TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Pepaya
|
|
- Surya Sugiarto
- 4 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Pepaya Pepaya (Carica papaya L.) termasuk dalam famili Caricaceae yang memiliki empat genus, yaitu Carica, Jarilla, Jacaranta dan Cylocomorpha. Ketiga genus pertama merupakan tanaman asli Amerika tropis, sedangkan genus keempat merupakan tanaman yang berasal dari Afrika. Salah satu spesies dari 24 spesies genus Carica adalah jenis pepaya yang banyak diusahakan petani karena buahnya dapat dimakan. Pepaya merupakan tanaman herba, batang berongga tidak bercabang dan tingginya dapat mencapai 10 meter (Kalie, 2010). Tanaman pepaya memiliki tiga bentuk bunga dasar, yaitu bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna. Masing-masing bunga ini hanya tumbuh pada satu pohon yaitu pohon jantan, pohon betina, dan pohon sempurna. Pohon betina, dan pohon sempurna banyak dibudidayakan oleh petani karena dapat menghasilkan buah (Kalie, 2010). Tanaman pepaya dapat ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 700 m dpl, pertumbuhan optimal pada ketinggian m dpl pada berbagai tipe tanah dengan ph 6-7, suhu 22 o - 26 o C, curah hujan mm/tahun dengan bulan kering (CH < 60 mm) 3-4 bulan (Sujiprihati & Suketi, 2010). Buah pepaya memiliki tekstur yang sangat halus dan mudah dicerna sehingga bermanfaat bagi pencernaan (Rukmana, 2008). Menururut Kalie (2010) kandungan gizi buah pepaya cukup tinggi karena mengandung banyak vitamin A dan vitamin C, juga mineral kalsium. Setiap 100 gram buah pepaya yang matang mengandung 46 kalori, 0,5 g protein, 12,2 g karbohidrat, 23 mg kalsium, 12 mg fosfor, 1,7 mg zat besi, 365 SI vitamin A, 0,04 mg vitanin B 1, 78 mg vitamin C, 86,7 g air, dan 75% bagian yang dapat dimakan (Rukmana, 2008). Selain diambil buahnya yang sudah masak, buah yang mentah dan daunnya dapat dimakan sebagai sayuran, getahnya yang mengandung papain merupakan enzim proteolitik yang dapat dimanfaatkan di bidang industri makanan sebagai pelunak daging dan sebagai bahan baku kosmetik (Sujiprihati & Suketi, 2010). Tanaman pepaya dapat memberikan banyak manfaat, tidak hanya untuk kesehatan dan pemunuhan gizi masyarakat, tetapi juga dapat dimanfaatkan
2 5 sebagai komoditas bisnis untuk bahan baku industri sehingga menjadi komoditas yang cukup potensial. Di Indonesia, sentra produksi pepaya antara lain terdapat di Jawa Barat (Bogor, Sukabumi, Subang, Bandung), Jawa Tengah (Boyolali, Wonogiri, Magelang), Jawa Timur (Kediri, Malang, Banyuwangi), Bali, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur (Sujiprihati & Suketi, 2010). Kecamatan Rancabungur merupakan salah satu daerah di Kabupaten Bogor yang petaninya banyak menanam pepaya sebagai komoditas utama dalam usaha pertaniannya. Tanaman pepaya yang umum ditanam hanya terdiri dari pepaya varietas California dan pepaya varietas Bangkok. Pepaya varietas California yang banyak dikenal oleh petani sebenarnya merupakan varietas Callina (Pepaya IPB 9) yang dikembangkan oleh Pusat Kajian Buah Tropika (PKBT) IPB. Pepaya IPB 9 memiliki daging buah yang lebih tebal, manis dan produksinya cukup tinggi dengan bobot buah 1,5 kg (Sujiprihati & Suketi, 2010). Pepaya varietas Bangkok/Thailand merupkan jenis pepaya introduksi dari negara Thailand dengan ciri buah yang lebih besar (bobot buah bisa mencapai 3,5 kg), daging buah lebih keras dengan warna merah jingga serta tahan dalam perjalanan/penyimpanan (Kalie, 2010). Hama dan Penyakit Tanaman Pepaya Faktor yang dapat menyebabkan penurunan pertumbuhan dan produksi secara umum diantaranya adalah patogen tumbuhan, cuaca yang tidak menguntungkan, gulma dan serangan hama (Agrios, 1988). Menurut Pracaya (2008), banyak petani tidak begitu paham perbedaan antara pengertian hama dan penyakit yang mengakibatkan kekeliruan dalam upaya pengendaliannya sehingga hama dan penyakit tidak dapat terkendalikan secara efektif. Hama adalah sekelompok hewan yang cara hidupnya bersinggungan dengan kepentingan manusia atau semua jenis hewan yang secara ekonomi berpotensi menimbulkan kerugian karena dapat menurunkan produksi atau dapat mematikan tanaman budidaya. Sedangkan definisi penyakit tumbuhan menurut Agrios (1988) adalah kondisi tumbuhan dimana terjadinya perubahan fungsi-fungsi sel dan jaringan inang sebagai akibat gangguan yang terus menerus oleh agen-agen patogen atau faktor lingkungan dan menyebabkan berkembangnya gejala. Penyakit tumbuhan dapat disebabkan oleh faktor biotik (umunya bersifat
3 6 parasitik) diantaranya virus, fitoplasma, bakteri, cendawan, dan nematoda, serta oleh faktor abiotik bersifat tidak parasitik (Sinaga, 2006). Intensitas serangan hama dan kejadian penyakit pada tanaman pepaya dapat berfluktuasi, hal ini sangat erat kaitannya dengan perubahan iklim di suatu daerah. Umumnya populasi hama dan atau kejadian penyakit sangat tinggi pada musim-musim tertentu sehingga diperlukan upaya tindakan pengendalian yang tepat. Pengendalian Hama Terpadu (PHT) merupakan suatu konsep pengendalian yang menganggap Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) termasuk hama dan patogen penyebab penyakit sebagai suatu komponen ekosistem lingkungan yang keberadaanya perlu dikendalikan. Prinsip dasar PHT dintaranya melakukan pemantauan terhadap populasi OPT, mengutamakan pengendalian non-kimiawi terlebih dahulu dan menggunakan pestisida secara bijak jika diperlukan untuk mempertahankan OPT pada keadaan yang tidak merugikan. Dengan demikian suatu pengetahuan, sikap, dan tindakan petani yang sesuai dengan konsep PHT sangat diperlukan dalam upaya pengendalian yang tepat terhadap OPT. Dengan tindakan PHT oleh petani, selain dapat memberikan keuntung produksi yang lebih baik juga akan menjamin keberlangsungan usaha suatu komoditas pertanian. Hama Penting Tanaman Pepaya Salah satu organisme pengganggu tanaman yang dapat menjadi faktor penentu hasil produksi buah pepaya yaitu dari golongan hama baik dari kelompok serangga, tungau, mollusca maupun hewan mamalia. Hama yang menyerang tanaman pepaya memang tidak banyak, diperkirakan ada sekitar ± 35 jenis yang terdiri dari tungau, kutu, lalat buah, kumbang dan ngengat (Kalie, 2010). Beberapa hama penting yang dapat menyerang tanaman pepaya yaitu: 1. Tungau Menurut Pracaya (2008), tungau banyak menyerang bagian batang, daun dan buah yang dapat mengakibatkan perubahan warna dan bentuk. Gejala daun yang terserang tungau yaitu daun berbayang putih perak pada permukaan bawah sedangkan pada permukaan atas menjadi kuning, selanjutnya timbul bercakbercak cokelat yang akhirnya menjadi hitam. Terdapat tiga jenis tungau yang dapat menjadi hama penting pada tanaman pepaya di Indonesia, antara lain Polyphagotarsonemous latus, Tetranychus telarius L, dan Brevipalpus phoenicis
4 7 Geysk (Kalie, 2010). Ukuran tubuh tungau sangat kecil, tidak lebih dari 0,5 mm. Oleh sebab itu, sulit untuk melihatnya dengan mata telanjang, sehingga pengendalian keberadaan tungau tidak terlalu intensif. Perkembangbiakan tungau dapat terjadi secara seksual, baik oviparous atau viviparous dengan daur hidup yang kurang lebih 7-14 hari (Pracaya, 2008). 2. Kutu Tanaman Beberapa jenis kutu tanaman dapat menjadi hama penting pada tanaman pepaya seperti Myzus persicae Sulzer, Aphis gossypii Glover dan Paracoccus marginatus. Myzus persicae Sulzer (Hemiptera: Aphididae). Kutu ini sering terlihat bergerombol di bawah permukaan daun, tubuhnya lunak berwarna kehijauan atau kemerahan dengan panjang 2-3 mm. Hama ini bersifat polifag, hidup dengan cara menghisap cairan sel daun sehingga daun yang terserang mengerut dan keriting. Menurut Hill (1987), Myzus persicae (Sulz.) merupakan hama penting pada berbagai komoditas tanaman, dan dapat menjadi vektor lebih dari 100 penyakit virus pada tiga puluh famili tanaman yang berbeda. Aphis gossypii Glover (Hemiptera: Aphididae), merupakan hama yang berifat polifag, dapat menyerang beberapa famili tanaman yang berbeda (Hill, 1987). Nimfa berwarna cokelat kehitaman, sedangkan aphis dewasa berwarna hitam mengkilap dengan panjang tubuh 1-2 mm. Sebagian besar serangga betina yang bisa ditemukan bersayap atau tampa sayap (Hill, 1987). Hama ini tercatat dapat menjadi vektor dari sekitar 44 penyakit virus (Hill, 1987). Paracoccus marginatus (Hemiptera: Pseudococcidae) termasuk hama baru di Indonesia pada tanaman pepaya, hama ini pertama kali muncul di daerah Bogor dan sekitarnya, kemudian merebak ke daerah sentra produksi pepaya disekitar Bogor seperti Cianjur, Sukabumi, Tangerang, Lebak dan Purwakarta. Kutu putih ini memiliki tanaman inang selain pepaya, antara lain tanaman singkong, alpukat, jeruk, mangga, tanaman kacang-kacangan, serta famili Solanaceae dan Cucurbitaceae. Rata-rata siklus hidup individu jantan dan betina kurang lebih selama 25 hari (Friamsa, 2009).
5 8 3. Lalat Buah Dacus dorsalis (Hend.) dan Dacus cucurbitae Coq. Dacus dorsalis (Hend.) lebih dikenal sebagai Oriental Fruit Fly (famili Tephritidae) memiliki tanaman inang utama antara lain jambu biji, mangga, jeruk, pisang, alpukat dan pepaya (Hill, 1987). Sedangkan, Dacus cucurbitae Coq. memiliki tanaman inang labu-labuan seperti ketimun, waluh, semangka dan melon. Kedua jenis lalat ini menyerang buah pepaya yang sudah matang (Kalie, 2010). Lalat betina meletakkan telur sekitar 5 mm ke dalam permukaan buah, larva/belatung memakan daging buah yang juga berasosiasi dengan cendawan dan bakteri sehingga terjadi busuk. 4. Kepik Nezara viridula L Nezara viridula L. merupakan kepik (Hemiptera: Pentatomidae) yang banyak ditemukan di daerah tropis, bersifat polifag dapat memakan berbagai organ tanaman. Di Indonesia kepik ini menyerang tanaman pepaya, padi, jagung, tembakau, cabai, kapas, dan berbagai tanaman kacang-kacangan (Kalie, 2010). Kepik ini sering menyerang buah yang masih berkembang dengan menimbulkan gejala nekrosis akibat tusukan dan perubahan bentuk, atau bahkan buah muda yang terserang gugur (Hill, 1987). Tubuh kepik berwarna hijau dengan panjang kira-kira 16 mm. Stadia telur sampai dewasa sekitar 4-8 minggu (Kalie, 2010). 5. Thrips tabaci Lind. Menurut Kalie (2010), Thrips tabcai Lind. (Thysaopthera: Thripidae) yang memiliki panjang 1 mm ditemukan dapat menyerang tanaman pepaya, kentang, cabai, tomat, waluh, bayam dan bawang Bombay. Hama ini merusak daun sehingga daun menjadi berbintik-bintik halus berwarna keperakan, bila serangan berat daun menjadi kering dan akhirnya mati. Thrips tabaci merupakan hama yang sangat polifag pada berbagai tanaman. Hama ini merupakan vektor penyakit virus pada tanaman tembakau, tomat, nenas dan tanaman lainnya (Hill, 1987). Telur diletakkan dalam lapisan epidermis daun dan batang yang masih muda. Ukuran serangga dewasa sangat kecil, berwarna kuning kecokelatan, lama siklus hidup satu generasi sampai tiga minggu (Hill, 1987). Penyakit Penting Tanaman Pepaya Organ tanaman papaya seperti akar, batang, daun dan buah papaya sangat rentan terhadap penyakit. Patogen penyebab penyakit pada tanaman papaya
6 9 cukup beragam, dapat berupa bakteri, cendawan, virus (Kalie, 2010). Berdasarkan patogen penyebabnya terdapat beberapa penyakit penting pada tanaman papaya: 1. Busuk Akar dan Pangkal Batang Busuk akar dan pangkal batang adalah penyakit yang cukup penting dan tersebar luas di Indonesia, khususnya di Jawa. Penyakit dapat timbul pada bermacam-macam umur. Selain pada akar dan batang, penyakit juga dapat timbul pada buah baik yang masih berada di kebun maupun dalam penyimpanan (Semangun, 2007). Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Phytophthora palmivora (Bult.) dan Pythium spp. Gejala pada daun bagian bawah terlihat layu, menguning, dan menggantung di sekitar batang sebelum rontok, selanjutnya daun muda menunjukkan gejala yang sama sehingga tanaman hanya mempunyai sedikit daun di puncaknya dan akhirnya tanaman mati (Semangun, 2007). 2. Antraknosa Antraknosa, yang umumnya terdapat pada bermacam-macam buah, juga sering terdapat pada pepaya (Semangun, 2007). Penyakit ini terdapat di semua negara penanam papaya. Kerugian terutama terjadi pada buah, khususnya buah dalam pengangkutan dan penyimpanan (Semangun, 2007). Perkembangan terakhir, berdasarkan pengamatan penyakit antraknosa selain menyerang buah dapat menyerang batang, pucuk daun dan juga bibit di pembibitan (Wiyono & Manuwoto, 2008). Gejala pada buah dan batang (bagian batang yang banyak terserang adalah bagian dekat pucuk) mirip, yaitu berupa jaringan mati yang terlihat sebagai bercak kebasahan, kemudian berkembang menjadi bercak konsentrik berwarna abu-abu atau kehitaman dengan titik-titik orange pada permukaannya, sedangkan gejala pada daun berupa bercak kecoklatan dan disekitarnya terdapat titik-titik orange, serangan yang berat dapat menimbulkan gejala mati pucuk (die back) (Wiyono & Manuwoto, 2008). Pada pembibitan, bila cuaca mendukung dapat menyebabkan rebah kecambah (damping-off), namun pada umumnya menimbulkan gejala laten (Wiyono & Manuwoto, 2008). Penyakit antraknosa pada pepaya disebabkan oleh cendawan Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc. yang identik dengan C. papayae (P. Henn.) Syd dan
7 10 Gloeosporium papayae (P. Henn.). Colletotrichum gloeosporioides dapat hidup sebagai saprofit pada bagian-bagian tanaman yang sudah mati dan dapat menyerang bermacam-macam tanaman (Semangun, 2007). Colletotrichum gloeosporioides yang berasal dari tanaman mangga, kopi, kakao, jambu mete, terong, karet dan ubi kayu sudah terbukti mampu menginfeksi papaya dan begitu juga sebaliknya (Wiyono & Manuwoto, 2008). 3. Penyakit Bakteri Penyakit bakteri yang disebabkan oleh Erwinia papayae (Rant) Magrou, pertama kali diketahui terdapat di Jawa Timur, juga terdapat di daerah lain pulau Jawa, Sulawesi dan Maluku. Patogen ini dapat menimbulkan kerugian besar pada musim hujan (Semangun, 2007). Gejala pada tanaman muda daun terlihat menguning dan membusuk, setelah beberapa lama bagian tanaman sebelah atas mati diikuti oleh matinya seluruh tanaman. Pada helaian daun tanaman yang lebih besar tejadi bercak-bercak kering yang bentuknya tidak teratur, gejala yang khas terdapat pada tangkai daun dan batang yang masih hijau yaitu bercak kebasahan yang dapat meluas hingga tanaman menjadi gundul (Semangun, 2007). Erwinia papayae dapat ditularkan oleh serangga. Infeksi dapat terjadi pada sisi atas maupun sisi bawah daun, tetapi lebih mudah pada sisi bawah (Semangun, 2007). 4. Bercak Cincin Penyakit bercak cincin (ringspot) yang disebabkan oleh virus bercak cincin papaya/papaya Ringspot Virus (PRV) sering juga disebut sebagai penyakit mosaik, telah tersebar di Jawa khususnya di Jawa Barat. Di Indonesia penyakit ini lebih banyak ditemukan di pegunungan (Semngun, 2007). Gejala pada daun dapat berupa daun belang, bentuknya dapat berubah bahkan daun dapat menjadi sangat sempit. Sedangkan gejala pada batang dan tangkai daun terlihat garis-garis hijau tua, tangkai daun menjadi pendek, tanaman dapat terhambat pertumbuhannya (Semangun, 2007). Beberapa kutu daun dapat menularkan virus ini secara nonpersisten, terutama Myzus persicae Sulz. (Semangun, 2007).
DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
SURVEI PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN PETANI PEPAYA TERHADAP ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN DI KECAMATAN RANCABUNGUR DAN DESA BOJONG KECAMATAN KEMANG KABUPATEN BOGOR MOHAMAD RIZWAN DEPARTEMEN PROTEKSI
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. merata sepanjang tahun. Curah hujan (CH) untuk pertanaman pepaya berkisar
4 TINJAUAN PUSTAKA Pepaya (Carica papaya L.) Asal-usul Pepaya Pepaya merupakan tanaman buah berupa herba yang diduga berasal dari Amerika Tropis, diantaranya Meksiko dan Nikaragua. Penyebaran tanaman pepaya
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN TAHUNAN PENYAKIT PADA KOMODITAS PEPAYA. disusun oleh: Vishora Satyani A Listika Minarti A
LAPORAN PRAKTIKUM HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN TAHUNAN PENYAKIT PADA KOMODITAS PEPAYA disusun oleh: Lutfi Afifah A34070039 Vishora Satyani A34070024 Johan A34070034 Listika Minarti A34070071 Dosen Pengajar:
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman pepaya merupakan tanaman herba yang berasal dari Amerika. Tengah, Hindia Barat, Meksiko dan Costa Rica. Tanaman yang masuk ke
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman pepaya merupakan tanaman herba yang berasal dari Amerika Tengah, Hindia Barat, Meksiko dan Costa Rica. Tanaman yang masuk ke dalam famili Caricaceae ini dapat tumbuh
Lebih terperinciKEMENTERIAN PERTANIAN ISBN :
KEMENTERIAN PERTANIAN ISBN :978-979-8304-70-5 ISBN : 978-979-8304-70-5 Modul Pelatihan Budidaya Kentang Berdasarkan Konsepsi Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Modul 1 : Pengendalian Hama Terpadu (PHT) pada
Lebih terperinciIdentifikasi dan Klasifikasi Hama Aphid (Kutu Daun) pada tanaman Kentang
Identifikasi dan Klasifikasi Hama Aphid (Kutu Daun) pada tanaman Kentang Kehilangan hasil yang disebabkan gangguan oleh serangga hama pada usaha tani komoditas hortikultura khususnya kentang, merupakan
Lebih terperinciPENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT SEMANGKA. Dr. M. SYUKUR, SP, MSi INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT SEMANGKA Dr. M. SYUKUR, SP, MSi INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 Hama Penting Semangka Hama penting pada semangka: 1. Thrips (Thrips parvispinus Karny) 2. Ulat perusak daun
Lebih terperinciPengenalan Penyakit yang Menyerang Pada Tanaman Kentang
1 Pengenalan Penyakit yang Menyerang Pada Tanaman Kentang Kelompok penyakit tanaman adalah organisme pengganggu tumbuhan yang penyebabnya tidak dapat dilihat dengan mata telanjang seperti : cendawan, bakteri,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Survei Kecamatan Rancabungur dan Kecamatan Kemang termasuk dalam Kabupaten Bogor, yang secara geografis terletak antara 6.9 o 6.4 o Lintang Selatan dan 6. o.3 o
Lebih terperinciHama Kedelai dan Kacang Hijau
Hama Kedelai dan Kacang Hijau Dr. Akhmad Rizali Hama Penting Kedelai dan Kacang Hijau Lalat bibit atau lalat kacang (Ophiomyia phaseoli) Ulat grayak (Spodoptera litura) Ulat penggulung daun (Lamprosema
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hama karena mereka menganggu tumbuhan dengan memakannya. Belalang, kumbang, ulat,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumbuhan tidak selamanya bisa hidup tanpa gangguan. Kadang tumbuhan mengalami gangguan oleh binatang atau organisme kecil (virus, bakteri, atau jamur). Hewan dapat disebut
Lebih terperinciPENYAKIT PENYAKIT YANG SERING MENYERANG CABAI MERAH (Capsicum annuum L.)
PENYAKIT PENYAKIT YANG SERING MENYERANG CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Masalah yang sering dihadapi dan cukup meresahkan petani adalah adanya serangan hama
Lebih terperinciPENGARUH LAMA PENYIMPANAN BIOPESTISIDA TERHADAP DAYA KENDALI SERANGAN HAMA KUTU PADA TANAMAN CABE RAWIT OLEH : HENDRI YANDRI, SP (WIDYAISWARA PERTAMA)
PENGARUH LAMA PENYIMPANAN BIOPESTISIDA TERHADAP DAYA KENDALI SERANGAN HAMA KUTU PADA TANAMAN CABE RAWIT OLEH : HENDRI YANDRI, SP (WIDYAISWARA PERTAMA) I. PENDAHULUAN Budidaya tanaman cabe merupakan kegiatan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Serangga predator Bioekologi Menochilus sexmaculatus
TINJAUAN PUSTAKA Serangga predator Serangga predator adalah jenis serangga yang memangsa serangga hama atau serangga lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pemanfaatan serangga predator sudah dikenal
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.)
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.) Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan tanaman sayuran yang tergolong tanaman tahunan berbentuk perdu.
Lebih terperinciHama penghisap daun Aphis craccivora
Hama Kacang tanah Hama penghisap daun Aphis craccivora Bioekologi Kecil, lunak, hitam. Sebagian besar tdk bersayap, bila populasi meningkat, sebagian bersayap bening. Imago yg bersayap pindah ke tanaman
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Eli Korlina PENDEKATAN PHT
PENDAHULUAN Eli Korlina Salah satu masalah dalam usahatani bawang putih adalah gangguan hama dan penyakit. Keberadaan hama dan penyakit dalam usahatani mendorong petani untuk menggu-nakan pestisida pada
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan Ekspor Buah-Buahan Indonesia Tahun Volume (Kg) Nilai (US $) Volume (Kg)
I. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki potensi yang besar dalam menghasilkan produksi pertanian. Hortikultura merupakan salah satu sub sektor pertanian yang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit antraknosa pada tanaman cabai disebabkan oleh tiga spesies cendawan
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyakit Antraknosa Cabai Penyakit antraknosa pada tanaman cabai disebabkan oleh tiga spesies cendawan Colletotrichum yaitu C. acutatum, C. gloeosporioides, dan C. capsici (Direktorat
Lebih terperinciBUDIDAYA TANAMAN DURIAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA BUDIDAYA TANAMAN DURIAN Dosen Pengampu: Rohlan Rogomulyo Dhea Yolanda Maya Septavia S. Aura Dhamira Disusun Oleh: Marina Nurmalitasari Umi Hani Retno
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Lahan
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Lahan Kecamatan Pangalengan berada pada ketinggian sekitar 1500 m di atas permukaan laut (dpl). Keadaan iklim di lokasi ini adalah sebagai berikut meliputi curah hujan rata-rata
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman buah dari famili caricaceae yang berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat. Tanaman pepaya banyak ditanam baik di daerah
Lebih terperinciAlternatif pengendalian terhadap si Helopeltis sp. Oleh : Vidiyastuti Ari Y, SP POPT Pertama
Alternatif pengendalian terhadap si Helopeltis sp Oleh : Vidiyastuti Ari Y, SP POPT Pertama Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang dikembangluaskan dalam rangka peningkatan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescensl.)
8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescensl.) Menurut Cronquist (1981), klasifikasi tanaman cabai rawit adalah sebagai berikut : Kerajaan Divisi Kelas
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai
3 TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Cabai (Capsicum annuum L.) termasuk dalam genus Capsicum yang spesiesnya telah dibudidayakan, keempat spesies lainnya yaitu Capsicum baccatum, Capsicum pubescens,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Adapun klasifikasi Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc. menurut. : Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc.
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Penyakit Adapun klasifikasi Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc. menurut Dwidjoseputro (1978) sebagai berikut : Divisio Subdivisio Kelas Ordo Family Genus Spesies : Mycota
Lebih terperinciPenyakit Antraknosa pada Pepaya
Penyakit Antraknosa pada Pepaya Pepaya merupakan salah satu komoditas buah yang dapat tumbuh di berbagai tempat dan memiliki kemampuan untuk dapat berbuah sepanjang tahun. Karena sifat pepaya sebagai buah
Lebih terperinciPenyakit Layu Bakteri pada Kentang
Penyakit Layu Bakteri pada Kentang Penyakit layu bakteri dapat mengurangi kehilangan hasil pada tanaman kentang, terutama pada fase pembibitan. Penyakit layu bakteri disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tanaman pepaya (Carica papaya L.) termasuk ke dalam family
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tanaman pepaya (Carica papaya L.) termasuk ke dalam family Caricaceae dan merupakan tanaman herba (Barus dan Syukri, 2008). Sampai saat ini, Caricaceae itu diperkirakan
Lebih terperinciMENGENAL ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (OPT) BAWANG MERAH DAN MUSUH ALAMINYA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
MENGENAL ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (OPT) BAWANG MERAH DAN MUSUH ALAMINYA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA Mengapa harus mengenal OPT yang menyerang? Keberhasilan pengendalian OPT sangat
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA CABAI MERAH
IDENTIFIKASI DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA CABAI MERAH Nurbaiti Pendahuluan Produktifitas cabai di Aceh masih rendah 10.3 ton/ha (BPS, 2014) apabila dibandingkan dengan potensi produksi yang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kitin dan Bakteri Kitinolitik Kitin adalah polimer kedua terbanyak di alam setelah selulosa. Kitin merupakan komponen penyusun tubuh serangga, udang, kepiting, cumi-cumi, dan
Lebih terperinciMENGENAL LEBIH DEKAT PENYAKIT LAYU BEKTERI Ralstonia solanacearum PADA TEMBAKAU
PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO DINAS PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN JL. RAYA DRINGU 81 TELPON 0335-420517 PROBOLINGGO 67271 MENGENAL LEBIH DEKAT PENYAKIT LAYU BEKTERI Ralstonia solanacearum PADA TEMBAKAU Oleh
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani
3 TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Pepaya (Carica papaya) merupakan tanaman buah-buahan tropika. Pepaya merupakan tanaman asli Amerika Tengah, tetapi kini telah menyebar ke seluruh dunia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil tanaman hortikultura
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara penghasil tanaman hortikultura seperti buah-buahan. Komoditi hortikultura diharapkan dapat menjadi komoditas unggulan untuk mendukung
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Jumlah Infestasi terhadap Populasi B. tabaci pada Umur Kedelai yang Berbeda
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Jumlah Infestasi terhadap Populasi B. tabaci pada Umur Kedelai yang Berbeda 4.1.1 Pengaruh Jumlah Infestasi terhadap Populasi B. tabaci Berdasarkan hasil penelitian
Lebih terperinciTEKNIK BUDIDAYA TOMAT
TEKNIK BUDIDAYA TOMAT 1. Syarat Tumbuh Budidaya tomat dapat dilakukan dari ketinggian 0 1.250 mdpl, dan tumbuh optimal di dataran tinggi >750 mdpl, sesuai dengan jenis/varietas yang diusahakan dg suhu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang banyak
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang banyak digemari oleh masyarakat. Ciri dari jenis sayuran ini adalah rasanya yang pedas dan aromanya yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia mentimun memiliki berbagai nama daerah seperti timun (Jawa),
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mentimun (Cucumis sativus Linn.) Mentimum adalah salah satu jenis sayur-sayuran yang dikenal di hampir setiap negara. Tanaman ini berasal dari Himalaya di Asia Utara. Saat ini,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Budidaya Cabai Keriting Hibrida TM 999 secara Konvensional dan PHT
HASIL DAN PEMBAHASAN Budidaya Cabai Keriting Hibrida TM 999 secara Konvensional dan PHT Budidaya konvensional merupakan budidaya cabai yang menggunakan pestisida kimia secara intensif dalam mengendalikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1993). Yang dimaksud dengan hama ialah semua binatang yang mengganggu dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kerusakan tanaman akibat serangan hama menjadi bagian budidaya pertanian sejak manusia mengusahakan pertanian ribuan tahun yang lalu. Mula-mula manusia membunuh
Lebih terperinciPengendalian Penyakit pada Tanaman Jagung Oleh : Ratnawati
Pengendalian Penyakit pada Tanaman Jagung Oleh : Ratnawati Tanaman jagung disamping sebagai bahan baku industri pakan dan pangan pada daerah tertentu di Indonesia dapat juga sebagai makanan pokok. Karena
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. negeri maupun untuk ekspor. Komoditas sayuran dapat tumbuh dan berproduksi di
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman sayuran cukup penting di Indonesia, baik untuk konsumsi di dalam negeri maupun untuk ekspor. Komoditas sayuran dapat tumbuh dan berproduksi di dataran rendah sampai
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA Lalat penggorok daun, Liriomyza sp, termasuk serangga polifag yang dikenal sebagai hama utama pada tanaman sayuran dan hias di berbagai negara. Serangga tersebut menjadi hama baru
Lebih terperinciMENGENAL ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (OPT) DAN MUSUH ALAMINYA PADA TANAMAN CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
MENGENAL ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (OPT) DAN MUSUH ALAMINYA PADA TANAMAN CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA Mengapa harus mengenal OPT yang menyerang? Keberhasilan pengendalian OPT
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN UMUM Latar Belakang
I. PENDAHULUAN UMUM Latar Belakang Pepaya merupakan salah satu komoditi buah penting dalam perekonomian Indonesia. Produksi buah pepaya nasional pada tahun 2006 mencapai 9.76% dari total produksi buah
Lebih terperinciMODUL-12 MENGENAL GEJALA PENYAKIT DAN TANDA PADA TANAMAN. Yos. F. da Lopes, SP, M.Sc & Ir. Abdul Kadir Djaelani, MP A. KOMPTENSI DASAR B.
MENGENAL GEJALA PENYAKIT DAN TANDA PADA TANAMAN MODUL-12 Yos. F. da Lopes, SP, M.Sc & Ir. Abdul Kadir Djaelani, MP Department of Dryland Agriculture Management, Kupang State Agriculture Polytechnic Jl.
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
10 HASIL DAN PEMBAHASAN Survei Buah Sakit Survei dilakukan di kebun percobaan Leuwikopo, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, di lahan ini terdapat 69 tanaman pepaya. Kondisi lahan tidak terawat
Lebih terperinciDASAR DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN. Oleh: Tim Dosen HPT. Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya 2013
DASAR DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN Oleh: Tim Dosen HPT Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya 2013 1 Abiotik Biotik PENYEBAB ABIOTIK Kekurangan air Udara terlalu kering
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum
16 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Keadaan tanaman cabai selama di persemaian secara umum tergolong cukup baik. Serangan hama dan penyakit pada tanaman di semaian tidak terlalu banyak. Hanya ada beberapa
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN TAHUNAN (PTN 303) PENYAKIT PADA KOMODITAS PEPAYA. disusun oleh:
LAPORAN PRAKTIKUM HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN TAHUNAN (PTN 303) PENYAKIT PADA KOMODITAS PEPAYA disusun oleh: Lutfi Afifah Vishora Satyani Johan Listika Minarti A34070039 A34070024 A34070034 A34070071 Dosen
Lebih terperinciKERANGKA PENDEKATAN TEORI. dikenal berkembang luas di Indonesia, merupakan tanaman monodioecious
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pepaya Pepaya (Carica papaya L.), salah satu buah introduksi yang telah lama dikenal berkembang luas di Indonesia, merupakan tanaman monodioecious (berumah
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
17 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian ini berlangsung di kebun manggis daerah Cicantayan Kabupaten Sukabumi dengan ketinggian 500 700 meter di atas permukaan laut (m dpl). Area penanaman manggis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dirumuskanberdasarkanlatarbelakangdanrumusanmasalah, Indonesia mempunyai banyak wilayah yang dapat dijadikan sebagai lahan
1 BAB I PENDAHULUAN Padababiniakandibahasmengenaipendahuluan merupakanbagianawaldarisuatupenelitian. pendahuluaniniterdiridarilatarbelakangmasalah yang Bab yang menjelaskantimbulnyaalasan-alasanmasalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semangka (Citrullus Vulgaris Schard) merupakan salah satu buah yang sangat digemari masyarakat Indonesia karena rasanya yang manis, renyah dan kandungan airnya yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semua ilmu pengetahuan sesungguhnya bersumber dari Al Qur an, karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semua ilmu pengetahuan sesungguhnya bersumber dari Al Qur an, karena di dalam Al Qur an telah dijelaskan proses penciptaan alam semesta termasuk makhluk hidup yang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani tanaman karet Menurut Sianturi (2002), sistematika tanaman karet adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kacang Tanah Kacang tanah tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm dan mengeluarkan daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E
Lebih terperinciHAMA Cricula trifenestrata PADA JAMBU METE DAN TEKNIK PENGENDALIANNYA
HAMA Cricula trifenestrata PADA JAMBU METE DAN TEKNIK PENGENDALIANNYA Jambu mete merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari Brasil Tenggara. Tanaman ini dibawa oleh pelaut portugal ke India
Lebih terperinciPenyakit Karena Bakteri
Penyakit Karena Bakteri BAHAN KULIAH DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN Link : http://www.apsnet.org/edcenter/intropp/pathogengroups/pages/bacteria.aspx PENYAKIT KARENA BAKTERI PATOGEN Bakteri adalah sekelompok
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. utama (primer) dan akar lateral (sekunder). Dari akar lateral keluar serabut-serabut
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Cabai dalam: Menurut Setiadi (2006) klasifikasi tanaman cabai merah termasuk ke Kingdom Diviso Sub divisi Kelas Ordo Famili Genus : Plantae : Spermatophyta : Angiospermae
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut pengamatan para ahli, kedelai (Gycines max L. Merril) merupakan tanaman
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kedelai (Glycines max L. Merril) Menurut pengamatan para ahli, kedelai (Gycines max L. Merril) merupakan tanaman eksotik yang diperkirakan berasal dari Manshukuw (Cina) yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Cabai adalah tanaman perdu dari famili terong-terongan ( Solanaceae) yang
1 I. PENDAHULUAN Cabai adalah tanaman perdu dari famili terong-terongan ( Solanaceae) yang memiliki nama ilmiah Capsicum sp. dan merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 : Pengamatan mikroskopis S. rolfsii Sumber :
4 TINJAUAN PUSTAKA Biologi Penyebab Penyakit Jamur penyebab penyakit rebah semai ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom Divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Fungi : Basidiomycota : Basidiomycetes
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang
17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang cukup lengkap untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Komposisi zat-zat makanan yang terkandung dalam
Lebih terperinciII. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. merambat yang dalam bahasa Inggris disebut Water Mellon. Berasal dari
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka Semangka merupakan tanaman buah berupa herba yang tumbuh merambat yang dalam bahasa Inggris disebut Water Mellon. Berasal dari daerah kering tropis dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam kondisi pertanian Indonesia saat ini dengan harga pestisida tinggi, menyebabkan bahwa usaha tani menjadi tidak menguntungkan sehingga pendapatan tidak layak. Kondisi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jenderal Hortikultura, 2013). Buah tomat banyak dimanfaatkan sebagai sayuran,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tomat ( Lycopersicon esculentum Mill.) adalah komoditas unggulan hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis penting di Indonesia (Direktorat Jenderal Hortikultura, 2013).
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Pepaya
3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Pepaya Pepaya (Carica papaya L.) adalah tanaman yang berasal dari daerah Amerika tropis. Tanaman ini termasuk dalam ordo Caricales, famili Caricaceae, dan genus Carica
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Benih adalah ovule atau bakal biji yang masak yang mengandung suatu
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kuaiitas dan Kesehatan Benih Cabai Benih adalah ovule atau bakal biji yang masak yang mengandung suatu tanaman mini atau embrio yang biasanya terbentuk dari bersatunya sel-sel
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Cabai merupakan tanaman semusim berbentuk perdu tegak, batang berkayu
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cabai Merah Besar Cabai merupakan tanaman semusim berbentuk perdu tegak, batang berkayu namun pada batang muda berambut halus berwarna hijau. Tinggi tanaman mencapai 1 2,5 cm dan
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA. klasifikasinya termasuk Divisio: Spermathopyta, Subdivisio: Species: Glycine max (L.) Merrill (Sumarno dan Harnoto, 1983).
I. TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Kedelai 1.1.1. Botani dan Morfologi Tanaman kedelai (Glycine max (L) Merril ) merupakan salah satu tanaman semusim yang sudah lama dibudidayakan di Indonesia. Berdasarkan klasifikasinya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang mempunyai iklim tropis, berpeluang besar bagi pengembangan budidaya tanaman buah-buahan, terutama buah-buahan tropika.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pencernaan dan dapat mencegah kanker. Salah satu jenis sayuran daun yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sayuran daun merupakan salah satu sumber vitamin dan mineral essensial yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia, selain itu sayuran daun banyak mengandung serat. Serat
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Telur berwarna putih, berbentuk bulat panjang, dan diletakkan
3 TINJAUAN PUSTAKA Lalat Buah (Bactrocera spp.) Biologi Menurut Departemen Pertanian (2012), lalat buah dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Phylum Klass Ordo Sub-ordo Family Genus Spesies : Arthropoda
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman
TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai (Capsicum sp.) berasal dari Amerika dan menyebar di berbagai negara di dunia. Cabai termasuk ke dalam famili terong-terongan (Solanaceae). Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah spesies jamur patogen tanaman telah mencapai lebih dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur fitopatogen merupakan salah satu mikroorganisme pengganggu tanaman yang sangat merugikan petani. Kondisi tersebut disebabkkan oleh keberadaan jamur yang sangat
Lebih terperinciPENYAKIT VASCULAR STREAK DIEBACK (VSD) PADA TANAMAN KAKAO (THEOBROMA CACAO L) DAN. Oleh Administrator Kamis, 09 Februari :51
Kakao (Theobroma cacao L) merupakan satu-satunya diantara 22 spesies yang masuk marga Theobroma, Suku sterculiacecae yang diusahakan secara komersial. Kakao merupakan tanaman tahunan yang memerlukan lingkungan
Lebih terperinciGambar 1. Beberapa varietas talas Bogor
II. TINJAUAN PUSTAKA A. TALAS Talas Bogor (Colocasia esculenta (L.) Schott) termasuk famili dari Araceae yang dapat tumbuh di daerah beriklim tropis, subtropis, dan sedang. Beberapa kultivarnya dapat beradaptasi
Lebih terperinciHama Aggrek. Hama Anggrek
Hama Anggrek Dr. Akhmad Rizali Hama Aggrek Tungau merah (Tennuipalvus orchidarum) Kumbang gajah (Orchidophilus aterrimus) Kumbang penggerek (Omobaris calanthes) Kutu perisai (Parlatoria proteus) Pengorok
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kedelai adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kedelai adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan seperti kecap, tahu, dan tempe. Kedelai merupakan sumber utama protein nabati
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum
17 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian dimulai bulan November 2009 sampai dengan bulan Mei 2010. Kondisi curah hujan selama penelitian berlangsung berada pada interval 42.9 mm sampai dengan 460.7
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jarak pagar berupa perdu dengan tinggi 1 7 m, daun tanaman
TINJAUAN PUSTAKA A. Morfologi Tanaman Jarak Pagar Tanaman jarak pagar termasuk famili Euphorbiaceae, satu famili dengan karet dan ubi kayu. Klasifikasi tanaman jarak pagar sebagai berikut (Hambali, dkk.,
Lebih terperinciOleh Kiki Yolanda,SP Jumat, 29 November :13 - Terakhir Diupdate Jumat, 29 November :27
Lada (Piper nigrum L.) merupakan tanaman rempah yang menjadi komoditas ekspor penting di Indonesia. Propinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi salah satu sentra produksi utama lada di Indonesia dan dikenal
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Saat ini Indonesia menjadi negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kopi (Coffea spp.) Saat ini Indonesia menjadi negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah Brazil, Vietnam dan Colombia. Dari total produksi, sekitar 67% diekspor sedangkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mempunyai agroekologi dataran rendah sampai dataran tinggi yang hampir semua dapat menghasilkan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mempunyai agroekologi dataran rendah sampai dataran tinggi yang hampir semua dapat menghasilkan buah-buahan. Indonesia menghasilkan banyak jenis buah-buahan.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Semangka. Semangka merupakan tanaman setahun, bersifat menjalar, batangnya kecil
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Semangka Semangka merupakan tanaman setahun, bersifat menjalar, batangnya kecil dan panjangnya dapat mencapai 5 m. Batangnya ditumbuhi bulu-bulu halus yang panjang
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan
12 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan lapangan dilaksanakan pada bulan Oktober 2009 hingga Maret 2010 di kebun percobaan Pusat Kajian Buah Tropika (PKBT) IPB, Tajur dengan elevasi 250-300 m dpl
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Semangka Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili Cucurbitaceae sehingga masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan melon (Cucumis melo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. allin dan allisin yang bersifat bakterisida (Rukmana, 1994).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bawang merah (Allium ascalonicum) merupakan salah satu komoditas unggulan di beberapa daerah di Indonesia, meskipun bukan merupakan kebutuhan pokok tetapi hampir selalu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Mentimun Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : Divisi :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman yang. termasuk dalam family Cucurbitaceae (tanaman labu-labuan),
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman sayuran merupakan salah satu komoditas hortikultura yang diharapkan dapat memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap peningkatan pendapatan petani dan
Lebih terperinciKingdom : Plantae. Divisi : Spermatophyta. Class : Dicotyledoneae. Ordo : Cistales. Famili : Caricaceae. Genus : Carica. Spesies : Carica papayal.
Tanaman pepaya merupakan herba menahun dan tingginya mencapai 8 m. Batang tak berkayu, bulat, berongga, bergetah dan terdapat bekas pangkal daun. Dapat hidup pada ketinggian tempat 1m-1.000m dari permukaan
Lebih terperinciPENYAKIT TANAMAN TEMBAKAU VIRGINIA
PENYAKIT TANAMAN TEMBAKAU VIRGINIA Nurul Hidayah dan Supriyono *) PENDAHULUAN Penyakit tanaman merupakan salah satu faktor pembatas dalam budi daya tanaman, termasuk tembakau virginia. Berbagai penyakit
Lebih terperinciBagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV
Materi Pembelajaran Ringkasan Materi: Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV Berikut ini adalah pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk Sekolah Dasar kelas IV yaitu tentang bagian-bagian
Lebih terperinciBuah pepaya kaya akan antioksidan β-karoten, vitamin C dan flavonoid. Selain itu buah pepaya juga mengandung karpoina, suatu alkaloid yang dapat
BAB 1 PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara kedua terkaya di dunia dalam hal keanekaragaman hayati. Terdapat berbagai jenis tanaman yang memiliki potensi sebagai obat dan makanan kesehatan. Dengan keanekaragaman
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika.
8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengenalan Tanaman Sorgum Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika. Tanaman ini sudah lama dikenal manusia sebagai penghasil pangan, dibudidayakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Colletotrichum capsici dan Fusarium oxysporum merupakan fungi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Colletotrichum capsici dan Fusarium oxysporum merupakan fungi patogen tular tanah (Yulipriyanto, 2010) penyebab penyakit pada beberapa tanaman family Solanaceae
Lebih terperinciBEBERAPA JENIS HAMA DAN PENYAKIT PADA BAWANG MERAH
BEBERAPA JENIS HAMA DAN PENYAKIT PADA BAWANG MERAH Dewasa ini kebutuhan akan bawang merah semakin hari semakin tinggi, hal ini dikarenakan tingkat konsumsi masyarakat Indonesia semakin hari semakin meningkat.
Lebih terperinciBAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA
Lebih terperinci