BAB I BIDANG SATU : UPACARA DAN APRESIASI
|
|
- Handoko Darmadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I BIDANG SATU : UPACARA DAN APRESIASI A. Pembukaan 1. Pengertian Pembukaan adalah kegiatan upacara sebagai tanda dimulainya secara resmi pelaksanaan PENAS XIV Petani Nelayan Tujuan a. Melaksanakan acara puncak PENAS XIV Petani Nelayan 2014 dengan lancar dan tertib; b. Memulai secara resmi acara-acara PENAS XIV Petani Nelayan Peserta a. Peserta Utama; b. Peserta Pendamping; c. Peserta Peninjau; d. Undangan. 4. Waktu dan Tempat a. Waktu : Hari Sabtu, 7 Juni 2014 (Pukul WIB). b. Tempat : Stadion Kanjuruan Desa Kedung Pedaringan Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun
2 5. Prasarana Upacara a. Arena upacara terdiri dari : 1) Gapura dengan logo PENAS XIV Petani Nelayan 2014 yang ditempatkan dipintu masuk kawasan Stadion dan Stadion Kanjuruhan; 2) Panggung Utama I (Presiden dan Undangan VVIP); 3) Panggung Utama II (Perwakilan Petani ASEAN, Jepang, Pengurus Kelompok KTNA Nasional, Penerima Penghargaan, dan Peserta Temu Wicara); 4) Panggung Utama III (DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota, Bupati/Walikota dan Forpimda lainnya); 5) Tribun Peserta Utama, Pendamping dan Peninjau; 6) Baliho yang menggambarkan pembangunan pertanian diluar dan di dalam Stadion. b. Arena Pameran dan Promosi yang akan dikunjungi oleh Presiden : 1) Pameran Pembangunan Pertanian Nasional; 2) Expo Peternakan Nasional; 3) Expo Aquaculture; 4) Expo Agroforestry; 5) Gelar Teknologi. c. Sarana Penunjang : 1) Tempat parkir sekitar kawasan Stadion; 2) Tempat istirahat sementara Presiden; Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun
3 3) Tempat peliputan wartawan media cetak dan elektronik; 4) Toilet VVIP, VIP dan umum. d. Peralatan untuk Pembukaan 1) Kentongan atau alat lain yang khas dari Kabupaten Malang; 2) Podium; 3) Pengeras suara atau sound system; 4) Untaian melati (peresmian pameran) atau lainnya; 5) Bunga tangan, bunga meja atau lainnya; 6) Genset cadangan; 7) Layar Giant Scren / TV LCD; 8) Peralatan lain sesuai kebutuhan. e. Pengaturan tempat duduk Tempat duduk diatur sesuai dengan kebutuhan baik jumlah bentuk maupun susunannya. Tempat duduk yang disediakan meliputi : 1) Panggung Utama I a) Presiden beserta Ibu Negara; b) Ketua MPR, DPR, DPD RI dan Lembaga Tinggi Negara; c) Ketua Komisi IV; d) Menteri Pertanian beserta ibu; e) Gubernur Jawa Timur beserta ibu; f) Duta Besar Negara Sahabat; Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun
4 g) Para Menteri dan Gubernur; h) Pangdam V Brawijaya beserta Ibu; i) Kapolda Jawa Timur beserta Ibu; j) Ketua Umum Panitia Penyelenggara dan Panitia Pelaksana k) Bupati Malang, Walikota Malang, Walikota Batu l) Para undangan Eselon I; m) Perwakilan utusan/organisasi petani lainnya; n) Pimpinan BUMN, Pengusaha, Swasta, Sponsor Utama dan Undangan VIP Lainnya. 2) Panggung Utama II a) Perwakilan petani Negara ASEAN, Petani Jepang, Petani Asia pasific b) Perwakilan pengurus Kelompok KTNA Nasional dan Ahli Andalan; c) Penerima penghargaan. d) Peserta Temu Wicara dengan Presiden; e) Perwakilan utusan/ organisasi petani lainnya. 3) Panggung Utama III a) Ketua DPRD Provinsi; b) Ketua DPRD Kabupaten Malang c) Bupati/Walikota Seluruh Indonesia; d) Undangan Forpimda lainnya. 4) Tribun Peserta a) Peserta Utama, Pendamping, Peninjau dan Panitia; Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun
5 b) Kepala SKPD, Camat, Kepala Desa/ Lurah tokoh masyarakat se Kabupaten Malang f. Dekorasi Dekorasi dibuat sesuai ciri khas Jawa Timur dan Kabupaten Malang meliputi panggung utama, tempat Temu Wicara, tempat Pameran dan Promosi. Di lokasi PENAS XIV Petani Nelayan 2014 dipasang bendera KTNA, spanduk (thematik), umbul-umbul, baliho dan tanaman hias. Khusus Spanduk Selamat Datang dipasang di jalan menuju lokasi PENAS XIV Petani Nelayan Peserta Upacara Pembukaan a. Undangan 1) Menteri Kabinet Indonesia Bersatu terkait; 2) Duta Besar Negara Sahabat; 3) Badan-Badan Internasional; 4) Pejabat Lembaga Tinggi Negara; 5) Ketua MPR-RI; 6) Ketua DPR-RI; 7) Ketua DPD; 8) Para Mantan Menteri Pertanian, Kelautan dan Perikanan, Kehutanan Meneg BUMN, Meneg Koperasi dan UKM; 9) Para Pejabat Eselon I instansi terkait; 10) Para Gubernur; Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun
6 11) Para Ketua DPRD Provinsi; 12) Para Bupati/Walikota; 13) Para Ketua DPRD Kabupaten/Kota; 14) Organisasi Profesi; 15) Penerima Penghargaan; 16) Pengusaha Pertanian, Kelautan dan Perikanan, Kehutanan, BUMN/S; 17) Sponsor Utama; 18) Forpimda dan Pejabat Tinggi Provinsi Jawa Timur; 19) Forpimda dan Pejabat Tinggi Kabupaten Malang. b. Peserta PENAS XIV Petani Nelayan ) Kontingen Provinsi; 2) Panitia Penyelenggara dan Panitia Pelaksana Provinsi dan Kabupaten. 7. Pakaian a. Masing-masing kontingen Provinsi diminta minimal 2 orang (sepasang) mengenakan pakaian adat tanpa senjata tajam, dan peserta lainnya menggunakan seragam kontingen; b. Undangan memakai baju batik lengan panjang atau sebagaimana tercantum dalam undangan; c. Panitia memakai baju batik lengan panjang dengan tanda pengenal; d. Penerima Penghargaan laki-laki dan perempuan berpakaian batik lengan panjang; Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun
7 e. Peserta Temu Wicara dengan presiden laki-laki dan perempuan berpakaian batik lengan panjang dengan tanda pengenal khusus. 8. Tanda Pengenal Seluruh Peserta PENAS XIV Petani Nelayan 2014 pada acara pembukaan diwajibkan memakai tanda pengenal. Tanda pengenal dibedakan antara peserta, panitia, pers (Wartawan dan Reporter Radio/Televisi). Peserta Temu Wicara akan disediakan tanda pengenal khusus yang disetujui Protokol Kepresidenan. 9. Undangan Seluruh undangan diwajibkan membawa dan menunjukkan surat undangan pada waktu memasuki tempat upacara pembukaan. Para undangan yang berasal dari Pusat dan Provinsi lain ditetapkan oleh panitia penyelenggara pusat, sedangkan para undangan yang berasal dari Provinsi Jawa Timur ditetapkan Panitia Daerah setelah berkoordinasi dengan Panitia Pusat. Khusus Undangan Acara Pembukaan akan dikeluarkan pada waktunya oleh Panitia Pusat setelah mendapat persetujuan Protokol Kepresidenan. Untuk mempersiapkan dan mempermudah pendistribusian undangan panitia provinsi dan daerah menyusun daftar yang diundang dan mencetak undangan sebagai pengganti sementera undangan resmi dan pada waktunya undangan Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun
8 sementara tersebut ditukarkan dengan undangan yang resmi. 10. Pemberian penghargaan a. Penghargaan kepada Gubernur, Bupati/Walikota, dan Pejabat lain yang dinilai berhasil mendukung Program Pembangunan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan; b. Penghargaan kepada petani nelayan yang dinilai berprestasi dalam Program Pembangunan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan; c. Penghargaan kepada BUMN dan Swasta yang dinilai berhasil mendukung Program Pembangunan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. 11. Temu Wicara dengan Presiden Setelah acara pembukaan, Presiden melakukan temu wicara dengan wakil peserta PENAS XIV Petani Nelayan 2014 dipandu oleh Menteri Pertanian. Selama Temu Wicara berlangsung semua peserta dan undangan lainnya tetap berada di tempat masing-masing untuk mengikuti acara Temu Wicara. 12. Peninjauan Gelar Teknologi dan Pameran Setelah mengadakan Temu Wicara, Presiden didampingi Menteri Pertanian, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Kehutanan, Gubernur Jawa Timur, dan Ketua Umum Panitia Penyelenggara serta diikuti oleh para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II lainnya menuju arena Gelar Teknologi Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun
9 dan Pameran Pembangunan Pertanian Nasional PENAS XIV Petani Nelayan Rombongan disambut oleh : a. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian; b. Para Eselon I terkait; c. Bupati dan Wakil Bupati Malang. 13. Lain-lain a. Konsumsi. Makanan kecil (kudapan) pada waktu upacara pembukaan, disajikan secara lengkap, bersih/sehat yang berasal dari produk petani. Makanan kecil dan minuman tersebut hendaknya telah tersedia di tempat duduk peserta dan undangan sebelum acara pembukaan dimulai. Pada saat Presiden meninjau gelar teknologi dan pameran, makan siang didistribusikan kepada semua peserta. b. Bahan informasi Bagi tamu dan undangan disediakan bahan informasi berupa brosur, majalah, koran, leaflet dan lain-lain yang terkait dengan aspek pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan. Bahan informasi tersebut, terlebih dahulu harus dilaporkan kepada panitia pusat. Bahan-bahan informasi tersebut sudah tersedia di tempat duduk undangan sebelum acara pembukaan dimulai. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun
10 c. Kesehatan Selama acara pembukaan disediakan posko, ambulance, tenaga medis dan obat-obatan. d. Petugas 1) Pembawa Acara MC tingkat Nasional 2) Penerima Tamu Penerima tamu VVIP, VIP dan penerima tamu umum terdiri panitia penyelenggara pusat dan panitia pelaksana provinsi dan kabupaten. Jumlah komposisi penerima tamu pria dan wanita serta pakaiannya diatur oleh Panitia Pelaksana Provinsi/Kabupaten. e. Pelayanan Undangan VVIP dan Penerima Penghargaan Presiden 1) Akomodasi dan transportasi lokal untuk tamu VVIP disediakan oleh Panitia pelaksana dan atau instansi vertikal masing-masing. 2) Akomodasi dan transportasi Penerima Penghargaan menjadi tanggung jawab daerah masing-masing. f. Kebersihan Untuk menjaga kebersihan disediakan tempat sampah dan toilet dengan jumlah yang mencukupi di tempat-tempat tertentu. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun
11 B. Penutupan a. Pengertian Penutupan adalah kegiatan upacara sebagai tanda berakhirnya seluruh rangkaian kegiatan pelaksanaan PENAS XIV Petani Nelayan Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis 12 Juni 2014 akan ditutup secara resmi oleh Menteri Pertanian. b. Tujuan Mengakhiri secara resmi seluruh rangkaian kegiatan PENAS XIV Petani Nelayan c. Waktu dan Tempat a. Waktu : Hari Kamis, 12 Juni 2014, ( WIB) b. Tempat : Stadion Kanjuruhan Desa Kedung Pedaringan Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi. Jawa Timur. d. Peserta Upacara a. Undangan 1) Menteri Kabinet Indonesia Bersatu terkait; 2) Duta Besar Negara Sahabat; 3) Badan-Badan Internasional; 4) Pejabat Lembaga Tinggi Negara; 5) Ketua MPR-RI; 6) Ketua DPR-RI; 7) Ketua DPD; Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun
12 8) Para Mantan Menteri Pertanian, Kelautan dan Perikanan, Kehutanan Meneg BUMN, Meneg Koperasi dan UKM; 9) Para Pejabat Eselon I instansi terkait; 10) Para Gubernur ; 11) Para Ketua DPRD Provinsi; 12) Para Bupati/Walikota; 13) Para Ketua DPRD Kabupaten/Kota; 14) Organisasi Profesi; 15) Penerima Penghargaan; 16) Pengusaha Pertanian, Kelautan dan Perikanan, Kehutanan, BUMN/S ; 17) Sponsor Utama; 18) Forpimda dan Pejabat Tinggi Provinsi Jawa Timur; 19) Forpimda dan Pejabat Tinggi Kabupaten Malang. b. Peserta Penutupan PENAS XIV Petani Nelayan ) Kontingen Provinsi. 2) Panitia Penyelenggara dan Panitia Pelaksana Provinsi dan Kabupaten; 3) Masyarakat setempat. e. Prasarana Upacara Penutupan PENAS XIV Petani Nelayan 2014 Prasarana Upacara Penutupan Penas XIV pada dasarnya sama seperti prasarana pada upacara Pembukaan Penas XIV yang disesuaikan peraturan yang berlaku. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun
13 f. Pakaian a. Masing-masing kontingen daerah (Provinsi) diminta minimal 2 orang (sepasang) mengenakan pakaian adat tanpa senjata tajam, selebihnya menggunakan seragam kontingen. b. Pakaian bagi para undangan adalah batik lengan panjang atau sesuai yang tercantum dalam undangan. c. Panitia, memakai seragam batik lengan panjang dan memakai tanda pengenal. d. Penerima penghargaan laki-laki dan perempuan berpakaian batik lengan panjang. g. Tanda Pengenal Seluruh peserta penutupan diwajibkan memakai tanda pengenal. Tanda pengenal dibedakan antara peserta, panitia dan pers. h. Undangan Seluruh undangan diwajibkan membawa surat undangan pada waktu memasuki tempat upacara penutupan. Para undangan dari Pusat dan Provinsi lain ditetapkan oleh Panitia Penyelenggara Pusat, sedangkan para undangan yang berasal dari Provinsi Jawa Timur ditetapkan oleh Panitia Pelaksana Provinsi/Kabupaten dan berkoordinasi dengan Panitia Penyelenggara (Pusat). Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun
14 i. Pemberian Penghargaan Penghargaan Menteri Pertanian, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Kehutanan atas nama Pemerintah RI dan penyerahan hadiah lomba bagi juara Umum Pemenang lomba kegiatan PENAS XIV Petani Nelayan 2014 disaksikan oleh Menteri. j. Lain-lain a. Konsumsi Makanan kecil (kudapan) pada waktu upacara penutupan, disajikan secara lengkap (makanan dan minuman), bersih/sehat yang berasal dari produk petani. Makanan kecil dan minuman tersebut hendaknya telah tersedia di tempat duduk peserta dan undangan sebelum acara dimulai. b. Bahan informasi Bagi tamu dan undangan disediakan bahan informasi berupa brosur, leaflet dan lain-lain yang terkait dengan aspek pembangunan pertanian, kelautan dan perikanan serta kehutanan. Bahan informasi tersebut sebelum dibagikan terlebih dahulu diinformasikan oleh panitia/petugas di daerah atau pusat. Bahan-bahan informasi sebaiknya sudah tersedia di tempat duduk undangan sebelum acara dimulai. c. Kesehatan Disediakan posko kesehatan dan ambulance guna memberikan pertolongan pertama apabila terdapat Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun
15 peserta yang sakit, disamping itu disediakan tenaga medis yang cukup dan perlengkapan obat-obatan yang memadai untuk keadaan darurat. d. Pelayanan Undangan VIP Akomodasi dan transportasi tamu VIP menjadi tanggung jawab instansi vertical dan daerah masing-masing. e. Kebersihan Untuk menjaga kebersihan disediakan tempat sampah dan toilet. C Temu Wicara dengan Presiden RI 1. Pengertian Temu Wicara dengan Presiden R.I merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam Pekan Nasional Petani- Nelayan Indonesia ke Empat Belas Tahun 2014 (PENAS Petani Nelayan XIV Tahun 2014) yaitu, forum dialog antara Presiden RI dengan kontaktani (petani, nelayan, petani di dalam dan disekitar hutan) sebagai peserta temu wicara untuk menumbuhkan motivasi dan membangun komunikasi dua arah mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kebijakankebijakan dan pelaksanaan pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan di wilayah masing-masing. 2. Tujuan a. Terinformasikannya secara langsung kebijakan-kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan di wilayah; Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun
16 b. Terinformasikannya gagasan, pendapat, saran-saran serta umpan balik dari peserta temu wicara mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan di wilayah masingmasing; c. Diperolehnya saran-saran dan masukan bagi Pemerintah untuk perbaikan kebijakan dalam pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan. 3. Waktu dan Tempat a. Waktu : Sabtu, 7 Juni 2014 (setelah Upacara pembukaan) b. Tempat : Panggung Utama PENAS XIV Petani Nelayan 2014 di Stadion Kanjuruhan Desa Kedung Pedaringan Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi. Jawa Timur. 4. Peserta a. Peserta Temu Wicara berjumlah 40 orang, terdiri dari: 34 (tiga puluh empat) orang Perwakilan Petani dari 34 Provinsi, 1 (satu) orang Pengurus Kelompok KTNA Provinsi Jawa Timur, 1 (satu) orang Pengurus Kelompok KTNA Kabupaten Malang dan 4 (empat) orang Perwakilan Organisasi Tani Nelayan dengan penjelasan sebagai berikut: 1) Peserta temu wicara dengan Presiden merupakan perwakilan dari masing-masing provinsi yang diusulkan Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun
17 oleh Kontingen Provinsi dan seleksi oleh Panitia Penyelenggara (Pusat); 2) Peserta tersebut adalah pelaku utama/pelaku usaha kegiatan pertanian, perikanan dan kehutanan dan atau pelopor pembangunan pertanian/pedesaan di daerah asalnya; b. Proses seleksi calon peserta temu wicara dengan Presiden RI, adalah sebagai berikut: 1) Berdasarkan surat dari Panitia PENAS XIV Petani Nelayan 2014, masing-masing Ketua Kontingen provinsi mengajukan 3 (tiga) orang calon peserta temu wicara dengan Presiden RI kepada Panitia Pusat c.q Seksi Temu Wicara, yang terdiri dari unsurunsur petani dewasa, wanita tani dan pemuda tani; 2) Setiap calon peserta yang diusulkan masing-masing provinsi dilengkapi dengan persyaratan administrasi, berupa: (a) surat rekomendasi dari Ketua Kontingan Provinsi PENAS XIV-2014 dan diketahui oleh kepala kelembagaan penyuluhan provinsi (Bakorluh/Dinas Pertanian) asal peserta, format terlampir; (b) mengisi biodata (format sebagaimana format sebagaimana format terlampir ; (c) pas photo terbaru berwarna latar belakang biru, ukuran 4x6 cm, sebanyak 4 (empat) lembar; Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun
18 3) Berdasarkan usulan di atas, Panitia Pusat c.q Seksi Temu Wicara melakukan seleksi dan menetapkan 1 (satu) orang peserta dari masing-masing provinsi yang diambil dari ke 3 (tiga) orang calon yang diusulkan; 4) Komposisi peserta temu wicara definitif dari 34 provinsi mempertimbangkan proporsi keterwakilan unsur-unsur petani dewasa, wanita tani dan pemuda tani; Dari hasil seleksi tersebut diperoleh Peserta Temu Wicara yang seluruhnya berjumlah 40 (empat puluh) orang, terdiri dari : 34 (tiga puluh empat) orang Perwakilan Petani dari 34 Provinsi, 1 (satu) orang Pengurus Kelompok KTNA Provinsi Jawa Timur, 1 (satu) orang Pengurus Kelompok KTNA Kabupaten Malang dan 4 (empat) orang Perwakilan Organisasi Tani Nelayan (HKTI, HNSI, PPNSI, MAI) c. Pembekalan Peserta Temu Wicara dengan Presiden RI: Peserta temu wicara terpilih mendapat pembekalan materi untuk menyamakan visi dan misi, baik yang laksanakan di daerah masing-masing (sebelum kebarangkatan ke lokasi penas) dan di lokasi Penas (menjelang pelaksanaan kegiatan temu wicara), yaitu: 1) Berdasarkan ketetapan hasil seleksi peserta temu wicara dari Panitia Pusat c.q Seksi Temu Wicara, Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun
19 masing-masing kontingen provinsi memberikan pembekalan kepada peserta terpilih di daerah masing-masing, mengenai hal-hal sebagai berikut : (a) Pembekalan tentang pelaksanaan temu wicara dengan Presiden RI, dimaksudkan untuk membangun kesepakatan dengan peserta temu wicara, mengenai : - Materi/topik yang akan disampaikan kepada Presiden R.I diutamakan yang menjadi kepentingan nasional; - Cara, etika dan kemasan penyampaian gagasan, saran, masalah atau pertanyaan; - Hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan pada saat temu wicara; - Pengaturan tempat duduk peserta dan alokasi waktu; - Menghindari terjadi duplikasi gagasan, saran, permasalahan yang disampaikan. (b) Materi yang akan disampaikan kepada Presiden RI berkaitan dengan kondisi dan permasalahan yang dihadapi di daerah yang diwakilinya yang bersifat konstruktif dan membangun motivasi; Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun
20 2) Peserta temu wicara definitif (40 orang) mendapat pembekalan tentang pelaksanaan temu wicara, sebagai berikut: (a) Peserta mengikuti pertemuan pembekalan dari Panitia Penyelenggara (Pusat) dan Panitia Pelaksana Provinsi/Kabupaten (Daerah), temu Wicara yang dilaksanakan pada H-1 PENAS XIV Petani Nelayan 2014 di lokasi PENAS; (b) Pembekalan tentang pelaksanaan temu wicara dengan Presiden RI, dimaksudkan untuk membangun kesepakatan dengan peserta temu wicara, mengenai: - Materi/topik yang akan disampaikan kepada Presiden R.I diutamakan yang menjadi kepentingan nasional; - Cara, etika dan kemasan penyampaian gagasan, saran, masalah atau pertanyaan; - Hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan pada saat temu wicara; - pengaturan tempat duduk peserta dan alokasi waktu; - menghindari terjadi duplikasi gagasan, saran, permasalahan yang disampaikan. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun
21 (c) Materi yang akan disampaikan kepada Presiden RI berkaitan dengan kondisi dan permasalahan yang dihadapi di daerah yang diwakilinya yang bersifat kostruktif dan membangun motivasi; (d) Pada pertemuan pembekalan para peserta saling berkenalan dan melakukan konsolidasi tentang substansi atau materi yang akan disampaikan pada saat temu wicara; (e) Menyepakati dan melatih proses dan substansi tanya-jawab dengan Presiden RI; (f) Menetapkan ruang lingkup materi temu wicara dan ditetapkan paling banyak 6 (enam) orang pembicara/penanya perwakilan peserta temu wicara. 5. Pendamping Narasumber Presiden R.I sebagai Narasumber tunggal didampingi oleh 3 (tiga) orang Menteri Kabinet dari kementerian teknis, yaitu: No. Pendamping Nama Pendamping 1. Menteri Pertanian Dr. Ir. Suswono, MMA 2. Menteri Kehutanan Ir. Zulkifli Hasan; 3. Menteri Kelautan dan Perikanan Ir. Cicip Syarif Sutardjo Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun
22 6. Metode Temu Wicara Metode yang digunakan dalam Temu Wicara dengan Presiden R.I adalah, menyampaikan informasi (prolog) tentang pembangunan nasional secara singkat oleh Presiden dan dilanjutkan dengan tanya jawab antara Presiden R.I dengan peserta temu wicara yang langsung dimoderatori oleh Presiden RI. 7. Penyelenggaraan Temu Wicara Temu wicara dengan Presiden R.I diselenggarakan dengan tahapan-tahapan, sebagai berikut: a. Persiapan 1) Berdasarkan hasil seleksi calon peserta temu wicara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian mengeluarkan surat ketetapan peserta temu wicara dengan Presiden RI pada PENAS XIV Petani Nelayan 2014 dan selanjutnya mengkomunikasikan nya kepada Gubernur di 34 provinsi dan dikoordinasikan dengan pihak Sekretariat Negara serta panitia daerah; 2) Menteri Pertanian mengirimkan surat permohonan kepada Presiden RI tentang Rencana Penyelenggaraan Temu Wicara dengan Presiden RI pada PENAS XIV Petani Nelayan 2014, sekaligus mohon perkenan Bapak Presiden untuk melakukan dialog dengan 40 orang Petani Nelayan peserta Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun
23 PENAS XIV Petani Nelayan 2014 terpilih dengan melampirkan daftar nama ke 40 orang peserta temu wicara hasil seleksi Pusat, matrik terlampir : 3) Panitia Pusat menyampaikan informasi umpan balik kepada ketua kontingen masing-masing provinsi tentang hasil seleksi peserta temu wicara, yaitu nama 1 (satu) orang peserta temu wicara difinitif, sekaligus meminta ketua kontingen memberikan pembekalan bagi yang bersangkutan di daerah; 4) Setiap peserta temu wicara definitif diminta membawa pakaian batik lengan panjang yang akan dikenakan pada saat pelaksanaan temu wicara; 5) Peserta temu wicara definitif diminta sudah hadir pada H-2 (5 Juni 2014) dan melapor kepada Panitia PENAS XIV Petani Nelayan 2014 (Pusat dan Daerah) c.q Seksi Temu Wicara di Kantor Sekretariat PENAS XIV Petani Nelayan 2014, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur dan menyerahkan surat tugas serta sekaligus menerima tanda pengenal khusus peserta Temu Wicara dengan Presiden; 6) Bila diperlukan ke 40 peserta akan menginap di lokasi tertentu sebagai proses karantina yang dikhususkan bagi peserta temu wicara, di ruangan yang akan ditentukan kemudian; Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun
24 7) Peserta temu wicara yang berjumlah 40 orang mendapat pembekalan dari panitia pusat dan daerah cq seksi temu wicara pada H 1; 8) Menetapkan petugas notulen dan penyusun laporan tertulis dari pantia Seksi Temu Wicara di Pusat dan Daerah; b. Pelaksanaan 1) Temu wicara dilaksanakan pada hari Sabtu, 7 Juni 2014 di Panggung Utama PENAS XIV Petani Nelayan 2014 setelah pembacaan do'a pada rangkaian Acara Pembukaan PENAS XIV Petani Nelayan ) Peserta temu wicara dengan Presiden R.I telah siap berkumpul di Panggung Utama PENAS XIV Petani Nelayan 2014, harus hadir 60 menit sebelum upacara pembukaan PENAS XIV Petani Nelayan 2014 dimulai (yang dipandu dan dikoordinasikan oleh panitia seksi temu wicara); 3) Peserta temu wicara mengenakan pakaian batik lengan panjang; 4) Peserta temu wicara dengan Presiden R.I menempati tempat duduk berkelompok dengan mengambil posisi tepat dihadapan podium Presiden R.I namun menjadi satu dengan peserta penas lainnya; Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun
25 5) Mengawali proses kegiatan temu wicara, pembawa acara (MC) mempersilahkan Presiden R.I berserta rombongan menuju tempat pelaksanaan temu wicara yang telah ditentukan (apabila lokasi temu wicara terpisah dengan panggung utama); 6) Menteri Pertanian membuka acara temu wicara dengan Presiden RI; 7) Setelah Presiden R.I berserta rombongan menduduki kursi yang disediakan, Presiden R.I langsung memulai acara temu wicara dengan menyampaikan kata pembuka (prolog) berupa kebijakan pembangunan nasional pada umumnya dan pembangunan pertanian pada khususnya, dilanjutkan dengan tanya-jawab dengan peserta temu wicara; 8) Proses dan substansi tanya-jawab dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disepakati pada saat pembekalan; 9) Seluruh peserta PENAS XIV Petani Nelayan 2014 non peserta Temu Wicara dengan Presiden R.I yang hadir pada Acara Pembukaan PENAS XIV Petani Nelayan 2014 bertindak selaku pendengar dan pengamat yang baik (tanpa hak berbicara). Hal ini perlu disosialisasikan oleh Ketua Kontingen Provinsi kepada anggotanya masingmasing. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun
26 c. Pelaporan 1) Segera setelah selesai acara Pembukaan PENAS XIV Petani Nelayan 2014, laporan pelaksanaan temu wicara dengan Presiden RI diserahkan kepada pengelola informasi PENAS XIV Petani Nelayan 2014 untuk dimuat pada media lokal dan media PENAS XIV Petani Nelayan ) Seksi Temu Wicara pada Panitia Pusat dan Daerah membuat laporan kegiatan Temu Wicara dengan Presiden R.I pada PENAS XIV Petani Nelayan 2014 yang antara lain mencakup: (1) jumlah peserta dan komposisinya; (2) waktu dan tempat; (3). proses berlangsungnya temu wicara; (4) substansi yang dibahas/disampaikan; (5) rumusan hasil dan tindak lanjut; (6) masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan temu wicara; 3) Laporan akhir penyelenggaraan disampaikan kepada Sekretariat Panitia PENAS XIV Petani Nelayan 2014 Pusat, selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah pelaksanaan; D. Temu Wicara dengan Pejabat Tinggi/Pejabat Negara 1. Pengertian Temu Wicara dengan Pejabat Tinggi/Pejabat Negara adalah forum dialog antara kontak tani (petani, nelayan, petani di dalam dan disekitar hutan) peserta PENAS XIV Petani Nelayan 2014 dengan pejabat tinggi/pejabat negara, untuk Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun
27 menciptakan komunikasi dua arah mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kebijakan, pelaksanaan dan pemecahan masalah dalam perkembangan daerah, khususnya di bidang pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan di perdesaan 2. Tujuan a. Membangun komunikasi dua arah antara peserta dengan pejabat tinggi/pejabat negara dan memperkuat kerjasama serta memecahkan permasalahan yang dihadapi petani-nelayan; b. Memperluas wawasan peserta tentang kebijakan yang berkaitan dengan pembangun pertanian, perikanan dan kehutanan di perdesaan; c. Menyampaikan umpan balik dari peserta mengenai aspirasi, keinginan, gagasan dan masalah-masalah yang dihadapi dalam pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan di perdesaan serta solusinya; d. Meningkatkan motivasi peserta untuk lebih bergairah dalam melaksanakan pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan di wilayahnya Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun
28 3. Waktu dan tempat - Waktu : Tanggal 8 s/d 9 Juni Tempat : Pendopo Agung Kabupaten Malang di Kepanjen, Gedung Futsal, Gedung Korpri. 4. Peserta Peserta Temu Wicara dengan Pejabat Tinggi/Pejabat Negara berjumlah sekitar 2000 orang per sesi yang berasal dari 34 provinsi. Peserta tersebut terdiri dari petani, nelayan, petani di dalam dan disekitar hutan dan pendamping petani (petugas) sesuai matrik Alokasi Peserta dan Pendamping dari masing-masing Provinsi sebagai Peserta Temu Wicara dengan Pejabat Tinggi/Pejabat Tinggi Negara. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun
I. UPACARA DAN APRESIASI
I. UPACARA DAN APRESIASI A Pembukaan 1. Pengertian Pembukaan adalah kegiatan upacara sebagai tanda dimulainya secara resmi pelaksanaan PENAS XV KTNA 2017. 2. Tujuan a. Melaksanakan acara puncak PENAS XV
Lebih terperinciNO BIDANG TANGGAL WAKTU NAMA KEGIATAN TEMPAT PESERTA. Pemberian tanda penghargaan oleh Presiden RI. Temu Wicara dengan Presiden RI
Lampiran 6 : REKAPITULASI JADWAL HARIAN PER BIDANG KEGIATAN PENAS PETANI NELAYAN XIV TAHUN 07 S/D 12 JUNI, DI KABUPATEN MALANG, PROVINSI JAWA TIMUR NO BIDANG TANGGAL WAKTU NAMA KEGIATAN TEMPAT PESERTA
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PENAS Petani Nelayan XIV Tahun
PENDAHULUAN Sebagaimana kita ketahui bersama tujuan setiap penyelenggaraan PENAS Petani Nelayan adalah terjalinannya komunikasi antar petani nelayan, petani nelayan dengan pengusaha, pemerintah dan pengambil
Lebih terperinciNO TEMPAT TANGGAL WAKTU NAMA KEGIATAN BIDANG PESERTA
Lampiran 5 : REKAPITULASI JADWAL PENGGUNAAN GEDUNG DAN TEMPAT URUD ABJAD KEGIATAN PENAS PETANI NELAYAN XIV TAHUN 07 S/D 12 JUNI, DI KABUPATEN MALANG, PROVINSI JAWA TIMUR NO TEMPAT TANGGAL WAKTU NAMA KEGIATAN
Lebih terperinciNO TANGGAL WAKTU PESERTA NAMA KEGIATAN TEMPAT BIDANG
Lampiran 4 : REKAPTULAS JADWAL HARAN PER TANGGAL KEGATAN PENAS PETAN NELAYAN X TAHUN 07 S/D 12 JUN, D KABUPATEN MALANG, PRONS JAWA TMUR NO TANGGAL WAKTU PESERTA NAMA KEGATAN TEMPAT BDANG 1 2 3 4 5 6 4
Lebih terperinciTEMA Dengan Revitalisasi Pertanian Kita Tingkatkan Kemandirian dan Kemitraan Menuju Kesejahteraan Petani-Nelayan
PENGERTIAN Penas XII 2007 merupakan forum pertemuan atau tempat kegiatan belajar mengajar, tukar menukar informasi, dan pengalaman antara para petani-nelayan dan petani hutan, peneliti, penyuluh, pihak
Lebih terperinciVII. KESEKRETARIATAN
VII. KESEKRETARIATAN A. SEKSI KETATAUSAHAAN 1. Pengertian Ketatausahaan adalah salah satu unit kerja dalam penyelenggaraan PENAS XV KTNA Aceh 2017, yang bertugas menangani urusan administrasi dan penataan
Lebih terperinciAGENDA TENTATIF PEKAN DAERAH (PEDA) KTNA ACEH TAHUN S/D 27 JULI 2016
AGENDA TENTATIF PEKAN DAERAH (PEDA) KTNA ACEH TAHUN 2016 22 S/D 27 JULI 2016 NO TANGGAL WAKTU KEGIATAN VOLUME PELAKSANA TEMPAT KET I 22 Juli 2016 08.00-18.00 WIB Registrasi Peserta Bidang Kesekretariatan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1645, 2014 KEMENRISTEK. Keprotokolan. Pedoman. PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 PEDOMAN KEPROTOKOLAN DI KEMENTERIAN RISET
Lebih terperinciMENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014
MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 PEDOMAN KEPROTOKOLAN DI KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pd Pembukaan Penas XIV Petani Nelayan, di Malang, tgl. 7 Juni 2014 Sabtu, 07 Juni 2014
Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Penas XIV Petani Nelayan, di Malang, tgl. 7 Juni 2014 Sabtu, 07 Juni 2014 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PEMBUKAAN PEKAN NASIONAL XIV PETANI NELAYAN DI STADION
Lebih terperinciStadion Lhong Raya WIB. Dalam Negeri dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Panel)
KEGIATAN PENAS KTNA XV ACEH 06 S/D 11 MEI, DI ACEH 1 50.000 org. Pembukaan 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 I 6 Mei 8 Mei Upacara Pembukaan Upacara Pembukaan Pemberian tanda penghargaan oleh Presiden RI
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2005 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 2 SERI E TAHUN 2005 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN
Lebih terperinciB U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT
1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 9 TAHUN 2015 B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PERANGKAT DESA DAN BADAN
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN VIP ROOM BANDARA INTERNASIONAL I GUSTI NGURAH RAI
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN VIP ROOM BANDARA INTERNASIONAL I GUSTI NGURAH RAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN
Lebih terperinciMENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 17/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG
MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 17/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN GABUNGAN KELOMPOK TANI BERPRESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1009, 2014 KEMENPAN RB. Keprotokolan. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN
Lebih terperinciDEKLARASI GERAKAN AYO IKUT KB PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016
KERANGKA ACUAN KERJA DEKLARASI GERAKAN AYO IKUT KB PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 BIRO BINA SOSIAL SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH 0 A. LATAR BELAKANG Apabila Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PENERIMAAN TAMU KEPALA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PENERIMAAN TAMU KEPALA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. bahwa Bali sebagai daerah
Lebih terperinciPANDUAN PELAKSANAAN SUPERVISI SATUAN PAUD DAN DIKMAS
PANDUAN PELAKSANAAN SUPERVISI SATUAN PAUD DAN DIKMAS PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT JAWA BARAT 2017 KATA PENGANTAR Pengembangan Satuan Pendidikan PAUD dan Dikmas
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN : 2005 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
Lebih terperinciBUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG
BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 38 Tahun : 2015
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 38 Tahun : 2015 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2013 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, PERSONALIA, DAN MEKANISME KERJA LEMBAGA PERMODALAN KEWIRAUSAHAAN PEMUDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG. NOMOR: 75/Kpts/KPU-Kab /2015
SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG NOMOR: 75/Kpts/KPU-Kab-011.329047/2015 TENTANG MEKANISME KAMPANYE DEBAT PUBLIK DALAM PEMILIHAN BUPATI DAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN : 2005 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 8 TAHUN 2004 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 8 TAHUN 2004 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU BUPATI INDRAMAYU, Menimbang :
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN ACARA BESAR DI LINGKUNGAN ISTANA KEPRESIDENAN (Peresmian Pembukaan Munas/Seminar/Raker dan Penyerahan Penghargaan)
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN ACARA BESAR DI LINGKUNGAN ISTANA KEPRESIDENAN (Peresmian Pembukaan Munas/Seminar/Raker dan Penyerahan Penghargaan) NO. KEGIATAN URAIAN KEGIATAN PENANGGUNG JAWAB KETERANGAN 1.
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN KUNJUNGAN TAMU NEGARA
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN KUNJUNGAN TAMU NEGARA NO. KEGIATAN URAIAN KEGIATAN PENANGGUNG 1. Sumber - Melalui Surat - Mensesneg - Melalui Lisan - Seskab - Menlu 2. Pengagendaan - Acara Bulanan (Abul) -
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. KAK Gerakan Cinta Lingkungan HLH
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hari Lingkungan Hidup se-dunia yang jatuh pada tanggal 5 Juni diperingati setiap tahun baik di tingkat internasional, nasional maupun lokal (provinsi/kab/kota) dengan tema
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN, DAN SINERGI PENYELENGGARAN PENYULUHAN
AN KELAUTAN DAN, DAN SINERGI PENYELENGGARAN AN Oleh : KUSDIANTORO Kepala Bidang Program dan Monev, Pusat Penyuluhan KP Disampaikan pada acara Temu Kelembagaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2013 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, PERSONALIA, DAN MEKANISME KERJA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2013 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, PERSONALIA, DAN MEKANISME KERJA LEMBAGA PERMODALAN KEWIRAUSAHAAN PEMUDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 1 2005 SERI E PERATURAN DAERAH KABUAPTEN GARUT NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciDalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2011, dengan hormat kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Nomor : 103509/MPN/LL/2011 20 April 2011 Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Penyelenggaraan Upacara Bendera Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2011
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 03 TAHUN 2006
PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 03 TAHUN 2006 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SAMARINDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinci2011, No.80 2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentan
No.80, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Perjalanan Dinas Ke luar Negeri. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PERJALANAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DENGAN
Lebih terperinciDEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA
1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH PERATURAN BERSAMA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH NOMOR 2 TAHUN 2010 NOMOR 03/DPD RI/IV/2009-2010 TENTANG SIDANG BERSAMA DEWAN
Lebih terperinci6. Penyelanggaraan Temu wicara dengan pejabat tinggi/pejabat negara diselenggarakan dengan tahapan-tahapan, sebagai berikut:
5. Metode Temu Wicara dengan pejabat tinggi/pejabat negara dilaksanakan dengan motode pemaparan singkat oleh narasumber dan dilanjutkan dengan tanya-jawab antara peserta dengan pejabat tinggi/pejabat negara
Lebih terperinci2 masyarakat hukum serta keserasian dan sinergi dalam pelaksanaan pengaturan dan kebijakan mengenai desa; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaiman
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.157, 2015 PEMERINTAHAN. Desa. Penyelenggaraan. Pembangunan. Pembinaan. Pemberdayaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717). PERATURAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DENGAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN
PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 18 TAHUN 2004 T E N T A N G KEDUDUKAN PROTOKOLER PIMPINAN dan ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KARIMUN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,
w w w.bpkp.go.id PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN KEPROTOKOLAN DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG
Lebih terperinci5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004, tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
BUPATI KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU Nomor 1 Tahun 2006 Seri E PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
Lebih terperinci: Penyelenggaraan Upacara Bendera Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2013
Nomor Lampiran Hal : 080/MPK.F/LL/2013 : 1 (satu) berkas : Penyelenggaraan Upacara Bendera Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2013 Jakarta, 26 April 2013 Yang Terhormat 1.Menteri Agama Republik
Lebih terperinciCHECKLIST PENGAWASAN KAMPANYE PEMILU KADA JAWABAN
Lampiran PERATURAN BAWASLU REPUBLIK INDONESIA Nomor : 23 Tahun 2009 Tanggal : 4 Desember 2009 CHECKLIST PENGAWASAN KAMPANYE PEMILU KADA I. Pemilu Kada Provinsi NO. PERTANYAAN JAWABAN YA TDK RUJUKAN UU
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/PERMEN-KP/2013 TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/PERMEN-KP/2013 TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, SERTA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG
DRAFT PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciL E M B A R A N D A E R A H K O T A S E M A R A N G NOMOR 17 TAHUN 2004 SERI E
L E M B A R A N D A E R A H K O T A S E M A R A N G NOMOR 17 TAHUN 2004 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENYELENGGARAAN ACARA RESMI DAN UPACARA BENDERA Nomor: SOP /TU 02 01/UM
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENYELENGGARAAN ACARA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 2016 Halaman : 2 dari 14 DAFTAR DISTRIBUSI DISTRIBUSI NOMOR SALINAN Copy 1 Copy 2 JABATAN Kepala Biro/Pusat/Ketua STTN/Inspektur
Lebih terperinciHARI PANGAN SEDUNIA XXXVI TINGKAT PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2016
HARI PANGAN SEDUNIA XXXVI TINGKAT PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2016 P e n y e l e n g g a r a Hari Pangan Sedunia (HPS) atau World Food Day adalah satu momen di mana masyarakat dunia diajak untuk merefleksikan
Lebih terperinciPANDUAN PEMILIHAN DUTA BUMN TAHUN 2014
PANDUAN PEMILIHAN DUTA BUMN TAHUN 2014 Pemilihan Duta BUMN 2014 merupakan penyelenggaraan yang keempat kalinya setelah sukses diselenggarakan tahun 2011 yang lalu. Pada awalnya, pemilihan ini dimaksudkan
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG KEPROTOKOLAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciII. KEPEMIMPINAN DAN KEMANDIRIAN KONTAK TANI NELAYAN
II. KEPEMIMPINAN DAN KEMANDIRIAN KONTAK TANI NELAYAN A Rembug Pengertian Rembug adalah forum musyawarah pengurus kelompok KTNA untuk membahas masalah yang dihadapi petani nelayan dalam pengembangan usahanya
Lebih terperinciBUPATI MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN TAMU DINAS DI KABUPATEN MAGELANG
SALINA N BUPATI MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN TAMU DINAS DI KABUPATEN MAGELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAGELANG, Menimbang
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA PADANG
PEMERINTAH KOTA PADANG PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 02 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PADANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciV. PENGEMBANGAN WIRAUSAHA PETANI-NELAYAN DAN KESADARAN LINGKUNGAN
V. PENGEMBANGAN WIRAUSAHA PETANI-NELAYAN DAN KESADARAN LINGKUNGAN A. Karya Wirausaha Petani-Nelayan 1. Pengertian Karya Wirausaha petani-nelayan adalah kegiatan yang mengekspose keberhasilan petani-nelayan
Lebih terperinciMATERI TES TERTULIS DAN WAWANCARA PPK Materi test tulis : Pancasila dan UUD
MATERI TES TERTULIS DAN WAWANCARA PPK Materi test tulis : Pancasila dan UUD 1945 yang diamandemen Hukum, terdiri dari: Pemahaman Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum Pemahaman
Lebih terperinciSALINAN PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS
SALINAN SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS NOMOR 2 TAHUN 2005 T E N T A N G KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, SERTA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG KEPROTOKOLAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI
1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG KEPROTOKOLAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI, Menimbang
Lebih terperinciTENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM,
MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 04 /PRT/M/2008 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN WADAH KOORDINASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PADA TINGKAT PROVINSI, KABUPATEN/KOTA,
Lebih terperinciBUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR : 43 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA
BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR : 43 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya
Lebih terperinciPEMERINTAH PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG
PEMERINTAH PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG KEUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI
Lebih terperinciKonfirmasi 15 finalis Maret 2017
TIMELINE KEGIATAN Kegiatan Waktu Konfirmasi 15 finalis 17 21 Maret 2017 Technical Meeting 7 April 2017 Presentasi Karya Tulis Ilmiah dan Field Trip Seminar Nasional dan Pengumuman 8 April 2017 9 April
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.14/MEN/2012 TENTANG BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN BAGI PESERTA DIDIK YANG BERASAL DARI ANAK PELAKU UTAMA KELAUTAN DAN PERIKANAN PADA SATUAN
Lebih terperinciBUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG
1 PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Lebih terperinciKEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA CIREBON. NOMOR 60 / Kpts / KPU Kota / 2013 TENTANG
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 60 / Kpts / KPU Kota 011329166 / 2013 TENTANG PENETAPAN ZONA/WILAYAH/LOKASI PEMASANGAN ALAT PERAGA KAMPANYE PEMILIHAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN
Lebih terperinci2015, No Nomor 87 Tahun 2011, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5238); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2013 tentang Susu
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1325, 2015 KEMENPORA. Fasilitasi. Kewirausahaan Pemuda. Pemberian. Pencabutan PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0944 TAHUN 2015 TENTANG
Lebih terperinciPA N D U A N JAMBORE DAN FESTIVAL KARYA PENYULUH PERTANIAN 2006 BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN (FORUM TEKNIS PENYULUHAN PERTANIAN)
PA N D U A N JAMBORE DAN FESTIVAL KARYA PENYULUH PERTANIAN 2006 (FORUM TEKNIS PENYULUHAN PERTANIAN) BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN DEPARTEMEN PERTANIAN P A N D U A N JAMBORE DAN FESTIVAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pekan Nasional (PENAS) Petani Nelayan diadakan dalam rangka membangkitkan semangat dan tanggungjawab serta kemandirian petani nelayan dan petani hutan dalam meningkatkan
Lebih terperinciINFORMASI PRA KEGIATAN PELATIHAN PEKERTI DAN AA
INFORMASI PRA KEGIATAN PELATIHAN PEKERTI DAN AA Contact Person : Matari 085230063681 Agung 085259128331 Santi 082132313221 PELAKSANA KEGIATAN PERGURUAN TINGGI SWASTA DI LINGKUNGAN KOPERTIS WILAYAH VII
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 20102010 TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menghormati kedudukan para Pejabat
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 3 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENGUCAPAN SUMPAH/JANJI DAN PELANTIKAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH
KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 3 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENGUCAPAN SUMPAH/JANJI DAN PELANTIKAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan
Lebih terperinciBabak Semifinal (Essay)
PETUNJUK TEKNIS OLIMPIADE FISIKA ISLAM NASIONAL TINGKAT SMA-SMP SEDERAJAT HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN (HMJ) FISIKA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG I. Teknik Perlombaan Olimpiade Fisika Islam
Lebih terperinciDalam rangka peringatanhari Pendidikan Nasional Tahun 2012, dengan hormat kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 408/MPK/Hm/2012 Jakarta, 16 April 2012 Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Penyelenggaraan Upacara Bendera Peringatan Hari Pendidikan Nasional
Lebih terperinci2.1 Tahapan Monev Ringkasan tentang rangkaian kegiatan monev PKM ditunjukkan dalam Tabel 1.
PRAKATA Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan salah satu program yang dilaksanakan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Ditbelmawa ) untuk
Lebih terperinciBUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 88 TAHUN 2017 TENTANG
BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 88 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN KAWASAN BEBAS KENDARAAN BERMOTOR MALAM HARI (CAR FREE NIGHT) DI KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA, SERTA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.01/MEN/2011 TENTANG
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.01/MEN/2011 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT PELATIHAN MANDIRI KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG
SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PERJALANAN DINAS KE LUAR NEGERI BAGI PEJABAT/PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciUU 22/2003, SUSUNAN DAN KEDUDUKAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
Copyright (C) 2000 BPHN UU 22/2003, SUSUNAN DAN KEDUDUKAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH *14124 UNDANG-UNDANG REPUBLIK
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2006 NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 4 TAHUN 2006 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2006 NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 4 TAHUN 2006 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.454, 2014 KEMENTAN. Penilaian. Pusat Pelatihan. Pertanian. Pedesaan. Berprestasi. Pedoman.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.454, 2014 KEMENTAN.. Pusat Pelatihan. Pertanian. Pedesaan. Berprestasi. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46/Permentan/OT.140/4/2014 TENTANG
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG
PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KETAPANG, Menimbang : Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciBADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG
BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN, PEMBERHENTIAN, DAN PENGGANTIAN ANTAR WAKTU BADAN PENGAWAS
Lebih terperinci2016, No Mengingat : Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nom
No.1190, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KI. Anggota. Seleksi dan Penetapan. Pelaksanaan. Pedoman. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 12). PERATURAN KOMISI
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG KEPROTOKOLAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciWALIKOTA PRABUMULIH,
PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PRABUMULIH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 51 TAHUN 2005 SERI : A PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 51 TAHUN 2005 SERI : A PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA
Lebih terperinciPEDOMAN PELAKSANAAN UJI MASYARAKAT KAMPUS
PEDOMAN PELAKSANAAN UJI MASYARAKAT KAMPUS 1. Pelaksana a. BPF Fakultas, b. Tim Pengarah, c. Panitia PSCD Fakultas. 2. Tujuan a. memperkenalkan diri bagi Bakal Calon Dekan, kepada masyarakat kampus, b.
Lebih terperinci