Realisasi Belanja Total Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) kerugian negara potensi kerugian kekurangan penerimaan

dokumen-dokumen yang mirip
Jakarta, Oktober Kepala Pusat Kajian Akuntabilitas Keuangan Negara DRS. HELMIZAR NIP iii

Kata Sambutan Kepala Badan

Jakarta, Oktober Kepala Pusat Kajian Akuntabilitas Keuangan Negara DRS. HELMIZAR NIP iii

BAB I PENDAHULUAN. Mardiasmo (2004) mengatakan, instansi pemerintah wajib melakukan

Kemudian dari 164 permasalahan ketidakhematan, ketidakefisienan, dan ketidakefektifan senilai Rp2,25 triliun, terdapat 12 (7%) permasalahan

BAHAN RAPAT MENTERI PEKERJAAN UMUM PADA RAPAT KERJA DENGAN KOMISI V DPR-RI Jakarta, 11 Februari 2014

Jakarta, Oktober 2017 Kepala Pusat Kajian Akuntabilitas Keuangan Negara DRS. HELMIZAR NIP

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua, Para Hadirin yang berbahagia.

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengeluarkan Undang Undang No.32 tahun 2004 tentang Pemerintah

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

LAPORAN KEUANGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 (AUDITED)

BAB I PENDAHULUAN. nepotisme mengakibatkan kerugian negara dan tidak maksimalnya kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dapat diraih melalui adanya otonomi daerah.indonesia memasuki era otonomi

DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS BADAN PEMERIKSA KEUANGAN. BPK: Wajar Dengan Pengecualian atas LKPP Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah, dan seiring

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita semua,

BAB I PENDAHULUAN. ini bukan hanya orang-orang dari bidang akuntansi yang dapat memahami laporan

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN KATA PENGANTAR. Pokok-Pokok Pemeriksaan BPK Selama Semester II Tahun

SIARAN PERS BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia mulai menerapkan otonomi daerah setelah berlakunya Undang-

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai manajemen maupun alat informasi bagi publik. Informasi akuntansi

Jakarta, Oktober 2017 Kepala Pusat Kajian Akuntabilitas Keuangan Negara DRS. HELMIZAR NIP iii

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pemeriksaan laporan keuangan/auditing secara umum adalah suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong

BAB I PENDAHULUAN. agar menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas. Laporan keuangan

PIDATO MENTERI KEUANGAN PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI POKOK-POKOK RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

-2- Operasional, (v) Laporan Arus Kas, (vi) Laporan Perubahan Ekuitas, dan (vii) Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan Realisasi APBN menggambarkan p

ANALISA TERHADAP OPINI DISCLAIMER BPK-RI ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT (LKPP) TAHUN 2007

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua,

No Pemerintahan (SAP) berbasis akrual dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis ak

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. setidak-tidaknya meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas,

MAKALAH AKUNTANSI PEMERINTAHAN OPINI BPK ATAS LKPD DAERAH ACEH

Selamat sore dan salam sejahtera bagi kita semua

SAMBUTAN BPK PADA PENYERAHAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2011

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2016 KEMENRISTEKDIKTI

BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA

I. UMUM. Saldo...

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 pasal 32 ayat 1 dan 2 tentang keuangan

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Assalamualaikum Wr, Wb Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,

BAB I PENDAHULUAN. kolusi, nepotisme, inefisiensi dan sumber pemborosan negara. Keluhan birokrat

BPK Memberikan Opini WDP untuk LKPD TA 2014 Pemprov NTT

BAB I PENDAHULUAN. Tekanan akuntabilitas pada organisasi sektor publik baik pemerintah di

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan berbangsa dan bernegara.tata kelola pemerintahan yang baik (Good

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT TAHUN Grafik 1.Perkembangan Jumlah Temuan BPK Atas LKPP Tahun

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dan pertanggungjawaban, maka dalam era otonomi daerah sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan secara periodik (Mardiasmo, 2006, hal 17). Pemerintah harus mampu untuk

BAB I PENDAHULUAN. menjadi isu yang sangat penting di pemerintahan Indonesia. Salah satu kunci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada sistem pemerintahan yang ada di Indonesia, setiap pemerintah daerah

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Pasal 30 Undang-undang No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan

BABl PENDAHULUAN. Dewasa ini kebutuhan atas informasi keuangan yang informatif

INSTRUKSI MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR IM 8 TAHUN 2011 TENTANG TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN ( BPK ) ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/PMK.06/2013 TENTANG

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KEUANGAN DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG SEBELUM AUDIT

BAGIAN ANGGARAN 007 RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Petunjuk Teknis Reviu Laporan Keuangan

2017, No dilakukan pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK); c. bahwa sesuai ketentuan Pasal 3 ayat (2), Pasal 30, dan Pasal 32 Undang-U

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN ' REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 4/PMK.06/2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Realisasi Belanja Negara pada TA 2014 adalah senilai Rp ,00 atau mencapai 90,41% dari alokasi anggaran senilai Rp ,00.

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan sektor publik merupakan posisi keuangan penting

BAB I PENDAHULUAN. untuk menerapkan akuntabilitas publik. Akuntabilitas publik dapat diartikan sebagai bentuk

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PENGELOLAAN PEMBANGUNAN DAN ASET HASIL PEMBANGUNAN UNTUK PENCAPAIAN OPINI YANG LEBIH BAIK

HASIL REVIU LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2015 DAN PROBLEMATIKANYA

BAB I PENDAHULUAN. satu dasar penting dalam pengambilan keputusan. Steccolini (2002;24) mengungkapkan bahwa :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi di Indonesia setidaknya telah mengeluarkan dua undangundang

BAB I PENDAHULUAN. oleh masyarakat umum (Ritonga, 2012:173). Aset tetap dapat diklasifikasikan

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pencatatan single-entry. Sistem double-entry baru diterapkan pada 2005 seiring

3. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menyampaikan beberapa hal diantaranya sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Nasution (2007) menyatakan beberapa kelemahan yang ditemukan pada

BULETIN TEKNIS NOMOR 01 PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP)

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ghia Giovani, 2015

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu periode. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) No.1

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-nya, sehingga penyusunan dan penyajian buku Ringkasan dan Telaahan terhadap Hasil Pemeriksaan BPK RI Semester I Tahun 07, yang disusun oleh Pusat Kajian Akuntabilitas Keuangan Negara (PKAKN) Badan Keahlian DPR RI sebagai sistem pendukung dalam memberikan dukungan keahlian kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, ini dapat terselesaikan. Hasil Pemeriksaan BPK RI Semester I Tahun 07 yang telah disampaikan dalam Rapat Paripurna DPR RI Tanggal 3 Oktober 07, memuat 687 Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang terdiri atas 645 LHP keuangan (94%), 9 LHP kinerja (%) dan 33 LHP dengan tujuan tertentu (DTT) (5%). Secara umum, hasil pemeriksaan BPK tersebut mengungkapkan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan memuat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap 469 (73%) dari 645 laporan keuangan, hasil pemeriksaan atas kinerja memuat kesimpulan kinerja yang cukup efektif, dan hasil pemeriksaan dengan tujuan tertentu (PDTT) memuat kesimpulan adanya ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan. BPK mengungkapkan 9.79 temuan yang memuat 4.997 permasalahan, meliputi 7.84 (49%) permasalahan kelemahan sistem pengendalian intern (SPI) dan 7.549 (50%) permasalahan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan senilai Rp5,4 triliun, serta 64 (%) permasalahan ketidakhematan, ketidakefisienan, dan ketidakefektifan senilai Rp,5 triliun. Dari permasalahan ketidakpatuhan tersebut, sebanyak 4.707 (6%) senilai Rp5,4 triliun merupakan permasalahan ketidakpatuhan yang mengakibatkan kerugian sebanyak 3.35 (67%) permasalahan senilai Rp,8 triliun, potensi kerugian sebanyak 484 (0%) permasalahan senilai Rp4,89 triliun, dan kekurangan penerimaan sebanyak.088 (3%) permasalahan senilai Rp8,44 triliun, dan terdapat.84 (38%) permasalahan ketidakpatuhan yang mengakibatkan penyimpangan administrasi. i

Kemudian dari 64 permasalahan ketidakhematan, ketidakefisienan, dan ketidakefektifan senilai Rp,5 triliun, terdapat (7%) permasalahan ketidakhematan senilai Rp,96 miliar, 30 (8%) permasalahan ketidakefisienan senilai Rp574,3 miliar, dan (75%) permasalahan ketidakefektifan senilai Rp,67 triliun. Terhadap permasalahan ketidakpatuhan yang mengakibatkan kerugian, potensi kerugian dan kekurangan penerimaan, pada saat pemeriksaan entitas yang diperiksa telah menindaklanjuti dengan menyerahkan aset atau menyetor ke kas negara/ daerah senilai Rp509,6 miliar (%). Khususnya pada Kementerian/Lembaga/Badan mitra kerja Komisi VI terdapat 9 entitas Kementerian dan Lembaga, yakni Badan Koordinasi Penanaman Modal, Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Sabang, Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Batam, Badan Standardisasi Nasional, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Kementerian Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, dan Komisi Pengawasan Persaingan Usaha yang keseluruhannya sudah memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Total Anggaran Belanja mitra Komisi VI sebesar Rp.696.353.07.365,00 dan Realisasi Belanja sebesar Rp8.45.368.989.860,00. Total Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada Mitra kerja Komisi VI Tahun 06 sebesar Rp.69.60.6.643,00. Sedangkan klasifikasi temuan BPK atas ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan pada mitra Komisi VI terdapat kerugian negara sebesar Rp.5.0.000,00, potensi kerugian negara sebesar Rp444.0.000,00 dan kekurangan penerimaan negara sebesar Rp7.79.380.000,00. Ringkasan dan Telaahan ini dapat digunakan oleh Komisi VI untuk melakukan pendalaman atas kinerja mitra kerja dalam melaksanakan program-program prioritas pembangunan nasional mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang dilakukan secara transparan dan akuntabel untuk dapat memberikan manfaat pada kesejahteraan rakyat, serta dapat melengkapi sudut pandang atas kualitas Opini BPK dan rekomendasi BPK terhadap kinerja sektor publik. ii

Semoga buku Ringkasan dan Telaahan ini dapat dimanfaatkan oleh Komisi VI sebagai fungsi pengawasan dalam Rapat-Rapat Kerja, Rapat Dengar Pendapat dan pada saat kunjungan kerja komisi maupun kunjungan kerja perorangan dalam menindaklanjuti hasil pemeriksaan BPK dengan melakukan pembahasan sesuai dengan kewenangannya. Jakarta, Oktober 07 Kepala Pusat Kajian Akuntabilitas Keuangan Negara DRS. HELMIZAR NIP. 964079 9903 003 iii

iv DAFTAR ISI. Kata Pengantar Kepala Pusat KAKN... i. Daftar Isi... iv 3. Ringkasan Kementerian/Lembaga... ix 4. Telaahan Kementerian... 4.. Badan Koordinasi Penanaman Modal 4.. Gambaran Umum... 4.. Daftar Temuan... 3 4..3 Kepatuhan Terhadap Undang-Undang... 5 4.3. Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Sabang 7 4.3. Gambaran Umum... 7 4.3. Daftar Temuan... 9 4.3.3... 4.3.4 Kepatuhan Terhadap Undang-Undang... 5 4.4 Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Batam 9 4.4. Gambaran Umum... 9 4.4. Daftar Temuan... 4.4.3... 3 4.4.4 Kepatuhan Terhadap Undang-Undang... 7 4.5 Badan Standardisasi Nasional 33 4.5. Gambaran Umum... 33 4.5. Daftar Temuan... 35 4.5.3... 37 4.6 Kementerian Badan Usaha Milik Negara 39 4.6. Gambaran Umum... 39 4.6. Daftar Temuan... 4 4.6.3... 43 4.6.4 Kepatuhan Terhadap Undang-Undang... 53 4.7 Kementerian Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah 6 4.7. Gambaran Umum... 6 4.7. Daftar Temuan... 63 4.7.3... 65 4.7.4 Kepatuhan Terhadap Undang-Undang... 73 4.8 Kementerian Perdagangan 77 4.8. Gambaran Umum... 77 4.8. Daftar Temuan... 79

4.8.3... 8 4.8.4 Kepatuhan Terhadap Undang-Undang... 95 4.9 Kementerian Perindustrian 0 4.9. Gambaran Umum... 0 4.9. Daftar Temuan... 03 4.9.3... 05 4.9.4 Kepatuhan Terhadap Undang-Undang... 09 4.0 Komisi Pengawasan Persaingan Usaha 9 4.0. Gambaran Umum... 9 4.0. Daftar Temuan... 3 4.0.3... 33 4.0.4 Kepatuhan Terhadap Undang-Undang... 43 v

HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL TAHUN 06 Pemeriksaan atas Laporan Keuangan (LK) Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Tahun 06 bertujuan untuk memberikan opini atas kewajaran LK dengan memperhatikan: Kesesuaian LK BKPM dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP); Kecukupan pengungkapan informasi keuangan dalam LK sesuai dengan pengungkapan yang seharusnya dibuat seperti disebutkan SAP; Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan terkait dengan pelaporan keuangan; dan Efektivitas (SPI). 04 WTP 05 WTP BPK memberikan opini TA 06: Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan (PNBP) Rp.653.035.066,00. Anggaran Belanja Rp 488.465.56.000,00 Realisasi Belanja Rp 437.560.634.835,00 (89,58%) NERACA Aset Rp 594.838.338.39,00 Kewajiban Rp 7.658.850.4,00 Ekuitas Rp 587.79.487.98,003 Kepatuhan Temuan 0% 0 Temuan 00 % www.puskajiakn.dpr.go.id

P E R M A S A L A H A N Akuntasi dan Pelaporan 0 Pelaksanaan Anggaran 0 Kelemahan Struktur 0 Kepatuhan Terhadap Administrasi

Berikut ini merupakan hasil temuan yang diungkap oleh BPK RI atas pemeriksaan LK BKPM Tahun 06: No Temuan al Kepatuhan Terhadap Peraturan Pengadaan Pengembangan Aplikasi Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik Tahun 06 Senilai Rp.6l.98.000,00 Telah Diserahterimakan Sebelum Dilakukan User Acceptance Test Temuan yang dibahas lebih lanjut pada pokok-pokok kelemahan SPI dan Kepatuhan atas atas Laporan Keuangan BKPM yang ditemukan oleh BPK RI yaitu temuan Kepatuhan nomor. 3

HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS SABANG TAHUN 06 Pemeriksaan atas Laporan Keuangan (LK) Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) Tahun 06 bertujuan untuk memberikan opini atas kewajaran LK dengan memperhatikan: Kesesuaian LK BPKS yang diperiksa dengan Akuntansi Pemerintahan (SAP); Kecukupan pengungkapan informasi keuangan dalam LK sesuai dengan pengungkapan yang seharusnya dibuat seperti disebutkan SAP; Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan terkait dengan pelaporan keuangan; dan Efektivitas (SPI). 04 WDP 05 WDP BPK memberikan opini TA 06: Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan (PNBP) Rp 7.33.36.05,00 Anggaran Belanja Rp 40. 66.4.000,00 Realisasi Belanja Rp 40..960.99,00 (58 %) NERACA Aset Rp.538.778.05.695,00 Kewajiban Rp 69.309.700,00 Ekuitas Rp.538.508.75.995,00 4 Temuan Kepatuhan 6 Temuan 60% 40% www.puskajiakn.dpr.go.id

P E R M A S A L A H A N Pelaksanaan Anggaran 3 Kepatuhan Terhadap Administrasi Kerugian Negara Potensi Kerugian Negara.579,47 7,97 Kekura ngan Penerimaan Permasa lahan Potensi Kerugian Negara Kerugian Negara 5 Kekurangan Penerimaan Administrasi 5,8

Berikut ini merupakan hasil temuan yang diungkap oleh BPK RI atas pemeriksaan LK BPKS Tahun 06 No Temuan al Sistem Pengendalian Pendapatan Negara Pengelolaan pendapatan sewa atas pemanfaatan aset BPKS belum optimal sebesar Rp44.490.630,00 Sistem Pengendalian Belanja Kesalahan penganggaran belanja barang dan belanja modal sebesar Rp.663.93.800,00 Sistem Pengendalian Aset Pemanfaatan aset Eks Pelindo yang dikelola oleh BPKS sebesar 3 Rp6.30.50.056,00 belum optimal Kegiatan pengamanan dan pencatatan aset tetap belum 4 maksimal sebesar Rp3.494.09.007,00 Kepatuhan Terhadap Peraturan Belanja Barang Penetapan dan pembayaran honorarium output kegiatan tidak sesuai ketentuan sebesar Rp47.9.000,00 Kelebihan pembayaran atas kegiatan Sabang Marine Festival sebesar Rp94.944.000,00 Pertanggungjawaban Belanja Perjalanan Dinas tidak sesuai 3 dengan kenyataan yang sebenarnya sebesar Rp9.350.000,00 Belanja Modal Kelebihan pembayaran atas sebelas paket pekerjaan Pengadaan 4 Barang dan Jasa Konstruksi sebesar Rp.69.64.3,65 Penyelesaian empat paket pekerjaan fisik terlambat dan belum 5 dikenakan denda keterlambatan sebesar Rp5.083.056,68 Pengadaan pompa pada kegiatan Pembangunan Penyediaan Air 6 Baku di Kawasan Industri Balohan tidak sesuai spesifikasi teknis sebesar Rp.065.600.000,00 Temuan yang dibahas lebih lanjut pada pokok-pokok kelemahan SPI dan Kepatuhan atas atas Laporan Keuangan BPKS yang ditemukan oleh BPK RI yaitu temuan SPI nomor, dan 4. Kepatuhan nomor 4 dan 6. 9

HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM TAHUN 06 Pemeriksaan atas Laporan Keuangan (LK) Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabihan Bebas Batam (BP Batam) 06 bertujuan untuk memberikan opini atas kewajaran LK dengan memperhatikan: Kesesuaian LK BP Batam dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP); Kecukupan pengungkapan informasi keuangan dalam LK sesuai dengan pengungkapan yang seharusnya dibuat seperti disebutkan SAP; Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan terkait dengan pelaporan keuangan; dan Efektivitas (SPI). 04 WDP 05 WDP BPK memberikan opini TA 06: Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan (PNBP) Rp 95.443.330.07,00 Anggaran Belanja Rp.78.00.865.000,00 Realisasi Belanja Rp.47.89.460.848,00 (79,57%) NERACA Aset Rp 8.085.949.585.300,00 Kewajiban Rp.360.98.97.066,00 Ekuitas Rp 6.74.968.88.34,00 4 Temuan Kepatuhan 4 Temuan 50% 50% www.puskajiakn.dpr.go.id

P E R M A S A L A H A N Akuntasi dan Pelaporan Pelaksanaan Anggaran 3 Akuntansi dan Pelaporan 40% Pelaksanaan Anggaran 60% Kepatuhan Terhadap Kekurangan Penerimaan 3 Permasa lahan Kerugian Negara.05,9 Kerugian Negara 5 Kekurangan Penerimaan.649,63

Berikut ini merupakan hasil temuan yang diungkap oleh BPK RI atas pemeriksaan LK BP Batam Tahun 06: No Temuan al Sistem Pengendalian Pendapatan Negara Pengelolaan Pendapatan KSO Jasa Pandu dan Tunda Kurang Memadai Tarif Jasa Layanan Kepelabuhanan dan Layanan Jasa Cargo Belum Sesuai Peraturan Kepala BP Batam Sistem Pengendalian Aset 3 Pengendalian atas Pengelolaan Lahan dan Piutang UWTO pada Kantor Pengelolaan Lahan BP Batam Belum Memadai Sistem Pengendalian Hutang 4 Penyajian Hutang Kepada Pihak Ketiga Tidak Dapat Diyakini Kewajarannya Sebesar Rp9.48.04.60,64 Kepatuhan Terhadap Peraturan Pendapatan Negara 3 4 Pendapatan dari KSO dan Jasa Sewa Kurang Diterima Minimal Sebesar Rp.355.543.097,50 Kelebihan Pembayaran atas Honor Pengelola Keuangan Tahun 06 Sebesar Rp89.037.000,00 Kelebihan Pembayaran atas Sepuluh Paket Pekerjaan Pemeliharaan dan Pengadaan Barang Sebesar Rp7.8.098,39 dan Denda Keterlambatan atas Pengadaan Jasa Konsultansi Sebesar Rp34.33.000,00 Belum Dipungut Kelebihan Pembayaran atas Sepuluh Paket Belanja Modal Sebesar Rp.690.079.056,90 dan Denda Keterlambatan Sebesar Rp59.764.035,84 Belum Dipungut Temuan yang dibahas lebih lanjut pada pokok-pokok kelemahan SPI dan Kepatuhan atas atas Laporan Keuangan BP Batam yang ditemukan oleh BPK RI yaitu temuan SPI nomor 3, dan 4. Kepatuhan nomor, dan 4.

HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN STANDARISASI NASIONAL TAHUN 06 Pemeriksaan atas Laporan Keuangan (LK) Badan Standardisasi Nasional (BSN) Tahun 06 bertujuan untuk memberikan opini atas kewajaran LK dengan memperhatikan: Kesesuaian LK BSN dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP); Kecukupan pengungkapan informasi keuangan dalam LK sesuai dengan pengungkapan yang seharusnya dibuat seperti disebutkan SAP; Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan terkait dengan pelaporan keuangan; dan Efektivitas (SPI). 04 WTP 05 WDP BPK memberikan opini TA 06: Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan (PNBP) Rp 9.0.68.750 Anggaran Belanja Rp 6.78.39.000. Realisasi Belanja Rp 9.86.8.03 (94,96) NERACA Aset Rp 9.663.78.463 Kewajiban Rp 950.33.9 Ekuitas Rp 8.73.397.334 Kepatuhan 0 Temuan 0% 00 % Temuan www.puskajiakn.dpr.go.id

P E R M A S A L A H A N Pelaksanaan Anggaran Kepatuhan Terhadap Kerugian Negara Potensi Kerugian Negara Kekurangan Penerimaan 0 0 0 Administrasi 0

Berikut ini merupakan hasil temuan yang diungkap oleh BPK RI atas pemeriksaan LK BSN Tahun 06: No Temuan al Sistem Pengendalian Penerimaan Negara Bukan Pajak Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak atas Penyelenggaraan Kegiatan Akreditasi Tidak Sepenuhnya Sesuai dengan Standar Operasional dan Prosedur Kepatuhan Terhadap Peraturan Temuan yang dibahas lebih lanjut pada pokok-pokok kelemahan SPI dan Kepatuhan atas atas Laporan Keuangan BSN yang ditemukan oleh BPK RI yaitu temuan SPI nomor. 35

HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA TAHUN 06 Pemeriksaan atas Laporan Keuangan (LK) Kementerian Badan Usaha Milik Negara Tahun 06 bertujuan untuk memberikan opini atas kewajaran LK dengan memperhatikan: Kesesuaian LK Kementerian BUMN dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP); Kecukupan pengungkapan informasi keuangan dalam LK sesuai dengan pengungkapan yang seharusnya dibuat seperti disebutkan SAP; Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan terkait dengan pelaporan keuangan; dan Efektivitas (SPI). 04 WTP-DPP 05 WTP BPK memberikan opini TA 06: Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan (PNBP) Rp 3..84.588,00. Anggaran Belanja Rp 49.9.667.000,00 Realisasi Belanja Rp 90.799.8.000,00 (93,6) NERACA Aset Rp 476.6.753.763 Kewajiban Rp.933.66.979 Ekuitas Rp.933.66.979 6 Temuan 40% Kepatuhan 4 Temuan 60% www.puskajiakn.dpr.go.id

P E R M A S A L A H A N Akuntasi dan Pelaporan Pelaksanaan Anggaran Kelemahan Struktur 3 Kelemahan Struktur Akuntansi 9% dan Pelaporan 43% Pelaksanaan Anggaran 8% Kepatuhan Terhadap Kerugian Negara 9,76 Administrasi 5 Kerugian Negara 3 Kekurangan Penerimaan 4.70,9 Kekurangan Penerimaan Administrasi 5

Berikut ini merupakan hasil temuan yang diungkap oleh BPK RI atas pemeriksaan LK Kementerian BUMN Tahun 06: No Temuan al Sistem Pengendalian Pendapatan Negara dan Hibah Pengendalian Sewa Tanah dan/atau Bangunan Gedung Kantor Kementerian BUMN Belum Memadai Sistem Pengendalian Aset Pengelolaan Persediaan Kementerian BUMN Belum Memadai 3 Pengelolaan Aset Tetap Kementerian BUMN Belum Memadai Kegiatan Pengawasan Pengembalian Sisa Dana Kegiatan Program BL Peduli senilai 4 Rp.86.03.844,87 Berlarut-Larut Belum Seluruh BUMN Menyampaikan Laporan PKBL dan Pengelolaan PK Belum Optimal sehingga Terdapat Angsuran 5 dari Mitra Binaan yang Belum Terindentifikasi Minimal Sebesar Rp5.433.66.704,00 Pembinaan KBUMN kepada BUMN-BUMN dan Koordinasi Antar Lembaga untuk Penyelesaian BPYBDS Menjadi PMN 6 Belum Efektif, serta Terdapat BPYBDS yang Menjadi Beban Operasional BUMN Penerima Kepatuhan Terhadap Peraturan Pendapatan Negara dan Hibah Terdapat Penginapan pada Pelaksanaan Perjalanan Dinas yang Dibiayai Pihak Ketiga/BUMN Kekurangan Volume dalam Pengadaan Paket Video Conference Mengakibatkan Kelebihan Pembayaran Sebesar Rp37.500.000,00 Pengadaan Jasa Konsultan Assesment Jaringan dan Data Center 3 Tidak Sesuai Ketentuan Mengakibatkan Kelebihan Pembayaran Minimal Sebesar Rp5.734.500,00 4 Perencanaan dan Pelaksanaan Jasa Perawatan Gedung, Tata Graha dan Pengemudi Belum Sesuai Ketentuan Temuan yang dibahas lebih lanjut pada pokok-pokok kelemahan SPI dan Kepatuhan atas atas Laporan KBUMN yang ditemukan oleh BPK RI yaitu temuan SPI nomor, 5, dan 6. Kepatuhan,, 3, dan 4. 4

HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 06 Pemeriksaan atas Laporan Keuangan (LK) Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Tahun 06 bertujuan untuk memberikan opini atas kewajaran LK dengan memperhatikan: Kesesuaian LK Kementerian Koperasi dan UKM dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP); Kecukupan pengungkapan informasi keuangan dalam LK sesuai dengan pengungkapan yang seharusnya dibuat seperti disebutkan SAP; Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan terkait dengan pelaporan keuangan; dan Efektivitas (SPI). 04 WTP-DPP 05 WTP BPK memberikan opini TA 06: Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan (PNBP) Rp 67.506.756.37 Anggaran Belanja Rp.065.438.76.000. Realisasi Belanja Rp 956.784.84.430 (89,80) NERACA Aset Rp.679.838.357.69 Kewajiban Rp 7.93.54. Ekuitas Rp.66.545.03.057 Kepatuhan Temuan 33% 4 Temuan 67% www.puskajiakn.dpr.go.id

P E R M A S A L A H A N Akuntasi dan Pelaporan Pelaksanaan Anggaran Kelemahan Struktur Kelemahan Struktur 50% Akuntansi dan Pelaporan 5% Pelaksanaan Anggaran 5% Kepatuhan Terhadap Kerugian Negara.336,74

Berikut ini merupakan hasil temuan yang diungkap oleh BPK RI atas pemeriksaan LK KUKM Tahun 06: No 3 4 Temuan al Pengendalian dan Manajemen Kas BLU Lembaga Pengelola Dana Bergulir - KUMKM Belum Optimal Penatausahaan, Pencatatan dan Pelaporan Persediaan pada Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Belum Memadai Pencatatan dalam Akun Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) Senilai Rp,3 Milyar yang Tidak Jelas Kelanjutan Pembangunannya Pembayaran Kembali atas Dana Penjaminan yang Macet Senilai Rp593,49 Belum Dikembalikan ke BLU LPDB Kepatuhan Terhadap Peraturan Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Belum Sesuai Ketentuan dan Berindikasi Kelebihan Pembayaran Senilai Rp77,76. Aset Lain-Lain Berupa Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu- KUMKM di Provinsi Papua Senilai Rp3,94 Milyar Tidak Jelas Penyelesaiannya Temuan yang dibahas lebih lanjut pada pokok-pokok kelemahan SPI dan Kepatuhan atas atas Laporan Keuangan KUMKM yang ditemukan oleh BPK RI yaitu temuan SPI nomor,, 3, dan 4. Dan temuan Kepatuhan, dan. 63

HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PERDAGANGAN TAHUN 06 Pemeriksaan atas Laporan Keuangan (LK) Kementerian Perdangan Tahun 06 bertujuan untuk memberikan opini atas kewajaran LK dengan memperhatikan: Kesesuaian LK Badan Koordinasi Penanaman Modal dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP); Kecukupan pengungkapan informasi keuangan dalam LK sesuai dengan pengungkapan yang seharusnya dibuat seperti disebutkan SAP; Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan terkait dengan pelaporan keuangan; dan Efektivitas (SPI). 04 WTP 05 WTP BPK memberikan opini TA 06: Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan (PNBP) Rp 0.09.834.6,00 Anggaran Belanja Rp 3.670.096.34.000,00. Realisasi Belanja Rp.799.4.874.849,00 (76,7) NERACA Aset Rp 5.548.437.69. 706 Kewajiban Rp 8.7.98.477 Ekuitas Rp 5.50.65.4.9 Kepatuhan Temuan 33% 4 Temuan 67% www.puskajiakn.dpr.go.id

P E R M A S A L A H A N Akuntasi dan Pelaporan Pelaksanaan Anggaran 3 Kelemahan Struktur 0% Pelaksanaan Anggaran 0% Akuntansi dan Pelaporan 60% Kelemahan Struktur Kepatuhan Terhadap Kerugian Negara.7,95 Administrasi Kerugian Negara 3 Kekurangan Penerimaan 44,83 Kekur angan Penerimaan Administrasi

Berikut ini merupakan hasil temuan yang diungkap oleh BPK RI atas pemeriksaan LK Kementerian Perdagangan Tahun 06: No Temuan al Sistem Pengendalian Pendapatan Negara dan Hibah Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak pada Sekretariat Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri dan Balai Kalibrasi Belum Memadai Hibah Senilai Rp94,93 Miliar Belum Ada Berita Acara Serah Terima Sistem Pengendalian Aset 3 Pengelolaan Persediaan Belum Memadai 4 Penatausahaan Aset Tetap Peralatan dan Mesin Senilai Rp3.33.936.95,00 pada 6 Satker Dana Dekonsentrasi dan Satker Dana Tugas Pembantuan Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Belum Memadai. Kepatuhan Terhadap Peraturan Realisasi Belanja Barang Berupa Delapan Pekerjaan Jasa Konsultansi Terjadi Kelebihan Pembayaran Senilai Rp,43 Miliar dan Tidak Dapat Diyakini Kebenarannya Senilai Rp6,00 Realisasi Belanja Modal Berupa 3 Paket Pengadaaan Peralatan dan Mesin serta Pembangunan Sarana Distribusi dan Logistik Terjadi Kelebihan Pembayaran Senilai Rp,9 Miliar dan Belum Dikenakan Denda Keterlambatan Senilai Rp44,67 Temuan yang dibahas lebih lanjut pada pokok-pokok kelemahan SPI dan Kepatuhan atas atas Laporan Keuangan Kementerian Perdagangan yang ditemukan oleh BPK RI yaitu temuan SPI nomor,, 3, dan 4. Dan temuan Kepatuhan, dan. 79

HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 06 Pemeriksaan atas Laporan Keuangan (LK) Kementerian Perindustrian Tahun 06 bertujuan untuk memberikan opini atas kewajaran LK dengan memperhatikan: Kesesuaian LK Kementerian Perindustrian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP); Kecukupan pengungkapan informasi keuangan dalam LK sesuai dengan pengungkapan yang seharusnya dibuat seperti disebutkan SAP; Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan terkait dengan pelaporan keuangan; dan Efektivitas (SPI). 04 WTP 05 WTP BPK memberikan opini TA 06: Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan (PNBP) Rp 43.66.75.079,00 Anggaran Belanja Rp 3.09.63.84.000,00.. Realisasi Belanja Rp.069.390.608.39,00 (68,54) NERACA Aset Rp 5.95.599.80.35,00 Kewajiban Rp 37.057.7.874,00 Ekuitas Rp 5.878.54.583.477,00 Kepatuhan 7 Temuan % Temuan 88% www.puskajiakn.dpr.go.id

P E R M A S A L A H A N Akuntasi dan Pelaporan Pelaksanaan Anggaran Kelemahan Struktur 60% Akuntansi dan Pelaporan 0% Pelaksanaan Anggaran 0% Kelemahan Struktur Kepatuhan Terhadap Administrasi Kekurangan Penerimaan 3 Perm asalahan Kerugian Negara 4 Potensi Kerugian Negara Kerugian Negara Potensi Kerugian Negara Kekurangan Penerimaan Administrasi.63,5 46,4 69,65

Berikut ini merupakan hasil temuan yang diungkap oleh BPK RI atas pemeriksaan LK Kementerian Perindustrian Tahun 06: No Temuan al Sistem Pengendalian Pendapatan Negara Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Kurang Memadai Kepatuhan Terhadap Peraturan Penerimaan Negara Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp,53 Miliar pada Enam Satuan Kerja Terlambat Disetorkan ke Kas Negara Belanja Barang 3 Realisasi Belanja Barang Berupa Pekerjaan Jasa Terjadi Kelebihan Pembayaran Senilai Rp906,8 juta dan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Belum Dikenakan Senilai Rp78,08 Realisasi Belanja Barang Berupa Pembayaran Output Kegiatan pada Lima Satuan Kerja Tidak Sesuai Ketentuan Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 06 Senilai Rp,5 Miliar Belanja Modal 4 5 Realisasi Belanja Modal Berupa Pekerjaan Pembangunan Tank Farm dan Penguncian Wesel Terjadi Kekurangan Volume Pekerjaan Senilai Rp46,4 dan Denda Keterlambatan Belum Dikenakan Senilai Rp36,07 Realisasi Belanja Modal Berupa Pekerjaan Pengadaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Solar Cell) Kapasitas 60 KVA Terjadi Kelebihan Pembayaran Senilai Rp98,33 Dan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Kurang Dikenakan Senilai Rp5,48 Aset Tetap 6 7 Alat-alat laboratorium pada Pusat Inovasi Logam Morowali dan Politeknik Industri Morowali Pengadaan Tahun 05 Belum Dapat Dimanfaatkan Senilai Rp65,47 Miliar Bentuk Kerjasama Pemanfaatan Aset pada Pusat Inovasi Kelapa Sawit Kawasan Industri Sei Mangke antara Kementerian Perindustrian dengan PTPN III Tidak Sesuai Ketentuan Senilai Rp36,6 Miliar 03

Temuan yang dibahas lebih lanjut pada pokok-pokok kelemahan SPI dan Kepatuhan atas atas Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian yang ditemukan oleh BPK RI yaitu temuan SPI nomor. dan temuan Kepatuhan,, 3, 4, 5, 6, dan 7. 04

HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA TAHUN 06 Pemeriksaan atas Laporan Keuangan (LK) Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Tahun 06 bertujuan untuk memberikan opini atas kewajaran LK dengan memperhatikan: Kesesuaian LK KPPU dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP); Kecukupan pengungkapan informasi keuangan dalam LK sesuai dengan pengungkapan yang seharusnya dibuat seperti disebutkan SAP; Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan terkait dengan pelaporan keuangan; dan Efektivitas (SPI). 04 WTP 05 WTP BPK memberikan opini TA 06: Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan (PNBP) Rp 3.695.044.558 Anggaran Belanja Rp 39,45,6,000 Realisasi Belanja Rp 4,473,856,483 (8,09) NERACA Aset Rp 54,7,035,576 Kewajiban Rp 4,835,495,77 Ekuitas Rp 49,875,540,399 Kepatuhan 3 Temuan 50% 50% 3 Temuan www.puskajiakn.dpr.go.id

P E R M A S A L A H A N Akuntasi dan Pelaporan Pelaksanaan Anggaran Kelemahan Struktur 4 Kelemahan Struktur 50% Akuntansi dan Pelaporan 5% Pelaksanaan Anggaran 5% Kepatuhan Terhadap Kerugian Negara 5,76 Administrasi Kerugian Negara 3 Administrasi

Berikut ini merupakan hasil temuan yang diungkap oleh BPK RI atas pemeriksaan LK KPPU Tahun 06: No Sistem Pengendalian Belanja Temuan al Pertanggungjawaban Belanja Barang Belum Sepenuhnya Memadai Sistem Pengendalian Aset Pengendalian Pencatatan Persediaan KPPU Kurang Memadai 3 KPPU Belum Menyusun Petunjuk Teknis Akuntansi Terkait Pendapatan dan Piutang Denda yang Mengacu pada Kebijakan Akuntansi Pemerintah Pusat serta Pengelolaan Piutang Denda Belum Tertib Belanja Negara Kepatuhan Terhadap Peraturan Jumlah Hari Perjalanan Dinas Luar Negeri Pegawai KPPU Sebesar Rp6.733.53,0 Melebihi Jumlah Hari yang Diizinkan Penyelenggaraan Kegiatan Konsinyering oleh Direktorat Merger KPPU Belum Sepenuhnya Sesuai dengan Ketentuan Aset Penanganan Kasus Kerugian Negara Terkait Ikatan Dinas di KPPU 3 Belum Optimal dan Terdapat Tuntutan Ganti Rugi Non Bendahara yang Belum Ditetapkan Temuan yang dibahas lebih lanjut pada pokok-pokok kelemahan SPI dan Kepatuhan atas atas Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian yang ditemukan oleh BPK RI yaitu temuan SPI nomor,, dan 3. dan temuan Kepatuhan,, dan 3. 3