BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian & Definisi Operasional Definisi Operasional Komunikasi Interpersonal

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian & Definisi Operasional Definisi Operasional Komunikasi Interpersonal"

Transkripsi

1 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis Variabel Penelitian & Definisi Operasional Definisi Operasional Komunikasi Interpersonal Menurut Devito (dalam Abriyoso, 2012), komunikasi interpersonal sebagai proses penyampaian berita yang dilakukan seseorang dan diterimanya berita tersebut oleh orang lain atau kelompok kecil dari orang-orang, dengan satu akibat dan umpan balik yang segera. Komunikasi interpersonal merupakan suatu proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain, artinya pertukaran pesan atau informasi yang bermakna di antara orang yang berkomunikasi dapat terjalin. Selain itu informasi atau pesan yang diterima dapat dipahami oleh kedua pihak. Menurut DeVito (dalam Abriyoso, 2012) komunikasi interpersonal yang efektif memiliki 5 aspek sebagai berikut: 1. Keterbukaan (Opennes) Sikap terbuka (open mindedness) memiliki pengaruh besar dalam menumbuhkan komunikasi interpersonal yang efektif. Untuk menunjukkan kualitas keterbukaan dari komunikasi interpersonal ini terdapat dua aspek, yakni aspek keinginan untuk terbuka bagi setiap individu yang berinteraksi dengan orang lain, dan keinginan untuk menanggapi secara jujur semua stimuli yang datang kepadanya. Keterbukaan juga berarti adanya kemauan untuk membuka diri pada halhal tertentu, agar anak mampu mengetahui pendapat, gagasan, atau 33

2 34 pikiran orang tua sehingga komunikasi mudah dilakukan, serta kemauan untuk anak menanggapi secara jujur dan terus terang terhadap apa yang disampaikannya. 2. Sikap Positif (Positiveness) Sikap positif atau faktor percaya ini merupakan bagian yang penting. Bila seseorang mempunyai perasaan bahwa dirinya tidak akan dirugikan, tidak akan dikhianati, maka orang itu pasti akan lebih mudah membuka dirinya. Bagaimana orang tua dapat berperilaku positif seperti berpikir positif terhadap dirinya sebagai orang tua maupun terhadap anaknya sendiri. Sikap positif maksudnya adalah bagaimana orang tua dapat mempercayai anaknya unrtuk melakukan kegiatannya sendiri tanpa harus selalu diawasi serta selalu berupaya untuk mencontohkan perilakuperilaku positif pada anak. 3. Empati (Emphaty) Empati adalah kemampuan untuk memahami perasaan dan pikiran orang lain, kemampuan untuk melihat dunia dari sudut pandang orang lain atau kemampuan memproyeksikan diri kepada diri orang lain. Dengan kata lain, kemampuan menghayati perasaan orang lain atau merasakan apa yang dirasakan orang lain, baik secara emosional maupun intelektual. Dalam hal ini sikap empati adalah bagaimana dalam berkomunikasi seseorang dapat merasakan dan mengerti kondisi setiap anggota dalam keluarga, serta memahami kondisi psikis dalam setiap situasi. Empati merupakan salah satu faktor yang menumbuhkan sikap percaya pada orang lain.

3 35 4. Sikap Mendukung (Supportiveness) Sikap mendukung adalah adanya sikap saling mendukung antar orang tua dan anak dalam tujuan agar pesan keduanya dapat tersampaikan dengan baik. Dalam hal ini, maksudnya adalah dalam berkomunikasi seseorang dapat menunjukkan sikap menyanggupi untuk mendengar perkataan setiap anggota keluarga yang sedang berbicara. Mampu memberikan masukan dan saran yang membangun, serta fokus dalam memperhatikan pembicaraan yang sedang terjadi. 5. Kesetaraan / Kesamaan (Equality) Komunikasi interpersonal akan lebih efektif jika orang-orang yang berkomunikasi di dalam suasana kesamaan. Kesamaan tersebut diantaranya adalah kesamaan-kesamaan kepribadian ataupun kedudukan antara pembicara dan pendengar. Komunikasi interpersonal akan lebih efektif bila suasananya setara. Artinya, harus ada sesuatu untuk saling disumbangkan antara kedua belah pihak (Devito, 1997) Definisi Operasional Kepercayaan Diri Lauster (dalam Hervita, 2005) menyatakan bahwa kepercayaan diri ialah suatu sikap atau perasaan yakin akan kemampuan diri sendiri, sehingga orang yang bersangkutan tidak cemas dalam bertindak, merasa bebas, tidak malu dan mampu bertanggung jawab atas apa yang diperbuat. Kepercayaan diri adalah suatu keyakinan yang dimiliki individu untuk mengembangkan penilaian positif terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapi. Selain itu menerima segala kelebihan dan kekurangan yang

4 36 dimiliki sehingga dapat mengaktualisasikan diri terhadap lingkungan yang dihadapinya. Menurut Lauster (1997), kepercayaan diri memiliki 5 aspek yang dinyatakan sebagai berikut: 1. Keyakinan akan kemampuan diri yaitu sikap positif seseorang tentang dirinya bahwa dia mengerti sungguh-sungguh akan apa yang dilakukannya. 2. Optimis yaitu sikap positif seseorang yang selalu berpandangan baik dalam menghadapi segala hal tentang diri, harapan dan kemampuan. 3. Obyektif yaitu orang yang percaya diri memandang permasalahan atau segala sesuatu sesuai dengan kebenaran semestinya, bukan menurut kebenaran pribadi atau menurut dirinya sendiri. 4. Bertanggung jawab yaitu kesediaan seseorang untuk menanggung segala sesuatu yang telah menjadi konsekuensinya. 5. Rasional dan realistis yaitu analisa terhadap suatu masalah, suatu hal, sesuatu kejadian dengan menggunakan pemikiran yang diterima oleh akal dan sesuai dengan kenyataan Hipotesis Agar kegiatan penelitian tetap terarah secara jelas sesuai dengan tujuan penelitian, maka dapatlah dirumuskan beberapa hipotesis sebagai berikut: H0: Tidak ada hubungan antara persepsi komunikasi interpersonal remaja dalam keluarga dengan kepercayaan diri remaja. H1: Ada hubungan antara antara persepsi komunikasi interpersonal remaja dalam keluarga dengan kepercayaan diri remaja.

5 Subyek Penelitian & Teknik Sampling Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara persepsi komunikasi interpersonal remaja dalam keluarga dengan kepercayaan diri remaja. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja berusia tahun yang merupakan siswa SMA yang berada dalam tahap usia remaja pertengahan. Peneliti memilih tahap usia ini, karena sesuai dengan fenomena yang terjadi pada siswa-siswa SMA dimana pada tahap ini para remaja mengalami kematangan tingkah laku, dan membuat keputusankeputusan yang berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah banyaknya remaja siswa SMA usia tahun yang berada di daerah Jakarta Barat. Sampel yang diambil untuk penelitian ini merupakan sampel yang mempunyai karakeristik utama sebagai berikut: 1. Remaja berusia tahun (masa remaja pertengahan) 2. Remaja tergolong siswa SMA kelas Remaja yang tinggal dan hidup bersama orangtua 4. Remaja laki-laki dan perempuan Teknik Sampling Teknik sampling merupakan cara menentukan sampel dan pengambilan sampel. Dalam penelitian ini metode sampling yang digunakan peneliti adalah nonprobability sampling, dimana bagian dari teknik nonprobability sampling yang digunakan yaitu purposive sampling. Teknik purposive sampling digunakan peneliti karena sampel dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu. Dimana dalam pemilihan

6 38 sampel, dilakukan dengan memilih benar-benar orang yang sesuai dengan kriteria penelitian. 3.3 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti bermaksud untuk meneliti apakah ada hubungan antara persepsi komunikasi interpersonal remaja dalam keluarga dengan kepercayaan diri remaja. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini menggunakan kategori penelitian korelasional. Desain penelitian dengan metode kuantitatif adalah sebuah metode yang datanya dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka. Desain ini sangat spesifik karena dirancang untuk mengetahui objek tertentu, dibuat berdasarkan data dari hasil pengukuran, berdasarkan variabel penelitian yang ada. Menurut Sukadji (2000), penelitian korelasional merupakan pengumpulan data untuk menentukan apakah ada hubungan antara dua atau lebih variabel kuantitatif. Hubungan ini dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Bila ada korelasi antara dua variabel, berarti skor pada satu pengukuran berasosiasi dengan skor dalam pengukuran lainnya. Makin tinggi korelasi antara dua variabel, makin akurat prediksi berdasarkan hubungan kedua variabel tersebut. 3.4 Alat Ukur Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner atau angket sebagai metode pengambilan data. Peneliti menggunakan dua kuesioner yaitu kuesioner untuk komunikasi interpersonal dan kuesioner untuk mengukur kepercayaan diri. Dalam penelitian ini juga, peneliti memberikan kuesioner dengan menggunakan skala likert yang memiliki alternatif jawaban menjadi 4 respon yaitu: STS: Sangat Tidak Setuju, TS: Tidak Setuju, S: Setuju, dan SS: Sangat Setuju. Selain itu, terdiri

7 39 juga dari pernyataan yang favorable (mendukung) dan unfavorable (tidak mendukung). Pernyataan favorable adalah pernyataan yang berisi hal-hal positif mengenai obyek sikap atau pernyataan yang bersifat mendukung terhadap obyek sikap yang hendak diungkap. Sebaliknya pernyataan unfavorable adalah pernyataan yang berisi hal-hal yang negatif mengenai obyek sikap atau yang tidak mendukung terhadap obyek sikap yang hendak diungkap. Dibawah ini terdapat tabel yang menunjukkan besarnya skor dari setiap item pernyataan yang dipilih. Tabel 3.1 Skor Skala Likert Jawaban Skor Favorable Skor Unfavorable Sangat Setuju (SS) 4 1 Setuju (S) 3 2 Tidak Setuju (TS) 2 3 Sangat Tidak Setuju (STS) Alat Ukur Alat Ukur Komunikasi Interpersonal Peneliti membuat sendiri alat ukur mengenai komunikasi interpersonal. Peneliti menggunakan teori dari Devito dan mengambil aspekaspek dari komunikasi interpersonal sebagai domain yang digunakan. Domain dari komunikasi interpersonal terdiri dari 5 bagian yaitu: keterbukaan, sikap positif, empati, sikap mendukung dan kesetaraan. Dari kelima domain tersebut, diturunkan menjadi masing-masing 3 indikator dari setiap domain. Kemudian dari indikator-indikator yang telah ada, dibuatlah beberapa item dalam setiap indikator yang terdiri dari pernyataan yang favorable (mendukung) dan unfavorable (tidak mendukung).

8 40 Tabel 3.2 Blue Print Persepsi Komunikasi Interpersonal (Pilot Study) No. Aspek/Dimensi Indikator Item Jumlah Favorable Unfavorable 1. Keterbukaan Kemauan untuk membuka diri dalam berkomunikasi 1, , 40. Bersikap jujur dalam berkomunikasi 2, , Memiliki kedekatan dan kenyamanan dengan anggota keluarga dalam berkomunikasi 3, , Sikap Positif Mampu bersikap baik dalam menanggapi / merespon 34, 59. 4, 19, 48. Saling memahami dan mendengarkan satu dengan yang lain 20, 35, 47. 5, Menunjukkan sikap saling percaya dalam berkomunikasi 21, 46. 6, Empati Memahami sikap dan perilaku anggota keluarga 7, 43, , 57. Mampu merasakan kondisi dan situasi yang terjadi 8, 44, , Mengerti arah pembicaraan 24, 55. 9, Sikap Mendukung Menunjukkan sikap menyanggupi untuk mendengarkan 10, 31, , 65. Mampu memberikan saran yang membangun 26, , Fokus memperhatikan pembicaraan 27, , Kesetaraan / Kesamaan Adanya kedudukan yang sama dalam berkomunikasi 13, , 39, 67. Kesempatan dalam memberikan Pendapat 14, 50, , Pemahaman tentang pendapat personal 30, , 51. Sumber: Olahan Peneliti Jumlah Item 67 Setelah peneliti membuat dan menyusun kuesioner berdasarkan blue print diatas, maka peneliti melakukan pilot study dengan menyebarkan kuesioner pada responden yaitu remaja yang

9 41 merupakan siswa SMA. Dari hasil pilot study tersebut, ada 16 item yang harus terbuang/dihapus karena tidak memenuhi standar validitas yang digunakan. Selain itu, ada beberapa item yang harus direvisi kembali kalimatnya. Item yang direvisi yaitu item-item yang berkisar antara atau > 0.25 dan < 0.30 (lihat lampiran). Setelah menyisakan 51 item yang memenuhi standar validitas, maka peneliti siap untuk melakukan field study. Reliabilitas dari alat ukur ini sudah baik yaitu 0.933, namun masih ada beberapa item yang kalimatnya harus direvisi. Dibawah ini terdapat tabel komunikasi interpersonal yang menunjukkan item-item yang tersisa, setelah dilakukan pilot study. Item-item tersebut yang akan digunakan peneliti untuk pengambilan data.

10 42 Tabel 3.3 Blue Print Persepsi Komunikasi Interpersonal (Field Study) No. Aspek/Dimensi Indikator Item Jumlah Favorable Unfavorable 1. Keterbukaan Kemauan untuk membuka diri dalam berkomunikasi 1, , 32. Bersikap jujur dalam berkomunikasi 2 9 Memiliki kedekatan dan kenyamanan dengan anggota keluarga dalam berkomunikasi 3, , Sikap Positif Mampu bersikap baik dalam menanggapi / merespon 27, , 36. Saling memahami dan mendengarkan satu dengan yang lain 16, Menunjukkan sikap saling percaya dalam berkomunikasi 17 4, Empati Memahami sikap dan perilaku anggota keluarga 5, 34, Mampu merasakan kondisi dan situasi yang terjadi Mengerti arah pembicaraan 19, 42. 6, Sikap Mendukung Menunjukkan sikap menyanggupi untuk mendengarkan 7, 24, , 50. Mampu memberikan saran yang membangun 25 8, Fokus memperhatikan pembicaraan 9, Kesetaraan / Kesamaan Adanya kedudukan yang sama dalam berkomunikasi 10, , 31. Kesempatan dalam memberikan Pendapat 11, 38, Pemahaman tentang pendapat personal 22, , 39. Sumber: Olahan Peneliti Jumlah Item 51

11 Alat Ukur Kepercayaan Diri Peneliti membuat sendiri alat ukur mengenai kepercayaan diri. Alat ukur yang dibuat, menggunakan aspek-aspek kepercayaan diri yang berasal dari teori Lauster. Domain dari kepercayaan diri ada 5 bagian yaitu: keyakinan akan kemampuan diri, optimis, obyektif, bertanggung jawab, serta rasional dan realistis. Dari kelima domain tersebut, kemudian diturunkan menjadi masing-masing 2 indikator dari setiap domain. Kemudian dari indikator-indikator yang ada, dibuatlah item-item yang terdiri dari pernyataan yang favorable (mendukung) dan unfavorable (tidak mendukung).

12 44 Tabel 3.4 Blue Print Kepercayaan Diri (Pilot Study) No. Aspek/Dimensi Indikator Item Jumlah Favorable Unfavorable 1. Keyakinan akan kemampuan diri Yakin mampu dalam melakukan dan mengerjakan segala sesuatu 1, , 24, Tidak bergantung dengan orang lain 2, 16, , Optimis Mau terus berusaha dan bersemangat dalam melakukan segala sesuatu 3, 28, , Tidak mudah dipengaruhi oleh orang lain 12, 27, 42. 4, 34, Obyektif Yakin terhadap keputusan yang telah diambil dan sesuai dengan kemampuan 17, 22, 48. 5, Tidak memihak 6, 36, , 21, Bertanggung Jawab Menyelesaikan semua yang menjadi tugas dan kewajiban 7, 13, 37, , Bersedia menanggung konsekuensi 8, 25, , Rasional & Realistis Melihat dan menerima segala sesuatu sesuai dengan kenyataan 19, 46. 9, 30, Mampu menganalisa suatu masalah sesuai dengan kenyataan 10, 29, , 45. Jumlah Item 53 Sumber: Olahan Peneliti Setelah peneliti membuat dan menyusun kuesioner berdasarkan blue print diatas, maka peneliti melakukan pilot study dengan menyebarkan kuesioner pada responden yaitu remaja yang merupakan siswa SMA. Dari hasil pilot study tersebut, ada 20 item yang harus terbuang/dihapus karena tidak memenuhi standar validitas yang digunakan. Selain itu, ada beberapa item yang harus direvisi kembali kalimatnya. Item yang direvisi yaitu item

13 item yang berkisar antara atau > 0.25 dan < 0.30 (lihat lampiran). Setelah menyisakan 33 item yang memenuhi standar validitas, maka peneliti siap untuk melakukan field study. Reliabilitas dari alat ukur ini sudah baik yaitu 0.886, namun masih ada beberapa item yang kalimatnya harus direvisi. Dibawah ini terdapat tabel hasil pilot study, yang menunjukkan bahwa item-item yang tersisa untuk digunakan dalam pengambilan data sebagai berikut; Tabel 3.5 Blue Print Kepercayaan Diri (Field Study) No. Aspek/Dimensi Indikator Item Jumlah Favorable Unfavorable 1. Keyakinan akan kemampuan diri Yakin mampu dalam melakukan dan mengerjakan segala sesuatu 1, Tidak bergantung dengan orang lain Optimis Mau terus berusaha dan bersemangat dalam melakukan segala sesuatu 2, 19. 7, Tidak mudah dipengaruhi oleh orang lain 8, 17, 25. 3, 20, Obyektif Yakin terhadap keputusan yang telah diambil dan sesuai dengan kemampuan 10, 13, 29. 4, Tidak memihak Bertanggung Jawab Menyelesaikan semua yang menjadi tugas dan kewajiban 5, , Bersedia menanggung konsekuensi 15, Rasional & Realistis Melihat dan menerima segala sesuatu sesuai dengan kenyataan 11, Mampu menganalisa suatu masalah sesuai dengan kenyataan 27 Jumlah Item 33 Sumber: Olahan Peneliti 45

14 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Validitas Alat Ukur Peneliti menggunakan teknik uji validitas dalam penelitian ini yaitu content validity, karena peneliti ingin melihat apakah suatu alat ukur mengukur sejauh mana sampel yang representatif dari domain yang diukur. Dalam penelitian ini juga, validitas ini dipertimbangkan melalui expert judgement yaitu dosen pembimbing dan dosen lainnya yaitu dosen psikologi faal dan psikologi perkembangan. Selain itu juga dilakukan uji face validity, yaitu dengan uji keterbacaan pada 59 remaja siswa yang mengikuti pilot study sebagai responden pertama. Pengujian pada butir item menggunakan metode korelasi Pearson. Metode ini dilakukan dengan terlebih dahulu mencari korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur dengan skor yang merupakan jumlah skor tiap butir. Model pengujian dengan pendekatan corrected item-total correlation digunakan untuk menguji validitas internal setiap item pernyataan kuesioner yang disusun dalam bentuk skala. Untuk dapat menentukan apakah sebuah item dinyatakan valid atau tidak, maka para ahli menetapkan standar atau patokan besaran koefisien corrected item-total correlation sebesar 0.25 atau 0.30 sebagai batas minimal valid tidaknya sebuah item. Artinya, sama atau lebih besar dari 0.25 atau 0.30 mengindikasikan item tersebut memiliki validitas yang memadai (Kusnendi, 2008:96) Reliabilitas Alat Ukur Reliabilitas digunakan untuk melihat konsistensi skor yang diperoleh sama, apabila diadakan pengujian dua kali atau lebih terhadap gejala yang

15 sama dan menggunakan alat ukur yang sama akan menghasilkan aspek yang diukur pada subjek tidak berubah/tetap. Peneliti menguji dengan menggunakan skala reliabilitas Alpha Cronbach yang merupakan teknik yang digunakan untuk menguji konsistensi internal dari item-item dengan kemungkinan jawaban yang berbeda-beda. Santoso (dalam Gumilar, 2007:24), menjelaskan bahwa reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach s Alpha > Semakin nilai alphanya mendekati satu, maka data nilai reliabilitasnya semakin terpercaya. Koefisien reliabilitas yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini, yaitu menggunakan nilai klasifikasi koefisien reliabilitas dari Guilford (1978). Di bawah ini terdapat tabel klasifikasi koesfisien reliabilitas: Tabel 3.6 Nilai Reliabilitas Guilford Nilai Keterangan Nilai reliabilitas sangat rendah Nilai reliabilitas rendah Nilai reliabilitas sedang Nilai reliabilitas tinggi Nilai reliabilitas sangat tinggi Sumber: Olahan Peneliti berdasarkan Guilford, J.P (1978) Dibawah ini terdapat tabel hasil reliabilitas dari alat ukur komunikasi interpersonal dan kepercayaan diri. 47

16 Tabel 3.7 Hasil Reliabilitas Alat Ukur Komunikasi Interpersonal Cronbach's Alpha N of Items Sumber: Olahan Peneliti dari SPSS versi Setting Lokasi Penelitian Tabel 3.8 Hasil Reliabilitas Alat Ukur Kepercayaan Diri Cronbach's Alpha N of Items Sumber: Olahan Peneliti dari SPSS versi 21.0 Lokasi penelitian dilakukan di sekolah SMA baik SMA Negeri maupun SMA Swasta yang berada di Jakarta Barat. Peneliti mempersiapkan kuesioner yang diberikan kepada remaja yang bersangkutan, dan kemudian menjelaskan tujuan melakukan penelitian serta memberikan petunjuk cara pengadministrasian pengisian kuesioner kepada semua remaja yang merupakan siswa SMA. 3.5 Prosedur Persiapan Penelitian Pada tahap awal membuat penelitian, peneliti melihat dan mengumpulkan fenomena yang terjadi. Kemudian dari fenomena tersebut peneliti menemukan hal yang menarik untuk dilakukan suatu penelitian. Hal yang menarik dari fenomena tersebut peneliti hubungkan dengan topik penelitian yang sudah sejak awal membuat peneliti tertarik tentang hal tersebut. Setelah mendapatkan ide, peneliti melakukan survei awal dengan metode wawancara pada beberapa siswa SMA untuk menggali hal-hal atau fakta-fakta yang mendukung dalam masalah penelitian.

17 49 Setelah itu, peneliti mulai mencari teori-teori yang mendukung, berhubungan dan sesuai dengan topik dan variabel yang akan diteliti. Semua teori yang digunakan, peneliti dapatkan melalui jurnal, buku, dan berbagai literatur dari internet. Selain itu juga, peneliti membaca dari skripsi sebelumnya. Selanjutnya setelah melakukan tahapan-tahapan tersebut, peneliti mulai merancang metode penelitian yang akan menguraikan diantaranya; mengenai populasi dan sampel, metode pengambilan sampel, desain penelitian, definisi operasional variabel penelitian, instrumen penelitian dan teknik pengolahan data. Setelah mempersiapkan semua tahapan itu, peneliti melakukan pilot study terlebih dahulu untuk menguji alat ukur yang telah dibuat oleh peneliti dengan melihat validitas dan reliabilitas dari alat ukur tersebut apakah sudah sesuai dengan standar yang digunakan. Peneliti mendapatkan 59 siswa untuk dijadikan sampel, namun dari 59 siswa tersebut hanya 49 siswa yang memenuhi syarat/kriteria dan 10 siswa tidak memenuhi syarat/kriteria yang peneliti inginkan. Bersamaan dengan dilakukannnya pilot study, peneliti melakukan uji keterbacaan pada 59 responden tersebut. Dari hasil pilot study ada sebanyak 16 item yang terbuang dari alat ukur persepsi komunikasi interpersonal dan 20 item dari alat ukur kepercayaan diri. Atas masukan dari expert judgement, peneliti melakukan revisi pada beberapa item yang masih bisa untuk direvisi kembali kalimatnya sesuai dengan teori yang peneliti dapatkan dan gunakan. Setelah mendapatkan hasil validitas dan reliabilitas yang baik (lihat lampiran) dari alat ukur yang peneliti buat, maka selanjutnya peneliti menggunakan alat ukur tersebut untuk melakukan field study.

18 Pelaksanaan Penelitian Pada saat melakukan penyebaran kuesioner kepada para responden, langkah - langkah yang dilakukan peneliti sebagai berikut: 1. Peneliti melakukan pencarian/screening awal, SMA mana saja yang ada di Jakarta yang akan dijadikan sampel penelitian. 2. Peneliti mendapatkan data sekolah SMA Negeri dari situs ( dan SMA Swasta dari situs ( 3. Peneliti kemudian menentukan dan menetapkan sekolah mana yang akan dijadikan sampel penelitian. Alasan peneliti memilih sekolah-sekolah tersebut, karena berada di daerah Jakarta Barat yang merupakan daerah yang telah peneliti tentukan untuk dijadikan tempat penelitian dan juga karena memiliki kualitas yang bagus. 4. Peneliti kemudian melakukan pengambilan sampel di sekolah-sekolah yang telah ditentukan oleh peneliti. 5. Peneliti meminta izin terlebih dahulu kepada pihak sekolah yang bersangkutan untuk dapat melakukan penyebaran kuesioner dan pengambilan data guna kepentingan penelitian tugas akhir peneliti. 6. Setelah mendapatkan izin dari pihak sekolah, peneliti kemudian menyebarkan kuesioner kepada siswa/siswi di sekolah yang peneliti datangi. Peneliti juga menjelaskan maksud dari kuesioner tersebut sebagai bagian dari penelitian tugas akhir peneliti serta memberitahukan kepada mereka bahwa kuesioner yang dibagikan kepada semua responden akan dijaga kerahasiaannya.

19 51 7. Ketika semua responden sudah menyetujui untuk melakukan pengisian kuesioner, peneliti mulai membagikan kuesioner kepada setiap responden yang ada. 8. Setelah semua partisipan selesai mengisi kuesioner, peneliti mengumpulkan kembali kuesioner dan memberikan reward berupa pulpen kepada semua responden, serta tidak lupa peneliti sampaikan ucapan terima kasih kepada semua responden yang sudah bersedia mengisi kuesioner tersebut. 9. Setelah selesai melakukan pengambilan data, peneliti juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak sekolah yang sudah mengijinkan peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut. 10. Setelah semua data dari responden sudah terkumpul, maka peneliti melakukan perhitungan analisis item, validitas dan reliabilitas Teknik Pengolahan Data Dalam penelitian ini peneliti mengambil data sebanyak 264 reseponden dari beberapa sekolah. Dari 264 responden, ada 11 responden yang datanya tidak dapat digunakan karena tidak memenuhi syarat/kriteria yang peneliti inginkan. Jadi, jumlah responden yang datanya sesuai dengan kriteria dan dapat digunakan hanya sebanyak 253 responden. Teknik pengolahan data yang digunakan oleh peneliti adalah teknik pengolahan data statistik dengan melakukan uji koefisien korelasi metode Product Moment Pearson, yang cocok bila kedua variabel yang dikorelasikan dinyatakan dalam data rasio atau interval (Sukadji, 2000). Dalam penelitian ini juga, peneliti melakukan pengolahan data dengan menggunakan Microsoft Excel 2007 dan Statistical Package for Social Sciences

20 52 (SPSS) versi 21.0 untuk menganalisa setiap item dan melihat bagaimana hasil dari data yang peneliti dapatkan. Pengujian normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan one sample Kolmogorov Smirnov dengan bantuan software SPSS. Apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0.05 maka dapat diindikasikan bahwa data yang dihasilkan berdistribusi normal. Namun, apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 0.05 maka dapat diindikasikan bahwa data yang diperoleh tidak berdistribusi normal.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable BAB 3 METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable penelitian, definisi operasional variable penelitian, populasi dan sampel, metode pengambilan sampel, desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y) BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Korelasi (hubungan) dalam penelitian ini, digunakan untuk melihat hubungan antar variabel yang digunakan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL REMAJA DALAM KELUARGA DENGAN KEPERCAYAAN DIRI REMAJA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL REMAJA DALAM KELUARGA DENGAN KEPERCAYAAN DIRI REMAJA HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL REMAJA DALAM KELUARGA DENGAN KEPERCAYAAN DIRI REMAJA Lidya Fransiska Rondonuwu Universitas Binus, Jl. Kemanggisan Ilir III No. 45, Kemanggisan-Palmerah,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang digunakan. Akan dipaparkan secara singkat variabel penelitian, definisi operasional dari variabel, karakterisitik

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel penelitian & hipotesis 3.1.1 Definisi operasional variabel penelitian Variabel penelitian menurut Hatch dan Farhady (dalam Iskandar, 2013) adalah atribut dari objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Untuk dapat meneliti konsep empirik, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Menurut Arikunto (2006), variabel adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang lokasi dan subjek populasi / sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung. 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung. 2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini merupakan anggota

Lebih terperinci

Bab 3 Desain Penelitian

Bab 3 Desain Penelitian Bab 3 Desain Penelitian Bab ini akan menjabarkan variabel penelitian (definisi operasional dan hipotesis), responden penelitian, desain penelitian, alat ukur penelitian, dan prosedur penelitian. 3.1 Variabel

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel) dan Variabel Terikat (Dependent Variabel). Variabel bebas dalam

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel) dan Variabel Terikat (Dependent Variabel). Variabel bebas dalam BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ini melibatkan dua variabel yaitu Variabel bebas (Independent Variabel) dan Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kota Bandung, karena menurut data dari Pengadilan Tinggi tahun 2010, Bandung menempati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. yaitu sebuah metode yang datanya dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka (Sugiyono, 2009). Desain ini sangat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara atau jalan yang di tempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, memiliki langkah-langkah yang sistematis. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang asuransi jiwa, yaitu PT. Prudential Life Assurance (Prudential

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini, selanjutnya peneliti akan memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian. Pada bab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya kepemimpinan partisipatif dan Work

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, yang suatu penelitian dituntut menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Ciri-ciri sebuah penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif. Metode yang digunakan adalah multikorelasional yakni menghubungkan dua variabel konsep diri dan kinerja,

Lebih terperinci

Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan

Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 10 sebanyak 107 orang di SMAN 1 CiracapKabupatenSukabumi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian yang Digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian yang Digunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Creswell ( dalam Alsa, 2003, h. 13) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang digunakan Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode yang menekankan analisisnya pada datadata numerical (angka)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Populasi, Sampel dan Metodologi Pengambilan Sampel Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN Populasi, Sampel dan Metodologi Pengambilan Sampel Penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Metodologi Pengambilan Sampel Penelitian 3.1.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah sejumlah individu yang paling sedikit memiliki sifat yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian Di dalam penelitian ini terdapat dua variabel, namun dikarenakan penelitian ini bukan bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variable yang digunakan dalam penelitian ini. Variable-variable

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variable yang digunakan dalam penelitian ini. Variable-variable 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini, korelasi (hubungan) digunakan untuk melihat hubungan antar variable yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. serta menguji hipotesis penelitian. Pada bagian pertama akan dijelaskan mengenai

BAB III METODE PENELITIAN. serta menguji hipotesis penelitian. Pada bagian pertama akan dijelaskan mengenai BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas metode yang digunakan dalam menjawab permasalahan serta menguji hipotesis penelitian. Pada bagian pertama akan dijelaskan mengenai pendekatan penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Pendekatan pendekatan kuantitatif menekankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1. Variabel Menurut Sugiyono (2011), variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Survei (metode survei). Kasiram (2008) dalam bukunya Metodologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan di uraikan tentang tipe penelitian, identifikasi variabel penelitian, defenisi operasional variabel penelitian, populasi dan teknik pengambilan sampel, metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan data hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan diolah dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan diolah dengan metode 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Pendidikan Indonesia, yang beralamat di Jalan Setiabudhi No. 229 Bandung, Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 54 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dimana penelitian yang bekerja dengan angka, yang datanya berwujud bilangan (skor atau nilai, beringkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan, Jalan Hariang Banga Nomor 2 Tamansari Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara komunikasi interpersonal anak-orangtua (X) dengan manajemen konflik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara komunikasi interpersonal anak-orangtua (X) dengan manajemen konflik 9 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara komunikasi interpersonal anak-orangtua (X) dengan manajemen konflik pada remaja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional kuantitatif. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. angka yang diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. angka yang diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitaif, maka proses penelitian banyak menggunakan angka mulai dari pengumpulan, penafsiran, dan penyajian hasil. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Karena dalam pengolahan data peneliti menggunakan perhitungan statistik yang telah baku dan menampilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan perilaku

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN. Bab ini akan menjelaskan menggenai metode penelitian yang diigunakan dalam

Bab 3 METODE PENELITIAN. Bab ini akan menjelaskan menggenai metode penelitian yang diigunakan dalam Bab 3 METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan menggenai metode penelitian yang diigunakan dalam penelitian ini, termasuk hipotesis, definisi operasional variabel penelitian, serta validitas dan reliabilitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek Penelitian ini adalah sense of humor dan penyesuaian diri pada remaja

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek Penelitian ini adalah sense of humor dan penyesuaian diri pada remaja BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pertanyaan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.

Lebih terperinci

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89. BAB III METODE PENELITIAN Penelitian hubungan ketersediaan fasilitas perpustakaan dengan minat kunjung siswa ke perpustakaan ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Lokasi penelitian ini adalah SMP Negeri 2 Pabelan dusun Jembrak

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Bab ini memuat variabel penelitian, hipotesis, subjek penelitian, teknik

BAB 3 METODE PENELITIAN. Bab ini memuat variabel penelitian, hipotesis, subjek penelitian, teknik BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini memuat variabel penelitian, hipotesis, subjek penelitian, teknik sampling, desain penelitian, alat ukur penelitian dan prosedur penelitian. 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat). 62 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif korelasional dimana penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian yang ditujukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara sense of humor dengan work-life balance pada karyawan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi pada penelitian ini adalah di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. 2. Populasi Penelitian Populasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. mengumpulkan data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan

III. METODE PENELITIAN. mengumpulkan data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan 35 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang di gunakan untuk mengumpulkan data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, maka permasalahan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, maka permasalahan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Desain penelitian menggunakan metode kuantitatif yang dibuat ke dalam pendekatan penelitian korelasional, melalui pendekatan yang dilakukan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : Variabel Tergantung : Kematangan karir pada remaja Variabel Bebas : 1. Self-Esteem

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu proses pengambilan keputusan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan. signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan. signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 2004). 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan pada data-data numerical atau

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini,

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini, BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini, selanjutnya peneliti akan memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian. Pada bab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Arikunto (2010) menjelaskan bahwa penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menurut Usman (1996:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam penelitian ini, yang meliputi: desain penelitian, variabel penelitian, definisi konseptual dan operasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL DAN DEFENISI OPERASIONAL 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen (bebas) adalah Brand Image sedangkan variabel dependen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas mengenai metodologi penelitian yang digunakan antara lain, desain penelitian, populasi dan sampel dan definisi operasional dari variabel yang dijadikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pernyataan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini adalah cara-cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan dengan baik untuk mengadakan penelitian dan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode pengambilan sampel, metode

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah :

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah : BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian & Hipotesis Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah : 1. Variabel ( X ) : Kesepian (loneliness) 2. Variabel ( Y ) : Kesehjateraan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menekankan analisisnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, sedangkan jenis penelitiannya adalah penelitian korelasional. Menurut Kuncoro (2003) penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang dipelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self. regulation dengan motivasi belajar pada siswa-siswi SMA Permata

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self. regulation dengan motivasi belajar pada siswa-siswi SMA Permata BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self regulation dengan motivasi belajar pada siswa-siswi SMA Permata Indah. Jumlah seluruh subjek yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan BAB III METODE PENELITIAN Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan metode penelitian. Seperti yang sudah Penulis paparkan pada bab satu, metode penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu: 1. Variabel independen : body image 2. Variabel dependen : perilaku diet

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu: 1. Variabel independen : body image 2. Variabel dependen : perilaku diet BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik khusus yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan secara matang dalam rangka untuk mencapai tujuan penelitian, yaitu menemukan, mengembangkan atau mengkaji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat. 0 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODEOLOGI DAN PENELITIAN. hasil penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis

BAB III METODEOLOGI DAN PENELITIAN. hasil penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis BAB III METODEOLOGI DAN PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data dan pengambilan keputusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Laboratorium Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia. 2. Subjek Penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini, akan dibahas mengenai metodelogi penelitian yang meliputi Variabel Penelitian & Definisi Operasional, Subyek Penelitian & Tehnik Sampling, Desain Penelitian, Alat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Asumsi dari penelitian kuantitatif ialah fakta-fakta dari objek penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Asumsi dari penelitian kuantitatif ialah fakta-fakta dari objek penelitian 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, karena dalam penelitian ini lebih menekankan pada data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian yang bersifat kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi interpersonal dan keharmonisan keluarga. Untuk jenis penelitian kuantitatif ini, maka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang dipergunakan guna menjawab permasalahan yang diselidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah dijelaskan di atas, maka penelitian ini dapat diklasifikasikan ke dalam penelitian kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dan mengkorelasikan variabel tanpa melakukan treatmen selama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dan mengkorelasikan variabel tanpa melakukan treatmen selama BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif korelasional, di sini penulis hanya bermaksud untuk mengumpulkan data dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian (Usman, 1996: 16).

BAB III METODE PENELITIAN. peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian (Usman, 1996: 16). 46 BAB III METODE PENELITIAN Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam memperlajari peraturan-peraturan

Lebih terperinci