KEBIJAKAN SPMI POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEBIJAKAN SPMI POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA"

Transkripsi

1

2

3 KEBIJAKAN SPMI No. : KB/SPMI/01 Tanggal : Halaman : 1 dari 10 KEBIJAKAN SPMI Proses Penanggung Jawab Nama Jabatan Tanda Tangan 1. Perumus Wiediartini, SE, MT Perumus 2. Pemeriksa Ir. Wiwik Dwi Pratiwi, MT Pemeriksa 3. Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc, MRINA Direktur 4. Pengendali Wibowo Arnin P, ST. Kom Kepala Pusat Jaminan Mutu

4 KEBIJAKAN SPMI No. : KB/SPMI/01 Tanggal : Halaman : 2 dari Visi dan Misi PPNS 2. Tujuan dokumen tertulis kebijakan Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) : Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif mengimplementasikannya Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya : 1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability); 2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governanceprofessionalism); 3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara global (sustainability-professionalism); 4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good governance-sustainability). 5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/ atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value). Dokumen tertulis Kebijakan SPMI Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) dimaksudkan sebagai : 1. Sarana untuk mengkomunikasikan kepada seluruh pemangku kepentingan tentang SPMI yang berlaku di dalam lingkungan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya ; 2. Landasan dan arah dalam menetapkan semua standar dan manual atau prosedur dalam SPMI, serta dalam melaksanakan dan meningkatkan mutu SPMI; 3. Bukti otentik bahwa Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya telah memiliki dan melaksanakan SPMI sebagaimana diwajibkan menurut peraturan perundang - undangan. 3. Luas lingkup Kebijakan Kebijakan SPMI mencakup semua aspek penyelenggaraan pendidikan tinggi di PPNS, dengan fokus utama pada aspek pembelajaran dan aspek lain yang mendukung aspek pembelajaran. Fokus pada aspek pembelajaran ini dimaksudkan sebagai langkah awal atau perintis, sebab secara bertahap fokus dari luas lingkup kebijakan SPMI akan dikembangkan sehingga tidak hanya mencakup Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Standar Nasional Pendidikan, ditambah dengan

5 KEBIJAKAN SPMI No. : KB/SPMI/01 Tanggal : Halaman : 3 dari 10 Standar Penelitian, dan Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat), tetapi juga Standar Pendidikan Tinggi, baik standar dalam bidang akademik maupun nonakademik yang melampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi. 4. Pihak yang terkena kebijakan 5. Istilah dan definisi Kebijakan SPMI berlaku untuk semua organisasi PPNS, yaitu: organ pengelola, senat, jurusan, program studi, bagian, pusat, unit pelaksana teknik, dan task force. 1. Kebijakan adalah pernyataan tertulis yang menjelaskan pemikiran, sikap, pandangan dari institusi tentang sesuatu hal. 2. Kebijakan SPMI adalah pemikiran, sikap, pandangan PPNS mengenai SPMI yang berlaku di PPNS. 3. Manual SPMI adalah dokumen tertulis berisi petunjuk praktis tentang bagaimana menjalankan atau melaksanakan SPMI. 4. Standar SPMI adalah dokumen tertulis berisi kriteria, patokan, ukuran, spesifikasi, mengenai sesuatu yang harus dicapai / dipenuhi. 5. Evaluasi Diri adalah kegiatan setiap unit dalam PPNS secara periodik untuk memeriksa, menganalisis, dan menilai kinerjanya sendiri selama kurun waktu tertentu untuk mengetahui kelemahan dan kekurangannya. 6. Audit SPMI adalah kegiatan rutin setiap akhir tahun akademik yang dilakukan oleh auditor internal PPNS untuk memeriksa pelaksanaan SPMI dan mengevaluasi apakah seluruh standar SPMI telah dicapai / dipenuhi oleh setiap unit dalam lingkungan PPNS. 6. Rincian kebijakan Seluruh sivitas akademika Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya berkeyakinan bahwa SPMI bertujuan untuk : 1. Menjamin bahwa seluruh organisasi dan tata Kerja di PPNS dalam melaksanakan tugas dan fungsinya mengacu pada standar yang ditetapkan. 2. Menjamin bahwa setiap layanan pendidikan kepada mahasiswa dilakukan sesuai standar yang ditetapkan, sehingga apabila diketahui bahwa standar tersebut tidak bermutu atau terjadi penyimpangan antara kondisi riil dengan standar akan segera diperbaiki; 3. Mewujudkan transparansi dan akuntabilitas kepada masyarakat, khususnya orang tua / wali mahasiswa, tentang penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan standar yang ditetapkan; 4. Mengajak semua pihak dalam PPNS untuk bekerja mencapai tujuan dengan berpatokan pada standar dan secara berkelanjutan berupaya untuk meningkatkan mutu.

6 KEBIJAKAN SPMI No. : KB/SPMI/01 Tanggal : Halaman : 4 dari 10 Model Manajemen Pelaksanaan SPMI Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya : SPMI pada Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya dirancang, dilaksanakan, dan ditingkatkan mutunya berkelanjutan dengan berdasarkan pada model PDCA (Plan, Do, Check, Action). Dengan model ini, maka PPNS akan menetapkan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai melalui strategi dan serangkaian aktivitas yang tepat. Kemudian, terhadap pencapaian tujuan melalui strategi dan aktivitas tersebut akan selalu dimonitor secara berkala, dievaluasi, dan dikembangkan ke arah yang lebih baik secara berkelanjutan. Dengan model manajemen PDCA, maka setiap unit dalam lingkungan PPNS secara berkala harus melakukan proses evaluasi diri untuk menilai kinerjanya sendiri dengan menggunakan standar dan prosedur yang telah ditetapkan.. Terhadap hasil evaluasi diri tersebut, Direktur PPNS bersama dengan unit terkait akan membuat keputusan tentang langkah atau tindakan yang harus dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu. Melaksanakan SPMI dengan model manajemen PDCA juga mengharuskan setiap unit di PPNS bersikap terbuka, kooperatif, dan siap untuk diaudit atau diperiksa oleh tim auditor internal yang telah mendapat pelatihan khusus tentang audit SPMI. Audit yang dilakukan setiap akhir tahun akademik akan direkam dan dilaporkan kepada Direktur PPNS, untuk kemudian diambil tindakan tertentu berdasarkan hasil temuan dan rekomendasi dari tim auditor. Semua proses di atas dimaksudkan untuk menjamin bahwa setiap kegiatan penyelenggaraan pendidikan tinggi di PPNS terjamin mutunya, dan bahwa SPMI PPNS pun juga selalu dievaluasi untuk menemukan kekuatan dan kelemahannya sehingga dapat dilakukan perubahan ke arah perbaikan secara berkelanjutan. Hasil pelaksanaan SPMI dengan basis model manajemen PDCA adalah kesiapan PPNS beserta semua prodinya untuk mengikuti proses akreditasi atau penjaminan mutu eksternal baik oleh BAN- PT ataupun lembaga akreditasi asing yang kredibel. Prinsip Dalam Melaksanakan SPMI Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya: Untuk mencapai tujuan SPMI PPNS tersebut di atas dan juga untuk mewujudkan visi dan misi PPNS, maka sivitas akademika dalam melaksanakan SPMI di PPNS selalu berpedoman pada prinsip : 1. berorientasi kepada pemangku kepentingan internal dan eksternal; 2. mengutamakan kebenaran; 3. tanggungjawab sosial;

7 KEBIJAKAN SPMI No. : KB/SPMI/01 Tanggal : Halaman : 5 dari pengembangan kompetensi personel; 5. partisipatif dan kolegial; 6. keseragaman metode; 7. inovasi, belajar dan perbaikan secara berkelanjutan. Model Manajemen PDCA Strategi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya di dalam melaksanakan SPMI adalah: 1. Melibatkan secara aktif semua sivitas akademika sejak tahap perencanaan hingga tahap evaluasi dan tahap pengembangan SPMI; 2. Melibatkan pula organisasi profesi, alumni, dunia usaha dan pemerintahan sebagai pengguna lulusan, khususnya pada tahap penetapan standar SPMI; 3. Melakukan pelatihan secara terstruktur dan terencana bagi para dosen dan staf administrasi tentang SPMI, dan secara khusus pelatihan sebagai auditor internal; 4. Melakukan sosialisasi tentang fungsi dan tujuan SPMI kepada para pemangku kepentingan secara periodik. Pelaksanaan SPMI Organisasi PPNS disusun dengan mengacu pada Permendikbud No 6 thn 2014 tentang OTK (Organisasi dan Tata Kerja PPNS). Dan dengan ditetapkannya SPMI ini, maka setiap unit dalam lingkungan PPNS harus menjalankan standar pada SPMI melalui strategi yang ada dengan pencapaian yang bertahap. Pelaksanaan SPMI pada aras setiap Unit dan aras Politeknik Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya memiliki 3 jurusan yang mengelola 9 prodi, 2 unit kerja tingkat bagian politeknik, 2 pusat, 5 unit pelaksana teknik dan 9 Laboratorium. Politeknik menetapkan bahwa sejak tahun 2010 seluruh unit kerja

8 KEBIJAKAN SPMI No. : KB/SPMI/01 Tanggal : Halaman : 6 dari 10 akademik maupun non-akademik pada setiap aras harus melaksanakan SPMI dalam setiap aktivitasnya. Agar pelaksanaan SPMI pada semua unit dan aras tersebut dapat berjalan lancar dan terkoordinasi secara efektif, maka untuk siklus pertama SPMI yaitu dari tahun , Politeknik membentuk sebuah unit kerja baru yang secara khusus bertugas untuk menyiapkan, merencanakan, merancang, menetapkan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi dan mengembangkan SPMI. Berikut ini adalah uraian tentang struktur organisasi, tugas pokok, dan fungsi dari Unit SPMI. Dengan dibentuknya unit SPMI, maka struktur organisasi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya adalah sbb :

9 KEBIJAKAN SPMI No. : KB/SPMI/01 Tanggal : Halaman : 7 dari 10 A. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STD/SPMI/A.01 Standar Kompetensi Lulusan B. STANDAR ISI STD/SPMI/B.01 Standar Kurikulum STD/SPMI/B.02 Standar Beban Studi STD/SPMI/B.03 Standar Kalender Akademik C. STANDAR PROSES STD/SPMI/C.01 Standar Perkuliahan Teori STD/SPMI/C.02 Standar Perkuliahan Praktek STD/SPMI/C.03 Standar Perkuliahan On The Job Training STD/SPMI/C.04 Standar Perkuliahan Tugas Akhir STD/SPMI/C.05 Standar Surat Pendamping Ijasah D. STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN STD/SPMI/D.01 Standar Penilaian Proses Belajar oleh Institusi STD/SPMI/D.02 Standar Penilaian Proses Belajar oleh Dosen STD/SPMI/D.03 Standar Penilaian Proses Belajar oleh Mahasiswa 7. Daftar standar E. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN STD/SPMI/E.01 Standar Dosen STD/SPMI/E.02 Standar Tenaga Kependidikan F. STANDAR SARANA DAN PRASARANA STD/SPMI/F.01 Standar Sarana dan Prsarana G. STANDAR PENGELOLAAN STD/SPMI/G.01 Standar Pengelolaan Organisasi STD/SPMI/G.02 Standar Pengelolaan Operasional STD/SPMI/G.03 Standar Pengelolaan Akademik Kurikuler STD/SPMI/G.04 Standar Pengelolaan Akademik Ko-Kurikuler STD/SPMI/G.05 Standar Pengelolaan K3 dan Lingkungan STD/SPMI/G.06 Standar Pengelolaan Jasa Produksi STD/SPMI/G.07 Standar Pengelolaan Satuan Pengawas Internal STD/SPMI/G.08 Standar Pengelolaan Penerimaan Mahasiswa Baru

10 KEBIJAKAN SPMI No. : KB/SPMI/01 Tanggal : Halaman : 8 dari 10 H. STANDAR PEMBIAYAAN STD/SPMI/H.01 Standar Pembiayaan Investasi STD/SPMI/H.02 Standar Pembiayaan Operasional STD/SPMI/H.03 Standar Pembiayaan Personal I. STANDAR PENELITIAN STD/SPMI/I.01 Standar Penelitian J. STANDAR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT STD/SPMI/J.01 Standar Pengabdian pada Masyarakat Non Pelatihan Publik STD/SPMI/J.02 Standar Pengabdian pada Masyarakat Pelatihan Publik K. STANDAR SISTEM INFORMASI STD/SPMI/K.01 Standar Sistem Informasi L. STANDAR KEMAHASISWAAN STD/SPMI/L.01 Standar Organisasi Mahasiswa STD/SPMI/L.02 Standar Kesejahteraan dan Bakti Sosial M. STANDAR KERJASAMA STD/SPMI/M.01 Standar Kerjasama 8. Daftar manual / prosedur / SOP 9. Referensi 1. UU 20 thn 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. UU 12 thn 2012 tentang Pendidikan Tinggi 3. Peraturan Presiden RI No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. 4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi. 6. Permendikbud No 6 Thn 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja PPNS 7. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2014 Tentang Statuta Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya 8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen 9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 tahun 2009 Tentang Dosen 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2007 Tentang Sertifikasi Dosen. 11. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 65 Tahun 2005 Tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal.

11 KEBIJAKAN SPMI No. : KB/SPMI/01 Tanggal : Halaman : 9 dari Peraturan Presiden no 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah 13. Peraturan Pemerintah RI Nomer 27 tahun 2014 (jo PP No 6 tahun 2006) tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah. 14. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/Pmk.06/2007 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, Dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara. 15. PP No 53 tahun 2010 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil 16. Peraturan Mendikbud No 16 tahun 2012 tentang Kode Etik Pegawai di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 17. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 Tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi 18. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 26/Dikti/Kep/2002 Tentang Pelarangan Organisasi Ekstra Kampus atau Partai Politik dalam Kehidupan Kampus 19. PP No. 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen K3 20. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI no.kep 245/MEN/1990 tentang Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja 21. Kepmenaker No.1/MEN/1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja 22. Permenaker No. 03/MEN/1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan. 23. PermenPan No.46 tahun 2013 tentang perubahan atas PerMenPan No.17 tahun 2013 tentang Jabatan fungsional dosen dan angka kreditnya. 24. Peraturan bersama Mendikbud dan Kepala BKN No. 004/VIII/PB/2014 dan No.24 tahun 2014 tentang Jabatan fungsional dosen dan angka kreditnya. 25. Permendikbud No.92 tahun 2014 tentang petunjuk teknis pelaksanaan penilaian angka kredit jabatan fungsional dosen. 26. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan 27. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan 28. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2007 tentang Kerja Sama Perguruan Tinggi di Indonesia dengan Perguruan Tinggi atau Lembaga Lain di Luar Negeri 29. Peraturan Presiden (PP) Nomor 103 Tahun 2007 tentang Konvensi Regional Mengenai Pengakuan Studi, Ijazah Dan Gelar Pendidikan Tinggi Di Asia Dan Pasifik 30. Keputusan Direktur PPNS Nomor: 3663/K12/PP/2009 tentang Kode Etik Dosen 31. Surat Keputusan Direktur PPNS No. 4014/PL19/DT/2013 tentang Pedoman Akademik & Kemahasiswaan PPNS 32. BAN PT - Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi 33. BAN PT - Akreditasi Program Studi 34. Renstra Kemendikbud

12 KEBIJAKAN SPMI No. : KB/SPMI/01 Tanggal : Halaman : 10 dari Tim Pengembangan SPMI-PT, Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi, Bahan Pelatihan, Dirjen Dikti, Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT), Dirjen Dikti, Kemendiknas, 2010

13 MANUAL SPMI No. : M.Pntp/Std/01 Tanggal : Halaman : 1 dari 4 MANUAL PENETAPAN STANDAR Proses Penanggung Jawab Nama Jabatan Tanda Tangan Perumusan Wiediartini, SE, MT Perumus Pemeriksaan Ir. Wiwik Dwi Pratiwi, MT. Pemeriksa Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc, MRINA Direktur Pengendalian Wibowo Arnin P, ST. Kom Kepala Pusat Jaminan Mutu

14 MANUAL SPMI No. : M.Pntp/Std/01 Tanggal : Halaman : 2 dari 4 1. Visi dan Misi PPNS Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) : Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif mengimplementasikannya Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya : 1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability); 2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governanceprofessionalism); 3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara global (sustainability-professionalism); 4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good governance-sustainability). 5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/ atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value). 2. Tujuan Manual Untuk merancang, merumuskan, dan menetapkan standar 3. Luas Lingkup Manual dan Penggunaannya Manual ini berlaku: 1. Ketika sebuah standar pertama kali hendak dirancang, dirumuskan, dan ditetapkan; 2. Untuk semua standar. 4. Definisi dan istilah 1. Merancang standar adalah olah pikir untuk menghasilkan standar tentang hal apa yang dibutuhkan dalam SPMI. Kegiatan ini dapat berupa elaborasi / menjabarkan 8 standar Standar Nasional Pendidikan, ditambah dengan Standar Nasional Penelitian, dan Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat. menjadi berbagai standar lain yang mengatur berbagai aspek secara lebih rinci;

15 MANUAL SPMI No. : M.Pntp/Std/01 Tanggal : Halaman : 3 dari 4 2. Merumuskan standar adalah menuliskan isi setiap standar ke dalam bentuk pernyataan lengkap dan utuh dengan menggunakan rumus Audience, Behaviour, Competence, dan Degree (ABCD). 3. Menetapkan standar adalah tindakan berupa persetujuan dan pengesahan standar sehingga standar dinyatakan berlaku; 4. Studi pelacakan adalah identifikasi terhadap adanya kebutuhan dari suatu kegiatan atau aktivitas pada suatu unit kerja yang membutuhkan adanya standar dalam pelaksanaannya. 5. Uji publik adalah proses mendapatkan masukan pada draft standar dari pemangku kepentingan internal dan atau eksternal yang berkaitan dengan standar yang dibuat. 5. Langkah- Langkah atau Prosedur 1. Jadikan visi dan misi PPNS sebagai titik tolak dan tujuan akhir, mulai dari merancang hingga menetapkan standar. 2. Kumpulkan dan pelajari isi semua peraturan perundang-undangan yang relevan dengan aspek kegiatan yang hendak dibuatkan standarnya. 3. Catat apa yang menjadi norma hukum atau syarat yang tercantum dalam peraturan perundang- undangan yang tidak dapat disimpangi. 4. Lakukan evaluasi diri dengan menerapkan SWOT analysis. 5. Laksanakan studi pelacakan atau survey tentang aspek yang hendak dibuatkan standarnya itu, terhadap pemangku kepentingan internal dan/atau eksternal. 6. Lakukan analisis hasil dari langkah no.2 hingga 4 dengan mengujinya terhadap visi dan misi PPNS. 7. Rumuskan draft awal standar yang bersangkutan dengan menggunakan rumus ABCD. 8. Lakukan uji publik atau sosialisasi draft standar dengan mengundang pemangku kepentingan internal dan/atau eksternal untuk mendapatkan saran. 9. Rumuskan kembali pernyataan standar dengan memerhatikan hasil dari no. 8

16 MANUAL SPMI No. : M.Pntp/Std/01 Tanggal : Halaman : 4 dari Lakukan pengeditan dan verifikasi pernyataan standar untuk memastikan tidak ada kesalahan gramatikal atau kesalahan penulisan. 11. Sahkan dan berlakukan standar melalui penetapan dalam bentuk keputusan. 6. Kualifikasi Pejabat/Petugas yang menjalankan SOP Tim SPMI PT atau Unit khusus SPMI sebagai perancang dan koordinator, dengan melibatkan unit terkait, masing-masing sesuai dengan tugas, kewenangan dan bidang keahliannya. 7. Catatan Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa: 1. Daftar peraturan perundang-undangan yang berlaku yang berkaitan dengan standar yang dibuat. 2. Ketersediaan peraturan perundang-undangan yang tersebut pada poin Formulir / Template standar. 8. Referensi 1. Tim Pengembangan SPMI-PT, Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi, Bahan Pelatihan, Dirjen Dikti, Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT), Dirjen Dikti, Kemendiknas, 2010.

17 MANUAL SPMI No. : M.Plks/Std/02 Tanggal : Halaman : 1 dari 3 MANUAL PELAKSANAAN/PEMENUHAN STANDAR Proses Perumusan Pemeriksaan Penetapan Pengendalian Penanggung Jawab Nama Jabatan Tanda Tangan

18 MANUAL SPMI No. : M.Plks/Std/02 Tanggal : Halaman : 2 dari 3 1. Visi dan Misi Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) : Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif mengimplementasikannya Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya : 1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability); 2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governanceprofessionalism); 3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara global (sustainability-professionalism); 4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good governance-sustainability). 5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/ atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value). 2. Tujuan Manual Untuk melaksanakan/memenuhi standar SPMI di PPNS 3. Luas Lingkup Manual dan Penggunaannya Manual ini berlaku: 1. Ketika sebuah standar harus dilaksanakan dalam kegiatan atau aktivitas pada suatu unit. 2. Untuk semua standar SPMI 4. Definisi dan istilah 1. Melaksanakan standar adalah ukuran, spesifikasi, patokan, sebagaimana dinyatakan dalam pernyataan standar yang harus dipatuhi, dikerjakan, dipenuhi pencapaiannya.

19 MANUAL SPMI No. : M.Plks/Std/02 Tanggal : Halaman : 3 dari Langkah-Langkah atau Prosedur 1. Lakukan persiapan teknis dan/atau administratif sesuai dengan isi standar. 2. Sosialisasikan isi standar kepada seluruh dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa, secara periodik dan konsisten. 3. Siapkan dan tuliskan dokumen tertulis sesuai dengan dokumen terkait pada standar tersebut, baik berupa Instruksi Kerja/Prosedur/SOP, buku pedoman, formulir ataupun dokumen lain sesuai isi standar. 4. Laksanakan kegiatan dengan sesuai standar sebagai acuan kerja, dengan menggunakan strategi pencapaian untuk mencapai standar dan indikator sebagai tolok ukur pencapaian. 6. Kualifikasi Pejabat/Petugas yang menjalankan SOP Pihak yang harus melaksanakan standar adalah: 1. Unit khusus SPMI sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, dan/atau 2. Unit kerja dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar yang bersangkutan, dan/atau 3. Mereka yang secara eksplisit disebut di dalam pernyataan standar yang bersangkutan. 7. Catatan Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis seperti yang tercantum pada dokumen terkait pada setiap standar. 8. Referensi 1. Tim Pengembangan SPMI-PT, Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi, Bahan Pelatihan, Dirjen Dikti, Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT), Dirjen Dikti, Kemendiknas, 2010.

20 MANUAL SPMI No. : M.Pgdl/Std/03 Tanggal : Halaman : 1 dari 4 MANUAL PENGENDALIAN STANDAR Proses Penanggung Jawab Nama Jabatan Tanda Tangan Perumusan Wiediartini, SE, MT Perumus Pemeriksaan Ir. Wiwik Dwi Pratiwi, MT. Pemeriksa Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc, MRINA Direktur Pengendalian Wibowo Arnin P, ST. M. Kom Kepala Pusat Jaminan Mutu

21 MANUAL SPMI No. : M.Pgdl/Std/03 Tanggal : Halaman : 2 dari 4 1. Visi dan Misi Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) : Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif mengimplementasikannya Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya : 1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability); 2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governanceprofessionalism); 3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara global (sustainability-professionalism); 4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good governance-sustainability). 5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/ atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).. 2. Tujuan Manual Untuk mengendalikan pelaksanaan standar sehingga isi standar dapat tercapai/terpenuhi. 3. Luas Lingkup Manual dan Penggunaannya Manual ini berlaku: 1. Ketika pelaksanaan isi standar memerlukan pemantauan atau pengawasan, pengecekan atau pemeriksaan, dan evaluasi secara rutin dan terus menerus 2. Untuk semua standar. 4. Definisi dan istilah 1. Pemantauan atau monitoring adalah mengamati suatu proses atau suatu kegiatan dengan maksud untuk mengetahui apakah proses atau kegiatan tersebut berjalan sesuai dengan apa yang diharuskan dalam isi standar.

22 MANUAL SPMI No. : M.Pgdl/Std/03 Tanggal : Halaman : 3 dari 4 2. Pemeriksaan adalah kegiatan mengecek atau mengaudit secara detil semua aspek dari penyelenggaraan pendidikan yang dilakukan secara berkala, untuk mencocokkan apakah semua aspek penyelenggaraan pendidikan tersebut telah berjalan sesuai dengan isi standar. 5. Langkah-Langkah atau Prosedur 1. Lakukan pemantauan secara periodik, misalnya harian, mingguan, bulanan, atau semesteran terhadap pelaksanaan isi standar dalam semua aspek kegiatan penyelenggaraan pendidikan.` 2. Catat atau rekam semua temuan berupa penyimpangan, kelalaian, kesalahan, atau sejenisnya dari penyelenggaraan pendidikan yang tidak sesuai dengan isi standar. 3. Catat pula bila ditemukan ketidaklengkapan dokumen terkait seperti yang tercantum pada standar. 4. Catat jika formulir, dsbnya yang dibutuhkan dari setiap standar tidak digunakan. 5. Periksa dan pelajari alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan dari isi standar, atau bila isi standar belum dapat atau gagal dicapai. 6. Ambil tindakan korektif terhadap setiap pelanggaran atau penyimpangan dari isi standar. 7. Catat atau rekam semua tindakan korektif yang diambil. 8. Pantau terus menerus efek dari tindakan korektif tersebut, misal: apakah kemudian penyelenggaraan pendidikan kembali berjalan sesuai dengan isi standar. 9. Buat laporan tertulis secara periodik tentang semua hal yang menyangkut pengendalian standar seperti diuraikan di atas. 10. Laporkan hasil dari pengendalian standar itu kepada pimpinan unit kerja dan Direktur PPNS, disertai saran atau rekomendasi. 6. Kualifikasi Pejabat/Petugas yang menjalankan Pihak yang harus melaksanakan standar adalah: 1. Unit khusus SPMI sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, dan/atau

23 MANUAL SPMI No. : M.Pgdl/Std/03 Tanggal : Halaman : 4 dari 4 SOP 2. Unit kerja dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar yang bersangkutan, dan/atau 3. Mereka yang secara eksplisit disebut di dalam pernyataan standar yang bersangkutan. 7. Catatan Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa: 1. Instruksi Kerja/Prosedur / SOP audit 2. Formulir Evaluasi Diri 3. Formulir/borang temuan hasil pemeriksaan/audit. 8. Referensi 1. Tim Pengembangan SPMI-PT, Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi, Bahan Pelatihan, Dirjen Dikti, Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT), Dirjen Dikti, Kemendiknas, 2010.

24 MANUAL SPMI No. : M.Pnkt/Std/04 Tanggal : Halaman : 1 dari 3 MANUAL PENGEMBANGAN/PENINGKATAN STANDAR Proses Penanggung Jawab Nama Jabatan Tanda Tangan Perumusan Wiediartini, SE, MT Perumus Pemeriksaan Ir. Wiwik Dwi Pratiwi, MT. Pemeriksa Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc, MRINA Direktur Pengendalian Wibowo Arnin, ST. M.Kom Kepala Pusat Jaminan Mutu

25 MANUAL SPMI No. : M.Pnkt/Std/04 Tanggal : Halaman : 2 dari 3 1. Visi dan Misi Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) : Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif mengimplementasikannya Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya : 1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability); 2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governanceprofessionalism); 3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara global (sustainability-professionalism); 4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good governance-sustainability). 5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/ atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value). 2. Tujuan Manual Untuk secara berkelanjutan meningkatkan mutu setiap standar setiap berakhirnya siklus masing-masing standar. 3. Luas Lingkup Manual dan Penggunaannya Manual ini berlaku: 1. Ketika pelaksanaan isi setiap standar dalam satu siklus berakhir, dan kemudian standar tersebut ditingkatkan mutunya. Siklus setiap standar dapat ditentukan secara seragam atau berbeda-beda. Misalnya satu siklus adalah semesteran, tahunan, atau 5 tahunan; 2. Untuk semua standar. 4. Definisi dan istilah 1. Pengembangan atau peningkatan standar adalah upaya untuk mengevaluasi dan memperbaiki mutu dari isi standar, secara periodik dan berkelanjutan.

26 MANUAL SPMI No. : M.Pnkt/Std/04 Tanggal : Halaman : 3 dari 3 2. Evaluasi standar adalah tindakan menilai isi standar didasarkan, antara lain, pada a. hasil pelaksanaan isi standar pada waktu sebelumnya; b. perkembangan situasi dan kondisi PPNS, tuntutan kebutuhan pemangku kepentingan PPNS dan masyarakat pada umumnya, c. relevansinya dengan visi dan misi PPNS. 3. Siklus standar adalah durasi atau masa berlakunya suatu standar sesuai dengan aspek yang diatur didalamnya. 5. Langkah-Langkah atau Prosedur 1. Pelajari laporan hasil pengendalian standar. 2. Selenggarakan rapat atau forum diskusi untuk mendiskusikan hasil laporan tersebut, dengan mengundang unit kerja yang terkait. 3. Evaluasi isi standar 4. Lakukan revisi isi standar sehingga menjadi standar baru. 5. Tempuh langkah atau prosedur yang berlaku dalam penetapan standar. 6. Kualifikasi Pejabat/Petugas yang menjalankan SOP Pihak yang harus mengembangkan standar adalah: Unit khusus SPMI sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, bekerja sama dengan unit yang terkait seperti yang tercantum pada standar yang bersangkutan. 7. Catatan Manual ini digunakan secara bersamaan dengan Manual Penetapan Standar (M.Pntp/Std/01) 8. Referensi 1. Tim Pengembangan SPMI-PT, Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi, Bahan Pelatihan, Dirjen Dikti, Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT), Dirjen Dikti, Kemendiknas, Manual Penetapan Stándar (M.Pntp/Std/01)

27 No. : STD/SPMI/A.01 Tanggal : Halaman : 1 dari 7 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN Proses Penanggung Jawab Nama Jabatan Tanda Tangan Perumusan Wibowo Arnin, ST, M.kom Emy Sofia, ST, MT Perumus Pemeriksaan Ir. Ratna Budiawati, MA Pemeriksa Standar Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc., MRINA Direktur Pengendalian Wibowo Arnin Putranto, ST., M.Kom Kepala Pusat Jaminan Mutu

28 No. : STD/SPMI/A.01 Tanggal : Halaman : 2 dari 7 1. Visi dan Misi Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) : Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif mengimplementasikannya Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya : 1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability); 2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism); 3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara global (sustainability-professionalism); 4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good governance-sustainability). 5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/ atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value). 2. Definisi Istilah 1. Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan. 2. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. 3. Kompetensi adalah seperangkat sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh Peserta Didik setelah mempelajari suatu muatan pembelajaran, menamatkan suatu program, atau menyelesaikan satuan pendidikan tertentu. 4. Supervisor adalah seseorang yang menangani orang - orang yang memproduksi dan atau melakukan kinerja pelayanan. Seorang supervisor bertanggung jawab untuk hasil atas orang-orang yang diawasi terutama mutu dan jumlah dari produk dan pelayanan.

29 No. : STD/SPMI/A.01 Tanggal : Halaman : 3 dari 7 5. Teknisi Senior adalah pekerja terlatih yang menguasai bidang teknologi tertentu dan lebih banyak memahami teori bidang tersebut. 6. Ahli Rancang adalah seorang pekerja yang ahli atau mampu untuk membuat atau merancang suatu bentuk barang atau sistem yang hasilnya dapat digunakan. 7. TOEIC (Test of English for International Communication) adalah tes kompetensi bahasa Inggris yang didesain khusus untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris sehari hari yang digunakan oleh pekerja dalam lingkup internasional. 3. Rasional Agar dapat mencapai misi Politeknik Perkapalan Negeri Perkapalan khusunya misi yang pertama, yaitu melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan & kesehatan kerja, maka Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya sebagai pelaksanaan dari pelayanan tri dharma perguruan tinggi khususnya bidang akademik perlu membuat standar kompetensi lulusan yang mampu mengakomodasi kepentingan dari kalangan profesi, pengguna lulusan dan masyarakat umum, sesuai dengan misi ketiga yaitu, membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara global. Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan tinggi sebagaimana diamanahkan pada Permendikbud No.49 tahun 2014 merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan, yang akan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pembelajaran, standar dosen dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan dan standar pembiayaan pembelajaran. 4. Pernyataan Isi Standar 1. Kompetensi Lulusan Pendidikan Tinggi berdasarkan KKNI untuk jenjang D-III dan jenjang D-IV di PPNS dapat dijabarkan sebagai berikut : 1.1. Jenjang pendidikan D-III masuk kedalam level 5, yaitu : a. Lulusan PPNS harus dapat menyelesaikan pekerjaan dengan minimal 3 variabel. b. Lulusan PPNS mampu menyelesaikan permasalahan dengan memilih metode terkait dan menganalisa data. c. Lulusan PPNS mampu menunjukkan hasil kinerja yang dapat terukur (waktu, operasi dan fungsi). d. Lulusan PPNS mampu menguasai konsep teoritis untuk menyelesaikan masalah prosedural dengan jumlah parameter tertentu. e. Lulusan PPNS mampu mengelola kelompok kerja (minimal lima orang) dan dapat membuat laporan tertulis sesuai dengan aturan penulisan yang berlaku.

30 No. : STD/SPMI/A.01 Tanggal : Halaman : 4 dari Jenjang pendidikan D-IV masuk kedalam level 6, dimana lulusan mempunyai keahlian level 5 dan ditambah : a. Lulusan PPNS mampu memanfaatkan IPTEKS terbaru dalam bidang keahlian- untuk menyelesaikan pekerjaannya. b. Lulusan PPNS mampu beradaptasi terhadap segala situasi dalam menyelesaikan masalah dan dapat mengambil keputusan strategis berdasar analisa informasi. 2. Kompetensi Lulusan Pendidikan Tinggi yang diterapkan oleh PPNS akan menunjang jenjang karir lulusan sebagai berikut : Jenjang Jenjang Karir Lulusan Pendidikan Teknisi Senior Supervisor Ahli Rancang D-III D-IV 2.1. Lulusan jenjang D-III minimal dapat menduduki jabatan sebagai teknisi senior (pada industri menengah dan besar) atau paling tinggi sebagai supervisor (pada industri kecil) Lulusan jenjang D-IV minimal dapat menduduki jabatan sebagai supervisor (pada industri menengah dan besar) atau paling tinggi sebagai ahli rancang (pada industri kecil). 3. Kompetensi mahasiswa dalam Bahasa Inggris di tunjukkan dengan nilai TOEIC 5. Strategi Pencapaian dan Pengendalian Standar 1. Ketua Jurusan, Ketua Program Studi dan tim kurikulum melakukan rapat koordinasi untuk menentukan / mengkaji ulang kurikulum setiap akhir tahun ajaran untuk menyesuaikan dengan kompetensi lulusan yang telah ditetapkan dan sesuai dengan Pedoman Kompetensi Program Studi. 2. Tiap Program Studi melakukan uji kompetensi untuk menilai kompetensi mahasiswa sesuai dengan kompetensi lulusan masing masing program studi. 3. Agar mahasiswa yang mengikuti uji kompetensi dapat lulus dengan sekali uji kompetensi, maka diadakan kelas penyegaran materi untuk uji kompetensi terkait sesuai kompetensi dari program studi masing masing. 4. Nilai minimal mata kuliah utama yang menjadi kompetensi masing masing program studi adalah nilai C. 5. Untuk membantu pencapaian nilai minimal 500 dalam kompetensi bahasa Inggris (TOEIC), maka UPT Bahasa menyediakan fasilitas pemberian kursus untuk semua mahasiswa.

31 No. : STD/SPMI/A.01 Tanggal : Halaman : 5 dari 7 6. Indikator 1. Jumlah mahasiswa (dalam %) yang mendapat nilai minimal C untuk mata kuliah utama (sesuai kompetensi program studi) dalam tiap kelas. 2. Jumlah mahasiswa (dalam %) yang mendapat nilai 500 dalam uji kemampuan Bahasa Inggris (TOEIC) dengan sekali tes. 3. Jumlah mahasiswa (dalam %) yang lulus uji kompetensi dengan satu kali proses uji kompetensi 4. Persentase lulusan yang mendapatkan pekerjaan sesuai dengan kompetensinya 7. Dokumen terkait 1. Pengendalian Perancangan dan Pengembangan Kurikulum Program Studi 2. Pedoman Kompetensi Program Studi 3. Prosedur Pelaksanaan Uji Kompetensi 4. Prosedur pelaksanaan tracer study 8. Referensi 1. UU No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. UU No. 12 tahun 2012, tentang Pendidikan Tinggi. Pasal terkait yaitu pasal 44 yang membahas tentang Sertifikasi Profesi dan Sertifikasi Kompetensi. 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi. 4. Permendikbud No.49 tahun 2014, tentang Standar Nasional Pedidikan Tinggi. Pasal terkait yaitu pasal 5, 6 dan 7 yang membahas tentang Standar Kompetensi Lulusan. 5. Peraturan Presiden RI No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. 9. Penanggungjawab dan pihak terkait 1. Direktur 2. Wakil Direktur I 3. Ketua Jurusan/Koordinator Program Studi 4. Ka Lab/Ka Unit 5. Dosen 6. Tenaga kependidikan 7. Mahasiswa 8. Kepala Penjaminan Mutu

32 No. : STD/SPMI/A.01 Tanggal : Halaman : 6 dari 7 LAMPIRAN : STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

33 No. : STD/SPMI/A.01 Tanggal : Halaman : 7 dari 7 LAMPIRAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN No Indikator Capaian 1 Jumlah variabel dari pekerjaan yang dilakukan 3 Jumlah parameter permasalahan yang dapat diselesaikan 4 Jumlah personal kelompok kerja yang dikelola 5 Jumlah mahasiswa (dalam %) yang mendapat nilai minimal C untuk mata kuliah utama (sesuai kompetensi program studi) dalam tiap kelas. 6 Jumlah mahasiswa (dalam %) yang mendapat nilai 500 dalam uji kemampuan Bahasa Inggris (TOEIC) 7 Jumlah mahasiswa (dalam %) yang lulus uji kompetensi dengan satu kali proses uji kompetensi D-III D-IV D-III D-IV D-III D-IV % 8% 5% 25% 35% 50% 25% 35% 50%

34 No. : STD/SPMI/B.01 Tanggal : Halaman : 1 dari 8 STANDAR ISI KURIKULUM Proses Penanggung Jawab Nama Jabatan Tanda Tangan Perumusan Adi Wirawan H, ST, MT Wiediartini, SE, MT Perumus Pemeriksaan Moh. Miftachul Munir, ST, MT Pemeriksa Standar Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc, MRINA Direktur Pengendalian Wibowo Arnin P, ST., M.Kom Kepala Pusat Jaminan Mutu

35 No. : STD/SPMI/B.01 Tanggal : Halaman : 2 dari 8 1. Visi dan Misi PPNS Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) : Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif mengimplementasikannya Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya : 1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability); 2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism); 3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara global (sustainability-professionalism); 4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good governance-sustainability). 5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/ atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value). 2. Definisi Istilah 1. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) adalah satuan standar yang meliputi Standar Nasional Pendidikan, ditambah dengan Standar Nasional Penelitian dan Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat. 2. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang pembelajaran pada jenjang pendidikan tinggi di perguruan tinggi di seluruh wilayah hokum Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. 4. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi. 5. Program Studi Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi. 6. Panduan Penyusunan/Pemutakhiran Kurikulum PPNS merupakan sebuah acuan

36 No. : STD/SPMI/B.01 Tanggal : Halaman : 3 dari 8 bagi program studi di lingkungan PPNS untuk menyusun atau memutakhirkan kurikulum, dimana di dalamnya mencakup paling tidak panduan dan format menyusun capaian pembelajaran, panduan dan format pemetaan bahan kajian dan penyusunan bahan kajian, panduan dan format untuk mengkaji kesesuaian mata kuliah dengan rumusan sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus dan pengetahuan, panduan dan format menentukan skema pembentukan mata kuliah, panduan dan format menentukan kode mata kuliah, panduan dan format menyusun struktur kurikulum, dan panduan menetapkan besarnya SKS setiap mata kuliah. 7. Standar Kompetensi Lulusan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang diyantakan dalam rumusan capaian pembelajaran. 8. Satu sks setara dengan 160 (seratus enam puluh) menit kegiatan belajar per minggu per semester. 9. Sikap merupakan perilaku benar dan berbudaya sebagai hasil dari internalisasi dan aktualisasi nilai dan norma yang tercermin dalam kehidupan spiritual dan sosial melalui proses pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran. 10. Pengetahuan merupakan penguasaan konsep, teori, metode, dan/atau falsafah bidang ilmu tertentu secara sistematis yang diperoleh melalui penalaran dalam proses pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran. 11. Keterampilan merupakan kemampuan melakukan unjuk kerja dengan menggunakan konsep, teori, metode, bahan, dan/atau instrumen, yang diperoleh melalui pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran. 12. Ketrampilan Umum sebagai kemampuan kerja umum yang wajib dimiliki oleh setiap lulusan dalam rangka menjamin kesetaraan kemampuan lulusan sesuai tingkat program dan jenis pendidikan tinggi. 13. Keterampilan khusus sebagai kemampuan kerja khusus yang wajib dimiliki oleh setiap lulusan sesuai dengan bidang keilmuan program studi. 14. Beban normal belajar adalah 8 (delapan) jam per hari atau 48 (empat puluh delapan) jam per minggu setara dengan 18 (delapan belas) sks per semester, sampai dengan 9 (sembilan) jam per hari atau 54 (lima puluh empat) jam per minggu setara dengan 20 (dua puluh) sks per semester. 15. Semester merupakan satuan waktu kegiatan pembelajaran efektif selama 16 (enam belas) minggu 16. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) adalah rencana materi pengajaran disetiap pertemuan yang dikembangkan dan dipersiapkan oleh dosen pengajar secara mandiri atau bersama (dalam kelompok keahlian bidang ilmu) dan disampaikan pada awal dan/atau setiap perkuliahan.

37 No. : STD/SPMI/B.01 Tanggal : Halaman : 4 dari Metode pembelajaran yang dapat dipilih untuk pelaksanaan pembelajaran mata kuliah antara lain: diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, atau metode pembelajaran lain, yang dapat secara efektif memfasilitasi pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. 3. Rasional Salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh PPNS adalah menghasilkan lulusan dengan kompetensi yang sesuai dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan sesuai dengan kebutuhan industri maritim dan / atau industri penunjang kemaritiman. Salah satu upaya yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah selalu berupaya untuk memutakhirkan kurikulum yang diimplementasikan dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan karena kurikulum merupakan nilai kualitas yang akan menjamin pelaksanaan proses pembelajaran dalam rangka menghasilkan lulusan yang berkualitas. Agar proses pemutakhiran kurikulum dapat berjalan sesuai rencana dan menghasilkan kurikulum yang berkualitas, maka dipandang perlu membuat sebuah standar tentang bagaimana proses pemutakhiran kurikulum tersebut dilakukan. Cakupan yang terdapat di dalam standar kurikulum harus mencakup semua kriteria minimal yang mencerminkan nilai kualitas standar isi sebagaimana telah dituangkan dalam Permendiknas No 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. 4. Pernyataan Isi Standar 1. Ketentuan Umum 1.1. Bahwa semua kurikulum yang dijalankan oleh setiap program studi di lingkungan PPNS harus mengacu pada Visi, Misi dan Tujuan PPNS yang telah ditetapkan Bahwa proses penyusunan atau pemutakhiran kurikulum dilakukan mengacu pada ketentuan Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang terdapat di dalam Permendiknas No. 49 tahun Dalam rangka proses penyusunan dan pemutakhiran kurikulum yang efisien, maka perlu dibuat sebuah Panduan Penyusunan/ Pemutakhiran Kurikulum Kurikulum suatu program studi disusun atas dasar upaya program studi tersebut untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang telah ditetapkan Bahwa semua upaya program studi dalam menyusun atau memutakhirkan wajib menggunakan buku Panduan Penyusunan/ Pemutakhiran Kurikulum yang ditetapkan oleh Direktur PPNS Penetapan besarnya beban 1 SKS yang digunakan sepenuhnya harus mengikuti ketentuan Permendiknas No.49 Tahun 2014 Bagian Keempat Pasal 15 ayat (2) dan Pasal 16.

38 No. : STD/SPMI/B.01 Tanggal : Halaman : 5 dari Penetapan besarnya beban normal mahasiswa dan jumlah minimal SKS yang harus ditempuh untuk masing-masing program pendidikan sepenuhnya mengikuti ketentuan Permendiknas No.49 Tahun 2014 Bagian Keempat Pasal Struktur Kurikulum 2.1. Satu kesatuan kurikulum pada setiap program studi paling tidak mencakup: a. Rumusan capaian pembelajaran masing-masing program studi; b. Struktur mata kuliah; c. Silabus; d. Dokumen Rencana Pembelajaran Semester tiap mata kuliah; paling tidak mencakup: Nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama dosen pengampu; Capaian pembelajaran per mata kuliah; Kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan; Bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai; Metode pembelajaran; Waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran; Pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester; Kriteria, indikator, dan bobot penilaian; dan Daftar referensi yang digunakan. 3. Mekanisme Penyusunan / Pemutakhiran Kurikulum 3.1. Proses penyusunan atau pemutakhiran kurikulum di lingkungan PPNS dilakukan oleh Tim Kurikulum PPNS dan Tim Kurikulum program studi, dimana Tim Kurikulum PPNS dibentuk dan ditetapkan oleh Wakil Direktur Bidang Akademik dan Tim Kurikulum Program Studi dibentuk dan ditetapkan oleh masing-masing Ketua Program Studi Tim Kurikulum (PPNS dan Program Studi) terdiri sekurang-kurangnya 4 (empat) orang dosen Proses penyusunan atau pemutakhiran kurikulum diawali dengan tahapan perumusan capaian pembelajaran (CP) sesuai KKNI, kemudian diikuti dengan tahap pembentukan bahan kajian dan penyusunan mata kuliah

39 No. : STD/SPMI/B.01 Tanggal : Halaman : 6 dari 8 dan tahap penyusunan struktur/kerangka kurikulum Beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam merumuskan capaian pembelajaran (CP) adalah sebagai berikut: a. Bagi program studi lama yang telah beroperasi: Melakukan evaluasi terhadap kurikulum lama dengan cara mengkaji seberapa jauh capaian pembelajaran sesuai dengan KKNI telah terbukti dimiliki oleh lulusan, dan dapat beradaptasi terhadap perkembangan kehidupan; Informasi untuk pengkajian ini bisa didapatkan melalui penelusuran lulusan, masukan pemangku kepentingan, asosiasi profesi/keilmuan, dan perkembangan keilmuan/ keahlian. Dalam tahap ini akan dihasilkan rumusan capaian pembelajaran baru. b. Pada program studi baru, Melakukan analisis SWOT, penetapan visi keilmuan prodi, melalui kebijakan universitas (PPNS) dalam pengembangan prodi; Melakukan analisis kebutuhan, serta mempertimbangkan masukan pemangku kepentingan, asosiasi profesi/keilmuan. c. Bahwa semua rumusan capaian pembelajaran yang dihasilkan baik oleh program studi lama maupun program studi baru harus memenuhi ketentuan yang tercantum dalam SNPT dan KKNI, dimana di dalamnya memuat unsur sikap, pengetahuan, keterampilan umum dan keterampilan khusus Beberapa ketentuan yang harus diperhatikan pada tahap pembentukan dan penyusunan mata kuliah adalah sebagai berikut: Tahap awal adalah merumuskan ketrampilan khusus yang harus dikuasai oleh lulusan Perumusan ketrampilan khusus harus didukung dengan tahap rumusan pengetahuan yang harus dikuasai (diajarkan) dari suatu program studi diurai menjadi bahan kajian dan ditetapkan tingkat penguasan, keluasan, dan kedalamannya Penetapan ini perlu melibatkan kelompok/bidang/lab. yang ada di program studi, dengan mengacu pada rumpun, cabang, dan ranting keilmuan yang terkait dengan prodi Untuk membungkus bahan kajian menjadi mata kuliah, harus dimulai dengan membuat matrik antara rumusan capaian pembelajaran (sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus)

40 No. : STD/SPMI/B.01 Tanggal : Halaman : 7 dari 8 dengan bahan kajian, untuk menjamin keterkaitan keduanya Penetapan besaran sks sebuah mata kuliah didasarkan pada perkiraan waktu yang dibutuhkan oleh mahasiswa untuk dapat memenuhi (bagian) capaian pembelajaran yang dibebankan pada mata kuliah tersebut Beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam tahap penyusunan struktur/kerangka kurikulum adalah sebagai berikut: Tahap ini adalah suatu tahap menyusun mata kuliah ke dalam semester; Pola susunan mata kuliah perlu memperhatikan hal berikut: a. Beban sks rata-rata di setiap semester yakni sks; b. Ketepatan letak mata kuliah yang disesuaikan dengan keruntutan tingkat kemampuan dan integrasi antar mata kuliah; c. Strategi pembelajaran yang direncanakan dalam usaha memenuhi capaian pembelajaran lulusan Setelah semua draft dokumen kurikulum lengkap, maka Tim Kurikulum masing-masing program studi melakukan sosialisasi kepada seluruh dosen, tenaga kependidikan dan stakeholder Saran dan komentar dari dosen, tenaga kependidikan dan stakeholder dijadikan acuan untuk melakukan perbaikan Dokumen kurikulum yang telah diperbaiki, kemudian diajukan kepada Wakil Direktur bidang akademik PPNS dan selanjutnya kepada Direktur PPNS untuk mendapat persetujuan untuk diimplementasikan dalam kurun waktu 4 (empat) tahun ke depan. 5. Strategi Pencapaian dan Pengendalian Standar Strategi yang harus dilakukan dalam pencapaian dan pengendalian standar adalah : 1. Mengadakan sosialiasi kurikulum baru kepada semua staf dosen, tenaga kependidikan dan stakeholder; 2. Mengadakan pelatihan penyusunan dokumen Rencana Pembelajaran kepada semua dosen; 3. Melakukan evaluasi secara berkala baik internal maupun eksternal terhadap implementasi kurikulum baru, dengan melibatkan dosen, mahasiswa, alumni dan stakeholder 6. Indikator 1. Tersusunnya dokumen kurikulum masing-masing program studi paling lama 1

41 No. : STD/SPMI/B.01 Tanggal : Halaman : 8 dari 8 (satu) semester sebelum diimplementasikan; 2. Tersosialisasinya kurikulum baru dengan baik kepada seluruh dosen, tenaga kependidikan dan stakeholder; 3. Adanya dokumen Rencana Pembelajaran Semester untuk semua mata kuliah sebelum implementasi kurikulum baru. 4. Meningkatnya kualitas daya serap lulusan yang diukur dari lama waktu tunggu lulusan dan rata-rata nilai pendapatan (gaji) pertama. 7. Dokumen Terkait 1. Standar Nasional Pendidikan sebagaimana tercantum di dalam Permendiknas No. 49 Tahun 2014 merupakan satu kesatuan yang utuh, maka dalam implementasinya, Standar Kurikulum PPNS juga terkait dengan beberapa standar lain seperti: a. Standar Kompetensi Lulusan; b. Standar Proses Perkuliahan; c. Standar Penilaian Pembelajaran; d. Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan; e. Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran; f. Standar Pengelolaan Akademik; 2. Pedoman Kurikulum 8. Referensi 1. Peraturan Presiden RI No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. 2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi. 4. Pedoman Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT). 5. Pedoman Evaluasi Diri Akreditasi Program Studi yang dikeluarkan BAN PT. 9. Penanggungjawab dan Pihak Terkait 1. Direktur 2. Wakil Direktur I 3. Ketua Jurusan/Koordinator prodi 4. Senat PPNS 5. Kepala Pusat Jaminan Mutu

42 No. : STD/SPMI/B.02 Tanggal : Halaman : 1 dari 5 STANDAR ISI BEBAN STUDI Proses Penanggung Jawab Nama Jabatan Tanda Tangan Perumusan Adi Wirawan H, ST, MT Wiediartini, SE, MT Perumus Pemeriksaan Moh. Miftachul Munir, ST, MT Pemeriksa Standar Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc, MRINA Direktur Pengendalian Wibowo Arnin P, ST., M.Kom Kepala Pusat Jaminan Mutu

43 No. : STD/SPMI/B.02 Tanggal : Halaman : 2 dari 5 1. Visi dan Misi PPNS Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) : Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif mengimplementasikannya Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya : 1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability); 2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism); 3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara global (sustainability-professionalism); 4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good governance-sustainability). 5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/ atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value). 2. Definisi Istilah 1. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) adalah satuan standar yang meliputi Standar Nasional Pendidikan, ditambah dengan Standar Nasional Penelitian dan Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat. 2. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang pembelajaran pada jenjang pendidikan tinggi di perguruan tinggi di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi. 4. Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi. 5. Satuan Kredit Semester, yang selanjutnya disingkat SKS, adalah takaran waktu kegiatan belajar yang di bebankan pada mahasiswa per minggu per semester dalam proses pembelajaran melalui berbagai bentuk pembelajaran atau besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kurikuler di suatu program studi.

44 No. : STD/SPMI/B.02 Tanggal : Halaman : 3 dari 5 6. Satu SKS setara dengan 160 (seratus enam puluh) menit kegiatan belajar per minggu per semester. 7. Beban normal belajar adalah 8 (delapan) jam per hari atau 48 (empat puluh delapan) jam per minggu setara dengan 18 (delapan belas) sks per semester, sampai dengan 9 (sembilan) jam per hari atau 54 (lima puluh empat) jam per minggu setara dengan 20 (dua puluh) sks per semester. 8. Semester merupakan satuan waktu kegiatan pembelajaran efektif selama 16 (enam belas) minggu. 3. Rasional Dalam upaya menerapkan kurikulum sesuai dengan SNPT yang berbasis pada KKNI, maka jelas disebutkan bahwa setiap jenjang kualifikasi yang ingin dicapai harus terdefinisikan dengan jelas dalam Capaian Pembelajaran. Dalam tataran pelaksanaan bahwa setiap Capaian Pembelajaran masing-masing program studi diwujudkan dalam suatu struktur kurikulum dan diimplementasikan ke dalam tiap-tiap mata kuliah penunjangnya. PPNS menyelenggarakan 3 (tiga) macam jenjang kualifikasi pendidikan yaitu Dimploma 3, Dimploma 4 dan Magister Terapan yang mempunyai kualifikasi Capaian Pembelajaran yang berbeda-beda. Jika diukur dalam jangka waktu pembelajaran, maka masing-masing jenjang kualifikasi akan mempunyai jangka waktu pembelajaran yang berbeda pula besarannya. Jika dilihat dalam ukuran SKS-pun juga akan berbeda satu dengan yang lain. Oleh sebab itu agar dalam penetapan besarnya total kredit pembelajaran (SKS) dan lama waktu pembelajaran mempunyai nilai yang proporsional antara satu jenjang kualifikasi dengan jenjang kualifikasi yang lain, maka perlu dibuat standar yang secara khusus mengatur hal tersebut. Standar ini nantinya juga akan dijadikan sebagai salah satu acuan program studi di lingkungan PPNS untuk menyusun atau mengembangkan kurikulumnya. 4. Pernyataan Isi Standar 1. Beban belajar mahasiswa dinyatakan dalam besaran satuan kredit semester (SKS); 2. Satu SKS setara dengan 160 (seratus enam puluh) menit kegiatan belajar per minggu per semester. 3. Setiap mata kuliah paling sedikit memiliki bobot 1 (satu) sks (satu) SKS pada bentuk pembelajaran kuliah, responsi dan tutorial, mencakup: a. Kegiatan belajar dengan tatap muka 50 (lima puluh) menit per minggu per semester; b. Kegiatan belajar dengan penugasan terstruktur 50 (lima puluh) menit per minggu per semester; dan c. Kegiatan belajar mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per semester; 5. 1 (satu) SKS pada bentuk pembelajaran seminar atau bentuk pembelajaran lain yang sejenis, mencakup: a. Kegiatan belajar tatap muka 100 (seratus) menit per minggu per semester; dan

45 No. : STD/SPMI/B.02 Tanggal : Halaman : 4 dari 5 b. Kegiatan belajar mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per semester; 6. 1 (satu) sks pada bentuk pembelajaran praktikum, praktik studio, praktik bengkel, praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan/atau bentuk pembelajaran lain yang setara, adalah 160 (seratus enam puluh) menit per minggu per semester; 7. Besarnya beban belajar mahasiswa per-satuan waktu yang akan ditetapkan harus mengacu pada ketentuan SNPT khususnya terkait dengan beban normal belajar mahasiswa; 8. Besarnya beban belajar minimal yang harus ditempuh mahasiswa dalam rangka mencapai Capaian Pembelajaran di lingkungan PPNS harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. 108 sks untuk program diploma tiga; b. 144 sks untuk program diploma empat; c. 72 sks untuk program magister terapan; 9. Masa studi terpakai bagi mahasiswa adalah: a. 3 (tiga) sampai 4 (empat) tahun untuk program diploma tiga; b. 4 (empat) sampai 5 (lima) tahun untuk program diploma empat; c. 1,5 (satu koma lima) sampai 4 (empat) tahun untuk program magister terapan; 5. Strategi Pencapaian dan Pengendalian Standar 1. Mengadakan sosialiasi kepada program studi (tim kurikulum) terkait dengan ketentuan besarnya beban belajar mahasiswa atau beban normal belajar mahasiswa; 2. Mengevaluasi konsep kurikulum yang telah disusun oleh tim kurikulum program studi; 6. Indikator 1. Tersusunnya dokumen kurikulum masing-masing program studi berbasis pada ketentuan beban belajar mahasiswa dan beban normal belajar mahasiswa; 2. Persentase mahasiswa yang menyelesaikan studi tepat waktu 7. Dokumen Terkait 1. Standar Beban Belajar Mahasiswa juga terkait dengan beberapa standar lain seperti: a. Standar Kompetensi Lulusan; b. Standar Kurikulum; c. Standar Proses Perkuliahan; 2. Pedoman Kurikulum

46 No. : STD/SPMI/B.02 Tanggal : Halaman : 5 dari 5 8. Referensi 1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi. 3. Pedoman Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT). 4. Pedoman Evaluasi Diri Akreditasi Program Studi yang dikeluarkan BAN PT. 9. Penanggungjawab dan Pihak Terkait 1. Direktur 2. Wakil Direktur I 3. Ketua Jurusan/Koordinator Prodi 4. Senat PPNS 5. Kepala Pusat Jaminan Mutu

47 No. : STD/SPMI/B.03 Tanggal : Halaman : 1 dari 6 STANDAR ISI KALENDER AKADEMIK Proses Penanggung Jawab Nama Jabatan Tanda Tangan Perumusan Wiediartini, SE, MT Dewi Kurniasih, SKM, Mkes Perumus Pemeriksaan Adi Wirawan H, ST, MT Pemeriksa Standar Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc, MRINA Direktur Pengendalian Wibowo Arnin P, ST., M.Kom Kepala Pusat Jaminan Mutu

48 No. : STD/SPMI/B.03 Tanggal : Halaman : 2 dari 6 1. Visi dan Misi PPNS Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) : Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif mengimplementasikannya Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya : 1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability); 2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism); 3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara global (sustainability-professionalism); 4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good governance-sustainability). 5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/ atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value). 2. Definisi Istilah 1. Kalender Akademik mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur baik libur nasional maupun libur perkuliahan. 2. Semester merupakan satuan waktu kegiatan pembelajaran efektif selama 16 (enam belas) minggu. 3. Tahun Akademik adalah satuan waktu kegiatan pendidikan yang terdiri dari 2 semester, yaitu semester ganjil dan semester genap. 4. Program Beasiswa adalah pemberian berupa bantuan keuangan yang diberikan kepada perorangan, mahasiswa atau pelajar yang digunakan demi keberlangsungan pendidikan yang ditempuh. 5. Remedial Course adalah perkuliahan tambahan yang dilaksanakan dalam rangka melakukan perbaikan atau penambahan materi kuliah yang belum memenuhi persyaratan. 6. Masa pendaftaran adalah waktu yang disediakan institusi untuk calon mahasiswa melakukan pendaftaran guna mengikuti prosedur yang telah di tentukan agar dapat

49 No. : STD/SPMI/B.03 Tanggal : Halaman : 3 dari 6 menjadi mahasiswa PPNS 7. Ujian seleksi adalah seleksi bersama dalam penerimaan mahasiswa baru di lingkungan politeknik negeri menggunakan pola ujian yang selama ini telah dilakukan dan menunjukkan berbagai keuntungan serta keunggulan. Ujian seleksi ini terbagi atas atas Program Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) dan Ujian Masuk Politeknik Negeri (UMPN) 8. Pengumuman hasil seleksi adalah penetepan nama mahasiswa yang berhasil lolos masuk ke PPNS dan berhak melakukan registrasi ulang. 9. Registrasi (administrasi dan akademik) mahasiswa lama adalah kegiatan pendaftaran ulang sebagai mahasiswa pada setiap awal semester sesuai dengan kalender akademik, agar tetap mendapatkan status terdaftar sebagai mahasiswa pada Jurusan yang bersangkutan 10. Registrasi (administrasi dan akademik) mahasiswa baru adalah urutan prosedur administrasi yang wajib dijalani oleh setiap Calon Mahasiswa Baru yang telah lulus Ujian Saringan Masuk PPNS dan memutuskan untuk menjalani Pendidikan Tinggi di PPNS, dengan melengkapi persyaratan administrasi akademik dan melunasi kewajiban keuangan sesuai jadwal yang tertera pada Surat Panggilan 11. Penjadwalan kuliah adalah proses penempatan waktu dan ruangan pada sejumlah kuliah, dan kegiatan akademik sejenis yang berhubungan dengan kapasitas ruang, waktu yang dibutuhkan, dan toleransi untuk ketersediaan dosen. 12. Periode kuliah adalah pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja sesuai dengan penjadwalan kuliah yang telah di tetapkan 13. Yudisium kenaikan tingkat adalah suatu keputusan yang diberikan kepada mahasiswa aktif yang telah menempuh UAS dan mempunyai nilai yang dipersyaratkan untuk lulus naik kejenjang berikutnya. 14. Yudisium tingkat akhir adalah penetapan hasil studi mahasiswa mulai dari semester pertama sampai semester terakhir pada suatu program tertentu 15. Minggu tenang adalah minggu yang digunakan untuk persiapan ujian semester 16. Jeda antar semester adalah waktu tanpa kegiatan pembelajaran secara resmi atau terjadwal di antara semester ganjil dan semester genap dan sebaliknya. 17. Batas akhir penetapan lulusan adalah waktu yang digunakan untuk mengumpulkan data mahasiswa untuk dimasukkan ke data yudisium 18. Wisuda adalah pengakuan akademik terhadap para lulusan yang telah menyelesaikan pendidikannya.

50 No. : STD/SPMI/B.03 Tanggal : Halaman : 4 dari Tugas Akhir (TA) adalah sebuah mata kuliah yang harus ditempuh oleh seorang mahasiswa menjelang akhir studinya, yang berbentuk proyek mandiri yang dilakukan oleh mahasiswa di bawah bimbingan dosen pembimbing 3. Rasional Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan perguruan tinggi, maka diperlukan adanya suatu rencana kerja yang baik untuk mengelola komponen yang ada. Salah satu cara untuk mengetahui rencana dan jadwal kegiatan pendidikan di perguruan tinggi adalah dengan melihat kalender akademik. Kalender akademik merupakan pedoman yang berlaku umum bagi jurusan dan program studi serta sivitas akademika di lingkungan perguruan tinggi, yang berfungsi membantu kesuksesan suatu proses pembelajaran dalam tahun akademik yang dijalankan secara langsung dengan penjadwalan yang dibuat. Dengan terstrukturnya jadwal yang disusun dalam bentuk kalender akademik akan menjamin berlangsungnya proses pembelajaran berjalan dengan baik. Satu tahun akademik terbagi menjadi 2 (dua) semester yaitu semester gasal dan semester genap. Di dalam Kalender Akademik antara lain diatur jadwal kegiatan akademik yang meliputi hal-hal seperti : Pendaftaran ulang mahasiswa; Pengisian Kuesioner Indeks Prestasi Dosen dan Sarana Prasarana secara Online, Perkuliahan dan ujian (UTS dan UAS, Minggu Pengganti, Minggu tenang, Yudisium dan Wisuda; Liburan semester; dan Hari-hari libur. Agar pembuatan Kalender Akademik memuat hal-hal standar yang seharusnya ada, maka perlu ditetapkan Standar Kalender Akademik yang akan menjadi pedoman bagi sivitas akademika selama tahun akademik berjalan. 4. Pernyataan Isi Standar 1. Kalender Akademik PPNS meliputi ketetapan tentang : a. Awal dan akhir tahun ajaran, dengan mempertimbangkan ujian akhir siswa pada jenjang pendidikan menengah dan seleksi masuk perguruan tinggi. b. Masa pendaftaran, ujian seleksi, pengumuman hasil seleksi, registrasi (administrasi dan akademik) mahasiswa baru. c. Program Beasiswa d. Jadwal kegiatan Mahasiswa Baru. e. Jadwal registrasi administrasi dan akademik mahasiswa lama. f. Periode perkuliahan/minggu efektif satu tahun ajaran yang meliputi jumlah minggu untuk kegiatan pembelajaran dalam waktu semester ganjil dan semester genap. g. Masa ujian dalam rangka kegiatan pembelajaran yang meliputi : 1) Ujian Tengah Semester untuk semester ganjil dan semester genap. 2) Ujian Akhir Semester untuk semester ganjil dan semester genap. 3) Ujian Tugas Akhir h. Yudisium kenaikan tingkat dan Yudisium mahasiswa tingkat akhir. i. Minggu tenang sebelum pelaksanaan Ujian Akhir Semester.

51 No. : STD/SPMI/B.03 Tanggal : Halaman : 5 dari 6 j. Jeda antar semester k. Pendaftaran dan pelaksanaan Remedial Course untuk semester ganjil dan genap. l. Jadwal perwalian. m. Batas akhir penetapan lulusan dan pendaftaran wisuda. n. Hari-hari libur yang terdiri dari Libur nasional dan Libur keagamaan. 2. Tahun ajaran PPNS disesuaikan dengan peraturan yang berlaku dengan mempertimbangkan waktu untuk penerimaan mahasiswa baru dalam kaitannya dengan penyelenggaraan ujian nasional tingkat pendidikan menengah atas. 3. Hari libur Nasional dan cuti bersama mengikuti Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri, yaitu Menteri Agama, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN dan RB). 4. Kalender akademik ditetapkan oleh Direktur. 5. Implementasi Kalender Akademik tersebut pada Tahun Akademik berikutnya, disertai monitoring dan evaluasi oleh BAKPSI dan Wakil Direktur I. 5. Strategi Pencapaian dan Pengendalian Standar 1. BAKPSI merancang kalender akademik menyesuaikan dengan peraturan yang berlaku, penyelenggaraan ujian nasional, dan ketetapan hari libur nasional sesuai SKB tiga menteri. 2. Kalender Akademik yang telah dirancang BAKPSI diperiksa oleh PD 1 dan disetujui oleh Direktur. 3. Melakukan sosialisasi mengenai kalender akademik kepada seluruh civitas akademika di PPNS. 4. Evaluasi kesesuaian jadwal kalender akademik dengan pelaksanaannya. 6. Indikator 1. Tersedia kalender akademik setiap tahun akademik yang telah di SK-kan oleh Direktur paling lambat 1(satu) bulan sebelum Tahun Akademik Berjalan, diantaranya. 2. Persentase kesesuaian jadwal pada kalender akademik dengan pelaksanaannya. 7. Dokumen Terkait 1. Prosedur Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Kalender Akademik 2. Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan PPNS 8. Referensi 1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

52 No. : STD/SPMI/B.03 Tanggal : Halaman : 6 dari 6 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi. 3. Keputusan Direktur PPNS ITS No. 4686/K12/KM/2007 jo No. 3738/K12/KM/2009 tentang peraturan akademik dan kemahasiswaan PPNS. 4. Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri 9. Penanggungjawab dan Pihak Terkait 1. Direktur 2. Wakil Direktur I 3. Ketua Jurusan/Koordinator Prodi 4. Kepala Bagian Administrasi Kemahasiswaaan dan Perencanaan dan Sistem Informasi (BAKPSI) 5. Kepala Pusat Jaminan Mutu

53 No. : STD/SPMI/C.01 Tanggal : Halaman : 1 dari 9 STANDAR PROSES PERKULIAHAN TEORI Proses Penanggung Jawab Nama Jabatan Tanda Tangan Perumusan George Endri K, ST, Msc.Eng Anda Iviana J, ST, MT Perumus Pemeriksaan Ir. Ratna Budiawati, MA Pemeriksa Standar Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc., MRINA Direktur Pengendalian Wibowo Arnin Putranto, ST., Kepala Pusat Jaminan M.Kom Mutu

54 No. : STD/SPMI/C.01 Tanggal : Halaman : 2 dari 9 1. Visi dan Misi PPNS Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) : Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif mengimplementasikannya Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya : 1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability); 2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism); 3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara global (sustainability-professionalism); 4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good governance-sustainability). 5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/ atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value). 2. Definisi Istilah 1. Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. 2. Perkuliahan teori adalah kegiatan interaksi/tatap muka antara mahasiswa dengan Dosen dan sumber belajar sebagai forum untuk transfer ilmu pengetahuan serta pencapaian kompetensi tertentu dalam satu semester yang dilaksanakan di kelas dan atau di lingkungan kampus. 3. Semester merupakan satuan waktu kegiatan pembelajaran efektif selama 16 (enam belas) minggu 4. Direktur adalah pemimpin Perguruan Tinggi pada Politeknik. 5. Politeknik adalah Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dan jika memenuhi syarat, Politeknik dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. 6. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat. 7. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi.

55 No. : STD/SPMI/C.01 Tanggal : Halaman : 3 dari 9 8. Jurusan atau nama lain yang sejenis adalah himpunan sumber daya pendukung program studi dalam 1 (satu) rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olahraga. 9. Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi. 10. BAKPSI adalah Bagian Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, dan Sistem Informasi yang bertugas melaksanakan urusan akademik, kemahasiswaan, alumni, perencanaan, sistem informasi, dan kerjasama di lingkungan PPNS. 11. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi. 12. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) adalah rencana materi pengajaran disetiap pertemuan yang dikembangkan dan dipersiapkan oleh dosen pengajar secara mandiri atau bersama (dalam kelompok keahlian bidang ilmu) dan disampaikan pada awal dan/atau setiap perkuliahan. 13. Modul ajar merupakan materi ajar yang dikemas sebagai bahan untuk disajikan dalam pembelajaran di kelas. 14. Surat Peringatan (SP) adalah surat yang berisi tentang peringatan ketidakhadiran mahasiswa yang dikeluarkan berdasarkan rekapitulasi kehadiran dari BAKPSI. 15. Jadwal perkuliahan adalah daftar kegiatan belajar mengajar dalam satu minggu yang harus dilaksanakan oleh sivitas akademik terkait tertentu. 16. Berita acara perkuliahan adalah lembar bukti persetujuan antara dosen pengajar dan wakil mahasiswa bahwa perkuliahan telah dilaksanakan sesuai dengan RPS yang direncanakan 17. Daftar Hadir adalah lembar bukti kehadiran pelaksanaan perkuliahan yang dilakukan oleh sivitas akademik pada hari, tanggal, jam, dan tahun tertentu. 3. Rasional Berkaitan dengan misi pertama PPNS, upaya dalam kegiatan pembelajaran (perkuliahan) oleh sivitas akademik harus dibangun dengan mengindahkan proses secara bertahap (enabling courses). Upaya dari kedua belah pihak (dosen dan mahasiswa) dilakukan secara harmonis melalui koordinasi aktivitas dengan mengedepankan obyektifitas, kejujuran, kesetaraan, serta keadilan; sesuai peran dan tanggungjawabnya. Kegiatan belajar mengajar ini perlu didukung oleh lembaga dalam bentuk prasarana-sarana untuk melancarkan proses tersebut; sehingga hasil yang dicapai dapat optimal. Hasil belajar adalah kompetensi tertentu yang dilandasi dengan pola pikir lojikterstruktur (logic-systematic). Kompetensi tersebut harus dapat diukur melalui persoalan-persoalan teoritikal maupun kasus penerapannya. Bagi mahasiswa,

56 No. : STD/SPMI/C.01 Tanggal : Halaman : 4 dari 9 pencapaian hasil belajar secara bertahap dan komprehensif harus diperlihatkan melalui aktivitas tatap-muka, tutorial, tugas mandiri, serta ujian tengah maupun akhir semester. Bagi dosen, keberhasilan proses belajar mengajar juga dapat diukur melalui instrumen yang dikenakan kepada mahasiswanya. Keberhasilan tersebut tercermin dari distribusi pencapaian nilai belajar bersesuaian dengan rasional tingkat kesulitan soal yang disampaikan dalam tutorial, tugas mandiri, serta evaluasi yang diberikan. Berkaitan dengan visi PPNS, kompetensi yang dicapai melalui proses pembelajaran (perkuliahan) ini perlu dicanangkan dan dikembangkan berorentasi pada kualifikasi nasional maupun internasional. Secara nasional, Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) merupakan rumusan yang dipakai sebagai rujukan dalam menyusun standar perkuliahan; hal ini sesuai dengan UU 12/2012 pasal 29 dan PerMen Pendidikan dan Kebudayaan No.49 Tahun Penyusunan standar ini dimaksudkan untuk memberi arahan kepada sivitas akademik dalam melaksanakan kegiatan perkuliahan teori. Penerapan standar ini melalui masa transisi dengan pembimbingan selama dua tahun akademik. Hasil evaluasi dan monitoring yang diperuntukkan untuk pengembangan dan pembakuan dilakukan di triwulan terakhir perioda transisi. 4. Pernyataan Isi Standar 1. Jurusan/Program Studi mengelola perkuliahan, sesuai dengan kurikulum dan silabus yang telah ditetapkan Direktur. 2. Setiap awal semester, Jurusan/Program Studi menyelenggarakan rapat dosen untuk penyusunan beban mengajar dan dosen pengajarnya. 3. Jurusan/Program Studi menyusun silabus setiap mata kuliah yang menjadi rujukan materi utama dalam penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS). 4. Jurusan/Program Studi bersama-sama dengan BAKPSI menyusun jadwal perkuliahan teori setiap semester. 5. Dosen pengampu membuat Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan bahan ajar untuk mata kuliah yang diampu merujuk pada silabus, diberikan surat tugas dan disetujui Ketua jurusan/prodi; selanjutnya disosialisasikan kepada mahasiswa di awal perkuliahan. 6. Dosen melaksanakan proses pembelajaran teori mengacu pada RPS yang telah disosialisasikan. 7. Dosen pengajar dan mahasiswa wajib hadir pada setiap mata kuliah yang dijalani minimal 80% (sebagai persyaratan pelaksanaan evaluasi belajar) yang dicatat dalam berita acara perkuliahan. 8. Mahasiswa yang belum menyelesaikan Ujian Tengah Semester (UTS) dan atau memiliki kehadiran kurang dari 80% dalam satu semester untuk tiap mata kuliah,

57 No. : STD/SPMI/C.01 Tanggal : Halaman : 5 dari 9 tidak dapat mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS) 9. Dosen yang tidak melaksanakan perkuliahan teori sebanyak empat minggu (berurutan maupun tidak) tanpa ijin, akan dicabut beban mengajarnya dan digantikan oleh dosen lain yang ditunjuk oleh Direktur dengan memperhatikan masukan Jurusan/Program Studi. 10. Sivitas akademik melaksanakan perkuliahan teori sesuai jadwal yang ditetapkan; dengan toleransi kelambatan mulai pelaksanaan tidak lebih dari 15 menit di setiap pertemuan. 11. Mahasiswa mengisi daftar hadir disetiap kegiatan tatap-muka maupun tutorial dan divalidasi oleh dosen pengajar serta BAKPSI. 12. Mahasiswa yang tidak menghadiri kegiatan tatap-muka maupun tutorial tanpa ijin akan diberikan Surat Peringatan (SP) yang diterbitkan selambat-lambatnya satu minggu setelah jumlah ketidakhadiran tersebut dicapai (SP I = 10 jam, SP II = 20 jam, dan SP III >38 jam). 13. Dosen pengajar dan perwakilan mahasiswa mencatat kesesuaian materi kuliah dengan RPS pada lembar berita acara perkuliahan setiap kehadiran tatap-muka atau tutorial. 14. Jurusan/Program Studi/Ketua Kelompok Bidang Keahlian melakukan validasi kesesuaian soal ujian dan tugas-tugas dengan RPS. 15. Dosen pengampu mengajar mata kuliah sesuai dengan kompetensinya. 16. Dosen pengajar/pengampu harus memiliki Sertifikat Pendidik Profesional. 17. Dosen pengajar harus memiliki Sertifikat Kompetensi/Profesi/ Keahlian Praktis yang relevan dengan mata kuliah yang diampunya. 18. Jurusan/Program Studi bersama-sama BAKPSI melakukan monitoring pelaksanaan perkuliahan. 19. Dosen melakukan evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa secara berkala mencakup tugas/quiz, UTS (Ujian Tengah Semester), UAS (Ujian Akhir Semester), dan kehadiran dalam perkuliahan teori. 20. Jadwal pelaksanaan UTS dan UAS mengikuti jadwal yang ditetapkan oleh BAKPSI 21. Mahasiswa mengisi kuesioner Indeks Prestasi Dosen pada semester berjalan, mengikuti jadwal yang telah ditentukan. 22. Jurusan/Program Studi bersama-sama Unit P2SMP melakukan evaluasi dan

58 No. : STD/SPMI/C.01 Tanggal : Halaman : 6 dari 9 perbaikan sistem pembelajaran (mencakup: materi, metode, alat bantu/teknologi, dan cara evaluasi) secara rutin; sekurang-kurangnya setiap tahun. 5. Strategi Pencapaian dan Pengendalian Standar 1. Pembekalan kepada semua Dosen pengajar dengan pelatihan AA/Pekerti. 2. Pengajuan Sertifikasi Profesi bagi dosen yang telah memiliki persyaratan sesuai ketentuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 3. Pembentukan kelompok bidang keahlian bagi dosen sesuai dengan kebutuhan pengembangan sains-teknologi berdasarkan RIP (Rencana Induk Pengembangan) dan Renstra (Rencana Strategis) institusi yang telah ditetapkan. 4. Sosialisasi kurikulum dan silabus kepada seluruh dosen dan mahasiswa secara periodik; setelah pengembangan dilakukan dan ditetapkan (Surat Keputusan Direktur). 5. Pembagian beban kerja, jadwal perkuliahan, koordinasi mata kuliah dan dokumen (tahun akademik T-1) RPS mata kuliah yang akan dilaksanakan pada semester gasal/genap kepada dosen dibahas oleh Jurusan/prodi dalam Rapat dosen di setiap awal semester genap/gasal. 6. Pemutakhiran (up-dating) RPS disesuaikan dengan kurikulum yang telah ditetapkan; serta perbaikan metode pembelajaran menjadi lebih produktif. 7. Sosialisasi jadwal dan peraturan perkuliahan kepada mahasiswa. 8. Penyusunan Bahan Pembelajaran (Modul/Buku ajar) oleh masing-masing dosen pengampu. 9. Sosialisasi RPS dan Modul/ Buku Ajar kepada mahasiswa; serta menggalang koordinasi pelaksanaan perkuliahan teori yang lebih produktif dalam sivitas akademik. 10. Peningkatan komunikasi yang lebih produktif antara dosen pengampu dan mahasiswa dengan dosen wali; sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran. 11. Peningkatan komunikasi Jurusan/program studi dengan para orang tua/wali berkaitan dengan mahasiswa teridentifikasi bermasalah; sebagai upaya menjaga kualitas akademik. 12. Publikasi penerapan sains-teknologi baru yang relevan dengan perkuliahan kepada sivitas akademik; melalui Journal dan forum-forum seminar/lokakarya/simposium/bedah-buku dan yang sejenis sebagai upaya meningkatan iklim belajar yang lebih kondusif (academic environment improvement).

59 No. : STD/SPMI/C.01 Tanggal : Halaman : 7 dari 9 6. Indikator 1. Jumlah kurikulum yang ditetapkan sesuai dengan jumlah Jurusan/Program Studi yang melaksanakan perkuliahan.. 2. Jumlah rapat pembebanan dosen untuk semester berikutnya tiap Jurusan/Program Studi yang diselenggarakan di setiap akhir semester berjalan. 3. Persentase Rencana Pembelajaran Semester (RPS) sesuai dengan mata kuliah pada kurikulum yang ditetapkan untuk dilaksanakan. 4. Persentase modul ajar sesuai dengan mata kuliah pada kurikulum yang ditetapkan untuk dilaksanakan. 5. Jadwal perkuliahan dipublikasikan dan sudah bisa diakses melalui SIM satu minggu sebelum minggu pertama dimulai 6. Jumlah kehadiran mahasiswa dalam melaksanakan perkuliahan minimal 80%. 7. Jumlah dosen pengampu yang rumpun keilmuan/ keahliannya sesuai dengan mata kuliahnya yang dilaksanakan mencapai 90%. 8. Jumlah mahasiswa yang mengisi angket/kuesioner setiap akhir masa perkuliahan >95%. 9. Surat peringatan ketidakhadiran yang melebihi ketentuan (SP I = 10 jam, SP II = 20 jam, dan SP III >38 jam) diterbitkan selambat-lambatnya satu minggu setelah jumlah ketidakhadiran tersebut dicapai. 10. Evaluasi dan perbaikan sistem pembelajaran (mencakup: materi, metode, alat bantu/teknologi, dan cara evaluasi) dilakukan sekurang-kurangnya setiap tahun % dari total Dosen memiliki Hasil Indeks Prestasi Dosen diatas nilai minimal yang telah ditetapkan. 7. Dokumen Terkait Untuk melaksanakan standar ini, diperlukan: 1. Kurikulum 2. Silabus 3. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) 4. Modul Ajar 5. Prosedur Penyusunan Beban Mengajar 6. Jadwal Kuliah 7. Berita Acara Rapat Jurusan/Program Studi 8. Surat Tugas Mengajar 9. Formulir Berita Acara Perkuliahan 10. Daftar Hadir Mahasiswa 11. Panduan Evaluasi Pembelajaran

60 No. : STD/SPMI/C.01 Tanggal : Halaman : 8 dari Daftar Kelompok Bidang Keahlian 8. Referensi 1. UU 20 thn 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. UU 12 thn 2012 tentang Pendidikan Tinggi 3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomer 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. 4. Peraturan Presiden RI No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi. 6. BAN-PT 7. Surat Keputusan Direktur PPNS No. 4014/PL19/DT/2013 tentang Pedoman Akademik & Kemahasiswaan PPNS 8. Panduan Penyusunan RPS dan Silabus 9. Pedoman Penyusunan Modul/ Hand-out 10. Pedoman Penyusunan Buku Ajar 11. Panduan Evaluasi Pembelajaran 9. Penanggungjawab dan Pihak Terkait 1. Direktur 2. Wakil Direktur I 3. Ketua Jurusan/Koordinator Program Studi 4. BAKPSI 5. Dosen 6. Mahasiswa 7. Ka Unit P2SMP 8. Kepala Pusat Jaminan Mutu LAMPIRAN : STANDAR PROSES PERKULIAHAN TEORI

61 No. : STD/SPMI/C.01 Tanggal : Halaman : 9 dari 9 LAMPIRAN STANDAR PROSES PERKULIAHAN TEORI Kode Indikator 1 Jumlah kurikulum yang ditetapkan sesuai dengan jumlah Jurusan/Program Studi yang melaksanakan perkuliahan. 2 Jumlah rapat pembebanan dosen untuk semester berikutnya tiap Jurusan/Program Studi diselenggarakan di setiap akhir semester berjalan. 3 Prosentase Rencana Pembelajaran Semester (RPS) sesuai dengan mata kuliah pada kurikulum yang ditetapkan untuk dilaksanakan 4 Prosentase modul ajar sesuai dengan mata kuliah pada kurikulum yang ditetapkan untuk dilaksanakan 5 Jadwal perkuliahan dipublikasikan dan sudah bisa diakses melalui SIM satu minggu sebelum minggu pertama dimulai 6 Jumlah kehadiran maha-siswa dalam melaksanakan perkuliahan minimal 80% 7 Jumlah dosen pengampu yang rumpun keilmuan/ keahliannya sesuai dengan mata kuliahnya yang dilaksanakan mencapai 90%. 8 Jumlah mahasiswa yang mengisi angket/kuisioner setiap akhir masa perkuliahan >95% 9 Surat peringatan ketidakhadiran yang melebihi ketentuan (SP I= 10jam, SP II= 20jam, dan SP III>38 jam) diterbitkan selambat-lambatnya satu minggu setelah jumlah ketidakhadiran tersebut dicapai 10 Evaluasi dan perbaikan sistem pembelajaran (mencakup: materi, metode, alat bantu/teknologi, dan cara evaluasi) dilakukan sekurang-kurangnya setiap tahun 11 Hasil Indeks Kuisioner terhadap proses belajar mengajar 3 (skala 4) mencapai >80% Baseline Middle Final x untuk 4 Jurusan atau 9x untuk 9 program studi 4 x untuk 4 Jurusan atau 14 x untuk 14 program studi 4 x untuk 4 Jurusan atau 14 x untuk 14 program studi 50% 60% 80% 50% 60% 80% Fix 1 minggu Fix 1 minggu Fix 2 minggu 80% 85% 95% 90% 92,5% 96% 95% 97% 100% 1 minggu 1 minggu 3 hari 3 tahun 2 tahun 1 tahun 80% 80% 85%

62 No. : STD/SPMI/C.02 Tanggal : Halaman : 1 dari 10 STANDAR PROSES PERKULIAHAN PRAKTEK Proses Penanggung Jawab Nama Jabatan Tanda Tangan Perumusan George Endri K, ST, Msc.Eng Anda Iviana J, ST, MT Perumus Pemeriksaan Ir. Ratna Budiawati, MA Pemeriksa Standar Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc., MRINA Direktur Pengendalian Wibowo Arnin Putranto, ST., Kepala Pusat Jaminan M.Kom Mutu

63 No. : STD/SPMI/C.02 Tanggal : Halaman : 2 dari Visi dan Misi PPNS Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) : Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif mengimplementasikannya Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya : 1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability); 2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism); 3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara global (sustainability-professionalism); 4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good governance-sustainability). 5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/ atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value). 2. Definisi Istilah 1. Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. 2. Perkuliahan praktek adalah kegiatan interaksi/tatap muka antara mahasiswa dengan Dosen dan sumber belajar sebagai forum untuk transfer ilmu pengetahuan serta pencapaian kompetensi tertentu dalam satu semester yang dilaksanakan di laboratorium, bengkel dan studio. 3. Direktur adalah pemimpin Perguruan Tinggi pada Politeknik. 4. Politeknik adalah Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dan jika memenuhi syarat, Politeknik dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. 5. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat. 6. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi. 7. Unit Pelaksana Implementasi K3 dan Lingkungan adalah unit yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan K3 dan Lingkungan dalam kaitannya dengan perannya sebagai Panitia Pembina K3 (P2K3).

64 No. : STD/SPMI/C.02 Tanggal : Halaman : 3 dari Jurusan atau nama lain yang sejenis adalah himpunan sumber daya pendukung program studi dalam 1 (satu) rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olahraga. 9. Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi. 10. BAKPSI adalah Bagian Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, dan Sistem Informasi yang bertugas melaksanakan urusan akademik, kemahasiswaan, alumni, perencanaan, sistem informasi, dan kerjasama di lingkungan PPNS. 11. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi. 12. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) adalah rencana materi pengajaran disetiap pertemuan yang dikembangkan dan dipersiapkan oleh dosen pengajar secara mandiri atau bersama (dalam kelompok keahlian bidang ilmu) dan disampaikan pada awal dan/atau setiap perkuliahan. 13. Modul panduan praktek adalah materi ajar yang dikemas sebagai bahan untuk disajikan dalam pembelajaran praktek di laboratorium/bengkel/studio. 14. Modul praktek adalah unit alat atau peralatan yang dipergunakan untuk belajar mahasiswa di laboratorium./bengkel/studio. 15. Jadwal perkuliahan adalah daftar kegiatan belajar mengajar dalam satu minggu yang harus dilaksanakan oleh sivitas akademik terkait. 16. Jadwal praktikum adalah daftar kegiatan praktek yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa dengan bimbingan dosen pengampu/ pengajar dibantu tenaga teknisi di laboratorium/bengkel/studio tertentu. 17. Daftar Hadir adalah lembar bukti kehadiran pelaksanaan perkuliahan yang dilakukan oleh sivitas akademik pada hari, tanggal, jam, dan tahun tertentu. 18. Berita acara perkuliahan adalah lembar bukti persetujuan antara dosen pengajar dan wakil mahasiswa bahwa perkuliahan telah dilaksanakan sesuai dengan RPS yang direncanakan 19. Surat Peringatan (SP) adalah surat yang berisi tentang peringatan ketidakhadiran mahasiswa yang dikeluarkan berdasarkan rekapitulasi kehadiran dari BAKPSI. 20. Indeks Prestasi Dosen (IPD) adalah hasil penilaian mahasiswa terhadap kinerja dosen pengampu matakuliah. 21. Indeks Prestasi Laboratorium/Bengkel/Studio adalah hasil penilaian mahasiswa terhadap layanan serta sarana dan prasarana laboratorium/bengkel/studio.

65 No. : STD/SPMI/C.02 Tanggal : Halaman : 4 dari Rasional Berkaitan dengan misi pertama PPNS, upaya dalam kegiatan pembelajaran (perkuliahan) oleh sivitas akademik harus dibangun dengan mengindahkan proses secara bertahap (enabling courses). Upaya dari kedua belah pihak (dosen dan mahasiswa) dilakukan secara harmonis melalui koordinasi aktivitas dengan mengedepankan obyektifitas, kejujuran, kesetaraan, serta keadilan; sesuai peran dan tanggungjawabnya. Kegiatan belajar mengajar ini perlu didukung oleh lembaga dalam bentuk prasarana-sarana untuk melancarkan proses tersebut; sehingga hasil yang dicapai dapat optimal. Hasil belajar adalah kompetensi tertentu yang dilandasi dengan pola pikir lojikterstruktur (logic-systematic). Kompetensi tersebut harus dapat diukur melalui persoalan-persoalan teoritikal maupun kasus penerapannya. Bagi mahasiswa, pencapaian hasil belajar secara bertahap dan komprehensif harus diperlihatkan melalui aktivitas tatap-muka, tugas mandiri berupa laporan dan praktek maupun Evaluasi Praktek. Bagi dosen, keberhasilan proses belajar mengajar juga dapat diukur melalui instrumen yang dikenakan kepada mahasiswanya. Keberhasilan tersebut tercermin dari distribusi pencapaian nilai belajar bersesuaian dengan rasional tingkat kesulitan materi evaluasi praktek yang disampaikan dalam tutorial, tugas, serta evaluasi praktek yang diberikan. Berkaitan dengan visi PPNS, kompetensi yang dicapai melalui proses pembelajaran (perkuliahan) ini perlu dicanangkan dan dikembangkan berorentasi pada kualifikasi nasional maupun internasional. Secara nasional, Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) merupakan rumusan yang dipakai sebagai rujukan dalam menyusun standar perkuliahan; hal ini sesuai dengan UU 12/2012 pasal 29 dan PerMen Pendidikan dan Kebudayaan No.49 Tahun Penyusunan standar ini dimaksudkan untuk memberi arahan kepada sivitas akademik dalam melaksanakan kegiatan perkuliahan praktek. Penerapan standar ini melalui masa transisi dengan pembimbingan selama dua tahun akademik. Hasil evaluasi dan monitoring yang diperuntukkan untuk pengembangan dan pembakuan dilakukan di triwulan terakhir perioda transisi. 4. Pernyataan Isi Standar 1. Jurusan/Program Studi mengelola perkuliahan, sesuai dengan kurikulum dan silabus yang telah ditetapkan Direktur 2. Setiap awal semester, Jurusan/Program Studi menyelenggarakan rapat dosen untuk penyusunan beban mengajar dan dosen pengajarnya 3. Dosen pengampu harus membuat Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan bahan ajar untuk mata kuliah praktek yang diampu merujuk pada silabus, diberikan surat tugas dan disetujui Ketua jurusan/prodi; selanjutnya disosialisasikan kepada mahasiswa di awal perkuliahan. 4. Jurusan/Program Studi bersama-sama dengan BAKPSI, dan Kepala Laboratorium dan Bengkel menyusun jadwal perkuliahan praktek setiap semester.

66 No. : STD/SPMI/C.02 Tanggal : Halaman : 5 dari Kepala laboratorium/bengkel/studio membuat perencanaan kebutuhan bahan dan peralatan yang diperlukan dalam rangkaian proses praktikum di laboratorium/bengkel/studio untuk semester berikutnya pada akhir semester berjalan; 6. Kepala Laboratorium menginvetarisasi serta menindaklanjuti kebutuhan bahan dan peralatan praktikum yang akan dilaksanakan dengan mempertimbangkan masukan dosen pengampu mata kuliah praktek. 7. Unit Pelaksana Implementasi K3 dan Lingkungan beserta Jurusan/prodi harus memastikan memiliki standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di setiap Laboratorium/Bengkel/Studio. 8. Dosen harus melaksanakan proses pembelajaran praktek mengacu pada RPS yang telah disosialisasikan. 9. Jurusan/Program Studi dan Kepala Laboratorium/Bengkel/Studio bertanggung jawab terhadap implementasi Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) pada pelaksanaan proses perkuliahan praktikum dengan terjaminnya ketersediaan pedoman, keefektifan pelaksanaannya dan kelengkapan peralatan dan bahan. 10. Dosen pengampu dan mahasiswa wajib mentaati SOP (Standard Operational Procedure) Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang diterapkan di laboratorium/bengkel/studio dan selalu meningkatkan implementasi budaya K Perbandingan jumlah mahasiswa/praktikan terhadap jumlah peralatan praktikum harus proporsional untuk memberikan kesempatan akses belajar dan mengajar yang efektif dan optimal. 12. Dosen pengampu dan mahasiswa wajib hadir pada setiap mata kuliah yang dijalani minimal 80% (sebagai persyaratan pelaksanaan evaluasi belajar) yang dicatat dalam berita acara perkuliahan. 13. Dosen yang tidak melaksanakan perkuliahan praktek sebanyak empat minggu (berurutan maupun tidak) tanpa ijin akan dicabut beban mengajarnya dan digantikan oleh dosen lain yang ditunjuk oleh Jurusan/Program Studi. 14. Sivitas akademik melaksanakan perkuliahan praktek sesuai jadwal yang ditetapkan; dengan toleransi kelambatan mulai pelaksanaan tidak lebih dari 15 menit di setiap pertemuan. 15. Mahasiswa mengisi daftar hadir disetiap kegiatan tatap-muka maupun tutorial dan divalidasi oleh dosen pengajar serta BAKPSI. 16. Mahasiswa yang tidak menghadiri kegiatan tatap-muka maupun tutorial tanpa ijin akan diberikan Surat Peringatan (SP) yang diterbitkan selambat-lambatnya

67 No. : STD/SPMI/C.02 Tanggal : Halaman : 6 dari 10 satu minggu setelah jumlah ketidakhadiran tersebut dicapai (SP I = 10 jam, SP II = 20 jam, dan SP III >38 jam). 17. Dosen pengampu dan perwakilan mahasiswa mencatat kesesuaian materi kuliah dengan RPS pada lembar berita acara perkuliahan setiap kehadiran tatap-muka atau tutorial. 18. Jurusan/Program Studi/Ketua Kelompok Bidang Keahlian melakukan validasi kesesuaian soal ujian dan tugas-tugas dengan RPS. 19. Dosen pengampu minimal berpendidikan (terakhir) S2 yang bidang keahliannya sesuai dengan mata kuliah yang diampu. 20. Dosen pengampu harus memiliki Sertifikat Pendidik Profesional. 21. Dosen pengampu harus memiliki Sertifikat Kompetensi/Profesi/ Keahlian Praktis yang relevan dengan mata kuliah yang diampunya. 22. Dosen pengampu mengajar mata kuliah sesuai dengan kompetensinya. 23. Jurusan/Program Studi bersama-sama BAKPSI melakukan monitoring pelaksanaan perkuliahan. 24. Dosen pengampu melakukan evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa secara berkala mencakup tugas, Ujian Praktek I dan Ujian Praktek II dan kehadiran dalam perkuliahan praktek. 25. Mahasiswa mengisi kuisioner tentang proses belajar mengajar dan sarana prasarana Laboratorium/ Bengkel/Studio pada semester berjalan, mengikuti jadwal yang telah ditentukan. 26. Unit Pelaksana Implementasi K3 dan Lingkungan bersama-sama Jurusan melakukan monitoring, evaluasi dan perbaikan sistem implementasi standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) secara periodik dan berkesinambungan. 27. Jurusan/Program Studi bersama-sama Unit P2SMP melakukan evaluasi dan perbaikan sistem pembelajaran (mencakup: materi, metode, alat bantu/teknologi, dan cara evaluasi) secara rutin; sekurang-kurangnya setiap tahun. 5. Strategi pencapaian dan pengendalian standar 1. Pembekalan kepada semua Dosen pengajar dengan pelatihan AA/Pekerti. 2. Pengajuan Sertifikasi Profesi bagi dosen yang telah memiliki persyaratan sesuai ketentuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 3. Pembentukan kelompok bidang keahlian bagi dosen sesuai dengan kebutuhan pengembangan sains-teknologi berdasarkan RIP (Rencana Induk Pengembangan) dan Renstra (Rencana Strategis) institusi yang telah ditetapkan.

68 No. : STD/SPMI/C.02 Tanggal : Halaman : 7 dari Sosialisasi kurikulum dan silabus kepada seluruh dosen dan mahasiswa secara periodik; setelah pengembangan dilakukan dan ditetapkan (Surat Keputusan Direktur). 5. Pembagian beban kerja, jadwal perkuliahan, koordinasi mata kuliah dan dokumen (tahun akademik T-1) RPS mata kuliah yang akan dilaksanakan pada semester gasal/genap kepada dosen dibahas oleh Jurusan/prodi dalam Rapat dosen di setiap awal semester genap/gasal. 6. Pembekalan training ahli K3 pada tenaga pengajar dan teknisi yang mengampu mata kuliah praktek. 7. Pemutakhiran (up-dating) RPS disesuaikan dengan kurikulum dan silabus yang telah ditetapkan; serta perbaikan metode pembelajaran menjadi lebih produktif dan dapat menghindari peluang mahasiswa bertindak plagiat dalam pelaksanaan perkuliahan praktek. 8. Sosialisasi jadwal dan peraturan perkuliahan kepada mahasiswa. 9. Sosialisasi RPS dan Modul Ajar kepada mahasiswa; serta menggalang koordinasi pelaksanaan perkuliahan praktek yang lebih produktif dalam sivitas akademik. 10. Peningkatan komunikasi yang lebih produktif antara dosen pengampu dan mahasiswa dengan dosen wali; sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran. 11. Peningkatan komunikasi Jurusan/program Studi dengan para orang tua/wali berkaitan dengan mahasiswa teridentifikasi bermasalah; sebagai upaya menjaga kualitas akademik. 12. Publikasi penerapan sains-teknologi baru yang relevan dengan perkuliahan kepada sivitas akademik; melalui forum-forum seminar/ lokakarya/simposium/bedah-buku dan yang sejenis sebagai upaya meningkatan iklim belajar yang lebih kondusif (academic environment improvement). 6. Indikator 1. Jumlah kurikulum yang ditetapkan sesuai dengan jumlah Jurusan/Program Studi yang melaksanakan perkuliahan. 2. Jumlah Rapat koordinasi Kepala Laboratorium/Bengkel/Studio dengan tim pengampu praktikum yang diselenggarakan di setiap awal dan akhir semester. 3. Persentase Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan modul panduan praktek sesuai dengan mata kuliah pada kurikulum yang ditetapkan untuk dilaksanakan. 4. Jadwal perkuliahan dipublikasikan selambat-lambatnya satu minggu sebelum minggu pertama dimulai di setiap semester. 5. Jumlah kehadiran sivitas akademik dalam melaksanakan perkuliahan minimal

69 No. : STD/SPMI/C.02 Tanggal : Halaman : 8 dari 10 80%. 6. Jumlah dosen pengampu yang rumpun keilmuan/ keahliannya sesuai dengan mata kuliahnya yang dilaksanakan mencapai 90%. 7. Jumlah mahasiswa yang mengisi angket/kuisioner setiap akhir masa perkuliahan >95% 8. Surat peringatan ketidakhadiran yang melebihi ketentuan (SP I = 10 jam, SP II = 20 jam, dan SP III >38 jam) diterbitkan selambat-lambatnya satu minggu setelah jumlah ketidakhadiran tersebut dicapai. 9. Evaluasi dan perbaikan sistem pembelajaran (mencakup: materi, metode, alat bantu/teknologi, dan cara evaluasi) dilakukan sekurang-kurangnya setiap tiga tahun % dari total Dosen memiliki Hasil Indeks Prestasi Dosen diatas nilai minimal yang telah ditetapkan % hasil Indeks sarana dan Prasarana Laboratorium/Bengkel/Studio diatas nilai minimal yang telah ditetapkan. 7. Dokumen terkait Pelaksanaan standar ini memerlukan: 1. Kurikulum 2. Silabus 3. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) 4. Panduan Modul Praktek/Praktikum 5. Prosedur Penyusunan Beban Mengajar (IK.PDI.002) 6. Jadwal Praktikum 7. Berita Acara Rapat Jurusan/Program Studi dan Lab./Bengkel/Studio 8. Surat Tugas Mengajar 9. Formulir Berita Acara Perkuliahan 10. Absensi Mahasiswa 11. Panduan Evaluasi Pembelajaran 12. Prosedur Pelaksanaan Evaluasi Praktek 13. Daftar Kelompok Bidang Keahlian 14. Pedoman K3 8. Referensi 1. UU 20 thn 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. UU 12 thn 2012 tentang Pendidikan Tinggi 3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomer 49 tahun 2014 tentang

70 No. : STD/SPMI/C.02 Tanggal : Halaman : 9 dari 10 Standar Nasional Pendidikan Tinggi. 4. Peraturan Presiden RI No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi. 6. BAN-PT 7. Surat Keputusan Direktur PPNS No. 4014/PL19/DT/2013 tentang Pedoman Akademik & Kemahasiswaan PPNS 8. Panduan Penyusunan RPS dan Silabus 9. Pedoman Penyusunan Modul/ Hand-out 10. Pedoman Penyusunan Buku Ajar 11. Panduan Evaluasi Pembelajaran 9. Penanggung jawab dan pihak terkait 1. Direktur 2. Wakil Direktur I 3. Ketua Jurusan/Koordinator Program Studi 4. BAKPSI 5. Kepala Laboratorium dan Bengkel 6. UPI K3 7. Kepala Pusat Jaminan Mutu 8. Ka Unit P2SMP 9. Dosen 10. Mahasiswa LAMPIRAN : STANDAR PROSES PERKULIAHAN PRAKTEK

71 No. : STD/SPMI/C.02 Tanggal : Halaman : 10 dari 10 LAMPIRAN STANDAR PROSES PERKULIAHAN PRAKTEK Kode Indikator 1 Jumlah kurikulum yang ditetapkan sesuai dengan jumlah Jurusan/Program Studi yang melaksanakan perkuliahan. 2 Jumlah Rapat koordinasi Kepala Lab./Bengkel/Studio dengan tim pengampu praktikum diselenggarakan di setiap awal dan akhir semester 3 Persentase Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan jobsheet sesuai dengan mata kuliah pada kurikulum yang ditetapkan untuk dilaksanakan 4 Jadwal perkuliahan dipublikasikan selambat-lambatnya satu minggu sebelum minggu pertama dimulai di setiap semester. 5 Jumlah kehadiran sivitas akademik dalam melaksanakan perkuliahan minimal 80% 6 Jumlah dosen pengampu yang rumpun keilmuan/ keahliannya sesuai dengan mata kuliahnya yang dilaksanakan mencapai 90%. 7 Jumlah mahasiswa yang mengisi angket/kuisioner setiap akhir masa perkuliahan >95% 8 Surat peringatan ketidakhadiran yang melebihi ketentuan (SP I= 10jam, SP II= 20jam, dan SP III>38 jam) diterbitkan selambat-lambatnya satu minggu setelah jumlah ketidakhadiran tersebut dicapai. 9 Evaluasi dan perbaikan sistem pembelajaran (mencakup: materi, metode, alat bantu/teknologi, dan cara evaluasi) dilakukan sekurang-kurangnya setiap tiga tahun 10 Hasil Indeks Kuisioner terhadap proses belajar mengajar Praktek 3 (pada skala 1-4 ) Baseline 2013 Middle 2015 Final x 2x 2x 50% 60% 80% Fix 1 minggu Fix 1 minggu Fix 2 minggu 80% 85% 95% 90% 92,5% 96% 95% 97% 100% 1 minggu 1 minggu 3 hari 3 tahun 2 tahun 1 tahun 80% 80% 85%

72 No. : STD/SPMI/C.03 Tanggal : Halaman : 1 dari 7 STANDAR PROSES PERKULIAHAN ON THE JOB TRAINING (OJT) Proses Penanggung Jawab Nama Jabatan Tanda Tangan Perumusan George Endri K, ST, Msc.Eng Denny Dermawan, ST, MT Perumus Pemeriksaan Ir. Ratna Budiawati, MA Pemeriksa Standar Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc., MRINA Direktur Pengendalian Wibowo Arnin Putranto, ST., Kepala Pusat Jaminan M.Kom Mutu

73 No. : STD/SPMI/C.03 Tanggal : Halaman : 2 dari 7 1. Visi dan Misi PPNS Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) : Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif mengimplementasikannya Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya : 1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability); 2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism); 3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara global (sustainability-professionalism); 4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good governance-sustainability). 5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/ atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value). 2. Definisi Istilah 1. Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. 2. On Job Training atau OJT adalah kegiatan perkuliahan mahasiswa yang wajib dilaksanakan di industri; pada bidang yang relevan dengan ilmu pengetahuan/kompetensi program studi yang sudah didapatkan dari kampus; untuk mendapatkan pengetahuan terapan teknologi di industri yang menjadi tempat OJT selama 16 minggu ( jam). 3. D4 : 4 bulan (640 jam) mana yang dicapai duluan. 4. D3 : 3 bulan (480 jam). 5. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat. 6. Koordinator OJT adalah dosen yang ditunjuk dan diberi tanggung jawab oleh institusi PPNS untuk mengkoordinasi proses administrasi dan pelaksanaan OJT mahasiswa di industri.

74 No. : STD/SPMI/C.03 Tanggal : Halaman : 3 dari 7 7. Dosen pembimbing OJT adalah dosen yang ditugaskan untuk membimbing pelaksanaan dan penulisan laporan akhir OJT. 8. Pembimbing Lapangan adalah tenaga ahli yang ditugaskan oleh pihak industri untuk membimbing dan mengevaluasi mahasiswa pelaksana OJT. 9. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi. 10. Form Penilaian OJT adalah lembar evaluasi proses OJT mahasiswa di industri yang diberikan pihak PPNS dan diisi oleh pembimbing lapangan dari industri dimana mahasiswa melaksanakan OJT dan dosen pembimbing OJT. 3. Rasional Berkaitan dengan misi pertama PPNS, upaya dalam kegiatan pembelajaran (perkuliahan) oleh sivitas akademik harus dibangun dengan mengindahkan proses secara bertahap (enabling courses). Upaya dari kedua belah pihak (dosen dan mahasiswa) dilakukan secara harmonis melalui koordinasi aktivitas dengan mengedepankan obyektifitas, kejujuran, kesetaraan, serta keadilan; sesuai peran dan tanggungjawabnya. Kegiatan belajar mengajar ini perlu didukung oleh lembaga dalam bentuk prasarana-sarana untuk melancarkan proses tersebut; sehingga hasil yang dicapai dapat optimal. Hasil belajar adalah kompetensi tertentu yang dilandasi dengan pola pikir lojikterstruktur (logic-systematic). Kompetensi tersebut harus dapat diukur melalui persoalan-persoalan teoritikal maupun kasus penerapannya di lapangan/industri. Bagi mahasiswa, pencapaian hasil belajar secara bertahap dan komprehensif harus diperlihatkan pada saat melakukan OJT dimana mahasiswa mampu berperan menerapkan ilmu yang sudah diperoleh di kampus dan sekaligus menyerapkan teknologi yang ada di industri. Berkaitan dengan visi PPNS, kompetensi yang dicapai melalui proses pembelajaran ini perlu dicanangkan dan dikembangkan berorentasi pada kualifikasi nasional maupun internasional. Secara nasional, Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) merupakan rumusan yang dipakai sebagai rujukan dalam menyusun standar perkuliahan; hal ini sesuai dengan UU 12/2012 pasal 29. Penyusunan standar ini dimaksudkan untuk memberi arahan kepada sivitas akademik dalam melaksanakan kegiatan perkuliahan OJT. Penerapan standar ini melalui masa transisi dengan pembibingan selama dua tahun akademik. Hasil evaluasi dan monitoring yang diperuntukkan untuk pengembangan dan pembakuan dilakukan di triwulan terakhir perioda transisi.

75 No. : STD/SPMI/C.03 Tanggal : Halaman : 4 dari 7 4. Pernyataan Isi Standar 1. PPNS melalui jurusan/program studi dan Unit P2SMP membuat Buku Panduan Pelaksanaan OJT yang berisi jadwal dan prosedur pelaksanaan (persiapan, pembimbingan, pelaporan dan penilaian hasil) OJT; yang berfungsi sebagai petunjuk teknis pelaksanaan OJT. 2. Jurusan/Program Studi mengelola jadual pelaksanaan OJT, sesuai dengan kurikulum dan silabus yang telah ditetapkan Direktur. 3. Jurusan/program studi menetapkan daftar industri terinstitusi oleh PPNS. 4. PPNS memberikan pembekalan etika profesi, budaya kerja dan pengetahuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kepada mahasiswa agar siap melaksanakan OJT dan memasuki dunia kerja di industri. 5. Peserta OJT adalah mahasiswa aktif PPNS semester tujuh untuk Diploma 4 dan semester enam untuk Diploma Mahasiswa melaksanakan OJT pada industri yang relevan bidang kerjanya dengan keilmuannya untuk mendapatkan pengetahuan terapan teknologi di industri yang menjadi tempat OJT selama 16 minggu ( jam) dan wajib mempresentasikan laporan hasil pelaksanaan OJT di depan panelis penguji. 7. Dosen pembimbing OJT serendah-rendahnya memiliki jabatan akademik Asisten Ahli (AA) dan pendidikan terakhir Magister/Spesialis I. 8. Pembimbing lapangan dari industri memberikan penilaian terhadap kinerja dan kompetensi mahasiswa selama bekerja di industri pada Form Penilaian OJT yang dibuat oleh PPNS. 9. Koordinator OJT dan pembimbing lapangan aktif memantau pelaksanaan dan evaluasi OJT mahasiswa serta menerapkan sistem monitoring yang ditetapkan industri terkait maupun PPNS. 10. Koordinator OJT PPNS mengkoordinasi visitasi ke industri lokasi OJT minimal 2 x dalam satu semester. 11. Project Work : 1 project work utk 1 mahasiswa 12. Penilaian terhadap pelaksanaan pembelajaran mahasiswa di OJT mencakup 2 sumber yaitu penilaian oleh pembimbing lapangan dari industri dan penilaian oleh Dosen Pembimbing OJT terhadap hasil pelaporan akhir. 13. Jurusan/program studi bersama-sama unit P2SMP melakukan evaluasi dan perbaikan sistem pembelajaran OJT (mencakup; materi, metode, alat bantu/teknologi dan cara evaluasi) secara rutin sekurang-kurangnya setiap tiga tahun.

76 No. : STD/SPMI/C.03 Tanggal : Halaman : 5 dari 7 5. Strategi Pencapaian dan Pengendalian Standar 1. Pembekalan kepada semua Dosen pengajar dengan pelatihan AA/Pekerti. 2. Pengajuan Sertifikasi Profesi bagi dosen yang telah memiliki persyaratan sesuai ketentuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 3. Pembentukan kelompok bidang keahlian bagi dosen sesuai dengan kebutuhan pengembangan sains-teknologi berdasarkan RIP (Rencana Induk Pengembangan) dan Renstra (Rencana Strategis) institusi yang telah ditetapkan. 4. Sosialisasi kurikulum, silabus dan RPS kepada seluruh dosen dan mahasiswa secara periodik; setelah pengembangan dilakukan dan ditetapkan (Surat Keputusan Direktur). 5. Penyusunan Buku Panduan Pelaksanaan On the Job Training (OJT). 6. Sosialisasi Buku Panduan Pelaksanaan On the Job Training (OJT) kepada Dosen dan Mahasiswa terkait sekurang-kurangnya satu semester sebelum dilaksanakan OJT. 7. Peningkatan komunikasi yang lebih produktif antara koordinator OJT, dosen pembimbing OJT, dan mahasiswa; sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran OJT. 8. Peningkatan komunikasi Institusi, Jurusan/program Studi dengan pihak industri sebagai upaya peningkatan kualitas akademik dan pelaksanaan OJT. Peningkatan jumlah kerjasama antara pihak PPNS dengan industri untuk memperbanyak jumlah lokasi industri yang menjadi tempat mahasiswa melaksanakan OJT. 9. Publikasi penerapan sains-teknologi baru yang relevan dengan perkuliahan kepada sivitas akademik; melalui forum-forum seminar/ lokakarya/ simposium/ bedah-buku dan yang sejenis sebagai upaya meningkatan iklim belajar yang lebih kondusif (academic environment improvement). 6. Indikator 1. Rasio jumlah mahasiswa tiap industri 2. Jumlah industri terinstitusi oleh PPNS 3. Jumlah Industri yang menjadi mitra untuk menjadi tempat pelaksanaan OJT 4. Tingkat Kepuasan pelaksanaan OJT (Mahasiswa,industri, dosen) 5. Rasio jumlah Dosen Pembimbing OJT terhadap jumlah kelompok OJT 7. Dokumen terkait Pelaksanaan standar ini memerlukan: 1. Kurikulum/silabus

77 No. : STD/SPMI/C.03 Tanggal : Halaman : 6 dari 7 2. Jadwal Kuliah 3. Buku Panduan Pelaksanaan OJT 4. Data MOU Kerjasama PPNS -Industri 5. Data pengajuan OJT ke industri lengkap dengan respon dan rekomendasinya (F.PDI.001) 6. Form Penilaian OJT (F.PDI.002) 7. Data Evaluasi sistem pembelajaran OJT 8. Referensi 1. UU 12/ PP 19/2005 pasal 19 s/d BAN-PT 4. KKNI 5. Buku Pedoman Pelaksanaan OJT 6. Panduan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan Silabus 7. Panduan Evaluasi Pembelajaran 9. Penanggungjawab dan Pihak Terkait 1. Direktur 2. Wakil Direktur I 3. Ketua/Sekretaris Jurusan/Program Studi 4. Koordinator OJT 5. Dosen Pembimbing OJT 6. UP2SMP 7. Mahasiswa LAMPIRAN : STANDAR PROSES PERKULIAHAN ON THE JOB TRAINING (OJT)

78 No. : STD/SPMI/C.03 Tanggal : Halaman : 7 dari 7 LAMPIRAN STANDAR PROSES PERKULIAHAN ON THE JOB TRAINING (OJT) Kode Indikator 1 Rasio jumlah mahasiswa tiap industri 2 Jumlah industri terinstitusi oleh PPNS 4 Jumlah Industri yang menjadi mitra untuk menjadi tempat pelaksanaan OJT 3 Tingkat Kepuasan pelaksanaan OJT (Mahasiswa,industri, dosen) 5 Rasio jumlah Dosen Pembimbing OJT terhadap jumlah kelompok OJT Baseline 2013 Middle 2015 Final

79 No. : STD/SPMI/C.04 Tanggal : Halaman : 1 dari 8 STANDAR PROSES PERKULIAHAN TUGAS AKHIR Proses Penanggung Jawab Nama Jabatan Tanda Tangan Perumusan George Endri K, ST, Msc.Eng Anda Iviana J, ST, MT Perumus Pemeriksaan Ir. Ratna Budiawati, MA Pemeriksa Standar Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc., MRINA Direktur Pengendalian Wibowo Arnin Putranto, ST., Kepala Pusat Jaminan M.Kom Mutu

80 No. : STD/SPMI/C.04 Tanggal : Halaman : 2 dari 8 1. Visi dan Misi PPNS Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) : Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif mengimplementasikannya Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya : 1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability); 2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism); 3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara global (sustainability-professionalism); 4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good governance-sustainability). 5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/ atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value). 2. Definisi Istilah 1. Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. 2. Tugas Akhir (TA) adalah mata kuliah yang dilaksanakan pada semester akhir berbentuk riset/penelitian teknologi terapan; yang dilakukan mahasiswa dibawah bimbingan dosen tertentu. 3. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebar-luaskan ilmu pengetahuan, dan teknologi terapan yang relevan dengan bidang perkapalan melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. 4. Dosen Penguji TA adalah tenaga pengajar yang mendapat surat tugas dari jurusan untuk menguji proposal/laporan TA mahasiswa sesuai dengan bidang rumpun ilmu yang dimilikinya. 5. Dosen Pembimbing TA adalah tenaga pengajar yang mendapat surat tugas dari jurusan untuk membimbing TA mahasiswa sesuai dengan bidang kompetensi yang dikuasainya. 6. Buku Panduan adalah dokumen yang memuat pedoman terkait dengan pelaksanaan

81 No. : STD/SPMI/C.04 Tanggal : Halaman : 3 dari 8 kegiatan tertentu. 7. BAKPSI adalah Bagian Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, dan Sistem Informasi yang bertugas melaksanakan urusan akademik, kemahasiswaan, alumni, perencanaan, sistem informasi, dan kerjasama di lingkungan PPNS. 8. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi. 9. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi. 3. Rasional Berkaitan dengan misi pertama PPNS, upaya dalam kegiatan pembelajaran (perkuliahan) oleh sivitas akademik harus dibangun dengan mengindahkan proses secara bertahap (enabling courses). Upaya dari kedua belah pihak (dosen dan mahasiswa) dilakukan secara harmonis melalui koordinasi aktivitas dengan mengedepankan obyektifitas, kejujuran, kesetaraan, serta keadilan; sesuai peran dan tanggungjawabnya. Kegiatan belajar mengajar ini perlu didukung oleh lembaga dalam bentuk prasarana-sarana untuk melancarkan proses tersebut; sehingga hasil yang dicapai dapat optimal. Hasil belajar adalah kompetensi tertentu yang dilandasi dengan pola pikir lojikterstruktur (logic-systematic). Kompetensi tersebut harus dapat diukur melalui persoalan-persoalan teoritikal maupun kasus penerapannya. Bagi mahasiswa, pencapaian hasil belajar secara bertahap dan komprehensif harus diperlihatkan melalui aktivitas tatap-muka, tutorial, tugas mandiri, serta ujian tengah maupun akhir semester. Bagi dosen, keberhasilan proses belajar mengajar juga dapat diukur melalui instrumen yang dikenakan kepada mahasiswanya. Keberhasilan tersebut tercermin dari pencapaian mahasiswa mengelaborasi obyek, topik, dan fokus pada teknologi terpakai/terapan yang diminati menjadi sebuah gagasan Tugas Akhir (TA). Hasil elaborasi ini diujikan di dalam forum formal berupa sidang TA untuk membuktikan kompetensi yang dicapai layak dan akuntabel. Berkaitan dengan visi PPNS, kompetensi yang dicapai melalui proses pembelajaran (perkuliahan) ini perlu dicanangkan dan dikembangkan berorentasi pada kualifikasi nasional maupun internasional. Secara nasional, Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) merupakan rumusan yang dipakai sebagai rujukan dalam menyusun standar perkuliahan; hal ini sesuai dengan UU 12/2012 pasal 29 dan PerMen Pendidikan dan Kebudayaan No.49 Tahun Penyusunan standar ini dimaksudkan untuk memberi arahan kepada sivitas akademik dalam melaksanakan penyusunan Tugas Akhir (TA). Penerapan standar ini melalui masa transisi dengan pembimbingan selama dua tahun akademik. Hasil evaluasi dan monitoring yang diperuntukkan untuk pengembangan dan pembakuan dilakukan di triwulan terakhir perioda transisi.

82 No. : STD/SPMI/C.04 Tanggal : Halaman : 4 dari 8 4. Pernyataan Isi Standar 1. PPNS membuat Buku Panduan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) yang berisi pemahaman Mata Kuliah Tugas Akhir; prosedur pelaksanaan (persiapan, pembimbingan, pelaporan, dan pengujian) TA; format proposal dan buku laporan: serta ketentuan lain yang diperlukan. 2. Jurusan/prodi menyusun dan menetapkan Kelompok Bidang Keahlian (KBK) dari dosen pembimbing TA sesuai rumpun keilmuannya dan bidang keahliannya. 3. Setiap KBK mengusulkan ide penelitian (dengan obyek, topik, dan fokus yang jelas/definit) yang proposional dapat dijadikan TA mahasiswa. 4. Dosen pembimbing melakukan pembimbingan TA sesuai dengan rumpun keilmuan/kompetensinya. 5. Dosen pembimbing utama TA minimal memiliki jabatan akademik Lektor atau Asisten Ahli yang memiliki gelar Magister/Spesialis I dan memiliki sertifikat kompetensi/profesi. 6. Dosen pembimbing pendamping TA serendah-rendahnya memiliki jabatan akademik Asisten Ahli (AA) dan pendidikan terakhir Magister/Spesialis I. 7. Mata kuliah Tugas Akhir mencakup ide atau gagasan yang diwujudkan dalam bentuk proposal yang harus diseminarkan. 8. Pelaksanaan TA terbimbing efektif selama 16 minggu per semester. 9. Evaluasi TA dilaksanakan dalam forum Sidang TA yang terjadwal. 10. Jumlah mahasiswa bimbingan seorang Dosen mengikuti batas kewajaran Dikti, dengan kebijakan tertentu jika terjadi kondisi tertentu. 11. Jurusan menetapkan daftar dosen pembimbing TA sesuai dengan rumpun keilmuan/ keahlian dosen yang bersangkutan. 12. Apabila Dosen pembimbing juga menjadi tim penguji TA, maka dosen tersebut memberikan nilai sebagai penguji dan sebagai pembimbing. 13. Penilaian TA diberikan oleh dosen pembimbing dan dosen penguji dengan persentase seimbang, 50% dari Dosen Pembimbing dan 50% dari Dosen Penguji. 14. Selisih/range nilai antar dosen penguji TA adalah +/- 20%. 15. Selisih antara rata-rata nilai penguji dan pembimbing adalah +/- 20%. 16. Ketua sidang TA adalah pembimbing TA dari mahasiswa yang di uji. 17. Proposal mahasiswa mempunyai masa berlaku seperti yang diatur pada panduan TA 18. Kualitas TA untuk jenjang lulusan D3 harus mampu mencerminkan pencapaian kompetensi minimal level 5 KKNI.

83 No. : STD/SPMI/C.04 Tanggal : Halaman : 5 dari Kualitas TA untuk jenjang lulusan D4 harus mampu mencerminkan pencapaian kompetensi minimal pada level 6 KKNI. 20. Jurusan/program studi bersama-sama Unit P2SMP melakukan evaluasi dan perbaikan sistem pembelajaran TA (mencakup materi, metode, alat bantu/teknologi dan cara evaluasi) secara rutin; sekurang-kurangnya setiap tahun. 5. Strategi pencapaian dan pengendalian standar 1. Pembekalan kepada semua Dosen pengajar dengan pelatihan AA/Pekerti. 2. Pembentukan kelompok bidang keahlian bagi dosen sesuai dengan kebutuhan pengembangan sains-teknologi berdasarkan RIP (Rencana Induk Pengembangan) dan Renstra (Rencana Strategis) institusi yang telah ditetapkan. 3. Sosialisasi kurikulum dan silabus kepada seluruh dosen dan mahasiswa secara periodik; setelah pengembangan dilakukan dan ditetapkan (Surat Keputusan Direktur). 4. Pembagian beban kerja, jadwal seminar proposal TA dan sidang TA, yang akan dilaksanakan pada semester ganjil/genap kepada dosen dibahas oleh Jurusan/prodi dalam Rapat dosen di setiap awal semester ganjil/genap. 5. Penyusunan Buku Panduan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA). 6. Sosialisasi Buku Panduan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) kepada Dosen dan Mahasiswa terkait sekurang-kurangnya satu semester sebelum dilaksanakan. 7. Peningkatan komunikasi yang lebih produktif antara kooordinator TA, dosen pembimbing dan mahasiswa dengan dosen wali terkait; sebagai upaya meningkatkan kualitas pengerjaan TA. 8. Peningkatan komunikasi Jurusan/program Studi dengan para orang tua/wali berkaitan dengan mahasiswa teridentifikasi bermasalah; sebagai upaya menjaga kualitas akademik. 9. Publikasi hasil tugas akhir mahasiswa (TA) dilakukan melalui jurnal ilmiah dan/atau forum-forum seminar/lokakarya/simposium/bedah-buku dan yang sejenis sebagai upaya meningkatan iklim belajar yang lebih kondusif (academic environment improvement). 6. Indikator 1. Buku Panduan Pelaksanaan Tugas Akhir 2. Sosialisasi Buku Panduan Pelaksanaan Tugas Akhir 3. Persentase dosen pembimbing yang sesuai dengan rumpun keilmuan/keahlian/kompetensinya.

84 No. : STD/SPMI/C.04 Tanggal : Halaman : 6 dari 8 4. Evaluasi dan perbaikan sistem pembelajaran mata kuliah Tugas Akhir (mencakup: materi, metode, alat bantu/teknologi, dan cara evaluasi). 5. Persentase hasil tugas akhir mahasiswa (TA) yang dipublikasikan. 6. Pembentukan Kelompok Bidang Keahlian Dosen untuk mendukung pengembangan sains dan teknologi. 7. Dokumen terkait Pelaksanaan standar ini memerlukan: 1. Kurikulum dan Silabus 2. Buku Panduan Tugas Akhir 3. Daftar Kelompok Bidang Keahlian 4. Jadwal Perkuliahan 5. Berita Acara Rapat Jurusan/Program Studi terkait Pelaksanaan dan Evaluasi Tugas Akhir 6. Surat Tugas Pembimbing Tugas Akhir 7. Surat Tugas Penguji Tugas Akhir 8. Formulir Daftar Kemajuan Tugas Akhir 8. Referensi 1. UU 20 thn 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. UU 12 thn 2012 tentang Pendidikan Tinggi. 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi. 4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomer 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. 5. Peraturan Presiden RI No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. 6. BAN-PT 7. Buku Panduan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA). 9. Penanggungjawab dan pihak terkait 1. Direktur 2. Wakil Direktur I 3. Ketua Jurusan/Koordinator Program Studi

85 No. : STD/SPMI/C.04 Tanggal : Halaman : 7 dari 8 4. BAKPSI 5. Dosen 6. Kepala Pusat Jaminan Mutu 7. Unit P2SMP 8. Mahasiswa LAMPIRAN : STANDAR PROSES PERKULIAHAN TUGAS AKHIR

86 No. : STD/SPMI/C.04 Tanggal : Halaman : 8 dari 8 LAMPIRAN STANDAR PROSES PERKULIAHAN TUGAS AKHIR Kode Indikator Baseline 2014 Middle 2015 Final Buku Panduan Pelaksanaan Tugas Akhir Sosialisasi Buku Panduan Pelaksanaan Tugas Akhir Prosentase dosen pembimbing yang sesuai dengan rumpun keilmuan/keahliannya Evaluasi dan perbaikan sistem pembelajaran mata kuliah Tugas Akhir (mencakup: materi, metode, alat bantu/teknologi, dan cara evaluasi) Prosentase hasil tugas akhir mahasiswa (TA) yang dipublikasikan Pembentukan Kelompok Bidang Keahlian Dosen untuk mendukung pengembangan sains dan teknologi % 85% 90% % 70% 95% 7KBK 10KBK 13KBK

87 No. : STD/SPMI/C.05 Tanggal : Halaman : 1 dari 7 STANDAR PROSES SURAT PENDAMPING IJAZAH Proses Penanggung Jawab Nama Jabatan Tanda Tangan Perumusan George Endri K, ST, Msc.Eng Anda Iviana J, ST, MT Perumus Pemeriksaan Ir. Ratna Budiawati, MA Pemeriksa Standar Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc., MRINA Direktur Pengendalian Wibowo Arnin Putranto, ST., Kepala Pusat Jaminan M.Kom Mutu

88 No. : STD/SPMI/C.05 Tanggal : Halaman : 2 dari 7 1. Visi dan Misi PPNS Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) : Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif mengimplementasikannya Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya : 1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability); 2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism); 3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara global (sustainability-professionalism); 4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good governance-sustainability). 5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/ atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value). 2. Definisi Istilah 1. Standar Pengelolaan adalah kriteria mengenai perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. 2. Surat Pendamping Ijasah adalah surat penetapan dan pengakuan kompetensi lulusan yang diberikan pada semester akhir melalui uji kompetensi dan atau profesi 3. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat. 4. Dosen Penguji kompetensi adalah tenaga pengajar yang mendapat surat tugas dari jurusan untuk menguji kompetensi mahasiswa sesuai dengan bidang rumpun ilmu yang dimilikinya. 5. Kompetensi adalah seperangkat sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh Peserta Didik setelah mempelajari suatu muatan pembelajaran, menamatkan suatu program, atau menyelesaikan satuan pendidikan tertentu. 6. BAKPSI adalah Bagian Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, dan Sistem

89 No. : STD/SPMI/C.05 Tanggal : Halaman : 3 dari 7 Informasi yang bertugas melaksanakan urusan akademik, kemahasiswaan, alumni, perencanaan, sistem informasi, dan kerjasama di lingkungan PPNS. 7. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi. 8. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi. 9. Silabus merupakan pengembangan atau jabaran dari kurikulum yang berisikan; sinopsis mata kuliah, kompetensi mata kuliah, indikator kompetensi, topik/sub topik, dan referensi. 3. Rasional Berkaitan dengan misi pertama PPNS, upaya dalam kegiatan pembelajaran (perkuliahan) oleh sivitas akademik harus dibangun dengan mengindahkan proses secara bertahap (enabling courses). Upaya dari kedua belah pihak (dosen dan mahasiswa) dilakukan secara harmonis melalui koordinasi aktivitas dengan mengedepankan obyektifitas, kejujuran, kesetaraan, serta keadilan; sesuai peran dan tanggungjawabnya. Kegiatan belajar mengajar ini perlu didukung oleh lembaga dalam bentuk prasarana-sarana untuk melancarkan proses tersebut; sehingga hasil yang dicapai dapat optimal. Hasil belajar adalah kompetensi tertentu yang dilandasi dengan pola pikir lojikterstruktur (logic-systematic). Kompetensi tersebut harus dapat diukur melalui persoalan-persoalan teoritikal maupun kasus penerapannya. Bagi mahasiswa, pencapaian hasil belajar secara bertahap dan komprehensif harus diperlihatkan melalui aktivitas tatap-muka, tutorial, tugas mandiri, serta ujian tengah maupun akhir semester. Bagi dosen, keberhasilan proses belajar mengajar juga dapat diukur melalui instrumen yang dikenakan kepada mahasiswanya. Keberhasilan tersebut tercermin dari distribusi pencapaian nilai belajar bersesuaian dengan rasional tingkat kesulitan soal yang disampaikan dalam tutorial, tugas mandiri, serta ujian yang diberikan. Berkaitan dengan visi PPNS, kompetensi yang dicapai melalui proses pembelajaran (perkuliahan) ini perlu dicanangkan dan dikembangkan berorentasi pada kualifikasi nasional maupun internasional. Secara nasional, Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) merupakan rumusan yang dipakai sebagai rujukan dalam menyusun standar perkuliahan; hal ini sesuai dengan UU 12/2012 pasal 29. Penyusunan standar ini dimaksudkan untuk memberi arahan kepada sivitas akademik dalam proses mendapatkan Surat Pendamping Ijasah. 4. Pernyataan Isi Standar 1. PPNS membuat Buku Panduan Pelaksanaan Uji Kompetensi yang berisi pemahaman kompetensi sesuai rumpun bidang ilmu; jadwal dan prosedur pelaksanaan pengujian (persiapan, pelaporan, dan pengujian) serta borang-borang yang diperlukan. 2. Jurusan/prodi menyusun dan menetapkan Kelompok Bidang Keahlian (KBK) dari dosen penguji kompetensi sesuai rumpun keilmuannya dan bidang keahliannya

90 No. : STD/SPMI/C.05 Tanggal : Halaman : 4 dari 7 3. Dosen penguji kompetensi harus sesuai dengan rumpun keilmuan/ keahliannya. 4. Dosen penguji kompetensi minimal memiliki jabatan akademik Asisten Ahli yang memiliki gelar Magister/Spesialis I dan memiliki sertifikat asesor kompetensi. 5. Tahapan pelaksanaan Uji kompetensi mencakup: a. Pemenuhan syarat administrasi b. Pelaksanaan uji kompetensi c. Penerbitan surat pendamping ijasah 6. Jurusan/prodi menetapkan daftar Dosen penguji kompetensi. 7. Kompetensi untuk jenjang lulusan D3 harus mampu mencerminkan pencapaian kompetensi minimal level 5 KKNI. 8. Kompetensi untuk jenjang lulusan D4 harus mampu mencerminkan pencapaian kompetensi minimal pada level 6 KKNI. 9. Pelaksanaan uji kompetensi mengikuti Kalender Akademik. 10. Jurusan/program studi bersama-sama Unit P2SMP melakukan evaluasi dan perbaikan sistem pengujian kompetensi (mencakup materi, metode, alat bantu/teknologi dan mekanisme pengujian) secara rutin; sekurang-kurangnya setiap tiga tahun. 5. Strategi pencapaian dan pengendalian standar 1. Pembentukan kelompok bidang keahlian bagi dosen sesuai dengan kebutuhan pengembangan sains-teknologi berdasarkan RIP (Rencana Induk Pengembangan) dan Renstra (Rencana Strategis) institusi yang telah ditetapkan. 2. Sosialisasi kurikulum dan silabus kepada seluruh dosen dan mahasiswa secara periodik; setelah pengembangan dilakukan dan ditetapkan (Surat Keputusan Direktur). 3. Pembagian beban kerja, jadwal uji kompetensi yang akan dilaksanakan pada semester ganjil/genap kepada dosen dibahas oleh Jurusan/prodi dalam Rapat dosen di setiap awal semester ganjil/genap. 4. Penyusunan Buku Panduan Pelaksanaan Uji kompetensi. 5. Sosialisasi Buku Panduan Pelaksanaan Uji kompetensi kepada Dosen dan Mahasiswa terkait, sekurang-kurangnya satu semester sebelum dilaksanakan. 6. Peningkatan komunikasi Jurusan/program Studi dengan para orang tua/wali berkaitan dengan mahasiswa teridentifikasi bermasalah; sebagai upaya menjaga kualitas akademik. 6. Indikator 1. Buku Panduan Pelaksanaan Uji kompetensi. 2. Sosialisasi Buku Panduan Pelaksanaan Uji kompetensi.

91 No. : STD/SPMI/C.05 Tanggal : Halaman : 5 dari 7 3. Persentase dosen penguji kompetensi yang sesuai dengan rumpun keilmuan/keahliannya. 4. Evaluasi dan perbaikan sistem pelaksanaan Uji kompetensi (mencakup: materi, metode, alat bantu/teknologi, dan cara evaluasi). 5. Pembentukan Kelompok Bidang Keahlian Dosen untuk mendukung pengembangan sains dan teknologi. 7. Dokumen terkait Pelaksanaan standar ini memerlukan: 1. Kurikulum/silabus 2. Jadwal Perkuliahan 3. Buku Panduan Pelaksanaan Uji kompetensi 4. Kalender Akademik 8. Referensi 1. UU 20 thn 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. UU 12 thn 2012 tentang Pendidikan Tinggi 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi. 4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomer 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. 5. Peraturan Presiden RI No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) 6. BAN-PT 9. Penanggungjawab dan pihak terkait 1. Direktur 2. Wakil Direktur I 3. Ketua Jurusan/Koordinator Program Studi 4. BAKPSI 5. Dosen 6. Mahasiswa 7. Kepala Pusat Jaminan Mutu 8. Ka Unit P2SMP

92 No. : STD/SPMI/C.05 Tanggal : Halaman : 6 dari 7 LAMPIRAN : STANDAR PROSES SURAT PENDAMPING IJAZAH

93 No. : STD/SPMI/C.05 Tanggal : Halaman : 7 dari 7 LAMPIRAN STANDAR PROSES SURAT PENDAMPING IJAZAH Kode Indikator Baseline 2013 Middle 2015 Final Buku Panduan Pelaksanaan Uji kompetensi & profesi 2 Sosialisasi Buku Panduan Pelaksanaan Uji kompetensi & profesi 3 Jumlah dosen penguji kompetensi & profesi yang sesuai dengan rumpun keilmuan/keahliannya 4 Evaluasi dan perbaikan sistem pelaksanaan Uji kompetensi & profesi (mencakup: materi, metode, alat bantu/teknologi, dan cara evaluasi) 5 Pembentukan Kelompok Bidang Keahlian Dosen untuk mendukung pengembangan sains dan teknologi.

94 No. : STD/SPMI/D.01 Tanggal : Halaman : 1 dari 8 STANDAR PENILAIAN PROSES BELAJAR OLEH INSTITUSI Proses Penanggung Jawab Nama Jabatan Tanda Tangan Purwidi Asri, S.ST., MT Perumusan Adhi Setiawan, ST., MT Priyambodo N, ST., MT Lusia Eni P, Spd., Mpd Perumus Pemeriksaan Moh. Miftachul Munir, ST., MT Pemeriksa Standar Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc., MRINA Direktur Pengendalian Wibowo Arnin, ST., M.Kom Kepala Pusat Jaminan Mutu

95 No. : STD/SPMI/D.01 Tanggal : Halaman : 2 dari 8 1. Visi dan Misi PPNS Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) : Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif mengimplementasikannya Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya : 1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability); 2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism); 3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara global (sustainability-professionalism); 4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good governance-sustainability). 5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/ atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value). 2. Definisi Istilah 1. Standar Penilaian Pendidikan adalah standar yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik (mahasiswa). Sedangkan standar penilaian pendidikan oleh institusi diartikan sebagai tolok ukur minimum yang ditetapkan oleh perguruan tinggi untuk mengukur hasil belajar mahasiswa, berupa hasil belajar setiap mata kuliah, setiap semester, dan pada setiap tahap studi hingga tahap studi terakhir yaitu kelulusan mahasiswa dari program studi yang bersangkutan. Dengan pertimbangan hal-hal tersebut maka PPNS melalui P2SMP menetapkan standar penilaian pendidikan yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi pimpinan institusi, ketua jurusan/program studi, dan dosen yang bertanggung jawab dalam perannya sebagai penilai proses pembelajaran dan hasil belajar. 2. Sistem Kredit Semester (SKS) adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (sks) untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program. 3. Semester adalah satuan waktu kegiatan pembelajaran efektif selama 16 (enam belas) minggu termasuk kegiatan evaluasi.

96 No. : STD/SPMI/D.01 Tanggal : Halaman : 3 dari 8 4. Satu Satuan Kredit Semester (SKS) adalah takaran waktu kegiatan belajar yang dibebankan pada mahasiswa per minggu per semester dalam proses pembelajaran melalui berbagai bentuk pembelajaran atau besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kurikuler di suatu program studi. 5. Yudisium adalah pengukuhan kelulusan mahasiswa yang dianggap telah memenuhi syarat kelulusan pada suatu program studi. Yudisium ini dibagi menjadi yudisium kenaikan tingkat dan yudisium kelulusan. 6. Indeks Prestasi (IP) adalah ukuran kemampuan mahasiswa yang dapat dihitung berdasarkan jumlah sks mata kuliah yang diambil dikalikan dengan nilai bobot masing masing mata kuliah dibagi dengan jumlah seluruh sks mata kuliah yang diambil pada semester tersebut 7. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah ukuran kemampuan mahasiswa sampai pada periode waktu tertentu yang dapat dihitung berdasarkan jumlah sks mata kuliah yang diambil sampai pada periode waktu tertentu dikalikan dengan nilai bobot masing masing mata kuliah dibagi dengan seluruh sks mata kuliah yang diambil. 8. Surat Peringatan (SP) adalah surat yang diberikan dari direktur kepada mahasiswa yang tidak masuk tanpa alasan sesuai tingkat ketidak hadirannya. 9. Evaluasi kemajuan studi mahasiswa adalah kriteria penilaian yang dilakukan secara bertahap terhadap pencapaian IPK untuk menentukan mahasiswa akan mampu melanjutkan studi atau dihentikan statusnya sebagai mahasiswa. 10. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) adalah rencana materi pengajaran disetiap pertemuan yang dikembangkan dan dipersiapkan oleh dosen pengajar secara mandiri atau bersama (dalam kelompok keahlian bidang ilmu) dan disampaikan pada awal dan/atau setiap perkuliahan. 3. Rasional Penjaminan mutu seyogyanya meliputi semua proses dalam pendidikan, salah satu proses penilaian pendidikan. Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi terdiri atas: Penilaian hasil belajar oleh dosen dan penilaian hasil belajar oleh institusi. Standar Penilaian Pendidikan adalah standar yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik (mahasiswa). Sedangkan standar penilaian pendidikan oleh institusi diartikan sebagai tolok ukur minimum yang ditetapkan oleh perguruan tinggi untuk mengukur hasil belajar mahasiswa, berupa hasil belajar setiap mata kuliah, setiap semester, dan pada setiap tahap studi hingga tahap studi terakhir yaitu kelulusan mahasiswa dari program studi yang bersangkutan. Dengan pertimbangan hal-hal tersebut maka PPNS melalui unit P2SMP menetapkan standar penilaian pendidikan yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi pimpinan institusi, ketua jurusan/program studi, dan dosen yang bertanggung jawab

97 No. : STD/SPMI/D.01 Tanggal : Halaman : 4 dari 8 dalam perannya sebagai penilai proses pembelajaran dan hasil belajar. 4. Pernyataan Isi Standar 1. Ketua jurusan, koordinator program studi, dan dosen menyelenggarakan kegiatan penilaian pendidikan atau kemajuan belajar mahasiswa sesuai jadwal yang dibuat oleh BAKPSI. 2. Ketua jurusan, koordinator program studi, dan dosen menyelenggarakan kegiatan penilaian pendidikan atau kemajuan belajar mahasiswa atau penilaian hasil belajar mahasiswa sesuai Peraturan Akademik yang berlaku. 3. Ketua jurusan, koordinator program studi, dan dosen dalam menyelenggarakan kegiatan penilaian pendidikan atau kemajuan belajar mahasiswa harus mencakup kemampuan dalam ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif. 4. Komponen penilaian oleh institusi dapat digolongkan sebagai berikut : a. Proses Pembelajaran 1) Perkuliahan : a) Mahasiswa mengisi daftar hadir disetiap kegiatan tatap-muka dan divalidasi oleh dosen pengajar serta BAKPSI. b) Mahasiswa yang tidak menghadiri kegiatan tatap-muka tanpa ijin akan diberikan Surat Peringatan (SP) yang diterbitkan selambat-lambatnya satu minggu setelah jumlah ketidakhadiran tersebut dicapai (SP I = 10 jam, SP II = 20 jam, dan SP III >38 jam). c) Dosen pengajar dan mahasiswa wajib hadir pada setiap mata kuliah yang dijalani minimal 80% (sebagai persyaratan pelaksanaan evaluasi belajar) yang dicatat dalam berita acara perkuliahan. 2) Proses persiapan ujian : a) BAKPSI mengatur dan mengumumkan jadwal ujian. b) Dosen pengampu mata kuliah membuat soal ujian dan diserahkan kepada administrasi jurusan minimal 3 hari sebelum pelaksanaan ujian. c) Jurusan/Program Studi/Ketua Kelompok Bidang Keahlian melakukan validasi kesesuaian soal ujian atau tugas-tugas dengan RPS. d) Proses pembuatan soal mengikuti Panduan Evaluasi Pembelajaran. e) Setelah divalidasi, soal digandakan oleh BAKPSI sesuai jumlah mahasiswa dan diarsip di jurusan/prodi. 3) Pelaksanaan Ujian : a) Mahasiswa yang memiliki kehadiran kurang dari 80% dalam satu semester untuk tiap matakuliah, tidak dapat mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS). b) Pengawas ujian bertugas melaksanakan pengawasan penyelenggaraan ujian berpedoman pada peraturan yang berlaku.

98 No. : STD/SPMI/D.01 Tanggal : Halaman : 5 dari 8 4) Hasil ujian : a) Mahasiswa yang telah melaksanakan ujian dapat melihat hasil ujian di BAKPSI. Yang mendapatkan Nilai D dan E diwajibkan mengikuti RC, kecuali mata kuliah tertentu yang diperbolehkan D sesuai ketetapan jurusan/prodi. b) Nilai akan dituangkan saat yudisium kenaikan tingkat. b. Evaluasi Hasil Belajar 1) Evaluasi hasil belajar dilaksanakan setiap tengah dan akhir semester. 2) Mahasiswa dinyatakan lulus pada suatu semester bila: a) Mempunyai IP 2,00; b) Jumlah mata kuliah dengan nilai D maksimum 7 sks; c) Tanpa nilai E; d) Berperilaku baik. 3) Mahasiswa dinyatakan lulus dengan percobaan pada suatu semester bila memenuhi salah satu syarat berikut ini : a) IP 2,00 dan D 7 sks, tanpa nilai E; b) 1,70 IP 2,00 dan D 7 sks, tanpa nilai E. 4) Pada setiap akhir semester mahasiswa berhak mendapatkan laporan kemajuan akademik mahasiswa melalui dosen wali. c. Derajat Keberhasilan 1) Derajat keberhasilan dalam satu semester dinyatakan dalam Indeks Prestasi Semester (IPS). 2) Derajat keberhasilan mahasiswa dalam tahap pendidikan Diploma secara kumulatif dinyatakan dalam Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). 3) IPS dan IPK berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 4 (empat); 4) Perhitungan IPS dan IPK menggunakan rumus sebagai berikut : IPS i 1 n n NixKi Ki i 1

99 No. : STD/SPMI/D.01 Tanggal : Halaman : 6 dari 8 Dimana : Ni = Nilai numerik hasil akhir evaluasi masing-masing mata kuliah yang ditempuh. Ki = Besar SKS pelajaran masing-masing mata kuliah perminggu. n = Jumlah mata kuliah 5) IPS dihitung pada semester yang sedang berjalan 6) IPK dihitung kumulatif dari awal semester sampai semester yang berjalan 5. Strategi Pencapaian dan Pengendalian Standar 1. Membekali semua dosen dengan pedoman akademik. 2. Membekali semua dosen dengan pengetahuan tentang metode dan komponen penilaian. 3. Menjalin kerjasama yang terbuka dan komunikatif antara jurusan dan dosen. 6. Indikator 1. Persentase dosen pengampu yang menyerahkan soal ujian pada administrasi jurusan minimal 3 hari sebelum pelaksanaan ujian. 2. Persentase mahasiswa yang menerima SP. 3. Persentase mahasiswa yang lulus pada suatu semester. 7. Dokumen Terkait 1. Pedoman akademik 2. Prosedur Pelaksanaan dan Penilaian Perkuliahan. 3. Prosedur Pelaksanaan dan Penilaian OJT. 4. Prosedur Pelaksanaan Yudisium. 5. Prosedur Pelaksanaan Remedial Course. 6. Prosedur Pelaksanaan Tugas Akhir. 7. Prosedur UAS. 8. Prosedur UTS. 9. Panduan Evaluasi Pembelajaran 8. Referensi 1. UU 20 thn 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. UU 12 thn 2012 tentang Pendidikan Tinggi 3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomer 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

100 No. : STD/SPMI/D.01 Tanggal : Halaman : 7 dari 8 4. Surat Keputusan Direktur PPNS No. 4014/PL19/DT/2013 tentang Pedoman Akademik & Kemahasiswaan PPNS 5. Renstra PPNS 9. Penanggungjawab dan Pihak Terkait 1. Direktur 2. Wakil Direktur I 3. Ketua Jurusan/KoordinatorProgram Studi 4. BAKPSI 5. Dosen 6. Mahasiswa 7. Kepala Pusat Jaminan Mutu LAMPIRAN : STANDAR PENILAIAN PROSES BELAJAR OLEH INSTITUSI

101 No. : STD/SPMI/D.01 Tanggal : Halaman : 8 dari 8 LAMPIRAN STANDAR PENILAIAN PROSES BELAJAR OLEH INSTITUSI Tabel Persentase mahasiswa yang menerima SP 2014 (%) 2015 (%) 2016 (%) Keterangan SP I SP II SP III

102 Standar SPMI No. : STD.SPMI.D-02 Tanggal : Halaman : 1 dari 7 STANDAR PENILAIAN PROSES BELAJAR OLEH DOSEN Proses Penanggung Jawab Nama Jabatan Tanda Tangan Purwidi Asri, S.ST., MT Perumusan Adhi Setiawan, ST., MT Priyambodo N, ST., MT Lusia Eni P, Spd., Mpd Perumus Pemeriksaan Moh. Miftachul Munir, ST., MT Pemeriksa Standar Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc., MRINA Direktur Pengendalian Wibowo Arnin, ST., M.Kom Kepala Pusat Jaminan Mutu

103 Standar SPMI No. : STD.SPMI.D-02 Tanggal : Halaman : 2 dari 7 1. Visi dan Misi PPNS Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) : Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif mengimplementasikannya Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya : 1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability); 2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism); 3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara global (sustainability-professionalism); 4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good governance-sustainability). 5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/ atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value). 2. Definisi Istilah 1. Standar Penilaian Pendidikan adalah standar yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik (mahasiswa). Sedangkan standar penilaian pendidikan oleh dosen diartikan sebagai tolok ukur minimum yang ditetapkan berdasarkan proses evaluasi untuk mengukur hasil belajar mahasiswa, berupa hasil belajar setiap mata kuliah, setiap semester, dan pada setiap tahap studi hingga tahap studi terakhir yaitu kelulusan mahasiswa dari program studi yang bersangkutan. Dengan pertimbangan hal-hal tersebut maka PPNS melalui P2SMP menetapkan standar penilaian pendidikan yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi pimpinan institusi, ketua jurusan/program studi, dan dosen yang bertanggung jawab dalam perannya sebagai penilai proses pembelajaran dan hasil belajar. 2. Sistem Kredit Semester (SKS) adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (sks) untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program. 3. Semester adalah satuan waktu kegiatan pembelajaran efektif selama 16 (enam belas) minggu termasuk kegiatan evaluasi.

104 Standar SPMI No. : STD.SPMI.D-02 Tanggal : Halaman : 3 dari 7 4. Satu Satuan Kredit Semester (SKS) adalah takaran waktu kegiatan belajar yang dibebankan pada mahasiswa per minggu per semester dalam proses pembelajaran melalui berbagai bentuk pembelajaran atau besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kurikuler di suatu program studi. 5. Evaluasi Tengah Semester adalah evaluasi formatif yang dimaksudkan untuk melakukan improvement proses pembelajaran berdasarkan assesment yang telah dilakukan. 6. Evaluasi Akhir Semester adalah evaluasi yang dilakukan di akhir semester untuk mengetahui capaian akhir hasil belajar mahasiswa. 7. Yudisium pengukuhan kelulusan mahasiswa yang dianggap telah memenuhi syarat kelulusan pada suatu program studi. Yudisium ini dibagi menjadi yudisium kenaikan tingkat dan yudisium kelulusan. 8. On Job Training atau OJT adalah kegiatan perkuliahan mahasiswa yang wajib dilaksanakan di industri; pada bidang yang relevan dengan ilmu pengetahuan/kompetensi program studi yang sudah didapatkan dari kampus; untuk mendapatkan pengetahuan terapan teknologi di industri yang menjadi tempat OJT selama 16 minggu ( jam). 9. Tugas Akhir adalah karya ilmiah berdasarkan suatu kegiatan penelitian mandiri mahasiswa, disusun dalam jangka waktu satu semester dibawah bimbingan seorang dosen pembimbing. 10. Indeks Prestasi (IP) adalah ukuran kemampuan mahasiswa yang dapat dihitung berdasarkan jumlah sks mata kuliah yang diambil dikalikan dengan nilai bobot masing masing mata kuliah dibagi dengan jumlah seluruh sksmata kuliah yang diambil pada semester tersebut 11. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah ukuran kemampuan mahasiswa sampai pada periode waktu tertentu yang dapat dihitung berdasarkan jumlah sks mata kuliah yang diambil sampai pada periode waktu tertentu dikalikan dengan nilai bobot masing masing mata kuliah dibagi dengan seluruh sks mata kuliah yang diambil 12. Evaluasi kemajuan studi mahasiswa adalah kriteria penilaian yang dilakukan secara bertahap terhadap pencapaian IPK untuk menentukan mahasiswa akan mampu melanjutkan studi atau dihentikan statusnya sebagai mahasiswa 13. Tugas Terstruktur adalah tugas yang dilakukan oleh mahasiswa dibawah pengawasan dosen dan dilakukan di dalam kelas / ruang belajar, dalam bentuk tugas individu dan tugas kelompok.

105 Standar SPMI No. : STD.SPMI.D-02 Tanggal : Halaman : 4 dari Tugas Mandiri adalah tugas yang dilakukan oleh mahasiswa secara mandiri di luar jam perkuliahan misalnya membaca buku rujukan, memperdalam materi, mencari jurnal. 15. Kuesioner evaluasi pembelajaran adalah media untuk mengevaluai proses pembelajaran oleh dosen yang dilakukan mahasiswa pada setiap akhir semester 3. Rasional Penjaminan mutu seyogyanya meliputi semua proses dalam pendidikan, salah satu proses penilaian pendidikan. Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi terdiri atas: Penilaian hasil belajar oleh dosen dan penilaian hasil belajar oleh institusi. Standar Penilaian Pendidikan adalah standar yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik (mahasiswa). Sedangkan standar penilaian pendidikan oleh institusi diartikan sebagai tolok ukur minimum yang ditetapkan oleh perguruan tinggi untuk mengukur hasil belajar mahasiswa, berupa hasil belajar setiap mata kuliah, setiap semester, dan pada setiap tahap studi hingga tahap studi terakhir yaitu kelulusan mahasiswa dari program studi yang bersangkutan. Dengan pertimbangan hal-hal tersebut maka PPNS melalui unit P2SMP menetapkan standar penilaian pendidikan yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi pimpinan institusi, ketua jurusan/program studi, dan dosen yang bertanggung jawab dalam perannya sebagai penilai proses pembelajaran dan hasil belajar. 4. Pernyataan Isi Standar 1. Dosen yang mengajar mata kuliah melakukan penilaian akademik terhadap mahasiswa melalui dua kali evaluasi yang meliputi evaluasi tengah semester dan evaluasi akhir semester. 2. Waktu penilaian, ujian tengah semester dan akhir semester dilakukan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh BAKPSI. 3. Teknik penilaian meliputi observasi, partisipasi, unjuk kerja, tertertulis, dan tes lisan, disesuaikan dengan kebutuhan. 4. Dosen menyerahkan hasil evaluasi di BAKPSI pada akhir semester. 5. Nilai akhir semester diserahkan pada BAKPSI paling lambat 5 hari setelah pelaksanaan evaluasi. 6. Nilai akhir yang telah diserahkan pada BAKPSI dapat diakses oleh mahasiswa dan orang tua secara online. 7. Komponen penilaian dapat digolongkan sebagai berikut : a. Proses belajar mengajar dikelas (kuliah) - Kehadiran : 5% - 10% - Quiz/Tugas/presentasi : 10% - 30%

106 Standar SPMI No. : STD.SPMI.D-02 Tanggal : Halaman : 5 dari 7 - UTS : 30 % - 40% - UAS : 40% - 50% b. Proses belajar mengajar di laboratorium (praktikum) - Kehadiran : 5% - 10 % - Tugas : 20% - 30% - Ujian 1 : 25% - 35% - Ujian 2 : 25% - 35% c. Proses belajar mengajar di bengkel (praktek) - Akurasi ukuran : 40% - 50% - Proses pengerjaan : 20% - 30% - Performansi produk : 10% - 20% - Presensi : 5% -10% - Ketepatan waktu : 10% 20% d. Proses belajar mengajar di studio gambar - Proses pengerjaan : 40% - 50% - Laporan : 20% - 30% - Print out : 20% - 30% - Presensi : 5% - 10% e. On The Job Training Penilaian OJT diberikan oleh perusahaan dan dosen pembimbing dengan persentase: 1) Perusahaan 60% dengan aspek penilaian: - Kognitif : 30% - Psikomotorik : 30% - Afektif : 40% 2) Politeknik 40% dengan aspek penilaian: - Pra OJT : 20% - Buku laporan : 30% - Presentasi hasil OJT : 50% f. Tugas Akhir/Proyek Akhir Apabila Dosen pembimbing juga menjadi tim penguji TA, maka dosen tersebut memberikan nilai sebagai penguji dan sebagai pembimbing. Penilaian TA diberikan oleh dosen pembimbing dan dosen penguji dengan prosentase : Dosen Pembimbing 50% dan Dosen Penguji 50% Selisih/range nilai antar dosen penguji TA adalah +/- 20%. Selisih antara rata-rata nilai penguji dan pembimbing adalah +/- 20%

107 Standar SPMI No. : STD.SPMI.D-02 Tanggal : Halaman : 6 dari 7 8. Atas dasar evaluasi keseluruhan tersebut, maka ditentukan derajat keberhasilan mahasiswa, yang diberikan dalam nilai huruf dan indeks nilai, yaitu : Nilai Angka Nilai Huruf A+ A Nilai Numerik 4, A- 3, B+ B 3,25 3, C+ 2, C C- 2,25 2, D+ 1, D 1,50 9. Remedial Course (RC) Remedial course diberikan apabila berdasarkan hasil evaluasi akhir, nilai mahasiswa yang bersangkutan memiliki nilai kurang dari C (<C), kecuali untuk mata kuliah tertentu boleh D sesuai ketentuan dari program studi masing-masing serta mengikuti ketentuan tentang RC pada Pedoman Akademik dan Kemahasiswaan PPNS. 5. Strategi Pencapaian dan Pengendalian Standar 1. Direktur melalui Wakil Direktur bidang Akademik menyelenggarakan koordinasi dengan para ketua jurusan dan kaprodi secara berkala. 2. Ketua jurusan, koordinator program studi menyelenggarakan sosialisasi dan pelatihan untuk dosen yang berkaitan dengan metode dan mekanisme penilaian, prosedur penilaian, dan instrumen penilaian. 3. Membekali semua dosen dengan pedoman akademik. 4. Membekali semua dosen dengan pengetahuan tentang metode dan komponen penilaian. 5. Membekali mahasiswa dengan Pedoman Akademik & Kemahasiswaan PPNS dan pengetahuan tentang SIM Akademik.

108 Standar SPMI No. : STD.SPMI.D-02 Tanggal : Halaman : 7 dari 7 6. Indikator 1. Persentase dosen yang menyerahkan/validasi nilai maksimal 5 hari setelah pelaksanaan evaluasi. 2. Presentase mahasiswa yang mengikuti Remedial Course. 7. Dokumen terkait 1. Prosedur Pelaksanaan dan Penilaian Perkuliahan 2. Prosedur Pelaksanaan dan Penilaian OJT 3. Prosedur UAS 4. Prosedur Pelaksanaan Remidial Course 5. Formulir Daftar nilai dan Pedoman Penilaian OJT 6. Kalender Akademik 7. Jadwal Kuliah 8. Referensi 1. UU 20 thn 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. UU 12 thn 2012 tentang Pendidikan Tinggi 3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomer 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. 4. Surat Keputusan Direktur PPNS No. 4014/PL19/DT/2013 tentang Pedoman Akademik & Kemahasiswaan PPNS. 9. Penanggungjawab dan pihak terkait 1. Direktur 2. Wakil Direktur I 3. Ketua Jurusan dan Koordinator Program Studi 4. BAKPSI 5. Dosen 6. Mahasiswa 7. Kepala Pusat Jaminan Mutu

109 No. : STD/SPMI/D.03 Tanggal : Halaman : 1 dari 6 STANDAR PENILAIAN PROSES BELAJAR OLEH MAHASISWA Proses Penanggung Jawab Nama Jabatan Tanda Tangan Purwidi Asri, S.ST., MT Perumusan Adhi Setiawan, ST., MT Priyambodo N, ST., MT Lusia Eni P, Spd., Mpd Perumus Pemeriksaan Moh. Miftachul Munir, ST., MT Pemeriksa Standar Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc., MRINA Direktur Pengendalian Wibowo Arnin, ST., M.Kom Kepala Pusat Jaminan Mutu

110 No. : STD/SPMI/D.03 Tanggal : Halaman : 2 dari 6 1. Visi dan Misi PPNS Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) : Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif mengimplementasikannya Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya : 1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability); 2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism); 3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara global (sustainability-professionalism); 4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good governance-sustainability). 5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/ atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value). 2. Definisi Istilah 1. Standar Penilaian Pendidikan adalah standar yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik (mahasiswa). Sedangkan standar penilaian pendidikan oleh mahasiswa dapat diartikan sebagai tolok ukur yang ditetapkan berdasarkan proses evaluasi untuk setiap mata kuliah, setiap semester, dan pada setiap tahap studi oleh mahasiswa untuk mengukur dan mengevaluasi proses pembelajaran yang dilakukan oleh dosen meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Dengan pertimbangan hal-hal tersebut maka PPNS melalui UP2SMP menetapkan standar penilaian pendidikan yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi pimpinan institusi, ketua jurusan/program studi, dan dosen yang bertanggung jawab dalam perannya sebagai penilai proses pembelajaran dan hasil belajar. 2. Sistem Kredit Semester (SKS) adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (SKS) untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program. 3. Semester adalah satuan waktu kegiatan pembelajaran efektif selama 16 (enam belas) minggu termasuk kegiatan evaluasi.

111 No. : STD/SPMI/D.03 Tanggal : Halaman : 3 dari 6 4. Satu Satuan Kredit Semester (SKS) adalah takaran waktu kegiatan belajar yang dibebankan pada mahasiswa per minggu per semester dalam proses pembelajaran melalui berbagai bentuk pembelajaran atau besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kurikuler di suatu program studi. 5. Kompetensi pedagogik adalah kompetensi yang harus dimiliki dosen meliputi pemahaman guru dan Dosen terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya 6. Kompetensi kepribadian adalah merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. 7. Kompetensi sosial adalah merupakan kemampuan guru dan Dosen untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. 8. Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap stuktur dan metodologi keilmuannya. 9. Kuesioner evaluasi pembelajaran adalah media untuk mengevaluasi proses pembelajaran oleh dosen yang dilakukan mahasiswa pada setiap akhir semester. 3. Rasional Penjaminan mutu seyogyanya meliputi semua proses dalam pendidikan, salah satu proses penilaian pendidikan. Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi terdiri atas: Penilaian hasil belajar oleh dosen dan penilaian hasil belajar oleh institusi. Standar Penilaian Pendidikan adalah standar yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik (mahasiswa). Sedangkan standar penilaian pendidikan oleh institusi diartikan sebagai tolok ukur minimum yang ditetapkan oleh perguruan tinggi untuk mengukur hasil belajar mahasiswa, berupa hasil belajar setiap mata kuliah, setiap semester, dan pada setiap tahap studi hingga tahap studi terakhir yaitu kelulusan mahasiswa dari program studi yang bersangkutan. Dengan pertimbangan hal-hal tersebut maka PPNS melalui unit P2SMP menetapkan standar penilaian pendidikan yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi pimpinan institusi, ketua jurusan/program studi, dan dosen yang bertanggung jawab dalam perannya sebagai penilai proses pembelajaran dan hasil belajar.

112 No. : STD/SPMI/D.03 Tanggal : Halaman : 4 dari 6 4. Pernyataan Isi Standar 1. Mahasiswa wajib mengisi kuesioner evaluasi proses pembelajaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2. Mahasiswa melakukan penilaian evaluasi proses pembelajaran sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. 3. Mahasiswa dalam melakukan penilaian proses belajar mencakup evaluasi sarana prasarana dan evaluasi proses belajar mengajar. 4. Komponen penilaian yang terdapat dalam kuesioner evaluasi proses pembelajaran dapat digolongkan sebagai berikut : a. Penilaian sarana prasarana, Meliputi sarana/prasarana ruang kuliah, laboratorium/ bengkel, perpustakaan, tempat ibadah, dan penunjang lainnya. b. Penilaian evaluasi proses belajar mengajar Meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial dosen pengampu mata kuliah. 5. Strategi Pencapaian dan Pengendalian Standar 1. Menginformasikan prosedur penilaian proses pembelajaran kepada mahasiswa. 2. Menjalin kerjasama yang terbuka dan komunikatif antara dosen dengan mahasiswa. 3. Kuesioner evaluasi pembelajaran dilakukan pada akhir semester untuk mata kuliah praktek di laboratorium dan mata kuliah teori di kelas. 4. Hasil evaluasi oleh mahasiswa dituangkan dalam bentuk Indeks Prestasi Dosen yang akan dibuat sebagai bahan evaluasi perbaikan kualitas proses pembelajaran. 6. Indikator 1. Tingkat penilaian mahasiswa terhadap sarana prasarana. 2. Tingkat penilaian mahasiswa terhadap Indeks Prestasi Dosen melalui kuesioner evaluasi pembelajaran. 7. Dokumen Terkait 1. Pedoman akademik 2. Prosedur Pelaksanaan dan Penilaian Perkuliahan 3. Panduan Evaluasi Pembelajaran 4. Kuesioner Sarana dan Prasarana 5. Kuesioner Evaluasi Proses Belajar Mengajar

113 No. : STD/SPMI/D.03 Tanggal : Halaman : 5 dari 6 8. Referensi 1. UU 20 thn 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. UU 12 thn 2012 tentang Pendidikan Tinggi 3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomer 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. 4. Surat Keputusan Direktur PPNS No. 4014/PL19/DT/2013 tentang Pedoman Akademik & Kemahasiswaan PPNS. 9. Penanggungjawab dan pihak terkait 1. Direktur 2. BAKPSI 3. Dosen 4. Mahasiswa 5. Kepala Pusat Jaminan Mutu LAMPIRAN : STANDAR PENILAIAN PROSES BELAJAR OLEH MAHASISWA

114 No. : STD/SPMI/D.03 Tanggal : Halaman : 6 dari 6 LAMPIRAN STANDAR PENILAIAN PROSES BELAJAR OLEH MAHASISWA 1. Tabel Tingkat Penilaian Mahasiswa terhadap Sarana Prasarana : Tabel Tingkat Penilaian Mahasiswa terhadap Evaluasi Proses Belajar Mengajar :

115 No. : STD/SPMI/E.01 Tanggal : Halaman : 1 dari 8 STANDAR DOSEN Proses Penanggung Jawab Nama Jabatan Tanda Tangan Perumusan Perwi Darmajanti, SS, MPd Dra. Endang Pudji P, MT Perumus Pemeriksaan Ir. Wiwik Dwi Pratiwi, MT Pemeriksa Standar Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc., MRINA Direktur Pengendalian Wibowo Arnin Putranto, ST., Kepala Pusat Jaminan M.Kom Mutu

116 No. : STD/SPMI/E.01 Tanggal : Halaman : 2 dari 8 1. Visi dan Misi PPNS Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) : Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif mengimplementasikannya Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya : 1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability); 2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism); 3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara global (sustainability-professionalism); 4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good governance-sustainability). 5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/ atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value). 2. Definisi Istilah 1. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. 2. Kualifikasi akademik adalah ijazah jenjang pendidikan akademik yang harus dimiliki oleh guru atau dosen sesuai dengan jenis, jenjang, dan satuan pendidikan formal di tempat penugasan. 3. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. 4. Beban Kerja Dosen (BKD) adalah sejumlah tugas yang wajib dilaksanakan oleh seorang dosen sebagai tugas institusional dalam penyelenggaraan kegiatan pokok dan fungsinya dalam pendidikan dalam kerangka Tri Darma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian/pengembangan ilmu, serta pengabdian kepada masyarakat.

117 No. : STD/SPMI/E.01 Tanggal : Halaman : 3 dari 8 3. Rasional Menurut Undang-Undang No 20 th 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat (Tri Darma Perguruan Tinggi). Selain itu, sesuai UU 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, Kedudukan dosen sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran dosen sebagai agen pembelajaran, pengembang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta pengabdi kepada masyarakat berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Untuk memenuhi kriteria dosen sebagaimana tersebut pada perundang-undangan dalam upaya menghasilkan output lulusan Politeknik yang berkualitas sebagaimana tertuang pada visi dan misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) dibutuhkan dosen yang bermutu, berkarakter, profesional, dan berkompeten. Sehubungan dengan hal tersebut maka ditetapkan Standar Dosen, yang mengatur tentang kualifikasi minimum, hak dan kewajiban serta jumlah ideal supaya dosen dapat bertanggung jawab secara penuh terhadap tugasnya. Agar dosen bertanggung jawab secara penuh terhadap tugas dan fungsinya, maka dibutuhkan standar dosen, yang memuat kualifikasi dan kompetensi dosen dalam upaya menghasilkan pendidikan yang bermutu seperti tercantum dalam Naskah Akademik Sertifikasi Dosen yang meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Profesional, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian. Dengan pertimbangan tersebut, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) menetapkan Standar Dosen yang akan menjadi pedoman dan acuan bagi semua pihak yang terkait pengelolaan sumber daya dosen di lingkungan PPNS. 4. Pernyataan Isi Standar 1. Dosen PPNS minimal lulusan program magister dari perguruan tinggi negeri atau swasta yang terakreditasi minimal B untuk program Diploma dan lulusan program doktor untuk program pascasarjana. 2. Jumlah dosen yang studi lanjut maksimal adalah 10% dari total dosen. 3. Dosen mempunyai kompetensi pedagogik, professional, personal dan sosial diatas batas minimal yang ditetapkan. 4. Jumlah dosen yang mempunyai sertifikat kompetensi minimal 85%. 5. Dosen mengembangkan kompetensi pedagogik, professional, kepribadian dan sosial sesuai bidang keahliannya melalui kegiatan ilmiah dan/atau menjadi anggota dalam organisasi profesi nasional/internasional.

118 No. : STD/SPMI/E.01 Tanggal : Halaman : 4 dari 8 6. Dosen PPNS berkewajiban membuat laporan Beban Kerja Dosen (BKD) sesuai ketentuan perundang-undangan setiap semester. 7. Beban kerja dosen PPNS per semester sekurang-kurangnya sepadan dengan 12 (dua belas) satuan kredit semester dan sebanyak-banyaknya 16 (enam belas) satuan kredit. 8. Beban kerja dosen mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran, melakukan evaluasi pembelajaran, membimbing dan melatih, melakukan penelitian, melakukan tugas tambahan, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat. 9. Rasio jumlah dosen tetap dan jumlah mahasiswa sesuai dengan ketentuan BAN. 10. Setiap dosen tetap ataupun tidak tetap harus memiliki 4 kompetensi pedagogik, professional, kepribadian dan sosial : a. Kompetensi Pedagogik : kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengatualisasi berbagai potensi yang dimilikinya. Kompetensi ini bisa diwujudkan dengan : Merancang dan menyajikan program pembelajaran yang koheren kepada mahasiswa; Memilih, menguasai, dan menerapkan metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan kompetensi matakuliah yang diasuhnya; Merancang, menggunakan, dan mengembangkan berbagai media pembelajaran termasuk pemanfaatan teknologi; Merancang, memilih, dan menggunakan metode penilaian hasil belajar mahasiswa secara tepat; Memantau dan mengevaluasi kinerja diri sendiri dalam hal proses pembelajaran di kelas Mengidentifikasi kebutuhan dan merencanakan pengembangan mutu diri sendiri secara terus menerus dan berkelanjutan. b. Kompetensi Profesional : kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan c. Kompetensi Kepribadian : kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia. Pewujudan kompetensi ini melalui : - Pengembangan intuisi keagamaan dan kebangsaan yang berkepribadian, - pemilikan sikap dan kemampuan mengaktualisasi diri. d. Kompetensi Sosial: kemampuan melakukan hubungan sosial dengan mahasiswa, teman sejawat, karyawan dan masyarakat untuk menunjang pendidikan.yang

119 No. : STD/SPMI/E.01 Tanggal : Halaman : 5 dari 8 terdiri dari kompetensi : Kemampuan menghargai keragaman sosial dan konservasi lingkungan Menyampaikan pendapat dengan runtut, efisien dan jelas Kemampuan menghargai pendapat orang lain Kemampuan membina suasana kelas Kemampuan membina suasana kerja Kemampuan mendorong peran serta masyarakat. 5. Strategi Pencapaian dan Pengendalian Standar 1. PPNS melakukan penilaian angka kredit dosen bagi yang mengajukan kenaikan jabatan fungsional, sesuai Pedoman Pengelolaan SDM PPNS. 2. PPNS melakukan peningkatan kualifikasi akademik dosen hingga jenjang Doktor untuk bidang tertentu 3. PPNS melakukan rekruitmen dosen dengan jumlah dan bidang keahlian sesuai kebutuhan berdasarkan buku Pedoman Pengelolaan SDM PPNS. 4. Prodi membentuk Kelompok Bidang Keahlian Dosen. 5. Mahasiswa menilai kompetensi dosen melalui kuisioner Indeks Prestasi Dosen setiap akhir semester sesuai jadual yang ditentukan. 6. PPNS melakukan peningkatan kompetensi teknis dosen melalui pelatihan/sertifikasi sesuai kebutuhan. 7. Dosen PPNS melaporkan beban kerja dosen tiap akhir semester dengan persetujuan Ketua Jurusan/Kordinator Prodi dan Wakil Direktur I sesuai dengan Buku Pedoman Penyusunan Beban Kerja Dosen PPNS. 8. PPNS menyelenggarakan kegiatan ilmiah (seminar, workshop, lokakarya) sebagai sarana untuk meningkatkan peran aktif dosen dalam pengembangan keilmuan. 9. PPNS mendukung keterlibatan dosen dalam organisasi profesi baik nasional maupun internasional. 6. Indikator 1. Jumlah dosen yang selesai studi doktor selalu meningkat 5% setiap 2 (dua) tahun. 2. Setiap tahun selalu ada dosen yang menerima beasiswa. 3. Jumlah dosen tetap yang memiliki jabatan lektor kepala yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi Program Studi. 4. Jumlah dosen yang mempunyai kualifikasi akademik Doktor (S3). 5. Rasio mahasiswa terhadap dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan bidang Program Studi.

120 No. : STD/SPMI/E.01 Tanggal : Halaman : 6 dari 8 6. Rata-rata skor dosen untuk kompetensi pedagogik. 7. Rata-rata skor dosen untuk kompetensi profesional. 8. Rata-rata skor dosen untuk kompetensi kepribadian. 9. Rata-rata skor dosen untuk kompetensi kompetensi sosial. 10. Jumlah Dosen tetap yang memiliki Sertifikat Kompetensi/Profesi/Keahlian Praktis. 11. Rata-rata beban kerja dosen per semester. 12. Jumlah dosen yang mengikuti seminar ilmiah/ lokakarya/ penataran/ workshop/ pagelaran/ pameran/peragaan pada bidang yang sesuai dengan bidang. 13. Jumlah dosen tetap yang menjadi anggota masyarakat bidang ilmu tingkat internasional. 7. Dokumen Terkait 1. Pedoman Pengelolaan SDM 2. Pedoman Penyusunan Beban Kerja Dosen 3. Kuesioner Indeks Prestasi Dosen 4. Pedoman BAN PT Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi 5. Pedoman BAN PT - Akreditasi Prodi 8. Referensi 1. Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2007 Tentang Sertifikasi Dosen 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 tahun 2009 Tentang Dosen 5. UU No 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi 6. PP 4 thn 2014 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi 7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomer 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

121 No. : STD/SPMI/E.01 Tanggal : Halaman : 7 dari 8 8. Keputusan Direktur PPNS Nomor: 3663/K12/PP/2009 tentang Kode Etik Dosen 9. PermenPan No.46 tahun 2013 tentang perubahan atas PerMenPan No.17 tahun Peraturan bersama Mendikbud dan Kepala BKN No. 004/VIII/PB/2014 dan No.24 tahun 2014 tentang Jabatan fungsional dosen dan angka kreditnya. 11. Permendikbud No.92 tahun 2014 tentang petunjuk teknis pelaksanaan penilaian angka kredit jabatan fungsional dosen. 12. Pedoman BAN PT 9. Penanggungjawab dan pihak terkait 1. Direktur 2. Wakil Direktur I 3. Wakil Direktur II 4. Ketua Jurusan /Koordinator Program Studi 5. Kepala BUK 6. Dosen LAMPIRAN : STANDAR DOSEN

122 No. : STD/SPMI/E.01 Tanggal : Halaman : 8 dari 8 LAMPIRAN STANDAR DOSEN Kode Indikator 1 Jumlah dosen tetap yang memiliki jabatan lektor kepala yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi PS (KD2 > 50%) 2 Jumlah dosen yang mempunyai kualifikasi akademik Doktor (S3) 3. Rasio mahasiswa terhadap dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan bidang PS (R MD) (17-23) 4. Rata-rata skor dosen untuk kompetensi pedagogik 5 Rata-rata skor dosen untuk kompetensi profesional 6 Rata-rata skor dosen untuk kompetensi kepribadian 7 Rata-rata skor dosen untuk kompetensi kompetensi sosial 8. Jumlah Dosen tetap yang memiliki Sertifikat Kompetensi/Profesi/Keahlian Praktis. (KD4 > 80%) 9. Rata-rata beban kerja dosen per semester (SKS). (11-13) 10. Jumlah dosen yang mengikuti seminar ilmiah/ lokakarya/ penataran/ workshop/ pagelaran/ pameran/peragaan pada bidang yang sesuai dengan bidang PS (SP > 1.5) Baseline 2013 Middle 2015 Final Jumlah dosen tetap yang menjadi anggota masyarakat bidang ilmu tingkat internasional (5%)

123 No. : STD/SPMI/E.02 Tanggal : Halaman : 1 dari 7 STANDAR TENAGA KEPENDIDIKAN Proses Penanggung Jawab Nama Jabatan Tanda Tangan Perumusan Avy Luthfiana, SS. Perumus Pemeriksaan Wiwik Dwi Pratiwi, ST., MT. Purwo Darminto, SH. Pemeriksa Standar Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc Direktur Pengendalian Wibowo Arnin Putranto, ST., M.Kom Kepala Pusat Jaminan Mutu

124 No. : STD/SPMI/E.02 Tanggal : Halaman : 2 dari 7 1. Visi dan Misi Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) : Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif mengimplementasikannya Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya : 1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability); 2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governanceprofessionalism); 3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara global (sustainability-professionalism); 4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good governance-sustainability). 5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/ atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value). 2. Definisi Istilah 1. Tenaga kependidikan adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah penyelenggara pendidikan tinggi. 2. Jabatan tenaga kependidikan terdiri atas: a. Jabatan administrasi b. Jabatan fungsional 3. Jabatan administrasi jabatan yang berisi tugas pokok dan fungsi berkaitan dengan pelayanan administrasi. 4. Jabatan fungsional yaitu jabatan yang berisi tugas pokok dan fungsi berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu, misalnya: pustakawan, pranata komputer, dan pranata laboratorium pendidikan. 5. Pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan

125 No. : STD/SPMI/E.02 Tanggal : Halaman : 3 dari 7 perpustakaan. 3. Rasional Menurut Undang-undang nomor 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi, dalam pasal 69 disebutkan bahwa ketenagaan perguruan tinggi terdiri dari dosen dan tenaga kependidikan. Dengan tugas utama dosen adalah mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dan tenaga kependidikan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan tinggi. Merujuk pasal diatas, tenaga kependidikan memiliki peran penting dalam kelancaran proses pada pendidikan tinggi. Agar tenaga kependidikan bertanggung jawab secara penuh terhadap tugas dan fungsinya, maka dibutuhkan standar tenaga kependidikan, yang memuat kualifikasi dan kompetensi dalam upaya mendukung proses pembelajaran yang menghasilkan pendidikan bermutu. Dengan pertimbangan tersebut, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) menetapkan Standar Tenaga Kependidikan yang akan menjadi pedoman dan acuan bagi semua pihak yang terkait kompetensi dan kualifikasi mininal tenaga kependidikan di lingkungan PPNS. 4. Pernyataan Isi Standar 1. PPNS menjamin hak tenaga kependidikan atas: a. Penghasilan dan jaminan sosial yang pantas dan memadai, b. Penghargaan sesuai tugas dan prestasi kerja, c. Pembinaan karier, d. Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan e. Kesempatan menggunakan sarana, prasarana dan fasilitas pendidikan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya 2. Tenaga kependidikan mempunyai kewajiban: a. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis, b. Mempunyai komitmen professional untuk meningkatkan mutu pendidikan, c. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukan sesuai peraturan kode etik yang berlaku d. Melaksanakan tugas sesuai tugas pokok dan fungsi serta membuat laporan kinerja sesuai peraturan perundangan 3. PPNS menetapkan kualifikasi minimum tenaga kependidikan sebagai berikut : a. Sehat jasmani dan rohani b. Memiliki kualifikasi, kompetensi, dan sertifikasi sesuai dengan bidang tugasnya. Kualifikasi, kompetensi dan sertifikasi tersebut dikembangkan oleh BNSP dan ditetapkan dengan peraturan menteri. 4. Kualifikasi tenaga kependidikan fungsional khusus mengacu pada Kepmenpan

126 No. : STD/SPMI/E.02 Tanggal : Halaman : 4 dari 7 berikut : a. No. 66 tahun 2003 untuk pranata komputer. b. No. 132 tahun 2002 untuk pustakawan c. Peraturan perundangan lain yang relevan 5. PPNS menetapkan kualifikasi akademik minimal D2 pada proses perekrutan tenaga kependidikan fungsional umum dan minimal D3 untuk tenaga kependidikan fungsional khusus 6. Rasio jumlah tenaga kependidikan dan jumlah mahasiswa sesuai ketentuan BAN. 5. Strategi Pencapaian dan Pengendalian Standar 1. Melakukan pembinaan tenaga kependidikan. 2. Memberikan pelatihan dan program peningkatan kompetensi. 3. Melakukan pemetaan kompetensi tenaga kependidikan dalam rangka pengembangan kompetensi dan pembinaan karir. 4. Melakukan penghitungan beban kerja. 5. Membuat rencana rekrutmen tenaga kependidikan jangka pendek dan jangka panjang (4-5 tahun). 6. Melakukan penilaian kinerja pegawai secara berkala. 7. Melakukan survei kepuasan dosen, pustakawan, teknisi dan tenaga administrasi terhadap sistem pengelolaan sumber daya manusia. 6. Indikator 1. Jumlah minimal tenaga penunjang akademik (termasuk laboran, teknisi, dan pustakawan) sebanyak 3 orang setiap program studi. 2. Jumlah minimal tenaga administrasi untuk prodi D3 sebanyak 3 orang dan prodi D4 sebanyak 6 orang. 7. Dokumen Terkait Standar ini dilengkapi dengan: 1. Dokumen Analisis Jabatan dan Penetapan Beban Kerja 2. Dokumen Rencana Pengembangan SDM 3. Pedoman Kepegawaian bagi Tenaga Kependidikan yang mencakup: Prosedur Penerimaan Pegawai Baru/IK.BAUK.001 Prosedur Pencatatan Kehadiran Pegawai/IK.BAUK.002 Prosedur Mendapatkan Tunjangan Keluarga/IK.BAUK.003 Prosedur Ijin Pegawai/IK.BAUK.004

127 No. : STD/SPMI/E.02 Tanggal : Halaman : 5 dari 7 Prosedur Cuti Pegawai/IK.BAUK.005 Prosedur Mutasi Pegawai/IK.BAUK.006 Prosedur Tugas Belajar/IK.BAUK.007 Prosedur Pendidikan dan Pelatihan/IK.BAUK.008 Prosedur Kenaikan Gaji Berkala/IK.BAUK Prosedur Kenaikan Pangkat/IK.BAUK Prosedur Kenaikan Jabatan Fungsional/IK.BAUK.011 Prosedur Sanksi Disiplin/IK.BAUK.012 Prosedur Pensiun/IK.BAUK.013 Prosedur Monitoring & Evaluasi Kinerja/IK.BAUK Referensi 1. Undang-undang No.5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara 2. Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi 3. Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 4. Undang-undang No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan 5. Perka BKN Nomor 3 tahun 2013 tentang kamus jabatan fungsional umum pegawai negeri sipil 6. Keputusan Presiden RI Nomor 87 tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional PNS 7. Peraturan pemerintah Nomor 46 tahun 2011 tentang Prestasi Kerja PNS 8. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 53 tahun 2010 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil 10. Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 2014 tentang pelaksanaan Undang undang nomor 43 tahun Permendikbud nomor 16 tahun 2012 tentang kode etik pegawai kemdikbud. 9. Penanggungjawab dan Pihak Terkait 1. Direktur 2. Wakil Direktur II 3. Kepala BUK 4. Tenaga Kependidikan

128 No. : STD/SPMI/E.02 Tanggal : Halaman : 6 dari 7 LAMPIRAN : STANDAR TENAGA KEPENDIDIKAN

129 No. : STD/SPMI/E.02 Tanggal : Halaman : 7 dari 7 LAMPIRAN STANDAR TENAGA KEPENDIDIKAN Kode Indikator 1 Jumlah tenaga penunjang akademik Baseline 2013 Middle 2015 Final Jumlah tenaga administrasi 3. Jumlah tenaga kependidikan berkualifikasi D3 4. Jumlah tenaga kependidikan berkualifikasi D4/S1 5. Jumlah tenaga kependidikan berkualifikasi S2 6. Kepemilikan sertifikat kompetensi bagi Laboran, teknisi, analis, operator, programer dan pustakawan 7. Upaya peningkatan kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan; seperti (1) pemberian kesempatan belajar/pelatihan/workshop/seminar; (2) pemberian fasilitas, termasuk dana; (3) jenjang karir

130 No. : STD/SPMI/F.01 Tanggal : Halaman : 1 dari 16 STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN Proses Penanggung Jawab Nama Jabatan Tanda Tangan Perumusan 1. Moch. Luqman Ashari, ST., MT. 2. Isa Rachman, ST., MT Perumus 3. Imam Mahfudzi, S. Ag., M. Fil. I. Pemeriksaan Suryani Daeng N, SE.Ak Pemeriksa Standar Penetapan Ir. Eko Julianto M.Sc. MRina Direktur Pengendalian Wibowo Arnin P, ST., M.Kom Kepala Pusat Jaminan Mutu

131 No. : STD/SPMI/F.01 Tanggal : Halaman : 2 dari Visi dan Misi PPNS Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) : Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif mengimplementasikannya Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya : 1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability); 2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism); 3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara global (sustainability-professionalism); 4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good governance-sustainability). 5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/ atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value). 2. Definisi Istilah 1. Standar Sarana dan Prasarana adalah kriteria mengenai ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. 2. Sarana pendidikan meliputi: perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar, bahan habis pakai; 3. Prasarana pendidikan meliputi: lahan, ruang kelas, ruang pimpinan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya listrik, ruang olah raga, tempat ibadah, tempat bermain, tempat rekreasi. Untuk penjelasan istilah secara lebih detail sebagaimana berikut: 1. Perabot adalah sarana pengisi ruang. 2. Peralatan pendidikan adalah sarana yang secara langsung digunakan untuk pembelajaran.

132 No. : STD/SPMI/F.01 Tanggal : Halaman : 3 dari Media pendidikan adalah peralatan pendidikan yang digunakan untuk membantu komunikasi dalam pembelajaran. 4. Buku adalah karya tulis yang diterbitkan sebagai sumber belajar. 5. Buku pengayaan adalah buku untuk memperkaya pengetahuan mahasiswa dan dosen. 6. Buku referensi adalah buku rujukan untuk mencari informasi atau data tertentu. 7. Sumber belajar lainnya adalah sumber informasi dalam bentuk selain buku meliputi jurnal, majalah, surat kabar, poster, situs (website), dan compact disk. 8. Bahan habis pakai adalah barang yang digunakan dan habis dalam waktu relatif singkat. 9. Perlengkapan lain adalah alat mesin kantor dan peralatan tambahan yang digunakan untuk mendukung fungsi kampus. 3. Rasional Peraturan pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) telah memberikan arahan tentang pentingnya peningkatan mutu yang berkelanjutan. Penjaminan mutu meliputi semua proses dalam pendidikan, termasuk di dalamnya sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk mendukung proses pendidikan. Sarana prasarana pendidikan menurut pasal meliputi: (1) sarana pendidikan, yaitu perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar, bahan habis pakai; (2) prasarana meliputi: lahan, ruang kelas, ruang pimpinan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya listrik, ruang olah raga, tempat ibadah, tempat bermain, tempat berkreasi; (3) keragaman jenis dan jumlah peralatan laboratorium, (4) jenis dan jumlah buku perpustakaan, (5) jumlah buku teks, (6) rasio ruang kelas per-mahasiswa, (7) rasio luas bangunan permahasiswa, (8) rasio luas lahan per-mahasiswa, (9) luas dan letak lahan, (10) akses khusus ke sarana dan prasarana untuk mahasiswa yang berkebutuhan khusus, dan (11) pemeliharaan. Standar sarana dan prasarana diperlukan untuk menjamin kecukupan terhadap kebutuhan sehingga proses pendidikan berjalan secara efisien, efektif dan berkelanjutan. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya melalui Pusat Jaminan Mutu (PJM) menetapkan standar sarana dan prasarana pendidikan yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi Direktur, Wakil Direktur Bidang II, Kabag Umum dan Keuangan, Kasubag Umum dan Kepala UPT PP.

133 No. : STD/SPMI/F.01 Tanggal : Halaman : 4 dari Pernyataan Isi Standar Kebutuhan Sarana dan Prasarana Umum Pusat Jamainan Mutu Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PJM PPNS) menetapkan kebutuhan standar prasarana meliputi: gedung perkuliahan, laboratorium, perpustakaan, bengkel mesin, fabrikasi dan perawatan, ruang dosen dan tenaga kependidikan, ruang kegiatan mahasiswa, ruang administrasi pengajaran, ruang komputer, internet, dan multimedia, ruang kantin, instalasi daya listrik, ruang olah raga, tempat ibadah, tempat bermain dan berkreasi. 1. Bangunan memenuhi persyaratan keselamatan berikut: a. Memiliki konstruksi yang stabil dan kukuh sampai dengan kondisi pembebanan maksimum dalam mendukung beban muatan hidup dan beban muatan mati, serta untuk daerah/zonatertentu kemampuan untuk menahan gempa dan kekuatan alam lainnya, semuanya sesuai dengan standar yang berlaku. b. Dilengkapi sistem proteksi pasif dan/atau proteksi aktif untuk mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran dan petir c. Dilengkapi peringatan bahaya bagi pengguna, pintu keluar darurat dengan lebar minimum 1,2 meter, dan jalur evakuasi jika terjadi bencana kebakaran dan/atau bencana lainnya. d. Dilengkapi akses evakuasi yang dapat dicapai dengan mudah dan dilengkapi penunjuk arah yang jelas. 2. Bangunan memenuhi persyaratan kesehatan berikut: a. Mempunyai fasilitas secukupnya untuk penghawaan dan pencahayaan sesuai ketentuan yang berlaku. b. Memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan gedung meliputi saluran air bersih, saluran air kotor, sumber air bersih, instalasi pengolahan limbah, tempat sampah, dan saluran air hujan. c. Menggunakan bahan bangunan yang aman bagi kesehatan pengguna bangunan dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. d. Menyediakan instalasi pengolahan limbah khusus sesuai kebutuhan dan persyaratan program studi yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. 3. Bangunan menyediakan fasilitas dan aksesibilitas yang mudah, aman, dan nyaman termasuk bagi penyandang cacat dan pengguna lain yang memiliki keterbatasan kemampuan bergerak. 4. Bangunan memenuhi persyaratan kenyamanan berikut: a. Bangunan mampu meredam getaran dan kebisingan yang mengganggu kegiatan pembelajaran. b. Setiap ruangan memiliki pengaturan penghawaan yang baik. c. Setiap ruangan dilengkapi dengan jendela yang tanpa atau dengan lampu penerangan dalam ruangan tersebut dapat memberikan tingkat pencahayaan yang memadai untuk melakukan kegiatan belajar.

134 No. : STD/SPMI/F.01 Tanggal : Halaman : 5 dari Bangunan bertingkat dilengkapi tangga yang bentuk, lokasi dan jumlahnya mempertimbangkan kemudahan, keamanan, keselamatan, dan kesehatan pengguna. 6. Bangunan bertingkat lebih dari empat lantai dilengkapi dengan elevator. 7. Bangunan dilengkapi sistem keamanan dengan setiap ruangan dapat dikunci dengan baik saat tidak digunakan. 8. Bangunan dilengkapi instalasi listrik dengan daya yang memadai untuk menunjang seluruh peralatan listrik yang digunakan, minimum 20 VA/m luas lantai bangunan (sumber dari PLN dan genset). Instalasi memenuhi ketentuan Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL). 9. Pembangunan gedung atau ruang baru harus dirancang, dilaksanakan, dan diawasi secara profesional. 10. Kualitas bangunan gedung minimum adalah kelas A, sesuai dengan Pasal 45 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dan mengacu pada SNI konstruksi yang diterbitkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum. 11. Bangunan perguruan tinggi dapat bertahan minimum 20 tahun. 12. Pemeliharaan bangunan perguruan tinggi adalah sebagai berikut: a. Pemeliharaan ringan, meliputi pengecatan ulang, perbaikan sebagian daun jendela/pintu, b. Penutup lantai, penutup atap, plafon, instalasi air dan listrik, dilakukan minimum sekali dalam 5 tahun. c. Pemeliharaan berat, meliputi penggantian sebagian kecil atau sebagian besar angka angka bangunan terutama yang terbuat dari kayu, serta penutup atau pelapis atap, dilakukan minimum sekali dalam 20 tahun. 13. Gedung wajib dilengkapi dengan jaringan internet (kabel dan Wireless), utilitas (sanitasi air dan udara, air siap minum, listrik), dan sistem keamanan yang memadai. Kebutuhan Sarana Secara Khusus 1. Di Ruang Kelas Teori atau Ruang Kuliah a. Rasio ruang kuliah adalah 2 m²/ mahasiswa. Adapun kapasitas maksimum ruang kuliah adalah 30 orang. b. Setiap ruang kuliah dilengkapi dengan kursi sesuai kapasitas, kursi dan meja dosen, media pembelajaran (LCD, internet, dan PC/Laptop, whiteboard atau blackboard dengan penghapus basah), serta sistem safety. c. Setiap kampus perguruan tinggi menyediakan minimum satu buah ruang

135 No. : STD/SPMI/F.01 Tanggal : Halaman : 6 dari 16 kuliah besar. Kapasitas minimum ruang kuliah besar adalah 80 orang, dengan standar luas ruang 1.5 m²/mahasiswa. d. Ruang kuliah dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel Di Ruang Kelas Praktikum, Laboratorium dan Studio a. Rasio ruang kelas praktikum, laboratorium dan studio adalah 3 m²/mahasiswa. Adapun luas minimum ruang kelas praktikum, laboratorium dan studio adalah 64 m². b. Ruang Kelas Praktikum, Laboratorium dan Studio harus memberikan kenyamanan, dan ketenangan. c. Rasio ruang Laboratorium dan Studio harus sesuai dengan Peraturan Departemen Pendidikan Nasional RI d. Pengadaan peralatan laboratorium harus mempertimbangkan kebutuhan dan keefektifan penggunaanya. e. Pengadaan peralatan laboratorium harus mempertimbangkan kemampuan keuangan. 3. Di Ruang Bengkel a. Rasio ruang bengkel adalah 3 m²/mahasiswa. Adapun luas minimum ruang bengkel adalah 64 m². b. Bengkel berfungsi sebagai tempat perbaikan dan perawatan peralatan. c. Bengkel terdapat di perguruan tinggi yang memiliki program studi dengan kegiatan pembelajaran menggunakan peralatan yang memerlukan perbaikan dan perawatan secara berkala. d. Luas minimum bengkel disesuaikan dengan jenis dan jumlah peralatan yang memerlukan perbaikan dan perawatan pada setiap program studi. e. Bengkel terdiri atas ruang kerja tempat melakukan perbaikan/perawatan dan ruang penyimpanan alat. 4. Di Ruang Dosen a. Ruang dosen berfungsi sebagai tempat dosen bekerja dan istirahat serta menerima tamu, baik mahasiswa maupun tamu lainnya. b. Ruang dosen dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel Di Ruang Perpustakaan a. Luas ruang perpustakaan minimum adalah 200 m², dengan rasio 0.5 m²/mahasiswa, dengan lebar minimum 8 m. b. Ruang perpustakaan berfungsi sebagai tempat mahasiswa dan dosen memperoleh informasi dari berbagai media dan tempat pustakawan mengelola perpustakaan. c. Minimum terdapat satu ruang perpustakaan per kampus perguruan tinggi. Perpustakaan dapat disediakan di tingkat Jurusan, dan program studi, sepanjang memenuhi standar sesuai dengan jumlah sivitas akademika yang menggunakannya. d. Ruang perpustakaan terletak di tempat yang strategis dalam kampus

136 No. : STD/SPMI/F.01 Tanggal : Halaman : 7 dari 16 sehingga mudah dicapai dan memperhatikan pemakai berkebutuhan khusus. e. Sistem data base untuk pencarian judul secara elektronik, serta katalog dan daftar buku/jurnal untuk pencarian secara manual. f. Layanan proses peminjaman/booking buku/jurnal secara online maupun langsung. g. Ruang perpustakaan dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum pada Tabel Di Ruang Manajemen / Pimpinan a. Ruang pimpinan memiliki luas minimum 12 m²/pimpinan, dan lebar minimum 3² m/pimpinan. b. Ruang pimpinan berfungsi sebagai tempat melakukan kegiatan pengelolaan perguruan tinggi, pertemuan dengan pimpinan lembaga di bawahnya, dosen dan karyawan, dan tamu lainnya. c. Ruang pimpinan terdapat pada tingkat Perguruan Tinggi, Jurusan dan Program Studi. d. Ruang pimpinan mudah diakses oleh tamu. e. Ruang pimpinan dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel Di Ruang Staf Administrasi / Tata Usaha a. Rasio minimum ruang administrasi/ TU adalah 4 m²/orang, dengan lebar minimum 6 m. b. Ruang tata usaha berfungsi sebagai tempat bekerja pegawai tata usaha untuk mengerjakan administrasi perdosenan tinggi. c. Ruang tata usaha terdapat pada tingkat Perdosenan Tinggi dan Program Studi. d. Ruang tata usaha mudah dicapai dari halaman atau dari luar lingkungan perdosenan tinggi, serta dekat dengan ruang pimpinan. e. Ruang tata usaha dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel Di Ruang Rapat a. Ruang rapat memiliki luas 48 m², dengan lebar minimum 6 m. b. Ruang rapat berfungsi sebagai tempat kegiatan pertemuan koordinasi pimpinan baik dengan pejabat yang berada di bawahnya maupun pihakpihak mitra lainnya. c. Ruang rapat terdapat pada tingkat Perdosenan Tinggi dan/atau Program Studi. d. Ruang rapat mudah diakses oleh pimpinan dan tamu/mitra kerja. e. Ruang rapat dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel Di Ruang Tamu dan Di Ruang Tunggu/Lobby a. Ruang tamu dan/atau lobby berfungsi sebagai tempat untuk pelayanan awal dan ruang tunggu bagi tamu b. Luas ruang tamu sesuai dengan kebutuhan dan mudah diakses

137 No. : STD/SPMI/F.01 Tanggal : Halaman : 8 dari Di Ruang P3K/Poliklinik a. Ruang Poliklinik memiliki luas minimum 12 m². b. Ruang P3K/Poliklinik berfungsi sebagai tempat untuk pelayanan awal bagi sivitas akademika yang mengalami gangguan kesehatan. c. Luas ruang kesehatan sesuai dengan kebutuhan sivitas akademika d. Ruang kesehatan dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel Di Ruang Mushola/Tempat Ibadah a. Ruang Musholla/tempat ibadah minimum adalah 24 m² b. Tempat beribadah berfungsi sebagai tempat sivitas akademika melakukan ibadah yang diwajibkan oleh agama masing-masing pada waktu kuliah/kerja. c. Tempat beribadah dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel Di Ruang Kantin a. Luas kantin sesuai dengan kebutuhan mahasiswa, dengan luas total minimum 20 m² b. Kantin berfungsi sebagai tempat menjual makanan dan minuman bagi sivitas akademika pada saat hari kerja/kuliah. c. Kantin dilengkapi dengan konter makanan/minuman, tempat duduk untuk makan dan minum, air bersih untuk mencuci tangan dan mencuci alat makan dan minum, serta tempat sampah yang memadai. 13. Di Ruang Kegiatan Extra Kurikuler/tempat lain untuk menunjang proses pembelajaran (Mahasiswa) a. Ruang bersama berfungsi sebagai wadah untuk berbagai kegiatan informal mahasiswa yang mendukung kegiatan pembelajarannya. b. Ruang bersama dapat berupa ruang diskusi, ruang duduk, ruang berkumpul dan bentuk-bentuk ruang lainnya yang dapat menjadi wadah terbentuknya atmosfir akademik yang baik. c. Ruang belajar bersama dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel Tempat Olah Raga, dan Berkreasi a. Tempat olah raga di kampus berfungsi sebagai wadah penyeluran hobi serta pengembangan skil olahraga civitas akademika. b. Tempat olah raga dapat berupa lapangan yang terintegrasi untuk beberapa cabang olahraga yang populer. c. Rasio minimum luas tempat bermain/berolahraga 3 m²/peserta didik, dengan luas minimum tempat bermain/berolahraga 500 m². Di dalam luasan tersebut terdapat ruang bebas untuk tempat berolahraga berukuran 20 m x 15 m. Ruang bebas yang dimaksud di atas memiliki permukaan datar, drainase baik, dan tidak terdapat pohon, saluran air, serta benda-benda lain yang mengganggu kegiatan olahraga. d. Tempat bermain/berolahraga diletakkan di tempat yang tidak mengganggu

138 No. : STD/SPMI/F.01 Tanggal : Halaman : 9 dari 16 proses pembelajaran di kelas. e. Tempat bermain/berolahraga tidak digunakan untuk tempat parkir. f. Tempat olah raga dilengkapi dengan ruang ganti dan/atau istirahat pemain 15. Toilet a. Toilet berfungsi sebagai tempat buang air kecil atau besar bagi dosen, karyawan, dan mahasiswa. b. Luas minimum 1 unit toilet adalah 2 m². c. Toilet harus berdinding, beratap, dapat dikunci, dan mudah dibersihkan. Tersedia air bersih di setiap unit toilet. 16. Peralatan Ruang Kuliah a. Peralatan kuliah berfungsi sebagai sarana utama proses pembelajaran teori bagi mahasiswa di dalam kelas b. Peralatan ruang kuliah meliputi papan tulis/white board, penghapus, spidol, meja dan kursi mahasiswa, meja dan kursi dosen, komputer, LCD, dan kipas angin. 17. Peralatan Ruang Laboratorium dan/atau Studio, dsb a. Peralatan ruang laboratorium berfungsi sebagai sarana utama proses pembelajaran praktikum bagi mahasiswa di luar kelas b. Ruang peralatan laboratorium meliputi, peralatan laboratorium, papan tulis, spidol, penghapus, kursi mahasiswa, lemari alat, tools. 18. Perlengkapan Lain untuk menunjang proses pembelajaran : Standar perlengkapan lain untuk menunjang proses pembelajaran adalah penggunaan internet dengan sistem hot spot area. 19. Buku dan Sumber Belajar : Buku dan sumber belajar terdiri atas buku referensi, teks book, jurnal, majalah ilmiah. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Perpustakaan sebagaimana tercantum pada tabel 3 Prosedur Pengadaan, Inventarisasi, Pengoperasian, Perawatan, Perbaikan, dan Pemusnahan Alat/Barang BMN 1. Pengadaan alat 2. Inventarisasi alat a. Inventarisasi alat/barang adalah kegiatan untuk melakukan pencatatan dan pendaftaran barang milik/kekayaan negarapada suatu saat tertentu b. BMN adalah semua barang milik negara di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional, baik yang berasal/dibeli denmgan dana yang bersumber untuk seluruhnya atau sebagian dari APBN atau yang diperoleh di luar APBN sesuai peraturan perundangan yang berlaku 3. Pengoperasian alat Prengoperasian alat adalah proses penggunaan dan pemanfaatan BMN

139 No. : STD/SPMI/F.01 Tanggal : Halaman : 10 dari Perawatan alat danperbaikan alat Perawatan dan perbaikan alat merupakan tata cara pekerjaan perawatan yang meliputi distribusi instalasi listrik, trafo, genset, hydrant, pompa air, AC, dan komputer. 5. Pemusnahan alat a. Pemusnahan alat/barang adalah proses penghancuran dan/atau pelelangan BMN sehingga alat/barang dimaksud dapat dihapus dari inventaris. b. Pelaksanaan penghancuran dan/atau pelelangan BMN dilakukan sesuai ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. 5. Strategi Pencapaian dan Pengendalian Standar 1. Manajemen PPNS menyelenggarakan koordinasi secara berkala. 2. Manajemen PPNS membentuk tim pengelola aset yang bertugas untuk merancang, membangun dan memelihara sarana dan prasarana sesuai dengan standar yang ditentukan. 3. Manajemen PPNS bekerjasama dengan pihak ketiga atau lembaga donor dalam penyediaan sarana dan prasarana yang kebutuhannya mendesak dan belum teralokasi anggaran dari pemerintah. 4. Standar pengadaan yang terkait dengan sarana dan prasarana di PPNS mengikuti peraturan perundangan yang berlaku. 5. Petunjuk penggunaan peralatan di laboratorium harus disediakan untuk memandu dan menghindari terjadinya kerusakan alat akibat penggunaan yang salah. 6. PPNS harus mempunyai peraturan tertulis tentang kewajiban pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan. 7. PPNS harus mempunyai peraturan tertulis tentang prosedur penggunaan dan peminjaman fasilitas terkait dengan sarana dan prasarana pendidikan. 8. Ketrampilan (skill) teknisi laboratorium ditingkatkan dengan pelatihan dalam perawatan dan perbaikan alat. 9. Menyediakan anggaran dana untuk perawatan dan perbaikan alat sarana dan prasarana pendidikan. 6. Indikator 1. Jumlah keluhan mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan terhadap layanan sarana dan prasarana semakin rendah atau sedikit. 2. Tingkat layanan pendidikan, penelitian, dan administrasi semakin cepat dan flexible.

140 No. : STD/SPMI/F.01 Tanggal : Halaman : 11 dari Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana umum 4. Terpenuhinya kebutuhan sarana khusus baik fasilitas maupun luasan minimalnya. 5. Pengadaan, Inventarisasi, Pengoperasian, Perawatan, Perbaikan, dan Pemusnahan Alat/Barang BMN dilakukan sesuai prosedur dan didokumentasikan dengan baik dan tertib. 7. Dokumen Terkait Untuk melaksanakan standar ini diperlukan : 1. Instruksi Kerja: a. Prosedur Keamanan b. Prosedur Inventarisasi BMN c. Prosedur Kebersihan d. Presedur Parkir e. Prosedur Pemeliharaan Sarana Gedung f. Prosedur Penggunaan BMN g. Instruksi Kerja Perawatan h. Instruksi Kerja Perbaikan i. Instruksi Kerja pengajuan bahan habis j. Instruksi Kerja kartu perawatan mesin k. Instruksi Kerja laporan kerusakan l. Instruksi Kerja analisa masalah dan rekomendasi m. Instruksi Kerja laporan n. Instruksi Kerja pengajuan bahan perbaikan o. Instruksi Kerja pengajuan bahan operasional p. Penerimaan barang q. Penyimpanan barang r. Prosedur penerimaan dan pendistribusian s. Instruksi Kerja pemusnahan alat/barang 2. Kuisioner penilaian sarana dan prasarana oleh mahasiswa 3. Daftar Inventaris 4. Denah lahan/ruangan 8. Referensi 1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomer 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.

141 No. : STD/SPMI/F.01 Tanggal : Halaman : 12 dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi. 4. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 65 Tahun 2005 Tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal. 5. Peraturan Pemerintah RI Nomer 27 tahun 2014 (jo PP No 6 tahun 2006) tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah. 6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/Pmk.06/2007 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, Dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara 7. Tim Pengembangan SPMI-PT, Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi, Bahan Pelatihan, Dirjen Dikti, Penanggungjawab dan pihak terkait 1. Direktur 2. Wakil Direktur II 3. Ka BUK 4. Kasubag Umum 5. Kepala UPT PP 6. Kepala Pusat Jaminan Mutu LAMPIRAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN

142 No. : STD/SPMI/F.01 Tanggal : Halaman : 13 dari 16 LAMPIRAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN Tabel 1 Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Kuliah No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Perabot 1 set/ruang Dapat menunjang kegiatan pendidikan secara tatap muka. Minimum terdiri atas kursi mahasiswa dengan jumlah sesuai kapasistas ruang, kursi dosen dan meja dosen 2 Media pendidikan 1 set/ ruang Dapat menunjang kegiatan pendidikan secara tatap muka. Minimum terdiri atas papan tulis (1 set/ruang), OHP atau LCD projector (minimum 1 set/ prodi), dan pengeras suara untuk ruang kuliah besar Tabel 2 Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Dosen No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Perabot kerja 1 set/dosen Dapat menunjang kegiatan dosen menulis, membaca, memeriksa dan memberikan konsultasi. 2 Media pendidikan 1 set/ ruang Dapat menyimpan perlengkapan untuk persiapan dan pelaksanaan kegiatan dosen. Minimum terdiri atas lemari yang dapat dikunci. 3 Peralatan informasi dan komunikasi 1 set/ ruang Dapat menunjang kegiatan dosen termasuk mengakses internet, komunikasi internal dan eksternal baik untuk susra maupun data. Minimum terdiri atas komputer, peralatan telepon-faksimili dan molile network/local area network. Tabel 3 Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Perpustakaan No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Buku dan sumber belajar lain a. Buku teks kuliah b. Buku pengayaan 2 judul/mata kuliah Minimum 1000 judul/perpustakaan Jumlah minimum adalah 10 % dari jumlah mahasiswa yang mengikuti mata kuliah tersebut dengan memperhatikan kemutakhiran literatur. Rasio antara buku nonfiksi (ilmiah) dan buku fiksi (nonilmiah) adalah 90 : 10 c. Buku referensi 50 judul/ perpustakaan Meliputi berbagai jenis buku rujukan seperti kamus, ensiklopedi, indeks, direktori, kitab suci, bibliografi, dsb d. Titik akses internet (acces point) 1 access point/ perpustakaan Tersambung ke server internet kampus. Dapat mengakses koleksi dalam bentuk digital. e. Jurnal ilmiah 2 judul jurnal internasional/ program studi f. Sumber belajar lain 50 judul/ perpustakaan Berlangganan dan dapat diakses oleh mahasiswa Meliputi majalah, surat kabar, dan bahan bukan buku (multi media). 2 Perabot kerja 1 set/pengguna Dapat menunjang kegiatan memeroleh informasi dan

143 No. : STD/SPMI/F.01 Tanggal : Halaman : 14 dari 16 3 Perabot penyimpanan mengelola perpustakaan. Minimum terdiri atas kursi dan meja baca pengunjung, kursi dan meja kerja pustakawan, meja sirkulasi, dan meja multimedia. 1 set/perpustakaan Dapat menyimpan koleksi perpustakaan dan peralatan lain untuk pengelolaan perpustakaan. Minimum terdiri atas rak buku, rak majalah, rak surat kabar, lemari/laci katalog, dan lemari yang dapat dikunci. 1 set/perpustakaan Sekurang-kurangnya terdiri atas 1 set komputer. 4 Peralatan multimedia 5 Perlengkapan lain 1 set/perpustakaan Minimum terdiri atas buku inventaris untuk mencatat koleksi perpustakaan, buku pegangan pengolahan untuk pengatalogan bahan pustaka yaitu Bagan Klasifikasi, Daftar Tajuk Subjek dan Peraturan Pengatalogan, serta papan pengumuman. Tabel 4 Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Pimpinan No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Perabot kerja 1 set/ruang Dapat menunjang pimpinan dalam bekerja, menerima tamu terbatas, melakukan rapat kecil. Minimum terdiri atas meja ukuran 1 biro, kursi kerja, kursi tamu dan meja tamu 2 Perabot penyimpanan 1 set/ ruang Dapat menyimpan dokumen dan peralatan yang perlu diamankan. Minimum terdiri atas lemari yang dapat dikunci. 3 Peralatan kantor 1 set/ ruang Dapat menunjang kegiatan operasional pimpinan. Minimum terdiri atas 1 set komputer. 4 Peralatan komunikasi 1 set/ruang Dapat menunjang komunikasi internal dan eksternal baik untuk suara maupun data. Minimum terdiri atas peralatan fixed dan/atau mobile phone untuk komunikasi suara serta mobile network/local area network untuk komunikasi data. 5 Peralatan penunjang system informasi mutu pendidikan 1 set/ruang Dapat menunjang sistem informasi mutu pendidikan berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Tabel 5: Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Tata Usaha No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Perabot kerja 1 set/ruang Dapat menunjang pekerjaan administrasi perguruan tinggi. Minimum terdiri atas kursi kerja dan meja setengah biro untuk setiap petugas, serta kursi untuk tamu. 2 Perabot penyimpanan 1 set/ ruang Dapat menyimpan dokumen dan peralatan yang perlu diamankan. Minimum terdiri atas lemari, filing cabinet, dan brankas. 3 Peralatan kantor 1 set/ ruang Dapat menunjang kegiatan operasional administrasi. Minimum

144 No. : STD/SPMI/F.01 Tanggal : Halaman : 15 dari 16 terdiri atas mesin ketik/komputer dan printer. 4 Peralatan komunikasi 5 Peralatan penunjang system informasi mutu pendidikan 1 set/ruang Dapat menunjang komunikasi internal dan eksternal baik untuk suara maupun data. Minimum terdiri atas peralatan fixed dan/atau mobile phone untuk komunikasi suara serta mobile network/local area network untuk komunikasi data. 1 set/ruang Dapat menunjang sistem informasi mutu pendidikan berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Tabel 6 Jenis, Rasio dan Deskripsi Sarana Ruang Rapat No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Perabot 1 set/ruang Dapat menunjang kegiatan pertemuan. Minimum terdiri atas meja dan kursi dengan jumlah sesuai kapasistas ruang 2 Peralatan media informasi dan komunikasi 1 set/ ruang Dapat menunjang kegiatan pertemuan dan menunjang komunikasi internal dan eksternal baik untuk suara maupun data. Minimum terdiri atas papan tulis, komputer, LCD projector dan layar, serta peralatan fixed dan/atau mobile network/local area network untuk komunikasi data. Tabel 7 Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Kesehatan No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Perabot 1 set/ruang Dapat menunjang kegiatan penanganan dini mahasiswa yang mengalami gangguan kesehatan. Minimum terdiri atas tempat tidur, meja, kursi dan lemari yang dapat dikunci. 2 Peralatan dan perlengkapan kesehatan 1 set/ ruang Dapat menunjang kegiatan penanganan dini mahasiswa yang mengalami gangguan kesehatan.minimum terdiri atas catatan kesehatan peserta didik, perlengkapan P3K, tandu, selimut, tensimeter, teermometer badan, timbangan badan, pengukur tinggi badan, dan tempat cuci tangan. Tabel 8 Jenis, Rasio, dan Deskripsi Tempat Beribadah No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Perabot penyimpanan 1 set/ruang Dapat menyimpan perlengkapan ibadah. Minimum terdiri atas lemari atau rak 2 Perlengkapan ibadah 1 set/ ruang Sesuai dengan kebutuhan

145 No. : STD/SPMI/F.01 Tanggal : Halaman : 16 dari 16 Tabel 9 Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Bersama No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Perabot 1 set/ruang Dapat menunjang kegiatan mahasiswa menulis, membaca, memeriksa dan memberikan konsultasi. Minimum terdiri atas meja dan kursi dengan jumlah sesuai kapasistas ruang 2 Peralatan informasi dan komunikasi 1 set/ ruang Dapat menunjang kegiatan mahasiswa termasukmengakses internet, komunikasi internal dan eksternalbaik untuk suara maupun data. Minimum terdiri atas komputer dan peralatan fixed dan/atau mobile phone untuk komunikasi suara serta mobile network/local area network untuk komunikasi data.

146 No : STD/SPMI/G.01 Tanggal : Halaman : 1 dari 7 STANDAR PENGELOLAAN ORGANISASI Penanggung Jawab Proses Nama Jabatan Tanda Tangan Perumusan Renanda Nia R, S.T.,M.T Perumus Pemeriksaan Ir. Wiwik Dwi Pratiwi, Pemeriksa Standar MT Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc, Direktur Pengendalian MRINA Wibowo Arnin P, ST., M.Kom Kepala Pusat Jaminan Mutu

147 No : STD/SPMI/G.01 Tanggal : Halaman : 2 dari 7 1. Visi dan Misi PPNS Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) : Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif mengimplementasikannya Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya : 1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability); 2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism); 3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara global (sustainability-professionalism); 4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good governance-sustainability). 5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/ atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value). 2. Definisi Istilah 1. Direktur adalah Direktur PPNS yang mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian,dan pengabdian kepada masyarakat serta membina pendidik, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan hubungannya dengan lingkungan. 2. Senat adalah organ yang menjalankan fungsi pertimbangan dan melakukan pengawasan dalam pengelolaan dan penyelenggaraan bidang akademik. 3. Satuan Pengawas adalah organ yang menjalankan fungsi pengawasan non akademik 4. Dewan Penyantun adalah organ yang menjalankan fungsi pertimbangan bidang nonakademik dan membantu pengembangan PPNS 5. Jurusan atau nama lain yang sejenis adalah himpunan sumber daya pendukung program studi dalam 1 (satu) rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olahraga.

148 No : STD/SPMI/G.01 Tanggal : Halaman : 3 dari 7 6. Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi. 7. Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat adalah unsur pelaksana sebagian tugas PPNS bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berada di bawah Direktur 8. Unit Pelaksana Teknis merupakan unsur penunjang penyelenggaraan kegiatan tridharma di lingkungan PPNS 9. Wakil Direktur Bidang Akademik adalah WaDir I mempunyai tugas membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat 10. Wakil Direktur Bidang Umum dan Keuangan adalah WaDir II yang mempunyai tugas membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi umum dan keuangan 11. Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan adalah WaDir III yang mempunyai tugas membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang kemahasiswaan dan alumni. 3. Rasional Organisasi PPNS disusun dengan mengacu pada Permendikbud No 6 thn 2014 tentang OTK (Organisasi dan Tata Kerja PPNS). Organisasi merupakan sebuah tatanan internal institusi berkaitan dengan kebutuhan pengelolaannya. Struktur organisasi mencerminkan pola kerja manajemen dalam mengelola penerapan kebijakan, program, dan kegiatan baik dalam lingkup akademik maupun non akademik. Organisasi PPNS disusun untuk memenuhi 5 pilar pengelolaan perguruan tinggi yaitu akuntabel, kredibel, transparan, tanggung jawab dan adil. Untuk memenuhi 5 pilar tsb PPNS menyusun organisasi yang terdiri atas organ pengelola, organ pengawasan dan pertimbangan kebijakan akademik, organ pertimbangan non akademik dan organ pengawasan non akademik.

149 No : STD/SPMI/G.01 Tanggal : Halaman : 4 dari 7 4. Pernyataan Isi Standar 1. PPNS terdiri atas: a. Direktur sebagai organ pengelola; b. Senat sebagai organ yang menjalankan fungsi pertimbangan dan pengawasan akademik; c. Satuan Pengawasan sebagai organ yang menjalankan fungsi pengawasan non akademik; dan d. Dewan Penyantun sebagai organ yang menjalankan fungsi pertimbangan non akademik dan membantu pengembamgan PPNS 2. Direktur sebagai organ pengelola terdiri atas a. Direktur dan Wakil Direktur; b. Bagian; c. Jurusan; d. Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat; dan e. Unit Pelaksana Teknis 3. Direktur merupakan pimpinan dalam organ pengelola PPNS. Direktur mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat serta membina pendidik, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan hubungannya dengan lingkungan 4. Direktur menetapkan struktur organisasi berdasarkan ketentuan perundangan yang berlaku 5. Direktur membentuk tim pelaksana (task force) jika organ Direktur PPNS sesuai dengan permendikbud belum menjamin pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi. 6. Masing-masing komponen dalam organ direktur mempunyai tugas dan tanggungjawab sesuai dengan lingkupnya 7. Direktur mengangkat Wakil Direktur I, II, III untuk membantu tugas-tugas Direktur sesuai dengan Analisis jabatan 8. Wakil Direktur berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur 9. Wakil Direktur I Bidang Akademik mempunyai tugas membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat

150 No : STD/SPMI/G.01 Tanggal : Halaman : 5 dari Wakil Direktur II Bidang Umum dan Keuangan mempunyai tugas membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi umum dan keuangan 11. Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan mempunyai tugas membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang kemahasiswaan dan alumni 12. Bagian merupakan unsur pelaksana PPNS yang menyelenggarakan pelayanan administratif kepada seluruh unsur di lingkungan PPNS. Bagian dipimpin oleh seorang Kepala yang bertanggung jawab kepada Direktur dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Wakil Direktur sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian terdiri atas: a. Bagian Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, dan Sistem Informasi; b. Bagian Umum dan Keuangan 13. Bagian Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, dan Sistem Informasi (BAKPSI) mempunyai tugas melaksanakan urusan akademik, kemahasiswaan, alumni, perencanaan, sistem informasi, dan kerja sama di lingkungan PPNS 14. Bagian Umum dan Keuangan (BUK) mempunyai tugas melaksanakan urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan, barang milik negara, ketatalaksanaan, hubungan masyarakat, kepegawaian, dan keuangan di lingkungan PPNS 15. Jurusan merupakan unsur pelaksana akademik yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur. Jurusan dipimpin oleh seorang Ketua Jurusan yang dipilih diantara dosen dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur. Jurusan mempunyai tugas melaksanakan pendidikan vokasi dalam 1 (satu) rumpun disiplin ilmu pengetahuan dan Teknologi 16. Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat adalah unsur pelaksana sebagian tugas PPNS bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berada di bawah Direktur. Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat dipimpin oleh kepala yang bertanggung jawab kepada Direktur dan sehari-hari pembinaannya dilakukan oleh Wakil Direktur Bidang Akademik. Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan ikut mengusahakan sumber daya yang diperlukan

151 No : STD/SPMI/G.01 Tanggal : Halaman : 6 dari Unit Pelaksana Teknis disebut UPT merupakan unsur penunjang penyelenggaraan kegiatan tridharma di lingkungan PPNS. UPT dipimpin oleh seorang Kepala dan bertanggung jawab kepada Direktur. Kepala UPT diangkat dan diberhentikan oleh Direktur. 5. Strategi Pencapaian dan Pengendalian Standar 1. Direktur PPNS membentuk organ PPNS sesuai peraturan perundangan yang berlaku 2. Apabila organ Direktur PPNS sesuai dengan Permendikbud belum menjamin pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi, maka Direktur membentuk tim pelaksana (task force). 3. Pembentukan tim pelaksana (task force) ini disusun berdasarkan SK Direktur. 4. Dosen dan Tenaga Kependidikan yang diberi tugas tambahan, menjalankan wewenang dan tanggung jawabnya sesuai dengan job description yang telah ditetapkan oleh Direktur. 5. Penunjukan atau pengangkatan seseorang dalam posisi organisasi tertentu dilakukan dengan memperhatikan kemampuan yang bersangkutan sesuai dengan matriks kompetensi jabatan. 6. Indikator 1. Adanya SK Direktur untuk organ pengelola dan tim pelaksana (task force) 2. Kesesuaian antara persyaratan jabatan dengan penempatan seseorang pada posisi jabatannya. 1. Struktur Organisasi 7. Dokumen Terkait 2. Job description 3. Matriks kompetensi jabatan 4. Surat Keputusan Direktur 8. Referensi 1. UU 20 thn 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. UU 12 thn 2012 tentang Pendidikan Tinggi 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang

152 No : STD/SPMI/G.01 Tanggal : Halaman : 7 dari 7 Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi. 4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomer 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. 5. Permendikbud No 6 Thn 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja PPNS 6. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2014 Tentang Statuta Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya 7. PP No 53 tahun 2010 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil 8. Peraturan Mendikbud No 16 tahun 2012 tentang Kode Etik Pegawai di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 9. Keputusan Direktur PPNS Nomor: 3663/K12/PP/2009 tentang Kode Etik Dosen 10. Surat Keputusan Direktur PPNS No. 4014/PL19/DT/2013 tentang Pedoman Akademik & Kemahasiswaan PPNS 9. Penanggungjawab dan Pihak Terkait 1. Direktur 2. Wakil Direktur 3. Senat PPNS 4. Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan 5. Koordinator Program Studi dan Sekretaris Program Studi 6. Kepala Laboratorium/Bagian/Unit 7. Kepala Pusat Jaminan Mutu

153 No. : STD/SPMI/G.02 Tanggal : Halaman : 1 dari 4 STANDAR PENGELOLAAN OPERASIONAL Proses Penanggung Jawab Nama Jabatan Tanda Tangan Perumusan Wiediartini, SE, MT Perumus Pemeriksaan Ir. Wiwik Dwi Pratiwi, MT Pemeriksa Standar Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc, MRINA Direktur Pengendalian Wibowo Arnin P, ST., M.Kom Kepala Pusat Jaminan Mutu

154 No. : STD/SPMI/G.02 Tanggal : Halaman : 2 dari 4 1. Visi dan Misi PPNS Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) : Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif mengimplementasikannya Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya : 1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability); 2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism); 3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara global (sustainability-professionalism); 4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good governance-sustainability). 5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/ atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value). 2. Definisi Istilah 1. Standar Pengelolaan adalah kriteria mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan 2. Rencana Strategis (Renstra) adalah dokumen perencanaan yang berisi visi, misi, nilai-nilai yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu lima tahun mendatang berpedoman pada Renstra Kemendikbud, disusun berdasarkan analisis situasional untuk merumuskan strategi pengembangan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 3. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah sebuah laporan yang berisikan akuntabilitas dan kinerja dari suatu instansi pemerintah. 3. Rasional Dalam pelaksanaan tridarma perguruan tinggi, diperlukan input yang berupa mahasiswa, tenaga pendidikan dan kependidikan, fasilitas, informasi dan keuangan. Yang akhirnya akan menjadi output berupa lulusan, karya penelitian dan karya pengabdian masyarakat.

155 No. : STD/SPMI/G.02 Tanggal : Halaman : 3 dari 4 Untuk mengelola keseluruhan proses dengan berbagai input dan output tersebut, diperlukan suatu standar pengelolaan sebagai pedoman untuk mengelola keseluruhan sistem supaya berjalan dengan harmonis. Salah satu turunan standar pengelolaan tersebut adalah standar pengelolaan operasional. 4. Pernyataan Isi Standar 1. Rencana Strategis PPNS disusun dengan mengacu pada Renstra Kemdikbud 2. Pelaksanaan Rencana Strategis dievaluasi setiap tahun dan dievaluasi secara keseluruhan pada akhir pelaksanaannya. 3. Unit menyusun program kerja tahunan berdasarkan lingkup tugasnya dalam analisis jabatan dengan mengacu pada rencana strategis lima tahunan. 4. Subbag Perencanaan dan Sistem Informasi mengkompilasi program kerja unit untuk menjadi program kerja PPNS. 5. Program kerja tahunan untuk masing-masing unit kerja diajukan dengan tata cara mengikuti Prosedur Pengajuan Usulan Program Kerja 6. Masing-masing unit kerja mengimplementasikan program kerja. 7. Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh atasan langsung tiap unit kerja dengan tata cara sesuai Prosedur Monitoring & Evaluasi Kinerja 8. Pada akhir tahun, laporan pelaksanaan program yang disusun oleh masing-masing unit kerja kemudian dikompilasi oleh Subbag Perencanaan dan Sistem Informasi menjadi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). 9. Prosedur kerja unit-unit kerja di PPNS mengikuti instruksi kerja (IK) yang sudah terbakukan dalam ISO 9001: Untuk penjaminan mutu, dilakukan audit internal secara berkala, yaitu audit internal pengelolaan dan audit internal bidang non-akademik. 5. Strategi Pencapaian dan Pengendalian Standar 1. Rencana Strategis PPNS disusun setiap lima tahun 2. Program kerja tahunan disusun oleh tiap unit sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh Subbag Perencanaan 3. Unit Kerja mengimplementasikan program kerjanya 4. Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh atasan langsung tiap unit kerja 5. Melakukan kerja sesuai dengan prosedur

156 No. : STD/SPMI/G.02 Tanggal : Halaman : 4 dari 4 6. Audit internal pengelolaan dan bidang non-akademik dilakukan secara rutin 6. Indikator 1. Rencana Strategis disusun maksimal 1 bulan setelah Renstra Kemdikbud ditetapkan. 2. Program kerja tiap unit disusun tepat waktu 3. Program kerja unit dilaksanakan sesuai usulan 4. Monitoring dan evaluasi oleh atasan langsung tiap unit kerja dilakukan secara rutin 5. Audit internal pengelolaan dan bidang non-akademik dilakukan secara rutin. 7. Dokumen terkait Untuk melaksanakan standar ini, diperlukan: 1. Prosedur Monitoring & Evaluasi Kinerja 2. Form Monitoring Pencapaian Kinerja Unit 3. Form Penilaian Kinerja Unit 4. Prosedur Pengajuan Usulan Program Kerja 5. Instruksi Kerja Pelaporan Kegiatan Bulanan 6. Prosedur Audit Internal 7. Formulir audit 8. Referensi 1. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi. 3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomer 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. 9. Penanggungjawab dan pihak terkait 4. Renstra Kemendikbud 1. Direktur 2. Wakil Direktur II 3. KaSubbag Perencanaan dan sistem informasi 4. Kepala Unit 5. Kepala Pusat Jaminan Mutu 6. Ketua Satuan Pengawas Internal

157 No. : STD/SPMI/G.03 Tanggal : Halaman : 1 dari 8 STANDAR PENGELOLAAN AKADEMIK KURIKULER Proses Penanggung Jawab Nama Jabatan Tanda Tangan Perumusan Renanda Nia R, S.T.,M.T Perumus Pemeriksaan Ir. Ratna Budiawati, MA Pemeriksa Standar Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc.Eng Direktur Pengendalian Wibowo Arnin P, ST., M.Kom Kepala Pusat Jaminan Mutu

158 No. : STD/SPMI/G.03 Tanggal : Halaman : 2 dari 8 Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) : 1. Visi dan Misi PPNS Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif mengimplementasikannya Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya : 1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability); 2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism); 3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara global (sustainability-professionalism); 4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good governance-sustainability). 5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/ atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value). 2. Definisi Istilah 1. Standar Pengelolaan adalah kriteria mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. 2. Direktur adalah Direktur PPNS yang bertugas memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat serta membina pendidik, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan hubungannya dengan lingkungan 3. Wakil Direktur Bidang Akademik adalah Wakil Direktur I mempunyai tugas membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat 4. Wakil Direktur Bidang Umum dan Keuangan adalah Wakil Direktur II yang mempunyai tugas membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi umum dan keuangan 5. Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan adalah Wakil Direktur III yang mempunyai tugas membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang kemahasiswaan dan alumni

159 No. : STD/SPMI/G.03 Tanggal : Halaman : 3 dari 8 6. Jurusan adalah himpunan sumber daya pendukung program studi dalam 1 (satu) rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olahraga. 7. Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi. 8. Kegiatan kurikuler adalah kegiatan pendidikan terstruktur dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendapat bimbingan baik langsung maupun tidak langsung dalam ruang kuliah, laboratorium/bengkel/studio, maupun di lapangan dalam rangka kerja praktik 9. Pendaftaran (Daftar) Ulang adalah prosedur akademik dan administrasi yang harus dilakukan pada awal semester sebagai syarat keabsahan sebagai mahasiswa PPNS 10. Masa Studi adalah waktu bagi mahasiswa untuk menyelesaikan studi di PPNS 11. Sanksi Akademik adalah segala sanksi bagi mahasiswa yang timbul akibat tidak dipenuhinya persyaratan-persyaratan dan ketentuan-ketentuan akademik yang berlaku, yang dapat berupa peringatan akademik sampai dengan pemberhentian studi 12. Standar Akademik adalah tolok ukur perencanaan, penetapan, pemenuhan, pengendalian / evaluasi akademik yang berkelanjutan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan perubahan kebutuhan dari pengguna kelulusan dan masyarakat 13. Wisuda adalah upacara yang diselenggarakan oleh PPNS bagi mahasiswa yang telah menyelesaikan pendidikan pada program studi tertentu 14. Kampus adalah tempat kegiatan kurikuler dan sebagian kegiatan kokurikuler dilakukan 15. Kompetensi adalah seperangkat sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh Peserta Didik setelah mempelajari suatu muatan pembelajaran, menamatkan suatu program, atau menyelesaikan satuan pendidikan tertentu. 16. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi. 17. Satuan Pengawasan Internal (SPI) merupakan organ PPNS yang menjalankan fungsi pengawasan bidang non-akademik untuk dan atas nama Direktur 18. Pusat Jaminan Mutu sebagai unit kerja yang menetapkan dan menegakkan

160 No. : STD/SPMI/G.03 Tanggal : Halaman : 4 dari 8 penerapan standar mutu penyelenggaraan PPNS serta melakukan evaluasi secara berkala tingkat pemenuhannya. 19. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) adalah rencana materi pengajaran disetiap pertemuan yang dikembangkan dan dipersiapkan oleh dosen pengajar secara mandiri atau bersama (dalam kelompok keahlian bidang ilmu) dan disampaikan pada awal dan/atau setiap perkuliahan. 3. Rasional Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) merupakan institusi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang dikelola sesuai ketentuan termuat pada dokumen Organisasi Tata Kelola (OTK) yang telah ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui SK PerMen No. 6 tahun Pengelolaan akademik sebagaiman yang termuat pada OTK tersebut menjadi tanggungjawab Bidang Akademik yang digawangi oleh Wakil Direktur I (WaDir-I) sesuai pasal 8 ayat (3) pada PerMen tersebut; berserta jajaran Jurusan/Program Studi serta Bagian Akademik Kemahasiswaan dan Sistem Informasi (BAKPSI). Pengelolaan akademik ini mengkait dalam tujuh fungsi kegiatan (pasal 11 PerMen No. 6/2014) mulai dari penyusunan rencana, program, kegiatan, dan anggaran; pelayanan administrasi akademik, registrasi dan penyusunan data serta informasi; administrasi evaluasi kegiatan akademik; pembinaan kemahasiswaan; administrasi kerjasama; serta pengelolaan system informasi. Secara teknis, kegiatan pengelolaan tersebut mencakup penerimaan mahasiswa baru (registrasi-seleksi hingga daftar ulang/re-registrasi), pengenalan/orentasi kampus, administrasi penyediaan kurikulum dan turunannya serta perkuliahan teori dan praktek, dokumen inspeksi/monev akademik, serta administrasi yudisium dan penyelenggaraan wisuda sesuai kalender akademik yang dirancang. Rantai manajemen bidang akademik ini memerlukan standar operasional untuk menjamin pelaksanaan program akademik yang efisien, efektif, dan akuntabel (PP 19/2005 pasal 54). Realisasi standar pengelolaan bidang akademik ini merupakan perwujudan yang rasional dalam upaya membangun good government and governance. Standar akademik ini dibuat mencakup perencanaan, pelaksanaan dan monitoring, evaluasi dan pelaporan yang merupakan siklus pengelolaan (PP 19/2005 pasal 53-58). Standar yang disusun ini harus diterapkan secara baik dan benar; ditumbuhkembangkan secara berkesinambungan sebagai konsekuensi tuntutan/menjaga kualitas. PPNS sebagai perguruan tinggi memiliki visi menjadi politeknik unngul memberi konsekuensi harus menjaga kepercayaan publik dengan berorientasi pada peningkatan mutu akademik secara berkelanjutan dan menghasilkan lulusan yang memiliki daya saing tinggi dalam kancah kehidupan profesi.

161 No. : STD/SPMI/G.03 Tanggal : Halaman : 5 dari 8 4. Pernyataan Isi Standar 1. Pengelolaan penerimaan mahasiswa baru (MaBa) berazaskan pada peluang mendapatkan kesempatan pendidikan/belajar di tingkat perguruan tinggi yang sama bagi masyarakat, tidak berorentasi gender, dan berkeadilan terhadap masyarakat/anak berkebutuhan khusus (ABK); 2. Seleksi MaBa dilakukan sebagai program awal pelaksanaan bidang akademik yang terkait dengan kegiatan sosialisasi dan promosi; 3. Hasil pendaftaran ulang (re-registrasi) MaBa melalui Bagian Akdemik dijadikan bahan untuk mempersiapkan kegiatan orientasi kampus dalam perioda satu bulan sebelum kegiatan perkuliahan dimulai; 4. Perencanaan dan Pelaksanaan kegiatan orentasi kampus harus sesuai dengan nilainilai kemanusiaan dan yang bermanfaat bagi mahasiswa untuk membangun disiplin dan komitmen belajar di PPNS; 5. Pelaksanaan kegiatan orientasi kampus berupa pengenalan prasarana, sarana, serta program belajar difokuskan di masing-masing Jurusan/Program Studi; termasuk pembekalan diri untuk membangun strategi menjadi mahasiswa yang berkualitas; 6. Orentasi kampus dilaksanakan oleh BAKPSI bekerjasama dengan unit kerja terkait melalui sebuah kepanitiaan yang dibentuk dan diformalkan Direktur dengan Surat Tugas yang mencantumkan perioda waktu kerja terbatas; 7. Direktur PPNS menetapkan Kurikulum dan Silabus yang diberlakukan kepada mahasiswa baru dan lama; 8. Jurusan/Program Studi merencanakan, menyediakan, dan mengelola fasilitas yang dibutuhkan (peralatan, bahan habis, maupun mebelair) dalam perkuliahan melalui masing-masing laboratorium/bengkel/studio terkait sesuai kurikulum yang ditetapkan; 9. Jurusan memberikan beban mengajar dosen sesuai kurikulum yang ditetapkan serta bidang keilmuannya untuk menjalankan perkuliahan (teori dan praktek); 10. Jurusan bersama-sama BAKPSI menyusun rencana kebutuhan dan penggunaan kelas yang rasional; 11. Standar kelas belajar mencakup jumlah meja dan kursi, papan tulis (white board), LCD, dan pengkondisi/sirkulasi udara yang proposional sebagaimana dicantumkan pada standar prasarana dan sarana. 12. Dosen mengelola perkuliahan mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengembangan mata kuliah sesuai dengan target pencapaian kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum dan Silabus;

162 No. : STD/SPMI/G.03 Tanggal : Halaman : 6 dari Dosen sebagai fasilitator harus mengelola pelaksanaan perkuliahan (teori maupun praktikum) sesuai RPS yang disusun dan sudah diverifikasi Jurusan bersama-sama unit P2SMP serta disetujui pimpinan; 14. Semua kegiatan akademik yang direncanakan disusun dengan sistimatis lengkap dengan anggaran yang rasional terhadap kebutuhan menjadi sebuah dokumen rancangan program; 15. Dokumen rancangan program akademik ini harus diketahui dan disetujui oleh Wakil Direktur I sebagai penanggungjawab program/kegiatan dan capaiannya; dan Wakil Direktur II sebagai penanggungjawab pelaksanaan anggaran; serta disahkan oleh Direktur sebagai penanggungjawab program dan anggaran PPNS; 16. Secara berkala, P2SMP melakukan audit (inspeksi dan koreksi) materi kuliah dan evaluasi (Tugas, UTS, dan UAS) untuk verifikasi dengan kurikulum, silabus, dan RPS sebagai jaminan pelaksanaan dan pencapaian target kompetensi yang obyektif/rasional; 17. Secara berkala, SPI melakukan audit (inspeksi dan koreksi) program perkuliahan untuk verifikasi dengan penyerapan dana sesuai perencanaan serta pencapaian tujuan yang sudah ditargetkan sebagai jaminan pelaksanaan dan pencapaian target pendanaan yang obyektif/rasional; 18. Secara berkala, Pusat Jaminan Mutu melakukan audit (inspeksi dan koreksi) pengelolaan akademik secara komprehensif untuk verifikasi dengan standar yang sudah ditetapkan sebagai jaminan mutu operasional dan kualitas lulusan; 19. Setiap semester, Jurusan/Program Studi melakukan evaluasi kelulusan yang dicapai mahasiswa berdasarkan penilaian menggunakan instrumen kehadiran, tugas, UTS, dan UAS; evaluasi ini dilakukan bersama-sama seluruh dosen terkait pelaksanaan perkuliahan dan hasilnya dibawa dalam rapat evaluasi kelulusan di tingkat Pimpinan; 20. Setiap akhir tahun pendidikan, Jurusan/Program Studi melakukan yudisium mahasiswa semester enam (D-III), delapan (D-IV), dan semester akhir (Magister) terkait pelaksanaan perkuliahan dan hasilnya dibawa dalam rapat yudisium di tingkat Pimpinan; 21. Direktur membuat Surat Keputusan kelulusan hasil evaluasi semester dan yudisium lengkap dengan predikat yang dicapai berdasarkan hasil rapat kelulusan dan yudisium di tingkat Pimpinan; 22. Wisuda dikelola BAKPSI melalui sebuah kepanitiaan yang dibentuk dan diformalkan Direktur dengan Surat Tugas yang mencantumkan perioda waktu kerja terbatas;

163 No. : STD/SPMI/G.03 Tanggal : Halaman : 7 dari Mahasiswa berhak mengikuti wisuda setelah melalui proses yudisium dan mendaftarkan diri ke BAKPSI; 24. Wisuda PPNS dapat dilaksanakan sebanyak-banyaknya dua kali dalam satu tahun kalender 25. Pelaksanaan Wisuda sebagai upacara pelepasan lulusan dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku. 5. Strategi Pencapaian dan Pengendalian Standar 1. Tiap Program Studi menentukan berapa mahasiswa yang akan diterima di setiap tahun ajaran baru. 2. Tiap Program Studi melakukan sosialisasi program studi kepada mahasiswa baru. 3. Tiap Program Studi dalam menentukan beban studi mempertimbangkan standar kurikulum mengenai alokasi pembebanan untuk kompetensi utama, kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya. 6. Indikator Pelaksanaan kegiatan akademik di setiap program studi telah sesuai dengan standar kurikulum. 7. Dokumen terkait Dalam melaksanakan isi standar ini harus diperhatikan pula kaitannya dengan : 1. Standar Isi 2. Peraturan Akademik PPNS 3. Prosedur Pelaksanaan dan Penilaian Perkuliahan 4. Prosedur Pelaksanaan dan Penilaian Tugas Gambar/Praktek 5. Prosedur Pelaksanaan Yudisium 6. Prosedur Pelaksanaan Wisuda 7. Prosedur Pelaksanaan Drop Out 8. Prosedur Daftar Ulang Mahasiswa Baru 9. Prosedur Legalisir Ijazah&Transkrip 10. Prosedur Pemberian SP 8. Referensi 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi. 2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomer 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. 3. Kepmendiknas Republik Indonesia Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman

164 No. : STD/SPMI/G.03 Tanggal : Halaman : 8 dari 8 Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa 4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 42 Tahun 2014 Tentang Statuta PPNS 5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Organisasi dan Tata Kerja PPNS 9. Penanggungjawab dan pihak terkait 1. Direktur 2. Wakil Direktur I 3. Wakil Direktur II 4. Wakil Direktur III 5. Ketua Jurusan/Koordinator Program Studi 6. Ka BAKPSI 7. Ka SPI 8. Ka UP2SMP 9. Dosen 10. Mahasiswa 11. Kepala Pusat Jaminan Mutu

165 No. : STD/SPMI/G.04 Tanggal : Halaman : 1 dari 4 STANDAR PENGELOLAAN AKADEMIK KO-KURIKULER Proses Penanggung Jawab Nama Jabatan Tanda Tangan Perumusan Renanda Nia R, S.T.,M.T Perumus Pemeriksaan Ir. Heru Lumaksono, MT Pemeriksa Standar Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc, MRINA Direktur Pengendalian Wibowo Arnin P, ST., M.Kom Kepala Pusat Jaminan Mutu

166 No. : STD/SPMI/G.04 Tanggal : Halaman : 2 dari 4 1. Visi dan Misi PPNS Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) : Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif mengimplementasikannya Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya : 1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability); 2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism); 3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara global (sustainability-professionalism); 4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good governance-sustainability). 5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/ atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value). 2. Definisi Istilah 1. Standar Pengelolaan adalah kriteria mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. 2. Kegiatan ko-kurikuler adalah semua kegiatan kampus yang tidak berdasarkan unsur-unsur kurikulum, tetapi masih ada kaitannya, meliputi kegiatan studi ekskursi, lomba karya ilmiah, lomba tulis ilmiah, bhakti masyarakat, kegiatan dalam organisasi mahasiswa prodi, bimbingan belajar, penyelenggaraan kegiatan ilmiah dan lainlain; dan dilaksanakan di luar kegiatan intra-kurikuler tetapi sangat menunjang kegiatan akademik. 3. Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi. 4. Jurusan atau nama lain yang sejenis adalah himpunan sumber daya pendukung program studi dalam 1 (satu) rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olahraga

167 No. : STD/SPMI/G.04 Tanggal : Halaman : 3 dari 4 5. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi 3. Rasional Mahasiswa sebagai peserta didik diharapkan tidak hanya menekuni ilmu dalam bidangnya saja, tetapi juga beraktivitas untuk mengembangkan soft skills-nya agar menjadi lulusan yang mandiri, penuh inisiatif, bekerja secara cermat, penuh tanggung jawab, gigih, dan memiliki tradisi belajar yang tinggi sehingga mampu mengikuti perkembangan jaman. Kemampuan ini dapat mahasiswa peroleh dari pembekalan salah satunya adalah melalui aktivitas ko-kurikuler. Keunggulan dalam aspek soft skills seringkali menentukan keberhasilan seseorang dalam meniti dan mencapai puncak karirnya. 4. Pernyataan Isi Standar 1. Kualitas dan intensitas kegiatan kemahasiswaan yang berorientasi pada bidang penalaran untuk menunjang keilmuannya dilakukan setiap semester. 2. Mahasiswa berpartisipasi dalam lomba-lomba karya ilmiah, karya tulis, penelitian, dan meningkatnya lifeskill mahasiswa purna belajar. 3. Mahasiswa baru diharapkan dapat beradaptasi dengan sistem dan budaya pada Perguruan Tinggi sehingga mampu mempengaruhi motivasi dan orientasi belajar di perguruan tinggi. 4. Segala kegiatan ko-kurikuler yang telah dilaksanakan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 5. Adanya sistem pengendalian manajemen, evaluasi, serta audit yang baik bagi kegiatan ko-kurikuler kemahasiswaan. 6. Efektifnya pola pembinaan serta monitoring dan evaluasi yang dilakukan bidang kemahasiswaan untuk melakukan pencegahan, pendampingan, supervisi, hingga pemberian sanksi bagi pelaksana kegiatan kokurikuler. 7. Sinergitas dan kerjasama dengan organisasi kemahasiswaan yang lain dapat dijalin hubungan organisatoris antara Direksi/ Jurusan/Prodi. 8. Pelaksanaan program ko-kurikuler yang mendukung kegiatan akademik yang lebih optimal. 9. Tersedianya dana kemahasiswaan yang cukup, sehingga akan menghasilkan output, outcome, impact, dan benefit yang membanggakan almamater. 5. Strategi Pencapaian dan Pengendalian Standar 1. Kegiatan kemahasiswaan dievaluasi setiap akhir semester. 2. Kegiatan kemahasiswaan ditentukan disesuaikan dengan agenda kurikuler.

168 No. : STD/SPMI/G.04 Tanggal : Halaman : 4 dari 4 6. Indikator Pelaksanaan kegiatan ko-kurikuler kemahasiswaan di setiap semester telah sesuai dengan agenda 7. Dokumen terkait Dalam melaksanakan isi standar ini harus diperhatikan pula kaitannya dengan : 1. Standar kurikulum dan Standar Pengelolaan Operasional 2. Peraturan Akademik PPNS 8. Referensi 1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomer 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi. 3. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 Tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi 4. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 26/Dikti/Kep/2002 Tentang Pelarangan Organisasi Ekstra Kampus atau Partai Politik dalam Kehidupan Kampus 5. Pola Pengembangan Kemahasiswaan Direktorat Kemahasiswaan Pendidikan Tinggi Kemdiknas. 9. Penanggungjawab dan pihak terkait 1. Direktur 2. Wakil Direktur I 3. Wakil Direktur II 4. Wakil Direktur III 5. Ketua Jurusan/Koordinator Program Studi 6. Pelaksana Organisasi Ko-kurikuler 7. Kepala Pusat Jaminan Mutu 8. Mahasiswa

169 No. : STD/SPMI/G.05 Tanggal : Halaman : 1 dari 9 STANDAR PENGELOLAAN PERSONALIA Proses Penanggung Jawab Nama Jabatan Tanda Tangan Perumusan Avy Lutfiana, SS Perumus Pemeriksaan Ir. Wiwik Dwi Pratiwi, MT Pemeriksa Standar Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc MRINA Direktur Pengendalian Wibowo Arnin Putranto, S.Kom., M.Kom Kepala Pusat Jaminan Mutu

170 No. : STD/SPMI/G.05 Tanggal : Halaman : 2 dari 9 1. Visi dan Misi PPNS Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) : Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif mengimplementasikannya Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya : 1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability); 2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism); 3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara global (sustainability-professionalism); 4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good governance-sustainability). 5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/ atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value). 2. Definisi Istilah 1. Standar Pengelolaan adalah kriteria mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. 2. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. 3. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang selanjutnya disingkat PPPK adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan. 4. Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan tinggi; antara lain : pustakawan, tenaga administrasi, laboran, teknisi, serta pranata teknologi informasi 5. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan Ilmu Pengetahuan

171 No. : STD/SPMI/G.05 Tanggal : Halaman : 3 dari 9 dan Teknologi melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. 3. Rasional Sejalan dengan disahkannya Undang-undang Aparatur Sipil Negara Nomor 5 Tahun 2014, sebagai pengganti Undang-undang Kepegawaian Nomor 8 tahun 1974, manajemen pengelolaan sumber daya manusia pada instansi pemerintah juga semakin kompleks. Kompleksitas pengelolaan tersebut ditandai dengan munculnya kualifikasi baru bagi pegawai pemerintah yaitu pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja atau pegawai kontrak. Bagi instansi pemerintah di lingkup pendidikan tinggi seperti universitas dan politeknik, sesuai dengan Undang-undang Pendidikan Tinggi No. 12 Tahun 2012 disebutkan bahwa ketenagaan perguruan tinggi terdiri dari dosen dan tenaga kependidikan. Dengan tugas utama dosen adalah mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dan tenaga kependidikan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan tinggi. Jumlah dosen harus memenuhi standar ideal rasio dosen mahasiswa agar dapat melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan baik. Sesuai Kepmen No. 234 tahun 2000 tentang pendirian perguruan tinggi, pasal 10 disebutkan bahwa rasio dosen dan mahasiswa untuk bidang ilmu pengetahuan alam 1:20. Saat ini dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan PPNS berjumlah sekitar 204 orang, dan jumlah ini terus bertambah sejalan dengan peningkatan jumlah mahasiswa dan kegiatan pembelajaran. Untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan dosen dan tenaga kependidikan serta meningkatkan indeks kepuasan dosen dan karyawan dalam pengelolaan SDM di PPNS sejalan dengan ketentuan BAN-PT, PPNS menetapkan Standar Personalia yang akan menjadi pedoman dan acuan bagi semua pihak yang terkait pengelolaan sumber daya manusia di lingkungan PPNS. 4. Pernyataan Isi Standar 1. PPNS mengusulkan NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional) bagi dosen yang sudah memenuhi persyaratan. 2. Dosen PPNS minimal lulusan program magister dari perguruan tinggi negeri atau swasta yang terakreditasi minimal B untuk program Diploma dan lulusan program doktor untuk program pascasarjana (pengelolaan personalia) Pegawai PPNS terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), dengan klasifikasi jabatan (1) Jabatan Pimpinan Tinggi; (2) Jabatan Fungsional; dan (3) Jabatan Administrasi. A. Status 1. PNS merupakan Pegawai PPNS yang diangkat sebagai pegawai tetap oleh Direktur PPNS dan memiliki nomor induk pegawai secara nasional.

172 No. : STD/SPMI/G.05 Tanggal : Halaman : 4 dari 9 2. PPPK merupakan Pegawai PPNS yang diangkat sebagai pegawai dengan perjanjian kerja oleh Direktur PPNS sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan perundang-undangan. Jenis jabatan yang dapat diisi oleh PPPK diatur dengan Peraturan Presiden. B. Hak dan Kewajiban Terkait dengan hak dan kewajiban, PPNS menetapkan: 1. Pegawai dengan kualifikasi PNS berhak memperoleh: (a) gaji, tunjangan, dan fasilitas; (b) cuti; (c) jaminan pensiun dan jaminan hari tua; (d) perlindungan; dan (e) pengembangan kompetensi. 2. PPPK berhak memperoleh: (a) gaji dan tunjangan; (b) cuti; (c) perlindungan; dan (d) pengembangan kompetensi. 3. Kewajiban pegawai meliputi: a. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah; b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa; c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang; d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan; e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab; f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan; g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. C. Azas & Ruang Lingkup 1. PPNS menyelenggarakan pengelolaan pegawai pada asas: a. Kepastian hukum; b. Profesionalitas; c. Proporsionalitas; d. Keterpaduan; e. Delegasi; f. Netralitas; g. Akuntabilitas; h. Efektif dan efisien; i. Keterbukaan;

173 No. : STD/SPMI/G.05 Tanggal : Halaman : 5 dari 9 j. Nondiskriminatif; k. Persatuan dan kesatuan; l. Keadilan dan kesetaraan; dan m. Kesejahteraan. 2. Lingkup manajemen PNS: a. Penyusunan dan penetapan kebutuhan; b. Pengadaan; c. Pangkat dan jabatan; d. Pengembangan karier; e. Pola karier; f. Promosi; g. Mutasi; h. Penilaian kinerja; i. Penggajian dan tunjangan; j. Penghargaan; k. Disiplin; l. Pemberhentian; m. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua; dan n. Perlindungan. 3. Lingkup manajemen PPPK: a. Penetapan kebutuhan; b. Pengadaan; c. Penilaian kinerja; d. Penggajian dan tunjangan; e. Pengembangan kompetensi; f. Pemberian penghargaan; g. Disiplin; h. Pemutusan hubungan perjanjian kerja; dan i. Perlindungan. D. Rekrutmen Pegawai 1. PPNS menyusun kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS dan PPPK berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja 2. Pengadaan PNS di PPNS dilakukan berdasarkan penetapan kebutuhan yang ditetapkan oleh menteri. Pengadaan calon PPPK merupakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan. 3. Pengadaan PNS dilakukan melalui tahapan perencanaan, pengumuman lowongan, pelamaran, seleksi, pengumuman hasil seleksi, masa percobaan, dan

174 No. : STD/SPMI/G.05 Tanggal : Halaman : 6 dari 9 pengangkatan menjadi PNS. Pengadaan calon PPPK dilakukan melalui tahapan perencanaan, pengumuman lowongan, pelamaran, seleksi, pengumuman hasil seleksi, dan pengangkatan menjadi PPPK. 4. Proses penerimaan pegawai diumumkan secara terbuka 5. Penerimaan pegawai dilaksanakan secara objektif berdasarkan kompetensi, kualifikasi, kebutuhan, dan persyaratan lain yang dibutuhkan dalam jabatan. E. Pengembangan Karir 1. PPNS memberikan kesempatan kepada setiap pegawai untuk mengembangkan kompetensi, antara lain melalui pendidikan dan pelatihan, seminar, kursus, dan penataran 2. Pengembangan karier PNS dilakukan berdasarkan kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja, dan kebutuhan instansi, dengan mempertimbangkan integritas dan moralitas 3. Kompetensi PNS dimaksud meliputi: a. Kompetensi teknis yang diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan, pelatihan teknis fungsional, dan pengalaman bekerja secara teknis; b. Kompetensi manajerial yang diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan struktural atau manajemen, dan pengalaman kepemimpinan; dan c. Kompetensi sosial kultural yang diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku, dan budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan. 4. Integritas PNS diukur dari kejujuran, kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan, kemampuan bekerja sama, dan pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara. 5. Moralitas diukur dari penerapan dan pengamalan nilai etika agama, budaya, dan sosial kemasyarakatan. 6. Dalam mengembangkan kompetensi, subbagian kepegawaian PPNS menyusun rencana pengembangan kompetensi tahunan yang tertuang dalam rencana kerja tahunan 7. Kenaikan pangkat pegawai fungsional dilakukan sesuai ketentuan Permenpan 8. Kenaikan pangkat pegawai fungsional umum berlangsung empat tahun sekali

175 No. : STD/SPMI/G.05 Tanggal : Halaman : 7 dari 9 F. Penilaian Kinerja 1. Penilaian kinerja PNS dilakukan berdasarkan perencanaan kinerja pada tingkat individu dan tingkat unit atau organisasi, dengan memperhatikan target, capaian, hasil, dan manfaat yang dicapai, serta perilaku PNS. 2. Penilaian kinerja PNS dilakukan secara objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan. 3. Penilaian prestasi kerja PNS secara sistemik menggabungkan antara penilaian Sasaran Kerja Pegawai Negeri Sipil dengan penilaian perilaku kerja. 4. Penilaian SKP mengacu kepada ketentuan/peraturan kepegawaian yang berlaku 5. Apabila pencapaian Sasaran Kerja PNS (SKP) pada akhir tahun kurang dari 50%, akan dikenakan sanksi sesuai peraturan/perundangan yang berlaku 6. Penilaian SKP pegawai fungsional disesuaikan dengan ketentuan Permenpan. 5. Strategi Pencapaian dan Pengendalian Standar 1. PPNS membuat rencana pengadaan pegawai sesuai dengan penghitungan berdasar pada analisis beban kerja. 2. PPNS melakukan layanan administrasi kepegawaian mencakup rekrutmen, pengembangan karir, pembinaan, persiapan masa pensiun sampai dengan pemensiunan. 3. PPNS membuat rencana pengembangan karir pegawai yang dituangkan pada rencana kerja tahunan sesuai dengan alokasi anggaran 4. Dalam hal penilaian kinerja, setiap pegawai wajib menyusun Sasaran Kerja Pegawai (SKP) sebagai rancangan pelaksanaan kegiatan tugas jabatan sesuai dengan rincian tugas, tanggung jawab dan wewenangnya sesuai dengan struktur dan tata kerja organisasi. 5. SKP disusun dan ditetapkan sebagai rencana operasional pelaksanaan tugas jabatan dengan mengacu pada Rencana Strategis dan Rencana Kerja. 6. Sasaran Kerja Pegawai Negeri Sipil (SKP) disusun dan disetujui bersama antara atasan langsung dengan PNS yang bersangkutan. SKP ditetapkan setiap awal tahun sebagai kontrak prestasi kerja, dan dievaluasi pada akhir 7. Pelaksanaan layanan kepegawaian dibawah koordinasi Wakil Direktur II (Bidang Umum dan Keuangan), dengan proses monitoring mengikuti mekanisme penjaminan mutu internal dan satuan pengawasan internal.

176 No. : STD/SPMI/G.05 Tanggal : Halaman : 8 dari 9 8. PPNS mengusulkan NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional) bagi dosen yang sudah memenuhi persyaratan. 9. PPNS melakukan peningkatan kualifikasi akademik dosen hingga jenjang Doktor untuk bidang tertentu, dengan jumlah dosen berpendidikan S3 pada tahun 2015 minimal sebanyak 6 orang 10. PPNS menetapkan beban kerja dosen kurangnya sepadan dengan 12 (dua belas) satuan kredit semester dan sebanyak-banyaknya 16 (enam belas) satuan kredit semester. 11. PPNS menetapkan rasio jumlah dosen tetap dan jumlah mahasiswa 1 : PPNS melakukan penilaian angka kredit dosen bagi yang mengajukan kenaikan jabatan fungsional 13. Rekrutmen dosen dilakukan dengan memperhatikan rasio jumlah dosen terhadap mahasiswa dan bidang keahlian yang sesuai kebutuhan 14. Rekrutmen dosen minimal berjenjang pendidikan Magister (S2) 15. Rekrutmen tenaga kependidikan dilakukan sesuai analisis beban kerja, dengan kualifikasi pendidikan minimal Diploma-3 (D3) 16. Peningkatan mutu dosen mempertimbangkan rasio jumlah dosen terhadap beban pengajaran-penelitian berbasis bidang keahlian yang dibutuhkan. 6. Indikator 1. Tersedia Pedoman pengelolaan pegawai 2. Pedoman tertulis tentang sistem monitoring dan evaluasi, serta rekam jejak kinerja dosen dan tenaga kependidikan, dan konsistensi pelaksanaannya 3. Jumlah Dosen tetap yang memiliki Sertifikat Pendidik Profesional 4. Peningkatan kemampuan dosen tetap melalui program tugas belajar dalam bidang yang sesuai dengan bidang PS. (S3) 5. Kecukupan dan kualifikasi Tenaga non kependidikan 6. Upaya peningkatan kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan 7. Adanya instrumen survei kepuasan dosen, pustakawan, teknisi dan tenaga administrasi terhadap sistem pengelolaan sumber daya manusia 7. Dokumen Terkait 1. Prosedur penerimaan pegawai baru (IK.BAUK.001) 2. Prosedur pencatatan kehadiran pegawai (IK.BAUK.002)

177 No. : STD/SPMI/G.05 Tanggal : Halaman : 9 dari 9 3. Prosedur mendapatkan tunjangan keluarga (IK.BAUK.003) 4. Prosedur ijin pegawai (IK.BAUK.004) 5. Prosedur cuti pegawai (IK.BAUK.005) 6. Prosedur mutasi pegawai (IK.BAUK.006) 7. Prosedur tugas belajar (IK.BAUK.007) 8. Prosedur pendidikan dan pelatihan (IK.BAUK.008) 9. Prosedur kenaikan gaji berkala (IK.BAUK.009) 10. Prosedur kenaikan pangkat (IK.BAUK.010) 11. Prosedur kenaikan jabatan fungsional (IK.BAUK.011) 12. Prosedur sanksi disiplin (IK.BAUK.012) 13. Prosedur pensiun (IK.BAUK.013) 8. Referensi 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara 2. Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi kerja PNS 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil 5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen 6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 tahun 2009 Tentang Dosen 7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya 9. Penanggungjawab dan pihak terkait 8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi. 1. Direktur 2. Wakil Direktur II 3. Kepala Subbagian Kepegawaian BUK 4. Dosen 5. Tenaga Kependidikan 6. Kepala Pusat Jaminan Mutu

178 No. : STD/SPMI/G.06 Tanggal : Halaman : 1 dari 10 STANDAR PENGELOLAAN K3 DAN LINGKUNGAN Proses PenanggungJawab Nama Jabatan TandaTangan Perumusan Lukman Handoko,S.KM, MT Perumus Pemeriksaan Ir. Wiwik Dwi Pratiwi, M Pemeriksa Standar Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc., MRINA Direktur Pengendalian Wibowo Arnin Putranto, ST., M.Kom Kepala Pusat Jaminan Mutu

179 No. : STD/SPMI/G.06 Tanggal : Halaman : 2 dari Visi dan Misi PPNS Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) : Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif mengimplementasikannya Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya : 1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability); 2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governanceprofessionalism); 3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara global (sustainability-professionalism); 4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good governance-sustainability). 5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/ atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value). 2. Definisi dan istilah 1. Tempat kerja adalah tiap ruang atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki oleh tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau sumbersumber bahaya; termasuk tempat kerja adalah semua ruangan lapangan, halaman dan sekelilingnya di PPNS yang merupakan bagian-bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja tersebut. 2. Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan di PPNS guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat. Tenaga kerja ini meliputi civitas akademika dan orang lain di PPNS (kontraktor, tamu, tenaga outsourcing). 3. Lingkungan kerja adalah tempat dimana civitas akademika melakukan aktivitas setiap harinya, yang termasuk lingkungan kerja merupakan keadaan sekitar tempat kerja baik secara fisik maupun non fisik yang dapat memberikan kesan

180 No. : STD/SPMI/G.06 Tanggal : Halaman : 3 dari 10 yang menyenangkan, mengamankan, menentramkan, dan betah kerja. 4. Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah pegawai teknis berkeahlian khusus dari Departemen Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja untuk mengawasi ditaatinya Undang-undang ini. 5. Kecelakaan Kerja adalah kecelakaan yang terjadi berhubung dengan hubungan kerja termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja, demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah ke tempat kerja dan pulang ke rumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui. 6. Unit Pelaksana Implementasi K3 dan Lingkungan adalah unit yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan K3 dan Lingkungan dalam kaitannya dengan perannya sebagai Panitia Pembina K3 (P2K3). 7. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disebut dengan P2K3 adalah badan pembantu di tempat kerja yang merupakan wadah kerjasama antara PPNS dan tenaga kerja untuk mengembangkan kerjasama saling pengertian dan partisipasi efektif dalam penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 8. Manajemen adalah jajaran direksi PPNS. 9. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, selanjutnya disebut dengan Sistem Manajemen K3 adalah bagian dari sitem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan dan pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. 10. Bulan K3 Nasional merupakan Bulan K3 Nasional yang diperingati setiap tanggal 12 Januari s.d 12 Febuari setiap tahunnya yang pelaksanaanya mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku. 11. Kawasan Tanpa Rokok (KTR) adalah ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok atau kegiatan memproduksi, menjual, mengiklankan, dan atau mempromosikan produk tembakau. 12. Ruang Terbuka adalah ruangan-ruangan dalam area kampus PPNS atau wilayah

181 No. : STD/SPMI/G.06 Tanggal : Halaman : 4 dari 10 yang lebih luas baik dalam area/kawasan maupun dalam bentuk area memanjang/jalur dimana penggunaaanya lebih bersifat terbuka yang pada dasarnya tanpa bangunan. 13. Ruang Terbuka Hijau adalah ruang yang berfungsi sebagai kawasan hijau pertamanan, kawasan hijau hutan kampus, kawasan hijau rekreasi, kawasan hijau jalur hijau, kawasan hijau pekarangan, dalam ruangan terbuka hijau pemanfaatannya lebih bersifat pengisian hijau tanaman atau tumbuhan-tumbuhan secara alamiah ataupun busidaya tanaman. 3. Rasional Berkaitan dengan misi pertama PPNS, upaya dalam pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) oleh PPNS dan tenaga kerja harus dibangun dengan mengindahkan proses secara bertahap (enabling courses). Upaya dari kedua belah pihak (Civitas Akademika dan tenaga kependidikan) dilakukan secara harmonis melalui koordinasi aktivitas dengan mengedepankan obyektifitas, kejujuran, kesetaraan, serta keadilan; sesuai peran dan tanggungjawabnya. Program K3 ini perlu didukung oleh lembaga dalam bentuk prasarana-sarana untuk melancarkan proses tersebut; sehingga hasil yang dicapai dapat optimal. Program K3 merupakan wujud penerapan Sistem Manajemen K3 dengan melibatkan unsur manajemen, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif. Berkaitan dengan visi PPNS, tujuan yang akan dicapai melalui penerapan sistem manajemen K3 ini perlu dicanangkan dan dikembangkan berorentasi pada kecelakaan nol (zero accident); hal ini sesuai dengan PP No. 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen K3. Penyusunan standar ini dimaksudkan untuk memberi arahan kepada tenaga kerja dan Unit Pelaksanaan Implementasi K3 dalam melaksanakan Sistem Manajemen K3 di PPNS. Penerapan standar ini melalui masa transisi dengan pembimbingan selama dua tahun akademik. Hasil evaluasi dan monitoring yang diperuntukkan untuk pengembangan dan pembakuan dilakukan di triwulan terakhir perioda transisi. Untuk menyemarakkan Hari dan Bulan K3 Nasional, dapat diisi dengan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengenalan, kesadaran, penghayatan dan pengamalan K3 sehingga membudaya di kalangan dan level civitas akademika.

182 No. : STD/SPMI/G.06 Tanggal : Halaman : 5 dari 10 Beberapa peraturan telah diterbitkan sebagai landasan hukum dalam pengembangan Kawasan Tanpa Rokok,sebagai berikut : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 113 sampai dengan Surat Edaran Gubernur Jawa Timur Nomor 440/1333/031/2005 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR). 3. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 5 Tahun 2008 Kawasan Tanpa Rokok dan Kawasan Terbatas Rokok Beberapa peraturan yang telah diterbitkan sebagai landasan hukum dalam pengembangan Ruang Terbuka Hijau sebagai berikut : 1. Permendagri No. 1 Tahun 2007 tentnag Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan 2. Perda Kota Surabaya No. 7 Tahun 2002 tentang Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau 3. Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Surabaya Tahun Pernyataan isi standar Komitmen PPNS di bidang K3 adalah Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya sebagai institusi pendidikan vokasi, bertekad memberikan hasil terbaik kepada seluruh pihak yang berkepentingan dengan menerapkan praktek Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang terbaik dalam menjalankan proses pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. 1. Komitmen PPNS didukung dengan penetapan kebijakan di bidang K3, adalah: a. Menciptakan suasana kampus yang berbudaya K3. b. Melaksanakan 5R (Rapi, Resik, Ringkas, Rajin, Rawat) c. Mencegah dan menanggulangi kecelakaan kerja pada lingkungan kampus. d. Mengkomunikasikan dan selalu berusaha mematuhi setiap hukum serta kebijakan mutu dalam K3 kepada seluruh Civitas Akademika dan pihak terkait lainnya. e. Menerapkan dan mengembangkan sistem manajemen mutu dan K3 dengan benar, tepat dan konsisten. 2. Unit Pelaksana Implementasi K3 dan Lingkungan menyusun manual Sistem

183 No. : STD/SPMI/G.06 Tanggal : Halaman : 6 dari 10 Manajemen K3, termasuk di dalamnya adalah penyusunan formulir dan prosedur. 3. Tim inspeksi bertugas untuk melakukan safety patrol yang meliputi inspeksi lingkungan kerja (1 bulan sekali) dan inspeksi APD dan APAR (2 minggu sekali). 4. Prosedur dan formulir inspeksi mengacu pada prosedur dan inspeksi yang disusun oleh Unit Pelaksana implementasi K3 dan Lingkungan. 5. Kepala Laboratorium/Bengkel/Studio dan teknisi yang bekerja pada Laboratorium/Bengkel/Studio tersebut bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program K3 di Laboratorium/Bengkel/Studio tempat bekerja. 6. Kepala Laboratorium/Bengkel/Studio dan teknisi yang bekerja pada Laboratorium/Bengkel/Studio tersebut bertanggung jawab terhadap pelaporan jika terjadi kecelakaan kerja/penyakit akibat kerja, pelaporan jika ada kondisi darurat, pelaporan jika ada penambahan mesin/peralatan yang berpotensi bahaya di Laboratorium/Bengkel/Studio tempat bekerja. 7. Prosedur dan formulir pelaporan mengacu pada prosedur dan pelaporan yang disusun oleh Unit Pelaksana implementasi K3 dan Lingkungan. 8. Penetapan pelaksanaan Bulan K3 Nasional yang mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan sesuai Peraturan yang dikeluarkan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 9. Lingkungan Kerja yang tercukupi penerangan sesuai, suhu udara, suara bising, penggunaan warna, ruang gerak yang diperlukan, keamanan kerja, dan hubungan civitas akademika. 10. Penetapan Kawasan Tanpa Rokok dilingkungan PPNS. 5. Strategi Pencapaian dan Pengendalian Standar 1. Penyusunan manual Sistem Manajemen K3 termasuk prosedur dan formulir. 2. Sosialisasi Sistem Manajemen K3 kepada seluruh civitas akademika, tenaga kependidikan dan orang lain di PPNS (kontraktor, tamu, pihak yang bekerjasama dengan PPNS). 3. Pembentukan dan pelatihan tim inspeksi.

184 No. : STD/SPMI/G.06 Tanggal : Halaman : 7 dari Identifikasi potensi bahaya di Laboratorium/Bengkel/Studio. 5. Pendidikan dan Pelatihan kepada Kepala Laboratorium/bengkel/Studio dan teknisi mengenai 5R dan prosedur pelaporan kecelakaan kerja. 6. Pelatihan dan simulasi keadaan darurat kepada seluruh civitas akademika dan orang lain di PPNS. 7. Peningkatan safety awareness (spanduk kebijakan K3, poster, papan 5R, tanda/sign, garis demarkasi). 8. Penetapan Kawasan Tanpa Rokok. 6. Indikator 1. Jumlah pelatihan tim inspeksi K3 dalam satu tahun. 2. Jumlah pelatihan Kepala Lab./Bengkel/Studio dan Teknisi tentang 5R, dan prosedur pelaporan kecelakaan kerja. 3. Jumlah pelatihan dan simulasi keadaan darurat pada sivitas akademika dan orang lain di PPNS. 4. Jumlah pemasangan plang kebijakan K3, poster, sign/tanda, papan 5R. 5. Terpenuhinya lingkungan kerja yang aman : penerangan, suhu udara, suara bising, penggunaan warna, ruang gerak yang diperlukan, keamanan kerja, dan hubungan civitas akademika. 6. Berjalannya Kawasan Tanpa Rokok (KTR) a. Tidak ada yang merokok di Kawasan Tanpa Rokok (KTR) b. Ada pengawasan dan sanksi c. Ada pemantauan dan evaluasi 7. Terlaksananya Ruang Terbuka Hijau dalam pembangunan di PPNS. 7. Dokumen terkait Pelaksanaan standar ini memerlukan: 1. Kebijakan K3 di PPNS 2. Manual Sistem Manajemen K3 3. Struktur Organisasi UPIK3&L

185 No. : STD/SPMI/G.06 Tanggal : Halaman : 8 dari Petunjuk Pelaksanaan Bulan K3 Nasional 5. Pedoman K3 6. IK Kawasan Bebas Rokok 7. IK Pelaksanaan Inspeksi K3 8. IK Pelaporan Kecelakaan Kerja 9. Formulir laporan Kecelakaan 10. Form Tindakan Tidak Aman (TTA) 11. Form Kondisi Tidak Aman (KTA) 12. Form Alat Pelindung Diri (APD) 13. Form Kebisingan 14. Form Penerangan 8. Referensi 1. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 113 sampai dengan PP No. 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen K3 4. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI no.kep 245/MEN/1990 tentang Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja 5. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI no.kep 372/MEN/XI/2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Bulan K Kepmenaker No.1/MEN/1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja 7. Permenaker No. 03/MEN/1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan. 8. Surat Edaran Gubernur Jawa Timur Nomor 440/1333/031/2005 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR). 9. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 5 Tahun 2008 Kawasan Tanpa Rokok dan Kawasan Terbatas Rokok

186 No. : STD/SPMI/G.06 Tanggal : Halaman : 9 dari Permendagri No. 1 Tahun 2007 tentnag Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan 11. Perda Kota Surabaya No. 7 Tahun 2002 tentang Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau 12. Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Surabaya Tahun Pihak yang bertanggungjawab untukmencapai/ memenuhistandar 1. Direktur 2. Ketua/Sekretaris Unit Pelaksana Implementasi K3 3. Kepala Laboratorium/Bengkel/Studio dan Teknisi 4. Seluruh civitas akademika dan orang lain di PPNS. LAMPIRAN : STANDAR PENGELOLAAN K3 DAN LINGKUNGAN

187 No. : STD/SPMI/G.06 Tanggal : Halaman : 10 dari 10 LAMPIRAN STANDAR PENGELOLAAN K3 DAN LINGKUNGAN Kode Indikator 1 Jumlah pelatihan tim inspeksi K3 dalam satu tahun 2 Jumlah Pelatihan Kepala Lab./Bengkel/Studio dan Teknisi tentang 5R, dan prosedur pelaporan kecelakaan kerja. 3 Jumlah Pelatihan dan silulasi keadaan darurat pada civitas akademika dan orang lain di PPNS. 4 Jumlah Pemasangan plang kebijakan K3, poster, sign/tanda, papan 5R. 5 Terpenuhinya lingkungan kerja yang aman : penerangan, suhu udara, suara bising, penggunaan warna, ruang gerak yang diperlukan, keamanan kerja, dan hubungan civitas akademika. 6 Berjalannya Kawasan Tanpa Rokok (KTR) 1. Tidak ada yang merokok di Kawasan Tanpa Rokok (KTR) 2. Ada pengawasan dan sanksi 3. Ada pemantauan dan evaluasi 7 Terlaksanakannya Ruang Terbuka Hijau dalam pembangunan di PPNS

188 No. : STD/ SPMI/G.07 Tanggal : Halaman : 1 dari 4 STANDAR PENGELOLAAN JASA PRODUKSI Proses Penanggung Jawab Nama Jabatan Tanda Tangan Perumusan Desi Tri C, SS, MPd Perumus Pemeriksaan Ir. Wiwik Dwi Pratiwi, MT Pemeriksa Dokumen Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc., MRINA Direktur Pengendalian Wibowo Arnin Putranto, ST., M.Kom Kepala Pusat Jaminan Mutu

189 No. : STD/ SPMI/G.07 Tanggal : Halaman : 2 dari 4 1. Visi dan Misi PPNS Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) : Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif mengimplementasikannya Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya : 1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability); 2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism); 3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara global (sustainability-professionalism); 4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good governance-sustainability). 5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/ atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value). 2. Definisi Istilah 1. Standar Pengelolaan adalah kriteria mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan 2. Kegiatan Jasa dan produksi adalah kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan jasa yang dilakukan oleh Unit Jasa dan Produksi PPNS dan produksi berbagai produk manufaktur yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. 3. Rasional Salah satu aspek Tridarma Perguruan Tinggi yang harus dilaksanakan adalah aspek pengabdian masyarakat yang melibatkan pihak luar atau masyarakat luas. Disisi lain ada dorongan dari pemerintah agar perguruan tinggi mampu men-generating revenue dengan melibatkan pihak luar yang dibebani biaya melalui berbagai mekanisme pendanaan seperti biaya pendidikan, donasi atau kerjasama yang bersifat revenue-generating bagi perguruan tinggi. Hal ini selaras dengan visi misi PPNS untuk ikut berperan serta dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, dan membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai institusi terkait untuk merealisasikan

190 No. : STD/ SPMI/G.07 Tanggal : Halaman : 3 dari 4 sistem pendidikan yang komprehensif (good governance-sustainability). 4. Pernyataan Isi Standar 1. Unit Jasa dan Produksi membuat target layanan jasa dan produksi yang harus dicapai setiap tahun dalam jangka waktu lima tahun. 2. Unit Jasa dan Produksi mengakomodasi permintaan masyarakat akan layanan jasa dan produksi yang dapat dilakukan oleh laboratorium, bengkel atau unit lain yang terkait di PPNS. 3. Unit Jasa dan Produksi mendelegasikan permintaan masyarakat ke laboratorium atau bengkel yang terkait. 4. Setiap kepala Laboratorium atau Bengkel bertanggung jawab akan kegiatan jasa dan produksi yang dilakukan oleh masing-masing laboratorium atau bengkel. 5. Setiap kepala Laboratorium atau Bengkel mengusulkan pengadaan barang yang dibutuhkan dalam kegiatan jasa dan produksi ke BUK. 6. Setiap kepala Laboratorium atau Bengkel mengusulkan biaya kegiatan jasa dan produksi ke Kepala P3M. 7. Setiap kepala Laboratorium dan Bengkel harus mengikuti standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang terkait dengan kegiatan Jasa dan produksi. 8. Setiap Kepala laboratorium atau Bengkel memperhatikan kondisi kelayakan alat yang digunakan dalam kegiatan layanan jasa dan produksi. 9. Setiap kepala Laboratorium atau Bengkel melaporkan kegiatan jasa dan produksi yang dilakukan ke Kepala P3M. 10. Kepala P3M melaporkan hasil kegiatan Jasa dan produksi ke direksi yang terkait. 11. Unit Jasa dan Produksi melaporkan capaian target layanan jasa dan produksi setiap tahun. 12. Satuan Pengawas Internal dan Pusat jaminan Mutu melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan. 5. Strategi pencapaian dan pengendalian standar 1. Standarisasi harga 2. Standarisasi waktu penyelesaian pekerjaan 3. Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan jasa dan produksi 4. Melakukan monitoring terhadap pelaporan hasil kegiatan jasa dan produksi

191 No. : STD/ SPMI/G.07 Tanggal : Halaman : 4 dari 4 5. Melakukan monitoring terhadap capaian target kegiatan jasa dan produksi 6. Melakukan monitoring pengadaan barang yang dibutuhkan lab atau bengkel selama kegiatan jasa dan produksi. 6. Indikator 1. Terdapat laporan pelaksanaan kegiatan jasa dan produksi 2. Terdapat laporan hasil pelaksanaan kegiatan jasa dan produksi 3. Terdapat laporan kebutuhan pengadaan barang 4. Terdapat laporan capaian target kegiatan jasa dan produksi setiap tahun 7. Dokumen terkait 1. Form laporan kegiatan layanan jasa dan produksi di Lab atau Bengkel 2. Form pengusulan bahan habis 3. IK penerimaan dan penyerahan barang 4. IK Pembayaran biaya layanan jasa dan produksi 5. Form SPK (Surat Perintah kerja) 6. Form laporan perawatan peralatan 8. Referensi Peraturan Presiden no 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah 9. Penanggungjawab dan pihak terkait 1. Direktur 2. Wakil Direktur I 3. Wakil Direktur II 4. Ka. P3M 5. Ka. Laboratorium/Bengkel yang terkait 6. Ka. BUK 7. Kepala Pusat Jaminan Mutu 8. Ka SPI

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP) MAGELANG KEBIJAKAN SPMI

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP) MAGELANG KEBIJAKAN SPMI SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP) MAGELANG KEBIJAKAN SPMI Kode/No: KEB/SPMI/001 Tanggal : 7 Juli 2011 Revisi : 1 Halaman : 1 dari 6 KEBIJAKAN SPMI SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP) MAGELANG

Lebih terperinci

MANUAL MUTU MANUAL PENETAPAN STANDAR UNIVERSITAS NAROTAMA (MM-BPM-01)

MANUAL MUTU MANUAL PENETAPAN STANDAR UNIVERSITAS NAROTAMA (MM-BPM-01) MANUAL MUTU MANUAL PENETAPAN STANDAR UNIVERSITAS NAROTAMA (MM-BPM-01) Tgl. Terbit : 1 juni 2011 Status Revisi :1 DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH DISAHKAN OLEH Nama Jabatan Rr. Hermien Tridayanti,Ir,MM Kepala

Lebih terperinci

M A N U A L M U T U S I S T E M P E N J A M I N M U T U I N T E R N A L S T I K E S H A R A P A N I B U J A M B I

M A N U A L M U T U S I S T E M P E N J A M I N M U T U I N T E R N A L S T I K E S H A R A P A N I B U J A M B I M A N U A L M U T U S I S T E M P E N J A M I N M U T U I N T E R N A L S T I K E S H A R A P A N I B U J A M B I L E M B A G A P E N J A M I N M U T U S T I K E S H A R A P A N I B U J A M B I PENETAPAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi... A. Manual Penetapan Standar. 1. B. Manual Pelaksanaan Standar.. 5. C. Manual Pengendalian Standar 8

DAFTAR ISI. Daftar Isi... A. Manual Penetapan Standar. 1. B. Manual Pelaksanaan Standar.. 5. C. Manual Pengendalian Standar 8 MUTU STIKes BAKTI TUNAS HUSADA LEMBAGA A PENJAMINAN MUTU INTERNAL STIKes BTH TASIKMALAYAA TAHUN 2011 DAFTAR ISI Daftar Isi... i A. Manual Penetapan Standar. 1 B. Manual Pelaksanaan Standar.. 5 C. Manual

Lebih terperinci

MANUAL SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS SAINS AL-QUR AN (UNSIQ) JAWA TENGAH DI WONOSOBO

MANUAL SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS SAINS AL-QUR AN (UNSIQ) JAWA TENGAH DI WONOSOBO UNIVERSITASSAINS AL- QUR AN (UNSIQ) JAWA TENGAH DI WONOSOBO Kode/No : M.SPMI MANUALSPMI Halaman: 1 dari 4 MANUAL SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS SAINS AL-QUR AN (UNSIQ) JAWA TENGAH DI

Lebih terperinci

PEDOMAN MANUAL MUTU FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

PEDOMAN MANUAL MUTU FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN PEDOMAN MANUAL MUTU FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN Disusun oleh : Satuan Penjaminan Mutu Internal Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya 2015 Manual Mutu FKK i KATA PENGANTAR Manual Mutu UNUSA merupakan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MUTU AKADEMI KEBIDANAN BHAKTI PUTRA BANGSA PURWOREJO

KEBIJAKAN MUTU AKADEMI KEBIDANAN BHAKTI PUTRA BANGSA PURWOREJO KEBIJAKAN MUTU AKADEMI KEBIDANAN BHAKTI PUTRA BANGSA PURWOREJO Jl. Lingkar Selatan, Borokulon, Banyuurip, Purworejo, telp (0275)3120275 Email : akbid_purworejo@yahoo.com TAHUN 2012 1 AKADEMI KEBIDANAN

Lebih terperinci

MANUAL MUTU SPMI STMIK BANI SALEH

MANUAL MUTU SPMI STMIK BANI SALEH Jalan Mayor Hasibuan No. 68 Bekasi 17113 Telp.021.8800992 MANUAL MUTU SPMI STMIK BANI SALEH Website : www.stmik.banisaleh.ac.id Email : stmik@stmik.banisaleh.ac.id Jalan Mayor Hasibuan No. 68 Bekasi 17113

Lebih terperinci

MANUAL MUTU SPMI (MANUAL MUTU = QUALITY MANUAL) Disampaikan oleh: Dr. Eming Sudiana, M.Si.

MANUAL MUTU SPMI (MANUAL MUTU = QUALITY MANUAL) Disampaikan oleh: Dr. Eming Sudiana, M.Si. MANUAL MUTU SPMI (MANUAL MUTU = QUALITY MANUAL) Disampaikan oleh: Dr. Eming Sudiana, M.Si. Pelatihan SPMI, Auditor SPMI, dan Akreditasi Prodi Universitas Perjuangan Tasikmalaya, 3-7 Agustus 2016 Dokumen

Lebih terperinci

B A D A N P E N J A M I N A N M U T U

B A D A N P E N J A M I N A N M U T U Universitas Respati Yogyakarta Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta Telp : 0274-488 781 ; 489-780 Fax : 0274-489780 B A D A N P E N J A M I N A N M U T U UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA

Lebih terperinci

KEBIJAKAN SPMI STTR CEPU

KEBIJAKAN SPMI STTR CEPU SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI RONGGOLAWE CEPU Kode/No.: KA/SPMI/001 Tanggal: KEBIJAKAN SPMI Revisi :0 Halaman : 1 dari 8 KEBIJAKAN SPMI STTR CEPU PROSES PENANGGUNGJAWAB Nama Jabatan Tanda Tangan 1. Perumusan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MUTU. PENGESAHAN Disiapkan Oleh : Diperiksa Oleh : Disahkan Oleh : Ka. UPT. SPMI Pembantu Ketua I Ketua STIKES

KEBIJAKAN MUTU. PENGESAHAN Disiapkan Oleh : Diperiksa Oleh : Disahkan Oleh : Ka. UPT. SPMI Pembantu Ketua I Ketua STIKES KEBIJAKAN MUTU PENGESAHAN Disiapkan Oleh : Diperiksa Oleh : Disahkan Oleh : Ka. UPT. SPMI Pembantu Ketua I Ketua STIKES Dwi Setiyawati, S.STFT., M.Fis Dayat Trihadi, M.Kep., Sp. Kep.J Sarwa, AMK., S.Pd.,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Muka... Kata Pengantar... Daftar Isi...

DAFTAR ISI. Halaman Muka... Kata Pengantar... Daftar Isi... DAFTAR ISI Halaman Muka... Kata Pengantar... Daftar Isi... i ii iii 1. Manual Penetapan Standar SPMI Universitas Almuslim... 1 2. Manual Pelaksanaan Standar SPMI Universitas Almuslim... 6 3. Manual Evaluasi

Lebih terperinci

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS ISLAM MALANG PUSAT PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM MALANG

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS ISLAM MALANG PUSAT PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM MALANG KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) UNIVERSITAS ISLAM MALANG PUSAT PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM MALANG FEBRUARI 2016 UNIVERSITAS ISLAM MALANG KEBIJAKAN SPMI Kode : 01/SPMI/PPM/II/2016

Lebih terperinci

Sistem Penjaminan Mutu Internal ( SPMI)

Sistem Penjaminan Mutu Internal ( SPMI) Hal : 1 dari 32 Penanggung Jawab Proses Jabata Nama n 1. Perumusan Enny HartiniNgsih, SST Ka. UPM Tanda Tangan Tanggal 2. Pemeriksaan Joko Sapto Pramono, S.Kp.,MPHM Pudir I 3. Persetujuan Drs. H. Lamri,

Lebih terperinci

Lembaga Penjaminan Mutu Internal (LPMI) Universitas Islam Madura Pamekasan 2017

Lembaga Penjaminan Mutu Internal (LPMI) Universitas Islam Madura Pamekasan 2017 MANUAL MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) SPMI-UIM MM 01 01 Lembaga Penjaminan Mutu Internal (LPMI) Universitas Islam Madura Pamekasan SPMI-UIM/MM/01/01 Page 1 of 9 UNIVERSITAS ISLAM MADURA Alamat

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN 2017 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK Kode Dokumen : SPMI-FT/TS/A/001-1

Lebih terperinci

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENELITIAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MADURA

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENELITIAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MADURA Alamat : Komplek PP. Miftahul Ulum Bettet Pamekasan Tlp. (0324) 321783, Fax. (0324) 321783 www.uim.ac.id STANDAR MUTU SPMI (Quality Standars) Nomer: SPMI-UIM/SM/01/01 Revisi: 1 Hal : 6 STANDAR SARANA DAN

Lebih terperinci

KEBIJAKAN SPMI UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

KEBIJAKAN SPMI UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM KEBIJAKAN SPMI STANDAR AUDIT MUTU INTERNAL (AUDIT BIDANG AKADEMIK) Kode/No : KEB/SPMI-UIB/18 Tanggal : 10 Agustus 2016 Revisi : 0 Halaman : 1 dari 8 KEBIJAKAN SPMI STANDAR

Lebih terperinci

Dokumen Mutu SPMI Universitas Diponegoro

Dokumen Mutu SPMI Universitas Diponegoro (f) Dokumen Mutu SPMI Universitas Diponegoro Mutu Pendidikan (LP2MP) E-1 Dokumen Penjaminan Mutu 1. Kebijakan SPMI Undip 2. Manual Penetapan Standar SPMI Undip 3. Manual Pelaksanaan Standar SPMI Undip

Lebih terperinci

STANDAR ISI PEMBELAJARAN

STANDAR ISI PEMBELAJARAN STANDAR ISI PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN 2017 STANDAR ISI PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK Kode Dokumen : SPMI-FT/TS/A/001-2

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PENELITIAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MADURA

STANDAR PENILAIAN PENELITIAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MADURA Alamat : Komplek PP. Miftahul Ulum Bettet Pamekasan Tlp. (0324) 321783, Fax. (0324) 321783 www.uim.ac.id STANDAR MUTU SPMI (Quality Standars) Nomer: Revisi: 1 Hal : 6 STANDAR PENILAIAN PENELITIAN Revisi

Lebih terperinci

MANUAL SPMI POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

MANUAL SPMI POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN MANUAL SPMI POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KODE : TGL BERLAKU : UNIT KERJA : Bagian Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Kerjasama (BAKPK) BERLAKU PADA UNIT KERJA : 1. Jurusan

Lebih terperinci

PENETAPAN STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PENETAPAN STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS PERJUANGAN TASIKMALAYA PENETAPAN STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Kode/No. : - Tanggal : - Revisi : - Halaman : 01 dari 02 PENETAPAN STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS PERJUANGAN

Lebih terperinci

PENETAPAN STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PENETAPAN STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PERJUANGAN TASIKMALAYA PENETAPAN STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Kode/No. : - Tanggal : - Revisi : - Halaman : 01 dari 02 PENETAPAN STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

PENETAPAN STANDAR PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PENETAPAN STANDAR PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PERJUANGAN TASIKMALAYA PENETAPAN STANDAR PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Kode/No. : - Tanggal : - Revisi : - Halaman : 01 dari 02 PENETAPAN STANDAR PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENETAPAN STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

PENETAPAN STANDAR PROSES PEMBELAJARAN UNIVERSITAS PERJUANGAN TASIKMALAYA PENETAPAN STANDAR PROSES PEMBELAJARAN Kode/No. : - Tanggal : - Revisi : - Halaman : 01 dari 02 PENETAPAN STANDAR PROSES PEMBELAJARAN UNIVERSITAS PERJUANGAN TASIKMALAYA

Lebih terperinci

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MADURA

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MADURA Alamat : Komplek PP. Miftahul Ulum Bettet Pamekasan Tlp. (0324) 321783, Fax. (0324) 321783 www.uim.ac.id STANDAR MUTU SPMI (Quality Standars) Nomer: SPMI-UIM/SM/01/01 Revisi: 1 Hal : 7 STANDAR PENGELOLAAN

Lebih terperinci

PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN UNIVERSITAS PERJUANGAN TASIKMALAYA PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN Kode/No. : - Tanggal : - Revisi : - Halaman : 01 dari 02 PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN UNIVERSITAS PERJUANGAN TASIKMALAYA

Lebih terperinci

UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP KEBIJAKAN MUTU KEBIJAKAN SPMI

UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP KEBIJAKAN MUTU KEBIJAKAN SPMI UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP KEBIJAKAN MUTU Kode/No : UNIJA-KM-001 Tanggal : 22 Januari 2014 Revisi : 0 Halaman : 1 dari 9 KEBIJAKAN SPMI Proses Penanggungjawab Nama Jabatan Tandatangan 1. Perumusan Dr.

Lebih terperinci

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN 2017 STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK Kode

Lebih terperinci

MANUAL MUTU AKADEMIK

MANUAL MUTU AKADEMIK Kode Dokumen Nama Dokumen Edisi Disahkan Tanggal Disimpan di- MM-AAYKPN Manual Mutu 01-Tanpa Revisi 24 Agustus 2010 UPM-AAYKPN MANUAL MUTU AKADEMIK AKADEMI AKUNTANSI YKPN YOGYAKARTA Disusun Oleh Direview

Lebih terperinci

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MADURA

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MADURA Alamat : Komplek PP. Miftahul Ulum Bettet Pamekasan Tlp. (0324) 321783, Fax. (0324) 321783 www.uim.ac.id STANDAR MUTU SPMI (Quality Standars) Nomer: SPMI-UIM/SM/01/01 Revisi: 1 Hal : 6 STANDAR SARANA DAN

Lebih terperinci

PENETAPAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN

PENETAPAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN UNIVERSITAS PERJUANGAN TASIKMALAYA PENETAPAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN Kode/No. : - Tanggal : - Revisi : - Halaman : 01 dari 02 PENETAPAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENETAPAN STANDAR PENGELOLAAN PENELITIAN

PENETAPAN STANDAR PENGELOLAAN PENELITIAN UNIVERSITAS PERJUANGAN TASIKMALAYA PENETAPAN STANDAR PENGELOLAAN PENELITIAN Kode/No. : - Tanggal : - Revisi : - Halaman : 01 dari 02 PENETAPAN STANDAR PENGELOLAAN PENELITIAN UNIVERSITAS PERJUANGAN TASIKMALAYA

Lebih terperinci

STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN PENELITIAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MADURA

STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN PENELITIAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MADURA Alamat : Komplek PP. Miftahul Ulum Bettet Pamekasan Tlp. (0324) 321783, Fax. (0324) 321783 www.uim.ac.id STANDAR MUTU SPMI (Quality Standars) Nomer: SPMI-UIM/SM/01/01 Revisi: 1 Hal : 7 STANDAR PENDANAAN

Lebih terperinci

PENETAPAN STANDAR PROSES PENELITIAN

PENETAPAN STANDAR PROSES PENELITIAN UNIVERSITAS PERJUANGAN TASIKMALAYA PENETAPAN STANDAR PROSES PENELITIAN Kode/No. : - Tanggal : - Revisi : - Halaman : 01 dari 02 PENETAPAN STANDAR PROSES PENELITIAN UNIVERSITAS PERJUANGAN TASIKMALAYA Proses

Lebih terperinci

STANDAR PROSES PENELITIAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MADURA

STANDAR PROSES PENELITIAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MADURA Alamat : Komplek PP. Miftahul Ulum Bettet Pamekasan Tlp. (0324) 321783, Fax. (0324) 321783 www.uim.ac.id STANDAR MUTU SPMI (Quality Standars) Nomer: SPMI-UIM/SM/01/01 Revisi: 1 Hal : 8 STANDAR PROSES PENELITIAN

Lebih terperinci

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MADURA

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MADURA Alamat : Komplek PP. Miftahul Ulum Bettet Pamekasan Tlp. (0324) 321783, Fax. (0324) 321783 www.uim.ac.id STANDAR MUTU SPMI (Quality Standars) Nomer: SPMI-UIM/SM/01/01 Revisi: 1 Hal : 8 STANDAR PROSES PENGABDIAN

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Manual Sistem Penjaminan Mutu Internal 1

BAB I. Pendahuluan. Manual Sistem Penjaminan Mutu Internal 1 BAB I Pendahuluan Mengacu pada Pasal 91 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah Nomor : 19 Tahun 2005 bahwa setiap satuan pendidikan pada jalur formal wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan dengan tujuan

Lebih terperinci

STANDAR PENDANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MADURA

STANDAR PENDANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MADURA Alamat : Komplek PP. Miftahul Ulum Bettet Pamekasan Tlp. (0324) 321783, Fax. (0324) 321783 www.uim.ac.id STANDAR MUTU SPMI (Quality Standars) Nomer: SPMI-UIM/SM/01/01 Revisi: 1 Hal : 7 STANDAR PENDANAAN

Lebih terperinci

MANUAL PENETAPAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG

MANUAL PENETAPAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG MANUAL PENETAPAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG LEMBAGA PENJAMINAN MUTU INTERNAL AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG TAHUN 2013 DAFTAR ISI Daftar Isi... i BAB I : PENDAHULUAN A. Visi...

Lebih terperinci

SPMI Politeknik Negeri Jakarta

SPMI Politeknik Negeri Jakarta Politeknik Negeri Jakarta SATUAN PENJAMINAN MUTU Jln. Prof. Dr.G.A. Siwabessy, Kampus UI Depok 16425 Telephone : (021) 7270036, Hunting, Fax (021) 7270034 No: KM/PNJ//111 Halaman: 1 dari 15 1. Visi, Misi

Lebih terperinci

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS KADIRI

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS KADIRI UNIVERSITAS KADIRI Jalan Selomangleng No. 1 tlp/kas (0354) 773032 Kediri Jawa Timur www.unik-kediri.ac.id email pjm-unik@unik-kediri.ac.id Kode/Nomor : KBJK/SPMI/001 Tanggal : 30 Juli 2011 KEBIJAKAN SPMI

Lebih terperinci

BUKU MANUAL MUTU

BUKU MANUAL MUTU BUKU MANUAL MUTU 2014-2018 INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR 2014 MANUAL MUTU Sistem Penjaminan Mutu Internal INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR Judul : Tim Ahli : Manual Mutu Sistem Penjaminan

Lebih terperinci

DOKUMEN/BUKU SPMI UNIVERSITAS NAROTAMA

DOKUMEN/BUKU SPMI UNIVERSITAS NAROTAMA DOKUMEN/BUKU SPMI UNIVERSITAS NAROTAMA Juni 2011 KEBIJAKAN MUTU KEBIJAKAN SPMI UNIVERSITAS NAROTAMA (KM-BPM-01) Tgl. Terbit : 1 juni 2011 Status Revisi :1 DISIAPKAN OLEH DIPERIKSA OLEH DISAHKAN OLEH Nama

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ISLAM MADURA

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ISLAM MADURA UNIVERSITAS ISLAM STANDAR MADURA Nomer: MUTU Alamat : Komplek SISTEM PP. PENJAMINAN Miftahul Ulum MUTU Bettet INTERNAL Pamekasan Tlp. (0324) UNIVERSITAS 321783, ISLAM Fax. (0324) MADURA Nomer 321783 :

Lebih terperinci

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Oleh : Nisa Muktiana/ Nisamuktiana.blogs.uny.ac.id

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Oleh : Nisa Muktiana/ Nisamuktiana.blogs.uny.ac.id STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Oleh : Nisa Muktiana/15105241036 Nisamuktiana.blogs.uny.ac.id Standar yang diatur dilingkup DIKTI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Standar Nasional Pendidikan, adalah kriteria

Lebih terperinci

MANUAL MUTU INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL. Hal : 1/ 30. No. Dok: LPM.02. No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018

MANUAL MUTU INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL. Hal : 1/ 30. No. Dok: LPM.02. No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 1/ 30 MANUAL MUTU INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL KATA PENGANTAR Hal : 2/ 30 Penjaminan mutu adalah suatu proses penetapan, pemenuhan, evaluasi, pengendalian, dan pengembangan mutu secara konsisten

Lebih terperinci

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2017 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Kampus ITS Sukolilo-Surabaya 60111 Telp: 031-5994418 http://www.its.ac.id STANDAR MUTU SPMI (Quality

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN 2017 i KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN Secara umum, penjaminan mutu dapat didefinisikan sebagai proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan secara konsisten, berkelanjutan, dan

Lebih terperinci

BUKU STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

BUKU STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL BUKU STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL i ii BUKU STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH Kode Dokumen : SM/UMNAw/LPM/03/02-02 Revisi : 02 Tanggal

Lebih terperinci

STANDAR PENGELOLAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MADURA

STANDAR PENGELOLAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MADURA Alamat : Komplek PP. Miftahul Ulum Bettet Pamekasan Tlp. (0324) 321783, Fax. (0324) 321783 www.uim.ac.id STANDAR MUTU SPMI (Quality Standars) Nomer: SPMI-UIM/SM/01/01 Revisi: 1 Hal : 7 STANDAR PENGELOLAAN

Lebih terperinci

PPMI ( Pusat Penjaminan Mutu )

PPMI ( Pusat Penjaminan Mutu ) PPMI ( Pusat Penjaminan Mutu ) Pusat Penjaminan Mutu Internal (PPMI) Akbid Bhakti Putra Bangsa Purworejo (selanjutnya Akbid Purworejo) yang berada dan bertanggung jawab kepada Direktur bertugas untuk mengkoordinir,

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA YOGYAKARTA 2015 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL (UNDIKNAS) STANDAR PROSES PEMBELAJARAN Kode/No : STD/SPMI/A.03 Tanggal : 20-12-2016 Revisi : I Halaman : 1-10 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN undiknas, 2016 all rights reserved

Lebih terperinci

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) AKMI BATURAJA

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) AKMI BATURAJA STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) AKMI BATURAJA 2015 Standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Lebih terperinci

STANDAR ISI PENELITIAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MADURA

STANDAR ISI PENELITIAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MADURA Alamat : Komplek PP. Miftahul Ulum Bettet Pamekasan Tlp. (0324) 321783, Fax. (0324) 321783 www.uim.ac.id STANDAR MUTU SPMI (Quality Standars) Nomer: SPMI-UIM/SM/01/01 Revisi: 1 Hal : 14 STANDAR ISI PENELITIAN

Lebih terperinci

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL TAHUN 2014

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL TAHUN 2014 KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL TAHUN 2014 Universitas Respati Yogyakarta Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta Telp : 0274-488 781 ; 489-780 Fax : 0274-489780 B A D A N P E

Lebih terperinci

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014 Standar yang diatur di lingkup DIKTI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 1. Standar Kompetensi Lulusan 2. Standar Isi 3. Standar Proses 4.

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TATA PAMONG DAN PENJAMINAN MUTU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TATA PAMONG DAN PENJAMINAN MUTU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TATA PAMONG DAN PENJAMINAN MUTU Universitas Respati Yogyakarta Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta Telp : 0274-488 781 ; 489-780 Fax : 0274-489780 B A D

Lebih terperinci

MANUAL PENETAPAN STANDAR SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

MANUAL PENETAPAN STANDAR SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO MANUAL PENETAPAN STANDAR SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP MM 04 02 SEMARANG 2O16 Manual Penetapan Standar Sistem Penjaminan Mutu Internal Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK

KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK Kode Dokumen Nama Dokumen Edisi Disahkan Tanggal Disimpan di- KM-AAYKPN Kebijakan Mutu 01-Tanpa 24 Agustus 2010 UPM-AAYKPN Revisi KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK AKADEMI AKUNTANSI YKPN YOGYAKARTA Disusun Oleh

Lebih terperinci

MANUAL PENGENDALIAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG

MANUAL PENGENDALIAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG MANUAL PENGENDALIAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG LEMBAGA PENJAMINAN MUTU INTERNAL AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG TAHUN 2013 DAFTAR ISI Daftar Isi... i BAB I : PENDAHULUAN A. Visi...

Lebih terperinci

BAB I KEBIJAKAN MUTU INTERNAL FAKULTAS A. Kebijakan Umum 1. Fakultas sebagai bagian dari Universitas Andalas berpartisipasi aktif dalam gerakan menjag

BAB I KEBIJAKAN MUTU INTERNAL FAKULTAS A. Kebijakan Umum 1. Fakultas sebagai bagian dari Universitas Andalas berpartisipasi aktif dalam gerakan menjag MANUAL MUTU INTERNAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK TAHUN 2015-2019 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas 2015 Manual Mutu FISIP Tahun 2015-2019 1 BAB I KEBIJAKAN MUTU INTERNAL

Lebih terperinci

STANDAR NASIONAL PERGURUAN TINGGI

STANDAR NASIONAL PERGURUAN TINGGI STANDAR NASIONAL PERGURUAN TINGGI Standar diatur di lingkup DIKTI GALUH PUSPO RIMBY / 15105244007 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 1. Standar Kompetensi Lulusan 2. Standar Isi 3. Standar Proses 4. Standar Penilaian

Lebih terperinci

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Standar Nasional Pendidikan Tinggi Starlet Gerdi Julian / 15105241034 / http://juliancreative.blogs.uny.ac.id/?page_id=239 Standar Nasional Pendidikan Tinggi A. STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 1. Standar Kompetensi Lulusan 2. Standar Isi 3.

Lebih terperinci

MANUAL STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

MANUAL STANDAR KOMPETENSI LULUSAN Subyek Penetapan Pelaksanaaan Evaluasi Pelaksanaan Pengendalian Pelaksanaan Peningkatan MANUAL STANDAR KOMPETENSI LULUSAN Yayasan Senat Rektor Wakil Rektor I Wakil Rektor II Wakil Rektor III Direktur Akademik

Lebih terperinci

STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MADURA

STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MADURA STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN Revisi ke : 1 Tanggal : 7 Agustus 2017 Dikaji oleh : Pembantu Rektor Bidang Akademik Dikendalikan oleh : Lembaga Penjaminan Mutu Internal (LPMI) Ditetapkan oleh : Rektor

Lebih terperinci

KEBIJAKAN SPMI POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

KEBIJAKAN SPMI POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN Halaman : 1 dari 19 POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN Proses 1. Perumusan 2. Pemeriksaan & Persetujuan Penanggung Jawab Nama Jabatan Tanda Tangan Kebijakan: Manajemen Puncak (Dir + Wadir) Senat Tanggal 4. Pengesahan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN 2017 i KATA PENGANTAR REKTOR Secara umum, penjaminan mutu dapat didefinisikan sebagai proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan secara konsisten, berkelanjutan, dan sistematis sehingga pihak

Lebih terperinci

DOKUMEN KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)

DOKUMEN KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) DOKUMEN KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) AKADEMI KEPERAWATAN BETHESDA TOMOHON 2017 I. Visi, Misi dan Tujuan VISI Menjadi Program Studi DIII Keperawatan Yang Berdaya Saing Nasional, berlandaskan

Lebih terperinci

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. 1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. Misi Bertolak dari visi tersebut, maka misi universitas adalah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... BAB I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... BAB I PENDAHULUAN... 1 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... i ii iv vi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Penyusunan Manual SPMI STMIK Prabumulih... 1 1.2

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN 2017 i KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN Secara umum, penjaminan mutu dapat didefinisikan sebagai proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan secara konsisten, berkelanjutan, dan

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN 2017 STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK Kode Dokumen : SPMI-FT/TS/A/001-4

Lebih terperinci

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MADURA

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ISLAM MADURA Alamat : Komplek PP. Miftahul Ulum Bettet Pamekasan Tlp. (0324) 321783, Fax. (0324) 321783 www.uim.ac.id STANDAR MUTU SPMI (Quality Standars) Nomer: SPMI-UIM/SM/01/01 Revisi: 1 Hal : 11 STANDAR KOMPETENSI

Lebih terperinci

MANUAL MUTU PENETAPAN STANDAR SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

MANUAL MUTU PENETAPAN STANDAR SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL MM SPMI Hal : 1/8 1 Judul MANUAL MUTU PENETAPAN STANDAR SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK-SPMI MM 01 SUMEDANG 2016 MM SPMI Hal : 2/8 2 Lembar Pengendalian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... BAB I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... BAB I PENDAHULUAN... 1 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... i ii iv vi BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN STMIK PRABUMULIH... 4 2.1 Visi STMIK

Lebih terperinci

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.04 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 1/ 13 INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.04 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 2/ 13 BAB I VISI dan MISI A. Visi ISTA Visi Institut

Lebih terperinci

B A D A N P E N J A M I N A N M U T U

B A D A N P E N J A M I N A N M U T U STANDAR ISI Universitas Respati Yogyakarta Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta Telp : 0274-488 781 ; 489-780 Fax : 0274-489780 Standar Isi Universitas Respati Yogyakarta Page 0 B A D

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)

KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) JURUSAN ANALIS KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES SURABAYA Jl. Karangmenjangan 18 A Surabaya 2015 1 2 I. Visi dan Misi Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN 2017 i KATA PENGANTAR REKTOR Secara umum, penjaminan mutu dapat didefinisikan sebagai proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan secara konsisten, berkelanjutan, dan sistematis sehingga pihak

Lebih terperinci

LPM IAIN PALOPO Page 1

LPM IAIN PALOPO Page 1 LPM IAIN PALOPO Page 1 KATA PENGANTAR Setiap Perguruan Tinggi dituntut untuk bekerja dengan mengacu pada standar mutu pendidikan tinggi sebagai amanah peraturan perundang-undangan. Perguruan tinggi yang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN 2017 i KATA PENGANTAR REKTOR Secara umum, penjaminan mutu dapat didefinisikan sebagai proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan secara konsisten, berkelanjutan, dan sistematis sehingga pihak

Lebih terperinci

K E B I J A K A N S I S T E M P E N J A M I N M U T U I N T E R N A L S T I K E S H A R A P A N I B U J A M B I

K E B I J A K A N S I S T E M P E N J A M I N M U T U I N T E R N A L S T I K E S H A R A P A N I B U J A M B I K E B I J A K A N S I S T E M P E N J A M I N M U T U I N T E R N A L S T I K E S H A R A P A N I B U J A M B I L E M B A G A P E N J A M I N M U T U S T I K E S H A R A P A N I B U J A M B I Halaman

Lebih terperinci

MANUAL PENGENDALIAN STANDAR SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

MANUAL PENGENDALIAN STANDAR SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO MANUAL PENGENDALIAN STANDAR SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP MM 04 04 SEMARANG 2O16 Manual Pengendalian Standar Sistem Penjaminan Mutu Internal Fakultas

Lebih terperinci

STMIK MUSIRAWAS Jl. Jendral Besar H.M Soeharto RT.08 Kelurahan Lubuk Kupang Kecamatan Lubuklinggau Selatan I Kota Lubuklinggau DOKUMEN STANDAR

STMIK MUSIRAWAS Jl. Jendral Besar H.M Soeharto RT.08 Kelurahan Lubuk Kupang Kecamatan Lubuklinggau Selatan I Kota Lubuklinggau DOKUMEN STANDAR DOKUMEN STMIK-KJM/KM KEBIJAKAN SPMI Dirumuskan oleh :Tim Manual Mutu STMIK Revisi : 00 Tanggal : - Tanda Tangan Diperiksa oleh : Kepala Kantor Jaminan Mutu Hartati Ratna Juita, M.Pd Tanda Tangan Ditetapkan

Lebih terperinci

MANUAL SPMI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO PUSAT PENJAMINAN MUTU LEMBAGA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DAN PENJAMINAN MUTU

MANUAL SPMI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO PUSAT PENJAMINAN MUTU LEMBAGA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DAN PENJAMINAN MUTU 1 MANUAL SPMI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO PUSAT PENJAMINAN MUTU LEMBAGA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2017 Ditetapkan Berdasarkan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ABULYATAMA

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ABULYATAMA KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ABULYATAMA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ABULYATAMA ACEH BESAR 2013 Universitas Abulyatama KEBIJAKAN SPMI UNIVERSITAS ABULYATAMA Nomor:../. /..

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENYUSUNAN

Lebih terperinci

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.03 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 1/ 11 INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.03 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 2/ 11 BAB I VISI dan MISI A. Visi ISTA Visi Institut

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN 2017 i KATA PENGANTAR REKTOR Secara umum, penjaminan mutu dapat didefinisikan sebagai proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan secara konsisten, berkelanjutan, dan sistematis sehingga pihak

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04 08 SEMARANG 2O16 Standar Kompetensi Lulusan Sistem Penjaminan Mutu Internal Fakultas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN 2017 i KATA PENGANTAR REKTOR Secara umum, penjaminan mutu dapat didefinisikan sebagai proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan secara konsisten, berkelanjutan, dan sistematis sehingga pihak

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN, Menimbang

Lebih terperinci

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL Halaman : i dari 19 KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL STANDAR DAN MANUAL STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN Halaman : ii dari 19 KATA PENGANTAR Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

UNIVERSITAS ISLAM MALANG UNIVERSITAS ISLAM MALANG STANDAR PROSES PEMBELAJARAN No : 03/STD-PEND/PPM/IX/2016 Tanggal : 8 September 2016 Revisi : 1 Halaman : 1 dari 3 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG Penanggungjawab

Lebih terperinci

K E B I J A K A N M U T U A K ADEMIK FAKULTAS AGAMA ISLAM

K E B I J A K A N M U T U A K ADEMIK FAKULTAS AGAMA ISLAM K E B I J A K A N M U T U A K ADEMIK FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS KUTAI KARTANEGARA TENGGARONG PENGESAHAN Nama Dokumen: KEBIJAKAN MUTU FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS KUTAI KARTANEGARA No Dokumen:

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN 2017 i KATA PENGANTAR REKTOR Secara umum, penjaminan mutu dapat didefinisikan sebagai proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan secara konsisten, berkelanjutan, dan sistematis sehingga pihak

Lebih terperinci