BAB III ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM BERJALAN. Penulis melakukan penelitian penyakit pada tanaman tomat bertempat di desa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM BERJALAN. Penulis melakukan penelitian penyakit pada tanaman tomat bertempat di desa"

Transkripsi

1 BAB III ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM BERJALAN 3.1. Metodologi Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Penulis melakukan penelitian penyakit pada tanaman tomat bertempat di desa Merek, Kec. Merek, Kab. Karo, Sumatra Utara dan waktu penelitian pada tanggal 6 17 September 2017 selama 9 (sembilan) hari kerja Diagram Alur Penelitian Tahap pertama adalah tahap inisialisasi penelitian dimulai dari mengumpulkan masalah yang terjadi, mengumpulkan data penyakit tanaman tomat,melakukan wawancara dengan beberapa petani, penjual toko obat, dan pupuk tanaman serta melakukan konsultasi dengan pakar pertanian. Tahap kedua adalah tahap analisa dan perancangan. Pada tahap ini penulis menganalisa jenis penyakit, gejala gejala pada tanaman tomat, dan hal yang terakhir dilakukan pada tahap ini adalah perancangan aturan-aturan (rule) yang dibutuhkan untuk sistem pakar ini. Tahap terakhir adalah tahap implementasi dan pengujian. Pada tahap ini dibuat sistem pakar berdasarkan aturan aturan yang telah dibuat ditahap kedua, setelah itu dilakukan pengujian terhadap sistem pakar dengan cara mengukur akurasi dari sistem pakar. 30

2 Gambar III.1.Flowchat Metodologi Penelitian 31

3 Pengumpulan Data Pakar Objek Pakar Dalam mengumpulkan informasi atau data pakar, penulis melakukan wawancara terhadap tiga petani yaitu sebagai berikut : 1. Nama : Ir. Dita Puji Lestari Umur Lulusan Pekerjaan : 24 (dua puluh empat) tahun : Diploma IV : Sekretariat IPB 2. Nama : Winstone, S.Sos Umur Lulusan Pekerjaan : 34 (tiga puluh empat) tahun : S1 : PNS Kementerian Pertanian Bogor 3. Nama : Dedi Saragih Umur Lulusan Pekerjaan : 25 (dua puluh lima) tahun : USU jurusan Agribisnis : Konsultan Agribisnis dan staff di Pusat Koperasi Unit Desa (PUSKUD) Hasil Wawancara Pakar Penulis memberikan kuesioner kepada tiga orang pakar melalui Whatsapp, dan . Hasil dari kuesioner tersebut dapat dilihat pada Lampiran A.

4 Algoritma Sistem Pakar Algoritma sistem pakar yang digunakan untuk sistem pakar diagnosa penyakit pada tanaman tomat yaitu dengan flowchart. Berikut adalah rancangan algoritma dalam sistem pakar ini : Gambar III.2. Rancangan Algoritma 3.4. Basis Pengetahuan Tabel Pakar Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada ketiga orang pakar tersebut, penulis menyajikannya dalam bentuk struktur tabel pakar berikut ini :

5 34 Tabel III.1 Struktur Tabel Pakar Keterangan : P001, P002,... P021 = Penyakit Tanaman Tomat. G1, G2,..., G43 = Gejala Penyakit Tanaman Tomat

6 Rule-Rule pada Pakar Aturan 1 atau Rule 1 Pada Aturan 1 (Rule) 1, dengan melihat Tabel III.1 diatas, kita dapat menentukan aturan yang digunakan untuk penyakit Layu Fusarium. IF apakah tanaman terlihat layu AND apakah daun muda dan daun tua tanaman warnanya kuning AND apakah tanaman menjadi mati AND apakah tangkai daun tanaman merunduk AND apakah tulang daun tanaman seperti pucat AND apakah pangkal tanaman berwarna cokelat AND apakah tanaman terlihat segar pada pagi dan sore hari THEN Layu Fusarium Aturan 2 atau Rule 2 Pada Aturan 2 (Rule) 2, dengan melihat Tabel III.1 diatas, kita dapat menentukan aturan yang digunakan untuk penyakit Bercak Daun Septoria. IF apakah tanaman terlihat layu AND apakah daun tanaman menggulung, mengering dan rontok AND apakah terdapat bercak kecil berair pada daun AND apakah terdapat bercak cokelat muda/hitam pada daun tanaman AND apakah terdapat bercak pada daun, batang dan petil THEN Bercak Daun Septoria

7 36 Aturan 3 atau Rule 3 Pada Aturan 3 (Rule) 3, dengan melihat Tabel III.1 diatas, kita dapat menentukan aturan yang digunakan untuk penyakit Bercak Cokelat. IF apakah tanaman terlihat layu AND apakah daun muda dan daun tua tanaman warnanya kuning AND apakah tanaman menjadi mati AND apakah buah tanaman menjadi busuk AND apakah pangkal buah berwarna cokelat AND apakah tanaman mengalami gugur bunga AND apakah daun tanaman berwarna cokelat sampai kehitam-hitaman AND apakah terdapat bercak tidak beraturan pada daun AND apakah daun tanaman lembab dan berair THEN Bercak Cokelat Aturan 4 atau Rule 4 Pada Aturan 4 (Rule) 4, dengan melihat Tabel III.1 diatas, kita dapat menentukan aturan yang digunakan untuk penyakit Busuk Daun IF apakah tanaman terlihat layu AND apakah buah tanaman menjadi busuk AND apakah pangkal buah berwarna cokelat AND apakah daun tanaman berwarna cokelat sampai kehitam-hitaman AND apakah terdapat bercak kelabu sampai cokelat pada daun THEN Busuk Daun

8 37 Aturan 5 atau Rule 5 Pada Aturan 5 (Rule) 5, dengan melihat Tabel III.1 diatas, kita dapat menentukan aturan yang digunakan untuk penyakit Busuk Buah Rhizoctonia IF apakah buah tanaman menjadi busuk AND apakah pangkal buah berwarna cokelat AND apakah terdapat bercak cekung warna cokelat pada buah AND apakah bercak terlihat seperti retak / pecah THEN Busuk Buah Rhizoctonia Aturan 6 atau Rule 6 Pada Aturan 6 (Rule) 6, dengan melihat Tabel III.1 diatas, kita dapat menentukan aturan yang digunakan untuk penyakit Busuk Buah Antraknosa IF apakah tanaman terlihat layu AND apakah daun tanaman menggulung, mengering dan rontok AND apakah terdapat bercak cekung warna cokelat pada buah AND apakah akar dan batang tanaman berwarna cokelat AND apakah terdapat bercak kecil berair pada buah THEN Busuk Buah Antraknosa Aturan 7 atau Rule 7 Pada Aturan 7 (Rule) 7, dengan melihat Tabel III.1 diatas, kita dapat menentukan aturan yang digunakan untuk penyakit Layu IF apakah tanaman terlihat layu

9 38 AND apakah daun muda dan daun tua tanaman warnanya kuning AND apakah daun tanaman menggulung, mengering, dan rontok AND apakah tanaman menjadi mati AND apakah tanaman terlihat kerdil AND apakah tangkai daun tanaman merunduk AND apakah tulang daun tanaman seperti pucat THEN Layu Aturan 8 atau Rule 8 Pada Aturan 8 (Rule) 8, dengan melihat Tabel III.1 diatas, kita dapat menentukan aturan yang digunakan untuk penyakit Bercak Bakteri IF apakah tanaman terlihat layu AND apakah daun tanaman menggulung, mengering dan rontok AND apakah terdapat bercak kecil berair pada daun AND apakah terdapat bercak cekung warna cokelat pada buah AND apakah tanaman mengalami gugur daun AND apakah terdapat bercak warna cokelat pada daun THEN Bercak Bakteri Aturan 9 atau Rule 9 Pada Aturan 9 (Rule) 9, dengan melihat Tabel III.1 diatas, kita dapat menentukan aturan yang digunakan untuk penyakit Bercak Daun IF apakah tanaman terlihat layu AND apakah daun muda dan daun tua tanaman warnanya kuning

10 39 AND apakah terdapat bercak kecil berair pada daun AND apakah pangkal buah berwarna cokelat AND apakah tanaman terlihat kerdil AND apakah terdapat bercak cokelat muda/hitam pada daun tanaman AND apakah tanaman mengalami gugur daun THEN Bercak Daun Aturan 10 atau Rule 10 Pada Aturan 10 (Rule) 10, dengan melihat Tabel III.1 diatas, kita dapat menentukan aturan yang digunakan untuk penyakit Antraknos IF apakah buah tanaman menjadi busuk AND apakah pangkal buah berwarna cokelat AND apakah terdapat bercak kecil berair pada buah THEN Antraknos Aturan 11 atau Rule 11 Pada Aturan 11 (Rule) 11, dengan melihat Tabel III.1 diatas, kita dapat menentukan aturan yang digunakan untuk penyakit Layu Cendawan IF apakah tanaman terlihat layu AND apakah daun muda dan daun tua tanaman warnanya kuning AND apakah akar dan batang tanaman berwarna cokelat THEN Layu Cendawan

11 40 Aturan 12 atau Rule 12 Pada Aturan 12 (Rule) 12, dengan melihat Tabel III.1 diatas, kita dapat menentukan aturan yang digunakan untuk penyakit Layu Bakteri IF apakah tanaman terlihat layu AND apakah daun muda dan daun tua tanaman warnanya kuning AND apakah daun tanaman menggulung, mengering dan rontok AND apakah akar dan batang tanaman berwarna cokelat AND apakah tanaman seperti kekurangan air THEN Layu Bakteri Aturan 13 atau Rule 13 Pada Aturan 13 (Rule) 13, dengan melihat Tabel III.1 diatas, kita dapat menentukan aturan yang digunakan untuk penyakit Bercak (Bacterial Speck) IF apakah buah tanaman menjadi busuk AND apakah terdapat bercak kelabu sampai cokelat pada daun THEN Bercak (Bacterial Speck) Aturan 14 atau Rule 14 Pada Aturan 14 (Rule) 14, dengan melihat Tabel III.1 diatas, kita dapat menentukan aturan yang digunakan untuk penyakit Mozaik IF apakah tanaman terlihat layu AND apakah daun muda dan daun tua tanaman warnanya kuning AND apakah daun tanaman keriting, kerdil dan melengkung

12 41 AND apakah terdapat bisul / kutil pada buah tanaman AND apakah daun tanaman mengalami perubahan yang tidak stabil THEN Mozaik Aturan 15 atau Rule 15 Pada Aturan 15 (Rule) 15, dengan melihat Tabel III.1 diatas, kita dapat menentukan aturan yang digunakan untuk penyakit Kerdil IF apakah tanaman terlihat kerdil AND apakah daun tanaman keriting, kerdil dan melengkung AND apakah ukuran buah tanaman kecil AND apakah tanaman mengalami pertumbuhan yang terhambat AND apakah daun muda tanaman keriting AND apakah jumlah bunga dan bunga lebih sedikit THEN Kerdil Aturan 16 atau Rule 16 Pada Aturan 16 (Rule) 16, dengan melihat Tabel III.1 diatas, kita dapat menentukan aturan yang digunakan untuk penyakit Bercak Kuning dan Mati Urat IF apakah daun muda dan daun tua tanaman warnanya kuning AND apakah tanaman mengalami pertumbuhan yang terhambat AND apakah terdapat bisul / kutil pada buah tanaman AND apakah terdapat bercak bintik mati pada ujung daun THEN Bercak Kuning dan Mati Urat

13 42 Aturan 17 atau Rule 17 Pada Aturan 17 (Rule) 17, dengan melihat Tabel III.1 diatas, kita dapat menentukan aturan yang digunakan untuk penyakit Kuning dan Daun Menggulung IF apakah tanaman terlihat kerdil AND apakah ukuran buah tanaman kecil AND apakah tanaman mengalami gugur bunga AND apakah cabang dan tangkai daun cenderung tegak AND apakah daun tanaman kecil dan mengkerut AND apakah tanaman mengalami gugur buah THEN Kuning dan Daun Menggulung Aturan 18 atau Rule 18 Pada Aturan 18 (Rule) 18, dengan melihat Tabel III.1 diatas, kita dapat menentukan aturan yang digunakan untuk penyakit Bengkak Akar IF apakah tanaman terlihat layu AND apakah ukuran buah tanaman kecil AND apakah tanaman mengalami pertumbuhan yang terhambat AND apakah akar tanaman kelihatanya membengkak AND apakah warna daun tanaman tidak normal THEN Bengkak Akar Aturan 19 atau Rule 19 Pada Aturan 19 (Rule) 19, dengan melihat Tabel III.1 diatas, kita dapat menentukan aturan yang digunakan untuk penyakit Busuk Ujung Buah

14 43 IF apakah daun tanaman menggulung, mengering dan rontok AND apakah terdapat bercak hijau gelap pada ujung buah AND apakah ujung buah seperti basah dan berwarna cokelat kehitaman THEN Busuk Ujung Buah Aturan 20 atau Rule 20 Pada Aturan 20 (Rule) 20, dengan melihat Tabel III.1 diatas, kita dapat menentukan aturan yang digunakan untuk penyakit Busuk Batang IF apakah daun muda dan daun tua tanaman warnanya kuning AND apakah tanaman menjadi mati AND apakah terdapat jamur pada batang THEN Busuk Batang Aturan 21 atau Rule 21 Pada Aturan 21 (Rule) 21, dengan melihat Tabel III.1 diatas, kita dapat menentukan aturan yang digunakan untuk penyakit Tomato Yellow Leaf Curl Virus IF apakah daun tanaman menggulung, mengering dan rontok AND apakah daun tanaman keriting, kerdil dan melengkung AND apakah daun tanaman lebih banyak di bawah daripada di atas THEN Tomato Yellow Leaf Curl Virus

15 Pohon Keputusan Pakar Gambar III.3. Pohon Keputusan

16 45 Relasi antara penyakit dan gejala pada Gambar III.3. diatas adalah sebagai berikut : Tabel III.2. Penyakit Layu Fusarium dan gejalanya G01 Apakah tanaman terlihat layu G02 Apakah daun muda dan daun tua tanaman warnanya kuning G04 Apakah tanaman menjadi mati G14 Apakah tangkai daun tanaman merunduk P001 Layu Fusarium G18 Apakah tulang daun tanaman seperti pucat G23 Apakah pangkal tanaman berwarna coklat G24 Apakah tanaman terlihat segar pada pagi dan sore hari 1. Non kimiawi,antara lain dengan menerapkan pola pergiliran (rotasi) tanaman yang bukan sefamili, menggunakan benih ataun bibit yang sehat, mencabut tanaman yang sakit agar tidka menular, dan menggunakan MPHP untuk meningkatkan suhu tanah. 2. Kimiawi, dengan cara mencelupkan akar bibit tomat ataupun cherry ke dalam larutan fungisida Benomyl ppm sebelum tanam. Tabel III.3. Penyakit Bercak Daun Septoria dan Gejalanya G01 G03 G05 G15 G25 Apakah tanaman terlihat layu Apakah daun tanaman menggulung, mengering dan rontok Apakah terdapat bercak kecil berair pada daun Apakah terdapat bercak coklat muda/hitam pada daun tanaman Apakah terdapat bercak pada daun, batang dan petil P002 Bercak Daun Septoria

17 46 Solusi: 1. Gulma beserta tanaman tomat yang mati dibersihkan dan dibakar 2. Lakukan rotasi tanaman yang berbeda familinya agar penyakit tidak menyebar 3. Semprot tanaman menggunakan fungisida Tabel III.4. Penyakit Bercak Cokelat dan Gejalanya G01 Apakah tanaman terlihat layu G02 Apakah daun muda dan daun tua tanaman warnanya kuning G04 Apakah tanaman menjadi mati G06 G07 Apakah buah tanaman menjadi busuk Apakah pangkal buah berwarna coklat P003 Bercak Cokelat G16 Apakah tanaman mengalami gugur bunga G17 Apakah daun tanaman berwarna coklat samapi kehitam-hitaman G26 Apakah terdapat bercak tidak beraturan pada daun G27 Apakah daun tanaman lembab dan berair 1. Non kimiawi,melakukan pergiliran (rotasi) tanaman, perlakuan benih direndam dalam air hangat C selama menit, dan menjaga kebersihan (sanitasi) kebun. 2. Kimiawi, disemprot dengan fungisida yang efektif, seperti Brestan WP, Dithane M-45, Daconil 75 WP, Difolatan 4 F, atau Zincofol 60 WP 2 gram bahan aktif/liter air.

18 47 Tabel III.5. Penyakit Busuk Daun dan Gejalanya G01 Apakah tanaman terlihat layu G06 Apakah buah tanaman menjadi busuk G07 Apakah pangkal buah berwarna coklat P004 Busuk Daun G17 Apakah daun tanaman berwarna coklat samapi kehitam-hitaman G19 Apakah terdapat bercak kelabu sampai coklat pada daun 1. Non kimiawi, antara lain dengan mengatur waktu tanam dimusim kemarau dan pergiliran (rotasi) tanaman dengan jenis yang bukan inang penyakit busuk daun. 2. Kimiawi, disemprot fungisida yang efektif seperti Difolatan 4 F atau Dithane M-45 0,2 Tabel III.6. Penyakit Busuk Buah Rhizoctonia dan gejalanya G06 G07 G08 G28 Apakah buah tanaman menjadi busuk Apakah pangkal buah berwarna coklat Apakah terdapat bercak cekung warna coklat pada buah Apakah bercak terlihat seperti retak / pecah 1. Pilih benih yang tahan penyakit dan hama 2. Melakukan Rotasi tanaman P Mencabut dan membakar gulma dan tanaman yang terserang penyakit Penyakit busuk buah Rhizoctonia 4. Semprotkan fungisida berbahan aktif chlorothalonil, interval 7-8 hari sekali

19 48 Solusi: Tabel III.7. Penyakit Busuh Buah Antraknosa dan Gejalanya G01 G03 G08 G09 G20 Apakah tanaman terlihat layu Apakah daun tanaman menggulung, mengering dan rontok Apakah terdapat bercak cekung warna coklat pada buah Apakah akar dan batang tanaman berwarna coklat Apakah terdapat bercak kecil berair pada buah 1. Melakukan sistem tumpangsari tanaman selama 1-2 tahun 2. Melapisi tanah dengan plastik mulsa, dan berikan tiang lanjaran agar tomat tidak menyentuh tanah 3. Menyemprotkan fungisida berbahan aktif kaptafol P006 Busuk buah antraknosa Tabel III.8 Penyakit Layu dan Gejalanya G01 Apakah tanaman terlihat layu G02 Apakah daun muda dan daun tua tanaman warnanya kuning G03 G04 Apakah daun tanaman menggulung, mengering dan rontok Apakah tanaman menjadi mati P007 Penyakit layu G10 Apakah tanaman terlihat kerdil G14 Apakah tangkai daun tanaman merunduk G18 Apakah tulang daun tanaman seperti pucat Solusi: 1.semprotkan antibiotic pada bibit tanaman tomat

20 49 Tabel III.9. Penyakit Bercak Bakteri dan Gejalanya G01 Apakah tanaman terlihat layu G03 Apakah daun tanaman menggulung, mengering dan rontok G05 G08 Apakah terdapat bercak kecil berair pada daun Apakah terdapat bercak cekung warna coklat pada buah P008 Bercak bakteri G21 Apakah tanaman mengalami gugur daun G29 Apakah terdapat bercak warna coklat pada daun Solusi: 1. Tanaman yang sakit sebaiknya dicabut dan dibakar di area yang jauh dari lahan penanaman. 2. Menyirami tanaman dengan menggunakan air yang bersih dan terbebas dari penyakit Tabel III.10 Penyakit Bercak Daun dan Gejalanya G01 G02 G05 G10 G15 G21 G29 Solusi: Apakah tanaman terlihat layu Apakah daun muda dan daun tua tanaman warnanya kuning Apakah terdapat bercak kecil berair pada daun Apakah tanaman terlihat kerdil Apakah terdapat bercak coklat muda/hitam pada daun tanaman Apakah tanaman mengalami gugur daun Apakah terdapat bercak warna coklat pada daun 1.semprotkan antibiotic pada bibit tanaman tomat P009 Penyakit Bercak Daun

21 50 Tabel III.11 Penyakit Antraknos dan Gejalanya G06 Apakah buah tanaman menjadi busuk G07 Apakah pangkal buah berwarna coklat P010 Antraknos G20 Apakah terdapat bercak kecil berair pada buah 1. Melakukan sistem tumpangsari tanaman selama 1-2 tahun 2. Melapisi tanah dengan plastik mulsa, dan berikan tiang lanjaran agar tomat tidak menyentuh tanah Tabel III.12 Penyakit Layu Cendawan dan Gejalanya G01 Apakah tanaman terlihat layu G02 Apakah daun muda dan daun tua tanaman warnanya kuning P011 Layu Cendawan G09 Apakah akar dan batang tanaman berwarna coklat Non kimiawi,antara lain dengan menerapkan pola pergiliran (rotasi) tanaman yang bukan sefamili, menggunakan benih ataun bibit yang sehat, mencabut tanaman yang sakit agar tidka menular, dan menggunakan MPHP untuk meningkatkan suhu tanah.

22 51 Tabel III.13. Penyakit Layu Bakteri dan Gejalanya G01 Apakah tanaman terlihat layu G02 Apakah daun muda dan daun tua tanaman warnanya kuning G03 Apakah daun tanaman menggulung, mengering dan rontok P012 Layu Bakteri G09 Apakah akar dan batang tanaman berwarna coklat G30 Apakah tanaman seperti kekurangan air 1. Mengaplikasikan beberapa Fungisida Hayati seperti Anfush atau Decoprima sebagai langkah awal sterilisasi lahan sebelum penanaman. 2. Jika sudah ada beberapa tanaman terserang, anda juga bisa aplikasikan antibiotik/anti bakteri tanaman seperti Agrept 20 WP Tabel III.14. Penyakit Bercak (Bakterial Speck) dan Gejalanya G06 G18 Apakah buah tanaman menjadi busuk Apakah tulang daun tanaman seperti pucat 1. Tanaman yang sakit sebaiknya dicabut dan dibakar di area yang jauh dari lahan penanaman P013 Bercak (Bacterial speck)

23 52 Tabel III.15. Penyakit Mozaik dan Gejalanya G01 Apakah tanaman terlihat layu G02 G11 Apakah daun muda dan daun tua tanaman warnanya kuning Apakah daun tanaman keriting, kerdil dan melengkung P014 Mozaik G22 Apakah terdapat bisul / kutil pada buah tanaman G31 Apakah daun tanaman mengalami perubahan yang tidak stabil Pemberian imunisasi pada tomat dengan memberikan strain virus yang telah dilemahkan diharapkan mampu berfungsi sebagai sparing partner yang nantinya akan memiliki kemampuan untuk menolak virus yang sama dengan serangan lebih ganas. Adapun pengaruh pemberian strain virus pada tanaman tomat tidak akan terlalu merugikan disebabkan gejala yang diakibatkannya juga tidak terlalu parah sehingga produksinya tidak banyak berkurang. Tabel III.16. Penyakit Kerdil dan Gejalanya G10 Apakah tanaman terlihat kerdil G11 Apakah daun tanaman keriting, kerdil dan melengkung G12 G13 Apakah ukuran buah tanaman kecil Apakah tanaman mengalami pertumbuhan yang terhambat P015 Penyakit Kerdil G32 Apakah daun muda tanaman keriting G33 Apakah jumlah bunga dan bunga lebih sedikit Pemberian imunisasi pada tomat dengan memberikan strain virus yang telah dilemahkan diharapkan mampu berfungsi sebagai sparing partner yang nantinya akan memiliki kemampuan untuk menolak virus yang sama dengan serangan lebih

24 53 ganas. Adapun pengaruh pemberian strain virus pada tanaman tomat tidak akan terlalu merugikan disebabkan gejala yang diakibatkannya juga tidak terlalu parah sehingga produksinya tidak banyak berkurang. Tabel III.17. Penyakit Bercak Kering dan Mati Urat dan Gejalanya G02 Apakah daun muda dan daun tua tanaman warnanya kuning G12 G21 Apakah ukuran buah tanaman kecil Apakah tanaman mengalami gugur daun P016 Bercak Kering dan Mati Urat G34 Apakah terdapat bercak bintik mati pada ujung daun Pemberian imunisasi pada tomat dengan memberikan strain virus yang telah dilemahkan diharapkan mampu berfungsi sebagai sparing partner yang nantinya akan memiliki kemampuan untuk menolak virus yang sama dengan serangan lebih ganas. Adapun pengaruh pemberian strain virus pada tanaman tomat tidak akan terlalu merugikan disebabkan gejala yang diakibatkannya juga tidak terlalu parah sehingga produksinya tidak banyak berkurang. Tabel III.18. Penyakit Kuning dan Daun Menggulung dan Gejalanya G10 Apakah tanaman terlihat kerdil G12 G16 G35 Apakah ukuran buah tanaman kecil Apakah tanaman mengalami gugur bunga Apakah cabang dan tangkai daun cenderung tegak P017 Kuning dan Daun Menggulung G36 Apakah daun tanaman kecil dan mengkerut G37 Apakah tanaman mengalami gugur buah

25 54 Pemberian imunisasi pada tomat dengan memberikan strain virus yang telah dilemahkan diharapkan mampu berfungsi sebagai sparing partner yang nantinya akan memiliki kemampuan untuk menolak virus yang sama dengan serangan lebih ganas. Adapun pengaruh pemberian strain virus pada tanaman tomat tidak akan terlalu merugikan disebabkan gejala yang diakibatkannya juga tidak terlalu parah sehingga produksinya tidak banyak berkurang. Tabel III.19. Penyakit Bengkak Akar dan Gejalanya G01 Apakah tanaman terlihat layu G12 Apakah ukuran buah tanaman kecil G13 Apakah tanaman mengalami pertumbuhan yang terhambat P018 Bengkak Akar G38 Apakah akar tanaman kelihatanya membengkak G39 Apakah warna daun tanaman tidak normal Menggunakan Nematisida, seperti DD, vapam, dan dazomet. Pestisida ini ditaburkan pada tanah tiga minggu sebelum musim tanam. Tabel III.20. Penyakit Blossom End Rot (Busuk Ujung Buah) dan Gejalanya G03 G40 G41 Apakah daun tanaman menggulung, mengering dan rontok Apakah terdapat bercak hijau gelap pada ujung buah Apakah ujung buah seperti basah dan berwarna coklat kehitaman P019 Blossom End Rot (Busuk Ujung Buah)

26 55 Lakukan pengapuran tanah pada saat pengolahan tanah, terutama lahan yang mudah kekurangan Ca atau ph-nya rendah. Dosis pengapuran disesuaikan dengan angka ph tanah, namun umumnya sekitar kg per ha, dicampurkan merata dengan tanah. Kalsit, dolomit, dan zeolit adalah contoh jenis kapur yang dapat digunakan. Tabel III.21. Penyakit Busuk Batang Didymella sp dan Gejalanya G02 G04 G42 Apakah daun muda dan daun tua tanaman warnanya kuning Apakah tanaman menjadi mati Apakah terdapat jamur pada batang P020 Busuk Batang Didymella sp segera cabut dan musnahkan jika terdapat bibit cabe yang terinfeksi virus phytophthora Tabel III.22. Penyakit Tomato Yellow Leaf Curl Virus (TYLCV) dan Gejalanya G03 G10 G43 Solusi ; Apakah daun tanaman menggulung, mengering dan rontok Apakah tanaman terlihat kerdil Apakah daun tanaman lebih banyak di bawah daripada di atas Pengendalian dapat dilakukan dengan cara mencabut dan membakar daun tomat yang terkena virus P021 Tomato Yellow Leaf Curl Virus TYLCV)

27 56 Berikut penulis jabarkan Struktur Tabel Gejala dan Struktur Tabel Penyakit secara keseluruhan : Tabel III.23. Struktur Tabel Gejala No G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7 G8 G9 G10 G11 G12 G13 G14 G15 G16 G17 G18 G19 G20 G21 G22 G23 G24 G25 G26 G27 G28 G29 G30 G31 G32 G33 G34 G35 Nama Gejala apakah tanaman terlihat layu apakah daun muda dan daun tua tanaman warnanya kuning apakah daun tanaman menggulung, mengering dan rontok apakah tanaman menjadi mati apakah terdapat bercak kecil berair pada daun apakah buah tanaman menjadi busuk apakah pangkal buah berwarna coklat apakah terdapat bercak cekung warna coklat pada buah apakah akar dan batang tanaman berwarna coklat apakah tanaman terlihat kerdil apakah daun tanaman keriting, kerdil dan melengkung apakah ukuran buah tanaman kecil apakah tanaman mengalami pertumbuhan yang terhambat apakah tangkai daun tanaman merunduk apakah terdapat bercak coklat muda/hitam pada daun tanaman apakah tanaman mengalami gugur bunga apakah daun tanaman berwarna coklat samapi kehitam-hitaman apakah tulang daun tanaman seperti pucat apakah terdapat bercak kelabu sampai coklat pada daun apakah terdapat bercak kecil berair pada buah apakah tanaman mengalami gugur daun apakah terdapat bisul / kutil pada buah tanaman apakah pangkal tanaman berwarna coklat apakah tanaman terlihat segar pada pagi dan sore hari apakah terdapat bercak pada daun, batang dan petil apakah terdapat bercak tidak beraturan pada daun apakah daun tanaman lembab dan berair apakah bercak terlihat seperti retak / pecah apakah terdapat bercak warna coklat pada daun apakah tanaman seperti kekurangan air apakah daun tanaman mengalami perubahan yang tidak stabil apakah daun muda tanaman keriting apakah jumlah bunga dan bunga lebih sedikit apakah terdapat bercak bintik mati pada ujung daun apakah cabang dan tangkai daun cenderung tegak

28 57 G36 G37 G38 G39 G40 G41 G42 G43 apakah daun tanaman kecil dan mengkerut apakah tanaman mengalami gugur buah apakah akar tanaman kelihatanya membengkak apakah warna daun tanaman tidak normal apakah terdapat bercak hijau gelap pada ujung buah apakah ujung buah seperti basah dan berwarna coklat kehitaman apakah terdapat jamur pada batang apakah daun tanaman lebih banyak di bawah daripada di atas Tabel III.24. Struktur Tabel Penyakit Kode Nama Penyakit Keterangan Penyakit P001 Layu Fusarium Disebabkan oleh jamur fusarium oxysporum.jamur ini menyerang bagian jaringan pembuluh taaman tomat, sehingga jaringan pembuluh akan berubah warna menjadi cokelat dan mengakibatkan terhambatnya aliran air dari akan ke daun. P002 Bercak Daun Septoria Disebabkan oleh jamur septoria lycopersici speg yang merusak daun dan menyerang tanaman tomat. P003 Bercak Cokelat Ditandai dengan daun tomat yang terserang tampak bulat cokelat atau bersudut dan berwarna cokelat sampai hitam. P004 Busuk Daun Daun tomat yang terserang berbercak cokelat sampai hitam. P005 Penyakit busuk buah Rhizoctonia Penyakit busuk buah Rhizoctonia ini disebabkan oleh jamur P006 Busuk buah antraknosa Penyakit ini dapat menyerang buah, batang, dan akar tanaman tomat P007 Penyakit layu Tanaman yang diserang penyakit ini lebih cepat layu P008 Bercak bakteri Timbulnya bercak-bercak pada daun-daun, batang dan buah tomat P009 Penyakit Bercak Daun Disebabkan oleh kondisi lingkungan yang terdapat beberapa jenis tanaman lain selain tomat, yaitu cabai dan jagung P010 Antraknos Serangan pada buah tomat tampak bercaksirkuler agak kecil

29 58 P011 Layu Cendawan Serangan penyakit yang disebabkan oleh verticillum alboatrum P012 Layu Bakteri Daun muda menjadi layu atau daun tua menjadi kuning P013 Bercak (Bacterial speck) Buah yang terserang penyakit ini menunjukan adanya bercak berwarna coklat tua dan tidak tebal P014 Mozaik Gabungan berbagai jenis virus seperti virus tomat mozaik P015 Penyakit Kerdil Jarak antara tangkai daun yang satu dengan yang lainnya sangat pendek P016 Bercak Kering dan Mati Urat Virus ini disebarkan oleh kutu daun secara non-persisten (melalui stilet atau alat mulutnya). P017 Kuning dan Daun Menggulung Tanaman yang terserang menjadi kerdil dengan arah cabang dan tangkai daun cenderung tegak P018 Bengkak Akar Penyakit Bengkak akar ini membentuk gall benjolanbenjolan pada xylem akar kaar tanaman yang terserang P019 Blossom End Rot Kekurangan unsur hara mikro Ca (kalsium) (Busuk Ujung Buah) P020 Busuk Batang Didymella sp Serangannya bisa menyeluruh pada bagian tanaman baik daun maupun batang P021 Tomato Yellow Leaf Curl Virus TYLCV) Virus kuning-kerinting pada daun tanaman tomat.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Kesegaran buah dan sayur merupakan salah satu pertimbangan pembeli dalam membeli buah dan sayur-sayuran di pasar, selain faktor harga jual buah dan

Lebih terperinci

PENYAKIT PENYAKIT YANG SERING MENYERANG CABAI MERAH (Capsicum annuum L.)

PENYAKIT PENYAKIT YANG SERING MENYERANG CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) PENYAKIT PENYAKIT YANG SERING MENYERANG CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Masalah yang sering dihadapi dan cukup meresahkan petani adalah adanya serangan hama

Lebih terperinci

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT SEMANGKA. Dr. M. SYUKUR, SP, MSi INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT SEMANGKA. Dr. M. SYUKUR, SP, MSi INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT SEMANGKA Dr. M. SYUKUR, SP, MSi INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 Hama Penting Semangka Hama penting pada semangka: 1. Thrips (Thrips parvispinus Karny) 2. Ulat perusak daun

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem yang dijelaskan pada bab ini adalah sebagai bahan perbandingan dengan sistem yang akan di rancang yang mana dalam

Lebih terperinci

TEKNIK BUDIDAYA TOMAT

TEKNIK BUDIDAYA TOMAT TEKNIK BUDIDAYA TOMAT 1. Syarat Tumbuh Budidaya tomat dapat dilakukan dari ketinggian 0 1.250 mdpl, dan tumbuh optimal di dataran tinggi >750 mdpl, sesuai dengan jenis/varietas yang diusahakan dg suhu

Lebih terperinci

PENYAKIT-PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN HUTAN RAKYAT DAN ALTERNATIF PENGENDALIANNYA

PENYAKIT-PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN HUTAN RAKYAT DAN ALTERNATIF PENGENDALIANNYA PENYAKIT-PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN HUTAN RAKYAT DAN ALTERNATIF PENGENDALIANNYA NUR HIDAYATI BALAI BESAR PENELITIAN BIOTEKNOLOGI DAN PEMULIAAN TANAMAN HUTAN KONSEP PENYAKIT TANAMAN Penyakit tumbuhan

Lebih terperinci

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA 1. PERENCANAAN TANAM 1. Pemilihan lokasi tanam 2. Sistem tanam 3. Pola tanam 4. Waktu tanam 5. Pemilihan varietas Perencanaan Persyaratan Tumbuh

Lebih terperinci

BUDIDAYA DURIAN PENDAHULUAN

BUDIDAYA DURIAN PENDAHULUAN BUDIDAYA DURIAN PENDAHULUAN Saat ini, permintaan dan harga durian tergolong tinggi, karena memberikan keuntungan menggiurkan bagi siapa saja yang membudidayakan. Sehingga bertanam durian merupakan sebuah

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum 16 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Keadaan tanaman cabai selama di persemaian secara umum tergolong cukup baik. Serangan hama dan penyakit pada tanaman di semaian tidak terlalu banyak. Hanya ada beberapa

Lebih terperinci

BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA 1. PERENCANAAN TANAM 1. Pemilihan lokasi tanam 2. Sistem tanam 3. Pola tanam 4. Waktu tanam 5. Pemilihan varietas Perencanaan Persyaratan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN TAHUNAN PENYAKIT PADA KOMODITAS PEPAYA. disusun oleh: Vishora Satyani A Listika Minarti A

LAPORAN PRAKTIKUM HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN TAHUNAN PENYAKIT PADA KOMODITAS PEPAYA. disusun oleh: Vishora Satyani A Listika Minarti A LAPORAN PRAKTIKUM HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN TAHUNAN PENYAKIT PADA KOMODITAS PEPAYA disusun oleh: Lutfi Afifah A34070039 Vishora Satyani A34070024 Johan A34070034 Listika Minarti A34070071 Dosen Pengajar:

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA CABAI MERAH

IDENTIFIKASI DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA CABAI MERAH IDENTIFIKASI DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA CABAI MERAH Nurbaiti Pendahuluan Produktifitas cabai di Aceh masih rendah 10.3 ton/ha (BPS, 2014) apabila dibandingkan dengan potensi produksi yang

Lebih terperinci

Pengendalian Penyakit pada Tanaman Jagung Oleh : Ratnawati

Pengendalian Penyakit pada Tanaman Jagung Oleh : Ratnawati Pengendalian Penyakit pada Tanaman Jagung Oleh : Ratnawati Tanaman jagung disamping sebagai bahan baku industri pakan dan pangan pada daerah tertentu di Indonesia dapat juga sebagai makanan pokok. Karena

Lebih terperinci

Pengenalan Penyakit yang Menyerang Pada Tanaman Kentang

Pengenalan Penyakit yang Menyerang Pada Tanaman Kentang 1 Pengenalan Penyakit yang Menyerang Pada Tanaman Kentang Kelompok penyakit tanaman adalah organisme pengganggu tumbuhan yang penyebabnya tidak dapat dilihat dengan mata telanjang seperti : cendawan, bakteri,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR PERLINDUNGAN HUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR PERLINDUNGAN HUTAN LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR PERLINDUNGAN HUTAN ACARA 1 PENGENALAN GEJALA DAN TANDA PENYAKIT PADA HUTAN DISUSUN OLEH : NAMA NIM SIFT CO.ASS : SIWI PURWANINGSIH : 10/301241/KT/06729 : Rabu,15.30 : Hudiya

Lebih terperinci

Penyakit Layu Bakteri pada Kentang

Penyakit Layu Bakteri pada Kentang Penyakit Layu Bakteri pada Kentang Penyakit layu bakteri dapat mengurangi kehilangan hasil pada tanaman kentang, terutama pada fase pembibitan. Penyakit layu bakteri disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum

Lebih terperinci

PENYAKIT TANAMAN KOPI DAN PENGENDALIANNYA Oleh : Abd. Muis, SP

PENYAKIT TANAMAN KOPI DAN PENGENDALIANNYA Oleh : Abd. Muis, SP PENYAKIT TANAMAN KOPI DAN PENGENDALIANNYA Oleh : Abd. Muis, SP Kopi salah satu jenis tanaman rentan terhadap serangan hama dan penyakit ditambah kurang rajin merawatnya sudah pasti sangat cepat diserang

Lebih terperinci

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh 45 4.2 Pembahasan Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan memperhatikan syarat tumbuh tanaman dan melakukan pemupukan dengan baik. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas 16 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR 13 BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan di Dusun Kwojo Wetan, Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. B. Waktu Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV HASIL DAN UJICOBA BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Sistem Pakar Penanggulangan Hama dan Penyakit Tanaman Hias Aglaonema yang dapat dilihat sebagai

Lebih terperinci

MODUL BUDIDAYA MELON

MODUL BUDIDAYA MELON MODUL BUDIDAYA MELON PENDAHULUAN Agribisnis melon menunjukkan prospek menjanjikan. Tetapi jika faktor tanah yang semakin keras, miskin unsur hara terutama unsur hara mikro dan hormon alami, faktor iklim

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempatdan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, JalanH.R. Soebrantas No.155

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jarak pagar berupa perdu dengan tinggi 1 7 m, daun tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jarak pagar berupa perdu dengan tinggi 1 7 m, daun tanaman TINJAUAN PUSTAKA A. Morfologi Tanaman Jarak Pagar Tanaman jarak pagar termasuk famili Euphorbiaceae, satu famili dengan karet dan ubi kayu. Klasifikasi tanaman jarak pagar sebagai berikut (Hambali, dkk.,

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Manjung, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Kecamatan Sawit memiliki ketinggian tempat 150 m dpl. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Budidaya Cabai Keriting Hibrida TM 999 secara Konvensional dan PHT

HASIL DAN PEMBAHASAN Budidaya Cabai Keriting Hibrida TM 999 secara Konvensional dan PHT HASIL DAN PEMBAHASAN Budidaya Cabai Keriting Hibrida TM 999 secara Konvensional dan PHT Budidaya konvensional merupakan budidaya cabai yang menggunakan pestisida kimia secara intensif dalam mengendalikan

Lebih terperinci

MODUL BUDIDAYA KACANG TANAH

MODUL BUDIDAYA KACANG TANAH MODUL BUDIDAYA KACANG TANAH I. PENDAHULUAN Produksi komoditi kacang tanah per hektarnya belum mencapai hasil yang maksimum. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh faktor tanah yang makin keras (rusak) dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisa sistem bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap hasil identifikasi penyakit pada tanaman tomat (Lycopersicum

Lebih terperinci

PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (OPT) PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (OPT) PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (OPT) PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA PENGENDALIAN OPT CABAI Pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) atau hama dan

Lebih terperinci

BUDIDAYA TANAMAN DURIAN

BUDIDAYA TANAMAN DURIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA BUDIDAYA TANAMAN DURIAN Dosen Pengampu: Rohlan Rogomulyo Dhea Yolanda Maya Septavia S. Aura Dhamira Disusun Oleh: Marina Nurmalitasari Umi Hani Retno

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan 21 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dan Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

Teknik Budidaya Anggur

Teknik Budidaya Anggur Teknik Budidaya Anggur A. SYARAT TUMBUH Ketinggian 25-300 m dpl, suhu 25-310 C, kelembaban udara 75-80 %, intensitas penyinaran 50% 80%, 3-4 bulan kering, curah hujan 800 mm/tahun dan ph tanah 6-7. Tipe

Lebih terperinci

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1 PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1 Wahyu Asrining Cahyowati, A.Md (PBT Terampil Pelaksana) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya I. Pendahuluan Tanaman kakao merupakan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas 24 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan September 2012 sampai bulan Januari 2013. 3.2 Bahan

Lebih terperinci

Oleh Kiki Yolanda,SP Jumat, 29 November :13 - Terakhir Diupdate Jumat, 29 November :27

Oleh Kiki Yolanda,SP Jumat, 29 November :13 - Terakhir Diupdate Jumat, 29 November :27 Lada (Piper nigrum L.) merupakan tanaman rempah yang menjadi komoditas ekspor penting di Indonesia. Propinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi salah satu sentra produksi utama lada di Indonesia dan dikenal

Lebih terperinci

Bercocok Tanam Tomat dalam Pot/Polybag Oleh: Muhamad Ichsanudin (Produk Spesialis Terong dan Tomat PT EWINDO)

Bercocok Tanam Tomat dalam Pot/Polybag Oleh: Muhamad Ichsanudin (Produk Spesialis Terong dan Tomat PT EWINDO) Bercocok Tanam Tomat dalam Pot/Polybag Oleh: Muhamad Ichsanudin (Produk Spesialis Terong dan Tomat PT EWINDO) Menanam tomat dalam pot atau polybag dapat menjadi salah satu solusi pemanfaatan lahan sempit

Lebih terperinci

Peluang Usaha Budidaya Cabe Merah

Peluang Usaha Budidaya Cabe Merah KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS Peluang Usaha Budidaya Cabe Merah NAMA : HERRY WICOYO NIM : 11.12.5939 KELAS : 11-SI-SI-08 STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan kepada Allah SWT

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Lahan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Lahan HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Lahan Kecamatan Pangalengan berada pada ketinggian sekitar 1500 m di atas permukaan laut (dpl). Keadaan iklim di lokasi ini adalah sebagai berikut meliputi curah hujan rata-rata

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Lahan pertanian milik masyarakat Jl. Swadaya. Desa Sidodadi, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra

Lebih terperinci

Oleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09

Oleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09 Tanaman tomat (Lycopersicon lycopersicum L.) termasuk famili Solanaceae dan merupakan salah satu komoditas sayuran yang sangat potensial untuk dikembangkan. Tanaman ini dapat ditanam secara luas di dataran

Lebih terperinci

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni 2016-15 Juli 2016 di Green House Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. B. Bahan dan Alat

Lebih terperinci

PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (OPT) PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (OPT) PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (OPT) PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA PENGENDALIAN OPT BAWANG MERAH Pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT)

Lebih terperinci

Budidaya Cabai. Potensi hasil 9 ton/ha. Warna buah merah Panjang buah 10 cm Cocok untuk dataran rendah Toleran terhadap hama pengisap daun

Budidaya Cabai. Potensi hasil 9 ton/ha. Warna buah merah Panjang buah 10 cm Cocok untuk dataran rendah Toleran terhadap hama pengisap daun Budidaya Cabai Pendahuluan Cabe (Capsicum Annum varlongum) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi penting di Indonesia. Cabe merupakan tanaman perdu dari famili terong

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah perangkat keras (hardware) yang digunakan untuk membuat

III. METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah perangkat keras (hardware) yang digunakan untuk membuat III. METODE PENELITIAN A. Perangkat yang digunakan A.1. Perangkat Keras Berikut ini adalah perangkat keras (hardware) yang digunakan untuk membuat aplikasi: a. Processor Intel Core i3 2.13 Hz b. RAM 3

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak II. TINJAUAN PUSTAKA A. Limbah Cair Industri Tempe Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses industri maupun domestik (rumah tangga), yang lebih di kenal sebagai sampah, yang kehadiranya

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan 15 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran, dari bulan Oktober 2011 sampai dengan April 2012. 3.2

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai berbentuk perdu dengan tinggi lebih kurang cm.

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai berbentuk perdu dengan tinggi lebih kurang cm. TINJAUAN PUSTAKA Sistematika dan Biologi Tanaman Kedelai berikut: Menurut Sharma (2002), kacang kedelai diklasifikasikan sebagai Kingdom Divisio Subdivisio Class Family Genus Species : Plantae : Spermatophyta

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. Budidaya Bayam Secara Hidroponik

PEMBAHASAN. Budidaya Bayam Secara Hidroponik 38 PEMBAHASAN Budidaya Bayam Secara Hidroponik Budidaya bayam secara hidroponik yang dilakukan Kebun Parung dibedakan menjadi dua tahap, yaitu penyemaian dan pembesaran bayam. Sistem hidroponik yang digunakan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA HAMA dan PENYAKIT TANAMAN TOMAT DENGAN METODE HEURISTIC SEARCH

SISTEM PAKAR DIAGNOSA HAMA dan PENYAKIT TANAMAN TOMAT DENGAN METODE HEURISTIC SEARCH SISTEM PAKAR DIAGNOSA HAMA dan PENYAKIT TANAMAN TOMAT DENGAN METODE HEURISTIC SEARCH Indra Dewa Pratama 1), Muhammad Ilyas 2) 1), 2) Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ring road Utara, Condongcatur,

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENANGGULANGAN HAMA DAN PENYAKIT PADA ANGGREK PHALAENOPSIS BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENANGGULANGAN HAMA DAN PENYAKIT PADA ANGGREK PHALAENOPSIS BERBASIS WEB SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENANGGULANGAN HAMA DAN PENYAKIT PADA ANGGREK PHALAENOPSIS BERBASIS WEB Eva Puspita 1), Taufik Baidawi 2) Sistem Informasi, STMIK Nusamandiri, Sukabumi email: eva.puspita47@yahoo.co.id

Lebih terperinci

MODUL-12 MENGENAL GEJALA PENYAKIT DAN TANDA PADA TANAMAN. Yos. F. da Lopes, SP, M.Sc & Ir. Abdul Kadir Djaelani, MP A. KOMPTENSI DASAR B.

MODUL-12 MENGENAL GEJALA PENYAKIT DAN TANDA PADA TANAMAN. Yos. F. da Lopes, SP, M.Sc & Ir. Abdul Kadir Djaelani, MP A. KOMPTENSI DASAR B. MENGENAL GEJALA PENYAKIT DAN TANDA PADA TANAMAN MODUL-12 Yos. F. da Lopes, SP, M.Sc & Ir. Abdul Kadir Djaelani, MP Department of Dryland Agriculture Management, Kupang State Agriculture Polytechnic Jl.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bumi Agung, September 2015 Penulis

KATA PENGANTAR. Bumi Agung, September 2015 Penulis KATA PENGANTAR Buah terung ini cukup populer di masyarakat, bisa di dapatkan di warung, pasar tradisional, penjual pinggir jalan hingga swalayan. Cara pembudidayaan buah terung dari menanam bibit terung

Lebih terperinci

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

Peluang Usaha Budidaya Cabai? Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Tanaman cabai dapat tumbuh di wilayah Indonesia dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Peluang pasar besar dan luas dengan rata-rata konsumsi cabai

Lebih terperinci

MANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA

MANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA Nama : Sonia Tambunan Kelas : J NIM : 105040201111171 MANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA Dengan lahan seluas 1500 m², saya akan mananam tanaman paprika (Capsicum annuum var. grossum L) dengan jarak tanam, pola

Lebih terperinci

Identifikasi dan Klasifikasi Hama Aphid (Kutu Daun) pada tanaman Kentang

Identifikasi dan Klasifikasi Hama Aphid (Kutu Daun) pada tanaman Kentang Identifikasi dan Klasifikasi Hama Aphid (Kutu Daun) pada tanaman Kentang Kehilangan hasil yang disebabkan gangguan oleh serangga hama pada usaha tani komoditas hortikultura khususnya kentang, merupakan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada titik koordinat 5 22 10 LS dan 105 14 38 BT

Lebih terperinci

BLAS (BLAST) Blas pada tulang daun: luka pada tulang daun berwarna coklat kemerahan hingga coklat yang dapat merusak seluruh daun yang berdekatan.

BLAS (BLAST) Blas pada tulang daun: luka pada tulang daun berwarna coklat kemerahan hingga coklat yang dapat merusak seluruh daun yang berdekatan. BLAS (BLAST) Patogen penyebab blas: Pyricularia grisea P. oyzae Cavara Magnaporthe grisea Magnaporthe oryzae Peyakit blas berkembang terbawa udara melalui konidia cendawan yang mungkin berasal dari inang.

Lebih terperinci

FENOMENA PENYAKIT BUDOK PADA TANAMAN NILAM

FENOMENA PENYAKIT BUDOK PADA TANAMAN NILAM FENOMENA PENYAKIT BUDOK PADA TANAMAN NILAM I. Latar Belakang Nilam (Pogostemon cablin Benth) atau dilem wangi (Jawa), merupakan tanaman yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat luas. Tanaman nilam banyak

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian ini dilaksanakan di Unit Lapangan Pasir Sarongge, University Farm IPB yang memiliki ketinggian 1 200 m dpl. Berdasarkan data yang didapatkan dari Badan Meteorologi

Lebih terperinci

MODUL BUDIDAYA SEMANGKA

MODUL BUDIDAYA SEMANGKA MODUL BUDIDAYA SEMANGKA I. PENDAHULUAN Tingkat dan kualitas produksi semangka di Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan antara lain karena tanah yang keras, miskin unsur hara dan hormon,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Cabai merupakan tanaman semusim berbentuk perdu tegak, batang berkayu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Cabai merupakan tanaman semusim berbentuk perdu tegak, batang berkayu II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cabai Merah Besar Cabai merupakan tanaman semusim berbentuk perdu tegak, batang berkayu namun pada batang muda berambut halus berwarna hijau. Tinggi tanaman mencapai 1 2,5 cm dan

Lebih terperinci

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda Latar Belakang Untuk memperoleh hasil tanaman yang tinggi dapat dilakukan manipulasi genetik maupun lingkungan.

Lebih terperinci

BUDIDAYA DAN PEMELIHARAAN TANAMAN STROBERI

BUDIDAYA DAN PEMELIHARAAN TANAMAN STROBERI BUDIDAYA DAN PEMELIHARAAN TANAMAN STROBERI Pembibitan Pembibitan ulang stroberi di Vin s Berry Park dilakukan dengan stolon. Pembibitan ulang hanya bertujuan untuk menyulam tanaman yang mati, bukan untuk

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PELUANG USAHA PERKEBUNAN KARET MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PELUANG USAHA PERKEBUNAN KARET MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PELUANG USAHA PERKEBUNAN KARET MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS Nama : Wahid Hartomo Nim : 10.11.3761 Kelas : S1 TI C SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.)

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.) II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.) Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan tanaman sayuran yang tergolong tanaman tahunan berbentuk perdu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Cabai (Capsicum annuum L.) adalah salah satu komoditas hortikultura

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Cabai (Capsicum annuum L.) adalah salah satu komoditas hortikultura 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cabai (Capsicum annuum L.) adalah salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai prospek pengembangan dan pemasaran yang cukup baik karena banyak dimanfaatkan oleh

Lebih terperinci

PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PEMUPUKAN KEDELAI

PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PEMUPUKAN KEDELAI PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PEMUPUKAN KEDELAI BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN 2015 26 PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PEMUPUKAN KEDELAI A. DEFINISI Pupuk adalah bahan

Lebih terperinci

Penyakit Karena Bakteri

Penyakit Karena Bakteri Penyakit Karena Bakteri BAHAN KULIAH DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN Link : http://www.apsnet.org/edcenter/intropp/pathogengroups/pages/bacteria.aspx PENYAKIT KARENA BAKTERI PATOGEN Bakteri adalah sekelompok

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi jamur Corynespora cassiicola menurut Alexopolus dan Mims. : Corynespora cassiicola (Berk. & Curt.

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi jamur Corynespora cassiicola menurut Alexopolus dan Mims. : Corynespora cassiicola (Berk. & Curt. TINJAUAN PUSTAKA Biologi Penyakit Klasifikasi jamur Corynespora cassiicola menurut Alexopolus dan Mims (1979) adalah sebagai berikut : Divisi Sub Divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Eumycophyta :

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas 17 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Gedung Meneng, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung mulai

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Risiko Produksi Fluktuasi yang terjadi pada suatu usaha, baik fluktuasi hasil produksi, harga dan jumlah permintaan yang berada dibawah standar yang ditetapkan merupakan indikasi

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012. III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012. 3.2 Bahan dan alat Bahan

Lebih terperinci

PENYAKIT VASCULAR STREAK DIEBACK (VSD) PADA TANAMAN KAKAO (THEOBROMA CACAO L) DAN. Oleh Administrator Kamis, 09 Februari :51

PENYAKIT VASCULAR STREAK DIEBACK (VSD) PADA TANAMAN KAKAO (THEOBROMA CACAO L) DAN. Oleh Administrator Kamis, 09 Februari :51 Kakao (Theobroma cacao L) merupakan satu-satunya diantara 22 spesies yang masuk marga Theobroma, Suku sterculiacecae yang diusahakan secara komersial. Kakao merupakan tanaman tahunan yang memerlukan lingkungan

Lebih terperinci

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag Cara Menanam Tomat Dalam Polybag Pendahuluan Tomat dikategorikan sebagai sayuran, meskipun mempunyai struktur buah. Tanaman ini bisa tumbuh baik didataran rendah maupun tinggi mulai dari 0-1500 meter dpl,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescensl.)

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescensl.) 8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescensl.) Menurut Cronquist (1981), klasifikasi tanaman cabai rawit adalah sebagai berikut : Kerajaan Divisi Kelas

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan Percut

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah di laksanakan di Rumah Kaca Kebun Percobaan Fakultas Pertanian, Jalan Bina Widya KM 12,5 Simpang Baru Kecamatan Tampan Pekanbaru yang berada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 7 bulan pada bulan Mei sampai bulan Desember 2015 di kebun salak Tapansari, Pakem, Sleman, Yogyakarta. Salak yang

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN GELAR TEKNOLOGI BUDIDAYA TOMAT

PETUNJUK PELAKSANAAN GELAR TEKNOLOGI BUDIDAYA TOMAT PETUNJUK PELAKSANAAN GELAR TEKNOLOGI BUDIDAYA TOMAT Ir.. SISWANI DWI DALIANI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2012 PETUNJUK PELAKSANAAN NOMOR : 26/1801.18/011/A/JUKLAK/2012 1. JUDUL RDHP :

Lebih terperinci

PRODUCT KNOWLEDGE PEPAYA CALINA IPB 9

PRODUCT KNOWLEDGE PEPAYA CALINA IPB 9 PRODUCT KNOWLEDGE PEPAYA CALINA IPB 9 Benih Inovasi IPB Teknik Penanaman Benih Pepaya - Sebelum benih disemai, rendam dahulu benih selama 24 jam mengunakan air hangat. - Media tanam untuk pembibitan adalah

Lebih terperinci

MATERI-10 Evaluasi Kesuburan Tanah

MATERI-10 Evaluasi Kesuburan Tanah MATERI-10 Evaluasi Kesuburan Tanah Kondisi Tanah Mengalami Masalah Unsur Hara Kondisi Tanah Mengalami Masalah Unsur Hara Nitrogen: Dijumpai pada semua jenis tanah, terutama bertekstur kasar dan berkadar

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Cikabayan-University Farm IPB, Darmaga Bogor. Areal penelitian bertopografi datar dengan elevasi 250 m dpl dan curah

Lebih terperinci

MENGENAL LEBIH DEKAT PENYAKIT LAYU BEKTERI Ralstonia solanacearum PADA TEMBAKAU

MENGENAL LEBIH DEKAT PENYAKIT LAYU BEKTERI Ralstonia solanacearum PADA TEMBAKAU PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO DINAS PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN JL. RAYA DRINGU 81 TELPON 0335-420517 PROBOLINGGO 67271 MENGENAL LEBIH DEKAT PENYAKIT LAYU BEKTERI Ralstonia solanacearum PADA TEMBAKAU Oleh

Lebih terperinci

TUGAS KARYA ILMIAH BISNIS KOPI. NAMA: PIPIT RAFNUR SASKORO NIM : Kelas : 11.S1.SI

TUGAS KARYA ILMIAH BISNIS KOPI. NAMA: PIPIT RAFNUR SASKORO NIM : Kelas : 11.S1.SI TUGAS KARYA ILMIAH BISNIS KOPI NAMA: PIPIT RAFNUR SASKORO NIM : 11.12.6119 Kelas : 11.S1.SI 1. PENDAHULUAN Tanaman Kopi merupakan tanaman yang sangat familiar di lahan pekarangan penduduk pedesaan di Indonesia

Lebih terperinci

PENYAKIT TANAMAN TEMBAKAU VIRGINIA

PENYAKIT TANAMAN TEMBAKAU VIRGINIA PENYAKIT TANAMAN TEMBAKAU VIRGINIA Nurul Hidayah dan Supriyono *) PENDAHULUAN Penyakit tanaman merupakan salah satu faktor pembatas dalam budi daya tanaman, termasuk tembakau virginia. Berbagai penyakit

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2011 sampai dengan panen sekitar

Lebih terperinci

PENGENDALIAN TANAMAN TERPADU KEDELAI

PENGENDALIAN TANAMAN TERPADU KEDELAI PENGENDALIAN TANAMAN TERPADU KEDELAI PTT menerapkan komponen teknologi dasar dan pilihan. Bergantung kondisi daerah setempat, komponen teknologi pilihan dapat digunakan sebagai komponen teknologi : Varietas

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Semangka merupakan salah satu buah yang sangat digemari masyarakat Indonesia karena rasanya yang manis, renyah dan kandungan airnya yang banyak.

Lebih terperinci

UPAYA PEMULIHAN TANAH UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN BAHAN TANAM NILAM DI KABUPATEN MALANG. Eko Purdyaningsih, SP PBT Ahli Muda

UPAYA PEMULIHAN TANAH UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN BAHAN TANAM NILAM DI KABUPATEN MALANG. Eko Purdyaningsih, SP PBT Ahli Muda UPAYA PEMULIHAN TANAH UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN BAHAN TANAM NILAM DI KABUPATEN MALANG Oleh : Eko Purdyaningsih, SP PBT Ahli Muda A. PENDAHULUAN Tanaman nilam merupakan kelompok tanaman penghasil

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN SERANGAN PENYAKIT CACAR DAUN CENGKEH (Phyllosticta sp.) PADA TANAMAN CENGKEH TRIWULAN II TAHUN 2013 WILAYAH KERJA BBPPTP SURABAYA

PERKEMBANGAN SERANGAN PENYAKIT CACAR DAUN CENGKEH (Phyllosticta sp.) PADA TANAMAN CENGKEH TRIWULAN II TAHUN 2013 WILAYAH KERJA BBPPTP SURABAYA PERKEMBANGAN SERANGAN PENYAKIT CACAR DAUN CENGKEH (Phyllosticta sp.) PADA TANAMAN CENGKEH TRIWULAN II TAHUN 2013 WILAYAH KERJA BBPPTP SURABAYA Oleh : Amini Kanthi Rahayu, SP 1 dan Effendi Wibowo, SP 2

Lebih terperinci

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan September November 2016.

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan September November 2016. III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2016 - November 2016. Tempat penelitian adalah Lahan Percoban Fakulas Pertanian Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semangka (Citrullus Vulgaris Schard) merupakan salah satu buah yang sangat digemari masyarakat Indonesia karena rasanya yang manis, renyah dan kandungan airnya yang

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung, III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar lampung. Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2011 sampai

Lebih terperinci

PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (OPT) PADA BUDIDAYA CABAI MERAH, TOMAT, DAN MENTIMUN

PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (OPT) PADA BUDIDAYA CABAI MERAH, TOMAT, DAN MENTIMUN PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (OPT) PADA BUDIDAYA CABAI MERAH, TOMAT, DAN MENTIMUN Pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) atau hama dan penyakit berdasarkan konsepsi Pengendalian

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta. III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Greenhouse dan Lahan Percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta. Penelitian ini

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate, III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

Lebih terperinci

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung. I. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung. Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2010 sampai dengan panen sekitar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN II. KULTUR TEKNIS PERSIAPAN TANAM

I. PENDAHULUAN II. KULTUR TEKNIS PERSIAPAN TANAM I. PENDAHULUAN Tomat merupakan satu dari sayuran yang paling banyak dibudidayakan di dunia. Sebagai sayuran buah, tomat merupakan sumber vitamin A dan C. Tomat tumbuh baik pada temperatur 20-27 C, pembentukan

Lebih terperinci

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA UNSUR HARA MAKRO UTAMA N P K NITROGEN Phosfat Kalium UNSUR HARA MAKRO SEKUNDER Ca Mg S Kalsium Magnesium Sulfur UNSUR

Lebih terperinci

Hama Patogen Gulma (tumbuhan pengganggu)

Hama Patogen Gulma (tumbuhan pengganggu) KOMPONEN OPT Hama adalah binatang yang merusak tanaman sehingga mengakibatkan kerugian secara ekonomi. Patogen adalah jasad renik (mikroorganisme) yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman Gulma (tumbuhan

Lebih terperinci