BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. akan dibahas secara khusus keempat bagian-bagian tersebut.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol

!"#$%#& Interval Kelas =!"#$"%#$"!"#$%&'(

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Deskripsi Statistik Nilai Pretest

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBEHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek penelitian ini terdiri dari siswa kelas 7 D sebagai kelas validitas, kelas 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Langkah awal yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian di SD Negeri Tlogo dan SD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Al Huda Bandung Kabupaten Tulungagung.

Statistics. BWTsebelum1 BWTsesudah1 BWTselisih1 BWTsebelum2 BWTsesudah2 BWTselisih2. N Valid

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Peserta Didik Kelas VIII MTs Bawan, Kabupaten Agam yang terdiri. dari gambaran hasil belajar dan pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

QUISIONER PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Pengujian Hipotesis Data Bimbingan Kelompok Berbasis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODELOGI PENELITIAN. sebagaimana yang diharapkan. Adapun yang dimaksud dari desain penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian dan (3) Hasil Penelitian, (4) Pembahasan. Berikut ini akan dibahas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah %

ANGKET MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN TARIKH ISLAM. Saya selalu hadir tepat waktu ketika pelajaran Tarikh Islam di mulai. 2.

Bambang S. Sulasmono Program Studi S1 PPKn FKIP Universitas Kristen Satya Wacana ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 2 Pabelan Kecamatan Pabelan Kota Salatiga Kabupaten Semarang yang beralamat di Desa Jembrak. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang dilakukan pada mata pelajaran PKn dengan materi pentingnya kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab semester II di kelas 7 SMP N 2 Pabelan Kecamatan Pabelan Kota Salatiga. Subyek dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kelas, yaitu kels eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas 7 D SMP N 2 Pabelan sedangkan kelas kontrol yaitu kelas 7 B SMP N 2 Pabelan. Untuk jumlah laki-laki dan perempuan dari masing-masing kelas kelas tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 4.1 Data Subyek penelitian Kelas Subyek penelitian Jenis kelamin L P Jumlah siswa 7 D Kelas Eksperimen 13 20 33 7 B Kelas Kontrol 18 15 33 Jumlah siswa keseluruhan 66 54

55 4.2 Pelaksanaan Penelitian 4.2.1 Pelaksanaan Penelitian Kelas Kontrol Dengan Metode TPS Penelitian pada kelas kontrol ini dimulai pada Jumat, 16 Mei 2014. Pertemuan pertama diawali dengan perkenalan dengan siswa kelas 7 B SMP N 2 Pabelan dalam penelitian ini sebagai kelas kontrol. Perkenalan dengan siswa kelas 7 B dilanjutkan dengan memberikan pretest. Adapun materi yang diberikan di pretest yaitu pentingnya mengemukakan pendapat secara bebas dan tanggung jawab. Setelah diberikan pretest dilanjutkan dengan pembahasan materi yaitu tentang pentingnya mengemukakan pendapat secara bebas dan tanggung jawab. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ke dua siswa dibagi menjadi 15 kelompok, kemudian guru memberikan beberapa jumlah persoalan kepada siswa, siswa mulai mendiskusikan tentang persoalan yang diberikan oleh guru, dan dilanjutkan dengan mempresentasikan hasil yang diperoleh. Kegiatan terakhir yaitu dilanjut dengan memberikan posttest tentang pembelajaran yang dilakukan. Penerapan metode Think Pair Share pada kelas kontrol sudah sesuai dengan sintak dan langkah pembelajaran. Kesesuaian penerapan pembelajaran tersebut dapat terlihat pada hasil lembar observasi implementasi RPP metode Think Pair Share yang tercantum dalam lampiran.

56 4.2.2 Pelaksanaan Penelitian Pada Kelas Eksperimen Dengan Metode NHT Pelaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen pertemuan pertama diawali dengan perkenalan dengan siswa kelas 7 D SMP N 2 Pabelan dalam penelitian ini sebagai kelas eksperimen. Perkenalan dengan siswa kelas 7 D dilanjutkan dengan memberikan pretest. Adapun materi yang diberikan di pretest yaitu pentingnya mengemukakan pendapat secara bebas dan tanggung jawab. Setelah diberikan pretest dilanjutkan dengan pembahasan materi yaitu tentang pentingnya mengemukakan pendapat secara bebas dan tanggung jawab. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ke dua siswa dibagi menjadi 7 kelompok, kemudian guru memberikan beberapa jumlah persoalan kepada siswa, siswa mulai mendiskusikan tentang persoalan yang diberikan oleh guru, dan dilanjutkan dengan mempresentasikan hasil yang diperoleh. Kegiatan terakhir yaitu dilanjut dengan memberikan posttest tentang pembelajaran yang dilakukan. Penerapan metode Number Heads Together pada kelas kontrol sudah sesuai dengan sintak dan langkah pembelajaran. Kesesuaian penerapan pembelajaran tersebut dapat terlihat pada hasil lembar observasi implementasi RPP metode Number Heads Together yang tercantum dalam lampiran.

57 4.3 Deskripsi Data Hasil Penelitin 4.3.1 Data nilai pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen 4.3.1.1 Data nilai pretest kelas kontrol Dibawah ini akan disajikan data nilai pretest. Data nilai pretest diperoleh sebelum dilakukan proses pembelajaran dengan metode TPS. Tabel 4.2 Frekuensi Nilai Pretest Kelas Kontrol PRETEST KONTROL Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 55 1 3.0 3.0 3.0 61 1 3.0 3.0 6.1 64 1 3.0 3.0 9.1 67 3 9.1 9.1 18.2 70 3 9.1 9.1 27.3 73 3 9.1 9.1 36.4 76 5 15.2 15.2 51.5 79 5 15.2 15.2 66.7 82 5 15.2 15.2 81.8 85 3 9.1 9.1 90.9 88 2 6.1 6.1 97.0 91 1 3.0 3.0 100.0 Total 33 100.0 100.0

58 Menurut data pada tabel diatas, nampak bahwa masingmasing satu anak memperoleh nilai 55, 61, 64 dan 91. Masingmasing dua orang yang memperoleh nilai 88, masing-masing tiga orang anak yang memperoleh nilai 67, 70, 73 dan 85. Dan masingmasing lima orang anak yang memperoleh nilai 76, 79, 82. 4.3.1.2 Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen Pre test diberikan sebelum siswa memperoleh perlakuan dengan metode pembelajaran NHT. Data hasil belajar pre test di kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel sebagai berikut. Tabel 4.3 Frekuensi Nilai Pre Test Kelas Eksperimen PRETEST EKSPERIMEN Frequenc y Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 55 1 3.0 3.0 3.0 61 1 3.0 3.0 6.1 64 1 3.0 3.0 9.1 67 3 9.1 9.1 18.2 70 3 9.1 9.1 27.3 73 3 9.1 9.1 36.4 76 6 18.2 18.2 54.5 79 5 15.2 15.2 69.7 82 5 15.2 15.2 84.8 85 2 6.1 6.1 90.9 88 2 6.1 6.1 97.0 91 1 3.0 3.0 100.0 Total 33 100.0 100.0

59 Menurut data pada tabel diatas, nampak bahwa masing-masing satu orang yang memperoleh nilai 55, 61,64 dan 91. Masing-masing dua orang yang memperoleh nilai 85 dan 88. Masing-masing tiga orang yang memperoleh nilai 67, 70 dan 73. Sedangkan masingmasing lima orang yang memperoleh nilai 79 dan 82 serta enam orang yang memperoleh nilai 76. 4.3.1.3 Perbandingan Rata-Rata Nilai Pretest Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen Analisis deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran data tentang jumlah data minimum, maksimum, mean dan standar deviasi yang digambarkan dalam tabel dibawah ini. Tabel 4.4 Deskriptive Pre test Kelas Kontrol dan Eksperimen e r d B Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation PRETEST KONTROL 33 55 91 76.27 8.228 PRETEST EKSPERIMEN 33 55 91 76.00 8.078 Valid N (listwise) 33 a Berdasarkan data (N) sebanyak 33 untuk kelas kontrol mempunyai skor maksimal 91, skor minimal 55 dan rata-rata sebesar 76, 27 serta standar deviasi 8, 228. Sedangkan untuk kelas eksperimen dapat dilihat bahwa data (N) sebanyak 33 mempunyai skor yang

60 sama dengan kelas kontrol yaitu skor maksimal 91 dan skor minimal 55 dan rata-rata sebesar 76.00 serta standar deviasi yaitu 8, 078. Ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa dikelas kontrol dan eksperimen sebelum dilaksanakan treatment atau perlakuan nilai rata-ratanya hasil belajar tidak jauh berbeda. 4.3.2 Uji Prasyarat Analisis Data Pretest Kelas Kontrol Dan Eksperimen 4.3.2.1 Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen Uji prasyarat dari uji beda rata-rata adalah uji normalitas. Uji ini digunakan untuk mengetahui data nilai pretest dan posttest tersebut berdistribusi normal atau tidak. Hipotesis yang diajukan untuk mengukur normalitas distribusi populasi dalam penilitian ini adalah sebagai berikut. Ho = data populasi distribusi normal Ha = data populasi tidak berdistribusi normal Adapun kriteria pengujian yang digunakan untuk mengukur normalitas populasi dalam penelitian ini adalah Ho diterima apabila nilai Sig > dari tingkat alpha yang ditetapkan yaitu 0, 05. Adapun hasil uji normalitas dapat dilihat berdasarkan tabel berikut :

61 Tabel 4.5 Uji Normalitas Pre Test Kelas Kontrol dan Eksperimen B Tests of Normality e Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk r Statistic Df Sig. Statistic df Sig. PRETEST KONTROL.123 33.200 *.972 33.532 d PRETEST EKSPERIMEN.136 33.124.974 33.596 a a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dalam tabel Kolmogorov-Smirnov bahwa taraf signifikasi untuk kelas kontrol adalah 0, 200 dan untuk kelas eksperimen yaitu 0, 124 dimana kedua nilai tersebut > 0.05 yang bermakna Ho diterima, artinya nilai pretest untuk kelas kontrol dan eksperimen berdistribusi normal. Gambaran kenormalan penyebaran data nilai pretest pada subyek penelitian dapat dilihat pada grafik dibawah ini. Gambar 4.1 Grafik Kurva Distribusi Data Nilai Pretest Kelas Kontrol

62 Gambar 4.2 Grafik Kurva Distribusi Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen 4.3.2.2 Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi data sama atau tidak. Sebagai kriteria pengujian, jika nilai signifikansi lebih dari 0, 05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua kelompok tersebut sama atau homogen. Tabel 4.6 Hasil homogenitas pretest kelas kontrol dan eksperimen Test of Homogeneity of Variances NILAI PRETEST KONTROL EKSPERIMEN Levene Statistic df1 df2 Sig..052 1 64.821 Dari hasil output of homogeneity of variance pada tabel 4.6 dapat diketahui bahwa signifikasi sebesar 0, 821. Karena signifikansi skor pretest lebih besar alpha yang ditetapkan yaitu 0, 05 maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok kontrol dan eksperimen mempunyai varian yang sama.

63 4.3.2.3 Analisis Uji T Pretest Kelas Kontrol Dan Kelas Ekperimen Uji T digunakan untuk melihat perbedaan rata-rata nilai pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk pengambilan keputusan dapat dilihat setelah dilakukan analisis data yaitu: - Jika signifikansi 0,05 maka Ho diterima - Jika signifikansi 0,05 maka Ho ditolak Tabel 4.7 Hasil Analisis Uji Independent Sampel T-Tes Pretest Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means Equal variances assumed F.052 Sig..821 NILAI PRETEST KONTROL EKSPERIMEN Equal variances not assumed T.136.136 Df 64 63.978 Sig. (2-tailed).892.892 Mean Difference.273.273 Std. Error Difference 95% Confidenc e Interval of the Difference 2.007 2.007 Lower -3.737-3.737 Upper 4.283 4.283

64 Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat di kolom Levene s Test For Equality Of Varinces apabila Sig > 0, 05 maka yang dibaca adalah pada kolom Equal Variances Assumed. Ho diterima jika signifikansinya > 0, 05 dan Ho ditolak jika signifikansinya < 0, 05 dan t hitung > t tabel. Dari tabel diatas dapat dilihat sig (2-tailed) yaitu 0, 892 > 0, 05 dan t hitung 0, 136 < 1, 669 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Ho diterima itu artinya ada persamaan nilai rata-rata antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. 4.3.3 Data Nilai Post Test Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen 4.3.3.1 Data Nilai Posttest (Hasil Belajar) Kelas Kontrol Data belajar PKn di kelas kontrol diperoleh setelah diadakan postes. Sebelum diadakan post tes siswa mendapat perlakuan dengan mengunakan metode TPS dalam materi arti pentingnya kemerdekaan mengemukakan pendapat. Data hasil belajar siswa di kelas kontrol dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

65 Tabel 4.8 Frekwensi Nilai Posttest Kelas Kontrol POSTTEST KONTROL Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 52 1 3.0 3.0 3.0 67 3 9.1 9.1 12.1 70 3 9.1 9.1 21.2 73 4 12.1 12.1 33.3 76 4 12.1 12.1 45.5 79 4 12.1 12.1 57.6 82 2 6.1 6.1 63.6 85 4 12.1 12.1 75.8 88 5 15.2 15.2 90.9 91 3 9.1 9.1 100.0 Total 33 100.0 100.0 Menurut tabel diatas dapat dikatakan bahwa satu orang anak memperoleh nilai 52. Dua orang anak memperoleh nilai 82. Masing-masing tiga orang anak memperoleh nilai 67, 70, dan 91. Masing-masing empat orang anak yang memperoleh nilai 73, 76 dan 79. Serta lima anak yang memperoleh nilai. 4.3.3.2 Data Nilai Post Tes (Hasil Belajar) Kelas Eksperimen Data belajar PKn di kelas eksperimen diperoleh setelah diadakan postes. Sebelum diadakan post tes siswa mendapat perlakuan dengan mengunakan metode NHT dalam materi arti pentingnya kemerdekaan mengemukakan pendapat. Data hasil belajar siswa di kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

66 Tabel 4.9 Tabel Statistik Nilai Posttest Kelas Eksperimen POSTTEST EKSPERIMEN Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 58 1 3.0 3.0 3.0 72 1 3.0 3.0 6.1 73 2 6.1 6.1 12.1 76 3 9.1 9.1 21.2 79 4 12.1 12.1 33.3 82 4 12.1 12.1 45.5 84 3 9.1 9.1 54.5 85 2 6.1 6.1 60.6 88 1 3.0 3.0 63.6 89 1 3.0 3.0 66.7 91 4 12.1 12.1 78.8 94 4 12.1 12.1 90.9 97 3 9.1 9.1 100.0 Total 33 100.0 100.0 Dari tabel diatas dapat dilihat, masing-masing satu orang anak yang mendapat nilai 58, 72, 88 dan 89. Masing- masing dua orang anak yang mendapat nilai 73 dan 85. Masing-masing tiga orang anak yang mendapat nilai 76, 84 dan 97. Masing-masing empat orang anak yang mendapat nilai 79,82,91 dan 94. 4.3.3.3 Perbandingan Nilai Posttest (Hasil Belajar) Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen Perbedaan nilai postest (hasil belajar) Pkn antara metode pembelajaran TPS dan metode pembelajaran NHT dapat dilihat

67 dari perbedaan rata-rata kedua kelas tersebut. Di bawah ini disajikan analisis diskriptif untuk memberikan gambaran data tentang jumlah data minimum, maksimum, mean dan standar deviasi. Tabel 4.10 Descriptive Post test Kelas Kontrol dan Eksperimen Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation POSTTEST KONTROL POSTTEST EKSPERIMEN Valid N (listwise) 33 52.00 91.00 78.5455 8.97250 33 58.00 97.00 84.1818 8.86515 33 Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa data (N) sebanyak 33. Posttest untuk kelas kontrol mempunyai skor maksimal 91, skor minimal 52 dan rata-rata sebesar 8, 927 serta standar deviasi 8, 972. Sedangkan untuk kelas eksperimen dapat dilihat bahwa data (N) sebanyak 33. Nilai posttest mempunyai skor yaitu skor maksimal 97 dan skor minimal 58 dan rata-rata sebesar 84, 18 serta standar deviasi yaitu 8, 865.

68 4.3.4 Uji Prasyarat Analisis Data Nilai Posttest Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen 4.3.4.1 Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen Uji ini digunakan untuk mengetahui data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Adapun hasil uji normalitas dapat dilihat berdasarkan tabel berikut : Tabel 4.11 Uji Normalitas Post Test Kelas Kontrol dan Eksperimen Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk POSTTEST KONTROL POSTTEST EKSPERIMEN B a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. Statistic Df Sig. Statistic Df Sig..128 33.188.937 33.055.112 33.200 *.946 33.101 Berdsarkan tabel diatas dapat dilihat dalam tabel Kolmogorov- Smirnov bahwa taraf signifikasi posttest untuk kelas kontrol adalah 0, 188 dan untuk posttest kelas eksperimen yaitu 0, 200 dimana kedua nilai tersebut > 0.05 Dengan demikian data yang diperolah dari sampel kelas kontrol dan kelas eksperimen merupakan populasi data yang berdistribusi normal. Berikut ini adalah grafik uji normalitas kelas kontrol dan kelas eksperimen.

69 Gambar 4.3 Grafik Kurva Distribusi Data Nilai Posttest Kelas Kontrol Gambar 4.4 Grafik Kurva Distribusi Data Nilai Posttest Kelas Eksperimen 4.3.4.2 Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi data sama atau tidak. Sebagai kriteria pengujian, jika nilai signifikansi lebih dari 0, 05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua kelompok tersebut sama atau homogen. Tetapi, jika nilai probabilitasnya < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah tidak sama atau heterogen atau berbeda. Hasil uji homogenitas dapat dilihat tabel berikut.

70 Tabel 4.12 Hasil homogenitas posttest kelas kontrol dan eksperimen Test of Homogeneity of Variances POSTTEST KONTROL EKSPERIMEN Levene Statistic df1 df2 Sig..034 1 64.855 Dari hasil output of Homogeneity Of Variance pada tabel diatas dapat diketahui bahwa signifikasi sebesar 0, 855. Karena signifikansi skor posttest lebih besar alpha yang ditetapkan yaitu 0, 05 maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok kontrol dan eksperimen mempunyai varian yang sama atau homogen. 4.3.4.3 Pengujian Hipotesis Berdasarkan uji normalitas dan uji homogenitas maka tahap selanjutnya dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis menggunakan uji Independent Sample T-Test (uji dua sampel tidak berhubungan) dengan bantuan SPSS 16.00 Uji Independent Sample T-Test ini digunakan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara kedua kelompok terpisah (independent) yaitu kelompok kelas kontrol dan kelompok kelas eksperimen dan salah satunya untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan signifikan antara pengaruh metode pembelajaran TPS dan metode NHT terhadap hasil belajar.

71 Tabel 4.13 Hasil Analisis Uji Independent Sampel T-Tes Nilai Postest (Hasil Belajar) PKn Kelas 7 SMP N 2 Pabelan tahun 2013/2014 Levene's Test for Equality of Variances Independent Samples Test POSTTEST KONTROL EKSPERIMEN Equal variances assumed F.034 Sig..855 Equal variances not assumed t-test for Equality of Means T -2.567-2.567 Df 64 63.991 Sig. (2-tailed).013.013 Mean Difference -5.636-5.636 Std. Error Difference 2.196 2.196 95% Confidence Interval of the Difference Lower -10.023-10.023 Upper -1.250-1.250 Pengujian ini dilakukan sebelum analisis independent samples test yaitu uji asumsi varian (uji leven s) yaitu untuk mengetahui varians sama atau berbeda. Jika sama maka digunakan uji t Equal Varians Assumed jika berbeda digunakan Equal Varians not Assumed. Inti uji Leven s dapat dilihat pada nilai F dan signifikasi. Jika signifikasi F > 0,05 maka disimpulkan varians data sama. Berdasarkan tabel dapat dilihat hasil F hitung sebesar 0, 34 dengan signifikasi 0, 855. Karena signifikasi lebih besar dari 0, 05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki variance sama atau homogen. Pada hasil uji Independent Samples T-Test dapat dilihat pada baris Equal Varians Assumend pada baris t hitung sebesar -2,567 dan nilai

72 signifikansi (Sig.2-Tailed) adalah 0,013. Dengan nilai t hitung < -t tabel (- 2,567 < - 1,669) dan signifikansi (0,013 < 0,05), maka Ho ditolak, sedangkan Ha diterima. Artinya ada perbedaan pengaruh signifikan antara kelas 7 D yang diajar dengan menggunakan metode NHT dan hasil belajar kelas 7 B dengan menggunakan metode TPS. 4.4 Pembahasan Hasil Penelitian Hasil uji hipotesis menyatakan bahwa signifikasi pada uji t-test lebih kecil dari 0, 05 (0, 013 < 0, 05), maka Ho ditolak dan Ha diterima, itu berarti ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran TPS dan metode pembelajaran NHT terhadap hasil belajar PKn siswa kelas 7 SMP N 2 Pabelan. Pada analisis data, alat analisisnya yaitu perbedaan rata-rata yang muncul dari destributif frekuensi pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dari group statistik menunjukkan bahwa mean untuk kelompok kontrol adalah 78, 54 dengan nilai tertinggi 91 dan nilai terendah 52 dan untuk kelompok eksperimen adalah 84, 18 dengan nilai tertinggi 97 dan nilai terendah 58, itu artinya bahwa rata-rata skor hasil belajar PKn kelompok eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata skor hasil belajar PKn. Sedangkan perbedaan rata-rata (mean deference) sebesar -5, 636 (78, 55-84, 18) dan perbedaan berkisar antara -10, 023 sampai -1250 (lower-upper). Melihat keadaan seperti itu maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode NHT dan metode TPS sama-sama baik untuk diterapkan. Akan tetapi, nilai rata-rata hasil belajar di kelas eksperimen yang menggunakan metode

73 NHT memiliki rata-rata yang baik dibandingkan dengan nilai rata-rata yang menggunakan metode TPS yang dapat dilihat berdasarkan selisih nilai rata-rata skor posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 0,273. Hal ini dapat dikarenakan dalam pelaksanaan metode NHT menekankan pada pembelajaran aktif agar siswa mampu bekerja sama didalam kelompok masing-masing, penerapan metode NHT akan memunculkan banyak ide atau pendapat yang diberikan oleh masing-masing siswa dalam kelompoknya sehingga siswa belajar untuk menghargai pendapat orang lain. Hal ini sejalan dengan pendapat Ibrahim (2008: 27) yang mengatakan bahwa tujuan NHT salah satunya adalah mengembangkan ketrampilan sosial, artinya pembelajaran NHT bertujuan untuk mengembangkan ketrampilan sosial siswa. Ketrampilan yang dimaksud antara lain berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja sama dalam kelompok. Berdasarkan hasil penelitian di SMP N 2 Pabelan, kelas yang menggunakan metode NHT memberi pengaruh yang lebih daripada kelas yang menggunakan metode TPS, hal ini disebabkan karena berbagai hal, antara lain: 1) dalam metode NHT setiap siswa menjadi siap semua dan bisa menjawab pertanyaan karena fungsi numbering atau penomoran yaitu ketika siswa ditunjuk secara acak oleh guru untuk menjawab pertanyaan nomor 2 tentang Apakah pentingnya kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab?, 2) dalam metode NHT kurang lebih mempunyai 5 ide yang muncul hal ini disebabkan karena dalam kelompok

74 yang menggunakan metode NHT terdiri dari 5 orang siswa, sedangkan kelompok yang menggunakan metode TPS kurang lebih 2 ide yang muncul, ini disebabkan karena kelompok metode TPS hanya terdiri dari 2 murid saja, 3) dalam diskusi kelompok terdapat siswa yang tidak bisa memberikan ide tentang pertanyaan yang diberikan, tetapi dalam metode NHT siswa yang tidak bisa memberikan ide dalam diskusi dapat dibantu oleh teman teman lain sehingga pertanyaan dapat diselesaikan, sedangkan dalam diskusi metode TPS terdapat kelompok yang anggota yang masing anggota-anggotanya tidak bisa memberi ide dan menjawab pertanyaan, sehingga pertanyaan kurang terselesaikan dengan baik. Temuan-temuan dalam penelitian ini sejalan dengan hasil temuan dalam penelitian Muzalifah (2010) yang mengatakan ada perbedaan hasil belajar antara kelas kontrol menggunakan metode TPS dengan kelas eksperimen menggunakan metode NHT. Dari perbedaan hasil belajar tersebut dapat dikatakan bahwa terbukti ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar Kimia siswa kelas 8 di SMP N 3 Kota Tangerang Selatan semester genap tahun pelajaran 2010/2011. Serta penelitian Siti Wardani (2012) yang mengatakan ada perbedaan hasil belajar siswa yang sangat signifikan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan tipe TPS di kelas 8 SMP Negeri 1 Babalan Tahun Pembelajaran 2012 / 2013.