PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/Permentan/OT.140/3/2015 TENTANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/Permentan/OT.140/3/2015 TENTANG"

Transkripsi

1 PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/Permentan/OT.140/3/2015 TENTANG TINDAKAN KARANTINA HEWAN DAN TUMBUHAN TERHADAP PEMASUKAN MEDIA PEMBAWA HAMA PENYAKIT HEWAN KARANTINA DAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN KARANTINA DI TEMPAT PEMERIKSAAN KARANTINA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pelaksanaan tindakan karantina di tempat pemasukan memerlukan instalasi karantina atau tempat pemeriksaan; b. bahwa dalam rangka penyesuaian tindakan karantina di tempat pemasukan dengan tatalaksana kepelabuhanan, pelaksanaan tindakan karantina dilakukan di Tempat Pemeriksaan Karantina; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu mengatur Tindakan Karantina Hewan dan Tumbuhan Terhadap Pemasukan Media Pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina di Tempat Pemeriksaan Karantina, dengan Peraturan Menteri Pertanian; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2824); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3612), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara 4661); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4849); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 161, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4002); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 35, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4196);

2 6. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5070); 7. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara, serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketujuh Atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara, serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 273); 8. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun ; 9. Peraturan Presiden Nomor 165 Tahun 2014 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 339); 10. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 8); 11. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22/Permentan/ OT.140/4/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian; 12. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan /OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian; 13. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 94/Permentan/ OT.140/12/2011 tentang Tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (Berita Negara Tahun 2011 Nomor 7), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 44/Permentan/OT.140/3/2014 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor 94/Permentan/ OT.140/12/2011 tentang Tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (Berita Negara Tahun 2014 Nomor 428); 14. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 38/Permentan/ OT.140/3/2014 tentang Tindakan Karantina Tumbuhan di Luar Tempat Pemasukan dan Pengeluaran (Berita Negara Tahun 2014 Nomor 351); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERTANIAN TENTANG TINDAKAN KARANTINA HEWAN DAN TUMBUHAN TERHADAP PEMASUKAN MEDIA PEMBAWA HAMA PENYAKIT HEWAN KARANTINA DAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN KARANTINA DI TEMPAT PEMERIKSAAN KARANTINA. 2

3 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Tindakan Karantina adalah kegiatan yang dilakukan untuk mencegah Hama dan Penyakit Hewan Karantina dan/atau Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina masuk ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia. 2. Media Pembawa Hama dan Penyakit Hewan Karantina atau Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina yang selanjutnya disebut sebagai Media Pembawa adalah hewan, bahan asal hewan, hasil bahan asal hewan, tumbuhan dan bagian-bagiannya dan/atau benda lain yang dapat membawa hama dan penyakit hewan karantina, atau organisme pengganggu tumbuhan karantina. 3. Pemasukan adalah kegiatan memasukkan media pembawa dari luar negeri ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia. 4. Tempat Pemeriksaan Karantina yang selanjutnya disingkat TPK adalah tempat untuk pelaksanaan tindakan karantina hewan dan tumbuhan yang berada di dalam atau di luar Tempat Penimbunan Sementara. 5. Tempat Pemasukan adalah pelabuhan laut, pelabuhan sungai, pelabuhan penyeberangan, bandar udara, kantor pos, pos perbatasan dengan negara lain, dan tempat-tempat lain yang dianggap perlu, yang ditetapkan sebagai tempat untuk memasukkan media pembawa hama dan penyakit hewan atau organisme pengganggu tumbuhan. 6. Petugas Karantina Hewan dan Petugas Karantina Tumbuhan selanjutnya disebut Petugas Karantina adalah pegawai negeri sipil tertentu yang diberi tugas untuk melakukan tindakan karantina berdasarkan Undang-Undang. 7. Penanggung Jawab Alat Angkut adalah orang atau badan hukum yang bertanggung jawab atas kedatangan alat angkut. 8. Alat Angkut adalah alat angkutan dan sarana yang dipergunakan untuk mengangkut yang langsung berhubungan dengan media pembawa. 9. Pemilik Media Pembawa yang selanjutnya disebut Pemilik/Kuasanya adalah orang atau badan hukum yang memiliki media pembawa dan atau yang bertanggung jawab atas pemasukan. 10. Indonesia National Single Window yang selanjutnya disebut INSW adalah sistem nasional Indonesia yang memungkinkan dilakukannya suatu penyampaian data dan informasi secara tunggal, pemrosesan data informasi secara tunggal dan sinkron, dan pembuatan keputusan secara tunggal untuk pemberian izin kepabeanan dan pengeluaran barang. 11. Pelabuhan Utama adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri dan internasional, alih muat angkutan laut dalam negeri dan internasional dalam jumlah besar, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang, serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan antar provinsi. Pasal 2 (1) Peraturan Menteri ini dimaksudkan sebagai dasar pelaksanaan tindakan karantina di TPK. (2) Peraturan Menteri ini bertujuan untuk memberikan kepastian pelayanan tindakan karantina di TPK. 3

4 Pasal 3 Ruang lingkup Peraturan Menteri ini meliputi Persyaratan TPK dan Tindakan Karantina di pelabuhan utama. BAB II PERSYARATAN TPK Pasal 4 (1) TPK di dalam Tempat Penimbunan Sementara yang mempunyai fasilitas dermaga paling kurang harus memiliki: a. area penumpukan peti kemas media pembawa; b. plugging (untuk peti kemas berpendingin); c. ruang administrasi dan kelengkapannya; d. fasilitas sistem teknologi informasi; dan e. fasilitas pemeriksaan fisik media pembawa. (2) TPK di dalam Tempat Penimbunan Sementara yang tidak mempunyai fasilitas dermaga selain harus memiliki sarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus memiliki: a. ruang laboratorium; b. longroom dan coolroom; c. area perlakuan; dan d. area penahanan. (3) TPK sebagaimana pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang kepelabuhanan. BAB III TINDAKAN KARANTINA Bagian Kesatu Umum Pasal 5 (1) Media pembawa yang dimasukkan ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia dilakukan tindakan karantina oleh Petugas Karantina di tempat pemasukan. (2) Tindakan karantina terhadap media pembawa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan sebelum pemeriksaan kepabeanan. (3) Jika di tempat pemasukan telah ditetapkan TPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, pelaksanaan tindakan karantina sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan di TPK. Pasal 6 (1) Media pembawa yang tidak dilakukan tindakan karantina di TPK berupa: a. kemasan kayu sebagai pembungkus produk bukan hasil pertanian; b. media pembawa kategori risiko tinggi; atau c. media pembawa dalam bentuk curah di palka kapal (in bulk) atau yang diangkut tidak menggunakan peti kemas. (2) Ketentuan media pembawa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. 4

5 Bagian Kedua Keterangan Muatan Alat Angkut Pasal 7 (1) Untuk mitigasi risiko Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan/atau Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) terhadap pemasukan media pembawa dan percepatan tindakan karantina di TPK, diperlukan keterangan muatan alat angkut. (2) Keterangan muatan alat angkut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilaporkan oleh penanggung jawab alat angkut kepada Petugas Karantina di tempat pemasukan paling lambat 2 (dua) hari sebelum kedatangan alat angkut. Pasal 8 (1) Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) dilakukan dengan menyampaikan keterangan muatan alat angkut secara elektronik pada aplikasi keterangan muatan alat angkut karantina (Quarantine Manifest Information) melalui portal INSW. (2) Keterangan muatan alat angkut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisi paling kurang: a. nama alat angkut; b. kode Harmonized System (kode HS); c. jenis dan jumlah media pembawa; d. negara asal; dan e. nomor peti kemas. (3) Keterangan muatan alat angkut sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibuat sesuai Format-1. Bagian Ketiga Analisis Keterangan Muatan Alat Angkut Pasal 9 (1) Keterangan muatan alat angkut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) oleh Petugas Karantina dilakukan analisis risiko untuk menentukan golongan dan kategori media pembawa. (2) Hasil analisis risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat sesuai Format-2 dan disampaikan kepada Kepala UPT Karantina Pertanian di tempat pemasukan. (3) Golongan dan kategori media pembawa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari: a. dilarang pemasukannya; atau b. kategori risiko rendah, sedang, dan tinggi. Pasal 10 (1) Berdasarkan hasil analisis risiko sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2), tergolong kategori media pembawa yang dilarang pemasukannya, Petugas Karantina melakukan tindakan penolakan. 5

6 (2) Tindakan Penolakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberitahukan kepada: a. pemilik/kuasanya; b. penanggung jawab alat angkut; dan c. instansi terkait dengan diunggah dalam aplikasi keterangan muatan alat angkut karantina (Quarantine Manifest Information) melalui portal INSW. (3) Dalam hal media pembawa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenakan tindakan penolakan: a. berada di atas alat angkut, dilarang diturunkan dari alat angkut; atau b. telah diturunkan dari alat angkut, segera dikeluarkan dari wilayah Negara Republik Indonesia. (4) Tata cara penolakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang karantina hewan dan tumbuhan. Bagian Keempat Pelaporan dan Penyerahan Pasal 11 (1) Pemilik atau kuasanya wajib melaporkan dan menyerahkan media pembawa kepada Petugas Karantina di tempat pemasukan. (2) Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan 2 (dua) hari sebelum kedatangan media pembawa di tempat pemasukan, dengan mengajukan permohonan secara elektronik melalui Permohonan Pemeriksaan Karantina (PPK) online. (3) Penyerahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan pada saat media pembawa tiba di tempat pemasukan dengan membuat pernyataan penyerahan media pembawa sesuai Format-3. (4) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilengkapi dengan dokumen persyaratan dan keterangan muatan alat angkut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 12 (1) Petugas Karantina melakukan pemeriksaan kelengkapan, keabsahan, dan kebenaran terhadap dokumen persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (4). (2) Jika berdasarkan hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyatakan dokumen persyaratan lengkap, sah, dan benar, Petugas Karantina melakukan tindakan karantina di TPK. (3) Jika berdasarkan hasil pemeriksaan Petugas Karantina sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyatakan dokumen persyaratan tidak lengkap, tidak sah, dan/atau tidak benar, Petugas Karantina melakukan tindakan penahanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang karantina hewan dan karantina tumbuhan. 6

7 (4) Apabila setelah jangka waktu penahanan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), pemilik atau kuasanya tidak memenuhi persyaratan, media pembawa dilakukan penolakan. Bagian Kelima Pelaksanaan Tindakan Karantina di TPK Pasal 13 (1) Pengelola TPK yang memiliki fasilitas dermaga harus menempatkan peti kemas yang berisi media pembawa di area penumpukan peti kemas media pembawa. (2) Penempatan peti kemas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk mempercepat pelaksanaan Tindakan Karantina. Pasal 14 (1) Tindakan karantina di TPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) berupa: a. Pemeriksaan; b. Perlakuan; c. Penolakan; d. Penahanan; dan/atau e. Pembebasan. (2) Dalam hal peti kemas media pembawa belum berada di TPK, Pengelola TPK segera menempatkan peti kemas di TPK. (3) Penempatan peti kemas oleh pengelola TPK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan berdasarkan Surat Perintah Pemindahan Media Pembawa (SPPMP) dari Kepala UPT Karantina Pertanian di tempat pemasukan sesuai Format-4. (4) SPPMP sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berisi tata cara pemindahan yang diterbitkan berdasarkan manajemen risiko HPHK/OPTK. (5) SPPMP sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditembuskan kepada Kepala Kantor Bea dan Cukai, Pengelola Terminal Bongkar, dan Pengelola TPK melalui sistem elektronik. (6) Tata cara pemindahan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilakukan menggunakan metode pengambilan. (7) Metode pengambilan peti kemas sebagaimana dimaksud pada ayat (6) tercantum dalam Lampiran II dan Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. (8) Format-1 sampai dengan Format-4 tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 15 (1) Pengelola TPK memberitahukan kesiapan peti kemas kepada Petugas Karantina dan Pemilik atau Kuasanya secara online untuk dilakukan tindakan karantina. 7

8 (2) Kesiapan peti kemas yang sudah diberitahukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lambat 1 (satu) jam terhitung sejak diberitahukan, Petugas Karantina melakukan tindakan karantina. (3) Apabila setelah jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pemilik atau Kuasanya tidak berada di TPK, Petugas Karantina dapat melakukan tindakan karantina dengan disaksikan oleh pengelola TPK. Pasal 16 (1) Tindakan karantina berupa pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) huruf a dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara dokumen persyaratan dengan fisik media pembawa. (2) Jika hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1): a. tidak sesuai, dilakukan penolakan; atau b. sesuai, dilakukan pemeriksaan kesehatan. (3) Penolakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dilakukan pada seluruh media pembawa. (4) Pemeriksaan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan di bidang karantina hewan dan karantina tumbuhan. Pasal 17 (1) Media pembawa yang telah dilakukan tindakan karantina dan memenuhi persyaratan serta bebas HPHK/OPTK dilakukan tindakan pembebasan. (2) Tindakan pembebasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan penerbitan sertifikat pelepasan. (3) Sertifikat pelepasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diunggah melalui portal INSW. Bagian Keenam Jangka Waktu Layanan Pasal 18 (1) Jangka waktu layanan (Service Level Arrangement) dokumen elektronik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (3), sebagai berikut: a. untuk risiko rendah, paling lama 1 x 24 jam; atau b. untuk risiko sedang, paling lama 3 x 24 jam. (2) Jangka waktu layanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung sejak petugas karantina melakukan pemeriksaan media pembawa di TPK. 8

9 BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 19 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 25 Maret 2015 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. Diundangkan di Jakarta pada tanggal 1 April 2015 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. AMRAN SULAIMAN YASONNA H. LAOLY BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR 484 9

10 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 12/Permentan/OT.140/3/2015 TANGGAL : 25 Maret 2015 KATEGORISASI TINGKAT RISIKO MEDIA PEMBAWA A. KATEGORISASI TINGKAT RISIKO MEDIA PEMBAWA HAMA DAN PENYAKIT HEWAN KARANTINA DAN KEAMANAN HAYATI HEWANI No Pos Tarif Uraian Barang Description K/L penanggung jawab TINGKAT RISIKO SLA Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. Live horses, asses, mules and hinnies. 2 - Kuda: - Horses: Bibit - - Pure-bred breeding animals Tinggi 15 hari Lain-lain - - Other Tinggi 15 hari Keledai: - Asses: Bibit - - Pure-bred breeding animals Tinggi 15 hari Lain-lain - - Other Tinggi 15 hari Lain-lain - Other Tinggi 15 hari Binatang jenis lembu, hidup. Live bovine animals Sapi: - Cattle:

11 Bibit - - Pure-bred breeding animals Tinggi 15 hari Lain-lain: - - Other: Tinggi 15 hari Sapi Jantan (termasuk Lembu): Male cattle (including oxen): Tinggi 15 hari Lembu Oxen Tinggi 15 hari Lain-lain Other Tinggi 15 hari Lain-lain Other Tinggi 15 hari 17 - Kerbau: - Buffalo: Bibit - - Pure-bred breeding animals Tinggi 15 hari Lain-lain - - Other Tinggi 15 hari Lain-lain: - Other: Bibit - - Pure-bred breeding animals Tinggi 15 hari Lain-lain - - Other Tinggi 15 hari Babi, hidup. Live swine Bibit - Pure-bred breeding animals Tinggi 15 hari 25 - Lain-lain: - Other: Berat kurang dari 50 kg - - Weighing less than 50 kg Tinggi 15 hari Berat 50 kg atau lebih - - Weighing 50 kg or more Tinggi 15 hari Biri-biri dan kambing, hidup. Live sheep and goats Biri-biri: - Sheep: Bibit - - Pure-bred breeding animals Tinggi 15 hari 11

12 Lain-lain - - Other Tinggi 15 hari Kambing: - Goats: Bibit - - Pure-bred breeding animals Tinggi 15 hari Lain-lain - - Other Tinggi 15 hari Unggas hidup, yaitu ayam dari spesies Gallus domesticus, bebek, angsa, kalkun dan ayam guinea. Live poultry, that is to say, fowls of the species Gallus domesticus, ducks, geese, turkeys and guinea fowls Berat tidak lebih dari 185 g: - Weighing not more than 185 g: Ayam dari spesies Gallus domesticus: - - Fowls of the species Gallus domesticus: Ayam bibit Breeding fowls Tinggi 21 hari Lain-lain Other Tinggi 21 hari Kalkun: - - Turkeys: Kalkun bibit Breeding turkeys Tinggi 21 hari Lain-lain Other Tinggi 21 hari Bebek: - - Ducks: Bebek bibit Breeding ducklings Tinggi 21 hari Lain-lain Other Tinggi 21 hari Angsa: - - Geese: Angsa bibit Breeding goslings Tinggi 21 hari Lain-lain Other Tinggi 21 hari Ayam guinea: - - Guinea fowls: 12

13 Ayam guinea bibit Breeding guinea fowls Tinggi 21 hari Lain-lain Other Tinggi 21 hari 52 - Lain-lain: - Other: Ayam dari spesies Gallus domesticus: - - Fowls of the species Gallus domesticus: Ayam bibit, selain ayam sabung Breeding fowls, other than fighting cocks Tinggi 21 hari Ayam sabung Fighting cocks Tinggi 21 hari Lain-lain: Other: Berat kurang dari 2 kg Weighing not more than 2 kg Tinggi 21 hari Lain-lain Other Tinggi 21 hari Lain-lain: - - Other: Bebek bibit Breeding ducks Tinggi 21 hari Bebek lainnya Other ducks Tinggi 21 hari Angsa, kalkun dan ayam guinea, bibit Breeding geese, turkeys and guinea fowls Tinggi 21 hari Angsa, kalkun dan ayam guinea lainnya Other geese, turkeys and guinea fowls Tinggi 21 hari Binatang lainnya, hidup. Other live animals Binatang menyusui: - Mammals: Primata - - Primates Tinggi 15 hari 13

14 Ikan paus, lumba-lumba dan porpoise (binatang menyusui dari ordo Cetacea); manate dan dugong (binatang menyusui dari ordo Sirenia); anjing laut, singa laut dan beruang laut (mamalia dari ordo Pinnipedia) - - Whales, dolphins and porpoises (mammals of the order Cetacea); manatees and dugongs (mammals of the order Sirenia); seals, sea lions and walruses (mammals of the suborder Pinnipedia) Tinggi Unta dan unta jenis lainnya (Camelidae) - - Camels and other camelids (Camelidae) Tinggi 15 hari Kelinci dan hare - - Rabbits and hares Tinggi 15 hari Lain-lain - - Other Tinggi 15 hari Binatang melata (termasuk ular dan penyu) - Reptiles (including snakes and turtles) selain kura-kura & penyu (KI) Tinggi 72 - Burung: - Birds: Burung pemangsa - - Birds of prey Tinggi 14 hari Psittaciformes (termasuk burung Beo, Parkit, Macaw dan Kakatua) - - Psittaciformes (including parrots, parakeets, macaws and cockatoos) Tinggi 14 hari Burung unta; emu (Dromaius novaehollandiae) - - Ostriches; emus (Dromaius novaehollandiae) Tinggi 14 hari Lain-lain - - Other Tinggi 14 hari 77 - Serangga: - Insects: Lebah - - Bees Tinggi Lain-lain - - Other Tinggi Lain-lain - Other Tinggi 14

15 Daging binatang jenis lembu, segar atau dingin. Meat of bovine animals, fresh or chilled Karkas dan setengah karkas - Carcasses and half-carcasses Sedang 3 hari Potongan daging lainnya, bertulang - Other cuts with bone in Sedang 3 hari Daging tanpa tulang - Boneless Sedang 3 hari Daging binatang jenis lembu, beku. Meat of bovine animals, frozen Karkas dan setengah karkas - Carcasses and half-carcasses Sedang 3 hari Potongan daging lainnya, bertulang - Other cuts with bone in Sedang 3 hari Daging tanpa tulang - Boneless Sedang 3 hari Daging babi, segar, dingin atau beku. Meat of swine, fresh, chilled or frozen Segar atau dingin: - Fresh or chilled: Karkas dan setengah karkas - - Carcasses and half-carcasses Sedang 3 hari Paha, bahu dan potongannya, bertulang - - Hams, shoulders and cuts thereof, with bone in Sedang 3 hari Lain-lain - - Other Sedang 3 hari 94 - Beku: - Frozen: Karkas dan setengah karkas - - Carcasses and half-carcasses Sedang 3 hari Paha, bahu dan potongannya, bertulang - - Hams, shoulders and cuts thereof, with bone in Sedang 3 hari 15

16 Lain-lain - - Other Sedang 3 hari Daging biri-biri atau kambing, segar, dingin atau beku. Meat of sheep or goats, fresh, chilled or frozen Karkas dan setengah karkas dari biri-biri muda, segar atau dingin - Carcasses and half-carcasses of lamb, fresh or chilled Sedang 3 hari Daging lainnya dari biri-biri, segar atau dingin: - Other meat of sheep, fresh or chilled: Karkas dan setengah karkas - - Carcasses and half-carcasses Sedang 3 hari Potongan daging lainnya, bertulang - - Other cuts with bone in Sedang 3 hari Daging tanpa tulang - - Boneless Sedang 3 hari Karkas dan setengah karkas dari biri-biri muda, beku - Carcasses and half-carcasses of lamb, frozen Sedang 3 hari Daging lainnya dari biri-biri, beku: - Other meat of sheep, frozen: Karkas dan setengah karkas - - Carcasses and half-carcasses Sedang 3 hari Potongan daging lainnya, bertulang - - Other cuts with bone in Sedang 3 hari Daging tanpa tulang - - Boneless Sedang 3 hari Daging kambing - Meat of goats Sedang 3 hari Daging kuda, keledai, bagal atau hinnie, segar, dingin atau beku. Meat of horses, asses, mules or hinnies, fresh, chilled or frozen. Sedang 3 hari Sisa yang dapat dimakan dari binatang jenis lembu, babi, biribiri, kambing, kuda, keledai, bagal atau hinnie, segar, dingin Edible offal of bovine animals, swine, sheep, goats, horses, asses, mules or hinnies, fresh, chilled or frozen. 16

17 atau beku Dari binatang jenis lembu, segar atau dingin - Of bovine animals, fresh or chilled Sedang 3 hari Dari binatang jenis lembu, beku: - Of bovine animals, frozen: Lidah - - Tongues Sedang 3 hari Hati - - Livers Sedang 3 hari Lain-lain - - Other Sedang 3 hari Dari babi, segar atau dingin - Of swine, fresh or chilled Sedang 3 hari Dari babi, beku: - Of swine, frozen: Hati - - Livers Sedang 3 hari Lain-lain - - Other Sedang 3 hari Lain-lain, segar atau dingin - Other, fresh or chilled Sedang 3 hari Lain-lain, beku - Other, frozen Sedang 3 hari Daging dan sisanya yang dapat dimakan, dari unggas dari pos 01.05, segar, dingin atau beku Dari ayam spesies Gallus domesticus: Meat and edible offal, of the poultry of heading 01.05, fresh, chilled or frozen. - Of fowls of the species Gallus domesticus: Tidak dipotong menjadi bagianbagian, segar atau dingin Tidak dipotong menjadi bagianbagian, beku - - Not cut in pieces, fresh or chilled Sedang - - Not cut in pieces, frozen Sedang 3 hari 3 hari Potongan dan sisanya, segar - - Cuts and offal, fresh or chilled Sedang 3 hari 17

18 atau dingin Potongan dan sisanya, beku: - - Cuts and offal, frozen: Sayap Wings Sedang 3 hari Paha Thighs Sedang 3 hari Hati Livers Sedang 3 hari Lain-lain: Other: Daging yang dihilangkan tulangnya atau dipisahkan dengan mesin Mechanically deboned or separated meat Sedang 3 hari Lain-lain Other Sedang 3 hari Dari kalkun: - Of turkeys: Tidak dipotong menjadi bagianbagian, segar atau dingin Tidak dipotong menjadi bagianbagian, beku Potongan dan sisanya, segar atau dingin - - Not cut in pieces, fresh or chilled Sedang - - Not cut in pieces, frozen Sedang - - Cuts and offal, fresh or chilled Sedang 3 hari 3 hari 3 hari Potongan dan sisanya, beku: - - Cuts and offal, frozen: Hati Livers Sedang 3 hari Lain-lain: Other: Daging yang dihilangkan tulangnya atau dipisahkan dengan mesin Mechanically deboned or separated meat Sedang 3 hari 18

19 Lain-lain Other Sedang 3 hari Dari bebek: - Of ducks: Tidak dipotong menjadi bagianbagian, segar atau dingin Tidak dipotong menjadi bagianbagian, beku - - Not cut in pieces, fresh or chilled Sedang - - Not cut in pieces, frozen Sedang 3 hari 3 hari Hati berlemak, segar atau dingin - - Fatty livers, fresh or chilled Sedang 3 hari Lain-lain, segar atau dingin - - Other, fresh or chilled Sedang 3 hari Lain-lain, beku - - Other, frozen Sedang 3 hari Dari angsa: - Of geese: Tidak dipotong menjadi bagianbagian, segar atau dingin Tidak dipotong menjadi bagianbagian, beku - - Not cut in pieces, fresh or chilled Sedang - - Not cut in pieces, frozen Sedang 3 hari 3 hari Hati berlemak, segar atau dingin - - Fatty livers, fresh or chilled Sedang 3 hari Lain-lain, segar atau dingin - - Other, fresh or chilled Sedang 3 hari Lain-lain, beku - - Other, frozen Sedang 3 hari Dari ayam guinea - Of guinea fowls Sedang 3 hari Daging dan sisanya yang dapat dimakan dari binatang lainnya, segar, dingin atau beku. Other meat and edible meat offal, fresh, chilled or frozen Dari kelinci atau hare - Of rabbits or hares Sedang 3 hari Dari primata - Of primates Sedang 3 hari 19

20 Dari Ikan paus,lumba-lumba dan porpoise (binatang menyusui dari ordo Cetacea); manate dan dugong (binatang menyusui dari ordo Sirenia); anjing laut, singa laut dan beruang laut (mamalia dari ordo Pinnipedia): - Of whales, dolphins and porpoises (mammals of the order Cetacea); of manatees and dugongs (mammals of the order Sirenia); of seals, sea lions and walruses (mammals of the suborder Pinnipedia): Dari ikan paus, lumba- lumba dan porpoise (binatang menyusui dari ordo Cetacea); dari manate dan dugong (binatang menyusui dari ordo Sirenia) - - Of whales, dolphins and porpoises (mammals of the order Cetacea); of manatees and dugongs (mammals of the order Sirenia) Sedang 3 hari Lain-lain - - Other Sedang 3 hari Dari binatang melata (termasuk ular dan penyu) - Of reptiles (including snakes and turtles) kecuali kura-kura dan penyu (KI) Sedang 3 hari Unta dan unta jenis lainnya (Camelidae) - Of camels and other camelids (Camelidae) Sedang 3 hari Lain-lain: - Other: Lain-lain - - Other Sedang 3 hari Lemak babi tanpa daging dan lemak unggas, tidak dicairkan atau diekstraksi dengan cara lain, segar, dingin, beku, asin, dalam air garam, kering atau diasapi. Pig fat, free of lean meat, and poultry fat, not rendered or otherwise extracted, fresh, chilled, frozen, salted, in brine, dried or smoked Dari babi - Of pigs Rendah 1 hari Lain-lain - Other Rendah 1 hari 20

21 Daging dan sisanya yang dapat dimakan, asin, dalam air garam, kering atau diasap; tepung dan tepung kasar dari daging dan sisanya yang dapat dimakan. Meat and edible meat offal, salted, in brine, dried or smoked; edible flours and meals of meat or meat offal Daging babi: - Meat of swine: Paha, bahu dan potongannya, bertulang - - Hams, shoulders and cuts thereof, with bone in Sedang 3 hari Perut (streaky) dan potongannya - - Bellies (streaky) and cuts thereof Sedang 3 hari Lain-lain: - - Other: Bacon atau paha, tanpa tulang Bacon or boneless hams Sedang 3 hari Lain-lain Other Sedang 3 hari Daging binatang jenis lembu - Meat of bovine animals Sedang 3 hari Lain-lain, termasuk tepung dan tepung kasar dari daging atau sisanya yang dapat dimakan: - Other, including edible flours and meals of meat or meat offal: Dari primata - - Of primates Sedang 3 hari Dari Ikan paus,lumba-lumba dan porpoise (binatang menyusui dari ordo Cetacea); manate dan dugong (binatang menyusui dari ordo Sirenia); anjing laut, singa laut dan beruang laut (mamalia dari ordo Pinnipedia): - - Of whales, dolphins and porpoises (mammals of the order Cetacea); of manatees and dugongs (mammals of the order Sirenia); of seals, sea lions and walruses (mammals of the suborder Pinnipedia): Dari ikan paus, lumba-lumba dan porpoise (binatang menyusui dari ordo Cetacea); dari manate dan dugong (binatang menyusui dari Of whales, dolphins and porpoises (mammals of the order Cetacea); of manatees and dugongs (mammals of the order Sirenia) Sedang 3 hari 21

22 ordo Sirenia) Lain-lain Other Sedang 3 hari Dari binatang melata (termasuk ular dan penyu) - - Of reptiles (including snakes and turtles) kecuali kura-kura dan penyu (KI) Sedang 3 hari Lain-lain: - - Other: Daging ayam dipotong berbentuk kubus, kering-beku Freeze dried chicken dice Sedang 3 hari Kulit babi kering Dried pork skin Sedang 3 hari Lain-lain Other Sedang 3 hari Susu dan kepala susu, tidak dipekatkan maupun tidak mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya Dengan kandungan lemak tidak melebihi 1 % menurut beratnya: Milk and cream, not concentrated nor containing added sugar or other sweetening matter. - Of a fat content, by weight, not exceeding 1%: Dalam bentuk cairan - - In liquid form Rendah 1 hari Lain-lain - - Other Rendah 1 hari Dengan kandungan lemak melebihi 1% tapi tidak melebihi 6%: - Of a fat content, by weight, exceeding 1% but not exceeding 6%: Dalam bentuk cairan - - In liquid form Rendah 1 hari Lain-lain - - Other Rendah 1 hari Dengan kandungan lemak melebihi 6% tapi tidak melebihi 10%: - Of a fat content, by weight, exceeding 6 % but not exceeding 10 %: 22

23 Susu dalam bentuk cairan - - Milk in liquid form Rendah 1 hari Susu dalam bentuk beku - - Milk in frozen form Rendah 1 hari Lain-lain - - Other Rendah 1 hari Dengan kandungan lemak melebihi 10%: - Of a fat content, by weight, exceeding 10 %: Dalam bentuk cairan - - In liquid form Rendah 1 hari Lain-lain - - Other Rendah 1 hari Susu dan kepala susu, dipekatkan atau mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya. Milk and cream, concentrated or containing added sugar or other sweetening matter Dalam bentuk bubuk,butiran atau bentuk padat lainnya, dengan kandungan lemak tidak melebihi 1,5 % menurut beratnya: - In powder, granules or other solid forms, of a fat content, by weight, not exceeding 1.5%: Tidak mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya: - - Not containing added sugar or other sweetening matter: Dalam kemasan dengan berat kotor 20 kg atau lebih In containers of a gross weight of 20 kg or more Rendah 1 hari Lain-lain Other Rendah 1 hari Lain-lain: - - Other: Dalam kemasan dengan berat kotor 20 kg atau lebih In containers of a gross weight of 20 kg or more Rendah 1 hari Lain-lain Other Rendah 1 hari Dalam bentuk bubuk,butiran atau bentuk padat lainnya, dengan - In powder, granules or other solid forms, of a fat content, by weight, 23

24 kandungan lemak melebihi 1,5%: exceeding 1.5%: Tidak mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya: - - Not containing added sugar or other sweetening matter: Dalam kemasan dengan berat kotor 20 kg atau lebih In containers of a gross weight of 20 kg or more Rendah 1 hari Lain-lain Other Rendah 1 hari Lain-lain: - - Other: Dalam kemasan dengan berat kotor 20 kg atau lebih In containers of a gross weight of 20 kg or more Rendah 1 hari Lain-lain Other Rendah 1 hari Lain-lain: - Other: Tidak mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya - - Not containing added sugar or other sweetening matter Rendah 1 hari Lain-lain - - Other Rendah 1 hari Yoghurt: - Yogurt: Dalam bentuk cair, termasuk dalam bentuk kental - - In liquid form, whether or not condensed Rendah 1 hari Lain-lain - - Other Rendah 1 hari Lain-lain: - Other: Susu mentega - - Buttermilk Rendah 1 hari Lain-lain - - Other Rendah 1 hari Whey dan Whey yang dimodifikasi, dipekatkan atau mengandung tambahan gula atau - Whey and modified whey, whether or not concentrated or containing added Rendah 1 hari 24

25 bahan pemanis lainnya maupun tidak sugar or other sweetening matter Lain-lain - Other Rendah 1 hari Mentega - Butter Rendah 1 hari Dairy spreads - Dairy spreads Rendah 1 hari Lain-lain: - Other: Lemak mentega anhidrat - - Anhydrous butterfat Rendah 1 hari Minyak mentega - - Butteroil Rendah 1 hari Ghee - - Ghee Rendah 1 hari Lain-lain - - Other Rendah 1 hari Keju segar (tidak dimasak atau tidak diawetkan) termasuk keju whey dan dadih susu: - Fresh (unripened or uncured) cheese, including whey cheese, and curd: Keju segar (tidak dimasak atau tidak diawetkan), termasuk keju whey - - Fresh (unripened or uncured) cheese, including whey cheese Rendah 1 hari Dadih susu - - Curd Rendah 1 hari Keju parut dan keju bubuk, dari semua jenis: - Grated or powdered cheese, of all kinds: Dalam kemasan dengan berat kotor melebihi 20 kg - - In packages of a gross weight exceeding 20kg Rendah 1 hari Lain-lain - - Other Rendah 1 hari Keju olahan, bukan parutan atau bubuk - Processed cheese, not grated or powdered Rendah 1 hari 25

26 Keju blue-vein dan keju lainnya yang mengandung vein dibuat dengan Penicillium roqueforti - Blue-veined cheese and other cheese containing veins produced by Penicillium roqueforti Rendah 1 hari Keju lainnya - Other cheese Rendah 1 hari Telur yang difertilasi untuk inkubasi: - Fertilised eggs for incubation: Unggas dari spesies Gallus Domesticus - - Of fowls of the species Gallus domesticus Rendah 1 hari Lain-lain: - - Other: Dari bebek Of ducks Rendah 1 hari Lain-lain Other Rendah 1 hari Telur segar lainnya: - Other fresh eggs: Unggas dari spesies Gallus Domesticus - - Of fowls of the species Gallus domesticus Rendah 1 hari Lain-lain: - - Other: Dari bebek Of ducks Rendah 1 hari Lain-lain Other Rendah 1 hari Lain-lain: - Other: Unggas dari spesies Gallus Domesticus - - Of fowls of the species Gallus domesticus Rendah 1 hari Dari bebek - - Of ducks Rendah 1 hari Lain-lain - - Other Rendah 1 hari Kuning telur: - Egg yolks: 26

27 Kering - - Dried Rendah 1 hari Lain-lain - - Other Rendah 1 hari Lain-lain: - Other: Kering - - Dried Rendah 1 hari Lain-lain - - Other Rendah 1 hari Madu alam. Natural honey. Rendah 1 hari Produk yang dapat dimakan berasal dari hewan, tidak dirinci atau termasuk dalam pos lainnya. Edible products of animal origin, not elsewhere specified or included Sarang burung - Birds' nests Sedang 3 hari Lain-lain - Other Sedang 3 hari Rambut manusia, tidak dikerjakan, dicuci atau digosok maupun tidak; sisa rambut manusia. Human hair, unworked, whether or not washed or scoured; waste of human hair. Rendah 1 hari Bulu dan bulu kasar dari babi, babi ternak atau babi hutan; bulu berang-berang dan bulu binatang lainnya yang dapat dibuat sikat; sisa dari bulu dan bulu kasar semacam itu. Pigs, hogs or boars bristles and hair; badger hair and other brush making hair; waste of such bristles or hair Bulu dan bulu kasar serta sisanya dari babi, babi ternak atau babi hutan - Pigs, hogs or boars bristles and hair and waste thereof Sedang 3 hari Lain-lain - Other Sedang 3 hari 27

28 Usus, kandung kemih dan lambung binatang (selain ikan), utuh dan potongannya, segar, dingin, beku, asin, dalam air garam, kering atau diasapi. Guts, bladders and stomachs of animals (other than fish), whole and pieces thereof, fresh, chilled, frozen, salted, in brine, dried or smoked. Sedang 3 hari Kulit dan bagian lainnya dari unggas, masih berbulu atau berbulu halus, bulu unggas dan bagiannya (pinggirannya dipangkas maupun tidak) dan bulu halus, tidak dikerjakan lebih lanjut selain dibersihkan, disucihamakan atau dikerjakan untuk pengawetan; bubuk dan sisa dari bulu atau bagiannya. Skins and other parts of birds, with their feathers or down, feathers and parts of feathers (whether or not with trimmed edges) and down, not further worked than cleaned, disinfected or treated for preservation; powder and waste of feathers or parts of feathers Bulu unggas dari jenis yang digunakan untuk bahan pengisi; bulu halus: - Feathers of a kind used for stuffing; down: Bulu bebek - - Duck feathers Sedang 3 hari Lain-lain - - Other Sedang 3 hari Lain-lain: - Other: Bulu bebek - - Duck feathers Sedang 3 hari Lain-lain - - Other Sedang 3 hari Tulang dan teras tanduk, tidak dikerjakan, dihilangkan lemaknya, dikerjakan secara sederhana (tetapi tidak dipotong menjadi berbentuk), dikerjakan dengan asam atau dihilangkan gelatinnya; bubuk dan sisa dari Bones and horn-cores, unworked, defatted, simply prepared (but not cut to shape), treated with acid or degelatinised; powder and waste of these products. 28

29 produk tersebut Osein dan tulang dikerjakan dengan asam - Ossein and bones treated with acid Sedang 3 hari Lain-lain - Other Sedang 3 hari Gading, kulit kura-kura, whalebone dan whalebone hair, tanduk, tanduk bercabang, kuku (binatang sejenis kuda atau sapi), kuku burung, cakar burung dan paruh burung, tidak dikerjakan atau dikerjakan secara sederhana tetapi tidak dipotong menjadi berbentuk; bubuk dan sisa dari produk tersebut. Ivory, tortoise-shell, whalebone and whalebone hair, horns, antlers, hooves, nails, claws and beaks, unworked or simply prepared but not cut to shape; powder and waste of these products Gading; bubuk gading dan sisanya: - Ivory; ivory powder and waste: Cula badak; bubuk gading dan sisanya - - Rhinoceros horns; ivory powder and waste Sedang 3 hari Lain-lain - - Other Sedang 3 hari Tanduk, tanduk bercabang, kuku (binatang sejenis kuda atau sapi), kuku burung, cakar burung dan paruh burung - - Horns, antlers, hooves, nails, claws and beaks Sedang 3 hari Lain-lain - - Other kecuali kura-kura dan penyu (KI) Sedang 3 hari 29

30 Ambar, kastor, jebat dan kesturi; kantaridi; empedu, kering maupun tidak; kelenjar dan produk binatang lainnya yang digunakan dalam olahan produk farmasi, segar, dingin, beku atau diawetkan sementara secara lain. Ambergris, castoreum, civet and musk; cantharides; bile, whether or not dried; glands and other animal products used in the preparation of pharmaceutical products, fresh, chilled, frozen or otherwise provisionally preserved Kantaridi - Cantharides Sedang 3 hari Kesturi - Musk Sedang 3 hari Lain-lain - Other Sedang 3 hari Mani dari binatang jenis lembu - Bovine semen Sedang 3 hari Lain-lain: - - Other: Mani dari binatang peliharaan Domestic animal semen Sedang 3 hari Telur ulat sutera Silk worm eggs Sedang 3 hari Lain-lain Other Sedang 3 hari Lemak babi (termasuk lard) dan lemak unggas, selain pos atau Pig fat (including lard) and poultry fat, other than that of heading or Lemak babi - Lard Sedang 3 hari Lemak babi lainnya - Other pig fat Sedang 3 hari Lain-lain - Other Sedang 3 hari Lemak dari binatang jenis lembu, biri-biri atau kambing, selain pos Fats of bovine animals, sheep or goats, other than those of heading Tallow: - Tallow: 30

31 Dapat dimakan - - Edible Sedang 3 hari Lain-lain - - Other Sedang 3 hari Lain-lain: - Other: Dapat dimakan - - Edible Sedang 3 hari Lain-lain - - Other Sedang 3 hari Lard stearin, minyak lard, oleo stearin, minyak oleo dan minyak tallow, tidak diemulsi atau dicampur atau diolah dengan cara lain. Lard stearin, lard oil, oleostearin, oleo-oil and tallow oil, not emulsified or mixed or otherwise prepared Lard stearin dan oleostearin - Lard stearin or oleostearin Rendah 1 hari Lain-lain - Other Rendah 1 hari Wool grease dan zat lemak turunannya (termasuk lanolin). Wool grease and fatty substances derived therefrom (including lanolin) Lanolin - Lanolin Rendah 1 hari Lain-lain - Other Rendah 1 hari Lemak dan minyak binatang lainnya serta fraksinya, dimurnikan maupun tidak, tetapi tidak dimodifikasi secara kimia. Other animal fats and oils and their fractions, whether or not refined, but not chemically modified Minyak dan lemak hewani dan fraksinya: - Animal fats and oils and their fractions: Dalam kemasan dengan berat bersih 10 kg atau lebih - - In packings of a net weight of 10 kg or more Rendah 1 hari Lain-lain - - Other Rendah 1 hari 31

32 Malam lebah dan malam serangga lainnya - - Beeswax and other insect waxes Rendah 1 hari Spermaceti - - Spermaceti Rendah 1 hari Dalam kemasan kedap udara - In airtight containers Rendah 1 hari Lain lain - Other Rendah 1 hari Olahan homogen: - Homogenised preparations: Mengandung babi, dalam kemasan kedap udara - - Containing pork, in airtight containers Rendah 1 hari Lain-lain - - Other Rendah 1 hari Dari hati binatang - Of liver of any animal Rendah 1 hari Dari unggas dari pos 01.05: - Of poultry of heading 01.05: Dari kalkun: - - Of turkeys: Dalam kemasan kedap udara In airtight containers Rendah 1 hari Lain-lain: Other: Daging yang dihilangkan tulangnya atau dipisahkan dengan mesin Mechanically deboned or separated meat Rendah 1 hari Lain-lain Other Rendah 1 hari Dari ayam spesies Gallus domesticus: - - Of fowls of the species Gallus domesticus: Kari ayam, dalam kemasan kedap udara Chicken curry, in airtight containers Rendah 1 hari Lain-lain Other Rendah 1 hari 32

33 Lain-lain - - Other Rendah 1 hari Dari babi: - Of swine: Paha dan potongannya: - - Hams and cuts thereof: Dalam kemasan kedap udara In airtight containers Rendah 1 hari Lain-lain Other Rendah 1 hari Bahu dan potongannya: - - Shoulders and cuts thereof: Dalam kemasan kedap udara In airtight containers Rendah 1 hari Lain-lain Other Rendah 1 hari Lain-lain, termasuk campuran: - - Other, including mixtures: Luncheon meat: Luncheon meat: Dalam kemasan kedap udara In airtight containers Rendah 1 hari Lain-lain Other Rendah 1 hari Lain-lain: Other: Dalam kemasan kedap udara In airtight containers Rendah 1 hari Lain-lain Other Rendah 1 hari Dari binatang jenis lembu - Of bovine animals Rendah 1 hari Lain-lain, termasuk olahan dari darah binatang: - Other, including preparations of blood of any animal: Kari domba, dalam kemasan kedap udara - - Mutton curry, in airtight containers Rendah 1 hari Lain-lain - - Other Rendah 1 hari 33

34 Dari ayam, dibumbui - Of chicken, with herbs Rendah 1 hari Dari ayam, tanpa bumbu - Of chicken, without herbs Rendah 1 hari Lain-lain, dibumbui - Other, with herbs kecuali berasal dari ikan, krustasea, moluska atau invertebrata air lainnya wajib periksa KI Lain-lain - Other kecuali berasal dari ikan, krustasea, moluska atau invertebrata air lainnya wajib periksa KI Rendah Rendah 1 hari 1 hari Filled milk Filled milk Rendah 1 hari Minuman susu UHT diberi rasa - - Flavoured UHT milk drinks Rendah 1 hari Tepung, tepung kasar dan pelet, dari daging atau sisanya; greaves - Flours, meals and pellets, of meat or meat offal; greaves Rendah 1 hari Makanan anjing atau kucing, disiapkan untuk penjualan eceran: - Dog or cat food, put up for retail sale: Mengandung daging - - Containing meat Rendah 1 hari Lain-lain - - Other Rendah 1 hari Lain-lain: - Other: Makanan lengkap: - - Complete feed: Dari jenis yang cocok untuk unggas Dari jenis yang cocok untuk babi Dari jenis yang cocok untuk primate Of a kind suitable for poultry Rendah Of a kind suitable for swine Rendah Of a kind suitable for primates Rendah 1 hari 1 hari 1 hari 34

35 Lain-lain Other atau KI Rendah 1 hari Premix, suplemen makanan atau tambahan makanan - - Premixes, feed supplements or feed additives atau KI Rendah 1 hari Lain-lain, mengandung daging - - Other, containing meat atau KI Rendah Lain-lain - - Other atau KI Rendah 1 hari 1 hari Ekstrak dari kelenjar atau organ tubuh lainnya atau dari sekresinya - Extracts of glands or other organs or of their secretions Rendah 1 hari Lain-lain - Other Rendah 1 hari Antiserum, bagian darah dan produk imunologi lainnya, dimodifikasi atau diperoleh dengan proses bioteknologi maupun tidak: - Antisera, other blood fractions and immunological products, whether or not modified or obtained by means of biotechnological processes: untuk antisera berasal dari hewan Larutan plasma protein - - Plasma protein solutions untuk antisera berasal dari hewan Rendah 1 hari Antiserum dan produk imunologi, dimodifikasi atau diperoleh dengan proses bioteknologi maupun tidak - - Antisera and immunological products, whether or not modified or obtained by means of biotechnological processes untuk antisera berasal dari hewan Rendah 1 hari Bubuk Haemoglobin - - Haemoglobin powder untuk antisera berasal dari hewan Lain-lain - - Other untuk antisera berasal dari hewan Rendah Rendah 1 hari 1 hari Vaksin untuk obat hewan - Vaccines for veterinary medicine Rendah 1 hari 35

36 Lain-lain - Other jika berasal dari hewan Rendah 1 hari Preparat gel dirancang untuk digunakan pada obat manusia atau hewan sebagai pelumas bagian tubuh untuk operasi pembedahan atau pemeriksaan fisik atau sebagai bahan penghubung antara tubuh dan instrumen medis - Gel preparations designed to be used in human or veterinary medicine as a lubricant for parts of the body for surgical operations or physical examinations or as a coupling agent between the body and medical instruments jika digunakan untuk hewan Rendah 1 hari Lain-lain - - Other Rendah 1 hari Kasein - Casein Rendah 1 hari Lain-lain: - Other: Kaseinat dan turunan kasein lainnya - - Caseinates and other casein derivatives Rendah 1 hari Perekat kasein - - Casein glues Rendah 1 hari Albumin telur: - Egg albumin: Kering - - Dried Rendah 1 hari Lain-lain - - Other Rendah 1 hari Albumin susu, termasuk konsentrat dari dua atau lebih protein whey - Milk albumin, including concentrates of two or more whey proteins Rendah 1 hari Lain-lain - Other Rendah 1 hari Perekat: - Glues: Lain-lain - - Other Rendah 1 hari Isinglass - Isinglass Rendah 1 hari 36

37 397 - Gelatin dan gelatin turunannya: - Gelatin and gelatin derivatives: Dalam bentuk bubuk dengan tingkat kegembungan A-250 atau B-230 atau lebih pada skala Bloom - - In powder form with a bloating level of A-250 or B-230 or higher on the Bloom scale Rendah 1 hari Lain-lain - - Other Rendah 1 hari Pepton dan turunannya; zat protein lain dan turunannya, tidak dirinci atau termasuk dalam pos lainnya; bubuk kulit jangat, dikrom maupun tidak. Peptones and their derivatives; other protein substances and their derivatives, not elsewhere specified or included; hide powder, whether or not chromed. Rendah 1 hari Rennet dan konsentratnya - Rennet and concentrates thereof Rendah 1 hari Lain-lain - Other Rendah 1 hari Media kultur olahan untuk pengembangan atau perawatan mikro organisme (termasuk virus dan semacamnya) atau sel tumbuhan, manusia atau hewan Jangat dan kulit utuh, dengan berat setiap kulit tidak melebihi 8 kg jika dikeringkan secara sederhana, 10 kg jika digarami kering, atau 16 kg jika segar, digarami basah atau diawetkan secara lain: Prepared culture media for the development or maintenance of micro-organisms (including viruses and the like) or of plant, human or animal cells. - Whole hides and skins, unsplit, of a weight per skin not exceeding 8 kg when simply dried, 10 kg when dry-salted, or 16 kg when fresh, wet-salted or otherwise preserved: atau KT Belum disamak - - Pre-tanned Sedang 3 hari Lain-lain - - Other Sedang 3 hari Jangat dan kulit utuh, dengan berat melebihi 16 kg: - Whole hides and skins, of a weight exceeding 16 kg: 37

38 Belum disamak - - Pre-tanned Sedang 3 hari Lain-lain - - Other Sedang 3 hari Lain-lain, termasuk potongan bagian belakang, lipatan dan bagian perut: - Other, including butts, bends and bellies: Belum disamak - - Pre-tanned Sedang 3 hari Lain-lain - - Other Sedang 3 hari Kulit mentah dari biri - biri atau biri - biri muda (segar atau asin, kering, dikapur, diasamkan atau diawetkan secara lain tetapi tidak disamak, tidak diolah secara perkamen atau tidak diolah lebih lanjut), mengandung wol atau dibelah maupun tidak, selain yang dikecualikan oleh Catatan 1 (c) pada Bab ini. Raw skins of sheep or lambs (fresh, or salted, dried, limed, pickled or otherwise preserved, but not tanned, parchment-dressed or further prepared), whether or not with wool on or split, other than those excluded by Note 1(c) to this Chapter Mengandung wol - With wool on Sedang 3 hari Tidak mengandung wol: - Without wool on: Diasamkan - - Pickled Sedang 3 hari Lain-lain: - - Other: Belum disamak Pre-tanned Sedang 3 hari Lain-lain Other Sedang 3 hari 38

39 Jangat dan kulit mentah lainnya (segar atau asin, kering, dikapur, diasamkan atau diawetkan secara lain, tetapi tidak disamak, tidak diolah secara perkamen atau tidak diolah lebih lanjut) dihilangkan bulunya atau dibelah maupun tidak, selain yang dikecualikan olehcatatan 1 (b) atau Catatan 1(c) dalam Bab ini. Other raw hides and skins (fresh, or salted, dried, limed, pickled or otherwise preserved, but not tanned, parchment-dressed or further prepared), whether or not dehaired or split, other than those excluded by Note 1(b) or 1(c) to this Chapter Dari binatang melata: - Of reptiles: kecuali kura-kura dan penyu wajib periksa KI Belum disamak - - Pre-tanned kecuali kura-kura dan penyu wajib periksa KI Sedang 3 hari Lain-lain - - Other kecuali kura-kura dan penyu wajib periksa KI Sedang Dari babi - Of swine Sedang 3 hari Lain-lain - Other Sedang 3 hari 3 hari Jangat atau kulit dari hewan jenis lembu (termasuk kerbau) atau hewan jenis kuda yang disamak atau crust, tanpa bulu, dibelah maupun tidak, tetapi tidak diolah lebih lanjut. Tanned or crust hides and skins of bovine (including buffalo) or equine animals, without hair on, whether or not split, but not further prepared Dalam keadaan basah (termasuk wet-blue): - In the wet state (including wet-blue): 39

40 Full grains, tidak dibelah; grains splits: Kulit samak dari hewan jenis lembu, disamak pendahuluan dengan bahan nabati - - Full grains, unsplit; grain splits: Bovine leather, vegetable pre-tanned Sedang 3 hari Lain-lain Other Sedang 3 hari Lain-lain - - Other Sedang 3 hari Dalam keadaan kering (crust): - In the dry state (crust): Full grains, tidak dibelah; grains splits - - Full grains, unsplit; grain splits Sedang 3 hari Lain-lain - - Other Sedang 3 hari Kulit dari biri-biri atau biri-biri muda disamak atau crust, tanpa wol, dibelah maupun tidak, tetapi tidak diolah lebih lanjut. Tanned or crust skins of sheep or lambs, without wool on, whether or not split, but not further prepared Dalam keadaan basah (termasuk wet-blue) - In the wet state (including wet-blue) Sedang 3 hari Dalam keadaan kering (crust) - In the dry state (crust) Sedang 3 hari Jangat dan kulit dari hewan lainnya disamak atau crust, tanpa wol atau bulu, dibelah maupun tidak, tetapi tidak diolah lebih lanjut. Tanned or crust hides and skins of other animals, without wool or hair on, whether or not split, but not further prepared Dari kambing atau kambing muda: Dalam keadaan basah (termasuk wet-blue) - Of goats or kids: - - In the wet state (including wet-blue) Sedang 3 hari 40

41 Dalam keadaan kering (crust) - - In the dry state (crust) Sedang 3 hari Dari babi: - Of swine: Dalam keadaan basah (termasuk wet-blue) - - In the wet state (including wet-blue) Sedang 3 hari Dalam keadaan kering (crust) - - In the dry state (crust) Sedang 3 hari Dari binatang melata: - Of reptiles: Dalam keadaan basah (termasuk wet-blue) - - In the wet state (including wet blue) kecuali kura-kura dan penyu wajib periksa KI Sedang Dalam keadaan kering (crust) - - In the dry state (crust) kecuali kura-kura dan penyu wajib periksa KI Lain-lain: - Other: Sedang 3 hari 3 hari Dalam keadaan basah (termasuk wet-blue) - - In the wet state (including wet-blue) Sedang 3 hari Dalam keadaan kering (crust) - - In the dry state (crust) Sedang 3 hari Kulit samak yang diolah lebih lanjut setelah penyamakan atau crusting, termasuk kulit samak yang diolah secara perkamen, dari hewan jenis lembu (termasuk kerbau) atau hewan jenis kuda, tanpa bulu, dibelah maupun tidak, selain kulit samak dari pos Leather further prepared after tanning or crusting, including parchmentdressed leather, of bovine (including buffalo) or equine animals, without hair on, whether or not split, other than leather of heading Jangat dan kulit utuh: - Whole hides and skins: Full grains, tidak dibelah - - Full grains, unsplit Rendah 1 hari 41

42 Grain splits - - Grain splits Rendah 1 hari Lain-lain - - Other Rendah 1 hari Lain-lain, termasuk bagian sisi: - Other, including sides: Full grains, tidak dibelah - - Full grains, unsplit Rendah 1 hari Grain splits - - Grain splits Rendah 1 hari Lain-lain - - Other Rendah 1 hari Kulit samak yang diolah lebih lanjut setelah penyamakan atau crusting, termasuk kulit samak yang diolah secara perkamen dari biri-biri atau biri-biri muda, tanpa wol, dibelah maupun tidak, selain kulit samak dari pos Leather further prepared after tanning or crusting, including parchmentdressed leather, of sheep or lamb, without wool on, whether or not split, other than leather of heading Rendah 1 hari Kulit samak yang diolah lebih lanjut setelah penyamakan atau crusting, termasuk kulit samak yang diolah secara perkamen dari hewan lainnya, tanpa wol atau bulu, dibelah maupun tidak, selain kulit samak dari pos Leather further prepared after tanning or crusting, including parchmentdressed leather, of other animals, without wool or hair on, whether or not split, other than leather of heading hari Dari kambing atau kambing muda - Of goats or kids Rendah 1 hari Dari babi - Of swine Rendah 1 hari Dari binatang melata - Of reptiles kecuali kura-kura dan penyu wajib periksa KI Rendah 1 hari Lain-lain - Other Rendah 1 hari 42

43 Kulit chamois (termasuk kulit chamois kombinasi); kulit paten dan kulit paten dilaminasi, kulit samak diberi logam. Chamois (including combination chamois) leather; patent leather and patent laminated leather; metallised leather. 1 hari Kulit Chamois (termasuk kulit chamois kombinasi) - Chamois (including combination chamois) leather Rendah 1 hari Kulit paten dan kulit paten dilaminasi; kulit samak diberi logam - Patent leather and patent laminated leather; metallised leather Rendah 1 hari Kulit komposisi dengan bahan dasar kulit samak atau serat kulit samak, dalam lempengan, lembaran atau strip, dalam gulungan maupun tidak; reja dan sisa lainnya dari kulit samak atau dari kulit komposisi, tidak cocok untuk pembuatan barang dari kulit samak; abu, bubuk dan tepung kulit samak. Composition leather with a basis of leather or leather fibre, in slabs, sheets or strip, whether or not in rolls; parings and other waste of leather or of composition leather, not suitable for the manufacture of leather articles; leather dust, powder and flour Kulit komposisi dengan bahan dasar dari kulit samak atau serat kulit samak, dalam lempengan, lembaran atau strip, dalam gulungan maupun tidak - Composition leather with a basis of leather or leather fibre, in slabs, sheets or strip, whether or not in rolls Rendah 1 hari Reja dan sisa lainnya dari kulit samak atau kulit komposisi, tidak cocok untuk pembuatan barang dari kulit samak; abu,bubuk dan tepung kulit samak - Parings and other waste of leather or of composition leather, not suitable for the manufacture of leather articles; leather dust, powder and flour Rendah 1 hari 43

44 Saddlery dan harness untuk semua macam binatang (termasuk tali kekang, kekang, penutup lutut, penutup mulut, tutup sadel, tas sadel, jaket anjing dan sejenisnya), dari berbagai bahan. Saddlery and harness for any animal (including traces, leads, knee pads, muzzles, saddle cloths, saddle bags, dog coats and the like), of any material. Rendah 1 hari Lain-lain - Other Rendah 1 hari Kantung tembakau - Tobacco pouches Rendah 1 hari Lain-lain - Other Rendah 1 hari Dari cerpelai, utuh, dengan atau tanpa kepala, ekor atau cakar - Of mink, whole, with or without head, tail or paws Rendah 1 hari Dari biri-biri muda, meliputi: biribiri muda Astrakhan, Broadtail, Caracul, Persian dan biri-biri muda semacam itu, biri-biri muda Indian, Chinese, Mongolian atau biri-biri muda Tibetan, utuh dengan atau tanpa kepala, ekor atau cakar - Of lamb, the following: Astrakhan, Broadtail, Caracul, Persian and similar lamb, Indian, Chinese, Mongolian or Tibetan lamb, whole, with or without head, tail or paws Rendah 1 hari Dari rubah, utuh, dengan atau tanpa kepala, ekor atau cakar - Of fox, whole, with or without head, tail or paws Rendah 1 hari Kulit berbulu lainnya, utuh, dengan atau tanpa kepala, ekor atau cakar - Other furskins, whole, with or without head, tail or paws Rendah 1 hari Kepala, ekor, cakar dan bagian atau potongan lainnya, cocok digunakan untuk pakaian kulit Berbulu - Heads, tails, paws and other pieces or cuttings, suitable for furriers' use Rendah 1 hari Kulit utuh, dengan atau tanpa kepala, ekor atau cakar, tidak - Whole skins, with or without head, tail 1 hari 44

45 disatukan: or paws, not assembled: Dari cerpelai - - Of mink Rendah 1 hari Lain-lain - - Other Rendah 1 hari Kepala, ekor, cakar dan bagian atau potongan lainnya, tidak disatukan - Heads, tails, paws and other pieces or cuttings, not assembled Rendah 1 hari Kulit utuh dan bagian atau potongannya, disatukan - Whole skins and pieces or cuttings thereof, assembled Rendah 1 hari Kepompong ulat sutra cocok untuk digulung. Silk-worm cocoons suitable for reeling. Sedang 3 hari Sutra mentah (tidak dipintal). Raw silk (not thrown). Sedang 3 hari Sisa sutra (termasuk kepompong tidak cocok untuk digulung, sisa benang dan garnatted stock). Silk waste (including cocoons unsuitable for reeling, yarn waste and garnetted stock). Sedang 3 hari Wol cukur - - Shorn wool Sedang 3 hari Lain-lain - - Other Sedang 3 hari Tidak berlemak, tidak dikarbonisasi: - Degreased, not carbonised: Wol cukur - - Shorn wool Sedang 3 hari Lain-lain - - Other Sedang 3 hari Dikarbonisasi - Carbonised Sedang 3 hari Bulu hewan halus: - Fine animal hair: Dari kambing Kashmir - - Of Kashmir (cashmere) goats Sedang 3 hari 45

46 Lain-lain - - Other Sedang 3 hari Bulu hewan kasar - Coarse animal hair Sedang 3 hari Noil dari wol atau dari bulu hewan halus - Noils of wool or of fine animal hair Sedang 3 hari Sisa dari wol atau dari bulu hewan halus - Other waste of wool or of fine animal hair Sedang 3 hari Sisa dari bulu hewan kasar - Waste of coarse animal hair Sedang 3 hari Garnetted stock dari wol atau dari bulu hewan halus atau kasar. Garnetted stock of wool or of fine or coarse animal hair. Sedang 3 hari Wol dan bulu hewan halus atau kasar, digaruk atau disisir (termasuk wol disisir dalam bentuk fragmen). Wool and fine or coarse animal hair, carded or combed (including combed wool in fragments) Wol digaruk - Carded wool Sedang 3 hari Wol top dan wol disisir lainnya: - Wool tops and other combed wool: Wol disisir dalam bentuk fragmen - - Combed wool in fragments Sedang 3 hari Lain-lain - - Other Sedang 3 hari Bulu hewan halus, digaruk atau disisir: - Fine animal hair, carded or combed: Dari kambing Kashmir - - Of Kashmir (cashmere) goats Sedang 3 hari Lain-lain. - - Other Sedang 3 hari Bulu hewan kasar, digaruk atau disisir - Coarse animal hair, carded or combed Sedang 3 hari 46

47 Kulit dan bagian lainnya dari unggas dengan bulu atau bulu halusnya, bulu, bagian dari bulu, bulu halus dan barang terbuat dari padanya (selain barang dari pos dan pena bulu angsa serta bulu lepas olahan). Skins and other parts of birds with their feathers or down, feathers, parts of feathers, down and articles thereof (other than goods of heading and worked quills and scapes). Rendah 1 hari Sirkus keliling dan travelling menagerie - Travelling circuses and travelling menageries atau KI untuk hewan sirkus Tinggi 15 hari Lain-lain - Other atau KI untuk hewan sirkus Tinggi 15 hari Gading dikerjakan dan barang dari gading - Worked ivory and articles of ivory Rendah 1 hari Tempat cerutu atau sigaret, wadah tembakau; barang pajangan Cigar or cigarette cases, tobacco jars; ornamental articles Rendah 1 hari Lain-lain Other Rendah 1 hari Untuk kepentingan zoologi - Of zoological interest Rendah 1 hari 47

48 B. KATEGORISASI TINGKAT RISIKO MEDIA PEMBAWA ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN KARANTINA DAN KEAMANAN HAYATI NABATI No Pos Tarif Uraian Barang Description Tingkat Risiko SLA Maksimum (Hari) Umbi, bonggol, akar berbonggol, batang dibawah tanah, tajuk dan akar tongkat, dorman, sedang tumbuh atau berbunga, tanaman dan akar chicory selain akar dari pos Bulbs, tubers, tuberous roots, corms, crowns and rhizomes, dormant, in growth or in flower; chicory plants and roots other than roots of heading Umbi, bonggol, akar berbonggol, batang dibawah tanah, tajuk dan akar tongkat, dorman - Bulbs, tubers, tuberous roots, corms, crowns and rhizomes, dormant Tinggi Umbi, bonggol, akar berbonggol, batang dibawah tanah, tajuk dan akar tongkat, sedang tumbuh atau berbunga; tanaman dan akar chicory: - Bulbs, tubers, tuberous roots, corms, crowns and rhizomes, in growth or in flower; chicory plants and roots: Tinggi Tanaman Chicory - - Chicory plants Tinggi Akar chicory - - Chicory roots Tinggi Lain-lain - - Other Tinggi Tanaman hidup lainnya (termasuk akarnya), potongan dan cangkokan; sulur jamur. Other live plants (including their roots), cuttings and slips; mushroom spawn Potongan dan cangkokan tanpa akar: - Unrooted cuttings and slips: Tinggi Potongan dan cangkokan anggrek - - Of orchids Tinggi Kayu karet - - Of rubber trees Tinggi 21 48

49 Lain-lain - - Other Tinggi Pohon, belukar dan semak, dicangkok atau tidak, yang buah atau bijinya dapat dimakan - Trees, shrubs and bushes, grafted or not, of kinds which bear edible fruit or nuts Tinggi Rhododendron dan azalea,dicangkok atau tidak - Rhododendrons and azaleas, grafted or not Tinggi Mawar, dicangkok atau tidak - Roses, grafted or not Tinggi Lain-lain: - Other: Tinggi Potongan dan cangkokan anggrek yang berakar - - Rooted orchid cuttings and slips Tinggi Anakan anggrek - - Orchid seedlings Tinggi Tunggul karet bertunas dari genus Hevea - - Budded stumps of the genus Hevea Tinggi Anakan dari genus Hevea - - Seedlings of the genus Hevea Tinggi Tunas dari genus Hevea - - Budwood of the genus Hevea Tinggi Lembaran kulit pakis - - Leatherleaf ferns Tinggi Lain-lain - - Other Tinggi Bunga dan kuncup bunga potong dari jenis yang cocok untuk karangan bunga atau untuk keperluan pajangan, segar, kering, dicelup, dikelantang, diresapi, atau dikerjakan secara lain. Cut flowers and flower buds of a kind suitable for bouquets or for ornamental purposes, fresh, dried, dyed, bleached, impregnated or otherwise prepared Segar: - Fresh: Sedang Mawar - - Roses Sedang Anyelir - - Carnations Sedang Anggrek - - Orchids Sedang 3 49

50 Krisan - - Chrysanthemums Sedang Lilies (Lilium spp.) - - Lilies (Lilium spp.) Sedang Lain-lain - - Other Sedang Lain-lain - Other Rendah Daun, dahan dan bagian lainnya dari tanaman, tanpa bunga atau kuncup bunga, dan rumput, lumut mosse dan lumut lichen, dari jenis yang cocok untuk karangan bunga atau keperluan pajangan, segar, kering, dicelup, dikelantang, diresapi atau diolah secara lain. Foliage, branches and other parts of plants, without flowers or flower buds, and grasses, mosses and lichens, being goods of a kind suitable for bouquets or for ornamental purposes, fresh, dried, dyed, bleached, impregnated or otherwise prepared Segar: - Fresh: Tinggi Lumut mosse dan lumut lichen - - Mosses and lichens Tinggi Lain-lain - - Other Tinggi Lain-lain: - Other: Rendah Lumut mosse dan lumut lichen - - Mosses and lichens Rendah Lain-lain - - Other Rendah Kentang, segar atau dingin. Potatoes, fresh or chilled Bibit - Seed Tinggi Lain-lain - Other Tinggi Tomat, segar atau dingin. Tomatoes, fresh or chilled. Sedang Bawang bombay, bawang merah, bawang putih, bawang bakung/perai dan sayuran sejenis lainnya, segar atau dingin. Onions, shallots, garlic, leeks and other alliaceous vegetables, fresh or chilled. 50

51 Bawang bombay dan bawang merah: - Onions and shallots: Tinggi Bawang bombay: - - Onions: Tinggi Umbi untuk dibudidayakan Bulbs for propagation Tinggi Lain-lain Other Sedang Bawang merah: - - Shallots: Tinggi Umbi untuk dibudidayakan Bulbs for propagation Tinggi Lain-lain Other Sedang Bawang putih: - Garlic: Tinggi Umbi untuk dibudidayakan - - Bulbs for propagation Tinggi Lain-lain - - Other Sedang Bawang bakung/perai dan sayuran sejenis: - Leeks and other alliaceous vegetables: Tinggi Umbi untuk dibudidayakan - - Bulbs for propagation Tinggi Lain-lain - - Other Sedang Kubis, bunga kol, kohlrabi, kale dan brassica sejenis yang dapat dimakan, segar atau dingin. Cabbages, cauliflowers, kohlrabi, kale and similar edible brassicas, fresh or chilled Bunga kol dan brokoli bongkolan: - Cauliflowers and headed broccoli: Sedang Bunga kol - - Cauliflowers Sedang Brokoli bongkolan - - Headed broccoli Sedang Kubis Brussel - Brussels sprouts Sedang 3 51

52 Lain-lain: - Other: Sedang Kubis: - - Cabbages: Sedang Round (drumhead) Round (drumhead) Sedang Lain-lain Other Sedang Lain-lain - - Other Sedang Selada (Lactuca sativa) dan chicory (Cichorium spp.), segar atau dingin. Lettuce (Lactuca sativa) and chicory (Cichorium spp.), fresh or chilled Selada: - Lettuce: Sedang Selada kubis (selada bongkolan) - - Cabbage lettuce (head lettuce) Sedang Lain-lain - - Other Sedang Chicory: - Chicory: Sedang Witloof chicory (Cichorium intybus var. foliosum) - - Witloof chicory (Cichorium intybus var. foliosum) Sedang Lain-lain - - Other Sedang Wortel, lobak cina, akar bit untuk salad, salsify, celeriac, lobak dan akar sejenis yang dapat dimakan, segar atau dingin. Carrots, turnips, salad beetroot, salsify, celeriac, radishes and similar edible roots, fresh or chilled Wortel dan lobak cina: - Carrots and turnips: Sedang Wortel - - Carrots Sedang Lobak cina - - Turnips Sedang Lain-lain - Other Sedang 3 52

53 Ketimun dan ketimun acar, segar atau dingin. cucumbers and gherkins, fresh or chilled. Sedang Sayuran polongan, dikupas atau tidak, segar atau dingin. Leguminous vegetables, shelled or unshelled, fresh or chilled Kacang kapri (Pisum sativum) - Peas (Pisum sativum) Sedang Kacang (Vigna spp., Phaseolus spp.): - Beans (Vigna spp., Phaseolus spp.): Sedang Kacang perancis - - French beans Sedang Kacang panjang - - Long beans Sedang Lain-lain - - Other Sedang Sayuran polongan lainnya - Other leguminous vegetables Sedang Sayuran polong lainnya, segar atau dingin. Other vegetables, fresh or chilled Asparagus - Asparagus Sedang Terung - Aubergines (egg-plants) Sedang Seledri selain celeriac - Celery other than celeriac Sedang Jamur dan cendawan tanah: - Mushrooms and truffles: Sedang Jamur dari genus Agaricus - - Mushrooms of the genus Agaricus Sedang Lain-lain: - - Other: Sedang Cendawan tanah Truffles Sedang Lain-lain Other Sedang 3 53

54 Buah dari genus Capsicum atau dari genus Pimenta: - Fruits of the genus Capsicum or of the genus Pimenta: Sedang Cabe, selain dari cabe besar - - Chillies (fruits of genus Capsicum) Sedang Lain-lain - - Other Sedang Bayam, bayam New Zealand dan bayam orache (bayam kebun) - Spinach, New Zealand spinach and orache spinach (garden spinach) Sedang Lain-lain: - Other: Sedang Globe artichokes - - Globe artichokes Sedang Buah zaitun - - Olives Sedang Labu, squash dan gourd (Cucurbita spp) - - Pumpkins, squash and gourds (Cucurbita spp.) Sedang Lain-lain - - Other Sedang Sayuran (tidak dimasak atau dimasak dengan dikukus atau direbus), beku. Vegetables (uncooked or cooked by steaming or boiling in water), frozen Kentang - Potatoes Sedang Sayuran polongan, dikupas atau tidak: - Leguminous vegetables, shelled or unshelled: Sedang Kacang kapri (Pisum sativum) - - Peas (Pisum sativum) Sedang Kacang (Vigna spp., Phaseolus spp.) - - Beans (Vigna spp., Phaseolus spp.) Sedang Lain-lain - - Other Rendah 1 54

55 Bayam, bayam New Zealand dan bayam orache (bayam kebun) - Spinach, New Zealand spinach and orache spinach (garden spinach) Sedang Jagung manis - Sweet corn Sedang Sayuran lainnya - Other vegetables Sedang Campuran sayuran - Mixtures of vegetables Sedang Sayuran yang diawetkan sementara (misalnya, dengan gas belerang dioksida, dalam air garam, air belerang atau larutan pengawet lainnya), tetapi tidak cocok untuk konsumsi langsung. Vegetables provisionally preserved (for example, by sulphur dioxide gas, in brine, in sulphur water or in other preservative solutions), but unsuitable in that state for immediate consumption Buah zaitun: - Olives: Rendah Diawetkan dengan gas belerang dioksida - - Preserved by sulphur dioxide gas Rendah Lain-lain - - Other Rendah Ketimun dan ketimun acar: - cucumbers and gherkins: Rendah Diawetkan dengan gas belerang dioksida - - Preserved by sulphur dioxide gas Rendah Lain-lain - - Other Rendah Jamur dan cendawan tanah: - Mushrooms and truffles: Rendah Jamur dari genus Agaricus: - - Mushrooms of the genus Agaricus: Rendah Diawetkan dengan gas belerang dioksida Preserved by sulphur dioxide gas Rendah Lain-lain Other Rendah Lain-lain: - - Other: Rendah 1 55

56 Diawetkan dengan gas belerang dioksida Preserved by sulphur dioxide gas Rendah Lain-lain Other Rendah Sayuran lainnya; campuran sayuran: - Other vegetables; mixtures of vegetables: Rendah Jagung manis - - Sweet corn Rendah Cabe, selain dari cabe besar - - Chillies (fruits ofgenus Capsicum) Sedang Caper: - - Capers: Rendah Diawetkan dengan gas belerang dioksida Preserved by sulphur dioxide gas Rendah Lain-lain Other Rendah Bawang bombay, diawetkan dengan gas belerang dioksida - - Onions, preserved by sulphur dioxide gas Sedang Bawang bombay, diawetkan selain dengan gas belerang dioksida - - Onions, preserved other than by sulphur dioxide gas Sedang Lain-lain, diawetkan dengan gas belerang dioksida - - Other, preserved by sulphur dioxide gas Rendah Lain-lain - - Other Rendah Sayuran kering, utuh, potongan, irisan, patahan atau dalam bentuk bubuk, tetapi tidak diolah lebih lanjut. Dried vegetables, whole, cut, sliced, broken or in powder, but not further prepared Bawang bombay - Onions Rendah Jamur, jamur kuping (Auricularia spp.), jamur jeli (Tremella spp.) dan cendawan tanah: - Mushrooms, wood ears (Auricularia spp.), jelly fungi (Tremella spp.) and truffles: Rendah 1 56

57 Jamur dari genus Agaricus - - Mushrooms of the genus Agaricus Rendah Jamur kuping (Auricularia spp.) - - Wood ears (Auricularia spp.) Rendah Jamur jeli (Tremella spp.) - - Jelly fungi (Tremella spp.) Rendah Lain-lain: - - Other: Rendah Cendawan tanah Truffles Rendah Shiitake (dong-gu) Shiitake (dong-gu) Rendah Lain-lain Other Rendah Sayuran lainnya; campuran sayuran: - Other vegetables; mixtures of vegetables: Rendah Bawang putih - - Garlic Rendah Lain-lain - - Other Rendah Sayuran polongan kering, dikupas, dikuliti atau dibelah maupun tidak. Dried leguminous vegetables, shelled, whether or not skinned or split Kacang kapri (Pisum sativum): - Peas (Pisum sativum): Sedang Cocok untuk disemai - - Suitable for sowing Sedang Lain-lain - - Other Sedang Chickpeas (garbanzos): - Chickpeas (garbanzos): Sedang Cocok untuk disemai - - Suitable for sowing Sedang Lain-lain - - Other Sedang 3 57

58 159 - Kacang (Vigna spp., Phaseolus spp.): - Beans (Vigna spp., Phaseolus spp.): Sedang Kacang dari spesies Vigna mungo (L.) Hepper atau Vigna radiata (L.) Wilczek: - - Beans of the species Vigna mungo (L.) Hepper or Vigna radiata (L.) Wilczek: Sedang Cocok untuk disemai Suitable for sowing Sedang Lain-lain Other Sedang Kacang merah kecil (Adzuki) (Phaseolus atau Vigna angularis): - - Small red (Adzuki) beans (Phaseolus or Vigna angularis): Sedang Cocok untuk disemai Suitable for sowing Sedang Lain-lain Other Sedang Kacang merah, termasuk kacang buncis (Phaseolus vulgaris): - - Kidney beans, including white pea beans (Phaseolus vulgaris): Sedang Cocok untuk disemai Suitable for sowing Sedang Lain-lain Other Sedang Kacang Bambara (Vigna subterranea atau Voandzeia subterranea): - - Bambara beans (Vigna subterranea or Voandzeia subterranea): Sedang Cocok untuk disemai Suitable for sowing Sedang Lain-lain Other Sedang Kacang sapi (Vigna unguiculata): - - Cow peas (Vigna unguiculata): Sedang Cocok untuk disemai Suitable for sowing Sedang 3 58

59 Lain-lain Other Sedang Lain-lain: - - Other: Sedang Cocok untuk disemai Suitable for sowing Sedang Lain-lain Other Sedang Miju-miju: - Lentils: Sedang Cocok untuk disemai - - Suitable for sowing Sedang Lain-lain - - Other Sedang Kacang babi (Vicia faba var. major) dan kacang kuda (Vicia faba var. equina, Vicia faba var. minor): - Broad beans (Vicia faba var. major) and horse beans (Vicia faba var. equina, Vicia faba var. minor): Sedang Cocok untuk disemai - - Suitable for sowing Sedang Lain-lain - - Other Sedang Kacang merpati (Cajanus cajan) - Pigeon peas (Cajanus cajan) Sedang Lain-lain: - Other: Sedang Cocok untuk disemai - - Suitable for sowing Sedang Lain-lain - - Other Sedang Ubi kayu, arrowroot, salep, Jerusalem artichokes, ubi jalar serta akar-akaran dan bonggol-bonggolan semacam itu yang mengandung banyak pati atau inulin, segar, dingin, beku atau kering, dalam bentuk irisan maupun tidak atau dalam bentuk pelet; empulur sagu. Manioc, arrowroot, salep, Jerusalem artichokes, sweet potatoes and similar roots and tubers with high starch or inulin content, fresh, chilled, frozen or dried, whether or not sliced or in the form of pellets; sago pith. 59

60 Ubi kayu (cassava): - Manioc (cassava): Sedang Diiris atau dalam bentuk pelet: - - Sliced or in the form of pellets: Sedang Kepingan kering Dried chips Sedang Lain-lain Other Sedang Lain-lain: - - Other: Sedang Beku Frozen Rendah Lain-lain Other Sedang Ubi jalar: - Sweet potatoes: Sedang Beku - - Frozen Rendah Lain-lain - - Other Sedang Ubi rambat (Dioscorea spp.): - Yams (Dioscorea spp.): Sedang Beku - - Frozen Rendah Lain-lain - - Other Sedang Talas (Colocasia spp.): - Taro (Colocasia spp.): Sedang Beku - - Frozen Rendah Lain-lain - - Other Sedang Yautia (Xanthosoma spp.): - Yautia (Xanthosoma spp.): Sedang Beku - - Frozen Rendah Lain-lain - - Other Sedang 3 60

61 Lain-lain: - Other: Sedang Sari sagu: - - Sago pith: Rendah Beku Frozen Rendah Lain-lain Other Rendah Lain-lain: - - Other: Rendah Beku Frozen Rendah Lain-lain Other Rendah Kelapa, kacang Brasil dan kacang mede, segar atau kering, dikupas atau dikuliti maupun tidak. Coconuts, Brazil nuts and cashew nuts, fresh or dried, whether or not shelled or peeled Kelapa: - Coconuts: Sedang Diparut dan dikeringkan - - Desiccated Sedang Didalam kulit (endocarp) - - In the inner shell (endocarp) Sedang Lain-lain - - Other Sedang Kacang Brazil: - Brazil nuts: Sedang Berkulit - - In shell Sedang Dikuliti - - Shelled Rendah Kacang mede: - Cashew nuts: Sedang Berkulit - - In shell Sedang Dikuliti - - Shelled Rendah Buah bertempurung lainnya, segar atau kering, dikupas atau dikuliti maupun tidak. Other nuts, fresh or dried, whether or not shelled or peeled. 61

62 227 - Almond: - Almonds: Sedang Berkulit - - In shell Sedang Dikuliti - - Shelled Sedang Hazelnut atau filbert (Corylus spp.): - Hazelnuts or filberts (Corylus spp.): Sedang Berkulit - - In shell Sedang Dikuliti - - Shelled Sedang Walnut: - Walnuts: Sedang Berkulit - - In shell Sedang Dikuliti - - Shelled Sedang Chestnut (Castanea spp.): - Chestnuts (Castanea spp.): Sedang Berkulit - - In shell Sedang Dikuliti - - Shelled Sedang Pistasio: - Pistachios: Sedang Berkulit - - In shell Sedang Dikuliti - - Shelled Sedang Kacang Makadamia: - Macadamia nuts: Sedang Berkulit - - In shell Sedang Dikuliti - - Shelled Sedang Kacang kola (Cola spp) - Kola nuts (Cola spp.) Sedang 3 62

63 Buah pinang - Areca nuts Sedang Lain-lain - Other Sedang Pisang, termasuk plantain, segar atau kering. Bananas, including plantains, fresh or dried Plantain - Plantains Lain-lain - Other Korma, buah ara, nanas, alpokat, jambu, mangga dan manggis, segar atau kering. Dates, figs, pineapples, avocados, guavas, mangoes and mangosteens, fresh or dried Korma - Dates Sedang Buah ara - Figs Sedang Nanas - Pineapples Sedang Alpokat - Avocados Sedang Jambu, mangga dan manggis: - Guavas, mangoes and mangosteens: Sedang Jambu - - Guavas Sedang Mangga - - Mangoes Sedang Manggis - - Mangosteens Sedang Buah jeruk, segar atau kering. Citrus fruit, fresh or dried Orange: - Oranges: Sedang Segar - - Fresh Sedang Kering - - Dried Rendah 1 63

64 Mandarin (termasuk tangerin dan satsuma); clementine, wilking dan buah jeruk hibrida semacamnya - Mandarins (including tangerines and satsumas); clementines, wilkings and similar citrus hybrids Sedang Grapefruit, termasuk pomelo - Grapefruit, including pomelos Sedang Lemon (Citrus lemon, Citrus limonum) dan limau (Citrus aurantifolia, Citrus latifolia) - Lemons (Citrus limon, Citrus limonum) and limes (Citrus aurantifolia, Citrus latifolia) Sedang Lain-lain - Other Sedang Anggur, segar atau kering. Grapes, fresh or dried Segar - Fresh Sedang Kering - Dried Rendah Melon (termasuk semangka) dan pepaya (papayas), segar. Melons (including watermelons) and papaws (papayas), fresh Melon (termasuk semangka): - Melons (including watermelons): Sedang Semangka - - Watermelons Sedang Lain-lain - - Other Sedang Pepaya: - Papaws (papayas): Sedang Mardi backcross solo (betik solo) - - Mardi backcross solo (betik solo) Sedang Lain-lain - - Other Sedang Apel, pir dan quince, segar. Apples, pears and quinces, fresh Apel - Apples Sedang 3 64

65 Pir - Pears Sedang Quince - Quinces Sedang Aprikot, ceri, persik (termasuk nektarin), plum dan sloe, segar. Apricots, cherries, peaches (including nectarines), plums and sloes, fresh Aprikot - Apricots Sedang Ceri: - cherries: Sedang Ceri asam (Prunus cerasus) - - Sour cherries (Prunus cerasus) Sedang Lain-lain - - Other Sedang persik, termasuk nektarin - Peaches, including nectarines Sedang Plum dan sloe: - Plums and sloes: Sedang Plum - - Plums Sedang Sloe - - Sloes Sedang Buah lainnya, segar. Other fruit, fresh Stroberi - Strawberries Sedang Rasberi, blackberry, mulberry, dan loganberry - Raspberries, blackberries, mulberries and loganberries Sedang Currant hitam, putih atau merah dan gooseberry - Black, white or red Currants and gooseberries Sedang Cranberry, bilberry dan buah lainnya dari genus Vaccinium. - Cranberries, bilberries and other fruits of the genus Vaccinium Sedang 3 65

66 Buah kiwi - Kiwifruit Sedang Durian - Durians Sedang Kesemek - Persimmons Sedang Lain-lain: - Other: Sedang Lengkeng (termasuk mata kucing) - - Longans (including mata kucing) Sedang Leci - - Lychees Sedang Rambutan - - Rambutan Sedang Langsat; belimbing - - Langsat; starfruit Sedang Jackfruit (cempedak dan nangka) - - Jackfruit (cempedak and nangka) Sedang Tamarin - - Tamarinds Sedang Lain-lain: - - Other: Sedang Salak Salacca (snake fruit) Sedang Buah naga Dragon fruit Sedang Sapodilla (ciku fruit) Sapodilla (ciku fruit) Sedang Lain-lain Other Sedang Buah dan buah bertempurung, tidak dimasak atau dikukus atau direbus, beku, mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya maupun tidak. Fruit and nuts, uncooked or cooked by steaming or boiling in water, frozen, whether or not containing added sugar or other sweetening matter Stroberi - Strawberries Rendah 1 66

67 Rasberi, blackberry, mulberry, loganberry, Currant hitam, putih atau merah dan gooseberry - Raspberries, blackberries, mulberries, loganberries, black, white or red Currants and gooseberries Rendah Lain-lain - Other Rendah Buah dan buah bertempurung, diawetkan sementara (misalnya, dengan gas belerang dioksida, dalam air garam, dalam air belerang atau dalam larutan pengawet lainnya), tetapi tidak cocok untuk konsumsi langsung. Fruit and nuts, provisionally preserved (for example, by sulphur dioxide gas, in brine, in sulphur water or in other preservative solutions), but unsuitable in that state for immediate consumption Ceri - cherries Rendah Lain-lain: - Other: Rendah Stroberi - - Strawberries Rendah Lain-lain - - Other Rendah Buah, kering, selain yang disebut dalam pos sampai dengan 08.06; campuran dari buah bertempurung atau buah kering dari Bab ini. Fruit, dried, other than that of headings to 08.06; mixtures of nuts or dried fruits of this Chapter Aprikot - Apricots Rendah Prune - Prunes Rendah Apel - Apples Rendah Buah lainnya: - Other fruit: Rendah Lengkeng - - Longans Rendah Tamarin - - Tamarinds Rendah Lain-lain - - Other Rendah 1 67

68 Campuran dari buah bertempurung atau buah kering dari Bab ini: - Mixtures of nuts or dried fruits of this Chapter: Rendah Dengan bahan utama kacang mede atau kacang Brazil atau buah kering berdasarkan beratnya - - Of which cashew nuts or Brazil nuts predominate by weight Rendah Dengan bahan utama kacang lainnya, berdasarkan beratnya - - Of which other nuts predominate by weight Rendah Dengan bahan utama kurma berdasarkan beratnya - - Of which dates predominate by weight Rendah Dengan bahan utama alpukat atau orange, atau mandarin (termasuk tangerin dan satsuma) berdasarkan beratnya - - Of which avocados or oranges or mandarins (including tangerines and satsumas) predominate by weight Rendah Lain-lain - - Other Rendah Kulit buah jeruk atau melon (termasuk semangka), segar, beku, kering atau diawetkan sementara dalam air garam, air belerang atau dalam larutan pengawet lainnya Kopi, digongseng atau dihilangkan kafeinnya maupun tidak; sekam dan kulit kopi; pengganti kopi mengandung kopi dengan perbandingan berapapun. Peel of citrus fruit or melons (including watermelons), fresh, frozen, dried or provisionally preserved in brine, in sulphur water or in other preservative solutions. Coffee, whether or not roasted or decaffeinated; coffee husks and skins; coffee substitutes containing coffee in any proportion. Rendah Kopi, tidak digongseng: - Coffee, not roasted: Sedang Tidak dihilangkan kafeinnya: - - Not decaffeinated: Sedang Arabika WIB atau Robusta OIB Arabica WIB or Robusta OIB Sedang Lain-lain Other Sedang 3 68

69 Dihilangkan kafeinnya: - - Decaffeinated: Sedang Arabika WIB atau Robusta OIB Arabica WIB or Robusta OIB Sedang Lain-lain Other Sedang Kopi, digongseng: - Coffee, roasted: Rendah Tidak dihilangkan kafeinnya: - - Not decaffeinated: Rendah Tidak ditumbuk Unground Rendah Ditumbuk Ground Rendah Dihilangkan kafeinnya: - - Decaffeinated: Rendah Tidak ditumbuk Unground Rendah Ditumbuk Ground Rendah Lain-lain: - Other: Rendah Sekam dan selaput kopi - - Coffee husks and skins Rendah Pengganti kopi mengandung kopi - - Coffee substitutes containing coffee Rendah Teh, diberi rasa maupun tidak. Tea, whether or not flavoured Teh hijau (tidak difermentasi) dikemas langsung dalam kemasan tidak melebihi 3 kg: - Green tea (not fermented) in immediate packings of a content not exceeding 3 kg: Sedang Daun - - Leaves Sedang Lain-lain - - Other Sedang Teh hijau lainnya (tidak difermentasi): - Other green tea (not fermented): Sedang Daun - - Leaves Sedang 3 69

70 Lain-lain - - Other Sedang Teh hitam (difermentasi) dan teh difermentasi sebagian, dikemas langsung dalam kemasan tidak melebihi 3 kg: - Black tea (fermented) and partly fermented tea, in immediate packings of a content not exceeding 3 kg: Rendah Daun - - Leaves Rendah Lain-lain - - Other Rendah Teh hitam lainnya (difermentasi) dan teh lainnya yang difermentasi sebagian: - Other black tea (fermented) and other partly fermented tea: Rendah Daun - - Leaves Rendah Lain-lain - - Other Rendah Mate. Maté. Rendah Lada dari genus Piper; kering atau dihancurkan atau buah yang digiling dari genus Capsicum atau dari genus Pimenta. Pepper of the genus Piper; dried or crushed or ground fruits of the genus Capsicum or of the genus Pimenta Lada: - Pepper: Sedang Tidak dihancurkan atau tidak ditumbuk: - - Neither crushed nor ground: Sedang Putih White Sedang Hitam Black Sedang Lain-lain Other Sedang Dihancurkan atau ditumbuk: - - Crushed or ground: Rendah Putih White Rendah 1 70

71 Hitam Black Rendah Lain-lain Other Rendah Buah dari genus Capsicum atau dari genus Pimenta: - Fruits of the genus Capsicum or of the genus Pimenta: Sedang Kering, tidak dihancurkan atau ditumbuk: - - Dried, neither crushed nor ground: Sedang Cabe (buah dari genus Capsicum) Chillies (Fruits of the genus Capsicum) Sedang Lain-lain Other Sedang Dihancurkan atau ditumbuk: - - Crushed or ground: Rendah Cabe (buah dari genus Capsicum) Chillies (Fruits of the genus Capsicum) Rendah Lain-lain Other Rendah Vanila. Vanilla Tidak dihancurkan atau tidak ditumbuk - Neither crushed nor ground Sedang Dihancurkan atau ditumbuk - Crushed or ground Rendah Kayu manis dan bunga kayu manis. Cinnamon and cinnamon-tree flowers Tidak dihancurkan atau tidak ditumbuk: - Neither crushed nor ground: Sedang Cinnamon (Cinnamomum zeylanicum Blume) - - Cinnamon (Cinnamomum zeylanicum Blume) Sedang Lain-lain - - Other Sedang 3 71

72 Dihancurkan atau ditumbuk - Crushed or ground Rendah Cengkeh (utuh, bunga dan tangkai). Cloves (whole fruit, cloves and stems) Tidak dihancurkan atau tidak ditumbuk - Neither crushed nor ground Rendah Dihancurkan atau ditumbuk - Crushed or ground Rendah Biji pala, bunga pala dan kapulaga. Nutmeg, mace and cardamoms Biji pala: - Nutmeg: Sedang Tidak dihancurkan atau tidak ditumbuk - - Neither crushed nor ground Sedang Dihancurkan atau ditumbuk - - Crushed or ground Rendah Bunga pala: - Mace: Rendah Tidak dihancurkan atau tidak ditumbuk - - Neither crushed nor ground Rendah Dihancurkan atau ditumbuk - - Crushed or ground Rendah Kapulaga: - Cardamoms: Rendah Tidak dihancurkan atau tidak ditumbuk - - Neither crushed nor ground Rendah Dihancurkan atau ditumbuk - - Crushed or ground Rendah Biji adas manis, badian,adas pedas, ketumbar, jintan hitam atau jintan; buah juniper. Seeds of anise, badian, fennel, coriander, cumin or caraway; juniper berries Biji ketumbar: - Seeds of coriander: Rendah Tidak dihancurkan atau tidak ditumbuk - - Neither crushed nor ground Rendah 1 72

73 Dihancurkan atau ditumbuk - - Crushed or ground Rendah Biji jintan: - Seeds of cumin: Rendah Tidak dihancurkan atau tidak ditumbuk - - Neither crushed nor ground Rendah Dihancurkan atau ditumbuk - - Crushed or ground Rendah Biji adas manis, badian, jintan hitam atau adas pedas, buah juniper: - Seeds of anise, badian, caraway or fennel; juniper berries: Rendah Tidak dihancurkan atau tidak ditumbuk: - - Neither crushed nor ground: Rendah Dari adas manis Of anise Rendah Dari badian Of badian Rendah Dari jintan hitam Of caraway Rendah Lain-lain Other Rendah Dihancurkan atau ditumbuk: - - Crushed or ground: Rendah Dari adas manis Of anise Rendah Dari badian Of badian Rendah Dari jintan hitam Of caraway Rendah Lain-lain Other Rendah Jahe, saffron, turmeric (curcuma), thyme, daun salam, kari dan rempah-rempah lainnya. Ginger, saffron, turmeric (curcuma), thyme, bay leaves, curry and other spices Jahe: - Ginger: Sedang Tidak dihancurkan atau tidak ditumbuk - - Neither crushed nor ground Sedang 3 73

74 Dihancurkan atau ditumbuk - - Crushed or ground Rendah Saffron - Saffron Sedang Turmeric (Curcuma) - Turmeric (curcuma) Sedang Rempah- rempah lainnya: - Other spices: Sedang Campuran seperti dimaksud dalam Catatan 1(b) pada Bab ini: - - Mixtures referred to in Note 1(b) to this Chapter: Sedang Kari curry Rendah Lain-lain Other Rendah Lain-lain: - - Other: Sedang Thyme; daun salam Thyme; bay leaves Sedang Lain-lain Other Sedang Gandum dan meslin. Wheat and meslin Gandum durum: - Durum wheat: Tinggi Benih - - Seed Tinggi Lain-lain - - Other Sedang Lain-lain: - Other: Tinggi Benih - - Seed Tinggi Lain-lain: - - Other: Sedang Layak untuk dikonsumsi oleh manusia: Fit for human consumption: Sedang Meslin Meslin Sedang 3 74

75 Lain-lain: Other: Sedang Biji gandum tanpa cangkang Wheat grains without husk Sedang Lain-lain Other Sedang Lain-lain: Other: Sedang Meslin Meslin Sedang Lain-lain Other Sedang Gandum hitam. Rye Benih - Seed Tinggi Lain-lain - Other Sedang Barli. Barley Benih - Seed Tinggi Lain-lain - Other Sedang Oat. Oats Benih - Seed Tinggi Lain-lain - Other Sedang Jagung Maize (corn) Bibit - Seed Tinggi Lain-lain: - Other: Tinggi Jagung brondong - - Popcorn Rendah Lain-lain - - Other Sedang 3 75

76 Beras. Rice Beras berkulit (padi atau gabah): - Rice in the husk (paddy or rough): Tinggi Cocok untuk disemai - - Suitable for sowing Tinggi Lain-lain - - Other Tinggi Gabah dikuliti: - Husked (brown) rice: Sedang Beras Thai Hom Mali - - Thai Hom Mali rice Sedang Lain-lain - - Other Sedang Beras setengah giling atau digiling seluruhnya, disosoh, dikilapkan maupun tidak: - Semi-milled or wholly milled rice, whether or not polished or glazed: Sedang Beras ketan - - Glutinous rice Tinggi Beras Thai Hom Mali - - Thai Hom Mali rice Tinggi Lain-lain: - - Other: Sedang Beras setengah masak Parboiled rice Sedang Lain-lain Other Sedang Beras pecah: - Broken rice: Sedang Dari jenis yang digunakan untuk makanan hewan - - Of a kind used for animal feed Sedang Lain-lain - - Other Sedang Butiran sorghum. Grain sorghum Benih - Seed Tinggi 21 76

77 Lain-lain - Other Sedang Buckwheat, millet dan biji canary; serealia lainnya. Buckwheat, millet and canary seeds; other cereals Buckwheat - Buckwheat Tinggi Millet: - Millet: Tinggi Benih - - Seed Tinggi Lain-lain - - Other Sedang Biji canary - Canary seeds Tinggi Fonio (Digitaria spp.) - Fonio (Digitaria spp.) Tinggi Quinoa (Chenopodium quinoa) - Quinoa (Chenopodium quinoa) Tinggi Triticale - Triticale Tinggi Serealia lainnya - Other cereals Tinggi Tepung gandum atau tepung meslin. Wheat or meslin flour Tepung gandum: - Wheat flour: Rendah Telah difortifkasi - - Fortified Rendah Lain-lain - - Other Rendah Tepung Meslin - Meslin flour Rendah Tepung serelia selain gandum atau meslin. Cereal flours other than of wheat or meslin. Rendah Maizena (tepung jagung) - Maize (corn) flour Rendah 1 77

78 Lain-lain: - Other: Rendah Tepung beras - - Rice flour Rendah Tepung gandum hitam - - Rye flour Rendah Lain-lain - - Other Rendah Menir, tepung kasar dan pelet serelia. Cereal groats, meal and pellets Menir dan tepung kasar: - Groats and meal: Sedang Dari gandum: - - Of wheat: Sedang Durum atau semolina gandum keras Durum or hard wheat semolina Sedang Lain-lain Other Sedang Dari jagung - - Of maize (corn) Sedang Dari serealia lainnya: - - Of other cereals: Sedang Dari meslin Of meslin Sedang Dari beras Of rice Sedang Lain-lain Other Sedang Pelet - Pellets Sedang Butir serealia dikerjakan secara lain (misalnya, dikuliti, digiling, dipipihkan, dikikis, diiris atau dipecah), kecuali beras dari pos 10.06; lembaga serealia, utuh, digiling, dipipihkan atau ditumbuk. Cereal grains otherwise worked (for example, hulled, rolled, flaked, pearled, sliced or kibbled), except rice of heading 10.06; germ of cereals, whole, rolled, flaked or ground Butir, digiling atau dipipihkan: - Rolled or flaked grains: Sedang Dari oats - - Of oats Sedang 3 78

79 Dari serealia lainnya: - - Of other cereals: Sedang Dari jagung Of maize (corn) Sedang Lain-lain Other Sedang Butir yang dikerjakan secara lain (misalnya, dikuliti, dikikis, diiris atau dipecah): - Other worked grains (for example, hulled, pearled, sliced or kibbled): Sedang Dari oats - - Of oats Sedang Dari jagung - - Of maize (corn) Sedang Dari serealia lainnya: - - Of other cereals: Sedang Dari barli Of barley Sedang Lain-lain Other Sedang Lembaga serealia, utuh, digiling, dipipihkan atau ditumbuk - Germ of cereals, whole, rolled, flaked or ground Sedang Tepung, tepung kasar,bubuk, serpih, butir dan pelet kentang. Flour, meal, powder, flakes, granules and pellets of potatoes Tepung, tepung kasar dan bubuk - Flour, meal and powder Rendah Serpih, butir dan pelet - Flakes, granules and pellets Rendah Tepung, tepung kasar dan bubuk dari sayuran polongan kering dari pos 07.13, dari sagu atau dari akar atau bonggol dari pos atau dari produk Bab 8. Flour, meal and powder of the dried leguminous vegetables of heading 07.13, of sago or of roots or tubers of heading or of the products of Chapter Dari sayuran polongan kering dari pos Of the dried leguminous vegetables of heading Rendah 1 79

80 Dari sagu, akar atau bonggol dari pos 07.14: - Of sago or of roots or tubers of heading 07.14: Rendah Dari ubi kayu (cassava) - - Of manioc (cassava) Rendah Dari sagu: - - Of sago: Rendah Tepung kasar dari sagu Meal Rendah Lain-lain Other Rendah Lain-lain - - Other Rendah Dari produk Bab 8 - Of the products of Chapter 8 Rendah Malt, digongseng maupun tidak. Malt, whether or not roasted Tidak digongseng - Not roasted Rendah Digongseng - Roasted Rendah Pati; inulin. Starches; inulin Pati: - Starches: Rendah Pati gandum - - Wheat starch Rendah Pati jagung - - Maize (corn) starch Rendah Pati kentang - - Potato starch Rendah Pati ubi kayu (cassava) - - Manioc (cassava) starch Rendah Pati lainnya: - - Other starches: Rendah Sagu Sago Rendah Lain-lain Other Rendah 1 80

81 Inulin - Inulin Rendah Gluten gandum, kering maupun tidak. Wheat gluten, whether or not dried. Rendah Kacang kedelai, pecah maupun tidak. Soya beans, whether or not broken Benih - Seed Tinggi Lain-lain - Other Sedang Kacang tanah, tidak digongseng atau dimasak secara lain, dikuliti atau pecah maupun tidak. Ground-nuts, not roasted or otherwise cooked, whether or not shelled or broken Benih - Seed Tinggi Lain-lain: - Other: Sedang Berkulit - - In shell Tinggi Terkupas, cacat atau baik - - Shelled, whether or not broken Sedang Kopra. Copra. Sedang Biji rami, pecah maupun tidak. Linseed, whether or not broken. Sedang Biji lobak atau colza, pecah maupun tidak. Rape or colza seeds, whether or not broken Biji lobak atau colza mengandung asam erusat rendah - Low erucic acid rape or colza seeds Tinggi Lain-lain - Other Tinggi Biji bunga matahari, pecah maupun tidak. Sunflower seeds, whether or not broken. Sedang 3 81

82 Biji dan buah lainnya yang mengandung minyak, pecah maupun tidak. Other oil seeds and oleaginous fruits, whether or not broken Biji sawit dan kernel: - Palm nuts and kernels: Tinggi Cocok untuk disemai - - Suitable for sowing Tinggi Tidak cocok untuk disemai - - Not suitable for sowing Sedang Biji kapas: - Cotton seeds: Tinggi Benih - - Seed Tinggi Lain-lain - - Other Sedang Biji jarak - Castor oil seeds Tinggi Biji wijen: - Sesamum seeds: Tinggi Dapat dimakan - - Edible Rendah Lain-lain - - Other Sedang Biji moster - Mustard seeds Tinggi Biji Safflower (Carthamus tinctorius) - Safflower (Carthamus tinctorius) seeds Tinggi Biji Melon - Melon seeds Tinggi Lain-lain: - Other: Tinggi Biji poppy - - Poppy seeds Sedang Lain-lain: - - Other: Tinggi Biji Tengkawang Illipe seeds (Illipe nuts) Tinggi Lain-lain Other Sedang 3 82

83 Tepung halus dan tepung kasar dari biji atau moster. Flours and meals of oil seeds or oleaginous fruits, other than those of mustard Dari kacang kedelai - Of soya beans Rendah Lain-lain - Other Rendah Biji, buah dan spora, dari jenis yang digunakan untuk disemai. Seeds, fruit and spores, of a kind used for sowing Biji bit gula - Sugar beet seeds Tinggi Biji dari tanaman makanan ternak: - Seeds of forage plants: Tinggi Biji Lucerne (alfalfa) - - Lucerne (alfalfa) seeds Tinggi Biji semanggi (Trifolium spp.) - - Clover (Trifolium spp.) seeds Tinggi Biji Fescue - - Fescue seeds Tinggi Biji rumput biru Kentucky (Poa pratensis L.) - - Kentucky blue grass (Poa pratensis L.) seeds Tinggi Biji gandum hitam (Lolium multiflorum Lam., Lolium perenne L.) - - Rye grass (Lolium multiflorum Lam., Lolium perenne L.) seeds. Tinggi Lain-lain: - - Other: Tinggi Biji rumput Timothy Timothy grass seeds Tinggi Biji bit lainnya Other beet seeds Tinggi Lain-lain Other Tinggi Biji bijian dari tumbuhan rerumputan yang dibudidayakan terutama untuk bunganya - Seeds of herbaceous plants cultivated principally for their flowers Tinggi 21 83

84 604 - Lain-lain: - Other: Tinggi Biji sayuran: - - Vegetable seeds: Tinggi Biji bawang merah Onion seeds Tinggi Lain-lain Other Tinggi Lain-lain: - - Other: Tinggi Biji karet, biji kenaf Rubber tree seeds or kenaf seeds Tinggi Lain-lain Other Tinggi Kerucut buah hop, segar atau kering, ditumbuk, dijadikan bubuk atau dalam bentuk pelet maupun tidak; lupulin Kerucut buah hop, tidak ditumbuk maupun dijadikan bubuk maupun dalam bentuk pelet Hop cones, fresh or dried, whether or not ground, powdered or in the form of pellets; lupulin. - Hop cones, neither ground nor powdered nor in the form of pellets Sedang Kerucut buah hop, ditumbuk, dijadikan bubuk atau dalam bentuk pelet; lupulin - Hop cones, ground, powdered or in the form of pellets; lupulin Rendah Tanaman dan bagiannya (termasuk biji dan buah), yang terutama dipakai dalam pembuatan wewangian, dalam farmasi atau untuk insektisida, fungisida atau untuk tujuan yang semacam itu, segar atau kering, baik dipotong, dihancurkan atau dijadikan bubuk maupun tidak. Plants and parts of plants (including seeds and fruits), of a kind used primarily in perfumery, in pharmacy or for insecticidal, fungicidal or similar purposes, fresh or dried, whether or not cut, crushed or powdered. memerlukan ijin khusus Akar ginseng: - Ginseng roots: Tinggi Bentuk potongan, hancur atau bubuk - - In cut, crushed or powdered forms Tinggi 21 84

85 Lain-lain - - Other Tinggi Daun koka: - Coca leaf: Tinggi Bentuk potongan, hancur atau bubuk - - In cut, crushed or powdered form Tinggi Lain-lain - - Other Tinggi Jerami poppy - Poppy straw Tinggi Lain-lain: - Other: Tinggi Dari jenis yang terutama dipakai dalam farmasi: - - Of a kind used primarily in pharmacy: Tinggi Cannabis, dalam bentuk potongan, hancur Cannabis, in cut, crushed or powdered form Tinggi Cannabis, bentuk lainnya Cannabis, in other forms Tinggi Akar rauwolfia serpentina Rauwolfia serpentina roots Tinggi Lain-lain, dalam bentuk potongan, hancur atau bubuk Other, in cut, crushed or powdered form Tinggi Lain-lain Other Tinggi Lain-lain: - - Other: Tinggi Pyrethrum, dalam bentuk potongan, hancur atau bubuk Pyrethrum, in cut, crushed or powdered form Tinggi Pyrethrum, bentuk lainnya Pyrethrum, in other forms Tinggi Kayu cendana Sandalwood Tinggi 21 85

86 Keping kayu Gaharu Agarwood (gaharu) chips Tinggi Akar manis Liquorice roots Tinggi Kulit dari persea (persea Kurzii Kosterm) Bark of persea (persea Kurzii Kosterm) Tinggi Lain-lain, dalam bentuk potongan, hancur atau bubuk Other, in cut, crushed or powdered form Tinggi Lain-lain Other Tinggi Lain-lain: - Other: Tinggi Bit gula - - Sugar beet Tinggi Kacang locust (karob) - - Locust beans (carob) Tinggi Tebu: - - Sugar cane: Tinggi Cocok untuk disemai Suitable for planting Tinggi Lain-lain Other Tinggi Akar chicory - - Chicory roots Tinggi Lain-lain - - Other Tinggi Jerami dan sekam serealia, tidak diolah, baik dicacah, ditumbuk, ditekan atau dalam bentuk pelet maupun tidak Swedes (sejenis lobak), mangold (sejenis bit), akar makanan ternak, rumput kering, lucerne (alfalfa), semanggi, sainfoin, Kale makanan ternak, lupine, Vetch dan produk makanan ternak sejenis lainnya, dalam bentuk pelet maupun tidak. Cereal straw and husks, unprepared, whether or not chopped, ground, pressed or in the form of pellets. Swedes, mangolds, fodder roots, hay, lucerne (alfalfa), clover, sainfoin, forage kale, lupines, vetches and similar forage products, whether or not in the form of pellets. Tinggi 21 86

87 Tepung kasar dan pelet lucerne (alfalfa) - Lucerne (alfalfa) meal and pellets Sedang Bahan nabati dari jenis yang terutama dipakai untuk anyam-anyaman (misalnya, bambu, rotan, buluh, kumbuh, osier, rafia, jerami serealia dibersihkan, dikelantang atau dicelup, dan kulit pohon limau) Vegetable materials of a kind used primarily for plaiting (for example, bamboos, rattans, reeds, rushes, osier, raffia, cleaned, bleached or dyed cereal straw, and lime bark) Bambu - Bamboos Tinggi Rotan: - Rattans: Tinggi Utuh: - - Whole: Tinggi Mentah Raw Tinggi Dicuci atau diberi sulfur Washed and sulphurised Rendah Lain-lain: Other: Rendah Telah dipoles Polished Rendah Lain-lain Other Rendah Inti terbagi: - - Split-core: Rendah Diameter tidak melebihi 12mm Not exceeding 12 mm in diameter Rendah Lain-lain Other Rendah Kulit terbagi - - Split-skin Rendah Lain-lain - - Other Rendah Lain-lain - Other Rendah Produk nabati tidak dirinci atau termasuk pos lainnya. Vegetable products not elsewhere specified or included. 87

88 Linter kapas - Cotton linters Rendah Lain-lain: - Other: Rendah Dari jenis yang digunakan terutama pada penyamakan atau pencelupan: - - Of a kind used primarily in tanning or dyeing: Rendah Kulit kayu dari jenis yang terutama digunakan dalam penyamakan Barks of a kind used primarily in tanning Rendah Lain-lain Other Rendah Kapuk - - Kapok Rendah Lain-lain - - Other Rendah Biji kakao, utuh atau pecah, mentah atau digongseng. Cocoa beans, whole or broken, raw or roasted. Sedang Kulit, sekam, selaput dan sisa kakao lainnya. Cocoa shells, husks, skins and other cocoa waste. Sedang Ragi aktif - Active yeasts Tinggi / dibahas lebih lanjut dengan komisi agen hayati Dari jagung - Of maize (corn) Sedang Dari gandum - Of wheat Sedang Dari serealia lainnya: - Of other cereals: Sedang Dari beras - - Of rice Sedang Lain-lain - - Other Sedang 3 88

89 Dari tanaman polongan - Of leguminous plants Sedang Residu dari pembuatan pati dan residu semacam itu: - Residues of starch manufacture and similar residues: Rendah Dari ubi kayu (cassava) atau sagu - - Of manioc (cassava) or sago Rendah Lain-lain - - Other Rendah Pupl bit, ampas tebu dan sisa lainnya dari pembuatan gula - Beet-pulp, bagasse and other waste of sugar manufacture Rendah Endapan dan sisa dari pembuatan bir atau penyulingan - Brewing or distilling dregs and waste Rendah Tepung kedelai yang dihilangkan lemaknya, layak untuk konsumsi manusia - Defatted soya bean flour, fit for human consumption Rendah Lain-lain - Other Rendah Bungkil dan residu padat lainnya, dihancurkan maupun tidak atau berbentuk pelet, hasil dari ekstraksi minyak kacang tanah. Oil-cake and other solid residues, whether or not ground or in the form of pellets, resulting from the extraction of ground-nut oil. Rendah Dari biji kapas - Of cotton seeds Rendah Dari biji rami - Of linseed Rendah Dari biji bunga matahari - Of sunflower seeds Rendah Dari biji lobak atau biji colza: - Of rape or colza seeds: Rendah Dari biji lobak atau biji colza yang mengandung asam erusat rendah: - - Of low erucic acid rape or colza seeds: Rendah 1 89

90 Dari asam erusat rendah biji lobak Of low erucic acid rape seeds Rendah Dari asam erusat rendah biji cotza Of low erucic acid colza seeds Rendah Lain-lain: - - Other: Rendah Dari biji lobak lainnya Of other rape seeds Rendah Dari biji cotza lainnya Of other colza seeds Rendah Dari kelapa atau kopra - Of coconut or copra Rendah Dari buah atau kernel kelapa sawit - Of palm nuts or kernels Rendah Lain-lain: - Other: Rendah Dari jagung - - Of maize (corn) germ Rendah Lain-lain - - Other Rendah Bahan nabati dan sisa nabati, residu nabati dan hasil sampingannya, dalam bentuk pelet maupun tidak, dari jenis yang digunakan untuk makanan hewan, tidak dirinci atau termasuk dalam pos lainnya. Vegetable materials and vegetable waste, vegetable residues and by-products, whether or not in the form of pellets, of a kind used in animal feeding, not elsewhere specified or included. Rendah Tembakau, tidak bertangkai/bertulang daun: - Tobacco, not stemmed/stripped: Sedang Jenis Virginia, diolah dengan udara panas - - Virginia type, flue-cured Sedang Jenis Virginia, selain yang diolah dengan udara panas - - Virginia type, other than flue-cured Sedang Jenis Burley - - Burley type Sedang Lain-lain, diolah dengan udara panas - - Other, flue-cured Sedang 3 90

91 Lain-lain - - Other Sedang Tembakau, bertangkai/bertulang daun sebagian atau seluruhnya: - Tobacco, partly or wholly stemmed/stripped: Sedang Jenis Virginia, diolah dengan udara panas - - Virginia type, flue-cured Sedang Jenis Virginia, selain yang diolah dengan udara panas - - Virginia type, other than flue-cured Sedang Jenis oriental - - Oriental type Sedang Jenis Burley - - Burley type Sedang Lain-lain, diolah dengan udara panas - - Other, flue-cured Sedang Lain-lain - - Other Sedang Sisa tembakau: - Tobacco refuse: Sedang Batang tembakau - - Tobacco stems Sedang Lain-lain - - Other Sedang Cerutu, cheroot dan cerutu kecil, mengandung tembakau - Cigars, cheroots and cigarillos, containing tobacco Rendah Cerutu, cheroot dan cerutu kecil dari pengganti tembakau - - Cigars, cheroots and cigarillos of tobacco substitutes Rendah Tembakau pipa air yang dijelaskan pada subpos Note 1 pada Bab ini - - Water pipe tobacco specified in Subheading Note 1 to this Chapter Rendah Lain-lain: - - Other: Rendah Dikemas untuk penjuakan eceran: Packed for retail sale: Rendah 1 91

92 Ang Hoon Ang Hoon Rendah Lain-lain Other Rendah Tembakau dipabrikasi lainnya untuk pembuatan sigaret Other manufactured tobacco for the manufacture of cigarettes Rendah Lain-lain Other Rendah Lain-lain: - Other: Rendah Tembakau "dihomogenisasi" atau "dibentuk kembali": - - Homogenised or reconstituted tobacco: Rendah Dikemas untuk penjualan eceran Packed for retail sale Rendah Lain-lain Other Rendah Lain-lain: - - Other: Rendah Ekstrak dan esens tembakau Tobacco extracts and essences Rendah Pengganti tembakau dipabrikasi Manufactured tobacco substitutes Rendah Bubuk tembakau hirup, kering maupun tidak Snuff, whether or not dry Rendah Tembakau kunyah dan tembakau hisap Chewing and sucking tobacco Rendah Lain-lain Other Rendah Tanah gemuk, dipadatkan menjadi bentuk bal maupun tidak, tetapi tidak diaglomerasi - Peat, whether or not compressed into bales, but not agglomerated Tinggi Tanah gemuk diaglomerasi - Agglomerated peat Tinggi Lain-lain - - Other Tinggi 21 92

93 Media kultur olahan untuk pengembangan atau perawatan mikro organisme (termasuk virus dan semacamnya) atau sel tumbuhan, manusia atau hewan. Prepared culture media for the development or maintenance of micro-organisms (including viruses and the like) or of plant, human or animal cells Lateks karet alam, dipra-vulkanisasi maupun tidak: - Natural rubber latex, whether or not prevulcanised: Rendah Mengandung amoniak melebihi 0,5% berdasarkan volume: - - Exceeding 0.5% by volume of ammonia content: Rendah Konsentrat sentrifugal Centrifuge concentrate Rendah Lain-lain Other Rendah Mengandung amoniak tidak melebihi 0,5% berdasarkan volume: - - Not exceeding 0.5% by volume of ammonia content: Rendah Konsentrat sentrifugal Centrifuge concentrate Rendah Lain-lain Other Rendah Karet alam dalam bentuk lain: - Natural rubber in other forms: Rendah Smoked sheets: - - Smoked sheets: Rendah RSS Grade RSS Grade 1 Rendah RSS Grade RSS Grade 2 Rendah RSS Grade RSS Grade 3 Rendah RSS Grade RSS Grade 4 Rendah RSS Grade RSS Grade 5 Rendah Lain-lain Other Rendah 1 93

94 Technically Specified Natural Rubber (TSNR): - - Technically specified natural rubber (TSNR): Rendah TSNR TSNR 10 Rendah TSNR TSNR 20 Rendah TSNR L TSNR L Rendah TSNR CV TSNR CV Rendah TSNR GP TSNR GP Rendah Lain-lain Other Rendah Lain-lain: - - Other: Rendah Air-dried sheet Air-dried sheets Rendah Latex crepe Latex crepes Rendah Sole crepe Sole crepes Rendah Remilled crepe, termasuk flat bark crepe Remilled crepes, including flat bark crepes Rendah Crepe lainnya Other crepes Rendah Superior processing rubber Superior processing rubber Rendah Skim rubber Skim rubber Rendah Skrap (dari pohon, tanah atau asapan) dan cup lump Scrap (tree, earth or smoked) and cup lump Rendah Lain-lain: Other: Rendah Dalam bentuk asal In primary forms Rendah Lain-lain Other Rendah 1 94

95 Balata, getah perca, guayule, chicle dan getah alam semacam itu: - Balata, gutta-percha, guayule, chicle and similar natural gums: Rendah Jelutung: - - Jelutong: Rendah Dalam bentuk asal In primary forms Rendah Lain-lain Other Rendah Lain-lain: - - Other: Rendah Dalam bentuk asal In primary forms Rendah Lain-lain Other Rendah Kayu bakar, berbentuk log, billet, ranting, ikatan atau cabang atau dalam bentuk semacam itu - Fuel wood, in logs, in billets, in twigs, in faggots or in similar forms Sedang Kayu dalam bentuk keping atau pecahan: - Wood in chips or particles: Sedang Pohon jenis konifera - - Coniferous Sedang Pohon bukan jenis konifera - - Non-coniferous Sedang Serbuk gergaji dan sisa serta skrap kayu, diaglomerasi maupun tidak berbentuk log, briket, pellet atau bentuk yang semacam itu: - Sawdust and wood waste and scrap, whether or not agglomerated in logs, briquettes, pellets or similar forms: Sedang Pelet kayu - - Wood pellets Sedang Lain-lain - - Other Sedang Dari bambu - Of bamboo Sedang Lain-lain: - Other: Sedang Dari tempurung kelapa - - Of coconut shell Sedang Lain-lain - - Other Sedang 3 95

96 Kayu kasar, dikulit atau dihilangkan getahnya maupun tidak, atau dibentuk bujur sangkar secara kasar. Wood in the rough, whether or not stripped of bark or sapwood, or roughly squared Diawetkan dengan cat, zat warna, kreosot atau bahan pengawet lainnya: - Treated with paint, stains, creosote or other preservatives: Rendah Baulk, sawlog dan veneer log - - Baulks, sawlogs and veneer logs Rendah Lain-lain - - Other Rendah Lain-lain, pohon jenis konifera: - Other, coniferous: Sedang Baulk, sawlog dan veneer log - - Baulks, sawlogs and veneer logs Sedang Lain-lain - - Other Sedang Lain-lain, dari kayu tropis yang dirinci pada Catatan Subpos 1 Bab ini: - Other, of tropical wood specified in Subheading Note 2 to this Chapter: Sedang Meranti Merah Tua, Meranti Merah Muda dan Meranti Bakau: - - Dark Red Meranti, Light Red Meranti and Meranti Bakau: Sedang Baulk, sawlog dan veneer log Baulks, sawlogs and veneer logs Sedang Lain-lain Other Sedang Lain-lain: - - Other: Sedang Baulk, sawlog dan veneer log Baulks, sawlogs and veneer logs Sedang Lain-lain Other Sedang Lain-lain: - Other: Sedang Dari pohon ek (Quercus spp.): - - Of oak (Quercus spp.): Sedang 3 96

97 Baulk, sawlog dan veneer log Baulks, sawlogs and veneer logs Sedang Lain-lain Other Sedang Dari pohon beech (Fagus spp.): - - Of beech (Fagus spp.): Sedang Baulk, sawlog dan veneer log Baulks, sawlogs and veneer logs Sedang Lain-lain Other Sedang Lain-lain: - - Other: Sedang Baulk, sawlog dan veneer log Baulks, sawlogs and veneer logs Sedang Lain-lain Other Sedang Pohon jenis konifera - Coniferous Sedang Pohon bukan jenis konifera: - Non-coniferous: Sedang Kepingan kayu - - Chipwood Sedang Lain-lain - - Other Sedang Wol kayu - Wood wool Rendah Tepung kayu - Wood flour Rendah Tidak diresapi - Not impregnated Rendah Lain-lain - Other Rendah Pohon jenis konifera - Coniferous Sedang Dari kayu tropis yang dirinci dalam Catatan Subpos 1 pada Bab ini: - Of tropical wood specified in Subheading Note 2 to this Chapter: Sedang Mahogani (Switenia spp.): - - Mahogany (Swietenia spp.): Sedang 3 97

98 Diketam, diampelas atau end-joined Planed, sanded or end-jointed Sedang Lain-lain Other Sedang Virola, Imbuia dan Balsa: - - Virola, Imbuia and Balsa: Sedang Diketam, diampelas atau end-joined Planed, sanded or end-jointed Sedang Lain-lain Other Sedang Meranti Merah Tua, Meranti Merah Muda dan Meranti Bakau: - - Dark Red Meranti, Light Red Meranti and Meranti Bakau: Sedang Meranti Merah Tua atau Meranti Merah Muda: Dark Red Meranti or Light Red Meranti: Sedang Diketam, diampelas atau end-joined Planed, sanded or end-jointed Sedang Lain-lain Other Sedang Meranti Bakau: Meranti Bakau: Sedang Diketam, diampelas atau end-joined Planed, sanded or end-jointed Sedang Lain-lain Other Sedang Lauan Putih, Meranti Putih, Seraya Putih, Meranti Kuning dan Alan: - - White Lauan, White Meranti, White Seraya, Yellow Meranti and Alan: Sedang Diketam, diampelas atau end-joined Planed, sanded or end-jointed Sedang Lain-lain Other Sedang Sapelli: - - Sapelli: Sedang Diketam, diampelas atau end-joined Planed, sanded or end-jointed Sedang Lain-lain Other Sedang 3 98

99 Iroko: - - Iroko: Sedang Diketam, diampelas atau end-joined Planed, sanded or end-jointed Sedang Lain-lain Other Sedang Lain-lain: - - Other: Sedang Jelutung (Dyera spp.): Jelutong (Dyera spp.): Sedang Diketam, diampelas atau end-jointed Planed, sanded or end-jointed Sedang Lain-lain Other Sedang Kapur (Dryobalanops spp.): Kapur (Dryobalanops spp.): Sedang Diketam, diampelas atau end-jointed Planed, sanded or end-jointed Sedang Lain-lain Other Sedang Kempas (Koompassia spp.): Kempas (Koompassia spp.): Sedang Diketam, diampelas atau end-jointed Planed, sanded or end-jointed Sedang Lain-lain Other Sedang Keruing (Dipterocarpus spp.): Keruing (Dipterocarpus spp.): Sedang Diketam, diampelas atau end-jointed Planed, sanded or end-jointed Sedang Lain-lain Other Sedang 3 99

100 Ramin (Gonystylus spp.): Ramin (Gonystylus spp.): Sedang Diketam, diampelas atau end-jointed Planed, sanded or end-jointed Sedang Lain-lain Other Sedang Jati (Tectona spp.): Teak (Tectona spp.): Sedang Diketam, diampelas atau end-jointed Planed, sanded or end-jointed Sedang Lain-lain Other Sedang Balau (Shorea spp.): Balau (Shorea spp.): Sedang Diketam, diampelas atau end-jointed Planed, sanded or end-jointed Sedang Lain-lain Other Sedang Mengkulang (Heritiera spp.): Mengkulang (Heritiera spp.): Sedang Diketam, diampelas atau end-jointed Planed, sanded or end-jointed Sedang Lain-lain Other Sedang Lain-lain: Other: Sedang Jongkong (Dactylocladus spp) dan Merbau (Intsia spp.), diketam, diampelas atau end-jointed Jongkong (Dactylocladus spp) dan Merbau (Intsia spp.), lain-lain Jongkong (Dactylocladus spp.) and Merbau (Intsia spp.), planed, sanded or endjointed Jongkong (Dactylocladus spp.) and Merbau (Intsia spp.), other Sedang 3 Sedang 3 100

101 Lain-lain, diketam, diampelas atau end-jointed Other, planed, sanded or end-jointed Sedang Lain-lain: Other: Sedang Albisia (Parenserianthes falcataria) Albisia (Parenserianthes falcataria) Sedang Karet (Hevea brasiliensis) Karet (Hevea brasiliensis) Sedang Lain-lain Other Sedang Lain-lain: - Other: Sedang Dari kayu ek (Quercus spp.): - - Of oak (Quercus spp.): Sedang Diketam, diampelas atau end-jointed Planed, sanded or end-jointed Sedang Lain-lain Other Sedang Dari kayu beech (Fagus spp.): - - Of beech (Fagus spp.): Sedang Diketam, diampelas atau end-jointed Planed, sanded or end-jointed Sedang Lain-lain Other Sedang Dari kayu maple (Acer spp.): - - Of maple (Acer spp.): Sedang Diketam, diampelas atau end-jointed Planed, sanded or end-jointed Sedang Lain-lain Other Sedang Dari kayu cherry (Prunus spp): - - Of cherry (Prunus spp.): Sedang Diketam, diampelas atau end-jointed Planed, sanded or end-jointed Sedang Lain-lain Other Sedang 3 101

102 Dari kayu ash (Fraxinus spp.): - - Of ash (Fraxinus spp.): Sedang Diketam, diampelas atau end-jointed Planed, sanded or end-jointed Sedang Lain-lain Other Sedang Lain-lain: - - Other: Sedang Diketam, diampelas atau end-jointed Planed, sanded or end-jointed Sedang Lain-lain Other Sedang Pohon jenis konifera: - Coniferous: Sedang Slat kayu cedar dari jenis yang digunakan untuk pembuatan pensil; kayu pinus radiata dari jenis untuk pembuatan blockboard - - Cedar wood slats of a kind used for pencil manufacture; radiata pinewood of a kind used for blockboard manufacture Sedang Lembaran veneer bagian depan - - Face veneer sheets Sedang Lain-lain - - Other Sedang Dari kayu tropis yang dirinci dalam Catatan Subpos 1 pada Bab ini: - Of tropical wood specified in Subheading Note 2 to this Chapter: Sedang Meranti Merah Tua, Meranti Merah Muda dan Meranti Bakau - - Dark Red Meranti, Light Red Meranti and Meranti Bakau Sedang Lain-lain: - - Other: Sedang Slat kayu jelutung dari jenis yang digunakan untuk pembuatan pensil Jelutong wood slats of a kind used for pencil manufacture Sedang Lain-lain Other Sedang Lain-lain - Other Sedang 3 102

103 Kayu (termasuk strip dan frieze untuk lantai papan, tidak dipasang) dibentuk tidak terputus (diberi lidah, diberi alur, tepinya dikorok, diberi lereng, V-jointed, beaded, diberi pola bentukan, dibundarkan atau sejenis itu), sepanjang tepi, ujung atau permukaannya. Wood (including strips and friezes for parquet flooring, not assembled) continuously shaped (tongued, grooved, rebated, chamfered, V-jointed, beaded, moulded, rounded or the like) along any of its edges, ends or faces, whether or not planed, sanded or end-jointed Pohon jenis konifera - Coniferous Sedang Pohon bukan jenis konifera: - Non-coniferous: Sedang Dari bambu - - Of bamboo Sedang Lain-lain - - Other Sedang Dari kayu: - Of wood: Sedang Papan partikel - - Particle board Sedang Papan oriented strand (OSB) - - Oriented strand board (OSB) Sedang Lain-lain - - Other Sedang Lain-lain - Other Sedang Papan fiber dengan kepadatan sedang (MDF): - Medium density fibreboard (MDF): Sedang Dengan ketebalan tidak melebihi 5 mm - - Of a thickness not exceeding 5 mm Sedang Dengan ketebalan melebihi 5 mm tapi tidak melebihi 9 mm - - Of a thickness exceeding 5 mm but not exceeding 9 mm Sedang Dengan ketebalan melebihi 9 mm - - Of a thickness exceeding 9 mm Sedang Lain-lain: - Other: Sedang 3 103

104 Dengan kepadatan melebihi 0,8 g/cm Of a density exceeding 0.8 g/cm³ Sedang Dengan kepadatan melebihi 0,5 g/cm 3 tapi tidak melebihi 0,8 g/cm Of a density exceeding 0.5 g/cm³ but not exceeding 0.8 g/cm³ Sedang Dengan kepadatan tidak 0,5 g/cm Of a density not exceeding 0.5 g/cm³ Sedang Dari bambu - Of bamboo Sedang Kayu lapis lainnya yang terdiri semata-mata dari lembaran kayu, (selain bambu) dengan ketebalan setiap lapisan tidak melebihi 6 mm: - Other plywood, consisting solely of sheets of wood (other than bamboo), each ply not exceeding 6 mm thickness: Rendah Dengan paling tidak satu lapisan luar dari kayu tropis yang disebutkan dalam Catatan Subpos 1 Bab ini - - With at least one outer ply of tropical wood specified in Subheading Note 2 to this Chapter Rendah Lain-lain, paling tidak dengan satu lapisan luar bukan dari kayu pohon konifera - - Other, with at least one outer ply of nonconiferous wood Rendah Lain-lain - - Other Rendah Lain-lain: - Other: Rendah Blockboard, laminboard dan battenboard - - Blockboard, laminboard and battenboard Rendah Lain-lain: - - Other: Rendah Barecore (Limbah kayu dilem) Barecore (Wood waste glued together) Rendah Lain-lain Other Rendah 1 104

105 Kayu dipadatkan, berbentuk block, pelat, strip atau profil. Densified wood, in blocks, plates, strips or profile shapes. Rendah Bingkai kayu untuk lukisan, foto, cermin atau benda semacam itu. Wooden frames for paintings, photographs, mirrors or similar objects. Rendah Peti, kotak, krat, drum dan pengemas semacam itu, dari kayu; gelendong kabel dari kayu; palet, palet kotak dan papan untuk muatan lainnya, dari kayu; kerah palet dari kayu Peti, kotak, krat, drum dan pengemas yang semacam itu; gelendong kabel Packing cases, boxes, crates, drums and similar packings, of wood; cable-drums of wood; pallets, box pallets and other load boards, of wood; pallet collars of wood. - Cases, boxes, crates, drums and similar packings; cable-drums Sedang Palet, palet kotak dan papan untuk muatan lainnya; kerah palet - Pallets, box pallets and other load boards; pallet collars Sedang Tahang, tong, bejana, pasu dan produk lainnya dari pembuat tong /pasu dan bagiannya, dari kayu, termasuk stave. Casks, barrels, vats, tubs and other coopers products and parts thereof, of wood, including staves Stave - Staves Sedang Lain-lain - Other Sedang Kelebut bot atau sepatu - Boot or shoe lasts Sedang Lain-lain - Other Sedang Jendela, jendela Prancis dan kusennya - Windows, French-windows and their frames Sedang Pintu dan kusennya serta ambang pintu - Doors and their frames and thresholds Sedang 3 105

106 Penutup untuk pekerjaan kontruksi beton - Shuttering for concrete constructional work Sedang Atap sirap dan shake - Shingles and shakes Sedang Post dan beam - Posts and beams Sedang Rakitan panel penutup lantai: - Assembled flooring panels: Sedang Untuk lantai mosaik - - For mosaic floors Sedang Lain-lain, multilayer - - Other, multilayer Sedang Lain-lain - - Other Sedang Lain-lain: - Other: Sedang Panel kayu seluler - - Cellular wood panels Sedang Lain-lain - - Other Sedang Perangkat makan dan perangkat dapur, dari kayu. - Tableware and kitchenware, of wood. Sedang Patung kecil dan ornamen lainnya, dari kayu - Statuettes and other ornaments, of wood Rendah Lain-lain: - Other: Sedang Perabotan dari kayu yang tidak termasuk Bab Wooden articles of furniture not falling in Chapter 94 Sedang Lain-lain - - Other Sedang Gantungan pakaian - Clothes hangers Rendah Lain-lain: - Other: Rendah 1 106

107 Kelos, cop dan bobbin, gulungan benang jahit dan sejenisnya - - Spools, cops and bobbins, sewing thread reels and the like Sedang Batang korek api - - Match splints Rendah Pasak atau paku kayu untuk alas kaki - - Wooden pegs or pins for footwear Rendah Tangkai permen, tangkai es krim dan sendok es krim - - Candy-sticks, ice-cream sticks and ice-cream spoons Rendah Kipas dan handscreen, bingkai dan gagangnya serta bagian dari bingkai dan gagang - - Fans and handscreens, frames and handles therefor, and parts thereof Rendah Tusuk gigi - - Toothpicks Rendah Lain-lain: - - Other: Rendah Manik-manik untuk doa Prayer beads Rendah Manik-manik lainnya Other beads Rendah Lain-lain Other Rendah Gabus alam, mentah atau diolah sederhana - Natural cork, raw or simply prepared Rendah Lain-lain - Other Rendah Mat, matting dan tirai dari bahan nabati: - Mats, matting and screens of vegetable materials: Sedang Dari bambu - - Of bamboo Sedang Dari rotan - - Of rattan Sedang Lain-lain - - Other Sedang Lain-lain: - Other: Sedang 3 107

108 Dari bambu: - - Of bamboo: Sedang Anyaman dan produk semacam itu dari bahan anyaman, dirakit menjadi strip maupun tidak Plaits and similar products of plaiting materials, whether or not assembled into strips Sedang Lain-lain Other Sedang Dari rotan: - - Of rattan: Sedang Anyaman dan produk semacam itu dari bahan anyaman, dirakit menjadi strip maupun tidak Plaits and similar products of plaiting materials, whether or not assembled into strips Sedang Lain-lain Other Sedang Dari bahan nabati: - - Of other vegetable materials: Sedang Anyaman dan produk semacam itu dari bahan anyaman, dirakit menjadi strip maupun tidak Plaits and similar products of plaiting materials, whether or not assembled into strips Sedang Lain-lain Other Sedang Lain-lain: - - Other: Sedang Mat dan matting Mats and matting Sedang Anyaman dan produk semacam itu dari bahan anyaman, strip maupun tidak Plaits and similar products of plaiting materials, whether or not assembled into strips Sedang Lain-lain Other Sedang Dari bahan nabati: - Of vegetable materials: Sedang Dari bambu - - Of bamboo Sedang Dari rotan - - Of rattan Sedang Lain-lain - - Other Sedang 3 108

109 Lain-lain - Other Rendah Kapas, tidak digaruk atau disisir. Cotton, not carded or combed. Rendah Sisa benang (termasuk sisa benang pintal) - Yarn waste (including thread waste) Rendah Lain-lain: - Other: Rendah Garnetted stock - - Garnetted stock Rendah Lain-lain - - Other Rendah Kapas, digaruk atau disisir. Cotton, carded or combed. Rendah Lena, mentah atau dibusukkan - Flax, raw or retted Rendah Lena, pecahan, dipisahkan bagian berkayu dari batang dengan mesin penggiling, dibersihkan dengan sisir besi atau diproses secara lain, tetapi tidak dipintal: - Flax, broken, scutched, hackled or otherwise processed, but not spun: Rendah Pecahan atau dipisahkan bagian berkayu dari batang dengan mesin penggiling - - Broken or scutched Rendah Lain-lain - - Other Rendah Tow lena dan sisa lena - Flax tow or waste Rendah True hemp, mentah atau dibusukkan - True hemp, raw or retted Rendah Lain-lain - Other Rendah Serat jute dan serat tekstil kulit pohon lainnya (tidak termasuk lena, true hemp dan rami), mentah atau diolah tetapi tidak dipintal; tow dan sisa dari serat tersebut (termasuk sisa benang dan garnetted stock). Jute and other textile bast fibres (excluding flax, true hemp and ramie), raw or processed but not spun; tow and waste of these fibres (including yarn waste and garnetted stock). 109

110 Serat jute dan serat tekstil kulit pohon lainnya, mentah atau dibusukkan - Jute and other textile bast fibres, raw or retted Sedang Lain-lain - Other Sedang Serat kelapa, abaca (serat pisang manila atau Musa textilis Nee), rami dan serat tekstil nabati lainnya, tidak dirinci atau termasuk dalam pos manapun, mentah atau dikerjakan tetapi tidak dipintal; tow, noil dan sisa dari serat itu (termasuk sisa benang dan gernatted stock). Coconut, abaca (Manila hemp or Musa textilis Nee), ramie and other vegetable textile fibres, not elsewhere specified or included, raw or processed but not spun; tow, noils and waste of these fibres (including yarn waste and garnetted stock) Sisal dan serat tekstil lainnya dari genus Agave; tow dan sisa dari serat ini (termasuk limbah benang dan garnetted stock) - Sisal and other textile fibres of the genus Agave;tow and waste of these fibres (including yarn waste and garnetted stock) Sedang Serat kelapa (coir) dan serat abaca: - Coconut fibres(coir) and abaca fibres: Sedang Dari serat kelapa (coir): - - Of coconut fibres(coir): Sedang Mentah Raw Sedang Lain-lain Other Sedang Dari serat abaca: - - Of Abaca fibres: Sedang Mentah Raw Sedang Lain-lain Other Sedang Lain-lain: - Other: Sedang Dari serat rami - - Of Ramie fibres Sedang Lain-lain - - Other Sedang 3 110

111 Dari serat jute atau serat tekstil kulit pohon lainnya dari pos 53.03: - Of jute or of other textile bast fibres of heading 53.03: Sedang Baru: - - New: Sedang Dari serat jute Of jute Sedang Lain-lain Other Sedang Bekas: - - Used: Sedang Dari serat jute Of jute Sedang Lain-lain Other Sedang Dari kapas - Of cotton Sedang Dari bambu atau rotan: - - Of bamboo or rattan: Sedang Dari rotan Of rattan Sedang Dari bambu Of bamboo Sedang Lain-lain - - Other Sedang Diberi lapisan penutup - - Upholstered Rendah Dikombinasi dengan rotan Combined with rattan Rendah Lain-lain Other Rendah Perabotan kayu dari jenis yang digunakan di kantor - Wooden furniture of a kind used in offices Rendah Perabotan kayu dari jenis yang digunakan di dapur - Wooden furniture of a kind used in the kitchen Rendah 1 111

112 Perabotan kayu dari jenis yang digunakan di kamar tidur - Wooden furniture of a kind used in the bedroom Rendah Perabotan kayu lainnya : - Other wooden furniture: Rendah Fume cupboard - - Fume cupboards Rendah Lain-lain - - Other Rendah Dari bambu atau rotan: - - Of bamboo or rattan: Rendah Perangkat kamar tidur, ruang makan atau ruang keluarga dari rotan Bedroom, dining room or living room sets of rattan Rendah Perangkat kamar tidur, ruang makan atau ruang keluarga dari bahan lain Bedroom, dining room or living room sets of bamboo Rendah Dari jenis yang digunakan di taman, kebun atau ruang depan Of a kind used in parks, gardens or vestibules Rendah Lain-lain Other Rendah Lain-lain: - - Other: Rendah Fume cupboard Fume cupboards Rendah Lain-lain: Other: Perangkat kamar tidur, ruang makan atau ruang keluarga Bedroom, dining room or living room sets Rendah dari jenis yang digunakan di taman, kebun atau ruang depan Of a kind used in parks, gardens or vestibules Rendah Lain-lain Other Rendah 1 112

113 Sikat - - Brushes Rendah Sapu - - Brooms Rendah 1 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. AMRAN SULAIMAN 113

114 LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 12/Permentan/OT.140/3/2015 TANGGAL : 25 Maret 2015 METODE PENGAMBILAN SAMPEL MEDIA PEMBAWA ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (OPTK) Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan kategorisasi tingkat risiko media pembawa. Kategorisasi tingkat risiko media pembawa sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang karantina hewan dan tumbuhan. 1. Risiko Rendah (Low Risk/Non Benih/ Golongan C dan D) 1.1. Metode Penentuan kontainer yang disampling; 1.2. Penetapan jumlah kontainer yang disampling berdasarkan manifest 1.3. Kontainer yang disampling ditentukan dengan random sampling sejumlah yang telah ditetapkan sebagaimana pada Tabel 1. Tabel 1. Jumlah kontainer yang disampling untuk media pembawa berisiko rendah. Total Jumlah Kontainer Jumlah kontainer yang disampling 10 kontainer 2 kontainer kontainer 1 dari setiap 5 kontainer (minimal 3 kontainer) *) 26 kontainer 1 setiap 8 kontainer (minimal 6 kontainer) *) *) pembulatan ke atas terhadap jumlah kontainer yang disampling Contoh : Data yang ada pada manipest sejumlah 10 kontainer, selanjutnya 2 kontainer ditetapkan sebagai contoh, maka kontainer yang akan disampling secara random dengan mengacak dan mengambil 2 nomor seri kontainer. Nomor seri kontainer yang teracak dan telah terpilih, dikirim ke lokasi TPFT untuk pemeriksaan detail dan pengambilan sampel media pembawa. Sedangkan kontaier yang tidak diantarkan ke TPFT, dibuka secara umum, bahwa isi kontainer sama dengan isi kontainer yang di bawah Target Pemeriksaan Serangga, gulma, moluska (snail dan slug) Pemeriksaan keberadaan serangga dilakukan di tempat-tempat yang memungkinkan adanya infestasi OPTK sasaran, misalnya pada tersembunyi atau pada lipatan pembungkus Contoh jenis Media Pembawa yang termasuk kategori rendah Jenis media pembawa karantina hewan dan karantina tumbuhan diatur dengan peraturan tersendiri.

115 1.5. Metode pengambilan sampel dari setiap kontainer sebagai berikut: Sampel dari setiap kontainer diambil dengan metode sampel bertarget (targeted sampling atau selected sampling) atau purposive sampling Metode selected/targeted sampling ini dilakukan berdasarkan ekobiologi OPT/OPTK. Misalnya, pengambilan contoh produk tumbuhan untuk pemeriksaan kesehatan media pembawa OPT/OPTK dengan sasaran OPT/OPTK kelompok cendawan dan bakteri sebaiknya dilakukan pada tempat-tempat yang lembab, seperti di dekat pintu kontainer yang kemungkinan kurang tertutup rapat sehingga sering mengalami kebocoran air. Sementara itu, untuk sasaran OPT/OPTK kelompok serangga, pengambilan contoh sebaiknya dilakukan pada lipatan-lipatan karung, atau di bagian pojok palka/kontainer Jumlah sampel yang diambil untuk pengujian laboratorium dan arsip sampel, dengan batasan tertentu. Contoh untuk biji-bijian ukuran sedang (seperti Kopi, Jagung) tidak lebih dari 5 kg, untuk ukuran kecil seperti ketumbah, lada maka jumlah sampel tidak lebih dari 2 Kg dari total seluruh sampel yang dikumpulkan. Selebihnya sampel dikembalikan kepada pemilik. 2. Risiko Sedang (Medium Risk/Golongan B) Untuk pengambilan sampling kontainer terhadap media pembawa dari golongan risiko sedang dengan jumlah sebagaimana pada Tabel 2. Tabel 2. Jumlah kontainer yang disampling terhadaap media pembawa berisiko sedang Total jumlah kontainer Jumlah kontainer yang disampling 10 kontainer 2 kontainer kontainer 1 dari setiap 5 kontainer (minimal 3 kontainer yang disampling) *) 26 kontainer 1 setiap 8 kontainer (minimal 6 kontainer yang disampling) *) *) pembulatan ke atas terhadap jumlah kontainer yang disampling Contoh : Data yang ada pada manifest sejumlah 10 kontainer, selanjutnya 2 kontainer ditetapkan sebagai contoh, maka kontainer yang akan disampling secara random dengan mengacak dan mengambil 2 nomor seri kontainer. Nomor seri kontainer yang teracak dan telah terpilih, dikirim ke lokasi TPFT untuk pemeriksaan detail dan pengambilan sampel media pembawa. Sedangkan kontaier yang tidak diantarkan ke TPFT, dibuka secara umum, bahwa isi kontainer sama dengan isi kontainer yang di bawah. 115

116 2.1. Target pemeriksaan: Target pemeriksaan terhadap media pembawa dari kontainer yang dilakukan sampling adalah: Cendawan, Nematoda dan Tungau. Sebagaimana diketahui untuk target pemeriksaan ini selain mengarah terhadap adanya gejala pada media pembawa, juga tetap dilakukan sampling terhadap media pembawa yang tidak tampak gejala visual Metode pengambilan sampel dari setiap container Sampel dari setiap kontainer diambil dengan metode sampel bertarget (targeted sampling atau selected sampling) atau purposive sampling Metode selected/targeted sampling ini dilakukan berdasarkan ekobiologi OPT/OPTK. Pengambilan contoh produk tumbuhan untuk pemeriksaan kesehatan media pembawa OPT/OPTK dengan sasaran OPT/OPTK kelompok cendawan, nemaatoda dan tungau sebaiknya dilakukan pada tempat-tempat yang lembab, seperti di dekat pintu kontainer yang kemungkinan kurang tertutup rapat sehingga sering mengalami kebocoran air Selain dari pada itu fokus pemeriksaan pada gejala yang tampak secara visual untuk dilakukan sampling. Untuk media pembawa yang tidak memperlihatkan gejala maka dialkukan sampling dari setiap kontainer yang telah ditetapkan, demgan mengeluarkan media pembawa untuk dilakukan sampling secara acak (random). Jumlah sampel uji untuk keperluan laboratorium dan arsip sampel dengan jumlah tertentu sebagaimana diuraikan pada risiko rendah, selebihnya sampel dikembalikan kepada pemilik. 3. Risiko Tinggi (High Risk/Golongan A) Untuk pengambilan sampling kontainer terhadap media pembawa dari golongan risiko tinggi umumnya benih atau bitbit tanaman dengan jumlah sebagaimana pada Tabel 3. Tabel 3. Jumlah kontainer yang disampling pada media pembawa (benih) berisiko tinggi. Total jumlah container Jumlah kontainer yang disampling 5 kontainer Sampel diambil dari setiap container 6-30 kontainer 1 dari setiap 3 kontainer tetapi tidak kurang dari 5 sampel 31kontainer 1 setiap 5 kontainer tetapi tidak kurang dari 10 sampel 116

117 Contoh: Jika jumlah kontainer yang masuk sebanyak 7 kontainer, maka jumlah kontainer yang dijadikan sampel sebanyak 6. Jika jumlah kontainer yang masuk sebanyak 20 kontainer, maka jumlah kontainer yang diambil sebanyak 7 kontainer Target pemeriksaan Bakteri, virus, phytoplasma, mikoplasma, viroid 3.1. Pengambilan sampel dari setiap kontainer Sampel primer diambil secara acak dari setiap kontainer yang dipilih sebagai sampling Seluruh sampel primer yang diambil dari setiap kontainer dicampur hingga homogen menjadi sampel campuran Sampel campuran dibagi menjadi dua, yaitu sampel arsip dan sampel kiriman Sampel kiriman dibagi menjadi sampel kerja sesuai dengan jumlah target yang akan diuji Jumlah (berat) sampel yang akan serahkan ke Laboratorium disesuaikan kepada ukuran benih. Tata alur pengambilan sampel 4. Pengambilan Sampel Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) Pengambilan sampel PSAT dilakukan sebagai berikut: Jumlah kontainer yang disampling Jumlah kontainer per lot Jumlah kontainer yang diambil 1-10 kontainer Maksimal kontainer 5 kontainer kontainer 7 kontainer kontainer 10 kontainer >100 kontainer Akar pangkat dua dari keseluruhan contoh *) khusus untuk pengujian mikrobiologi, jumlah contoh yang diambil digunakan sebagai sampel kerja tanpa dicampur/tidak dikomposit. 117

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/Permentan/OT.140/3/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/Permentan/OT.140/3/2015 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/Permentan/OT.140/3/2015 TENTANG TINDAKAN KARANTINA HEWAN DAN TUMBUHAN TERHADAP PEMASUKAN MEDIA PEMBAWA HAMA PENYAKIT HEWAN KARANTINA DAN ORGANISME

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR : 274/MPP/Kep/6/99

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR : 274/MPP/Kep/6/99 KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR : 274/MPP/Kep/6/99 TENTANG LARANGAN DAN PENGAWASAN IMPOR, DISTRIBUSI DAN PRODUKSI BARANG YANG TERCEMAR DIOXIN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 16/M-DAG/PER/5/2009 TENTANG LARANGAN SEMENTARA IMPOR HEWAN BABI DAN PRODUK TURUNANNYA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 16/M-DAG/PER/5/2009 TENTANG LARANGAN SEMENTARA IMPOR HEWAN BABI DAN PRODUK TURUNANNYA Nomor : PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 16/M-DAG/PER/5/2009 TENTANG LARANGAN SEMENTARA IMPOR HEWAN BABI DAN PRODUK TURUNANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 466/MPP/Kep/8/2004 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 466/MPP/Kep/8/2004 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 466/MPP/Kep/8/2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR 757/MPP/Kep/12/2003 TENTANG LARANGAN

Lebih terperinci

2017, No Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina di Tempat Pemeriksaan Karantina; Mengingat : 1. Undang-Undang Nom

2017, No Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina di Tempat Pemeriksaan Karantina; Mengingat : 1. Undang-Undang Nom BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.421, 2017 KEMTAN. Tindakan Karantina Hewan dan Tumbuhan. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05/PERMENTAN/KR.020/3/2017 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 757/MPP/Kep/12/2003 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 757/MPP/Kep/12/2003 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 757/MPP/Kep/12/2003 TENTANG LARANGAN SEMENTARA IMPOR HEWAN RUMINANSIA DAN PRODUK TURUNANNYA YANG BERASAL DARI AMERIKA SERIKAT

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 08/M- DAG/PER/2/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perdagangan (Berita Negara R

2016, No Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 08/M- DAG/PER/2/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perdagangan (Berita Negara R No.809, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAG. Hewan dan Produk Hewan. Ekspor dan Impor. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37/M-DAG/PER/5/2016 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05/PERMENTAN/KR.020/3/2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 12/PERMENTAN/OT.140/3/2015 TENTANG TINDAKAN KARANTINA HEWAN DAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 24/M-DAG/PER/9/2011 TANGGAL : 7 September 2011 DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 24/M-DAG/PER/9/2011 TANGGAL : 7 September 2011 DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 24/M-DAG/PER/9/2011 TANGGAL : 7 September 2011 DAFTAR LAMPIRAN 1. Lampiran I : Daftar Hewan Dan Produk Hewan Yang Diatur Impornya 2. Lampiran

Lebih terperinci

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA MENTER! KEUANGAN REPUBLK NDONESA SALN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLK NDONESA NOMOR 226/PMK.04/2015 TENT ANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR 155/PMK.04/2008 TENTANG PEMBERTAHUAN PABEAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/PERMENTAN/KR.100/3/2017 TENTANG TATA CARA TINDAKAN KARANTINA HEWAN DAN TUMBUHAN TERHADAP PEMASUKAN DAN PENGELUARAN MEDIA PEMBAWA DI PUSAT LOGISTIK

Lebih terperinci

TINDAKAN KARANTINA terhadap MP OPTK/HPHK di TPK

TINDAKAN KARANTINA terhadap MP OPTK/HPHK di TPK SOSIALISASI OPTIMALISASI TINDAKAN KARANTINA SEBELUM RESPON KEPABEANAN DI TEMPAT PEMASUKAN TINDAKAN KARANTINA terhadap MP OPTK/HPHK di TPK SEKRETARIAT BADAN KARANTINA PERTANIAN Tanjung Priok, 23 Februari

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 56, Tamb

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 56, Tamb BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.484, 2015 KEMENTAN. Karantina. Hewan. Tumbuhan. Hama Penyakit Hewan. Organisme Pengganggu Tanaman. Tindakan. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/Permentan/OT.140/3/2015

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR 59/ M-DAG/ PER/8/2016 TENTANG

Lebih terperinci

DAFTAR BENIH DAN/ATAU BIBIT TERNAK YANG DAPAT DIMASUKKAN KE WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAFTAR BENIH DAN/ATAU BIBIT TERNAK YANG DAPAT DIMASUKKAN KE WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 51/Permentan/OT.140/9/2011 TANGGAL : 7 September 2011 DAFTAR BENIH DAN/ATAU BIBIT TERNAK YANG DAPAT DIMASUKKAN KE WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA No POS

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 51/Permentan/OT.140/9/2011 TANGGAL : 7 September 2011

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 51/Permentan/OT.140/9/2011 TANGGAL : 7 September 2011 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 51/Permentan/OT.140/9/2011 TANGGAL : 7 September 2011 DAFTAR BENIH DAN/ATAU BIBIT TERNAK YANG DAPAT DIMASUKKAN KE WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA No POS

Lebih terperinci

JENIS HEWAN DAN PRODUK HEWAN YANG DAPAT DIIMPOR MENGGUNAKAN PENETAPAN SEBAGAI IMPORTIR TERDAFTAR HEWAN DAN PRODUK HEWAN DAN PERSETUJUAN IMPOR

JENIS HEWAN DAN PRODUK HEWAN YANG DAPAT DIIMPOR MENGGUNAKAN PENETAPAN SEBAGAI IMPORTIR TERDAFTAR HEWAN DAN PRODUK HEWAN DAN PERSETUJUAN IMPOR 19 2013, No.848 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN R.I. NOMOR 22/M-DAG/PER/5/2013 TENTANG KETENTUAN IMPOR DAN EKSPOR HEWAN DAN PRODUK HEWAN JENIS HEWAN DAN PRODUK HEWAN YANG DAPAT DIIMPOR MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

b. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar.

b. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar. pengertian Bahan Pangan Hewani dan Nabati dan pengolahannya Secara garis besar, bahan pangan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan pangan asal tumbuhan (nabati) dan bahan pangan asal hewan (hewani).

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 24/M-DAG/PER/9/2011 TENTANG KETENTUAN IMPOR DAN EKSPOR HEWAN DAN PRODUK HEWAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 24/M-DAG/PER/9/2011 TENTANG KETENTUAN IMPOR DAN EKSPOR HEWAN DAN PRODUK HEWAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 24/M-DAG/PER/9/2011 TENTANG KETENTUAN IMPOR DAN EKSPOR HEWAN DAN PRODUK HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan Pembentukan Org

2016, No Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan Pembentukan Org No1208, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMDAG Hewan Produk Hewan Ekspor dan Impor PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/M-DAG/PER/8/2016 TENTANG KETENTUAN EKSPOR DAN IMPOR HEWAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 149/PMK.03/2011 TENTANG SENSUS PAJAK NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 149/PMK.03/2011 TENTANG SENSUS PAJAK NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 149/PMK.03/2011 TENTANG SENSUS PAJAK NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65/Permentan/PD.410/5/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65/Permentan/PD.410/5/2014 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65/Permentan/PD.410/5/2014 TENTANG TINDAKAN KARANTINA HEWAN TERHADAP PEMASUKAN DAN PENGELUARAN HASIL BAHAN ASAL HEWAN KONSUMSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Section 2 Schedule of Indonesia. Column 1 Column 2 Column 3 Column 4 Column 5 Tariff item number

Section 2 Schedule of Indonesia. Column 1 Column 2 Column 3 Column 4 Column 5 Tariff item number Section 2 Schedule of Indonesia Column 1 Column 2 Column 3 Column 4 Column 5 Chapter 01 Live animals Bab 1 Binatang hidup 01.01 Live horses, asses, mules and hinnies. 01.01 Kuda, keledai, bagal dan hinnie,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 18/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 18/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 18/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG PELAYANAN DOKUMEN KARANTINA PERTANIAN DALAM SISTEM ELEKTRONIK INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW (INSW) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.469, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTANIAN. Karantina Hewan. Sarang Walet. Tindakan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41/PERMENTAN/OT.140/3/2013

Lebih terperinci

PERSYARATAN DAN PROSEDUR PELAYANAN KARANTINA HEWAN BERDASARKAN KATEGORISASI MEDIA PEMBAWA HPHK DAN WAKTU PELAYANAN

PERSYARATAN DAN PROSEDUR PELAYANAN KARANTINA HEWAN BERDASARKAN KATEGORISASI MEDIA PEMBAWA HPHK DAN WAKTU PELAYANAN PERSYARATAN DAN PROSEDUR PELAYANAN KARANTINA HEWAN BERDASARKAN KATEGORISASI MEDIA PEMBAWA HPHK DAN WAKTU PELAYANAN BIDANG KARANTINA HEWAN BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN BELAWAN TAHUN 2014 PERSYARATAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 56/Permentan/OT.140/9/2010 TENTANG PELAKSANAAN TINDAKAN KARANTINA TUMBUHAN DI LUAR TEMPAT PEMASUKAN DAN PENGELUARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 51/Permentan/OT.140/9/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 51/Permentan/OT.140/9/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 51/Permentan/OT.140/9/2011 TENTANG REKOMENDASI PERSETUJUAN PEMASUKAN DAN PENGELUARAN BENIH DAN/ATAU BIBIT TERNAK KE DALAM DAN KE LUAR WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN PUBLIK

STANDAR PELAYANAN PUBLIK STANDAR PELAYANAN PUBLIK LOG BOOK PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK BIDANG KARANTINA (BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH RI 48/2012) BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN BELAWAN TAHUN 2016 IMPOR MP HPHK RISIKO TINGGI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 7, 2012 PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94/Permentan/OT.140/12/2011 TENTANG TEMPAT PEMASUKAN DAN PENGELUARAN MEDIA PEMBAWA PENYAKIT HEWAN KARANTINA

Lebih terperinci

--Tidak dipotong menjadi bagian-bagian, segar atau dingin : Dari bebek Dari angsa atau ayam guinea

--Tidak dipotong menjadi bagian-bagian, segar atau dingin : Dari bebek Dari angsa atau ayam guinea (e) Lao PDR: NO. KODE HS URAIAN BARANG 1 0103.92.00 --Berat 50 kg atau lebih 2 0105.99 --Lain-lain : 0105.99.20 ---Bebek lainnya 0105.99.40 ---Angsa, kalkun dan ayam guinea lainnya 3 0106.20.00 -Binatang

Lebih terperinci

2017, No penyerahannya dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai; b. bahwa untuk memberikan kepastian hukum, perlu melakukan penyesuai

2017, No penyerahannya dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai; b. bahwa untuk memberikan kepastian hukum, perlu melakukan penyesuai BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1464, 2017 KEMENKEU. Pembebasan Pajak Pertambahan Nilai. Ternak dan Pakan Ikan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 142/PMK.010/2017 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

MENTERI PERTANIAN. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 41/Permentan/OT.140/3/2013 TENTANG

MENTERI PERTANIAN. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 41/Permentan/OT.140/3/2013 TENTANG MENTERI PERTANIAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 41/Permentan/OT.140/3/2013 TENTANG TINDAKAN KARANTINA HEWAN TERHADAP PEMASUKAN ATAU PENGELUARAN SARANG WALET KE DAN DARI DALAM WILAYAH NEGARA REPUBLIK

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 25/MPP/Kep/1/1998 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 25/MPP/Kep/1/1998 TENTANG Page 1 of 5 KEPUTUSAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 25/MPP/Kep/1/1998 TENTANG PERUBAHAN KEPUTUSAN DAN PERDAGANGAN NOMOR 230/MPP/Kep/7/97 TENTANG BARANG YANG DIATUR TATA NIAGA IMPORNYA SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 07/Permentan/OT.140/1/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 07/Permentan/OT.140/1/2008 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 07/Permentan/OT.140/1/2008 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PEMASUKAN DAN PENGELUARAN BENIH, BIBIT TERNAK, DAN TERNAK POTONG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,

Lebih terperinci

% BEA MASUK/ % IMPOR DUTY

% BEA MASUK/ % IMPOR DUTY LAMPIRAN TERTULIS 44 4 46 47.00.00.20 - Segar Peel of citrus fruit or melons (including watermelons), fresh, frozen, dried or provisionally preserved in brine, in sulphur water or in other preservative

Lebih terperinci

THE INDONESIAN TARIFF REDUCTION SCHEDULE UNDER AKFTA

THE INDONESIAN TARIFF REDUCTION SCHEDULE UNDER AKFTA THE INDONESIAN TARIFF REDUCTION SCHEDULE 2008-2012 UNDER AKFTA NO. 01.01 Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. Live horses, asses, mules and hinnies. 1 0101.10.00.00 -Bibit -Pure-bred breeding animals

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.178, 2010 KEMENTERIAN PERTANIAN. Pelarangan. Komoditas Pertanian. Korea Selatan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.178, 2010 KEMENTERIAN PERTANIAN. Pelarangan. Komoditas Pertanian. Korea Selatan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.178, 2010 KEMENTERIAN PERTANIAN. Pelarangan. Komoditas Pertanian. Korea Selatan. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/Permentan/OT.140/3/2010 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2008 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2008 TENTANG KEWENANGAN PENERBITAN, FORMAT, DAN PEMERIKSAAN SERTIFIKAT KESEHATAN DI BIDANG KARANTINA IKAN DAN SERTIFIKAT KESEHATAN

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.716, 2017 KEMTAN. Impor Produk Hortikultura. Rekomendasi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMENTAN/HR.060/5/2017 TENTANG REKOMENDASI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.946, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Impor. Produk Hortikultura. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60/M-DAG/PER/9/2012 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 56, Tamb

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 56, Tamb No.39, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMTAN. Pengeluaran Ruminansia Ternak Kecil dan Babi. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02/PERMENTAN/PK.230/1/2018 TENTANG PENGELUARAN RUMINANSIA

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, No.797, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMTAN. Pendaftaran dan Peredaran Pakan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22/PERMENTAN/PK.110/6/2017 TENTANG PENDAFTARAN DAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 113/Permentan/PD.410/10/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 113/Permentan/PD.410/10/2013 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 113/Permentan/PD.410/10/2013 TENTANG TINDAKAN KARANTINA HEWAN TERHADAP PEMASUKAN SAPI INDUKAN, SAPI BAKALAN, DAN SAPI SIAP POTONG KE DALAM WILAYAH NEGARA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37/Permentan/OT.140/3/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37/Permentan/OT.140/3/2014 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37/Permentan/OT.140/3/2014 TENTANG TlNDAKAN KARANTINA HEWAN TERHADAP PEMASUKAN DAN PENGELUARAN UNGGAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1218, 2013 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN. Karantina Hewan. Sapi. Indukan. Bakalan. Siap Potong. Tindakan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN

Lebih terperinci

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 79 ayat (2) Peraturan Pem

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 79 ayat (2) Peraturan Pem No.428, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTAN. Pemasukan Pengeluaran. Media Pembawa. Hewan. Tumbuhan. Karantina. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44/Permentan/OT.140/3/2014

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.271, 2010 KEMENTERIAN PERTANIAN. Komoditas Pertanian. Pelarangan. Jepang.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.271, 2010 KEMENTERIAN PERTANIAN. Komoditas Pertanian. Pelarangan. Jepang. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.271, 2010 KEMENTERIAN PERTANIAN. Komoditas Pertanian. Pelarangan. Jepang. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38/Permentan/OT.140/6/2010 TENTANG PELARANGAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2000 TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2000 TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2000 TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang perkarantinaan hewan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PERMENTAN/KR.120/5/2017 TENTANG DOKUMEN KARANTINA HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PERMENTAN/KR.120/5/2017 TENTANG DOKUMEN KARANTINA HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PERMENTAN/KR.120/5/2017 TENTANG DOKUMEN KARANTINA HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR: KEP.18/MEN/2003 T E N T A N G

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR: KEP.18/MEN/2003 T E N T A N G KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR: KEP.18/MEN/2003 T E N T A N G TINDAKAN KARANTINA UNTUK PEMASUKAN MEDIA PEMBAWA HAMA DAN PENYAKIT IKAN KARANTINA DARI LUAR NEGERI DAN DARI SUATU AREA KE AREA

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 5

2017, No Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 5 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.755, 2017 KEMTAN. Dokumen Karantina Hewan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PERMENTAN/KR.120/5/2017 TENTANG DOKUMEN KARANTINA HEWAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Dokumen. Karantina Ikan. Jenis. Penerbitan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Dokumen. Karantina Ikan. Jenis. Penerbitan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN No.148, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Dokumen. Karantina Ikan. Jenis. Penerbitan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2030, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMTAN. Karatina Hewan. Instalasi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70/Permentan/KR.100/12/2015 TENTANG INSTALASI KARANTINA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 42/Permentan/OT.140/6/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 42/Permentan/OT.140/6/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 42/Permentan/OT.140/6/2012 TENTANG TINDAKAN KARANTINA TUMBUHAN UNTUK PEMASUKAN BUAH SEGAR DAN SAYURAN BUAH SEGAR KE DALAM WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02/Permentan/PD.410/1/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02/Permentan/PD.410/1/2015 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02/Permentan/PD.410/1/2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 139/Permentan/PD.410/12/2014 TENTANG PEMASUKAN KARKAS, DAGING, DAN/ATAU

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PER. 20/MEN/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PER. 20/MEN/2007 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PER. 20/MEN/2007 TENTANG TINDAKAN KARANTINA UNTUK PEMASUKAN MEDIA PEMBAWA HAMA DAN PENYAKIT IKAN KARANTINA DARI LUAR NEGERI DAN DARI SUATU

Lebih terperinci

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 09/Permentan/OT.140/2/2009

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 09/Permentan/OT.140/2/2009 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 09/Permentan/OT.140/2/2009 TENTANG PERSYARATAN DAN TATACARA TINDAKAN KARANTINA TUMBUHAN TERHADAP PEMASUKAN MEDIA PEMBAWA ORGANISME

Lebih terperinci

- 1 - RANCANGAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG

- 1 - RANCANGAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG - 1 - RANCANGAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG TINDAKAN KARANTINA IKAN UNTUK PENGELUARAN MEDIA PEMBAWA HAMA DAN PENYAKIT IKAN KARANTINA DENGAN

Lebih terperinci

NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG KARANTINA IKAN

NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG KARANTINA IKAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG KARANTINA IKAN Menimbang: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa peraturan perundang-undangan yang menyangkut perkarantinaan ikan, sudah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMENTAN/HR.060/5/2017 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMENTAN/HR.060/5/2017 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMENTAN/HR.060/5/2017 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2008 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2008 TENTANG KEWENANGAN PENERBITAN, FORMAT, DAN PEMERIKSAAN SERTIFIKAT KESEHATAN DI BIDANG KARANTINA IKAN DAN SERTIFIKAT KESEHATAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 43/Permentan/OT.140/6/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 43/Permentan/OT.140/6/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 43/Permentan/OT.140/6/2012 TENTANG TINDAKAN KARANTINA TUMBUHAN UNTUK PEMASUKAN SAYURAN UMBI LAPIS SEGAR KE DALAM WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG KATEGORI PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG KATEGORI PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG KATEGORI PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. Daftar Produk Spesifik Early Harvest Package Indonesia-ChinaFree Trade Area

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. Daftar Produk Spesifik Early Harvest Package Indonesia-ChinaFree Trade Area LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 356/KMK.01/2004 TENTANG PENETAPAN TARIP ATAS IMPOR BARANG DALAM RANGKA EARLY HARVEST PACKAGE (EHP) BILATERAL INDONESIA CHINA FREE TRADE AREA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG KARANTINA IKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG KARANTINA IKAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG KARANTINA IKAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa peraturan perundang-undangan yang menyangkut perkarantinaan ikan, sudah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 52/Permentan/OT.140/10/2006 TENTANG PERSYARATAN TAMBAHAN KARANTINA TUMBUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 52/Permentan/OT.140/10/2006 TENTANG PERSYARATAN TAMBAHAN KARANTINA TUMBUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 52/Permentan/OT.140/10/2006 TENTANG PERSYARATAN TAMBAHAN KARANTINA TUMBUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42/Permentan/PP.040/7/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42/Permentan/PP.040/7/2015 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42/Permentan/PP.040/7/2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 108/Permentan/PD.410/9/2014 TENTANG PEMASUKAN SAPI BAKALAN, SAPI

Lebih terperinci

2017, No b. bahwa dengan mempertimbangkan resiko masuk dan tersebarnya media pembawa penyakit hewan karantina dan organisme pengganggu tumbuha

2017, No b. bahwa dengan mempertimbangkan resiko masuk dan tersebarnya media pembawa penyakit hewan karantina dan organisme pengganggu tumbuha BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1370, 2017 KEMTAN. Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina. Tempat Pemasukan dan Pengeluaran. PERATURAN MENTERI PERTANIAN

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran N

2017, No Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran N BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1603, 2017 KEMEN-KP. Jenis Komoditas Wajib Periksa Karantina Ikan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50/PERMEN-KP/2017 TENTANG JENIS

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 62/Permentan/OT./140/12/2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 62/Permentan/OT./140/12/2006 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 62/Permentan/OT./140/12/2006 TENTANG PENGAWASAN DAN TINDAKAN KARANTINA TERHADAP PEMASUKAN BAHAN PATOGEN DAN/ATAU OBAT HEWAN GOLONGAN SEDIAAN BIOLOGIK DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 18/Permentan/OT.140/5/2006 TENTANG PELAKSANAAN TINDAKAN KARANTINA TUMBUHAN DI LUAR TEMPAT PEMASUKAN DAN PENGELUARAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 18/Permentan/OT.140/5/2006 TENTANG PELAKSANAAN TINDAKAN KARANTINA TUMBUHAN DI LUAR TEMPAT PEMASUKAN DAN PENGELUARAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 18/Permentan/OT.140/5/2006 TENTANG PELAKSANAAN TINDAKAN KARANTINA TUMBUHAN DI LUAR TEMPAT PEMASUKAN DAN PENGELUARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,

Lebih terperinci

INSTALASI DAN TEMPAT PENIMBUNAN SEMENTARA KARANTINA IKAN

INSTALASI DAN TEMPAT PENIMBUNAN SEMENTARA KARANTINA IKAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.27/MEN/2008 TENTANG INSTALASI DAN TEMPAT PENIMBUNAN SEMENTARA KARANTINA IKAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 52/Permentan/OT.140/9/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 52/Permentan/OT.140/9/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 52/Permentan/OT.140/9/2011 TENTANG REKOMENDASI PERSETUJUAN PEMASUKAN DAN PENGELUARAN TERNAK KE DALAM DAN KELUAR WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : Peraturan Menteri Keuangan Nomor 267/PMK.010/2015 tentang Kriteria dan/atau Rincian Ternak, Bahan Pakan untuk Pembuatan Pa

2016, No Mengingat : Peraturan Menteri Keuangan Nomor 267/PMK.010/2015 tentang Kriteria dan/atau Rincian Ternak, Bahan Pakan untuk Pembuatan Pa BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.118, 2016 KEMENKEU. Pajak Pertambahan Nilai. Pengenaan. Ternak dan Bahan Pakan. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/PMK.010/2016 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG PENGATURAN LALU LINTAS TERNAK DAN ATAU BAHAN ASAL TERNAK BUPATI SUMBAWA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG PENGATURAN LALU LINTAS TERNAK DAN ATAU BAHAN ASAL TERNAK BUPATI SUMBAWA, Menimbang : PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG PENGATURAN LALU LINTAS TERNAK DAN ATAU BAHAN ASAL TERNAK BUPATI SUMBAWA, a. bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 18/Permentan/OT.140/2/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 18/Permentan/OT.140/2/2008 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 18/Permentan/OT.140/2/2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TINDAKAN KARANTINA TUMBUHAN UNTUK PEMASUKAN HASIL TUMBUHAN HIDUP BERUPA SAYURAN UMBI LAPIS SEGAR KE DALAM WILAYAH

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.28/MEN/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.28/MEN/2008 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.28/MEN/2008 TENTANG JENIS, TATA CARA PENERBITAN, DAN FORMAT DOKUMEN TINDAKAN KARANTINA IKAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. 1. Dengan menggunakan data dari SITC Rev. 3 UN-COMTRADE tiga digit

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. 1. Dengan menggunakan data dari SITC Rev. 3 UN-COMTRADE tiga digit BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis keunggulan komparatif produk perikanan Indonesia, dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Dengan menggunakan data dari SITC Rev. 3 UN-COMTRADE

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 47/Permentan/OT.140/4/2013 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 47/Permentan/OT.140/4/2013 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 47/Permentan/OT.140/4/2013 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka importasi

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENGAWASAN TAKARAN SAJI PANGAN OLAHAN

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENGAWASAN TAKARAN SAJI PANGAN OLAHAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENGAWASAN TAKARAN SAJI PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Ne

2016, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Ne No.1220, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPOM. Kategori Pangan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG KATEGORI PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

MEMUTUSKAN: KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 4. Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

Menteri Perdagangan Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 17/M-DAG/PER/5/2009

Menteri Perdagangan Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 17/M-DAG/PER/5/2009 Menteri Perdagangan Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 17/M-DAG/PER/5/2009 TENTANG TATA CARA PENETAPAN HARGA PATOKAN EKSPOR ATAS BARANG EKSPOR YANG DIKENAKAN BEA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 73/Permentan/OT.140/12/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 73/Permentan/OT.140/12/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 73/Permentan/OT.140/12/2012 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENETAPAN INSTALASI KARANTINA TUMBUHAN MILIK PERORANGAN ATAU BADAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Syarat. Tata Cara. Karantina. Media. Organisme. Area.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Syarat. Tata Cara. Karantina. Media. Organisme. Area. No.36, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Syarat. Tata Cara. Karantina. Media. Organisme. Area. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 11/Permentan/OT.140/2/2009 TENTANG PERSYARATAN

Lebih terperinci

01.3 Susu kental dan analognya (plain) CPPB Krim yang digumpalkan (plain) CPPB Krim analog CPPB

01.3 Susu kental dan analognya (plain) CPPB Krim yang digumpalkan (plain) CPPB Krim analog CPPB 2013, 556 8 LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN GAS UNTUK KEMASAN 1. Karbon dioksida

Lebih terperinci

HS CODE URAIAN BARANG DESCRIPTION OF GOODS MFN CEPT PPN

HS CODE URAIAN BARANG DESCRIPTION OF GOODS MFN CEPT PPN 01.01 Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. Live horses, asses, mules and hinnies. 0101.10.00.00 -Bibit -Pure-bred breeding animal 0 0 10-0101.90.00 -Lain-lain : -Other : 0101.90.30.00 --Kuda --Horses

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 180 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 180 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 180 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG KUNJUNGAN KAPAL WISATA (YACHT) ASING KE INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu No.1722, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMTAN. Pelayanan Perizinan Pertanian secara Elektronik. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41/PERMENTAN/TI.120/11/2017 TENTANG

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 56,

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 56, BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1990, 2014 KEMENDAG. Impor. Ekspor. Hewan. Produk Hewan. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95/M-DAG/PER/12/2014 TENTANG PERUBAHAN KETIGA

Lebih terperinci

BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS II TANJUNGPINANG

BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS II TANJUNGPINANG LaporanTahunan Annual report KementerianPertanian BadanKarantinaPertanian BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS II TANJUNGPINANG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Balai Karantina Pertanian Kelas II Tanjungpinang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 482/Kpts/PD.620/8/2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 482/Kpts/PD.620/8/2006 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 482/Kpts/PD.620/8/2006 TENTANG PEMASUKAN TERNAK RUMINANSIA DAN PRODUKNYA DARI NEGARA ATAU BAGIAN DARI NEGARA (ZONE) TERJANGKIT PENYAKIT BOVINE SPONGIFORM ENCEPHALOPATHY

Lebih terperinci

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3482); 2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3482); 2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing No.318, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMTAN. Ternak Ruminansia Besar ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia. Pemasukan. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02/PERMENTAN/PK.440/2/2017

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1107, 2013 KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Impor. Ekspor. Hewan. Produk Hewan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46/M-DAG/PER/8/2013 TENTANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.995, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMTAN. Penyediaan dan Peredaran Susu. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/PERMENTAN/PK.450/7/2017 TENTANG PENYEDIAAN DAN PEREDARAN SUSU

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 600/PMK

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 600/PMK PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 600/PMK.010/2004 TENTANG PERUBAHAN KLASIFIKASI DAN PENETAPAN KEMBALI TARIF BEA MASUK PRODUK-PRODUK PERTANIAN, PERIKANAN, PERTAMBANGAN, FARMASI, KERAMIK

Lebih terperinci

2 Tahun 2009 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5015); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan (Lembaran Negara Tahu

2 Tahun 2009 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5015); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan (Lembaran Negara Tahu BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1166, 2014 KEMENTAN. Karantina Hewan. Pemasukan. Pengeluaran. Benih Hewan. Tindakan. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104/Permentan/OT.140/8/2014

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.11/MEN/2011 TENTANG INSTALASI KARANTINA IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.11/MEN/2011 TENTANG INSTALASI KARANTINA IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.11/MEN/2011 TENTANG INSTALASI KARANTINA IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci