menciptakan suatu Pemikiran desain yang berbeda dan Solusi untuk permasalahan fasad di Perkotaan.

Transkripsi

1 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan anugerahnya penulisan ini bisa dibuat dengan baik. Penulisan ini menjadi syarat wajib untuk mendapatkan gelar sarjana strata-1 pada program studi arsitektur Fakultas Desain, Universitas Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang Perancangan dengan menggunakan sistem pneumatik ini mulai terpikir ketika saya memulai studi tentang light architecture/arsitektur ringan. Arsitektur yang ringan membicarakan tentang bagaimana menciptakan suatu arsitektur yang terlihat ringan baik secara ruang ataupun dengan Struktur, sehingga menciptakan suatu arsitektur yang terlihat mudah dibangun dan tidak masif. Dari studi ini saya mulai tertarik dengan sistem membran yang menggunakan udara sebagai Strukturnya yang menciptakan suatu arsitektur yang unik baik secara fisik maupun secara pengalaman ruang di dalamnya. Dari sini saya mulai menggali lagi dan mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana udara berperan dalam arsitektur, material apa yang cocok dengan sistem ini, dan Bagaimana mereka berperan dalam arsitektur. Setelah studi dari beberapa buku dan sumber yang ahli,saya menemukan jawaban dari sistem pneumatik serta penerapan dalam arsitekturnya. Penemuan akan bagaimana sistem ini berperan dalam arsitektur dan penerapannya di beberapa negara membuat saya lebih tertarik untuk menggunakannya sebagai bagian penting dari proyek akhir saya. Penggunaan sistem pneumatik dalam arsitektur banyak diaplikasikan sebagai fasad dan juga atap suatu bangunan dan banyak digunakan di daerah Eropa, sedangkan di daerah Asia masih kurang pemakaiannya, ini juga yang makin membuat saya tertarik untuk menggunakannya di daerah tropis apalagi di daerah perkotaan seperti Jakarta yang menggunakan material kaca sebagai fasad bangunan, dan juga Penggunaan pneumatik sebagai fasad digunakan pada bangunan bentang lebar dan juga midrise, sehingga saya ingin membawanya ke tahap penggunaannya ke highrise sehingga viii

2 menciptakan suatu Pemikiran desain yang berbeda dan Solusi untuk permasalahan fasad di Perkotaan. Kendala dari Penggunaan sistem pneumatik pada proyek Akhir ini adalah seperti yang sudah saya sebutkan bahwa Penggunaan sistem ini di Asia sangat minim sehingga informasi yang harus didapat tidak mudah mengenai sistem ini karena kurangnya aplikasi di daerah Asia. Pencarian informasi dari buku bisa dibilang sudah cukup banyak tapi hanya untuk daerah Eropa, sulit mencari informasi apakah Penggunaan sistem ini cocok untuk daerah beriklim tropi seperti Indonesia dan negara lain di Asia, mencari bukti nyata pemakaian dan studi preseden bisa dibilang cukup sulit. Pembuatan model bangunan juga menjadi kendala karena sulitnya mencari bahan yang merepresentasikan sistem ini untuk dijadikan bahan dalam model maket. Kendala yang didapat kebanyakan kendala teknis, untuk Penggunaan dalam desain dan pengaruhnya secara keseluruhan bisa digunakan untuk proyek Akhir. Saya mengucapkan terima kasih kepada orang orang yang telah membantu saya dalam menyelesaikan penelitian proyek Akhir sehingga bisa terselesaikan dengan baik dan dapat berpengaruh untuk bidang arsitektur dan orang umum. Saya berterima kasih kepada pak Ketut sebagai dosen pembimbing selama saya mengerjakan proyek ini karena telah memberikan pengetahuan dan informasi yang baik. Saya juga berterima kasih kepada pak Fery dari Vector Foiltec selaku sumber informasi untuk sistem pneumatik. Akhir kata saya berterima kasih kepada semua orang yang turut membantu saya dalam penyelesaian proyek Akhir ini. Tangerang, 20 Agustus 2015 Glenn Octavius ix

3 DAFTAR ISI COVER PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING PERSETUJUAN TIM PENGUJI TUGAS AKHIR ABSTRAK.vi ABSTRACT...vii KATA PENGANTAR viii DAFTAR ISI x DAFTAR GAMBAR..xiii DAFTAR TABEL...xv DAFTAR LAMPIRAN.xvii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Metode Penelitian Asumsi Sistematika Pembahasan.6 BAB 2 STUDI LITERATUR 2.1 Sistem Fasad pada Bangunan Tinggi Fasad Perencanaan Fasad Desain Sifat Teknis.11 x

4 2.2 Curtain wall Pengertian dan Penerapan pada Bangunan Tinggi Kaca pada sistem dinding tirai Sistem Pneumatik ETFE..19 BAB 3 STUDI PRESEDEN 3.1 Beijing Aquatic Centre Expo di Surabaya...45 BAB 4 ANALISA SITE DAN PROGRAM RUANG 4.1 Analisa Site Kriteria Site Pemilihan Site Suhu dan Iklim Sumber Daya Lahan Analisa Makro Analisa Mikro Program Ruang Zoning 56 BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 topik kondisi tapak terhadap perancangan Konsep Perancangan Studi Model Alternatif Alternatif Alternatif Alternatif Alternatif Konsep Final.71 xi

5 5.5.1 Program Ruang Material Sistem Struktur Sistem Elektrikal Mekanikal..78 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Saran..80 DAFTAR PUSTAKA.81 LAMPIRAN xii

6 DAFTAR GAMBAR Gambar 2-1 Monadnock Building Gambar 2-2 Dinding bata setebal 1,8 m... 8 Gambar 2-3 Konstruksi rangka baja... 9 Gambar 2-4 Sistem curtain wall dengan rangka diluar bangunan Gambar 2-5 Contoh bangunan dengan sistem curtain wall Gambar 2-6 Transmisi sinar matahari pada berbagai tipe kaca Gambar 2-7 Proporsi sinar matahari yang masuk, dipantulkan,dan diserap kaca Gambar 2-8 material fluor Gambar 2-9 Pemakaian pertama ETFE sebagai pengganti FEP Gambar 2-10 Pemikiran pertama sistem pneumatik oleh Buro Hapold Gambar 2-11 sistem pasif dan mekanik untuk mengurangi jejak karbon Gambar 2-12 Detail bantal ETFE sebagai fasad bangunan Gambar 2-13;13a Khan Shatyry entertainment center, Gambar 2-14;14a Potongan dan detail struktur kabel Gambar 2-15 bantalan ETFE transparan Gambar 2-16 Bantalan ETFE dengan grafik Gambar 2-17 Bantalan ETFE sebagai pembungkus yang bervariabel Gambar 2-18 Bantalan ETFE yang direkayasa dengan filter UV dan IR Gambar 2-19 Cara kerja bantalan ETFE Gambar 2-20 Bantal ETFE yang dipasang sel fotovoltaik Gambar 2-21 Permainan cahaya di Watercube Beijing pada malam hari Gambar 2-22 Letak lampu LED pada Watercube Beijing Gambar 2-23 St.Jacob Stadium,Basel Gambar 2-24 Picadilly Station,Manchester Gambar 2-25 Eden Project dengan ventilasi hidrolik Gambar 2-26 Eden Project blockplan Gambar 2-27 Eden Project malam hari Gambar 2-28 transparansi ETFE yang memungkinkan suatu bingkai tanaman Gambar 3-1 Beijing Aquatic Centre/Watercube Gambar 3-2 Tes api pada ETFE Gambar 3-3 Simulasi kebakaran bangunan Gambar 3-4 Simulasi keluar bangunan bila terjadi kebakaran Gambar 3-5 Pembagian bagian ETFE untuk dipotong Gambar 3-6 Proses memasukan tali pada bagian tepi ETFE Gambar 3-7 Proses pemasangan ETFE ke rangka aluminium Gambar 3-8 Tes pada unit ETFE Gambar 3-9 Pembukaan unit ETFE di lapangan Gambar 3-10 Pemasangan pada Struktur stadium Gambar 3-11 Pipa penyalur udara untuk bantalan ETFE Gambar 3-12 Panas yang diteruskan untuk menghangatkan ruangan dalam xiii

7 Gambar 3-13; 13a Corak dot Gambar 3-14 Sirkulasi pembuangan energi pada musim panas Gambar 3-15 Perbaikan permukaan dengan plester ETFE Gambar 3-16 Sketsa tangan bangunan Expo Surabaya Gambar 4-1 Diagram penggunaan lahan daerah Grogol Petamburan Gambar 4-2 Peta Jakarta Barat Gambar 4-3 Bagian site yang digunakan Gambar 4-4 Diagram makro site Gambar 4-5 Massing zone Gambar 4-6 Massing zone Gambar 5-1 lokasi tapak yang bisa diakses Gambar 5-2 tingkat kepadatan aktifitas Gambar 5-3 sistem kerja ETFE Gambar 5-4 diagram integrase ruang Gambar 5-5 activity flow Gambar 5-6 model Gambar 5-7 zoning fungsi pada model Gambar 5-8 analisa radiasi matahari pada model Gambar 5-9 model Gambar 5-10 zoning fungsi pada model Gambar 5-11 analisa radiasi matahari pada model Gambar 5-12 model Gambar 5-13 zoning fungsi pada model Gambar 5-14 analisa radiasi matahari pada model Gambar 5-15 model Gambar 5-16 zoning fungsi pada model Gambar 5-17 analisa radiasi matahari pada model Gambar 5-18 sketch desain Gambar 5-19 massing Gambar 5-20 model final Gambar 5-21 model modul ETFE Gambar 5-22 model final 1: Gambar 5-23 Tampak Belakang model 1: Gambar 5-24 zoning program ruang pada denah lt Gambar 5-25 zoning program ruang pada potongan Gambar 5-26 sistem Struktur dalam bangunan xiv

8 Lampiran 1 : Blockplan Lampiran 2 : Siteplan Lampiran 3 : Denah Basement Lampiran 4 : Denah Lantai 1 Lampiran 5 : Denah Lantai 2 Lampiran 6 : Denah Lantai 3 Lampiran 7 : Denah Lantai 4 Lampiran 8 : Denah Lantai 5 Lampiran 9 : Denah Lantai 7,8 Lampiran 10 : Denah Lantai 9,10 Lampiran 11 : Denah Lantai 11,12 Lampiran 12 : Denah Lantai 14,15 Lampiran 13 : Potongan A-A Lampiran 14 : Potongan B-B Lampiran 15 : Potongan C-C Lampiran 16 : Potongan D-D Lampiran 17 : Tampak Depan Lampiran 18 : Tampak Belakang Lampiran 19 : Tampak Kanan Lampiran 20 : Tampak Kiri Lampiran 21 : Potongan Prinsip Lampiran 22 : Aksonometri ME Lampiran 23 : Board 1 Lampiran 24 : Board 2 Lampiran 25 : Board 3 Lampiran 26 : Board 4 Lampiran 27 : Board 5 DAFTAR LAMPIRAN xvi

9 Lampiran 28 : Board 6 Lampiran 29 : Board 7 Lampiran 30 : Board 8 Lampiran 31 : Board 9 Lampiran 32 : Board 10 Lampiran 33 : Board 11 Lampiran 34 : Board 12 Lampiran 35 : Board 13 Lampiran 36 : Board 14 Lampiran 37 : Board 15 Lampiran 38 : Foto Maket Bangunan skala 1:250 Lampiran 39 : Foto Maket Bangunan skala 1:250 Lampiran 40 : Foto Maket Potongan Detail skala 1:25 & Massing skala 1:500 Lampiran 41 : Foto maket Potongan Suasana skala 1:50 xvii

10 DAFTAR TABEL Tabel 2-1 jenis jenis sistem curtain wall Tabel 2-2 tabel perbandingan material ETFE dengan kaca dari berbagai properti Tabel 4-1 Tabel analisa makro site Tabel 4-2 Tabel analisa mikro site Tabel 4-3 Tabel program ruang kantor otomotif Tabel 4-4 Tabel program ruang untuk luxury retail xv