1. PENDAHULUAN bangsa yaitu kualitas sumberdaya manusia yang dinniliki oleh bangsa tersebut.

Transkripsi

1 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu faktor yang berperan penting dalam proses perkembangan suatu bangsa yaitu kualitas sumberdaya manusia yang dinniliki oleh bangsa tersebut. Hal ini disebabkan sumberdaya manusia inilah yang akan menjadi pelaku untuk perkembangan bangsa baik melalui bidang ilmu pengetahuan maupun ha1 lainnya. Suinberdaya manusia tidak akan memiliki kualitas yang diinginkan tanpa adanya faktor yang mendukung ke arah tersebut yaitu ketersediaan gizi dalain masyarakat, karena faktor ini berpengaruh terhadap tumbuh dan berkembangnya suinberdaya tersebut. Demikian pula halnya dengan Indonesia yang memiliki sumberdaya manusia yang diperkirakan sebesar 210 juta jiwa, faktor ketersediaan gizi perlu mendapat proporsi yang istimewa bilamana dikaitkan dengan program pengembangan sumberdaya manusia. Susu merupakan salah satu produk yang mengandung zat gizi yang diperlukan yaitu kalsium, protein, vitamin dan lemak. Dalain satu liter susu mengandung 670 kalori, 32 gr protein, dan mg kalsium. Susu dikenal sebagai bahan pangan yang sangat dibutuhkan oleh manusia karena susu inengandung komponen bahan yang diperlukan dalam diet manusia, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Walaupun kandungan protein susu tidak begitu tinggi dibandingkan dengan daging, ikan, telur dan beberapa kacang-kacangan, tetapi protein susu mengandung semua asam-asam amino esensial yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Selain itu susu juga

2 memiliki daya cema yang tinggi, yaitu sebanyak 98 % protein susu dan 99 % karbohidrat dan lemak susu yang mudah diserap dan digunakan oleh tubuh manusia. Susu juga melupakan pemasok mineral yang penting dan mengandung kurang lebih 66 elemen makanan yaitu satu bagian hidrat arang yang terdapat sebagai laktose, 17 asam lemak yang terdapat dalam lemak susu, 11 asam amino yang terdapat dalam putih telur susu, 21 mineral yang terdapat dalam garamgaram susu serta 16 vitamin yang sebagian besar terdapat dalam lemak susu dan plasma susu (Ressang dan Nasution, 1986). Produksi dan Konsumsi Susu Nasional (ribu ton) I Sumber : Dujen Produksi Petemakan, 2001 I Gambar 1. Produksi Dan Konsumsi Susu Nasional tahun Berdasarkan data statistik tahun mengenai tingkat produksi susu nasional tampak di atas bahwa produksi susu nasional mengalami fluktuasi dimana pada termin waktu 1998 terlihat adanya angka penman produksi. Penurunan produksi tersebut erat kaitannya dengan krisis yang melanda Indonesia dalam kurun waktu tersebut. Krisis yang melanda Indonesia secara signifikan memnpengaruhi kemampuan para peternak dalam menjalankan usaha sapi perah ini

3 karena naiknya harga segala kebutuhan dan usaha peternakan tersebut. Dari sisi konsumsi nasional terhadap susu tampak adanya fluktuasi walaupun tidak secara signifikan kecuali tingkat konsumsi pada tahun Demikian pula halnya dengan industri pengolahan susu terlihat merniliki prospek yang cukup cerah mengingat kesadaran akan gizi yang mulai meningkat, tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia serta kenyataan yang menunjukkan tingkat konsumsi susu perkapita di Indonesia mas& dapat ditingkatkan lagi. Konsumsi susu dan produk susu olahan perkapita pertahun di Indonesia pada tahun 1999 baru mencapai 5,23 dan diperkirakan pada tahun 2001 konsumsi susu perkapita per tahun mencapai 6,46 kg (Statistik Peternakan, 2001), padahal standar gizi nasional menghendaki minimal konsumsi adalah 7,2 kglkapitdtahun. Sebagai perbandingan konsumsi susu negara Kamboja sebesar 12,97 kglkapitdtahun dan Bangladesh sebesar 31,33 kglkapitdtahun. Sebagaimana diketahui sifat susu adalah mudah rusak sehingga perlu tindakan penanganan dan pengamanan air susu secara fisis dan mekanis untuk mencegah, menghindari dan inengurangi kerusakan atau penurunan kualitas susu, ole11 karena itu susu perlu diolah untuk meningkatkan daya tahan dan daya simpan. Dari konsumsi susu tersebut maka konsumsi susu ini dapat dipilah berdasarkan jenis olahannya. Macam-macam bentuk olahan susu yang beredar di pasaran adalah susu kental manis, bubuk, cair dan formulasi. Adapun konsumsi susu berdasarkan jenisnya dapat dilihat pada tabel 1.

4 Tabel 1. Perkembangan Konsumsi Susu Olahan Berdasarkan Jenisnya Di Indonesia Tahun Sumber : CIC, 1999 *: angka perkiraan, P : Perkembangan rata-rata per tahun Dari tabel di atas terlihat bahwa konsumsi susu cair berkeinbang rata-rata 9,O persen setiap tahunnya, lebih cepat dibanding dengan jenis susu olallan lainnya. Hal ini karena susu cair mempunyai keunggulan yaitu praktis untuk dikonsumsi. Hal ini pula yang mendorong CV Cita Nasional untuk berkiprah dalaln industri susu cair. CV Cita Nasional merupakan salah satu diantara sekian banyak produsen susu yang terdapat di pulau Jawa, ~neluncurkan produk susu dalam ke~nasan gelas 180 ml dengan merek Susu Segar 'Nasional" (SSN). CV Cita Nasional meiniliki pabrik yang berlokasi di Getasan Salatiga dan mempunyai wilayah pemasaran mencakup Jakarta dan Sekitamya, Semarang, Salatiga, Jogjakarta dan Surabaya. Dalam memenuhi kebutuha~i bahan baku, perusahaan ini bermitra dengan koperasi petemak susu Getasan dan juga dari GKSI Boyolali. Perusahaan ini menghadapi persaingan dalam bisnis susu antara lain KPBS Pangalengan, Alam Murni seita produsen susu lainnya. Dalam menghadapi tingkat persaingan yang senlakin meningkat, perusahaan juga dituntut untuk melakukan perbaikan dan peningkatan produk baik dari segi kualitas, ken~asan lnaupun pelayanan. Perbaikan yang terus menerus bertujuan agar dapat perusahaan dapat terus eksis.

5 Dalarn konsep pemasaran menyatakan bahwa produsen hendaknya memproduksi produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumennya selungga tercapai kepuasan konsumen secara lebih efektif dan efisien terhadap pesaing (Kotler, 1997). Tetapi pada kenyataannya banyak produk yang mengalami kegagalan ketika dipasarkan. Beberapa faktor yang menyebabkan gagalnya produk tersebut antara lain karena pembeli potensial yang memiliki daya beli tetapi tidak membutuhkan poduk tersebut ataupun produk tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan konsumen ataupun kemungkii~an lain kesalahan dikarenakan kesalahan dalam program pemasarannya. Oleh sebab itu pengetahuan niengenai preferensi konsumen amat berperan penting dalam berhasil tidaknya suatu program pemasaran suatu produk. Demikian pula halnya dengan CV Cita Nasional yang berencana melakukan evaluasi terlladap produknya untuk dijadikan acuan dalam usaha meningkatkan kualitas produlc sesuai dengan preferensi konsumennya Perumusan masalah Pada Penelitian ini masalah dirurnuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana preferensi konsumen terhadap atribut Susu Segar "Nasional"? 2. Bagaimana kombinasi atribut Susu Segar "Nasional" yang paling disukai konsumen? 3. Bagaimana peluang pengembangan Susu Segar 'TJasional" ditinjau dari preferensi konsumen?

6 1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Menganalisis preferensi konsumen Susu Segar 'Wasional". 2. Menganalisis kombinasi atribut Susu Segar "Nasional" yang paling disukai konsumen 3. Memberikan rekomendasi untuk pengembangan produk ditinjau dari preferensi konsumen Manfaat penelitian 1. Bagi perusahaan penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk merancang strategi pemasarannya diiasa yang akan datang. 2. Untuk mahasiswa penelitian ini diliarapkan dapat menjadi suatu pengalaman dalam menerapkan ilmunya dan menamball wawasan Ruang Lingkup Penelitian ini dibatasi pada kajian preferensi konsumen Susu Segar "Nasional" di wilayah Jakarta Selatan dah Bogor.