BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. badan lahir 3300 gram dan panjang badan 50 cm.
|
|
- Hengki Widjaja
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap Tanggal : 1 April 2014 Pukul : WIB a. Data Subyektif Bayi Ny. T berumur 3 hari, jenis kelamin perempuan dengan berat badan lahir 3300 gram dan panjang badan 50 cm. Orangtua bayi bersuku jawa dan berkebangsaan Indonesia tinggal satu rumah di Mendungan RT 02 RW 01 Pabelan, Kartasura, Sukoharjo. Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat gangguan hemolisis darah (ketidaksesuaian golongan Rh atau golongan darah ABO), kelainan fungsi hati, dan obstruksi saluran pencernaan. Bayi Ny. T lahir secara sectio caesaria atas indikasi riwayat sectio caesaria ibu pada anak pertama. b. Data Obyektif Pemeriksaan umum pada bayi setelah lahir normal yaitu nilai apgar score pada menit pertama 7, suhu bayi 36,3 o C, pernapasan 46 kali per menit, dan nadi 144 kali per menit. Pemeriksaan fisik pada bayi Ny. T terlihat ikterik pada daerah kepala, leher, badan, lengan dan kaki bagian bawah sampai jari tangan dan kaki bayi. Reflek morro, rooting, sucking, tonick neck, dan babynsky terlihat lemah. Hasil pengukuran 40
2 digilib.uns.ac.id 41 antropometri bayi normal, yaitu berat badan 3600 gram, panjang badan 50 cm, lingkar kepala 34 cm, lingkar dada 33 cm, dan LLA bayi 11,5 cm. Bayi Ny. T sudah BAK dan BAB dengan konsistensi semi padat warna kuning terang. 2. Interpretasi Data Dasar Tanggal : 1 April 2014 Pukul : WIB a. Diagnosa Kebidanan Bayi Ny. T umur 3 hari dengan ikterus neonatorum patologis derajat V Data Dasar : 1) Data Subyektif Ny. T mengatakan bayinya lahir pada tanggal 29 Maret 2014 pukul WIB dengan operasi sesar. Ny. T mengatakan bayinya malas minum, aktivitasnya lemah, dan seluruh tubuh berwarna kuning. 2) Data Objektif Keadaan bayi Ny. T sedang dengan tanda-tanda vital normal, yaitu suhu 36,3 o C, pernapasan 46 kali per menit, dan nadi 144 kali per menit. Hasil pengukuran antropometri bayi didapatkan berat badan bayi 3600 gram, panjang badan 50 cm, lingkar kepala 34 cm, dan lingkar dada 33 cm. Pada pemeriksaan fisik terdapat ikterik pada daerah kepala, leher, badan, lengan dan kaki bagian bawah sampai ekstremitas bayi. Reflek morro, rooting, sucking, tonic neck, dan
3 digilib.uns.ac.id 42 babynski pada bayi juga lemah. Pemeriksaan laboratorium dilakukan setelah bayi lahir, dengan hasil : Tanggal : 29 Maret 2014 Pukul : WIB Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Laboratorium Darah Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal Haemoglobin 15,8 g/dl 14,9-23,7 Hematokrit 45 % Leukosit 28,9 ribu/ul 9,4-34,0 Trombosit 348 ribu/ul Eritrosit 4,39 juta/il 3,7-6,50 Gol. Darah ABO B Albumin 3.88 gr/dl 2,8 5,4 GDS 48 mg/dl Natrium 144 mmol/l Kalium 4,3 mmol/l 3,6-6,1 Kalsium ion 1,11 mmol/l 1,17-1,29 Sumber : Data Sekunder, Maret 2014 b. Masalah Bayi Ny. T terlihat lemah dan malas minum. Dasar : KU sedang dan reflek morro, rooting, sucking, tonicneck dan babynski lemah.
4 digilib.uns.ac.id 43 c. Kebutuhan 1) Pemberian ASI secara adekuat yaitu dengan disusui secara on demand oleh Ny. T 2) Observasi derajat ikterus pada kulit bayi 3. Identifikasi Diagnosa/Masalah Potensial Potensial terjadi kern ikterus Dasar : Inspeksi daerah kepala, leher, badan, lengan, dan kaki bagian bawah bayi sampai jari tangan dan kaki bayi berwarna kuning Antisipasi : perbaikan KU dengan pemberian ASI secara adekuat. 4. Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera a. Kolaborasi dengan Dokter Spesialis Anak untuk pemberian terapi berupa fototerapi b. Kolaborasi dengan petugas laboratorium untuk pemeriksaan kadar bilirubin direct, bilirubin indirect, dan bilirubin total 5. Perencanaan Asuhan Yang Menyeluruh Tanggal : 1 April 2014 Pukul : WIB 1. Informasikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga 2. Rawat tali pusat bayi 3. Beri kehangatan pada bayi 4. Kolaborasi dengan dokter Sp.A untuk pemberian terapi dan tindakan 5. Kolaborasi dengan petugas laboratorium untuk pemeriksaan kadar bilirubin 6. Berikan nutrisi yang adekuat pada bayi
5 digilib.uns.ac.id Jaga personal hygiene bayi 8. Dokumentasikan semua tindakan 6. Pelaksanaan Langsung Asuhan Dengan Efisien Dan Aman Tanggal : 1 April 2014 Pukul : WIB 1. Menginformasikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga, yaitu Ku : sedang Vs : HR : 144 kali / menit S : 36,3 C R : 46 kali / menit Bagian kepala, leher, badan, lengan dan kaki bawah, serta jari tangan dan kaki bayi bewarna kuning. Bayi sedang menderita ikterus yaitu seluruh tubuh bayi bewarna kuning, hal ini dapat sembuh jika mendapatkan perawatan dengan baik. 2. Merawat tali pusat bayi dengan mengganti kassa tali pusat yang kotor dengan kassa yang baru tanpa membubuhi apapun 3. Memberi kehangatan pada bayi dengan membedong bayi dan meletakkan bayi di dalam box bayi 4. Melakukan kolaborasi dengan dokter Sp.A untuk pemberian terapi, advice dokter yaitu : a. Cek kadar bilirubin b. Fototerapi 24 jam s/d 48 jam 5. Melakukan kolaborasi dengan petugas laboratorium untuk mengecek kadar bilirubin direct, indirect, dan total.
6 digilib.uns.ac.id Memberikan nutrisi yang adekuat pada bayi yaitu memberikan ASI/PASI secara on demand melalui sonde minimal 2 jam sekali. 7. Menjaga personal hygiene bayi dengan memakaikan diapers dan menggantinya bila BAB dan membersihkan area genitalia dengan kapas DTT. 8. Mendokumentasikan tindakan pada buku laporan dan RM bayi. 7. Evaluasi Tanggal: 1 April 2014 Pukul : WIB 1. Ibu dan keluarga telah mengetahui hasil pemeriksaan, yaitu keadaan umum bayi sedang dengan tanda-tanda vital normal, suhu 36,5 o C, nadi 138 kali per menit, dan pernapasan 48 kali per menit. Bayi terlihat kuning pada daerah kepala, leher, badan, lengan dan kaki bawah, serta jari tangan dan kaki. 2. Tali pusat bayi telah dibungkus dengan kassa steril. 3. Bayi hanya memakai diapers dan penutup mata, dan diletakkan dalam box bayi dengan terapi sinar. 4. Kolaborasi dengan dokter Sp. A telah dilakukan : Bayi sedang dalam perawatan fototerapi dari jam WIB 5. Kadar bilirubin bayi telah dicek dengan hasil : Tanggal : 1 April 2014 Pukul : WIB
7 digilib.uns.ac.id 46 Tabel 4.2 Hasil Pemeriksaan Laboratorium Kadar Bilirubin Kadar Bilirubin Nilai Rujukan Level Bilirubin direct 0,74 0 0,25 mg/dl High Bilirubin indirect 14,96 0 0,75 mg/dl High Bilirubin total 15, mg/dl High Sumber : Data Sekunder, April Bayi telah mendapatkan ASI/PASI secara on demand 7. Personal hygiene bayi terjaga dengan baik 8. Semua tindakan telah didokumentasikan pada buku laporan dan RM bayi 8. Catatan Perkembangan Catatan perkembangan pertama yaitu tanggal 2 April 2014, yaitu keadaan umum bayi Ny. T masih sedang, vital sign dalam batas normal yaitu nadi 136 kali/menit, pernapasan 44 kali/menit, suhu 36,3 o C, reflek rooting dan sucking baik, inspeksi muka, leher, lengan, dada, perut dan kaki bagian bawah ikterik. Bayi Ny. T umur 4 hari dengan ikterus neonatorum patologis derajat IV dalam perawatan hari ke-2. Tidak ada masalah dan diagnosis potensial yaitu kern ikterus tidak ditemukan pada bayi. Bayi telah mendapatkan ASI secara on demand dengan disusui oleh ibunya, tali pusat bayi telah terbungkus kassa steril, bayi telah mendapatkan fototerapi selama 17 jam yaitu dari pukul WIB tanggal 1 April 2014 sampai pukul WIB tanggal 2 April Bayi
8 digilib.uns.ac.id 47 diletakkan dalam box dibawah terapi sinar dengan memakai diapers dan penutup mata. Catatan perkembangan kedua yaitu tanggal 3 April 2014, keadaan umum baik, vital sign bayi pada pernapasan 52 kali/menit, nadi 145 kali/menit, suhu 36,4 o C. Reflek rooting dan sucking bayi baik, inspeksi muka, leher, lengan, dada, dan sebagian perut bayi ikterik. Bayi Ny. T umur 5 hari dengan ikterus neonatorum patologis derajat III dalam perawatan hari ke-3. Tidak ada masalah yang ditemukan pada bayi dan diagnosis potensial yaitu kern ikterus tidak terjadi. Bayi telah mendapatkan ASI dengan disusui oleh ibunya secara on demand, bayi berada dalam box bayi di bawah terapi sinar dengan memakai diapers dan penutup mata, dan bayi diperbolehkan pulang setelah selesai fototerapi selama 48 yaitu pukul WIB. Bayi pulang pukul WIB dalam keadaan masih terlihat ikterik pada daerah muka, leher, dan sebagian dada. Catatan perkembangan ketiga yaitu ketika bayi Ny. T melakukan kontrol di Poli Anak tanggal 7 April Bayi Ny. T dalam keadaan baik, vital sign bayi dalam batas normal yaitu nadi 135 kali/menit, pernapasan 45 kali/menit, suhu 36,6 o C, reflek rooting dan sucking baik, berat badan bayi 3600 gram. Bayi Ny. T umur 9 hari dengan riwayat ikterus neonatorum patologis derajat I. Bayi Ny. T masih terlihat kuning pada sebagian muka namun tidak memerlukan fototerapi cukup dengan dijemur pagi pada pukul WIB dan diberikan ASI secara on demand.
9 digilib.uns.ac.id 48 B. PEMBAHASAN Setelah penulis melakukan pengkajian pada kasus asuhan kebidanan bayi baru lahir pada bayi Ny. T dengan ikterus neonatorum patologis derajat V di PICU/NICU RSUD Sukoharjo, penulis ingin menyampaikan tentang bagaimana kesesuaian antara teori dengan fakta di lapangan. Dalam kasus bayi Ny. T dengan ikterus neonatorum patologis derajat V telah dilakukan asuhan kebidanan menggunakan tujuh langkah Varney dan data perkembangan dengan menggunakan SOAP. Berikut akan diuraikan kesenjangan antara teori dan kenyataan selama melaksanakan studi kasus meliputi: 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap Data subjektif dari bayi Ny. T dengan gejala kulit bayi berwarna kuning, malas minum dan aktivitas lemah sehingga harus diberikan perawatan. Sesuai dengan pendapat Marmi (2012) alasan bayi masuk rumah sakit adalah bayi berwarna kuning, malas minum, dan letargi (lemas). Data objektif pada bayi Ny. T didapatkan bahwa daerah kepala, leher, badan, lengan, kaki bagian bawah sampai ekstremitas bayi berwarna kuning (ikterus). Hal ini sesuai dengan pernyataan Marmi (2012) bahwa pada pemeriksaan fisik ditemukan ikterus pada kepala, leher, badan, lengan, kaki bagian bawah serta ekstremitas bayi. Reflek morro, babynsky, tonicneck, rooting, dan sucking yang lemah, sesuai dengan pernyataan Hasan dan Alatas (2007) yaitu reflek babynsky, tonicneck, rooting, dan sucking pada bayi ikterus lemah.
10 digilib.uns.ac.id 49 Pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan darah rutin pada bayi Ny. T yang dilakukan setelah bayi lahir menunjukkan bahwa golongan darah bayi adalah B, hemoglobin 15,8 g/dl, hematokrit 45%, trombosit /ul, leukosit 28, /ul, dan gula darah sewaktu 48 mg/dl. Hasil pemeriksaan laboratorium darah dalam batas normal yaitu tidak ditemukan tanda-tanda anemia atau polisitemia, hemolisis berat, dan hipoglikemia. 2. Interpretasi data dasar Diagnosa kebidanan bayi Ny. T umur 3 hari dengan ikterus neonatorum patologis derajat V ditegakkan berdasarkan data subjektif yaitu bayi berwarna kuning, aktivitas lemah, dan malas minum. Sedangkan data objektif yaitu ikterus pada kepala, leher, badan, lengan, kaki bagian bawah serta ekstremitas bayi, reflek menghisap dan reflek menelan lemah. Hal ini telah sesuai dengan rumus Kramer dari Saifuddin (2009), yaitu ikterus derajat V pada bayi, bayi akan terlihat kuning pada bagian daerah kepala, leher, badan, lengan, kaki bagian bawah sampai ekstremitas bayi. Masalah yang muncul dari diagnosa kebidanan ini yaitu bayi lemah dan malas minum. Dasar dari masalah ini yaitu keadaan umum bayi sedang dan reflek morro, rooting, sucking, tonicneck, dan babynski lemah, hal ini sesuai dengan pernyataan Ngastiyah (2005) bahwa masalah pada bayi baru lahir dengan ikterus adalah kurangnya masukan dan nutrisi karena bayi malas minum. Dari masalah tersebut muncul kebutuhan yaitu pemberian asupan nutrisi yang adekuat dengan pemberian ASI. Hal ini telah sesuai dengan pernyataan Green (2012) yaitu kebutuhan bayi baru
11 digilib.uns.ac.id 50 lahir dengan ikterus adalah memenuhi kebutuhan cairan dan nutrisi dengan memberikan ASI secara adekuat. Sehingga dapat diambil kesimpulan pada tahap pengkajian data, penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus yang dikaji. 3. Identifikasi Diagnosis Atau Masalah Potensial dan Antisipasi Penanganannya Diagnosis potensial tidak muncul pada bayi Ny. T karena tidak ditemukannya gejala klinis yang mengarah untuk terjadinya kern ikterus. Tahap antisipasi tindakan segera bidan pada kasus bayi Ny. T yaitu perbaikan KU dengan pemberian ASI yang adekuat. Hal ini sesuai pernyataan Dewi (2010) bahwa antisipasi tindakan segera adalah perbaikan KU dengan pemberian ASI secara adekuat. Sehingga pada tahap ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus yang dikaji. 4. Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera Kebutuhan terhadap tindakan segera pada bayi hiperbilirubinemia adalah kolaborasi dengan dokter Spesialis Anak untuk pemberian terapi berupa fototerapi sesuai program serta kolaborasi dengan petugas laboratorium untuk pemeriksaan penunjang, hal ini sesuai dengan pernyataan Green (2012) yaitu membutuhkan kolaborasi maupun konsultasi terhadap tim kesehatan lain. Sehingga pada tahap ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan kasus yang dikaji.
12 digilib.uns.ac.id Perencanaan Asuhan Yang Menyeluruh Perencanaan yang diberikan pada bayi Ny. T yaitu observasi keadaan umum, tanda vital setiap 4-6 jam, pemberian nutrisi berupa ASI/PASI, jaga kebersihan dan kehangatan bayi, observasi keadaan ikterus pada kulit bayi, kolaborasi dengan dokter Sp.A untuk pemberian terapi dan tindakan (injeksi antibiotik dan fototerapi), dan kolaborasi dengan petugas laboratorium untuk pemeriksaan kadar bilirubin. Hal ini sesuai pernyataan Rukiyah dan Yulianti (2010) yaitu perencanaan yang dapat dilakukan pada bayi baru lahir dengan ikterus neonatorum adalah pemberian obat, pemberian minum ASI/PASI secara adekuat, pemberian fototerapi, dan mengevaluasi keadaan kulit setelah fototerapi. Sehingga, pada tahap ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus yang dikaji. 6. Pelaksanaan langsung asuhan dengan efisien dan aman Pelaksanaan asuhan kebidanan pada bayi Ny. T yaitu memeriksa vital sign bayi tiap 6 jam sekali, hal ini sesuai dengan pernyataan Kosim (2012) dan Ngastiyah (2005) yaitu observasi suhu dilakukan setiap 4-6 jam sekali. Memberikan nutrisi yang adekuat telah diberikan pada bayi Ny. T yaitu ASI secara on demand, hal ini sesuai pernyataan Dewi (2010) yaitu perbaikan KU dengan pemberian ASI secara adekuat (on demand). Bayi diletakkan dalam box di bawah fototerapi dengan memakai diapers dan penutup mata.
13 digilib.uns.ac.id 52 Personal hygiene bayi dilakukan ketika bayi BAB mengganti diapers dan membersihkan area genitalia dengan air DTT, hal ini sesuai dengan pernyataan Saifuddin (2009) yaitu menjaga personal hygiene bayi dengan mengganti popok dan selimut bayi tetap bersih dan kering. Fototerapi dilakukan selama 48 jam dengan kedua mata bayi ditutup dengan penutup yang memantulkan cahaya, dan melakukan penilaian dampak perubahan bilirubin seperti warna kuning pada kulit bayi, reflek bayi, dan keadaan umum bayi. Hal ini sesuai pernyataan Hidayat (2008) bahwa penatalaksanaan bayi dengan ikterus neonatorum adalah mengkaji dan mengawasi dampak perubahan bilirubin seperti adanya jaundice, letargi, refleks moro, serta melakukan fototerapi sesuai prosedur. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa kadar bilirubin total 15,70 mg/dl, bilirubin direk 0,74 mg/dl, dan bilirubin indirek 14,96 mg/dl di atas nilai rujukan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Eugene (2010) yaitu ciri-ciri ikterus patologis konsentrasi bilirubin serum sewaktu lebih dari 12,5 mg/dl pada neonatus cukup bulan. Pengecekan ulang kadar bilirubin pada bayi tidak dilakukan karena menurut PICU/NICU RSUD Sukoharjo penilaian ikterus pada bayi hanya dilakukan secara klinis menggunakan rumus Kramer. Hal ini tidak sesuai dengan pernyataan Kosim (2012) dan Ngastiyah (2005) yaitu pemeriksaan kadar bilirubin dilakukan setiap 8 jam setelah pemberian fototerapi 24 jam untuk memantau kadar bilirubin bayi, jika penilaian dilakukan secara klinis saja, warna kulit tidak dapat digunakan sebagai petunjuk untuk
14 digilib.uns.ac.id 53 menentukan kadar bilirubin serum selama bayi dilakukan fototerapi dan selama 24 jam setelah dihentikan. 7. Evaluasi Evaluasi setelah dilakukan perawatan selama 3 hari di PICU/NICU RSUD Sukoharjo pada bayi Ny. T keadaan umum bayi baik, hasil pemeriksaan vital sign pada bayi, suhu 36,4 o C, nadi 145 kali/menit, pernapasan 52 kali/menit, reflek menghisap dan menelan kuat, ikterik pada daerah muka, leher, dan sebagian dada, kebutuhan nutrisi terpenuhi lewat ASI on demand dan bayi menyusu dengan kuat. Berat badan bayi mengalami kenaikan 400 gram dari berat bayi lahir yaitu 3300 gram. Bayi diperbolehkan pulang pukul WIB setelah mendapatkan fototerapi selama 48 jam. Bayi Ny.T melakukan kunjungan ulang di Poli Anak RSUD Sukoharjo tanggal 7 April 2014 dalam keadaan baik, vital sign bayi normal yaitu nadi 135 kali/menit, pernapasan 45 kali/menit, suhu 36,6 o C, reflek menghisap kuat, terlihat kuning pada sebagian muka, berat badan bayi 3600 gram, dan kebutuhan nutrisi terpenuhi lewat ASI on demand. Menurut Ladewig (2006) evaluasi yang diharapkan pada bayi baru lahir dengan ikterus yaitu tidak terjadi kern ikterus pada bayi, tanda vital dan suhu tubuh bayi stabil, integritas kulit baik atau utuh, bayi menunjukkan partisipasi terhadap rangsangan visual, dan terjalin interaksi bayi dan orang tua. Sehingga pada tahap ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan kasus yang dikaji.
BAB IV PEMBAHASAN A. PENGKAJIAN PERTAMA (11 JUNI 2014) obyektif serta data penunjang (Muslihatun, 2009).
BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis membahas asuhan kebidanan pada bayi S dengan ikterik di RSUD Sunan Kalijaga Demak menggunakan manajemen asuhan kebidanan varney, yang terdiri dari tujuh langkah yaitu
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/ Penyajian Data Dasar Secara Lengkap. Pengkajian kasus By Ny A dengan asfiksia sedang di RSUD
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengumpulan/ Penyajian Data Dasar Secara Lengkap Pengkajian kasus By Ny A dengan asfiksia sedang di RSUD Karanganyar dilakukan dengan manajemen 7 langkah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul WIB Ny Y datang ke
digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL I. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul 22.07 WIB Ny Y datang ke RSUD Sukoharjo dengan membawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunjukkan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia yaitu sebesar 32
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, menunjukkan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia yaitu sebesar 32 per 1000 kelahiran hidup terutama disebabkan
Lebih terperinciBAYI BARU LAHIR DARI IBU DM OLEH: KELOMPOK 14
BAYI BARU LAHIR DARI IBU DM OLEH: KELOMPOK 14 1. PENGERTIAN Bayi dari ibu diabetes Bayi yang lahir dari ibu penderita diabetes. Ibu penderita diabetes termasuk ibu yang berisiko tinggi pada saat kehamilan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PATOLOGI DENGAN IKTERIK DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK. : RSUD Sunan Kalijaga Demak
BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PATOLOGI DENGAN IKTERIK DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK A. TINJAUAN KASUS 1. Pengkajian Tempat : RSUD Sunan Kalijaga Demak Hari / Tanggal : Rabu, 11
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Amerika Serikat, dari 4 juta neonatus yang lahir setiap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Amerika Serikat, dari 4 juta neonatus yang lahir setiap tahunnya, sekitar 65% mengalami ikterus. Ikterus masih merupakan masalah pada bayi baru lahir yang sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdasarkan umur bayi atau lebih dari 90 persen.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hiperbilirubinemia merupakan salah satu fenomena klinis yang paling sering ditemukan pada bayi baru lahir. Sekitar 25 50% bayi baru lahir menderita ikterus pada minggu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap Tanggal : 22 Maret 2016 Pukul : 10.30 WIB Data subjektif pasien Ny. T umur 50 tahun bekerja
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP Pengumpulan dan penyajian data penulis lakukan pada tanggal 28 Maret 2016 pukul 15.00 WIB,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap Tanggal : 17 Maret 2015 pukul : 12.30 WIB Pada pemeriksaan didapatkan hasil data
Lebih terperinci3. Potensial komplikasi : dehidrasi. 3. Defisit pengetahuan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HIPERBILIRUBINEMIA A. Definisi: Keadaan icterus yang terjadi pada bayi baru lahir, yang dimaksud dengan ikterus yang terjadi pada bayi baru lahir adalah meningginya
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tanggal masuk/pukul : 04 Maret 2013 Pukul : WIB. Tempat : Bangsal Perinatologi di RSUD dr.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Tanggal masuk/pukul : 04 Maret 2013 Pukul : 09.45 WIB Tempat : Bangsal Perinatologi di RSUD dr.soehadi Prijonegoro Sragen. No. Register : 365238 1. Pengumpulan Data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelum bayi dilahirkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelum bayi dilahirkan melalui pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil. Berbagai bentuk upaya pencegahan dan
Lebih terperinciINOVASI TERKAIT HIPERBILIRUBINEMIA
Lampiran 1 INOVASI TERKAIT HIPERBILIRUBINEMIA A. Judul Penggunaan linen putih sebagai media pemantulan sinar pada fototerapi. B. Pengertian Foto terapi yaitu pemberian lampu fluoresen (panjang gelombang
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada di dalam teori dengan
BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada di dalam teori dengan kesenjangan yang ada di lahan praktek di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang. Dalam pembahasan ini penulis menggunakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN I. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN I. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP Ibu masuk memeriksakan diri ke poli pada tanggal 14 Maret 2014 pukul 09.00 WIB. Ibu mengatakan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. yang ada di lahan praktek di RSUD Sunan Kalijaga Demak. Dalam pembahasan ini penulis
BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada di dalam teori dengankesenjangan yang ada di lahan praktek di RSUD Sunan Kalijaga Demak. Dalam pembahasan ini penulis menggunakan Manajemen
Lebih terperinciASUHAN KEBIDANAN PADA BY.NY S BAYI BARU LAHIR DENGAN ASFIKSIA BERAT. : Ruang bayi RSUD R.Syamsudin SH. Tanggal/Jam Lahir : 25 Maret 2012 jam 19.
ASUHAN KEBIDANAN PADA BY.NY S BAYI BARU LAHIR DENGAN ASFIKSIA BERAT Tanggal pengkajian : 25 Maret 2012 Jam Ruangan : 19.48 WIB : Ruang bayi RSUD R.Syamsudin SH I. DATA SUBJEKTIF A. IDENTITAS 1. Bayi Nama
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap Pengumpulan dan penyajian data penulis lakukan pada tanggal 22 Maret 2016 pukul 06.45
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Angka kematian bayi di Indonesia saat ini masih tergolong tinggi.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sampai dengan 4000 gram, lahir langsung menangis, dan tidak ada. kelainan kongenital (cacat bawaan) yang berat (Kosim, 2012).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Bayi Baru Lahir a. Pengertian Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari usia kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dengan berat badan lahirnya 2500 gram
Lebih terperinciASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS
ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS Asuhan segera pada bayi baru lahir Adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama jam pertama setelah persalinan. Aspek-aspek penting yang harus dilakukan pada
Lebih terperinciKuning pada Bayi Baru Lahir: Kapan Harus ke Dokter?
Kuning pada Bayi Baru Lahir: Kapan Harus ke Dokter? Prof. Dr. H. Guslihan Dasa Tjipta, SpA(K) Divisi Perinatologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU 1 Kuning/jaundice pada bayi baru lahir atau disebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi perkembangan dan pertumbuhan bayi selanjutnya. Salah satu masalah
digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses persalinan merupakan masa yang kritis sepanjang kehidupan bayi. Perubahan minimal yang terjadi sebelum atau pada saat persalinan, dapat berpengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bilirubin merupakan produk samping pemecahan protein hemoglobin di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bilirubin merupakan produk samping pemecahan protein hemoglobin di dalam sisitem retikuloendotelial. Mayoritas bilirubin diproduksi dari protein yang mengandung heme
Lebih terperinciPengertian. Bayi berat lahir rendah adalah bayi lahir yang berat badannya pada saat kelahiran <2.500 gram [ sampai dengan 2.
Pengertian Bayi berat lahir rendah adalah bayi lahir yang berat badannya pada saat kelahiran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ukuran yang digunakan untuk menilai baik buruknya keadaan pelayanan kebidanan dalam suatu negara atau daerah ialah angka kematian ibu. Angka Kematian Ibu (AKI) mencerminkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. tahun, dan ini merupakan kehamilan ibu yang pertama.
digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap Dari data subjektif didapatkan hasil, ibu bernama Ny. R umur 17 tahun, dan ini merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Hiperbilirubinemia merupakan kondisi peningkatan kadar bilirubin yang terakumulasi dalam darah dan di tandai dengan jaundice atau ikterus, suatu pewarnaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari kehamilan dengan risiko usia tinggi (Manuaba, 2012: h.38).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemampuan pelayanan kesehatan suatu negara ditentukan dengan perbandingan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan angka kematian perinatal. Indonesia, diantara negara
Lebih terperinciASUHAN KEBIDANAN PADA NEONATUS UMUR 3 HARI DENGAN HIPERBILIRUBINEMIA DI RUANG PENDET (NICU) RSUD BADUNG
ASUHAN KEBIDANAN PADA NEONATUS UMUR 3 HARI DENGAN HIPERBILIRUBINEMIA DI RUANG PENDET (NICU) RSUD BADUNG Putu Mastiningsih Program Studi DIII Kebidanan STIKES Bina Usada Bali mastiningsihputu@yahoo.com
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/ PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. PENGUMPULAN/ PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP Dari hasil anamnesa yang dilakukan kepada pasien pada tanggal 05 Maret 2014 didapatkan data
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. A. Pengkajian I. 1. Pengkajian Data. Kegiatan pengumpulan data dimulai pada saat klien masuk
76 BAB IV PEMBAHASAN A. Pengkajian I 1. Pengkajian Data Kegiatan pengumpulan data dimulai pada saat klien masuk dan dilanjutkan secara terus menerus selama proses asuhan kebidanan berlangsung. Data dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fungsional neonatus dari kehidupan di dalam uterus ke kehidupan di luar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adaptasi neonatal (bayi baru lahir) merupakan proses penyesuaian fungsional neonatus dari kehidupan di dalam uterus ke kehidupan di luar uterus (Marmi, 2012). Bayi baru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian bayi di negara-negara ASEAN seperti Singapura
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian bayi di negara-negara ASEAN seperti Singapura 3/1000 per kelahiran hidup, Malaysia 5, 5/1000 per kelahiran hidup, Thailand 17/1000 per kelahiran hidup,
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post
BAB V PENUTUP Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post ovarektomi dextra atas indikasi kista ovarium yang merupakan hasil pengamatan langsung pada klien yang dirawat di ruang Bougenvile
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelum bayi dilahirkan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelum bayi dilahirkan, masalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil. Berbagai bentuk upaya pencegahan dan
Lebih terperinciPelayanan Kesehatan bagi Anak. Bab 7 Gizi Buruk
Pelayanan Kesehatan bagi Anak Bab 7 Gizi Buruk Catatan untuk fasilitator Ringkasan kasus Joshua adalah seorang anak laki-laki berusia 12 bulan yang dibawa ke rumah sakit kabupaten dari rumah yang berlokasi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Bilirubin merupakan produk dari sejumlah destruksi normal dari sirkulasi eritrosit dimana
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Metabolisme Bilirubin Bilirubin merupakan produk dari sejumlah destruksi normal dari sirkulasi eritrosit dimana bilirubin berasal dari penguraian protein dan heme. 13 Kadar
Lebih terperinciPENGKAJIAN PNC. kelami
PENGKAJIAN PNC Tgl. Pengkajian : 15-02-2016 Puskesmas : Puskesmas Pattingalloang DATA UMUM Inisial klien : Ny. S (36 Tahun) Nama Suami : Tn. A (35 Tahun) Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh Harian Pendidikan
Lebih terperinciASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF BBL PADA BY I DENGAN BBLR HARI KE-2 DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN Ida Susila* Dini Novia Sari**
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF BBL PADA BY I DENGAN BBLR HARI KE-2 DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2015 Ida Susila* Dini Novia Sari** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ibu, dalam melalui proses tersebut wanita akan mengalami masa masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wanita pada dasarnya harus menjalankan kodrat sebagai seorang ibu, dalam melalui proses tersebut wanita akan mengalami masa masa mulai dari kehamilan, persalinan, nifas,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. : Poli Kebidanan dan Kandungan RSUD Surakarta. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. Umur : 32 tahun Umur : 35 tahun
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Tanggal masuk : 15 April 2013 Pukul : 10.00 WIB Tempat : Poli Kebidanan dan Kandungan RSUD Surakarta No. Register : 00015748 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap Pada pemeriksaan didapatkan hasil data subjektif berupa identitas pasien yaitu
Lebih terperinciASUHAN KEBIDANAN PADA By. A DENGAN IKTERUS DERAJAT IV DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2014
ASUHAN KEBIDANAN PADA By. A DENGAN IKTERUS DERAJAT IV DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan
Lebih terperinciBAB III RESUME KEPERAWATAN
BAB III RESUME KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN 1. Identitas pasien Pengkajian dilakukan pada hari/ tanggal Selasa, 23 Juli 2012 pukul: 10.00 WIB dan Tempat : Ruang Inayah RS PKU Muhamadiyah Gombong. Pengkaji
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Ikterus adalah gambaran klinis berupa pewarnaan kuning pada kulit dan mukosa karena adanya deposisi produk akhir katabolisme heme yaitu bilirubin. Secara klinis, ikterus
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Pembuatan karya tulis ilmiah ini di buat dengan menggunakan asuhan
BAB IV PEMBAHASAN Pembuatan karya tulis ilmiah ini di buat dengan menggunakan asuhan kebidanan 7 langkah varney dan asuhan kebidan SOAP, dari bab pembahasan ini membahas kesenjangan yang di temukan saat
Lebih terperinciMODUL GLOMERULONEFRITIS AKUT
TEAM BASED LEARNING MODUL GLOMERULONEFRITIS AKUT Diberikan pada Mahasiswa Semester IV Fakultas Kedokteran Unhas DISUSUN OLEH : Prof. Dr. dr. Syarifuddin Rauf, SpA(K) Prof. dr. Husein Albar, SpA(K) dr.jusli
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahwa saat ini Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia adalah tertinggi. Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap tahun diseluruh dunia sejumlah 4,3 juta bayi baru lahir meninggal, dan di negara berkembang kurang lebih 70% dari jumlah kematian ini dapat dicegah dengan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi sangat penting artinya, kesehatan reproduksi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan reproduksi sangat penting artinya, kesehatan reproduksi merupakan masalah utama dalam bidang kesehatan karena alat reproduksi ini langsung berhubungan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara lainnya di dunia hampir sama yaitu akibat. pada kehamilan (37%) dan anemia pada kehamilan (40%).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO diseluruh dunia setiap menit seorang perempuan meninggal karena komplikasi terkait dengan kehamilan dan nifas. Dengan kata lain 1.400 perempuan meninggal
Lebih terperinciSTUDI KASUS MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SAMRATULANGI TONDANO ABSTRAK
STUDI KASUS MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SAMRATULANGI TONDANO Friskilia Wongkar 1, Atik Purwandari 1, Jenny Mandang 1 1 Jurusan Kebidanan Poltekkes
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usia 28 hari pertama kehidupan per 1000 kelahiran hidup. Angka Kematian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi dalam usia 28 hari pertama kehidupan per 1000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi menurut WHO (World Health Organization)
Lebih terperinciLAMPIRAN. b. NIP : e. Fakultas / Program Studi : Kedokteran / PPDS IKA
LAMPIRAN 1. Personal Penelitian 1. Ketua Penelitian a. Nama : dr.ira silvia b. NIP : 197810192005042001 c. Pangkat/ Golongan : Penata Tk I / IIId d. Bidang keahlian : Divisi Perinatologi e. Fakultas /
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien
BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien post Sectio Caesaria dengan indikasi Preeklamsia di Ruang Baitu Nisa RS Sultan Agung pada tanggal
Lebih terperinciPROSES KELAHIRAN DAN PERAWATAN BAYI BARU LAHIR YANG KAMI INGINKAN
PROSES KELAHIRAN DAN PERAWATAN BAYI BARU LAHIR YANG KAMI INGINKAN PROSES KELAHIRAN NORMAL Proses Kelahiran bayi kami harap dapat dilakukan sealami mungkin. Apabila dibutuhkan Induksi, Pengguntingan, Vakum,
Lebih terperinciGenerated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. BAYI LAHIR NORMAL
BAYI LAHIR NORMAL JUDUL BAYI LAHIR NORMAL I. DEFINISI Bayi yang lahir dalam presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37 minggu sampai dengan 42 minggu, dengan
Lebih terperinciLAPORAN KASUS / RESUME DIARE
LAPORAN KASUS / RESUME DIARE A. Identitas pasien Nama lengkap : Ny. G Jenis kelamin : Perempuan Usia : 65 Tahun T.T.L : 01 Januari 1946 Status : Menikah Agama : Islam Suku bangsa : Indonesia Pendidikan
Lebih terperinciMAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA
MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA ` Di Susun Oleh: Nursyifa Hikmawati (05-511-1111-028) D3 KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI 2014 ASUHAN KEPERAWATAN
Lebih terperinciAsuhan Kebidanan Koprehensif..., Dhini Tri Purnama Sari, Kebidanan DIII UMP, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asuhan kebidanan komprehensif merupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium dan konseling. Asuhan kebidanan komprehensif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perlu diperhatikan untuk ketahanan hidupnya (Muslihatun, 2010; h. 3).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adaptasi bayi baru lahir yang baru mengalami proses kelahiran sangat perlu diperhatikan untuk ketahanan hidupnya (Muslihatun, 2010; h. 3). Kehidupan antara intrauterine
Lebih terperinciMODUL FOTOTERAPI PADA BAYI NSA419. Materi Fototerapi Pada Bayi. Disusun Oleh Ns. Widia Sari, M. Kep. UNIVERSITAS ESA UNGGUL Tahun 2018
MODUL FOTOTERAPI PADA BAYI NSA419 Materi Fototerapi Pada Bayi Disusun Oleh Ns. Widia Sari, M. Kep UNIVERSITAS ESA UNGGUL Tahun 2018 1 / 7 A. Pendahuluan Fototerapi Pada Bayi Hiperbilirubin merupakan salah
Lebih terperinciKASUS III. Pertanyaan:
KASUS III Seorang perempuan, umur 27 tahun, G2P1A0, hamil 40 minggu, datang ke rumah sakit dengan keluhan mulas-mulas sejak 7 jam yang lalu, dari kemaluannya keluar lendir bercampur darah. Klien terlihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hiperbilirubinemia merupakan masalah terbanyak pada neonatus (50%-80% neonatus mengalami ikterus neonatorum) dan menjadi penyebab dirawat kembali dalam 2 minggu pertama
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. pengkajian tujuh langkah Varney. Pembahasan iniakan diuraikan sebagai berikut:
BAB IV PEMBAHASAN Setelah penulis melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan dan memahami penatalaksanaan yang dilakukan pada Ny.M nifas patologi dengan
Lebih terperinciHIPERBILIRUBINEMIA PADA NEONATUS
HIPERBILIRUBINEMIA PADA NEONATUS IKTERUS Jaundice/ikterus : pewarnaan kuning pada kulit, sklera, atau membran mukosa akibat penumpukan bilirubin yang berlebihan 60% pada bayi cukup bulan; 80% pada bayi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bayi menurut WHO ( World Health Organization) (2015) pada negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi dalam usia 28 hari pertama kehidupan per 1000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi menurut WHO ( World Health Organization)
Lebih terperinciBUKU REGISTER PERINATOLOGI DI RUMAH SAKIT
BUKU REGISTER PERINATOLOGI DI RUMAH SAKIT Cetakan Keempat : ver.23 Juni 2015 No.Buku Periode Nama RS Kabupaten Petunjuk Pengisian Kolom Nama Kolom Cara Pengisian Definisi 1. No Urut Angka Nomor Urut Pasien
Lebih terperinciBAB VI PEMBAHASAN. pemeriksaan dan cara lahir. Berat lahir pada kelompok kasus (3080,6+ 509,94
BAB VI PEMBAHASAN Pembahasan Hasil Karakteristik neonatus pada penelitian ini: berat lahir, usia saat pemeriksaan dan cara lahir. Berat lahir pada kelompok kasus (3080,6+ 509,94 gram) lebih berat daripada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kehamilan merupakan masa konsepsi sampai dengan lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari mulai hari pertama
Lebih terperinciMANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS
MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS I. PENGUMPULAN DATA A. Identitas Nama Ibu : Marni Umur : 26 Tahun Suku/Kebangsaan : Jawa/Indonesia Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : IRT Alamat : Jl. Tebing
Lebih terperinciC. Pengaruh Sinar Fototerapi Terhadap Bilirubin Pengaruh sinar terhadap ikterus pertama sekali diperhatikan dan dilaporkan oleh seorang perawat di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fototerapi rumah sakit merupakan tindakan yang efektif untuk mencegah kadar Total Bilirubin Serum (TSB) meningkat. Uji klinis telah divalidasi kemanjuran fototerapi
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Metabolisme Bilirubin Bilirubin merupakan produk yang bersifat toksik dan harus dikeluarkan oleh tubuh. Sebagian besar bilirubin tersebut berasal dari degradasi hemoglobin
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Keberadaan bidan menjadi tolak ukur kesehatan di masyarakat. Hal inilah
BAB IV PEMBAHASAN Keberadaan bidan menjadi tolak ukur kesehatan di masyarakat. Hal inilah yang menjadikan bidan sebagai ujung tombak dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dalam hal ini pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kematian Bayi (AKB) dalam suatu negara. Angka Kematian Bayi (AKB)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelangsungan hidup anak dapat ditunjukkan melalui Angka Kematian Bayi (AKB) dalam suatu negara. Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan banyaknya kematian bayi berusia dibawah
Lebih terperinciASUHAN HIPERBILIRUBIN
ASUHAN HIPERBILIRUBIN Pengertian. KERN IKTERUS Suatu kerusakan otak akibat perlengketan bilirubin indirek pada otak. HIPERBILIRUBIN Suatu keadaan dimana kadar bilirubinemia mencapai nilai yang mempunyai
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. : Ruang VK RSUD dr. Soehadi Prijonegoro. I. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN Tempat : Ruang VK RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Tanggal Masuk : 10 Maret 2014 No. Register : 297210 I. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap Pada
Lebih terperinciKomplikasi obstetri yang menyebabkan tingginya kasus kesakitan dan kematian neonatus, yaitu : 1. Hipotermia 2. Asfiksia
Pendahuluan Komplikasi obstetri yang menyebabkan tingginya kasus kesakitan dan kematian ibu di banyak negara berkembang, yaitu : 1. Perdarahan pasca persalinan 2. Eklampsia 3. Sepsis 4. Keguguran 5. Hipotermia
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Metabolisme bilirubin meliputi sintesis, transportasi, intake dan konjugasi serta
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Metabolisme Bilirubin Metabolisme bilirubin meliputi sintesis, transportasi, intake dan konjugasi serta ekskresi. Bilirubin merupakan katabolisme dari heme pada sistem retikuloendotelial.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingkat kesehatan ibu dan anak merupakan indikator kesehatan di suatu negara. Angka kematian maternal dan neonatal masih tinggi. Salah satu faktor penting dalam upaya
Lebih terperinciMANAJEMEN TERPADU UMUR 1 HARI SAMPAI 2 BULAN
MANAJEMEN TERPADU BAYI MUDA UMUR 1 HARI SAMPAI 2 BULAN PENDAHULUAN Bayi muda : - mudah sekali menjadi sakit - cepat jadi berat dan serius / meninggal - utama 1 minggu pertama kehidupan cara memberi pelayanan
Lebih terperinciUPAYA PERCEPATAN PENURUNAN KASUS KEMATIAN BAYI DI KABUPATEN FLORES TIMUR. Oleh DR. YOSEP USEN AMAN
UPAYA PERCEPATAN PENURUNAN KASUS KEMATIAN BAYI DI KABUPATEN FLORES TIMUR Oleh DR. YOSEP USEN AMAN ANGKA KEMATIAN BAYI KASUS KEMATIAN BAYI-BALITA 20 18 16 14 12 10 17 14.9 16.1 18.1 7 15 3 58 8 6 4 2 0-7
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling penting, terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi. ASI juga merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling penting, terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi. ASI juga merupakan nutrisi alamiah bagi bayi karena mengandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ilmu Kebidanan atau Obstetri ialah bagian Ilmu Kedokteran yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Kebidanan atau Obstetri ialah bagian Ilmu Kedokteran yang khusus mempelajari segala soal yang bersangkutan dengan lahirnya bayi. Dengan demikian, yang menjadi objek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan memiliki berat badan kurang dari 2500 gram atau sampai dengan 2499
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berat badan lahir rendah (BBLR) Merupakan bayi (neonates) yang lahir dengan memiliki berat badan kurang dari 2500 gram atau sampai dengan 2499 gram. Dalam penentuan
Lebih terperinciTabel 3.2 Matriks 6 Jam Post Partum
B. Matriks Tabel 3.2 Matriks 6 Jam Post Partum Tgl /Jam Pengkajian Interpretasi Data (Dx, Masalah, Kebutuhan) Dx Potensial /Masalah Potensial Antisipasi /Tindakan Segera Intervensi Implementasi Evaluasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehamilan suatu proses yang normal dan alamiah.perubahan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan suatu proses yang normal dan alamiah.perubahan yang terjadi pada wanita selama kehamilan normal adalah bersifat fisiologis, bukan patologis. Perasaan sedih,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO tahun 2013, terdapat sekitar kasus kematian ibu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator yang digunakan untuk menilai derajat kesehatan perempuan sampai saat ini. Menurut WHO tahun 2013, terdapat sekitar
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian ini dilakukan pada tanggal 20 Juni 2011 di Ruang Lukman Rumah Sakit Roemani Semarang. Jam 08.00 WIB 1. Biodata a. Identitas pasien Nama : An. S Umur : 9
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adaptasi psikologi. Bayi memerlukan pemantauan ketat untuk menentukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada waktu kelahiran, tubuh bayi baru lahir mengalami sejumlah adaptasi psikologi. Bayi memerlukan pemantauan ketat untuk menentukan masa transisi kehidupannya ke kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. infeksi virus selain oleh bakteri, parasit, toksin dan obat- obatan. Penyakit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diare merupakan penyebab kematian ke-5 di dunia dengan jumlah 5-10 juta anak per tahun, penyebab utama diare pada anak usia dini adalah infeksi virus selain oleh bakteri,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
digilib.uns.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA B. Teori Medis 1. Bayi Baru Lahir a. Pengertian Bayi Baru Lahir Bayi baru lahir (Neonatus) adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran, berusia 0-28 hari.
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. kebidanan ibu hamil pada Ny. G umur 30 tahun G 3 P 2 A 0 UK minggu. dengan letak sungsang, penulis menyimpulkan bahwa :
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan observasi yang telah dilakukan penulis dalam asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny. G umur 30 tahun G 3 P 2 A 0 UK 35 +1 minggu dengan letak sungsang, penulis menyimpulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sering dihadapi tenaga kesehatan terjadi pada sekitar 25-50% bayi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bilirubin merupakan produk utama pemecahan sel darah merah oleh sistem retikuloendotelial. Kadar bilirubin serum normal pada bayi baru lahir < 2 mg/dl. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bidan merupakan profesi yang menjalin kemitraan dengan. perempuan dan membantu menyelesaikan permasalahan yang terkait
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Bidan merupakan profesi yang menjalin kemitraan dengan perempuan dan membantu menyelesaikan permasalahan yang terkait kesehatan reproduksi perempuan. Pelayanan kebidanan
Lebih terperinciASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. R USIA 4 HARI DENGAN BBLR DAN IKTERUS DI RUANG PERINATAL RSU DR. WAHIDIN SUDIRO HUSODO MOJOKERTO
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. R USIA 4 HARI DENGAN BBLR DAN IKTERUS DI RUANG PERINATAL RSU DR. WAHIDIN SUDIRO HUSODO MOJOKERTO JAMILATUL BADRIYAH 1211010019 Subject : Berat Badan Lahir Rendah, Ikterus,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Medis 1. Pengertian Ikterik Menurut Myles (2009) ikterik adalah perubahan warna kulit dan sklera menjadi kuning akibat peningkatan kadar bilirubin dalam darah pada neonatus,
Lebih terperincihaluaran urin, diet berlebih haluaran urin, diet berlebih dan retensi cairan beserta natrium ditandai dengan - Pemeriksaan lab :
E. Analisa data NO DATA MASALAH PENYEBAB DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. DO : Kelebihan volume Penurunan Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan - Terlihat edema derajat I pada kedua kaki cairan haluaran
Lebih terperinci