PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK PENYELESAIAN PINGGIR PAKAIAN DAN BELAHAN PADA MATA KULIAH TEKNOLOGI BUSANA DI JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA FPP UNP Oleh : AMELA JUWITA SARI 1302852/2013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda Periode: September 2018
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN TEKNIK PENYELESAIAN PINGGIR PAKAIAN DAN BELAHAN PADA MATA KULIAH TEKNOLOGI BUSANA DI JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA FPP UNP Amela Juwita Sari 1, Adriani 2 Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga Fakultas Pariwisata dan Perhotalan Universitas Negeri Padang Email: amelajuwita30@gmail.com ABSTAK Penelitian ini dilatarbelakangi untuk mengatasi permasalahan mahasiswa dalam perkuliahan Teknologi Busana pada materi teknik penyelesaian pinggir pakaian dan belahan dikarenakan terbatasnya referensi mengenai materi tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk menghasilkan media pembelajaran berupa modul yang valid dan praktis. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan yang dikenal dengan Research and Development (R&D). Prosedur penelitian ini terdiri dari tahap pendefenisian (define), tahap perancangan (design), dan tahap pengembangan (develop). Data pada penelitian ini diperoleh dari uji validitas, uji praktikalitas dosen pembina mata kuliah, uji praktikalitas kelompok kecil dan uji praktikalitas kelompok besar. Uji validitas dilakukan kepada 4 validator, uji praktikalitas kepada 1 dosen, uji praktikalitas kelompok kecil 4 orang, dan uji praktikalitas kelompok besar 30 orang. Berdasarkan hasil uji validitas diperoleh skor 90,11% dengan kategori sangat valid. Rekapitulasi hasil uji praktikalitas diperoleh skor 84,13% dengan kategori sangat praktis. Modul berada dalam krteria layak digunakan sebagai media pembelajaran. Kata Kunci: Modul, Teknik Penyelesaian pinggir pakaian dan belahan, Valid, Praktis. Abstract The background of this research is to overcome the students problem at fashion technology subject in edge finishing and cleavage material due to the lack of reference for the subject. The aim of this research to produce the learning in the form of valid and practical module. This research is a research and development known as Research and Development (R & D). The procedure of the research consists of define, design, and development. The data of this research is obtained from the validity test, the practicality of the Fashion Technology lecture, the practicality of small group and the practicality of large group. The validity test conducted by four validator and the practicality of large group conducted by 30 person. Based on the result of validity test,the score of 90,11% is obtained with the valid category. The recapitulation of the test result 84,13% is obtained with the very practical category. The module is in good criteria as a learning media. The key words : Module, the Edge finishing and cleavage technique, Valid and practice. 1
A. PENDAHULUAN Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran salah satunya adalah media pembelajaran yang digunakan. Media pembelajaran merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau peserta didik, interaksi antara pendidik dan siswa akan sangat efektif jika tersedia media pendukung (Danim, 2013:7). Namun pada kenyataannya saat ini buku sumber atau bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran masih sangat minim. Jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga merupakan salah satu jurusan yang ada di Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang yang mempunyai 3 program studi, yaitu Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (s1), Program Studi Tata Busana (D3), dan Program Studi Tata Boga (D3). Pada Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga terdapat 2 konsentrasi yaitu tata busana dan tata boga. pada konsentrasi tata busana ini mahasiswa dibekali dengan seperangkat mata kuliah yang wajib diambil salah satunya mata kuliah wajib program studi yaitu Teknologi Busana yang berbobot sebanyak 3 sks dan diambil pada semester 1 (satu) perkuliahan. Teknologi busana berasal dari kata Teknos dan Logos. Teknos berarti teknik, cara, metode, sedangkan Logos berarti ilmu, pengetahuan. Jadi yang dimaksud teknologi busana adalah suatu ilmu keterampilan yang mempelajari cara atau teknik, metode pembuatan atau penyelesaian busana. hal tersebut 2
sejalan dengan pendapat Nanie (1993) yang menyatakan bahwa Teknologi menjahit adalah cara atau teknik pembuatan busana agar hasilnya menarik dan nyaman dipakai. Sesuai dengan silabus perkuliahan, terdapat beberapa kompetensi yang harus dikuasai oleh mahasiswa diantaranya yaitu mahasiswa diharapakan mampu membuat teknik dasar menjahit dalam bentuk fragmen yang meliputi teknik dasar membentuk model busana dan teknik penyelesaian busana, untuk itu diperlukan adanya sumber belajar yang menarik serta dapat memudahkan mahasiswa dalam pembelajaran. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan dosen mata kuliah Teknologi Busana pada tanggal 19 september 2017 diketahui bahwa sumber belajar bagi mahasiswa seperti buku cetak yang terkait dengan mata kuliah teknologi busana masih terbatas dan sedikit bahkan belum ada modul terkait dengan mata kuliah Teknologi Busana, khususnya pada materi yang membahas mengenai teknik penyelesiaan pinggir pakaian dan belahan. Oleh sebab itu seringkali mahasiswa merasa kesulitan dalam mengikuti perkuliahan terutama pada saat praktek. Pendapat tersebut sejalan dengan hasil wawancara peneliti dengan mahasiswa Program Studi PKK konsentrasi Tata Busana yang telah mengikuti mata kuliah Teknologi Busana, dimana mahasiswa merasa kesulitan dalam mengikuti pembelajaran pada saat praktek membuat teknik penyelesaian pakaian karena media atau bahan ajar terkait dengan mata kuliah Teknologi Busana sangat minim terutama pada materi yang khusus membahas tentang Teknik Penyelesaian Pinggir Pakaian dan Belahan. Buku 3
sumber belajar yang ada saat ini hanya menjelaskan teori dan menjelaskan langkah-langkah kerja menjahit secara singkat melalui gambar-gambar ilustrasi dan kurang dipahami oleh sebagian mahasiswa, sehingga mahasiswa harus mencari sendiri sumber belajar yang dapat membantu dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara tersebut untuk itu diperlukan adanya sumber belajar yang valid dan praktis dan dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk belajar mandiri berupa modul pembelajaran. Daryanto (2013:31) mengemukakan bahwa modul dapat diartikan sebagai materi pelajaran yang disusun dan disajikan secara tertulis dan sedemikian rupa sehingga pembacanya diharapkan dapat menyerap sendiri materi tersebut. Sedangkan menurut Direktorat Tenaga Kependidikan (2008:3) menjelaskan modul merupakan bahan ajar cetak yang dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta pembelajaran. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan modul dapat membantu mahasiswa belajar secara mandiri sesuai dengan caranya masing-masing. Untuk itu perlu dilakukan pengembangan modul teknik penyelesaian pinggir pakaian dan belahan pada mata kuliah Teknologi Busana yang valid dan praktis untuk mahasiswa Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang B. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau yang lebih dikenal dengan Research and 4
Development (R&D). Sujadi (2003:164) mengemukakan bahwa Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru, atau menyempurnankan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Setyosari (2013:221) yang menyatakan Penelitian dan Pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan, pengembangan dapat berupa proses, produk, dan rancangan. Lokasi pada penelitian ini adalah di Jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPP-UNP, dengan subjek penelitian yaitu mahasiswa prodi PKK Konsentrasi Pendidikan Tata Busana (S1) angkatan 2017 yang telah mengikuti perkuliahan teknologi busana di jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang. Prosedur penelitian yang digunakan yakni model pengembangan 4D (Four-D). Menurut Thiagarajan, dkk dalam Trianto (2009:189) : model ini terdiri dari 4 tahap pengembangan yaitu : Define (Pendefinisiaan), Design (Perancangan), Develop (Pengembangan), dan Disseminate (Penyebaran). Namun pada penelitian tahap dessminate (penyebaran) belum dapat dilakukan karena keterbatasan peneliti. Tahap Pendefinisian (Define) merupakan tahap untuk menetapkan dan mendefenisikan syarat-syarat pembelajaran, terdiri dari: analisis ujung depan, analisis mahasiswa, analisis tugas, analisis konsep dan perumusan tujuan 5
pembelajaran. Tahap Perancangan (Design) adalah tahap untuk menyiapkan prototipe perangkat pembelajaran, terdiri dari: a) Menganalisis materi mata kuliah yang akan dijadikan isi modul yang akan dibuat berpedoman kepada silabus pembelajaran, b) Mengumpulkan informasi yang dimaksud supaya modul yang akan dihasilkan tidak menyimpang dari tujuan pembelajaran dan sesuai dengan silabus yang ada diperkuliahan, c) Menyusun kerangka modul pembelajaran. Tahap Pengembangan (Develop) merupakan tahap untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang sudah direvisi berdasarkan masukan dari para pakar. Tahap ini meliputi: tahap validasi, revisi dan tahap praktikalitas. Tahap validasi modul ini dilakukan 4 orang validator yaitu: 2 orang ahli media dan 2 orang ahli materi. Tahap revisi dilakukan sesuai dengan masukkan dari ahli media dan ahli materi. Hasil revisi merupakan produk awal yang sudah tervalidasi, hal ini perlu dilakukan agar produk awal dapat disebut layak digunakan oleh mahasiswa ketika memasuki tahap uji coba. Tahap praktikalitas dilakukan dengan dosen mata kuliah, uji coba kelompok kecil, dan uji coba kelompok besar. Direktorat Tenaga Kependidikan (2008:14) menjelaskan Terdapat dua macam uji coba yaitu uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan. Uji coba kelompok kecil adalah uji coba yang dilakukan hanya kepada 2-4 peserta didik, sedangkan uji coba lapangan adalah uji coba yang dilakukan kepada peserta dengan jumlah 20-30 peserta didik. Pada penelitian ini uji praktikalitas dilakukan kepada 1 orang dosen pembina mata kuliah Teknologi 6
busana, uji praktikalitas kelompok kecil diberikan kepada 4 orang mahasiswa sedangkan uji praktikalitas kelompok besar diberikan kepada 30 orang mahasiswa. Jenis data yang diambil dalam penelitian ini adalah data primer. Data diperoleh dari hasil validasi para validator dan dari pelaksanaan uji praktikalitas mahasiswa dan dosen dalam menggunakan modul pembelajaran teknik penyelesaian pinggir pakaian dan belahan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan kuisioner (angket). Adapun teknik analisis data terdiri dari analisis validitas dan analisis praktikalitas modul pembelajaran. C. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Desain Modul Modul yang dikembangkan adalah sebuah media pembelajaran yang berbentuk media cetak (Hardcopy) yang disajikan dalam bentuk teks dan gambar yang menarik dan full color sehingga dapat meningkatkan motivasi dan minat mahasiswa untuk belajar. Modul ini terdiri dari 149 halaman yang terdiri dari 4 kegiatan pembelajaran da dilengkapi dengan rangkuman dan tes formatif pada setiap akhir kegiatan pembelajaran. Pda bagian akhir terdapat evaluasi akhir yang dilengkapi dengan kunci jawaban, glosarium, dan daftar pustaka. Bagian sampul (cover) depan ditampilkan dengan mengkombinasikan warna, gambar (ilustrasi), bentuk dan ukuran huruf yang serasi. Pada setiap langkah kerja dilengkapi dengan gambar beserta keterangannya. Tugas dan 7
latihan dikemas sedemikian rupa sehingga menarik dan meningkatkan minat belajar. 2. Validitas Modul Tahap validasi dilakukan untuk menghasilkan Modul yang layak dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa sehingga dapat digunakan dalam perkuliahan Teknologi Busana. Tahap ini dilakukan oleh 4 orang validator dimana 2 orang sebagai ahli media dan 2 orang sebagai ahli materi. Adapun aspek yang dinilai oleh ahli media terdiri dari 3 aspek, yaitu kegrafikan, isi, kebahasaan. Pada aspek kegrafikan diperoleh hasil penilaian sebanyak 91,21%, aspek isi 95,00%, dan aspek kebahasaan 90,00%. Dari penilaian ketiga aspek tersebut diperoleh hasil rata-rata yaitu 92,07% dengan kategori sangat valid. Sedangkan aspek yang dinilai oleh ahli materi terdiri dari aspek kelayakan isi, penyajian bahan, dan kebahasaan dengan hasil kelayakan isi 88,82%, penyajian bahan 84,62%, kebahasaan 91,00%. Dari penilaian ketiga aspek tersebut diperoleh hasil rata-rata yaitu 88,15% dengan kategori sangat valid. Berdasarkan hasil penilaian validasi ahli media dan materi yang telah digabungkan, maka diperoleh hasil akhir validasi Modul teknik penyelesaian pinggir pakaian dan belahan yaitu 90,11% dengan kategori sangat valid. Artinya modul pembelajaran tersebut sudah dapat di sebar dan digunakan dalam pembelajaran atau perkuliahan. 8
Menurut Direktorat Tenaga Kependidikan (2008:15) Validasi modul bertujuan untuk memperoleh pengakuan atau pengesahan kesesuaian modul dengan kebutuhansehingga modul tersebut layak dan cocok digunakan dalam pembelajaran. Menurut Direktorat Tenaga Kependidikan (2008:14) Untuk mendapatkan pengakuan kesesuaian modul dengan kebutuhan, maka validasi perlu dilakukan dengan melibatkan pihak praktisi yang ahli sesuai dengan bidang-bidang terkait dalam modul. Hasil penilaian dari para validator menunjukkan bahwa validitas Modul Teknik Penyelesaian Pinggir Pakaian dan Belahan memperoleh hasil 90,11% dengan kategori sangat valid.sehingga dapat disimpulkan bahwa modul Teknik Penyelesaian Pinggir Pakaian dan Belahan ini sudah valid/layak digunakan sebagai media pembelajaran pada mata Teknologi Busana. 3. Praktikalitas Modul Uji praktikalitas dilakukan dengan melibatkan dosen pembina mata kuliah dan mahasiswa sebagai responden. Adapun aspek yang dinilai pada penilaian praktikalitas dosen pembina mata kuliah terdiri dari 3 aspek, yaitu aspek kelayakan tampilan, penyajian materi, dan manfaat. Dari ketiga aspek penilaian tersebut diperoleh hasil sebagai berikut : Aspek kelayakan tampilan 87,50%, penyajian materi 91,67%, dan manfaat 100,00 %. Berdasarkan hasil penilaian dari ketiga aspek tersebut diperoleh hasil rata-rata praktikalitas oleh dosen pembina mata kuliah 9
yaitu 93,06% dengan kategori sangat praktis. Artinya modul sudah layak dan praktis digunakan oleh mahasiswa sebagai media pembelajaran. Selanjutnya hasil penilaian dari uji praktikalitas oleh mahasiswa dilakukan dalam 2 kelompok, yaitu uji coba kelompok kecil dan uji kelompok besar. Uji coba kelompok kecil yang dilakukan kepada 4 orang mahasiswa dengan hasil dari aspek kelayakan tampilan 85,42%, penyajian materi 79,46%, dan manfaat 82,29%. Dari penilaian ketiga aspek tersebut diperoleh rata-rata hasil praktikalitas kelompok kecil yaitu 82,39 % dengan kategori sangat praktis. Sedangkan uji coba kelompok besar yang dilakukan kepada 30 orang mahasiswa dengan hasil penilaian aspek kelayakan tampilan 81,00%, penyajian materi 87,10%, dan manfaat 89,52%. Dari hasil penilaian ketiga aspek tersebut diperoleh rata-rata hasil uji praktikalitas kelompok besar yaitu 85,87% dengan kategori sangat praktis. Selanjutnya, setelah hasil penilaian uji pratikalitas oleh dosen dan mahasiswa dijumlahkan diperoleh rata-rata nilai yaitu 86,87% dengan kategori sangat praktis, sehingga modul dapat dikatakan sudah layak digunakan sebagai media pembelajaran pada mata kuliah Teknologi Busana Praktikalitas merupakan tingkat kepraktisan atau keterpakaian suatu media (modul pembelajaran) setelah divalidasi oleh validator sehingga dapat digunakan dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian Hamdunah (2015:38) Perangkat pembelajaran dikatakan 10
praktis jika mahasiswa tersebut tidak kesulitan belajar. Jika hasil belum praktis, maka dilakukan perbaikan sehingga perangkat pembelajaran dinyatakan praktis. D. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan 1. Modul yang dikembangkan adalah sebuah media pembelajaran berbentuk media cetak (hardcopy) yang disusun berdasarkan silabus mata kuliah Teknologi Busana, disajikan dalam bentuk teks dan gambar yang menarik dan full color yang dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa serta menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami. Modul ini terdiri dari 149 halaman dengan empat kegiatan pembelajaran dan disetiap akhir kegiatan pembelajaran dilengkapi dengan rangkuman dan tes formatif. Pada bagian akhir terdapat evaluasi akhir yang dilengkapi dengan kunci jawaban, glosarium dan daftar pustaka. 2. Validitas Modul Pembelajaran berdasarkan hasil validasi oleh ahli materi dan ahli media dinyatakan sangat valid dengan skor 90,20%, sehingga layak digunakan sebagai media pembelajaran pada mata kuliah Teknologi Busana. 3. Praktikalitas Modul Pembelajaran berdasarkan respon dosen pembina mata kuliah dan mahasiswa dinyatakan sangat praktis dengan skor 86,87%, sehingga modul pembelajaran dapat digunakan oleh mahasiswa sebagai bahan ajar. 11
2. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, maka penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut: 1. Bagi mahasiswa diaharapkan dapat memanfaatkan modul pembelajaran teknik penyelesaian pinggir pakaian dan belahan pada mata kuliah Teknologi Busana secara optimal sebagai bahan ajar atau referensi dalam pembelajaran. 2. Bagi mahasiswa diharapkan lebih mandiri dan dapat mengatasi masalah dalam proses pembelajaran dengan bimbingan dosen pembina mata kuliah seminimal mungkin. 3. Bagi dosen pembina mata kuliah Teknologi Busana diharapkan agar dapat memanfaatkan modul pembelajaran ini dan mengimplementasikannya dalam pembelajaran. E. DAFTAR PUSTAKA Asyhar, Rayandra. 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Danim,Sudarwan. 2013. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara Daryanto.2013. Menyusun Modul : Bahan Ajar Untuk Persiapan Guru Dalam Mengajar. Yogyakarta: gava media Departemen Pendidikan Nasional. Tahun 2008 tentang Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta. Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional. Tahun 2008 tentang Penulisan Modul. Hamdunah. 2015. Jurnal Praktikalitas Pengembangan Modul Kontruktivisme dan Webstie Pada materi Lingkaran dan Bola. Program Studi Pendidikan Matematika: STKIP PGRI SUMBAR. 12
Kristiani, Weny. 2012. Pengembangan Modul Sulaman Bebas Pada Mata Pelajaran Keterampilan Kerumahtanggaan di SMP Negeri 4 Yogyakarta. Program Studi Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik: Universitas Negeri Yogyakarta. Nanie Asri Yulianti. 1993. Teknologi Busana. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta Sujadi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakrat: Rneka Cipta Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Group. Persantunan: Artikel ini disusun berdasarkan skripsi Amela Juwita Sari yang berjudul Pengembangan Modul Teknik Penyelesaian Pinggir Pakaian dan Belahan pada Mata Kuliah Teknologi Busana di Jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga FPP UNP. Ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada Ibu Dra. Adriani, M.Pd selaku dosen pembimbing yang senantiasa memberikan masukan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini hingga akhir. 13