BABV WEWENANG, TANGGUNG JAWAB, DAN PENDELEGASIAN WEWENANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II URAIAN TEORITIS. terhadap produktivitas karyawan pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero)

HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN 1. HAK PASIEN

MANAJEMEN UMUM. BAB 5 Wewenang, Delegasi dan Desentralisasi

MENCIPTAKAN SINKRONISASI WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB DI LEMBAGA PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO.

5/2/2012 pmb/nts/tiuajm

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA i. Unsur-unsur manajemen terdiri dari man, money, method, materials, machines, dan market disingkat 6 M.

Bab 8 WEWENANG DAN DELEGASI

Bab VI Tata Kerja, Sistem Kerja, Hubungan Kerja, dan Kepemimpinan

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Pengembangan Kepemimpinan Pertemuan 6 SM III

BAB II URAIAN TEORITIS. penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sistem pendelegasian wewenang

Desain dan Struktur Organisasi by Hendry Page 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu aktivitas dalam menentukan apa pekerjaan yang dilakukan dan siapa yang

IV MANAJEMEN DAN ORGANISASI

FUNGSI PENGORGANISASIAN PENGORGANISASIAN

BAB II URAIAN TEORITIS. Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PDAM Tirtamusi Palembang. Teknik

IX. KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN KOORDINASI

PENGORGANISASIAN ADALAH SALAH SATU FUNGSI MANAJEMEN UNTUK MENGKOORDINASIKAN HUBUNGAN BERBAGAI SISTEM KEWENANGAN DAN

BAB II URAIAN TEORITIS

Nama : Dedi Priyatno Nim : Prodi : Sistem Informasi (Kls 22)

7. STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI

11. STRUKTUR ORGANISASI

BAB VIII Struktur dan kultur organisasi bisnis. Copyright 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.

KONSEP ORGANISASI. Setiadi, M.Kep

BAB II. Tinjauan Pustaka. Menurut Roberts dan Hunt (1991), suatu organisasi dimulai. dengan suatu tujuan. Sekelompok orang membentuk suatu

Oleh: Roswaty,SE.MSi

BAB I PENDAHULUAN. 1. Pengertian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Definisi Pengorganisasian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam sebuah organisasi setiap pimpinan perlu untuk mengkoordinasikan

MANAJEMEN ORGANISASI INDUSTRI. Nur Istianah,ST.,MT.,M.Eng

Organizing (Pengorganisasian) I M A Y U D H A P E R W I R A

STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI

Manajemen dan Manajer. By : Eni Farida

KOMUNIKASI ORGANISASI

Kepemimpinan, sebaliknya, menyangkut menetapkan arah dengan menyusun satu visi masa depan; kemudian mereka menyatukan orangorang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PENDELEGASIAN WEWENANG DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) CABANG LAMPUNG

BAB 2 ORGANISASI PROYEK KONSTRUKSI

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF PADA HOTEL GARUDA DI PONTIANAK

Kekuasaan, Kewenangan, Tanggung Jawab & Delegasi

PELAKSANAAN PENDELEGASIAN WEWENANG OLEH KEPALA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA TANJUNGPINANG SKRIPSI

STRUKTUR ORGANISASI. By Nina Triolita, SE, MM. Pertemuan Ke 10 Pengantar Bisnis

Nama : Burhanudin Indra NIM :

Pendelegasian Wewenang

Kepemimpinan, Kekuasaaan & Wewenang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kinerja birokrasi pada era reformasi dan otonomi daerah menjadi

PERTEMUAN 10 KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN

MATERI 5 MANAJEMEN DAN ORGANISASI

Syarat Organisasi. 1. Sekelompok orang. 2. Hubungan dan Pembagian Kerja. 3. Tujuan

BAB II LANDASAN TEORI

PEDOMAN KERJA BERBASIS STRUKTUR ORGANISASI

BAB II LANDASAN TEORI. manusia, benda, situasi dan organisasi. Dalam organisasi pengendalian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan usaha yang semakin ketat dewasa ini menuntut

PENGURUS. Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat menjadi pengurus koperasi ditetapkan dalam anggaran dasar koperasi yang bersangkutan.

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen.

BAB II BAHAN RUJUKAN

KONSEPSI PEMBENTUKAN ORGANISASI

PERTEMUAN KE II GAMBARAN UMUM MANAJEMEN OLEH : M.S. HUSEIN PULUNGAN

ANALISIS PEMBAGIAN KERJA DAN WEWENANG KARYAWAN TERHADAP PRESTASI KERJA PADA DEALER CEMARA AGUNG MOTOR MAGETAN

MODUL PERKULIAHAN ORGANIZATION THEORY AND DESIGN POKOK BAHASAN : Struktur organisasi. Tatap Muka Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah, menyeleksi serta mengimplementasikan proses adaptasi dengan

BAB II URAIAN TEORITIS. meningkatkan efektivitas kerja pada perusahaan penerbangan PT. Mandala

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), proses adalah

Tantangan Dasar Desain Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengendalian intern merupakan salah satu alat bagi manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Dampak dari hal tersebut adalah semakin ketatnya persaingan antara dunia usaha

ORGANISASI. : Siti Cholisoh NPM :

Topik ini akan mengulas tentang:

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian-penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan

Komponen Struktur Organisasi

Pengantar Manajemen & Bisnis

MANAJEMEN KEPERAWATAN

By Nina Triolita, SE, MM. Pengantar Bisnis Pertemuan ke - 13

Fungsi PENGORGANISASIAN. Eni Widiastuti

Agar setiap fungsi MSDM dapt diterapkan dengan baik dan tepat maka perlu adanya perencanaan. 1. Perencanaan organisasi

DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

BAB II KERANGKA TEORITIK. Pondok Pesantren adalah suatu tempat pendidikan yang menekankan

SISTEM PENGENDALIAN INTERN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. sama dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan yang

BAB VII. Kepemimpinan Wirausaha

BAB I PENDAHULUAN. mungkin. Untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi operasional maka

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Hubungan agensi muncul ketika salah satu pihak (prinsipal) menyewa pihak

Pembentukan koperasi menurut Undang-Undang no.25 tahun 1992 padal 6 ayat (1) dan (2) adalah sebagai berikut : Koperasi Primer.

BAB I PENDAHULUAN. akan dicapai, baik berupa laba yang maksimal, kelangsungan hidup, dan

K O O R O D R I D NA N S A I S DA D N A N RE R N E T N A T N A G N G MA M N A A N J A EM E E M N

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia, modal dan informasi menempati posisi yang. amat strategis dalam mewujudkan tersedianya barang dan jasa.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pembahasan Materi #5

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN

MODEL KEPEMIMPINAN CAMAT UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN KAPUAS BARAT KABUPATEN KAPUAS PROPINSI KALIMANTAN TENGAH.

PROYEK DAN MANAJEMEN FUNGSIONAL

PENGARUH PENDELEGASIAN WEWENANG DAN PEMBAGIAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN KANTOR PELAYANAN DAN PENGAWASAN BEA DAN CUKAI TIPE 3A SURAKARTA

Materi Minggu 5. Desain dan Struktur Organisasi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dunia usaha yang berkembang akhir-akhir ini. Persaingan dalam

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

Transkripsi:

BABV WEWENANG, TANGGUNG JAWAB, DAN PENDELEGASIAN WEWENANG Tujuan Pembelajaran Tujuan Umum. Setelah mengikuti materi ini, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan wewenang (authority), dan pendelegasian wewenang. Tujuan Khusus Setelah mempelajari pembahasan ini, diharapkan mahasiswa dapat: 1. Menjelaskan pengertian wewenang 2. Menjelaskan tanggungjawab 3. Menjelaskan arti penting wewenang 4. Menjelaskan arti penting pendelegasian wewenang 5. Menjelaskan asas-asas pendelegasian wewenang. A. WEWENANG (AUTHORITY) 1. Arti Pentingnya Wewenang Wewenang (authority) hanya dapat dimiliki oleh unsur manusia. Hal ini disebabkan manusia harus selalu berperan aktif dalam setiap kegiatan. Tanpa peran serta tenaga kerja manusia, alat-alat andal dan canggih yang dimiliki perusahaan tidak ada gunanya. Manusia merupakan unsur terpenting dalam manajemen, karena tujuan manajemen dan proses manajemen ditetapkan oleh manusia. Setiap kegiatan untuk mencapai tujuan itu harus dengan bantuan tenaga kerja manusia dan tujuan itu pun untuk memenuhi kepuasaan/kebutuhan manusia. Apakah wewenang (authority) tu? Wewenang (authority) merupakan dasar untuk bertindak, berbuat, dan melakukan kegiatan/aktivitas dalam suatu perusahaan. Tanpa wewenang orangorang dalam perusahaan tidak dapat berbuat apa-apa. Dalam authority selalu terdapat power and right, tetapi dalampower belum tentu terdapat authority and right. Jenis-jenis authority, yaitu: 47

1. Line authority (wewenang garis). 2. Staff authority (wewenang staf). 3. Functional authority (wewenang fungsional). 4. Personality authority (wewenang wibawa). Line authority adalah kekuasaan, hak dan tanggung jawab langsung berada pada seseorang atas tercapainya tujuan. Ia berwenang mengambil keputusan dan berkuasa, berhak serta bertanggung jawab langsung untuk merealisasi keputusan tersebut. Line authority dalam struktur organisasi disimbolkan dengan garis ( ) Staff authority adalah kekuasaan dan hak, hanya untuk memberikan data, informasi,dan saran-saran saja untuk membantu lini, supaya bekerja efektif dalam mencapai tujuan. Staff authority dalam struktur organisasi disimbolkan dengan garis putus putus (-----). Functional authority adalah kekuasaan seorang manajer adalah karena proses-proses,praktek-praktek, kebijakan-kebijakan tertentu atau soal-soal lain yang berhubungan denganpelaksanaan kegiatan-kegiatan oleh pegawai-pegawai lain dalam bagian-bagian lain pula. gfunctional authority dalam struktur organisasi digambarkan dengan garis terputusputus dan titik-titik (- - - - -). Personality authority adalah kewibawaan seseorang adalah karena kecakapan,perilaku, ketangkasan, dan kemampuan, sehingga ia disegani oleh kawan maupun lawan. 2. Sumber-Sumber Authority Sumber-sumber authority adalah sebagai berikut: a. Formal authority theory (institutional approach teori = wewenang formal). b. Acceptance authority theory (teori penerimaan wewenang). c. Authority of the situation, artinya wewenang diperoleh seseorang karena situasi. d. Position authority, artinya wewenang karena posisi (jabatan) dalam organisasi. 48

e. Technical authority (wewenang teknisi), artinya wewenang diperoleh seseorang,karena keahlian khusus sebagai akibat dan pengalaman, popularitas, kemampuanmengambil keputusan yang jim. f. Yuridis authority (wewenang hukum), artinya wewenang itu diperoleh seseorang,karena hukum atau undang-undang. a. FormalAuthority Theory Menurut Koontz, authority yang dimiliki seseorang bersumber dari barang-barangyang dimilikinya, sebagaimana yang diatur oleh undang-undang, hukum dan hukum adatdan lembaga tersebut. Formal authority theory ini bersumber dan atas (top down authority) sebagai milikperseorangan dan didelegasikan melalui para pemilik kepada wakilnya yaitu komisaris dankomisaris kepada manajer, manajer kepada operasionalnya. b. Acceptance Authority Theory Menurut teori ini, authority seseorang bersumber dan penerimaan, kepatuhan, danpengakuan para bawahan terhadap perintah, dan kebijakankebijakan atas kekuasaan yangdipegangnya. Acceptance authority theory ini bersumber dari bawah ke atas (bottom-up theory). c. Authority of the Situation Menurut teori ini, authority seseorang bersumber dari situasi, misalnya keadaandarurat atau kejadian-keajadian luar biasa. Karena situasi, seseorang mengambil alihkekuasaan untuk menghadapi situasi-situasi khusus tersebut dan perintah-perintahnyaditerima dan dilaksanakan orang. d. Position Authority Menurut teori ini, wewenang yang diperoleh seseorang bersumber dari potensi(kedudukan) superior yang dijabatnya di dalam organisasi yang bersangkutan. Positionauthority ini dijabarkan untuk description-nya. e. Technical Authority Menurut teori ini, wewenang seseorang (operator) bersumber/berasal dari komputeryang dipakainya untuk memproses data. Ia mempunyai kekuasaan 49

mengambil keputusandan hasil proses data tersebut. Hal ini disebabkan karena authority hanya dapat dimilikioleh manusia, sehingga kewenangan komputer menjadi wewenang dan operatornya. f. Yuridis Authority Menurut teori ini, wewenang seseorang bersumber dari hukum atau undang-undangyang berlaku. Batas-batas authority (Limits of authority) Pemimpin, berdasarkan authority yang dimilikinya, berhak memerintah parabawahannya untuk berbuat dan atau tidak berbuat sesuatu. Tetapi ini tidak berarti bahwaseorang manajer dapat bertindak sewenang-wenang kepada bawahannya, karena authorityitu ada batas-batasnya yaitu: 1. Kemampuan jasmani (fisik), artinya manajer tidak dapat memerintahkan suatu tugaskepada para bawahannya diluar kemampuan manusia. 2. Alamiah, artinya manajer tidak dapat menugaskan para bawahannya untuk menentangkodrat alam. 3. Teknologi, artinya manajer tidak dapat memerintah bawahannya untuk melakukantugas-tugas yang belum tercapai teknologi/ilmu pengetahuan. 4. Pembatasan ekonomi, artinya wewenang seorang manajer dibatasi oleh keadaanekonorni. 5. Partnership agreement, artinya wewenang seorang manajer juga dibatasi olehrekannya. 6. Lembaga, artinya wewenang seorang manajer dibatasi oleh anggaran dasar dananggaran rumah tangga, kebijakan, dan prosedur lembaga bersangkutan. 7. Pembatasan hukum, artinya wewenang seorang manajer dibatasi oleh hukum, agama,tradisi, dan hak asasi manusia. B. TANGGUNG JAWAB Tanggung jawab (responsibility) adalah keharusan untuk melakukan semuakewajiban tugas-tugas yang dibebankan kepadanya sebagai akibat dari wewenang yangditerima atau dimilikinya. Setiap wewenang akan menimbulkan hak (right), tanggungjawab (responsibility), kewajiban-kewajiban untuk melaksanakan dan mempertanggungjawabkan (accountability). Tegasnya 50

tanggung jawab tercipta, karena penerimaan wewenang. Tanggung jawab harus sama besamya dengan wewenang yang dimiliki. Pertanggungjawaban hanya diberikan kepada orang atau lembaga yang memberikan (mendelegasikan) wewenang tersebut atau delegate hanya bertanggung jawab kepada delegator. Wewenang sebenarnya mengalir dan atasan ke bawahan, jika diadakan penyerahan (perintah) tugas, sedangkan tanggung jawab merupakan kewajiban bawahan melakukan tugas itu. Tanggung jawab mengalir dari bawah ke atas, jadi merupakan arus balik dan perintah-perintah itu. C. PENDELEGASIAN WEWENANG 1. Arti Pentingnya Pendelegasian Wewenang Pendelegasian wewenang (delegation authority) mempunyai arti dan makna yang sangat luas. Pendelegasian wewenang adalah memberikan sebagian pekerjaan atau wewenang. (Drs. H. Malayu S. P. Hasibuan) Pendelegasian wewenang hanyalah tahapan dari suatu proses ketika penyerahan wewenang, berfungsi melepaskan kedudukan dengan melaksanakan pertanggungjawaban. (Ralph C. Davis) 2. Sifat dan Asas Pendelegasian Wewenang Wewenang merupakan alat untuk bertindak dan berbuat, sedangkan delegasi wewenang (delegation of authority) merupakan kunci dinamika organisasi. Delegator walaupun telah mendelegasikan sebagian wewenang dan tugas-tugasnya, tetapi pada saat yang bersamaan delegator masih tetap memiliki wewenang tersebut. Hal inilah yang menyebabkan seorang manajer masih tetap berhak untuk memerintah, mengkoordinasi, dan mengintegrasikan semua tugas dalam organisasi. Delegator harus melaksanakan tugas-tugas dan kewajibannya sesuai dengan wewenang yang diterimannya, jika tidak delegator berhak menarik kembali wewenang tersebut. Pemimpin efektif dalam kepemimpinannya, jika ia mampu dan cakap mendelegasikan wewenang kepada seseorang (delegate) yang tepat, mampu bertanggung jawab atas hasil wewenang yang diterimanya. Asas pendelegasian wewenang Dalam pendelegasian wewenang delegator perlu memperhatikan beberapa asas, yaitu: 51

a. Asas kepercayaan. b. Asas delegasi atas hasil yang diharapkan. c. Asas penentuan fungsi atau asas kejelasan tugas. d. Asas rantai berkala. e. Asas tingkat wewenang. f. Asas kesatuan komando. g. Asas keseimbangan wewenang dan tanggung jawab. h. Asas pembagian kerja. i. Asas efisiensi. j. Asas kemutlakan tanggung jawab Ad a. Asas Kepercayaan Delegator hanya akan mendelegasikan sebagian wewenang kepada delegate, jika delegate tersebut dapat dipercaya. Kepercayaan ini harus didasarkan atas pertimbangan yang objektif mengenai kecakapan, kemampuan, kejujuran, keterampilan, dan tanggung jawab dan delegate bersangkutan. Ad b. Asas Delegasi Atas Hasil yang Diharapkan Pemimpin (delegator) dalam mendelegasikan wewenang harus berdasarkan atas hasil (pekerjaan) yang akan dilakukan oleh delegate. Tidak boleh kurang ataupun lebih. Asas ini memperhatikan hasil yang akan diperoleh dan pendelegasian wewenang itu. Ad c. Asas Penentuan Fungsi atau asas Kejelasan Tugas Asas penentuan tugas yang dilakukan manajer kepada para bawahannya harus secara jelas disertai hasil yang diharapkan. Semakin jelas kegiatan yang harus dilakukan maka akan semakin jelas delegation of authority dalam organisasi dan semakin jelas pula hubungan wewenang dengan bagian-bagian lainnya maka akan semakin jelas tanggung jawab seseorang dalam melakukan tugas-tugasnya untuk mencapai tujuan perusahaan. Ad d. Asas Rantai Berkala Asas rantai berkala artinya manajer dalam mendelegasikan wewenang, harus dilakukan menurut urutan-urutan kedudukan daripada pejabat yakni dan atas ke bawah. 52

Ad e. Asas Tingkat Wewenang Menurut asas ini, masing-masing manajer pada setiap tingkat harus mengambil keputusan dan kebijaksanaan apa saja yang dapat diambilnya sepanjang mengenai wewenangnya. Ad f. Asas Kesatuan Komando Setiap bawahan harus diusahakan agar hanya menerima perintah dan seorang atasan saja. Tetapi seorang atasan dapat memerintah lebih dan seorang bawahan. Ad g. Asas Keseimbangan Wewenang dan Tanggung Jawab Menurut asas ini, besarnya wewenang yang didelegasikan harus sama dan seimbang dengan besarnya tugas-tugas dan tanggung jawab yang diminta (authority responsibility)-nya. Tanpa keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab akan berakibat terjadinya kemandekan tugas-tugas, overlapping, dan adanya tindakantindakan yang tumpang tindih. Ad h. Asas Pembagian Kerja Menurut asas ini, untuk berfungsinya organisasi hendaknya dilakukan distribusi pekerjaan (delegation of authority), karena tanpa adanya pembagian kerja, manajemen tidak berarti apa-apa dan semua tugas akan langsung dikerjakan sendiri oleh manajer. Partisipasi bawahan kurang dan mereka tidak dapat melakukan kegiatankegiatan,tidak memiliki wewenang. Ad i. Asas Efisiensi Menurut asas ini dengan pendelegasian wewenang maka manajer akan lebih leluasa melaksanakan tugas-tugas penting daripada melaksanakan hal-hal yang dapat dikerjakan bawahan. Keuntungan spesialisasi dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga manajer dapat memikirkan perkembangan perusahaan. 53

Ad j. Asas Kemutlakan Tanggung Jawab Menurut asas ini, bahwa setiap delegate yang menerima wewenang, mutlak harus bertanggung jawab kepada delegator (atasan)-nya mengenai wewenang (pekerjaan-pekerjaan) yang dilakukannya. Tanggung jawab tidak boleh didelegasikan kepada bawahan yang menerima wewenang itu. Hanya wewenang yang boleh didelegasikan kepada bawahan. Tegasnya seseorang yang menerima wewenang, harus bertanggung jawab kepada orang yang memberikan wewenang tersebut. 3. Seni Pendelegasian Wewenang (The Art of Delegation Authority) Pendelegasian wewenang baru efektif jika dilakukan berdasarkan asas-asas dan seni (art) pendelegasian wewenang yang baik. The art of the delegation didasarkan pada personal attitude yaitu sikap pribadi manajer yang melakukan pendelegasian wewenang itu. Personal attitude yang harus dimiliki oleh manajer adalah: 1. Personal receptiveness. 2. Willingness to let go. 3. Willingness to les others make mistakes. 4. Willingness to trust subordinate. 5. Willingness to establish and use broad control Personal receptiveness (daya pikir pribadi), artinya manajer harus bersedia memberikan kesempatan kepada pendapat-pendapat (gagasan-gagasan) orang lain terutama bawahan untuk dilakukan demi kemajuan perusahaan. Willingness to let go, artinya manajer dalam pendelegasian wewenangnya supaya efektif, harus bersedia untuk melepaskan wewenang dan pengambilan keputusan kepada bawahan (delegate). Willingness to les others make mistakes, artinya manajer dalam pendelegasian wewenangnya harus bersedia menerima dan memaafkan kesalahan bawahan sepanjang kesalahan itu wajar dan dianggap biasa. Willingness to trust subordinate, artinya manajer dalam pendelegasian sebagian wewenangnya harus ada kesediaan untuk mempercayai bawahan (orang lain). 54

Willingness to establish and use broad control, artinya kesediaan untuk mengadakan dan menggunakan pengendalian yang luas, ketat, efektif, dan intensif, dengan alat-alat dan sistem-sistem pengendalian yang terbaik. Seni (art) delegasi ini merupakan akibat dan keempat personal attitude yang diuraikan di atas, karena tanpa adanya kesediaan untuk melakukan pengendalian maka seni-seni delegasi itu tidak akan efektif. 4. Sentralisasi dan Desentralisasi Wewenang (Centralization and DecentralizationAutority) Sentralisasi dan desentralisasi mutlak dalam manajemen tidak dapat dilakukan karena berarti manajemen tidak ada lagi. Sentralisasi mutlak, artinya jika semua (100%) wewenang itu masih tetap dikuasai (dipegang) sepenuhnya oleh manajer puncak. Tidak ada pendelegasian wewenang yang dilakukan. Desentralisasi mutlak, artinyajika semua (100%) wewenang manajer puncak didelegasikan kepada bawahan. Rahasia jabatan tidak ada lagi. Jadi, pengertian sentralisasi dan desentralisasi authority dalam manajemen adalah: Sentralisasi adalah jika sebagian besar wewenang/kekuasaan masih tetap dipegang oleh manajer puncak atau hanya sebagian kecil wewenang yang didelegasikan seluruh struktur organisasi. Desentralisasi adalah jika sebagian kecil wewenang/kekuasaan dipegang oleh manajer puncak, atau sebagian besar wewenang manajer puncak didelegasikannya kepada seluruh struktur organisasi. D. RANGKUMAN 1. Wewenang atau authorityadalah merupakan dasar untuk bertindak, berbuat dalam melakukan kegiatan dalam suatu organisasi. 2. Arti penting wewenang adalah dengan adanya wewenang pimpinan dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan wewenang yang diberikan. 3. Arti penting pendelegasian wewenang adalah dengan adanya pelimpahan wewenang, pimpinan dalam organisasi dapat terbantu tugas yang telah diberikan kepada orang-orang yang di anggap mampu melaksanakan wewenang tersebut. 55

4. Asas-asas pendelegasian wewenang meliputi: asas kepercayaan, asas hasil yang diharapkan, asas kejelasan tugas, asas rantai berkala, asas tingkat wewenang, asas kesatuan komando, asas keseimbangan wewenang dan tanggung jawab, asas pembagian kerja, asas efesiensi dan asas tanggung jawab. E. SOAL LATIHAN 1. Jelaskan pengertian wewenang authority! 2. Jelaskan maksud tanggung jawab! 3. Jelaskan pengertian pen delegasian wewenang! 4. Jelaskan arti penting pendelegasian wewenang! 5. Jelaskan asas-asas pendelegasian wewenag! 56