KTNA Nasional pada acara pembukaan dan atau penutupan PENAS XIV Petani Nelayan Tahun ) Pemberian Hadiah Lomba Pemberian hadiah lomba, adalah kegiatan pemberian tanda pengakuan prestasi peserta PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014 atas keberhasilannya meraih juara dalam perlombaan selama berlangsungnya PENAS XIV Petani Nelayan Tahun Hadiah Pedoman Umum Penyelenggaraan PENAS XIV Petani - Nelayan Tahun

16 lomba untuk juara umum diberikan pada acara penutupan, sedang hadiah-hadiah lainnya diberikan pada acara pagelaran setiap lomba. 2. Kepemimpinan dan Kemandirian Kontak Tani Nelayan a. Rembug Madya Rembug Madya pada PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014, dilaksanakan oleh Pengurus Harian Kelompok KTNA Nasional yang dihadiri Ketua Kelompok KTNA Provinsi seluruh Indonesia. Agenda kegiatan mempersiapkan pelaksanaan PENAS XIV Petani Nelayan Tahun b. Rembug Utama Rembug Utama pada PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014, dilaksanakan oleh Pengurus Kelompok KTNA Nasional yang dihadiri Ketua, Sekretaris, Bendahara Kelompok KTNA Provinsi seluruh Indonesia, sedang ketua KTNA kabupaten/kota sebagai peninjau. Agenda kegiatan Rembug Utama adalah : 1) Laporan dan evaluasi kegiatan Pengurus Kelompok KTNA Nasional; 2) Penyampaian informasi dari pemerintah (pertanian, perikanan, kehutanan, Koperasi dan UKM, BUMN dan Swasta tentang pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan. 3) Menyusun program kerja tahunan Kelompok KTNA Nasional sebagai Pedoman Umum Kelompok KTNA di seluruh tingkatan. 4) Memilih dan menetapkan calon anggota kehormatan dan calon penerima penghargaan atas dasar usulan dari tiap-tiap provinsi. 5) Memilih dan menetapkan Dewan Pembina Kelompok KTNA Nasional. c. Temu Profesi Temu Profesi merupakan pertemuan antara pengurus dan anggota perhimpunan se-profesi dan pertemuan antar organisasi profesi yang kegiatannya difokuskan pada acara pertemuan, seminar, lokakarya, diskusi dan lain-lain dimana materi yang akan dibahas dikaitkan dengan upaya pengembangan kemampuan kemandirian, profesionalisme petani-nelayan dan Pedoman Umum Penyelenggaraan PENAS XIV Petani - Nelayan Tahun

17 petani hutan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di era globalisasi. Peserta Temu Profesi antara lain adalah : 1) Komisi Penyuluhan Pertanian Nasional (KPPN) 2) Ikatan Keluarga Alumni Magang Jepang (IKAMAJA) 3) Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (PERHIPTANI) 4) Pemuda KTNA 5) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) 6) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) 7) Forum Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) 8) Induk Koperasi Tani (INKOPTAN) 9) Ikatan Penyuluh Perikanan Indonesia (IPKANI) 10) Kelompok Pelestari Sumberdaya Alam (KPSA) 11) Persatuan Anggrek Indonesia (PAI) 12) Persatuan Penggilingan Padi Indonesia (PERPADI) 13) Himpunan Perlindungan Tanaman Indonesia (HPTI) 14) Perhimpunan Agronomi Indonesia (PERAGI) 15) Masyarakat Agribisnis dan Agroindustri Indonesia (MAI) 16) Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI) 17) Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) 18) Asosisasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI) 19) Persatuan Peternak Sapi Kerbau Indonesia (PPSKI) 20) Persatuan Peternak Unggas Indonesia (PPUI) 21) Perhimpunan Pedagang Hewan Indonesia (PPHI) 22) Gabungan Organisasi Pengusaha Ayam Nasional (GOPAN) 23) Masyarakat Bioteknologi Pertanian Indonesia (MASBIOPI) 24) Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) 25) Masyarakat Perikanan Nusantara (MPN) 26) Asosiasi Benih Indonesia (ASBENINDO) 27) Gabungan Asosiasi Petani Perkebunan Indonesia (GAPERINDO) 28) Dewan Jagung Nasional (DJN) 29) Asosiasi Produsen Padi Nasional (APPN) Pedoman Umum Penyelenggaraan PENAS XIV Petani - Nelayan Tahun

18 30) Asosiasi Bunga Indonesia (ASBINDO) 31) Forum Florikultura Indonesia (FFI) 32) Perkumpulan Petani Nelayan Sejahtera Indonesia (PPNSI) 33) Dewan Tani Indonesia. 34) Asosiasi Petani Cengkeh Indonesia. 35) Asosiasi Petani Tembakau Indonesia. 36) Asosiasi Petani Kelapa Indonesia. 37) Gabungan Pengusaha Jamu Indonesia. 38) Serikat Petani Indonesia (SPI) 39) Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH)/Pengelola Hutan Bersama Masyarakat (PHBM). d. Temu Petani ASEAN dan Mitra ASEAN Temu Petani ASEAN dan Mitra ASEAN merupakan pertemuan antara Kontak Tani Nelayan Andalan Indonesia dengan para petani negara anggota ASEAN dan petani mitra ASEAN. Pertemuan ini bertujuan untuk saling tukar menukar informasi dan pengalaman serta memperkuat kerjasama usaha antara sesama petani ASEAN dan petani mitra ASEAN khususnya di dalam pembangunan ekonomi usaha kecil dalam menghadapi krisis ekonomi global. e. Temu Sukses Petani dan Penyuluh Temu Sukses Petani dan Penyuluh merupakan pertemuan yang menampilkan sosok kontaktani nelayan atau penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan yang secara sendiri dan atau bersama-sama berhasil di bidang pertanian, perikanan dan kehutanan. Pertemuan ini bertujuan memotivasi, membuka cakrawala berpikir dan memacu prestasi kontaktaninelayan dan penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan dalam melaksanakan pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan. Pedoman Umum Penyelenggaraan PENAS XIV Petani - Nelayan Tahun

19 3. Kemitraan Usaha dan Jaringan Informasi Agribisnis a. Pameran dan Promosi Pameran dan Promosi meliputi beberapa kegiatan antara lain : 1). Expo Aquaculture Expo Aquaculture merupakan kegiatan peragaan bidang perikanan yang dengan berbagai cara dan metode memvisualisasikan keberadaan dan potensi perikanan pada suatu momen tertentu, hasil kerjasama kemitraan dengan BUMN dan Swasta. Kegiatan ini merupakan sebagai salah satu sarana motivasi, dinamisasi dan evaluasi pembangunan perikanan sebagai bagian dari Pembangunan Perikanan dan Kelautan. 2). Expo Agroforestry Expo Agroforestry merupakan kegiatan peragaan bidang kehutanan yang dengan berbagai cara dan metode memvisualisasikan keberadaan dan potensi kawasan hutan pada suatu momen tertentu. Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama dan pendampingan dengan BUMN dan Swasta yang bergerak dibidang kehutanan sebagai salah satu sarana motivasi, dinamisasi dan evaluasi pembangunan kawasan hutan sebagai bagian dari Pembangunan Kehutanan. 3). Pengembangan Pasar Lelang Hasil Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Pengembangan Pasar Lelang Hasil Pertanian, Perikanan dan Kehutanan merupakan ajang peragaan secara utuh kegiatan pasar lelang hasil Pertanian, Perikanan dan Kehutanan di suatu daerah. Kegiatan ini bertujuan untuk memberi contoh bagi daerah lain dalam mengembangkan pasar lelang hasil Pertanian, Perikanan dan Kehutanan di daerahnya. 4). Expo dan Kontes Peternakan Nasional Expo dan Kontes Peternakan Nasional merupakan kegiatan peragaan peternakan yang dengan berbagai cara dan metode Pedoman Umum Penyelenggaraan PENAS XIV Petani - Nelayan Tahun

20 memvisualisasikan keberadaan potensi pertenakan pada suatu momen tertentu. Kegiatan ini juga merupakan hasil kerjasama dan pendampingan dengan BUMN/swasta yang bergerak dibidang peternakan sebagai salah satu sarana motivasi, dinamisasi dan evaluasi pembangunan peternakan sebagai bagian dari pembangunan pertanian. 5). Pameran Pembangunan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Nasional Pameran Pembangunan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Nasional adalah kegiatan menginformasikan, memamerkan, mempromosikan berbagai perkembangan hasil-hasil produksi dan jasa dalam pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan sebagai realisasi kerjasama kemitraan baik dengan BUMN maupun dengan perusahaan swasta lainnya, yang diselenggarakan oleh unsur petani nelayan dan petani hutan, koperasi tani nelayan, pengusaha, perusahaan dan Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah. b. Temu Usaha Agribisnis Temu Usaha Agribisnis merupakan kegiatan mempertemukan petani nelayan dan petani hutan dengan pihak pengusaha atau perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis. Dalam kegiatan ini, diharapkan dapat terjadi kontak bisnis dan transaksi bisnis melalui pelelangan produk-produk agribisnis antara petani nelayan dan petani hutan dengan pengusaha atau perusahaan dibidang agribisnis. Bentuk-bentuk Temu Usaha Agribisnis ini antara lain : 1) Temu Bisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura 2) Temu Bisnis Bidang Perkebunan 3) Temu Bisnis Bidang Peternakan 4) Temu Bisnis Bidang Kelautan dan Perikanan 5) Temu Bisnis Bidang Kehutanan c. Lomba Stand Lomba Stand adalah kegiatan menilai stan pameran, meliputi pelayanan infomasi, keserasian dalam penyajian komoditi, dekorasi, kerapian dan Pedoman Umum Penyelenggaraan PENAS XIV Petani - Nelayan Tahun

21 kebersihan. Lomba stand, diikuti oleh seluruh peserta pameran dan promosi. Kegiatan ini diselenggarakan untuk menetapkan stand terbaik dari seluruh stand peserta pameran dan promosi dengan tujuan meningkatkan daya inovasi dan kreativitas dalam menyampaikan informasi melalui peragaan dalam bentuk visualisasi/ peragaan produk dan jasa. d. Pengembangan Jaringan Informasi Agribisnis Pengembangan Jaringan Informasi Agribisnis merupakan kegiatan pelayanan informasi agribisnis dalam bentuk pembelajaran singkat dengan memanfaatkan jaringan komunikasi website/internet pelayanan pertanian. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah mendorong peserta PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014, kontaktani nelayan dan pengusaha agribisnis untuk memanfaatkan jaringan internet agar petani-nelayan dan petani hutan dapat mengetahui informasi agribisnis secara tepat dan global. 4. Pengembangan Teknologi dan Kualitas Produksi Agribisnis a. Gelar dan Temu Teknologi Temu teknologi merupakan forum pertemuan antara petani-nelayan dan petani hutan dengan peneliti, penyuluh dan fungsional lainnya untuk saling tukar- menukar informasi hasil penelitian maupun kajian dan pengalaman mengenai keberhasilan penerapan suatu teknologi yang ramah lingkungan. Bentuk- bentuk Gelar dan Temu Teknologi ini antara lain; 1) Bio Masa (Etanol, Fuel, Diesel, Gas); 2) Bio Teknologi (perakitan varietas sesuai kondisi alam); 3) Bio-Nutrien Pertanian, Perkebunan, Kuhutanan, Peternakan dan Perikanan. b. Temu Karya Temu Karya merupakan pertemuan antar sesama petani nelayan dan petani hutan untuk saling tukar-menukar informasi dalam rangka mengembangkan usahataninya dengan tujuan meningkatkan keakraban sesama peserta, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, mengembangkan kemampuan dalam menyampaikan gagasan atau Pedoman Umum Penyelenggaraan PENAS XIV Petani - Nelayan Tahun

22 pengalaman kepada orang lain, sehingga tumbuh kepercayaan dan kemampuan dalam menerapkan teknologi yang dikembangkan. c. Studi Banding, Widyawisata, dan Magang 1) Studi Banding Studi banding adalah salah satu kegiatan kunjungan peserta PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014 untuk melihat dan mempelajari keberhasilan daerah yang bersangkutan dalam merintis dan mengembangkan kegiatan agribisnis. Kegiatan ini akan diarahkan ke lokasi Gerbang Agribisnis dan kelompoktani atau petani nelayan dan petani hutan yang berhasil. Studi atau kunjungan ini bersifat keharusan bagi peserta yang telah ditetapkan oleh kontingennya. 2) Widyawisata Widyawisata merupakan kegiatan kunjungan peserta secara berkelompok untuk belajar dan menyaksikan pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan dan obyek agrowisata dengan tujuan untuk menumbuhkan motivasi peserta dalam meningkatkan kegiatan usahanya, memperluas wawasan dan menambah pengetahuan dalam berbagai aspek pembangunan. 3) Magang Magang adalah proses belajar sambil bekerja. Magang bertujuan untuk belajar dan menimba ilmu pengetahuan dan teknologi dengan praktek lapang, yang akan berdampak terhadap peningkatan usaha taninya dan sekaligus dapat memperkuat kerjasama usaha antar peserta PENAS XIV Petani Nelayan dengan para petani maju/pengusaha di bidang pertanian, perikanan dan kehutanan di sekitar Kabupaten Malang. Pedoman Umum Penyelenggaraan PENAS XIV Petani - Nelayan Tahun

23 d. Peragaan, Unjuk Tangkas dan Asah Terampil 1) Peragaan Peragaan atau demonstrasi, adalah kegiatan memperagakan atau mendemonstrasikan suatu inovasi atau teknologi baru di bidang pengembangan agribisnis kepada peserta PENAS XIV Petani Nelayan Tahun Peragaan atau demonstrasi ini dilaksanakan untuk memberi kesempatan seluas-luasnya kepada para peserta untuk melihat lebih dekat, merasakan dan mencoba suatu teknologi baru dibidang pengembangan teknologi agribisnis. 2) Unjuk Tangkas Unjuk Tangkas adalah suatu rangkaian kegiatan lomba keterampilan dibidang agribisnis yang harus diselesaikan secara berurutan dan tuntas dalam satu paket. Kegiatan ini dilombakan antar provinsi, guna meningkatkan prestasi para peserta dalam memperagakan keterampilan sekaligus membuka kesempatan mereka untuk mengetahui dan memahami suatu teknologi baru dalam bidang agribisnis. Selain itu kegiatan ini diharapkan dapat memupuk serta menumbuhkan rasa kekeluargaan serta keakraban di antara sesama peserta. 3) Asah Terampil Asah Terampil adalah suatu kegiatan yang diperlombakan antar provinsi dengan jumlah peserta sebanyak 5 (lima) orang setiap kelompok, dalam rangka mengasah pengetahuan dan penyerapan informasi bagi para peserta PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014, dimana setiap provinsi dapat mengikuti lebih dari satu kelompok. 5. Pengembangan Wirausaha Petani Nelayan dan Kesadaran Lingkungan. a. Karya Wirausaha Petani-Nelayan Karya Wirausaha Petani Nelayan merupakan kegiatan yang mengekspose keberhasilan peserta PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014 dalam melaksanakan wirausaha skala kecil di pedesaan. Kegiatan wirausaha yang diperagakan adalah usaha di bidang industri kecil dan rumah tangga. Peragaan ini langsung dilaksanakan di lokasi pemukiman peserta dan Pedoman Umum Penyelenggaraan PENAS XIV Petani - Nelayan Tahun

24 dikerjakan bersama antara peserta PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014 masing-masing provinsi dengan masyarakat setempat. b. Karya Agroforestry Lestari Karya Agroforestry Lestari merupakan kegiatan partisipatif yang dilaksanakan secara bersama-sama antara peserta PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014 dan masyarakat setempat guna optimalisasi pemanfaatan sumberdaya alam untuk petani hutan. Kegiatan ini, lebih diarahkan pada kegiatan pemanfaatan lingkungan antara lain usahatani tanpa limbah, penanaman pohon untuk penghijauan dan kegiatan yang berbentuk gerakan hemat air. Kegiatan lainnya yang dapat dilakukan adalah kegiatan yang dapat menjadi sumber pendapatan bagi penduduk setempat, misalnya budidaya dan pengolahan tanaman di lahan kehutanan sebagai sumber energi alternatif. c. Olah Raga dan Keakraban Kegiatan Olahraga dan keakraban adalah merupakan kegiatan olah raga yang dilombakan dan olahraga yang bersifat keakraban. 1) Kegiatan olahraga yang dilombakan adalah kegiatan antar peserta PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014 yang kegiatannya diatur dalam Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) PENAS XIV Petani Nelayan Tahun ) Kegiatan Olahraga dan Keakraban adalah kegiatan yang tidak dilombakan dan bersifat untuk menumbuh-kembangkan keakraban antar peserta maupun antar peserta dengan masyarakat setempat. Kegiatan olah raga ini dipilih dan ditetapkan bersama antara peserta dan masyarakat setempat serta dibantu oleh panitia pelaksana daerah. Prinsip utama kegiatan ini adalah, membangun keakraban, solidaritas, murah meriah, kreatif, sehat dan sederhana dengan mengutamakan pemanfaatan sarana olah raga yang tersedia di sekitar lokasi pemukiman peserta PENAS XIV Petani Nelayan Tahun d. Festival Kesenian Daerah Festival Kesenian Daerah adalah merupakan pertunjukan seni budaya dari dan untuk peserta maupun masyarakat di lokasi penas, dalam rangka mempromosikan seni budaya daerah masing-masing. Pedoman Umum Penyelenggaraan PENAS XIV Petani - Nelayan Tahun

25 Festival Kesenian Daerah meliputi kegiatan sebagai berikut : 1. Pagelaran seni budaya ini dilakukan dalam bentuk tarian massal (penyambutan dan pelepasan) pada acara pembukaan atau penutupan PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014 oleh daerah pelaksana (Provinsi Jawa Timur); 2. Pagelaran yang dilakukan dalam bentuk penyajian tarian perwakilan masing-masing kontingen/provinsi secara bergiliran di panggung utama yang telah ditetapkan; 3. Pagelaran juga dilakukan di lokasi pemukiman untuk meningkatkan keakraban antara peserta dengan masyarakat setempat. 6. Sinkronisasi Program Pembangunan Pertanian Pusat dan Daerah a. Temu Teknis Direktorat Jenderal/Badan Lingkup Kementerian Pertanian Temu Teknis lingkup Kementerian Pertanian merupakan dialog antara pejabat lingkup Kementerian Pertanian dengan UPT Pusat, Dinas lingkup Pertanian, Bakorluh Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam koordinasi, integrasi dan sinkronisasi program pembangunan pertanian. b. Rapat Pimpinan Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kehutanan Rapat Pimpinan Paripurna masing-masing Kementerian dipimpin oleh Menteri yang diikuti oleh Pejabat Eselon I dan II serta Kepala Dinas provinsi untuk membahas kebijakan dan strategi pembangunan di tiga kementerian. c. Temu Kelembagaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Temu Kelembagaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan merupakan pertemuan antara Kepala Kelembagaan Penyuluhan di Pusat, Provinsi, dan kabupaten/kota, dalam rangka evaluasi dan sinkronisasi penyelenggaraan penyuluhan di pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Pedoman Umum Penyelenggaraan PENAS XIV Petani - Nelayan Tahun

26 7. Kesekretariatan. a. Ketatausahaan Ketatausahaan, adalah salah satu unit kerja dalam penyelenggaraan PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014, yang bertugas menangani urusan administrasi dan penatausahaan kegiatan, mulai dari penyiapan bahan mulai dari pengetikan, perbanyakan, penggandaan, penyebaran dan pendistribusian sampai dengan pengarsipan surat menyurat dan dokumen PENAS XIV Petani Nelayan Tahun Disamping itu, seksi ketatausahaan ini juga bertugas melakukan pencatatan seluruh aktifitas kegiatan, pelayanan peserta, perumusan hasil pelaksanaan kegiatan, penyiapan bahan sambutan, penyiapan bahan rapat/pertemuan, penyerahan asset sarana dan prasarana, monitoring dan evaluasi perkembangan pelaksanaan PENAS XIV Petani Nelayan Tahun b. Publikasi, Dokumentasi dan Pelaporan 1) Publikasi Publikasi adalah kegiatan penyebar luasan informasi guna menumbuhkembangkan pemahaman dan dukungan masyarakat luas terhadap penyelenggaraan PENAS XIV Petani Nelayan Tahun Untuk mencapai tujuan publikasi ini, maka perlu dipersiapkan dengan matang bahan-bahan informasi untuk publikasi (desk information, leaflet, folder, spanduk, sticker, brosur, website) serta mengatur penjadwalan pertemuan dengan media massa (cetak dan elektronik), baik yang dilakukan oleh Panitia Penyelenggara Pusat maupun Panitia Pelaksana Daerah (Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Malang). 2) Dokumentasi Dokumentasi adalah kegiatan penghimpunan hasil-hasil rekaman vidio, kaset, radio, photo, media cetak dan elektronik, tulisan/ulasan pengamat dan pemerintah serta pendapat umum untuk menjadi bahan dokumentasi. Kegiatan ini dilakukan sejak persiapan sampai dengan akhir pelaksanaan PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014 dan dilaksanakan bersama antara Panitia Penyelenggara Pusat dan Pedoman Umum Penyelenggaraan PENAS XIV Petani - Nelayan Tahun

27 Panitia Pelaksana Daerah (Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Malang). 3) Pelaporan Pelaporan, adalah kegiatan penghimpunan bahan-bahan hasil pelaksanaan kegiatan-kegiatan dari seluruh bidang dan seksi untuk selanjutnya dirumuskan dan disusun dalam bentuk pelaporan PENAS XIV Petani Nelayan Tahun Pelaporan ini terdiri dari laporan umum yang isinya penjelasan pelaksanaan kegiatan bidang per bidang dan permasalahan yang dihadapi selama berlangsung PENAS XIV Petani Nelayan Tahun c. Transportasi, Akomodasi dan Konsumsi 1) Transportasi Transportasi adalah sarana angkutan yang diperlukan oleh peserta, baik dari daerah asal ke daerah pelaksaan PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014, maupun dari lokasi pemukiman ke seluruh arena kegiatan PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014 dan sebaliknya, yaitu : a) Transportasi dari daerah asal ke Kabupaten Malang-Jawa Timur, menjadi tanggungjawab peserta dan dikoordinasikan oleh panitia kontingen masing-masing provinsi. b) Transportasi lokal, pengaturannya (jenis, route dan tarif angkutan) oleh Panitia Pelaksana Daerah (Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Malang). Biaya transportasi lokal menjadi beban peserta PENAS XIV Petani Nelayan Tahun ) Akomodasi Akomodasi adalah sarana untuk menginap dan beristirahat bagi peserta (utama, pendamping dan peninjau) PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014, yaitu : a) Peserta utama dan peserta pendamping akan ditempatkan di pemukiman penduduk, sesuai dengan daya tampung yang tersedia; b) Peserta peninjau akan ditempatkan di hotel, penginapan, wisma dan rumah-rumah penduduk yang di sewa sendiri; Pedoman Umum Penyelenggaraan PENAS XIV Petani - Nelayan Tahun

28 c) Panitia Pelaksana Daerah tidak menyiapkan akomodasi secara khusus bagi peserta peninjau. d) Semua urusan akomodasi (jenis dan jumlah tarif) diatur oleh Panitia Pelaksana Daerah. 3) Konsumsi a) Peserta Utama dan Pendamping (pagi dan malam) disediakan di lokasi pemukiman dengan dikenakan biaya Rp ,-/orang/hari termasuk menginap di rumah penduduk. Khusus makan siang di lokasi kegiatan dengan biaya sendiri. b) Peserta Peninjau tidak disediakan oleh panitia. c) Untuk acara pembukaan dan penutupan disediakan konsumsi oleh panitia. d. Kesehatan dan Keamanan Pelayanan Kesehatan adalah pelayanan yang disediakan oleh panitia pelaksana untuk membantu mengatasi masalah kesehatan bagi peserta selama berlangsungnya PENAS XIV Petani Nelayan Tahun Pelayanan kesehatan ini disediakan di lokasi pemukiman peserta, di pusat kegiatan dan pelayanan kesehatan keliling. Pelayanan kesehatan hanya berupa pemeriksaan dan obat ringan, sedangkan pelayanan penyakit serius dan memerlukan rawat inap akan dirujuk ke rumah sakit umum terdekat sedangkan biaya pengobatan menjadi tanggung jawab peserta yang bersangkutan. 1) Asuransi Asuransi adalah suatu kegiatan jasa untuk memberikan uang pertanggungan sebesar nilai tertentu apabila tertanggung meninggal dunia atau biaya perawatan akibat sakit atau kecelakaan dengan membayar premi sesuai kesepakatan. Bagi peserta PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014 wajib diasuransikan dari daerah masing-masing dalam upaya memberikan proteksi diri. Pedoman Umum Penyelenggaraan PENAS XIV Petani - Nelayan Tahun

29 2) Keamanan Keamanan, adalah kegiatan untuk menjaga kondisi/keadaan yang kondusif sehingga seluruh peserta dapat melakukan kegiatan dengan rasa aman dan tentram. Ruang lingkup keamanan adalah pada persiapan pembangunan fisik, upacara pembukaan dan penutupan, pengamanan tamu dalam dan luar negeri, pelaksanaan kegiatan-kegiatan di setiap lokasi dan pengamanan di lokasi pemukiman. Kegiatan keamanan ini dilakukan oleh masing-masing kontingen, aparat keamanan dan instansi terkait yang dikoordinasikan oleh Panitia Pelaksana Daerah bekerjasama dengan Panitia Penyelenggara Pusat. Pedoman Umum Penyelenggaraan PENAS XIV Petani - Nelayan Tahun

30 BAB VII TATA RUANG LOKASI KEGIATAN Penataan lokasi pelaksanaan PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014 di Kabupaten Malang dan sekitarnya, dirancang sebagai berikut: 1. Lokasi pemukiman peserta PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014, disediakan rumah pendukuk di 18 Desa Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang. 3. Lokasi pusat kegiatan PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014 dipusatkan di Stadion Kanjuruhan Desa Kedung Pedaringan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. 4. Kegiatan pameran dan promosi berada di sekitar stadion Kanjuruhan yang akan didesain menjadi 5 (lima) Zona yaitu (1) Zona produksi, (2) Zona sarana produksi pertanian, (3) Zona pengolahan dan (4) Zona pemasaran hasil pertanian dan (5) zona umum. 5. Lokasi upacara pembukaan dan penutupan PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014 akan dilaksanakan di Stadion Kanjuruhan Desa Kedung Pedaringan Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang yang mempunyai daya tampung sekitar orang. 6. Lokasi pelaksanaan kegiatan yang bersifat rembug, seminar, lokakarya, lomba dan pertemuan lainnya akan disediakan oleh Panitia Pelaksana Daerah. 7. Lokasi pelaksanaan kegiatan yang bersifat pengembangan dan peragaan teknologi produksi dan pasca panen akan dilaksanakan di areal milik petani yang berada di sekitar lokasi pusat kegiatan. Sedangkan kegiatan Studi Banding, Widyawisata dan Magang dilaksanakan oleh Panitia Pelaksana Daerah. 8. Lokasi kegiatan Gerakan Pengembangan Agribisnis Provinsi Jawa Timur, akan ditentukan oleh Panitia Pelaksana Daerah. 9. Lokasi pemukiman; Daftar hotel/penginapan; Daftar lokasi magang peserta Penas XIV Petani Nelayan Tahun 2014; Daftar Rumah Sakit di Wilayah Malang dan Surabaya; Lokasi Perbankan dan ATM di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur dapat di lihat pada dari lampiran Pedoman Umum Penyelenggaraan PENAS XIV Petani - Nelayan Tahun

31 BAB VIII PENDANAAN Dana penyelenggaraan PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014 pada dasarnya ditanggung bersama oleh: 1. Para peserta dan peninjau PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014; 2. Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota; 3. Perusahaan Swasta, BUMN serta Mitra Petani Nelayan dan petani Hutan yang bergerak di bidang usaha agribisnis; 4. Dukungan sponsor yang tidak mengikat. Pedoman Umum Penyelenggaraan PENAS XIV Petani - Nelayan Tahun

32 BAB IX PENUTUP Pedoman Umum ini merupakan acuan dasar untuk pelaksanaan kegiatan PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014 sesuai dengan rencana yang telah dirumuskan dan disepakati bersama antara Panitia Penyelenggara Pusat dan Panitia Pelaksana Daerah. Hal-hal yang belum diatur dalam Pedoman Umum ini akan ditetapkan dalam Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK) dan Petunjuk Teknis (JUKNIS). Draf Pedoman Umum PENAS (8 Okt 2013) Pedoman Umum Penyelenggaraan PENAS XIV Petani - Nelayan Tahun

33 Stadion Kanjuruhan Jln. Trunojoyo No. 1 Desa Kedung Pedaringan Kec. Kepanjen Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur Telpon : Fax penasktna14malang@yahoo.com Panitia Penyelenggara Pusat Sektetariat PENAS XIV Petani Nelayan Tahun 2014 d/a. Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Gedung D Lantai V Jl. Harsono RM No.3 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan (12550) Telpon/Fax. (021) / penas14.petaninelayan@gmail.com/ penas14_petaninelayan@yahoo.com Pedoman Umum Penyelenggaraan PENAS XIV Petani - Nelayan Tahun

TEMA Dengan Revitalisasi Pertanian Kita Tingkatkan Kemandirian dan Kemitraan Menuju Kesejahteraan Petani-Nelayan

TEMA Dengan Revitalisasi Pertanian Kita Tingkatkan Kemandirian dan Kemitraan Menuju Kesejahteraan Petani-Nelayan PENGERTIAN Penas XII 2007 merupakan forum pertemuan atau tempat kegiatan belajar mengajar, tukar menukar informasi, dan pengalaman antara para petani-nelayan dan petani hutan, peneliti, penyuluh, pihak

Lebih terperinci

NO TEMPAT TANGGAL WAKTU NAMA KEGIATAN BIDANG PESERTA

NO TEMPAT TANGGAL WAKTU NAMA KEGIATAN BIDANG PESERTA Lampiran 5 : REKAPITULASI JADWAL PENGGUNAAN GEDUNG DAN TEMPAT URUD ABJAD KEGIATAN PENAS PETANI NELAYAN XIV TAHUN 07 S/D 12 JUNI, DI KABUPATEN MALANG, PROVINSI JAWA TIMUR NO TEMPAT TANGGAL WAKTU NAMA KEGIATAN

Lebih terperinci

NO BIDANG TANGGAL WAKTU NAMA KEGIATAN TEMPAT PESERTA. Pemberian tanda penghargaan oleh Presiden RI. Temu Wicara dengan Presiden RI

NO BIDANG TANGGAL WAKTU NAMA KEGIATAN TEMPAT PESERTA. Pemberian tanda penghargaan oleh Presiden RI. Temu Wicara dengan Presiden RI Lampiran 6 : REKAPITULASI JADWAL HARIAN PER BIDANG KEGIATAN PENAS PETANI NELAYAN XIV TAHUN 07 S/D 12 JUNI, DI KABUPATEN MALANG, PROVINSI JAWA TIMUR NO BIDANG TANGGAL WAKTU NAMA KEGIATAN TEMPAT PESERTA

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun

PENDAHULUAN. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun PENDAHULUAN Sebagaimana kita ketahui bersama tujuan setiap penyelenggaraan PENAS Petani Nelayan adalah terjalinannya komunikasi antar petani nelayan, petani nelayan dengan pengusaha, pemerintah dan pengambil

Lebih terperinci

NO TANGGAL WAKTU PESERTA NAMA KEGIATAN TEMPAT BIDANG

NO TANGGAL WAKTU PESERTA NAMA KEGIATAN TEMPAT BIDANG Lampiran 4 : REKAPTULAS JADWAL HARAN PER TANGGAL KEGATAN PENAS PETAN NELAYAN X TAHUN 07 S/D 12 JUN, D KABUPATEN MALANG, PRONS JAWA TMUR NO TANGGAL WAKTU PESERTA NAMA KEGATAN TEMPAT BDANG 1 2 3 4 5 6 4

Lebih terperinci

II. KEPEMIMPINAN DAN KEMANDIRIAN KONTAK TANI NELAYAN

II. KEPEMIMPINAN DAN KEMANDIRIAN KONTAK TANI NELAYAN II. KEPEMIMPINAN DAN KEMANDIRIAN KONTAK TANI NELAYAN A Rembug Pengertian Rembug adalah forum musyawarah pengurus kelompok KTNA untuk membahas masalah yang dihadapi petani nelayan dalam pengembangan usahanya

Lebih terperinci

Stadion Lhong Raya WIB. Dalam Negeri dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Panel)

Stadion Lhong Raya WIB. Dalam Negeri dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Panel) KEGIATAN PENAS KTNA XV ACEH 06 S/D 11 MEI, DI ACEH 1 50.000 org. Pembukaan 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 I 6 Mei 8 Mei Upacara Pembukaan Upacara Pembukaan Pemberian tanda penghargaan oleh Presiden RI

Lebih terperinci

VII. KESEKRETARIATAN

VII. KESEKRETARIATAN VII. KESEKRETARIATAN A. SEKSI KETATAUSAHAAN 1. Pengertian Ketatausahaan adalah salah satu unit kerja dalam penyelenggaraan PENAS XV KTNA Aceh 2017, yang bertugas menangani urusan administrasi dan penataan

Lebih terperinci

V. PENGEMBANGAN WIRAUSAHA PETANI-NELAYAN DAN KESADARAN LINGKUNGAN

V. PENGEMBANGAN WIRAUSAHA PETANI-NELAYAN DAN KESADARAN LINGKUNGAN V. PENGEMBANGAN WIRAUSAHA PETANI-NELAYAN DAN KESADARAN LINGKUNGAN A. Karya Wirausaha Petani-Nelayan 1. Pengertian Karya Wirausaha petani-nelayan adalah kegiatan yang mengekspose keberhasilan petani-nelayan

Lebih terperinci

BAB I BIDANG SATU : UPACARA DAN APRESIASI

BAB I BIDANG SATU : UPACARA DAN APRESIASI BAB I BIDANG SATU : UPACARA DAN APRESIASI A. Pembukaan 1. Pengertian Pembukaan adalah kegiatan upacara sebagai tanda dimulainya secara resmi pelaksanaan PENAS XIV Petani Nelayan 2014. 2. Tujuan a. Melaksanakan

Lebih terperinci

AGENDA TENTATIF PEKAN DAERAH (PEDA) KTNA ACEH TAHUN S/D 27 JULI 2016

AGENDA TENTATIF PEKAN DAERAH (PEDA) KTNA ACEH TAHUN S/D 27 JULI 2016 AGENDA TENTATIF PEKAN DAERAH (PEDA) KTNA ACEH TAHUN 2016 22 S/D 27 JULI 2016 NO TANGGAL WAKTU KEGIATAN VOLUME PELAKSANA TEMPAT KET I 22 Juli 2016 08.00-18.00 WIB Registrasi Peserta Bidang Kesekretariatan

Lebih terperinci

JENIS - JENIS METODE PENYULUHAN PERTANIAN PENDAHULUAN

JENIS - JENIS METODE PENYULUHAN PERTANIAN PENDAHULUAN JENIS - JENIS METODE PENYULUHAN PERTANIAN PENDAHULUAN Penyuluhan Pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TAHUN 2016

PEDOMAN PELAKSANAAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TAHUN 2016 PEDOMAN PELAKSANAAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TAHUN 2016 PUSAT PENYULUHAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Penyuluhan Pertanian. Metode.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Penyuluhan Pertanian. Metode. No.489, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Penyuluhan Pertanian. Metode. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 52/Permentan/OT.140/12/2009 TENTANG METODE PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN BALAI PENYULUHAN KECAMATAN BERPRESTASI BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PENILAIAN BALAI PENYULUHAN KECAMATAN BERPRESTASI BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 28/Permentan/OT.140/4/2012 TANGGAL : 23 April 2012 PEDOMAN PENILAIAN BALAI PENYULUHAN KECAMATAN BERPRESTASI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai amanat

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG BADAN KOORDINASI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 61/Permentan/OT.140/11/2008 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 61/Permentan/OT.140/11/2008 TENTANG MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 61/Permentan/OT.140/11/2008 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA DAN PENYULUH PERTANIAN SWASTA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 61/Permentan/OT.140/11/2008 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 61/Permentan/OT.140/11/2008 TENTANG MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 61/Permentan/OT.140/11/2008 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA DAN PENUYUH PERTANIAN SWASTA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lemb

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lemb BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1136, 2014 KEMEN KP. Penyuluh Perikanan. Swasta. Swadaya. Pemberdayaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31/PERMEN-KP/2014

Lebih terperinci

PA N D U A N JAMBORE DAN FESTIVAL KARYA PENYULUH PERTANIAN 2006 BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN (FORUM TEKNIS PENYULUHAN PERTANIAN)

PA N D U A N JAMBORE DAN FESTIVAL KARYA PENYULUH PERTANIAN 2006 BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN (FORUM TEKNIS PENYULUHAN PERTANIAN) PA N D U A N JAMBORE DAN FESTIVAL KARYA PENYULUH PERTANIAN 2006 (FORUM TEKNIS PENYULUHAN PERTANIAN) BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN DEPARTEMEN PERTANIAN P A N D U A N JAMBORE DAN FESTIVAL

Lebih terperinci

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 17/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 17/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 17/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN GABUNGAN KELOMPOK TANI BERPRESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP)

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) PENINGKATAN KAPASITAS SDM DALAM KOMUNIKASI DAN DISEMINASI HASIL LITKAJI (PENAS, PAMERAN, VISITOR PLOT, PEKAN AGROINOVASI, PENYUSUNAN DATABASE BAHAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 52 TAHUN 2002 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 52 TAHUN 2002 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 52 TAHUN 2002 TENTANG PEDOMAN PROGRAM INTENSIFIKASI PEMBUDIDAYAAN IKAN (INBUDKAN) DI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang Mengingat : bahwa

Lebih terperinci

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2011 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2011 TENTANG MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2011 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 No. 10, 2008 LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KOORDINASI PENYULUHAN

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KOORDINASI PENYULUHAN - 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KOORDINASI PENYULUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBINAAN TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PEMBINAAN TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03//Permentan/OT.140/1/2011 TANGGAL : 31 Januari 2011 PEDOMAN PEMBINAAN TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR : 43 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR : 43 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR : 43 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN EKONOMI PETANI

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN EKONOMI PETANI PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN EKONOMI PETANI PUSAT PENYULUHAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 i ii KATA PENGANTAR Pengembangan

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 3C Tahun 2008 Lampiran : 1 (satu) berkas TENTANG

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 3C Tahun 2008 Lampiran : 1 (satu) berkas TENTANG WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 3C Tahun 2008 Lampiran : 1 (satu) berkas TENTANG INTENSIFIKASI PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN TAHUN 2008 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) Pusat Penyuluhan Pertanian. Tahun 2013

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) Pusat Penyuluhan Pertanian. Tahun 2013 RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) Pusat Penyuluhan Pertanian Tahun 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN PUSAT PENYULUHAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN TAHUN 2013 No. A SASARAN INDIKATOR

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KABUPATEN BOJONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOJONEGORO,

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KAPASITAS BP3K

PEDOMAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KAPASITAS BP3K PEDOMAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KAPASITAS BP3K PUSAT PENYULUHAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 ii KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT,

Lebih terperinci

PEKAN SEREALIA NASIONAL I JULI 2010

PEKAN SEREALIA NASIONAL I JULI 2010 PEKAN SEREALIA NASIONAL I 26-30 JULI 2010 Kerjasama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Badan Litbang Kementerian Pertanian 2010 PENDAHULUAN Pemanasan global yang melanda dunia dalam dasa warsa terakhir

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOM0R : 15 TAHUN : 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Luwu Timur dan Kabupaten Mamuju Utara di Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara

2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Luwu Timur dan Kabupaten Mamuju Utara di Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA. PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA. BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 82/Permentan/OT.140/8/2013 TANGGAL : 19 Agustus 2013 PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 5 TAHUN 2010

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 5 TAHUN 2010 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 5 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 5 TAHUN 2010 T E N T A N G PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 5 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 5 TAHUN 2008 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 5 TAHUN 2008 PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN MUARA ENIM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN LAMONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMONGAN,

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI (RDK) DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI (RDKK)

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI (RDK) DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI (RDKK) MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 273/Kpts/OT.160/4/2007 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PETANI LAMPIRAN 2 PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN, DAN SINERGI PENYELENGGARAN PENYULUHAN

KEBIJAKAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN, DAN SINERGI PENYELENGGARAN PENYULUHAN AN KELAUTAN DAN, DAN SINERGI PENYELENGGARAN AN Oleh : KUSDIANTORO Kepala Bidang Program dan Monev, Pusat Penyuluhan KP Disampaikan pada acara Temu Kelembagaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 473 TAHUN 2011 TANGGAL PEDOMAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PETANI DAN NELAYAN DI KABUPATEN GARUT

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 473 TAHUN 2011 TANGGAL PEDOMAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PETANI DAN NELAYAN DI KABUPATEN GARUT LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 473 TAHUN 2011 TANGGAL 2-8 - 2011 PEDOMAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PETANI DAN NELAYAN DI KABUPATEN GARUT I. LATAR BELAKANG Mayoritas masyarakat Kabupaten Garut bermata

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 21 TAHUN TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 21 TAHUN TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KOORDINASI PENYULUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEMUDA OLAHRAGA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.52, 2010 Kementerian Pertanian. Pelatihan. Pertanian Swadaya. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.52, 2010 Kementerian Pertanian. Pelatihan. Pertanian Swadaya. Pedoman. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.52, 2010 Kementerian Pertanian. Pelatihan. Pertanian Swadaya. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03/Permentan/PP.410/1/2010 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

.000 WALIKOTA BANJARBARU

.000 WALIKOTA BANJARBARU SALINAN.000 WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA BANJARBARU DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (SP3K), bahwa Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan

Lebih terperinci

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG KOMISI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN KARO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARO,

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PETERNAK

KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PETERNAK KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PETERNAK Jakarta, Januari 2013 KATA PENGANTAR Pengembangan kelembagaan peternak merupakan

Lebih terperinci

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 59 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 05 TAHUN 2011

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 05 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 05 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN PESAWARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PESAWARAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PEDOMAN EVALUASI KINERJA PENYULUH PERTANIAN

PEDOMAN EVALUASI KINERJA PENYULUH PERTANIAN 5 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91/Permentan/OT.140/9/2013 TENTANG PEDOMAN EVALUASI KINERJA PENYULUH PERTANIAN PEDOMAN EVALUASI KINERJA PENYULUH PERTANIAN I. Pendahuluan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

2018, No Menteri Pertanian sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu ditinjau kembali; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud da

2018, No Menteri Pertanian sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu ditinjau kembali; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud da No.124, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMTAN. Penyuluhan Pertanian. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03/Permentan/SM.200/1/2018 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN

Lebih terperinci

UU Nomor 16 Tahun 2006 Tentang SISTEM PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN (SP3K)

UU Nomor 16 Tahun 2006 Tentang SISTEM PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN (SP3K) UU Nomor 16 Tahun 2006 Tentang SISTEM PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN (SP3K) PUSAT PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENGEMBANGAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA. PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA. BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 28 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 28 TAHUN 2008 T E N T A N G BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 28 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, KEHUTANAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARRU NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA KELOMPOK KONTAK TANI NELAYAN ANDALAN (KELOMPOK KTNA) KOTA BUKITTINGGI TAHUN

PROGRAM KERJA KELOMPOK KONTAK TANI NELAYAN ANDALAN (KELOMPOK KTNA) KOTA BUKITTINGGI TAHUN PROGRAM KERJA KELOMPOK KONTAK TANI NELAYAN ANDALAN (KELOMPOK KTNA) KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2013-2018 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (Kelompok KTNA) adalah organisasi

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan lebih lanjut Peraturan

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 113 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KOTA PEKANBARU

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA,

KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA, KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Daerah

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUMBAWA. PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUMBAWA. BUPATI SUMBAWA Menimbang : Mengingat : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP.09/MEN/2002 TENTANG INTENSIFIKASI PEMBUDIDAYAAN IKAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP.09/MEN/2002 TENTANG INTENSIFIKASI PEMBUDIDAYAAN IKAN KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP.09/MEN/2002 TENTANG INTENSIFIKASI PEMBUDIDAYAAN IKAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu produksi dan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KEBUDAYAAN PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

Renja BP4K Kabupaten Blitar Tahun

Renja BP4K Kabupaten Blitar Tahun 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN R encana kerja (RENJA) SKPD Tahun 2015 berfungsi sebagai dokumen perencanaan tahunan, yang penyusunan dengan memperhatikan seluruh aspirasi pemangku kepentingan pembangunan

Lebih terperinci

DRAFT PEDOMAN UMUM PEMBERIAN PENGHARGAAN ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2016

DRAFT PEDOMAN UMUM PEMBERIAN PENGHARGAAN ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2016 DRAFT PEDOMAN UMUM PEMBERIAN PENGHARGAAN ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2016 DEWAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2016 PEDOMAN UMUM PEMBERIAN PENGHARGAAN ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 134 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 134 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 134 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN KELEMBAGAAN EKONOMI PETANI BERPRESTASI BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PENILAIAN KELEMBAGAAN EKONOMI PETANI BERPRESTASI BAB I PENDAHULUAN 5 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46/PERMENTAN/OT.140/4/2013 A. Latar Belakang PEDOMAN PENILAIAN KELEMBAGAAN EKONOMI PETANI BERPRESTASI BAB I PENDAHULUAN Sektor pertanian

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013 RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN BALAI PELATIHAN PERTANIAN JAMBI 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan

Lebih terperinci

BUPATI TEMANGGUNG BUPATI TEMANGGUNG,

BUPATI TEMANGGUNG BUPATI TEMANGGUNG, BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 07/Permentan/OT.140/1/2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN GENERASI MUDA PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 07/Permentan/OT.140/1/2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN GENERASI MUDA PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 07/Permentan/OT.140/1/2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN GENERASI MUDA PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG 1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TRANSMIGRASI KABUPATEN KAPUAS

Lebih terperinci

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGANN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 111 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA PEKANBARU

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2008 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2008 TENTANG W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN PERTANIAN KOTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TANGGAL : PEDOMAN UMUM PEMBERIAN PENGHARGAAN ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2016

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TANGGAL : PEDOMAN UMUM PEMBERIAN PENGHARGAAN ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2016 DRAFT LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TANGGAL : PEDOMAN UMUM PEMBERIAN PENGHARGAAN ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak tahun

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 20 TAHUN 2011 SERI : D NOMOR : 2

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 20 TAHUN 2011 SERI : D NOMOR : 2 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 20 TAHUN 2011 SERI : D NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 13

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN PETANI KABUPATEN TANAH BUMBU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci