BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian pengembangan dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru

BAB III METODE PENELITIAN. atau penelitian R&D (Research & Development) dengan model ADDIE

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian dan pengembangan

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI POKOK BAHASAN ENERGI DAN PERUBAHANNYA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING TOPIK SIFAT-SIFAT CAHAYA UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode

BAB III METODE PENGEMBANGAN. ADDIE (Analysis-Design-Development-Implementation-Evaluation). Model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENILAIAN LEMBAR KERJA SISWA *) Oleh: Regina Tutik Padmaningrum, MSi**)

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari lima tahap yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Langkah langkah dalam memgembangkan e- modul menggunakan program

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

II. TINJAUAN PUSTAKA. apa yang sedang dipelajarinya dalam proses pembelajaran. LKS juga

RESEACH AND DEVELOPMENT. Imam Gunawan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research

BAB III METODE PENELITIAN. berupa penelitian pengembangan Research and Development (R&D) yang

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau yang biasa lebih dikenal sebagai penelitian R&D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

METODE PENELITIAN. (Musfiqon, 2012:14). Dalam penelitian ini, metode yang peneliti gunakan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. ADDIE merupakan singkatan dari Analysis, Design, Development or Production,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA

BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan teori pembelajaran yang telah ada. Oleh karena itu, jenis penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

3.2 Prosedur Penelitian dan Pengembangan

III. METODE PENGEMBANGAN. Bab ini akan dibahas mengenai metode pengembangan, diuraikan beberapa subbab,

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan pengembangan merupakan konsep yang telah ada di bidang

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian dan pembahasan masing-masing

BAB IV. pengembangan ADDIE dengan langkah-langkah, (1) Analysis, (2) Design, (3) Development, (4) Implementation, dan (5) Evaluation.

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk mengembangkan suatu produk. Adapun produk yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan

Jurnal EduFisika Vol. 02 No. 01, Juli 2017 E-ISSN:

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong penelitian pengembangan. Dikatakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan model ADDIE (Analyze, Design, Development,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. meningkatkan kemandirian belajar siswa Kelas X SMA di Gunungkidul.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI RANGKAIAN ARUS SEARAH UNTUK KELAS XII SMA

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

PENYUSUNAN DAN KEGUNAAN LKS DALAM PROSES PEMBELAJARAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Borg and Gall (2003),

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. penting yang dikembangkan oleh guru untuk siswa. Pemanfaatan bahan ajar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar

BAB III METODE PENELITIAN. and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2011: 297) Research and

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research &

METODOLOGI PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development).

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2013)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. model probing prompting pada materi segitiga dan segi empat untuk SMP kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

LEMBAR VALIDASI LEMBAR KEGIATAN SISWA BANGUN RUANG SISI DATAR BERBASIS MASALAH UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VIII UNTUK AHLI MEDIA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP. desain penelitian pengembangan (Research and Development).

ISSN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR METODE PENELITIAN PENDIDIKAN DENGAN ADDIE MODEL. Oleh: I Made Tegeh 1 dan I Made Kirna 2 ABSTRAK

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian dan pengembangan lembar kerja siswa elektronik (LKS)materi

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

Adapun poin-poin atas saran dari validator ahli desain tersebut adalah sebagai

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian pengembangan ini berupa (1) sebuah LKS berbasis

Transkripsi:

3.1.Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development) karena mengembangan produk yang sudah ada Produk yang dimaksud adalah (yang dikembangkan) adalah lembar kerja siswa topik sifat-sifat cahaya. Yang dimaksud dengan penelitian pengembangan adalah rangkaian proses atau langkah-langkah dalam rangka mengembankan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada agar dapat dipertanggung jawabkan Menurut Sugiono(2014:297) Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk dan menguji keefektifan produk. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut, penelitian dan pengembangan ini bersifat bertahap. Penelitian yang menghasilkan produk, sehingga metode yang digunakan adalah metode penelitian pengembangan. 3.2.Langkah-langkah Penelitian Pengembangan ini terdiri dari lima tahap, Model ADDIE menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan infrastuktur program pelatihan yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja pelatihan Reiser dan Mollenda(1990). Tahap penelian ini dapat digambarkan secara ringkas pada tabel berikut : 26

27 analysis Evaluate ADDIE Design Implement Develop Gambar 1. Model Pengembangan ADDIE a. Analysis (Analisis) Tahap analisis merupakan suatu proses mendefinisikan apa yang akan dipelajari oleh peserta belajar, yaitu melakukan analisi kebutuhan, dan mengidentifikasi masalah(kebutuhan). Oleh karena itu, output yang akan kita hasilkan adalah berupa Lembar Kerja Siswa, indentifikasi kebutuhan dan analisis tugas yang rinci diasarkan atas kebutuhan. Pada tahap ini membagi fase menjadi tiga segmen yaitu: analisi belajar, analisi pembelajaran, dan analisi media. Kegiatan pada tahap ini untuk menentukan komponen yang diperlukan untuk tahap pembangunan selanjutnya yaitu (1) menentukan karateristik belajar; (2) menganalisi kebutuhan belajar dalam pembelajaran; (3) membuat peta konsep berdasarkan penelitian awal. (4) menentukan jenis media yang akan dikembangkan; (5) merancang assessment untuk menguji kompetensi belajar. Akurasi dalam menyelesaikan tugas, lembar kerja, kuis, dll. b. Design (Rancangan)

28 Tahap ini dikenal juga dengan istilah membuat rancangan. Tahap yang perlu dilaksanakan pada proses rancangan yaitu: pertama merumuskan tujuan pembelajaran yang SMAR (spesifik, measurable, applicable, dan realistic). Kemudian menentukan strategi pembelajaran yang tepat harusnya seperti apa untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam hal ini ada banyak pilihan kombinasi metode dan media yang dapat kita pilih dan tentukan yang paling relevan. Disamping itu, pertimbangkan pula sumber-sumber pendukung lain, semisal sumber belajar yang relevan, lingkungan belajar yang seperti apa seharusnya, dan lain-lain. Semua itu tertuang dalam suatu dokumen bernama blue print yang jelas dan rinci. Data yang diperoleh untuk pembelajaran IPA berupa silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Silabus dan RPP selanjutnya dikembangkan sebagai panduan untuk menyusun Lembar Kerja Siswa yang akan dimuat dalam produk pengembangan. c. Development (Pengembangan) Pengembangan adalah proses mewujudkan blue print atau desain tadi menjadi kenyataan. Pada tahap ini dikembangkan Lembar Kerja Siswa mata pelajaran. Hal pertama yang dilakukan dalam pengembangan produk adalah menganalisis kebutuhan dan hal-hal apa saja yang bisa dilakukan pengguna dan hal-hal apa saja yang bisa dilakukan. d. Implementation (Implementasi) Implementasi adalah langkah nyata untuk menerapkan sistem pembelajaran yang dikembangkan. Artinya pada tahap ini semua yang telah dikembangkan di terapkan sedemikian rupa sesuai dengan peran atau fungsinya agar bisa diimplementasikan. Tahap implementasi pada penelitian ini, dilaksanakan dengan mengujicobakan produk secara langsung. Ui coba produk dilaksankan sebanyak dua tahap yaitu: tahap pertama uji validitas oleh ahli ini mata pelajaran, ahli media pembelajaran. Tahap kedua uji kepraktisan oleh kelompok perorangan, kelompok kecil, kelompok besar, dan guru mata pelajaran IPA. Hasil dari uji coba ini dijadikan landasan untuk melaksanakan tahap evaluasi. e. Evaluation (Evaluasi)

29 Tahap evaluasi pada penelitian ini dilaksanakan sampai evaluasi formatif bertujuan untuk kebutuhan revisi. Berdasarkan hasil review para ahli dan uji coba lapangan yang sudah dilakukan pada tahap implementasi selanjutnya dilakukan dua tahap analisis data yaitu analisi data kualitatif dan kuantitatif. Analisis data kualitatif dipergunakan untuk mengolah data berupa masukan, kritik, dan saran dari ahli uji lapangan untuk selanjutkan dilakukan revisi bertahap untuk pengembangan produk menjadi lebih baik. Sedangkan analisis data kuantitatif diperoleh dari penilaian responden dalam bentuk angka angket yang diberikan. Semua tahapan evaluasi ini bertujuan untuk kelayakan produk akhir. Layak dari segi materi dan media. 3.3. Subjek Penelitian 3.3.1. Subjek Uji Pakar Uji pakar dilaksanakan oleh dua pakar yaitu pakar materi dan pakar media, yang pertama adalah uji pakar materi yaitu bapak Hery sanoto.s.si, M.pd. alasan memilih Bapak Hery Sanoto.S.si, M.pd karena penelitian ini berhubungan dengan mata pelajaran IPA dan beliau adalah ahli dalam bidang IPA dan cukup menguasai materi IPA. Yang kedua adalah uji pakar media dilakukan oleh Ibu Birmanti setya utami, S.Sn. Alasan memilih beliau karena beliau adalah dosen desain komunikasi visual FTI UKSW dan cukup menguasai dalam bidang media. 3.3.2. Subjek Uji Terbatas Dalam subjek uji terbatas ini dilakukan penelitian di SDN mangunsari 04 Salatiga yang berjumlah 18 siswa yaitu 13 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Adapun guru yang terlibat dalam penelitian ini adalah Ibu Ririn Widiastuti, S.pd. beliau sangat membantu dalam penelitian ini. 3.4.Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini berkaitan dengan kriteria kualitas LKS yaitu syarat didaktik, syarat konstruksi dan syarat teknis. didaktik adalah mengatur tentang penggunaan LKS yang bersifat universal dapat digunakan dengan baik untuk siswa yang lamban atau yang pandai. LKS lebih menekankan pada proses untuk menemukan konsep, dan yang terpenting

30 dalam LKS ada variasi stimulus melalui barbagai media dan kegiatan siswa. Indikator syarat syarat didaktik adalah sebagai berikut (a) Mengajak siswa aktif dalam proses pembelajaran. (b) Memberi permasalah pada proses untuk menemukan jawaban. (c) Mengajak siswa untuk menguji kebenaran jawaban sementara. (d) Mengajak siswa untuk mencari informasi tambahan untuk mengumpulkan data. (e) Mengajak siswa untuk menentukan jawaban. (f) Mengajak siswa untuk membuat kesimpulan temuan yang diperoleh. konstruksi adalah berhubungan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosa kata, tingkat kesukaran, dan kejelasan dalam LKS. Indikator dari syarat konstruksi adalah (a) Menggunakan bahasa yang sesuai. (b) Menggunakan struktur kalimat yang jelas. (c) Memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan. (d) Hindari pertanyaan yang terbuka. (e) Tidak mengacu pada sumber yang diluar kemampuan keterbacaan siswa. (f) Menggunakan kalimat yang sederhana. (g) Menggunakan kalimat yang sederhana. (h) Menggunakan lebih banyak ilustrasi dari kata-kata. (i) Menyediakan ruangan yang cukup. teknis adalah menekankan penyajian LKS, yaitu berupa tulisan, gambar dan penampilan dalam LKS. Indikator dari syarat teknis adalah (a) Kesesuaian tulisan (huruf cetak, Huruf tebal untuk toik, gunakan bingkai untuk membedakan kalimat perintah, perbandingan besarnya huruf dengan besarnya gambar serasi). (b) Kesesuaian gambar (Gambar yang dapat menyampaikan pesan dari gambar tersebut). (c) Kesesuaian penampilan ( Penampilan yang menarik untuk siswa). 3.5.Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data Instrumen penilaian merupakan alat yang digunakan untuk memperoleh data dan memecahkan masalah yang berhubungan dengan pertanyaan penelitian, dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: a. Wawancara Suatu cara pengumpulan daya yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara dalam penelitian ini dimaksudkan untuk

31 memperoleh informasi mengenai kebutuhan isi dan bentuk LKS yang dibutuhkan oleh guru dan siswa khususnya kelas 5 mengenai topic Sifat-sifat Cahaya. b. Kuesioner (angket). Menurut sugiyono (2008:199) angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Angket digunakan untuk menilai kelayakan LKS sesuai dengan kriteri LKS yang diinginkan. 3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data a. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara dalam penelitian ini berisi pertanyaan seputar kebutuhan LKS yang diharapkan untuk pembelajaran IPA khususnya mengenai topik sifat-sifat cahaya. Data hasil wawancara digunakan sebagai acuan penyusunan draf produk awal pembuatan LKS. Pedoman wawancara dilihat pada table berikut. Tabel 1 Pedoman wawancara Implementasi media Indikator Pertanyaan Penggunaan LKS sebagai a) Bagaimana penyajian materi dalam LKS agar siswa dapat memahami pembelajaran yang ada di LKS? bahan ajar b) Bagaimana Desain LKS agar siswa tertarik pendamping pembelajaran. membaca LKS tersebut? c) Apa saja yang seharusnya tersajikan dalam LKS? d) Bagaimana cara pemberian tugas dalam LKS, agar siswa mau mengerjakan? b. Kuesioner Instrumen kuesioner dalam penelitian ini memiliki validitas isi (content validity) yang didasarkan pada 2 hal yaitu, kisi-kisi yang disusun dan didasarkan pada pendapat ahli (expert judgment). Untuk mendapatkan kelayakan instrumen penelitian langkah-langkahnya sebagai berikut : i. Menyusun kisi-kisi instrument. ii. yang digunakan dalam penelitian ini, Mengkonsultasikan kisi-kisi instrument kepada ahli materi dan ahli media.

32 iii. iv. Menyusun butir-butir instrumen berdasarkan kisi-kisi instrument. Mengkonsultasikan instrumen kepada, ahli materi, dan ahli bahan ajar. Kuesioner dalam penelitian ini dibuat sesuai dengan kebutuhan untuk ahli materi, ahli media untuk guru dan siswa. i. Validasi Ahli Materi Lembar kuesioner pakar materi digunakan untuk menilai kesesuaian materi yang ada dalam LKS. Kisi-kisi lembar kuesioner pakar materi dapat dilihat pada table berikut: No 1. 2. Aspek Penilaian Didaktik konstruksi Tabel 2 Kisi-kisi Validasi pakar materi Indikator a. Kesesuaian antara indikator pencapaian kompetensi dengan Kompetensi Dasar b. Kesesuaian uraian materi dengan SK dan KD c. Kejelasan informasi pada ilustrasi gambar di dalam LKS d. Kesesuaian soal evaluasi dengan materi e. Kesesuaian dengan model Inkuiri Terbimbing f. Orientasi untuk siswa siap mengikuti pembelajaran g. Memberi perumusan masalah h. Siswa memberi jawaban sementara (hipotesis) i. Mengajak siswa mencari informasi/mengumpulkan data j. Mengajak siswa untuk menguji hipotesis k. Mengajak siswa untuk membuat kesimpulan a. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kemampuan siswa b. Menggunakan struktur kalimat yang jelas dan sederhana c. Penjelasan yang ditulis mudah dipahami d. Kesesuaian gambar/ilustrasi dengan materi Tabel 3 Kriteria penilaian validasi pakar materi Internal Skor Kriteria 15-27 Tidak Baik

33 28-39 Kurang Baik 40-51 Cukup Baik 52-63 Baik 64-75 Sangat Baik ii. Kuesioner Ahli Media Pembelajaran Lembar kuesioner dari pakar media digunakan untuk uji draf produk awal yang telah dibuat sehingga layak untuk uji coba. Kisi-kisi lembar kuesioner pakar ahli media pada table berikut. No 1. 2. Tabel 4 Kisi-kisi validasi pakar Media pembelajaran Aspek penilaian konstruksi Teknis Indikator a. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kemampuan siswa b. Menggunakan struktur kalimat yang jelas dan sederhana c. Penjelasan yang ditulis mudah dipahami d. Kesesuaian gambar/ilustrasi dengan materi a. Kesesuaian tulisan (ukuran huruf, jenis huruf) b. Kesesuaian gambar (ketajaman gambar, ukuran gambar) c. Kesesuaian penampilan (Penampilan menarik untuk siswa) d. Kesesuaian gambar dengan materi Tabel 5 Kriteria penilaian validasi pakar media Internal Skor Kriteria 8-14.4 Tidak Baik 15.4-20.4 Kurang Baik 21.4-27.2 Cukup Baik 28.2-33.6 Baik 34.6-40 Sangat Baik iii. Kuesioner Respon Siswa

34 Selain dilakukan uji pakar sebagai acuan untuk merevisi draf produk awal, dilakukan pada pengumpulan data menggunakan kuesioner responden siswa untuk mengetahui begaimana respon siswa, setelah mengikuti pembelajaran menggunakan media LKS pembelajaran yang telah dikembangkan. Kisi-kisi siswa dapat dilihat dalam table berikut. No 1 2 3 Aspek Penilaian Didaktik konstruksi Teknis Tabel 6 Kisi-kisi Validasi respon Siswa Indikator a. Kesesuaian antara indikator pencapaian kompetensi dengan Kompetensi Dasar b. Kesesuaian uraian materi dengan SK dan KD c. Kejelasan informasi pada ilustrasi gambar di dalam LKS d. Kesesuaian soal evaluasi dengan materi e. Kesesuaian dengan model Inkuiri Terbimbing f. Orientasi bisa membangkitkan minat siswa untuk belajar g. Perumusan masalah dapat dipahami siswa h. Siswa memberi jawaban sementara (hipotesis) i. Langkah pengumpulan data mudah dipahami j. Pengujian hipotesis mudah dipahami k. Langkah penarikan kesimpulan mudah dipahami a. bahasa sesuai dengan kemampuan siswa b. Menggunakan struktur kalimat yang jelas dan sederhana c. Penjelasan yang ditulis mudah dipahami d. Kesesuaian gambar/ilustrasi dengan materi a. Kesesuaian tulisan (ukuran huruf, jenis huruf) b. Kesesuaian gambar (kesesuaian gambar, ketajaman gambar, ukuran gambar) c. Kesesuaian penampilan (Penampilan menarik untuk siswa) Tabel 7 Kriteria penilaian respon siswa Internal Skor Kriteria 18-32.4 Tidak Baik 32.5-46.9 Kurang Baik 47-61.4 Cukup Baik 61.5-75.9 Baik 76-90.4 Sangat Baik

35 iv. Validasi Respon Guru Pengumpulan data menggunakan lembar Kuesioner Respun Guru untuk mengetahui bagaimana respon guru, setelah menggunakan LKS yang dikembangkan dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing. No 1 Aspek Penilaian Didaktik Tabel 8 Kisi-kisi validasi respon guru Indikator a. Kesesuaian antara indikator pencapaian kompetensi dengan Kompetensi Dasar b. Kesesuaian uraian materi dengan SK dan KD c. Kejelasan informasi pada ilustrasi gambar di dalam LKS d. Kesesuaian dengan model Inkuiri Terbimbing e. Kesesuaian soal evaluasi dengan materi f. Mengajak siswa aktif dalam pembelajaran untuk berfikir memecahkan masalah. g. Memberi penekanan persoalan yang mengandung teka-teki, dan menantang siswa untuk berfikir memecahkan teka teki. h. Memberi variasi stimulus untuk menebak dari suatu permasalahan atau jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. i. Mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan j. Penentuan jawaban sesuai dengan data dan informasi yang diperoleh. k. Perumusan kesimpulan dalam proses pembelajaran. 2 3 konstruksi Teknis a. Ketepatan penggunaan bahasa. b. Kesesuaian ilustrasi dengan materi. c. Kejelasan struktur materi yang disajikan. d. Penggunaaan kalimat yang tepat e. Penggunaan kalimat yang mudah dimengerti a. Kesesuaian gambar dengan materi b. Meningkatkan motivasi dalam proses pembelajaran. c. Teks dapat terbaca dengan baik d. Ukuran teks dan jenis huruf dapat terbaca Tabel 9 Kriteria penilaian validasi Respon Guru Internal Skor Kriteria 20-36 Tidak Baik 37-53 Kurang Baik

36 3.6.Teknik Analisis Data 54-70 Cukup Baik 71-87 Baik 88-104 Sangat Baik Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variable dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variable dari seluruh responden, menyajikan data tiap variable yang di teliti.